bab iv hasil dan pembahasaneprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... ·...

22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. Letak Geografis Kelurahan Kayubulan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto ini terbentuk dari tahun 1982 yang pada saat itu bersatatus desa hingga tahun 1974 hingga sekarang. Kelurahan Kayubula terletak di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang sekarang menjadi Lokasi Penelitiaan. Kelurahan Kayubulan sampai dengan sekarang yang menjadi barometer desa dan kelurahan se Kabupaten Gorontalo telah di jabat ± 21 kepala kalurahan. Saat ini Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto telah menjadi pusat pemerintahan, perekonomian, pariwisata, pertanian, dan peternakan bahkan sekarang ini telah bermunculan industri-industri rumah tangga yang menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Gorontalo bahkan telah dikunjungi beberapa provinsi-provinsi seperti dari Marauke dan beberapa kecamatan-kecamatan lainya. Kelurahan Kayubulan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dengan luas lahan 152,19 ha/m2. Secara administrasi Kelurahan Kayubulan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Utara : Desa Kayumerah Kecamatan Limboto Selatan : Danau Limboto Kecamatan Limboto Timur : Desa Hepuhulawa Kecamatan Limboto Barat : Desa Hunggaluwa Kecamatan Limboto a. Penduduk Berdasarkan data yang diperoleh dari Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto bahwa jumlah penduduk di daerah penelitian ini sebanyak 7.098 orang. Dan banyaknya penduduk di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Upload: duongcong

Post on 02-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gamabaran Umum Lokasi

1. Letak Geografis

Kelurahan Kayubulan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto ini terbentuk dari tahun 1982 yang pada saat itu bersatatus desa hingga

tahun 1974 hingga sekarang. Kelurahan Kayubula terletak di Kecamatan Limboto

Kabupaten Gorontalo yang sekarang menjadi Lokasi Penelitiaan.

Kelurahan Kayubulan sampai dengan sekarang yang menjadi barometer desa

dan kelurahan se Kabupaten Gorontalo telah di jabat ± 21 kepala kalurahan. Saat

ini Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto telah menjadi pusat pemerintahan,

perekonomian, pariwisata, pertanian, dan peternakan bahkan sekarang ini telah

bermunculan industri-industri rumah tangga yang menjadi perhatian masyarakat

Kabupaten Gorontalo bahkan telah dikunjungi beberapa provinsi-provinsi seperti

dari Marauke dan beberapa kecamatan-kecamatan lainya. Kelurahan Kayubulan

merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Limboto Kabupaten

Gorontalo dengan luas lahan 152,19 ha/m2. Secara administrasi Kelurahan

Kayubulan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Desa Kayumerah Kecamatan Limboto

Selatan : Danau Limboto Kecamatan Limboto

Timur : Desa Hepuhulawa Kecamatan Limboto

Barat : Desa Hunggaluwa Kecamatan Limboto

a. Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto bahwa jumlah penduduk di daerah penelitian ini sebanyak 7.098 orang.

Dan banyaknya penduduk di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto dapat

dilihat pada Tabel di bawah ini.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 1. Keadaan Penduduk di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto.

No Jumlah Penduduk Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

Laki- laki

Perempuan

3.502

3.596

49

51

Jumlah 7.098 100

Sumber : Profil Kelurahan Kayubulan, 2013.

Berdasarkan Tabel 1. di atas menunjukkan bahwa penduduk laki-laki

berjumlah 3.502 atau 49 % dan penduduk perempuan berjumlah 3.596 atau

sebesar 50%, hal ini menunjukan bahwa jumlah penduduk perempuan di

Kelurahan Kayubulan lebih banyak di banding dengan jumlah penduduk laki-laki

b) Pendidikan

Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan dan

pengetahuan masyarakat yang tinggi, akan membangun pola pikir dan sistem

usaha yang baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo, 2013.

