analisis deskriptif manajemen produksi siaran...
TRANSCRIPT
ANALISIS DESKRIPTIF MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN
BERITA BERBAHASA BETAWI “BANDAR JAKARTA”
DI STASIUN TELEVISI JAK TV
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun oleh :
Liga Pujianti
NIM : 105051102016
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
ANALISIS DESKRIPTIF MANAJEMEN PRODUKSI SIARAN
BERITA BERBAHASA BETAWI “BANDAR JAKARTA”
DI STASIUN TELEVISI JAK TV
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun oleh :
Liga Pujianti
NIM : 105051102016
Di bawah bimbingan :
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2010 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari tebukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 juni 2010
Liga Pujianti
i
ABSTRAK
Liga Pujianti
105051102016
Analisis Deskriptif Manajemen Produksi Siaran Berita Berbahasa Betawi
Bandar Jakarta di Stasiun JAK TV
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi mampu menjadi candu
bagi banyak orang untuk menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat
televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan
keluarga atau pasangan mereka. Di zaman sekarang ini keberadaan televisi sangat
dibutuhkan, karena televisi dengan bentuk audio visualnya mempunyai kedudukan
yang sangat penting bagi manusia. Televisi mampu menghadirkan tayangan-
tayangan yang dapat mendidik, menghibur, bahkan menjerumuskan penontonya
sendiri, semua pilihan itu ada dan ditawarkan kepada pemirsanya.
JAK TV adalah salah satu saluran televisi yang ada di Jakarta, dan
program berita Bandar Jakarta hadir ketengah-tengah masyarakat Jakarta sebagai
alternatif tontonan berita. Bandar Jakarta sebagai tontonan berita dikemas dengan
baik dan menarik, dan lebih mengedepankan tentang sosial, budaya, dan
kehidupan masyarakat yang tinggal di Jakarta. Kemasan yang menarik merupakan
salah satu pengaruh yang sangat besar bagi kesuksesan program yang
ditayangkan. Untuk itu, perlu adanya sistem manajemen yang tepat, dan cara
menjalankan sistem manajemen yang tepat pula dalam proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan suatu program produksi. Dengan
adanya sistem manajemen yang tepat dapat membantu suatu tayangan program
yang sesuai dengan keinginan, dan kebutuhan masyarakat. Sistem manajemen
seperti apakah yang digunakan program berita ‘Bandar Jakarta’ dalam menyiarkan
acaranya kepada pemirsa setianya?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada pendekatan
kualitatif. Peneliti mendeskripsikan dan menginterpretasikan data, dengan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang dianggap akurat, serta
menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui observasi dan interview. Hal
ini bertujuan agar memudahkan dalam menjabarkan dan menjelaskan tentang
sistem manajemen produksi yang terdapat pada program berita Bandar Jakarta.
selain itu, dalam menganalisis permasalahan yang diangkat penulis menggunakan
teori manajemen POAC sebagai pisau analisisnya.
Berdasarkan hasil temuan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa
sistem manajemen produksi yang terdapat pada program berita Bandar Jakarta
pada dasarnya sama dengan sistem manajemen pada program produksi yang
lainnya, hanya saja pastinya memiliki sedikit perbedaan-perbedaan dengan sistem
manajemen yang dipakai dalam program lain. Tayangan yang dihasilkan program
berita ‘Bandar Jakarta’ lebih mengedepankan berita melalui perspektif
masyarakat betawi, guna lebih mendekatkan masyarakat dengan sajian yang
dihadirkan program berita ‘Bandar Jakarta’.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis selama menjalani
jenjang perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, serta keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya.
Skripsi yang berjudul Analisis Deskriptif Manajemen Produksi Siaran
Berita Berbahasa Betawi ‘Bandar Jakarta’ di Stasiun Televisi JAK TV
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S. Kom. I) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Penulis yakin
skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak hingga akhirnya skripsi ini selesai. Semoga Allah memberikan
balasan yang lebih baik, Amiin. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Wahidin Saputra, M.A. Sebagai Pembantu Dekan Bidang
Akademik. Drs. H. Mahmud Jalal, M.A. Sebagai Pembantu
iii
Dekan Bidang Administrasi Umum. Drs. Studi Rizal LK, MA.
Sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Drs. Suhaimi, M. Si, dan Ibu
Rubiyanah, M.A. Selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik
sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikirannya untuk membimbing, memberi petunjuk,
dan pengarahan yang berguna bagi penulis. Penulis ucapkan
terima kasih atas doa dan dukungannya.
4. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FDK UIN Jakarta, terutama
kepada para petugas perpustakaan yang selalu siap melayani.
5. Hendri Adi, Ass. Produser berita Bandar Jakarta dan Dhaning
HRD JAK TV yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk
diwawancara.
6. Untuk kedua orang tua ku tercinta yang telah sabar menunggu
selesainya skripsi ini. terima kasih atas doa, semangat, dan kasih
sayang yang tak pernah putus.
7. Abangku Endra dan adik-adikku Vita dan Indy, terima kasih ya.
8. Deni Sunandar dan MJ. Haeckal yang telah mengajarkan bahasa
Arab sehingga berhasil menghantar penulis ke pintu
Munaqasyah. Terimakasih pak Ustad.
9. Sahabat tersayangku para trio macan Imo3nk, Iwil, Rina,
walaupun kita jarang bertemu tapi gak pernah berhenti
membantu dan memantau perkembangan skripsiku. Tak perlu
intens bertemu untuk menjadi sahabat terbaik perhatian dan
support kalian menjadi bukti nyata.
iv
10. Para sahabatku yang selalu memberikan kecerian selama
perkuliahan : Brotha Ipul yang udah baik banget mau jadi
abangku, angga Bojez yang care banget sama skripsi aku, mas
Tedi yang sering memotivasi aku dengan caranya yang berbeda
dari yang lain, Akbar, Yeffy, Ayya, Rini, Ichan, Arifin, Bunga,
Yudin, Asep, dan para temen Jourz, serta Keluarga Besar
Konsentrasi Jurnalistik semoga sukses selalu.
11. Keluarga Besar Teater eL-Na’ma yang selalu menyediakan rasa
aman, nyaman, dan kecerian yang tak pernah padam, semoga
selalu berada dalam lingkaran kebahagiaan dan Sukses Mulia.
12. Keluarga Besar KMF KALACITRA yang mengajarkan
keberanian dan tangguh, hingga membuatku bagaikan wonder
woman.. hehee
13. Prof. DR. Marrie Kouch Garna atas pertemuan-pertemuan yang
menciptakan motivasi dan inspirasi, yang telah membuka
pemikiran penulis yang sempit ini.
14. Agien, Crist dan Djangkrik untuk crita yang memotivasi, Dewi
Chuki yang gak pernah cape ngingetin penulis.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para
pembaca. Amin ya robbal ‘alamin.
Ciputat, Juni 2010
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………. v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………. vi i
BAB I Pendahuluan ……………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………. 5
D. Metodologi Penelitian ……………………………. 6
E. Tinjauan Kepustakaan ……………………………. 8
F. Sistematika Penulisan ……………………………. 10
BAB II Tinjauan Teoritis ……………………………. 11
A. Pengertian Analisis Deskriptif ……………………. 11
B. Televisi ……...…………………………………….. 12
1. Pengertian Televisi ……………………………. 12
2. Sejarah Televisi ……………………………. 13
3. Berita Televisi ……………………………. 16
4. Bahasa Televisi ……………………………. 17
5. Latar Belakang Televisi Lokal ……………………. 17
C. Manajemen Produksi Siaran ……………………. 20
1. Pengertian Manajemen Produksi ……………. 20
2. Manajemen Produksi Siaran televisi ……………. 22
3. Manajemen Produksi Siaran Berita Televisi ……. 25
vi
BAB III Gambaran Umum Stasiun Televisi Jak Tv …….. 27
A. Sejarah Stasiun Televisi Jak TV …………………….. 27
B. Visi dan Misi …………………………………….. 28
C. Struktur Organisasi Televisi Jak TV …………….. 29
D. Manajemen Produksi Siaran Televisi JAK TV …….. 31
E. Gambaran Umum Program Berita “Bandar Jakarta” …. 39
BAB IV Analisis Data Penelitian ………………………………. 41
Analisis Data Manajemen Produksi Siaran Berita
Berbahasa Betawi Bandar Jakarta di stasiun Televisi
JAK TV ……………………………………………. 41
Fungsi Perencanaan ..…………………………… 44
Fungsi Pengorganisasian ……………………………. 52
Fungsi Pengarahan ……………………………………. 58
Fungsi Pengawasan ……………………………………. 66
BAB V Penutup …………………………………………… 74
A. Kesimpulan …………………………………… 74
B. Saran …………………………………………… 75
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 76
LAMPIRAN …………………………………………………… 78
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Televisi JAK TV ……………. 29
Tabel 2 Struktur Operasional Televisi JAK TV ……………. 30
Tabel 3 News Departement JAK TV ……………………. 42
Tabel 4 Struktur Program Berita Bandar Jakarta ……………. 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju pesat saat ini. Tidak
dapat dipungkiri perkembangan teknologi informasi pun ikut meningkat.
Informasi tiap detiknya menghadirkan berbagai macam peristiwa yang terjadi di
belahan bumi manapun. Hal ini dapat terjadi karena media massa saat ini terus
mengalami kemajuan dalam berbagai bentuknya.
Media massa terbagi ke dalam tiga bentuk yaitu, pertama adalah media
elektronik berupa televisi dan radio, kedua ialah media cetak berupa koran,
majalah, tabloid, buletin dan lain sebagainya, dan yang ketiga ialah media online
atau internet. Dengan banyaknya pilihan media massa yang ditawarkan kepada
khalayak, membantu khalayak untuk bisa mencari dan mengetahui informasi yang
diinginkan.
Dari sekian banyak media massa yang hadir di tengah khalayak luas,
media televisi menjadi salah satu media massa yang paling banyak digunakan
khalayak untuk mengakses informasi.
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan
pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang TV adalah teman, TV
menjadi cermin prilaku masyarakat, dan TV dapat menjadi candu. TV membujuk
kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. TV
1
2
memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang
bagaimana kita menjalani hidup ini. Ringkasnya, TV mampu memasuki relung-
relung kehidupan kita lebih dari yang lain.1
Televisi sebagai media massa dapat menimbulkan pengaruh yang hampir
bersifat menyihir dan kadang-kadang berbahaya terhadap khalayak terutama bila
media digunakan sebagai sarana propaganda.
Menurut Lichtenstein dan Rosenfeld yang dikutip dari Dedy Mulyana
adalah: Menyimpulkan bahwa keputusan menggunakan saluran-saluran
komunikasi massa merupakan suatu proses dua bagian, pertama kita diajari
motivasi apa yang dapat dipuaskan setiap medium, kemudian berdasarkan
informasi yang kita miliki bersama tersebut, masing-masing dari kita membuat
pilihan perseorangan. Kedua, meskipun pilihan ini merupakan keputusan pribadi,
persepsi kita mengenai apa yang ditawarkan media yang berbeda relatif konsisten:
kita cenderung mempuyai citra yang stabil mengenai gratifikasi setiap medium
yang dipersepsi seperti; film, buku, surat kabar dan sebagainya.2
Media televisi menjadi media pilihan utama khalayak sebagai media untuk
mendapatkan informasi, karena televisi mampu menghadirkan gambar atau audio
dan suara atau visual dalam penayangannya, sehingga lebih menarik perhatian
khalayak.
Menurut Peter Herford: setiap stasiun televisi dapat menayangkan
berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talkshow dan sebagainya,
tetapi siaran berita merupakan program yang mengidentifikasikan suatu stasiun
1 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 1.
2 Dedy, Mulyana, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 212.
3
televisi kepada pemirsanya. Program berita menjadi identitas khusus atau identitas
lokal yang dimiliki suatu stasiun televisi.3
Media televisi punya kewajiban dan tanggung jawab moral serta
profesional untuk menyatakan ekspresi diri, alat komunikasi, alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan sebagai alat kontrol sosial.
Mengutip dari Tatang Hidayat Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB)
“Dibanding kebudayaan lain Betawi justru tersingkir meski berada dirumahnya
sendiri, tersingkir ke pinggiran Jakarta seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Semua budaya ingin eksis, caranya adalah ingin menguasai Jakarta. Maka masing-
masing budaya berkompetisi untuk bisa eksis di ibukota. Betawi tidak punya
semangat ini sehingga mereka pergi dari rumah sendiri”.
Televisi sebagai salah satu media massa menjalani fungsinya yaitu
memberikan pendidikan kepada khalayak, misalnya saja dengan menghadirkan
program acara yang memberikan pengetahuan umum serta bisa menimbulkan
kecintaan terhadap budaya yang dimiliki.
Salah satu siaran atau program acara yang menarik penulis untuk dijadikan
penelitian yaitu siaran berita berbahasa betawi “Bandar Jakarta” di salah satu
stasiun televisi lokal JAK TV. Acara yang disiarkan setiap hari sabtu pada pukul
21.30 wib. Sebuah program siaran berita yang dikemas ringan dan menarik,
menghadirkan berita-berita seputar Jakarta. Program siaran berita Bandar Jakarta
ini juga menampilkan pantun-pantun jenaka di sela-sela penyampaian beritanya
yang merupakan salah satu ciri khas suku betawi.
3 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 2.
4
Di tengah-tengah budaya betawi yang terus menerus terkikis dan tergerus
kemajuan zaman dan teknologi. Budaya betawi sudah hampir punah dan tergusur
dirumahnya sendiri. Jakarta sebagai ibu kota Negara Indonesia yang menjadi kota
tujuan utama orang-orang (masyarakat Indonesia) untuk mengais rezeki, budaya
betawi hadir sebagai budaya asli kota Jakarta. Namun pada kenyataannya budaya
betawi tenggelam dalam hiruk pikuk kebisingan kota, dan warga asli suku betawi
pun kebanyakan tidak memiliki semangat untuk membangun budayanya, kalah
tersaingi dengan budaya-budaya daerah lain yang datang menghampiri Jakarta.
JAK TV dengan berita Bandar Jakarta merupakan televisi lokal yang
menciptakan dan membangun semangat baru dan kesadaran di dalamnya untuk
melestarikan budaya betawi yang hampir hilang. Untuk itulah penulis tertarik
untuk menjadikan judul penelitian:
“Analis Deskriptif Manajemen Produksi Siaran Berita Berbahasa Betawi
“Bandar Jakarta” di Stasiun Televisi JAK TV”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada manajemen Produksi siaran berita “Bandar
Jakarta”. Setelah membatasi masalah penelitian, maka rumusan masalah yang
penulis deskripsikan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana manajemen produksi siaran berita “Bandar Jakarta” di
stasiun televisi JAK TV?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
di bagi menjadi dua bagian, antara lain:
1. Tujuan Umum
a. Untuk mendorong mahasiswa agar dapat terjun ke dalam dunia
televisi.
b. Untuk mengakrabkan mahasiswa dengan dunia media massa
televisi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi siaran televisi.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses
produksi siaran televisi khususnya proses siaran televisi di JAK TV.
c. Untuk mengetahui manajemen produksi siaran berita televisi di
JAK TV.
