bab iii akuntabilitas kinerja -...
TRANSCRIPT
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 54
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2014
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau
kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan
Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014dan Renstra
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tahun 2014dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014dengan realisasinya.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian target kinerja, di bawah ini akan
disajikan capaian kinerja atas sasaran/target yang telah ditetapkan awal Tahun
2014. Secara umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
memuaskan dan disajikan pula informasi kinerja pembangunan pendidikan
lainnya yang telah dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan
tahun 2014 sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
1) APK PAUD (3-6 tahun) 61.80 66,52 71,66 76,66 78,54 102,46
2) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
8.07 9.13 16,04 16,05 16,07 100,13
3) Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI Paket A) 112,67 112,69 112.70 112.71 112.72 100,01
- (SMP/MTs/Paket B) 102,12 102,15 102.22 102.25 102.85 100,59
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 55
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
4) Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97,16 97,23 97,83 97.87 98 100,14
- (SMP/MTs/Paket B) 85,96 86,07 86,36 86.41 87.60 101,38
5) Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0,18 0,13 0,12 0.11 0.10 110,00
- (SMP/MTs) 0,40 0,39 0,37 0.35 0.35 100,00
6) Angka Mengulang
- (SD/MI) 2,59 2,13 1,93 1.50 1.69 88,75
- (SMP/MTs) 0,20 0,15 0,14 0.10 0.13 76,92
7) Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99,45 99,91 99,92 99.93 99.93 100,00
- (SMP/MTs) 98,31 98,88 98,99 99.00 99.03 100,03
8) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
98,67 98,85 98,92 98.95 98.96 100,00
9) Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 23 23 23 23 24 95,83
- (SMP/MTs) 35 30 30 28 30 93,33
10) Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 13 13 13 15 15 100,00
- (SMP/MTs)
12 12 12 15 12 125,00
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 56
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
11) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) 21 24 24 - - -
- (SMP) 66 66 66 - - -
12) Sekolah yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
- (SD/MI) 9,09 0 16,67 10 35 350,00
- (SMP/MTs) 13,3 0 41,17 3 45 1.500,00
13) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
73,78 74,21 78,21 78.72 78.23 99,37
14) Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/ SMALB/Paket C
54,97 55,94 59,78 60.51 65.78 108,70
15) Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0,83 0,80 0,68 0.66 0.65 101,53
16) Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97,73 98,14 98,27 98.28 98.52 100,25
17) Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0,19 0.19 0,17 0.18 0.15 120,00
18) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87,69 87,78 87,89 87.92 88.36 100,50
19) Rasio jumlah siswa SMA:SMK
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
40.00:
60.00 39,99:60,01
100,03
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 57
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
20) Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
36 33 33 33 24 137,50
21) Rasio siswa per guru SMA/SMK
12 12 12 15 15 100,00
22) Jumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK
59 69 69 - - -
23) Sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
8,3 0.00 38.46 3 40 1.333,34
24) Persentase sekolah berakreditasi
51.00 63.00 65,00 84.75 68,86 81,25
25) Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
73.79 73,03 72.15 73,05 72,97 99,89
26) Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
223 382 458 1.000 850 85,00
SASARAN STRATEGIS2
Menurunnya buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Angka Melek Huruf usia usia 15 – 24 tahun
99.29 99.30 99.36 99.45 99,69 100,25
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 58
SASARAN STRATEGIS3
Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4
69.19 71.3 75.51 78.49 83,02 105,78
2) Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi
13,98 21,41 30,92 66.21 35,10 53,01
SASARAN STRATEGIS4
Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi
Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan
2 2 10 10 10 100,00
B. ANALISA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 8 (delapan) program
prioritas dan 5 (lima) program penunjang sebagaimana tercantum dalam
perencanaan kinerja. Program - program utama pembangunan pendidikan yang
dilaksanakan di Jawa Timur meliputi:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajardikdas 9 tahun)
3. Program Pendidikan Menengah (Dikmen)
4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI)
5. Program Pendidikan Luar Biasa (PLB)
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 59
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
8. Program Pendidikan Tinggi (Perti)
Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
memiliki kewajiban memenuhi target kinerja sasaran strategis dengan indikator
kinerja utama sebagai tolok ukur capaian program yang telah ditetapkan.
Ketercapaian indikator kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014. Berikut disajikan tingkat
ketercapaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
berdasarkan sasaran strategis.
SASARAN STRATEGIS 1:
Meningkatkan aksesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan anak
usia dini (PAUD), pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan menengah
(Dikmen) dan pendidikan luar biasa (PLB)
Pencapaian target kinerja atas sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
1. APK PAUD (3-6 tahun) 76,66 61.80 66,52 71,66 78,54 102,46
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
16,05 8.07 9.13 16,04 16,07 100,13
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI Paket A) 112.71 112,67 112,69 112,70 112,72 100,01
- (SMP/MTs/Paket B)
102.25 102,12 102,15 102,22 102,85 100,59
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 60
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97.87 97,16 97,23 97,83 98 100,14
- (SMP/MTs/Paket B) 86.41 85,96 86,07 86,36 87,60 101,38
5. Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0.11 0,18 0,13 0,12 0,10 110,00
- (SMP/MTs) 0.35 0,40 0,39 0,37 0,35 100,00
6. Angka Mengulang Jenjang SD/MI
- (SD/MI) 1.50 2,59 2,13 1,93 1,69 88,75
- (SMP/MTs) 0.10 0,20 0,15 0,14 0,13 76,92
7. Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99.93 99,45 99,91 99,92 99,93 100,00
- (SMP/MTs) 99.00 98,31 98,88 98,99 99,03 100,03
8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
98.95 98,67 98,85 98,92 98,96 100,00
9. Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 23 23 23 23 24 95,83
- (SMP/MTs) 28 35 30 30 30 93,33
10. Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 15 13 14 13 15 100,00
- (SMP/MTs) 15 12 12 12 12 125,00
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 61
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) - 21 24 24 - -
- (SMP) - 66 66 66 - -
12. Sekolah yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
- (SD) 10 9.09 0 16.67 35 350,00
- (SMP) 3 13.3 0 41.17 45 1500,00
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK
78.72 73,78 74,21 78,21 78,23 99,37
14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
60.51 54,97 55,94 59,78 65,78 108,70
15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0.66 0,83 0,80 0,68 0,65 101,53
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
98.28 97,73 98,14 98,27 98,52 100,25
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.18 0,19 0.19 0,17 0,15 120,00
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.92 87,69 87,78 87,89 88,36 100,50
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33 36 33 33 24 137,50
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15 12 12 12 15 100,00
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK
40.00:
60.00
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
39,99: 60,01
100,03
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 62
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK
- 59 69 69 - -
23. Sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
3 8.3 0 38.46 40 1.333,34
24. Persentase sekolah berakreditasi
84.75 51.00 63.00 65.00 68,86 81,25
25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
73,05 73.79 73.03 72.15 72,97 99,89
26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
1.000 223 382 458 850 85,00
Sasaran strategis ini didukung oleh beberapa program, di antaranya:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pagu anggaran Program Pendidikan Anak Usia Dini sebesar Rp.
19.336.621.850,- dengan realisasi sebesar Rp. 18.536.353.811,- (95,86%).
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak. Program
pendidikan ini bukan hanya sekedar untuk memberikan pengalaman belajar,
tetapi dimaksudkan untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia sejak usia dini.
Program PAUD bertujuan agar semua anak usia dini, laki laki maupun
perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan
tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap
perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti
pendidikan jenjang sekolah dasar.
Program ini dititikberatkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan
melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 63
dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang
sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian % Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
1. APK PAUD (3-6 tahun)
76,66 61,80 66,52 71,66 78,54 102,46
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
16,05 8.07 9.13 16,04 16,07 100,13
Berdasarkan kondisi data kinerja sasaran PAUD di atas, dapat kita lihat
perkembangannya dari tahun ke tahun persentasenya semakin meningkat.Di
tahun 2013APK PAUD mencatat perkembangan yang menggembirakan yaitu
sebesar 71,66%, dan meningkat di tahun 2014sebesar 78,54%.
Pencapaian APK PAUD pada tahun 2013 yang melampaui target
menunjukkan bahwa semakin banyak anak usia 3 – 6 tahun yang terlayani
oleh PAUD melalui jenjang formal (TK) maupun nonformal (KB, TPA, SPS).
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui berbagai kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan Mutu TK/RA (067)
2. Kegiatan : Manajemen pendidikan TK/RA (068)
3. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PAUD (069)
4. Kegiatan : Pengembangan manajemen PAUD (076)
Jumlah peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
pada tahun 2012 973.497 orang meningkat menjadipada tahun 2013 jumlah
siswa meningkat pesat menjadi 1.410.568 orang dan kembali meningkat
menjadi 1.410.571 orang pada tahun 2014.Adapun jumlah lembaga, kelas dan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 64
guru TK terus mencatatkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun
ke tahun seperti rincian tabel berikut:
Tabel 5 Perkembangan pendidikan formal pada jenjang TK/RA
Tahun 2012– 2014
No. Komponen Satuan 2012 2013 2014
1 Pend Usia 4-6 tahun
Pend Usia 3-6 tahun
Orang
Orang
1.973.323
-
-
2.423.240
2.454.652
2
Siswa
a. TK
b. RA
Orang
Orang
Orang
973.497
754.094
219.403
1.410.568
929.721
480.847
1.410.571
929.724
480.847
3
Guru
a. TK
b. RA
Orang
Orang
Orang
86.432
70.121
16.311
98.548
70.418
28.130
99.758
70.418
29.340
4
Lembaga
a. TK
b. RA
Lembaga
Lembaga
Lembaga
22.347
17.691
4.656
23.940
18.217
5.723
26.984
20.170
6.814
5
Kelas
a. TK
b. RA
Kelas
Kelas
Kelas
55.286
46.162
9.124
63.611
48.731
14.880
67.377
48.731
18.646
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2011/2012 – 2013/2014Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Jumlah penduduk usia Taman Kanak-Kanak yaitu usia 4 - 6 tahun di Provinsi
Jawa Timur (menurut BPS) menunjukkan peningkatan dari1.973.323 orang
pada tahun 2012, sedangkan untuk pengukuran di tahun 2013, tolok ukur dari
BPS telah berubah dari jumlah penduduk usia 4-6 menjadi jumlah penduduk
usia 3-6 tahun sebanyak 2.423.240 orang dan meningkat lagi menjadi
2.454.652 orang pada tahun 2014.
Berbagai kegiatan untuk mendukung keberhasilan Program Pendidikan Anak
Usia Dini juga terlaksana, di antaranya Workshop Pembelajaran Terpadu di
TK, Workshop Pembelajaran Berbasis sekolah di TK, Workshop
Pengembangan pembelajaran berbasis kecerdasan jamak di TK, Workshop
pengembangan kepribadian melalui life skill di TK, Semiloka Penguatan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 65
Pembelajaran di TK, Bimbingan teknis pengembangan kurikulum TK, Rakor
Evaluasi Peningkatan mutu TK/RA, Sosialisasi Hibah dan Monev
pembangunan/rehabilitasi Gedung TK/RA.
Dalam mengasah keterampilan peserta didik dan tenaga pendidik juga
diselenggarakan kegiatan lomba – lomba yang meliputi Lomba Bina Kreatifitas
Anak TK dalam Rangka HAN, Lomba Lingkungan Sekolah Sehat TK.
Selain itu, peningkatan kualitas pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini juga
diupayakan dicapai melalui pelaksanaan Rakor Tiga Komponen Pendidikan
TK (Dinas Pendidikan Kab/Kota, GOPTKI, dan IGTKI) untuk menunjang
kinerja Manajemen Program PAUD yang baik.
Meskipun target kinerja yang ditetapkan sudah terlampaui, namun dalam
proses pencapaiannya terdapat beberapa permasalahan yang perlu
diantisipasi di tahun mendatang, antara lain:
1. Data dari Kabupaten/Kota kurang lengkap
2. Kurangnya fasilitas belajar
3. Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah
4. Jumlah Guru PAUD dengan kuota kegiatan peningkatan mutu pendidik
PAUD masih belum terpenuhi.
5. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di
provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang
diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran di daerahnya.
