bab iii peran perpustakaan sekolah terhadap...
TRANSCRIPT
52
BAB III
PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA DI MAN
KENDAL
A. Gambaran Umum MAN Kendal
1. Tinjauan Historis
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal awalnya bernama
SPIAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri) yang
berstatus swasta didirikan pada tanggal 4 September 1968. Dengan
adanya SK Menteri Agama RI no. 153 tahun 1968, tanggal 8
Nopember 1969 SPIAIN ini berubah menjadi negeri di bawah naungan
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada awal berdirinya ini MAN
Kendal belum memiliki gedung sendiri dan guru tetap. Untuk
sementara masih meminjam di PGA Al-Hidayah yang terletak di Jl.
Pahlawan. Awalnya siswanya hanya berjumlah 17. Kemudian dengan
adanya SK Menteri Agama RI no. 38 tahun 1974, SPIAIN ini berada
di bawah naungan IAIN Walisongo Semarang. MAN Kendal
merupakan satu-satunya MAN yang ada di Kota Kendal.
Tahun 1978 SPIAIN baru berganti menjadi MAN yang secara
langsung berada di bawah naungan Departemen Agama Propinsi Jawa
Tengah. Sasaran pendidikannya menjadi lebih luas, karena lulusan dari
MAN dapat melanjutkan pendidikan ke IAIN maupun ke Perguruan
Tinggi lainnya.
Pada tahun 1980/81 MAN Kendal mendapatkan bantuan dari
Pemerintah Daerah yang berupa uang yang kemudian dibelikan tanah
seluas satu hektar di desa Bugangin, kecamatan Kendal. Dalam waktu
dua tahun dibangun 6 lokal kelas, dan 1 laboratorium. Sedangkan dari
uang BP3 dapat menghasilkan dua lokal kelas. Baru pada tahun
1983/84, MAN Kendal resmi menempati gedung baru di desa
Bugangin dan memiliki guru yang memenuhi kebutuhan, baik dari
53
Departemen Agama maupun dari Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Berdasarkan surat keterangan Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam tanggal 20 Februari 1989, No:
E.IV/PP.006/KEP/17-A/89, MAN Kendal ditetapkan sebagai salah
satu MAN Model di Jateng (MAN percontohan dalam pengembangan)
selain MAN Magelang.
Sejak tahun 1989, MAN Kendal merupakan satu-satunya MAN
di Jawa Tengah yang ditunjuk menjadi pengelola workshop
keterampilan melalui proyek UNDP. Bidang keterampilan yang
dikelola meliputi keterampilan elektronika, tata busana, otomotif
motor, dan otomotif mobil. Masing-masing bidang ini dilaksanakan
dalam 2 proses pembelajaran, yaitu intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Atas kerjasama dengan balai latihan kerja industri Semarang,
ketrampilan ini mempunyai sertifikasi Semi-Skill Worker.
Hingga saat ini MAN Kendal telah mengalami beberapa masa
kepemimpinan, yaitu:
a. KH. Achmad Abdul Chamid (Ketua SPIAIN tahun 1968)
b. Djauhari, SH (SPIAIN 1972-1975)
c. Drs. Abdul Karim Husain (SPIAIN 1972-1975)
d. Moh. Tohar, BA (MAN 1982-1984)
e. M. Ghofar Ismail (MAN 1984-1991)
f. H. Supardi, BA. (MAN 1991-1996)
g. Drs. H. Moh. Soekarjanto (MAN 1996-1999)
h. Drs. H. Muhammad Asyiq (MAN 1999-2001)
i. Drs. H. Muhammad Sholeh (2001- Sekarang).
MAN Kendal mempunyai visi mewujudkan MAN model yang
menghasilkan keluaran yang unggul, baik intelektual maupun moral,
dan terpakai di masyarakat. Adapun misi dari MAN Kendal antara
lain:
a. Mengajarkan materi pengetahuan agama dan akhlaqul karimah
54
b. Mengajarkan materi pengetahuan IPA, IPS, dan Bahasa
c. Mengajarkan ketrampilan yang dapat menciptakan
lapangan kerja sendiri di masyarakat
d. Memberikan pengetahuan yang mempunyai daya saing tinggi di bursa
tenaga kerja di dalam atau di luar negeri.1
MAN Kendal mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Menghasilkan output yang memiliki akhlaq mahmudah, berilmu,
beriman dan ikhlas
b. Mengupayakan peserta didik yang memiliki tekad keberhasilan ilmiah
yang tinggi, baik regional maupun nasional.
c. Menumbuh-kembangkan secara optimal bakat dan ketrampilan yang
dimiliki peserta didik
d. Menjadikan pusat keunggulan sehingga tercipta persaingan yang sehat
dan mandiri.2
2. Letak Geografis
Madrasah Aliyah Negeri Kendal terletak di Desa Bugangin,
Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal. Sekolah ini menempati lahan
seluas 15.993 m2 yang berjarak 50 m2 dari jalan raya. Di Sekitar MAN
Kendal terdapat beberapa Lembaga Pendidikan lain, diantaranya
adalah STM, SMUN, SMU PGRI, SMKN, dan di sebelah utaranya
terdapat MTs Islamic Centre. Sementara sebelah Timurnya merupakan
pusat bisnis dan perkantoran.