Manfaat Penelitian
1. Secara akademis memberikan pengetahuan dan wawasan juga referensi
kepada individu, khalayak, maupun instansi tentang produksi siaran,
proses siaran dan manajemen siaran berita “Bandar Jakarta” di stasiun
televisi JAK TV .
2. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi contoh rujukan dalam
meneliti pemberitaan manajemen produksi siaran pada stasiun televisi.
6
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dinilai tepat,
karena dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa
secara kronologis. Data kualitatif lebih condong dapat membimbing kita untuk
memperoleh penemuan-penemuaan yang tidak di duga sebelumnya.4 Metode
yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat. Penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis
atau membuat prediksi. Metode ini disebut juga metode penelitian survai atau
penelitian observasional.5
D.1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah stasiun televisi JAK TV dan yang
menjadi objek dari penelitian ini adalah program berita berbahasa
Betawi Bandar Jakarta.
D.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian ini adalah di kantor stasiun televisi JAK TV,
sedangkan untuk waktu penelitian adalah setiap hari Sabtu pukul
22.00-22.30 wib selama bulan Januari 2010.
D.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
maka kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4 A. Matthew, Miles, A. Michael, Huberman, Analisis Data Kualitatif; Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru, (Jakarta : UI-Press, 1992). 5 Jalaludin, Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 24.
7
a. Observasi
Yaitu mengadakan peninjauan dan penelitian langsung ke
lingkungan kerja perusahaan media elektronik (televisi)
“Bandar Jakarta” JAK TV untuk mengumpulkan dan
memperoleh data.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara untuk memperoleh
berita atau informasi. Dilihat dari segi penyajiannya penulis
menggunakan teknik wawancara program, yaitu wawancara
dalam waktu yang panjang dan dalam perbincangan itu dapat
dibahas secara tuntas permasalahan yang diangkat.6 Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apa saja mengenai produksi siaran
berita Pada stasiun televisi JAK TV khususnya manajemen
produksi siaran berita Bandar Jakarta.
c. Dokumentasi
Perlengkapan seorang peneliti dalam setiap lapangan ilmu
pengetahuan tidak akan sempurna apabila tidak dilingkungi
oleh fasilitas-fasilitas kejuruan.7 Penulis dalam menyusun
penulisan rancangan ini, penulis mempelajari buku-buku yang
bersumber pada buku-buku bacaan tentang ilmu komunikasi
dan media massa yang berkaitan dengan media elektronik
khususnya televisi, dan manajemen produksi siaran, serta buku-
buku literatur yang berhubungan dengan masalah diatas.
6 Sudirman, Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 129.
7 winarno, Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar Metode dan Teknik, (Bandung :
TARSITO, 1998)
8
D.4. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yang bertujuan
mendeskripsikan (menggambarkan) secara sistematis, faktual dan
akurat.
D.5. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini menggunakan pedoman Penulisan skripsi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D.6. Triangulasi Data
Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek
keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek
penelitian (Moloeng, 2004:330).
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang
berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan
dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut
Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki
validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat
reflektif.
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam penulisan skripsi ini penulis meninjau beberapa tulisan, buku, hasil
penelitian, maupun skripsi yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
9
menemukan beberapa skripsi yang membahas proses produksi dengan objek
penelitian yang berbeda-beda diantaranya: Analisis Program Berita ‘Bandar
Jakarta’ di JAK TV skripsi yang ditulis oleh Ahmad Syarqowi mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun
2009. Penulis juga melakukan penelitian terhadap tulisan skripsi Analisis
Produksi Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di Televisi Republik
Indonesia (TVRI) yang ditulis oleh Pessi Andayani mahasiswi Fakultas Dakwah
dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Program Studi Konsentrasi
Jurnalistik tahun 2009, Analisis Produksi Program Drama Komedi Situasi
(SITKOM) OB “Office Boy” di RCTI yang ditulis oleh Yofy Andress mahasiswa
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun
2008, serta terhadap skripsi Deskriptif Analisis Format Siaran Dakwah Dialog
Jumat Pada JAK TV yang ditulis oleh Murniati mahasiswi Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2008.
Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi tersebut, penelitian
yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini penulis memang sama-
sama membahas proses produksi suatu program yang ditayangkan di televisi
dengan objek penelitian dan hasil yang berbeda. Dari keseluruhan skripsi di atas
hanya membahas tentang format program siaran mulai dari bagaimana produksi
suatu program acara dari acara tersebut belum ditayangkan (pra produksi),
ditayangkan (produksi), hingga setelah ditayangkan (pasca produksi). Sedangkan
penelitian yang penulis lakukan dalam judul skripsi Analis Deskriptif Manajemen
Produksi Siaran Berita Berbahasa Betawi Bandar Jakarta di Stasiun Televisi JAK-
TV tidak memaparkan tentang format siaran seperti skripsi sebelumnya,
10
melainkan bagaimana manajemen produksi program acara Bandar Jakarta
menjalankan fungsinya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini merujuk pada sistematika yang berlaku
pada penulisan skripsi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB I : Pendahuluan, Berisi tentang latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
kepustakaan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kerangka Konseptual, Berisikan tentang pengertian analisis
deskriptif, pengertian televisi, sejarah televisi, berita televisi,
bahasa televisi, latar belakang televisi lokal, pengertian
manajemen produksi, manajemen produksi siaran televisi dan
manajemen produksi siaran berita.
BAB III : Gambaran Umum Stasiun Televisi JAK TV, Berisikan
tentang sejarah stasiun televisi JAK TV, visi dan misi, area
jangkauan televisi JAK TV, struktur organisasi televisi JAK-
TV, manajemen produksi stasiun JAK TV, dan gambaran
umum program berita Bandar Jakarta.
BAB IV : Analisis Data, Berisi tentang analisis manajemen produksi
siaran berita ‘Bandar Jakarta’ di JAK TV.
BAB V : Penutup, Berisi tentang kesimpulan dan saran.
11
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk
mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial,
dengan jelas mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah
dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menarik
generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan
suatu gejala atau kenyataan sosial.1
Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis,
atau membuat prediksi.2
Penelitian deskriptif ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala
yang ada.
2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
1 Syamsir, Salam, MS Jaenal, Arifin, Metodologi Penelitian Sosia, (Jakarta : UIN Jakarta Press,
2006), Cet. Ke 2. 2 Jalaluddin. Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet. Ke 11.
11
12
Metode deskriptif amat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif.
Disinilah perbedaan esensial antara metode deskriptif dengan metode-metode
yang lain. Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori.
Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana
alamiah (naturalistis setting). Peneliti tidak bertindak sebagai pengamat, ia hanya
membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku
observasinya. Dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa peneliti terjun ke
lapangan. Ia tidak berusaha untuk memanipulasi variabel, karena kehadirannya
mungkin mempengaruhi perilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha
memperkecil pengaruh ini.3
Prosedur metode penelitian analisis deskriptif meliputi:
1. Rancangan dan metode penelitian.
2. Jenis dan sumber data yang digunakan.
3. Teknik pengumpulan data yang digunakan.
4. Teknis analisis data yang digunakan.
5. Populasi penelitian.
6. Teknik sampling.4
B. Televisi
1. Pengertian Televisi
Televisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
penyiaran gambar disertai bunyi (suara) melalui kabel atau angkasa menggunakan
alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik
3 Ibid, h. 25.
4 http://dankfsugiana.wordpress.com/ teknik-penyususnan-laporan-penelitian-ilmiah-kuantitatif/
2008/.
13
dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi
yang dapat di dengar.5
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele)
dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak
jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal
disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.6
Media televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang digemari
masyarakat memiliki daya tarik karena program audio visualnya mampu
memberikan informasi, hiburan, dan pendidikan yang mudah dicerna, dinikmati,
dan ditiru. Sehingga pemirsa televisi sangat cepat dapat dipengaruhi oleh media
yang satu ini, baik itu positif ataupun negatifnya.7
2. Sejarah Televisi
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk
mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium
(selenium photocell). Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-
lubang di dalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul
Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal
5 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3 cetakan
ke-2, h. 162. 6 http://www.banyak-ilmu.co.cc/pengertian-televisi.html/2009/01/. 7 Fachrudin, Andi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB, TT.
14
lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis
Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu
sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka
membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik
dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan
komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
Sejarah penemuan televisi itu terdapat berbagai orang maunpun organisasi
yang terlihat di dalamnya. Dari perkembangan ide sampai menjadi sebuah mesin
elektronik bernama televisi, dibuat dengan kerja keras dari berbagai pihak.
Berikut sejarah perkembangan televisi:
Pada tahun 1876 George Carey menciptakan selenium camera, yang
memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik. Tahun 1881 Ide dari
penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya
penggunaan praktis pantelegraph, 1884 Seorang mahasiswa di German bernama
Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada
televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan
sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval
dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan
menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan
teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis. Tahun 1897 Karl Ferdinand Braun
menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah
awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
15
Pada tahun 1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama
kali ditemukan di tahun ini, Constatin Perskyl yang menyebutkan tele (jauh) dan
tampak (vision). yang jika digabung menjadi television. Tahun 1907 Dua orang
bernama Boris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang
menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar. Pada tahun 1925 John
Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam
bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk
pertama kalinya.
Tahun 1927 Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama
ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwan asal Utah, Amerika
Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image
dissector yang menjadi dasar televisi.
Tahun 1929 Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan
perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope.
Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
Tahun 1940 Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama.
Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi
mencapai 343 garis. Tahun 1975 Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas
Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. Tahun 1979 Perusahaan kodak
menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter
Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang
ringan.
16
Tahun 1995 Larry Weber berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya.
Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang dan di tahun 2000
keatas pengembangan produk LCD, Plasma bahkan CRT menyusul perkembangan
sejarah dari televisi digital.8
3. Berita Televisi
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang
terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet atau dari mulut ke mulut
kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan
oleh wartawan, laporan tersebut menjadi fakta atau ide terkini yang dipilih secara
sengaja oleh redaksi pemberitaan atau media untuk disiarkan dengan anggapan
bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung
unsur-unsur berita. Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau
menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam
masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.9
Gambar merupakan hal yang paling berpengaruh dalam berita televisi,
karena gambar merupakan unsur utama dalam televisi. Gambar menjadi kekuatan
berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang lebih berbicara dari
pada naskah dan audio.10
8 http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi/.
9 http://id.wikipedia.org/wiki/Arti_harfiah televisi/.
10 Sudirman, Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat : Kalam Indonesia, 2005), h. 67.
17
4. Bahasa Televisi
Bahasa merupakan lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat
sebagai alat komunikasi di antara mereka. Bahasa erat kaitannya dengan kognisi
pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak
dimiliki oleh hewan.11
Pada stasiun televisi berskala nasional bahasa Indonesia menjadi bahasa
utama yang dipergunakan dalam setiap penayangan program, walaupun hampir
keseluruhan tayangannya menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia,
namun ada beberapa program tayangan yang tidak menggunakan bahasa nasional
melainkan bahasa asing. Seperti contohnya saja pada penayangan film-film asing
yang banyak menggunakan bahasa internasional.
Namun selain televisi berskala nasional ada juga televisi berskala lokal
yang daya jangkaunya tidak cukup luas, hanya melingkupi tingkat kabupaten atau
hanya tingkat propinsi saja. Bahasa yang dipakaipun biasanya sesuai dengan
bahasa yang dipakai penduduk sekitar wilayah tersebut.
5. Latar Belakang Televisi Lokal
Seiring dengan globalisasi yang menuntut kecepatan informasi,
dibutuhkan kehadiran berbagai media informasi di tengah-tengah masyarakat.
Berbagai informasi tentang daerah yang tidak terekspose oleh media nasional
mendasari kehadiran media televisi lokal di berbagai daerah. Televisi lokal adalah
salah satu bagian dari media massa lokal. Media lokal sendiri adalah media massa
yang isi kandungan beritanya mengacu dan menyesuaikan diri pada kebutuhan
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Arti_harfiah televisi/.
18
dan kepentingan masyarakat setempat dimana media massa tersebut dikelola.12
Kehadiran televisi lokal menambah variasi atau pilihan bagi masyarakat untuk
mendapatkan informasi, hiburan, dan pendidikan. Hal ini sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran yang lebih menitikberatkan
pada partisipasi dan kontrol masyarakat serta pemberdayaan institusi lokal
(Oktaviarini, 2006).
Beragam program acara yang disajikan televisi lokal mulai dari berita,
musik dan hiburan, program kesenian dan kebudayaan, hingga potensi ekonomi
lokal memungkinkan masyarakat untuk dapat memilih program acara yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan mereka. Program acara bernuansa lokal menjadi
daya tarik tersendiri untuk menarik minat mayarakat menonton televisi lokal
(Rachmiati, 2007). Program acara yang disajikan televisi lokal ini harus bersaing
dengan program-program acara lainnya di televisi swasta. Hasil riset AGB
Nielsen Media Research di 10 kota besar pada tahun 2007 menunjukkan
perolehan pemirsa televisi lokal menurun selama semeter pertama tahun 2007
dibandingkan periode yang sama tahun 2006 dari 2,7% menurun menjadi 2,4% di
bandingkan dengan televisi nasional.13
Berdasarkan hasil riset tersebut, dapat dilihat masih rendahnya minat
masyarakat untuk menonton acara siaran televisi lokal. Hal ini berkaitan erat
dengan pola perilaku penggunaan televisi di masyarakat. Beragam pilihan acara-
acara yang ditawarkan stasiun televisi lokal memungkinkan khalayak untuk
12
http://kolokiumkpmipb.wordpress.com/ motivasi-pola-dan-kepuasan-dalam-menonton-televisi-
lokal-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya /2009/05/01/. Diakses pada tanggal 14 Februari
2009. 13
www.agbinelsen.co.id/ ketika televisi lokal bersaing ditingkat lokal/. diakses pada tanggal 14
Februari 2009
19
berkesempatan memilih program acara yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Pendapat ini didasarkan pada asumsi bahwa khalayak akan menonton suatu
program acara karena didorong oleh suatu motivasi tertentu. Motivasi dan pola
penggunaan televisi tersebut dapat menghasilkan pemuasan kebutuhan atau
konsekuensi lain yang tidak diinginkan sebagai dampak dari perbandingan antara
harapan khalayak sebelum menonton televisi dengan yang sesungguhnya
diperoleh khalayak setelah menonton televisi.
Menurut Depdikbud RI media massa lokal mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Media massa itu dikelola oleh organisasi yang berasal dari masyarakat
setempat.
2. Isi media massa lokal mengacu dan menyesuaikan diri kepada
kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat.
3. Isi media massa sangat mementingkan berita-berita tentang berbagai
peristiwa, kejadian, masalah, dan personalia atau tokoh-tokoh pelaku
masyarakat setempat.
4. Masyarakat media massa lokal terbatas pada masyarakat yang
sewilayah dengan tempat kedudukan media massa itu.
5. Masyarakat lokal umumnya kurang bervariasi dalam struktur ataupun
diferensiasi sosial bila dibandingkan dengan masyarakat media massa
nasional.
