bab ii pelvik

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi organ reproduksi wanita. Infeksi menyebar ke atas dari leher rahim ke rahim, saluran telur, ovarium, dan struktur sekitarnya. Mortalitas dan morbiditas pada gangguan sistem reproduksi adalah masalah besar yang terjadi di Indonesia. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang, dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah. Angka kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 262/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2005). Jadi masalah gangguan sistem reproduksi ini harus ditangani dengan cepat agar tidak infeksi /radang yang menahun pada genitalia, jadi keadaan tersebut memacu kita untuk dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi pada servisitis.

Upload: ahmad-ibnu

Post on 02-Jan-2016

207 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Pelvik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi organ reproduksi wanita.

Infeksi menyebar ke atas dari leher rahim ke rahim, saluran telur, ovarium,

dan struktur sekitarnya.

Mortalitas dan morbiditas pada gangguan sistem reproduksi adalah

masalah besar yang terjadi di Indonesia. Lebih dari 50% kematian di Negara

berkembang, dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif

rendah. Angka kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 262/100.000

kelahiran hidup (SDKI, 2005). Jadi masalah gangguan sistem reproduksi ini

harus ditangani dengan cepat agar tidak infeksi /radang yang menahun pada

genitalia, jadi keadaan tersebut memacu kita untuk dapat melaksanakan

asuhan kebidanan yang tepat pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi

pada servisitis.

Dengan kenyataan di atas, penuis ingin mempelajari lebih lanjut

manajemen kebidanan pada gangguan sitem reproduksi pada serv isitis,

sehingga kita dapat :

Menjaga kesehatan ibu dan anak baik, secara fisik maupun psikologis.

Melaksanakan skirining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati

dan merujuk bila terjadi komplikasi berat. Memberikan pendidikan kesehatan

tentang perawatan kesehatan diri, dan nutrisi.

Page 2: BAB II Pelvik

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Memberisihkan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen

kebidanan dengan pelviksitis

2. Tujuan Khusus

Mampu menguraikan konsep dasar dan management kebidanan

dengan pelviksitis

Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa data yang

terkumpul dengan pelviksitis.

Mampu mengantisipasi diagnosa, masalah dan kebutuhan pelviksitis

Mampu mengantisipasi masalah potensial dan diagnosa dengan

pelviksitis

Mampu mengantisipasi kebutuhan segera dengan pelviksitis

Mampu melaksanakan rencana tindakan dengan pelviksitis

Page 3: BAB II Pelvik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi organ reproduksi wanita.

Infeksi menyebar ke atas dari leher rahim ke rahim, saluran telur, ovarium,

dan struktur sekitarnya.

B. Etiologi

Penyakit radang panggul yang paling sering disebabkan oleh bakteri

yang ditularkan melalui hubungan seksual dan sekresi tubuh lainnya. Bakteri

yang menyebabkan gonore dan klamidia

C. Tanda dan Gejala

Jika seorang wanita memiliki PID, ia mungkin memiliki gejala-gejala tersebut:

1. Sakit perut (nyeri perut terutama lebih rendah) atau kelembutan

2. Sakit punggung

3. Perdarahan uterus abnormal

4. Nyeri buang air kecil

5. Nyeri hubungan seksual

Page 4: BAB II Pelvik

D. Faktor Resiko

1. Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya

2. Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2 pasangan dalam waktu

30 hari

3. Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab PMS

4. Menggunakan douche (cairan pembersih vagina) beberapa kali dalam

sebulan

5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang panggul.

Risiko tertinggi adalah saat pemasangan spiral dan 3 minggu setelah

pemasangan terutama apabila sudah terdapat infeksi dalam saluran reproduksi

sebelumnya.

 

Page 5: BAB II Pelvik

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA PELVIKSITIS

TERHADAP Ny. M

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 18 Oktober 2012 Pukul : 14.05 WIB

I. Identitas

Nama Ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. H

Umur : 45 Tahun Umur : 62 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Yosomulyo Alamat : Yosomulyo

1. Anamnesa (Data Subyektif)

Pada tanggal : 23 Desember 2012

Pukul : 14.05 WIB

Keluhan Utama

Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan panggul, nyeri saat

berkemih, demam, nyeri saat berhubungan seksual, sakit kepala, dan sekret

vagina yang purulen.

