bab 1 yudis revisi2

Upload: mahardika-mahfoudh

Post on 27-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    1/21

    EFEKTIVITAS MANAJEMEN PENYIDIKANEFEKTIVITAS MANAJEMEN PENYIDIKAN

    DALAM MENJAGA INTEGRITAS PENYIDIK POLRIDALAM MENJAGA INTEGRITAS PENYIDIK POLRI

    GUNAGUNA PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSIPENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI

    BAB IPENDAHULUAN

    1. Latar Belakan .

    Pasca Reformasi yang diusung rakyat Indonesia dan telah berjalan selama 14

    tahun, Institusi Polri dengan Keputusan Presiden tahun No 8 !ahun "### tanggal 1

    $uli "### resmi terpisah dari departemen pertahanan dan keamanan %&ankam'(

    !elah 1) tahun pula Polri yang mandiri berjuang untuk me*ujudkan profesionalismedalam melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan dalam +ndang undang

    nomor " tahun "##" tentang Polri yaitu sebagai alat negara pemelihara keamanan

    dan ketertiban masyarakat, pelindung, pengayom, pelayan masyarakat dan sebagai

    penegak hukum(

    Reformasi itu tentunya bermula dari cita cita luhur untuk menciptakan iklim

    perpolisian yang lebih terjamin( -ayangnya, apa yang dicita citakan tidak selalu

    sejalan dengan kenyataan yang terjadi( &ingga saat ini, publik masih banyak

    mempertanyakan perihal kinerja Polri( Profesionalisme Polri saat ini setidaknya dapat

    digambarkan sebagaimana *acana program yang diutarakan oleh *akil presiden

    yang terpilih tahun "#14 dalam kutipan berita berikut .

    /a*apres $usuf Kalla %$K' memiliki keinginan besar dalam pemberantasan

    korupsi( P!lr" #an Ke$ak%aan akan #"&'at le&"( )r!*e%"!nal dan KPK akan lebih

    diperkuat perannya(0kata $K di kediamannya, $alan ra*ijaya, $akarta -elatan,

    -enin % 232"#14'( !idak hanya KPK, $K akan meningkatkan profesionalitas dari

    Polri dan Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi( lasannya masih banyakpraktik korupsi yang terjadi di daerah( 0$angan KPK saja karena daerah masih

    banyak yang belum terjangkau( Kita tidak tahu kapan berakhirnya lembaga

    anrikorupsi ini %KPK',0 tegasnya( 5leh karenanya, Polri dan Kejaksaan akan dibuat

    lebih tajam lagi untuk pemberantasan korups i1(

    1http.22ne*s(detik(com2read2"#142#32# 21116)#2"3#"61121#2komitmen jk untuk kpk polri dankejagung dalam pemberantasan korupsi diunduh pada tanggal 1) 5ktober "#14 pukul # (## *ib

    1

    http://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsihttp://news.detik.com/read/2014/06/09/111750/2602711/10/komitmen-jk-untuk-kpk-polri-dan-kejagung-dalam-pemberantasan-korupsi
  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    2/21

    "

    &al ini menyiratkan bah*a profesionalisme penegak hukum %pada khususnya

    Polri' dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi

    selama ini masih belum mendapat pengakuan % legitimate ' oleh masyarakat(

    Paradigma berfikir dan bertindak Polri yang sebelum Reformasi cenderung

    ditempatkan sebagai alat penguasa atau alat bagi kepentingan pihak tertentu, saat

    ini perlahan 7 lahan telah bergeser serta berubah kearah pengabdian yang tulus dan

    ikhlas untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara( &al ini, telah memba*a

    berbagai implikasi perubahan yang mendasar( -alah satu perubahan tersebut adalah

    perumusan kembali peran Polri sesuai dengan ++ No(" tahun "##" tentang

    Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang menetapkan bah*a Polri berperan

    selaku pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, melaksanakan Penegakan

    &ukum, serta sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan asyarakat(

    9alam melaksanakan peran tersebut Polri tidak hanya berpedoman kepada

    hukum dan perundang 7 undangan Nasional, tetapi Polri juga mengikuti prinsip 7

    prinsip uni:ersal yang berlaku dalam Perpolisian Internasional( 9an untuk

    me*ujudkan reformasi Polri menuju Polisi Sipil ( Civilian Police ), yang menjunjung

    tinggi supremasi hukum dan &ak sasi anusia, maka setiap anggota Polri perlu

    membuka *a*asan, menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai tugas

    pokok Polri( ;ang selanjutnya dapat terinternalisasi dalam setiap kongsi anggota

    Polri dan termanifestasi dalam perilaku sehari 7 hari(

    Polri sebagai salah satu profesi yang lansung bersinggungan dengan

    masyarakat , sehingga mau tidak mau Polri dalam pelaksanaan tugasnya senantiasa

    dituntut berperilaku yang terpuji dan simpatik( da beberapa faktor yang

    mempengaruhi keberhasialn tugas Polri yaitu Profesionalisme, Integritas, serta

    budaya pelayanan( -ecara uni:ersal peran Polri ditengah 7 tengah masyarakat

    adalah sebagai penegak hukum ( Law Enforcement ) dan memelihara ketertiban

    ( Order aintenance ) serta termasuk didalamnya Polri mempunyai peran

    memerangi ke!ahatan ( Crime "ighters )#

    9engan menyimak

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    3/21

    =

    ancaman lainnya adalah kejahatan yang bersifat Kon:ensional( Penanganan

    terhadap ancaman keamanan dalam negeri fokusnya melalui tindakan tegas Law

    Enforcement sedangkan kejahatan kon:ensional dominan menggunakan

    penanganan preemtif dan pre:entif melalui Communit' Policing (

    -alah satu tantangan yang dihadapi polisi dalam pelaksanaan tugas

    kesehariannya adalah adanya kesenjangan masyarakat atas tugas tugas polisi

    yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi di tengah 7 tengah masyarakat