20
Stasiun televisi lokal adalah stasiun televisi yang jangkauannya hanya
meliputi wilayah tertentu saja. Menurut data Asosiasi Televisi Lokal Indonesia
(ATVLI), saat ini televisi lokal yang sudah menjadi anggota ATVLI telah
memiliki anggota sebanyak 29 stasiun televisi lokal. Stasiun-stasiun televisi
swasta lokal tersebut adalah: Riau TV, Batam TV, Sri JunjunganTV-Bengkalis,
JAKTV-Jakarta, Jogja TV, TV Borobudur-Semarang, JTV-Surabaya, Bali TV,
Lombok TV, Publik Khatulistiwa TV-Bontang, Gorontalo TV, Makassar TV,
Terang Abadi TV-Surakarta, Bandung TV, O’ Channel-Jakarta, Space Toon TV
Anak-Jakarta, Cahaya TV-Banten, Megaswara TV-Bogor, Cakra TV-Semarang,
Cakra Buana Channel-Depok, Pal TV-Palembang, Kendari TV, Tarakan TV,
Manajemen Qolbu TV-Bandung, Ratih TV-Kebumen, Ambon TV, Sriwijaya TV-
Palembang, Aceh TV dan Padjadjaran TV-Bandung.14
C. Manajemen Produksi Siaran
1. Pengertian Manajemen Produksi
Dalam operasional stasiun penyiaran penyiapan program-program yang
akan disiarkan penyiapan program memegang peranan penting. Penyiapan
program dapat dilakukan dengan pembelian kepada pihak lain (Production House)
baik dalam maupun luar negeri atau memproduksi program-program yang akan
disiarkan. Oleh karena itu, setiap stasiun televisi memiliki bagian yang disebut
bagian produksi.
Kegiatan produksi dalam stasiun penyiaran perlu dikelola dengan baik.
Pengelolaan yang baik menyebabkan produksi harus melalui tahap-tahap yang ada
14
http://kolokiumkpmipb.wordpress.com/motivasi-pola-dan-kepuasan-dalam-menonton-televisi-
lokal-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya/ 2009/05/01/. Diakses pada tanggal 14 Februari
2009.
21
dalam manajemen. Kata manajemen adalah terjemahan dari kata dalam bahasa
inggris “management”. Menurut asal katanya management dapat diartikan sebagai
proses mengarahkan dan memfasilitasi orang-orang secara organisir dalam
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.15
Howard Carlisle mengemukakan pengertian manajemen yang lebih
menekankan pada pelaksanaan fungsi manajer yaitu: directing, coordinating, and
influencing the operation of an organization so as to obtain desired result and
enhance total performance,16
yaitu menekankan pada fungsi pengarahan,
koordinasi dan pemberian pengaruh dalam menjalankan organisasi. Sedangkan
Wayne Mondy dan rekan memberikan definisi manajemen yang lebih
menekankan pada faktor manusia dan materi sebagai berikut: The procces of
planning, organizing, influencing, and controlling to accomplish organizational
goals through the coordinated use of human and material resources.17
Dari
definisi tersebut tergambar bahwa manajemen merupakan usaha untuk
menggerakkan sesuatu melalui kerja orang lain melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Definisi lain menyebutkan bahwa manajemen merupakan proses membuat
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan berbagai usaha
anggota, organisasi yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
15
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/Palindih, Lisa Indarsih, Operasional
Stasiun Penyiaran, Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB/. 16
M. Carlisle, Howard, Manajemen Essentials : Concepts for Productivity and innovation
(Chicago: Science Research Associates, 1987), hal 10. 17
Morissan, Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: Kencana, 2008), h. 128.
22
Dari definisi tersebut setidaknya ada lima unsur dalam manajemen :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pelaksanaan (Actuacting)
d. Pengendalian (Controlling)
e. Penilaian (Evaluating)
Kelima unsur tersebut dalam ilmu manajemen biasa disingkat POAC.
Dalam kegiatan program televisi kelima unsur manajemen ini harus diterapkan
untuk mancapai hasil yang diharapkan yang akhirnya dapat membantu pencapaian
visi dan misi penyiaran stasiun televisi tersebut.18
2. Manajemen Produksi Siaran Televisi
Manajemen Produksi adalah semua aktivitas atau proses untuk
mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Proses
manajemen ini berlaku POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling),
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Manajemen.
Menurut Morissan dalam melaksanakan tanggung jawab manajemen, manajer
umum melaksanakan empat fungsi dasar19
, yaitu:
a. Perencanaan
Dalam melakukan fungsi perencanaan terdapat proses-proses dalam
menetapkan program penyiaran yang mencakup langkah-langkah
sebagai berikut:
18
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/Palindih, Lisa Indarsih, Operasional
Stasiun Penyiaran, Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB/. 19
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008).
23
� Menetapkan peran dan misi dengan menentukan sifat dan ruang
lingkup tugas yang hendak dilaksanakan.
� Menentukan wilayah sasaran.
� Mengidentifikasi dan menentukan indicator efektifitas dari setiap
pekerjaan yang dilakukan.
� Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai.
� Mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan.
� Membangun pengawasan.
� Menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk
mencapai pemahaman serta komitmen.
� Pelaksanaan.
b. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian mencakup alur-alur kegiatan yang akan
dilakukan, dan mencakup struktur organisasi.
c. Pengarahan
Empat bagian penting dalam memberikan fungsi pengarahan yang
dilakukan pemimpin terhadap para karyawannya, keempat fungsi
tersebut antara lain:
� Motivasi
� Komunikasi
� Kepemimpinan
� Pelatihan
d. Pengawasan
24
Fungsi pengawasan dijalankan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
efektifitas dari hasil kerja program yang dijalankan.
Produksi televisi berbeda dengan manajemen produksi pada umumnya,
sebab televisi adalah hasil perpaduan antara seni dan teknologi. Hasil produksi
tidak dilihat dari fisiknya saja, yaitu kaset atau CD atau seluloid tapi dari isi atau
kandungan yang ditangkap penontonnya. Manajemen Produksi televisi mengurusi
hal yang juga berhubungan dengan usaha penciptaan atau kreativitas, artistik,
teknologi dan manusia.
Hal-hal yang bisanya dilakukan dalam proses produksi televisi adalah :
a. Merancang produk yaitu menetapkan produk sesuai keinginan atau
rencana yang ditetapkan.
b. Merancang proses pembuatan atau produksi (Routing), semua aktivitas
yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang telah ditetapkan
seperti waktu dan biaya.
c. Merencanakan Material, menentukan atau menetapkan bahan baku
yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang telah ditetapkan.
d. Menjadwalkan Proses Pembuatan Produksi, menetapkan dan mengatur
waktu yang diperlukan bagi proses produksi.
e. Membagi Pekerjaan dalam pembuatan produksi sesuai bidang dan
kemampuan masing-masing.
f. Menyerahkan Pekerjaan atau Dispatching, menyerahkan pekerjaan
yang telah ditetapkan kepada yang memiliki kemampuan atau
bidangnya.
25
g. Melacak Kemajuan, setiap waktu harus diketahui kemajuan atau
jalannya produksi apakah sesuai rencana yang telah ditetapkan.
h. Merevisi rencana apabila ada kekeliruan atau tidak dapat diwujudkan
dan segera diperbaiki.
3. Manajemen Produksi Siaran Berita Televisi
Stasiun televisi pada umumnya memiliki studio dan peralatan sendiri yang
dapat digunakan untuk memproduksi program. Fasilitas yang biasanya sudah
tersedia pada stasiun penyiaran televisi dan dapat digunakan untuk memproduksi
program adalah studio, kamera, peralatan editing serta para personilnya. Seluruh
fasilitas ini, tidak boleh dibiarkan begitu saja namun harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin untuk memproduksi berbagai program.
Departemen pemberitaan (news department) stasiun televisi merupakan bagian
yang paling sering menggunakan studio dan segala peralatannya itu. Stasiun
televisi memiliki personil pemberitaan seperti reporter dan juru kamera yang
memproduksi berita setiap harinya. Mereka digaji untuk meliput berbagai
peristiwa yang bernilai berita. Pada stasiun televisi skala kecil, bagian
pemberitaan terkadang menjadi satu dengan bagian program. Namun pada stasiun
televisi skala menengah dan besar, pada umumnya bagian pemberitaan menjadi
bagian yang terpisah dari bagian program. Bagian pemberitaan merupakan unit
otonom yang memiliki kewenangan sendiri untuk mengatur diri sendiri. Dengan
kata lain, direktur program televisi tidak memiliki kewenangan atas bagian
pemberitaan.
26
Bagian pemberitaan televisi tidak dapat bekerja sendiri atau hanya
mengandalkan reporter atau juru kameranya sendiri dalam mencari berita. Bagian
pemberitaan juga memanfaatkan informasi yang berasal dari media massa lainnya
misalnya surat kabar atau kantor berita seperti Reuters, Associated Fotographer
Press, AFP, stasiun televisi lain misalnya CNN yang belakangan ini telah menjadi
referensi utama untuk berita-berita internasional. Stasiun televisi juga kerap
menggunakan gambar dari video amatir untuk keperluan produksi program berita.
Keberhasilan bagian pemberitaan stasiun televisi, banyak tergantung
kepada reporter dan juru kamera yang ada di lapangan serta korlip di ruang
redaksi yang mengarahkan mereka, namun demikian kemampuan produser dan
eksekutif produser dalam menyusun program juga tak kalah pentingnya.
Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak, begitu
pula dalam organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu
tim. Pada kenyataannya memang dibutuhkan banyak orang untuk menayangkan
suatu program berita. Fungsi setiap orang itu, seperti mata rantai atau bagian dari
mata rantai yang panjang. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi,
biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari: reporter, juru kamera,
koordinator liputan (korlip), produser, eksekutif produser, dan direktur
pemberitaan.20
20 http://tugasmanajemenmedia.blogspot.com, Modul 7,8,9 Manajemen Media
Penyiaran/.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI JAK TV
A. Sejarah Stasiun Televisi JAK TV
Media televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang digemari
masyarakat memiliki daya tarik karena program audio visualnya mampu
memberikan informasi, hiburan, dan pendidikan yang mudah di cerna, di nikmati,
dan ditiru. Sehingga pemirsa televisi sangat cepat dapat dipengaruhi oleh media
yang satu ini, baik itu positif ataupun negatifnya.1
Televisi sebagai suatu fasilitas informasi, pendidikan, dan hiburan telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Terlebih di kota
besar metropolitan seperti Jakarta yang masyarakatnya bergerak ekstra cepat
dengan aktifitas yang padat. Televisi telah menjadi salah satu sarana untuk
melepaskan diri dari rutinitas yang melelahkan.2 PT Abdi Bangsa bekerja sama
dengan Elektronik City membuat stasiun televisi lokal dengan nama JAK TV
pada tanggal 28 Oktober 2004, yang disahkan pada tanggal 08 Oktober 2005 oleh
Sutiyoso Gubernur DKI Jakarta. Lokasi studio bertempat di kawasan SCBD
Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190.
Stasiun televisi JAK TV telah berinvestasi sebesar 150 milyar rupiah
untuk pengadaan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses penyiaran dan untuk kru-
kru yang terlibat dan bekerja didalamnya. Dengan persiapan yang matang ini
1 Andi, Fachrudin, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB, TT.
2 Murniati, “Deskriptif Analisis Format Siaran Dakwah Dialog Jumat Pada JAK TV”, 2008,
(Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarief Hidayatullah Jakarta).
27
28
JAK TV mencoba memahami gaya hidup masyarakat kosmopolitan saat ini.
Semua dijalankan dengan menjunjung tinggi profesionalitas.
Pengujian sinyal di saluran 55 UHF telah berhasil dilakukan pada tanggal
31 Oktober 2004 di kawasan Meruya, Jakarta Barat berdasarkan surat keputusan
Komisi Penyiaran Indonesia Nomor : 033/IPP/KPI-JAKARTA/03/2007. Area
jangkauan siaran dari JAK TV meliputi wilayah jabodetabek (Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi), dengan daya jangkau siaran sebesar 2 x 40
kilowatt.
Target penonton siaran televisi lokal JAK TV berusia 18-45 tahun.
Program-program acara yang diberikan oleh JAK TV adalah 80% hiburan dan
20% program berita. Dengan semboyan “My City, My TV” JAK TV hadir ke
tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu televisi lokal yang ada di Jakarta
untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Jakarta., dan JAK TV
mempunyai komitmen untuk melayani pemirsa Jakarta dengan sebaik-baiknya
melalui tayangan program acara yang diberikan.
B. Visi dan Misi Stasiun JAK TV
Setiap perusahaa perusahaan mempunyai visi dan misi dalam menjalankan
roda bisnisnya. Begitu pun perusahaan televisi JAK TV mempunyai visi dan misi
dalam menjalankannya.
Visi
1. Menjadi televisi swasta yang terdepan, terpercaya, dinamis, inovatif,
dan handal.
2. Selalu menyediakan hal-hal baru.
29
3. Memberi inspirasi baru bagi pembentukan pola pikir, dan karakter.
Misi
1. Memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya
manusia, alat, pasar, pemasok dan sumber daya yang lainnya menjadi
satu kesatuan sinergi yang kreatif.
2. Transparan, bersih yang dilandasi oleh niat baik.
3. Menjunjung tinggi profesiolisme.
C. Struktur Organisasi Televisi Jak TV
NEWS
DAILY NEWS
&
CURRENT AFFAIRS
CURRENT
AFFAIR
NEWS
SUPPORT
DAILY NEWS
COMMERCIAL
TRAFFIC &
ACCOUNTING
ACCOUNTING
TAX
BUDGETING
COMMERCIAL
TRAFFIC
PRESIDENT
DIRECTOR
CORPORATE
SERVICES
FINANCE
ADMINISTRATION
& COMMERCIAL
PURCHASING
TREASURY
LEGAL
OPERATION
GENERAL
MANAGER
30
OPERATION
GENERAL
MANAGER
TECHNOLOGY
PRODUCTION
HRD & GA
PPR & OFF AIR PROPROMOTION
CONENT MANAGEMENT
& ON AIR PROMOTION
SALES
INFORMATION & COMMUNICATION
STUDIO & TECHNICAL RESOURCES
TRANSMISSION & RESEPTION SUPPORT
BUILDING & FASILITIES
ON AIR PREENTATION
PROGRAM PRODUCTION
PRODUCTION SUPPORT
POST PRODUCTION & GRAPIC
SYSTEM CONTROL & DEVELOPMENT
HRD
GENERAL AFFAIRS
OFF AIR PROMOTION & BRANDING
PUBLIC RELATION
ON AIR PROMOTION
LIBRARY & CENCORSHIP
SUBTITLING
ACCOUSTION & SCEDULING
RESEARCH
PROGRAM DISTRIBUTION
GROUP A
GROUP B
GROUP C
GROUP D
GROUP E
31
D. Manajemen Produksi Siaran Televisi JAK TV
JAK TV adalah salah satu stasiun televisi lokal di Jakarta. Sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang jasa informasi, JAK TV banyak memberikan
pelayanan informasi kepada pemirsanya. Baik yang bersifat news atau berita,
pelayanan, maupun hiburan. Semua diberikan kepada pemirsanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.
JAK TV sebagai salah satu stasiun televisi juga mempunyai sistem
manajemen produksi dalam penyiaran program-program acara yang dibuatnya.
