bab ii tinjauan pustaka 2. 1 penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/bab ii.pdf · 2021. 2....

29
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian yang berjudul “Penguatan Merek Amstirdam Coffee & Roastery Malang Melalui Tokoh “Cak Momon” (Analisis isi konten video Cak Momon dalam akun instagram @amstirdamcoffee)”, peneliti disini mencari bahan referensi-referensi yang melibatkan studi kepustakaan terutama berupa penelitian yang sejenis sebelumnya. Peneliti yang mengambil tentang analisis isi (content analysis) dalam media sosial instagram tergolong sudah cukup lama dan kebanyakan rata-rata peneliti itu bertujuan untuk pengimplikasian kepada minat beli konsumen yang ada, melakukan promosi, strategi komuikasi pemasaran yang digunakan, serta ada juga yang personal branding. Penelitian mengenai penguatan merek atau brand melalui seorang tokoh fiksi ini mempunyai tujuan yakni untuk menjelaskan dan memberikan gambaran atas isi pesan yang bagaimana diperlihatkan dari konten video cak momon terkait penguatan merek Amstirdam Coffee & Roastery Malang sendiri. Penelitian sebelumnya menjelaskan berbagai macam variabel yang dipakai serta menggunakan beragam metode penelitiannya. Nantinya rujukan ini bisa dijadikan pedoman penulis dalam menyelesaikan penelitiannya. Penelitian yang pertama yaitu hasil penelitian dari Sita Nensia (2017) dengan judul penelitiannya mengenai “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Di Media Sosial Terhadap Brand Image Dw Coffee Shop” (Studi pada Followers Account Instagram @Dw_Coffee di Kota Malang). Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pesan E-WOM terhadap sebuah brand image dari kedai Dw Coffee Malang yang ada di media sosialnya yaitu instagramnya, yang mana menjadi studi kasusnya pada penelitian ini yaitu pengikut/followers sendiri dari akun instagram @dw_coffee di kota Malang. Kemudian instrumen yang dipakai berupa kuesioner yang menggunakan teknik interpretasi data dengan analisis regresi linier berganda. Hasilnya penelitiannya membuktikan bahwasanya pesan

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang berjudul “Penguatan Merek Amstirdam Coffee &

Roastery Malang Melalui Tokoh “Cak Momon” (Analisis isi konten video Cak

Momon dalam akun instagram @amstirdamcoffee)”, peneliti disini mencari

bahan referensi-referensi yang melibatkan studi kepustakaan terutama berupa

penelitian yang sejenis sebelumnya. Peneliti yang mengambil tentang analisis

isi (content analysis) dalam media sosial instagram tergolong sudah cukup

lama dan kebanyakan rata-rata peneliti itu bertujuan untuk pengimplikasian

kepada minat beli konsumen yang ada, melakukan promosi, strategi komuikasi

pemasaran yang digunakan, serta ada juga yang personal branding. Penelitian

mengenai penguatan merek atau brand melalui seorang tokoh fiksi ini

mempunyai tujuan yakni untuk menjelaskan dan memberikan gambaran atas

isi pesan yang bagaimana diperlihatkan dari konten video cak momon terkait

penguatan merek Amstirdam Coffee & Roastery Malang sendiri. Penelitian

sebelumnya menjelaskan berbagai macam variabel yang dipakai serta

menggunakan beragam metode penelitiannya. Nantinya rujukan ini bisa

dijadikan pedoman penulis dalam menyelesaikan penelitiannya.

Penelitian yang pertama yaitu hasil penelitian dari Sita Nensia (2017)

dengan judul penelitiannya mengenai “Pengaruh Electronic Word Of Mouth

Di Media Sosial Terhadap Brand Image Dw Coffee Shop” (Studi pada

Followers Account Instagram @Dw_Coffee di Kota Malang). Adapun

penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pesan E-WOM

terhadap sebuah brand image dari kedai Dw Coffee Malang yang ada di media

sosialnya yaitu instagramnya, yang mana menjadi studi kasusnya pada

penelitian ini yaitu pengikut/followers sendiri dari akun instagram

@dw_coffee di kota Malang. Kemudian instrumen yang dipakai berupa

kuesioner yang menggunakan teknik interpretasi data dengan analisis regresi

linier berganda. Hasilnya penelitiannya membuktikan bahwasanya pesan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

8

(eWOM) di Instagram dengan akun bernama @dw_coffee hanya berpengaruh

sekitar 39,4% terhadap brand image dari kedai DW coffee shop Malang,

melainkan sisanya hanya sekitar 60,6% yang berasal pengaruh dari faktor lain

diluar variabel yang diteliti.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah jika penelitian

ini lebih menekankan kepada penguatan merek nya, sedangkan penelitian

terdahulu lebih terfokuskan kepada pengaruh pesan E-WOM terhadap citra

merek (brand image) nya. Dan juga subjek penelitiannya juga berbeda yakni

antara penelitian terdahulu memakai DW Coffee shop dan penelitian sekarang

memakai Amstirdam Coffee & Roastery Malang.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Syol Indra Syafril (2018) dengan

judul penelitiannya mengenai “Pengaruh Pesan eWOM (electronic Word of

Mouth) Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Amstirdam

Coffee & Roastery Malang)”. Pada skripsi ini penelitiannya bertujuan untuk

mengetahui dan mengukur dari besar kecilnya sebuah pengaruh pesan dari

electronic word of mouth atau eWOM terhadap pembelian keputusan pada

konsumen yang ada di Amstirdam Coffee Malang. Kemudian pada penelitian

ini menggunakan metode kuantitatf dengan jumlah sampel sebanyak 44, dan

hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan dari eWOM mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen hanya sekitar 34,9%. Sesuai dengan interval

kategori, angka ini dianggap dalam kategori rentang rendah.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

membahas tentang Amstirdam Coffee & Roastery Malang. Sedangkan

perbedaannya penelitian terdahulu lebih menekankan kepada terpengaruhnya

pesan E-WOM (Electronic Word of Mouth) terhadap pembelian keputusan

pada kosnsumen dari Amstirdam Malang. Sedangkan penelitian sekarang

menekan kepada penguatan merek Amstirdam Coffee & Roastery Malang di

dalam akun instagramnya melalui konten video cak momon.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

9

2. 2 Komunikasi

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi menurut pendapat dari Garry A. Steineer dan Bernard

Berlson dalam Dedy Mulyana (2008) adalah sebuah proses transmisi atau

tindakan yang didefinisikan isinya berupa transmisi ide, gagasan,

perlakuan, keterampilan juga emosi yang menggunakan grafik, gambar,

figure, kata-kata maupun simbol untuk menyampaikannya.9

Sedangkan pengertian komunikasi 10menurut pendapat dari Harolld

Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar

untuk membuat gambaran komunikasi adalah seperti menjawab

pertanyaan dari mengatakan apa, dari siapa, kepada siapa, dengan saluran

apa, dan mendapatkan pengaruh apa. Dari penjabaran yang telah

dikatakan oleh Laswell sebelumnya, selanjutnya muncul yang namanya

lima unsur dari suatu komunikasi antara lain seperti :

- Adanya source (sumber) yang bisa diartikan sebagai seseorang yang

bertugas untuk menyampaikan pesan atau yang membawa pesan atau

sering disebut biasanya komunikator.