    %Das Sein dan Das Sollen '( +ntuk mencapai pelaksanaan tugas kepolisian tersebut,

    polisi melakukakan sejumlah tindakan sesuai dengan tugas dan *e*enang yang

    diberikan dalam pengertian bah*a kepolisian harus menjalankan tugas dan

    *e*enangnya setiap *aktu sebagai berikut. pelayanan masyarakat, menjaga

    keterbiban dan keamanan serta penegakan hukum( Profesionalisme polisi dapattumbuh melalui peningkatan standar profesi yang tinggi dan tugas profesi sebagai

    panutan sadar hukum serta perilaku sesuai dengan hukum yang dicetuskan mulai

    dari sistem recruitmen and training kepolisian sesuai dengan tuntutan >aman, ilmu

    pengetahuan dan teknologi(

    dalah mustahil untuk me*ujudkan penampilan kerja polisi dalam bentuk

    yang ideal( ;ang dapat dilakukan, baik oleh pimpinan Polri maupun unsur 7 unsur

    lain dalam masyarakat, adalah mempersempit jarak antara identitas tersebutdengan realitas hidup yang ada de*asa ini( akin sempit atau lebarkah jarak itu,

    antara lain dapat diukur le*at berbagai respon masyarakat terhadap penampilan

    kerja anggota anggota Polri(

    Kedudukan Polri yang berbeda ditengah7tengah masyarakat akan dapat

    mempengaruhi kinerjanya dalam pelaksanaan tugasnya( 9alam ilmu sosial ada

    semacam konsep yang mengatakan, bah*a lembaga7lembaga dalam suatu

    masyarakat akan memba*a ciri masyarakat yang bersangkutan( Konsep tersebutlalu dituangkan dalam rumus, ? agaimana masyarakatnya, begitu pula lembaganya(?

    9engan demikian bisa dikatakan juga, bah*a masyarakat akan mempunyai

    lembaga7lembaga yang berkualitas sama dengan kualitas masyarakat itu sendiri(

    !eori labelling memang tidak dapat dihindarkan dari penilaian atas kinerja

    suatu instansi, tak terkecuali Polri( 9engan demikian dapat dikatakan bah*a stempel

    masyarakat akan selalu melekat pada seluruh lembaga yang memiliki masyarakat

    tersebut( Polisi sebagai salah satu lembaga dalam masyarakat tidak merupakan

    perkecualian, kualitas pekerjaannya juga akan sangat ditentukan oleh keadaan,

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    4/21

    4

    *atak serta kualitas masyarakat di *ilayah tempatnya bekerja( 9engan demikian,

    stempel masyarakat Indonesia juga melekat pada Polri(

    -ecara harfiah, korupsi dapat diartikan sebagai penyele*engan atau

    penggelapan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang

    lain( -edangkan bila ditelisik dari etimologi, kata @korup? berarti busuk, rusak, buruk,

    suka memakai barang %uang' yang dipercayakan kepadanya, dapat disuap %melalui

    kekuasaannya' untuk kepentingan pribadi( " Kata Korupsi sendiri berasal dari bahasa

    latin yakni corruptio atau corruptus. Kemudian dalam bahasa Inggris kita

    mengenalnya sebagai corruption, corrupt dan dalam bahasa elanda disebut

    corruptie.

    +ndang undang No( =1 !ahun 1 sebagaimana dirubah dengan +ndang

    undang No( "# tahun "##1 tentang Pemberantasan Korupsi memberi batasan bah*ayang dimaksud dengan korupsi adalah @setiap orang yang secara mela*an hukum

    melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang

    dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara?( Sedangkan menurut

    perspektif hukum, definisi korupsi di jelaskan dalam 13 pasal ( UU No.31 Tahun 1999 jo. UU

    No 20 Tahun 2001 !erumuskan 30 "entuk # $enis tindak pidana korupsi, %ang dikelompokan

    menjadi tujuh & 'erugian uang Negara, Suap men%uap, enggelapan dalam ja"atan,

    emerasan, er"uatan )urang, *enturan kepentingan dalam pengadaan, +rratifikasiKorupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkha*atirkan dan

    berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan( Korupsi telah

    menghacurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem

    hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini(

    Korupsi merupakan suatu permsalahan seluruh bangsa di dunia, di Indonesia

    korupsi menjadi suatu permasalahan yang banyak ditemukan baik itu di lingkungan

    s*asta, pemerintah ataupun birokrasi, ironinya korupsi bahkan terjadi dilingkunganlembaga peradilan( !indak pidana korupsi tidak hanya merugikan keuangan Negara,

    tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak hak sosial dan ekonomi

    masyarakat(

    eberapa minggu yang lalu, baru saja dikeluarkan Indeks Persepsi Korupsi

    %/orruption Perception IndeA2/PI' secara Blobal oleh !ransparency International,

    dimana dengan rentang indeks angka # 1# yang semakin kecil angka indeks

    menunjukan potensi korup di negara tersebut besar pula, Indonesia ada diperingkat

    1## dari 18= negara yang disur:ey dengan nilai IPK =(#, ini tentu bukan nilai yang

    " Kamus esar ahasa Indonesia, edisi kedua, alai Pustaka(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    5/21

    )

    baik kendati ada kenaikan #(" dari IPK "(8 tahun lalu, karena Indonesia sendiri

    menargetkan angka )(# sampai pada tahun "#14 nanti, untuk nilai IPK ini kita masih

    kalah jauh dari -ingapore % ("', runei %)("' juga dari malaysia %4(=' dan !hailand

    %=(4'(

    Pesan yang kita tangkap dari peluncuran peringkat Indeks Persepsi Korupsi

    diatas adalah, Pertama tentunya belum ada lonjakan yang signifikan dari tahun lalu

    terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, Negara kita masih masuk

    dalam kategori negara korup, Kedua tentunya masih diperlukan kerja ektra keras

    untuk meningkatkan kembali angka Indeks Persepsi Korupsi itu di tahun tahun yang

    akan datang, sehingga target yang dicanangkan untuk IPK )(# tahun "#14 dapat

    ter*ujud(

    +ntuk mengatrol angka Indeks Persepsi Korupsi ini, diperlukan suatu upaya

    komperhensif dari pemerintah dalam hal perbaikan atau restorasi yang menyeluruh

    terhadap institusi institusi penegak hukum seperti Kejaksaan, Kepolisian dan

    lembaga peradilan, Pemerintah juga dituntut harus dapat tegas dan tanggap dalam

    menyelesaikan kasus kasus korupsi besar yang melibatkan Politisi, afia &ukum,

    dan Pejabat pejabat publik di Indonesia(

    Korupsi di Indonesia sudah menjadi masalah yang sangat serius( Karena itu,

    dalam pemberantasannya tidak bisa hanya mengandalakan peran komisi

    pemberantasan korupsi %KPK' untuk membebaskan Negara ini dari cengkeraman

    gurita korupsi( Kepolisian republik Indonesia %polri' dan kejaksaan agung %kejagung'