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Tidak Tamat SD 187 7

2. SD 566 22

3. SMP 814 32

4. SMA 981 39

Jumlah 2548 100

Sumber : Profil Kelurahan Kayubulan, 2013.

Berdasarkan Tabel 2, di atas menunjukan bahwa keadaan masyarakat di

Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto menurut tingkat pendidikan yang

paling tinggi adalah pendidikan SMA, sebanyak 981 orang atau sebesar 39%. Dan

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

paling sedikit yaitu Tidak Tamat SD, sebanyak 187 orang atau sebesar 7%.

Dimana hal ini menunjukan bahwa masyarakat yang ada di Kelurahan Kayubulan

Kecamatan Limboto dilihat dari tingkat pendidikannya sudah meningkat, karena

yang paling banyak masyarakat berpendidikan SMA.

Tabel 3. Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo.

No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase %

1 Pegawai Negeri Sipil 749 57

2 Petani 490 38

3 Pedagang 73 5

Jumlah 1312 100

Sumber : Profil Kelurahan Kayubulan, 2013

Berdasarkan Tabel 3. Dapat di ketahui bahwa jumlah penduduk dengan mata

pencaharian bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 749 orang atau

(57%), petani sebanyak 490 orang (38%), dan pedagang sebanyak 78 orang (5%).

Hal ini menunjukan bahwa mata pencaharian masyarakat Kelurahan Kayubulan

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo paling tinggi adalah pegawai negeri

sipil dengan jumlah 749 orang atau sekitar 57%, sedangkan yang paling rendah

adalah Pedagang dengan jumlah 73 orang atau 5%.

2. Karakteristik Responden

Identitas responden merupakan gambaran serta latar belakang dari

keseluruhan responden yang ada di Kelurahan Kayubulan. Identitas responden

meliputi pendidikan, umur, dan jumlah tanggungan keluarga.

a) Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan mempunyai peranan

penting bagi petani dalam melakukan kegiatan usahatani arti luas. Pendidikan

merupakan pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidkan dan

pegetahuan petani yang tinggi, akan membangun cakrawala dan pola pikir dan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

sistem bertani yang lebih baik, selain itu tingkat pendidikan petani responden juga

merupakan salah satu variabel yang perlu diperhatikan dalam suatu usahatani. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kayubulan

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, 2013.

No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SD 5 17

2 SMP 3 10

3 SMA 10 33

4 D3 1 3

5 S1 11 37

Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 4, di atas menunjukkan bahwa karakteristik responden

yang mengisi kuesioner terdiri dari SD, SMP, SMA D3 bahkan SI. Dari kelima

tingkat pendidikan, responden yang terbanyak adalah pendidikan S1 yaitu 11

orang atau 37%. Sedangkan pendidikan responden yang paling sedikit di tingkat

pendikan D3 yaitu 1 orang atau 3%. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan

responden yang paling tinggi adalah SMA dengan jumlah 10 orang atau sekitar

33%, sedangkan yang paling rendah adalah D3 dengan jumlah 1 orang atau sekitar

3%.

b) Umur

Umur merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengelola usahatani,

karena umur sangat mempengaruhi kemampuan petani untuk meningkatkan

produktifitas. Rasio Ketergantungan digunakan untuk melihat hubungan antara

perubahan struktur umur penduduk dengan ekonomi secara kasar. Rasio ini

melihat seberapa besar beban tanggungan penduduk produktif terhadap penduduk

yang tidak produktif. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 5. Jumlah Responden Menurut Umur Di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Tahun 2013.

No. Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 19-23 10 33

2 24-33 6 20

3 34-38 6 20

4 39-43 5 17

5 54-60 3 10

Jumlah 30 100 Sumber : Data primer diolah, 2013.

Berdasarkan Tabel 5, di atas menunjukkan bahwa usia responden yang

mengisi kuesioner adalah 19 sampai 60 tahun. Dari hasil tabel tersebut responden

terbanyak yang mengisi kuesioner adalah usia 19-23 tahun yaitu 10 orang atau

33%, dan yang terkecil adalah usia lebih dari 54-60 tahun yaitu 3 orang atau 10%.