- Adanya message (pesan) yang artinya adalah bentuk sesuatu dari yang

ingin disampaikan dikomunikasikan diutarakan diucapkan dari

sumber yang disebut seorang komunikator kepada seseorang yang

menerima pesan itu atau sering disebut biasanya komunikan.

- Adanya media (saluran) yang bisa diartikan sebagai suatu perantara

yang digunakan ketika seorang komunikator ingin menyampaikan isi

pesannya kepada seorang penerima pesan yakni komunikan.

- Adanya receiver (penerima) adalah seseorang yang biasanya disebut

yakni komunikan dan bertugas sebagai penerima pesan dari apa yang

telah disampaikan sebelumnya oleh seorang komunikator.

9 “Pengertian komunikasi menurut para ahli”, diakses dari http://blogilmukomunikasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html, pada tanggal 1 Mei 2019, pukul 23.59 10 Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

10

- Adanya effect (efek) yang bisa diartikan sebagai reaksi yang muncul

atau pengaruh yang ditimbulkan oleh seorang komunikan ketika

setelah selesai mendapatkan atau menerima sebuah pesan dari seorang

komunikator.

Selain dari kelima unsur seperti yang diatas juga terdapat pula unsur-

unsur pendukung komunikasi yang lain antara lain adanya

situasi/konteks komunikasi, adanya kendala/gangguan,juga adanya

suatu feedback atau umpan balik.

Dari kedua penjelasan diatas mengenai definisi pengertian

komunikasi bisa ditarik suatu kesimpulan bahwasanya sebuah proses

komunikasi merupakan proses bagaimana pesan itu dapat

tersampaikan dengan baik dari seorang komunikator penyampai pesan

kepada komunikan si penerima pesan dengan memberi rangsangan

atau stimulus tertentu baik itu secara langusng maupun tidak langsung.

2.2.2 Bidang-bidang dalam Komunikasi

Maksud dari bidang disini adalah aspek bidang kehidpan manusia

itu sendiri, dimana diantara aspek kehidupan manusia berbeda antara

bidang satu dengan lainnya. Bidang-bidang komunikasi tersebut

mencakup beberapa jenis komunikasi berikut :

a. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial diartikan sebagai suatu proses interaksi

dimana seseorang atau suatu lembaga menyampaikan amanat kepada

pihak lain agar pihak lain dapat menangkap maksud yang

dikehendaki penyampainya baik secara verbal maupun nonverbal.

Komunikasi sosial mengisyaratkan pada kita bahwa komunikasi itu

sangat penting terutama untuk membangun konsep diri, demi

kelangsungan hidup, aktualisasi diri, memperoleh kebahagiaan, serta

terhindar dari tekanan dan ketergantungan.

Untuk mewujudkan hal tersebut yang harus dilakukan adalah

melalui komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan

dengan orang lain. Melalui komunikasi sosial kita bisa bekerja sama

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

11

dengan anggota masyarakat (keluarga, sekolah, kelompok

masyarakat, desa, kota, negara) untuk mencapai tujuan bersama.

b. Komunikasi Organisasi/ Manajemen

Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam

hubungan hirarki antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam

suatu lingkungan kerja. Informasi memegang peranan penting dalam

mendukung proses pengambilan keputusan yang berdampak pada

kemajuan dan perkembangan organisasi. Tujuan utama komunikasi

dalam lingkup organisasi adalah memajukan dan mengembangkan

organisasi yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk

mencapai tujuan-tujuan manajemen. Pengelolaan informasi akan

berjalan lancar jika dilakukan melalui kegiatan-kegiatan komunikasi

yang efektif baik secara lisan maupun tertulis, menggunakan media

atau tanpa media sekalipun. Komunikasi di dalam organisasi meliputi

komunikasi vertikal, horizontal, diagonal seperti berikut ini:

1) Komunikasi Vertikal. Komunikasi vertikal adalah bentuk

komunikasi tegak lurus keatas maupun kebawah yakni

komunikasi antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya.

Bentuk komunikasi kebawah (atasan kepada bawahan) secara

lisan dapat berupa percakapan, rapat, ceramah, pidato. Secara

tertulis menggunakan memo, tulisan, surat perintah maupun

pengumuman. Sedangkan komunikasi keatas (bawahan kepada

atasan) dilakukan secara lisan atau tertulis berupa usulan, laporan,

permintaan, dan lain-lain.

2) Komunikasi Horizontal. Komunikasi horizontal adalah bentuk

komunikasi secara menyamping atau mendatar antara orang-

orang yang sama jabatannya dalam kelompok yang sama.

Komunikasi ini berfungsi untuk melancarkan kordinasi kerja.

3) Komunikasi Diagonal. Komunikasi diagonal merupakan

komunikasi yang memotong rantai perintah organisasi dan

dilakukan oleh petugas dari bagian yang berbeda dan tingkat yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

12

berbeda pula. Misalnya antara kepala bagian gudang yang berada

dibawah manajer berkomunikasi dengan manajer personalia.

c. Komunikasi Bisnis/ Pemasaran

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi untuk

mencapai efektivitas dan efisiensi di berbagai kegiatan internal

organisasi bisnis. Seperti komunikasi pada umumnya, dalam kegiatan

komunikasi bisnis, pesan yang disampaikan tidak hanya bersifat

informatif, tetapi juga bersifat persuasif. Selain itu, komunikasi bisnis

juga berperan dalam pembentukan pendapat umum dan sikap publik

khususnya dalam membangun citra perusahaan.

d. Komunikasi Politik

Komunikasi politik dalam arti sempit adalah setiap bentuk

penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang-lambang maupun

kata-kata tertulis dan terucap, ataupun dalam bentuk isyarat yang

mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam suatu

kekuasaan tertentu. Dalam arti luas, komunikasi politik adalah setiap

jenis penyampaian pesan, khususnya bermuatan informasi politik

dari suatu sumber kepada sejumlah penerima pesan. Komunikasi

politik melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau

berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan dan kebijakan

pemerintah. Jadi pengertian komunikasi politik dapat dirumuskan

sebagai suatu proses pemindahan lambang-lambang atau simbol

komunikasi yang berisi pesan-pesan poitik dari seseorang atay

kelompok pada orang lain dengan tujuan membuka wawasan atau

cara berfikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku kahalayak

menjadi target politik.

e. Komunikasi Internasional

Komunikasi internasional merupakan komunikasi yang

dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk

menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan berbagai

kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara

lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

13

Kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to

people ataupun goverment to goverment. Unit primer yang diamati

dalam komunikasi internasional adalah interaksi antara dua negara

atau lebih yang berbeda latar belakang budaya.

f. Komunikasi Antarbudaya

Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antar budaya adalah

komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya. Kebudayaan

adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok

orang serta berlangsung dari generasi kegenerasi. Pertumbuhan

komunikasi antarbudaya dalam dunia bisnsis memiliki tempat yang

utama, terutama perusahaan-perusahaan yang melakukan ekpansi

pasar keluar negaranya yang memiliki aneka ragam budaya. Selain

itu, makin banyaknya orang bepergian ke luar negeri dengan beragam

kepentingan mulia dari melakukan perjalanan bisnis, liburan,

mengikuti pendidikan lanjutan, baik yang sifatnya sementara maupun

dengan tujuan untuk menetap selamanya.

