bab iv hasil dan pembahasan 4.1 keadaan...

49
53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian PT Momenta Agrikultura adalah salah satu perusahaan pemasok paprika. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Desa Kayuambon mempunyai luas wilayah sebesar 180,210 ha/m 2 . Jumlah penduduk di Desa Kayuambon berjumlah 7.892 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 435/km 2 . Desa Kayuambon berada pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut dengan kondisi suhu rata-rata 18 0 -20 0 C. Perusahaan tersebut berada dikawasan yang cukup strategis karena letaknya tidak jauh dari sentra paprika yang berada di Kecamatan Cisarua, sehingga proses distribusi paprika mudah dilakukan dan ditunjang dengan iklim dan suhu yang sesuai, sehingga membuat paprika tetap terjaga kesegarannya. Perusahaan tersebut memasok paprika untuk hotel, restoran, supermarket, dan ekspor. PT Momenta Agrikultura bekerjasama dengan tiga petani pemasok paprika, yaitu kelompok tani Dewa Family, Sampurna Jaya, serta Pak Haji Said. Sentra produksi paprika miliki ketiga pemasok tersebut berlokasi di Desa Pasirlangu dan Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Kecamatan Cisarua terletak pada ketinggian 1500 m di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 20 0 -25 0 C. Curah hujan rata-rata 1500 mm dengan topografi bergelombang dan berbukit. Kecamatan Cisarua sangat cocok untuk

Upload: ngophuc

Post on 17-Sep-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian

PT Momenta Agrikultura adalah salah satu perusahaan pemasok paprika.

Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang,

Kabupaten Bandung Barat. Desa Kayuambon mempunyai luas wilayah sebesar

180,210 ha/m2. Jumlah penduduk di Desa Kayuambon berjumlah 7.892 jiwa

dengan kepadatan penduduk sebesar 435/km2.

Desa Kayuambon berada pada ketinggian 1200 m di atas permukaan laut

dengan kondisi suhu rata-rata 180-20

0 C. Perusahaan tersebut berada dikawasan

yang cukup strategis karena letaknya tidak jauh dari sentra paprika yang berada di

Kecamatan Cisarua, sehingga proses distribusi paprika mudah dilakukan dan

ditunjang dengan iklim dan suhu yang sesuai, sehingga membuat paprika tetap

terjaga kesegarannya. Perusahaan tersebut memasok paprika untuk hotel, restoran,

supermarket, dan ekspor.

PT Momenta Agrikultura bekerjasama dengan tiga petani pemasok

paprika, yaitu kelompok tani Dewa Family, Sampurna Jaya, serta Pak Haji Said.

Sentra produksi paprika miliki ketiga pemasok tersebut berlokasi di Desa

Pasirlangu dan Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Kecamatan Cisarua terletak pada ketinggian 1500 m di atas permukaan laut

dengan suhu udara rata-rata 200-25

0 C. Curah hujan rata-rata 1500 mm dengan

topografi bergelombang dan berbukit. Kecamatan Cisarua sangat cocok untuk

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

54

dijadikan tempat budidaya paprika karena kisaran temperatur optimal untuk

pertumbuhan dan perkembangan paprika antara 210-25

0 C.

Hampir keseluruhan lahan di Kecamatan Cisarua merupakan tanah kering

yang subur, ditunjang iklim dan ketinggian wilayah kecamatan tersebut, sehingga

sangat potensial ditanami paprika. Topografi wilayah yang berbukit tetapi

memiliki areal lahan datar yang cukup luas menjadi dasar bagi pertumbuhan yang

baik untuk paprika yang diusahakan di dalam greenhouse.

4.1.1 Lokasi Perusahaan

Lokasi PT Momenta Agrikultura kebun Kayuambon berada di Jalan

Kayuambon No.1 Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

Barat. Lokasi tersebut cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya

sehingga dalam pengangkutan bahan baku, sarana produksi pertanian, pemasaran

hasil pertanian, dan transportasi bagi tenaga kerjanya cukup mudah untuk

dijangkau. PT Momenta Agrikultura memiliki lahan seluas 1,5 ha, yang dibagi

kedalam kebun produksi sendiri seluas 1 ha dan 0,5 ha digunakan untuk kegiatan

produksi dan fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk karyawan.

4.1.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

4.1.2.1 Sejarah Perusahaan

PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

agribisnis. Perusahaan tersebut didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998 dengan

Amazing Farm sebagai merek dagang dari sayuran aeroponik. Amazing Farm

merupakan rumah kaca komersial pertama yang menggunakan teknologi

aeroponik di Indonesia. Bentuk perusahaan tersebut adalah Persereoan Terbatas,

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

55

dengan direktur utama Bapak Ir.Danny K. Rusli. Awalnya perusahaan tersebut

merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang finance atau pembiayaan,

namun dengan adanya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 perusahaan

finance tersebut mulai melakukan kegiatan budidaya sayuran hidroponik dan

aeroponik agar tetap bertahan.

Keputusan untuk memilih berusaha dibidang agribisnis karena Indonesia

merupakan negara agraris dan usaha agribisnis dinilai relatif mampu bertahan

pada saat terjadi krisis moneter. Selain itu, usaha agribisnis merupakan usaha yang

yang tidak terlalu berimbas pada fluktuaasi dolar. Pilihan tersebut juga didasarkan

pada latar belakang Pak Danny sebagai Insinyur Pertanian dari Universitas

Padjadjaran.

Kebun pertama PT Momenta Agrikultura pada tahun 1998 berlokasi

di Desa Kayuambon dengan luas lahan sekitar 3000 m2. Tahun 2000 melakukan

perluasan ke Kampung Pojok, Desa Cikahuripan dengan luas lahan 1,5 Ha.

Delapan tahun kemudian pada tahun 2008 melakukan pengembangan kebun lagi

seluas 7 Ha di Dusun Cisaroni, Desa Cikahuripan dan 1,5 Ha di Desa

Kayuambon.

Awalnya perusahaan tersebut menjual sayuran aeroponik berupa jenis-

jenis selada dan sayuran cina seperti caisim, kailan, pakcoy, dan lain-lain. Namun,

jika hanya produk aeroponik saja yang diperdagangkan, maka biaya

operasionalnya sangat tinggi. Jaringan networking yang dimiliki perusahaan sudah

luas, sehingga memanfaatkan hal tersebut untuk menutupi biaya distribusi yang

tinggi. Selain itu, perusahaan juga mengoptimalkan kapasitas truk dengan jenis

komoditas lainnya yang didapat dari kerjasama dengan petani mitra. Oleh karena

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

56

itu pihak perusahaan mencari alternatif dengan membeli beberapa produk dari

mitra atau disebut trading product.

4.1.2.2 Sejarah Perusahaan Dalam Memasok Paprika

PT Momenta Agrikultura juga melakukan penjualan paprika disamping

bisnis utamanya sebagai perusahaan pemasok sayuran aeroponik dan hidroponik.

Awalnya paprika dipasok untuk pasar lokal, karena kapasitasnya tidak banyak

sehingga hanya mendapatkan pasokan dari petani sekitar Lembang. Tahun 2004,

PT Momenta Agrikultura memperluas pasar paprika sampai ekspor ke Singapura.

Hal tersebut terjadi karena ada kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan

Agri Indo yang berlokasi di Lombok, yaitu perusahaan perkebunan besar yang

memproduksi paprika. Perusahaan Agri Indo memproduksi paprika dengan

jumlah besar tetapi menghadapi kendala dalam hal pemasaran, sehingga

PT Momenta Agrikultura mencoba mencari solusi untuk mulai melakukan ekspor

paprika pada tahun 2004.

Tahun 2004 – 2007, PT Momenta Agrikultura bisa mengekspor 40 – 50

ton paprika per bulan. Awal tahun 2008, produksi paprika milik Agri Indo mulai

menurun karena tanaman paprika terkena hama penyakit. Mengantisipasi hal

tersebut, PT Momenta Agrikultura mencari alternatif lain dengan membuat kebun

paprika sendiri di Desa Cikahuripan pada tahun 2008. Tahun 2009 perusahaan

Agri Indo ditutup, sehingga PT Momenta Agrikultura menjalin kerjasama dengan

beberapa petani paprika di sekitar Lembang untuk memenuhi kebutuhan paprika.

Tahun 2010 kebun paprika di Desa Cikahuripan ditutup karena banyak

hama thrips yang menyerang, sehingga PT Momenta Agrikultura memutuskan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

57

untuk merotasi kebun paprika dengan melon dan tomat. Setelah kebun paprika

ditutup, pasokan paprika hanya mengandalkan kerjasama dari petani mitra.

Awalnya pemasok paprika ke PT Momenta Agrikultura ada banyak, namun

seiring berjalannya waktu yang terlihat cukup konsisten dan bertanggung jawab

hanya ada tiga pemasok, yaitu Kelompok Tani Dewa Family, Kelompok Tani

Sampurna Jaya, dan petani Pak Haji Said.

Pertengahan tahun 2011 sampai awal tahun 2012, produksi paprika

menurun drastis karena iklim yang ekstrim serta banyak hama penyakit yang

menyerang paprika. Akibatnya pasokan ke PT Momenta Agrikultura pun sangat

kurang. Jumlah produk terbatas serta harga tinggi, menyebabkan PT Momenta

Agrikultura sementara menghentikan kegiatan ekspor pada Maret 2012 dan hanya

memasok paprika untuk pasar lokal.

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi perusahaan

hortikultura terbesar di Indonesia dengan menyediakan sayuran yang berkualitas,

sehingga dapat meningkatkan pola hidup masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

Misi PT Momenta Agrikultura adalah berkomitmen menyediakan produk-produk

sayuran dan buah-buahan yang sehat dengan kualitas yang tinggi, sehingga

menjadikan konsumen memiliki gaya hidup untuk mengkonsumsi buah dan

sayuran yang sehat, serta memperkenalkan sistem budidaya hidroponik dan

aeroponik bagi masyarakat yang ingin memulai usaha di dalam bidang pertanian

hidroponik dan aeroponik.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

58

Realisasi yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan visi dan

misi adalah memproduksi sayuran dan buah-buahan yang berkualitas tinggi tanpa

penggunanaan pestisida dan dengan menggunakan teknologi seperti green house,

serta teknik penanaman dengan cara aeroponik dan hidroponik. Perusahaan

tersebut sangat mengedepankan kualitas produknya, bahkan produk yang diminta

dari petani mitra pun rata-rata produk yang memiliki grade A. Visi dan misi yang

sudah tercapai sampai sekarang sekitar 70%, karena saat ini sudah banyak

masyarakat yang menyadari dan perduli akan buah dan sayuran yang sehat.

