bab ii hiperkes kunjungan
DESCRIPTION
BAB II HIPERKESTRANSCRIPT
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 1/11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Potensi Bahaya Fisik dan Kimia
Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang menggganggu kessehatan di
tempat kerja PT. Adi Satria Abadi. Identifikasi bahaya yang dilakukan dibagi menajdi
2 area yaitu :
a. Area ffice
!erikut ini merupakan identifikasi bahaya yang mungkin terjadi pada area "ffice PT.
Adi Satria Abadi# antara lain:
$%. !ahaya &isik
!ahaya yang timbul di area "ffice antara lain bahaya akibat kebisingan# bahaya akibat
pencahayaan# dan bahaya akibat radiasi.
a% !ahaya kebisingan yang timbul di area "ffice dikarenakan pada ruangan "ffice
tidak kedap suara# sehingga tempat kebisingan yang disebabkan "leh adanya
kebisingan yang berada di area pr"duksi. 'amun bahaya kebisingan yang ada di area
ini masih dibawah 'A! yaitu sebesar () d! sedangkan batas 'A! ialah )* d!
+,asil pengukuran mahasiswa P"ltekes &akultas Kesehatan -ingkungan# 2/%.
b% !ahaya pencahayaan timbul akibat tidak adanya pemeliharaan terhadap fasilitas
pencahayaan. Pencahayaan yang tidak baik dapat mengakibatkan kelelahan pada
mata yang pada akhirnya dapat menurunkan pr"dukti0itas pekerja.
c% Akti0itas di area "ffice yang menggunakan c"mputer berp"tensi menyebabkan
adanya bahaya akibat radiasi yang dihasilkan "leh layar c"mputer# hal ini dapat
mengakibatkan kelelahan pada mata serta efek radiasi lainnya.
2%. !ahaya 1ekanik
!ahaya ini berasal dari kecer"b"han dari pekerja sendiri seperti tersandung# terjatuh#
tertimpa# dll.
%. !ahaya Kimia
!ahaya pada area "ffice# penggunaan 3at kimia dapat diidentifikasikan pada
penggunaan tinta printer dan tinta b"lp"in yang berbahaya apabila terhirup karenamengandung timah hitam. Timah hitam yang terhitup seara berlebihan dapat
mengganggu metab"lism tubuh.
b. Area Pr"duksi
&akt"r4fakt"r bahaya yang dapat diidentifikasi antara lain:
$%. !ahaya &isik
!ahaya fisik yang timbul di area pr"duksi antara lain: bahaya akibat kebisingan#
getaran# debu dan bahaya akibat tekanan panas.
a% Kebisingan
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 2/11
!ahaya fisik akibat kebisingan pada area pr"duksi ini pada bagian pr"ses drum ialah
(/#5 d!A# bagian Sha0ing )2#/ d!A# tidak melebihi ambang batas. 'ilai Ambang
!atas )* d!A# sedangkan ruang 6n3ine Setter /# d!A# ruang staking /#) d!A#
yaitu melebihi ambang batas nilai ambang batas )* d!A. Sumber kebisingan di area
pr"duksi PT. Adi Satria Abadi terdapat pada pr"ses pr"duksi staking# karena pada
area tersebut digunakan mesin yang dapat menghasilkan kebisingan. Kebisingan
dapat mengganggu k"munikasi antar pekerja ketika bekerja# sehingga berp"tensi
menimbulkan kecelakaan dan tentunya dapat menurunkan pr"duktifitas perusahaan.
b% 7etaran
7etaran di PT. Adi Satria Abadi berasal dari alat4alat pr"ses yang berada dalam
setiap ruangan terutama pada mesin setter utara dan mesin 6n3ine serta mesin
6n3ine selatan.2%. !ahaya 1ekanik
Kecelakaan dengan sumber bahaya mekanik banyak terjadi pada area pr"duksi#
seperti tersandung# tergelincir# terjatuh# tertimpa kulit# terjepit# dan lain lain.
%. !ahaya Kimia
Penggunaan bahan kimia pada pr"ses pr"duksi sepeti f"rmalin. !ahan kimia tersebut
dapat mengakibatkan keracunan apabila terhirup "leh pekerja dan apabila dengan
mudah meledak dan terbakar apabila tidak digunakan dan diperlakukan sesuai
pr"sedur.
2.2 Kebisingan
2.2.1 Definisi
,ampir semua jenis industry manufaktur menggunakan peralatan atau mesin4
mesin yang berp"tensi menimbulkan kebisingan. Suara dapat terjadi apabila ada
bagian4bagian mesin atau benda yang bergetar# getaran ini selanjutnya dihantarkan
"leh udara dalam bentuk gel"mbang dan sampai ke telinga bagian dalam untuk
dianalisis# kemudian dilanjutkan melalui saraf pendengaran ke c"rte8 cerebri.
1engingat sumber getaran tidak hanya satu# maka kebisingan terdiri dari bermacam4macam frekuensi yang acak.
