bab ii tikom
DESCRIPTION
KomputerTRANSCRIPT
Kendala Penerapan ICT dalam Pembelajaran Bahasa Inggris pada Siswa
Kelas VIII diMTs An-Nashihin
Kelas/Semester : A1/6
Ketua Kelompok : Yosi Destira 1288203180
Anggota Kelompok :
Liana Wijayanti 1288203
Meilina Afifah 1288203039
Mita Medika Sari 1288203041
Rhamdian Eka Putri 12882030
Prodi Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unversitas Muhammadiyah Tangerang
1
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasai (TIK) atau disebut
Information and Communication Technology (ICT) sudah
semakin jauh menjangkau kegiatan belajar sehari-hari di
sekolah. Kebanyakan perangkat sekolah seolah-olah tidak
terlepas dari TIK, seperti telepon, handphone, proyektor,
infocus, radio, majalah, surat kabar, laptop, DVD, komputer
dan internet. Perkembangan ICT tersebut telah mampu
mengatasi kendala tradisional, termasuk kendala jarak dan
waktu sehingga memungkinkan aktifitas dengan jangkauan
luas yang mungkin sulit dijangkau di sekolah- sekolah yang
jauh dari pusat pemerintahan.
Observasi kami ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah TIK. Observasi yang kami lakukan adalah
tentang penggunaan ICT di sebuah sekolah. Sebelum
melakukan penelitian penggunaan ICT di sekolah, tim kami
memiliki beberapa sumber sekolah yang akan di observasi
untuk diadakan penelitian pada sekolah berbasis ICT dengan
Rencana I. Setelah diadakan diskusi antara penulis dan
teman-teman, kami akhirnya memilih MTs An Nashihin yang
bertempat di Jl. Masjid Jami Al Latif Kademangan Rt. 005 Rw.
02 Kota Tangerang Selatan, Banten sebagai sekolah yang
kami tuju untuk melakukan kegiatan observasi.
2
Penelitian sekolah berbasis ICT di sekolah MTs An-
Nashihin dimulai sejak tanggal 16 April 2015, yaitu tim kami
mendatangi sekolah tersebut dan menemui Kepala Sekolah.
Setelah mengajukan surat izin observasi, beliau mengizinkan
kami untuk melakukan observasi selama beberapa hari di
sekolah yang beliau pimpin saat itu. Beliau juga menyarankan
kepada kami untuk menghubungi guru mata pelajaran
bahasa Inggris terlebih dahulu sebelum kami melakukan
observasi di sekolah tersebut.
Kegiatan observasi bermula pada saat tim observasi
menyambangi kediaman guru mata pelajaran bahasa Inggris
di Ciledug, Tangerang Selatan. Kami melakukan interview
dengan guru tersebut secara intensif mengenai kegiatan
belajar mengajar, metode pengajaran, bahan ajar, serta
penggunaan ICT di setiap pertemuan.
Setelah membuat perjanjian dengan guru mata pelajaran
bahasa Inggris, tim kami mulai mempersiapkan materi
sebagai bahan ajar yang akan diajarkan nanti berikut dengan
infocus dan proyektor yang kami pinjam dari pihak kampus.
Tim kami mempersiapkan segala kebutuhan observasi
setelah kami sepakat dengan guru untuk diadakannya
observasi pada satu minggu selanjutnya. Namun pada satu
hari sebelum diadakan observasi, guru tersebut
menginformasikan bahwa ia tidak dapat datang ke sekolah
pada esok hari dikarenakan salah satu anggota keluarga
menderita sakit sehingga ia tidak dapat masuk ke sekolah
selama dua minggu ke depan. Hal ini tentu berkaitan dengan
Rencana I, yaitu kami mengadakan observasi dengan
melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan
perangkat ICT seperti, media power point, infocus, dan
3
proyektor pada salah satu kelas guna melihat sejauh mana
tingkat antusias siswa dalam belajar dibandingkan dengan
belajar tanpa menggunakan perangkat ICT.
Pada akhirnya, tim observasi kami memutuskan untuk
menemui dosen pengampu guna melakukan bimbingan serta
memberikan solusi dan saran terhadap kendala yang kami
temui dalam proses penyelesaian observasi. Rencana I
sebagai rencana awal yang kami susun dan kami persiapkan
sedemikian rupa beralih menjadi Rencana II yang melakukan
interview antara kami dengan Kepala Sekolah, Guru, dan
Siwa kelas delapan. Karena kami telah melaksanakan
interview dengan guru yang bersangkutan, maka dosen
pengampu kami menyarankan agar kami melakukan
interview dengan siswa dan mendatangi sekolah tersebut
kembali.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yangtelah diuraikan di atas,
maka perumusan masalah yang ada pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Kapan perangkat ICT yang digunakan dalam sekolah
tersebut?