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi menunjukan wewenang serta tanggung jawab pada

masing-masing bagian dalam organisasi PT Momenta Agrikultura. Jabatan

tertinggi di dalam struktur organisasi PT Momenta Agrikultura dipegang oleh

direktur utama yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan

tertinggi dalam organisasi, selain itu direktur utama juga memiliki fungsi sebagai

penasehat dalam perusahaan. Gambar 7 menunjukan struktur organisasi

PT Momenta Agrikultura.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

59

Sumber : PT Momenta Agrikultura, 2010

Gambar 7. Struktur Organisasi PT Momenta Agrikultura

Struktur organisasi tersebut menjelaskan suatu garis koordinasi masing-

masing departemen, sehingga jelas terlihat tugas dari masing-masing departemen.

Berikut merupakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

jabatan:

1. Direktur Utama, memiliki tanggung jawab penuh terhadap pengambilan

keputusan tertinggi dalam menentukan kebijakan dan rencana perusahaan.

Selain itu, direktur utama juga memiliki fungsi sebagai penasehat perusahaan.

2. Direktur Operasional, memiliki tanggung jawab dalam mengawasi dan

mengontrol seluruh kegiatan perusahaan.

3. Manajer Keuangan, memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan

yang masuk dan keluar dari perusahaan.

Direktur

Utama

Manajer

Keuangan

Direktur

Operasional

Manajer

Akuntansi

Manajer Pengadaan

dan Produksi

Manajer

Kebun

Manajer Pengadaan

Jawa Barat

Supervisor

Distribusi

Supervisor

Produksi

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

60

4. Manajer Akuntansi, memiliki tanggung jawab dalam mengatur kegiatan

administrasi perusahaan.

5. Manajer Pengadaan dan Produksi membawahi manajer kebun dan manajer

resourced Jawa Barat, memiliki tanggung jawab mengawasi dan mengontrol

produksi kebun dan mitra.

6. Manajer Pengadaan Jawa Barat memiliki tanggung jawab dalam

pengembangan bisnis dan pencari peluang bisnis diluar produksi aeroponik

dengan menjalin kemitraan.

7. Manajer Kebun, memiliki tanggung jawab untuk mengontrol kegiatan

produksi sehari-hari.

8. Supervisor Produksi, memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan

mengawasi kegiatan produksi kebun agar dapat memenuhi target produksi,

serta dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada manajer

produksi.

9. Supervisor Distribusi, memiliki tanggung jawab dalam mengamankan proses

panen sampai dengan pasca panen, mempersiapkan barang yang akan dikirim

sesuai dengan permintaan, serta mengatur pemasaran dan pendistribusian

produk ke pasar atau konsumen.

4.2 Pelaku-Pelaku dalam Rantai Pengadaan Paprika

4.2.1 Pemasok

Pemasok paprika disebut juga petani mitra dari PT Momenta Agrikultura.

Petani mitra merupakan pelaku rantai yang melakukan kegiatan budidaya paprika

dari mulai pembibitan, pemeliharaan, pemanenan, dan penjualan hasil. Petani

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

61

mitra merupakan awal dari rantai pasokan paprika pada PT Momenta Agrikultura.

Pemasok memegang peranan penting dalam menghasilkan produk dengan

kuantitas dan kualitas yang baik.

Karakteristik petani paprika berbeda dengan petani pada umumnya.

Rata-rata petani paprika adalah petani yang memiliki modal besar dan

berpendidikan cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan modal pendirian kebun

paprika cukup mahal karena tanaman tersebut merupakan tanaman yang

membutuhkan naungan seperti green house. Paprika merupakan sayuran yang

hanya tumbuh baik di dataran tinggi. Paprika merupakan sayuran eksklusif maka

pada proses produksinya selain memerlukan biaya yang tinggi juga membutuhkan

penanganan yang baik, karena proses budidayanya cukup sulit. Tabel 12 adalah

mitra PT Momenta Agrikultura dalam rantai pengadaan paprika.

Tabel 12. Pemasok Paprika PT Momenta Agrikultura sampai April 2012

No. Mitra Alamat Tahun Kemitraan

1 Kelompok Tani Dewa

Family

Pasirlangu, Cisarua 2002

2 Kelompok Tani

Sampurna Jaya

Pasirlangu, Cisarua 2006

3 Pak Haji Said Tugu Mukti, Cisarua 2004 Sumber : PT Momenta Agrikultura 2012

Kelompok Tani Dewa Family

Kelompok tani Dewa Family berlokasi di Jalan Pasirlangu, Desa

Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Ketua kelompok tani

tersebut bernama Bapak Deden Wahyu (Bapak Dewa). Awalnya Bapak Deden

merupakan seorang petani paprika perorangan, namun karena permintaan paprika

yang semakin banyak sehingga Bapak Deden membentuk kelompok tani dengan

jumlah anggota 20 orang yang rata-rata adalah saudara dari Bapak Deden sendiri,

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

62

maka kelompok tani tersebut dinamakan Dewa Family. Pak Deden mulai

mengusahakan paprika sejak tahun 1996 dan sampai sekarang kelompok tani

Dewa Family telah memiliki 50 green house (GH). Permodalan dan pengadaan

saprotan dikelola dengan baik di dalam kelompok tani tersebut.

Dewa Family mempunyai dua pasar dalam penjualan paprikanya, pasar

ekspor dan pasar lokal. Dewa Family bekerjasama dengan eksportir PT Alamanda

Sejati Utama untuk menjangkau pasar ekspor. Ritel dan distributor yang

bekerjasama dengan Dewa Family untuk pasar lokal adalah Amazing Farm

(PT Momenta Agrikultura), KemFarm, Saung Mirwan, Bimandiri, dan YanFruit.

Dewa Family juga bekerjasama dengan beberapa restoran terkemuka dalam

memasok paprika, diantaranya Pizza Hut, Hoka-Hoka Bento, dan Pizza Dominos,

sedangkan pasar tradisional yang dipasok dari Dewa Family antara lain pasar

Caringin, Lembang, Kramat Djati, dan pasar Semarang.

Dewa Family merupakan pemasok tetap PT Momenta Agrikultura. Dewa

Family sudah bermitra dengan PT Momenta Agrikultura sejak tahun 2002.

Permintaan paprika dari PT Momenta Agrikultura terhadap Dewa Family

dilakukan seminggu tiga kali, yaitu pada hari senin, rabu, jumat dengan rata-rata

kuantitas yang dipenuhi yaitu 2-3 kw/minggu. Dewa Family selalu berusaha

memenuhi target permintaan dari PT Momenta Agrikultura. Namun sejak akhir

2011 sampai awal 2012 Dewa Family terkadang tidak bisa memenuhi permintaan

paprika sesuai target dikarenakan kendala cuaca yang ekstrim serta banyaknya

hama penyakit, sehingga produksi pun menurun dan hanya memasok seadanya.

Harga jual paprika yang ditetapkan oleh Dewa Family disesuaikan dengan

harga di pasaran. Harga paprika pada kondisi normal berkisar antara Rp 8000,00 –

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

63

Rp18.000,00/kg. Namun pada cuaca ekstrim seperti sekarang yang mengakibatkan

produksi paprika menurun dan pasokan sulit, sehingga harga paprika bisa sampai

Rp 30.000,00/kg. Dewa Family menjual paprika dengan harga Rp 15.000,00/kg

untuk paprika hijau, Rp 25.000,00/kg untuk paprika merah, dan Rp 28.000,00/kg

untuk paprika kuning (Maret, 2012).

Kerjasama yang dilakukan antara PT Momenta Agrikultura dengan Dewa

Family adalah kerjasama untuk pasar lokal, sehingga kuantitas yang diminta tidak

terlalu banyak. Sifat transaksi yang diberlakukan oleh Dewa Family bersifat

fleksibel sehingga masih bisa dilakukan negosiasi harga, saat harga pasaran naik

harga yang ditetapkan Dewa Family pun ikut naik dan sebaliknya saat harga

pasaran turun, harga yang ditetapkan oleh Dewa Family juga ikut turun. Berbeda

untuk ekspor dan restoran, karena untuk ekspor dan restoran diberlakukan kontrak

dan mematok adanya batas minimum pengiriman, serta harga yang ditetapkan

sudah sesuai kontrak dan bersifat tetap, sehingga apabila harga pasaran sedang

naik atau turun harga untuk ekspor dan restoran akan tetap.

Proses pemesanan paprika yang dilakukan dari PT Momenta Agrikultura

kepada Dewa Family yaitu melalui telepon, kemudian kesanggupan Dewa Family

untuk memenuhi permintaan, jika sudah terjadi kesepakatan maka paprika akan

dikirim hari itu juga. Pembayaran yang dilakukan berupa sistem piutang, yaitu

pada saat jatuh tempo pembayaran, maka pihak pembeli akan mentransfer biaya

pembelian melalui rekening bank. Biasanya pembayaran yang dilakukan oleh

PT Momenta Agrikultura kepada Dewa Family berlangsung 2 minggu setelah

pengiriman barang.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

64

Kriteria kualitas yang diminta oleh PT Momenta Agrikultura adalah grade

A untuk ekspor maupun lokal. Kriteria yang diminta yaitu tingkat kematangan

sudah 90-100%, bentuk blocky, kulit buah mulus dengan berat rata-rata 300g.

Pemanenan paprika oleh Dewa Family dilakukan setiap hari pada pagi hari.

Proses pasca panen sampai distribusi dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Skema Proses Pasca Panen Sampai Pengiriman Paprika ke

PT Momenta Agrikultura

Kelompok Tani Sampurna Jaya

Pemasok yang kedua yaitu Kelompok Tani Sampurna Jaya, kelompok tani

tersebut berlokasi di Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung

Barat. Kelompok Tani Sampurna Jaya diketuai oleh Bapak Hendi Rohendi (Pak

Nendi). Anggota dari kelompok tani tersebut sudah mencapai 30 orang petani

paprika.

Tanaman paprika yang dimiliki kelompok tani Sampurna Jaya berjumlah

kurang lebih 80.000 pohon yang terbagi ke dalam beberapa green house.

Kapasitas produksi dari Sampurna Jaya saat ini sekitar 500kg/hari. Proses

pengiriman paprika dari Kelompok Tani Sampurna Jaya ke PT Momenta

Agrikultura sama dengan yang dilakukan oleh Dewa Family.

