bab ii tinjauan umum proyek dayat ok

31
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Proyek ini berlokasi di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan berupa pembangunan jembatan duplikasi jembatan lama yang berfungsi untuk menghubungkan daerah Duku ke Lubuk Alung. Proyek ini dilaksanakan karena melihat jembatan lama yang ada tidak mampu untuk memikul beban kendaran yang berat dan juga lebar jembatan yang lama kecil. Mengingat bahwa daerah tersebut merupakan jalur alternatif dari Padang menuju Pariaman dan Bukittinggi. Guna menunjang jalur lalu lintas itu maka dipandang perlunya dilakukan rehabilitasi pembuatan jembatan yang menghubungkan daerah Duku – Lubuk Alung, agar akses jalan lancar dari Padang menuju Bukittinggi dan sebaliknya. Dengan demikian diharapkan akan memperlancar arus lalu lintas di daerah alternatif tersebut. Untuk memperoleh jembatan yang mampu memikul beban – beban berat nantinya, tahan lama, dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar maka perlu dibangun jembatan beton. Dengan menimbang dan memperhitungkan hal - hal tersebut maka Departemen Pekerjaan Umum Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman 1-II

Upload: alfin-remon

Post on 26-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

buku pkl

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Proyek ini berlokasi di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten

Padang Pariaman. Kegiatan berupa pembangunan jembatan duplikasi

jembatan lama yang berfungsi untuk menghubungkan daerah Duku ke

Lubuk Alung. Proyek ini dilaksanakan karena melihat jembatan lama yang

ada tidak mampu untuk memikul beban kendaran yang berat dan juga lebar

jembatan yang lama kecil. Mengingat bahwa daerah tersebut merupakan

jalur alternatif dari Padang menuju Pariaman dan Bukittinggi. Guna

menunjang jalur lalu lintas itu maka dipandang perlunya dilakukan

rehabilitasi pembuatan jembatan yang menghubungkan daerah Duku –

Lubuk Alung, agar akses jalan lancar dari Padang menuju Bukittinggi dan

sebaliknya. Dengan demikian diharapkan akan memperlancar arus lalu lintas

di daerah alternatif tersebut. Untuk memperoleh jembatan yang mampu

memikul beban – beban berat nantinya, tahan lama, dan tidak membutuhkan

biaya perawatan yang besar maka perlu dibangun jembatan beton.

Dengan menimbang dan memperhitungkan hal - hal tersebut maka

Departemen Pekerjaan Umum Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Jalan

dan Jembatan Nasional melakukan pembuatan Jembatan Sungai Kasang Di

Kawasan Duku – Lubuk Alung dengan panjang efektif 105 m dan Lebar 9

meter. Diharapkan setelah selesainya proyek ini dapat memperlancar arus

lalulintas dari Padang menuju Bukittinggi dan sebaliknya..

2.2 Tujuan Proyek

a. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dilaksanakan proyek Pembangunan Jembatan di

Kawasan Duku – Lubuk Alung ini adalah untuk memperlancar lalu lintas

yang melewati ruas jalan Duku – Lubuk alung.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman1-II

b. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna

jembatan yang menuju Bukittinggi melalui Duku – Lubuk Alung.

Untuk meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakat Duku –

Lubuk Alung dan sekitarnya.

Untuk memudahkan akses dari Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya.

2.3 Data – Data Proyek

2.3.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek :

PPK – 10, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan

Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasioanal Pariaman

dan Sekitarnya

Nama Paket :Pembangunan Jembatan Duku – Alung ( Jembatan

Pasar Usang ) Duplikasi Jembatan LLama

Pemberi Tugas :

Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

Bina Marga Setker Pelaksanaan Jalan Nasional

Wilayah I Provinsi Sumatera Barat PPK 10,

Pelaksanaan Jalan Nasional Pariaman dan

Sekitarnya

Lokasi Proyek :Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang

Pariaman

Nomor Kontrak : 03/PKK/SK-PJNWI-Bb.03.23.10/III/2013

Tanggal Kontrak : 22 maret 2013

Tanggal mulai : 22 Maret 2013

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman2-II

Pekerjaan

Tanggal Selesai

Pekerjaan: 06 Februari 2014

Kontraktor : PT. NINDYA KARYA ( Persero )

Waktu Pelaksanaan : 277 Hari Kalender

Nilai Kontrak :

Rp. 24.377.407.000,00 (Dua Puluh Empat Milyar

Tiga Ratus Tujuh Puluh Tujuh juta Empat Ratus

Tujuh Ribu Rupiah)

Sumber Dana : APBN

Konsultan : PT. SARANA MULTI DAYA

2.3.2 Data Teknis Proyek

a. Panjang jembatan : 105 m.

b. Lebar jembatan : 9 m.

c. Jenis konstruksi : Pracetak Gelagar ( Girder )

d. Pondasi : Tiang Pancang Baja ( Bore Pile )

e. Penggunaan beton,

Fondasi : K – 500.