    dituntut untuk mengambil peran serius untuk tugas membasmi korupsi( -ejumlah

    kasus dugaan korupsi yang cukup besar berhasil ditangkap dan dibongkar( ulai darikasus korupsi mantan korlantas polri irjen 9joko susilo hingga penangkapan

    mantana ketuan mahkamah konstitusi kil muchtar yang telah menggegerkan dunia

    penegakan hukum di Indonesia(

    Kondisi ini semakin menyulitkan pemberantasan korupsi di tanah air, karena

    sejumlah pelakunya justru berasal dari aparat penegak hukum sendiri( lih alih

    membenahi korupsi kejaksaan, ternyata seorang jaksa kembali ditangkap KPK

    dalam dugaan kasus suap sengketa tanah di praya Combok !engah(9i negeri ini,

    terdapat sejumlah lembaga dan jabatan penegak hukum, seperti $aksa, &akim dan

    Polisi(Namun ternyata, semua unsur penegakan hukum tersebut tidak bersih murni(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    6/21

    3

    da saja oknum mereka yang terlibat kasus korupsi( &al yang lebih memprihatinkan

    adalah oknum pada instansi tersebut berada pada posisi jabatan yang cukup

    tinggi(-elain $aksa di Combok dengan inisial - yang memiliki posisi tinggi pada

    satuan kerjanya, sebelum ini +rip !ri Buna*an juga memiliki posisi penting di

    Kejaksaan gung(9i andung, salah satu pimpinan pengadilan negeri bandung,

    hakim setyabudhi, juga terjerat kasus suap perkara bantuan sosial pekot

    andung(Pada unsur polisi, pelakuya adalah 9joko -usilo dengan jabatan koorlantas

    abes Polri saat kasusnya tejadi(-edangkan Pada mahkamah konstitusi, tidak

    tanggung tanggung, pelaku korupsinya adalah ketua mahkamah konstitusi ketika itu,

    Kil ochtar(&ampir seluruh instansi penegakan hukum, ternyata memiliki sejumlah

    oknum yang terlibat korupsi(Kondisi ini jelas semakin memprihatinkan dalam proses

    pemberantasan korupsi di tanah air, sebab pelakuknya berasal dari oknum lembagapenegakan hukum itu sendiri(-apu kotor pasti tidak akan dapat membersihkan lantai

    yang juga kotor( Inilah problematika pemberantasan korupsi di Indonesia( +sul,

    gagasan, ide, peraturan, sudah dikeluarkan, akan tetapi oknum penegak hukum

    korup tetap saja ada(

    9ari berbagai problematika kemampuan penegak hukum dalam

    menanggulangi korupsi yang terjadi di Indonesia ini menyebabkan terjadinyapenurunan ke*iba*aan dan kepercayaan masyarakat dan dunia internasional

    terhadap para penegak hukum yang menangani kasus kasus korupsi( Ke*iba*aan

    kekuasaan kehakiman menuntut adanya kredibilitas personal dan integritas moral

    kelembagaan( +ntuk itu sangat diperlukan adanya kualifikasi standar kemampuan

    intelektual, ino:asi, ketangguhan mental, tidak ketinggalan tentang kejujuran yang

    berkaitan dengan sikap terbuka atau transparansi dalam pelayanan public(

    -elain itu para penagak hukum harus memiliki beberapa hal yang harusdiperhatikan yaitu pertama, kualitas hal tersebut dapat diimplementasikan pada

    kualitas seorang penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya yaitu dengan suatu

    tindakan yang berani yang dalam hal ini suatu putusan yang memperhatikan

    berbagai macam aspek bagi hakim dan suatu tuntutan dan dengan pengetahuan

    bukti bukti yang cukup untuk melaksanakan ter*ujudnya penegakan hukumD kedua,

    moralitas juga dibutuhkan dalam melaksanakan tugas sebagai penegak hukum yaitu

    dengan moralitas yang baik sehingga dengan peraturan yang tidak begitu baik

    namun dengan semangat dan moralitas penegak hukum yang baik niscaya hukum

    akan dijalankan sesuai dengan sebagaimana mestinyaD ketiga, integritas juga

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    7/21

    6

    menjadi indikator keberhasilan suatu penegakan hukum yaitu kejujuran dan

    ketulusan aparat penagak hukum dalam melaksanakan tugasnyaD adapun hal

    keempat yang tak kalah penting adalah faktor loyalitas pada suatu jabatan dan

    hukum yang diembannya karena hal tersebut sangat riskan terbukti dengan

    banyaknya kasus suap yang melibatkan institusi penegak hukum baru baru ini(

    etapa seriusnya kejahatan korupsi, khususnya di Indonesia berbagai komisi

    anti korupsi sudah dibentuk sejak tahun 3# an sampai dengan # an( !etapi

    semuanya kandas karena tida dapat dukungan dari pemerintah dan lemabaga

    lambaga penegak hukum itu sendiri terlibat dalam keadilan( 9ukungan dari lembaga

    lembaga penegak hukum baru dapat diperoleh kalau ada kemauan dari pemerintah

    untuk memberantas korupsi(

    Pemerintah mempunyai peran aktif dalam menyelenggarakan negara untukmencapai kesejahteraan masyarakat, khususnya terhadap problematika yang

    dihadapi Indonesia, pemerintah harus mampu mengatasi dan memberikan

    penyelesaian atau solusi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi(

    Korupsi merupakan salah satu tugas *ajib pemerintah untuk menyelesaikan dan

    mengatasi agar orientasi memperkaya diri yang dilakukan oleh aparatur negara

    dapat diminimalisir bahkan di hilangkan(

    Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi %KPK', danPengadilan merupakan lembaga yang ber*enang dalam menangani pemberantasan

    kasus korupsi( 9ari ke empat lembaga ini KPK memiliki peran khusus dalam

    memberantas kasus korupsi, KPK harus lebih memiliki nilai dan integritas yang tinggi