Situasi sekitar sekolah sangat kondusif dan tepat dijadikan
sebagai lokasi pendidikan. Selain itu tempatnya juga strategis karena
tidak jauh dari kota Kendal. MAN Kendal ini sangat mudah dijangkau
dari arah mana saja, karena letaknya di pinggir jalan utama. Sementara
untuk para siswa yang berasal dari luar kota disediakan kos-kosan oleh
penduduk setempat ataupun pondok pesantren.
1 Dikutip dari dokumen MAN Kendal tanggal 6 Agustus 2005. 2 Dikutip dari dokumen MAN Kendal tanggal 20 Agustus 2005.
55
Lokasi Madrasah Aliyah Negeri Kendal terbagi menjadi dua
tempat, yaitu Utara dan Selatan. Sebelah Selatan merupakan pusat dari
MAN Kendal, karena kantor utama dan Gedung-gedung lain yang
penting terdapat di sebelah Selatan. Adapun gedung-gedung yang ada
di selatan ini antara lain adalah: Ruang guru, Ruang kelas III, Asrama,
Perpustakaan, Aula, Laboratorium, Ruang OSIS, Pramuka, PMR,
Koperasi, Mushola. Sementara yang ada di sebelah utara antara lain:
Ruang Kelas I dan II, Gedung Pusat Kegiatan atau Work Shop,
Perpustakaan Cabang. Untuk Selanjutnya dapat dilihat di lampiran.
Terpisahnya lokasi MAN menjadi dua lokasi ini ternyata
menjadi salah satu penghambat. Dengan keadaan yang seperti ini
pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah mengalami kesulitan.
Selain itu interaksi dari para siswa juga kesulitan. Antara lokasi Utara
dan lokasi Selatan dipisahkan oleh persawahan, lokasi pendidikan lain
dan perkampungan penduduk. Dekatnya lokasi dengan perkampungan
penduduk ini ternyata mendorong para siswa untuk membolos.
Adapun lokasi MAN Kendal berbatasan dengan daerah-daerah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukolilan dan Bangunharjo.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jetis.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Langenharjo.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Jambi Arum.
3. Struktur Organisasi Sekolah
Organisasi sangat penting dan sangat berperan demi suksesnya
program-program kegiatan pada suatu sekolah. Hal ini agar satu
program dengan program yang lain tidak berbenturan dan agar lebih
terarah tugas dari masing-masing personal pelaksana pendidikan.
Selain itu organisasi diperlukan dengan tujuan agar terjadi pembagian
tugas yang seimbang dan obyektif, yaitu memberikan tugas sesuai
dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing orang.
56
Struktur organisasi sekolah merupakan komponen yang sangat
diperlukan dalam suatu sekolah. Lebih-lebih dari segi pelaksanaan
kegiatan sekolah dalam rangka pencapaian tujuan, struktur organisasi
hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan suatu sekolah.
Dengan demikian struktur organisasi yang dimiliki oleh sekolah
mempunyai bentuk yang beranekaragam, sebagaimana di Madrasah
Aliyah Negeri Kendal, jabatan tertinggi berada di tangan Kepala
Sekolah.
TABEL I STRUKTUR ORGANISASI MAN KENDAL
TAHUN AJARAN 2005-2006 BERDASARKAN SE DIRJEN LEMBAGA ISLAM NO. E.IV/PP.006/ED/1381/97 TANGGAL 29 AGUSTUS 1997
Keterangan : ____________: Garis komando
Wakamad Pend. Keterampilan
Nur Yasin, S. Pd
Kepala Sekolah
Drs. H. Mohammad Sholeh, M. Ag BP3
Kepala Urusan TU
Khusaini, BA
Wali Kelas
Guru
Siswa
Wakamad Sarana & Prasarana
Drs. Sukiryadi
Wakamad Kurikulum
Drs.Edy Sujanto
Koordinator BP Drs. Asnawi, M. Ag
Kodis Perpus Siti Wahyuni, S.Ag
Wali Kelas
Wakamad Kesiswaan
Drs.Pujianto
57
………………: Garis konsultasi
4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
Guru, siswa dan karyawan merupakan komponen dari sekolah
yang tidak dapat dipisahkan dan saling bekerjasama. Komponen-
komponen ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap proses dan hasil dari proses belajar mengajar. Adapun
keadaan Guru, siswa dan karyawan dari Madrasah Aliyah Negeri
Kendal adalah sebagai berikut:
a. Guru
Guru adalah salah satu faktor penentu dari proses belajar mengajar.
Tugas guru saat ini adalah sebagai fasilitator dari siswa. Tugas guru
bukan hanya mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada siswa, akan
tetapi juga bertugas memberikan bimbingan yang diperlukan oleh para
siswa.
Tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negeri Kendal seluruhnya
berjumlah 80, yang terdiri dari Guru Tetap/GT dan Guru Tidak
Tetap/GTT. Sebagian besar mereka adalah sarjana S.I dari IKIP maupun
dari IAIN.
