bab iv hasil dan pembahasaneprints.ung.ac.id/791/10/2013-2-57201-531409117-bab4... ·...

94
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasan dari penelitian ini melalui tahapan-tahapan yang ada pada metode eksperimen. 4.1 Hasil 4.1.1 Pengumpulan Data dan Analisis Sistem Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan kurang optimalnya penilaiani dan memilihn supplier baik dari segi kualitas maupun dari segi waktu. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya pengadaan barang. Memilihn dan evaluasi masing-masing supplier dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Departemen Pengadaan dan Kontrak. Evaluasi supplier ini bertujuan untuk memperoleh rekanan yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengann standar mutu yang ditetapkan CV. Q-Mart. Evaluasi ini menjadi wewenang dan tanggung jawab Departemen Pengadaan dan Kontrak, sehingga sistem pengadaan barang dapat terjaga dan mampu memenuhi target. untuk memilihn supplier departemen pengadaan dan kontrak melakukan evaliasi terlebih dahulu terhadap semua supplier, kemudian setelah itu hasil dari evaluasi tersebut disesuaikan dengann kriteria-kriteria dalam memilihn supplier yang telah ditetapkan oleh CV. Q-Mart. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan data syarat- syarat utama yang menjadi kriteria dalam memilihn supplier yakni:

Upload: phamdung

Post on 30-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasan dari penelitian ini

melalui tahapan-tahapan yang ada pada metode eksperimen.

4.1 Hasil

4.1.1 Pengumpulan Data dan Analisis Sistem

Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan kurang optimalnya

penilaiani dan memilihn supplier baik dari segi kualitas maupun dari segi waktu.

Hal ini menyebabkan kurang optimalnya pengadaan barang.

Memilihn dan evaluasi masing-masing supplier dilakukan setiap 6 bulan

sekali oleh Departemen Pengadaan dan Kontrak. Evaluasi supplier ini bertujuan

untuk memperoleh rekanan yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai

dengann standar mutu yang ditetapkan CV. Q-Mart. Evaluasi ini menjadi

wewenang dan tanggung jawab Departemen Pengadaan dan Kontrak, sehingga

sistem pengadaan barang dapat terjaga dan mampu memenuhi target. untuk

memilihn supplier departemen pengadaan dan kontrak melakukan evaliasi terlebih

dahulu terhadap semua supplier, kemudian setelah itu hasil dari evaluasi tersebut

disesuaikan dengann kriteria-kriteria dalam memilihn supplier yang telah

ditetapkan oleh CV. Q-Mart.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan data syarat-

syarat utama yang menjadi kriteria dalam memilihn supplier yakni:

1. Kualitas Barang

2. Harga Barang

3. Pengiriman Barang

4. Return

5. Layanan Pengaduan

6. Jalur/Fasilitas pengiriman.

Pada analisis sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa

tahapan yakni analisis siste manual, analisis permasalahan, analisis kebutuhan

sistem pendukung keputusan.

4.1.1.1 Analisis Sistem Manual

Memilihn supplier untuk dijadikan prioritas dalam mensupplier barang

jenis tertentu dilakukan selama enam bulan sekali atau selama masa berlaku MoU.

Pada saat memilih supplier dilakukan evaliasi terlebih dahulu terhadap semua

supplier, kemudian setelah itu hasil dari evaluasi tersebut disesuaikan dengann

kriteria-kriteria dalam memilihn supplier.

Pada proses memilihn supplier masih dilakukan secara manual, dilihat

berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh pihak CV. Q-Mart, terkadang

dalam memilih supplier, ada data supplier yang saling mempengaruhi antara

suplier satu dengann supplier yang lainnya. Sehingga pihak CV. Q-Mart

mengalami kesulitan untuk membedakan hal tersebut. Data hasil evaluasi dan

memilihn supplier akan menjadi data sebagai evaluasi CV. Q-Mart dan menjadi

data pertimbangan ketika akan melakukan MoU dengann supplier.

4.1.1.2 Bagan Alir Sistem Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1 Bagan Alir Sistem Berjalan

Mulai

Menyesuaikan data supplier

dengann data kriteria

Mengefaluasi kinerja dan

meyeleksi supplier

Hasil evaluasi,

supplier terpilih.

selesai

Evaluasi data

awal

Mengumpulkan

data supplier

4.1.1.3 Analisis Permasalahan

Dari hasil peneltian yang telah peneliti lakukan, didapatkan proses

memilihn supplier kurang optimal, baik dari segi hasil maupun dari segi waktu,

disebabkan proses peilihan supplier masih dilakukan secara manual dan

pennanggulangan yang dilakukan dengann menggunakan beberapa cara yang ada

masih dirasakan belum optimal pula. Metode AHP merupakan metode yang baik

digunakan untuk memilihn Supplier karena bersifat multikriteria. Untuk itulah

digunakan metode AHP yang dapat digunakan untuk proses memilihn supplier

melalui perhitungan yang membandingan kriteria sesuai dengann tingkat

kepetingannya. Sehingga mendapatkan solusi terbaik sebagai masukan dalam

pengambilan keputusan.

Dengann adanya masalah yang ditemui oleh peneliti maka dibangun

sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP untuk memilih

supplier. Dalam memilihn supplier akan digunakan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan oleh CV. Q-Mart. Selain itu, dalam menyelesaikan masalah tersebut

diatas tentunya dibutuhkan data-data seperti sub kriteria dan sub-sub kriteria yang

dapat mendukung proses memilihn supplier agar lebih baik. Kemudian kriteria, su

kriteria dan sub-sub kriteria tersebut diisi dengann skala penilaian yang sesuai

dengann kenyataan di lapangan. Adapun data-data baru tersebut sebagai mana

terlihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kriteria, Sub Kriteria dan Sub-Sub Kriteria

Kriteria Sub Kriteria Sub-Sub

Kriteria

Kualiatas Barang

Ketahanan Barang

Baik

Kurang baik

Tidak baik

Mutu Produk

bermutu

Kurang bermutu

Tidak bermutu

Harga Barang

Kesesuaian Harga sesuai

tidak sesuai

Diskon

7%

6%

5%

Ketentuan Pembayaran lansung

tidak lansung

Pengiriman Barang

Kelancaran Pengiriman Lancar

tidak lancar

Waktu Pengiriman

3 hari

4 hari

5 hari

6 hari

7 hari

Jumlah Pengiriman seluruh

Sebagian

Return

Kemudahan Menanggapi Produk Cacat mudah

tidak mudah

Kecepatan Menanggapi Produk Cacat Cepat

lambat

Layanan Pengaduan

Kemudagan dihubungi mudah

Sulit

Kecepatan Menanggapi Permintaan Cepat

lambat

Jalur dan Fasilitas

Pengiriman

Kemudahan Perubahan Jalur

Pengiriman

mudah

Sulit

Kemudahan Perubahan Waktu

Pengiriman

mudah

Sulit

Nilai berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing sub-sub kriteria.

dengann ketentuan kepentingan akan diurutkan berdasarkan prioritas dari setiap

sub-sub criteria yang di tetapkan, dan dengan ketentuan angka sebagai berikut:

1 = sangat rendah

2 = rendah

3 = cukup

4 = baik

5 = sangat baik

4.1.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam pembuatan sistem langka pertama menentukan software-software

yang akan digunakan. Adapun software yang digunakan diantaranya yaitu sistem

operasi, web browser, web server, html editor, database server dan lain-lain. Dari

beberapa software yang disebut diatas maka yang digunakan untuk membangun

web site ini adalah .

1. Browser

Browser adalah software yang menghubungkan client dan server,

sebagai pintu masuk ke semua situs web yang ada di server. Dalam

pembuatan situs digunakan Mozilla Firefox 22.0 dan situs web yang dibuat telah

berjalan dengann baik pada browser tersebut.

2. Program Aplikasi

Program aplikasi yang digunakan pengetikan kode sumber (Source

Code) dan untuk merancang desain web adalah AdobeDreamweaver yang

menyediakan kemampuan profesional untuk tiap-tiap aspek atau pengarah

pengembangan web, menggabungkan semuanya dalam satu paket. Membangun

website dengann menciptakan isi yang interaktif.

3. Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan pada saat merancang desain tersebut

dan yang digunakan untuk mengeksekusi rancangan adalah Windows 7.

4. Database Server

Merupakan penampung data pada saat pengolaha data Sistem

Pendukung Keputusan. Dalam hal ini digunakan MySQL. MySQL merupakan

database server yang paling populer saat ini dalam membangun website yang

dinamis.

5. Script language

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis skrip-skrip dalam

pembuatan web, dalam hal ini menggunakan PHP sebagai bahasa standar

yang digunakan untuk mengakses database.

6. Web Server

World wide web server adalah serverinternet mampu melayani koneksi

transfer data dalam protokol HTTP, dalam hal ini menggunakan Xampp

Version.

7. Desain Gambar

Adobe PhotoshopCS3 mendukung proses penyuntingan dan

pewarnaan gambar ataupun foto yang dipakai pada desain web yang

dirancang.

4.1.1.5 Eksperimen Analisis Pemecahan Masalah Dengann Metode AHP

Dalam menentukan prioritas kriteria pada metode AHP dapat dilakukan

dengann langkah .

a) Menentukan Prioritas Kriteria.

