bab ii kedkel kel 5

32
BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH 2.1 Menetapkan Prioritas Masalah Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya, namun karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Pada BAB I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada program gizi yang merupakan salah satu dari 9 program kesehatan dasar di Puskesmas Kecamatan Pademangan. Dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi : 36

Upload: enggainget

Post on 30-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

BAB II LPM KEDKEL

TRANSCRIPT

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1 Menetapkan Prioritas MasalahMasalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya, namun karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Pada BAB I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada program gizi yang merupakan salah satu dari 9 program kesehatan dasar di Puskesmas Kecamatan Pademangan. Dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi :1. Menetapkan kriteria2. Memberikan bobot masalah3. Menentukan skoring tiap masalah2.1.1 Pemilihan Metode MCUABerdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan menggunakan metode ini. Karena parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah.Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib Puskesmas di Kecamatan Pademangan maka dipilih dua belas cakupan program yang menjadi masalah, dengan cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. 2.1.1.1 EMERGENCY

Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah. Ini ditujukan dengan angka kematian bayi (CFR) masing-masing penyakit. Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit digunakan proxy CFR. Nilai proxy CFR didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem scoring proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi,serta justifikasi. Angka kematian balita menurut SDKI (Survey Dermografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2010 adalah 44 per 1.000 kelahiran hidupTabel 2.1 Penentuan Score Emergency Range (%0)Score

1-501

51-1002

101-1503

151-2004

201-2505

251-3006

Tabel 2.2 Penentuan Score Emergency Program SKDN berdasarkan proxy AKBa pada Puskesmas di Wilayah Kecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOPROGRAM DAN KEGIATANX(Target) %Y(Target Cakupan) %AKBa(per 1.000 kelahiran hidup)Proxy AKBa (per 1.000 kelahiran hidup)SKOR

1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%10082,43442205

2Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%8560,51442896

3Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%6072,31441674

4Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%8066,58441784

5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%6042,16442225

6Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%85102,91442235

Tabel 2.3 Penentuan Score Emergency Program BGM (disease) pada Puskesmas di WilayahKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOPROGRAM DAN KEGIATANX(Target) %Y(Target Cakupan) %0Skor

7Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%061

Angka kematian Ibu menurut SDKI (Survey Dermografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidupTabel 2.4 Penentuan Score Emergency Program Fe Pada Ibu Hamil Berdasarkan Proxy AKI pada Puskesmas di Wilayah Kecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOPROGRAM DAN KEGIATANX(Target) %Y(Target Cakupan) %AKI

(per 100.000 kelahiran hidup)Proxy AKI (per 1.000 kelahiran hidup)Skor

8Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%8591,54359692

Angka kematian Bayi menurut SDKI (Survey Dermografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2010 adalah 34 per 1.000 kelahiran hidupTabel 2.5 Penentuan Score Emergency Program Bayi Usia 0-6 Bulan mendapat ASI Eksklusif berdasarkan program AKB pada Puskesmas di Wilayah Kecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOPROGRAM DAN KEGIATANX(Target) %Y(Target Cakupan) %AKB

(per 1.000 kelahiran hidup)Proxy AKB (per 1.000 kelahiran hidup)Skor

9Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%8069,05341433

Skor Emergency terbesar di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Desember 2014 dengan jumlah skor 6 yaitu presentasi partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%.2.1.1.2 GREATEST MEMBER

Greatest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.Tabel 2.6 Skala Score Greetest MemberScoreRange (%)

10-3

24-7

38-11

412-15

516-19

620-23

724-27

828-31

932-35

Keterangan:

Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari nol sampai 35 dengan jarak tiap range sebesar 4 agar mendapatkan nilai greetest member yang bervariasi.Tabel 2.7 Penentuan Score Greatest Member Program Gizi pada Puskesmas di WilayahKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOMASALAHTARGETCAKUPAN (%)SELISIH (%)SKOR

1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%10082,4317,575

2Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%8560,5124,497

3Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%6072,3112,314

4Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%8066,5813,424

5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%6042,1617,845

6Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%85102,9117,915

7Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%00,610,611

8Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%8591,546,542

9Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%8069,0510,955

Skor Greatest Member terbesar di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Desember 2014 dengan jumlah skor 7 terdapat pada Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%2.1.1.3 EXPANDING SCOPE

Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.Tabel 2.8 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Luas WilayahNoKecamatanLuas Area (km2)

1Pademangan1.187

Tabel 2.9 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah PendudukNoKecamatanJumlah Penduduk

1Pademangan 130.455

Tabel 2.10 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral

NoKeterpaduanSkor

1Lintas Program1

2Lintas Sektor2

Tabel 2.11 Penentuan skor Expanding ScopeNoRangeSkor

11 41

25-82

39-123

413-164

517-205

621-246

Tabel 2.12 Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi pada Puskesmas di WilayahKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOMASALAHPENDUDUKWILAYAHLINTASTOTAL

1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%1113

2Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%1113

3Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%1113

4Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%1113

5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%1113

6Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%1113

7Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%1113

8Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%1113

9Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%1113

Skor Expanding Scope terbesar di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Desember 2014 dengan jumlah skor 3 terdapat pada:

1. Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%2. Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%3. Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%4. Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%5. Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%6. Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%7. Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%8. Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%9. Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%2.1.1.4 FEASIBILITY

Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria ini menjadi obyektif.Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat diselesaikan meliputi:1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing masing wilayah Puskesmas. Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :Tabel 2.13 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NoPuskesmas KecamatanJumlah Tenaga Ahli GiziJumlah Penduduk (Jiwa)PerbandinganScore

1Pademangan 8162.8561:20.3571

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.Kategori fasilitas digolongkan menjadi ketersediaan alat atau obat Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.

Tabel 2.14 Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah PuskesmasKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014KategoriKetersediaanScore

Alat/ObatTidak ada0

Ada tetapi kurang1

Ada dan cukup2

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu cukup, kurang, dan tidak ada. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas terkait. Tabel 2.15 Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di PuskesmasKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NoDanaScore

1.Tidak ada0

2.Ada tetapi kurang1

3.Ada dan cukup2

Tabel 2.16 Penentuan Score Feasibility Program Gizi Terhadap Kegiatan di WilayahPuskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari-Desember 2014NOMASALAHSDMALAT/OBATDANAJUMLAH

1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%1113

2Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%1113

3Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%1113

4Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%1113

5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%1225

6Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%1214

7Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%1113

8Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%1214

9Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%1225

Skor Feasibility terbesar di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Desember 2014 dengan jumlah skor 5 terdapat pada:1. Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%2. Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%.2.1.1.5 POLICY

Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor untuk penyuluhan diberikan 1, sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai 2. Media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 3.

Tabel 2.17 Scoring Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Gizi pada Puskesmas di WilayahKecamatan Pademangan Periode Januari - Desember 2014No.ParameterScore

1.Tidak ada kebijakan1

2.Ada kebijakan2

Tabel 2.18 Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas KecamatanPademangan Periode Januari - Desember 2014No.ParameterScore

1Penyuluhan1

2Media cetak2

3Media Elektronik3

Tabel 2.19 Penentuan Score Policy Program Gizi pada Puskesmas di WilayahKecamatan Pademangan Periode Januari Desember 2014NOMASALAHKEBIJAKANPARAMETER PUBLIKASIJUMLAH

1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%213

2Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%213

3Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%213

4Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%213

5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%224

6Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%213

7Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%213

8Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%213

9Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%224

Skor Policy terbesar di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Desember 2014 dengan jumlah skor 4 terdapat pada:

1. Cakupan Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%2. Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%Setelah diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria di atas, keseluruhan hasil penghitungan dari kriteria-kriteria tersebut dimasukan kedalam tabel penentuan masalah program Kesehatan Lingkungan menurut metode MCUA untuk dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria. Kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan.Kesehatan Lingkungan menurut metode MCUA untuk dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria. Kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan.Tabel 2.20 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA MS-1 sampai dengan MS-4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari-Desember 2014NoKriteriaBobotMS-1MS-2MS-3MS-4