Hal ini juga sama dengan stasiun televisi lain yang juga mempunyai manajemen
produksi dalam menyiarkan program-program acara mereka. Di dalam
menjalankan fungsi manajemen, manajer umum yang memegang kendali fungsi
manajemen. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam stiap aspek
operasional suatu stasiun penyiaran. Dalam melakasakan tanggung jawab
manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar,yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (Directing/Influencing)
4. Pengawasan (Controlling)3
Keempat fungsi dasar manajemen tersebut sangat berguna membantu
perusahaan dalam menjalani kegiatannya, dengan adanya sistem manajemen
dalam suatu perusahaan akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Berikut akan dibahas satu persatu semua sistem yang berkaitan
dengan dengan sistem manajemen stasiun televisi JAK TV :
3 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.
130.
32
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta
mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan
melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”. Jadi
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang
harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang.4
JAK TV sebagai media penyiaran memiliki tujuan dalam menjalankan
roda perusahaannya dan tujuan dari stasiun televisi JAK TV ini, yaitu JAK TV
ingin menjadi televisi lokal yang mengutamakan tentang kota Jakarta, yang tidak
hanya terbatas tentang Betawi saja yang merupakan suku asli kota Jakarta, tetapi
lebih kepada semua kegiatan, hiruk pikuk kota Jakarta dengan berbagai latar
belakang kehidupan sosial masyarakatnya. Maka untuk mewujudkan suatu produk
siaran yang sesuai dengan tujuan perlu dibuat perencanaan yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Hal pertama yang perlu dilakukan manajemen membentuk atau mengubah
organisasi adalah menentukan apa yang harus dilakukan, dan bagaimana
melakukannya. Hasil dari perencanaan ini adalah seperangkat tujuan bagi
organisasi untuk mencapai tujuan.5
Untuk memudahkan program apa saja yang perlu dibuat terlebih dahulu
JAK TV membagi manajemen organisasinya menjadi dua departemen, yang
4 Ibid, h. 130.
5 Antony, Dearden, Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: Binarupa Aksara, 1992),
h. 6.
33
pertama News Departement yang membawahi semua program acara berita.
Program berita sengaja dipisahkan dengan yang lain untuk memudahkan tim
dalam mengerjakan tugasnya, dan yang kedua Production Departement yaitu
yang memproduksi semua program acara yang ada di JAK TV selain dari program
berita (news).
Setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh JAK TV mempunyai
prosedur tersendiri walaupun berada dalam satu departemen yang sama. Biasanya
sebelum JAK TV memulai penayangan suatu program kepada pemirsanya,
dibuatlah konsepnya terlebih dahulu, dengan disertai perkiraan budget atau
anggaran dana produksi yang dibutuhkan dalam tiap penayangannya. Agar
rencana program yang telah dibuat bisa langsung dievaluasi, apakah sudah bagus
secara konsep atau tidak dan apakah budget yang dikeluarkan untuk produksi
sesuai atau tidak.
Ketika sebuah konsep tayangan disetujui pimipinan, konsep tersebut coba
dituangkan dalam bentuk hasil rekaman video syuting. Lalu kemudian
diperlihatkan kembali dan didiskusikan bersama sama antara pimpinan dengan tim
yang mempunyai konsep penayangan tersebut. Jika hasilnya oke atau bagus dan
layak untuk ditayangkan di televisi, maka akan ditayangkan dengan masa
percobaan tiga bulan sebanyak 13 episode, disini akan di evaluasi lagi namun
langsung dari pemirsa JAK TV, apakah pemirsa menyukai program yang telah
dibuat atau tidak. Jika menyukainya perpanjangan episode bisa dilanjutkan,
namun jika tidak harus diganti dengan program lainnya.6
6 Daning, HRD JAK TV, Wawancara Pribadi, pada tanggal 23 April 2010.
34
Disinilah peran perencanaan di stasiun televisi JAK TV, agar setiap tim
mampu membuat konsep acara yang bagus dan tim pun mempunyai acuan tentang
bagaimana membuat program yang menarik untuk di tonton pemirsanya. Tim
tidak asal membuat program dan langsung ditayangkan begitu saja, ada tahapan-
tahapannya untuk membuat suatu program sampai akhirnya program tersebut siap
ditayangkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Struktur Organisasi
Pimpinan tertinggi dalam perusahaan televisi JAK TV adalah
seorang Presiden Direktur, Presiden Direktur adalah pusat kewenangan
dan tanggung jawab terhadap jalannya roda perusahaan secara global atau
umum. Namun demikian presiden direktur membagi tanggung jawab dan
wewenang dalam tiga wilayah penting kepada koordinator masing-masing
bidang, yaitu koordinator news, koordinator produksi, dan bagian
keuangan atau finance. Masing-masing koordinator mempunyai tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan bidang yang
dipegangnya.
� Koordinator News
Bertanggung jawab penuh akan terselenggaranya semua program-
program berita yang ditayangkan pada stasiun televisi JAK TV
� Koordinator Produksi
Bertanggung jawab penuh akan program-program acara yang
disiarkan selain program berita pada stasiun televisi JAK TV
35
� Keuangan/finance
Bagian inilah yang mengatur budgeting atau anggaran dana suatu
produksi ditayangkan, dan koordinator keuangan bertanggung jawab
penuh atas segala arus uang baik yang masuk maupun keluar pada
stasiun televisi JAK TV ini.7
b. Pelaksanaan
Semua koordinator bekerja dengan tim yang telah dibentuknya,
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan yang telah direncanakan. Para
koordinator ikut bertugas mengawasi kinerja para tim dan program-
program yang dijalankannya, kemudian memberikan laporan-laporan
mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan kepada
pimpinan pusat, sehingga pimpinan pusat hanya mengontrol kinerja
pekerja yang lainnya melalui koordinator-koordinator bidang yang telah
ditunjuk olehnya.
3. Pengarahan dan Memberikan Pengaruh (Directing/Influencing)
Seorang pemimpin harus mengetahui dan menyadari kebutuhan masing-
masing karyawan serta mampu menciptakan iklim agar setiap karyawan dapat
memberikan kontribusinya secara produktif. Fungsi mengarahkan dan
memberikan pengaruh tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan
untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.
7 Ibid
36
Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi mencakup empat hal penting,
yaitu8 :
a. Motivasi
Motivasi yang diberikan tidak saja mengarahkan karyawan
langsung bagaimana bekerja secara baik dan professional. Pimpinan juga
terkadang menugaskan beberapa orang dari karyawan untuk mengadakan
liputan di luar kota dalam mendapatkan informasi dan biasanya para
karyawan sangat senang jika ada peliputan di luar kota. Karena selain
melakukan liputan kesempatan adanya peliputan diluar kota juga bisa
melakukan aktifitas wisata dadakan. Maka karyawan secara tidak langsung
dipacu adrenalinnya untuk berpikir menciptakan ide-ide cemerlang untuk
membuat program apa saja yang dapat menarik perhatian pemirsa JAK TV
jika dilakukan di luar kota. Hal tersebut merupakan salah satu contoh kecil
pemimpin dalam hal memotivasi karyawan dalam bekerja.
Selain itu pimpinan juga mengadakan acara outing atau jalan-
jalan wisata untuk menyegarkan (refresh) pikiran karyawan dengan tujuan
menghindari kejenuhan mereka selama bekerja melaksanakan tugas-tugas
mereka. Acara outing yang dilakukan pemimpin biasanya dilakukan satu
kali dalam setahun untuk setiap orang, namun tidak mungkin dilakukan
secara bersama-sama tetapi dibagi menjadi 3-4 kali acara outing,
mengingat tidak boleh kosong acara yang disiarkan oleh JAK TV .
Hal tersebut dianggap perlu agar mereka tidak mengalami
kejenuhan dari aktifitas rutin yang mampu menguras tenaga dan pikiran
8 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, h. 154.
37
mereka dalam bekerja. Outing selain sebagai hiburan bagi karyawan juga
mampu memotivasi karyawan agar bekerja lebih giat lagi.
b. Komunikasi
Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
melaksanakan fungsi manajemen. Karena JAK TV merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang informasi, maka arus informasi cukup padat
berlalu lalang di stasiun JAK TV. Pimpinan memberikan karyawan
fasilitas internet internal, agar para karyawan bisa memberikan informasi
apa saja yang mereka miliki, baik yang berhubungan dengan pekerjaan dan
kebutuhan pekerjaan yang diperlukan maupun yang bersifat pribadi seperti
misalnya saja memberikan info undangan pernikahan kepada semua
karyawan melalui fasilitas internet internal. Dengan adanya internet
internal siappun bisa mengakses informasi.
c. Pelatihan
Dalam melakukan peningkatan kualitas dan mutu karyawan JAK
TV pimpinan mengadakan pelatihan dan seminar dan para karyawan dan
karyawan pun boleh mengajukan ide untuk mengadakan ataupun
mengikuti suatu pelatihan yang sesuai dengan kebutuhannya kepada
pemimpin. Sehingga tidak hanya menunggu program pelatihan yang di
tugaskan dari pimpinan saja.
d. Kepemimpinan
Kegiatan pengarahan dan memberikan pengaruh yang dilakukan
pemimpin tidak terlalu kaku, namun cukup fleksibel. Pemimpin
memberikan kebebasan kepada para coordinator bidang yang telah
38
ditunjuk dan kepada para karyawan melaksanakan tugasnya masing-
masing namun tetap mengacu kepada peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan bersama-sama.9
Pemimpin hanya memberikan sedikit pengarahan kepada para
koordinator bidang yang telah ditunjuk. Dan mereka selaku perpanjangan
mulut dari pimpinan memberikan pengarahan aturan dari pimpinan pusat.
Pemimpin pusat tidak perlu repot memberikan pengarahan dan
pengaruhnya kepada setiap karyawan cukup terhadap para koordinator
saja, mengingat jumlah karyawannya yang begitu banyak dan waktu yang
terbatas untuk mengurusi semuanya.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atas apa saja yang telah dikerjakan oleh keseluruhan
karyawan cukup melihat hasil program tayangan, indeks penjualannya di
masyarakat, dan melihat berapa besar pemasukan iklan dan rating acara
programnya, serta bagaimana dengan kinerja karyawan, cukup melalui laporan
para koordinator bidang, karena koordinator bidang mempunyai tanggung jawab
penuh terhadap para staff dan kru yang berada dalam jajarannya.
9 Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
39
E. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta
Bandar Jakarta merupakan program berita yang disiarkan oleh Departemen
News pada stasiun televisi lokal JAK TV, produk yang dihasilkan oleh Bandar
Jakarta ini ialah program berita yang berbahasa Betawi. Ide pembuatan program
berita berbahasa betawi ini lahir tahun 2008 dimana saat itu program-program
acara televisi di JAK TV sangat kurang diminati oleh masyarakat lokal. Lalu
muncul ide untuk membuat program acara yang disiarkan stasiun televisi JAK
TV yang berbeda dengan dengan televisi lain dengan membuat beberapa program
yang mengedepankan budaya betawi karena area jangkauan siaran JAK TV
berada di wilayah Jakarta. Oleh karena itu redaksi news JAK TV membuat
program berita yang di beri nama Bandar Jakarta yang berisikan berita seputar
wilayah jabodetabek saja, menyesuaikan lingkup area jangkauan JAK TV yang
hanya berdaya siar lokal.10
Sempat terjadi perubahan manajemen di dalam stasiun JAK TV dan ketika
itu lahir lah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya
lokal yaitu budaya betawi baik dari segi bahasa, isi berita, penampilan pembaca
berita (News Caster) hingga pantun-pantun yang selalu hadir mengiringi berita
Bandar Jakarta yang merupakan ciri khas suku betawi, dan set studionya pun
kental dengan nuansa budaya betawi. Maka pada tanggal 5 Mei 2008 program
berita Bandar Jakarta hadir kehadapan pemirsa televisi Jakarta sebagai satu-
satunya program berita yang khas tampil ala betawi.
Segmen berita yang disiarkan oleh Bandar Jakarta meliputi tradisi betawi,
budaya betawi, dan kehidupan sosial khususnya warga betawi asli dan warga
10
Ahmad, Syarqowi, “Analisis Program Berita ‘Bandar Jakarta’ di JAK TV” , 2009, (Skripsi S1
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
40
pendatang yang tinggal di wilayah Jakarta. target penontonnya adalah masyarakat
betawi yang senang mengakses televisi sebagai media untuk mencari berita.
Sedangkan target usia yang ingin dicapai adalah antara umur 18-45 tahun.
Program berita Bandar Jakarta disiarkan pukul 21.30 – 22.00 wib mulanya
ditayangkan setiap hari Senin-Jumat, namun tahun 2010 program Bandar Jakarta
mengalami perubahan frekuensi waktu tayang menjadi seminggu sekali,
ditayangkan pada hari Sabtu pukul 21.30 – 22.00 wib dengan lama tayangan 30
menit, dengan jumlah berita antara 7-9 berita dengan durasi waktu 1-3 menit.11
Struktur Program Berita Bandar Jakarta
Penanggung Jawab : Imawan Mashuri
Eksekutif Produser : Ahmad Zaenufri
Produser : Ayu Darsono
Asisten Produser : Hendri Adi
Wartawan : Hendi, Dito
Kameramen : Heru, Haris
Editor : Team divisi news
Alih Bahasa : Fifi Firman Muntaco
Presenter : Barikatul Hikmah
11
Hendri Adi, Asisten Produser Bandar Jakarta, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari
2009.
41
BAB IV
ANALISIS DATA PENELITIAN
Analisis Manajemen Produksi Siaran Berita Berbahasa Betawi “Bandar
Jakarta” di Stasiun Televisi JAK TV.
Menjalankan stasiun televisi di kota besar seperti Jakarta ataupun di
sebuah kota kecil di daerah pada dasarnya menuntut kemampuan yang sama.
Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai
program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show, dan sebagainya, tetapi siaran
berita merupakan program yang mengidentifikasi suatu stasiun televisi kepada
pemirsanya. Program berita menjadi identitas khusus atau identitas lokal yang
dimiliki suatu stasiun televisi1
JAK TV adalah salah satu stasiun televisi lokal di Jakarta. Sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang jasa informasi, JAK TV banyak memberikan
pelayanan informasi kepada pemirsanya. Baik yang bersifat news atau berita,
pelayanan, maupun hiburan. Semua diberikan kepada pemirsanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi.
JAK TV terbagi menjadi dua departemen penting yaitu Production
Departement yang memproduksi semua program selain program berita dan News
Departement yang bertugas untuk menghasilkan program-program berita.
Program berita yang di produksi oleh News Departement terbagi menjadi dua
kelompok, antara lain:
1 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), h. 2.