1. Menentukan kriteria yang akan digunakan, dalam objek penelitian ini peneliti

melakukan penelitian pada CV. Q-Mart yang menggunakan kriteria dalam

memilihn supplier untuk dijadikan partner yang utama dalam pengadaan

barang terdiri dari 6 kriteria, yaitu

C1 Kualitas barang

C2 Harga barang

C3 Pengiriman barang

C4 Return

C5 Layanan pengaduan

C6 Jalur dan fasilitas pengiriman

2. Mengisi nilai masing-masing kriteria pada matriks berpasangan. Cara mengisi

masing-masing kriteria pada matriks, .

a. Matriks Kriteria a[i,j] = 1.

b. Matriks segitiga atas sebagai nilai input.

c. Matriks segitiga bawah mempunyai rumus

𝑎 𝑖, 𝑗 =1

𝑎[𝑖 ,𝑗 ] 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 ≠ 𝑗

d. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks

Untuk mengisi kriteria-kriteria diperlukan analisis perbandingan berpasangan

sesuai kriteria yang diberikan seperti terlihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Matrks Berpasangan Kriteria Utama

Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6

C1 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

C2

1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

C3

1.00 2.00 3.00 4.00

C4

1.00 2.00 3.00

C5

1.00 2.00

C6

1.00

Jumlah

Nilai berwarna merah merupakan nilai inputan. Setelah dimasukkan data

pada tabel 4.2, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing

kriteria perbandingan berpasangan dan menjumlahkan masing-masing kriteria

secara perkolom seperti pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Matriks Hasil Bagi Nilai Perbandingan Berpasangan

Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6

C1 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

C2 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00

C3 0.33 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00

C4 0.25 0.33 0.50 1.00 2.00 3.00

C5 0.20 0.25 0.33 0.50 1.00 2.00

C6 0.17 0.20 0.25 0.33 0.50 1.00

Jumlah 2.45 4.28 7.08 10.83 15.50 21.00

Langkah selanjutnya membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah

per kolom yang sesuai. Dari nilai-nilai elemen matriks tabel 4.3 dan jumlah

masing-masing kolom diatas maka dapat dihitung matriks normalisasi dengann

cara membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah per kolom yang sesuai,

..

Kolom baris 1 =Nilai matrix perbandingan kriteria baris 1 kolom 1

Jumlah Kolom 1=

Tabel 4.4 Hasil Matriks Nilai Kriteria

Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah

Baris

Prioritas

Kriteria

C1 0.41 0.47 0.42 0.37 0.32 0.29 2.28 0.38

C2 0.20 0.23 0.28 0.28 0.26 0.24 1.49 0.25

C3 0.14 0.12 0.14 0.18 0.19 0.19 0.96 0.16

C4 0.10 0.08 0.07 0.09 0.13 0.14 0.61 0.10

C5 0.08 0.06 0.05 0.05 0.06 0.10 0.39 0.07

C6 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 0.05 0.26 0.04

Setelah matriks nilai kriteria didapatkan, langkah selanjutnya

menjumlahkan tiap baris pada matriks tersebut. Jumlah masing-masing baris dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Matriks Penjumlahan Tiap Baris

Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Baris

C1 0.38 0.50 0.48 0.41 0.33 0.26 2.36

C2 0.19 0.25 0.32 0.31 0.26 0.22 1.55

C3 0.13 0.12 0.16 0.20 0.20 0.17 0.99

C4 0.09 0.08 0.08 0.10 0.13 0.13 0.62

C5 0.08 0.06 0.05 0.05 0.07 0.09 0.40

C6 0.06 0.05 0.04 0.03 0.00 0.04 0.23

Kemudian jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 4.5 dijumlahkan

dengann nilai prioritas masing-masing kriteria seperti pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Konsistensi

Kriteria Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah Hasil

C1 2.36 0.38 2.74

C2 1.55 0.25 1.79

C3 0.99 0.16 1.15

C4 0.62 0.10 0.72

C5 0.40 0.07 0.46

C6 0.23 0.04 0.27

Jumlah Total 7.14

Lamda Max 1.19

Nilai total pada table diatas diperoleh dari penjumlahan semua nilai hasil

kriteria, sedangkan lamda max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya

kriteria yang ada yakni 5 kriteria. Selanjutnya mencari nilai Consistency Index

(CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada

metode AHP. Hasilnya adalah .

CI (Lamda max - n) / n

1.19 6.00 / 6.00

-4.81

-0.80

Setelah mendapatkan nilai CI, selanjutnya mencari nilai CR, Untuk nilai

IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2 x 2 adalah 0.00. seperti .

CR CI / IR

-0.80 / 1.41

-0.57

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

b) Menentukan Prioritas Sub Kriteria.

Untuk menghitung sub kriteria dilakukan terhadap semua kriteria utama.

Terdapat 6 kriteria utama yang berarti akan ada 6 proses perhitungan prioritas

subkriteria. Adapun matriks perhitungan sub kriteria .

1. C1 = Kualitas barang

Untuk menghitung matrisk kualitas barang dapat dilakukan dengann

beberapa langkah

Membuat matriks perbandingan berpasangan, seperti pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Matriks Nilai Perbandingan Berpasangan

C1 ketahanan barang mutu produk

ketahanan barang 1.00 3.00

mutu produk 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah

per kolom yang sesuai. Dari nilai-nilai elemen matriks tabel 4.6 dan jumlah

masing-masing kolom diatas maka dapat dihitung matriks normalisasi dengann

cara membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah per kolom yang sesuai,

seperti pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Matriks Nilai kriteria

C1 ketahanan

barang

mutu

produk Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

ketahanan barang 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

mutu produk 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Langkah selanjutnya mejumlahkan baris yang dihasilkan pada tabel 4.8

nilai prioritas masing-masing kriteria seperti pada tabel 4.9 .

Tabel 4.9 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

C1 ketahanan barang mutu produk Jumlah

Baris

ketahanan barang 0.75 0.75 1.50

mutu produk 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil, seperti pada tabel

4.10.

Tabel 4.10 Perhitungan Rasio Konsistensi

C1 Jumlah Baris Prioritas Hasil

ketahanan barang 1.50 0.75 2.25

mutu produk 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Nilai total pada tabel 4.9 diperoleh dari menjumlakan nilai hasil secara

keseluruhan dan nilai lamda maksimal diperoleh dari nilai jumlah total dibagi

dengann banyaknya kriteria yang digunakan yakni 2 kriteria.

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index dan nilai Consistemcy Ratio

sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CI (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2 x 2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

2. C2 = Harga barang

` Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria

dari kriteria harga barang adalah .

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Matriks Perbandingan Berpasangan

C2 kesesuaian

harga diskon

ketentuan

pembayaran

kesesuaian harga 1.00 3.00 5.00

diskon 0.33 1.00 3.00

ketentuan

pembayaran 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.53 4.33 9.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Matriks Nilai Kriteria

C2 kesesuaian

harga diskon

ketentuan

pembayaran Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

kesesuaian

harga 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00

diskon 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41

ketentuan

pembayaran 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

C2 kesesuaian

harga diskon

ketentuan

pembayaran

Jumlah

Baris

kesesuaian harga 0.63 0.78 0.53 1.95

diskon 0.21 0.26 0.32 0.79

ketentuan

pembayaran 0.13 0.09 0.11 0.32

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.14.

Tabel 4.14 Perhitungan Rasio Konsistensi

C2 Jumlah Baris Prioritas Hasil

kesesuaian harga 1.95 0.63 2.58

diskon 0.79 0.26 1.05

ketentuan pembayaran 0.32 0.11 0.43

Total 4.06

Lamda Max 1.35

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CI (Lamda max - n) / n

1.35 3.00 / 3.00

-1.65

-0.55

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3

adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.55 / 0.58

-0.95

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika

nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

3. C3 = Pengiriman barang

Untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria pengiriman barang

yaitu dengann membuat matriks perbandingan berpasangan. Sama halnya

dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan untuk

menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Matriks Perbandingan Berpasangan

C3 kelancaran

pengiriman

waktu

pengiriman

Jumlah

Pengiriman

kelancaran

pengiriman 1.00 3.00 5.00

waktu pengiriman 0.33 1.00 3.00

jumlah pengiriman 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.53 4.33 9.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas subkriteria. Seperti pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Matriks Nilai Kriteria

C3 kelancaran

pengiriman

waktu

pengiriman

Jumlah

Pengiriman Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

kelancaran

pengiriman 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00

waktu

pengiriman 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41

jumlah

pengiriman 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17

Setelah membuat matriks nilai krteria, langkah selanjutnya yaitu

menentukan matriks penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini

dihitung dengann mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai

prioritas. Seperti pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Matriks Penjumlahan Tiap Baris

C3 kelancaran

pengiriman

waktu

pengiriman

Jumlah

Pengiriman

Jumlah

Baris

kelancaran

pengiriman 0.63 0.78 0.53 1.95

waktu

pengiriman 0.21 0.26 0.32 0.79

jumlah

pengiriman 0.13 0.09 0.11 0.32

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil.

Tabel 4.18 Perhitungan Rasio Konsistensi

C3 Jumlah Baris Prioritas Hasil

kelancaran

pengiriman 1.95 0.63 2.58

waktu pengiriman 0.79 0.26 1.05

jumlah pengiriman 0.32 0.11 0.43

Total 4.06

Lamda Max 1.35

Nilai total pada tabel 4.18 diperoleh dari menjumlakan nilai hasil secara

keseluruhan dan nilai lamda maksimal diperoleh dari nilai jumlah total dibagi

dengann n (3) banyaknya kriteria yang digunakan.

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Seperti .

CI (Lamda max - n) / n

1.35 3.00 / 3.00

-1.65

-0.55

Selanjutnya mencari nilai CR. Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index

Random dengann matrik 3x3 adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.55 / 0.58

-0.95

Nilai Consistemcy Ratio (CR) diterima jika <=0.1, jika nilai CR lebih dari

0.1 maka CR ditolak.

4. C4 = Return

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria

dari kriteria return adalah .

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. seperti pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Matriks Perbandingan Berpasangan

C4

kemudahan

menanggapi produk

cacat

kecepatan menanggapi

produk cacat

kemudahan menanggapi

produk cacat 1.00 3.00

kecepatan menanggapi

produk cacat 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.20.