2. Apa sajakah perangkat ICT yang digunakan dalam sekolah
tersebut?
3. Bagaimanakah hasil interview antara Kepala sekola, guru,
dan
siswa?
1.3 Tujuan Penulisan
4
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah
diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kapan perangkat ICT yang digunakan sekolah
tersebut.
2. Mengetahui apa saja perangkat ICT yang digunakan.
3. Mengkaji hasil interview antara kepala sekolah, guru, dan
siswa.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Landasan Teori
Penelitian di dunia telah menunjukkan bahwa ICT
dapat memimpin dalam perbaikan metode belajar para
pelajar serta menghasilkan metode pengajaran yang lebih
baik. Sebuah laporan yang di tulis oleh National Institute of
Multimedia Education di Jepang, membuktikan bahwa
peningkatan daya serap para pelajar dengan
menggunakan teknologi ICT melalui integrasi kurikulum
secara signifikan menghasilkan dampak yang positif,
terutama dalam bidang pengetahuan, Pemahaman,
Ketrampilan Praktis, Ketrampilan presentasi dalam
berbagai subyek pendidikan seperti matematika, ilmu
pengetahuan, dan pelajaran sosial.
Akan tetapi, kita dapat melihat bahwa banyak solusi
teknologi pendidikan yang tersedia di dunia dapat
mengakibatkan kebingungan di antara para pengajar
mengenai bagaimana untuk memilih solusi teknologi ICT
yang tepat. Pengertian TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) menurut para ahli yang tim penulis kutip dari
beberapa sumber, yaitu menurut Eric Deeson, Teknologi
informasi dan Komunikasi adalah kebutuhan manusia
didalam mengambil dan memindahkan, mengolah dan
memproses informasi dalam konteks sosial yang
menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara
keseluruhan. Sedangkan menurut Susanto, Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah sebuah media/alat bantu
seperti laptop, smartphone, televise, radio, speaker,
infocus, dll. yang digunakan untuk transfer data baik itu
6
untuk memperoleh suatu data/informasi maupun
memberikan informasi kepada orang lain serta dapat
digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah
ataupun dua arah. Dan menurut Puskur Diknas Indonesia,
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua
aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebaga ialat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar
media seperti laptop, televisi, radio, dll.
2.2 Gambaran Umum
Gambaran umum di sekolah MTs An-Nashihin adalah (1)
letak geografis, (2) sejarah singkat dan perkembangan MTs
An-Nashihin, (3) visi, misi, dan tujuan MTs An-Nashihin, (4)
guru dan karyawan, (5) sarana dan prasarana yang diuraikan
dibawah ini.
2.2.1 Letak Geografis
Berdasarkan hasil observasi wawancara langsung
dan studi dokumentasi, tim penulis mengemukakan
7
gambaran umum kondisi Madrasah Tsanawiyah An-
Nasihin yang merupakan lokasi penelitian sebagi
berikut.
Madrasah Tsanawiyah An-Nasihin merupakan
lembaga pendidikan formal tingkat menengah pertama
yang menurut Menteri Keputusan Agama RI dengan
nomor WI/PP.005/2199/2000 pada tahun 1998 yang
mempunyai kurikulum pendidikan menengah pertama
yang berciri khas agama Islam dengan status
terakreditasi A. Dengan Ekstrakulikuler hanya terdapat
beberapa eskul, yaitu pramuka, paskibra dan marawis.
Lokasi Madrasah Tsanawiyah An-Nasihin ini yang
sangat strategis dipandang dari salah satu faktor
pendidikan, yaitu representatif, nyaman dan aman jauh
dari keributan dan kebisingan seperti halnya dikota-
kota besar, sebab madrasah ini terletak disebuah
kelurahan yang jauh dari keramaian kota. Kurang lebih
jaraknya 5 km dari jalan raya. Lokasi Madrasah
Tsanawiyah An-Nasihin ini berada di kelurahan Jl. Masjid
Al Latif Kademangan RT.005/02. Kota Tangerang
Selatan. Provinsi Banten. Dengan luas tanah 2000 m2.
Luas bangunan 1140 m2.
