bab iii e-commerce (repaired)
TRANSCRIPT
BAB III. PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN
Seperti kita ketahui, Produk, Produsen, Pasar dan Pedagang dalam dunia maya.
Usaha di dunia nyata dan dunia maya (melalui internet dan website) sebenarnya
mempunyai kemiripan, namun ada pula perbedaan mendasar. Katakanlah kita ingin
jualan buku. Bila melakukan bisnis buku di dunia nyata, kita harus menyewa ruko,
bayar biaya keamanan, listrik dan telepon, keluar tenaga lebih untuk aktivitas dalam
ataupun luar toko. Akibatnya secara mendasar membutuhkan investasi besar. Belum
lagi potensi resiko yang akan dihadapi sewaktu-waktu jika ruko tersebut terbakar
ataupun kemalingan. Maka hilanglah semua modal yang ada dalam ruko.
Berbeda jika kita jual buku tersebut melalui dunia maya. Kita cukup
menyediakan website, internet, telepon dan segelas kopi serta makanan ringan untuk
berjualan, serta mayoritas aktivitas tanpa harus meninggalkan tempat duduk. Jadi,
secara mendasar, modal yang dikeluarkan cukup kecil.
Tapi bagaimana jika data-data tersebut hilang? Setiap server tempat menyimpan
data-data jualan biasanya mempunyai offsite/mirror backup. Sehingga cukup meminta
untuk restore backup, toko kita online lagi. Cukup simpel kan?
Bila kita bicara potensi pengguna internet, data-data dari APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan Internet World Stats cukup mencengangkan.
Pengguna internet Indonesia di tahun 2000 cuma 2 juta pengguna (user) saja, sedangkan
data terakhir tahun 2008, pengguna internet Indonesia sudah mencapai 25 juta.
Peningkatan sebanyak 1.150 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sudah
mencapai 230 juta (menurut Badan Statistik Indonesia). Sedangkan pengguna internet
dunia adalah 1.463.632.361 user. Bilangan yang cukup berpotensi.
Bila kita mengacu kepada pola pendidikan saat ini, institusi pendidikan sudah
mengenalkan internet sejak SD dan SMP. Pemerintah sendiri memacu user internet
dengan mengakui adanya komunitas Blogger Indonesia, menekan biaya internet kepada
BAB III. PEMBAHASAN
14
BAB III. PEMBAHASAN
para penyelenggara jasa internet untuk menurunkan harga dan kegiatan-kegiatan
teknologi informasi lainnya. Jadi, bagaimanakah kondisi user internet Indonesia dan
dunia di tahun 2012, 2015 dan seterusnya? Bakal dasyat!
Oleh pengguna, mayoritas internet itu sendiri biasanya digunakan untuk
browsing, chatting, email, download, searching, dan ber-social networking. Padahal,
internet bisa digunakan untuk kepentingan bisnis, marketing, public relation, branding
dan sharing (blogging). Maka, salah satu tujuan dariseminar e-commerce yang dihadiri
oleh lebih dari 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa/i UNUD, STIKOM, LP3I dan
kalangan umum , adalah untuk membuka mata akan potensi internet.
Dekan Fakultas Ekonomi Udayana, Prof. Dr. I Wayan Ramantha SE., MM., Ak.,
CPA menegaskan bahwa bidang e-commerce ini sangat penting untuk dipelajari oleh
mahasiswanya. Diharapkan, e-commerce mampu membuat mahasiswa mempunyai
motivasi diri menggunakannya sebagai media untuk menjadi wirausahawan. Mengingat,
banyak lulusan Universitas rata-rata menganggur dan sedikit sekali yang telah bekerja
untuk perusahaan.
E-commerce itu sendiri adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan secara
elektronik, utamanya melalui komputer dan internet serta media elektronik lainnya.
Unsur utama penyediaan e-commerce adalah adanya produk untuk dijual, koneksi
internet, komputer, website, email, sistem administrasi dan akutansi, bank dan jasa
ekspedisi.
Varietas perdagangan yang menggunakan e-commerce tidak melulu produk,
menjual jasa juga bisa menggunakan konsep ini. Transaksi bisnis e-commerce
mayoritas dilaksanakan langsung melalui internet. Antara penjual dan pembeli tidak
harus kontak fisik/tatap muka dalam menyelesaikan transaksi bisnis tersebut. Sehingga
e-commerce memudahkan semua pihak dan memiliki segmentasi pasar nan luas,
seluruh dunia.