Lantai Kerja : K – 125.

Abutment : K – 250.

Pilar : K – 250

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman3-II

Abutment

Abutment merupakan tumpuan dari gelagar jembatan pada bagian ujung beton

atau muatan yang diberikan pada abutment dari bagian atas. Beban jembatan

dilimpahkan kepondasi di bawahnya yang kemudian diteruskan ke tanah.

Abutment ada yang terbuat dari beton dan pasangan batu kali. Pada

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman4-II

Gambar 2.2 : Bagian-bagian jembatan

Gambar 2.1 : Denah Jembatan

pembangunan jembatan Duku – Lubuk Alung ini menggunakan abutment

yang terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton K-250, yang dimaksud

dengan K-250 yaitu kemampuan maksimum beton untuk memikul beban

dalam umur 28 hari yaitu sekitar 250 kg/cm2.

Pilar

Pilar adalah bangunan yang digunakan sebagai penopang sekaligus

penghubung antar bentang dalam satu jembatan.

Gelagar

Gelagar jembatan terbagi atas dua bagian yaitu gelagar diafragma dan gelagar

memanjang. Gelagar yang digunakan pada pembangunan jembatan Duku –

Lubuk Alung terbuat dari Pracetak ( Girder ).

Gelagar diafragma

Merupakan gelagar dengan arah melintang yang mempunyai fungsi untuk

mengikat atau perkakuan antara gelagar – gelagar memanjang.

Gelagar memanjang

Gelagar memanjang ini merupakan tumpuan plat lantai kendaraan dalam

arah memanjang.

Lantai

Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang memikul beban akibat jalur

lalu lintas secara langsung untuk kemudian disalurkan kepada konstruksi di

bawahnya. Lantai ini harus diberi saluran yang baik untuk mengalirkan air

hujan dengan cepat. Untuk keperluan ini maka permukaan jalan diberi

kemiringan sebesar 2% kearah kiri dan kanan tepi jalan. Lantai kendaraan

untuk jembatan komposit ditopang oleh gelagar memanjang dan diperkuat

oleh diafragma. Plat lantai yang di buat pada pembangunan jembatan Duku –

Lubuk Alung terdiri dari beton bertulang dengan mutu beton K-250

Trotoar

Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang ada pada kedua samping

jalur lalu lintas. Trotoar ini berfungsi sebagai jalur pejalan kaki dan terbuat

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman5-II

dari beton tumbuk, yang menyatu dan homogeny dengan plat lantai

kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai balok pengeras plat lantai

kendaraan. Trotoar mempunyai ketinggian 25 – 30 cm dari plat lantai, ada

pun pada pembangunan jembatan Duku – Lubuk Alung, trotoar yang di buat

dari beton dengan mutu beton k-175.

2.4 Lokasi Proyek

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman6-II

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman7-II

Lokasi

2.5 Sumber Daya Proyek

Sumber daya proyek merupakan elemen utama dalam pelaksanaan suatu

kegiatan konstruksi. Adapun sumber daya proyek yang mendukung pelaksanaan

pekerjaan jembatan ini, antara lain :

2.5.1 Material

Kontruksi yang digunakan adalah beton. Beton adalah campuran yang

terdiri dari material - material pengikat (semen), bahan pengisi (agregat kasar dan

agregat halus) ditambah air, keakuratan takaran dan proses pengadukan sangat

menentukan dalam penentuan kualitas beton serta nilai kuat tekan karakteristik

beton itu sendiri.Sementara itu mutu beton terdiri dari K125 digunakan untuk

beton lantai kerja, K500 untuk beton pengisi tiang pancang, K250 untuk beton

abutment dan K250 untuk Pilar.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman8-II

Gambar 2.3 Lokasi Proyek

Pekerjaan Penakaran dan Pencampuran Beton ini mengacu pada Spesifikasi

Teknis Divisi 7, dalam dokumen kontrak tentang Struktur, seksi 7.1 tentang

Beton, yang berbunyi : yang dimaksud beton adalah campuran antara semen

portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air

dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.