2.2.2 Sejarah Singkat dan Perkembangan MTs
An-Nashihin
Madrasah Tsanawiyah An-Nasihin ini berdiri pada
tahun 1998 yang berkedudukan di Kelurahan
Kademangan Kecamatan Setu, Kota Tangerang
Selatan,. Pada awalnya, sesuai dengan lampiran dari
8
keputusan Menteri Agama dengan nomor
WI/PP.005/2199/2000 pada tahun 1998. MTs An-Nasihin
didirikan oleh Hj. Suryanah S.Pdi yang sekarang
menjadi kepala sekolah MTs An-Nasihin. Kemudian
sekolah itu di kelola dan dikembangakan oleh keluarga
dan saudara-saudara Hj. Suryanah S.Pdi. Sekolah MTs
An-Nasihin Mulai menerima anak didik pada tahun 1998
dengan jumlah sedikit yang anak muridnya merupakan
kalangan dari kelurahan Kademangan tempat dimana
sekolah itu berdiri. MTs An-Nasihin ini bekerja sama
dengan Puskesmas Keranggan sehingga lokasi ataupun
area sekolah itu tampak bersih, dengan adanya
kerjasama dengan Puskesmas Keranggan sehingga
sekolah itu mendirikan UKS sebagai fasilitas.
Pada awalnya ruangan tata usaha, kantor guru dan
ruang kepala sekolah menyatu dalam satu ruangan.
Dan dilengkapi dengan adanya gerbang agar lebih
terjaga dan meningkatkan keamanan. Semakin
berkembangnya zaman dari tahun ke tahun. Ruang
guru, staf/ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah
dibangun secara terpisah. Dan ruang kelas pun semakin
bertambah, adanya fasilitas koperasi, perpustakaan,
ruang laboraturium komputer, toilet guru dan toilet
siswa.
2.2.3 Visi, Misi dan Tujuan Madrasah
Tsanawiyah An Nasihin
Setiap lembaga pendidikan baik itu formal maupun
nonformal pasti mempunyai visi, misi dan tujuan yang
ingin dicapai begitu pun juga dengan Madrasah
9
Tsanawiyah An-Nasihin dengan visi, misi, dan tujuan
sebagai berikut :
VISI : Terwujudnya Madrasah yang unggul dibidang
IPTEK dan IMTAQ.
MISI : Misi Madrasah Tsanawiyah An-Nasihin yang
akan dikembangankan antara lain:
1. Menyelenggarakan pendidikan yang
berorientasi mutu baik secara keilmuan
maupun secara moral dan sosial.
2. Mampu menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya insani yang mempunyai kualitas
dibidang IPTEK dan IMTAQ.
3. Meningkatkan profesionalisme guru dan etos
kerja guru sebagai pendidik.
4. Menghasilkan lulusan yang mampu
mengembangkan diri dan pendidik.
5. Menjadikan madrasah yang unggul.
TUJUAN : Tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh
Madrasah Tsanawiyah An Nasihin adalah
membina siswa untuk menghasilkan lulusan-
lulusan yang memiliki keunggulan dalam
bidang IPTEK dan IMTAQ.
1. Memberikan live skill di masyarakat.
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Berjiwa pemimpin yang dapat diandalkan.
4. Kreatif dan mandiri.
5. Disiplin dan tanggung jawab.
2.2.4 Guru dan Karyawan
10
Tenaga Pengajar dan Karyawan
Jumlah tenaga kerja Madrasah Tsanawiyah An-
Nasihin adalah 23 personil dengan rincian yang
tercantum pada tabel berikut.
