bab iii_6(1) whoqol

15
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimental, dimana penelitian dilakukan dengan mengamati fenomena dan berusaha menjelaskan hal-hal yang menjadi penyebab. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan potong lintang atau disebut  juga cross sectional . Pada desain potong lintang atau cross sectional  peneliti melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja. (Saryono, 2011). Desain studi analitik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan kualitas hidup lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Peneliti memilih Desa Windunegara sebagai tempat  penelitian dengan alasan di desa tersebut terdapat responden sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2012- Januari 2013. C. Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Upload: deri

Post on 07-Jan-2016

258 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

ds

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 1/15

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimental,

dimana penelitian dilakukan dengan mengamati fenomena dan berusaha

menjelaskan hal-hal yang menjadi penyebab. Desain penelitian ini

menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan potong lintang atau disebut

 juga cross sectional . Pada desain potong lintang atau cross sectional  peneliti

melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat tertentu saja.

(Saryono, 2011). Desain studi analitik korelasi ini digunakan untuk

mengetahui hubungan peran keluarga dengan kualitas hidup lansia yang

mengalami gangguan fungsi kognitif di Desa Windunegara Kecamatan

Wangon Kabupaten Banyumas.

B.  Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Windunegara Kecamatan Wangon

Kabupaten Banyumas. Peneliti memilih Desa Windunegara sebagai tempat

 penelitian dengan alasan di desa tersebut terdapat responden sesuai dengan

kriteria inklusi. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2012-

Januari 2013.

C.  Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Page 2: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 2/15

29

 peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono dalam

Hidayat, 2008). Populasi penelitian ini adalah lansia yang tinggal dengan

keluarganya dalam satu rumah di Desa Windunegara Kecamatan Wangon

Kabupaten Banyumas yaitu sebanyak 130 keluarga yang terdistribudi di RW 1

sampai RW 6.

Sampel adalah bagian populasi yang diambil dengan cara tertentu,

dimana pengukuran dilakukan. Teknik  sampling yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah  judgemental sampling/purposive sampling  yakni teknik

 pengambilan sampel yang didasarkan kriteria tertentu yang sebelumnya

ditetapkan oleh peneliti. Subjek yang memenuhi kriteria tersebut kemudian

menjadi anggota sampel (Santjaka, 2009).

Penentuan besar sampel menurut Santjaka (2009) adalah sebagai

 berikut:

Keterangan :

 N = Jumlah Populasi

n = besar sampel minimal

d = tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan (0.1)

Z = standar deviasi normal untuk 1.96 dengan Cl 95%

P = proporsi target populasi adalah 0.5

q = proporsi tanpa atribut 1-p = 0.5

n = Z².N.P.q

d²(N-1)+ Z².P.q 

Page 3: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 3/15

30

Dari rumus diatas dapat diperoleh ∑ sampel :

1.96² x 130 x 0.52

 0.12² (90-1) + 1.96² x 0.5 x 0.5

3.8416 x 130 x 0.25 

0.0144 x (89) + 3.8416 x 0.5 x0.5

124.852

1.2816 + 0.9604

124.852

2.2416

= 55.7 = 56 sampel

Jumlah sampel penelitian idealnya adalah 56 responden yaitu lansia

yang mengalami gangguan fungsi kognitif di 6 RW yang memenuhi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut:

1.  Kriteria inklusi

a.  Berusia 60 tahun keatas.

 b.  Mengalami gangguan fungsi kognitif ringan ditunjukkan dengan

nilai MMSE: 22-26.

c. 

Bersedia menjadi responden.

d.  Bisa membaca, menulis dan berkomunikasi menggunakan bahasa

Indonesia/ bahasa jawa.

e. 

 Extended Family 

2. 

Kriteria eksklusi

a.  Mengalami gangguan pendengaran yang parah.

Page 4: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 4/15

31

Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di atas, maka jumlah sampel

yang bisa memenuhi syarat sebanyak 39 orang.