Table 4.20 Matriks Nilai Kriteria

C4

kemudahan

menanggapi

produk cacat

kecepatan

menanggapi

produk cacat

Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

kemudahan

menanggapi

produk cacat

0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

kecepatan

menanggapi

produk cacat

0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, langkah ketiga yaitu menentukan

matriks penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. seperti

pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

C4

kemudahan

menanggapi produk

cacat

kecepatan menanggapi

produk cacat

Jumlah

Baris

kemudahan

menanggapi produk

cacat

0.75 0.75 1.50

kecepatan menanggapi

produk cacat 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.22.

Tabel 4.22 Perhitungan Rasio Konsistensi

C4 Jumlah Baris Prioritas Jumlah Hasil

kemudahan

menanggapi produk

cacat

1.50 0.75 2.25

kecepatan menanggapi

produk cacat 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CI (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

5. C5 = Layanan pengaduan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria

dari kriteria layanan pengaduan yaitu dengann membuat matriks perbandingan

berpasangan. Seperti pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Matriks Perbandingan Berpasangan

C5

kemudahan di

hubungi

kecepatan menanggapi

permintaan

kemudahan di hubungi 1.00 3.00

kecepatan menanggapi

permintaan 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Matriks Nilai Kriteria

C5

kemudahan

di hubungi

kecepatan

menanggapi

permintaan Jumlah

Prioritas

Kriteria

Prioritas

Sub

Kriteria

kemudahan

di hubungi 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

kecepatan

menanggapi

permintaan

0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.25.

Tabel 4.25 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

C5

kemudahan di

hubungi

kecepatan

menanggapi

permintaan

Jumlah

Baris

kemudahan di

hubungi 0.75 0.75 1.50

kecepatan

menanggapi

permintaan

0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.26

Tabel 4.26 Perhitungan Rasio Konsistensi

C5 Jumlah Perbaris Prioritas

Jumlah

Hasil

kemudahan di hubungi 1.50 0.75 2.25

kecepatan menanggapi

permintaan 0.50 0.25 0.75

Jumlah Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CI (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

6. C6 = Jalur dan fasilitas pengiriman

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria

dari kriteria jalur dan fasilitas pengiriman yaitu dengann membuat matriks

perbandingan berpasangan. Seperti pada tabel 4.27 .

Tabel 4.27 Matriks Perbandingan Berpasangan

C6

kemudahan

perubahan jalur

pengiriman

kemudahan

perubahan waktu

pengiriman

kemudahan perubahan

jalur pengiriman 1.00 3.00

kemudahan perubahan

waktu pengiriman 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.28.

Tabel 4.28 Matriks Nilai Kriteria

C6

kemudahan

perubahan

jalur

pengiriman

kemudahan

perubahan

waktu

pengiriman Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

kemudahan

perubahan jalur

pengiriman

0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

kemudahan

perubahan waktu

pengiriman

0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.29

Tabel 4.29 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

C6

kemudahan

perubahan jalur

pengiriman

kemudahan

perubahan waktu

pengiriman

Jumla

h Baris

kemudahan perubahan

jalur pengiriman 0.75 0.75 1.50

kemudahan perubahan

waktu pengiriman 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.30.

Tabel 4.30 Perhitungan Rasio Konsistensi

C6 Jumlah Baris Prioritas Jumlah

Hasil

kemudahan perubahan

jalur pengiriman 1.50 0.75 2.25

kemudahan perubahan

waktu pengiriman 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CI (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik

2x2 adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

c) Menentukan Prioritas Sub-Sub Kriteria.

Dalam hal ini untuk menentukan prioritas sub-sub kriteria, maka hasur

membuat semua matrik sub-sub kriteria tersebut berdasarkan sub-sub kriteria

yang paling awal. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat pada langkah-langkah .

1. CA = Ketahanan Barang

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

seperti yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan untuk menentukan

kriteria utama. Seperti pada tabel 4.31.

Tabel 4.31 Matriks Perbandingan Berpasangan

CA Baik Kurang Baik Tidak Baik

Baik 1.00 3.00 5.00

Kurang Baik 0.33 1.00 3.00

Tidak Baik 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.53 4.33 9.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.32.

Tabel 4.32 Matriks Nilai Kriteria

CA Baik Kurang Baik Tidak

Baik Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

Baik 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00

Kurang Baik 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41

Tidak Baik 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.33.

Tabel 4.33 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CA Baik Kurang

Baik Tidak Baik

Jumlah

Baris

Baik 0.63 0.78 0.53 1.95

Kurang Baik 0.21 0.26 0.32 0.79

Tidak Baik 0.13 0.09 0.11 0.32

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.34.

Tabel 4.34 Perhitungan Rasio Konsistensi

CA Jumlah Baris Prioritas Hasil

Baik 1.95 0.63 2.58

Kurang Baik 0.79 0.26 1.05

Tidak Baik 0.32 0.11 0.43

Total 4.06

Lamda Max 1.35

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CA (Lamda max - n) / n

1.35 3.00 / 3.00

-1.65

-0.55

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3

adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.55 / 0.58

-0.95

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

2. CB = Mutu Produk

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.35.

Tabel 4.35 Matriks Perbandingan Berpasangan

CB Bermutu Kurang Bermutu Tidak

Bermutu

Bermutu 1.00 3.00 5.00

Kurang Bermutu 0.33 1.00 3.00

Tidak Bermutu 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.53 4.33 9.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.36.

Tabel 4.36 Matriks Nilai Kriteria

CB Bermut

u

Kurang

Bermutu

Tidak

Bermut

u

Jumla

h

Priorita

s

Prioritas

Sub

Kriteria

Bermutu 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00

Kurang

Bermutu 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41

Tidak

Bermutu 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.37

.

Tabel 4.37 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CB Bermutu Kurang

Bermutu

Tidak

Bermutu

Jumlah

Baris

Bermutu 0.63 0.78 0.53 1.95

Kurang

Bermutu 0.21 0.26 0.32 0.79

Tidak

Bermutu 0.13 0.09 0.11 0.32

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.38.

Tabel 4.38 Perhitungan Rasio Konsistensi

CB Jumlah

Baris Prioritas

Hasil

Bermutu 1.95 0.63 2.58

Kurang

Bermutu 0.79 0.26 1.05

Tidak Bermutu 0.32 0.11 0.43

Total 4.06

Lamda Max 1.35

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CB (Lamda max - n) / n

1.35 3.00 / 3.00

-1.65

-0.55

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3

adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.55 / 0.58

-0.95

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

3. CC = Kesesuaian Harga

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.39.

Tabel 4.39 Matriks Perbandingan Berpasangan

CC Sesuai Tidak Sesuai

Sesuai 1.00 3.00

Tidak Sesuai 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.40.

Tabel 4.40 Matriks Nilai Kriteria

CC Sesuai Tidak Sesuai Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub Kriteria

Sesuai 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Tidak Sesuai 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.41.

Tabel 4.41 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CC Sesuai Tidak Sesuai Jumlah Baris

Sesuai 0.75 0.75 1.50

Tidak Sesuai 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.42.

Tabel 4.42 Perhitungan Rasio Konsistensi

CC Jumlah Baris Prioritas Hasil

Sesuai 1.50 0.75 2.25

Tidak Sesuai 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CC (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

4. CD = Diskon

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.43.

Tabel 4.43 Matriks Perbandingan Berpasangan

CD Tujuh % Enam % Lima %

Tujuh % 1.00 3.00 5.00

Enam % 0.33 1.00 3.00

Lima % 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.53 4.33 9.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.44.

Tabel 4.44 Matriks Prioritas

CD Tujuh

% Enam % Lima % Jumlah Prioritas

Prioritas

Sub Kriteria

Tujuh % 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00

Enam % 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41

Lima % 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.45.

Tabel 4.45 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CD Tujuh % Enam % Lima % Jumlah Baris

Tujuh % 0.63 0.78 0.53 1.95

Enam % 0.21 0.26 0.32 0.79

Lima % 0.13 0.09 0.11 0.32

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.46.

Tabel 4.46 Perhitungan Rasio Konsistensi

CD Jumlah Baris Prioritas Hasil

Tujuh % 1.95 0.63 2.58

Enam % 0.79 0.26 1.05

Lima % 0.32 0.11 0.43

Total 4.06

Lamda Max 1.35

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CD (Lamda max - n) / N

1.35 3.00 / 3.00

-1.65

-0.55

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3

adalah 0.58.

CR CI / IR

-0.55 / 0.58

-0.95

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

5. CE = Ketentuan Pembayaran

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.47.

Tabel 4.47 Matriks Perbandingan Berpasangan

CE Langsung Tidak

Langsung

Langsung 1.00 3.00

Tidak Langsung 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.48.

Tabel 4.48 Matriks Nilai Kriteria

CE Langsun

g

Tidak

Langsung Jumlah

Priorita

s

Prioritas Sub

Kriteria

Langsung 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Tidak

Langsung 0.25 0.25

0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.49.

Tabel 4.49 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CE Langsung Tidak

Langsung

Jumlah

Baris

Langsung 0.75 0.75 1.50

Tidak Langsung 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.50.

Tabel 4.50 Perhitungan Rasio Konsistensi

CE Jumlah

Baris Prioritas

Hasil

Langsung 1.50 0.75 2.25

Tidak Langsung 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CE (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

6. CF = Kesesuaian Harga

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.51.

Tabel 4.51 Matriks Perbandingan Berpasangan

CF Lancar Tidak Lancar

Lancar 1.00 3.00

Tidak Lancar 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas

kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.52.

Tabel 4.52 Matriks Nilai Kriteria

CF Lancar Tidak

Lancar Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Lancar 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Tidak

Lancar 0.25 0.25

0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.53.