Kebisingan menurut P6916'AK69 n": P694$16';2$$ didefinisikan
sebagai suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat4alat pr"ses pr"duksi
dan atau alat4alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran. Sedangkan definisi nilai ambang batas +'A!% menurut sumber yang
sama didefinisikan sebagai standar fact"r tempat kerja yang dapat diterima tenaga
kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan# dalam pekerjaan sehari
hari untuk waktu yang tidak melebihi ) jam sehari atau 5 jam seminggu. <adi jelas
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 3/11
bahwa kebisingan yang akan dibicarakan dalam makalah ini ruang lingkupnya
terbatas pada tempat kerja atau w"rkplace.
Jenis Kebisingan
Kebisingan dapat dibedakan menjadi * jenis yaitu:
a. Steadyn"ise b. Intermitten n"ise
c. &luctuating n"ise
d. Impulsi0e n"ise
e. Impact n"ise
Kebisingan di tempat kerja dapat terdiri dari k"mbinasi kelima jenis bising
diatas# bergantung dari sumber bising yang ada di tempat tersebut. Parameter suara
atau bising yang penting adalah intensitas dan frekuensi.
Pengukuran Kebisingan
=i dalam industry# pengukuran kebisingan dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
$. >ntuk mengakses keterpaparan kebisingan tenaga kerja yang dikaitkan dengan
risik" kerusakan pendengaran atau gangguan k"munikasi.
2. >ntuk mengakses sumber bising sebagai dasar tindakan pengendalian.
. >ntuk melihat sejauh mana kepatuhan terhadap peraturan perundang4undangan.
Pengukuran kebisingan dapat menggunakan S"und -e0el 1eter# sebuah s"und
le0el meter pada prinsipnya terdiri dari: micr"ph"ne# fre?uency weighting netw"rks#
dan amplifier. S"und le0el meter yang lengkap biasanya mempunyai perangkat untuk
analisa frekuensi +"cta0ebandanaly3er%. Analisa frekuensi ini diperlukan untuk
memper"leh data spectrum frekuensi dari sumber bising yang k"mpleks. Selanjutnya
data ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengendalian termasuk sebagai dasar
pemilihan suatu alat pelindung telinga.
=alam suatu s"und le0el meter dengan grade yang baik biasanya dilengkapi
juga dengan fasilitas 6?ui0alent @"ntinu"us S"und -e0el atau -e?. Kebisingan lebih
mudah terbaca bila menggunakan -e?# karena -e? mengukur besarnya energy suara
yang berfluktuasi dan memberikan suatu le0el kebisingan yang e?ui0alent dengan
suara yang tidak berfluktuasi secara kntinyu dengan kandungan energy yang sama.
Pinsi! Kesamaan "negi
Keterpaparan kebisingan tidak berarti hanya dipengaruhi tingkat kebisingan
saja# tetapi juga lamanya terpapar. !ertambahnya d! berarti bahwa energy akustik
yang sampai ke telinga akan menjadi 2 kali lipat. Ini berarti bila sese"rang terpapar )*
d! selama ) jam akan e?ui0alent dengan terpapar 5 jam "leh tingkat kebisingan ))
d!.
Ni#ai Ambang Batas Kebisingan
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 4/11
aktu pemajananhari Intensitas kebisingan d!
) jam )*
5 ))
2 /$
$ /5
menit /($* $
(#* $
#(* $B
#/5 $$2
2)#$2 $$*
$5#B $$)
$#)) $$/
(# $2$
#*2 $25
$#(B $2(#)) $
#55 $
#22 $B
#$$ $/
Tidak !"leh $5
2.2.$ Penga%h Kebisingan
Kebisingan dapat menimbulkan efek4efek yang merugikan terhadap manusia# tidak
hanya kemungkinan kerusakan pendengaran tetapi dapat lebih jauh lagi# yaitu
menyebabkan gangguan k"munikasi dan efisiensi kerja# efek4efek yang merugikan
antara lain :
$. Temp"rary hearing l"ss
!ila telinga dipaparkan dengan s"und pressure le0el yang sedang atau tinggi
untuk waktu yang singkat# temp"rary hearing l"ss mungkin akan dialami. ,al
ini dapat ditandai dengan adanya kenaikan tingkat ambang pendengaran. TTS
bisa juga disertai dengan telinga yang berdengung secara k"ntinyu yang
disebut tinitus. 9ec"0ery dari efek ini memerlukan waktu dan tergantung pada
tingkat paparan kebisingan. !ila paparan kebisingan begitu hebat atau sering
terjadi berulang4ulang# maka sebelum rec"0ery TTS berlangsung sempurna
kemungkinan akan berubah menjadi Permanent ,earing -"ss.
2. Permanent ,earing -"ss
PTS bisa disebabkan "leh :
$. Trauma akustik
Suara ledakan hebat dapat memecahkan gendang telinga# merusakkan
"ssicles dan merusak sel sens"r pendengaran dari "rgan c"rti dan
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 5/11
sekitarnya# bila tingkat kebisingan diatas $5 d!# maka kerusakan
pendengaran akan terjadi.