41
42
1. Program Daily
2. Current Affair
Tabel 1
News Departement JAK TV
Daily Current Affair
Program Time Program Time
1.Jakarta Petang
2. Jakarta Dua Menit
3. Jakarta Malam
4. Bandar Jakarta
Setiap hari/Pukul :
19.00-19.30
Senin-Jumat/Pukul :
08.00, 09.00, 10.00,
11.00, 13.00, 14.00,
17.00, dan 19.30
Senin-Jumat/Pukul :
20.30-21.30
Sabtu/Pukul :
21.30-22.00
1. B-JAK
2. Jejak Hijau
3. Pilkada (Dialog)
4. Pesona
5. Teras
6. Arena Jakarta
Senin-Kamis/Pukul :
19.30-20.30 wib
Senin/Pukul :
21.30-22.00 wib
Jumat/Pukul :
19.30-20.30 wib
Jumat/Pukul :
21.30-22.00 wib
Minggu/Pukul :
17.30-.18.00 wib
Minggu/Pukul :
19.30-20.00 wib
Bandar Jakarta merupakan salah satu program News (berita) yang
ditayangkan oleh JAK TV. Program berita Bandar Jakarta hadir ke tengah-tengah
masyarakat Jakarta merupakan hasil dari salah satu produk yang dibawahi oleh
bagian News Departement. Bandar Jakarta merupakan satu-satunya program acara
berita yang dikemas dengan menggunakan bahasa Betawi, dirancang khusus
menyesuaikan bahasa yang digunakan penduduk asli Jakarta yang merupakan
43
suku betawi. Selain itu berita-berita yang disajikannya pun merupakan hasil
liputan tentang budaya dan kehidupan sosial masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Siaran Berita Berbahasa Betawi Bandar Jakarta ditayangkan pada stasiun televisi
JAK TV setiap hari Sabtu pukul 21.30-22.00 wib.
Program berita Bandar Jakarta mempunyai sistem manajerial produksi
dalam menyiarkan tayangannya walaupun dalam lingkup kecil. Hal ini dianggap
perlu agar memudahkan tugas-tugas dan pekerjaan yang diemban oleh orang-
orang yang terlibat menjadi tim produksi program berita Bandar Jakarta. Sistem
manajerial di dalamnya berisi rules atau aturan-aturan yang membantu dalam pra
penayangan program Bandar Jakarta samapai pasca penayangan program Bandar
Jakarta.
Pada media penyiaran, manajer umum (general manajer) bertanggung
jawab kepada pemilik dan pemegang saham dalam melaksanakan koordinasi
sumber daya yang ada (manusia dan barang) sehingga tujuan media penyiaran
bersangkutan dapat tercapai. Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab
dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran. Dalam melaksanakan
tanggung jawab manajemennya, manajemen melaksanakan empat fungsi dasar,
yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan dan memberikan pengaruh (Directing/Influencing)
4. Pengawasan (Controlling)2
2 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.
130.
44
Keempat fungsi dasar manajemen tersebut sangat berguna membantu tim
produksi berita Bandar Jakarta dalam menjalani kegiatannya, dengan adanya
sistem manajemen dalam produksi program berita Bandar Jakarta akan membantu
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut akan dibahas satu
persatu semua fungsi yang berkaitan dengan dengan sistem manajemen produksi
berita Bandar Jakarta di stasiun televisi JAK TV:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Program berita Bandar Jakarta adalah salah satu program yang di produksi
oleh departemen berita pada stasiun televisi JAK TV. Produk yang dihasilkan oleh
Bandar Jakarta ini ialah program berita berbahasa Betawi. Bandar Jakarta
dikemas secara apik dengan menggunakan konsep budaya betawi.
Sebelum sampai tayang program berita Bandar Jakarta ke tengah-tengah
masyarakat JAK TV, program ini terlebih dahulu harus melalui proses
perencanaan. Proses perencanaan merupakan bagian penting sebelum melangkah
untuk memproduksinya. Proses perencanaan dan penetapan sebuah program
produksi mencakup beberapa langkah, begitu pula proses perencanaan dalam
produksi program berita Bandar Jakarta.
Berikut ialah tahapan-tahapan proses perencanaan pada program berita
Bandar Jakarta:
1. Menetapkan peran dan misi
Sebagai sebuah program berita yang mengetengahkan berita-berita
seputar Jakarta, ‘Bandar Jakarta’ memiliki misi ingin menyampaikan
informasi melalui perspektif masyarakat betawi. Bandar Jakarta
45
sebagai sebuah program berita berbahasa betawi ingin berperan dalam
memberikan alternatif pilihan berita kepada masyarakat Jakarta.
2. Menentukan wilayah sasaran
Dalam hal ini tim produksi yang terlibat dalam produksi berita betawi
Bandar Jakarta menentukan titik-titik mana saja yang menjadi cakupan
wilayah berita Bandar Jakarta. Para pengelola program berita Bandar
Jakarta menentukan wilayah sasarannya khususnya para kru terutama
yang bertugas di lapangan seperti reporter dan kameramen dalam
peliputannya yang seputar Jakarta lebih mendekat kepada komunitas-
komunitas masyarakat lokal terutama masyarakat betawi, karena
masyarakat betawi saat ini terpencar ke berbagai wilayah di Jakarta
dengan karakter yang berbeda-beda. Dengan mendekat kepada
komunitas-komunitas masyarakat lokal betawi selain menyambungkan
tali silaturahmi kepada masyarakat betawi juga membantu proses
pencarian dan pembuatan berita selanjutnya. Komunitas-komunitas
tersebut dapat membantu memberikan informasi ketika mereka
mempunyai acara (event) tertentu. Hal ini tidak hanya menguntungkan
Bandar Jakarta yang merupakan penyaji berita-berita lokal seputar
Jakarta, tetapi juga membantu mereka dalam mengekspos acara
mereka ke ruang publik.
3. Mengidentifikasi dan menentukan indikator efektifitas dari setiap
pekerjaan yang dilakukan.
Semua pihak yang tergabung dalam produksi berita Bandar Jakarta
merupakan orang-orang yang kompeten dan sesuai dengan bidang
46
pekerjaan yang dijalaninya, sehingga dapat bekerja secara efektif dan
efisien.
4. Memilih dan menentukan hasil yang ingin dicapai.
Program berita Bandar Jakarta juga menentukan tingkat pencapaian
dan keberhasilan mereka dengan melihat rating atau peringkat program
yang ditayangkannya dan banyaknya iklan serta sponsor yang masuk
dalam program berita Bandar Jakarta.
5. Mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan
Program berita Bandar Jakarta telah mempersiapkan rencana tindakan
apa saja yang akan dilakukan dan rencana tindakan tersebut terdiri
beberapa hal sebagai berikut :
a. Menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Tindakan apa yang akan diberikan dan dilaksanakan setelah
diputuskan bersama biasanya dilakukan pada saat rapat redaksi.
Rapat redaksi terdiri dari pembahasan isu-isu apa saja yang akan
diangkat oleh Bandar Jakarta pada setiap kali penayangan
programnya. Rapat redaksi dilakukan satu kali dalam seminggu.
b. Penjadwalan (scheduling), yaitu dengan memberikan urutan-urutan
waktu kepada semua pihak yang terlibat dalam produksi
penayangan program berita Bandar Jakarta. Adanya scheduling
untuk memudahkan tugas yang diemban, dan supaya rencana dapat
berjalan secara efektif sehingga hasil produksi dapat ditayangkan
tepat pada waktunya,
47
c. Anggaran (budgeting), yaitu dengan menentukan sumber-sumber
pemasukan yang dapat membantu terlaksananya program berita
Bandar Jakarta. Dalam satu kali penayangan program berita Bandar
Jakarta memerlukan rata-rata biaya sebesar Rp 5.000.000,00 (Lima
Juta Rupiah), dan ada tim bagian dari program berita Bandar
Jakarta yang bertugas mencari sponsor dan iklan untuk program
berita Bandar Jakarta.
d. Pertanggungjawaban, yaitu pemimpin redaksi (pemred) sebagai
pimpinan tertinggi dalam penayangan program berita Bandar
Jakarta berhak mengawasi kinerja para karyawannya, apakah
pekerjaan yang dijalankannya sudah tercapai atau belum dengan
tujuan yang dicapai bersama. Hal ini dilakukan sebagai
pertanggungjawaban pemred kepada manager umum stasiun
televisi JAK TV.
e. Menguji dan merevisi rencana sementara, sebelum program berita
Bandar Jakarta siap ditayangkan kepada pemirsa JAK TV, format
siaran program berita Bandar Jakarta akan dilihat dari berbagai sisi,
mulai dari isi segmen yang ditawarkan menarik atau tidak,
penayangan secara audio visual bagus atau tidak, materi yang
diangkat menarik atau tidak, dan lain sebagainya yang perlu di
koreksi. Jika ada hal yang tidak sesuai dan perlu di ubah ataupun
diganti bisa langsung dilakukan. Hal ini dianggap perlu untuk
menghasilkan tayangan yang terbaik untuk dipersembahkan kepada
pemirsa JAK TV.
48
6. Membangun pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan tujuan agar tujuan yang hendak dicapai
dari penayangan program berita Bandar Jakarta dapat tercapai.
7. Komunikasi
Komunikasi yang digunakan pemimpin program Bandar Jakarta cukup
fleksibel dan tidak terlalu birokrasi yang kaku, tetapi mengalir saja. Ini
dimaksudkan agar para pekerja yang terlibat dalam produksi berita
Bandar Jakarta tidak menjadi beban ketika menghadapi pimpinannya.
8. Pelaksanaan
Pimpinan program berita Bandar Jakarta memastikan persetujuan
diantara semua pihak yang terlibat dalam produksi berita Bandar
Jakarta untuk berkomitmen dalam menjalankan tugas yang
diembannya.
Fungsi perencanaan yang diterapkan pada program berita Bandar Jakarta
hampir sama dengan fungsi-fungsi yang diterapkan dalam produksi siaran yang
ada pada Departemen Produksi dan Departemen News di stasiun televisi JAK TV.
JAK TV sebagai salah satu televisi lokal memiliki jumlah karyawan yang
tidak sebanyak jumlah karyawan pada televisi nasional, dan orientasi program-
program yang disiarkannya pun masih dalam lingkup kecil, hanya mencakup
wilayah jabodetabek saja. Untuk itu dalam menjalankan fungsi perencanaan pada
program berita Bandar Jakarta sedikit berbeda, terutama pada reporter yang
bertugas di lapangan. Karena Bandar Jakarta masuk kedalam departemen berita,
reporter yang bertugas tidak memiliki kekhususan dalam peliputan berita-berita
pada program berita Bandar Jakarta saja. Reporter yang bertugas merupakan tim
49
yang bertugas mencari seluruh berita yang dibutuhkan pada program-program
acara berita yang terdapat dalam departemen berita, mereka tidak terpaku untuk
mencari berita pada program berita Bandar Jakarta saja. Biasanya para reporter
baru menjalankan tugas liputan untuk program berita Bandar Jakarta setelah
diadakan rapat redaksi yang membahas isu-isu apa saja yang ditayangkan dalam
program berita Bandar Jakarta selama satu minggu ini, namun kadang-kadang
sebelum diadakan rapat redaksi jika ada reporter yang memiliki stok berita bagus
untuk Bandar Jakarta bisa langsung diserahkan kepada tim editing.
Hendri Adi selaku asisten produser pada program berita Bandar Jakarta
menjelaskan bahwa fungsi perencanaan di dalam produksi berita Bandar Jakarta
tergolong mudah (simple), artinya reporter tidak perlu selalu ada dalam ruang
redaksi dan tidak perlu selalu mencari berita untuk program berita Bandar Jakarta,
karena program berita Bandar Jakarta hanya ditayangkan satu kali dalam
seminggu, maka reporter biasanya hanya membutuhkan waktu dua hari saja dalam
melakukan peliputan setelah rapat redaksi yang membahas tentang isu-isu yang
perlu diangkat selesai di rapatkan dan didiskusikan.3
Dalam temuan data yang diperoleh dari lapangan, para reporter dan
kameramen sekarang lebih mudah dan ringan dalam melakukan tugasnya, karena
setelah ada pergantian logo lama JAK TV menjadi perkenalan logo baru, terdapat
pula pergantian kebijakan hampir diseluruh program acara yang ditayangkan oleh
JAK TV. Program berita Bandar Jakarta pun tak luput dari pengaruh kebijakan
baru, yaitu adanya perubahan waktu tayang yang juga mempengaruhi sistem kerja
para reporter. Sebelum adanya kebijakan baru pada stasiun televisi JAK TV
3 Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
50
program berita Bandar Jakarta ditayangkan lima kali dalam waktu satu minggu
mulai hari Senin – Jumat pukul 21.30-22.00 wib. Sehingga para reporter harus
bekerja keras mencari berita-berita yang dibutuhkan program Bandar Jakarta, dan
menyerahkan berita-berita tersebut tepat pada waktunya, dan sejak adanya
kebijakan baru tersebut program berita Bandar Jakarta mempunyai waktu tayang
menjadi satu kali dalam seminggu, sehingga para reporter memiliki waktu agak
luang yang banyak dalam mencari berita-berita yang dibutuhkan program berita
Bandar Jakarta.
Berita untuk program Bandar Jakarta biasanya sudah diatur dalam
kalender event Jakarta oleh dinas kementrian Pemprov DKI Jakarta. Kalaupun
tidak ada event saat itu reporter bisa meliput tentang apa saja yang ada di kota
Jakarta. Kadang kala Bandar Jakarta seringkali mendapat undangan untuk meliput
acara-acara warga Jakarta yang berhubungan dengan budaya, tradisi dan
kehidupan sosial mereka. Sehingga itu semua memudahkan tugas peliputan bagi
reporter Bandar Jakarta. Namun selain itu Hendri Adi juga menuturkan hal-hal
yang harus dijalankan oleh repoternya, biarpun mereka diberi kemudahan dan
kebebasan dalam peliputan namun tetap harus terkendali “Bandar Jakarta harus
mengikuti aturan-aturan yang ada di program dayli news, yaitu reporter harus ada
tiga jam sebelum acara dibuat”.4
Rapat redaksi yang dilakukan seminggu sekali oleh Bandar Jakarta
dipimpin langsung oleh pemimpin redaksi Bandar Jakarta Imawan Mashuri, yang
bertugas mengarahkan dan memberikan tugas peliputan sesuai dengan job
masing-masing dengan menyerahkan kepercayaan penuh kepada mereka, namun
4 Ibid
51
tetap memantau kinerja para reporternya. Selain itu pemred juga bertanggung
jawab secara penuh terhadap kinerja para staff agar fungsi perencanaan pada
program berita Bandar Jakarta dapat berjalan dengan lancar, sistematis dan
terarah.5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan yang
diterapkan oleh program berita Bandar Jakarta cukup bagus, sesuai dengan fungsi
perencanaan yang umum berlaku dalam stasiun televisi. Perencanaan tetap ada
dengan melakukan rapat redaksi sebanyak satu kali dalam seminggu. Setelah
penyusunan rencana reporter menjadi tim pertama yang terjun langsung ke
lapangan untuk meliput berita-berita yang dibutuhkan oleh program berita Bandar
Jakarta. Semua tugas yang diberikan oleh pemred pun tidak menjadi beban bagi
para reporter di lapangan, karena adanya pemberian kepercayaan penuh yang
diberikan pemred kepada para reporternya. Komunikasi yang dibangun oleh
pemred pun cukup baik tidak membuat para pekerjanya merasa canggung dan
takut menghadapi pimpinan mereka.
Fungsi perencanaan yang diterapkan pada program berita Bandar Jakarta
telah mencakup langkah-langkah proses perencanaan dan penetapan teori
Morissan, sesuai dengan salah satu bagian manajemen media penyiaran yang
diterapkan oleh Morissan. Dengan penerapan seperti itu, fungsi perencanaan akan
berjalan baik dan lancar, mulai dari proses peliputan berita, pengeditan berita,
hingga berita siap ditayangkan oleh program berita Bandar Jakarta kepada
pemirsanya.
