bab iii metodologi penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2012-1-00383-mn...
TRANSCRIPT
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Metode penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk
mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C.
William Emory (2002, p122). Menurut Churchill dan Lacobucci (2005, p74)
Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan
eksploratif. Menurut Sugiyono (2006, p11) penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel lain. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak
membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain, dan mencari hubungan
variabel itu dengan variabel yang lain. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan
dengan opini (individu, kelompok, atau organisasi), kejadian atau prosedur.
Kombinasi pendekatan eksploratif dipakai untuk melakukan riset
deskriptif. Menurut Sukandarrumidi (2006, p103), penelitian eksploratori
adalah penelitian yang bertujuan menghimpun informasi awal yang akan
membantu upaya menetapkan masalah dan merumuskan hipotesis. Dalam
52
penelitian ini, pendekatan eksploratori dilakukan untuk memilih beberapa
toko buku online yang akan menjadi ojek penelitian serta atribut-atribut yang
melekat pada toko buku online tersebut. Untuk itu penulis menggunakan
kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui website e-commerce
yang dikenal baik oleh responden serta atribut-atribut yang dianggap penting
oleh responden dalam memilih toko buku online.
Metode Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010: 6).
Dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa teknik atau metode
pengumpulan data, yaitu terdiri dari : wawancara mendalam (intensive/depth
interview), observasi atau pengamatan lapangan (field observation),
wawancara kelompok (focus group discussion), dan studi kasus (case study).
Perbedaannya hanya dalam perlakuan saja. (Ardianto, 2010: 162)
Metode penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang menitikberatkan
pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan
bertindak sebagai pengamat dengan membuat kategori perilaku, mengamati
53
gejala dan mencatatnya. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan
menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. (Ardianto. 2010:
60)
Berdasarkan observasi yang dilakukan, penulis berhasil
mengidentifikasi sebanyak kurang lebih 150 website e-commerce toko buku
online di Indonesia yang kemudian dikerucutkan maksimal menjadi 4 website
e-commerce. Pengambilan jumlah maksimal tersebut merujuk kepada
penelitian yang dilakukan oleh Dr. George A. Miller, seorang ahli psikologi
dari Universitas Harvard dimana beliau menyimpulkan dari hasil
penelitiannya bahwa konsumen tidak mampu mengolah data dengan baik dari
tujuh merek secara bersamaan (Alries Opcit, p30). Pengerucutan ini dilakukan
berdasarkan traffic ke-empat situs web e-commerce tersebut menurut situs
alexa.com. dan berdasarkan penelusuran google terdapat 4 besar toko buku
online di Indonesia:
1. www.bukukita.com with 1,350,000 results
2. www.bukabuku.com with 1,220,000 results
3. www.bukudiskon.com with 851,000 results
4. www.kutukutubuku.com with 832,000 results
54
Sedangkan beberapa atribut yang diperoleh dari beberapa sumber
diolah terlebih dahulu tingkat kepentingannya dari responden dan situs web
www.oneupweb.com yang merupakan digital marketing agency
berpengalaman di bidang e-commerce.
Peneliti melakukan penelitian dalam upaya mengetahui tentang posisi
website e-commerce toko buku online berdasarkan persepsi konsumen. Unit
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu individu
(konsumen). Unit analisis adalah level kumpulan data yang dikumpulkan
setelah tahap analisis data Sekaran (2003, p132)
Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross-
Sectional yaitu data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode
harian, mingguan atau bulanan, dalam rangka menjawab petanyaan penelitian,
Sekaran (2003, p177). Menurut Sekaran (2003, p135) Cross sectional study
adalah suatu penelitian dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali, per
hari, per minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
55
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Desain Penelitian
Jenis dan Metode
Penelitian
Unit Analisis Time
Horizon
T-1 Deskriptif Individu – Konsumen Cross
sectional
T-2 Deskriptif
Individu - Konsumen Cross
sectional
T-3 Deskriptif Individu – Perusahaan Cross
sectional
T-4 Deskriptif Individu – Perusahaan Cross
sectional
56
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Keterangan :
• T-1: Untuk mengetahui bagaimana posisi setiap website e-commerce toko
buku online secara relatif terhadap pesaingnya dalam pasar yang
dipersepsikan oleh responden.