Panen Dimasukkan

kedalam plastik

Dikumpulkan

di Gudang

Sortasi &

Grading

Pengepakan PT Momenta

Agrikultura (gudang

Kayuambon)

Penimbangan dan

pencatatan akhir

Penimbangan dan

pencatatan awal

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

65

Sampurna Jaya merupakan pemasok tetap PT Momenta Agrikultura dan

sudah bermitra sejak tahun 2006. Permintaan paprika dari PT Momenta

Agrikultura terhadap Sampurna Jaya dilakukan seminggu tiga kali, yaitu pada hari

senin, rabu, jumat dengan rata-rata kuantitas yang diminta yaitu sampai

1 ton/minggu. Namun beberapa bulan terakhir karena produksi paprika menurun

dan harga yang tinggi, sehingga Sampurna Jaya hanya memasok sekitar

50-100 kg/minggu. Bahkan jika barang sedang sangat kurang Sampurna Jaya

tidak mengirim paprika ke PT Momenta Agrikultura, karena menurut Pak Nendi

kualitas yang diminta terlalu tinggi yaitu grade A sementara hasil produksi sedang

tidak baik. Selain itu pembayaran dari perusahaan cukup lama yaitu satu bulan

setelah barang dikirim sehingga mengakibatkan Sampurna Jaya sulit memutar

cash flow, jadi Sampurna Jaya lebih memilih menjual paprika ke pasar lokal

langsung.

Harga jual paprika yang ditetapkan oleh Sampurna Jaya disesuaikan

dengan harga di pasaran. Sejak akhir 2011 sampai sekarang harga paprika sangat

berfluktuasi, namun rata-rata harga yang ditetapkan Sampurna Jaya (Maret, 2012)

Rp 14.000,00/kg untuk paprika hijau, Rp 20.000,00/kg untuk paprika merah, dan

Rp 25.000,00/kg untuk paprika kuning.

Pembayaran yang dilakukan PT Momenta Agrikultura terhadap Sampurna

Jaya paling cepat 2 minggu dan paling lambat 1 bulan setelah pengiriman. Selain

memasok ke PT Momenta Agrikultura, Sampurna Jaya juga memasok ke pasar

buah, dan pengumpul di Lembang.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

66

Pak Haji Said

PT Momenta Agrikultura juga menjalin kemitraan dengan Pak Haji Said,

yaitu petani paprika perorangan dalam memasok komoditas paprika. Kebun

paprika milik Pak Haji Said terletak di Kampung Tugu Mukti, Kecamatan

Cisarua, Kabupaten Bandung.

Awalnya Pak Haji Said hanya mengusahakan sayuran lahan terbuka,

kemudian tertarik untuk mencoba menanam tanaman dengan menggunakan green

house (GH). Pak Haji Said ingin membandingkan hasil antara tanaman dengan

lahan terbuka dan dengan menggunakan green house. Faktor cuaca sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pada lahan terbuka, apabila cuaca

sedang buruk maka hasil pertanian pun akan buruk. Sementara jika menggunakan

GH faktor cuaca dapat ditekan, tetapi ternyata tidak menekan faktor hama dan

penyakit. Keputusan untuk menanam paprika pun juga awalnya hanya mencoba-

coba, disamping faktor pasaran paprika saat ini sudah banyak dan mudah.

Kerjasama antara PT Momenta Agrikultura dengan Pak Haji Said sudah

berlangsung sejak tahun 2004, namun dalam memasok komoditas tomat TW.

Tahun 2010 Pak Haji Said mulai mengusahakan paprika dengan binaan dan

pengawasan pihak perusahaan. Bentuk binaan dari perusahaan hanya berupa

pengaturan pola tanam paprika. Mulanya Pak Haji Said mencoba menawarkan

paprika kepada perusahaan dan pihak perusahaan menerima tawaran tersebut,

sehingga akhirnya beliau mendirikan green house untuk paprika dengan kapasitas

12.000 pohon paprika dibawah pengawasan pihak perusahaan. Pak Haji Said

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

67

hanya memperkerjakan tiga orang tenaga kerja untuk mengurus 12.000 tanaman

paprika tersebut.

Rata-rata kapasitas produksinya adalah 1-1,5 ton per panen. Pemanenan

paprika tidak menentu, tergantung dari permintaan pembeli. Pengiriman paprika

ke PT Momenta Agrikultura dilakukan 1-2 kali dalam satu minggu dengan rata-

rata kuantitas yang diminta yaitu 1 ton/minggu. Proses pasca panen yang

dilakukan yaitu dipanen dipagi hari kemudian disortir dan dimasukkan ke dalam

kantong plastik atau kontainer, kemudian ditimbang dan langsung dikirim ke

pihak pembeli.

Harga yang ditetapkan Pak Haji Said disesuaikan dengan harga pasaran

dengan rata-rata Rp 25.000,00/kg untuk paprika merah, Rp 15.000,00/kg untuk

paprika hijau, dan Rp 30.000,00/kg untuk paprika kuning (April, 2012). Selain

ke PT Momenta Agrikultura, Pak Haji Said menjual paprikanya ke pengumpul

dan PT Indofood dengan perantara orang lain. Benih paprika yang didapat berasal

dari toko-toko pertanian sekitar Lembang. Kualitas yang diminta PT Momenta

Agrikultura terhadap Pak Haji Said yaitu kualitas grade A dan B.

Kerjasama antara PT Momenta Agrikultura dan Pak Haji Said juga tidak

disertai perjanjian secara tertulis (kontrak), baik dalam jumlah pengiriman paprika

maupun harga. Kemitraan yang dijalin pun hanya sebatas kemitraan pola dagang

umum, yaitu perusahaan memasarkan hasil produksi petani atau petani memasok

kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Pembayaran yang dilakukan PT Momenta

Agrikultura terhadap Pak Haji Said dibayar secara tunai langsung, misalnya hari

ini paprika dikirim ke perusahaan kemudian hari berikutnya sudah dilakukan

pembayaran dengan ditransfer.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

68

4.2.2 PT Momenta Agrikultura

PT Momenta Agrikultura merupakan perusahaan yang bertindak sebagai

pemasok dalam rantai pasokan paprika. PT Momenta Agrikultura menyalurkan

paprika ke supermarket-supermarket besar, hotel, dan restoran yang berada di

wilayah Jakarta dan Bandung serta melakukan ekspor ke Singapura. Permintaan

paprika dari pasar lokal kurang lebih 3–4 kwintal per minggunya. Jumlah tersebut

bisa berubah-ubah tergantung ketersediaan paprika dan kebutuhan dari konsumen.

Persentase pemenuhan kebutuhan paprika untuk hotel dan restoran sebesar 15%

dan selebihnya sebesar 85% untuk memenuhi kebutuhan supermarket. Pengiriman

paprika ke supermarket dilakukan setiap hari. Sementara untuk ekspor permintaan

bisa mencapai 5 ton/minggu, namun perusahaan belum bisa memenuhinya dan

hanya memasang target 2,5 ton/minggu.

Perbedaan perusahaan tersebut dengan perusahaan lainnya terletak pada

kualitas produk yang diproduksinya. Berdasarkan visi perusahaan, kualitas

menjadi hal yang penting sehingga perusahaan tidak bisa sembarangan dalam

membeli paprika dari pemasok lain. Sebagian besar produk yang dipasok ke

perusahaan adalah yang berkualitas A dengan kriteria seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Kriteria Paprika Kualitas A yang Dipasok ke PT Momenta Agrikultura

Karakteristik Paprika Penjelasan

Tangkau Buah Lengkap/tidak rusak

Kulit Buah Mulus (ekspor), boleh ada sedikit goresan

thrips (pasar lokal)

Bentuk buah Sempurna/segiempat

Ukuran Sedang

Warna Merah, kuning, hijau

Kandungan residu Minimal/tidak berbahan aktif dophos.

Tingkat kematangan 90-100% tekstur padat dan keras Sumber: PT Momenta Agrikultura, 2012

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

69

Pasokan paprika PT Momenta Agrikultura ditujukan untuk supermarket,

hotel, restoran, dan ekspor. Pemenuhannya didapatkan dari Kelompok Tani Dewa

Family dan Kelompok Tani Sampurna Jaya yang berlokasi di Desa Pasirlangu,

Kecamatan Cisarua, serta Pak Haji Said yang berlokasi di Desa Tugu Mukti,

Kecamatan Cisarua. Skema dari pengiriman paprika dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9. Skema Pengiriman Paprika dari Pemasok ke PT MomentaAgrikultura

Harga jual disesuaikan dengan harga pasar. Harga standar paprika dalam

keadaan stabil berkisar antara Rp 7.000,00 – Rp 12.000,00 per kg untuk pasar

lokal. Harga standar ekspor berkisar antara Rp 13.000,00 – Rp 14.000,00 per kg.

Harga tersebut berlaku pada saat jumlah paprika sedang berlimpah dipasaran.

Namun jika kondisi seperti saat ini yaitu produksi paprika sedang menurun

dikarenakan iklim dan hama penyakit sehingga jumlah dipasaran menjadi sedikit,

harga jual paprika bisa mencapai Rp 30.000,00 – Rp 50.000,00 per kg (Maret,

2012).

Paprika segera dikirim ke perusahan setelah melalui proses penanganan

pasca panen seperti penimbangan, sortir dan grading, serta pengepakan oleh

pemasok kemudian langsung dikirimkan ke PT Momenta Agrikultura kebun

Kelompok Tani

Sampurna Jaya (20%-

40%)

Petani Paprika Pak Haji

Said (50%-70%)

Kelompok Tani Dewa

Family (10%-20%)

PT Momenta

Agrikultura

Proses

sortir &

Grading

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

70

Kayuambon. Paprika disortir kembali setelah sampai di gudang packing house

dan dilakukan reject apabila ada paprika yang tidak sesuai dengan standar

perusahaan. Paprika yang sudah di sortir di Kayuambon kemudian dikirimkan ke

bagian packing house yang berada di BSD, Tangerang untuk dikemas dengan

wrapping atau curah. Setelah sejumlah proses tersebut dilewati, paprika siap

didistribusikan ke supermarket, hotel, dan restoran yang tertera di PO. Skema

pengiriman paprika tersebut dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Skema Pengiriman Paprika

4.3 Kemitraan

Kegiatan memilih pemasok bisa memakan waktu dan sumber daya yang

tidak sedikit apabila pemasok yang dimaksud adalah pemasok kunci (Pujawan,

2010). Awalnya jumlah pemasok paprika di PT Momenta Agrikultura ada sekitar

6-7 pemasok paprika. Pemilihan pemasok paprika di PT Momenta Agrikultura

PT Momenta

Agrikultura

gudang BSD

Tangerang

Pemasok 1 PT

Momenta

Agrikultura

gudang

Kayuambon Pemasok 3

Pemasok 2 Proses

sortir dan

grading

Proses

sortir dan

grading

Supermarket,

Hotel, Restoran

Proses

packing

Jika ada

reject

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

71

tidak melalui proses evaluasi awal terlebih dahulu. Petani pemasok yang

mengetahui bahwa PT Momenta Agrikultura memasok paprika ke supermarket

banyak yang menawarkan produknya untuk dipasok ke perusahaan tersebut.