Agar lebih jelas mengenai guru-guru di Madrasah Aliyah Negeri
Kendal dapat dilihat dalam tabel berikut:
TABEL II KEADAAN GURU TAHUN 2005/2006
Ijazah tertinggi Guru Tetap Guru Tidak Tetap
S2/S3 S1
D3/D2/D1/SMU
6 60 5
- 5 4
Jumlah 71 9
Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru dapat dilihat di
lampiran.
b. Siswa
58
Siswa merupakan komponen pendidikan yang sangat penting,
karena aktivitas pendidikan terfokus pada kegiatan belajar siswa. Oleh
karena itu kajian tentang perkembangan siswa mutlak harus dilakukan
suatu lembaga pendidikan. Adapun kondisi siswa di MAN Kendal, dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang
terdaftar pada tahun 2005/2006 sebanyak 728 siswa, terdiri dari 332
siswa dari SLTP dan 396 siswa dari MTs. Sedangkan siswa yang lulus
seleksi dan diterima sebanyak 432 siswa dengan perincian sebagai
berikut:
TABEL III
Asal Sekolah L P Jumlah MTs SLTP
15 103
120 94
235 197
Jumlah 118 214 432
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan
siswa adalah 1272 yang terdiri dari 631 siswa putra dan 641 siswi putri,
dengan pembagian kelas sebagai berikut:
Kelas I sebanyak 432 siswa terbagi menjadi 9 lokal
Kelas II sebanyak 425 siswa terbagi menjadi 9 lokal
Kelas III sebanyak 415 siswa terbagi menjadi 9 lokal (IPA 4
lokal, IPS 4 lokal, dan bahasa 1 lokal)
Rata-rata orang tua / wali siswa MAN Kendal adalah petani agraris,
sehingga kesederhanaan dengan motivasi agama mendukung
kemandirian madrasah. Karena rata-rata dari tingkat ekonomi menengah
ke bawah ini, maka bantuan SOP BP3 relatif rendah, sehingga dalam
pengembangan pembangunan gedung bersifat perlahan-lahan tapi pasti.
c. Karyawan
Karyawan merupakan salah satu komponen yang juga menentukan
sukses dan tidaknya program di suatu sekolah. Jumlah karyawan di
Madrasah Aliyah Negeri Kendal adalah 20 yang terdiri dari 13 pegawai
tetap dan 7 pegawai tidak tetap. Selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
59
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
dapat membantu dan menunjang pelaksanaan pendidikan dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sarana dan
prasarana yang dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan terdiri
dari fasilitas tanah, gedung, perangkat kerja serta sarana fisik lain.
Tanah yang ditempati MAN Kendal adalah + 15.993 m2 yang terdiri
dari + 5.493 m2 (hak milik) area MAN Kendal Selatan dan + 10.500
m2 (hak guna bangunan) untuk area MAN Kendal Utara. Untuk
selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV SARANA DAN PRASARANA DI MAN KENDAL
No. Nama / Macam Barang Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Ruang kegiatan belajar Perpustakaan Laborat IPA Laborat Bahasa Ruang komputer Gudang Workshop PSBB Mushalla Ruang BP Ruang kantin pembayaran Ruang UKS Ruang toilet / WC Ruang OSIS Ruang kantor guru Ruang kantor TU / Kepala Kursi siswa Meja siswa Kursi guru Meja guru Kursi TU Meja TU
27 lokal2 lokal2 lokal2 lokal1 lokal2 lokal4 lokal1 unit
3 lokal2 lokal1 lokal2 lokal
22 lokal1 lokal2 lokal1 lokal
1.272 buah636 buah
98 buah98 buah20 buah20 buah
@ 9 x 8 m2 13 x 8 m2 dan 9 x 8 m2 @ 12 x 8 m2 9 x 8 m2 dan 13 x 8 m2 13 x 8 m2 @ 5 x 8 m2 @ 12 x 8 m2 2 lantai @ 3 x 5 m2 @ 3 x 4 m2 4 x 9 m2 @ 3 x 4 m2 @ 2 x 2 m2 6 x 4 m2 15 x 8 m2 dan 15 x 9 m2 13 x 8 m2
6. Pelaksanaan Pendidikan
Kegiatan belajar mengajar siswa dilaksanakan pada pagi hari
jam 07.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Sedangkan untuk siswa
60
pendidikan ketrampilan workshop dilaksanakan pada sore hari jam
14.00 WIB sampai dengan 17.30 WIB.
Adapun kurikulum yang dipergunakan di MAN Kendal adalah
sebagaimana kurikulum yang dipergunakan di sekolah-sekolah lain.
Untuk kelas 1 dan 2 sudah menggunakan kurikulum 2004, yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), sedangkan untuk kelas 3
masih mempergunakan kurikulum lama (1999). Untuk evaluasi
disesuaikan dengan kurikulum masing-masing.
B. Perpustakaan Sekolah di MAN Kendal
1. Gambaran Umum
Perpustakaan MAN Kendal yang ada sekarang ini merupakan
hasil pengembangan yang sifatnya bertahap. Awalnya keadaan
perpustakaan MAN Kendal jauh dari representatif, bahkan belum
memenuhi syarat perpustakaan. Pada tahun-tahun pertama,
perpustakaan ini menempati ruangan kelas dengan 2 x 3 m2 dan
letaknya berada di bagian pojok sekolah. Selain tempat yang tidak
strategis, pada awal berdirinya ini koleksi buku-buku yang ada masih
sangat kurang. Keadaan yang seperti ini tampaknya kurang menarik
minat para siswa, sehingga pengunjung perpustakaan pun sangat
sedikit. Sedikit demi sedikit, seiring dengan pengembangan MAN
Kendal, perpustakaan MAN Kendal menjadi salah satu MAN model di
Jawa Tengah. Gedung yang awalnya hanya berukuran 2 x 3 m2 ini
kemudian dipindahkan ke gedung baru yang lebih besar dan memang
didesain khusus untuk perpustakaan. Selain pengembangan gedung,
fasilitas-fasilitas lain pun ikut dikembangkan. Koleksi buku yang dulu
sangat terbatas secara bertahap mengalami penambahan, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan seluruh siswa dan guru. Buku-buku yang
disediakan pun bukan hanya buku-buku pelajaran, akan tetapi juga
buku-buku ilmu pengetahuan ataupun buku-buku fiksi.