g. Komunikasi Pembangunan

Secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna

menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai

suatu kehendak dari suatu bangsa, dan komunikasi merupakan dasar

dari perubahan sosial. Perubahan yang dikehendaki dalam

pembangunan tentunya perubahan yang lebih baik atau lebih maju

dari sebelumnya. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi

peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan

secara timbal balik diantara masyarakat dengan pemerintah, dimulai

dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan. Sedangkan dalam arti terbatas, komunikasi

pembangunan merupakan segala upaya dan cara serta teknik

penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal

dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan diwujudkan pada

masyarakat yang menjadi sasaran dapat memahami, menerima dan

berpartisipasi dalam pembangunan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

14

h. Komunikasi Tradisional

Secara umum komunikasi tradisional adalah proses

penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan

menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu

tempat sebelum kebudayaan tersentuh oleh teknologi modern. Pada

masa lalu komunikasi tersebut merupakan bagian dari tradisi,

peraturanm upacara keagamaan, hal-hal tabu, dan lain sebagainya,

yang berlaku pada masyarakat tertentu. Namun seiring

perkembangan teknologi, komunikasi tradisional mulai luntur dan

jarang digunakan.

2. 3 Komunikasi Pemasaran

2.3.1 Definisi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah

antara pihak atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Semua pihak

yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang

sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta

hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-

penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh

bagian dari proses tersebut. (Magdalena Asmajasari, 1997:1). Masih dalam

buku yang sama, Salah satu bagian dari proses komunikasi pemasaran

secara total adalah promosi. Promosi dapat membantu pihak-pihak yang

terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan

lainnya. Bagian lain dari proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan

balik ini menunjukkan tentang apa pengaruh dari komunikasi yang

dilakukan serta memberi kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi

terhadap keinginan pasar. (Magdalena Asmajasari, 1997:1).

Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan

oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam

pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran

agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk

berbuat lebih baik. Jadi komunikasi pemasaran itu merupakan pertukaran

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

15

informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlihat

dalam pemasaran. (Basu Swastha dan Irawan, 2001:345).

Komunikasi dalam marketing dapat dibagi atas 3 bagian yang penting (Oka

A. Yoeti, 1990:141), yaitu :

1) Harus ada komunikator yang bertindak sebagai sender.

2) Harus ada receiver yang akan menerima berita dari komunikator.

3) Harus ada alat untuk menyampaikan pesan (messages) berupa saluran

(channel) yang bertindak sebagai media saluran berita.

Komunikasi pemasaran memegang peranan sangat penting bagi pemasar.

Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak

akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Penentuan siapa saja yang

menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan

komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan

berjalan efektif dan efisien. (Sutisna, 2002:268).

Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana

dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang

produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran juga melaksanakan

banyak fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu

atau dapat memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan

mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan

kapan. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan

menghubungkan merek mereka dengan orang, tempat, acara, merek,

pengalaman, perasaan, dan hal lainnya. Mereka dapat berkontribusi pada

ekuitas merek, dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan

citra mereka, serta mendorong penjualan, dan bahkan mempengaruhi nilai

saham. (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009:172).

2.3.2 Model Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di

pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan

pesan disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). Disebut bauran

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

16

promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis

promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi

produk. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran

promosi (Sutisna, 2002:267), yaitu :

1) Iklan (advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi atas ide, barang

atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu. Iklan dapat

menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis.Iklan dapat

membangun citra jangka panjang bagi produk atau memicu penjualan

cepat. Bentuk iklan tertentu seperti TV memerlukan anggaran besar,

sementara bentuk lain seperti surat kabar tidak. Hanya saja, kehadiran

iklan bisa memengaruhi penjualan.

2) Penjualan tatap muka (personal selling)

Penjualan personal adalah interaksi tatap muka dengan satu atau

beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi,

menjawab pertanyaan dan memperoleh pemesanan. Penjualan personal

merupakan alat paling efektif pada tahap proses pembelian selanjutnya,

terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah berbagai jenis insentif jangka pendek untuk

mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa. Secara lebih

sederhana promosi penjualan adalah dorongan jangka pendek untuk

pembeli atau penjual suatu produk atau jasa. Perusahaan menggunakan

alat promosi penjualan kupon, kontes, premi, dan semacamnya untuk

menarik respon pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek

jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong

penjualan yang menurun.

4) Hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public relation)

Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing

produknya. Pemasar cenderung kurang memanfaatkan hubungan

masyarakat, tetapi program yang dipikirkan dengan baik dan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

17

dikoordinasikan dengan elemen-elemen bauran komunikasi lainnya bisa

sangat efektif, terutama jika perusahaan harus menantang konsepsi

konsumen yang salah. Perusahaan dan produknya dapat menjadi

perhatian umum, apabila diberitakan dalam media massa.

5) Pemasaran langsung (direct marketing)

Pemasaran langsung mempunyai banyak bentuk melalui telepon, online

dan secara probadi. Mereka berbagai tiga karakter yang berbeda.

2. 4 Konsep Merek

Merek atau brand adalah merupakan sesuatu bagian yang penting penting

dari sebuah produk tertentu. Merek bisa menjadi nilai plus bagi suatu produk

baik itu yang berupa dalam bentuk jasa maupun barangnya.11

2.4.1 Pengertian Merek

Merek dapat diartikan sebagai instrument terpenting dan bernilai mahal

yang menjadi sebuah aset di dalam sebuah perusahaan. Karenanya merek

bisa membantu dalam proses memasarkan suatu barang serta menjadi janji

konsisten yang diberikan oleh perusahaan tersebut baik itu berupa

keuntungan, pelayanan servis, fitur kepada para pelanggannya.

Adapun pengertian merek (brand) menurut beberapa ahli yang ada

seperti yang digambarkan dibawah ini antara lain :

- Pengertian merek menurut pendapat yang dikemukakan oleh Kotler dan

Amstrong (2012:23) adalah :

“Brand is a name, tream, symbol, design, or a combination of this these,

that identifies the products or service of one seller or group seller and

differentiates them of those of competitors”. 12

- Selanjutnya pernyataan yang dikemukakan oleh dua orang yaitu Kotler

dan Amstrong itu di perkuat lagi oleh Buchori Alma (2011:130), yang

menyebutkan bahwa :

11 Odbrand, “Pentingnya brand (merk) bagi perusahaan”, diakses dari https://odbrand.com/2011/10/08/pentingnya-brand-merek-bagi-perusahaan/, pada tanggal 1 Mei 2019 pukul 22.10 12 Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

18

“merek sebagai suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas

suatu barang atau jasa tertentu, dapat berupa kata-kata, gambar atau

kombinasi keduanya”. 13

- Kotler dan Keller (2011:256) 14 berpendapat juga bahwa “produk adalah

diciptakan di pabrik, akan tetapi merek akan tercipta dengan sendirinya

di pikiran “. Oleh karena itu merek bukan hanya sebatas simbol dan

nama, namun juga sebagai juru kunci antara hubungan sebuah

perusahaan dengan pelanggannya. Pada akhirnya merek nanti akan

berada di benak kepala konsumen yang mana merek akan mewakili

perasaan juga persepsi konsumen mengenai produk itu beserta semua

macam kinerja atau layanannya.

