bab iii proposal na revisi2 hal 23-29

Upload: ryuliana2

Post on 16-Jul-2015

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metodologi Penelitian Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan menjadi pedoman bagi peneliti dalam melakukan prosedur penelitian (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment berupa rancangan One Group Pre test Post test, pada rancangan ini tidak ada kelompok kontrol tetapi paling tidak sudah dilakukan pre test yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya program (Notoatmodjo, 2005). B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Benai karena dilatar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu SMKN 1 Benai merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah murid setiap tahunnya. Tahun ini jumlah siswa/i SMKN di Benai siswa/i 635 orang. Selain itu, sekolah ini berada dipinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau dan berada ditengah kecamatan yang mulai berkembang dan bermunculan tempat hiburan, taman bermain sehingga pergaulan remaja semakin luas dengan kondisi lingkungan seperti ini. Faktor lainnya, belum adanya pendidikan kesehatan khususnya tentang seksualitas sehingga rendahnya pengetahuan siswa-siswi tentang seksualitas menjadi alasan utama peneliti melakukan penelitian disekolah ini.

22

23

2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dimulai dari penelitian sampai seminar hasil penelitian yaitu dari bulan September 2011 sampai April 2012. Jadwal penelitian secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Jadwal Kegiatan dan Waktu PenelitianWaktu pelaksanaan Kegiatan Sept Okt 2011 Nov Des Jan Feb 2012 Mar Apr

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Perumusan Masalah Penyusunan proposal Seminar Proposal Pelaksanan penelitian Seminar hasil penelitian X x

x x x x x x X x x x x x x x x

x x

x x x x x x

x x

x

x

C. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi yang duduk di kelas II di SMK Negeri 1 Benai yang berjumlah 111 orang. 2. Sampel

24

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diambil untuk diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah secara Simple Random sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara undian dan setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Kriteria inklusi adalah dimana subjek penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2007). Menurut Notoatmodjo (2005), untuk populasi kecil atau lebih besar dari 10.000 dapat menggunakan rumus sebagai berikut : n= N 1 + N (d)2

Keterangan N n d : Besar Populasi : Besar Sampel : Tingkat kepercayaan yang diinginkan 0.1 (Notoatmodjo, 20010).

Maka. Jika dimasukkan kedalam rumus, akan didapat hasil sebagai berikut : n= n= N 1 + N (d)2 111 1 + 111 (0,1)2

n = 111 2.11 n = 53 Dari rurmus tersebut jumlah diperoleh sampel yang diteliti adalah 53 orang. Untuk mempermudah pengelompokan dalam group dan mendapatkan hasil yang optimal maka jumlah sampel digenapkan dari 53 menjadi 60 orang, sehingga tiap kelompok kecil memiliki jumlah anggota kelompok yang sama yaitu 20 orang dalam satu kelompok kecil.

25

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Semua siswa-siswi kelas II SMKN 1 Benai yang berada ditempat 2. Bersedia menjadi responden Kiiteria eklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Tutor: juara kelas D. ETIKA PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, setelah mendapat surat izin penelitian dari Program Studi Ilmu Keperawatan UR (PSIK UR), setela itu peneliti mengajukan permohonan izin kepada Bapak kepala sekolah SMK Negeri 1 Benai untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan etika penelitian. Menurut hidayat (2007), pertimbangan etika yang harus dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Informed consent (lembar persetujuan) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan serta manfaat yang diperoleh sebelum dan sesuadah pengumpulan data, kemudian remaja yang bersedia untuk dijadikan responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut. Dalam hal ini peneliti tidak melakukan pemaksaan dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anonymity (tanpa nama) Kerahasian identitas responden dijamin oleh peneliti dan tidak akan disebarluaskan. Jadi, untuk menjaga kerahasiaan tersebut peneliti tidak

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data cukup dengan menggunakan nomor dan kode pada masing-masing lembar pengumpulan data tersebut.

26

3. Confidentiality (Kerahasiaan) Semua informasi yang berasal dari responden dan telah dikumpul dijamin kerahasiannya oleh penelitian hanya kelompok data tersebut yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. E. Alat Pengumpulan Data Untuk melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti sendiri yang mengacu pada kerangka konsep. Untuk mengukur tingkat pengetahuan, kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan closed ended question artinya semua jawaban sudah disediakan dan responden hanya tinggal memilih. Metode yang digunakan adalah tipe multiple choice, yaitu semua jawaban sudah ada, sehingga responden hanya memilih satu jawaban yang paling benar menurut pengetahuannya. Setiap jawaban benar diberi nilai 1 dan setiap jawaban salah diberi nilai 0. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden penelitian di SMKN 1 Benai, maka terlebih dahulu disebarkan kepada 20 orang siswa-siswi SMKN lain yang sesuai dengan kriteria inklusi sebagai uji validitas dan reabilitas instrument. Menurut Notoatmodjo (2005), agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Peneliti menyiapkan 25 pertanyaan untuk di uji validitas. Instrument dikatakan valid jika r alpha > r tabel (Arikunto, 2006). Uji realibilitas dilakukan untuk membandingkan r alpha dengan r tabel. Jika diperoleh nilai r alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel (Arikunto, 2006).