Pola kemitraan yang dilakukan antara PT Momenta Agrikultura dengan

petani mitra Dewa Family, Sampurna Jaya, dan Pak Haji Said adalah pola dagang

umum dengan bentuk perjanjian secara lisan berdasarkan sistem kepercayaan.

Pola dagang umum yaitu pola hubungan antara kelompok mitra dengan

perusahaan mitra yang didalamnya perusahaan mitra memasarkan hasil produksi

kelompok mitra atau kelompok mitra memasok kebutuhan yang diperlukan

perusahaan mitra (Hafsah, 1999).

Perjanjian yang dilakukan hanya sebatas perjanjian lisan di awal yaitu

pihak perusahaan memberi informasi kepada pemasok tentang target pasar yang

dimiliki, kemudian pemasok menyanggupi tentang kebutuhan paprika yang

diminta perusahaan, setelah itu terjadi kesepakatan kerjasama. Bentuk perjanjian

antara PT Momenta Agrikultura dengan pemasok paprika antara lain:

Pihak pemasok berupaya untuk memenuhi kuantitas sesuai pesanan kepada

pihak perusahaan dengan frekuensi pengiriman 1-3 kali dalam satu minggu.

Pihak pemasok bertanggung jawab atas pengiriman barang hingga tiba di

perusahaan.

Spesifikasi kualitas paprika yang dipasok oleh pihak pemasok harus yang

memenuhi standar grad A dan tidak memiliki kandungan yang berbahan aktif

dophos.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

72

Harga yang disepakati, yang harus dibayar oleh pihak perusahaan disesuaikan

dengan harga pasar.

Pihak perusahaan berkewajiban melakukan pembayaran paling lambat 2-4

minggu setelah barang dikirim oleh pihak pemasok untuk kelompok tani.

Berbeda dengan Pak Haji Said, pembayaran dilakukan langsung setelah

barang dikirim.

Perjanjian-perjanjian di atas bersifat fleksibel, tidak ada kewajiban yang

terlalu mengikat dalam kerjasama tersebut. Petani juga biasanya tidak mau adanya

keterikatan dengan perusahaan karena produksi pertanian tidak menentu.

Keterikatan kerjasama dengan kontrak tertulis membuat petani merasa terbebani

karena biasanya pada kontrak tertulis mematok volume pengiriman dan harga

tetap. Produk pertanian sangat tergantung pada cuaca, apabila cuaca buruk,

produksi menurun, sehingga petani tidak dapat memenuhi kuota sesuai kontrak.

Selain itu, harga komoditas pertanian sangat fluktuatif sehingga petani lebih

memilih tidak ingin terikat kontrak untuk kemitraan pola dagang umum.

Berdasarkan beberapa perjanjian di atas, realisasi kemitraan yang terjadi

saat ini masih kurang sesuai dengan perjanjian di awal. Ketidaksesuaian tersebut

antara lain:

Kuantitas paprika yang dipenuhi oleh pemasok kurang sesuai dari target

permintaan perusahaan. Misalnya, perusahaan membutuhkan paprika 5 kw

tetapi pemasok hanya bisa menyanggupi 3 kw. Menurut Pak Nendi, ketua dari

kelompok tani Sampurna Jaya, hal tersebut terjadi karena persediaan paprika

kurang dikarenakan produksi paprika menurun akibat cuaca dan hama

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

73

penyakit, sehingga pasokan ke perusahaan kurang dan tidak bisa memenuhi

kuantitas yang diharapkan. Menurunnya produksi pun berakibat pada

ketidakrutinan distribusi ke perusahaan.

Spesifikasi kualitas paprika yang diminta di awal haruslah grade A dan tidak

mengandung bahan aktif dophos. Namun, dalam pelaksanaannya petani juga

tidak bisa seratus persen memenuhi perjanjian tersebut. Menurut Pak Deden,

ketua poktan Dewa Family, hal tersebut terjadi akibat anomali cuaca dan

hama penyakit, sehingga kualitas paprika menurun. Penggunaan pestisida

jenis methamidophos pun ternyata juga ditemukan pada beberapa anggota

kelompok tani Dewa Family dan Sampurna Jaya. Menurut Pak Nendi, hal

tersebut terjadi karena hama yang menyerang sudah sangat banyak, dan tidak

mempan dibasmi dengan pestisida biasa, sehingga akhirnya menggunakan

methamidophos, agar petani tetap bisa panen dan tidak mengalami kerugian.

Kurangnya produksi dan kualitas yang sangat baik pun membuat perusahaan

juga menurunkan standar kualitasnya dengan menerima paprika grade B.

Bentuk perjanjian yang tidak sesuai lainnya adalah perjanjian pembayaran

oleh pihak perusahaan dengan tepat waktu. Menurut Pak Nendi, pembayaran

yang dilakukan perusahaan sangat lama bahkan bisa lebih dari satu bulan

setelah barang diterima. Hal tersebut diklarifikasi oleh Pak Eri selaku manajer

sourcing perusahaan, biasanya keterlambatan pembayaran terjadi untuk

permintaan dalam jumlah yang besar, karena pembayaran dari supermarket/

pihak eksportir lama, sehingga mengakibatkan pembayaran ke pemasok pun

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

74

lama. Namun, untuk permintaan dan pembayaran dalam jumlah kecil

perusahaan selalu berusaha memenuhi pembayaran dengan tepat waktu.

Ketidaksesuaian realisasi kemitraan tersebut membuat loyalitas pemasok

dan perusahaan berkurang. Misalnya, seperti ketika harga suatu komoditas tinggi

pihak petani tidak menjual kepada perusahaan, melainkan menjual kepada pihak

lain yang dianggap lebih menguntungkan. Begitu juga perusahaan akan

mengurangi jumlah PO kepada pemasok yang dianggap kurang konsisten.

Menghadapi situasi tersebut, maka dibutuhkan suatu upaya untuk

meningkatkan loyalitas petani terhadap perusahaan sehingga konsistensi pasokan

paprika dapat terjaga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu perusahaan

sebaiknya menjaga loyalitas petani dengan memperhatikan proses pembayaran

agar tepat waktu. Perusahaan juga sebaiknya melakukan kontrol budidaya secara

kontinyu serta mengupayakan bimbingan teknis terhadap petani agar

menghasilkan output yang sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

Kerjasama antara pemasok dan perusahaan tidak terlepas dari manfaat-

manfaat yang diperoleh. Bagi perusahaan manfaat yang diperoleh adalah bisa

dengan cepat dan mudah mendapatkan produk daripada harus melakukan

budidaya sendiri. Bagi para pemasok manfaat yang diperoleh dengan adanya

kemitraan dengan perusahaan adalah sebagai berikut:

Petani pemasok mendapat jaminan pasar, sehingga petani tidak sulit mencari

pasar saat panen sedang berlimpah.

Bermitra dengan perusaan pemasok bisa cepat memperoleh keuntungan. Jika

petani pemasok memasarkan langsung ke ritel modern proses pembayarannya

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

75

sangat lama daripada perusahaan pemasok, sehingga petani sulit memutar

aliran kas. Sementara pembayaran dari perusahaan pemasok bisa lebih cepat,

tergantung dari kesepakatan di awal.

Bermitra dengan perusahaan pemasok bisa menambah pengetahuan dalam

proses budidaya yang baik, pemilihan benih yang baik, dan informasi pasar.

Berdasarkan bentuk kemitraan antara PT Momenta Agrikultura dan

pemasoknya secara lebih sederhana dapat dilihat pada Tabel 14 berikut (Maret -

April 2012).

Tabel 14. Komponen Kemitraan antara PT Momenta Agrikultura dengan

Pemasok Paprika

No Komponen

Kemitraan

Mitra

Dewa Family Sampurna Jaya Pak Haji Said

1 Volume 2-3 kw/minggu 1kw-1ton/

minggu

1 ton/minggu

2 Persentase

pengiriman Lokal = 100%

Ekspor = -

Lokal = 90%

Ekspor = 10%

Lokal = 10%

Ekspor = 90%

3 Kualitas Grade A, tetapi

beberapa

ditemukan

mengandung

pestisida

methamidophos

Grade A, tetapi

beberapa

ditemukan

mengandung

pestisida

methamidophos

Grade A-B

4 Harga jual Rp 15.000,00 –

Rp 28.000,00

Rp 14.000,00 –

Rp 25.000,00

Rp 15.000,00 –

Rp 30.000,00

5 Pembayaran Tempo 2-4

minggu

Tempo 2-4

minggu

Tunai langsung

6 Bentuk

Kemitraan

Pola Dagang

Umum dengan

Perjanjian lisan

Pola Dagang

Umum dengan

Perjanjian lisan

Pola Dagang

Umum dengan

Perjanjian lisan 7 Lamanya

kemitraan

10 tahun 6 tahun 8 tahun

Berdasarkan tabel di atas, volume pengiriman yang paling besar adalah

pemasok Pak Haji Said, karena Pak Haji Said merupakan pemasok binaan

PT Momenta Agrikultura, sehingga sebagian besar produknya di pasok ke

perusahaan. Pak Haji Said juga dibina untuk pasar ekspor sehingga kualitas

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

76

produknya paling baik diantara pemasok lainnya. Kualitas B pun dapat diterima

perusahaan untuk menambah kuantitas pasar lokal. Harga jual yang diberlakukan

pemasok hampir sama, tetapi saat ini harga yang berlaku untuk paprika sangat

fluktuatif sehingga sulit menentukan harga jual yang stabil. Namun, pada tabel di

atas Pak Haji Said memiliki harga jual yang paling tinggi diantara yang lain

karena proses penanganan budidayanya lebih sulit karena tidak menggunakan

pestisida yang berbahan aktif dophos.

Sistem pembayaran oleh perusahaan terhadap Dewa Family dan Sampurna

Jaya berbeda dengan Pak Haji Said. Hal tersebut karena Dewa Family dan

Sampurna Jaya adalah kelompok tani, sehingga pengaturan aliran kas dan

pengadaan saprotan dapat diurus oleh kepengurusan kelompok tani tersebut dan

merupakan kesepakatan bersama di awal perjanjian. Sementara Pak Haji Said

adalah petani perorangan dan merupakan pemasok binaan perusahaan sehingga

pembayaran yang dilakukan adalah langsung setelah barang dikirimkan. Bentuk

kemitraan perusahaan dengan ketiga pemasok tersebut adalah pola dagang umum

dengan perjanjian secara lisan. Lamanya umur kemitraan mencerminkan tingkat

keloyalitasan pemasok terhadap perusahaan. Dewa Family memiliki umur

kemitraan terlama diantara yang lain sehingga dapat terlihat dari kontinuitas

pengirimannya yang konsisten, meskipun produk sedikit Dewa Family tetap

berusaha mengirim paprika dengan jumlah seadanya.