    sehingga *e*enang yang telah diberikan berdasarkan ketentuannya dapat

    dijalankan dan diimplementasikan dengan baik( 9ari keempat lembaga tersebut

    dapat juga dimungkinkan adanya pihak pihak tertentu akan terlibat dalam kasus

    korupsi, karena perlu kita ketahui bah*a korupsi itu bukan personal tetapicorporation atau kelompok, kecil kemungkinan bah*a korupsi hanya di lakukan oleh

    seorang saja, pasti ada pihak pihak lain yang terlibat dalam kasus korupsi untuk

    memperlancar urusan yang menyimpang dari ketentuan(

    /ara penanganan korupsi harus dengan cara yang luar biasa( +ntuk itulah

    dibentuk KPK yang mempunyai *e*enang luar biasa, sehingga kalangan hukum

    menyebutnya sebagai suatu lembaga super % super body '(+ntuk mencegah dan

    mengatasi keberadaan mafia hukum, pemerintah yang mana antara kepolisian,

    kejaksaan, KPK dan Pengadilan harus memperkuat koordinasi dan sinkronisasi agar

    kepastian hukum dapat terjamin dan kecilnya kemungkinan terjadi penyimpangan

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    8/21

    8

    berkelanjutan( Perlu kita ketahui disetiap instansi terdapat peluang dimungkinkan

    terjadinya korupsi oleh aparatur negara tersebut( Karena mafia hukum itu adalah

    orang orang yang memiliki kekuatan destruktif terhadap ketahanan negara dan

    ke*iba*aan pemerintah termasuk lembaga penegak hukumnya(

    9alam menangani kasus KPK diberi ke*enangan memperpendek jalur

    birokrasi dan proses dalam penuntutan( $adi KPK mengambil sekaligus dua peranan

    yaitu tugas Kepolisian dan Kejaksaan yang selama ini dilihat tidak berdaya dalam

    memerangi korupsi( 9isamping itu dalam Pasal 8 ayat %1' +ndang +ndang Nomor =#

    !ahun "##", KPK diberi ke*enangan untuk melakukan penga*asan, penelitian, atau

    penelaahan terhadap instansi yang menjalankan tugas dan *e*enang yang

    berkaitan dengan pemberantasan korupsi dan instansi yang dalam melaksanakan

    pelayanan publik(9i lain pihak, upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini

    belum menunjukkan hasil yang optimal( Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja

    banyak terjadi seolah olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita, bahkan sudah

    dianggap sebagai hal yang biasa( $ika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung

    maka cepat atau lambat korupsi akan menghacurkan negeri ini(

    Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa % Extra ordinary crime '

    yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk pemberantasannya(+paya pemberantasan korupsi secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu %1'

    penindakan,dan %"' pencegahan( Kedua upaya itu tidak akan berhasil optimal jika

    hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat(

    Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja( Korupsi

    menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara(

    eluasnya praktek korupsi di suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi

    bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, aksesrakyat terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara

    terancam, kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata

    Internasional sehinggah menggoyahkan sendi sendi kepercayaan pemilik modal,

    krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok

    dalam kemiskinan(

    Korupsi adalah sebuah tindak pidana yang menghancurkan lembaga

    demokrasi, menggerogoti tatanan hukum, merusak kepercayaan masyarakat

    terhadap negara, memperlamban pertumbuhan ekonomi, menghambat upaya

    pengentasan kemiskinan, menurunkan daya saing, melumpuhkan in:estasi yang

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    9/21

    ujungnya adalah menghambat dan mengganggu pembangunan nasional( = Korupsi

    merupakan masalah serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan

    keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan social ekonomi dan juga

    politik, serta dapat merusak nilai nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun

    perbuatan ini sekana menjadi sebuah budaya( Korupsi merupakan ancaman

    terhadap cita cita menuju masyarakat adil dan makmur( -ulitnya menanggulangi

    tindak pidana korupsi terlihat dari banyak diputus bebasnya terdak*a kasus korupsi

    atau minimnya pidana yang ditanggung oleh terdak*a yang tidak seimbang dengan

    apa yang dilakukannya( &al ini sangat merugikan Negara dan menghambat

    pembangunan bangsa( enyadari kompleksnya permasalahan korupsi di tengah

    tengah krisis multidimensional serta ancaman nyata yang terjadi, yaitu dampak dari

    kejahatan ini( aka tindak pidana korupsi dapat dikategorikan sebagai permasalahannasional yang harus dihadapi secara sungguh sungguh melalui kesimbangan

    langkah langkah yang tegas dan jelas dengan melibatkan semua potensi yang ada di

    dalam masyarakat khususnya pemerintah dan aparat penegak hukum(

    Korupsi tambah merajalela, kendati telah banyak perangkat hukum yang

    mengaturnya hal ini menunjukan tidak berfungsinya dimensi politik kriminal dari

    perangkat hukum pidana yang ada, khususnya penegak hukum yang mengatur

    korupsi( -ystem penegakkan hukum yang tidak kondusif di dalam demokrasi saat inidiperparah dengan adanya lembaga pengampunan bagi konglomerat korup(

    Pembangunan penegak hukum yang akuntabel harus dimulai dari standarisasi

    pendidikan yang terdapat dalam perguruan tinggi dalam hal ini pendidikan hukum

    karena selama ini pola pendidikan masih cenderung bersifat dogmatis ataupun

    cenderung sangat berpatok terhadap hukum positif( Pendidikan hukum dituntut untuk

    memenuhi standar kebutuhan yang menyangkut knowledge dan skill yang memadai

    dengan komposisi proporsional lebih khusus lagi bagi pendidikan penegak hukumyang selalu menghadapi godaan dan tantangan yang menuntut muatan moral dan

    integritasnya dalam melaksanakan tugas sebagai pengadil(

    Eaktor lain yang yang perlu diperlihatkan dalam upaya pembangunan

    penegakan hukum yang akuntabel adalah proses rekrutmen personel penegak

    hukum yang dalam hal ini adalah hakim( Penegakan hukum yang akuntabel juga

    menyangkut thescientific in:estigation of legal problem, maka dari itu diperlukan

    penegak hukum yang memiliki insting yuridis yang tajam dalam segala kebutuhan

    = !aufikurahman ruki, Pemberantasan korupsi jalan tiada ujung, andung, Bra:iti, "##3(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    10/21