61
Pengembangan perpustakaan sekolah MAN Kendal ini tidak
lepas dari peran serta dari para guru dan kepala sekolah. Adapun yang
paling berperan dalam hal ini adalah kepala sekolah. Maju dan
tidaknya sebuah sekolah termasuk di dalamnya perpustakaan
tergantung dari maju tidaknya kepala sekolah, hal ini dikarenakan
kepala sekolah merupakan top leader. Demikian halnya di MAN
Kendal, perpustakaan MAN Kendal dapat maju seperti sekarang ini
juga karena andil dari kepala sekolah. Kepala sekolah MAN Kendal
mempunyai perhatian yang besar terhadap perpustakaan, mulai dari
pembenahan koleksi maupun sarana dan prasarana perpustakaan.
Dari awal berdirinya, perpustakaan MAN Kendal baru
mengalami perubahan kepemimpinan (koordinator). Koordinator awal
adalah Bapak Purwanto, sedangkan koordinator kedua yaitu Ibu Siti
Wahyuni.3
Perpustakaan MAN Kendal mempunyai visi misi sebagai
berikut:
Visi : Pengembangan dasar-dasar keilmuan kepada anak didik yang
integrated antara visi keagamaan dan perkembangan keilmuan.
Misi : Membantu madrasah dalam mengemban amanat pendidikan
nasional dalam penyediaan informasi sesuai kebutuhan
pengembangan pendidikan di MAN Model Kendal.
Lokasi perpustakaan MAN Kendal terbagi menjadi dua, yaitu di
bagian Utara dan bagian Selatan. Perpustakaan bagian Utara
merupakan perpustakaan cabang, karena hanya menyediakan buku-
buku pelajaran. Perpustakaan bagian Utara ini menempati lokasi
ukuran 9 x 10 m2 dengan satu orang petugas perpustakaan. Adapun
perpustakaan induk berada di Selatan. Perpustakaan selatan merupakan
perpustakaan induk berada di bagian Selatan. Perpustakaan bagian
Selatan merupakan pusat dari perpustakaan, koleksi-koleksi yang ada
3Hasil wawancara dengan Pembina Perpustakaan MAN Kendal, Ibu Siti Wahyuni, tanggal
25 Agustus 2005 pukul 09.30 di Perpustakaan MAN Kendal.
62
sebagian besar berada di perpustakaan ini. Mulai dari buku-buku
pelajaran, ilmu pengetahuan, referensi, ensiklopedi, kamus, buku-buku
fiksi ataupun koleksi-koleksi yang lain. Karena merupakan pusat
perpustakaan, lokasinya pun lebih besar yaitu 9 x 15 m2, pusat
administrasi dan pengolahan buku pun berada di perpustakaan selatan
ini. Terpisahnya lokasi kedua perpustakaan tampaknya menjadi tidak
terfokus dan mempersulit koordinasi. Tahun ini sedang dibangun satu
lokal dengan ukuran besar yang didesain untuk perpustakaan yang
representatif. Untuk ke depannya nanti perpustakaan MAN Kendal
akan menempati sebuah ruangan (dijadikan satu) yang letaknya sangat
strategis, yaitu di bagian depan MAN Kendal/pintu gerbang.
2. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan perpustakaan merupakan segenap usaha
pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Pengelolaan perpustakaan
meliputi struktur organisasi dan staf perpustakaan sebagai tenaga
pengelola, kemudian kegiatan-kegiatan teknis dan pelayanan yang
memproses koleksi yang baru datang sampai menjadi bahan pustaka
yang siap untuk dipakai / dipinjam.4
a. Struktur organisasi
Dalam pengelolaan perpustakaan di MAN Kendal ditugaskan
seorang guru sebagai pembina perpustakaan berdasarkan surat tugas dari
kepala sekolah. Pembina perpustakaan dibantu dengan 2 orang karyawan
untuk mengelola perpustakaan sesuai dengan tugas dan kewajiban
masing-masing. Kedua karyawan ini selanjutnya dibagi menjadi dua, hal
ini mengingat lokasi perpustakaan dibagi menjadi dua lokasi. Adapun
struktur organisasi perpustakaan di MAN Kendal adalah sebagai berikut:
4 C. Larasati Milburga, et. al., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius,
1986), hlm. 50.
63
TABEL V STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
MAN MODEL KENDAL5
b. Pengelolaan bahan pustaka
Pengelolaan bahan pustaka dimulai dengan proses pengadaan.