4.4 Merancang Hubungan Dengan Pemasok

Hubungan dengan pemasok bisa bersifat kemitraan jangka panjang

maupun hubungan transaksional jangka pendek. Manajemen hubungan pemasok

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

77

merupakan proses yang menentukan bagaimana suatu perusahaan berinteraksi

dengan para pemasoknya. Salah satu yang menjadi tugas penting bagian

pengadaan adalah menciptakan hubungan yang proporsional dengan pemasok.

Hubungan yang proporsional adalah hubungan yang secara tepat mencerminkan

kepentingan strategis tiap-tiap pemasok.

Menurut Pujawan (2010), ada dua faktor yang bisa digunakan dalam

merancang hubungan dengan pemasok. Pertama adalah tingkat kepentingan

strategis item yang dibeli bagi perusahaaan. Faktor kedua adalah tingkat kesulitan

mengelola pembelian item tersebut. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, semakin

banyak diperlukan intervensi dari manajemen. Terdapat empat klasifikasi

pemasok, yaitu bottleneck suppliers, critical strategic suppliers, non-critical

strategic suppliers, dan leverage suppliers.

Paprika merupakan salah satu komoditas yang diklasifikasikan sebagai

critical strategic suppliers bagi PT Momenta Agrikultura. Paprika adalah

komoditas yang strategis karena pemenuhannya sangat penting atau strategis bagi

perusahaan. Subtitusi komoditas tersebut sulit atau tidak bisa digantikan karena

produk pertanian tersebut sudah memiliki pasar tersendiri baik ekspor maupun

lokal. Jika pemasok tidak bisa memenuhi permintaan sesuai target, maka

perusahaan akan menerima berapa saja kuantitas yang dimiliki pemasok dan

didistribusikan ke supermarket-supermarket secara rata. Klasifikasi paprika

tersebut didasarkan pada faktor-faktor dalam merancang hubungan dengan

pemasok paprika pada PT Momenta Agrikultura yang dapat dilihat pada Tabel 15.

Penilaian tersebut didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap manajer

sourcing dan staf packing house mengenai faktor-faktor tingkat kepentingan

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

78

strategis paprika di PT Momenta Agrikultura dan tingkat kesulitan pembelian

paprika.

Tabel 15. Faktor-faktor dalam Merancang Hubungan Dengan Pemasok Paprika

Pada PT Momenta Agrikultura

No. Faktor-Faktor Tingkat Kepentingan Strategis Dan

Tingkat Kesulitan Pembelian Item

Besar Kecil

1 Kontribusi item tersebut terhadap kegiatan perusahaaan √

2 Nilai pembelian dalam setahun √

3 Image / brand name dari pemasok √

4 Resiko ketidaktersediaan item yang bersangkutan √

5 Kompleksitas dan keunikan item √

6 Kemampuan pemasok dalam memenuhi permintaan √

7 Ketidakpastian (ketersediaan, kualitas, harga,

waktu pengiriman).

Paprika merupakan produk dengan nilai transaksi yang cukup besar

di PT Momenta Agrikultura, kebutuhan paprika per minggunya bisa mencapai

2,5 ton untuk ekspor dan 0,5-1 ton untuk kebutuhan pasar lokal. Sebenarnya

permintaan paprika bisa mencapai 5 ton, namun karena ketersediaan barangnya

memang kurang dan sangat tergantung oleh cuaca dan banyaknya hama penyakit

maka produksinya pun fluktuatif. Walaupun petani di Indonesia sudah banyak

yang mengusahakan paprika, namun petani yang benar-benar memperhatikan

keamanan produksinya masih sedikit, sehingga tidak masuk kualifikasi untuk

ekspor.

Ketidaktersediaan pasokan paprika bisa mengakibatkan masalah serius

bagi kelangsungan perusahaan. Jika pasokan paprika tidak lancar maka stok di

perusahaan juga kurang sehingga tidak bisa mengirim ke supermarket dengan

kontinyu dan jika hal tersebut sering berlangsung maka biasanya perusahaan

tidak akan dianggap lagi oleh eksportir atau ritel modern, dari mulai menurunkan

jumlah PO sampai memutuskan kerjasama. Sebaliknya apabila perusahaan selalu

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

79

kontinyu dalam memasok paprika kepada buyer maka perusahaan bisa menjadi

perusahaan pemasok andalan bagi buyer.

Ketidaktersediaan paprika akan membuat perusahaan mengalami kerugian,

karena komoditas tersebut sudah memiliki pasar tersendiri. Menurut Bapak

Erijanto selaku Manajer Sourcing PT Momenta Agrikultura, perusahaan yang

sudah tidak dipercaya lagi oleh pembeli akan kesulitan untuk memulai pasokan

dengan kapasitas yang optimal, karena untuk memasok dengan jumlah yang

optimal memerlukan waktu yang lama dan prosesnya berlangsung sedikit demi

sedikit. Jika keadaannya seperti tersebut, maka perusahaan akan kalah saing

dengan perusahaan lain yang sejenis karena perusahaan pembeli tidak hanya

memiliki satu pemasok saja.

Tingkat kesulitan mengelola pembelian paprika juga dinilai cukup sulit,

karena produksinya yang fluktuatif dan tergantung pada cuaca dan hama

penyakit. Paprika merupakan sayuran yang hanya tumbuh baik di dataran tinggi,

karena sayuran tersebut adalah sayuran eksklusif maka proses produksinya

memerlukan biaya yang cukup tinggi karena harus menggunakan green house

dan penanganan yang baik.

Kemampuan pemasok dalam memenuhi permintaan juga cukup sulit,

karena standar paprika yang dminta oleh PT Momenta Agrikultura cukup tinggi

yaitu paprika dengan grade A baik untuk ekspor maupun lokal. Tidak banyak

petani paprika yang sanggup untuk memenuhi permintaan tersebut karena untuk

mencapai produksi yang optimal dan terhindar dari serangan hama penyakit

banyak petani yang menggunakan pestisida yang dilarang, yaitu yang berbahan

aktif dophos bahkan ada yang menggunakan melebihi batas ambang yang tidak

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

80

dianjurkan dan tentu saja tidak masuk untuk kualifikasi ekspor. Begitu juga

untuk pasar lokal berdasarkan visi PT Momenta Agrikultura untuk

mengahasilkan sayuran dan buah yang berkualitas maka perusahaan tersebut

sangat menjaga kualitas produknya.

Berdasarkan klasifikasi paprika yang diperoleh yaitu sebagai critical

strategic suppliers, maka seharusnya dibutuhkan hubungan jangka panjang yang

membutuhkan investasi bersama dari pihak perusahaan maupun pemasok.

Investasi dilakukan agar pemasok bisa memasok barang dengan kualitas yang

lebih baik dengan pengiriman yang lebih tepat waktu. Pemasok dalam kelompok

klasifikasi tersebut, kriteria pemilihan dan penilaiannya lebih ditekankan pada

potensi kerjasama dan perbaikan jangka panjang.

4.5 Pembelian

Proses pembelian merupakan salah satu tugas dari manajemen pengadaan

dan pekerjaan yang paling rutin dilakukan oleh bagian pengadaan. Proses

pembelian paprika di PT Momenta Agrikultura dilakukan secara rutin yaitu

seminggu tiga kali pada hari senin, rabu, dan jumat. Proses pembelian rutin

biasanya berlaku untuk item-item yang pemasoknya sudah jelas karena ada

kesepakatan jangka panjang antara pemasok dengan perusahaan dan

kebutuhannya berulang (Pujawan, 2010). Langkah-langkah pembelian paprika

yang dilakukan PT Momenta Agrikultura dapat dilihat pada Gambar 11 berikut.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

81

Pemasok Bagian Pengadaan Gudang Marketing Keuangan

Mengirim

konfirmasi bisa

tidaknya pesanan

dipenuhi. Jika

bisa, dikirim sesuai persetujuan

Membuat PO dan

mengirim ke

pemasok. Mengirim

copy ke gudang,

user, dan keuangan

Merima barang

dan melakukan

pengecekan

bersama bagian

kualitas dan

packing house

Membuat

permintaan pembelian

berdasarkan PO dan

observasi pasar dan

mengirim ke bagian

pengadaan

Melakukan

pembayaran

Gambar 11. Langkah - Langkah Pembelian Komoditas Paprika di

PT Momenta Agrikultura

Peramalan pemesanan paprika berdasarkan permintaan PO dari konsumen

dan observasi pasar yang dilakukan oleh bagian marketing. Setiap hari senin

semua bagian di PT Momenta Agrikultura melakukan rapat untuk membahas

mengenai prediksi berapa banyak keperluan barang yang diminta pasar dan berapa

banyak barang yang dimiliki bagian pengadaan. Bagian pengadaan khusunya

untuk barang trading memprediksi banyaknya barang berdasarkan dari potensi

barang yang ada di sekitar daerah Lembang, Bandung.

Terdapat tiga aliran yang harus dikelola pada proses pengadaan dalam

rantai pasokan komoditas paprika, yaitu:

1. Aliran Informasi

Aliran informasi yang dilakukan adalah komunikasi dua arah yang dapat

terjadi dari hulu ke hilir maupun dari hilir ke hulu dalam rantai komoditas paprika.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

82

Informasi didapat dari permintaan PO toko dan observasi pasar mengenai jumlah

permintaan dan harga oleh bagian marketing. Jika permintaan paprika diprediksi

akan meningkat dan harganya tinggi, maka bagian pengadaan berusaha mencari

persediaan barang dari pemasok-pemasok yang ada di sekitar daerah Lembang

dan observasi potensi barang yang ada di Lembang. Sementara jika potensi

paprika yang ada di Lembang banyak dan banyak tawaran dari pemasok maka

bagian marketing yang berusaha mencari pasar untuk paprika tersebut. Informasi

yang didapat dari bagian pengadaan juga tidak terlepas dari informasi yang

diberikan pemasok.