Adapun bahan-bahan yang dipakai untuk campuran beton adalah

sebagai berikut :

A. Semen

Semen merupakan bahan yang hidrolik yang dapat bereaksi secara

kimia dengan air, yang disebut dengan hidrasi, sehingga membentuk

material batu padat.

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen

Portland terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan

(additif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak

boleh digunakan. terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan atau

konsultan pengawas dan owner. Semen yang dipergunakan dalam proyek ini

adalah merupakan semen type I yang didatangkan dari PT. Semen Padang

Persero.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman9-II

Gambar 2.4 : Portland Semen

B. Agregat

Agregat adalah material granural yang berfungsi sebagai pengisi

dari campuran beton. Misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang

dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat (semen) untuk

membentuk campuran beton (concrete mixture). Agregat dapat diperoleh

langsung dari sumber alam yang berada di sekitar lokasi proyek seperti

sungai atau dapat juga diperoleh dari pengolahan industry stone crusher

dengan cara memecah batu alam yang berukuran besar.

Agregat terbagi 2 macam, yaitu :

1. Agregat kasar

Agregat kasar adalah material yang mempunyai ukuran butiran besar

dari 4,75 mm dan maksimal 38,10 mm. Agregat kasar harus dipilih

sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari

jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan

acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor. Agregat kasar

bisa berupa kerikil alam maupun batu pecah. Pada proyek ini digunakan

batu pecah. Batu pecah/split berasal dari PT Perbana Adi Sarana,

Sicincin.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman10-II

Gambar 2.5 Agregat

2. Agregat halus

Agregat yang mempunyai ukuran butiran kecil dari 4,75 mm, atau

yang secara umum disebut pasir. Gradasi agregat kasar dan halus harus

memenuhi ketentuan yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi

ketentuan gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila Kontraktor dapat

menunjukkan dengan pengujian bahwa beton yang dihasilkan

memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.

C. Air

Air yang digunakan dalam campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya

harus bersih, dan bebas dari bahan kimia dan organik seperti minyak,

garam, asam, basa, atau gula. Air yang diketahui bisa diminum dapat

digunakan tanpa pengujian. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air

yang diusulkan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan

mortar semen tambah pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan

memakai air suling atau air minum. Air yang diusulkan dapat digunakan

bilamana kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman11-II

Gambar 2.6 : Agregat Halus

minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling atau air minum pada

periode perawatan yang sama. Air yang digunakan berasal dari lokasi

sekitar proyek, tepatnya diambil dari sungai Kasang, Batang Anai.

D. Kayu

Kayu secara umum adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan

dari tumbuhan dalam alam. Karena itu kayu merupakan salah satu bahan

konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia dalam proyek ini kayu

dan papan berfungsi sebagai kayu non konstruksi. Dimana kayu dan papan

disini dimanfaatkan sebagai penyangga, bekisting, mal, dan alat bantu dalam

kelancaran pembuatan konstruksi jembatan. Jadi tidak dibutuhkan kayu

dengan kelas yang rendah. Adapun ukuran kayu yang dipakai adalah kayu,

6/12. Dan berjenis meranti. Kayu ini didatangkan dari toko bangunan

disekitar Lubuk Alung

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman12-II

Gambar 2.7 : Kayu

E. Multiplek

Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertikal dan

horizontal secara berselang seling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di

press dengan tekanan tertentu dan di lem. biasanya digunakan sebagai bahan

furniture dan konstruksi bangunan.

Dalam proyek pembangunan Jembatan ini, multiplek yang digunakan yaitu

dengan ukuran 244 cm x 122 cm x 0,9 cm yang digunakan untuk pembuatan

bekisting. Dan didatangkan dari took bangunan UD Dagang Penyalur,

Bukittinggi.

F. Paku

Paku berfungsi dalam menyambung bahan dari kayu, papa, triplek dan

sejenisnya. Dalam proyek pembangunan keberadaan paku menjadi cukup

penting karena dengan paku sambungan berbahan kayu disa dibuat. Seperti

pembuatan bekisting dan lainnya. Pengadaan paku pada proyek ini dipesan

dari toko bangunan disekitar lokasi proyek dengan ukuran sebagai berikut :

Paku berukuran 2 inch dan 2,5 inch

Paku berukuran 3 inch dan 4 inch

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman13-II

Gambar 2.8 : Multiplek

G. Kawat Bendrat

Kawat Bendrat adalah baja tipis yang cukup elastis yang berfungsi mengikat

sambungan atau joint dari baja tulangan. Terkadang juga digunakan dalam

mengikat bekisting dan lainnya. Kawat bendrat didatangkan dari Toko

Bangunan sekitar lokasi proyek.