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Data dari Kabupaten/Kota lebih dilengkapi
2. Menambah fasilitas edukasi untuk lembaga PAUD
3. Melakukan Koordinasi lebih lanjut antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah agar tercipta sinkronisasi koordinasi sehingga dapat
membuat perencanaan program yang lebih matang.
4. Merekrut beberapa orang per Kab/Kota untuk mengikuti pelatihan
peningkatan mutu pendidikan PAUD.
5. Mengadakan sosialisasi dalam peningkatan kinerja Guru PAUD.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 66
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (1.01.16)
Pagu anggaranprogram Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebesarRp.
61.827.906.380,- dengan realisasiRp. 54.608.840.832,- (88,32%). Program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan
dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non
formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI dan Paket A serta SMP, MTs
dan Paket B. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu
sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan
guru.
Sasaran program ini adalah seluruh anak usia 7 – 15 tahun baik laki – laki
maupun perempuan agar dapat memperoleh pendidikan, setidak – tidaknya
sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahundimaksudkan untuk
menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan
pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B.Program ini dititikberatkan
untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke
jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah
dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga
seluruh penduduk usia 13-15 tahun dapat menyelesaikan, setidaknya,
pendidikan pada jenjang menengah pertama.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian
% Capaian
2014 2012 2013 2014
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI/Paket A) 112.71 112,69 112,70 112,72 100,01
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 67
- (SMP/MTs/Paket B)
102.25 102,15 102,22 102,85 100,59
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97.87 97,23 97,83 98 100,14
- (SMP/MTs/Paket B) 86.41 86,07 86,36 87,60 101,38
5. Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0.11 0,13 0,12 0,10 110,00
- (SMP/MTs) 0.35 0,39 0,37 0,35 100,00
6. Angka Mengulang Jenjang SD/MI
- (SD/MI) 1.50 2,13 1,93 1,69 88,75
- (SMP/MTs) 0.10 0,15 0,14 0,13 76,92
7. Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99.93 99,91 99,92 99,93 100,00
- (SMP/MTs) 99.00 98,88 98,99 99,03 100,03
8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
98.95 98,85 98,92 98,96 100,00
9. Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 23 23 23 24 95,83
- (SMP/MTs) 28 30 30 30 93,33
10. Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 15 14 13 15 100,00
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 68
- (SMP/MTs) 15 12 12 12 125,00
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) - 24 24 - -
- (SMP) - 66 66 - -
12. Sekolah yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
- (SD) 10 0 16,67 35 350,00
- (SMP) 3 0 41,17 45 1500,00
Data tersebut di atas menunjukkan bahwa secara umum capaian indikator kinerja
program Pendidikan Dasar telah tercapai, seperti meningkatnya nilai Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2014.
97,08 97,16
97,23
97,83
98
96,6
96,8
97
97,2
97,4
97,6
97,8
98
98,2
2010 2011 2012 2013 2014
APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
APM SD/SDLB/MI/Paket A
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 69
2010 2011 2012 2013 2014
APK SD/SDLB/MI/Paket A 112,53 112,67 112,69 112,7 112,72
112,4
112,45
112,5
112,55
112,6
112,65
112,7
112,75
APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
0
20
40
60
80
100
20102011
20122013
2014
0,2 0,18
0,13 0,12
0,1
2,61 2,59 2,13
1,93 1,69
99,38 99,45 99,91 99,92 98,52
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SD/MI Jawa Timur
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 70
102,11 102,12 102,15 102,22
102,85
101,6
101,8
102
102,2
102,4
102,6
102,8
103
2010 2011 2012 2013 2014
APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
APK SMP/MTs/SMPLB/PaketB
85,94 85,96 86,07
86,36
87,6
85
85,5
86
86,5
87
87,5
88
2010 2011 2012 2013 2014
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
APMSMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 71
Dapat kita lihat partisipasi orang tua untuk menyekolahkan anak usia 7 -12 tahun ke
jenjang SD/MI yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun
ke tahun. Di tahun 2011APK jenjang SD/MI mencapai 112,67% kemudian
mengalami peningkatan sebesar 112,69% di tahun 2012, hinggamencapai
112,70% di tahun 2013 dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014
sebesar 112,72%. APK jenjang SMP/MTs dapat kita lihat persentase capaiannya
di tahun 2011 persentasenya sebesar 102,12%, kemudian bertambah di tahun
2012 sebesar 102,15%, kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi
sebesar 102,22% dan pada tahun 2014 nilainya menjadi sebesar 102,85%.
Berikutnya,indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI dari
97,08% di tahun 2010, meningkat menjadi 97,16% di tahun 2011 dan selanjutnya
naik kembali menjadi 97,23% di tahun 2012, kemudian meningkat terus di tahun
2013 menjadi 97,83%, dan terjadi peningkatan kembali menjadi sebesar 98% di
tahun 2014.
Indikator Kinerja selanjutnya adalah APM jenjang SMP/MTs dari 85,94% di tahun
2010, menjadi 85,96% di tahun 2011 dan meningkat menjadi 86,07% di tahun
2012, selanjutnya naik kembali menjadi 86,36% di tahun 2013, kemudian
meningkat kembali menjadi sebesar 87,60% pada tahun 2014. APM adalah
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan0
50
100
20102011
20122013
2014
0,41 0,4 0,39
0,37 0,35
0,21 0,2 0,15 0,14 0,13
98,01 98,31 98,88 98,99 99,03
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SMP/MTs Jawa
Timur
Angka Putus Sekolah Angka Mengulang Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 72
penghitungan dari jumlah siswa usia 13-15 tahun dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 13-15 tahun, berarti kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya di jenjang SMP/MTs secara tepat waktu mengalami peningkatan.
Dari data perkembangan APK dan APM tersebut, menunjukkan pula bahwa
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Jawa Timur sangat efektif dan
signifikan terhadap kenaikan angka melanjutkan dari SD ke SMP, hal ini tidak sia-
sia bila program sharing bantuan operasional sekolah dari pemerintah Jawa Timur
sebagai pendamping Bantuan Operasional (BOS) Nasional yang tetap
dipertahankan kelanjutannya demi penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Selain itu, hal tersebut menunjukkan bahwa Program Penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan dapat
dikatakan bahwa Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Provinsi Jawa Timur
telah tuntas paripurna, sehingga bisa dilanjutkan dengan Program Rintisan Wajib
Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun yang sebenarnya di Provinsi Jawa Timur
telah dimulai pada tahun 2008.
Indikator kinerja berikutnya adalah Angka Putus Sekolah. Pada jenjang SD/MI dari
0,20% di tahun 2010 menurun menjadi 0,18% di tahun 2011dan menurun menjadi
0,13% di tahun 2012, menurun kembali menjadi sebesar 0,12% di tahun 2013, di
tahun 2014 angka putus sekolah menjadi sebesar 0,10%.Sementara itu, Angka
Putus Sekolah jenjang SMP/MTs dari 0,41% di tahun 2010 menjadi 0,40% di
tahun 2011 menurun menjadi 0,39% di tahun 2012, menurun kembali menjadi
sebesar 0,37% Di tahun 2013, dan pada tahun 2014 angka putus sekolah jenjang
SMP/MTs menjadi sebesar 0,35%. Terjadinya penurunan Indikator Angka Putus
Sekolah jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa
semakin sedikitnya murid yang putus sekolah, menandakan bahwa pembangunan
pendidikan telah berjalan dengan baik.
Indikator selanjutnya adalah menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang
SD/MI dan SMP/MTs. Dapat dilihat dari indikator Angka Mengulang Jenjang
SD/MI sebesar 2,61% di tahun 2010 menurun menjadi 2,59% di tahun 2011,
kembali terjadi penurunan di tahun 2012 menjadi 2,13% dan penurunan angka
persentase menjadi sebesar 1,93% di tahun 2013 kembali terjadi penurunan pada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 73
tahun 2014 sehingga mencapai angka 1,69%. Sedangkan untuk indikator Angka
Mengulang jenjang SMP/MTs dari 0,21% di tahun 2010 menurun menjadi 0,20%
di tahun 2011, menurun kembali menjadi 0,15% di tahun 2012, menurun menjadi
sebesar 0,14% di tahun 2013 dan kembali terjadi penurunan pada tahun 2014
menjadi 0,13%. Hal ini mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun kualitas
kepengajaran guru dalam mendongkrak prestasi siswa semakin meningkat
sehingga berdampak pada menurunnya jumlah siswa yang tidak naik kelas atau
tidak lulus.
Peningkatan kualitas hasil belajar diukur dengan meningkatnya persentase siswa
yang lulus evaluasi belajar dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI yang
mencapai 99,38% di tahun 2010, lalu meningkat menjadi 99,45% di tahun 2011
kemudian meningkat menjadi 99,91% di tahun 2012, meningkat kembali menjadi
99,92% di tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi 99,93% pada tahun 2014.
Pada jenjang SMP/MTs, Angka Kelulusan (AL) mencapai 98,01% di tahun 2010,
meningkat di tahun 2011 menjadi 98,31% dan naik lagi menjadi 98,88% di tahun
2012 dan mengalami peningkatan menjadi sebesar 98,99% di tahun 2013,
kemudian meningkat kembali menjadi 99,03% pada tahun 2014.
Selanjutnya adalah indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs, di tahun 2010 persentasenya sebesar 98,61% meningkat menjadi
98,67% di tahun 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi sebesar
98,85%, sementara di tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 98,92%, kemudian
pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi sebesar 98,96%.
Rasio siswa/kelas (SD/MI) di tahun 2010 menunjukkan angka 22 sedangkan pada
tahun 2011, 2012 dan 2013 persentase menunjukkan angka 23 dan pada tahun
2014 meningkat menjadi 24.Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio
Siswa/Kelas (SMP/MTs). Pada tahun 2010 dan 2011 menunjukkan angka 35
sedangkan pada tahun 2012, 2013 dan 2014rasio siswa/kelas menunjukkan
angka 30. Hal ini menunjukkan bahwa semakin hari jumlah murid yang belajar
diruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dengan semakin
menurunnya rasio siswa/kelas, maka semakin banyak ruang kelas baru yang
dibangun di sekolah-sekolah di provinsi Jawa Timur.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 74
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program / Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan SD/MI (083)
2. Kegiatan : Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur (084)
3. Kegiatan : Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
(086)
4. Kegiatan : Peningkatan mutu pendidikan SD/SMP melalui pendidikan jarak
jauh (087)
5. Kegiatan : Peningkatan mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan
Lingkungan (097)
6. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan dasar
(098)
Pada jenjang pendidikan SD/MI pada kurun waktu tahun 2012 sampai dengan
tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun, APK,
APM dan jumlah lulusannya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 6 Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI
Tahun 2012– 2014
No. Komponen Satuan 2012 2013 2014
1 Pend Usia 7-12 tahun Orang 3.806.927 4.055.766 3.977.011
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 681.039 724.682 789.141
a. SD Orang 532.787 574.790 632.876
b. MI Orang 148.252 149.892 156.265
3 Siswa Orang 4.211.803 4.492.919 4.439.255
a. SD Orang 3.384.692 3.647.919 3.578.885
b. MI Orang 827.111 845.000 860.370
4 Siswa Usia 7-12 tahun Orang 3.651.583 3.918.580 3.864.973
a. SD Orang 2.919.676 3.148.917 3.093.793
b. MI Orang 731.907 769.663 771.180
5 Lulusan Orang 645.296 647.412 631.898
a. SD Orang 522.608 524.182 513.109
b. MI Orang 122.688 123.230 118.789
6 Guru Orang 291.461 345.609 329.235
a. SD Orang 214.891 264.869 247.978
b. MI Orang 76.570 80.740 81.257
7 Sekolah Lembaga 26.554 27.066 26.795
a. SD Lembaga 19.734 19.900 19.629
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 75
b. MI Lembaga 6.820 7.166 7.166
8 Ruang Kelas R.Kelas 174.514 181.504 221.224
a. SD R.Kelas 133.174 138.780 175.795
b. MI R.Kelas 41.340 42.724 45.429
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2011/2012 – 2013/2014Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7 -12 tahun dan lulusan
mengalami penurunan.
Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun menurundari tahun 2012 sebanyak 3.806.927
orang meningkat menjadi sebanyak 4.055.766 orang di tahun 2013 dan menurun
menjadi 3.977.011 orang pada tahun 2014.Jumlah lulusan pada tahun 2012
645.296 orang dan meningkat menjadi 647.412 orang di tahun 2013, tetapi
mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar 631.898 orang.
Adapun jumlah siswapada tahun 2012 sebanyak 4.211.803 orang, dan pada
tahun 2013 meningkat menjadi 4.492.919 orang, tetapi mengalami penurunan
menjadi sebanyak 4.439.255 orang pada tahun 2014. Jumlah guru yang pada
tahun 2012 sebanyak291.461 orang, mengalami peningkatan pada tahun 2013
menjadi sebanyak 345.609 guru, dan pada tahun 2014 jumlah guru mengalami
penurunan menjadi 329.235 orang dikarenakan banyaknya sekolah yang
mengalami merger, dan juga banyaknya Guru Tidak Tetap yang dikurangi karena
untuk memenuhi kuota Guru PNS dan Guru Tetap Yayasan yang akan mengikuti
sertifikasi.
Sebaliknya, peningkatankonstan terjadi pada jumlah lembaga sekolah yang
berjumlah 26.554 pada tahun 2012, meningkat pada tahun 2013 menjadi
sebanyak 27.066 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah lembaga
sekolah menjadi sebanyak 26.795.Serta ruang kelas yang berjumlah 174.514
pada tahun 2012 meningkat di tahun 2013 menjadi sebanyak 181.504, sedangkan
pada tahun 2014 jumlah ruang kelas meningkat menjadi sebanyak 221.224. Hal ini
disebabkan bertambahnya gedung sekolah baru dan direhabilitasinya ruang kelas
yang rusak. Dengan demikian, diharapkan dapat mengakibatkan daya tampung
siswa per kelas lebih kecil, dari semula 40 siswa per kelas menjadi 20 – 30 siswa.
Kecilnya daya tampung siswa per kelas akan mengakibatkan proses belajar
mengajar di kelas menjadi lebih kondusif.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 76
Jika membandingkan kondisi SD dengan kondisi MI pada tahun 2012, maka
terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu jumlah siswa SD dibanding MI
berkisar 4 : 1, sedangkan jumlah guru berkisar 2 : 1, perbandingan jumlah
lembaga berkisar 2 : 1, sedangkan jumlah ruang kelasnya berkisar 3 : 1.
Hal ini terlihat di semua data yang ada, jumlah lembaga SD sebesar 19.629
lembaga, dengan jumlah siswa sebanyak 3.578.885 siswa, ruang kelas sebanyak
138.438 ruang dan ditangani oleh guru sebanyak 220.478 orang. Sedangkan
untuk jumlah lembaga MI sebanyak 7.166 lembaga dengan jumlah siswa 860.370,
sedangkan ruang kelas sebanyak 47.268 ruang dan tenaga guru yang mengajar
sebanyak 81.257 guru.
Bila ditinjau dari status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika
dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI
jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak
dibangun oleh yayasan swasta, sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh
pemerintah melalui program bantuan pembangunan Sekolah.
Tabel 7 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs
Tahun 2012 - 2014
No. Komponen Satuan 2012 2013 2014
1 Pend Usia 13-15
tahun
Orang 1.933.845 1.849.207 1.833.603
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 632.005 610.246 733.196
a. SMP Orang 452.105 436.089 521.035
b. MTs Orang 179.900 174.157 212.161
3 Siswa Orang 1.853.100 1.827.277 1.844.571
a. SMP Orang 1.343.764 1.306.418 1.306.672
b. MTs Orang 509.336 520.859 537.899
4 Siswa Usia 13-15
tahun
Orang 1.575.759 1.562.574 1.576.863
a. SMP Orang 1.165.415 1.146.051 1.148.070
b. MTs Orang 410.344 416.523 428.793
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 77
5 Lulusan Orang 579.604 582.796 582.867
a. SMP Orang 426.451 427.840 427.866
b. MTs Orang 153.153 154.956 155.001
6 Guru Orang 156.365 161.409 165.087
a. SMP Orang 98.806 101.001 101.896
b. MTs Orang 57.559 60.408 63.191
7 Sekolah Lembaga 6.996 7.200 7.331
a. SMP Lembaga 3.983 4.068 4.198
b. MTs Lembaga 3.013 3.132 3.133
8 Ruang Kelas R.Kelas 77.836 62.347 71.644
a. SMP R.Kelas 62.170 44.765 55.181
b. MTs R.Kelas 15.666 17.582 16.463
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2011/2012 –2013/2014Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Selama jangka waktu 2012 – 2014, terjadi sedikit penurunan pada jumlah
penduduk usia 13 – 15 tahun, yaitu dari 1.933.845 orang pada tahun 2012, dan di
tahun 2013 menjadi sebanyak 1.849.207 orang berkurang lagi menjadi 1.833.603
orang pada tahun 2014. Namun, penurunan yang terjadi pada jumlah penduduk
usia 13 – 15 tahun tidak berpengaruh pada jumlah siswa, yang pada tahun 2012
jumlahnya1.853.100 siswa, tetapi menurun di tahun 2013 menjadi sebanyak
1.827.277 orang, dan pada tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi 1.844.571
siswa.
Jumlah sekolah juga meningkat baik lembaga SMP yaitu sebanyak 3.983lembaga
pada tahun 2012menjadi 4.068lembaga pada tahun 2013 dan meningkat kembali
menjadi sebanyak 4.198 lembaga di tahun 2014, begitu juga dengan MTs yang
semula pada tahun 2012 sejumlah 3.013 lembaga menjadi 3.132lembaga pada
tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 3.133 lembaga pada tahun
2014.
Di samping itu, jumlah guru pun menunjukkan peningkatan yang terus menerus.
Pada tahun 2012, jumlah guru yang mengajar di SMP/MTs sebanyak
156.365orang meningkat menjadi 161.409orang pada tahun 2013 dan meningkat
kembali pada tahun 2014 menjadi sebesar 165.087.Jumlah lulusan di jenjang
SMP/MTs juga meningkat dari sejumlah 579.604 siswa pada tahun 2012 menjadi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 78
582.796 pada tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi 582.867 siswa di tahun
2014.
Di lain pihak, perkembangan jumlah ruang kelas di jenjang SMP/MTs
menunjukkan penurunan dari 77.836 ruang pada tahun 2012 menjadi sebanyak
62.347 ruang di tahun 2013 dan 71.644 ruang kelas pada tahun 2014 dengan
rincian 55.181 terdapat pada jenjang SMP dan MTs sebanyak 16.463 ruang kelas.
Berbagai kegiatan untuk menunjang kompetensi guru dan siswa untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD/MI juga diselenggarakan, di
antaranya adalah bantuan perbaikan ringan sekolah SD/MI swasta kepada 175
lembaga di 38 kab/kota dalam upaya optimalisasi kelas dan peningkatan daya
tampung sekolah,berbagai kegiatan workshop untuk meningkatkan kualitas Guru
SD/MI seperti Workshop Manajemensarana prasarana, workshop pengembangan
calistung kelas rendah, workshop pengembangan pakem, workshop
pengembangan akreditasi, workshop pengembangan mapel Bahasa Indonesia,
workshop pengembangan pembelajaran ekstrakurikuler, rakor dan evaluasi
program tengah tahun, pembuatan SKHUS, Bimtek Implementasi kurikulum SD,
Pemetaan Pelaporan hasil ujian sekolah.
Untuk jenjang SMP/MTs, dalam rangka mendukung suksesnya program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun kegiatan yang dilaksanakan
diantaranya adalah, Kegiatan Pengolahan Pendataan, Kegiatan Pelatihan
kurikulum yang diikuti oleh siswa, guru dan kepala sekolah, Kegiatan Lomba
tingkat Provinsi dan tingkat nasional dengan tema sekolah berwawasan
lingkungan.
Di bidang Kesenian, kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar antara lain, Lokakarya / workshop / Dialog Seni,
Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang
Rembulan, Seleksi Siswa Berprestasi Bidang Seni, Festival / Lomba Seni Hari
Anak, Pengenalan Media Kesenian Untuk Membentuk Karakter Bagi Peserta
Didik, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan dasar juga
terus menerus digalakkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 79
koordinasi peningkatan mutu pendidikan TK, SD, dan PK, pembinaan UKS SD/MI,
pelaksanaan Tes Kemampuan Dasar, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN
SD/MI, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pendidikan
Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop
Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di
SD, Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD. Untuk menjaga
kelancaran jalannya penyelenggaraan Ujian Nasional, diadakan pendataan
lembaga dan calon peserta UN SD/MI, penyusunan kisi – kisi ujian sekolah SD/MI,
sosialisasi pelaksanaan UN SD/MI dan pelaksanaan UN SD/MI dan SDLB.
Meskipun sebagian besar target kinerja yang ditetapkan telah tercapai bahkan
realisasinya melampaui target, namun masih ditemui beberapa permasalahan
sebagaimana berikut:
1. Peserta kegiatan yang telah ditetapkan ada yang tidak hadir dalam
pelaksanaan kegiatan.
2. Adanya perubahan harga pasar
3. Masih rendahnya tingkat penguasaan IT dan Multimedia
4. Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan lokasi sekolah
yang secara geografis sulit dijangkau
5. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi
maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya
dalam meningkatkan mutu pembelajaran didaerahnya.
Upaya pemecahan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Ditekankan kepada dinas Kab/Kota agar peserta yang diundang diwajibkan
datang.
2. Berusaha agar pengaturan akuntansi sesuai
3. Meningkatkan kompetensi guru dan tenaga administrasi agar semakin
menguasai IT dan multimedia.
4. Perbaikan fisik dan infrastruktur SD/MI beserta penambahan sarana
penunjang pembelajaran (Perpustakaan, laboratorium Bahasa dan
Komputer/Multimedia, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah, ruang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 80
Ekspresi/kreasi siswa dan lain-lain dalam rangka peningkatan mutu proses
dan Output pembelajaran.
5. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah (SD/MI) dalam upaya penguatan
akuntabilitas dan pencitraan publik terhadap penyelenggaraan pendidikan.
c. Program Pendidikan Menengah (1.01.17)
Pagu anggaran Program Pendidikan Menengah sebesarRp. 100.583.884.620,-
dengan realisasiRp. 93.036.971.267,- (92,50%). Program ini bertujuan untuk
meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang
bermutu dan terjangkau bagi penduduk laki – laki dan perempuan melalui jalur
formal maupun nonformal, yang mencakup SMA, SMK, MA dan Paket C. Serta
penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum maupun
kejuruan dan pendidikan non formal guna mempersiapkan lulusan yang tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk dunia kerja. Selain itu,
tujuan program ini adalah untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai
tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru.
Sasaran program ini adalah lulusan sekolah menengah pertama yang meningkat
secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK
78.72 73,78 74,21 78,21 78,23 99,37
14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
60.51 54,97 55,94 59,78 65,78 108,70
15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0.66 0,83 0,80 0,68 0,65 101,53
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
98.28 97,73 98,14 98,27 98,52 100,25
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.18 0,19 0.19 0,17 0,15 120,00
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.92 87,69 87,78 87,89 88,36 100,50
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 81
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33 36 33 33 24 100,00
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15 12 12 12 15 125,00
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK 40.00:
60.00
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
39,99: 60,01
100,03
22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK
- 59 69 69 - -
23. Sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan dan pengembangan seni tradisi
3 8.3 0 38.46 40 1.333,34
Capaian kinerja di atas menunjukkan bahwa secara umum target kinerja program
Pendidikan Menengah telah tercapai. Dikarenakan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur telah melaksanakan program dan kegiatan dengan sebaik-baiknya.