• T-2: Untuk mengetahui pesepsi atribut website e-commerce toko buku
online yang melekat pada pelayanan setiap situs web e-commerce
menurut persepsi para responden.
• T-3: Untuk mengetahui penciptaan nilai baru pada kurva nilai di situs web
e-commerce PT. AVANI LENTERA JAYA.
• T-4: Memahami pengaplikasian blue ocean strategy melalui penciptaan
ruang pasar baru pada PT. AVANI LENTERA JAYA.
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, p32).
Hatch dan Farhady mendefinisikan secara teoritis bahwa variabel adalah
sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiyono,
2008, p38).
57
Berdasarkan hubungan antar variabel, analisis multivariate dapat
dibedakan menjadi dependece techniques dan interdependence techniques.
Dalam dependence techniques, terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan interdepence techniques, dimana kedudukan setiap variabel
sama, tidak ada variabel bebas dan terikat. Yang diteliti adalah interelasi antar
variabel. Dari interrelasi itu kemudian diambil kesimpulan-kesimpulan sesuai
teknik yang dipakai (Simamora, 2005, p10).
Dalam penelitian ini objek penelitian yang dipakai adalah website e-
commerce toko buku online yang ada di Indonesia yang didapat dari hasil pra-
riset awal yaitu sebanyak 4 situs web e-commerce. Sedangkan variabel
penelitian berupa atribut-atribut yang mendasari pemilihan konsumen
terhadap suatu website e-commerce.
58
Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Variabel
Positioning
Variabel Atribut
1.Accesibility
2.Customer Service
3.Product Availability
4. Pricing
5. Easy Payment
Indikator
1. Kemudahan dan kenyamanan saat browsing situs E – Commerce, user friendly, dapat diakses melalui Smartphone
2. Kualitas pelayanan Customer Service seperti: proses dan prosedur pemesanan diinfokan dengan baik, pemilihan jasa TIKI dalam pengiriman
3. Ketersediaan dan kelengkapan buku (impor dan lokal)
4. Harga buku dan biaya kirim
5. Proses pembayaran yang mudah melalui pembayaran payment gateway, COD, sampai pembayaran kredit menggunakan EDC wireless
Skala Pengukuran
Semantic
Differential
Scale
59
3.3 Jenis dan Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, yang pertama perlu
diketahui adalah mengenal jenis-jenis data. Data dikelompokkan sebagai
berikut (Sugiyono, 2007, p10).
• Menurut sifat
1. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka (non
numeric).
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
• Menurut Sumber
1. Data internal, yaitu data yang bersumber dari keadaan atau kegiatan
suatu perusahaan.
2. Data eksternal, yaitu data yang bersumber dari luar perusahaan.
• Menurut Cara Memperoleh
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
suatu perusahaan atau perorangan langsung dari obyeknya.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi.
60
• Menurut Waktu Pengumpulan
1. Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode
tertentu yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode
tersebut.
2. Data time section (berkala), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu
ke waktu yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan suatu
kegiatan dari waktu ke waktu. Data ini sering disebut data historis.
Di dalam penulisan skripsi ini, jenis data yang digunakan oleh
penulis adalah jenis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2008, p7) data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau
gambar. Data kualitatif yang digunakan adalah data tentang positioning
website e-commerce di Indonesia, serta pengimplementasian blue ocean
strategy berdasarkan teori yang dikemukakan oleh W. Chan Kim dan
Renee Maugborgne. Sedangkan data kuantitatif yangdigunakan untuk
mengetahui peta posisi non atribut dan peta
61
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan Data Jenis Data Sumber Data
T – 1 Kusioner – Konsumen Kuantitatif Primer - Kuesioner
T – 2 Kusioner – Konsumen Kuantitatif Primer - Kuesioner
T – 3 Wawancara – Perusahaan Kualitatif Primer - Wawancara
T – 4 Wawancara – Perusahaan Kualitatif Primer - Wawancara
Keterangan :
T-1 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui
kuisioner yang dibagikan kepada konsumen.