H. Baja Tulangan

Baja tulangan adalah bagian penting dalam struktur jembatan sebagai pemikul

gaya tarik dan gaya yang disebabkan oleh kendaraan yang lalu lalang dia atas

nya nanti. Dalam proyek ini digunakan 2 jenis baja tulangan yakni :

1. Baja tulangan ulir / diform – BJTD 40, batas leleh dari baja tersebut

adalah 400 Mpa ( 4000 kg/cm2 ). Dimana pada saat tegangan 400 Mpa,

baja tersebut mulai meleleh tetapi baja belum putus.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman14-II

Gambar 2.9 : Paku

Gambar 2.10 : Kawat Bendrat

2. Baja tulangan polos – BJTD 24, batas leleh dari baja tersebut adalah

240 Mpa ( 2400 kg/cm2 ). Dimana pada saat tegangan 240 Mpa, baja

tersebut mulai meleleh tetapi baja belum putus.

Baja tulangan deform atau ulir diameter 32” dan 22” dipakai untuk tapak

abutment. Sebagai sengkang nya dipakai baja ulir diameter 10”.

Untuk badan abutment kembali digunakan baja deform diameter 22” dan

untuk sayap digunakan baja deform diameter 19”. Sedangkan untuk head

abutment di gunakan baja deform ukuran 16”

Pada proyek ini baja tulangan yang dipakai adalah tulangan polos

Φ 10, sedangkan tulangan ulir baja ukuran Φ 32, 22, 19, dan 16. Baja

tulangan yang digunakan berasal dari PT. Krakatau Steel (baja KS)

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman15-II

Gambar 2.11 : Baja Tulangan

2.5.2 Peralatan

Peralatan adalah alat yang digunakan untuk membantu pelaksanaan atau

memperlancar pelaksanaan suatu konstruksi. Peralatan yang dipakai pada

proyek ini adalah :

a) Waterpass

Waterpass atau alat sipat datar berguna untuk melakukan pengukuran

elevasi dan sekaligus mengecek hasil pekerjaan, dan waterpass juga

digunakan untuk menentukan beda tinggi yang nanti akan menentukan

berapa volume galian dan timbunan yang dapat dihitung.

b) Excavator

Excavator digunakan sebagai alat penggali skala besar, dan mengangkat

hasil galian tanah ke atas dump truck bila hasil galian harus dibuang

jauh dari lokasi kerja.Selain itu excavator disini juga berfungsi sebagai

alat pemindahan baja girder di lapangan. Dengan merk Komatsu tipe

PC 200, 80-140 hp. Dengan kapasitas bucket 0,5 m3.

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman16-II

Gambar 2.12 : Waterpass

c) Dump Truck

Berfungsi untuk pengangkutan baik itu tanah,material, pekerja maupun

untuk pengangkutan lainnya. Merk Mitsubishi Colt Diesel 120ps bak

rangka besi besar, dan volume angkut kurang lebih 4 m3

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman17-II

Gambar 2.13 : Excavator

Gambar 2.14 : Dump truk

d) Molen

Berfungsi sebagai alat pencampur adukan antara semen, pasir, kerikil,

dan air sehingga lebih homogen dan lebih efisien dalam waktu. Dengan

kapasitas aduk sebesar 0,3 - 0,6 m3 sekali aduknya.

e) Vibrator

Vibrator adalah alat pemadat mekanis yang bergetar untuk memadatkan

adukan beton guna mencegah timbulnya rongga – rongga kosong.

f) Pompa air

Pompa air adalah memobilisasi aliran air dari galian dan juga untuk

menyedot air yang digunakan sebagai bahan campuran adukan semen

dan pasir dari sungai di sekitar lokasi proyek. Memiliki kapasitas

sebesar 70 liter/menit

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman18-II

Gambar 2.15 : Molen

Gambar 2.16 : Vibrator

g) Mesin Las Listrik

Mesin las adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyatukan dua

potongan besi yang terpisah yang dimanfaatkan sebagai penguat

hubungan joint pada tulangan abutment

f) Alat Alat Sederhana

Selain alat-alat diatas ada juga alat-alat pembantu lainnya seperti

cangkul, sekop, palu, meteran, linggis, gergaji, siku-siku, sendok

semen, kakaktua, selang air, kapak, keranjang pasir, gerobak,

pembengkok besi atau baja, ember, unting-unting, dan peralatan

untuk menguji slump beton yakni kerucut abraham. Peralatan

sederhana yang dipakai pada proyek ini antara lain :

Pembangunan Jembatan Duku – Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman19-II

Gambar 2.17 : Pompa air

Gambar 2.18 : Las Listrik

FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic

Cangkul.