Sebagian besar buku yang ada di perpustakaan MAN Kendal khususnya
koleksi buku-buku pelajaran diperoleh dari Departemen Pendidikan
Nasional. Sedangkan untuk buku-buku penunjang yang lain diperoleh dari
pembelian uang siswa. Perpustakaan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan kurikulum yang ada, demikian halnya dengan
perpustakaan MAN Kendal. Buku-buku pelajaran yang ada sekarang pun
disesuaikan dengan kurikulum 2004. Biasanya para guru mengajukan
buku-buku yang diperlukan dengan cara mencatat buku-buku yang
diperlukan kemudian diberikan kepada petugas perpustakaan. Selanjutnya
5 Diambil dari papan struktur organisasi perpustakaan MAN Kendal tanggal 20 Agustus
Kepala MAN / Penanggung Jawab
Drs. H. Mohammad Sholeh, M. Ag
Unit Pelayanan PembacaKasnijasih
Unit Tata Usaha Tejo Nur Hamzah
Unit Pelayanan Teknis Zumaroh, S.Pd.I
UNIT PELAYANAN TEKNIS • Pengadaan bahan pustaka • Inventarisasi bahan
pustaka • Klasifikasi • Katalogisasi • Membuat perlengkapan
buku • Menyusun buku-buku
UNIT TATA USAHA • Surat menyurat • Keuangan • Personalia • Pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana
UNIT PELAYANAN PEMBACA
• Melayani peminjaman buku
• Melayani pengembalian buku
• Bimbingan membaca • Pembinaan minat baca • Bantuan informasi
Pembina Perpustakaan
Hj. Siti Wahyuni, S.Ag
64
pihak perpustakaan mengusulkan kepada pihak sekolah melalui
bendahara, selanjutnya bendahara membeli buku sebagaimana yang
dipesan oleh para guru. Selain itu bagi para siswa kelas 3 yang sudah
lulus dimintai masing-masing siswa satu buah buku. Biasanya hal ini
ditangani oleh guru bahasa Indonesia. Buku-buku yang dibeli disesuaikan
dengan kebutuhan, baik buku pelajaran, buku pengetahuan ataupun buku-
buku fiksi.6
Setelah buku-buku baru tersedia, langkah selanjutnya adalah
inventarisasi untuk selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kelompoknya
masing-masing. Hal yang dilakukan setelah pengklasifikasian adalah
katalogisasi,7 pembuatan label buku, pembuatan kartu buku, pembuatan
slip tanggal dan pembuatan kantong buku. Setelah itu baru disusun
berdasarkan kelompok masing-masing. Adapun bagian yang menjalankan
tugas ini adalah unit pelayanan tekhnis.8
Pengklasifikasian koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan
MAN Kendal menggunakan sistem klasifikasi yang biasa dipergunakan
oleh perpustakaan lain, yaitu sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal
Classification).9 Adapun pengelompokan tersebut adalah sebagai
berikut:10
2005.
6 Hasil wawancara dengan Pembina Perpustakaan MAN Kendal tanggal 25 Agustus 2005 7 Katalogisasi berasal dari kata dasar katalog. Katalog merupakan suatu daftar yang berisi
keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari suatu buku-buku koleksi, dokumen-dokumen atau bahan-bahan pustaka lainnya. Katalog berfungsi sebagai alat menginformasikan buku apa saja yang terdapat di perpustakaan sekolah. Dengan demikian katalogisasi merupakan suatu proses mengkatalog buku-buku yang dimiliki perpustakaan sekolah. Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 89-90.
8Untuk lebih jelas, lihat tabel V (Struktur Organisasi Perpustakaan MAN Kendal). 9 DDC (Dewey Decimal Classification) dikarang oleh Meivil Dewey – judul bukunya
“Decimal Classification”, semua ilmu pengetahuan manusia itu dapat dibagi dalam sepuluh golongan besar. Masing-masing golongan tadi lalu dibagi lagi dalam sepuluh bagian (division) yang lebih kecil. Masing-masing inipun dapat dipecahkan lagi menjadi sepuluh seksi yang lebih kecil lagi. Klasifikasi ini masih banyak digunakan di banyak tempat di dunia, khususnya perpustakaan umum. Lihat dalam Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan, Jilid I, (Bandung : Alumni, 1989), hlm. 18-19.
10 Perpustakaan MAN Kendal, Selamat Datang di Perpustakaan MAN Model Kendal, (Kendal: Madrasah Aliyah Negeri Kendal, 2004), hlm. 10.
65
TABEL VI KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA
Nomor
Urut Klasifikasi Koleksi Bahan Pustaka Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
000 – 099 100 – 199 200 – 299 300 – 399 400 – 499 500 – 599 600 – 699 700 – 799 800 – 899 900 – 999
Karya Umum Filsafat Agama Ilmu-ilmu Sosial Bahasa Ilmu-ilmu Murni Teknologi (ilmu terapan) Kesenian Kesusasteraan Geografi dan Sejarah Umum
Nomor
Urut Klasifikasi Koleksi Bahan Pustaka
(Agama Islam) Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
2 x 0 2 x 1 2 x 2 2 x 3 2 x 4 2 x 5 2 x 6 2 x 7 2 x 8 2 x 9
Islam umum Al-Qur’an Hadits Aqidah dan ilmu kalam Fiqih Akhlak dan tasawuf Sosial dan budaya Filsafat dan perkembangannya Aliran dan sekte Sejarah Islam
297
3. Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan
informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan
rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan
pustaka. Secara umum perpustakaan MAN Kendal menggunakan
layanan sistem terbuka (open access system), yaitu layanan yang
memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih,
menemukan, dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki
dari jajaran koleksi perpustakaan.11 Dengan sistem ini murid-murid
11 Secara umum, sistem layanan perpustakaan dibagi menjadi dua macam yaitu layanan
yang bersifat tertutup dan layanan yang bersifat terbuka. Pengelompokan ini didasarkan pada
66
diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang
dibutuhkan.12
Layanan yang tersedia di perpustakaan MAN Kendal terdiri dari:
a. Layanan sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan
pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Layanan ini disediakan
untuk semua anggota perpustakaan baik siswa ataupun anggota biasa
(civitas akademika MAN Kendal). Untuk anggota perpustakaan (siswa)
dapat meminjam buku-buku paket / pelajaran selama satu tahun.