Hal ini menunjukan bahwa usia responden yang paling banyak mengisi kuisioner

yaitu pada taraf usia 19-23 dengan jumlah 10 orang atau sekitar 33%, sedangkan

usia responden yang paling sedikit mengisi kuisioner yaitu pada taraf usia 54-60

dengan jumlah 3 orang atau sekitar 10%.

c) Pekerjaan

Selain pendidikan pekerjaan merupakan faktor penting yang mempengaruhi

konsumen dalam membeli daging ayam pedaging. Hal ini dilihat pada

kemampuan seseorang membeli daging ayam pedaging yang disesuaikan dengan

pendapatan. Pada umumnya pekerjaan responden yang mengisi kuesioner adalah

sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lagi memiliki pekerjaan lain. Untuk lebih

jelas pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan

Kayubulan Kecamatan Limboto Tahun 2013.

No. Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 PNS 1 3

2 Wiraswasta 7 23

3 Ibu Rumah Tangga 9 30

4 Lainnya 13 43

Jumlah 30 100 Sumber : Data primer diolah, 2013.

Bedasarkan Tabel 6. menunjukan bahwa pekerjaan responden terbanyak yang

mengisi kuesioner adalah Lainya yaitu 13 orang atau 43% sedangkan pekerjaan

responden yang paling sedikit adalah PNS yaitu 1 orang atau 3%. Hal ini

menunjukan bahwa pekerjaan responden yang paling tinggi adalah Lainya dengan

jumlah 13 orang atau sekitar 43%, sedangkan yang paling rendah adalah PNS

dengan jumlah 1 orang atau sekitar 3%.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian yaitu memberikan gambaran tentang tanggapan

konsumen terhadap penjualan daging ayam pedaging di Pasar Sentral Limboto

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yaitu variabel budaya, kelas sosial

motivasi, dan persepsi. untuk melihat seberapa jauh tanggapan responden terhadap

penjualan daging ayam pedaging (Y) di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo. Nilai dari jawaban responden ditabulasikan

berdasarkan hasil kuesioner yaitu nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 29. Adapun

hasil gambaran variabel pengaruh variabel keputusan sebagai berikut :

1. Budaya

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu

generasi kegenerasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Untuk melihat seberapa jauh

tanggapan responden di Pasar sentral Limboto terhadap budaya maka dapat dilihat

pada tabel 6.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 7. Pengaruh Budaya terhadap persepsi responden pada daging ayam

pedaging.

NO Interval

Skor

Frekuensi Frekuensi

(%)

Kum Lebih Dari Kum Lebih Dari

FK FKR(%) FK FKR(%)

1 16 - 18 0 0 30 100 0 0

2 19 - 21 0 0 30 100 0 0

3 22 - 24 8 22.6 22 76.6 8 26.6

4 25 - 27 22 73.3 0 3.4 30 100

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 7. menunjukan bahwa skor interval yaitu dimulai dari

interval 16 -18 sampai interval 25-27. Skor tertinggi pada interval 25 - 27 yaitu

22 responden atau 73.3%. Sedangkan skor terendah pada interval 22-24 yaitu 8

responden atau 26,6%. Berdasarkan hasil tersebut secara keseluruhan rata-rata

skor yang dicapai responden adalah 25,7 dengan simpangan baku 1.82

Untuk lebih jelas tanggapan responden dari masing-masing indikator variabel

budaya dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 8. Persentase Responden terhadap Budaya Menurut Butir Jawaban.