Tabel 4.53 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CF Lancar Tidak Lancar Jumlah Baris

Lancar 0.75 0.75 1.50

Tidak Lancar 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.54.

Tabel 4.54 Perhitungan Rasio Konsistensi

CF Jumlah Baris Prioritas Hasil

Lancar 1.50 0.75 2.25

Tidak Lancar 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CE (Lamda max - n) / N

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR

lebih dari 0.1 maka CR ditolak.

7. CG = Waktu Pengiriman

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.55.

Tabel 4.55 Matriks Perbandingan Berpasangan

CG 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari

3 Hari 1.00 3.00 5.00 7.00 9.00

4 Hari 0.33 1.00 3.00 5.00 7.00

5 Hari 0.20 0.33 1.00 3.00 5.00

6 Hari 0.14 0.20 0.33 1.00 3.00

7 Hari 0.11 0.14 0.20 0.33 1.00

Jumlah 1.79 4.68 9.53 16.33 25.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.56.

Tabel 4.56 Matriks Nilai Kriteria

CG 3

Hari

4

Hari

5

Hari

6

Hari

7

Hari Jumlah

Baris Prioritas

Prioritas

Sub

Kriteria

3 Hari 0.56 0.64 0.52 0.43 0.36 2.51 0.50 1.00

4 Hari 0.19 0.21 0.31 0.31 0.28 1.30 0.26 0.52

5 Hari 0.11 0.07 0.10 0.18 0.20 0.67 0.13 0.27

6 Hari 0.08 0.04 0.03 0.06 0.12 0.34 0.07 0.13

7 Hari 0.06 0.03 0.02 0.02 0.04 0.17 0.03 0.07

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.57.

Tabel 4.57 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CG 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari Jumlah

Baris

3 Hari 0.50 0.78 0.67 0.47 0.31 2.74

4 Hari 0.17 0.26 0.40 0.34 0.24 1.41

5 Hari 0.10 0.09 0.13 0.20 0.17 0.70

6 Hari 0.07 0.05 0.04 0.07 0.10 0.34

7 Hari 0.06 0.04 0.03 0.02 0.03 0.18

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.58.

Tabel 4.58 Perhitungan Rasio Konsistensi

CG Jumlah Baris Prioritas Jumlah

Hasil

3 Hari 2.74 0.50 3.25

4 Hari 1.41 0.26 1.67

5 Hari 0.70 0.13 0.83

6 Hari 0.34 0.07 0.41

7 Hari 0.18 0.03 0.21

Total 6.37

Lamda Max 1.27

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI =(Lamda max − n)

n

CG (Lamda max - n) / n

1.27 5.00 / 5.00

-3.73

-0.75

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 5x5

adalah 1.12.

CR CI / IR

-0.75 / 1.12

-0.67

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

8. CH = Jumlah Pengiriman

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.59.

Tabel 4.59 Matriks Perbandingan Berpasangan

CH Seluruh Sebagian

Seluruh 1.00 3.00

Sebagian 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.60.

Tabel 4.60 Matriks Nilai Kriteria

CH Seluruh Sebagian Jumlah Prioritas Prioritas Sub

Kriteria

Seluruh 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Sebagian 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.61

Tabel 4.59 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CH Seluruh Sebagian Jumlah Baris

Seluruh 0.75 0.75 1.50

Sebagian 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.62.

Tabel 4.62 Perhitungan Rasio Konsistensi

CH Jumlah Baris Prioritas Hasil

Seluruh 1.50 0.75 2.25

Sebagian 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CH (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima

9. CI = Kemudahan Menaggapi Produk Cacat

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.

Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan

untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.63.

Tabel 4.63 Matriks Perbandingan Berpasangan

CI Mudah Sulit

Mudah 1.00 3.00

Tidak Mudah 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.64.

Tabel 4.64 Matriks Nilai Kriteria

CI Mudah Sulit Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.65.

Tabel 4.65 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CI Mudah Sulit Jumlah Baris

Mudah 0.75 0.75 1.50

Sulit 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.66.

Tabel 4.66 Perhitungan Rasio Konsistensi

CI Jumlah Baris Prioritas Hasil

Mudah 1.50 0.75 2.25

Sulit 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CI (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima

10. CJ = Kecepatan Menanggapi Produk Cacat

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.67.

Tabel 4.67 Matriks Perbandingan Berpasangan

CJ Cepat Lambat

Cepat 1.00 3.00

Lambat 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.68.

Tabel 4.68 Matriks Nilai Kriteria

CJ Cepat Lambat Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.69.

Tabel 4.69 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CJ Cepat Lambat Jumlah Baris

Cepat 0.75 0.75 1.50

Lambat 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.70.

Tabel 4.70 Perhitungan Rasio Konsistensi

CJ Jumlah Baris Prioritas Hasil

Cepat 1.50 0.75 2.25

Lambat 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CJ (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

11. CK = Kemudahan Dihubungi

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan seperti

pada tabel 4.71.

Tabel 4.71 Matriks Perbandingan Berpasangan

CK Mudah Sulit

Mudah 1.00 3.00

Sulit 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.72.

Tabel 4.72 Matriks Nilai Kriteria

CK Mudah Sulit Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.73.

Tabel 4.73 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CK Mudah Sulit Jumlah Baris

Mudah 0.75 0.75 1.50

Sulit 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.74 .

Tabel 4.74 Perhitungan Rasio Konsistensi

CK Jumlah Baris Prioritas Hasil

Mudah 1.50 0.75 2.25

Sulit 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CK (Lamda max - n) / N

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

12. CL = Kecepatan Menanggapi Permintaan

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.75.

Tabel 4.75 Matriks Perbandingan Berpasangan

CJ Cepat Lambat

Cepat 1.00 3.00

Lambat 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.76.

Tabel 4.76 Matriks Nilai Kriteria

CJ Cepat Lambat Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.77.

Tabel 4.77 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CJ Cepat Lambat Jumlah Baris

Cepat 0.75 0.75 1.50

Lambat 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.78.

Tabel 4.78 Perhitungan Rasio Konsistensi

CJ Jumlah

Baris Prioritas

Hasil

Cepat 1.50 0.75 2.25

Lambat 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda

Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CJ (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

13. CM = Kemudahan Perubahan Jalur Pengiriman

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.79.

Tabel 4.79 Matriks Perbandingan Berpasangan

CM Mudah Sulit

Mudah 1.00 3.00

Sulit 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.80.

Tabel 4.80 Matriks Nilai Kriteria

CM Mudah Sulit Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75

1.00

Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25

0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.81.

Tabel 4.81 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CM Mudah Sulit Jumlah Baris

Mudah 0.75 0.75 1.50

Sulit 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.82.

Tabel 4.82 Perhitungan Rasio Konsistensi

CM Jumlah Baris Prioritas Hasil

Mudah 1.50 0.75 2.25

Sulit 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah.

CK (Lamda max - n) / N

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

14. CN = Kemudahan Perubahan Waktu Pengiriman

Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan

seperti pada tabel 4.83.

Tabel 4.83 Matriks Perbandingan Berpasangan

CM Mudah Sulit

Mudah 1.00 3.00

Sulit 0.33 1.00

Jumlah 1.33 4.00

Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan

prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.84.

Tabel 4.84 Matriks Nilai Kriteria

CM Cepat Lambat Jumlah Prioritas

Prioritas Sub

Kriteria

Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00

Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33

Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks

penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann

mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti

pada tabel 4.85.

Tabel 4.85 Matriks Penjumlahan Setiap Baris

CM Cepat Lambat Jumlah Baris

Cepat 0.75 0.75 1.50

Lambat 0.25 0.25 0.50

Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai

prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel

4.86.

Tabel 4.86 Perhitungan Rasio Konsistensi

CM Jumlah

Baris Prioritas

Hasil

Cepat 1.50 0.75 2.25

Lambat 0.50 0.25 0.75

Total 3.00

Lamda Max 1.50

Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy

Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .

CK (Lamda max - n) / n

1.50 2.00 / 2.00

-0.50

-0.25

Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2

adalah 0.00.

CR CI / IR

-0.25 / 0.00

0.00

Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.

d) Menghitung Matriks Hasil

Untuk menhitung matriks hasil dapat dilakukan dengan beberapa langkah

Kriteria Utama

Nilai pada tabel kriteria utama diperoleh dari nilai prioritas kriteria pada

tabel 4.4. seperti pada tabel 4.87.

Tabel 4.87 Nilai Prioritas Kriteria Utama

kriteria utama C1 C2 C3 C4 C5 C6

Nilai 0.38 0.25 0.16 0.10 0.07 0.04

Sub Kriteria

Nilai pada tabel sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas sub kriteria pada

tiap-tiap tabel sub kriteria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihap pada tabel 4.88.

Tabel 4.88 Nilai Prioritas Sub Kriteria

Sub Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6

0.75 0.63 0.63 0.75 0.75 0.75

Nilai 0.25 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25

0.11 0.11

Sub-Sub Kriteria

Langkah selanjutnya yaitum menentukan nilai pada sub-sub kriteria, untuk

nilai pada tiap-tiap baris, diperoleh dari nilai prioritas pada tabel sub-sub kriteria,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.89.

Tabel 4.89 Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Sub-Sub Kriteria CA CC CF CI CK CM

Baik Sesuai Lancar Mudah Mudah Mudah

0.63 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Kurang Baik Tidak Sesuai Tidak Lancar Tidak Mudah Sulit Sulit

0.26 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25

Tidak Baik

0.11

CB CD CG CJ CL CN

Bermutu Tujuh % 3 Hari Cepat Cepat Mudah

0.63 0.63 0.50 0.75 0.75 0.75

Kurang Bermutu Enam % 4 Hari Lambat Lambat Sulit

0.26 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25

Tidak Bermutu Lima % 5 Hari

0.11 0.11 0.13

6 Hari

0.07

7 Hari

0.03

CE CH

Langsung Seluruh

0.75 0.75

Tidak

Langsung setengah

0.25 0.25

Permisalan Untuk Memilihn Tiga Supplier Jenis Barang Kue PIA

Untuk menerapkan nilai pada tabel 4.87, tabel 4.86 dan tabel 4.89 dalam memilihn supplier dapat dilihat pada tabel 4.90.