Sedangkan buku-buku lain (non paket) yang tidak sempat dibaca di
perpustakaan diberi kesempatan meminjam bahan pustaka tersebut untuk
di bawa pulang (selama 7 hari). Adapun buku-buku referensi (kamus,
ensiklopedia, dan lain-lain) hanya boleh dibaca di tempat. Buku-buku
yang dipinjam boleh diperpanjang peminjamannya dan apabila terlambat
dalam pengembalian diberikan sanksi dengan membayar denda sebesar
Rp. 200 untuk setiap satu eksemplar / buku.
b. Layanan administrasi
Layanan administrasi meliputi pelayanan kartu anggota, surat
menyurat, pengadaan dan pemeliharaan serta administrasi yang lain.
Adapun jadwal layanan yang ada di perpustakaan MAN Kendal adalah
sebagai berikut:
kebebasan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan dalam menemukan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Layanan sistem tertutup merupakan layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Hal ini berbeda dengan sistem layanan terbuka yang memberikan kebebasan kepada pemakai perpustakaan. Lihat Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001), hlm. 136-140, lihat juga dalam Ibrahim Bafadal, op.cit., hlm. 125-126.
12Ibrahim Bafadal, ibid., hlm. 125.
67
Tabel VII Jadwal Layanan Perpustakaan MAN Kendal13
No. Hari Waktu Pelayanan Keterangan 1. 2. 3. 4.
Senin s/d Rabu Kamis Jum’at Sabtu
07.00 – 16.00 07.00 – 14.00 07.00 – 11.30 07.00 – 14.00
Jika dirasa perlu selain hari senin sampai rabu akan tetap buka
sampai dengan 16.00 WIB. Ini biasanya berlaku ketika ada tambahan
pelajaran sore hari kelas tiga.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang menunjang
layanan perpustakaan kepada para pemakai. Sarana dan prasarana yang
ada di perpustakaan MAN Kendal dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL VIII Data Sarana dan Prasarana Perpustakaan MAN Kendal14
a. Gedung Perpustakaan
1. Luas perpustakaan utama (selatan) (9x15) m2 = 135 m2 2. Luas perpustakaan pembantu (utara) (9x10) m2 = 90 m2
Jumlah 225 m2
b. Koleksi Perpustakaan
No. Jenis buku Jml judul Jml eks. Keterangan
1. Buku Fiksi 221 601
2. Buku non fiksi 000 Karya umum 100 Filsafat 200 Agama 300 Ilmu sosial 400 Bahasa 500 Ilmu Murni 600 Ilmu Terapan 700 Olah Raga/Seni 800 Kesusasteraan 900 Geografi/Sejarah
16 16 197 149 48 97 131 34 20 21
230 115 1.346 791 274 1.050 1.377 155 60 143
Jumlah semua buku 1.554 judul 55.253 eksemplar
13Dikutip dari dokumen perpustakaan MAN Kendal 14Perpustakaan MAN Kendal, op.cit., hlm. 2.
68
3. Buku referensi 162 609
4. Buku pegangan/penunjang a. Siswa b. Guru
345 97
41.566 6.936
5. Majalah 8 8 Aktif 2 eks/bulan
6. Surat kabar 2 2 Perhari
7. Kliping 452 452
c. Jumlah koleksi buku-buku Pendidikan Agama Islam (PAI) di
perpustakaan MAN Kendal
no Jenis buku Jml. judul Jml. eks Jumlah
1. Buku-buku wajib 106 1101
2. Buku-buku penunjang 91 245
1346
d. Jumlah Anggota Perpustakaan
1. Jumlah siswa Kelas I 432 Kelas II 425 Kelas III 415
1.272 siswa Jumlah semua 1.372 orang
2. Jumlah guru 80 3. Jumlah karyawan / TU 20
100 orang
e. Ketenagaan
No. Keterangan Jumlah 1. 2. 3. 4.
Pembina Perpustakaan Pelayanan Teknis Pelayanan Pembaca Tata Usaha
1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
Jumlah 4 orang f. Ava / Multimedia
No. Nama Barang Keterangan 1. 2. 3. 4.
TV Sharp 29” Video player Betamax RCA VCD Player AKARI OHP (Over Head Proyektor)
1 unit 1 unit 1 unit 2 unit
69
5. 6. 7. 8.