Informasi harga juga sangat penting dan menentukan jumlah permintaan

dan ketersediaan barang itu sendiri. Jika harga suatu produk mahal maka

ketersediaan produk tersebut jumlahnya sedikit, sebaliknya apabila harga suatu

produk turun maka jumlah ketersediannya sangat banyak. Tekonologi yang

digunakan PT Momenta Agrikultura untuk bekerjasama dengan para mitranya

hanya dengan menggunakan pesawat telepon. Jika manajer pengadaan ingin

melakukan proses pembelian, beliau hanya tinggal menelpon mitra dan

melakukan order sesuai target, setelah mitra menyetujui kesanggupan permintaan

maka barang akan dikirim secepatnya. Aliran informasi yang terjadi dapat dilihat

pada Gambar 12.

Gambar 12. Aliran Informasi Komoditas Paprika di PT Momenta Agrikultura

Observasi pasar dan

permintaan PO dari

supermarket

Bagian marketing Bagian pengadaan Pemasok

Observasi potensi

barang di sekitar

Lembang

PO dari toko

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

83

Bagian marketing melakukan peramalan permintaan berdasarkan dari PO

toko dan observasi pasar kemudian disampaikan kepada bagian pengadaan dan

disampaikan ke pemasok. Sementara bagian pengadaan melakukan peramalan

prediksi ketersediaan barang berdasarkan dari informasi pemasok dan observasi

potensi barang yang ada di Lembang, kemudian disampaikan pada bagian

marketing dan selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan.

Aliran informasi tersebut sudah cukup efektif dan efisien karena terjadi

secara dua arah, yaitu dari hulu ke hilir dan sebaliknya. Keefektifan aliran

informasi tersebut diperkuat dengan observasi pasar oleh bagian marketing dan

observasi potensi barang oleh bagian pengadaan sehingga efisiensi aliran

informasi pada rantai pasok paprika tersebut sudah baik.

2. Aliran Barang

Aliran barang yang terjadi adalah dari mitra pemasok masuk ke gudang

pengepakan perusahaan untuk dilakukan sortasi, grading, dan pengemasan lalu

dikirimkan ke toko sesuai dengan jumlah masing-masing pemesanan dari toko.

Aliran barang tersebut terjadi dari hulu ke hilir.

Pengadaan paprika di PT Momenta Agrikultura bekerjasama dengan dua

kelompok tani, dan seorang petani mitra. Pengadaan paprika perlu diperhatikan

dalam pemilihan benih dan proses budidayanya. Pemilihan benih harus

berorientasi pada permintaan pasar agar produk yang dihasilkan disukai

konsumen. Proses budidayanya juga harus diawasi mulai sejak tanam, karena

terkadang banyak petani yang curang dengan menggunakan pestisida yang

dilarang.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

84

Pemanenan paprika oleh pemasok dilakukan pada pagi hari, kemudian

diantarkan ke gudang untuk di sortasi dan grading, kemudian di pack dalam

kontainer atau dengan menggunakan plastik. Setelah paprika dikemas oleh

pemasok paprika didistribusikan ke gudang milik PT Momenta Agrikultura yang

berada di Kayuambon pada pukul empat atau lima sore, jika ada reject, paprika

yang di reject akan dikembalikan hari itu juga sekaligus dengan pemberian BTB

(Bukti Terima Barang) yang dititipkan kepada supir. Kemudian paprika dikirim ke

gudang PT Momenta Agrikultura yang berada di BSD pada malam harinya untuk

proses packing. Setelah melalui proses packing yaitu di wrapping atau curah,

paprika siap diantarkan ke supermarket, hotel, dan restoran serta ekspor. Skema

aliran barang yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 13 berikut.

Gambar 13. Aliran Barang Komoditas Paprika di PT Momenta Agrikultura

Aliran barang pada rantai pasok paprika tersebut sudah efektif dan efisien

dilihat dari aliran yang terjadi yaitu dari produsen ke konsumen. Waktu

pengiriman barang dari ketiga pemasok yaitu pengiriman barang oleh pemasok ke

perusahaan dilakukan pada sore hari dan pengiriman dari perusahaan di Lembang

ke BSD dilakukan pada malam hari, sehingga kesegeran produk tetap terjaga

sampai ke tangan konsumen. Aliran produk tersebut harus dipantau melalui

penggunaan teknologi informasi untuk memberikan kepastian dalam kelancaran

aliran paprika.

Hotel &

Restau

rant

Super

market,

ekspor

PT Momenta

Agrikultura

BSD

Pemasok

Pemasok PT Momenta

Agrikultura

Kayuambon

Pemasok

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

85

3. Aliran Uang

Aliran uang yang terjadi adalah dari hilir ke hulu, yaitu dari pasar ritel

modern kepada perusahaan kemudian kepada mitra pemasok. Aliran uang terjadi

dari pembayaran toko masuk ke perusahaan dan dari perusahaan mengalir kepada

para mitra pemasok paprika yang bekerjasama dengan perusahaan.

Sistem pembayaran dari pemasok ke perusahaan dan dari perusahaan ke

toko adalah pembayaran dengan tempo yaitu setelah terjadi transaksi pembelian

dibutuhkan waktu untuk melakukan pembayaran. Pembayaran dari perusahaan

kepada pemasok dilakukan paling cepat dua minggu dan paling lama satu bulan

untuk mitra kelompok tani, dan pembayaran langsung untuk petani perorangan.

Apabila jumlah paprika yang diminta banyak maka biasanya pembayarannya pun

sedikit lama, tetapi jika jumlah paprika yang diminta sedikit maka pembayarannya

pun bisa lebih cepat. Sementara pembayaran yang dilakukan dari toko ke

perusahaan dilakukan satu bulan setelah pengiriman barang dan dengan pembelian

sistem “putus”, yaitu sayuran dan paprika yang tidak dibeli konsumen menjadi

tanggungan pihak toko.

Penetapan harga paprika yang dibeli perusahaan tergantung pada harga

kesepakatan di awal. Kesepakatan antara perusahaan dengan kelompok tani Dewa

Family, Sampurna Jaya, dan Pak Haji Said adalah harga mengikuti harga pasaran.

Apabila harga paprika sedang naik maka harga untuk perusahaan juga ikut naik,

dan sebaliknya apabila harga paprika sedang turun maka harga untuk perusahaan

pun turun. Skema aliran uang yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

86

Gambar 14. Aliran Uang Komoditas Paprika di PT Momenta Agrikultura

Pada aliran uang dalam rantai pasok paprika tersebut sudah efektif karena

terjadi dari hilir ke hulu, namun efisiensinya kurang baik, karena dilihat dari

jangka jangka waktu pembayaran dari ritel modern terhadap perusahaan pemasok

adalah satu bulan. Sementara jangka waktu pembayaran dari perusahaan pemasok

ke petani pemasok adalah 2-4 minggu. Hal tersebut berarti perusahaan pemasok

harus mengeluarkan biaya investasi terlebih dahulu untuk membayar petani

pemasok, karena petani membutuhkan dana yang cepat untuk proses produksi

agar keberlangsungan pasokan kepada mitra dapat terjadi secara kontinyu.

4.6 Mengevaluasi Kinerja Pemasok dengan metode ANP

Evaluasi pemasok dilakukan dengan mengumpulkan persepsi dari bagian

pengadaan dan bagian pengepakan yang mengetahui mengenai kualitas, kuantitas,

dan kontinuitas paprika yang dikirimkan mitra, serta lolyalitas mitra terhadap

perusahaan. Evaluasi kinerja pemasok akan memudahkan perusahaan untuk

menentukan strategi mengahadapi persaingan dalam meningkatkan kualitas,

kuantitas, kontinuitas, dan loyalitas berdasarkan dari pemilihan pemasok yang

dapat dijadikan pemasok utama untuk jangka panjang.

Pemasok PT Momenta

Agrikultura

Supermarket,

Ekspor, Hotel &

Restaurant

Tempo 2-4

minggu

Tempo 1

bulan

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

87

Sampai saat ini tidak pernah dilakukan evaluasi kinerja pemasok dalam

pemilihan pemasok utama oleh PT Momenta Agrikultura. Evaluasi yang

dilakukan hanya bersifat seleksi alam, yaitu hanya pemasok-pemasok yang cukup

konsisten dan bertanggung jawab yang dijadikan pemasok-pemasok utama.

Penetapan struktur model diperoleh dari hasil wawancara dengan manajer

pengadaan PT Momenta Agrikultura yang bertujuan untuk mengevaluasi pemasok

dan memilih pemasok yang berpotensi besar terhadap perusahaan. Kriteria yang

ditetapkan diambil berdasarkan wawancara, literature, dan observasi di lapangan,

yaitu kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan loyalitas.

4.6.1 Konstruksi Model Jaringan

Model pemilihan pemasok pada perusahaan PT Momenta Agrikultura

yang optimal dapat dievaluasi dengan kriteria kualitas produk, kuantitas

pengiriman produk, kontinuitas pengiriman produk, dan loyalitas pemasok

terhadap perusahaan yang akan menentukan alternatif pemasok mana yang akan

dijadikan pemasok utama. Adanya hubungan ketergantungan antar sesama kriteria

dalam level yang sama menunjukkan adanya saling pengaruh antar kriteria-

kriteria tersebut.

Kriteria kualitas penting karena kinerja dari pemasok akan sangat

mempengaruhi kualitas dari produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan dan

menjadikan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Kriteria kuantitas

dipilih untuk menilai kinerja pemasok dalam memenuhi jumlah kebutuhan yang

diminta perusahaan. Kriteria kontinuitas dipilih karena adanya ketidakpastian dari

permintaan toko sehingga dibutuhkan pasokan yang kontinyu. Kriteria loyalitas

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

88

dipilih untuk menilai loyalitas atau kesetiaan pemasok terhadap perusahaan ketika

harga paprika sedang tinggi maupun rendah.

Terdapat tiga level yang membangun struktur jaringan, yaitu :

Level 1: Fokus / tujuan

Memilih pemasok yang dapat dijadikan sebagai pemasok utama.

Level 2: Kriteria / faktor penentu strategi pemilihan pemasok

a. Kemampuan pemasok dalam menyediakan paprika yang bermutu baik dan

penggunaan pestisida yang aman (kualitas paprika).

b. Kemampuan pemasok dalam pemenuhan jumlah kebutuhan perusahaan

(kuantitas paprika).

c. Kemampuan pemasok dalam menyediakan paprika dengan kontinyu

(kontinuitas pengiriman paprika).

d. Loyalitas pemasok dalam mengirimkan paprika ke perusahaan (loyalitas

pemasok).

Level 3: Alternatif pemilihan pemasok adalah pemasok yang masih menjalin

kemitraan dan rutin melakukan pengiriman sampai pada bulan April 2012

menurut perusahaan, yaitu Kelompok Tani Dewa Family sebagai pemasok 1,

Kelompok Tani Sampurna Jaya sebagai pemasok 2, Pak Haji Said sebagai

pemasok 3. Penggunaan simbol tersebut dipakai untuk memudahkan penamaan.