T-2 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui
kuisioner yang dibagikan kepada konsumen.
T-3 : Sumber data yang merupakan data primer dan sekunder yang didapat
melalui wawancara yang ditujukan kepada perusahaan.
T-4 : Sumber data yang merupakan data primer yang didapat melalui
wawancara yang ditujukan kepada perusahaan.
62
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Natsir, teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang
diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian (Riduwan dan Kuncoro,
2006, p213). Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan
tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan focus
penelitian yang diteliti.
Untuk mengumpulkan data yang akan diolah, maka teknik pengumpulan
data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku dan literatur lain
yang berhubungan dengan materi penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data sekunder dengan membaca, mengumpulkan data,
mencatat laporan resmi dari perusahaan dan mempelajari text book (buku-
buku wajib) dan buku-buku pelengkap atau referensi seperti: majalah,
jurnal, dan media cetak lainnya di perpustakaan dan tempat lainnya. Dengan
studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan
landasan teori sebagai bahan untuk studi perbandingan.
63
• Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Wawancara
Menurut Sugiyono (2008, p137) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Penelitian ini untuk memperoleh
data primer yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada
pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian.
b. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2008, p142), kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuisioner digunakan untuk melakukan pengumpulan data dari responden,
dimana peneliti menyusun format pertanyaan-pertanyaan dengan harapan
responden akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
Kuesioner digunakan untuk mengetahui website-website e-commerce
yang dikenal baik oleh responden dan atribut-atribut yang dianggap
penting oleh responden dalam memilih website e-commerce toko buku
64
online. Kuesioner ini berisi data-data yang digunkan untuk mencapai
tujuan penelitian.
3.5 Teknik Pengambilan Sample
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p40), teknik pengambilan
sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang
representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili
dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Ada dua macam teknik dalam pengambilan sampel, yaitu:
1. Probability Sampling
Suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi
anggota sampel, dimana pemilihannya dilakukan sedemikian rupa
sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Cara ini dianggap objektif karena bersifat netral.
2. Non probability Sampling
Suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi anggota
sampel, dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama
untuk dipilih. Cara ini bersifat subjektif.
65
Dari kedua teknik pengambilan sampel diatas, peneliti
memutuskan untuk menggunakan non probability sampling. Teknik ini
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2008, p82).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengambilan
sampel dengan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan, atau mungkin sebagai penguasa/ahli sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti
(Sugiyono, 2008, p392). Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan
oleh peneliti maka dalam penelitian ini sampel sumber data yang akan
dipilih adalah pebisnis, pegawai kantoran, mahasiswa, pengusaha,
akademisi, dan masyarakat dengan profesi lainnya. Karena populasi yang
akan dibahas dalam penelitian ini merupakan responden yang sudah
pernah menggunakan jasa layanan e-commerce toko buku online, maka
dalam proses pengumpulan data dengan kuesioner akan dilakukan
penyaringan (screening) terlebih dahulu. Dengan pertanyaan pembuka,
“Apakah anda pernah menggunakan jasa layanan e-commerce toko buku
online?” Jika jawaban “Pernah”, maka orang tersebut masuk ke dalam
66
populasi, sedangkan jika jawaban “Tidak Pernah”, maka orang tersebut
tidak termasuk ke dalam populasi dan tidak diambil pendapatnya.