- Kesimpulan yang bisa didapatkan dari beberapa definisi pengertian

merek seperti yang disebutkan diatas yaitu merek merupakan suatu

bentuk ciri khas identitas diri dari produk yang dikeluarkan oleh

perusahaan yang ditawarkan kepada konsumennya dan menjadi

pembeda dari produk para pesaing yang lain dalam berbentuk desain,

nama, simbol, tanda, juga kata atau kombinasi dari semuanya.

Kotler dan Keller (2009:76) mengungkapkan bahwasanya merek

merupakan terdiri dari beberapa bagian yang ada seperti :

a) Brand name atau nama merek merupakan apa yang diucapkan oleh

orang dan bagian dari merek itu sendiri.

b) Brand merek atau tanda merek yaitu berbentuk huruf, lambang,

warna khusus atau desainnya yang tidak bisa diucapkan secara

langsung melainkan bagian dari suatu merek yang bisa dikenal.

c) Trademark atau tanda merek dagang merupakan merek yang

dilindungi secara hukum karena bisa menghasilkan sesuatu yang

bernilai atau istimewa kedepannya dan juga bagian dari merek itu.

d) Copyright atau hak cipta yaitu hak yang istimewa atau khusus yang

dberikan atau dilindungi oleh Undang-undang ketika ingin

melakukan yang namanya penjualan, produksi, penertiban suatu

13 Buchari, Alma, 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta. 14 Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa : Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

19

karya seni, karya tulis, karya musik, atau bahkan dalam bentuk

karya-karya yang lainnya

2.4.2 Ekuitas Merek (Brand Equity)

Merek/brand merupakan satu kesatuan atau seperangkat antara aset dan

leabilitas merek yang kaitannya dengan atau simbol juga nama mencakup

cap, kemasan, atau sebuah logo yang pada akhirnya bertujuan untuk bisa

mengidentifikasi suatu jasa atau barang dari penjualnya atau kelompok

penjual tertentu. Sebuah merek pada intinya memberikan ciri khas tanda

kepada konsumennya tentang produk sumber tersebut dan berusaha

melindungi baik itu produsen maupun konsumen dari banyak pesaingnya

yang memunculkan produk-produk dengan jenis yang sama.

Trence A. Shimp tahun 2003 mengatakan yaitu :

“brand equity adalah nilai merek yang menghasilkan brand awareness

yang tinggi dan asosiasi merek yang kuat, disukai dan unik, yang diingat

atas merek tertentu”.15

Ekuitas merek atau brand equity menurut pendapat yang dikemukakan

oleh Henry Simamora (2000:495) merupakan sekumpulan kewajiban

(leabilities) dan aktivitas (aset) merek yang sangat erat kaitannya dengan

suatu merek, simbol, juga nama yang bisa mempengaruhi atau menambah

nilai value ketika diberikan oleh jasa atau produk terhadap sebuah

perusahaan bahkan pelanggan dari perusahaannya tersebut. Oleh karena itu

pengakuan akan ekuitas nilai sebuah nama merek begitu juga pengelola

namanya amatlah sangat penting, agar bisa mendapatkan keunggulan yang

maksimal secara kompetitif bagi si pemilik nama merek tersebut.16

Dari penjelasan mengenai definisi seperti yang dijabarkan diatas kita

bisa menyimpulkan bahwasanya ekuitas merek (brand equity) yang

mempunyai indikator untuk dapat memperkuat keunggulan atau kekuatan

merek dengan hal positif akan memberikan sebuah keuntungan kepada

calon pelanggan konsumen bahkan juga produsen karena terdapat didalam

15 A, Shimph, Terence (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1 (edisi 5), Jakarta : Erlangga. 16 Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid 1 Edisi Cetak 1, Jakarta : Salemba Empat.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

20

sebuah produk yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Ekuitas merek ini

yang mewakili suatu merek atau brand merupakan aset penting yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan sebagai modal persaingan yang kompetitif

dan juga bisa sebagai sumber penghasilan di masa yang akan datang seperti

keuntungan finansial perusahaan sendiri.

Menurut pendapat David A. Aker (Managing Brand Equality, 1991)

yang dikutip dalam bukunya Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak (2001,

p4) menjelaskan bahwa suatu kekuatan ekuitas merek (brand equity)

dikelompokkan dalam empat tahap atauapun kategori yang terdiri dari

dimulainya akan kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand

associations), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand

loyalty) dan aset hak milik orang lain.17

a) Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran merek merupakan kesanggupannya sesorang yang

disebut sebagai calon konsumen pada saat mengingat atau mengenali

kembali bahwasanya suatu merek adalah bagian yang tercipta dari

kategori produk tertentu. Berperannya brand awareness didalam brand

equity nya secara keseluruhan bergantung dari berada di tingkatan

kesadaran merek yang mana yang bisa digapai oleh suatu merek itu.

Adapun urutan dari tingkatan akan kesadaran merek seperti penjelasan

berikut ini :

Puncak pemikiran (Top of Mind)

Tingkatan tertinggi didalam kesadaran merek atau merupakan

puncaknya. Yaitu merupakan pada saat produk apa yang pertama

kali diucapkan oleh konsumen/pelanggan secara khusus spontan

untuk memperoleh tempat yang istimewa dibenak ingatan

konsumen. Di tingkatan ini melibatkan adanya dua kegiatan yakni

mengusahakan untuk bisa memperoleh identitas suatu merek dan

berusaha mengaitkannya dengan produk kelas tertentu.

17 A. Aaker, David. 1991. Managing Brand Equity : Capitalizing on the Value of Brand Name.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

21

Mengingat kembali terhadap merek (Brand Recall)

Pada tingkat kesadaran merek ini dilakukan dengan cara mengingat-

ingat kembali kepada merek yang didasarkan atas permintaan

sesorang ketika untuk mengucapkan merek tertentu didalam kelas

produk tertentu juga.

Pengenalan merek (Brand Recognition)

Pada tingkat minimal kesadaran merek ini yaitu dilakukan ketika

dari sesorang calon pembeli/konsumen memilih merek tersebut

bersamaan dengan pada saat melakukan pembelian juga.

Tidak menyadari merek (Unware of Brand)

Tingkat kesadaran merek ini adalah berada di tingkat level yang

paling rendah yang mana dibuktikan dari si calon pembeli/

konsumen tidak menyadari sama sekali adanya merek itu seperti

apa.

Usaha untuk memperoleh suatu kesadaran merek baik itu di

tingkat pengenalan merek ataupun pengingatan kembali suatu

merek, nantinya akan melibatkan dua bagian dari kegiatan yakni

berusaha memperoleh identitas merek tersebut dan berusaha

mengkaitkan dengan kelas produk tertentu.

b) Asosiasi Merek (Brand Association)

Pengertian singkatnya bahwa “asosiasi merek adalah segala hal yang

berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek”. Sebuah merek

merupakan sekumpulan asosiasi yang biasanya terbingkai dalam

beragam bentuk yang bermakna. Dari asosiasi-asosiasi itu dikelola

dengan model pengelompokan-pengelompokan dan mempunyai arti

tertentu. Misalnya saja pencitraan dan asosiasi, dari kedua tersebut bisa

mewakili beragam macam resepsi yang mencerminkan realitas secara

obyektif. Sederhananya, arti dari brand image merupakan terbentuknya

sekumpulan asosiasi-asosiasi merek yang ada di benak konsumennya.