D.  Variable Penelitian

Saryono (2011) berpendapat bahwa variabel adalah suatu yang

 bervariasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel

 bebas (independent variable) adalah variabel yang merangsang/ menstimulasi

variabel target. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu peran keluarga.

Sementara itu variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

timbul akibat dari efek penelitian. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu

kualitas hidup lansia.

Page 5: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 5/15

32

E. 

Definisi Operasional Variabel

Table 3.1 Definisi operasional variabel

 No VariabelDefinisi

operasionalAlat ukur Parameter

Jenis

data

1.  Variabel bebas:

 peran keluarga

Serangkaian

 perilaku yang

diharapkan sesuai

dengan posisi

sosial yang

diberikan oleh

anggota keluargauntuk

meningkatkan

kualitas hidup

lansia dengan

gangguan fungsi

kognitif.

Kuisioner Mencari

skor rata-

rata (mean)

setiap

domain

kuisioner

 perankeluarga

Rasio

2.  Variabel terikat:

Kualitas hidup

lansia yang

mengalami

gangguan fungsikognitif

Persepsi

seseorang yang

 berhubungan

dengan standar

hidup,harapan,serta kesenangan

yang mencakup

kesehatan fisik,

status psikologis,

hubungan sosial,

serta lingkungan.

Kuisioner Mencari

skor rata-

rata (mean)

setiap

domainkuisioner

WHOQOL-

BREF

Rasio

F. 

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua buah instrumen yaitu instrumen peran

keluarga yang dibuat oleh peneliti dengan mengadopsi beberapa kuisioner

 peran keluarga dari penelitian sebelumnya dan instrumen kualitas hidup yang

dibuat oleh WHO yaitu WHOQOL-BREF.

1.  Instrumen peran keluarga

Instrumen peran keluarga berupa kuisioner dalam bentuk skala

Likert. Kuisioner ini diadopsi dari beberapa kuisioner penelitian

Page 6: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 6/15

33

sebelumnya tentang peran keluarga, yang terdiri dari 3 domain, yaitu

 peran keluarga sebagai motivator, edukator, dan fasilitator.

Pembagian item pertanyaan peran keluarga disesuaikan dengan

masing-masing domain. Model skala Likert yang digunakan terdiri dari

empat jawaban, yaitu Sangat Sering  (SS), Sering  (S),  Kadang- Kadang 

(KD), Tidak Pernah (TP). Penggunaan skala Likert ini sebenarnya sudah

dimodifikasi, karena meniadakan pilihan jawaban netral. Jawaban

tengah atau pilihan netral sengaja tidak disediakan karena tiga alasan

(De Vellis dalam Sandha, Hartati, dan Fauziah, 2012), yaitu:

a. 

Alternatif jawaban tengah menimbulkan kecenderungan pada diri

subjek untuk memilik jawaban tengah (central tendency).

 b.  Jawaban tengah memiliki arti ganda, yaitu memilih sesuai dan tidak

sesuai dalam cakupan sama besar, sehingga tidak dapat diartikan

sesuai atau tidak sesuai dengan keadaan subjek.

c.  Penghilangan alternatif jawaban tengah memberikan kesempatan

untuk melihat kecenderungan subjek ke arah positif atau negatif.

Skor tertinggi pada skala ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1,

dimana jawaban Sangat Sering  (SS) bernilai 4, Sering  (S) bernilai 3,

Kadang- Kadang (KD) bernilai 2, Tidak Pernah (TP) bernilai 1. Semakin

tinggi skor maka semakin baik peran keluarga. Berdasarkan Yudianto,

Rizmadewi, dan Maryati (2008) penilaian pertanyaan kuisioner dianalisa

 berdasarkan perdimensi, dengan cara mencari nilai rata-rata/mean dan

standar deviasi dari setiap domain pertanyaan. Pada penelitiann ini skor

Page 7: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 7/15

34

tiap domain  peran keluarga ditransformasikan dalam skala 0-100 dengan

rumus di bawah ini:

2.  Instrument kualitas hidup (WHOQOL-BREF)

Instrumen kualitas hidup (WHOQOL-BREF) merupakan

 penggembangan dari instrumen WHOQOL-100. Kedua instrumen ini

dibuat oleh tim dari World Health Organization  (WHO). Menurut

Sekarwiri (2008) instrumen WHOQOL-BREF adalah alat ukur yang

valid (r= 0.89-0.95) dan reliable (R= 0.66-0.87).

Instrumen WHOQOL-BREF   ini merupakan rangkuman dari

World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL)  – 100 yang

terdiri dari 26 pertanyaan. WHOQOL – 

  BREF terdiri dari dua bagian

yang berasal dari kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara

umum, dan satu bagian yang terdiri dari 24 pertanyaan yang berasal dari

WHOQOL  –  100. Menurut Raudhah (2012) untuk menilai (WHOQOL)

 –  BREF, maka ada empat domain yang digabungkan yaitu domain fisik,

 psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Semua pertanyaan

 berdasarkan pada skala Likert lima poin (1-5) yang fokus pada

intensitas, kapasitas, frekuensi dan evaluasi. Skala respon intensitas

mengacu kepada tingkatan dimana status atau situasi yang dialami

individu. Skala respon kapasitas mengacu pada kapasitas perasaan,

situasi atau tingkah laku. Skala respon frekuensi mengacu pada angka,

TRANSFORMED SCORE=(SCORE - 5)x(100/15)

Page 8: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 8/15

35

frekuensi, atau kecepatan dari situasi atau tingkah laku. Skala respon

evaluasi mengacu pada taksiran situasi dari situasi, kapasitas atau

tingkah laku.

Pertanyaan nomor 1 dan 2 pada kuesioner mengkaji tentang

kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum. Domain

1  –  Fisik terdapat pada pertanyaan nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18.

Domain 2 - Psikologis ada pada pertanyaan nomor 5, 6, 7, 11, 19, dan

26. Domain 3 - Hubungan sosial ada pada pertanyaan nomor 20, 21, dan

22. Domain 4 - Lingkungan ada pada pertanyaan nomor 8, 9, 12, 13, 14,

23, 24, dan 25. Instrumen ini juga terdiri atas pertanyaan positif, kecuali

 pada tiga pertanyaan yaitu nomor 3,4, dan 26 yang bernilai negatif. Pada

 penelitian ini skor tiap domain (raw score) ditransformasikan dalam

skala 0-100 dengan menggunakan rumus baku yang sudah ditetapkan

oleh WHO di bawah ini:

G.  Validitas Dan Reliabilitas

1. 

Instrumen WHOQOL-BREF

Saryono (2011) berpendapat bahwa validitas merupakan suatu

indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa

yang diukur. Prinsip validitas mengacu pada pengukuran dan

 pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam

 pengumpulan data. Kuisioner kualitas hidup WHOQOL-BREF, yaitu

kuisioner untuk menilai kualitas hidup yang sudah teruji validitas dan

TRANSFORMED SCORE=(SCORE-4)x(100/16)

Page 9: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 9/15

36

reabilitasnya oleh Salim, dkk  (2007). Hasil uji validitas dan reliabilitas

 pada setiap domain dari WHOQOL-BREF menunjukkan bahwa

distribusi skor hampir simetris dan tidak didapatkan efek  floor atau

ceiling  (Salim, dkk., 2007).

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas ulang terhadap

instrumen WHOQOL-BREF. Berikut ini adalah penjelasan hasil uji

yang telah dilakukan.

a. 