5 Daning, HRD JAK TV, Wawancara Pribadi, pada tanggal 23 April 2010.
52
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
A. Struktur Organisasi
Menurut Peter Pringle, pada kebanyakan media penyiaran,
pengorganisasian mencakup kegiatan pembagian pekerjaan kedalam bidang-
bidang khusus (specialities) dan pengelompokkan karyawan dengan tanggung
jawab tertentu ke dalam sejumlah departemen. Umumnya media penyiaran
komersil memiliki beberapa departemen, pada struktur organisasi program berita
Bandar Jakarta pun memiliki departemen dalam menjalankan kegiatan
organisasinya perusahaan yang menanunginya, yaitu:
1. Departemen Pemasaran
Pemasukan iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi stasiun
televisi tak terkecuali stasiun televisi JAK TV yang memproduksi
salah satu program siaran berita Bandar Jakarta. Pada departemen ini
fokus utama dari kegiatannya ialah mempromosikan dan memasarkan
program berita Bandar Jakarta kepada klien bisnis maupun kepada para
sponsor. Orang-orang yang terlibat dalam departemen ini memiliki
tugas untuk mencari iklan dan sponsor yang masuk ke program berita
Bandar Jakarta.
2. Departemen Program
Departemen program memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
memilih, menjadwalkan, dan membuat program dengan dibantu
pengarahan dari pemimpin redaksi. Ide-ide dalam membuat produksi
berita Bandar Jakarta tidak hanya dibatasi kepada pemimpin redaksi
saja, tetapi pemimpin redaksi juga memberikan kesempatan untuk para
53
staf dan karyawan departemen program untuk bisa menyampaikan ide-
ide yang mereka miliki. Hal ini dimaksudkan oleh pemimpin redaksi
demi kemajuan yang baik untuk penyiaran program berita Bandar
Jakarta, semakin banyaknya ide yang muncul akan semakin
mengembangkan gagasan baru yang nantinya akan membuat program
berita Bandar Jakarta lebih baik.
3. Departemen Berita
Departemen ini bertanggung jawab langsung terhadap produksi
program berita. Semua bentuk berita yang ada sebelum disiarkan akan
dipilih mana yang layak dan baik untuk ditayangkan dan mana yang
tidak layak untuk ditayangkan, setelah dipilih berita tersebut akan
diolah menjadi berita yang menarik untuk ditayangkan dalam bentuk
berita betawi, setelah berita selesai diolah menjadi berita betawi, berita
tersebut siap diproduksi dalam bentuk kemasan program berita
berbahasa betawi Bandar Jakarta.
4. Departemen Teknik
Departemen teknik memiliki tanggung jawab terhadap semua alat yang
diperlukan untuk pembuatan produksi program berita Bandar Jakarta.
Khususnya alat-alat studio, seperti: lampu studio, kamera, dan monitor.
Orang-orang yang terlibat didalam departemen teknik tidak hanya
menyiapkan alat-lat kebutuhan produksi dan menggunakan barang
tersebut saja, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk merawat
barang tersebut, karena alat yang digunakan merupakan barang yang
harganya cukup mahal dan sangat sensitif terhadap penggunaannya.
54
Biasanya departemen teknik menyediakan jadwal service satu bulan
sekali untuk mengecek alat-alat produksi dan memperbaiki alat-alat
yang mengalami kerusakan.
Pada program berita Bandar Jakarta pemberian kewenangan dan
penugasan tanggung jawab diserahkan kepada pemimpin redaksi sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi pada program Bandar Jakarta. Pemimpin redaksi
bertanggung jawab terhadap keseluruhan program yang dipegangnya.6
Pemimpin redaksi mempunyai kewenangan memberikan penugasan
kepada staf dan karyawannya sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan para
staf dan karyawan dalam menggerakkan program berita Bandar Jakarta disadari
oleh kesadaran akan kewajiban yang telah diamanatkan kepada mereka, namun
tetap tidak lepas dari pengawasan pemimpin.
Hubungan yang telah terjalin antara pemimpin dengan para staf dan
karyawan program Bandar Jakarta dibangun berdasarkan kekeluargaan, tidak
semua ide harus berasal dari pimpinan, tetapi setiap staf dan karyawan dibebaskan
untuk mengekplorasi dan mendiskusikan ide-ide yang mereka punya untuk
pengembangan program Bandar Jakarta yang lebih baik.
Fungsi pengorganisasian yang dijalankan oleh program berita Bandar
Jakarta mungkin akan berbeda dengan sistem pengorganisasian dalam program
penyiaran yang lain. Namun, tetap memiliki satu kesamaan tujuan, yaitu agar
kinerja tim yang terlibat dalam produksi program berita Bandar Jakarta dapat
termonitor.
6 Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
55
Struktur Program Berita Bandar Jakarta
Tabel 2 :
a
Asisten Produser
Inilah struktur yang ada dalam program berita Bandar Jakarta.7
Dari bagan tersebut mendeskripsikan bahwa program berita Bandar
Jakarta dipimpin oleh pemimpin redaksi. Pemimpin redaksi merupakan bagian
7 Ibid
Pemimpin Redaksi
Reporter & Kameramen Editor
Produksi
Eksekutif Produser
Produser
Asisten Produser
56
tertinggi dalam kegiatan produksi program berita pada Bandar Jakarta. Pemimpin
redaksi memegang tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang ada pada
program berita Bandar Jakarta.
Di bawah pemimpin redaksi terdapat eksekutif produser yang
bertanggung jawab terhadap penampilan program berita secara keseluruhan.
Eksekutif produser bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang atau
tampilan program berita yang akan menjadi ciri khas program berita Bandar
Jakarta, menentukan siapa prensernya, dan detil lainnya. Semua itu dilakukan
setelah berkonsultasi terlebih dahulu oleh pemimpin redaksi.
Selanjutnya ialah produser yang bertanggung jawab terhadap berita-berita
yang disiarkan. Produserlah yang memutuskan berita-berita apa saja yang akan
disiarkan dalam program berita Bandar Jakarta, dalam melakukan tugasnya
produser dibantu oleh asisten produser.
Reporter dan kameramen adalah tim yang bertugas di lapangan untuk
mencari berita, setelah berita didapat repoter menyerahkan hasilnya kepada bagian
editing untuk kemudian diedit dan diolah kembali data-data yang telah
didapatkan, setelah selesai diolah barulah berita tersebut siap untuk diproduksi.
B. Pelaksanaan
Setelah didiskusikan bersama berita apa saja yang akan dimunculkan
dalam satu minggu ini dan Sebelum program berita Bandar Jakarta siap
ditayangkan kepada pemirsa setianya. Maka pada pelaksanaannya dibagi menjadi
beberapa wilayah kerja antara lain:
57
1. Pencari berita
Reporter dan kameramen biasanya yang menjadi tim lapangan sebagai
pencari berita. Mereka bertugas mencari berita-berita yang diperlukan
dalam tiap penayangan program Bandar Jakarta.
2. Editor
Tim editor bertugas menyatukan naskah dan suara dari berita yang
telah masuk.
3. Penerjemahan bahasa (alih bahasa)
Setelah berita di dapat, isi berita di olah kembali dari data-data yang
ada, lalu diberikan kepada penerjemah bahasa, untuk diterjemahkan
dari bahasa berita ke dalam bentuk bahasa Betawi. selain itu
penerjemah juga membuatkan beberapa pantun Betawi yang digunakan
newscaster (pembaca berita) nanti dalam membawakan berita-berita
tersebut.
C. Produksi
Berita-berita yang telah masuk dan diterjemahkan dalam bentuk naskah
betawi, biasanya terdiri dari 7-9 berita dengan durasi 1-3 menit, akan siap
disiarkan yang dipandu oleh seorang newscaster perempuan berbusana adat dan
logat betawi.
Pada temuan data lapangan tentang tahap pelaksanaan sempat terjadi
perubahan waktu tayang yang diakibatkan oleh perubahan manajemen yang
terjadi dalam tubuh perusahaan televisi JAK TV pada awal tahun 2010, yang juga
ikut mempengaruhi terhadap waktu tayang program berita Bandar Jakarta. Pada
58
awalnya program berita Bandar Jakarta disiarkan lima kali dalam waktu satu
minggu menjadi hanya satu kali tayang saja dalam waktu satu minggu, dan mulai
resmi ditayangkan pada bulan Mei 2010 bertepatan dengan acara peresmian
pengenalan logo baru JAK TV kepada pemirsa JAK TV.
Penyiaran program berita Bandar Jakarta biasanya dilakukan secara live
atau langsung dari studio JAK TV. Namun terkadang dilakukang off record tidak
langsung disiarkan Sabtu malam pukul 21.30-22.00 wib, dikarenakan jadwal
siaran yang berbenturan dengan program acara lain. Karena itulah beberapa kali
program berita Bandar Jakarta pernah melakukan syuting pengambilan gambar di
luar studio. Biasanya syuting dilakukan di perkampungan warga Jakarta dan
sekitarnya.8
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pengorganisasian
dalam hal produksi yang ada pada program berita Bandar Jakarta sudah cukup
baik walaupun terkadang mengalami kendala pada bagian produksi, namun masih
bisa ditangani dengan baik oleh kerjasama tim. Sehingga semua departemen dapat
berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan fungsinya.
3. Fungsi Pengarahan
A. Fungsi Pengarahan
Fungsi pengarahan yang dijalankan pada media massa memiliki pengertian
pengarahan seorang pemimpin kepada para stafnya agar bersedia melaksanakan
tugas, mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana
pekerjaan yang kondusif, khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah
8 Hendri Adi, Asisten Produser Bandar Jakarta, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari
2010.
59
atau sebaliknya, sehingga timbul rasa saling pengertian yang baik serta
menumbuhkembangkan disiplin kerja dan rasa saling memiliki. Tidak jauh
berbeda dengan fungsi pengarahan yang diterapkan pemimpin redaksi program
berita Bandar Jakarta. Imawan Mashuri sebagai pemimpin redaksi program berita
Bandar Jakarta memiliki tujuan-tujuan yang mendasar dalam memberikan
pengarahan bagi para staf dan bawahannya, tujuan yang dimaksud ialah sebagai
berikut:
1. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif.
2. Para staf dan karyawannya dapat melaksanakan tugasnya secara efektif
dan efisien.
3. Para staf dan karyawannya memiliki tanggung jawab terhadap tugas-
tugas yang diembannya.
4. Para staf dan karyawannya memiliki kedisiplinan dalam menjalankan
tugasnya.
5. Menciptakan komunikasi yang baik diantara antasan dan bawahan
maupun antara rekan kerja.
6. Menghindari adanya celah yang dapat mengganggu kualitas kerja dan
kelancaran produksi, mengingat pekerjaan yang dilakukan merupakan
pekerjaan tim.
7. Mendorong semangat kerja dan memotivasi para staf dan karyawannya.
Untuk tercapainya fungsi pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
kepada bawahannya, pimpinan harus menyadari kebutuhan masing-masing
60
individu karyawan serta mampu menciptakan iklim agar setiap karyawan dapat
memberikan kontribusinya secara produktif. 9
Fungsi pengarahan merupakan salah satu upaya pimpinan untuk
merangsang antusiasme karyawannya dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan secara efektif dan efisien. Morissan membagi empat bagian
penting dalam memberikan fungsi pengarahan yang dilakukan pemimpin terhadap
para karyawannya, keempat fungsi tersebut antara lain :
1. Motivasi
Pengendalian manajemen terutama adalah proses untuk
memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan demi mencapai tujuan organisasi.10
Semakin tinggi
tingkat kepuasan yang diterima karyawan, maka akan besar pula
kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Pemimpin
redaksi selalu memberikan motivasi kepada karyawannya dalam bekerja
untuk menghasilkan produk yang baik. “Dengan menghasilkan produksi
yang baik pemasukan pun akan meningkat dengan bertambahnya iklan
yang masuk dan untuk itu karyawanpun mendapatkan pendapatan
tambahan.”11
Organisasi yang terdiri atas manajer dan karyawan harus
dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa yang diinginkan
pemimpinnya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian
organisasi, Dan manajemen harus menjaga agar organisasi tetap
9 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, h. 155.
10 Antony, Dearden, Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1992),
h. 13. 11
Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
61
terkendali sehingga organisasi ini akan melakukan apa yang seharusnya
dilakukan.12
Sikap saling memotivasi diperlukan antara atasan, dan
bawahan, serta rekan satu tim, hal ini dimaksudkan agar selalu
menimbulkan semangat dalam bekerja.
2. Komunikasi
Dengan latar belakang para staf dan karyawan program Bandar
Jakarta yang rata-rata adalah lulusan komunikasi, sesuai dengan program
berita Bandar Jakarta yang merupakan bagian dari dunia broadcast.
Maka, komunikasi mempunyai peran sangat penting dan berpengaruh.
Hal ini sangat membantu pimpinan dalam memberikan pengarahan
kepada karyawannya, karena memang dibutuhkan orang-orang yang
tepat dan sesuai dengan bidangnya dalam melakukan pekerjaan.
Pemimpin tidak perlu menjelaskan secara detil tentang hal apa yang
harus dilakukan, terutama dalam hal teknis dilapangan, pimpinan cukup
memberikan penjelasan tentang pokok-pokok pekerjaan yang harus
dilakukan para staf dan karyawannya, karena pada dasarnya mereka
sudah mempunyai dasar atau basic mengenai bidang pekerjaan yang
diambilnya.
Karena komunikasi memiliki peran yang sangat penting di
bidang penyiaran ini. untuk itu pemimpin sangat menginginkan
komunikasi antara pimpinan terus berjalan lancar dan begitu pun antar
sesama rekan kerja. Pemimpin menerapkan segala sesuatu yang akan dan
telah dikerjakan harus dikomunikasikan antar pekerja dan pimpinan, dan
12
Antony, Dearden, Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen, h. 7.
62
jika terjadi perubahan pun harus dikomunikasikan karena jika sampai
terjadi discomunication bisa berpengaruh pada pekerja yang lainnya dan
dengan produksi yang dihasilkan. Dengan diterapkannya komunikasi
yang seperti ini dapat meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.
3. Kepemimpinan
Pemimpin redaksi, Imawan Mashuri sebagai pemimpin dalam
melakukan tugas kepemimpinannya pada program berita Bandar Jakarta
memberikan keleluasaan kepada staf dan para karyawannya dalam
menjalani tugasnya masing-masing, sehingga tidak menjadikan tugas
sebagai beban kepada para staf dan karyawannya. Walaupun karyawan
dibebaskan dalam bekerja dan diberikan keleluasaan dalam menjalankan
tugas, namun pimpinan tidak membiarkan para staf dan karyawannya
bekerja tanpa rule atau aturan yang jelas. Semua harus berjalan sesuai
dengan aturan yang telah disepakati.13
Manajemen harus menjaga agar organisasi tetap terkendali
sehingga organisasi ini akan melakukan apa yang seharusnya
dilakukan.14
Sama hal dengan seorang pemimpin yang harus menjaga
antusiasme dan mood para staf dan karyawannya agar mereka dapat
bekerja dan memberikan kontribusi terbaik pada pekerjaannya dan
pimpinan mereka. Dengan diberikannya sistem bebas terkendali dalam
bekerja kepada karyawan. Pemimpin dalam program berita Bandar
Jakarta telah memberikan kenyaman tersendiri kepada karyawannya, dan
13
Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010. 14
Antony, Dearden, Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen, h. 7.