No Nama Jabatan
Pendidika
n
Terakhir
Status
Kepegawai
an
Jeni
s
Kela
min
Jumlah
Siswa
Yang
Diajar
Ke
t
1 Hj.
Suryanah
S.Pd.I
Kepsek S1 GTY P 250
2 Misbahul
Anwar
S.Pd. I
Guru S1 GTY L 72
3 Salmah
S.AgGuru S1 GTY P 250
4 Rudi
Ardiansya
h
Guru SLA GTY L 250
5 Mutmaina
h S.AgGuru S1 GTY P 250
6 Jamaludin
S.Pd.IGuru S1 GTY L 250
7 Muspiroh,
S.AgGuru S1 GTY P 96
8 M. Andi
Suhandi,
S.Pd
Guru S1 GTY L 250
9 Munawaro
h, S.PdGuru S1 GTY P 72
11
10 Windu
Syaepul
Ridwan,
S.Hi
Guru S1 GTY L 250
11 Andi Dwi
Wibowo
S.E
Guru S1 GTY L 72
12 Cintami
Lestiana,
S.Pd
Guru S1 GTY P 250
13 Sopiah,
S.EGuru S1 GTY P 250
14 Hadi
Suardi, S.EGuru S1 GTY L 250
15 Siti
Uhrowiyah
, S.T
Guru S1 GTY P 250
16 Lutfiani
Solehah,
S.Pd.I
Guru S1 GTY P 250
17 Sugiarni
S.PdGuru S1 PNS P 250
18 Mad
Yunus,
S.Pd
Guru S1 GTY L 96
19 Kamilah,
S.Pd.IBendahara S1 GTY P
20 Lindawati Tata
LaksanaSLA GTY P
1 Uha
Suhaela
Tata SLA GTY P
12
Usaha
2 Ajat
SudrajatKeamanan SLA GTY L
3 Yetmi
Andayani
Tata
LaksanaSLA GTY P
Adapun struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah An-Nashihin.
Hj. Suryanah S.Pdi
Hadi Suardi S.E
13
Windu S. Shi Hj. Suryanah S.Pdi Jamaludin S.Pd Salmah S.Ag Hj.Suryanah S.Pdi
Sugiarni S.Pd Sugiarni S.Pd Mutmainah S.Ag Munawaroh S.Pd Yunus S.Pd
KEPALA MADRASAH
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH AN-NASIHIN
WAKIL KEPALA MADRASAH
DEWAN KOMITE TATA USAHA
GURU QUR’AN HADITS
GURU SKI GURU FIQIH
GURU BAHASA
JABATAN
WALI KELAS 9.AWALI KELAS 8.A
WALI KELAS 9.B
GURU BIDANG STUDY
WALI KELAS 7.A
GURU AQIDAH AKHLAK
WALI KELAS 7.B WALI KELAS 8.B
2.2.5 Sarana dan Prasarana
Salah satu faktor yang menentukan pendidikan
dan pembelajaran agar berjalan dengan lancar
adalah tersedianya sarana dan prasarana, karena itu
setiap lembaga penddikan harus memilikinya.
Sarana yang telah dimiliki Madrasah Tsanawiyah
An-Nashihin mungkin belum mencukupi apa yang
dibutuhkan secara maksimal, mengingat daya dan
dana yang belum mengizinkan. Adapun sarana dan
prasarana yang ada adalah sebagai berikut :
1. Ruang kelas yang berjumlah 7 kelas.
2. Ruang kepala madrasah.
3. Ruang guru.
4. Ruang tata usaha.
5. Ruang laboraturium komputer.
6. Ruang perpustakaan.
7. Ruang UKS.
8. Ruang toilet guru.
14
Windu S. Shi Hj. Suryanah S.Pdi Jamaludin S.Pd Salmah S.Ag Hj.Suryanah S.Pdi
Sugiarni S.Pd Sugiarni S.Pd Mutmainah S.Ag Munawaroh S.Pd Yunus S.Pd
GURU MATEMATIKA
GURU BACA TULIS QUR’AN
GURU IPA TERPADU
GURU BAHASA
GURU BAHASA
GURU PEND. JASMANI
GURU PKNGURU IPS TERPADU
GURU TEKNIKOM
GURU SENI BUDAYA
9. Ruang toilet siswa.
Data-data yang telah diuraikan di atas adalah
berdasarkan dengan data yang penulis dan teman-
teman dapatkan dari pihak sekolah dalam bentuk
hard copy yang kami minta dari pihak sekolah
setelah kami melaksanakan kunjungan ke sekolah
Mts An-Nashihin.
BAB III
HASIL PENELITIAN
3. 1 Temuan Observasi
Observasi ini di laksanakan untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah TIK, observasi dilaksanakan di MTs An-
nashihin yang beralamat Jl. Masjid Al Latif Kademangan
RT.005/02. Kota Tangerang Selatan, observasi tim penulis di
khususkan untuk kelas delapan (VIII) , adapun tujuan
observasi yang kami laksanakan ialah untuk mengetahui
sejauh mana sekolah tersebut dalam menggunakan ICT.
Penemuan observasi yang kami dapatkan adalah ketidak
sinkronan antara rencana yang telah di sepakati antara guru
bahasa Inggris, pihak sekolah dengan tim observasi.