Hasil uji validitas

Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus

 Pearson Product Moment (r), diperoleh hasil bahwa 24 pertanyaan

dari keempat domain semuanya dinyatakan valid (r=0.419-0.798).

 b.  Hasil uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang

sama (Hastono dalam Patriyani, 2009). Uji reliabilitas instrumen

WHOQOL-BREF ini menggunakan koefisien reliabilitas  Alpha

Cronbach. Uji reliabilitas terhadap instrumen kualitas hidup

WHOQOL-BREF menunjukkan nilai alpa sebesar α=0.810.

Merujuk pada Crocker (dalam Sekarwiri, 2008), nilai reliabilitas

yang dapat diterima adalah sebesar 0.7. Nilai uji reliabilitas

terhadap instrument ini adalah 0.810. Dengan demikian dapat

diinterpretasikan bahwa tes kuesioner tersebut cukup reliabel.

Page 10: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 10/15

37

2. 

Instrumen peran keluarga

a. 

Hasil uji validitas

Uji validitas item pada instrumen penelitian ini melalui perhitungan,

korelasi skor masing-masing item dengan skor dari masing-masing

domain. Perhitungan menggunakan korelasi  pearson product

moment . Setelah dilakukan uji validitas, dari 25 pertanyaan

ditemukan 4 pertanyaan yang tidak valid pada domain motivator

terdapat 2 pertanyaan dan domain fasilitator terdapat 2 pertanyaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat 21 pertanyaan yang

dapat dianggap valid dan 4 pertanyaan yang tidak valid tersebut

dihilangkan.

 b.  Hasil uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas pada instrumen ini melalui perhitungan

koefisien reliabilitas  Alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas

instrumen peran keluarga diperoleh nilai alfa sebesar α=0.847.

Menurut Polit (dalam Fithriyani, 2011) nilai reliabilitas instrumen

yang diharapkan adalah lebih dari 0.70, sedangkan hasil dari uji

reliabilitas instrumen ini sebesar 0.847, sehingga dapat

diintepretasikan bahwa instrumen ini cukup reliabel. Semakin besar

nilai alpha  berarti pernyataan tersebut memiliki konsistensi yang

kuat (Hastono dalam Patriyani, 2009).

Page 11: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 11/15

38

H. 

Teknik Pengumpulan Data

1. 

Cara pengambilan data

a.  Tahap persiapan

Peneliti mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung dalam

 penelitian. Selanjutnya menyusun proposal penelitian yang terlebih

dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing I dan II. Setelah

mendapatkan izin dari pihak Universitas Jenderal Soedirman untuk

melakukan studi pendahuluan, peneliti kemudian melakukan

koordinasi dengan pihak terkait (Kepala Desa Windunegara dan

kader posyandu lansia). Peneliti menghubungi kader posyandu

lansia di Desa Windunegara untuk mengidentifikasi lansia dengan

gangguan fungsi kognitif yang tinggal bersama keluarga sesuai

dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Tahap selanjutnya

adalah melaksanakan ujian proposal penelitian dan merevisi

 proposal penelitian. Setelah mendapatkan izin dari universitas untuk

melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada kantor

Kesatuan Bangsa, politik, dan Perlindungan Masyarakat

(Kesbangpolimas), diteruskan ke Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA), kemudian diserahkan kepada Desa

Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas untuk

mengadakan penelitian.

Page 12: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 12/15

39

 b. 

Tahap pelaksanaan

Peneliti melakukan skrining MMSE terlebih dahulu untuk

menentukan lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif.

Skrining dilakukan dengan wawancara kepada responden sesuai

dengan pertanyaan pada lembar instrumen MMSE. Hasil skrining

lansia yang dipakai adalah yang memenuhi kriteria inklusi

 penelitian. Tahap selanjutnya peneliti menentukan responden yang

memenuhi kriteria inklusi. Peneliti meminta kesediaan responden

untuk menjadi sampel penelitian dengan menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian terlebih dahulu. Peneliti meminta dengan sukarela

kepada responden untuk menandatangani lembar informed consent .