Calon konsumen atau pelanggan yang biasanya menggunakan merek

tertentu akan lebih cenderung mempunyai konsistensi terhadap brand

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

22

image atau hal ini bisa disebut juga dengan brand personality atau

kepribadian merek (Aaker, 1996:160).18

Asosiasi merek bisa menciptakan nilai plus tambahan bagi para

pelanggan maupun perusahannya sendiri, dikarenakan ia bisa

mengumpulkan segala informasi yang ada untuk membedakan antara

merek yang satu dengan merek yang lainnya. Adapun keuntungan yang

dimiliki dari asosiasi merek antara lain : Pertama, bisa membantu dalam

proses pengumpulan informasi dan dapat membantu dalam penyusuna

fakta-fakta maupun spesifikasinya yang bisa dengan mudah dikenal

dihafal oleh pelanggan. Kedua, bisa menjadi hal yang pembeda dalam

artian asosiasi merek juga memainkan peranannya dan memberikan

landasan dasar yang penting dalam membedakan antara merek yang satu

dengan merek yang lainnya. Ketiga yaitu bisa menjadi alasan agar

membeli, karena asosiasi merek dapat memudahkan para konsumen

atauapun pelanggan untuk bisa mengambil langkah dalam memutuskan

untuk jadi membeli produk tersebut ataupun tidak sama sekali.

Keempat, yaitu bisa menumbuhkan perasaan yang suka atau penciptaan

sikap yang positif terhadap produk yang bersangkutan itu. Pada

keuntungan kelima yaitu bisa menciptakan landasan dasar dalam hal

perluasan merek dengan cara menumbuhkan rasa yang sesuai antara

suatu produk dengan mereknya.

c) Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Menurut pendapat Aaker (1996:24) pengertian dari persepsi kualitas

adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas ataupun

keuntungan suatu produk maupun jasa layanan yang berkaitan dengan

maksud seperti yang diharapkan. Terdapat beragam macam dimensi

yang menjadi dasar suatu penilaian akan persepsi kualitas yang

tergabung dengan konteksnya, oleh karena itu persepsi kualitas tidak

bisa ditetapkan secara obyektif saja. Dikarenakan nantinya bisa

menimbulkan banyak hal apapun yang dianggap penting oleh si calon

konsumen/ pelanggan, sedangkan yang terjadi antara konsumen satu

18 Aaker, David A. 1996. Building Strong Brands. New York : Free Press.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

23

dengan konsumen yang lainnya mempunyai pandangan kepentingan

yang sangat berbeda pula terhadap suatu produk ataupun jasa.

d) Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Loyalitas merek merupakan suatu bentuk ukuran tertentu yang

dinilai dari seberapa setianya si calon pembeli/ konsumen terhadap

merek itu sendiri. Keloyalitasan suatu merek adalah bagian inti dari

yang namanya ekuitas merek (brand equity) dan menjadi gagasan pusat

di bidang pemasaran, karenanya hal tersebut merupakan satu ukuran

tertentu mengenai kterkaitan hubungan si calon konsumen/ pelanggan

terhadap sebuah merek. Seiring dengan meningkatnya loyalitas merek

maka bisa terjadi kerentaan sekelompok calon pelanggan/ konsumen

dari adanya serangan para pesaing yang dapat berkurang. Hal itulah

yang menjadi suatu indikator dari ekuitas merek (brand equity) sendiri

yang berkaitan dengan pendapatan keuntungan dimasa depan karenanya

loyalitas merek bisa diartikan secara langsung sebagai penjualan jauh

kedepan di masa yang akan datang nanti.

Gambar 2.1 Konsep Ekuitas Merek

Sumber : David. A. Aker (1991), Managing Brand Equity : Capitalizing on

the Value of Brand Name

Brand

equity

Brand

Awareness

Perceived

quality

Brand

Loyalty Brand

Association

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

24

2.4.3 Manfaat Merek

Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Keller dan Kotler (2009:259)

bahwa merek mempunyai beberapa manfaat untuk sebuah perusahaan yang

meliputi :

1) Membuat pencarian dan menangani dari sebuah produk perusahaan itu

agar tampak lebih sederhana

2) Bisa mempermudah dalam pembuatan catatan tentang akuntansinya dan

tentang ketersediaan produk

3) Suatu merek didalam sebuah perusahaan dianggap bisa memberikan

perlindungan yang kuat dari segi hukum dengan memperhatikan aspek-

aspek dari produknya. Karena peran merek didalam sebuah perusahaan

bisa membeli dan menjual dalam mempengaruhi seorang konsumen,

bisa juga memberikan safety untuk pendapatan dari sebuah perusahaan

di masa yang akan datang, serta merek bisa menjadi dari bagian dari

property yang sangat berharga.

2.4.4 Syarat dalam Memilih Merek

Besar maupun kecilnya suatu merek yang telah kita punya sebelumnya

sangat berpengaruh kepada pemasaran dalam penjualannya. Maka dari itu

sebuah perusahaan harusnya bisa mematenkan suatu cap merek yang dapat

memberikan kesan pertama yang sifatnya positif. Adapun menurut Alma

(2007:150) suatu merek harus mempunyai syarat seperti :

1) Mudah untuk diingat

Dalam pemilihan merek seharusnya lebih memperhatikan baik itu dalam

bentuk perkataannya ataupun gambarnya atau bisa juga kombinasi dari

keduanya, maka dari itu si calon konsumen/ pelanggan sangat mudah

dan gampang untuk mengingatnya.

2) Memunculkan kesan yang positif

Diusahakan ketika dalam memberikan suatu merek sebisa mungkin

harus menimbulkan kesan yang positif terhadap jasa ataupun barang

yang dihasilkan dan jangan sebisa mungkin juga jangan sampai

menimbulkan kesan yang negatif.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

25

3) Tepat untuk promosi

Selain dari syarat merek-merek yang mudah untuk diingat dan dapat

memunculkan kesan yang positif tentu baik pula juga digunakan untuk

sebuah rencana promosi. Namun, didalam menajalankan promosi

tersebut pemilihan nama yang bisa bikin tertarik dan indah disertai

pendukung gambar visual yang bagus pula akan menjadi peranan yang

penting. Jadi dalam hal ini, untuk menjalankan rencana tepat promosi

selain merek-merek tadi bersifat gampang diingat dan bisa

memunculkan kesan yang positif diupayakan agar merek itu baik ketika

ingin dipandang dan enak pada saat untuk diucapkan.19

2. 5 Brand Image (Citra Merek)

Sebuah merek atau brand perlu membutuhkan namanya image agar bisa

mengkomunikasikan kepada target khalayak umum di dalam hal ini sebagai

pasar yang sasarannya mengenai penilaian yang terkandung didalamnya.