Page 6: BAB II Pelvik

Riwayat Kesehatan

Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seksual atau penyakit

kelamin.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga ibu dan keluarga suami tidak pernah menderita PMS atau

penyakit kelamin lainnya.

Riwayat Fungsi Reproduksi

Haid : Ibu menarche umur 12 tahun, sudah tidak haid, siklus kurang lebih

30 hari lamanya 7 hari dan 2-3 x ganti pembalut

Kebiasaan seksual : Coitus dilakukan dalam 2 – 3 minggu

Tumor : Tidak ada

Infeksi : Ada

Gangguan KB : Ada

Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Makan

Ibu makan 2 x sehari dengan porsi sedikit dengan nasi, sayur, lauk dan

terkadang buah-buahan.

b. Eliminasi

BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak

BAK : 5-6 x sehari dan tidak ada gangguan

c. Personal hygiene

Ibu mandi 3 x sehari, sikat gigi 2 x sehari, ganti pakaian luar 2x dan

dalam setiap kali mandi, tetapi ibu kurang memperhatikan kebersihan

Page 7: BAB II Pelvik

daerah genital, ibu tidak mengganti pakaian dalam yang sudah lembab,

ibu tidak mengeringkan genitalnya setiap kali selesai

d. Istirahat dan tidur

Tidur malam : 6 – 7 jam

Tidur siang : kurang lebih 1 jam

Riwayat Persalinan, Kehamilan, Nifas Yang Lalu

NoTgl/Tahun

persalinan

Tempat

Pertolongan

Usia

Kehamilan

Jenis

PersalinanPenolong

Penyulit

Kehamian

Anak

JK BB PB Keadaan

111 agustus

2011BPS 39 mgg Pervaginam Bidan -

Laki

-laki

3000

gram 48 cm Baik

Ketergantungan

Ibu tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol, ibu juga tidak

mempunyai alergi terhadap makanan dan obat-obatan.

2. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Cemas

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

TD : 100/70 mmHg

RR : 24 x/menit

Nadi : 82 x/menit

Temp : 38,50C

Page 8: BAB II Pelvik

Rambut : Bersih, tidak kusam

Kulit kepala : Tidak ada ketombe

Muka

Kelopak mata : Tidak ada odema

Konjungtiva : merah muda

Sclera : An ikterik

Mulut dan gigi

Lidah dan geraham : Bersih, ada caries dan lesi

Gigi : Ada lubang

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran

Vena jugularis : Tidak ada pembesaran

Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran

Dada : Bentuk simetris

Jantung : Bunyi lup dup teratur

Paru-paru : Tidak ada wheezing dan ronchi

Payudara : Simetris kanan-kiri

Putting susu : Bersih, nyeri tidak ada

Perut : Simetris, tidak ada massa/benjolan

Genetalia : Terdapat keputihan, (Flour albus)

kental purulen dan berbau

Ekstremitas : Tidak ada oedema pada ekstremitas

atas dan bawah

Reflek patella : Positif (+/+)

Page 9: BAB II Pelvik

Genetalia

a. Mayora dan minore tidak terdapat luka

b. Speculum serrviks terdapat nyeri pada saat servik digerakkan, terlihat

merah dan sedikit bengkak, terdapat cairan yang keluar

II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN

A. Diagnosa

Ny. Y, usia 46 tahun dengan pelvicitis

Dasar :

Data subyektif

• Ibu mengatakan berusia 46 th

• Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah

• Ibu mengatakan merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual

• Ibu mengatakan mengeluarkan keputihan yang berlebihan dari

kemaluannya

Data obyektif

• Keadaan Umum : Baik

• Kesadaran : Composmentis

• Tanda-tanda vital

TD : 100/70 mmHg

RR : 24 x/menit

Nadi : 83 x/menit

Temp : 38,50C

• Speculum serrviks terdapat nyeri pada saat servik digerakkan, terlihat

merah dan sedikit bengkak, terdapat cairan yang keluar

Page 10: BAB II Pelvik

B. Masalah

Nyeri pada melakukan hubungan seksual

Dasar : ibu mengatakan merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual

C. Kebutuhan

Mengurangi hubungan seksual

Dasar : Untuk mengurangi sakit yang ibu alami

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL ATAU DIAGNOSA LAIN

Tanggal : 23 Desember 2012 Pukul : 14.10 WIB

Pelvicitis kronik

IV. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA

Tanggal : 23 Desember 2012 Pukul : 14.10 WIB

Kolaborasi dengan dokter specialis obstetrik.