Peneliti meminta responden mengisi kuisioner yang telah disiapkan.

 Namun saat pelaksanaan penelitian kuisioner tidak langsung diisi

oleh responden. Hal ini karena responden adalah lansia, sehingga

 peneliti membantu membacakan tiap item kuisioner kepada

responden. Setelah pengisian selesai, kuisioner dikumpulkan

kembali. Informasi dari resonden dalam penelitian ini dijaga

kerahasiaanya. Tahapan selanjutnya setelah semua data terkumpul

kemudian dilaksanakan analisis data.

2.  Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

 primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari

Page 13: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 13/15

40

hasil pengisian kuisioner peran keluarga, kualitas hidup dan karakteristik

demografi.

I.  Pengolahan dan Analisis Data

1.  Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari responden, peneliti kemudian

melakukan sejumlah langkah untuk mengolah data tersebut sehingga

 peneliti dapat menganalisanya dan menarik kesimpulan untuk menjawab

 permasalahan. Proses dalam pengolahan data dimulai dari memasukkan

data mentah subjek kealat ukur statistik. Data identitas diri responden

diolah untuk mendapatkan gambaran sampel secara keseluruhan dari sisi

 jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Kemudian mencari skor rata-rata

tiap domain masing-masing instrumen sehingga mendapatkan gambaran

 peran keluarga dan kualitas hidup pada responden dengan gangguan

fungsi kognitif.

2.  Analisis Data

a.  Analisis univariat

Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

karakteristik keluarga (jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan status

ekonomi), karakteristik sampel, gambaran peran keluarga dalam

merawat lansia, dan gambaran kualitas hidup pada lansia yang

mengalami gangguan fungsi kognitif.

Page 14: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 14/15

41

 b. 

Analisi bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan analisis statistik

metode korelasi  Pearson Product Moment untuk mengetahui

korelasi antara peran keluarga dengan kualitas hidup lansia yang

mengalami gangguan fungsi kognitif di Desa Windunegara

Kecamatan Wangin Kabupaten Banyumas. Ada 2 cara untuk

mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan kualitas hidup

yaitu menghitung korelasi antara skor rata-rata tiap domain peran

keluarga dengan skor rata-rata tiap domain kualitas hidup. Cara

kedua yaitu menghitung korelasi skor total peran keluarga dengan

skor total kualitas hidup.

J.  Etika Penelitian

Penelitian sering melibatkan manusia untuk berpartisipasi. Maka hak-

hak responden sebagai manusia dalam penelitian harus dilindungi dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip etik dalam penelitian. Etika dalam

 penelitian ini ada 4 macam yaitu :

1. 

Peneliti selalu mencantumkan nama dan sumber dalam mengambil karya

orang lain.

2.  Peneliti menjaga privasi responden penelitian dengan tidak

mencantumkan nama responden (anonymity). Peneliti hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data pada lembar observasi.

3.  Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah didapatkan dari

responden dalam penelitian (confidentiality).

Page 15: BAB III_6(1) WHOQOL

7/17/2019 BAB III_6(1) WHOQOL

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii61-whoqol 15/15

42

4. 

Peneliti selalu melakukan  Informed consent terlebih dahulu sebelum

 penelitian, dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Peneliti menjelaskan secara detail tentang tujuan dilakukan

 penelitian, manfaat, kerahasiaan, prosedur pelaksanaan, partisipasi

responden, serta jenis data yang dibutuhkan dalam penelitan.

K.  Jadwal Penelitian

Table 3.2 Jadwal Penelitian 

 No. KegiatanBulan Ke-

9 10 11 12 1 2 3 4 5

1. Pengajuan judul

2. Survei

Pendahuluan

3. Penyusunan

Proposal

4. Seminar proposal

5. Pelaksanaan

 penelitian

6. Penyusunan Hasil

7. Seminar hasil

8. Revisi skripsi