63
mereka yang bekerja dibawah pimpinannya tidak merasakan tekanan
dalam menjalankan tugas mereka.
4. Pelatihan
Perusahaan memilih karyawan biasanya karena mereka
memiliki pengalaman atau latar belakang dan keahlian untuk melakukan
suatu tanggung jawab tertentu.15
Namun tak dipungkiri pula, selain
kemampuan yang dimilikinya karyawan juga membutuhkan pelatihan
karena berbagai alasan, misalnya saja dalam hal pembelian alat-alat
baru, penerapan prosedur baru yang dilakukan dalam stasiun penyiaran
tersebut, ataupun dalam rangka memberi tambahan pengetahuan dan
skill sebagai peningkatan mutu dan kualitas karyawan yang dimiliki
perusahaan penyiaran tersebut.
Pemimpin program berita Bandar Jakarta selain mengatur dan
mengarahkan para staf dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya,
pemimpin juga berkepentingan untuk peningkatkan dan pengembangkan
mutu mereka. Untuk itu pemimpin pada program Bandar Jakarta
melakukan peningkatan kualitas dan mutu para staff dan karyawannya
dengan mengadakan pelatihan dan seminar. Pemimpin tidak hanya
memberikan mereka kesempatan untuk mengikuti seminar dan
pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tetapi para
staf dan karyawan pun boleh mengajukan ide untuk mengadakan
ataupun mengikuti suatu pelatihan yang sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing kepada pemimpin. Sehingga para staf dan karyawan
15
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, h. 158.
64
tidak hanya menunggu program pelatihan yang di tugaskan dari
pimpinan saja.
Pengarahan yang diterapkan oleh stasiun televisi tidak selalu sama
pastinya memiliki perbedaan-perbedaan, semua diatur dalam kebijakan-kebijakan
stasiun televisi tersebut dalam menjalankan fungsi pengarahan terhadap para staf
dan karyawannya. Dalam memberikan pengarahan pun pada setiap stasiun televisi
berbeda-beda. Pemimpin redaksi program berita Bandar Jakarta dalam
memberikan fungsi pengarahan kepada para staf dan karyawan tidak selalu
memonitor setiap karyawannya, semua dibebaskan dalam menjalankan tugas
namun tetap dikomunikasikan kepada pemimpin jika ada hal-hal atau perubahan
yang terjadi.
Fungsi pengarahan yang diterapkan pada staf dan karyawan program
berita Bandar Jakarta menurut Hendri Adi sudah cukup baik, semua berjalan
sesuai fungsinya. Pemberian kepercayaan yang dilakukan Imawan Mashuri selaku
pemimpin redaksi program berita Bandar Jakarta kepada karyawannya cukup
memberikan kebebasan bagi para staf dan karyawan.16
Hal terpenting bagi pemimpin redaksi program berita Bandar Jakarta
dalam memperlakukan para staf dan karyawannya ialah dengan memperlakukan
mereka seperti teman, tidak menerapkan sistem atasan dan bawahan yang terlalu
mencolok. Membangun hubungan secara kekeluargaan akan membuat hubungan
yang terjalin antara pimpinan dan bawahan tidak kaku, yang terjadi ialah
sebaliknya hubungan menjadi lentur dan menjadi akrab dengan para staf dan
karyawan.
16
Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
65
Pemimpin menjalin hubungan dengan para staf dan karyawan tidak hanya
sebatas pada hal-hal yang bernuansa pekerjaan saja, tetapi pimpinan juga
memberikan liburan dan hiburan kepada para staf dan karyawannya sebagai
bentuk ucapan terima kasih pimpinan kepada para staf dan karyawannya yang
sudah bekerja bersamanya. Pimpinan mengadakan acara outing atau jalan-jalan
wisata untuk menyegarkan (refresh) pikiran mereka dengan tujuan menghindari
kejenuhan mereka selama bekerja melaksanakan tugas-tugas mereka. Acara
outing yang dilakukan pemimpin biasanya dilakukan satu kali dalam setahun.
Acara outing biasa diselenggarakan di daerah pegunungan ataupun pantai sesuai
dengan keputusan bersama.
Hal tersebut dianggap perlu agar mereka tidak mengalami kejenuhan dari
aktifitas rutin yang mampu menguras tenaga dan pikiran mereka dalam bekerja.
Outing selain sebagai hiburan bagi karyawan juga mampu memotivasi karyawan
agar bekerja lebih giat lagi.
Selain acara outing yang dilakukan secara berasama-sama, pimpinan juga
terkadang menugaskan beberapa orang dari para staff dan kru nya untuk
mengadakan liputan di luar kota dalam mendapatkan informasi dan biasanya para
staff dan kru sangat senang jika ada peliputan di luar kota. Karena disamping
melaksanakan tanggung jawab untuk bekerja terselip juga liburan sesaat.
Dari uraian diatas, dapat dismpulkan bahwa fungsi pengarahan pada
program berita Bandar Jakarta sudah cukup baik, sebab fungsi pengarahan ada
dan berjalan lancar, dan hubungan antara pimpinan dan karyawan berjalan dengan
baik karena dibangun dengan rasa kekeluargaan. Pemimpin tidak hanya menuntut
hasil yang maksimal terhadap bawahannya, namun juga memberikan dan
66
memfasilitasi beberapa kebutuhan karyawannya dengan memberikan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan mutu dan kualitas karyawan, serta adanya acara
liburan satu tahun sekali yang diadakan pemimpin untuk menyegarkan pikiran
para karyawan yang jenuh bekerja. Fungsi pengarahan yang dilakukan pemimpin
sudah cukup, dan sesuai dengan teori fungsi pengarahan yang dituliskan oleh
Morissan, faktor-faktor penunjang yang penting dalam proses pengarahan seperti
komunikasi, peran pemimpin, dan adanya pelatihan-pelatihan yang dijalankan
pemimpin semua dilakukan oleh pemimpin dengan sangat baik. Sehingga tidak
menciptakan celah antara pemimpin dengan bawahannya.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Keseluruhan fungsi manajemen diatas tidak akan berjalan secara efektif
dan efisien tanpa adanya fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan ini berfungsi
sebagai controlling. Pengawasan sendiri mempunyai fungsi sebagai penyeimbang
untuk menjaga stabilitas kerja.
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan
perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan proses kegiatan
yang telah dilakukan sudah sesuai atau belum dengan yang telah direncanakan.
Hal ini juga menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan
dan pengawasan. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.
Pengawasan ataupun controlling yang dilakukan langsung oleh
pemimpinan redaksi program berita Bandar Jakarta terhadap para staff dan
karyawan maupun produksi yang dihasilkan. Pengawasan sangat penting
67
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan program yang dipegang
seorang pemimpin, apakah mengalami kemajuan ataukah mengalami
kemunduran, dan sejauh mana kinerja para staf dan karyawannya.
Dalam program Bandar Jakarta biasanya pengawasan dilakukan terhadap :
1. Pekerjaan para staf dan karyawan.
Memberikan pengawasan terhadap pekerjaan para staf dan
karyawan yang terdiri dari beberapa bagian, yang pertama ialah
administrasi, yaitu yang mengurusi keuangan program berita Bandar
Jakarta. Bagaimanakah arus pemasukan dan pengeluaran keuangan
pada program berita Bandar Jakarta setiap minggunya, apakah
mengalami surplus atau pemasukan yang lebih banyak dari
sebelumnya dari iklan dan sponsor yang masuk ke dalam program
berita Bandar Jakarta ataukah sebaliknya, mengalami besar pasak dari
pada tiang, yaitu pengeluaran yang berlebihan dari pemasukan yang
ada.
Untuk memproduksi satu kali penayangan program berita Bandar
Jakarta, rata-rata biaya yang dibutuhkan ialah sebesar lima juta rupiah.
(Rp. 5.000.000,00), dan untuk setiap kali penayangannya Bandar
Jakarta hampir selalu bisa menutupi biaya produksinya dari adanya
pemasukan iklan dan sponsor yang masuk pada program berita Bandar
Jakarta.
Pada bagian pemasaran dan penjualan, yaitu dilakukan oleh tim
yang bergerak mendatangi perusahaan-perusahaan untuk menawarkan
pemasangan iklan pada program berita Bandar Jakarta, dan
68
memberikan penawaran kerja sama kepada perusahaan-perusahaan
untuk menjadi sponsor pada program berita Bandar Jakarta.
Peran pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap bagian
pemasaran dan penjualan ialah dengan melihat jumlah iklan dan
sponsor yang masuk ke program berita Bandar Jakarta.
Kedua ialah tim reporter, tugas dari reporter ialah mencari berita.
Peran pengawasan dari pimpinan dalam mengawasi kinerja para
reporternya dengan melihat hasil gambar yang telah diambil oleh
reporternya tersebut, dan melihat berita yang telah diliputnya. Jika ada
yang kurang biasanya pemimpin mengevaluasi langsung dengan
memberikan masukan-masukan yang baik, membangun dan berguna
bagi reporter. Sehingga dapat langsung dijalankan dan diaplikasikan
masukan-masukan dari pimpinan tersebut dalam menjalankan tugas
berikutnya.
Masukan-masukan baik dan membangun yang diberikan
pimpinan diharapkan agar repoter yang bekerja dilapangan dapat
menghasilkan berita yang lebih banyak lagi yang mengandung nilai
berita sehingga pada akhirnya memiliki banyak informasi yang
beragam yang diperoleh dari lapangan dari Isu-isu berita yang sudah
ditentukan.
Ketiga ialah, pemimpin melakukan pengawasan terhadap tim
yang bekerja dalam departemen teknik, dengan menanyakan tentang
kelengkapan alat produksi, dan perbaikan-perbaikan alat serta hal-hal
lain yang berkenaan dengan departemen teknik, karena pada bagian ini
69
sangat penting sekali fungsinya. Misalkan saja, jika ada alat studio
yang rusak dapat menggangu jalannya produksi.17
2. Isu-isu berita yang sudah ditentukan.
Dalam melakukan pengawasan terhadap isu-isu berita yang
sedang berkembang, seorang pemimpin harus jeli dan sebaiknya
keputusan tidak diambil sepihak tetapi didiskusikan terlebih dahulu
kepada tim, karena dengan adanya diskusi tim akan membantu dalam
pemilihan ide-ide dalam pencarian berita, sehinnga dari hasil diskusi
dapat diketahui arah berita seperti apa yang seharusnya bisa
didapatkan.
Pada beberapa kejadian seringkali isu yang ada memiliki tema
yang sama, misalnya saja isu berita tentang kebakaran. Seringkali
televisi memberitakan tentang kejadian kebakaran, bagaimana isu
berita tentang kebakaran tidak biasa biasa saja, maka tim harus
bertugas melakukan pendalaman tentang isu berita kebakaran tersebut,
agar berita yang ditayangkan lebih menarik dari yang pernah ada.
Peran pemimpin disini ialah bisa dengan memberikan batasan-batasan
kepada tim, seperti apa saja yang harus ditambahkan dalam memuat
berita tersebut agar terkesan tidak biasa-biasa saja, namun tidak
terkesan mendramatisir kejadian yang sebenarnya. Berita tetap
ditayangkan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
17
Ibid
70
3. Penayangan Program Berita Bandar Jakarta.
Pengawasan yang dilakukan pimpinan dalam penayangan
program berita Bandar Jakarta ialah dengan melakukan beberapa
langkah yang harus dilakukan para staf dan karyawan.
a. Reporter harus sudah menyerahkan naskah dan gambar yang
akan dijadikan bahan berita paling lambat tiga jam sebelum
program berita Bandar Jakarta ditayangkan.
b. Berita-berita yang telah masuk harus diseleksi secara ketat
terlebih dahulu untuk kemudian diambil berita-berita yang
terbaik dengan jumlah antara 7-9 berita. Kemudian berita
yang terpilih diedit dan di mixing oleh tim editing.
c. Setelah berita selesai diedit, kemudian berita yang telah
rampung tersebut diserahkan kepada tim alih bahasa untuk
diubah bahasa berita tersebut, yang awalnya berbahasa
Indonesia baku diubah kedalam bahasa Betawi dengan
diberikan pantun disela-sela berita. Biasanya pantun berada
pada awal sebelum pembacaan berita dan diakhir-akhir berita
sebelum iklan dimulai yang akan dibawakan oleh seorang
newscaster program berita Bandar Jakarta.
d. Presenter ataupun seorang newscaster yang akan
membawakan program berita ini pun bukan presenter biasa.
Orang yang membawakan atau membacakan berita pada
71
program berita Bandar Jakarta harus bisa berbahasa betawi
dengan logat khas betawi.
e. Program berita Bandar Jakarta siap ditayangkan dengan
presenter berbusana adat betawi dan latar belakang layar yang
menunjukkan ciri khas betawi.
Pada fungsi pengawasan penulis mendapatkan adanya kekurangan dalam
hal pengontrolan yang dilakukan pimpinan kepada para staf dan karyawannya di
beberapa bidang atau departemen tertentu. Karena adanya pembagian sistem
koordinator yang diterapkan dalam sistem manajemen program berita Bandar
Jakarta, dimana pemimpin hanya melakukan kontrol terhadap para koordinator
departemen saja, tanpa melihat pekerjaan dan tugas yang dipegang oleh para staf
dan karyawan yang bekerja didalamnya. Dari penjabaran tersebut terlihat begitu
longgarnya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan, pimpinan hanya
mengetahui suatu keadaan hanya dari kacamata para koordinator saja, karena
pimpinan tidak melihat langsung pekerjaan para staf dan karyawannya satu
persatu. Dalam hal ini dapat dimungkinkan sekali terjadi penyimpangan data yang
tidak valid antara data laporan para koordinator dengan data lapangan.
Selain pimpinan melakukan fungsi pengawasan terhadap keseluruhan
koordinator bagian yang ada pada program berita Bandar Jakarta, pimpinan juga
melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk menilai seberapa jauh program
atau tayangan bisa dianggap baik menurut sasaran.18
Hakekat evaluasi adalah
menciptakan program tayangan yang lebih baik kedepannya. Evaluasi berfungsi
18
Pawit. M, Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya), h 58
72
sebagai alat untuk meminimalisir kemungkinan kesalahan yang terjadi pada
penayangan program berita Bandar Jakarta selanjutnya.
Evaluasi program dilakukan setelah tayangan program berita Bandar
Jakarta di tayangkan, karena tayangan program Bandar Jakarta ditayangkan satu
kali dalam seminggu, maka evaluasi pun diadakan satu kali dalam seminggu juga.
Evaluasi yang dilakukan pimpinan pada program berita Bandar Jakarta telah
tergolong cukup baik, karena evaluasi selalu ada di setiap akhir penayangan
program berita Bandar Jakarta.
Pemimpin pada program Bandar Jakarta melakukan evaluasi tidak hanya
berpusat pada tampilan penayangan programnya saja, tetapi juga merambah
keseluruh bagian yang terlimbat dalam proses produksi program berita Bandar
Jakarta terutama pada bagian program berita, dimana program berita Bandar
Jakarta selalu masuk raiting sepuluh besar dalam program-program yang
ditayangkan oleh JAK TV.