Tabel 4.90 Simulasi Untuk Memilihn Tiga Supplier Jenis Kue Pia

Alternatif

kualitas barang (C1)

Harga Barang (C2) Pengiriman Barang (C3) Retur (C4) Layanan Pengaduan

(C5) Jalur dan Fasilitas Pengiriman (C6)

Ketahanan barang

mutu produk

kesesuaian harga

diskon

ketentuan pembayara

n

kelancaran

pengiriman

waktu pengirima

n

jumlah pengirima

n

kemudahan

menanggapi roduk

cacat

kecepata menanggapi produk

cacat

kemudahan

dihubungi

kecepatan menangga

pi permintaa

n

kemudahan

perubahan jalur

pengiriman

kemudahan

perubahan waktu

pengiriman

Cafesera PIA baik

bermutu

Sesuai lima

% langsung lancar 3 hari seluruh mudah lambat mudah cepat mudah mudah

Cemerlang PIA baik

bermutu

Sesuai enam

% langsung lancar 3 hari seluruh mudah cepat mudah cepat mudah mudah

Ceria PIA baik

bermutu

Sesuai tujuh

% langsung lancar 3 hari seluruh mudah cepat sulit cepat mudah mudah

Edi PIA Sengkang baik

bermutu

Sesuai enam

% langsung lancar 3 hari seluruh mudah cepat mudah cepat mudah mudah

Extra PIA baik

bermutu

Sesuai lima

% langsung lancar 3 hari seluruh mudah cepat mudah cepat mudah mudah

Langkah selanjutnya yaitu memberikan penelian pada tabel 4.88

berdasarkan nilai prioritas pada tabel 4.87, tabel 4.88 dan tabel 4.89, untuk lebih

jelasnnya dapat dilihat pada tabel 4.91.

Tabel 4.91 Pemberian Nilai Simulasi

Alternatif

0.38 0.25 0.16 0.10 0.07 0.04

0.75 0.25 0.63 0.26 0.11 0.63 0.26 0.11 0.75 0.25 0.75 0.25 0.75 0.25

Cafesera PIA

0.63 0.63 0.75 0.11 0.75 0.75 0.50 0.75 0.75 0.25 0.75 0.75 0.75 0.75

Cemerlang PIA

0.63 0.63 0.75 0.11 0.75 0.75 0.50 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Ceria PIA 0.63 0.63 0.75 0.63 0.75 0.75 0.50 0.75 0.75 0.75 0.25 0.75 0.75 0.75

Edi PIA Sengkang

0.63 0.63 0.75 0.26 0.75 0.75 0.50 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Extra PIA 0.63 0.63 0.75 0.11 0.75 0.75 0.50 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

Selanjutnya mengalikan kolom-perkolom tiap baris dari hasil pemberian

nilai pada tabel 4.91. untuk lebih jelasnya hasil pengalian tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.92.

Tabel 4.92 Hasil Kali tiap Kolom

Cafesera PIA

0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.006 0.039 0.013 0.023 0.008

Cemerlang PIA

0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008

Ceria PIA 0.180 0.060 0.118 0.041 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.013 0.013 0.023 0.008

Edi PIA Sengkang

0.180 0.060 0.118 0.017 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008

Extra PIA 0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008

Setelah mendapatkan hasil kali tiap kolom, maka langka selanjutnya yaitu

menjumlahkan tiap baris dari hasil pengalian pada tabel 4.91. hasil penjumlahan

tiap baris tersebut dapat dilihat pada tabel 4.93.

Tabel 4.93 Hasil Penjumlahan Tiap Baris

Cafesera PIA

0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.006 0.039 0.013 0.023 0.008 0.64

Cemerlang PIA

0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008 0.65

Ceria PIA 0.180 0.060 0.118 0.041 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.013 0.013 0.023 0.008 0.66

Edi PIA Sengkang

0.180 0.060 0.118 0.017 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008 0.66

Extra PIA 0.180 0.060 0.118 0.007 0.021 0.076 0.021 0.013 0.056 0.019 0.039 0.013 0.023 0.008 0.65

Dari hasil penjumlahan untuk penilaian paket jenis kue pia pada lima (5)

supplier yang ada. Supplier dengan nama Ceria Pia dan Edi Pia Sengkang

memperoleh nilai tertinggi dengann jumlah nilai 0,66 dengann demikian supplier

atas nama Ceria Pia dan Edi Pia Sengkang menjadi supplier yang akan

diprioritaskan untuk mensupplier jenis kue pia dari 5 supplier yang ada.

4.1.2 Perancangan Sistem

4.1.2.1 Perancangan Struktur Menu Sistem

Menu Utama

Matriks

Sub Kriteria

Input Data Proses Penilaian

AHP

Matriks

Kriteria Hasil Akhir proses

penilaian dan

simulasi

Output

Laporan

Matriks

Sub sub

Kriteria

Gambar 4.2 Perancangan Struktur Menu Sistem

Perancangan menu sistem pada gambar 4.2 terdapat menu input data

kriteria, input data sub kriteria dan input data sub-sub kriteria. input nilai matriks

kriteria untuk membandingkan nilai matriks kriteria, input nilai matriks sub

kriteria untuk membandingkan sub kriteria dan input nilai matriks sub-sub kriteria

untuk membandingkan matriks sub-sub kriteria. Menu proses penilaian AHP yang

memiliki sub menu yaitu nilai hasil akhir untuk menghitung nilai dari masing-

masing kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria serta simulasi memilihn supplier

sehingga menghasilkan supplier mana yang paling diprioritaskan dengann

supplier lain untuk mensupplier barang jenis tertentu.. Menu output memiliki sub

menu yaitu laporan berfungsi untuk menampilkan sekaligus mencetak data

supplier yang diprioritaskan maupun yang tidak diprioritaskan.

4.1.2.2 Perancangan Flowchart Sistem

Untuk memudahkan peneliti dalam mengimplementasikan sistem kedalam

bahasa pemprograman maka peneliti merancang diagram alir (flowchart), karena

flowchart akan menjelaskan bagaimana cara kerja sistem dari proses awal hingga

proses akhir. Adapun flowchart yang akan dirancang pada sistim pendukung

keputusan ini yaitu flowchart penentuan prioritas kriteria utama, flowchart

penentuan prioritas sub kriteria, flowchart penentuan prioritas sub-sub kriteria dan

flowchart perhitungan nilai hasil akhir dalam memilihn supplier.

1. Perancangan Flowchart Sistem Untuk Menentukan Prioritas Kriteria

Utama

Matriks kriteria konsisten

Mulai

Gambar 4.3 Flowchart Penentuan Prioritas Kriteria Utama

Selesai

CR <= 0,1

Hitung CR

Hitung lamda maks

Perhitungan rasio konsisten

Bagikan tiap hasil penjumlahan diatas dengann n = banyaknya

kriteria yang digunakan untuk mendapatkan nilai prioritas

Jumlahkan nilai secara perbaris dari hasil perkalian diatas

Kalikan nilai setiap inputan matriks kriteria dengann nilai

masing-masing prioritas kriteria

Bagikan hasil penjumlahan baris dengann n

Jumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks nilai tiap kriteria

Matriks nilai tiap kriteria

Jumlahkan elemen kriteria pada setiap kolom matriks kriteria

Input nilai matriks tiap kriteria

n = banyaknya kriteria

Ya

Matriks penjumlahan tiap baris

Jumlahkan hasil nilai perbaris dengann nilai masing-masing prioritas kriteria untuk mendapatkan nilai

hasil

Jumlahkan nilai hasil perkolom

Hitung CI

Tidak

2. Perancangan Flowchart Sistem Untuk Menentukan Prioritas Sub Kriteria

Matriks kriteria konsisten

Input Nilai sub kriteria

Gambar 4.4 Flowchart Penentuan Prioritas Kriteria Sub Kriteria

Selesai

CR <= 0,1

Hitung CR

Hitung lamda maks

Perhitungan rasio konsisten

Bagikan tiap hasil penjumlahan diatas dengann n = banyaknya sub kriteria yang digunakan untuk mendapatkan nilai prioritas

Jumlahkan nilai secara perbaris dari hasil perkalian diatas

Kalikan nilai setiap inputan matriks kriteria dengann nilai masing-masing prioritas kriteria

Bagikan hasil penjumlahan baris dengann n

Jumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks nilai tiap sub kriteria

Matriks nilai tiap sub kriteria

Jumlahkan elemen kriteria pada setiap kolom matriks sub kriteria

Input nilai matriks tiap sub kriteria

n = banyaknya sub kriteria

Ya

Matriks penjumlahan tiap baris

Jumlahkan hasil nilai perbaris dengann nilai masing-masing prioritas kriteria untuk mendapatkan nilai

hasil

Jumlahkan nilai hasil perkolom

Hitung CI

Mulai

Bagikan nilai masing-masing prioritas dengann nilai prioritas

tertinggi untuk mendapatkan nilai prioritas sub kriteria

Tidak

3. Perancangan Flowchart Sistem Untuk Menentukan Prioritas Sub-Sub

Kriteria

Matriks kriteria konsisten

Gambar 4.5 Flowchart Penentuan Prioritas Kriteria Sub-Sub Kriteria

Selesai

CR <= 0,1

Hitung CR

Hitung lamda maks

Perhitungan rasio konsisten

Bagikan tiap hasil penjumlahan diatas dengann n = banyaknya sub -

sub kriteria yang digunakan untuk mendapatkan nilai prioritas

Jumlahkan nilai secara perbaris dari hasil perkalian diatas

Kalikan nilai setiap inputan matriks kriteria dengann nilai masing-masing prioritas kriteria