3.5.1 Teknik Pengolahan Sampel
Menurut Sukandarrumidi (2006, p50) sampel adalah bagian dari
populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Teknik
pengolahan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik non probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku belanja buku secara
online di Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan data dari APJII (2001) jumlah
pengguna internet rumahan berjumlah lebih dari 700.000 orang. Sedangkan
lebih dari 30% pengguna berada di daerah Jakarta sehingga populasi pelaku
belanja buku secara online di Jakarta sangat besar dikarenakan konektivitas
internet yang banyak dan menyebar disertai kondisi jalan yang padat dan
macet meningkatkan potensi tersebut. Menurut Sugiono (2007, p73) sample
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Secara umum, besarnya konsumen dari suatu merek produk jarang diketahui
dengan pasti.
3.6 Metode Analisis
Menurut Istijanto (2009, p93), analisi merupakan tindakan mengolah
data hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam menjawab masalah
riset. Pemilihan metode untuk penulisan ini harus sesuai dengan jenis riset
67
yang dijalankan. Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian
adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui makna dari
data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian, hasil penelitian pun akan
segera diketahui.
Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini
adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dimana data yang
diperoleh akan diolah dengan menggunakan software IBM SPSS (Statistical
program for social science) versi 20 untuk windows.
3.6.1 Skala Pengukuran
1. Semantic Differential Scale
Skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar
(dua kutub), seperti: panas-dingin; baik-tidak baik. Karakteristik bipolar
tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek,
yaitu:
a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek
b. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan suatu objek.
68
c. Aktivitas, yaitu tingkat gerakan suatu objek (Iskandar, 2000:154-
155)
Untuk menginterpretasikan hasil pengukuran melalui semantic
differential scale dengan rumus:
Keterangan:
RS = Rentang Skala
m = skor tertinggi pada skala
n = skor terendah dalam skala
b = jumlah kelas atau katergori yang diinginkan
Cooper dan Schindler mencatat dua keuntungan skala ini. Pertama,
menghasilkan data interval, sehingga memenuhi syarat sebagi data
metric. Kedua, skala ini dapat mengukur sikap sejumlah besar
responden karena mudah digunakan.
2 Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau tentang kejadian atau gejala social. Dalam
penelitian gejala social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian
(Riduwan dan Kuncoro, 2007,p20).
Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau
69
dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai
berikut:
Pernyataan positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3. Skala Nominal
Adalah skala pengukuran yang menyatakn kategori, kelompok atau
klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variabel.
(Indriantoro, 2002, p97)
4. Skala Guttman
Skala Guttman adalah skala yang sangat baik untuk meyakinkan
peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti,
yang sering disebut dengan attribute universal. Skala Guttman
ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang berifat jelas
(tegas) dan konsisten yaitu “ya dan “tidak”.
70
3.6.2 Uji Data Menggunakan Analisis Deskriptif
Analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang
telah terkumpul berdasarkan jawaban responden adalah melalui distribusi
item dari masing-masing variabel.
Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data demografi
dan perilaku responden yang termasuk ke dalam kelompok pertanyaan
pertama dalam kuesioner
3.6.3 Uji Cochran
Uji cohran digunakan pada data dengan skala nominal atau untuk
informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi) misalnya informasi “ya”
atau “tidak”. Penggunaan uji ini adalah untuk mengetahui keberadaan
hubungan antara beberapa variabel.
Hipotesis pengujian:
Ho = Kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua variabel
(asosiasi)
Ha = kemungkinan jawaban “ya” adalah berbeda untuk semua variabel
(asosiasi)
Langkah-langkah:
71
1. Hitung statistic Chocran Q test dengan rumus:
Dimana:
K adalah jumlah variabel
N adalah jumlah responden (pengamatan)
Cj adalah total respon pada j variabel dalam (kolom)
Ri adalah total respon pada I pengamatan (baris)
2. Tolak Ho bila
Uji cohran digunakan dengan menggunakan program SPSS, dengan
melihat pada nilai cohran Q pada test statistic. Jika nilai cohran
dengan DF n-1 maka Ho diterima yang berarti semua asosiasi yang diuji
saling berhubungan menentukan atribut-atribut dalam pemilihan merek
situs web e-commerce toko buku online. Jika diperoleh nilai Cochran Q
maka dapat disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima Ho. Dengan
demikian tidak semua asosiasi adalah sama dan harus dilakukan uji cohran
kembali dengan mengeluarkan butir asosiasi yang di uji dengan frekuensi
terkecil sampai Ho diterima dan butir-butir yang tersisa adalah asosiasi
penentu atribut-atribut situs web e-commerce toko buku online.