LCD proyektor Toshiba Computer Compaq Handycam Sony Slide proyektor Kodak
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Jumlah 9 unit
5. Kegiatan-kegiatan di Perpustakaan MAN Kendal
Perpustakaan MAN Kendal tidak hanya dimanfaatkan sebagai
tempat atau meminjam dan mengembalikan, akan tetapi juga sering
digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Adapun
pelajaran yang sering memanfaatkan perpustakaan adalah pelajaran
bahasa Arab dan pelajaran SKI. Untuk pelajaran bahasa, para siswa
biasanya disuruh untuk mengartikan beberapa kosa kata dengan
memanfaatkan kamus, sedangkan untuk pelajaran SKI biasanya
dengan cara membandingkan satu buku dengan buku yang lain yang
berkaitan dengan sejarah. Pada dasarnya tidak hanya pelajaran itu saja,
akan tetapi pelajaran-pelajaran lain juga sering memanfaatkan
perpustakaan tersebut. Dari ilustrasi ini tampak bahwa Perpustakaan
MAN Kendal sudah dimanfaatkan sebagai pusat dan sumber belajar.
Perpustakaan MAN Kendal mempunyai rencana kegiatan dalam
rangka peningkatan minat baca siswa, akan tetapi karena satu dan lain
hal, rencana tersebut belum dapat terealisasi sampai sekarang.
Langkah awal yang dilakukan dalam peningkatan minat baca siswa
adalah dengan menambah koleksi-koleksi bahan pustaka yang lebih
menarik, khususnya buku-buku fiksi dan pengetahuan umum serta
penambahan dan pembenahan fasilitas-fasilitas yang ada.
C. Prestasi Belajar PAI Siswa MAN Kendal
Sebagaimana dijelaskan di muka, prestasi belajar merupakan suatu
penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sebagai
hasil dari interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes.
Demikian juga dengan hasil belajar PAI siswa MAN Kendal. Oleh karena
MAN Kendal merupakan lembaga pendidikan Islam, maka PAI di sini
70
dibagi menjadi 4 mata pelajaran, yaitu: Aqidah Akhlaq, Qur’an Hadits, dan
Fiqh. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas 2 dengan mengambil
sampel 51 anak, sehingga hasil belajar yang diteliti merupakan hasil dari
para responden tersebut. Hasil belajar tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel IX Prestasi Belajar PAI15
No. Resp. Nilai Aq. Akhlak QH Fiqh
Nilai Rata-rata PAI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
7 7 7 7 8 7 7 8 8 7 8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 7 8 8 7 6 8 8 7 7 7 8 7
6 7 7 8 7 8 6 7 8 6 8 6 7 6 7 8 7 8 8 8 7 8 7 7 8 7 8 8 8 8 7 8 7
7 7 7 8 7 8 8 7 7 7 7 8 7 7 7 6 7 7 7 8 8 8 6 6 7 7 8 7 8 7 7 7 7
6,67 7 7
6,67 7,33 7,33
7 7,33 7,67 6,67 7,67
7 7
6,67 7 7 7
7,33 7,33 7,67 7,67 7,67
7 7
7,33 6,67
8 7,67 7,67 7,33
7 7,67
7
15Data diambil dari nilai Mid Semester
71
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
8 8 7 7 8 8 7 7 7 8 8 8 7 7 8 8 8 8
8 7 7 7 8 8 8 8 7 8 7 7 8 8 8 7 7 8
8 8 7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 7 8
8 7,67
7 7 8
7,67 7,33 7,33
7 7,67 7,33 7,33 7,33 7,33
8 7,67 7,33
8 Jumlah 374,01
Dari data di atas dapat kita ketahui nilai rata-rata PAI dari siswa yaitu:
33,752
01,374==
−=−
ondenJumlahrespwarataPAIsisirataJumlahnilarataRata
Jika kita mengacu pada Penilaian Acuan Kelompok (PAN) dengan
skala penilaian 0-10 maka nilai rata-rata PAI siswa MAN Kendal yaitu 7,33
masuk pada kategori baik.16 Untuk selanjutnya data tentang responden
dapat dilihat di lampiran.
D. Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
PAI Siswa MAN Kendal
Perpustakaan sekolah di MAN Kendal, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung berperan dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa, termasuk prestasi belajar PAI. Peran yang dapat diberikan
oleh perpustakaan di antaranya adalah adanya pelayanan perpustakaan yang
terdiri dari pelayanan peminjaman, administrasi dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui peranan perpustakaan di MAN Kendal dalam
72
meningkatkan prestasi belajar PAI siswa, berikut akan dijelaskan hasil
penelitian melalui angket yang disebar kepada para responden, hasil
wawancara ataupun dari hasil observasi penulis.
1. Kunjungan Siswa
Tabel X Rata-rata Kunjungan Siswa ke Perpustakaan dalam Satu Minggu
No. Rata-rata kunjungan Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
5-6 kali 3-4 kali 1-2 kali
Tidak pernah
3 5
35 8
5.88 9.8
68.63 15.69
Angket no.2
51 100 Tabel XI
Aktivitas yang Dilakukan Siswa di Perpustakaan
No. Aktivitas Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Membaca dan meminjam Membaca Meminjam Melihat-lihat buku
34 12 4 1
66.67 23.53 7.84 1.96
Angket no.6
51 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa rata-rata
mengunjungi perpustakaan 1 sampai 2 kali dalam satu minggu. Hal ini
dapat diketahui dari jawaban yang menyatakan rata-rata kunjungan 1-
2 kali ada 35 responden (68,63 %), tidak pernah ada 8 responden
(15,69 %). 3-4 kali ada 5 responden (9,8 %), dan yang memberikan
jawaban 5-6 kali ada 3 responden (5,88 %). Biasanya para siswa
mengunjungi perpustakaan pada saat istirahat dan pada jam-jam
pelajaran kosong. Sedangkan rata-rata yang dilakukan para siswa
ketika mengunjungi perpustakaan adalah membaca dan meminjam
buku. Hal ini terbukti dari jawaban yang menyatakan membaca dan
meminjam ada 34 responden (66,67 %) dan hanya sebagian yang
hanya melihat-lihat buku (ada 1 responden atau sekitar 1,69 %).