Bagikan hasil penjumlahan baris dengann n

Jumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks nilai tiap sub-sub kriteria

Matriks nilai tiap sub-sub kriteria

Jumlahkan elemen kriteria pada setiap kolom matriks sub-sub kriteria

Input nilai matriks tiap sub-sub kriteria

n = banyaknya sub-sub kriteria

Ya

Matriks penjumlahan tiap baris

Jumlahkan hasil nilai perbaris dengann nilai masing-masing prioritas kriteria untuk mendapatkan nilai

hasil

Jumlahkan nilai hasil perkolom

Hitung CI

Mulai

Bagikan nilai masing-masing prioritas dengann nilai prioritas

tertinggi untuk mendapatkan nilai prioritas sub-sub kriteria

Tidak

4. Perancangan Flowchart Sistem Untuk Memberikan Nilai Hasil Akhir

Memilihn Supplier

Mulai

Nilai prioritas kriteria utama

Nilai prioritas sub kriteria

Kalikan masing-masing nilai prioritas tiap kriteria dengann

masing-masing nilai prioritas sub kriteria

Jumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks hasil Akhir

Selesai

Nilai prioritas sub-sub kriteria

Hasil kali tersebut, dikalikan lagi dengann masing-masing nilai

prioritas sub-sub kriteria

Nilai Hasil Akhir

Gambar 4.5 Flowchart Perhitungan Nilai Akhir

Supplier Terpilih

4.1.2.3 Rancangan Diagram Arus Data

a. Identifikasi External Entity

Tabel 4.92 Identifikasi External Entity

No. Eksternal Entity Input Output

1 Analisis Memilihan

Supplier

Data supplier

Data nilai matriks criteria

Data nilai matriks sup criteria

Data nilai matriks sub-sub

kriteria

Data Paket

2 Direktur CV. Q-Mart

Laporan data

supplier yang

diprioritaskan dan

tidak diprioritaskan

untuk mensupplier

barang jenis

tertentu.

b. Diagram Konteks

Laporan data supplier yang menjadi

prioritas dan bukan prioritas dalan

mensupplier barang jenis tertentu

Gambar 4.6 Diagram Konteks

Data Supplier Data Nilai Matriks Kriteria Data Nilai Matriks Subkriteria Data nilai matriks sub-sub kriteria Data Paket

Direktur CV. Q-Mart

Analisis

memilihn

Supplier

0

SPK memilihn supplier yang menjadi prioritas

dalam mensupplier barang jenis tertentu

c. DAD Level 0

Hasil nilai akhir Pemilihanh Supplier

kriteria

Sub Kriteria

Sub-sub Kriteria

Nilai Prioritas Kriteria

Nilai Akhir Supplier

Gambar 4.7 DAD LEVEL 0

Nilai Prioritas subkriteria

Data Supplier

Data Nilai Matriks Kriteria

Data Nilai Matriks Sub Kriteria

Data nilai matriks sub-sub kriteria

Data Paket

Nilai Akhir Supplier

F1

F2

F3

F6

1.0

Input Data

2.0

Proses Hasil Akhir

3.0

Laporan

Supplier

terpilih

Data Supplier Nilai Prioritas Kriteria

Nilai Prioritas subkriteria

Nilai Prioritas sub-sub kriteria Data Paket

Analisis

memilihn

Supplier Nilai Prioritas sub-subkriteria

Laporan data supplier yang menjadi

prioritas dan bukan prioritas dalan

mensupplier barang jenis tertentu

Direktur CV. Q-Mart

Data Suuplier F4

Data Supplier

Data Paket Data Paket F5

d. DAD Level 1 Proses 1

F1

1.3

Matriks Sub-sub

Kriteria

F2

F3

Kriteria

Sub Kriteria

Data Nilai Matriks Kriteria

Data Nilai Matriks Sub-subKriteria

Nilai Prioritas Kriteria

Nilai Prioritas Subkriteria

Gambar 4.8 DAD LEVEL 1 Proses 1

Analisis

memilihn

Supplier

Data Nilai Matriks Sub Kriteria

1.1

Matriks Kriteria

1.2

Matriks Sub

Kriteria

Nilai Prioritas Sub-sub kriteria

Sub-sub Kriteria

1.4

Data Supplier

Data Supplier

F4

Data Supplier

Supplier terpilih

1.5

Data Data Paket F5

Data Paket

Data Paket

e. Tabel Relasi

Tabel Kriteria

Id_Kriteria *

Nama_Kriteria

Tabel sub kriteria

Id_Sub *

Id_Kriteria **

Nama_Sub_Kriteria

Tabel sub-sub kriteria

Id_Sub_Sub *

Id_Sub **

Nama_Sub_sub

Gambar 4.9 Relasi Tabel

Tabel Supplier

Id_Suppier

Nama_Supplier

Id_Paket**

Id_Sub **

Tabel Paket

Id_Paket *

Nama_Paket

Tabel Rangking

Id_Rangking *

Alternatif

Id_Paket**

Id_Kriteria**

Jumlah

Tanggal

f. Rancangan Tabel Database

Tabel 4.93 Rancangan Tabel Kriteria

Field Type Size Extra

id_Kriteria int 2 primary

nama_kriteria varchar 25

Tabel 4.94 Rancangan Tabel Sub Kriteria

Field Type Size Extra

id_sub int 2 primary

id_kriteria Int 2

nama_sub_kriteria varchar 50

Tabel 4.95 Rancangan Tabel Sub-Sub Kriteria

Field Type Size Extra

id_sub_sub_kriteria int 2 primary

id_sub_kriteria Int 2

nama_sub_sub_kriteria varchar 50

Tabel 4.95 Rancangan Tabel Supplier

Field Type Size Extra

id_supplier int 2 Primary

Nama_supplier varchar 25

Id_paket int 2

Id_Sub int 2

Tabel 4.96 Rancangan Tabel Paket

Field Type Size Extra

Id_Paket int 2 Primary

Nama_Paket varchar 50

Tabel 4.96 Rancangan Tabel Rangking

Field Type Size Extra

Id_Rangking int 2 Primary

Alternatif varchar 50

Id_Paket int 2

Id_Kriteria int 50

Jumlah Float 5

Tanggal Date 10

g. Rancangan Menu Utama/Home

Gambar 4.12 terdapat beberapa menu lain yaitu menu supplier, menu

kriteria, proses penilaian, laporan, manajemen user dan menu logout. Pada menu

kriteria digunakan untuk menginput data kriteria, data sub kriteria dan data sub-

sub kriteria. Setiap yang pada pada home tersebut memiliki fungsi tersendiri.

Gambar 4.10 Menu Utama

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Selamat Datang

Selamat datang di sistem pengambilan keputusan memilihn supplier Sistem yang bisa menyimpan data memilihn supplier , hasil penilaian secara terintegrasi dan kemudian melakuakn analisa terhadap hasil penialaian tersebut dan memberikan alernatif solusi bagi piha manajemen dalam memilihn supplier yang tepat untuk dijadikan prioritas utama dalam mensupplier barang di CV.Q-Mart Gorontalo

Home

h. Rancangan Menu Supplier

Gambar 4.11 menunjukan desain menu supplier, pada menu supplier

tersebut dapat melakukan penambahan paket barang yang dinilai serta dapat

menginput data supplier yang akan dinilai.

Gambar 4.11 Menu Utama

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Data Supplier Home

Pilihan Paket Pilihan - Tambah Paket Tampilkan

i. Rancangan Form Kriteria

Gambar 4.12 merupakan desain form kriteria. Pada form kriteria tersebut

admin dapat melakukan penambahan kriteria, penambahan sub kriteria dan

penambahan sub-sub kriteria. Selain itu juga pada form ini admin dapat

melakuakn pengeditan dan penghapusan kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria.

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Kriteria

Tambah Kriteria

C1 add sub kriteria C2 add sub kriteria

C3 add sub kriteria C4 add sub kriteria

C5 add sub kriteria C6 add sub kriteria

Gambar 4.12 Form Kriteria

Home

j. Rancangan Form Proses Penilaian Perbandingan Berpasangan

Gambar 4.13 merupakan rancangan matriks perbandingan berpasangan

yang digunakan untuk menginput nilai masing-masing kriteria dengann cara

membandingkan kriteria secara berpasangan kemudian nilai tersebut dijumlahkan

secara perkolom.

Lanjut

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Kriteria Kualitas

barang

Harga

barang

pengiriman

Barang Return

Layanan

Pengaduan

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

Kualitas

barang 1.00

Harga

barang 1.00

pengiriman

Barang 1.00

Return

1.00

Layanan

Pengaduan 1.00

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

1.00

Jumlah

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Matrik Perbandingan Berpasangan

Gambar 4.13 Form Kriteria

Next

Home

k. Rancangan Form Matrik Kriteria

Gambar 4.14 menunjukan rancangan form matriks nilai kriteria yang akan

menampilkan nilai dari hasil pembagian kriteria antara nilai masing-masing

kriteria dengann nilai masing-masing pada kolom jumlah pada matriks

perbandingan berpasangan, kemudian nilai pada matriks nilai kriteria dijumlahkan

lagi secara berbaris, dan untuk nilai prioritas didapat dari hasil bagi antara nilai

jumlah dengann banyaknya kriteria.