No Indikator Pertanyaan Angket Persentase Responden Menurut Butir

Jawaban

Ragu-ragu Tidak

Setuju

Setuju

1 Pembelian daging ayam pedaging

sesuai kebutuhan

0 1 29

2 Sebelum membeli konsumen

melakaukan pencarian informasi

1 3 26

3 Pembelian dilakukan karena sesuai

selera konsumen

0 1 29

4 Pembelian kembali dilakukan

konsumen karena konsumen

merasakan kepuasan

1 2 27

5 Menentukan daging ayam pedaging

yang baik untuk dikonsumsi

0 1 29

Rata-rata

0.4 1,6 28

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 8. Menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut butir pertanyaan.

Berdasarkan hasil tabel tersebut butir pertanyaan yang paling banyak adalah butir

nomor l, 3 dan 5 dimana 29 responden yang memilih jawaban setuju. Hal ini

disebabkan pedagang daging ayam pedaging lebih mudah melakukan penjualan

dan hasil yang diperoleh jauh lebih memuaskan dari yang diharapkan. dan butir

pertanyaan terkecil adalah butir nomor 2 dan 4, yaitu 1 orang responden yang

memilih jawaban ragu-ragu. Dimana dalam penjualan daging ayam pedaging,

pedagang sering mengalami penurunan hasil dari usaha yang dijalankan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tanggapan konsumen terhadap butir pertanyaan budaya

adalah setuju atau sebesar 28%.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

2. Kelas sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang terdiri dari individu-individu

yang berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama.

Untuk melihat seberapa jauh tanggapan responden di Pasar sentral Limboto

terhadap Kelas sosial maka dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Pengaruh Kelas Sosial terhadap persepsi Responden pada daging ayam

pedaging.

NO Interval

Skor

Frekuensi Frekuensi

(%)

Kum Lebih Dari Kum Lebih Dari

FK FKR(%) FK FKR(%)

1 16 - 18 0 0 30 100 0 0

2 19 - 21 0 0 30 100 0 0

3 22 - 24 11 36.6 19 63.3 11 26.6

4 25 - 27 18 60 1 33.3 29 96.6

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 9. menunjukan bahwa skor interval tertinggi pada interval

25 - 27 yaitu 18 responden atau 60 %. Sedangkan skor terendah pada interval 22

–24 yaitu 11 responden atau 36,6%. Berdasarkan hasil tersebut secara keseluruhan

rata-rata skor yang dicapai responden adalah 24.51 dengan simpangan baku 23.5

Untuk lebih jelas tanggapan responden dari masing-masing indikator variabel

Kelas Sosial dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 10. Persentase Responden terhadap Kelas Sosial Menurut Butir

Jawaban.

No Indikator Pertanyaan Angket Persentase Responden Menurut Butir

Jawaban

Ragu-ragu Tidak

Setuju

Setuju

1 Kondisi lingkungan dapat

mempengaruhi penjualan daging

ayam pedaging

1 1 28

2 Adanya hubungan baik anatar

konsumen dan konsumen lainya

4 4 22

3 Konsumen membeli daging ayam

pedaging atas dorongan diri sendiri

2 4 24

4 Menentukan produk yang baik

untuk dikonsumsi

1 0 29

5 Promosi daging ayam pedaging

juga dilakukan oleh penjual

1 5 24

Rata-rata 1.8 2.8 25.5

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 10. Menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut butir pertanyaan.

Berdasarkan hasil tabel tersebut butir pertanyaan yang paling banyak adalah butir

nomor 4, dimana 29 responden yang memilih jawaban setuju. Hal ini disebabkan

karena pedagang daging ayam pedaging sangat menjunjung tinggi kebersamaan

sehingga hasil dari pada kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat

memenuhi apa yang diinginkan. dan butir pertanyaan terkecil adalah butir nomor

1 dan 5, yaitu 1 orang responden yang memilih jawaban ragu-ragu. Dimana

konsumen dalam menerima informasi dalam melakukan pembelin daging ayam

pedaging sangat kurang sehingga dalam menentukan sikap kepuasan dari

konsumen sangat kurang dan berdampak pada hasil yang diperleh. Sehingga dapat

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap butir pertanyaan kelas sosial

adalah setuju atau sebesar 25.5%.

3. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Untuk melihat seberapa jauh tanggapan responden di Pasar sentral Limboto

terhadap Motivasi maka dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Pengaruh Motivasi Responden pada daging ayam pedaging.

NO Interval

Skor

Frekuensi Frekuensi

(%)

Kum Lebih Dari Kum Lebih Dari

FK FKR(%) FK FKR(%)

1 16 - 18 2 66.6 30 100 1 3.33

2 19 - 21 12 40 28 9.3 13 4.3

3 22 - 24 14 46.6 16 53.3 27 90

4 25 - 27 12 6.66 22 6.66 29 96.6

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 11. menunjukan bahwa skor interval tertinggi pada

interval 22 - 24 yaitu 14 responden atau 46.6 %. Sedangkan skor terendah pada

interval 16 –18 dan 25 - 27 yaitu 2 responden atau 6,66%. Berdasarkan hasil

tersebut secara keseluruhan rata-rata skor yang dicapai responden adalah 5759.7

dengan simpangan baku 4.71

Untuk lebih jelas tanggapan responden dari masing-masing indikator variable

Motivasi dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 12. Persentase Responden terhadap Motivasi Menurut Butir Jawaban.

No Indikator Pertanyaan Angket Persentase Responden Menurut Butir

Jawaban

Ragu-ragu Tidak

Setuju

Setuju

1 Adakah motivasi konsumen

dalam mengelolah daging ayam

pedaging

8 1 21

2 Apakah harapan konsumen

setelah mengonsumsi daging

ayam pedaging sudah tepenuhi

2 4 24

3 Apakah sebelumnya konsumen

memiliki pengetahuan tentang

daging ayam pedaging

12 7 11

4 Adakah keterampilan konsumen

dalam mengelolah daging ayam

pedaging

12 10 8

5 Apakah konsumen sudah merasa

puas setelah mengonsumsi daging

ayam pedaging

2 3 25

Rata-rata 7.2 5 17.8

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 12. Menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut butir pertanyaan.

Berdasarkan hasil tabel tersebut butir pertanyaan yang paling banyak adalah butir

nomor 5 dimana 25 responden yang memilih jawaban setuju. Hal ini disebabkan

karena motivasi dari dalam diri dan luar diri yang dimiliki oleh pedagang daging

ayam pedaging dapat menambah semangat dalam berdagang sehingga pekerjaan

sulit terasa mudah dikerjakan. dan butir pertanyaan terkecil adalah butir nomor 1

yaitu 1 orang responden yang memilih jawaban tidak setuju. Hal ini disebabkan

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

karena motivasi dari dalam diri dan luar diri yang dimiliki oleh pedagang daging

ayam pedaging belum mempengaruhi usaha yang dilaksanakan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tanggapan respnden terhadap butir pertanyaan motivasi adalah

setuju atau sebesar 17.8%.

4. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan

suatu gambaran yang berarti.

Untuk melihat seberapa jauh tanggapan responden di Pasar sentral Limboto

terhadap Persepsi maka dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Pengaruh Persepsi responden terhadap penjualan daging ayam

pedaging.

NO Interval

Skor

Frekuensi Fekuensi

(%)

Kum Lebih Dari Kum Lebih Dari

FK FKR(%) FK FKR (%)

1 16 - 18 0 0 30 100 0 0

2 19 - 21 4 13.3 26 86.6 4 13.3

3 22 - 24 25 8.33 1 3.33 29 96.3

4 25 - 27 1 3.33 0 0 30 100

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 13. menunjukan bahwa skor interval tertinggi pada

interval 21 - 24 yaitu 25 responden atau 8.33 %. Sedangkan skor terendah pada

interval 25 –127 yaitu 1 responden atau 3.33%. Berdasarkan hasil tersebut secara

keseluruhan rata-rata skor yang dicapai responden adalah 23.06 dengan

simpangan baku 1.45

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Untuk lebih jelas tanggapan responden dari masing-masing indikator variable

Persepsi dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Tabel 14. Persentase Responden terhadap Persepsi Menurut Butir Jawaban.