72
3.6.4 Analisis Multidimensional Scalling (MDS)
MDS bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai rancangan
optimal secara holistic pada produk, dimana konsumen memandang merek
produk secara keseluruhan dan bergantung dari keunggulan yang ditonjolkan
bersama dengan komunikasi pemasarannya (Petiot & Grognet, 2002)
Menurut sumber lain, MDS, responden menyediakan evaluasi
terhadap semua objek yang sedang dipertimbangkan, sehingga solusi biasa
dicapai untuk setiap individu yang hal ini tidak dimungkinkan dalam analisis
faktor dan cluster (Hair, et al, 1998)
Kemampuan MDS untuk menghasilkan dimensi-dimesi tanpa
keharusan mendeskripsikan atribut-atribut produk. Kata menghasilkan dibuat
dalam tanda kutip dengan makna bahwa MDS tidak menyatakn dimensi-
dimensi itu secara eksplisit, tetapi melalui pertimbangan (judgement) peneliti.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan penilaian responden terhadap
kemiripan atau ketidak miripan dari toko buku online antara satu dengan
lainnya, ke dalam peta persepsi (spatial map).
Pendekatan yang digunakan dalam analisis MDS yaitu: similaritas
(persepsi) dan preferensi. Pendekatan similaritas menggunakan data tingkat
kemiripan dan tingkat perbedaan antar stimulus terdiri dari (Green, Camone &
Smith, 1984):
73
1. Similaritas non-atribut (persepsi langsung) pendekatan ini mengahasilkan peta
persepsi non-atribut
2. Similaritas atribut (persepsi tidak langsung). Pendekatan ini menghasilkan peta
persepsi atribut.
Pendekatan prefensi, menggunkakn data berupa data dominasi atau
urutan preferensi antar stimulus (merek atau atribut). Pendekatan ini akan
menghasilkan peta persepsi melalui cara-cara sebagai berikut (Green et ai,
1984)
1. Preferensi internal, peta persepi yang dihasilkan berasal dari data prefensi
2. Preferensi eksternal, Peta yang dihasilkan berasal dari peta presepsi, dimana
posisi relative merek-merek terhadap merek ideal pada peta hasil preferensi
dimasukkan ke dalam peta persepsi
MDS berhubungan dengan pembuatan grafik (map) untuk
menggambarkan posisi sebuah objek dengan objek yang lain, berdasarkan
kemiripan (similarity) objek-objek tersebut. Syarat pembuatan jumlah
pasangan objek penelitian dalam data kemiripan (similarity) yaitu nomor
pasangan yang diperbandingkan untuk memperoleh tingkat kemiripan atau
keserupaan adalah n(n-1)/2. Dimana n adalah total jumlah objek. Selanjutnya
data hasil pasangan similarity tersebut diolah dengan program SPSS. Hasil
akhrinya adalah sebuah peta persepsi dengan dimesni-dimensinya yang diisi
berdasarkan pemikiran dan kebijaksanaan peneliti.
74
Dalam penelitian ini, analisisi MDS digunakan sebagai prosedur untuk
menggambarkan persepsi konsumen mengenai toko buku online.
Penamaan dimensi dan interpretasi terhadap peta persepsi:
Apabila sebuah peta presepsi telah terbentuk maka langkah selanjutnya adalah
memberikan nama pada dimensi yang ada dan menginterpretasikan konfigurasi
dari peta persepsi tersebut. Proses pemberian nama pada dimensi yang
terbentuk sangat bergantung pada penilaian nama dimensi, yaitu:
1. Meskipun menggunakan pendekatan similaritas non atribut. Data yang
berkaitan dengan preferensi terhadap atribut tetap diperlukan. Dengan
menggunakan metode statistic seperti regresi, vektor-vektor atribut
kemungkinan dapat diperoleh sehingga akan membantu dalam pemberian nama.