Untuk perusahaan sendiri, citra bisa diartikan sebagai bagaimana persepsi dari

masyarakat kepada sebuah perusahaan, yang pada dasarnya persepsi tersebut

dikihat dari apa yang masyarakat tahu sekiranya tentang perusahaan yang

bersangkutan. Brand image citra merek memiliki peranan keputusan yang

penting dari sudut pandang konsumen dan dijadikan sebagai pegangan,

dikarenakan meskipun sebuah perusahaan di sektor usaha yang sama

sekalipun belum tentu juga mempunyai citra image sama pula ketika

dipandang seorang pelanggan atau konsumen.(Alfian, 2012: 25).20

2.5.1 Pengertian Citra Merek

Menurut pendapat dari Keller dan Kotler (2009:260), mengartikan

brand image citra merek sebagai :

“Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan

mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran

yang berarti”.

19 Buchari, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. 20 Alfian, B, Skripsi: “Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Kijang Inova Pada PT. Hadji Kalla Cabang Polman”, (Makassar: UNHAS, 2012)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

26

Melainkan menurut pendapat Tjiptono (2005:49) mengartikan citra

merek brand image sebagai “Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan

konsumen terhadap merek tertentu”.21

Berdasarkan definisi kedua diatas bisa ditarik sebuah kesimpulan

bahwasanya sebuah brand image citra merek merupakan pendapat dari

sutu pandang konsumen tentang merek secara menyeluruh yang tidak

serta merta ditentukan dari pemberian nama baik sebuah produk,

melainkan tentang bagaimana produk tersebut dapat diperkenalkan

dengan baik kedalam sebuah ingatan benak tiap konsumen ddalam

membentuk suatu pendapat persepsi produk itu sendiri.

2.5.2 Komponen Brand Image

Menurut pendapat Hogan (didalam Lutiary Eka Ratri, 2007: 53), citra

merek diartikan sebagai semua kumpulan informasi yang berupa asosiasi-

asosiasi yang mewakili dari jasa dan produk perusahaan yang dimaksudkan.

22Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Joseph Plummer (didalam

Lutiary Eka Ratri, 2007: 52) bahwa citra merek dibagi kedalam tiga

komponen yang terdiri dari :

1) Atribut produk, merupakan semua hal yang berkaitan atau yang

berhubungan dengan merek-merek dari produk tersebut seperti halnya

soal rasa, harganya, tampilan kemasan, dan lain-lain.

2) Keuntungan konsumen, merupakan suatu hal yang bisa didapatkan oleh

pelanggan/ konsumen dirasakan secara pribadi setelah menggunakan

barang dari merek-merek tersebut.

3) Kepribadian merek, merupakan sekumpulan bernama asosiasi yang

mewakili beberapa kepribadian dari merek-merek tersebut jikalau

merek itu diibaratkan sebagai halnya manusia.

21 Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Edisi 1. Yogyakarta: Bayumedia Publishing. 22 Lutiary Eka Ratri, Skripsi: “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang”, (Semarang: Undip, 2007), hal 54.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

27

2.5.3 Indikator Citra Merek (Brand Image)

Adapun menurut pendapat yang disampaikan oleh Freddy Rangkuti

(2009:44) bahwa suatu indikator-indikator citra merek yang mencirikan

citra merek itu sendiri memiliki beberapa indikator antara lain seperti :

1) Pengenalan (recognition)

Merupakan tingkat dimana terkenalnya sebuah merek sampai

kepada konsumen-konsumen atau pelanggannya, namun ketika

merek itu tidak bisa dikenal secara meluas maka produk dari

merek tersebut harus mencari cara ketika akan menjualnya. Cara

yang bisa dilakukan yaitu dengan memperhatikan seperti desain

dari produknya, taglinenya, ataupun pengenalan dari logonya

maupun hal yang lain sebagai identitas diri dari merek-merek

tersebut.

2) Reputasi (reputation)

Merupakan tingkat dimana status nya yang bisa dibilang tinggi

bagi sebuah merek dikarenakan mempunyai perjalanan reputasi

yang baik. Seperti halnya dari persepsi dan juga kualitas produk,

maka dari itu sebuah merek yang disenangi oleh pelanggan/

konsumen dalam penjualannya jauh lebih mudah dan sebuah

produk yang mempunyai persepsi dengan kualitas tinggi akan

memiliki reputasi baik kedepannya.

3) Daya tarik (affinity)

Merupakan tingkat dimana sebuah merek yang muncul

mempunyai hubungan emosional dengan para konsumen atau

pelanggannya yang bisa kita lihat dari segi rasa kepuasan, segi

harganya, dan level asosiasinya.

4) Kesetiaan (loyalty)

Merupakan tingkat dimana besar kecilnya ukuran kesetiaan yang

dipunyai pelanggan atau konsumen dari suatu produk yang

menggunakan merek yang bersangkutan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

28

Singkatnya adalah apabila sebuah merek yang mempunyai

perjalanan reputasi yang baik di sudut pandang pelanggan atau

konsumen serta telah dikenal dikalangan masyarakat umum atau

khalayak umum, maka dampaknya bisa membuat daya tarik bagi

para konsumen dan konsumen itu sendiri nantinya akan menjadi

konsumen dengan status loyal terhadap merek tersebut.

2.5.4 Proses Terbentuknya Brand Image

Proses pembentukan brand image di kalangan umum sangat erat

hubungannya dengan pendapat persepsi yang ada dalam kalangan umum itu

kepada sebuah brand tersebut. Sementara image yaitu persepsi berbentuk

relative unggul dibandingkan para pesaingnya, bisa dibilang inilah yang

disebut dengan brand position atau posisi brand dimana. Proses

pembentukannya tersebut dinamakan positioning, maka dari itu sebuah

brand bisa dikatakan berhasil jika brand itu mempunyai posisi kuat di

khalayak umum.

Untuk menempatkan posisi merek yang kuat harus terlebih dahulu yang

namanya menempatkan posisi merek didalam benak pikiran konsumen,

maka dari itu sebuah merek saling bersaing agar bisa masuk didalam

memori benak konsumen itu. Keterbatasnya memori otak dalam benak

konsumen dikarenakan tiap harinya tiap-tiap konsumen mendapatkan

bombardier jutaan stimulus rangsangan yang mengakibatkan tidak semua

merek bisa ketampung dengan baik. Dengan begitu secara alami panca

indera yang ada di otak konsumen akan otomatis memilah milah merek

mana yang harus menjadi perhatian (Nihayatul Mardiyah, 2010: 22).23

Di bagian awalnya posisi keberadaan sebuah merek yang menempel

pada benak pikiran konsumen hanya sebatas di perkenalan merek yaitu

brand awareness. Tingaktan itulah yang paling dasar dan rendah dimana

konsumen hanya mengetahui keberadaan sebuah merek akan tetapi belum

bisa menggambar persepsi tentang merek tersebut. Sebuah proses

sekumpulan asosiasi yang terorganisir ditambah dengan stimulus

23 Mardiyah, Nihayatul, Skripsi: “Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Brand Image sabun LUX (Studi Di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

29

rangsangan yang ada guna membentuk sebuah persepsi dan persepsi inilah

pada akhirnya yang akan membentuk sebuah citra tertentu terhadap suatu

merek (Simamora, 2004:20).

2.5.5 Manfaat Brand Image

Beberapa manfaat akan mudah didapatkan bagi para owner usaha saat

citra merek ataupun brand image yang mereka bagun dari awal sudah

berhasil menguasai target pasar. Adapun manfaat brand image bagi sebuah

perusahaan yaitu :

- Mempunyai daya tarik sendiri bagi setiap konsumen.