No Indikator Pertanyaan Angket Persentase Responden Menurut Butir

Jawaban

Ragu-ragu Tidak

Setuju

Setuju

1 Daging ayam pedaging sudah

banyak dikenal atau sudah

melekat dipikiran masyarakat

0 1 29

2 Daging ayam pedaging rasanya

gurih dan renyah

2 6 22

3 Harga daging ayam pedaging lebih

rendah dari harga ayam kampung

3 7 2

4 Untuk mendapatkan daging

ayam pedaging tidak mudah

1 18 11

5 Tempat penjualan daging ayam

pedaging tidak membutuhkan

transportasi

0 29 1

Rata-rata 1.2 12.2 22.6

Sumber : Data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 14. Menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut butir pertanyaan.

Berdasarkan hasil tabel tersebut butir pertanyaan yang paling banyak adalah butir

nomor 1 dimana 29 responden yang memilih jawaban setuju. Hal ini disebabkan

pedagang daging ayam pedaging lebih mudah melakukan penjualan dan hasil

yang diperoleh jauh lebih memuaskan dari yang diharapkan. dan butir pertanyaan

terkecil adalah butir nomor 1 dan 5 yaitu 1 orang responden yang memilih

jawaban tidak setuju. Hal ini disebabkan karena responden belum merasa puas

dengan hasil yang diperoleh dari penjualanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tanggapan respnden terhadap butir pertanyaan persepsi adalah setuju atau sebesar

22.6%.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih
Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

C. Analisis Data

1. Uji Hipotesis

a) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel motivasi (X) yaitu budaya, kelas sosial, motivasi dan persepsi terhadap

variable keputusan (Y). Adapun hasil analisis secara ringkas menunjukan hasil

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 6. 003 + 1.413XI + 0.792 X2 – 0.150X3 + 1.607 X4

Dari persamaan tersebut menunjukan bahwa keempat variabel motivasi yaitu

budaya, kelas sosial, motivasi dan persepsi memiliki hubungan atau berpengaruh

terhadap keputusan pembelian daging ayam pedaging. Dari keempat motivasi

tersebut budaya dan persepsi adalah yang paling signifikan. Dimana budaya

memiliki nilai positif sebesar 1.143 dengan Standar Error 0.670. dan persepi

memiliki nilai positif sebesar 1.607 dengan Standar Error 0.414. nilai ini

signifikan pada taraf nyata 0. 05 dengan nilai signifikan 0. 001. Sedangkan kelas

sosial dan motivasi memiliki nilai positif tetapi tidak signifikan pada taraf nyata 0.

05.

b) Pengaruh Simultan Variabel Persepsi Terhadap Pembelian Daging Ayam

Pedaging Di Pasar Sentral Limboto

Pengaruh secara simultan dimaksudkan untuk menunjukan secara statistik

pengaruh secara bersama-sama dari variabel bebas pada penelitian terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen. Pengaruh secara simultan

dianalisis dengan menggunakan uji F. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada

Tabel 14.

Tabel 15. Hasil Analisis Pengaruh Simultan Faktor- faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 1 Regression 259.139 4 64.785 13.108 .000a

Residual 123.561 25 4.942

Total 382.700 29

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 16, 2013

Berdasarkan Tabel 15. menunjukan bahwa nilai Fhitung > F0.05. Dengan

demikian berdasarkan kriteria maka secara simultan variabel (budaya, kelas sosial,

motivasi dan persepsi) berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap

perubahan persepsi konsumen daging ayam pedaging di Pasar Sentral Limboto.