16 Ketentuan nilai dengan menggunakan skala penilaian 0-10 adalah: Untuk skala 8,1-10 (baik sekali); 6,6-7,9 (baik); 5,6-6,5 (cukup); 4-5,5 (kurang); dan untuk3-3,9 (gagal). Lihat dalam Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 211.
73
2. Tingkat Peminjaman Buku Perpustakaan
Tabel XII Rata-rata Jumlah Buku PAI yang Dipinjam dalam Satu Minggu
No. Jumlah buku Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Lebih dari 3 2-3 1-2
Tidak pernah pinjam
3 6
31 11
5.88 11.76 60.78 21.57
Angket no.7
51 100
Tabel XIII Jenis Buku yang Dipinjam
No. Jenis Buku Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Buku pelajaran Buku pengetahuan umum
Buku fiksi Majalah / Koran
25 9
16 1
49.01 17.65 31.37 1.96
Angket no.8
51 100 Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa rata-rata siswa
meminjam 1-2 buku perpustakaan dalam satu minggu. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban yang menyatakan 1-2 ada 31 responden (60,78
%). Sedangkan jenis buku yang sering mereka pinjam adalah buku
pelajaran (49,01 %) dan buku-buku fiksi (31,37 %), dan nampaknya
hanya beberapa anak yang sering meminjam buku-buku ilmu
pengetahuan (17,65 %).
3. Pemanfaatan Perpustakaan
Tabel XIV Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar PAI di Perpustakaan
No. Tingkat Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Sering Kadang-kadang Jarang Belum pernah
3 37 9 2
5.88 72.55 17.65 3.92
Angket no.13
51 100 Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan
proses belajar mengajar pelajaran-pelajaran PAI di perpustakaan
74
belum sering / baru kadang-kadang dilakukan oleh para guru. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban yang menyatakan sering hanya ada 3
responden (5,88 %), sedangkan sebagian besar dari mereka
memberikan jawaban kadang-kadang, yaitu sejumlah 37 responden
(72,55 %).
4. Sarana dan Prasarana
Tabel XV Pemenuhan Buku-buku yang Dibutuhkan, Khususnya Buku-buku PAI
No. Tingkat Pemenuhan Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Semua terpenuhi Sebagian besar terpenuhi Cukup terpenuhi Kurang terpenuhi
6 39 6 -
11.76 76.47 11.76
-
Angket no.17
51 100
Tabel XVI Buku-buku Perpustakaan Menunjang Pelajaran PAI
No. Keterangan Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Sangat menunjang Menunjang Cukup menunjang Kurang menunjang
11 27 12 1
21.57 52.94 23.53 1.96
Angket no.18
51 100
Dari tabel di atas dapat kita peroleh keterangan bahwasanya
buku-buku yang ada di perpustakaan menunjang pelajaran PAI. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban yang menyatakan bahwa buku-buku di
perpustakaan menunjang pelajaran PAI sejumlah 27 responden (52,94
%). Salah satu penyebabnya adalah adanya sebagian besar buku-buku
yang dibutuhkan, khususnya buku-buku PAI sudah terpenuhi di
perpustakaan. Ada 39 responden yang memberikan jawaban bahwa
sebagian besar buku-buku PAI yang dibutuhkan sudah terpenuhi
(76,47 %).
75
5. Layanan Perpustakaan
Tabel XVII Prosedur Peminjaman di Perpustakaan
No. Keterangan Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Sangat mudah Mudah Cukup mudah Sulit
15 28 8 -
29.41 54.9
15.69 -
Angket no.22
51 100
Tabel XVIII Penggunaan Katalog dalam Mencari Buku-Buku di Perpustakaan
No. Keterangan Frekuensi % Keterangan 1 2 3 4
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
- 1 9
41
- 1.96
17.65 80.39
Angket no.21
51 100 Dari tabel layanan perpustakaan di atas, dapat diketahui bahwa
prosedur peminjaman yang ada di perpustakaan mudah. Ini dapat
dilihat dari responden yang memberikan jawaban mudah ada 28
responden (54,9 %), jawaban sangat mudah ada 15 responden (29,41
%), dan jawaban cukup mudah ada 8 responden (15,69 %). Tidak ada
responden yang memberikan jawaban sulit terhadap prosedur
peminjaman di perpustakaan.
Adapun pemanfaatan katalog oleh para siswa tampaknya belum
maksimal. Dapat diketahui hanya ada 1 responden yang sering
menggunakan katalog. Rata-rata siswa tidak pernah menggunakan
katalog dalam mencari buku. Hal ini terbukti adanya 41 responden
(80,39 %) yang memberikan jawaban tidak pernah.