Konstruksi model dalam permasalahan ini dapat dilihat pada Gambar 15.

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

89

Gambar 15. Model ANP Pemilihan Pemasok Paprika di PT Momenta Agrikultura

Pemodelan struktur jaringan dapat juga dilakukan dengan menggunakan

bantuan perangkat lunak Super Decisions, konstruksi model dapat dilihat pada

Gambar 16. Perangkat lunak Super Decisions digunakan untuk pengambilan

keputusan dengan ketergantungan dan umpan balik yang merupakan implementasi

dari ANP.

Gambar 16. Konstruksi Model ANP Pemilihan Pemasok Paprika di PT Momenta

Agrikultura dengan Super Decisions

Strategi Pemilihan

Pemasok

Kualitas Loyalitas Kontinuitas Kuantitas

Pemasok 1 Pemasok 1 Pemasok 1

Tujuan:

Pemilihan Pemasok

Kriteria:

Kualitas

Kuantitas

Kontinuitas

Loyalitas Alternatif:

Pemasok 1

Pemasok 2

Pemasok 3

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

90

4.6.2 Matriks Perbandingan Berpasangan

Rangakaian perbandingan berpasangan dibutuhkan untuk mendapatkan

preferensi dari berbagai komponen yang diambil oleh pengambil keputusan dalam

membandingkan dua komponen pada suatu waktu dengan mengacu pada kriteria

pada level yang lebih tinggi. Pengambil keputusan pada penelitian ini terdiri dari

tiga orang responden, yaitu manajer resourced, supervisor lapangan, dan staf

packing house. Matriks perbandingan berpasangan pada kasus ini dibagi menjadi

empat kelompok matriks berdasar kriteria kontrolnya, yaitu:

Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria dengan kontrol tujuan.

Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria dengan kontrol salah satu

kriteria mencakup empat matriks.

Matriks perbandingan berpasangan antar kriteria dengan kontrol salah satu

alternatif, mencakup tiga matriks.

Matriks perbandingan berpasangan antar alternatif dengan kontrol salah satu

kriteria, mencakup empat matriks.

Terdapat 12 matriks perbandingan berpasangan untuk masing-masing

responden. Salah satu contoh matriks perbandingan berpasangan untuk

perbandingan antar kriteria dengan kontrol tujuan dari salah satu responden dapat

dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria dengan Kontrol

Tujuan

Pemilihan pemasok Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas

Kualitas 1 3* 3 7

Kuantitas 1/3 1 2 5

Kontinuitas 1/3 ½ 1 4

Loyalitas 1/7 1/5 1/4** 1

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

91

Perbandingan di diagonal diberi angka satu seluruhnya, hal tersebut

dikarenakan membandingkan untuk hal yang sama. Bagian atas atau kanan dari

diagonal tersebut merupakan hasil berpasangan atau pemberian bobot dengan

membandingkan antar kriteria sedangkan untuk bagian kiri atau bawah dari

diagonal tersebut merupakan nilai kebalikan dari nilai bagian atas atau kanan

tersebut. Tanda * mempunyai arti bahwa antara kualitas (3) dan kuantitas (1),

yang sedikit lebih penting adalah kualitas. Tanda ** mempunyai arti bahwa antara

loyalitas (1) dan kontinuitas (4), yang lebih penting adalah kontinuitas.

Pengambilan keputusan pada penelitian ini diberikan kepada tiga orang

pengambil keputusan. Rata-rata dari pertimbangan ketiganya diperoleh dengan

menggunakan rata-rata geometrik. Matriks-matriks perbandingan berpasangan

yang sejenis dari semua responden dirata-rata sehingga diperoleh 12 jenis matriks

rata-rata. Salah satu contoh matriks rata-rata dari matriks perbandingan

berpasangan antar kriteria terhadap kontrol tujuan dapat dilihat pada Tabel 17.

Matriks perbandingan berpasangan masing-masing responden dapat dilihat pada

Lampiran 3 dan matriks hasil rata-ratanya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 17. Matriks Rata-rata Antar Kriteria dengan Kontrol Tujuan

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas

Kualitas 1 1,8171 3,5569 7,0000

Kuantitas 0,5503 1 2,6207 5,0000

Kontinuitas 0,2811 0,3816 1 4,3088

Loyalitas 0,1428 0,2000 0,2321 1

Matriks hasil rata-rata yang telah diperoleh, kemudian digunakan untuk

menghitung vektor eigen (eigenvector) atau vektor prioritas sebagai bobot

prioritas matriks dan nilai eigen (eigenvalue) maksimum untuk menghitung rasio

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

92

konsistensi (Consistency Ratio). Contoh vektor prioritas untuk matriks rata-rata

antar kriteria dengan kontrol tujuan, dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Vektor Prioritas Matriks Antar Kriteria dengan Kontrol Tujuan

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas Vektor Prioritas

Kualitas 1 1,8171 3,5569 7,0000 0.486740

Kuantitas 0,5503 1 2,6207 5,0000 0.307909

Kontinuitas 0,2811 0,3816 1 4,3088 0.155857

Loyalitas 0,1428 0,2000 0,2321 1 0.049495

Matriks perbandingan berpasangan dan vektor prioritas rata-rata untuk

pertimbangan lainnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Perhitungan konsistensi rasio untuk matriks rata-rata antar kriteria dengan

kontrol tujuan tersebut memberikan hasil sebesar 0,0339, yang lebih kecil dari

nilai yang ditentukan yaitu sebesar 0,1, sehingga dapat dikatakan matriks tersebut

mempunyai rasio konsistensi yang layak. Salah satu contoh perhitungan rasio

konsistensi untuk matriks perbandingan kriteria dengan kontrol tujuan dari rata-

rata responden adalah sebagai berikut.

λmax = 4,09153

CI =

dengan RI = 0,90

CR = 0,0339

Perhitungan rasio konsistensi dari matriks perbandingan rata-rata dilakukan untuk

menguji apakah pertimbangan yang diberikan oleh pengambil keputusan

konsisten atau tidak. Hasil perhitungan rasio konsistensi untuk matriks rata-rata

dapat dilihat pada Lampiran 4. Semua rasio konsistensi yang diperoleh layak

karena mempunyai nilai di bawah 0,1.

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

93

4.6.3 Pembentukan Supermatriks

Perhitungan vektor prioritas yang telah dilakukan kemudian digunakan

untuk menyusun supermatriks. Nilai-nilai yang terdapat dalam supermatriks

merupakan bobot kepentingan relatif dari perbandingan berpasangan yang terkait.

Menurut Meade, L, dan Sarkis, J (2002) dalam Darmi Setyaningsih (2005), nilai

nol dalam supermatriks menunjukkan tidak adanya hubungan, yang juga

ditunjukkan dengan tidak adanya hubungan garis dalam model. Supermatriks awal

rata-rata dapat dilihat pada Tabel 19.

Tahap selanjutnya dalam evaluasi supermatriks adalah menentukan bobot

kepentingan relatif akhir dari tiap alternatif atau disebut supermatriks terbobot.

Supermatriks awal yang telah dibuat kemudian dinormalisasikan dengan matriks

cluster agar menjadi stokastik sehingga diperoleh supermatriks terbobot. Jumlah

tiap kolom dalam supermatriks terbobot adalah 1. Hasil perhitungan normalisasi

supermatriks awal menjadi supermatriks terbobot dapat dilihat pada Tabel 20.

Langkah selanjutnya adalah menentukan supermatriks limit dengan

memangkatkan supermatriks ke suatu angka yang besar sampai stabilitas bobot

terjadi, yaitu nilai-nilai dalam supermatriks tidak berubah ketika dikalikan dengan

dirinya sendiri. Hasil supermatriks limit dapat dilihat pada Tabel 21.

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

94

Tabel 19. Perhitungan Supermatriks Awal (Unweighted Super Matrix) dengan Perangkat Lunak Super Decisions

Cluster

Node

Labels

Alternatif Kriteria Tujuan

Dewa

Family

Sampurna

Jaya

Pak Haji

Said

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas Pemilihan

Pemasok

Alternatif Dewa Family 0.000000 0.000000 0.000000 0.099120 0.083912 0.752958 0.542470 0.000000

Sampurna Jaya 0.000000 0.000000 0.000000 0.160288 0.209056 0.104534 0.062389 0.000000

Pak Haji Said 0.000000 0.000000 0.000000 0.740529 0.707032 0.142508 0.395141 0.000000

Kriteria Kualitas 0.051534 0.296166 0.566392 0.000000 0.238152 0.095723 0.090640 0.486740

Kuantitas 0.134545 0.537005 0.203841 0.665274 0.000000 0.286377 0.241801 0.307909

Kontinuitas 0.441272 0.106880 0.078906 0.248534 0.109660 0.000000 0.667559 0.155857

Loyalitas 0.372649 0.059949 0.150861 0.086191 0.652189 0.617900 0.000000 0.049495

Tujuan Pemilihan Pemasok 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Tabel 20. Supermatriks Terbobot (Weighted Super Matrix) dengan Perangkat Lunak Super Decisions

Cluster

Node

Labels

Alternatif Kriteria Tujuan

Dewa

Family

Sampurna

Jaya

Pak Haji

Said

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas Pemilihan

Pemasok

Alternatif Dewa Family 0.000000 0.000000 0.000000 0.049560 0.041956 0.376479 0.271235 0.000000

Sampurna Jaya 0.000000 0.000000 0.000000 0.080144 0.104528 0.052267 0.031195 0.000000

Pak Haji Said 0.000000 0.000000 0.000000 0.370296 0.353516 0.071254 0.197571 0.000000

Kriteria Kualitas 0.051534 0.296166 0.566392 0.000000 0.119076 0.047862 0.045320 0.486740

Kuantitas 0.134545 0.537005 0.203841 0.332637 0.000000 0.143188 0.120900 0.307909

Kontinuitas 0.441272 0.106880 0.078906 0.124267 0.054830 0.000000 0.333770 0.155857

Loyalitas 0.372649 0.059949 0.150861 0.043096 0.326094 0.308950 0.000000 0.049495

Tujuan Pemilihan Pemasok 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

95

Tabel 21. Supermatriks Akhir (Limit Super Matrix) dengan Perangkat Lunak Super Decisions

Cluster

Node

Labels

Alternatif Kriteria Tujuan

Dewa

Family

Sampurna

Jaya

Pak Haji

Said

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas Pemilihan

Pemasok

Alternatif Dewa Family 0.126387 0.126387 0.126387 0.126387 0.126387 0.126387 0.126387 0.126387

Sampurna Jaya 0.043885 0.043885 0.043885 0.043885 0.043885 0.043885 0.043885 0.043885

Pak Haji Said 0.163062 0.163062 0.163062 0.163062 0.163062 0.163062 0.163062 0.163062

Kriteria Kualitas 0.148242 0.148242 0.148242 0.148242 0.148242 0.148242 0.148242 0.148242

Kuantitas 0.169003 0.169003 0.169003 0.169003 0.169003 0.169003 0.169003 0.169003

Kontinuitas 0.163180 0.163180 0.163180 0.163180 0.163180 0.163180 0.163180 0.163180

Loyalitas 0.186242 0.186242 0.186242 0.186242 0.186242 0.186242 0.186242 0.186242

Tujuan Pemilihan Pemasok 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

96

4.6.4 Pemilihan Alternatif

Hasil akhir dari supermatriks limit, diperoleh nilai untuk semua elemen

pada network. Alternatif pemilihan pemasok pada PT Momenta Agrikultura yang

optimal dapat dilihat pada kolom pemilihan pemasok baris alternatif pemasok 1,

pemasok 2, dan pemasok 3 dalam supermatriks limit.