Hal ini dilihat dari nilai Fhitung > Ftabel dengan nilai signifikan (0.000).

d) Pengaruh Parsial Variabel Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Daging

Ayam Pedaging Di Pasar Sentral Limboto

Pengaruh secara parsial dimaksudkan untuk menunjukan secara statistik

pengaruh secara sendiri-sendiri dari variabel bebas (X) terhadap keputusan

pembelian (Y). Variabel bebas penelitian ini terdiri dari: budaya (X1), kelas sosial

(X2), motivasi (X3), persepsi (X4). Pengaruh secara parsial dianalsisis dengan

menggunakan varians statistik uji t. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada

Tabel 15.

Tabel 16. Hasil Analisis Pengaruh Parsial Faktor-faktor yang Mempengaruhi

keputusan pembelian

Model

Unstandardized Coefficients Standarddized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.003 14.868 .404 .690

Budaya 1.413 .670 .277 2.108 .045

Kelas sosial

Motivasi

Persepsi

.792

-.150

1.607

.326

.201

.414

.321

-.092

.499

2.427

-.746

3.880

.023

.462

.001

Sumber : Data Diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 16. untuk pengujian secara parsial dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

1). Budaya (X1)

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu

generasi kegenerasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Dari definisi diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kebudayaan yang

melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan

kemajuan atau perkembangan jaman dari sebuah masyarakat.

Berdasarkan Tabel 16. hasil uji t diperoleh nilai koefisien regresi untuk

variabel prestasi menghasilkan nilai positif b1= 1.413 dengan simpangan baku Sd

= 0.670 hal ini berarti jika budaya meningkat, maka keputusan pembelian akan

meningkat menjadi 1.413. Nilai thitung budaya (X1) diperoleh t1 = 2.108. Nilai ini

signifikan pada taraf nyata α = 0.05 atau dengan nilai signifikan 0.045, dengan

demikian secara sendiri-sendiri atau parsial budaya berpengaruh nyata terhadap

keputusan pembelian daging ayam pedaging di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo.

2) Kelas sosial (X2)

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang terdiri dari individu-individu

yang berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial sebagai

pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara

hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang

serupa. Dari pendapat-pendapat diatas, kelas sosial dapat didefinisikan sebagai

suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan

yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor

tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai suatu kombinasi suatu pekerjaan,

pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Dalam masyarakat yang hidup teratur

adanya sistem lapisan-lapisan sosial itu merupakn ciri yang tetap dan teratur.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel

harga menghasilkan koefisien regresi b2 = (0.792) dengan simpangan baku Sd =

0.326. Hal ini berarti bahwa kelas sosial pada konsumen daging ayam pedaging

meningkat terhadap keputusan pembelian daging ayam pedaging. Nilai t hitung

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

untuk kelas sosial (X2) dperoleh t2 = (2.427). Nilai ini signifikan pada taraf nyata

α 0.05 atau dengan signifikan 0.023, dengan demikian secara sendiri-sendiri atau

parsial kelas sosial berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian daging ayam

pedaging di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

3) Motivasi (X3)

Motivasi dapat digambarkan sebagai suatu kekuatan yang mana individu

didorong untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan kekuatan itu dihasilkan

melalau proses rangsangan yang kuat dari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motif

adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel

motivasi menghasilkan koefisien regresi b3 = -0.150 dengan simpangan baku Sd =

0.201. Hal ini berarti jika motivasi meningkat, maka keputusan pembelian akan

meningkat menjadi 0.150. Nilai thitung motivasi (X3) diperoleh t3 = 0.746. Nilai

ini signifikan pada taraf nyata α = 0.05 atau dengan nilai signifikan 0.462, dengan

demikian secara sendiri-sendiri atau parsial motivasi berpengaruh tidak nyata

terhadap keputusan pembelian daging ayam pedaging di Kelurahan Kayubulan

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

4) Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengelola,

dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk arti dan gambar. Atau dapat

juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang memandang lingkungan

sekelilingnya. Persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan

suatu gambaran yang berarti.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel

persepsi menghasilkan koefisien regresi b4 = (1.607) dengan simpangan baku Sd

= 0.0141. Hal ini berarti jika persepsi kurang, maka keputusan pembelian juga

kurang baik atau menurun menjadi (1.067). Nilai thitung untuk kompetensi (X4)

dperoleh t4 = (3.880). Nilai ini signifikan pada taraf nyata α 0.05 atau nilai

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

signifikan 0.001, dengan demikian secara sendiri-sendiri atau parsial persepsi

berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian daging ayam pedaging di

Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

Berdasarkan uraian pengaruh variabel bebas terhadap keputusan pembelian

daging ayam pedaging di Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten

Gorontalo. seperti di atas secara ringkas diperoleh hasil sebagai berikut: budaya

(XI), kelas sosial (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), berpengaruh nyata terhadap

keputusan pembelian daging ayam pedaging di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo.

e) Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui arah dan kekuatan

hubungan antara variabel Y dan variabel X. Koefisien korelasi terbagi atas dua

yaitu koefisien positif dan koefisien negatif dengan angka yang berkisar antara -1

hingga +1. Dimana semakin mendekati +1, koefisien korelasi menunjukan adanya

hubungan positif dan kuat. Koefisien korelasi yang mendekati -1 menunjukan

hubungan yang negatif kuat. Jika koefisien mendekati 0 memberikan indikasi

bahwa ke dua variabel tidak memiliki hubungan .

Tabel 17. Hasil Uji Korelasi (R).

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .832a .677 .625 2.223

Sumber : Data Diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 17, Hasil Uji Korelasi (R) menunjukan bahwa terdapat

arah dan kekuatan hubungan antara budaya (XI), kelas sosial (X2), motivasi (X3),

persepsi (X4), dengan keputusan pembelian. Dari hasil regresi linier berganda

diperoleh koefisien korelasi (R) = 0.832 hal ini berarti terdapat hubungan kuat

positif antara budaya (XI), kelas sosial (X2), motivasi (X3), persepsi (X4),

keputusan pembelian (Y), karena nilai koefisien korelasi mendekati +1. Artinya

budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi, sangat baik atau meningkat terhadap

keputusan pembelian daging ayam pedaging. Dimana keempat variabel tersebut

berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian daging ayam pedaging di Pasar

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/7487/5/2013-2-54201-614409067-bab4... · 2014-04-29 · HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gamabaran Umum Lokasi 1. ... sistem bertani yang lebih

Sentaral Limboto Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto Kabupaten

Gorontalo.

f) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai statistik yang digunakan untuk

mengukur ketepatan suatu garis regresi dan atau digunakan untuk mengetahui

besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap naik turunya variabel (Y) dari

persamaan regresi.

Tabel 18. Hasil Uji Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .832a .677 .625 2.223

Sumber : Data Diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 18. Menunjukan bahwa terdapat empat variabel bebas

yaitu budaya (XI), kelas sosial (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), dengan

keputusan pembelian (Y). Dari nilai koefisien determinasi menunjukan seberapa

besar kontribusi variabel budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi, terhadap

keputusan pembelian. Dari hasil regresi berganda diperoleh koefisien determinasi

(R2) = 0.677. Hal ini berarti terdapat 67.7% kontribusi (share) disebabkan oleh

budaya, kelas sosial, motivasi, persepsi terhadap keputusan pembelian daging

ayam pedaging. Sedangkan 33.3% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasill penelitian di duga bahwa faktor-faktor keputusan

pembelian daging ayam pedaging sangat berpengaruh terhadap keputusan

pembelian daging ayam pedaging di Pasar Sentral Limboto, dengan demikian

faktor-faktor pembelian dapat mempengaruhi keputusan pembelian daging ayam

pedaging.