73,7 73,78 74,21
78,21 78,23
71
72
73
74
75
76
77
78
79
2010 2011 2012 2013 2014
APK SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur
APKSMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 82
53,37 54,97 55,94 59,78
65,78
0
10
20
30
40
50
60
70
2010 2011 2012 2013 2014
APM SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur
APMSMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
0 20 40 60 80 100
2010
2011
2012
2013
2014
0,84
0,83
0,8
0,68
0,65
0,2
0,19
0,19
0,17
0,15
97,45
97,73
98,14
98,27
98,52
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang, dan Angka Kelulusan jenjang SMA/MA/SMK Jawa
Timur
Angka Kelulusan
Angka Mengulang
Angka Putus Sekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 83
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK, angka
menunjukkan persentase capaian sebesar 73,70% di tahun 2010, meningkat
menjadi sebesar 73,78% dan terus meningkat di tahun 2012 menjadi 74,21%, dan
kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 sebesar 78,21% dan meningkat
lagi pada tahun 2014 menjadi 78,23%. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar
(APK) jenjang SMA/MA/SMK didukung dengan semakin banyaknya orangtua
siswa usia sekolah yang sadar akan pentingnya bersekolah bagi anak – anak
mereka.
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
dari 53,37% di tahun 2010, meningkat menjadi 54,97% di tahun 2011, dan
mengalami peningkatan capaian pada tahun 2012 menjadi 55,94% meningkat lagi
di tahun 2013 sebesar 59,78% kemudian meningkat lagi menjadi 65,78% pada
tahun 2014.
Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SMA/MA diukur dengan Indikator
Kinerja Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA dari 0,84% di tahun 2010, menjadi
0,83% di tahun 2011, menjadi 0,80% di tahun 2012, menjadi 0,68% di tahun 2013
dan kembali mengalami penurunan, dengan persentase sebesar 0,65% di tahun
2014.
Indikator Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK dari tahun 2010 capaiannya
sebesar 97,45% meningkat menjadi 97,73% di tahun 2011, kemudian di tahun
2012 meningkat menjadi 98,14%, di tahun 2013 meningkat menjadi 98,27%,
kemudian meningkat lagi menjadi 98,52% pada tahun 2014.Angka kelulusan
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa program
pembangunan pendidikan yang telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur telah berjalan dengan baik.
Menurunnya angka mengulang kelas pada jenjang SMA/SMK terlihat dari capaian
di tahun 2010 sebesar 0,20%, dan angkanya menurun menjadi 0,19% di tahun
2011 dan tahun 2012, menurun lagi di tahun 2013 menjadi sebesar 0,17%
kemudian kembali mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi sebesar
0,15%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pengajaran guru di jenjang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 84
SMA/MA/SMK semakin baik sehingga siswa yang mengulang kelas semakin
sedikit.
Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio siswa per guru jenjang SMA/SMK, dari
tahun 2010 rasionya sebesar 13, lalu menurun menjadi 12 di tahun 2011, 2012,
2013, hingga pada tahun 2014. Adapun rasio siswa/kelas jenjang SMA/MA/SMK di
tahun 2010 menunjukkan angka 37 sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi
36, dan pada tahun 2012 hingga 2014 persentase menunjukkan angka yang sama
yakni 33. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah murid yang
belajar diruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja terampil dan
memperhatikan kemampuan serta kondisi ekonomi masyarakat, pengembangan
pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi dengan SMK yang berbasis
keunggulan lokal. Jumlah SMK harus ditingkatkan. Adapun pencapaian di tahun
2014, rasio siswa SMA : SMK adalah sebesar 42,33 : 57,66.Namun demikian,
dengan pertimbangan bahwa pendirian dan pembiayaan SMK lebih mahal
daripada SMA, pemerintah daerah harus mengalokasikan sumber dana untuk
menopang SMK. Hal itu membutuhkan komitmen para Kepala Daerah dalam
mengalokasikan sumber dana.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah (041)
2. Kegiatan : Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
(075)
3. Kegiatan : Bantuan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo (078)
4. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082)
5. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082)
6. Kegiatan : Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK (083)
7. Kegiatan : Penunjang perluasan dan peningkatan mutu pendidikan melalui
UPT - TEKKOMDIK (084)
8. Kegiatan : Peningkatan mutu SMA menuju Sekolah Berstandar
Internasional (100)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 85
9. Kegiatan : Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah
Berwawasan Lingkungan di Jawa Timur (101)
10. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan
menengah (104)
11. Kegiatan : Peningkatan Mutu Pendidikan SMA (105)
12. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui
UPT PPPK (125)
13. Kegiatan : Pelatihan peningkatan kompetensi Guru/Siswa SMK (126)
Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK pada kurun waktu tahun 2012 sampai
dengan tahun 2014 terjadi peningkatan angka APK, APM, jumlah penduduk usia
sekolah, jumlah siswa, jumlah lulusan, jumlah lembaga beserta ruang kelas, dan
jumlah gurunya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 8
Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK
Tahun 2012 –2014
No. Komponen Satuan 2012 2013 2014
1 Pend Usia 16-18 tahun Orang 1.810.625 1.742.716 1.763.129
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 473.480 463.162 486.769
a. SMA Orang 170.940 156.385 164.536
a. MA Orang 89.911 87.414 92.854
b. SMK Orang 212.629 219.363 229.379
3 Siswa Orang 1.300.503 1.312.856 1.348.733
a. SMA Orang 495.317 464.721 438.140
a. MA Orang 243.517 245.888 253.124
b. SMK Orang 561.430 601.879 657.469
c. SMA TERBUKA Orang 239 368 368
4 Siswa Usia 16-18 tahun Orang 987.157 1.021.858 1.138.696
a. SMA Orang 383.558 368.039 370.682
a. MA Orang 179.222 178.825 188.453
b. SMK Orang 424.377 474.994 579.561
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 86
5 Lulusan Orang 384.974 388.439 410.959
a. SMA Orang 158.469 157.717 164.897
c. MA Orang 61.924 57.291 66.058
d. SMK Orang 164.581 173.431 180.004
6 Guru Orang 114.353 122.791 133.701
a. SMA Orang 39.236 39.955 40.350
b. MA Orang 29.828 30.813 39.228
c. SMK Orang 45.289 52.023 54.123
7 Sekolah Lembaga 3.928 4.101 4.300
a. SMA Lembaga 1.285 1.324 1.347
a. MA Lembaga 1.294 1.320 1.339
b. SMK Lembaga 1.349 1.457 1.614
8 Ruang Kelas R.Kelas 36.231 37.217 39.032
a. SMA R.Kelas 14.406 14.139 14.905
b. MA R.Kelas 7.588 8.221 8.523
c. SMK R.Kelas 14.237 14.857 15.604
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2011/2012–2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Pada kurun waktu tahun 2012 - 2014, terjadi penurunan pada jumlah penduduk
usia 16-18 tahun yakni sebesar 1.810.625 pada tahun 2012 pada tahun 2013
terjadi penurunan menjadi sebesar 1.742.716 orang dan menurun kembali menjadi
1.763.129 orang pada tahun 2014. Walaupun terjadi fluktuasi pada jumlah siswa
SMA dan SMK, namun jumlah siswa jenjang SLTA secara keseluruhan meningkat
dari 1.300.503 pada tahun 2012 menjadi 1.312.856 orang pada tahun 2013 dan
meningkat lagi menjadi 1.348.733 siswa pada tahun 2014 yang berdampak pada
peningkatan APK SLTA yang mencapai 74,21 pada tahun 2012 dari 78,21 di
tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 78,23 pada tahun 2014.
Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada jumlah guru SMA yang pada tahun 2012
sebanyak39.236 orang, menjadi 39.955 orang di tahun 2013 kemudian meningkat
kembali pada tahun 2014 menjadi 40.350 orang. Demikian pula dengan guru MA
yang meningkat dari 29.828 orang pada tahun 2012 menjadi 30.813 orang di
tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 39.228 orang pada tahun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 87
2014dan guru SMK dari 45.289 orang di tahun 2012 meningkat menjadi 52.023
orang di tahun 2013 dan kembali meningkat menjadi 54.123 orang pada tahun
2014.
Peningkatan konstan juga terjadi pada jumlah sekolah dan jumlah ruang kelas
secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya program pembangunan unit
sekolah baru dan ruang kelas baru serta rehabilitasi ruang kelas untuk
memperluas daya tampung lembaga jenjang pendidikan menengah sesuai dengan
prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Selain itu, program
pembangunan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial,
ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta
kondisi fisik. Dampaknya, peningkatan konstan terjadi pada APK dan APM yang
menunjukkan bahwa Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(Wajar Dikmen) 12 Tahun menunjukkan keberhasilan.
Kegiatan yang mendukung berjalannya Program Pendidikan Menengah yang
dilaksanakan adalah, O2SN SMA, FLS2N SMA, Lomba Cerdas Cermat UUD NRI,
OSN SMA, Pengerahan Siswa dalam rangka Upacara Bendera, Verifikasi Bantuan
Hibah, Evaluasi Program Anti KKN, Pembinaan MOS SMA, Peningkatan Mutu
Guru Mapel SMA, Bimbingan Teknis KTSP Tim Pengembang Kurikulum,
Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Sosialisasi Ujian Nasional,
Sosialisasi dan aplikasi software ujian sekolah (Pengenalan software),
Pengolahan hasil UN, Penyusunan Pedoman Teknis (Domnis), Lomba Debat
Bahasa Inggris, Workshop penanggulangan HIV AIDS, Implementasi Kurikulum
Tahun 2013, Pembinaan Guru Pembina OSN, Peningkatan Mutu Guru SSN,
Workshop Petugas Lab. Fisika, Kimia & Biologi SMA, Workshop Peningkatan
Mutu Guru BK, Workshop Peningkatan Mutu Guru Olahraga, Workshop
Peningkatan Mutu Manajemen SSN, Workshop Petugas Perpustakaan, Workshop
Petugas Tata Usaha Sekolah, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA,
Koordinasi Penyusunan Program Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan
Menengah Atas.
Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah
Pembuatan/Penerbitan Majalah Pendidikan, Penyelenggaraan Sistem Informasi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 88
dan Komunikasi, Monitoring, Evaluasi dan Konsultasi di Dinas Kab/ Kota se-Jatim,
Pemberdayaan Media Pendidikan bagi guru, Pemanfaatan Media Komputer untuk
pendidikan sebanyak 3 kali yang diikuti oleh 76 orang Guru atau TU SMP/MTs,
Pendidikan Jarak Jauh di Jawa Timur bagi daerah terpencil atau daerah yang sulit
dijangkau, Olimpiade TIK Pendidikan, Produksi Media VCD pembelajaran
sebanyak 10 Program berupa Master DVD, Penyelenggaraan Radio Pendidikan,
Penyelenggaraan Drama Sekolah 1 kali untuk siswa SMP dan SMA, Workshop
penyusunan program di Tekkomdik, dan Penggandaan CD audio lagu dan
budaya.
Selain itu juga diadakan perawatan, perbaikan dan pengadaan alat – alat bengkel
mesin dan CNC serta sarana pendukung Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang
berada di UPT PPPK (Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan) sesuai
standar ISO 9001 : 2008.
Untuk mewadahi potensi siswa yang berbakat dan minat khusus misalnya
olahraga atau memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi maka dimulai tahun
pembelajaran 2009/2010 di Jawa Timur diselenggarakan SMA Negeri Olahraga
(SMANOR) yang lokasinya di kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di sinilah
terselenggaranya pembinaan dan pembibitan atlit berprestasi di cabang olahraga
gulat sebanyak 28 atlit, judo sebanyak 13 atlit, pencak silat sebanyak 23 atlit,
atletik sebanyak 21 atlit, renang/selam sebanyak 11 atlit, sepak takraw 27 atlit,
panjat tebing sebanyak 8 atlit, karate sebanyak 16 atlit dan voli pantai sebanyak
15 atlit, melalui penjaringan atlit masing – masing cabor dan pelaksanaan try out.
Walaupun sebagian besar target kinerja telah terpenuhi dan bahkan terlampaui,
beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan Program Pendidikan
Menengah masih muncul, antara lain:
1. Undangan kegiatan seringkali tidak sampai ke sekolah, sehingga sekolah
banyak yang tidak mengikuti kegiatan yang diadakan;
2. Kurangnya Sarana prasarana akademik dan kepelatihan olahraga prestasi;
3. Kurangnya Volume Try Out atau uji tanding ke luar provinsi atau luar negeri;
4. Tenaga pelatih dan administrasi masih banyak tenaga kontrak (outsorcing).
Adapun upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan antara lain:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 89
1. Melakukan Koordinasi antara sekolah dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota;
2. Mengupayakan tempat latihan diluar arena UPT SMANOR Jatim, khususnya
cabang olahraga selam, renang dan atletik;
3. Memotivasi para atlit untuk menambah sendiri jam latihan;
4. Meningkatkan kinerja pelatih dan mengevaluasi program kepelatihan secara
berkelanjutan.
d. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan (1.01.22)
Pagu Anggaran Program Manajemen Pelayanan Pendidikan sebesarRp.