Contoh website yang menggunakan basis e-commerce adalah
www.fastncheap.com, http://toko.baliwae.com, www.balichemist.com,
BAB III. PEMBAHASAN
15
BAB III. PEMBAHASAN
www.wiwahasouvenir.com, dll. Basis implementasi e-commerce bagi wirausahawan itu
sendiri adalah sebagai berikut :
Mempunyai produk untuk dijual.
Mempunyai moralitas dan motivasi diri : jujur, positif, sabar, komprehensif,
rasional, energik, visi dan misi.
Harus mempunyai infrastruktur internet, komputer dan website (gratis/berbayar).
Manajemen administrasi dan akutansi : punya metode pembayaran melalui bank,
paypal, western union, dll, sistem purchase order, invoicing, receipt dan good
accounting.
Mempunyai strategi Customer Support. Berguna untuk proses transaksi dan
layanan after sales.
Manajemen Quality Control, Packing dan Ekpedisi. Untuk kontrol kualitas
produk, pengemasan dan pengiriman kepada pembeli.
Mempunyai strategi Internet Marketing (IM). Berguna untuk marketing, public
relation dan branding.
Mempunyai jiwa spiritual dan sosial.
Dalam penyediaan website dan metode pembayaran, kegiatan e-commerce bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu e-commerce sederhana dan e-commerce otomat. Secara
sederhana, website untuk kegiatan e-commerce menggunakan sistem statis ataupun
shopping cart sederhana yang berguna untuk mengumpulkan daftar order dari pembeli.
Selanjutnya proses transaksi melalui email dan menggunakan bank sebagai transaksi
finalnya.
Sedangkan e-commerce otomatisasi, semua kegiatan order dan pembayaran
dilakukan secara terintegrasi (otomatis) melalui website. Sehingga pemilik website
hanya mengatur pengemasan produk dan mengirimkannya kepada pembeli. Proses
transaksi dan manajemen keuangan sudah diwakili secara otomatis melalui website.
Tetapi, pihak yang bermain dibelakang layar website tersebut cukup kompleks, meliputi
pihak perusahaan penyedia pembayaran (payment gateway), Credit Card Interchance,
Credit Card Isuer, Merchant Account dan Bank pemilik website. Pada akhirnya,
penyediaan konsep e-commerce otomatisasi terbilang cukup mahal.
BAB III. PEMBAHASAN
16
BAB III. PEMBAHASAN
Diagram e-commerce otomat :
seseorang memberikan pertanyaan yang berintikan pesimistis terhadap
permodalan dalam e-commerce. Meski kita mempunyai website, apakah tidak perlu
modal untuk penyediaan produk/bahan baku, minimal sebagai stok? Jika kita tidak
mempunyai modal, kita bisa memposisikan diri sebagai broker (pihak tengah) dalam
berwirausaha melalui e-commerce. Produk bisa disediakan oleh orang
lain/pengrajin/publisher, sedangkan kita yang mempunyai sistem e-commerce bertugas
sebagai marketing atau penjual langsung. Maka, dibutuhkan kepiawaian dalam
penyediaan bahan baku tanpa harus keluar modal.
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic
Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh
para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce
dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau
jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain
dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan
bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.
BAB III. PEMBAHASAN
17
BAB III. PEMBAHASAN
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya
difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah
yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang
bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan
adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya
penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita
jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena
kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network),
layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan
kemudahan akses. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data
sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan
ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce,
para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan
melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir
menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks)
yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan
bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce
memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
BAB III. PEMBAHASAN
18
BAB III. PEMBAHASAN
Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya
David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies,
aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities
through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and
information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan
proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan
secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau
antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika
diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
1. Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen
pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien
dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi
mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga
dapat menarik pelanggan lebih banyak.
2. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi
reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi
komersial.
BAB III. PEMBAHASAN
19
BAB III. PEMBAHASAN
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association
(IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah
disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain
dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya,
biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis
dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga
organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu
sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan
hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja
dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam
menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya,
mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang
cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
3. Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti
iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di
internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim
melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai
ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di
internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di
berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta
pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.
BAB III. PEMBAHASAN
20
BAB III. PEMBAHASAN
Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu;
Business to Business(B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis,
sedangkan
Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping
mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer
BAB III. PEMBAHASAN
21