Gambar 4.14 Form Kriteria

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Kriteria Kualitas

barang

Harga

barang

pengiriman

Barang Return

Layanan

Pengaduan

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

jlh prioritas

Kualitas

barang

Harga

barang

pengiriman

Barang

Return

Layanan

Pengaduan

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

Suuplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Matrik Nilai Kriteria

Next

Home

l. Rancangan Form Penjumlahan Tiap Baris

Gambar 4.15 merupakan rancangan form pada penjumlahan setiap baris

yang akan menampilkan hasil perkalian nilai kriteria yang ada pada matriks

perbandingan berpasangan dengann nilai kriteria pada matriks kriteria,

selanjutnya nilai pada matriks penjumlahan secara perbaris dijumlakan.

Gambar 4.15 Matriks Pejumalahan Tiap Baris

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Kriteria Kualitas

barang

Harga

barang

pengiriman

Barang Return

Layanan

Pengaduan

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

jlh

Kualitas

barang

Harga

barang

pengiriman

Barang

Return

Layanan

Pengaduan

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Matrik Penjumlahan Tipa Baris

Next

Home

m. Rancangan Form Perhitungan Konsistensi

Gambar 4.16 merupakan rancangan perhitungan rasio konsisten yang

akan menampilkan jumlah yang terdapat pada matriks penjumlahan setiap baris

dan nilai prioritas yang terdapat pada matriks nilai kriteria kemudian didapatkan

nilai hasil, nilai total lamda max, nilai CI dan nilai CR digunakan untuk melihat

apakah nilai yang diberikan konsisten atau tidak.

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Kriteria Jumlah

Perbaris Prioritas Hasil

Kualitas barang

Harga barang

pengiriman Barang

Return

Layanan Pengaduan

Jalur dan Fasilitas

Pengiriman

Jumlah

(N) Jumlah Kriteria

Lamda Max (jumlah/n)

C1 ((Lamda Makx-n)/n)

CR (CI/IR)

Oleh karena CR< 0,1 maka rasio konsistensi diterima

Suuplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Perhitungan Konsistensi

Gambar 4.16 Form Perhitungan Konsistensi

Next

Home

n. Rancangan Form Proses Perhitungan Hasil Akhir

Gambar 4.17 merupakan rancangan tampilan hasil akhir matriks

perhitungan kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub kriteria. Dalam desain form

hasil akhir ini terdapap pilihan paket untuk penilain, menampilkan data paket dan

melakukan perangkingan.

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Nilai Prioritas Kriteria Utama

Sub Kriteria 1 Sub Kriteria 1 Sub Kriteria 1 Sub Kriteria 1 Sub Kriteria 1 Sub Kriteria 1

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Sub Kriteria 2 Sub Kriteria 2 Sub Kriteria 2 Sub Kriteria 2 Sub Kriteria 2 Sub Kriteria 2

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Sub Kriteria 3 Sub Kriteria 3

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria

Home

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Hasil Akhir

Gambar 4.17 Hasil Akhir

Tampilka

n

Supplier

Pilihan

Pilihan Paket

Data Penilaian

Rangkingn

Alternatif

o. Rancangan Form Hasil Perangkingan

Gambar 4.18 tersebut merupakan hasil perangkingan dari hasil akhri

perhitungan. Pada form hasil rangkin tersebut dapat dilakuan proses pencetakan

laopran hasil rangkin supplier yang menjadi perioritas.

Gambar 4.18 Hasil Rangking

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Rangking Nama

Supplier C1 C2 C3 C4 Cn jlh

1

2

3

4

5

n

Supplier

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Hasil Rangking

Cetak Laporan

Home

p. Rancangan Form Laporang Hasil Penilaian

Gambar 4.19 merupakan desain tampilan form laporan, pada form laporan

tersebut menampilkan hasil penilaian semua matriks dan hasil perangkingan,

supplier mana yang menjadi prioritas untuk mensupplier barang jenis tertentu.

Gambar 4.19 Laporan Hasil Penilaian

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Rangking Alternatif Layanan

Pengaduan Return

pengiriman

Barang

Kualitas

Barang

Harga

barang

Jalur dan

Fasilitas

Pengiriman

Jlh

Home

Kriteria

Proses Penilaian

Laporan

Manajemen User

Logout

Laporan Hasil Penilaian

Cetak Laporan

q. Rancangan Tampilan Output Laporan Hasil Penilaian

Gambar 4.20 merupakan desain output dari hasil perangkingan yang

dicetak dalam bentuk kertas. Pada desain tersebut juga akan lampirkan dengann

tanggal, bulan dan tahun penilaian.

Gambar 4.20 Output Laporan Hasil Penilaian

CV.Q-Mart Putra Bune Gorontalo

Sistem Pengambilan Keputusan Memilihn Supplier

Jln. Kalimantan Kota Gorontalo

Rangking Alternatif Layanan

Pengaduan Return

pengiriman

Barang

Kualitas

Barang

Harga

barang

Jalur dan Fasilitas

Pengiriman Jlh

Laporan Hasil Penilaian

Tanggal Penilaian

4.1.2 Testing dan Implementasi Sistem

1. Tampilan Menu Home

Gamar 4.21 terdapat bebeapa menu utama, menup supplier berfungsi

untuk menanmbahkan supplier yang akan dinilai, menu kriteria berfungsi untuk

menambahkan kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria. adapun menu proses

penilaian berfungsi untuk menghitung nilai matriks perbandingan kriteria, matriks

perbandingan sub kriteria dan matriks perbandingan sub-sub kriteria. Menu

laporan berfungsi untuk mennampilkan hasil penilaiaj matriks memilihn supplier

terpilih dan tidak terpilih. Menu manajemen user berfungsi untuk mengatur user

dan administrator. Menu logout berfungsi untuk keluar dari dari sistem.

Gambar 4.21 Tampilan Home

2. Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.22 menunjukan tampilan dari menu supplier. Adapun fungsi

dari menu tersebut yaitu untuk menambahkan paket barang yang akan dinilai

pada supplier.

a. Sub Menu Tamba Data Supplier

Gambar 4.23 tersebut merupakan tampilan dari sub menu untuk

menambahkan supplier yang akan dinilai, yakni menginput nama supplier, kriteria

dan sub-sub kriteria. Kemudian dari hasil penginputan tersebut akan di hitung

berdasarkan nilai matriks perhitungan kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria.

Gambar 4.23 Tampilan Data Supplier Yang Akan dinilai

Gambar 4.22 Tampilan Menu Data Supplier

b. Sub Menu Tamba Paket Penilaian

Gambar 4.24 merupakan tampilan dari sub menu penambahan paket

penilaian. Sub menu tersebut juga berfungsi untuk mengedit dan menambahkan

paket penilaian.

3. Tampilan Menu Kriteria

Gambar 4.25 merupakan tampilan dari menu kriteria. Pada menu kriteria

tersebut tampak beberapa kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria yang telah

diinputkan. Kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria yang telah diinput tersebut

dapat di edit dan dihapus. Pada menu kriteria tersebut juga dapat melakukan

penambahan kriteria, penambahan sub kriteria dan penambahan sub-sub kriteria..

Gambar 4.25 Tampilan Tambah Data Supplier

Gambar 4.24 Tampilan Tambah Paket Penilaian

4. Tampilan Menu Matriks Proses Penilaian

Gambar 4.26 merupakan tampilan dari menu matriks perbandingan

berpasangan yang digunakan untuk menginput nilai masing-masing kriteria

dengann cara membandingkan kriteria secara berpasangan kemudian nilai tersebut

dijumlahkan secara perkolom. Untuk melakukan proses matriks terlebih dahulu

menginputkan nilai pada kolom yang berwarna putih. Nilai yang diinput tersebut

berfungsi untuk melakukan perhitungan matriks.

Gambar 4.26 Tampilan Menu Matriks Penilaian

Lanjut

a. Tampilan Sub Menu Proses Penilaian Kriteria

Gambar 4.27 menunjukan tampilan dari hasil matriks kriteria utama, nilai

yang berwarna merah merupakan nilai inputan. Langkah pertama dalam proses ini

yaitu menginput nilai kriteria, setelah menginput nilai kriteria langkah selanjutnya

yaitu menjumlahkan semua elemen pada setiap kolom matriks kriteria,

selanjutnya melakukan normalisasi kriteria, selanjutnya menjumlahkan semua

elemen tiap baris pada matriks normalisasi kriteria, selanjutnya membagi hasil

penjumlahan tiap baris dengann banyaknya kriteria (n), selanjutnya menghitung

matriks nilai prioritas kriteria tiap baris, selanjutnya mengalikan nilai setiap

Gambar 4.27 Proses Matriks Kriteria Utama

inputan matriks tiap kriteria dengann nlai masing-masing prioritastiap kriteria,

selanjutnya menjumlahkan setiap baris dari hasil perkalian tersebut, kemudian

langkah selanjutnya yaitu membagi tiap hasil penjumlahan tersebut dengann

masing-masing nilai prioritas tiap kriteria, selanjutnya menghitung lamda maks,

setelah menghitung lamda maks kemudian menghitung nilai CI kemudian setelah

didapat hasil dari CI langkah selanjutnya menghitung nilai CR, jika didapat nilai

CR kurang dari sama dengann 0,1 maka rasio konsistensi dari perhitungan

tersebut bisa diteria. Jika hasil perhitungan CR lebih dari 1 maka CR di tolak, dan

akan mulai kembali dari pengimputan nilai awal.