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 23 Desember 2012 Pukul : 14.15 WIB

1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini

Rasional : agar ibu tahu kondisinya saat ini

2. Beritahu ibu faktor dari Penyakit ini

Rasional : Agar ibu mengetahui faktornya

3. Anjurkan tentang istirahat yang cukup

Rasional : mengurangi rasa lelah pada ibu

Page 11: BAB II Pelvik

4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genittal dari arah depan ke

belakang

Rasional : menjaga kebersihan organ dalam ibu

5. Beri ibu obat therapy

Rasional : mempercepat proses pemulihan ibu

6. Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan

Rasional : memantau kondisi ibu

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 23 Desember 2012 Pukul : 14.20 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi ibu saat ini

kurang baik,TD: 110/ 70 mmhg, nadi :80x/menit, RR ; 20x/menit,

suhu :37,4 ̊ C dan ibu mengalami peradangan pada panggul.

2. Menjelaskan pada ibu Faktor yang berkaitan yaitu dengan usia adalah

lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat melindungi

masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda

dan remaja cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat

memproteksi masuknya bakteri. Riwayat penyakit radang panggul

sebelumnya,Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2 pasangan

dalam waktu 30 Hari, Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab PMS,

Menggunakan douche (cairan pembersih vagina) beberapa kali dalam

sebulan, Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang

panggul.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk menjaga keadaan ibu

agar cepat pulih kembali

Page 12: BAB II Pelvik

4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya dari arah depan

ke belakang untuk menghindari terjadinya infeksi

5. Memberikan therapy obat berupa antibiotik untuk digunakan (misalnya,

cefotetan (Cefotan, Apatef), 2 g IV setiap jam 12 ditambah doksisiklin

(Vibramycin, Monodox), 100 mg oral atau IV setiap 12 jam)Monodox,

100 mg oral atau IV setiap 12 jam

6. Menganjurkan kunjungan ulang untuk mengetahui keadaan ibu

selanjutnya

VII. EVALUASI

Tanggal : 18 Oktober 2012 Pukul : 14.20 WIB

1. Ibu sudah gtahu kondisinya saat ini

2. Ibu sudah mengetahui faktornya

3. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup

4. Ibu bersedia menjaga kebersihan daerah genetalnya

5. Ibu sudah diberikan obat therapy

6. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

Page 13: BAB II Pelvik

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi organ reproduksi wanita.

Infeksi menyebar ke atas dari leher rahim ke rahim, saluran telur, ovarium,

dan struktur sekitarnya.

Penyakit radang panggul yang paling sering disebabkan oleh bakteri

yang ditularkan melalui hubungan seksual dan sekresi tubuh lainnya. Bakteri

yang menyebabkan gonore dan klamidia.

Tanda dan Gejala : Jika seorang wanita memiliki PID, ia mungkin

memiliki gejala-gejala tersebut: Sakit perut (nyeri perut terutama lebih rendah)

atau kelembutan, Sakit punggung, Perdarahan uterus abnormal, Nyeri buang

air kecil, Nyeri hubungan seksual

B. Saran

Bidan dituntut agar dapat mengantisipasi kemungkinan masalah yang

dapat timbul pada penyakit pelviksitis, sehingga bidan dapat melakukan

asuhan kebidanan yang sesuai dengan masalah yang terjadi pada ibu. Bidan

juga harus dapat mendokumentasikan segala tindakan dan perkembangan pada

ibu dengan penyakit pelviksitis, bidan juga harus bertindak sisematis

komprehensif dan berkesinambungan demi tercapainya kesehatan ibu yang

optimal.