60.940.420.000,- dengan realisasiRp. 56.909.605.573,- (93,39%). Program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan serta mutu
pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas, yang meliputi penyediaan informasi
pendidikan, penyediaan bantuan keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan,
bantuan sarana prasarana dan fasilitasi Dewan Pendidikan.
Sasaran dari program ini adalah siswa dari keluarga kurang mampu pada jenjang
SMA dan Community College, lembaga dan tenaga pendidik pada Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional serta masyarakat umum.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
24. Persentase sekolah berakreditasi
84.75 51.00 63.00 65.00 68,86 81,25
25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
73,05 73.79 73.03 72.15 72,97 99,89
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pelaksanaan Kerjasama secara kelembagaan di bidang
pendidikan (002)
2. Kegiatan : Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan (007)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 90
3. Kegiatan : Fasilitas pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan
masalah pembangunan (011)
4. Kegiatan : Fasilitas Dewan Pendidikan Jawa Timur (012)
5. Kegiatan : Penerapan sistem informasi pendidikan melalui pendataan (014)
6. Kegiatan : Monev dan Pengembangan Pengawasan Pendidikan (015)
7. Kegiatan : Sinkronisasi dan koordinasi Bidang Pendidikan (016)
8. Kegiatan : Sosialisasi dan Advokasi Peraturan di Bidang Pendidikan (017)
9. Kegiatan : Peningkatan SDM dan Pengembangan sarana dan prasarana
perkantoran (020)
10. Kegiatan : Pengembangan Pendidikan di Daerah Terpencil di Jawa Timur
(021)
11. Kegiatan : Program Akreditasi Sekolah (022)
12. Kegiatan : Pengembangan dan Fasilitasi Program Pendidikan (025)
13. Kegiatan : Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan (026)
14. Kegiatan : Bantuan Operasional Sekolah (BOS SLTA) (033)
15. Kegiatan : Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Jawa Timur (034)
16. Kegiatan : Peningkatan operasional ICT (036)
17. Kegiatan : Pengawasan BOS Pendidikan Dasar dan Menengah (037)
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
Tersedianya data dan informasi pendidikan dari Triwulan I sampai Triwulan
IV pada 10 Unit Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Semua komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan
memahami tentang arti pentingnya data dan informasi;
Sistem penyimpanan arsip data dan informasi mengarah ke informasi
teknologi;
Dapat mendayagunakan database pendidikan persekolahan sebagai
bentuk analisis dan sebagai pendukung dalam perencanaan pendidikan
pada satuan pendidikan;
Sumber Daya Manusia pendataan pendidikan mampu menguasai dan
memanfaatkan Pangkalan Data dan Informasi Teknologi Informasi;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 91
Penguatan dan meningkatnya fasilitasi program pendidikan untuk
perwujudan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan pendidikan
terkini.
Pengelolaan dan pemutakhiran data pendidikan sangatlah penting dalam upaya
mewujudkan tata kelola pendidikan yang baik. Hal ini dilakukan dengan
melakukan pendataan secara berkala melalui kerjasama dengan petugas
pendataan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Pendidikan
Kabupaten/Kota tahun 2014.
Selain itu, untuk memastikan terlaksananya penguatan tata kelola dan
akuntabilitas lembaga, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melakukan
perbaikan manajemen kinerja pembangunan pendidikan sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi. Aktualisasi dari perbaikan
manajemen ini adalah diterapkannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui
evaluasi dan pelaporan kinerja program/kegiatan secara berkala (bulanan,
triwulanan, dan tahunan) serta penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur tahun 2014.
Sebagai bentuk penjaminan mutu pendidikan, diadakan akreditasi
sekolah/madrasah untuk mengidentifikasi sekolah/madrasah yang bermutu dan
sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2014. Hingga tahun 2014,
terdapat 44.244lembaga yang telah diakreditasi. Adapun rincian jumlah lembaga
per jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 92
Indikator selanjutnya adalah persentase penduduk miskin yang dapat
mengakses pendidikan. Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di
Provinsi Jawa Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang
berbeda-beda di Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat
yang ekonominya masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa
merasakan bangku sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk
jenjang SD dan SMP, pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah
untuk jenjang SLTA, yang pada tahun 2008 disebut sebagai Bantuan Khusus
Siswa Miskin dan pada tahun 2009 berganti nama menjadi BOS SLTA. Bantuan
untuk siswa miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang
diharapkan agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi
tetap berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup
kesempatan bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam
memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah.
TK; 7.948
RA; 2.496
SD; 18.437
MI; 5.438
SMP; 2.757
MTs; 1.575
SMA; 1.427 MA; 1.181
SMK; 2.809 SLB; 176
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH YANG TELAH TERAKREDITASI TAHUN 2014
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 93
Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan Bantuan BPPDGS
(Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) untuk
penyetaraan jenjang SD dan SMP serta BKSM (BOS SLTA):
Tabel 9
Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Di Provinsi Jawa Timur
TAHUN
BPPDGS BKSM (BOS
SLTA) JUMLAH SISWA
SELURUHNYA SD SMP SMA/SMK
2010 753.565 147.377 84.784 985.726
2011 863.712 183.473 122.500 1.169.685
2012 1.125.591 237.207 112.500 1.475.298
2013 849.115 176.606 77.820 1.103.541
2014 865.440 202.331 77.820 1.145.591
Keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator
pemerataan pendidikan, seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi
Murni (APM), Rasio Siswa, guru, kelas, sekolah dan lainnya.
Tabel 10 Indikator Pemerataan Pendidikan
Tahun 2013/2014
No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA
1. APK 112,72 102,85 78,23
2 APM 98 87,60 65,78
3 Rasio
-Siswa/sekolah 166 252 314
-Siswa/Kelas 24 30 24
- Kelas/R.Kelas 1,02 0,98 1,01
- Siswa/Guru 15 12 15
4 Akses Masuk ke Sekolah
- Angka Melanjutkan - 98,96 88,36 Sumber : Data Pokok Pendidikan 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 94
Makin tinggi jenjang pendidikan makin rendah APK. Tingginya APK di tingkat
SD+MI yaitu sebesar 112,72 adalah karena banyaknya siswa usia diluar usia
sekolah yang diprasyaratkan dijenjang tersebut. Sementara APK di tingkat
SLTP+MTs sebesar 102,85 sedangkan untuk jenjang SMA+SMK+MA sebesar
78,23. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenjang SD+MI mempunyai APK
yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat lainnya.
Sementara itu, APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD+MI yaitu 98 dan yang
terendah di tingkat SMA+MA+SMK yaitu 60,78. Berdasarkan APM dapat
diketahui bahwa pada tingkat SD+MI anak usia sekolah yang bersekolah lebih
banyak dibandingkan dengan tingkat lainnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang
paling baik terdapat di tingkat SD+MI.
Indikator berikutnya membicarakan tentang rasio siswa per sekolah, siswa per
kelas, kelas per ruang kelas, siswa per guru dan kelas per guru. Pada tabel di
atas ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin padat sekolah yang
diperlihatkan dari Rasio Siswa/Sekolah. Hal ini wajar karena jangkauan anak pada
jenjang yang tinggi makin luas sehingga Rasio Siswa/Sekolah di SMA+MA+SMK
paling tinggi 324 sedangkan yang terkecil adalah SD+MI sebesar 166 sedangkan
pada jenjang SMP+MTs sebesar 252. Hal ini juga berarti makin sedikit sekolah
pada jenjang yang makin tinggi (SM+MA+SMK) dan makin banyak sekolah pada
jenjang yang makin rendah (SD+MI).
Hal yang sama juga berlaku untuk kepadatan kelas. Ternyata, makin tinggi
jenjang pendidikan, makin padat suatu kelas yang ditandai dengan Rasio
Siswa/Kelas yang mendekati standar ideal (32), yaitu yang terbesar SMP+MTs
(30), sedangkan SD+MI dan SMA+MA+SMK (24). Dengan demikian, di
SMP+MTs penggunaan kelas yang ada lebih efisien daripada di SD+MI dan
SMA+MA+SMK.
Dalam hal pemanfaatan ruang kelas, ternyata SMP+MTs yang paling sedikit. Ini
dapat dilihat dari Rasio Kelas/Ruang Kelas SMP+MTs sebesar 0,98 dan
SMA+MA+SMK sebesar 1,01dan yang tertinggi SD+MI sebesar 1,02. Hal ini
menunjukkan bahwa di SMP+MTs telah kelebihan ruang kelas, sedangkan di
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 95
SM+MA+SMK dan SD+MI masih memerlukan ruang kelas tambahan agar tidak
ada ruang kelas yang digunakan lebih dari sekali.
Dari segi guru, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan tidak berbanding lurus
dengan makin tingginya kebutuhan guru per siswa. Rasio Siswa/Guru sebesar 15
di SD+MI dan SMA+MA+SMK, dan sebesar 12 pada jenjang SMP+MTs.
Besarnya rasio siswa per guru ini menunjukkan kurangnya guru di tingkat
tersebut. Sebaliknya, rasio terkecil menunjukkan cukupnya guru di tingkat
tersebut.
Dalam hal Angka Melanjutkan, ternyata SMP memiliki akses masuk ke sekolah
paling tinggi (angka melanjutkan sekolah dari SD+MI ke SMP+MTs) yaitu
sebesar 98,96. Sementara itu, Angka Melanjutkan (AM) Ke SMA+MA+SMK
sebesar 88,36. Besarnya Angka melanjutkan dari SD+MI ke SMP+MTs (AM ke
SMP+MTs) ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan untuk masa depan disamping adanya kebijakan Pemerintah terhadap
pendidikan gratis bagi SD+MI dan SMP+MTs.
Selain indikator pemerataan pendidikan, keberhasilan pembangunan pendidikan
juga dapat dilihat dari indikator peningkatan mutu pendidikan.
Tabel 11 Indikator Mutu Pendidikan
Tahun 2013/2014
No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA + SMK
1. Rata-Rata UN Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia Matematika IPA Bahasa Inggris Jurusan : IPA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi IPS
7,68 7,47 7,88
7,56 7,15 7,61 7,52
7,80 7,58 7,87 8,08 7,65 7,76
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 96
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ekonomi Sosiologi Geografi BAHASA
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sastra Antropologi Bahasa Asing AGAMA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Tafsir Ilmu Hadis Fiqih
7,39 7,30 7,49 7,70 7,66 7,45
7,52 7,01 7,35 7,73 7,46 8,10
7,43 7,03 7,04 7,94 7,95 7,62
2. Angka Putus Sekolah 0,10 0,35 0,65
3. Angka Mengulang 1,69 0,13 0,15
4. Angka Lulusan 99,93 99,03 98,52
5. Angka Kelayakan Guru Mengajar
a. Layak 85,83 95,75 94,39
b.Tidak Layak 14,17 4,25 5,61
6. Persentase Kondisi Ruang Kelas
a. Baik 94,32 90,66 91,32
b.Rusak Ringan 2,80 6,42 6,44
c. Rusak Berat 2,89 2,92 2,24
7. Persentase Fasilitas Sekolah
a.Perpustakaan 98,81 88,36 86,82
b.Ruang OR 94,31 88,19 72,01
c.UKS 92,86 90,27 89,62
d.Laboratorium - 88,38 93,82
e. Ruang Komputer 91,94 91,76 93,05
Sumber : Profil Pendidikan 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan indikator mutu pendidikan yaitu rata – rata UN, angka mengulang,
angka putus sekolah, dan angka lulusan, dapat dilihat bahwa rata – rata UN
SD+MI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia7,68 mata pelajaran Matematika
7,47 dan mata pelajaran IPA rata-ratanya sebesar 7,88.
Untuk Angka Putus Sekolah (APS) semakin tinggi jenjang pendidikan semakin
tinggi pula angka putus sekolahnya, yaitu di SD 0,10, SMP 0,35 dan SM 0,65.