NBNNBNNBNNBN

1Feasibility 5315315315315

2Greetes Member4520728416416

3Policy339393939

4Emergency25106124848

5Expanding Scope 133333333

Jumlah57675151

MS-1Persentasi program balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 82,43% kurang dari target sebesar 100%MS-2 Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85%MS-3 Persentasi balita yang telah ditimbang per jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (D/K) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 72,31% lebih dari target sebesar 60%MS-4 Persentasi balita yang memiliki kenaikan berat badan per jumlah balita yang ditimbang (N/D) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 66,58% kurang dari target sebesar 80%Tabel 2.21 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA MS-5 sampai dengan MS-9 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan Periode Januari-Desember 2014NoKriteriaBobotMS-5MS-6MS-7MS-8MS-9

NBNNBNNBNNBNNBN

1Feasibility 5525420315420525

2Greetes Member45205201428520

3Policy3412393939412

4Emergency2510125102436

5Expanding Scope 13333333333

Jumlah7054314466

MS-5Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60%

MS-6 Persentasi Balita dengan berat badan BGM di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 0,61% lebih dari target sebesar 0%MS-7 Persentasi Balita yang mendapatkan vitamin A di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 102,91% lebih dari target sebesar 85%MS-8 Persentasi ibu hamil trimester 3 yang mendapatkan tablet besi (Fe3) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 91,54% lebih dari target sebesar 85%MS-9 Persentasi Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%2.1.2 Prioritas Masalah TerpilihBerdasarkan skoring MCUA, maka dipilih prioritas masalah antara lain :1. MS-2 Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85% dengan score 702. MS-5 Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60% dengan score 702.1.3 Menentukan Kemungkinan Penyebab MasalahSetelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang ada terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba mencari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan diagram sebab-akibat yang disebut juga dengan diagram tulang ikan (fishbone) atau diagram ishikawa. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data yang tersedia, dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man (sumber daya manusia), money (dana), material (sarana), method (cara). Sedangkan proses merupakan kegiatan sistem. Melalui proses, input akan diubah menjadi output, yang terdiri dari:a. Planning (perencanaan)

Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.

b. Organizing (pengorganisasian)

Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Actuating (pelaksanaan)

Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.

d. Controlling (monitoring)

Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (evaluating) jika terjadi penyimpangan.

Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya dengan menggunakan diagram fishbone:1. Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85% dengan score 672. Persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60% dengan score 702.2 Mencari Penyebab Masalah yang Paling DominanPada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program gizi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pademangan:Pada masalah pertama : Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone (Diagram Tulang Ikan) pada Persentasi Partisipasi balita yang ditimbang (D/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 60,51% kurang dari target sebesar 85% dengan score 67A. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :1. ManKurangnya pengetahuan petugas untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan penimbangan balita.2. MoneyMasih belum optimalnya pelaksanaan program lain.

3. MaterialMasih belum optimalnya pelaksanaan program lain.4. Method

Terbatasnya petugas yang minat dalam program gizi.B. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah : 1. PlanningPuskesmas tidak memiliki petugas yang cukup untuk menjalankan program yang ada.

2. OrganizingDana puskesmas terbatas untuk membiayai jumlah SDM yang banyak.

3. Actuatingtidak ada penambahan petugas.

4. ControllingPetugas gizi yang mengontrol program tersebut hanya ada 2 orang.

C. Penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah:1. EnvironmentKader malas mengajak masyarakat untuk mengikuti programPada masalah kedua : Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone (Diagram Tulang Ikan) pada persentasi efektifitas program pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan adalah sebesar 42,16% kurang dari target sebesar 60% dengan score 70A. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input :

1. Man

Banyaknya agenda yang harus dilaksanakan petugas di tahun 20142. Money

Anggaran dana lebih dialokasikan pada program yang dianggap lebih penting.

3. Material

Belum adanya sistem pencatatan secara online

4. MethodPetugas tidak focus terhadap program yang dijalankan karena ada program lain yang harus di coverB. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses1. PlanningPetugas tidak melakukan briefing karena tidak ada instruksi untuk briefing sebelum memulai kegiatan

2. Organizing

Dana puskesmas terbatas untuk membiayai jumlah SDM yang banyak

3. Actuating

Tidak adanya penambahan petugas

4. Controlling

Kurangnya pendidikan dan pelatihan pada petugas

C. Penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah :

1. Environment

Kader memiliki kesibukan lain pada hari kerjaPAGE 55