2. Setelah data similaritas non atribut/preferensi diperoleh, selanjutnya responden
ditanya tentang kreteria yang digunakannya dalam membuat evaluasi
(similaritas/preferensi), kriteria2 subjektif tersebut dapat digunakan dalam
proses penamaan dimensi.
3. Jika memungkinkan, peta persepsi telah terbentuk dapat ditunjukkan kembali
kepada responden untuk diminta memberikan nama pada dimesni berdasarkan
konfigurasi yang ada.
4. Jika karakteristik objektif dari merek-merek dapat diketahui, dapat digunakan
sebagai bantuan dalam menginterpretasikan demensi pada peta persepsi secara
subjektif.
Berkaitan dengan interpretasi konfigurasi pada peta persepsi, maholtra (2004),
75
berpendapat:
1. Semakin dekat suatu merek dengan merek lain, semakin kuat intensitasnya dan
sebaliknya
2. Merek-merek yang mempunyai koordinat terjauh dan berada dengan suatu
sumbu di dalam dimesi yang terbentuk, memilik karakteristik yang paling kuat,
sehingga kekuatan dan kelemahan merek tersebut dapat diketahui dengan jelasa
3. Jarak yang terbentuk pada peta persepsi menunjukkan adanya peluang potensial
untuk pengembangan produk baru
4. Sumbu gris tidak memiliki arti dan orientasi dari peta dianggap arbiter.
Perharian ditujukan kepada jarak (jauh-dekat) antar titik-titik dalam peta dan
bergantung convenience dari peneliti
3.7 Rancangan Implikasi Penelitian
Untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian dilakukan
survey melalui kuesioner, yang kemudian dilakukan dengan metode Analisis
Multidimensional Scalling (MDS) dengan bantuan software IBM SPSS V 20.
Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah sebuah positioning merek-
merek situs web e-commerce toko buku online berupa peta persepsi yang
dihasilkan berdasarkan persepsi responden, memberikan gambaran keadaan
persaingan antar merek situs web e-commerce toko buku online menurut
persepsi responden, dapat menganalisa posisi seitap produk situs web e-
commerce toko buku online dari sisi atribut dan non-atribut pada peta persepsi,
yang juga membantu perusahaan mengetahui atribut yang paling dominan
76
dalam pemilihan sebuah merek situs web e-commerce toko buku online.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan hasil yang memuaskan
kepada Bukudiskon.com PT. Avani Lentera Jaya dapat menempatkan produk
dan menetukan strategi yang tepat dalam pasar persaingan antar merek situs
web e-commerce toko buku online.
Didalam penelitian ini juga akan dibahas akan dibahas beberapa
masalah yaitu melihat brand positioning dan image mapping situs web
bukudiskon dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor lainnya analisis
pemetaan brand ini akan membantu strategi perencanaan ke depan perusahaan
dalam menciptakan inovasi nilai dan ruang pasar baru dalam upaya
pengaplikasian strategi samudra biru (blue ocean strategy). Dari image
mapping yang dihasilkan oleh Correspondence Analysis dapat digunakan
sebagai kanvas strategi dalam menggambarkan fokus perusahaan dan
kompetitornya dalam industri, yang nantinya akan digunakan juga pada saat
pengujian strategi blue ocean strategy ketika memasukkan inovasi nilai baru
pada kanvas strateginya. Apabila kurva nilai dalam kanvas strategi yang baru
memenuhi persyaratan akan standar yang dirumuskan oleh Kim dan
Mauborgne maka strategi tersebut dapat dipastikan masuk ke dalam strategi
blue ocean strategy. Hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan ruang pasar
baru bagi PT. AVANI LENTERA JAYA untuk situs web e-commerce toko
buku online bukudiskon.com.