    1#

    masalah hukum dan menyelesaikannya secara cepat, tepat, adil dalam rangka

    me*ujudkan peradilan yang murah, cepat dan tentunya adil(

    Eaktor penyebab korupsi terdiri dari berbagai sebab yang disimpulkan dari

    banyak perspektif yang berbeda beda( -alah satunya adalah lemahnya pendidikan

    agama dan etika( danya ketidakpatuhan anggota masyarakat pada elemen pranata

    sosial, ditengarai membuat seseorang dapat bersikap abai terhadap konstruksi sosial

    yang sudah lama berlaku dan fungsional( $adi, dengan kata lain mereka dengan

    mudah melakukan korupsi( &al lain yang mungkin menjadi sebab adalah kurangnya

    pendidikan( Namun kenyataannya, yang ironis adalah sekarang kasus kasus korupsi

    di Indonesia banyak dilakukan oleh para koruptor yang memiliki kemampuan

    intelektual yang tinggi, terpelajar dan terpandang sehibgga alasan ini dapat

    dikatakan kurang tepat(!idak adanya sanksi keras juga turut menyumbang maraknya praktik korupsi

    di Indonesia( Prinsip Carrot and Stick 4 %memberikan kompensasi dan gaji cukup

    kepada pega*ai adalah F*ortelG, dan hukuman berat yang menanti jika mereka

    melakukan pelanggaran adalah FtongkatG yang menantiHperumpamaan pekerja

    sebagai keledai' yang juga belum sepenuhnya diimplementasikan juga berperan(

    9isinyalir, ini karena sistem hukum yang Indonesia miliki saat ini belum ajeg(

    Perkembangan di era globalisasi telah menyebabkan perubahan besar dalamkehidupan dan tatanan politik, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat Indonesia( )

    Perilaku serba instant, keinginan mendapatkan sesuatu secara cepat, dan bertindak

    menghalalkan segala cara merupakan realitas empiris masyarakat Indonesia(

    udaya materialisme , konsumerisme , dan hedonisme yang menjangkiti pola pikir,

    pola perilaku, dan pola tindak masyarakat Indonesia telah me*abah dalam sendi

    sendi dasar kehidupan masyarakat( 3 Konsekuensi dari perilaku masyarakat yang

    seperti itu antara lain adalah terjadinya tindakan atau praktek korupsi yang terjadi diberbagai le:el penyelenggaraan pemerintahan(

    erbicara mengenai -arana dan Prasarana dalam kegiatan pemberantasan

    tindak pidana korupsi, tentu kita akan membahas masalah lembaga peradilan

    sebagai Instrumen utama dari sistem penegakan hukum tindak pidana korupsi(

    asih banyaknya kelemahan yang sangat fundamental yang masih terjadi dalam

    4

    K*ik Kian Bie, Pikiran yang erkorupsi , Bramedia, $akarta, "##1) &asnan &abib, Perkembangan Blobalisasi 9alam endorong rus Reformasi Nasional, $akarta,/-I-, "##1, hal( =)3 nthony Biddens, erombak !atanan Blobalisasi, $akarta, Bramedia Pustaka +tama, "##=

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    11/21

    11

    kelembagaan peradilan tindak pidana korupsi baik itu didalam melakukan tugas,

    fungsi, *e*enang maupun tanggung ja*abnya(

    Kalau kita perhatikan masalah kelembagaan yang berhubungan dengan

    penindakan tindak pidana korupsi( -aat ini seperti dilaksanakan dengan dua cara

    yang berbeda, ada jalur umum adapula jalur Khusus, artinya dalam penindakan

    tindak pidana korupsi kelembagaan peradilan yang digunakan ada yang

    menggunakan jalur peradilan umum dalam hal ini Pengadilan Negeri, dan ada pula

    jalur khusus yaitu menggunakan Pengadilan !indak Pidana !ipikor( 9imana dalam

    peradilan umum pelaksanaan fungsi penyelidikan dan penyidikan dilaksanakan oleh

    Kepolisian dan Kejaksaan, sedangkan dalam Pengadilan !indak Pidana !ipikor baik

    penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dilakukan oleh KPKPerbandingan yang mencolok antara dua jalur peradilan yang bersifat umum

    dan bersifat khusus adalah ke*enangan, fasilitas, pendanaan maupun kinerja

    masing masing jalur peradilan ini, karena hasil dalam bentuk putusan atau :onis pun

    berbeda beda diantara keduanya( /ontohnya, di pengadilan khusus tindak pidana

    korupsi sangat jarang atau bahkan tidak pernah lolosnya perkara korupsi yang

    mereka sidangkan, artinya hampir mustahil ada putusan bebas atau lepas dari

    segala tuntutan bila tindak pidana korupsi disidangkan di pengadilan jalur khususatau yang lebih kita kenal dengan pengadilan tindak pidana korupsi( erbanding

    terbalik dengan :onis :onis yang di ketuk dipengadilan pengadilan negeri yang

    berlabel jalur umum, begitu banyak :onis bebas dan lepas dari segala tuntutan yang

    diputuskan atas perkara perkara tindak pidana korupsi disana(

    &al diatas menunjukan adanya perbedaan perlakuan antara dua jalur

    peradilan tindak pidana korupsi tersebut( -ehingga kesan kasus @tebang pilih?

    menjadi kentara bila mengkaji hasil hasil dua putusan di dua jalur peradilan ini( &alini membuat para koruptor seakan menjadi korban dari suatu sistem peradilan yang

    tidak adil(

    Pada gilirannya hal ini justru membuat para koruptor yang sementara ini

    di:onis bersalah, menjadi seperti @korban? dari suatu sistem yang tidak berlaku

    secara adil( !erlebih bila praktisi mulai menilai bah*a hakim hakim pengadilan umum

    yang mengadili tindak pidana korupsi terlalu Konser:atif, yang hanya berpandangan

    positifisme dan legalistik sehingga terkensan hanya menjadi corong peraturan

    perundang undangan saja( adapun hakim hakim Pengadilan Khusus !indak Pidana

    Korupsi dinilai terlalu responsif dan proaktif yang tidak jarang melabrak asas asas