Menurut asisten produser Hendri Adi, program berita Bandar Jakarta
raitingnya berkisar 0,6-0,7. Faktor keberhasilan program berita Bandar Jakarta
dikerenakan materi produksi yang baik dan dikemas sangat menarik untuk
ditayangkan, faktor keberhasilan lainnya adalah faktor program Bandar Jakarta
yang mengedepankan suatu budaya lokal yaitu budaya Betawi. sedangkan faktor
penghambat ialah kendala-kendala yang datang pada masalah teknis lapangan
biasanya, seperti alat-alat yang akan dipakai terkadang ada yang mengalami
kerusakan mendadak, faktor cuaca yang tidak mendukung proses syuting
dilakukan, adanya benturan syuting program lain yang juga harus siap tayang.19
19
Hendri Adi, Asisten Produser, Wawancara Pribadi, pada tanggal 09 Februari 2010.
73
Benturan waktu pemakaian studio yang sama dengan program acara lain
yang harus melakukan syuting pada saat yang sama seharusnya tidak perlu terjadi
jika ada koordinasi terlebih dahulu yang dilakukan tim produksi program berita
Bandar Jakarta dengan scheduling waktu program lain.
Dari uraian diatas, fungsi pengawasan yang dilakukan sudah cukup baik
walaupun masih terdapat kekurangan, yaitu pemimpin tidak mengontrol semua
para staf dan karyawannya, pengontrolan hanya dilakukan dengan pengontrolan
terhadap pekerjaan dan laporan para koordinator saja. Namun secara garis besar
kriteria-kriteria fungsi pengawasan.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis meneliti dan menjelaskan tentang manajemen produksi
program berita berbahasa Betawi Bandar Jakarta yang terdapat pada stasiun
televisi JAK TV, maka dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
Sistem manajemen produksi siaran program berita Bandar Jakarta sejauh
ini sudah cukup memenuhi kriteria-kriteria dasar sebuah manajemen produksi.
Fungsi perencanaan yang diterapkan program berita Bandar Jakarta cukup baik,
telah mencakup langkah-langkah proses perencanaan yang ada, sesuai dengan
salah satu bagian manajemen yang diterapkan oleh Morissan. Pada fungsi
pengorganisasian pun berjalan dengan baik, walaupun terkadang mengalami
kendala dalam tahap produksi. Terdapat kekurangan pada pelaksanaan produksi
yang kadang terjadi, seperti benturan waktu pemakaian studio yang sama dengan
program acara lain yang harus melakukan syuting pada saat yang sama.
Seharusnya tidak perlu terjadi jika ada koordinasi yang dilakukan tim produksi
program berita Bandar Jakarta dengan scheduling waktu program lain. Pada
fungsi pengarahan, hubungan yang dibangun pimpinan kepada karyawannya atas
asas kekeluargaan, pimpinan tidak hanya menuntut karyawanan untuk bekerja
dengan baik tetapi pimpinan juga memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan
karyawannya. Pada fungsi pengawasan masih terdapat kekurangan. Pimpinan
masih longgar mengawasi para staf dan karyawannya, pimpinan hanya melakukan
kontrol berdasarkan pekerjaan dan hasil laporan yang diberikan oleh para
74
75
koordinator departemen saja, tidak secara detil melakukan pengawasan terhadap
semua pekerjaan para staf dan karyawannya.
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan adalah:
Sistem manajemen yang ada pada program berita Bandar Jakarta saat ini
sudah cukup baik, namun diperlukan adanya peningkatan pengontrolan atau
pengawasan secara lebih detil lagi kepada semua bidang pekerjaan para staf dan
karyawan yang bertugas, tidak hanya terpaku pada laporan dari para koordinator
bagian saja. Koordinasi pimpinan terhadap program lain dalam hal Scheduling
pemakaian studio pun perlu diperjelas agar benturan pemakaian studio tidak
sering terjadi.
76
DAFTAR PUSTAKA
Antony, Dearden, Bedford. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Binarupa
Aksara, 1992.
Fachrudin, Andi, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB, 2008.
M. Carlisle, Howard. Manajemen Essentials: Concepts for Productivity and
innovation, Chicago : Science Research Associates, 1987.
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005.
----. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Mulyana, Deddy, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Murniati. Deskriptif Analisis Format Siaran Dakwah Dialog Jumat Pada JAK
TV, Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarief
Hidayatullah Jakarta, 2008.
Naratama. Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera, Jakarta:
PT Grasindo, 2004.
Palindih, Lisa Indarsih, Operasional Stasiun Penyiaran, Pusat Pengembangan
Bahan Ajar – UMB, TT.
Pawit, M, Yusuf. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, TT.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004.
Salam, Syamsir, MS Jaenal, Arifin. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006.
Syarqowi, Ahmad. Analisis Program Berita ‘Bandar Jakarta’ di JAK TV , Skripsi
S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009.
Sumadiria, AS Haris. Bahasa Jurnalistik : Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media., 2006.
Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Depdikbud RI. TT.
76
77
Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Edisi ke-3 cetakan ke-2.
Wahyudi, J. B , Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994.
Wibowo, Fred. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: Grasindo, 1997.
Zulkarnaen, Nasution. Perkembangan Teknologi Komunikasi: Modul Universitas
Terbuka. Jakarta, 2005.
Internet :
http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi/.
http://dankfsugiana.wordpress.com/2008/teknik-penyususnan-laporan-penelitian-
ilmiah-kuantitatif/.
http://diegosquad.multiply.com/reviews/item/2/.
http://id.wikipedia.org/wiki/Arti_harfiah/.
http://kolokiumkpmipb.wordpress.com/2009/05/01/.
http://tugasmanajemenmedia.blogspot.com/.
http://www.banyak-ilmu.co.cc/2009/01/pengertian-televisi.html/.
www.agbinelsen.co.id/.
Wawancara :
Wawancara Pribadi dengan Asisten Produser Program Berita Bandar Jakarta
Hendri Adi. Jakarta, 09 Februari 2010.
Wawancara Pribadi dengan HRD JAK TV Dhaning. Jakarta, 23 April 2010
78
LAMPIRAN
78
WAWANCARA PRIBADI
Narasumber : Daning
Jabatan : HRD JAK TV
Tempat/Tgl : Jakarta, 23 April 2010
T : Terbagi menjadi berapa departemen kah JAK TV?
JAK TV memiliki dua buah departemen, yaitu News Departement yang
memproduksi semua program berita yang ada di JAK TV dan
Production Departement yang memproduksi semua program yang ada
di JAK TV selain program berita.
T : Apakah tujuan JAK TV sebagai salah satu televisi lokal di Jakarta?
JAK TV mempunyai tujuan, yaitu menjadi televisi lokal yang program
siarannya mengutamakan tentang kota Jakarta, namun tidak hanya
terbatas tentang suku Betawi saja, tapi lebih kepada hal-hal apa saja
yang ada di kota Jakarta.
T : Bagaimanakah pengorganisasian yang anda lakukan di JAK TV?
Sistem pengorganisasian yang ada di JAK TV hampir sama dengan
sistem yang dipakai oleh stasiun-stasiun televisi lainnya, yang memiliki
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
T : Bagaimanakah pelaksanaannya di lapangan?
Pelaksanaan dilapangan ialah para karyawan bertugas sesuai dengan
tugas dan kewajibannya.
T : Bagaimanakah bentuk kerjasama JAK TV dengan klien?
Bentuk kerja sama yang dilakukan oleh kami (JAK TV) ialah dengan
mencari sponsor-sponsor pada sesuai dengan program yang akan
ditayangkan, ataupun dapat pula dengan sistem kerja sama. Maksudnya
ialah bekerja sama dengan pihak sponsor yang ingin melakukan
penayangan suatu program di stasiun kami, namun tentu yang sesuai
dengan visi misi yang kami pegang.
T : Apa yang anda lakukan dalam meningkatkan keahlian karyawan
dalam penggunaan teknologi?
Dalam meningkatkan keahlian karyawan tentu saja kami pernah
beberapa kali mengadakan training bagi para karyawan. Selain itu kami
juga memberikan kesempatan untuk para karyawan jika ada yang ingin
mengajukan pengadaan pelatihan untuk para karyawan sendiri, dengan
mengirimkan proposal kepada pihak HRD terlebih dahulu.
T : Sistem informasi/teknologi apa yang anda digunakan dalam
mensosialisasikan seluruh kegiatan yang ada kepada karyawan?
Untuk sosialisasi yang dilakukan antar karyawan dan pimpinan, JAK
TV menyediakan internet internal, sehingga siapapun yang mempunyai
informasi baik yang bersifat pekerjaan ataupun pribadi bisa dikirim
lewat internet internaltersebut. Selain itu JAK TV juga menyediakan
papan informasi, untuk tempat penyampaian informasi selain melalui
media internet.
T : Bagaimana anda melakukan pengawasan terhadap kinerja
karyawan?
Pengawasan yang dilakukan pimpinan pusat terhadap karyawan ialah
dengan menunjuk koordinator-koordinator dalam bidang news,
produksi, maupun keuangan. Para koordinator tersebut yang mengatur
dan mengawasi kinerja para staff dan jajarannya dalam melaksanakan
tugasnya dan kewajibannya masing-masing, dan hasilnya barulah
dilaporkan kepada pimpinan pusat.
T : Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam
melaksanakan kegiatan?
Yang menjadi factor pendukung dan penghambat ialah, cuaca yang
kadang kala berubah-ubah yang mengganggu proses syuting, masalah
budgeting yang terbatas kadang menjadi factor penghambat, hal teknis
misalnya saja seperti kamera yang akan dipakai tiba-tiba rusak. Yang
menjadi faktor pendukung salah satunya ialah dikerjakan oleh SDM
yang kompeten dibidangnya.
Jakarta, 23 April 2010
Narasumber Pewawancara
(Daning) (Liga Pujianti)
WAWANCARA PRIBADI
Narasumber : Hendri Adi
Jabatan : Asisten Produser Berita Bandar Jakarta
Tempat/Tgl : Jakarta, 09 Februari 2010
T : Apa tujuan ditayangkannya program Bandar Jakarta?
Tujuan dari pemberitaan Bandar Jakarta adalah ingin menyampaikan
informasi melalui perspektif masyarakat beatwi.
T : Strategi apa yang anda gunakan untuk penayangan program
Bandar Jakarta?
Mendekatkan JAK TV pada komunitas-komunitas masyarakat lokal
terutama masyarakat betawi, karena masyarakat betawi terpenvar di
berbagai wilayah di Jakarta dengan karakter yang berbeda-beda.
T : Teknologi apa saja yang anda gunakan untuk program Bandar
Jakarta?
Teknologi yang dipakai tentunya peralatan studio yang kami butuhkan,
untuk dilapangan kami menggunakan kamera, dan kaset. Semua untuk
menunjang fasilitas penyiaran program Bandar Jakarta.
T : Darimana saja Bandar Jakarta mendapatkan dana untuk
penayangan programnya?
Tentunya program Bandar Jakarta ini mendapatkan dana untuk
penayangannya dari iklan dan sponsor yang masuk.
T : Bagaimana bentuk kerjasama anda dengan klien?
Bentuk kerja sama ialah dengan menawarkan program yang sesuai
dengan penempatan iklan yang akan dipasang,
T : siapa yang bertanggung jawab mengenai anggaran?
Pemred bertanggung jawab penuh terhadap anggaran dari penayangan
program berita Bandar Jakarta ini.
T : Bagaimana cara pengorganisasian anda dalam menjalankan
program Bandar Jakarta?
Pengorganisasian yang dilakukan dengan membuat struktur departemen
apa saja yang kiranya dibutuhkan dalam menjalankan program berita
Bandar Jakarta ini, lalu juga pembuatan struktur jabatan atau posisi apa
saja yang dibutuhkan dalam pembuatan program ini. setelah struktur
dibuat baru lah pelaksanaannya dijalankan, yaitu dengan memproduksi
program berita Bandar Jakarta.
- Bagaimanakah pembentukan tim nya?
Tim dibentuk berdasarkan kriteria-kriteria pekerjaan yang
telah dibentuk sebelumnya, dan penempatan orang dalam tim
berdasarkan criteria yang dibutuhkan dalam sebuah tim yang
yang telah ditentukan.
- Bagaimanakah pembagian kerjanya?
Pembagian pekerjaan dibagi berdasarkan kemampuan yang
dimiliki, sesuai dengan dengan bidangnya masing-masing.
Agar pekerjaan mudah dilakukan secara efektif dan efisien.
- Adakah koordinator pada tiap tiap bidangnya?
Koordinator pada tiap-tiap bidang tentunya ada, dengan
adanya coordinator pada tiap-tiap bidang akan memudahkan
pimpinan dalam mengatur kinerja para staf dan karyawan
dengan melihat laporan dari tiap koordinator.
T : Bagaimana teknik pengelolaan siaran Bandar Jakarta?
Program berita Bandar Jakarta dikelola dengan menerapkan beberapa
departemen penting di dalamnya untuk mendukung berjalannya program
ini. departemen-departemen tersebut berjalan menurut fungsinya
masing-masing.
T : Bagaimanakah pelaksanaan di lapangan?
Yang bertugas dilapangan ialah cukup kameramen dan reporter saja
yang bertugas mencariberita, setelah berita didapatkan diserahkan
kepada tim editing untuk diolah kembali.
T : Bagaimanakah teknik pemasaran yang anda lakukan untuk
program yang anda kelola ini?
Teknik pemasaran yang dilakukan ialah dengan mengajak klien bekerja
sama untuk menjadi sponsor dan memasang iklan pada program berita
Bandar Jakarta.
T : Upaya apa yang anda lakukan untuk memelihara alat-alat dari
kerusakan dan menjaga keamanannya dari hal-hal yang tidak
diinginkan?
Yaitu dengan melakukan pengecekan dan perbaikan rutin semua alat-
alat yang diadakan sebulan dalam sekali.
T : Apa yang anda lakukan dalam meningkatkan mutu karyawan?
Untuk meningkatkan mutu karyawan kami (JAK TV), kami seringkali
mengadakan ataupun mengikuti acara seminar dan workshop bagi para
karyawan, dilakukan dengan cara mengundang para ahli ke JAK TV
ataupun mengirim karyawan ke acara seminar dan workshop tertentu
yang sesuai dengan bidang karyawan masing-masing.
T : Bagaimana cara anda dalam mengarahkan dan memberikan
pengaruh untuk merangsang antusiame karyawan dalam
melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif?
Dengan memberikan kebebasan kepada para staf dan karyawan dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Membiarkan karyawan mengeksplorasi ide
yang ada pada mereka, sehingga tidak membebani mereka. Namun tetap
termonitor dengan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan
seperti halnya memberitahukan informasi dan ide yang mereka miliki.
Hal ini penting sekali untuk dilakukan karena kita bekerja pada dunia
informasi.
T : Bagaimana cara anda menjalin hubungan dan komunikasi
kepada karyawan anda?
Tidak kaku, tetapi lebih kepada kekeluargaan saja, untuk bisa lebih
akrab dengan para karyawan.
T : Bagaimana cara evaluasi anda dalam setiap penayangan
program Bandar Jakarta?
Dengan mengevaluasi semua kegiatan setelah penayangan program
ditayangkan. Evaluasi tidak hanya pada program beritayang ditayangkan
tetapi juga pada sistem administrasi, pemasaran, dan bagian-bagian lain
yang terlibat dalam produksi program berita Bandar Jakarta.
Jakarta, 09 Februari 2010
Narasumber Pewawancara
(Hendri Adi) (Liga Pujianti)