b. Tampilan Sub Menu Proses Penilaian Matriks Sub Kriteria

Gambar 4.28 Proses Matriks Sub Kriteria

Gambar 4.28 menunjukan tampilan dari hasil matriks sub kriteria, nilai

yang berwana merah merupakan nilai inputan. Langkah pertama dalam proses ini

yaitu menginput nilai sub kriteria, setelah menginput nilai sub kriteria langkah

selanjutnya yaitu menjumlahkan semua elemen pada setiap kolom matriks sub

kriteria, selanjutnya melakukan normalisasi sub kriteria, selanjutnya

menjumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks normalisasi sub kriteria,

selanjutnya membagi hasil penjumlahan tiap baris dengann banyaknya sub kriteria

(n), selanjutnya menghitung matriks nilai prioritas sub kriteria tiap baris,

selanjutnya mengalikan nilai setiap inputan matriks tiap sub kriteria dengann nlai

masing-masing prioritas tiap sub kriteria, selanjutnya menjumlahkan setiap baris

dari hasil perkalian tersebut, kemudian langkah selanjutnya yaitu membagi tiap

hasil penjumlahan tersebut dengann masing-masing nilai prioritas tiap sub

kriteria, selanjutnya menghitung lamda maks, setelah menghitung lamda maks

kemudian menghitung nilai CI kemudian setelah didapat hasil dari CI langkah

selanjutnya menghitung nilai CR, jika didapat nilai CR kurang dari sama dengann

0,1 maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diteria. Jika hasil

perhitungan CR lebih dari 1 maka CR di tolak, dan akan mulai kembali dari

penginputan nilai awal.

c. Tampilan Sub Menu Proses Penilaian Matriks Sub-Sub Kriteria

Gambar 4.28 menunjukan tampilan dari matriks sub kriteria, nilai yang

berwarnaa merah merupakan nilai inputan. Langkah pertama dalam proses ini

yaitu menginput nilai sub kriteria, setelah menginput nilai sub kriteria langkah

selanjutnya yaitu menjumlahkan semua elemen pada setiap kolom matriks sub

kriteria, selanjutnya melakukan normalisasi sub kriteria, selanjutnya

menjumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks normalisasi sub kriteria,

selanjutnya membagi hasil penjumlahan tiap baris dengann banyaknya sub kriteria

(n), selanjutnya menghitung matriks nilai prioritas sub kriteria tiap baris,

selanjutnya mengalikan nilai setiap inputan matriks tiap sub kriteria dengann nlai

masing-masing prioritas tiap sub kriteria, selanjutnya menjumlahkan setiap baris

Gambar 4.29 Proses Matriks Sub-Sub Kriteria

dari hasil perkalian tersebut, kemudian langkah selanjutnya yaitu membagi tiap

hasil penjumlahan tersebut dengann masing-masing nilai prioritas tiap sub

kriteria, selanjutnya menghitung lamda maks, setelah menghitung lamda maks

kemudian menghitung nilai CI kemudian setelah didapat hasil dari CI langkah

selanjutnya menghitung nilai CR, jika didapat nilai CR kurang dari sama dengann

0,1 maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diteria. Jika hasil

perhitungan CR lebih dari 1 maka CR di tolak, dan akan mulai kembali dari

penginputan nilai awal.

d. Tampilan Sub Menu Proses Hasil Akhir

Gambar 4.30 merupakan tampilan nilai dari proses hasil akhir matriks

perhitungan kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub kriteria. setelah diperoleh

hasil akhir, selanjutnya memilih paket yang akan dinilai. Pada implementasi ini

penulis memilih pakt kue pia sebagai paket yang akan dinilai. Seperti pada

gambar 4.31.

Gambar 4.30 Proses Hasil Akhir

Dalam paket jenis kue pia terdapat lima supplier yang melakukan

pemasokan. Kemudian akan dilakukan perhitungan dan dari hasil perhitungan

tersebut kemudian akan dilakukan proses perangkingan untuk menentukan

supplier mana yang akan dipriotaskan dalam mensupplier barang jenis Kue Pia.

Untuk mendapatkan nilai pada supplier tersebut berdasarkan data supplier yang

diinputkan pada menu supplier dan sub menu data supplier. Adapun persamaan

yang digunakan yaitu

Nilai Prioritas Kriteria Utama * Nilai Prioritas Sub Kriteria * Nilai Prioritas Sub-Sub

Gambar 4.31 Proses Hasil Akhir

e. Tampilan Sub Menu Hasil Perangkingan

Gambar 4.32 merupakan tampilan dari hasil perangkingan untuk penilaian

paket jenis kue pia pada lima (5) supplier yang ada. Pada hasil perangkingan

tersebut supplier dengann nama Ceria Pia dan Edi Pia Sengkang memperoleh nilai

tertinggi dengann jumlah nilai 0,66 dengann demikian supplier atas nama Ceria

Pia dan Edi Pia Sengkang menjadi supplier yang akan diprioritaskan untuk

mensupplier jenis kue pia dari 5 supplier yang ada.

5. Tampilan Hasil Output Laporan

Gambar 4.33 meruapakan tampilan output dari sistem yang telah dibuat.

Dalam hal ini yaitu penerapan merode Analitical Hierarchy Process. Pada output

tersebut terdapat jenis paket yang dinilai, tanggal penilaian serta data hasil

perangkingan.

Gambar 4.32 Hasil Rangking

Gambar 4.33 Output Laporan

4.2 Pembahasan

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, dalam penerapan metode AHP

dengann menggunakan tiga tingkatan matrik berdasarkan data yang ada yakni

Kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria dapat dilakukan. Kriteria, sub kriteria

dan sub-sub kriteria yang digunakan bersifat dinamis sehingga nantinya ketika

terjadi kesalahan dalam penulisan kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria dapata

dilakukan pengeditan. Kriteia yang bersifat dinamis juga berfungsi untuk

melakukan penambahan ataupun pengurangan pada kriteria.

Untuk mendapatkan nilai-nilai dari kriteria utama, sub kriteria dan sub-sub

kriteria terlebih dahulu dilakukan proses perhitungan matriks. Langkah pertama

dalam proses tersebut yaitu menginput nilai kriteria, setelah menginput nilai

kriteria langkah selanjutnya yaitu menjumlahkan semua elemen pada setiap kolom

matriks kriteria, selanjutnya melakukan normalisasi kriteria, selanjutnya

menjumlahkan semua elemen tiap baris pada matriks normalisasi kriteria,

selanjutnya membagi hasil penjumlahan tiap baris dengann banyaknya kriteria (n),

selanjutnya menghitung matriks nilai prioritas kriteria tiap baris, selanjutnya

mengalikan nilai setiap inputan matriks tiap kriteria dengann nlai masing-masing

prioritastiap kriteria, selanjutnya menjumlahkan setiap baris dari hasil perkalian

tersebut, kemudian langkah selanjutnya yaitu membagi tiap hasil penjumlahan

tersebut dengann masing-masing nilai prioritas tiap kriteria, selanjutnya

menghitung lamda maks, setelah menghitung lamda maks kemudian menghitung

nilai CI kemudian setelah didapat hasil dari CI langkah selanjutnya menghitung

nilai CR, jika didapat nilai CR kurang dari sama dengann 0,1 maka rasio

konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diteria. Jika hasil perhitungan CR lebih

dari 1 maka CR di tolak, dan akan mulai kembali dari pengimputan nilai awal.

Seperti terlihat pada gambar 4.7. Seperti halnya kriteria utama, untuk

mendapatkan nilai prioritas sub kriteria dan sub-sub kriteria, harus melakukan

proses perhitungan matriks sebagai mana terlihat pada gambar 4.28 dan gambar

4.29.

Untuk mendapatkan hasil dari penilaian supplier, nilai yang diambil yaitu

nilai prioritas dari kriteria utama, nilai prioritas dari sub kriteria dan nilai prioritas

dari sub-sub kriteria, kemudian nilai-nilai tersebut dikalikan berdasarkan input

data paket dan input data awal supplier. Seperti terlihat pada gambar 4.30. ketika

melakukan penambahan data supplier maka data yang dimaksud untuk

ditambahkan tersebut beserta data penilaian kriteria, sub kriteria dan sub-sub

kriteria. Data paket dan data supplier yang diinput tersebut kemudian akan

dilakukan proses perhitungan hasil akhri, seperti terihat pada gambar 4.30. Dari

data hasil akhir yang diperoleh kemudian akan dilakukan proses perangkingan

untuk medapatkan supplier yang menjadi prioritas untuk mensupplier barang jenis

tertentu, seperti terlihat pada gambar 4.31. Dari hasil proses perangkingan yang

dilakukan diperoleh supplier Ceria Pia dan supplier Edi Pia Sengkang memiliki

bobot nilai yang sama yaitu dengan jumlah nilai 66 dengann demikian Ceria Pia

dan Edi Pia Sengkang menjadi supplier yang akan diprioritaskan untuk

menspplier barang jenis kue pia pada CV. Q-Mart Putra Bune Gorontalo.

Setelah nilai pada proses perengkingan diperoleh, maka didapatkan

penerapan metode Analitical Hierarchy Process untuk memilihn supplier jenis

barang tertentu dengann menggunakan tiga kriteria berlapis yaitu kriteria utama,

sub kriteria dan sub-sub kriteria yang bersifat dinamis dapat dilakukan.

Ujicoba aplikasi diperoleh hasil dengann menggunakan aplikasi yang

bersifat komputerisasi lebih baik dibandingkan dengann menggunakan analisis

manual, berdasarkan data yang dihasilkan dari proses manual oleh pihak CV. Q-

Mart dan analisis menggunakan SPK ternyata diperoleh data yang dihasilkan

dengann menggunakan SPK lebih akurat dan analisis data dari segi waktu jika

menggunakan analisis manual harus membutuhkan waktu yang lama ± 3-6 jam

akan tetapi setelah menggunakan analisis berbasis SPK maka waktu yang

dibutuhkan ± 30 menit, dengann demikian analisis yang dibuat menggunakan

SPK lebih hemat waktu. Untuk itu analisis yang dibangun dengann SPK

diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak CV. Q-Mart dalam menilai

kinerja dan memilih supplier untuk pemasok barang jenis tertentu dan dapat

memanimalisir permasalahan permasalahan yang sering terjadi.