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    12/21

    1"

    hukum yang menjadi fundamen utama hukum pidana Indonesia dan bahkan asas

    asas hukum yang telah berlaku secara uni:ersal

    Polri sebagai bagian dari fungsi pemerintahan negara, sesuai dengan pasal

    1= +ndang +ndang %++' Nomor " !ahun "##" mempunyai tugas pokok yaitu

    memelihara kemanan dan ketertiban masyarakat, memberikan perlindungan,

    pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta menegakkan hukum(

    Pelaksanaan tugas pokok Polri khususnya sebagai penegak hukum,

    diimplementasikan dalam tindakan penyelidikan dan Penyidikan tindak pidana baik

    yang bersifat umum maupun khusus( Ke*enangan pelaksanaan penyelidikan dan

    Penyidikan ini diatur dalam Kitab +ndang +ndang %++' no 8 tahun 1 81 tentang

    &ukum cara Pidana %K+& P'( 6 Pengaturan tentang ke*enangan ini penting karena

    penegakkan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan,kemanfaatan dan kepastian hukum( -alah satu penegakan hukum tindak pidana

    yang bersifat khusus adalah penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi(

    Penegakkan hukum yang dilakukan oleh Polri dalam menjalankan

    ke*enangannya untuk menangani tindak pidana korupsi masih belum dapat

    mendapat kepercayaan masyarakat 8( Praktek korupsi yang marak belakangan ini

    baik di le:el legislatif %9PR dan 9PR9 Propinsi, Kabupaten2 Kota', le:el eksekutif %di

    lingkungan kementerian2departemen' dan yudikatif %lembaga peradilan, kejaksaan,kepolisian, ahkamah gung, Komisi ;udisial, dll' memberi gambaran bah*a

    praktek korupsi telah menjalar ke seluruh aspek kehidupan penyelenggaraan

    pemerintahan, sehingga tidak salah apabila muncul slogan @korupsi kolektif@ dan

    @korupsi berjamaah?(

    da banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh para pejabat, baik di pusat

    maupun di daerah untuk melakukan tindakan korupsi( /elah celah ini dibuat dengan

    mengada adakan suatu *adah yang sebenarnya tidak begitu perlu bagi institusi,antara lain. korupsi dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah,

    penyimpangan anggaran dalam P N dan P 9, gratifikasi dari pihak tertentu,

    kebijakan politis yang diskriminatif sehingga menguntungkan pihak tertentu,

    6 Pasal 1 angkat 1 +ndang +ndang Nomor 8 !ahun 1 81, yang berbunyi .?Penyidik adalah pejabatpolisi negara Republik Indonesia atau pejabat penga*ai negeri sipil tertentu yang diberi *e*enangkhusus oleh undanng undang untuk melakukan penyidikan?(8 Pernyataan anggota komisi III 9PR, Nasir 9jamil dalam jumpa pers di arung 9aun, $alan /ikiniRaya "3, $akarta Pusat % inggu, "623', @9alam &+! ke 34 %1 $uli', kinerja polisi belum memuaskan

    dalam konteks pemeberantasan korupsi?(http.22***(rakyatmerdeka(co(id2ne*s2"#1#2#32"62 611#2Komisi III. &+! Polri 9icoreng Nilai erahKinerja Pemberantasan Korupsi Pratikno, Korupsi Pejabat 9aerah 9i Jra 5tonomi 9aerah, ;ogyakarta, Pustaka Pelajar, "##4

    http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsihttp://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/27/97110/Komisi-III:-HUT-Polri-Dicoreng-Nilai-Merah-Kinerja-Pemberantasan-Korupsi
  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    13/21

    1=

    penyalahgunaan bantuan dana dan fasilitas dari Pusat %9 K dan 9 +', penyunatan

    dalam proses penyaluran subsidi kepada masyarakat miskin % C! dan PNP

    andiri', dan meloloskan suatu kasus2perkara dengan imbalan materi dari pihak

    pihak yang tersangkut pelanggaran hukum 1# (

    -aat ini ada semangat umum di kalangan masyarakat dan pemerintah bah*a

    tindak pidana korupsi harus dijadikan sebagai musuh bersama % common enemy ' dan

    tergolong !indak pidana luar biasa yang harus diperangi secara luar biasa pula oleh

    semua pihak( 11 !indak pidana korupsi merupakan tindakan yang akan memba*a

    bangsa Indonesia ke dalam jurang kehancuran di berbagai bidang(

    Polri sebagai alat negara penegak hukum tentu mempunyai ke*ajiban

    menjalankan amanat rakyat untuk melakukan penegakan hukum dan mencegah

    !indak pidana dan kerugian negara( 9alam pelaksanaannya penegakan hukumterhadap tindak pidana korupsi sangat bergantung dari komitmen dan kemampuan

    Penyidik itu sendiri untuk dapat berperan sebagai @sapu yang bersih? dalam

    melakukan penegakan hukum tindak pidana korupsi(

    Kemampuan Penyidik dalam penanganan tindak pidana korupsi, tidak

    terlepas dari pengaruh !an %manusia atau -umber 9aya anusia' yaitu kualitas dan

    kuantitas Penyidik dalam menanggulangi !indak pidana Korupsi, money

    %anggaran2dana operasional' yaitu dukungan anggaran yang digunakan untukmendukung terhadap penanganan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh

    Penyidik unit !ipikor, materials %sarana prasarana' yaitu tekait dengan sarana

    prasana dalam mendukung terhadap penanganan tindak pidana korupsi serta

    methode %sistem dan metode pelaksanaan' yaitu mengenai metode yang diterapkan

    oleh Penyidik dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi(

    Penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi saat ini yang dilakukan

    oleh Penyidik masih sangat terbatas dan menemui banyak kendala(+ntuk itu diperlukan upaya untuk mengoptimalkan kemampuan Penyidik

    didalam upaya penegakan hukum !indak Pidana Korupsi tersebut( &al inilah yang

    menarik penulis untuk melakukan penelitian dan menganalisanya dalam tulisan ini(

    +. Per,a%ala(an.