Tabel 22. Bobot Nilai Limit Alternatif

Alternatif Nilai Limit Nilai Bobot (%)

Pemasok 1 0,126387 37,92%

Pemasok 2 0,043885 13,16%

Pemasok 3 0,163062 48,92%

Jumlah 0,333334 100,00%

Hasil keputusan pada Tabel 22 diatas diperoleh dengan memberi bobot

nilai limit elemen-elemen pada cluster alternatif. Perhitungan nilai bobot

diperoleh dengan cara membagi nilai limit dengan jumlah nilai limit alternatif dan

mengalikannya dengan 100%. Jadi diperoleh urutan prioritas pemasok paprika

yang optimal sesuai dengan faktor kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan loyalitas

terhadap perusahaan PT Momenta Agrikultura, sebagai berikut:

1. Pemasok 1 sebesar 37,92%

2. Pemasok 2 sebesar 13,16%

3. Pemasok 3 sebesar 48,92%

Hasil yang sama juga diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak

Super Decisions, hasil akhir dari alternatif dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Sintesis Keseluruhan Prioritas untuk Alternatif Name Ideals normals Raw

Pemasok 1 0.775085 0.379160 0.126387

Pemasok 2 0.269131 0.131655 0.043885

Pemasok 3 1.000000 0.489185 0.163062

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

97

Alternatif strategi pemilihan pemasok yang dipilih adalah alternatif strategi yang

mempunyai nilai akhir paling besar. Hasil dari rata-rata responden, pemasok 1

atau Dewa Family 37,92%, pemasok 2 atau Sampurna Jaya 13,16%, dan

pemasok 3 atau Pak Haji Said memberikan nilai akhir sebesar 48,92%. Hasil dari

sintesis keseluruhan prioritas pada alternatif yang diperoleh tersebut, dapat

diketahui bahwa alternatif strategi pemilihan pemasok yang dipilih untuk

dijadikan pemasok utama komoditas paprika adalah pemasok 3 atau

Pak Haji Said.

4.7 Strategi Peningkatan Konsistensi Pasokan Paprika

Berdasarkan hasil pemilihan pemasok dengan menggunakan metode ANP,

strategi pemilihan pemasok yang diprioritaskan adalah Pak Haji Said sebagai

pemasok utama paprika, yang memiliki bobot yang lebih besar dibanding dengan

alternatif Dewa Family, dan Sampurna Jaya. Kriteria loyalitas mempunyai bobot

yang paling besar dibanding kriteria-kriteria lain, yaitu sebesar 27,94%, yang

dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Persentasi Keseluruhan Model Pemilihan Pemasok

Nama Normalized by cluster Limiting

Dewa Family 0.37916 0.126387

Sampurna Jaya 0.13165 0.043885

Pak Haji Said 0.48919 0.163062

Kualitas 0.22236 0.148242

Kuantitas 0.25350 0.169003

Kontinuitas 0.24477 0.163180

Loyalitas 0.27939 0.186242

Pemilihan Pemasok 0.00000 0.000000

Berdasarkan hasil normalisasi cluster pada tabel di atas, dapat terlihat nilai

untuk masing-masing kriteria hasil perbandingan berpasangan. Bobot kriteria

yang dipilih hampir sama pentingnya bagi perusahaan, namun kriteria loyalitas

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

98

sedikit lebih penting dari kriteria lainnya. Loyalitas memiliki bobot tertinggi di

antara kriteria lainnya, hal tersebut mencerminkan bahwa perusahaan sangat

menilai loyalitas pemasok dan diimbangi dengan kuantitas, kontinuitas, dan

kualitas. Loyalitas sangat mempengaruhi ketiga kriteria lainnya. Apabila loyalitas

pemasok tinggi, maka kuantitas yang diberikan oleh pemasok akan diusahakan

sesuai target, diimbangi dengan kontinuitas pengiriman yang konsisten. Selain itu,

pemasok akan memberikan kualitas-kualitas produk terbaik kepada perusahaan,

sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Vektor prioritas atau vektor eigen memperlihatkan nilai derajat kekuatan

keterkaitan dari tiap pemasok dalam hal kriteria kualitas, kuantitas, kontinuitas,

dan loyalitas pemasok terhadap komoditas paprika yang dikirimkan kepada

perusahaan. Tabel 25 merupakan hasil perhitungan tiap pemasok berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 25. Hasil Perhitungan Setiap Pemasok Berdasarkan Kriteria

No. Pemilihan

Pemasok

Nilai Vektor Prioritas untuk Setiap Kriteria

Kualitas Kuantitas Kontinuitas Loyalitas

1. Dewa Family 0,051534 0,134545 0,441272 0,372649

2. Sampurna Jaya 0,296166 0,537005 0,106880 0,059949

3. Pak Haji Said 0,566392 0,203841 0,078906 0,150861

Nilai vektor prioritas mencerminkan baik atau tidaknya pemasok dalam

setiap kriteria yang telah ditetapkan. Dewa Family memiliki kontinuitas dan

loyalitas yang cukup tinggi terhadap perusahaan. Hal tersebut dikarenakan

hubungan kemitraan yang dijalin antara keduanya sudah berlangsung lama, yaitu

10 tahun. Namun, kualitas dari produknya dirasakan oleh perusahaan kurang

sesuai karena ternyata banyak ditemukan yang mengandung pestisida

methamidophos atau pestisida yang dilarang. Dewa Family juga tidak bisa

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

99

memberikan paprika dalam jumlah besar karena Dewa Family bekerjasama

dengan beberapa mitra, sehingga kuantitas paprika yang diproduksi dibagi-bagi

dengan mitra lainnya.

Sampurna Jaya dalam memenuhi loyalitas terhadap perusahaan masih

sangat kurang, terbukti dari apabila harga paprika sedang tinggi mereka tidak

menjual kepada perusahaan melainkan menjual kepada pihak-pihak yang lebih

menguntungkan, sehingga kontinuitas pengirimannya pun kurang konsisten.

Kualitas paprika yang diproduksi Sampurna Jaya juga hampir sama dengan Dewa

Family, terdapat beberapa produk yang mengandung pestisida jenis

methamidophos. Hal tersebut dikarenakan lokasi antara kedua pemasok tersebut

berdekatan, sehingga serangan hama thrips pada paprika sudah kebal dan banyak

petani yang menggunakan pestisida methamidophos untuk mengantisipasinya.

Namun, pemasok Sampurna Jaya bisa memberikan paprika dalam jumlah besar

terhadap perusahaan karena kapasitas produksinya cukup besar.

Pak Haji Said masih baru melakukan kegiatan budidaya paprika, namun

kemampuannya dalam budi daya tanaman sudah tidak diragukan lagi. Mitra utama

dalam memasok paprika adalah PT Momenta Agrikultura, karena pengelolaan

budidaya paprika dibawah binaan dan pengawasan pihak perusahaan, sehingga

proses produksi dari budidaya sampai pasca panen dapat terjaga kualitasnya.

Loyalitas terhadap perusahaan juga cukup baik sehingga beliau selalu

mengusahakan pemenuhan permintaan dari perusahaan yang dapat dilihat dari

nilai kuantitasnya yang cukup baik.

Berdasarkan Tabel 22 dari skor akhir dapat terlihat kinerja pemasok yang

paling baik dilihat dari kriteria kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan loyalitasnya

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

100

adalah Pak Haji Said. Pak Haji Said dapat dijadikan pemasok utama dangan skor

akhir paling tinggi, yaitu 48,92%. Penetapan pemasok utama terhadap satu

pemasok tidak merubah kerjasama dengan pemasok lainnya.

Tingginya skor akhir untuk Pak Haji Said dapat dijadikan pertimbangan

bagi perusahaan untuk menjadikan Pak Haji Said sebagai pemasok paprika utama

untuk ekspor. Faktor yang mempengaruhi keputusan dalam memilih pemasok

dilihat dari kualitas, kuantitas, loyalitas, serta kontinuitasnya. Kualitas yang baik,

dapat memenuhi jumlah kuantitas yang besar, modal yang besar, serta umur

kemitraan yang sudah cukup lama menjadikan Pak Haji Said dapat dijadikan

pemasok utama dalam pasokan paprika. Bobot kontinuitasnya paling kecil

diantara pemasok yang lain karena produksi paprika yang diusahakan saat ini

masih sedikit dan merupakan petani perorangan. Namun pada pertengahan tahun

ini Pak Haji Said akan membuat green house lagi untuk paprika dengan kapasitas

10.000 pohon. Seiring dengan pertambahan jumlah produksinya maka untuk

kedepannya kontinuitas pengirimannya dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

Strategi peningkatan perusahaan untuk menjamin konsistensi pasokan

paprika dapat dilakukan berdasarkan penilaian-penilaian tersebut. Pak Haji Said

bisa dijadikan pemasok utama untuk ekspor karena kualitasnya yang baik dan

dapat memenuhi kuantitas dalam jumlah besar. Kelompok tani Dewa Family

dapat dijadikan pemasok utama untuk pasar lokal karena kontinuitas pengiriman

paprika yang rutin. Sampurna Jaya bisa dijadikan pemasok cadangan atau

tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun ekspor. Perusahaan

sangat mengutamakan kualitas produk, maka untuk pemasok lainnya yang ingin

memasok ke PT Momenta Agrikultura diharapkan dapat menjaga dan

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080028_4_5699.pdf4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT Momenta Agrikultura memiliki visi, yaitu menjadi

101

memperbaiki kualitas produknya dengan tidak menggunakan pestisida yang

berbahan aktif dophos agar dipercaya perusahaan dalam bekerjasama untuk

ekspor.