Sekop.

Palu.

Linggis.

Gergaji.

Gerobak.

Keranjang.

Sendok semen.

Geget.

2.5.3 Tenaga Kerja

Sebelum melaksanakan suatu proyek, perencanaan tenaga kerja yang akan

dibutuhkan adalah suatu faktor penentu keberhasilan dan kelancaran suatu proyek.

Dalam pelaksanaan suatu proyek tenaga kerja dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

Tenaga kerja terdidik dan terlatih

Yaitu merupakan tenaga kerja yang mempunyai pendidikan dan

keahlian lapangan yang baik dan mempunyai pendidikan yang baik untuk

menunjang keahlian dibidangnya, contohnya :

a) Surveyor

Bertugas sebagai juru ukur pada saat pembuatan bekisting lantai kerja,

penentuan tinggi elevasi rencana, dan penentuan kemiringan permukaan

jembatan.

b) Teknisi laboratorium

Bertugas melakukan kontrol terhadap kekentalan beton dan

melakukan pengujian Kelecakan beton (slump test).

Tenaga Kerja Terlatih

Yaitu tenaga kerja yang mempunyai pengalaman lapangan yang baik

terhadap suatu pekerjaan tertentu, yaitu seperti :

a) Pembantu Surveyor

Bertugas sebagai pembantu juru ukur dalam melaksanakan pekerjaan

pengukuran.

BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG

Page 20 of 22

FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic

b) Asisten teknisi laboratorium

Bertugas membantu teknisi laboratorium melakukan kontrol mutu,

contohnya terhadap kekentalan beton dan melakukan pengujian

Kelecekkan beton (slump test).

c) Mandor

Bertugas sebagai pemimpin kelompok kerja, yang sangat menentukan

tingkat produktivitas kelompok kerjanya dan bergantung sistem kontrak

kerjanya, harian atau borongan, Mandor berperan sebagai sub kontraktor

atau pemasok sumber daya manusia kepada kontraktor utama.

d) Tukang

Tukang adalah orang yang bertugas untuk melaksanakan beberapa

item pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Tukang yang

bekerja pada proyek ini antara lain : tukang besi, Tukang batu, dan tukang

kayu.

Tenaga Kerja Tidak Terlatih dan Tidak Terdidik

Yaitu tenaga kerja yang dipakai/digunakan untuk melaksanakan

pekerjaan kasar dilapangan, seperti pekerja bertugas mengerjakan semua

pekerjaan yang di perintahkan oleh mandor / tukang yang tidak dapat

dilakukan oleh alat berat, mulai dari pembersihan lokasi kerja sampai

pekerjaan selesai.

BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG

Page 21 of 22

FIELD PRACTICE REPORTPadang State Polytechnic

Tabel 2.1 Daftar Peralatan

NoNama

peralatanJumlah Merk & type

Kondis

i

Bukti

kepemilikan

1 Waterpass 1 unit Nikon Baik Sewa

2 Excavator 1 unit Komatsu Baik Sewa

3 Dump truk 2 unit Mitsubishi Baik Sewa

4 Molen 1 unit Honda Baik Sewa

5 Vibrator 1 unit Honda Baik Sewa

6 Pompa air 2 unit Robin Baik Sewa

7 Mesin las 1 unit Yanmar Baik Sewa

8 Pick up 1 unit Kijang Baik Milik sendiri

9Gerobak

sorong5 unit Archo Baik Milik sendiri

10Alat bantu

lainya

5 unit

4 unit

5 unit

3 unit

4 unit

3 unit

4 unit

3 unit

3 unit

6 unit

1 unit

1 unit

Geget

Gergaji

Palu cakar

Linggis

Kuku kambing

Meteran

Sendok spesi

Cangkul

Skop

Ember plastic

Pemotong besi

Slang air Ø 1”

Baik Milik sendiri

BRIDGE CONSTRUCTION PROJECT DUKU – LUBUK ALUNG

Page 22 of 22