    -esuai dengan latar belakang tersebut, dalam tulisan ini, yang menjadi pokok

    permasalahan adalah @ agaimana JEJK!I

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    14/21

    14

    menjaga integritas penyidik Polri dalam rangka penegakan hukum terhadap tindak

    pidana korupsi? ( Penulis menguraikan pokok permasalahan tersebut menjadi

    beberapa pokok persoalan(

    2. P!k!k6)!k!k Per%!alan.

    Pokok pokok persoalan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut .

    a( agaimana kemampuan sumber daya manusia dalam penegakan hukum

    !ipikor

    b( agaimana dukungan sarana prasarana dalam penegakan hukum !ipikor

    c( agaimana dukungan anggaran dalam penegakan hukum !ipikor

    d( agaimana sistim metode yang dilakukan dalam penegakan hukum

    !ipikor

    3. R'an L"n k').

    Ruang lingkup dalam penulisan ini dibatasi pada upaya meningkatkan

    JEJK!I

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    15/21

    1)

    untuk menggali fenomena tunggal yang dibatasi *aktu dan akti:itas kelompok sosial,

    serta mengumpulkan informasi secara rinci, dengan berbagai pengumpulan data 1" (

    &. Pen#ekatan

    -ementara itu, untuk mendukung metode penelitian yang telah ditentukan,

    penulis menggunakan )en#ekatan k'al"tat"* ( Penelitian kualitatif merupakan

    penelitian eksploratif yang dilakukan secara khusus terhadap suatu masalah atau

    kasus yang spesifik yang akan diangkat ke permukaan tanpa adanya maksud untuk

    generalisasi 1=(

    7. S"%t",at"ka.

    9alam memperoleh gambaran yang jelas mengenai tesis ini, maka tesis ini

    terbagi dalam 6 %tujuh' ab(I PJN9 &+C+ N(

    Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok

    permasalahan serta persoalan yang melandasi penulisan naskah ini( -elain itu juga

    diuraikan mengenai ruang lingkup pembahasan, maksud dan tujuan, metode dan

    pendekatan tata urut serta pengertian pengertian(

    II C N9 - N !J5RI(

    ab ini menguraikan mengenai berbagai konsepsi teori yang digunakan ataumelandasi pembahasan pada bab bab berikutnya( Penulisan landasan teori ini akan

    dihubungkan secara kualitatif untuk dapat memperlihatkan kesesuaian antara teori

    dan konsepsi terhadap permasalahan dan persoalan diatas

    III K5N9I-I E K!+ C KJ P+ N PJN;I9IK - !RJ-KRI

    P5CRJ- C 5NB N 9 C PJNJB K N &+K+ K5R+P-I(

    Pada bab ini dikemukakan berbagai gambaran fakta dan data pada -atuan

    Reserse Kriminal Polres Camongan merupakan kondisi a*al(

    I< E K!5R E K!5R ; NB J PJNB R+&I(

    Pada bab ini dijabarkan mengenai berbagai hal yang mempengaruhi ditinjau

    dari kondisi lingkungan dan diuraikan berdasarkan aspek kekuatan % strength ',

    1" $ohn ( /ress*el, 1 4, #esearch Design, $uantitati%e & $ualitati%e 'pproaches , -agePublication, Inc( ngkatan III L I< KIK +I dan bekerjasama dengan Nur Khabibah %alih bahasa',

    ris udiman, dkk %Jditor', "##", Desain Penelitian, Pendekatan "ualitati( & "uantitati( , $akarta.KIK Press, hal( 11(

    1= Earouk uhammad dan 9jaali, "##), !etodologi Penelitian Sosial , Jdisi Re:isi, $akarta. P!IKPress L Restu gung, hal( 1##(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    16/21

    13

    kelemahan % weakness ', serta aspek peluang % opportunity ' dan kendala 2 ancaman

    %threats '(

    < KJ P+ N PJN;I9IK 9 C PJNJB K N &+K+ !IPIK5R

    ; NB I9J C(

    ab ini merupakan gambaran kondisi yang berkaitan dengan kata kunci

    utama permasalahan yang menjadi fokus penulisan utama permasalahan, atau

    dengan kata lain merupakan kondisi ideal yang diharapkan dapat tercapai melalui

    upaya yang akan dilakukan(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    17/21

    16

    pemberkasan, dan sebaginya juga kemampuan taktis seperti berkoordinasi dengan

    $P+ dalam peyelesaian berkas perkara, kemampuan berkomunikasi dengan ahli

    penghitungan kerugian negara % PK', dan kemampuan taktis lainnya(

    . E*ekt"9"ta%.

    Pengertian Jfekti:itas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

    dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan( Jfekti:itas

    selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang

    sesungguhnya dicapai( 9alam hal ini Jfektif selalu terkait dengan Jfisien dlam arti

    ketepatan dalam penggunaan *aktu, biaya dan tenaga(

    #. Pene akan ('k',.

    Penegakan hukum % law en(orcement ' menurut Prof( 9r( $imly sshiddiMie, -(&

    dalam arti luas mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukumserta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan

    hukum yang dilakukan oleh subjek hukum, baik melalui prosedur peradilan ataupun

    melalui prosedur arbitrase dan mekanisme penyelesaian sengketa lainnya

    %alternati%e desputes or con(licts resolution ' 1) ( 9alam pengertian yang lebih luas lagi

    penegakan hukum mencakup pula segala aktifitas yang dimaksudkan agar hukum

    sebagai perangkat kaedah normatif yang mengatur dan mengikat para subjek hukum

    dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara benar benar ditaatidan dijalankan sebagaimana mestinya( 9alam arti sempit, penegakan hukum itu me

    nyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan

    terhadap peraturan perundang undangan, khususnya yang lebih sempit lagi melalui

    proses peradilan pidana yang melibatkan peran aparat kepolisian, kejaksaan,

    ad:okat atau pengacara, dan badan peradilan(

    e. T"n#ak P"#ana K!r')%".

    Rumusan korupsi yang dikemukan oleh rooks13

    adalah @dengan sengajamelakukan kesalahan atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai ke*ajiban, atau

    tanpa hak menggunakan kekuasaan, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang

    sedikit banyak bersifat pribadi?(Robert Klitgaard, menjelaskan bah*a proses

    terjadinya korupsi dengan formulasi 9 O /(-imbul adalah monopoly,D adalah

    discretionary %ke*enangan ),' adalah 'ccountability* pertanggungja*aban'(

    Penjelasan atas simbul tersebut dapat dikatakan bah*a korupsi adalah hasil dari

    1) http.22click gtg(blogspot(com2"## 21"2penegakan hukum la* enforcement(html , diunduh padatanggal "1 oktober "#14, pukul "1(## *ib(13 Robert /( rooks, Corruption in 'merican Politics and +i(e, !ead and Company, Ne* ;ork, 1 64,hlm( 43

    http://click-gtg.blogspot.com/2009/12/penegakan-hukum-law-enforcement.htmlhttp://click-gtg.blogspot.com/2009/12/penegakan-hukum-law-enforcement.html
  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    18/21