Besarnya Angka Putus Sekolah di SM karena semakin tinggi jenjang sekolah
semakin banyak anak rawan putus sekolah. Padahal makin kecil APS makin baik
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 97
dengan standar ideal (0,00%). Sebaliknya, untuk Angka Mengulang (AU)
ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin kecil siswa yang mengulang yaitu
SD 1,69 ; SMP 0,13 dan SM 0,15. Dengan demikian, Angka Mengulang makin
baik atau mendekati standar ideal (0,00%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka
yang masuk di SM makin terseleksi sehingga AU makin kecil.
Bila dilihat, ternyata Angka Lulusan (AL) tidak menunjukkan perbedaan signifikan
antara SD dan SM yaitu semakin tinggi jenjang sekolah semakin rendah (SD
99,93 SMP 99,03 sedangkan SM yaitu 98,52).
Dari segi angka kelayakan guru mengajar, ternyata makin tinggi jenjang
pendidikan % guru yang layak mengajar makin tinggi. % guru yang layak
mengajar di SD+MI 85,83 di SMP+MTs menjadi 95,75dan 94,39 di tingkat
SM+MA. Hal ini menunjukkan bahwa makin rendah jenjang pendidikan ternyata
guru yang berkualifikasi Sarjana atau S1 makin kecil. Hal ini dapat dipahami
karena standar guru layak di SD+MI mengalami peningkatan dari Diploma 2
menjadi sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4).
Indikator berikutnya adalah tentang mutu prasarana dan sarana pendidikan.
Ruang kelas dengan kondisi baik paling banyak terdapat pada tingkat SD+MI
yaitu sebesar 94,32% selanjutnya pada jenjang SMA+MA+SMK yaitu sebesar
91,32% sedangkan kondisi rusak berat yang paling banyak terdapat pada tingkat
yaitu sebesar 2,92% pada jenjang SMP+MTs.Banyaknya ruang kelas yang rusak
berat ini menunjukkan mutu prasarana yang buruk dan berakibat secara tidak
langsung akan menurunkan mutu sekolah. Melihat kondisi yang demikian,
selayaknya jika jenis sekolah SMP+MTs diprioritaskan untuk memperoleh
bantuan rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan jenis sekolah lainnya.
Dari segi sarana prasarana, persentase kondisi Ruang Kelas baik di SD sebesar
94,32% menurun menjadi 90,66% di SMP dan meningkat menjadi 91,32% di SM.
Hal ini terjadi karena jumlah SD yang ada di provinsi Jawa Timur lebih banyak
dibandingkan jumlah SMP maupun Sekolah Menengahnya sehingga persentase
jumlag baik untuk jenjang SD berada di posisi paling banyak.
Indikator mutu prasarana lainnya adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang ada.
Jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan terbesar ada pada tingkat SD+MI
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 98
yaitu sebesar 98,81% dan terendah ada pada tingkat Sekolah Menengah
sebesar 86,82%. Jumlah ruang olahraga terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu
94,31% dan terendah ada pada tingkat SM+MA sebesar 72,01%. Fasilitas
sekolah lainnya yaitu ruang UKS terbesar terdapat pada tingkat SD yaitu sebesar
92,86%.
Prasarana lainnya yaitu laboratorium, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan
%Lab makin bagus, yaitu SLTP+MTs sebesar 88,38% dan SM+MA 93,82%.
Besarnya %Lab di SLTP maupun SM dikarenakan hampir separuh SLTP
memiliki laboratorium lebih dari 1 sedangkan ditingkat SM terutama sekolah
negeri hampir memiliki lebih dari 2. Kondisi ini sejalan dengan lokasi SM yang
berada di perkotaan atau ibukota kabupaten sehingga fasilitasnya lebih mudah
diperoleh.
Dengan melihat indikator mutu proses ini dapat dikatakan bahwa kinerja terbaik
adalah pada tingkat SD. Hal itu ditunjukkan dengan adanya angka lulusan yang
paling tinggi, dan angka putus sekolah yang rendah, serta dapat dilihat melalui
Angka Partisipasi Murni yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan
SLTP/MTs maupun dengan SM/MA.
Permasalahan
1. Komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan masih ada
yang belum memahami arti pentingnya data dan informasi yang
menyebabkan pendataan komponen pendidikan masih belum baik, sering
terlambat dan tidak lengkap.
2. Kualitas SDM pendataan pendidikan masih kurang karena sering diganti.
3. Belum maksimalnya laporan-laporan dari Bidang dan UPT ke kepala
Dinas atau Unit Pelaporan.
4. Belum seluruh kabupaten/kota memiliki lembaga yang menyelenggarakan
Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun sementara minat
peserta didik untuk mengikuti Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan
15 Tahun masih relatif rendah sehingga hasilnyapun belum dapat
dinikmati oleh seluruh daerah.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 99
5. Masih adanya kesalahpahaman pada orang tua siswa bahwa dengan
adanya Program BOS, seharusnya sekolah sudah tidak diperbolehkan lagi
menarik biaya tambahan (sekolah gratis).
6. Belum semua lembaga mengelola dana BOS secara transparan
7. Sarana pendistribusian informasi yang kurang merata yang menyebabkan
masyarakat umum kurang memahami program – program Dinas
Pendidikan Provinsi.
Upaya pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan pemahaman yang terus menerus tentang arti
pentingnya data dan informasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan
2. Data yang dikirim ke Provinsi tepat waktu, valid dan dapat dipercaya.
Diberi pemahaman tentang arti pentingnya data untuk berbagai
perencanaan dan kebijakan pembangunan pendidikan.
3. Petugas pendataan jangan sering diganti.
4. Memberikan teguran kepada Bidang atau UPT supaya melaporkan tepat
waktu dan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
5. Dalam rangka perluasan dan pemerataan akses untuk memperoleh
layanan pendidikan pada jenjang Pendidikan Tinggi maka perlu
pengembangan jumlah lembaga yang menyelenggarakan Program
Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar minimal tersebar di
seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur secara merata.
6. Diperlukan peningkatan pengelolaan lembaga penyelenggara Program
Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar lebih diminati oleh calon
peserta didik
7. Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan berkelanjutan agar
pelaksanaan Program BOS dapat dipahami oleh seluruh komponen
masyarakat
8. Pengelolaan dana BOS harus mengacu Juknis yang sudah ditetapkan,
bahwa pengelolaan dana BOS harus transparan, akuntabel dan
bertanggungjawab.
9. Penggunaan media sosial, web dinas lewat internet untuk keperluan
sosialisasi yang intens.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 100
e. Program Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus) (1.01.19)
Pagu Anggaran Program Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus)
sebesarRp. 9.500.000.000,- dengan realisasiRp. 8.981.042.200,- (94,54%).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan
pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) untuk membantu mensukseskan
program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan memberikan layanan
pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun peserta didik
yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CIBI). Adapun sasarannya
adalah para peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar
Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) serta Sekolah Inklusi yang ada
di Jawa Timur.
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
1.000 223 382 458 850 85,00
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik (056)
2. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PLB di Jawa Timur (064)
Bentuk Satuan Pendidikan Khusus terdiri atas : Taman Kanak-kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya kreatifitas anak ABK melalui Pameran Pendidikan Khusus
2. Terciptanya model pelayanan pendidikan khusus yang sesuai dengan
karakteristik anak.
3. Peningkatan fungsi center di SLB/C Negeri Pembina Lawang, Malang;
4. Penyelenggaraan Pendidikan Olahraga Adaptif bagi siswa PLB;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 101
5. Penanganan anak Autis secara meluas dan lebih intensif;
6. Pengembangan uji coba Pendidikan Terpadu/Inklusi dengan berbagai
model;
7. Uji coba Program Percepatan Belajar (Akselerasi);
8. Pengembangan program rehabilitasi pada semua jenis kelainan;
9. Terciptanya Model Pembelajaran Inklusi yang ada di Jatim;
10. Penguatan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Jawa Timur.
Berdasarkan Pada semua jenjang Pendidikan Luar Biasa/Pendidikan Khusus
(PLB/PK) terjadi kondisi yang fluktuatif di semua aspek sejak tahun 2012 s.d.
2014, mulai dari jumlah siswa, jumlah guru, jumlah kelas sampai jumlah
lembaga. Rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12 Perkembangan pendidikan pada jenjang Sekolah Luar Biasa
Tahun 2012 –2014
No. Komponen 2011/2012 2012/2013 2013/2014
1 TKLB
A Lembaga 130 130 130
B Kelas 632 632 202
C Murid 1.259 1.259 1.248
D Guru 244 244 253
2 SDLB
A Lembaga 263 263 248
B Kelas 874 874 976
C Murid 9.222 9.599 10.890
D Guru 1.399 1.399 2.216
3 SMPLB
A Lembaga 184 184 214
B Kelas 434 434 297
C Murid 2.321 2.565 2.709
D Guru 813 813 594
4 SMALB
A Lembaga 129 137 130
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 102
B Kelas 136 422 413
C Murid 1.224 1.245 1.325
D Guru 517 713 826
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2011/2012– 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Adapun sekolah inklusif di Jawa Timur senantiasa menunjukkan perkembangan
yang menggembirakan. Dari semula berjumlah 382 lembaga di tahun 2012,
sekolah inklusi kembali mencatatkan peningkatan jumlah di tahun 2013 menjadi
sebesar 458 lembaga, tetapi pada tahun 2014 jumlah sekolah inklusi menurun
menjadi hanya 351 lembaga, hal ini dikarenakan banyaknya sekolah Luar biasa
yang didirikan untuk dapat menunjang pendidikan peserta didik yang memiliki
bakat istimewa. Hal ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor 70 tahun
2009 tentang peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta Pergub Nomor 6 tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Jawa Timur yang menyatakan pada
pasal 4 bahwa setiap kecamatan sekurang – kurangnya memiliki 1 (satu) PAUD
dan 1 (satu) sekolah/madrasah penyelenggara pendidikan inklusi untuk masing
– masing jenjang pendidikan.
Permasalahan yang dialami Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan
pendidikan inklusi adalah sebagai berikut:
1. Belum semua guru dari Sekolah layanan inklusifmendapat kesempatan
mengikuti pelatihan penanganan ABK
2. Belum semua sarana prasarana SLB/SDLB/SMPLB/SMALB memenuhi
standart Nasional
Upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan di
atas mencakup:
a. Pelatihan guru dilaksanakan menggunakan alokasi anggaran daerah
b. Usulan bantuan Sosial peningkatan sarana prasarana SLB dari pemerintah
pusat melalui Kemendikbud.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 103
SASARAN STRATEGIS 2:
Menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke
atas
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian % Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun 99.45 99.29 99.30 99,36 99,69 100,25
Sasaran strategis selanjutnya adalah menurunnya secara berarti buta aksara
penduduk berusia 10 tahun ke atas terutama di kalangan penduduk miskin.
Dengan Indikator Kinerja Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun.
Sasaran strategis ini didukung oleh program Pendidikan Non Formal. Pagu
Program Pendidikan Pendidikan Non FormalsebesarRp. 21.955.115.150,-
dengan realisasiRp. 19.603.597.465,- (89,29%), Program ini bertujuan untuk
memberikan layanan pendidikan baik laiki – laki maupun perempuan sebagai
pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Sasaran program ini adalah penduduk buta huruf untuk mengikuti pendidikan
keaksaraan serta lapisan masyarakat yang ingin mengembangkan kemampuan
secara lebih luas dan bervariasi.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan non formal (017)
2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan luar
sekolah (019)
Selain melalui jalur pendidikan sekolah, pelayanan pendidikan diselenggarakan
pula melalui jalur pendidikan non formal dan informal. Penyelenggaraan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 104
pendidikan non formal dan informal diarahkan pada peningkatan pengetahuan
dasar dan keterampilan berwiraswasta/kewirausahaan sebagai bekal dalam
bekerja dan berusaha. Program pendidikan non formal dan informal meliputi : (1)
Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional; (2) Paket A setara SD/MI;
(3) Paket B setara SMP/MTs; (4) Paket C setara SMA/MA; (5) Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD); dan (6) Pendidikan berkelanjutan dan Pendidikan Keluarga.