Sebelum kami melaksanakan observasi di sekolah, kami
sempat berkunjung ke rumah ibu Cintami Lestiana, S.Pd
pada tanggal 18 Mei 2015. beliau adalah sebagai seorang
guru bahasa Inggris kelas VIII di MTs An-nashihin. maksud
dan tujuan kami mengunjunginya ialah untuk bertanya
seputar ICT (sekolah tersebut menggunakan ICT atau tidak)
15
dan memusyarahkan apa yang semestinya yang dapat kami
bantu dalam pengajaran bahasa Inggris serta mencari tahu
tentang sekolah tersebut berdasarkan pertanyaan yang
telah tersedia. ibu Cintami Lestiana, S.Pd mengatakan
pengajaran dan pembelajaran bahasa inggris di MTS An-
nashihin secara manual (tidak menggunakan laptop,
proyektor/infokus) ini sebabkan karena keterbatasan
fasilitas. Wajar saja hal itu terjadi di karenakan murid yang
sekolah di MTs An-nashihin rata-rata orang tua mereka
bekerja sebagai buruh. Namun sebenarnya beliau
mempunyai keinginan mengajar menggunakan ICT. Ada satu
skill yang membuat ia berkeinginan menggunakan ICT, yaitu
listening skill.
Selama ini mereka hanya secara manual dalam belajar
listening skill yaitu teknik pengajaran di bidang listening skill
guru hanya membacakan dan murid yang mendengarkan.
Dan tidak mempunyai lab bahasa Inggris Untuk listening skill
ini merupakan hal yang menyebabkan mereka masih di
katagorikan pengajaran secara manual padahal jika kita
bandingkan dengan perkembangan teknologi dan zaman
yang semakin meningkat hal tersebut dapat dikatakan MTs
An-nashihin belum mampu menggunakan ICT meskipun
beberapa guru ada yang sudah tertarik menggunakan ICT
untuk memudahkan dan membantu dalam proses
pembelajaran, guru bidang studi salah satunya ibu Cintami
Lestiana, S.Pd. di atas sudah di jelaskan beberapa alasan
dari beliau. Setelah mendengarkan penjelaskan dari ibu
Cintami Lestiana, S.Pd. pada tanggal 18 Mei hari senin maka
tim observasi kami mengajukan bantuan membuatkan
sebuah media pengajaran bahasa inggris, media yang kami
16
ajukan berbentuk power point fasilitas yang kami sediakan
berupa laptop, infokus/proyektor, dan speaker. Pada hari itu
juga guru bahasa Inggris MTs An-nashihin menyetujui kami
untuk membantu beliau dalam pembuatan media
pembelajaran yang berkaitan dengan ICT, sebagai materi
pembelajarannya ibu cintami meminta kami untuk
mencarikan materi procedure text beserta videonya atas
permintaan beliau kami sebagai tim observasi menyanggupi.
Namun tidak diduga beliau membatalkan hal tersebut
tanggal 20 Mei rabu malam kamis sedangkan keesokan
harinya tanggal 21 Mei yang seharusnya kami memulai
observasi di sekolah. Alasan beliau membatalkan di
karenakan adiknya masuk rumah sakit dan mesti di rawat
berhari hari. Sempat di buat rancu karena terjadinya hal
tersebut namun dari tim observasi kami berinisiatif untuk
berkonsultasi mengenai hal ini kepada bapak Ari selaku
dosen mata kuliah TIK, Beliau menyarankan untuk mencari
data sekunder. Pada tanggal 25 Mei hari senin kami pun
kembali berkunjung ke MTs An-nashihin, pada hari itu juga
kami langsung bertemu dengan kepala sekolah MTs An-
nashihin. Disana kami tidak sempat untuk mewawancarai
kepala sekolah dikarenakan kepala sekolah sedang sibuk,
kepala sekolah hanya memberikan profil sekolah berbentuk
hard copy. Karena kami tidak sempat mewawancarai kepala
sekolah maka kami hanya melihat-lihat kondisi ruang kelas
yang ada disana dan kami berfoto bersama kepala sekolah
di depan MTs. An-nashihin, walaupun fasilitas tidak memadai
namun keadaan gedung Mts. Anashihin bersih dan rapih.