    18

    adanya monopoli%kekuasaan' ditambah dengan ke*enangan yang begitu besar

    tanpa keterbukaan dan pertanggungja*aban 16( -edangkan korupsi itu sendiri berasal

    dari satu kata dalam bahasa latin yaitu Corruptio atau Corruptus yang berarti

    penyele*engan atau penggelapan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan

    pribadi atau orang lain( rti kata korupsi secara harfiah adalah

    kebusukan,keburukan,kebejatan,ketidakjujuran,dapat disuap,tidak

    bermoral,penyimpangan dari kesucian(

    -elanjutnya aharudin Copa mengutip pendapat 9a:id

    (/hamers,menguraikan istilah korupsi dalam berbagai bidang, yakni menyangkut

    masalah penyuapan, yang berhubungan dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan

    menyangkut bidang kepentingan umum( &al ini diambil diambil dari definisi yang

    berbunyi @ inancial manipulations and deliction injurious to the economy are o(tenlabeled corrupt ?%J:i &artantiD"##8'

    !indak pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

    pasal ", =, ) dan pasal 1= +ndang +ndang Nomor =1 !ahun 1 tentang

    Pemberantasan !ipikor sebagaimana telah diubah dengan +ndang +ndang Nomor

    "# !ahun "##1 tentang Perubahan atas +ndang +ndang Nomor =1 !ahun 1

    tentang Pemberantasan !indak Pidana Korupsi( ah*a yang dimaksud dengan

    korupsi adalah @setiap orang yang secara mela*an hukum melakukan perbuatanmemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan

    keuangan Negara atau perekonomian Negara?( $adi unsur tindak pidana korupsi

    menurut undang undang tersebut adalah .

    1' -etiap orangD

    "' ela*an hukumD

    =' emperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasiD

    4' 9apat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara(*. Pr!*e%"!nal"%,e P!lr"

    9alam kamus besar bahasa Indonesia, Profesionalisme berasal dari kata

    dasar profesi yang berarti sebagai pekerjaan dengan pendidikan dan keahlian

    tetentu yang memerlukan kepandaian khusus dengan sistem penggajian terukur(

    Profesionalisme juga merupakan sifat sifat %kemampuan, kemahiran, cara

    pelaksanaan sesuatu' sebagaimana yang se*ajarnya terdapat pada atau dilakukan

    oleh seorang profesional( aka profesionalisme Polri merupakan kemampuan,

    kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu yang dilakukan oleh Polri sesuai bidang

    16 Robert Klitgaard, !embasmi korupsi* penterjemah &ermojo ),-ayasan obor, $akarta,"##)(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    19/21

    1

    tugasnya yaitu sebagai pengayom, pelindung, pelayan masyarakat serta sebagai

    penegak hukum(

    . anajemen

    B(R( !erry %1 3#' dalam -ulistiyani %"## D 8 1)' mengatakan bah*a

    @ anajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan ,

    pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan penga*asan, dengan

    memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya ?( 9ari definisi !erry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen

    menurut !erry, sebagai berikut .

    a( Perencanaan % planning ' yaitu sebagai dasar pemikiran dari

    tujuan dan penyusunan langkah langkah yang akan dipakai untukmencapai tujuan((

    b( Pengorganisasian % organi ation ' yaitu sebagai cara untuk

    mengumpulkan orang orang dan menempatkan mereka menurut

    kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan(

    c( Penggerakan % actuating ' yaitu untuk menggerakan organisasi

    agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing masing serta

    menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan

    bisa memcapai tujuan(

    d( Penga*asan % controlling ' yaitu untuk menga*asi apakah

    gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum( -erta

    menga*asi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai

    secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana(

    (. Mana$e,en Strate "%enurut Pearce dan Robinson %"#1=D= 4' bah*a manajemen strategis

    dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang

    menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan((

    !ahapan proses manajemen strategi, penjabarannya sebagai berikut .

    a( Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan :isi

    dan misi organisasi, mengidenfikasi peluang dan ancaman eksternal

    organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi,

    menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi

    alternatif untuk organisasi dan memilih strategi tertentu yang digunakan(

    http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html
  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    20/21

    "#

    b( Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk

    menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memoti:asi karya*an dan

    mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat

    dilaksanakan( Pelaksanaan strategi mencakup pengembangan budaya yang

    mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan

    kembali usaha usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan

    pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk

    karya*an dengan kinerja organisasi(

    c( J:aluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi,

    para manajer harus benar benar mengetahui alasan strategi strategi tertentu

    tidak dapat dilaksanakan dengan baik, dalam hal ini e:aluasi strategi adalah

    cara pertama untuk memperoleh informasi( !iga kegiatan pokok dalame:aluasi strategi adalah . %1' engkaji ulang faktor faktor eksternal dan

    internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang

    ini( %"' engukur kinerja dan %=' elakukan tindakan tindakan korektif(

  • 7/25/2019 Bab 1 Yudis Revisi2

    21/21

    "1

    9 E! R P+-! K

    KP -ulasno, -;( -(Pd "##=( Polisi sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan

    asyarakat, -emarang

    ajalah Rastra -e*akottama "##8( Percepatan Remunerasi +ntuk

    eningkatkan Kesejahteraan nggota, $akarta -elatan . edia Informasi Polri(

    ajalah achdum sakti "## ( Ri*ayat 3 tahun -ilam dan !rend Kejahatan asa

    9epan, anda ceh(

    J:i &artanti, -(&, !indak pidana korupsi( $akarta , "## ( -inar Brafika

    9ar*an Prinst, -(&( pemberantasan tindak pidana korupsi( "##"( P!( citra aditya

    bakri

    &adi -upeno( Korupsi di daerah %kesaksian, pengalaman dan

    pengakuan'(;ogyakarta, "## ( !otal media

    Prof( 9r( aharudin lopa -(&( Kejahatan korupsi dan penegakan hukum($akarta,

    "##1( uku kompas

    Prof( 9R( Romli tmasasmita, -,&(,CC( ( -ekitar masalah korupsi %aspeknasional dan internasional'( andung, "##4( andar maju

    Robert klitgaard dkk(Penuntun pemberantasan korupsi dalam pemerintahan

    daerah($akarat, "##)(;ayasan obor Indonesia(