Program Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C Setara SMA
adalah untuk menampung siswa putus sekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA
untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapat menyelesaikan jenjang tersebut.
Program Pemberantasan Buta Aksara / Keaksaraan Fungsional diselenggarakan
untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara Latin dan Angka, Buta Bahasa
Indonesia, dan buta pendidikan dasar).
Tabel 13 Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan
Tahun 2012 –2014
No. Komponen 2012 2013 2014
1 Kejar Paket A (PBH)
- Kelompok Belajar 5.150
- Warga Belajar 51.500
2 Kejar Paket A (Setara SD)
- Kelompok Belajar 471 335 394
- Warga Belajar 9.427 9.062 6.070
3 Kejar Paket B (Setara SMP)
- Kelompok Belajar 1.541 929 941
- Warga Belajar 38.358 42.873 22.067
4 Kejar Paket C (Setara SMA)
- Kelompok Belajar 1.671 772 755
- Warga Belajar 41.853 48.877 27.001
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2011/2012– 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan yang fluktuatif pada
semua jumlah kelompok belajar dan warga belajar di setiap paket. Pada tahun
2012 untuk Kejar Paket A (PBH) Kelompok Belajar sejumlah 5.150 dan Warga
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 105
Belajar sebanyak 51.500 orang, pada tahun 2013 dan 2014 tidak ada Program
Kejar Paket A (PBH) sehingga tidak dapat didata berapa jumlah Kelompok
Belajar maupun Warga Belajarnya.
Berbeda dengan Kejar Paket A (Setara SD), yang pada tahun 2012, Kelompok
Belajar berjumlah 471 dan Warga Belajar sebanyak 9.427 orang, jumlahnya
menurun pada tahun 2013 untuk Kelompok Belajar menjadi sebanyak 335, dan
untuk Warga Belajar menjadi sebanyak 9.062 orang, tetapi pada tahun 2014
jumlahnya meningkat untuk Kelompok Belajar jumlahnya menjadi sebanyak 394
dan untuk Warga Belajar jumlahnya menjadi 6.070 orang. Pada Kejar Paket B
(Setara SMP),jumlah Kelompok Belajar sebanyak 1.541 dan Warga Belajar
sebanyak 38.358orang pada tahun 2012, kemudian jumlahnya mengalami
penurunan pada tahun 2013, Kelompok Belajarnya berjumlah 929 sedangkan
Warga Belajarnya berjumlah 42.873 orang, dan mengalami peningkatan jumlah
Kelompok Belajar sebanyak 941 dan Warga Belajarnya berjumlah 22.067 orang
pada tahun 2014.
Demikian pula dengan Kejar Paket C (Setara SMA) dimana pada tahun 2012
jumlahnya sebanyak 1.671 untuk Kelompok Belajar dan 41.853 untuk warga
Belajar, kemudian pada tahun 2013 jumlah Kelompok Belajarnya menurun
menjadi 772, tetapi jumlah Warga Belajarnya meningkat menjadi 48.877 orang
lalu pada tahun 2014 jumlah Kelompok Belajarnya menurun menjadi 755 dan
Warga belajarnya menjadi 27.001 orang.
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Pendidikan Non
Formal ini adalah:
1. Koordinasi antar lintas sektoral terkadang kurang berjalan dengan baik
2. Kebijakan yang ada di Provinsi dengan Kab/Kota terkadang tidak sinkron
3. Tidak semua warga buta aksara terdata oleh petugas instansi setempat dan
setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Kabupaten/Kota ternyata ada data
verifikasi dari BPS pada tahun 2010 yang tidak valid.
4. Kurangnya tenaga tutor
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 106
Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara
lain:
1. Koordinasi dengan lintas Sektoral lebih ditingkatkan lagi di tahun 2014
2. Mengadakan Sosialisasi, Sinkronisasi dan Rapat Program PNFI akan lebih
diinsentifkan di tahun 2014, sehingga antara Provinsi dengan Kab/Kota ada
Sinkronisasi dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan.
3. Pendataan dilakukan per Kepala Keluarga mulai dari desa setempat
sehingga datanya dapat terinci keseluruhan.
4. Merekrut lebih banyak tenaga kependidikan (tutor) yang memenuhi
kualifikasi.
SASARAN STRATEGIS 3:
Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian
% Capaian
2014 2011 2012 2013 2014
1. Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4
78.49 69.19 71.30 75.51 83,02 105,78
2. Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi
66.21 13,98 21,41 30,92 35,10 53,01
Sasaran Strategis berikutnya adalah meningkatnya mutu pendidik dan tenaga
kependidikan. Sasaran strategis ini didukung oleh program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pagu anggaran Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebesarRp. 76.501.000.000,- dengan
realisasiRp. 74.323.356.907,- (97,15%).Program ini bertujuan untuk
meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas dan profesionalisme pendidik baik
laki – laki maupun perempuan pada satuan pendidikan formal dan non formal,
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 107
negeri dan swasta, untuk dapat merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran dengan menciptakan suasana pendidikan yang berakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, menilai hasil pembelajaran dan
melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas,
kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.Selain itu, program ini juga menyeleksi Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi untuk mengikuti kejuaraan di
tingkat nasional. Adapun sasaran program ini adalah tenaga pendidik
(guru/kepala sekolah) dan tenaga kependidikan di seluruh Jawa Timur.
Sasaran strategis ini memiliki 2 (dua) indikator. Indikator Kinerja yang pertama
adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik
minimal S1/D4 dari tahun 2011 sampai tahun 2014 capaiannya konstan
meningkat dari 69,19 pada tahun 2011, pada tahun 2012 capaiannya sebesar
71,30, pada tahun 2013 sebesar 75,51 dan pada tahun 2014 sebesar 83,02.
Indikator kinerja selanjutnya adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan
bersertifikat profesi yang di tahun 2011 sebesar 13,98 pada tahun 2012
meningkat menjadi sebesar 21,41, tahun 2013 sebesar 30,92 dan tahun 2014
sebesar 35,10%.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan (012)
2. Kegiatan : Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
(028)
3. Kegiatan : Pemberian Penghargaan Profesional Tenaga Pendidik dan
Kependidikan (029)
4. Kegiatan : Pengembangan Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan (030)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 108
5. Kegiatan : Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
(031)
Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur juga terlihat dari
semakin banyaknya guru yang saat ini telah memenuhi standar kualifikasi
minimal S1. Perkembangan selama 3 (tiga) tahun terakhir sangat
menggembirakan sebagaimana tersaji dalam tabel. Pada tahun 2012 jumlah
guru yang memenuhi kualifikasi menurut ijazah sebanyak 419.840 orang
dengan persentase sebesar 74,68 sedangkan pada tahun 2013 jumlah gurunya
sebanyak 494.833 dengan persentase sebesar 78,56, sedangkan pada tahun
2014 jumlah guru sebanyak 526.079 dengan persentase mencapai nilai
83,77%.
TABEL 14 PERKEMBANGAN JUMLAH DAN KUALIFIKASI GURU MENURUT IJAZAH
DI JAWA TIMUR TAHUN 2012– 2014
No. LEMBAGA
2011/2012 2012/2013 2013/2014
≤ D3 ≥ D4/S1 JML ≤ D3 ≥ D4/S1 JML ≤ D3 ≥ D4/S1 JML
1
SD
NEGERI 71.112 124.087 195.199 62.123 180.413 242.536 45.045 180.809 225.854
2
SD
SWASTA 5.215 14.477 19.692 5.524 16.809 22.333 5.297 16.827 22.124
3
MI
NEGERI 551 2.256 2.807 666 2.346 3.012 729 2.525 3.254
4
MI
SWASTA 32.178 41.045 73.763 34.562 43.166 77.728 29.588 48.415 78.003
5
SMP
NEGERI 1.493 56.292 57.785 1.854 57.582 59.436 1.854 57.760 59.614
6
SMP
SWASTA 4.308 36.713 41.021 4.259 37.306 41.565 4.259 38.023 42.282
7
MTS
NEGERI 263 7.098 7.361 1.401 6.562 7.963 188 5.183 5.371
8
MTS
SWASTA 12.146 38.052 50.198 14.637 37.808 52.445 8.337 49.483 57.820
9
SMA
NEGERI 64 20.445 20.509 496 19.700 20.196 297 20.162 20.459
10 SMA 562 8.165 18.727 1.142 18.617 19.759 874 19.017 19.891
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 109
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2011/2012– 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum S1 atau D4 sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
melalui penyaluran beasiswa S1;
b. Peningkatan wawasan, kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di 38 Kab/Kota Se Jawa Timur melalui berbagai kegiatan
workshop dan lokakarya seperti, Workshop Kompensantoris Untuk Guru
Dengan Layanan Pendidikan Inklusif, Workshop Penyusunan Program
Pembelajaran Di Sekolah Individual ABK Di Sekolah Dengan Layanan
Pendidikan Inklusif (DID), Workshop Penyusunan Bahan Evaluasi Untuk
Guru Di Sekolah Dengan Layanan Pendidikan Inklusif (DID), Lokakarya
Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Pendidikan Inklusif
(DID), Workshop Pengembangan Manajemen Pusat Sumber Layanan
Pendidikan Inklusif (DID) sehingga jumlah Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang profesional di Provinsi Jawa Timur dapat terpenuhi;
c. Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui PAK (Penilaian
Angka Kredit) meningkat;
d. Meningkatnya kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dengan diraihnya juara dalam berbagai seleksi tenaga pendidik berprestasi
dan berdedikasi tingkat nasional, di antaranya Guru/Kepala TK Berprestasi,
Guru/Kepala/Pengawas SD/SMP Berprestasi, Guru SMA/SMK Berprestasi,
SWASTA
11
SMK
NEGERI 80 16.076 16.156 730 22.667 23.397 327 23.527 23.854
12
SMK
SWASTA 999 28.134 29.133 1.984 26.642 28.626 2.051 28.218 30.269
13
MA
NEGERI 59 4.798 4.857 85 4.642 4.727 85 4.847 4.932
14
MA
SWASTA 2.769 22.202 24.971 5.513 20.573 26.086 3.013 31.283 34.296
JUMLAH 131.799 419.840 562.179 134.976 494.833 629.809 101.944 526.079 628.023
% 23,44 74,68 21,44 78,56 16,23 83,77
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 110
Kepala/Pengawas SMA/SMK Berprestasi, Kepala PK Berdedikasi, Guru
SMA/SMK Berdedikasi, Kepala Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup,
Seleksi Forum Ilmiah Guru, Apresiasi (Jambore) PTK PAUDNI, serta
Olimpiade Sains Nasional Guru Bidang Studi MIPA.
a. Permasalahan
- Permasalahan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan
DIKMEN, DIKDAS dan PAUDNI tentang juknis pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan pemilihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi PTK
PAUDNI Berprestasi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut.
- Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS
hanya sebesar Rp.150.000/bulan dan lebih kecil bila dibandingkan
dengan Tunjangan Fungsional Guru Non PNS dari Pusat sebesar
Rp. 300.000/bulan.
b. Upaya pemecahan masalah
1. Dinas pendidikan Prov Jatim sering konsultasi ke Direktorat masing-
masing jenjang terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi
PTK PAUDNI Berprestasi.
2. Pada tahun 2014 Dinas pendidikan Prov Jatim meningkatkan
Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS
sebesar Rp.150.000/bulan menjadi Rp. 200.000/bulan bagi 9.363
Guru se Jawa Timur.
SASARAN STRATEGIS 4:
Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian % Capaian 2014 2011 2012 2013 2014
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 111
Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan
10 2 2 10 10 100,00
Sasaran strategis ini didukung oleh Program Pendidikan Tinggi denganpagu
anggaran sebesarRp. 1.902.467.000,- dengan realisasiRp. 1.743.640.350,-
(91,65%)yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan
tinggi baik untuk penduduk laki – laki maupun perempuan yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi, institut atau universitas yang bermutu
tinggi dan relevan terhadap kebutuhan pasar kerja dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, budaya dan seni sehingga dapat kontribusi secara
optimal pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Sasaran program ini adalah siswa lulusan jenjang pendidikan menengah agar
dapat meningkatkan kualifikasi untuk mempersiapkan diri pada persaingan global.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pengembangan kapasitas dan peningkatan mutu PT di Jawa
Timur (003)
2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu POLTEK di Jawa Timur
(004)
Dalam rangka meningkatkan perluasan dan pemerataan akses memperoleh
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, telah dilaksanakan beberapa program
pendukung seperti :
1. Program Rintisan Wajib Belajar 15 Tahun dengan sasaran siswa lulusan
SMA/SMK yang melanjutkan sekolah pada Poltek atau Community College.