Kami juga menemukan ketidak sinkronan antara data
sekunder sekolah dengan papan informasi sekolah (plang)
17
yang mana di data sekunder tertulis bahwa akreditas MTs
An-nashihin terakreditasi A namun pada plang sekolah
hanya tertulis “Terakreditasi”. Namun di brosur penerimaan
murid baru tahun ajaran 2015/2016 hanya tertulis
terakreditasi. Dapat penjabaran diatas kita dapat simpulkan
bahwa sekolah tersebut hanya terakreditasi karena melihat
dari segi fasilitas yang ada di MTs An-nashihin. Selain itu
kami juga menemukan ketidak sinkronan anatara data
sekunder dengan penemuan di lapangan yang mana di
dalam struktur sekolah terdapat 6 kelas dan di data
sekunder terdapat 7 kelas, Setelah mendapatkan data
sekunder dari pihak sekolah maka tim obsevasi kami segera
menyusun laporan hasil penelitian kami. Hasil penelitian
kami juga didukung adanya poto-poto yang terlampir
18
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pengamatan tim observasi kami
dalam melakukan kegiatan observasi di sekolah tersebut,
kami menemukan keadaan sekolah yang masih jauh dari
kategori sekolah berbasis ICT. Dengan kata lain, sekolah
tersebut masih menggunakan metode-metode tradisional
dalam kegiatan belajar Bahasa Inggris seperti dikte,
membaca nyaring, dst. Sementara mata pelajaran bahasa
Inggris terdapat empat skill utama yaitu Listening, Speaking,
Reading, and Writing. Namun, untuk pemenuhan skill
Listening siswa belum mendapatkan perlakuan yang
semestinya dikarenakan sarana dan prasarana belum cukup
menunjang kegiatan pembalajaran berbasis ICT di sekolah
tersebut.
3.2 SARAN
Hasil penemuan observasi yang telah kami laksanakan
didapati keadaan sekolah yang tidak menggunakan peralatan
ICT dalam kegiatan belajar mengajar, meliputi laptop,
proyektor, smartphone, infocus, tape radio, ataupun speaker.
Apabila sekolah tidak memiliki fasilitas ICT di sekolah
tersebut, maka penelitian tetap diadakan dengan melihat
benda-benda sekunder yang terdapat pada sekolah, yaitu
foto atau video yang menggambarkan keadaan ruang kelas
dan keadaan lingkungan sekolah sebagai bukti hasil
observasi yang dapat mendukung sebuah karya ilmiah.
19
Komunikasi antara obsevator dan pihak sekolah menjadi
hal yang terpenting di dalam melaksanakan kegiatan
observasi. Komunikasi tersebut menyangkut informasi yang
akan disampaikan oleh pihak sekolah dalam memenuhi
kegiatan observasi. Hal ini perlu dilakukan secara intens dan
berkesinambungan untuk meminimalisir kemumgkinan
kesalah pahaman dalam berkomunikasi antara obsevator dan
pihak sekolah.
20
Daftar Referensi
http://digilib.uin-suka.ac.id/9251/1/BAB%2520II,%2520III.pdf
http://dilihatya.com/1198/pengertian-tik-menurut-para-ahli
http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-teknologi-
informasi-dan.html
21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Foto Profil Sekolah
Gambar 1.1. Plang Sekolah
22
Gambar 1.2. Sekolah MTs An Nashihin
Gambar 1.3. Foto bersama Kepala Sekolah dan
Mahasiswa
Gambar 1.4 Foto bersama guru bahasa Inggris kelas VIII
23
Gambar 1.5 Foto bersama Siswa dan Mahasiswa
2. Foto Lingkungan Sekolah
24
Gambar 2.1 Halaman Sekolah
Gambar 2.2. Ruang Kelas
Gambar 2.3. Ruang Belajar
25
Gambar 2.4. Koperasi Sekolah Gambar 2.5. Toilet Sekolah
26
Gambar 2.6. Halaman Sekolah
3. Foto Profil Mahasiswa
3.1 Liana Wijaya
Hobby : Menyanyi dan Mendengarkan Musik
Motto : Mencari tahu yang tidak kamu tahu sampai kamu tahu
hingga kamu lelah
Kelas : A1/6
27
3.2 Meilina Afifah
Hobby : Jalan-jalan, Nonton tv,
Motto : Teruslah berpikir dan bertindak, maka kamu akan
menari dengan kesuksesan
Kelas : A1/6
28
3.3 Mita Medika Sari
Hobby : Berenang, Membuat Kue
Motto : Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali
Kelas : A1/6
3.4 Rhamdian Eka Putri
29
Hobby : Photografi
Motto : Uruslah dirimu sendiri sebelum mengurusi orang
lain
Kelas : A1/6
30
3.5 Yosi Destira
Hobby : Berenang, Menyanyi, dan Menulis
Motto : Bermimpilah maka Mimpimu akan Memanggil
Kelas : A1/6
31