- Memudahkan dapat loyalty dari pelangannya.

- Memungkinkan untuk bisa menetapkan harga jual lebih tinggi dari

sebelumnya.

- Peluang bagi para owner usaha agar bisa membuat produk yang baru

dengan diferensiasi produk.

- Bisa menjadi ciri khas tertentu dan menjadikannya berbeda produk yang

dipunya dengan produk competitor.24

2. 6 New Media

Perkembangan dunia teknologi dan komunikasi semakin pesat telah

membuat dunia semakin luas dan ruang seolah menjadi tak berjarak lagi.

Perubahan informasi kini tak lagi dalam jangka minggu ataupun hari bahkan

jam sudah mulai terkalahkan dengan waktu tiap detiknya. Istilah ‘media baru’

(new media) telah digunakan sejak tahun 1960-an mencangkup seperangkat

teknologi komunikasi yang berkembang dan beragam. Media baru dan

teknologi komunikasi baru yang diterapkan secara meluas didukung oleh teori

determinisme teknologi media (sering juga merupakan teori normatif), yang

memberi nilai positif pada maksimasi kegiatan komunikasi, terutama yang

bersifat interaktif.

Salah satu berkembangnya teknologi saat ini adalah smartphone. Saat ini

smartphone merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bahkan sangat

diperlukan. karena semakin berkembangnya teknologi handphone tidak hanya

24 Diakses dari (http://41809221.blpg.unikom.ac.id/kegunaan-branding.5gg), tanggal 1 Mei 2019 pukul 22.47

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

30

digunakan untuk media komunikasi saja seperti sms atau telpon saja. Sekarang

banyak handphone yang menyediakan fitur-fitur untuk browsing, chatting dan

lain-lain. New Media merupakan perkembangan baru dari media-media yang

telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu

memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya.

New media merupakan digitalisasi, proses dimana semua teks (makna

simbolik dalam bentuk yang telah direkam dan dikodeka) dapat dikurangi

menjadi kode biner dan dapat mengalami proses produksi, distribusi, dan

penyimpanan yang sama.

Di era digital seperti ini ada beragam pilihan media yang bisa digunakan

seperti televisi, media cetak bahkan media online. Kebutuhan akan informasi

pada saat ini, membuat manusia lebih memilih media yang mudah dan cepat

diakses untuk mendapatkan informasi. Bahkan pada faktanya saat ini hampir

semua manusia atau masyarakat yang hidup di era digital seperti memiliki alat

atau teknologi yang digunakan untuk mengakses informasi seperti smartphone,

atau sejenisnya. Maka komunikator akan dimudahkan dalam hal ini untuk

menyampaikan pesan kepada orang banyak.

Dengan semakin menjamurnya penggunaan internet dan didukung dengan

kemajuan di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi, terjadilah

pemekaran (konvergensi) dari media-media yang sudah ada sebelumya yang

dikenal dengan new media atau media baru.

Internet menjadi sebuah media ampuh bagi pelaku bisnis untuk

memasarkan, mengomersilkan, dan mempromosikan setiap produk-produk

mereka, di mana terdapat peluang bagi kita untuk memasarkan produk dan

layanan jasa kita kepada para pengguna internet. Hal inilah juga yang menjadi

pemicu pelaku bisnis online untuk terus mengembangkan bisnisnya pada media

internet. Dengan demikian, kehadiran internet merupakan penunjang

keberhasilan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara online.

2. 7 Media Social

Menurut pendapat Michael Cross pada tahun (2013) media sosial

mempunyai arti bahwa digambarkan sebagai semacam teknologi yang

bertujuan untuk bertukar suatu informasi antara satu sama yang lain dalam

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

31

berinteraksi maupun secara kolaborasi menurut isi pesan yang berbasiskan

internet. Karenanya internet pasti akan yang namanya menyesuaikan seiring

dengan berkembang pesatnya suatu teknologi, maka sebuah fitur yang

disediakan bagi para penggunanya juga ikut mengalami perubahan. Dari situlah

yang menjadikan media social bermunculan lebih banyak beragam aplikasinya

yang menyesuaikan penggunaan konsumen atau rancangan.25 Adapun jenis-

jenis media sosial menurut Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010)

terbagi menjadi 6 yaitu: colarative project seperti Wikipedia, media sosial ini

jenisnya yaitu berupa social bookmarking yang caranya dengan memberikan

akses izin kepada si pengguna agar bisa melenyapkan, menambahkan, juga

mengubah isi kontennya. Yang kedua ada blog dan microblogs, merupakan

salah satu bentuk awal media sosial berwujud pribadi web yang pada umumnya

hanya memunculkan tanggal cap entri berbentuk kronologis. Sedangkan blog

paling popular yaitu merupakan blog yang basisnya dalam bentuk teks.

Selanjutnya ketiga yaitu communities content yang mempunyai tujuan

utamanya untuk membagikan konten diantara setiap penggunanya dalam

bentuk format seperti video, foto, teks, dan sebuah persentasi (misalnya :

Youtube). Keempat adalah sites networking social yang sistem bekerjanya

dengan cara menghubungkan setiap penggunanya dengan membuat profil

informasi pribadi sendiri dan menginvite shabat teman serta koleganya untuk

mengakses profil dan mengirimkan pesan secara instan dalam bentuk surat

elektronik. Profil pribadi didalamnya meliputi blog, audio, foto, video, dan lain

sebagainya seperti Facebook, Myspace dan Instagram. Di posisi kelima yaitu

ada virtual games yang mana mereplikasi lingkungan sekita kedalam bentuk

yang 3 dimensi (missal : world of warcraft). Dan terakhir yaitu adanya interaksi

sosial dalam bentuk virtualnya yang memungkinkan user penggunanya

melakukan tindakan yang bebas untuk bisa hidup berbentuk avatar didalam

25 Pakarkomunikasi.com, “20 Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli”, diakses dari https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli, pada tanggal 2 Mei 2019 pukul 02.15

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

32

kehidupan virtual yang sama juga dengan kehidupan nyatanya atau seperti

kehidupan kedua (second life).26

Selanjutnya ada karakteristik dari media sosial yaitu, kualitas dimulai dari

kualitas yang sangat tinggi dan sangat rendah bergantung pada konten.

Jangkauan bersifat desentralisasi atau tidak dapat dipastikan dengan tepat

kapan, dimana, diapa, dan bagaimana berita pada media sosial yang beredar.

Frekuensi, yakni banyaknya pengakses setiap harinya media sosial.

Aksesibilitas yaitu kemudahan dalam bermedia sosial untuk digunakan setiap

orang. Kegunaan yaitu setiap pengakses internet dapat mengupload sebuah foto,

menulis secara online dan masih banyak lagi dalam menggunakan media

sosialnya. Segera yaitu, seberapa lama waktu yang diperlukan oleh si pengguna

media sosial sangatlah instan. Tidak permanen yakni pesan di dalam media

sosial bisa diganti atau diedit.

Adapun beberapa fungsi dari media sosial seperti dibawah ini :

Media sosial adalah media yang berkonsep dengan tujuan memperluas

dalam berinteraksi antar manusia secara sosial berbasis teknologi internet

web.