2. Bantuan sarana yang diberikan kepada Community College.
3. Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan Mutu PT di Jawa Timur dengan
mengalokasikan bantuan untuk kegiatan kemahasiswaan, di antaranya
Workshop Penelitian Ilmiah Perguruan Tinggi, Pameran Karya Cipta
Mahasiswa, dan Work Shop Pengembangan dan peningkatan mutu Poltek
di Jawa Timur.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 112
Permasalahan
1. Data lembaga perguruan tinggi Swasta belum akurat dikarenakan
kurangnya koordinasi antara Kopertis dengan Dinas Pendidikan
2. Data lembaga Poltek/CC di Kab/Kota belum akurat.
Upaya pemecahan masalah
1. Meningkatkan koordinasi dengan Kopertis wilayah VII Jatim.
2. Meningkatkan koordinasi dengan Poltek/CC.
C. Akuntabilitas Keuangan
1. Pendapatan Asli Daerah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 ditargetkan
mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit – unit penghasil
yang ada di lingkungan dinas terkait dengan target sebesar Rp
100.000.000,- dan realisasinya mencapai Rp 393.966.719,- (394%).
Adapun sumber pendapatan didapatkan dari retribusi jasa usaha,
pendapatan denda yang dibayarkan pihak ketiga yang tidak selesai
melaksanakan kegiatan sampai kontrak berakhir atau kesempatan untuk
perpanjangan (denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan konstruksi
atau rehab bangunan), pendapatan hasil eksekusi atas jaminan serta
pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan.
2. Realisasi APBD 2014
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki struktur anggaran belanja
daerah dalam DPA 2014 yang terdiri dari 2 (dua) pos pengeluaran, yaitu
(1) belanja tidak langsung dan (2) belanja langsung. Pos pengeluaran
belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai yang dipergunakan untuk
membayar gaji dan tunjangan pegawai. Pos pengeluaran belanja
langsung meliputi (a) belanja pegawai untuk membayar upah dan
honorarium pegawai, (b) belanja barang dan jasa untuk keperluan
operasional perkantoran, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai
pendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, serta (c)belanja modal
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 113
meliputi pengadaan sarana prasarana yang merupakan asset tetap dan
tidak habis pakai.
Berdasarkan DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2014, total
alokasi anggaran belanja adalahsebanyak Rp427.101.260.800,-dengan
rincian belanja sebagai berikut :
1. Belanja tidak langsung sebesar Rp 44.140.500.800,- atau 10.33%
2. Belanja langsung sebesar Rp 382.960.760.000,- atau 89.67%
a. Belanja Barang dan Jasa Rp 299.413.651.001,-
b. Belanja modal Rp 13.528.289.999,-
c. Belanja pegawai Rp 44.140.500.800,-
Adapun alokasi belanja yang tercantum dalam DPA Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur didistribusikan ke 10 (sepuluh) unit kerja
(Bidang/UPT) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Komposisinya adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Langsung yang tercantum di DPA Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur sampai 31 Desember 2014adalah sebesar
Rp.397.615.622.381,-atau 93,10%. Berikut tentang Rekapitulasi
Pelaksanaan Program/Kegiatan sampai akhir 2014, dengan rincian daya
serap pada tabel berikut.
Sekretariat 23%
Bid. TK,SD,PK 11%
Bid. Dikmenum 11% Bid. Dikmenjur
8%
Bid. Tendik 22%
Bid. PNFI 9%
UPT Dikbangkes 4%
UPT PPPK 4%
UPT TEKKOMDIK 3%
UPT SMANOR 5%
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 114
Tabel 15
Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2014
Kode
Program/
Kegiatan
Nama Program/
Kegiatan
Dana Kegiatan
(Rp)
Realisasi Dana
Kegiatan (Rp) %
1 2 3 4 5
10101 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
21.064.171.450 19.874.879.864 94,35
10101008 Penyediaan jasa
kebersihan kantor
4.363.007.976 4.199.338.820 96,25
10101011 Penyediaan barang
cetakan dan
penggandaan
962.738.474 955.512.654 99,25
10101099 Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
15.738.425.000 14.720.028.390 93,53
10102 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
5.208.234.550 4.857.798.791 93,27
10102024 Pemeliharaan rutin/
berkala kendaraan
dinas/operasional
1.413.400.000 1.308.156.565 92,55
10102099 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
3.794.834.550 3.549.642.226 93,54
10103 Program Peningkatan
Disiplin Aparatur 1.013.905.000 925.688.740 91,30
10103099 Peningkatan Disiplin
Aparatur 1.013.905.000 925.688.740 91,30
10105 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
2.360.034.000 1.762.083.500 74,66
10105099 Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
2.360.034.000 1.762.083.500 74,66
10107 Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
767.000.000 618.746.000 80,67
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 115
10107098 Penyusunan Database
SKPD sebagai Penunjang
Pusat Data Provinsi Jawa
Timur
767.000.000 618.746.000 80,67
10115 Program Pendidikan
Anak Usia Dini 19.336.621.850 18.536.353.811 95,86
10115067 Perluasan dan
Peningkatan Mutu TK/RA 7.986.598.500 7.602.968.850 95,20
10115068 Manajemen Pendidikan
TK/RA 519.138.500 484.922.100 93,41
10115069
Perluasan dan
Peningkatan Mutu PAUD 8.261.624.700 7.900.546.541 95,63
10115076 Pengembangan
Manajemen PAUD 2.569.260.150 2.547.916.320 99,17
10116 Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
61.827.906.380 54.608.840.832 88,32
10116083 Perluasan dan
Peningkatan Mutu
Pendidikan SD/MI
33.224.263.000 27.496.124.012 82,76
10116084 Perluasan kesempatan
belajar SMP/MTs di Jawa
Timur
3.703.777.500 3.529.163.137 95,29
10116086 Peningkatan Manajemen
Pendidikan SMP/MTs di
Jawa Timur
5.276.030.000
5.001.435.542
94,80
10116087 Peningkatan Mutu
Pendidikan SD/SMP
melalui Pendidikan Jarak
Jauh
1.489.000.000
1.371.426.100
92,10
10116097 Peningkatan Mutu
SMP/MTs dan Sekolah
Berwawasan Lingkungan
di Jatim
12.031.761.380
11.162.388.401
92,77
10116098 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu
Kesenian Pendidikan
Dasar
6.103.074.500
6.048.303.640
99,10
10117 Program Pendidikan
Menengah
100.583.884.620
93.036.971.267
92,50
10117075 Peningkatan pengelolaan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 116
manajemen pendidikan
dan pelatihan
3.382.500.000
3.358.502.200
99,29
10117078 Bantuan Operasional
SMA Olah Raga Sidoarjo
16.082.000.000
14.908.459.580
92,70
10117081 Perluasan kesempatan
Belajar di SMK
7.385.920.000
7.007.335.216
94,87
10117082 Peningkatan Manajemen
Pendidikan SMK
7.132.308.000
6.088.204.096
85,36
10117083 Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan
SMK
12.929.895.000
10.008.950.528
77,41
10117084 Penunjang Perluasan dan
Peningkatan Mutu
Pendidikan melalui Balai
Teknologi Komunikasi
6.327.000.000
6.096.705.675
96,36
101171086 Bantuan Sarana
Penunjang Sekolah
Kejuruan
2.054.410.000
1.943.505.780
94,60
10117101 Peningkatan Mutu dan
Relevansi Pendidikan
SMA serta Sekolah
Berwawasan Lingkungan
di Jatim
7.552.105.863
6.988.041.225
92,53
10117104 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu
Kesenian Pendidikan
Menengah
13.813.925.500
13.421.525.346
97,16
10117105 Peningkatan Mutu
Pendidikan SMA
10.786.325.257
10.130.008.772
93,92
10117125 Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT PPPK
2.173.895.000
2.166.258.149
99,65
10117126 Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
10.963.600.000
10.919.474.700
99,60
10118 Program Pendidikan
Non Formal
21.955.115.150
19.603.597.465
89,29
10118017 Perluasan dan
Peningkatan Mutu
16.734.450.890
14.821.602.376
88,57
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 117
Pendidikan Non Formal
10118019 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu
Kesenian Pendidikan Luar
Sekolah
5.220.664.260
4.781.995.089
91,60
10119 Program Pendidikan
Luar Biasa
9.500.000.000
8.981.042.200
94,54
10119064 Perluasan dan
Peningkatan Mutu PLB di
Jawa Timur
9.500.000.000
8.981.042.200
94,54
10120 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan
76.501.000.000
74.323.356.907
97,15
10120012 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
328.385.000
261.130.471
79,52
10120028 Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
10.547.992.000
10.032.528.445
95,11
10120029 Pemberian Penghargaan Profesional Tenaga Pendidik dan Kependidikan
7.545.999.000
6.450.907.805
85,49
10120030 Pengembangan Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan
17.521.924.000
17.022.090.186
97,15
10120031 Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
40.556.700.000
40.556.700.000
100
10122 Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
60.940.420.000
56.909.605.573
93,39
10122002 Pelaksanaan kerjasama
secara kelembagaan di
bidang pendidikan
9.328.219.300
8.568.618.766
91,86
10122007 Penerapan sistem dan
informasi manajemen
pendidikan
1.297.845.000
1.196.826.422
92,22
10122011 Fasilitasi Pengembangan
Pendidikan yang
berkaitan dengan
masalah pembangunan
1.400.000.000
1.365.738.191
97,55
10122012 Fasilitasi Dewan
Pendidikan Jawa Timur
1.764.300.000
1.537.307.785
87,13
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 118
10122014 Penerapan sistem
informasi pendidikan
melalui pendataan
2.153.675.000
2.098.438.200
97,44
10122015 Monev dan
Pengembangan
Pengawasan Pendidikan
700.000.000
659.203.860
94,17
10122016 Sinkronisasi dan
Koordinasi Bidang
Pendidikan
725.150.000
701.561.910
96,75
10122017 Sosialisasi dan advokasi
peraturan di bidang
pendidikan
680.500.000
624.659.840
91,79
10122020 Peningkatan SDM dan
Pengembangan sarana
dan prasarana
perkantoran
15.640.000.000
14.438.214.386
92,32
10122021 Pengembangan
Pendidikan di daerah
terpencil di Jawa Timur
511.850.000
446.295.980
87,19
10122022 Program Akreditasi
Sekolah
780.000.000
666.391.880
85,43
10122025 Pengembangan dan
Fasilitasi Program
Pendidikan
4.403.600.000
4.222.986.180
95,90
10122026 Pengembangan Sarana
dan Prasarana
Pendidikan
8.404.780.700
7.777.163.463
92,53
10122033 Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) SLTA
2.341.950.000
2.274.557.770
97,12
10122034 Rintisan Wajar Pendidikan
15 Tahun Jawa Timur
571.550.000
512.214.750
89,62
10122036 Peningkatan Operasional
ICT
3.200.000.000
3.140.451.540
98,14
10122037 Pengawasan BOS
Pendidikan Dasar dan
Menengah
7.037.000.000
6.678.974.650
94,91
10123 Program Pendidikan
Tinggi
1.902.467.000
1.743.640.350
91,65
10123003 Pengembangan Kapasitas 1.772.422.000
1.623.586.200 91,60
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Kinerja Tahun 2014 119
dan Peningkatan Mutu PT
di Jawa Timur
10123004 Pengembangan dan
Peningkatan Mutu Poltek
di Jawa Timur
130.045.000
120.054.150
92,32
TOTAL BELANJA
LANGSUNG 382.960.760.000 355.782.605.300 92,90
Terkait dengan beberapa permasalahan dalam penyerapan anggaran yang
dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2014, maka di tahun
mendatang perlu digalakkan lagi koordinasi yang lebih intensif, dan tertib
administrasi serta tata kelola SPJ.