27

Kuesioner terdiri atas pertanyaan yang meliputi: definisi pengetahuan seksual no 1. Manfaat pengetahuan seksual no 2. Tujuan pendidikan seksual no 3. Proses reproduksi no 4,5,dan 6. Perilaku seks pranikah no 7. Fase-fase seksual no 8. Faktor penyebab perilaku seksual no 9, 10, 19 dan 21. Cara mencegah perilaku seksual no 11, 19 dan 22. Dampak perilaku seksual no 12, 13, dan 20. Gangguan seksual no 14, 15, 16, 17, 18 dan 23. Definisi perilaku seksual no 24. Perilaku menyimpang remaja no 25. F. Prosedur Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan oleh pembimbing, selanjutnya peneliti akan mengurus surat izin penelitian dari PSIK UR. 2. Setelah mendapat surat izin penelitian dari PSIK UR, peneliti mengurus surat pengantar dari Dinas Kesatuan Bangsa Provinsi. 3. Setelah mendapatkan izin dari Dinas Kesatuan Bangsa Provinsi, peneliti mengurus surat pengantar dari Dinas Pendidikan dan Olah raga. 4. Setelah mendapat izin dari Dinas Pendidikan dan Olah raga (DISPORA), peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas instrument kepada 20 orang di SMKN lain dengan meminta izin kepada Kepala Sekolah tersebut. 5. Kemudian peneliti mendata jumlah siswi yang duduk di kelas II yang berjumlah 111 orang. 6. Setelah tercatat jumlahnya, peneliti mengambil sampel dengan tehnik Simple Random Sampling yaitu menggunakan tehnik undian dengan cara mengambil nomor genap sampai 60 orang yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. 7. Dalam pelaksanaan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan seksual remaja dengan menggunakan metode peer group education, maka satu kelompok yang

28

berjumlah 60 orang dibagi menjadi tiga kelompok kecil yang berjumlah 20 orang setiap kelompok. 8. Peneliti membuat kontak waktu untuk memberi penjelasan kepada calon responden untuk membaca dan menandatangani lembar persetujuan serta permohonan menjadi responden. 9. Peneliti membagikan kuesioner awal (pre-test) untuk diisi responden, kemudian peneliti memberikan pendidikan seks dengan metode peer group discussion. Setelah itu, peneliti memberikan kuesioner kembali untuk diisi responden (post-test). 10. Jika kuesioner telah selesai diisi, langsung dikumpulkan oleh peneliti dan

selanjutnya di periksa kelengkapannya. 11. Apabila ada yang belum lengkap, responden langsung diminta untuk

melengkapinya saat itu juga. 12. Saat proses pengumpulan data selesai, maka data di analisa dengan

menggunakan metode statistik. G. Definisi Operasional Definisi operasional berarti mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik

yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang menjadi ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2007). Dengan demikian definisi operasional penelitian ini sebagai berikut :

29

Tabel 2 Definisi operasionalNo 1. Variabel Pengetahuan Definisi Operasional Hasil dari tahu tentang seksualitas meliputi : definisi, fase-fae seksual, proses reproduksi, faktor penyebab, ekspresi seks, tingkah laku seks, seks dan kesehatan, perkawinan, keluarga dan hubungan antar manusia Alat Ukur kuesioner Skala Ordinal Hasil Ukur Nilai pre test : Tinggi = x mean/median Rendah = x < mean/ median Nilai post test : Tinggi = x mean/ median Rendah = x < mean/ median

H. Rencana Pengolahan dan Analisa Data Data diolah secara manual yaitu dengan menggunakan klasifikasi data dan menginterpetasikan data selanjutnya akan dilakukan penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Sebelum data dianalisa terlebih dahulu dilakukan pengolahan data dengan cara sebagai berikut: 1. Editing Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan langsung oleh peneliti data selanjutnya diperiksa kelengkapan data, mapakah data dapat dibaca/kelengkapan isinya. Pada saat ditemukan isian jawaban kuesioner yang belum lengkap , peneliti meminta kepada responden untuk melengkapi lembar kuesiner pada saat itu juga (Notoatmodjo, 2005). 2. Coding Untuk mempermudah dalam pengumpulan data, peneliti member kode pada lembar kanan atas kuesioner dan lembaran observasi. 3. Entry Setelah data dikumpulkan kemudian data dimasukkan dan diolah kedalam analisa data.

30

4. Cleaning Data yang sudah ada dicek lagi kelengkapannya. Data yang diperolah dalam keadaan lengkap sehingga tidak ada sampel yang dianggap gugur. 5. Processing Data diproses dengan mengelompokkan data kedalam variabel yang sesuai. 6.Analizing a. Univariat Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik responden dan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data demografi seperti umur dan digambarkan dalam frekuensi pesentase range mean dan standar deviasi. b. Bivariat Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji McNemar. Uji McNemar digunakan untuk mengetahui pengaruh peer group education tentang pengetahuan seksual pada remaja dengan melihat pre-test sebelum diberikan pendidikan seksual dengan metode peer group dan post-test setelah dilakukan metode peer group pada kelompok eksperimen.