Media sosial sudah cukup berhasil dalam mentransformasikan sebuah

proses komunikasi yang bersifat media siarannya searah dari satu posisi

institusi media kebanyak pendengarnya (“one to many”) dan beralih ke

praktek komunikasi dengan dialog yang membutuhkan banyak pendengar

atau audience (“many to many”).

Media sosial sangat mendukung yang namanya keberagaman informasi dan

pengetahuan dengan cara mengubah manusia dari yang awalnya pengguna

isi pesan berubah menjadi si pembuat pesan tersebut.

2.7.1 Instagram

Aplikasi instagram dapat diartikan singkatnya merupakan suatu aplikasi

yang diakses agar bisa membagikan video dan foto. Aplikasi instagram

masih menjadi suatu bagian dari aplikasi Facebook yang dimana secara

otomatis teman yang berasal dari facebook kita bisa memfollow atau

26 Andreas, Kaplan M., haenlein Michael. 2010. “Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media”. Business Horizons 53 (1). P. 61.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

33

mengikuti akun instagram yang kita punya. Semakin banyaknya yang

menjamur pengguna aplikasi instagram dalam membagi foto-fotonya

membuat pengguna yang membuka usaha olshop memanfaatkannya untuk

bisa mempromosikan produk mereka sendiri melalui instagram ini (M

Nisrina, 2015 :137).27

Instagram juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu media dalam

komunikasi pemasaran secara langsung, dimana melalui instagram ini mau

tidak mau produk jasa atau barang yang ditawarkan hanya dengan

memposting video atau foto secara ringkas singkat. Sehingga membuat

setiap calon pembelinya bisa melihat review secara langsung produk-

produk jenis barang apa yang ditawarkan oleh si pemilik olshop tersebut

Media sosial instagram merupakan suatu media yang menyampaikan

pesan kepada target yang jangkauannya sangat luas untuk bisa berinteraksi

berkomunikasi dengan membagikan video-video dan foto-foto didalamnya

terdapat fitur yang bernama love, like, comment, bahkan DM (Direct

Message).

Adapun tips atau cara yang bisa digunakan dalam membangun sebuah

branding produk berupa video dan foto yang diposting di dalam akun

instagram antara lain :

- Memilih cover gambar yang menarik dan juga unik

Pemilihan gambar thumbnail yang paling menarik dan sifatnya mudah

dilihatlah yang akan membuat setiap pengguna dari instagram

merasakan keingintahuan yang lebih.

- Memilih dengan cara tanpa video atau dengan menggunakan audio

Pada kenyataannya kampanye produk yang dilakukan dengan konsep

audio visual secara bersamaan akan lebih sukses membuat ketertarikan

sendiri bagi sebagian besar pemilik akun instagram agar bisa disaksikan

secara bersamaan.

- Melakukan proses editing

Tidak ada yang menyalahkan untuk bisa memanfaatkan waktu

sebaiknya yang lamanya 15 detik/second untuk bisa membuat konsep

27 M. Nisrina. 2015. Bisnis Online : Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang. Yogyakarta: Kobis.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

34

video branding yang sangat meriahkan dengan menggunakan fitur

editing yang telah disediakan agar bisa terlihat semakin menarik dan

juga keren.

- Menggunakan filter

Aplikasi instagram banyak sekali menawarkan pilihan filter dan efek

yang bisa digunakan setiap penggunanya untuk membuat video lebih

berkesan juga menarik bagi siapa saja yang melihatnya. Agar pesan

yang ingin disampaikan dengan baik dan fokus, seharusnya kita hanya

menggunakan satu efek filter saja agar membuat video efek yang

dihasilkan lebih seragam dilihatnya.

- Memperhatikan Angle

Dengan pengguna lebih paham caranya memperhatikan angel sebaiknya

lebih teliti terlebih dahulu mengenai tingkat pencahayaan yang baik dari

sudut pandang tertentu sehingga gabungan dari keduanya lah yang

menghasilkan foto atau video yang sangat berkualitas. Sehingga produk

yang ditawarkan dapat diperkenalkan dengan cara maksimal mungkin.

- Membuat narasi video branding

Narasi yang ditulis di sebuah caption dalam prosesnya membuat video

branding menjadi peranan yang penting memunculkan kesan pertama

yang terlihat. Dikarenakan banyaknya pengguna dari aplikasi instagram

yang urutannya selalu membaca caption terlebih dahulu sebelum

menyaksikan langsung videonya, jadi sebuah tulisan narasi caption yang

bisa membuat tertarik bagi yang menyaksikannya akan meningkatkan

ke kepoan orang untuk melihat videonya sampai selesai.

- Penggunaan tanda pagar # Hashtag yang sesuai

Hashtag yang simple dan sesuai dengan produk yang ingin ditawarkan

sangat berguna didalam kata pencarian di instgaram nantinya. Karena

kebanyakan calon konsumen mengetik secara langsung hashtag apa

yang ingin mereka cari sesuai dengan produk yang dicari juga.

- Melakukan sharing

Sekarang ini video branding yang kita buat sebelumnya bisa dengan

mudah kita share ke berbagai media sosial yang lainnya dengan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/72046/3/BAB II.pdf · 2021. 2. 8. · Laswell dalam Dedy Mulyana (2008) yaitu bagaimana cara yang benar untuk membuat

35

menggunakan fitur yang terintegrasi berkaitan antar media sosia agar

video kita bisa dilihat lebih banyak lagi orang.

- Memperkenalkan kepada orang-orang yang terdekat kita

Orang-orang yang menjadi seseorang terdekat dari kitalah yang dapat

dimanfaatkan menjadi salah satu bagian dari tim khusus marketing yang

gratis dan juga loyalitas kesetiannya bagi usaha bisnis yang sedang di

jalankan sekarang ini (Maxmanroe.com,2018)28

2.7.2 Instagram sebagai media komunikasi pemasaran

Banyak di sekarang ini baik itu sebuah perusahaan maupun di bidang-

bidang usaha yang mulai aktif mengelola aktivitas media sosial mereka di

internet. Dikarenakan mereka sebagai pelaku aktif melihat media sosial

yang sekarang bukan hanya sebagai wadah untuk komunikasi atau hiburan

semata melainkan juga bisa digunakan untuk melakukan aktivitas promosi,

penjualan, maupun marketingnya/ komunikasi pemasaran. Misal saja

contohnya media sosial instagram, kini banyak pihak perusahaan ataupun

pelaku usaha dan bisnis yang mulai aktif mengelola instagram mereka untuk

bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat ataupun semua

pelanggannya, biasanya berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan,

adanya event tertentu, info-info yang terkait, bahkan sampai kepada promo

produk apa yang akan dijual. Hal inilah yang membuat sebuah perusahaan

ataupun pelaku di bidang usaha merasa lebih dekat dengan masyarakat

ataupun pelanggannya ketika bisa memanfaatkan yang namanya media

sosial instagram.

28 M. Majid, “Tips Membangun Branding Melalui Fitur Video di Instagram”, diakses dari https://www.maxmanroe.com/tips-membangun-branding-melalui-fitur-video-di-instagram.html pada tanggal 2 Agustus 2019 pukul 22.05