2. @hr"nic n"ise induced hearing l"ss
Terpapar kebisingan yang berulang4lang dan berlangsung selama bertahun4
tahun dapat menyebaban PTS. 1ula4mula hanya satu frekuensi yang
meningkat ambang pendengarannya# dalam tahap perkembangannya#
gangguan akan merambah pada semua frekuensi pembicaraan akan
mengalami kenaikan ambang pendengaran.
. 7angguan k"munikasi
Kebisingan akan menyebabkan sese"rang akan sulit berk"munikasi satu
dengan yang lain. Kesulitan ini akan muncul terutama apabila tingkat
kebisingan melebihi / d!# pengaruh yang paling berbahaya apabila
kebisingan tersebut menutup suara sinyal tanda bahaya yang seharusnya
didengarkan "leh pekerja# namun karena backgr"und n"ise demikian
tinggi sehingga sinyal tersebut tidak dapat didengar# hal ini bisa
menimbulkan kecelakaan kerja.
5. 6fek4efek lain
Pengaruh kebisingan pada manusia dia antaranya gangguan pada
pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah meningkat# denyut nadi
bertambah# 0ertig" serta melebarnya pupil mata sese"rang bila berada di
tempat yang sangat bising. Selain gangguan tersebut# kebisingan dapat
menggangggu k"nsentrasi dan sulit tidur.
2.2.& Pinsi! Pengenda#ian Kebisingan
=ua pendekatan dasar untuk mengendalikan kebisingan adalah :
$. Pengendalian pada sumbernya
Pengendalian kebisingan sebaiknya dimulai dari sumbernya# yaitu dapat
berupa penggantian peralatan atau mesin yang bising# mem"difikasi mesin#
dan perawatan mesin dengan baik secara peri"dik.
2. 1em"t"ng jalur transmisi kebisingan-angkah4langkah yang dapat dilakukan antara lain : meredup atau meredam
mesin yang bising# menambah jarak antara sumber bising dan pekerja#
membuat ruangan kedap suara# menggunakan bantalan mesin dan anti 0ibrasi.
2.2.' A#at !e#ind%ng te#inga (Pesona# )eaing Pote*tion+
!ila pengendalian kebisingan secara teknis maupun administratif sulit
untuk diterapkan atau tidak berhasil mengurangi tingkat kebisingan sampai batas
yang direk"mendasikan# maka pekerja sebaiknya menggunakan alat pelindung
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 6/11
telinga yang efektif. Pada prinsipnya ada 2 jenis alat pelindung pendengaran#
yaitu :
$. Sumbat telinga
2. Tutup telinga
Sumbat telinga yang baik dapat menahan suara dengan frekuensi tertentu
saja# sehinggga frekuensi untuk pembicaraaan tidak terganggu. Kedua alat
pelindung diatas tentunya punya kelebihan dan kekurangan masing4masing. ,al
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alat bantu dengar adalah :
a. 6ar muff lebih 0isible dibanding ear plug.
b. 6ar muff tidak mudah hilang.
c. 6ar muff dapat digunakan "leh "rang yang memiliki infeksi telinga#
d. 6ar muff c"c"k untuk semua ukuran kepala.
e. 6ar plug membuat telinga k"t"r bila tangan yang memasukkan
terk"ntaminasi.f. 6ar plug jauh lebih murah.
g. 6ar plug lebih nyaman dibanding ear muff pada lingkungan yang panas.
h. 6ar plug tidak diganggu "leh pemakai yang berkacamata dan berambut
panjang.
i. 6ar plug lebih praktis jika dipakai dalam lingkungan c"nfined space.
2., Pen*ahayaan
2.,.1 Definisi
Intensitas pencahayaanpenerangan di tempat kerja idmaksudkan untuk memberikan
penerangan kepada benda4benda yang merupakan "bject kerja# peralatan# atau mesin
dan pr"ses pr"duksi serta lingkungan kerja. >ntuk itu diperlukan internsitas
penerangan yang "ptimum. Selain menerangi "bject kerja# penerangan juga
diharapkan cukup memadai menerangi keadaan sekelilingnya +!adan Statistik
'asi"nal# 25%
2.,.2 Fakto fakto yang mem!enga%hi !eng#ihatan
!eberapa fakt"r yang dapat mempengaruhi penglihatan menurut =yer dan 1"rris
+$//% adalah : +Padmanaba @79# 2B%
$. &akt"r usia
!ertambahnya uisia menyebabkan lensa mata beragsur angsur kehilangna
elatstisnya# dan agak kesulitan melihat pada jarak dekat. ,al ini akan
menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan ketika mengerjakan sesuatu pada
jarak dekat# demikian pula penglihatan jauh.
2. &akt"r penerangan
-uminasi adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan "leh permukaan "bjek.
<umlah sumber cahaya yang tersedia juga mempengaruhi kepekaan mataterhadap warna tertentu. Tingkat luminasi juga akan mempengaruhi
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 7/11
kemampuan mata melihat "bjek gambar dan pada usia tua diperlukan
intensitas penerangan lebih besar untuk mlihat "bjek gambar. Semakin besar
luminasi dari sebuah "bjek# rincian "bjek yang dapat dilihat "leh mata juga
akan semakin bertambah.
. &akt"r silau +glare%
1enurut granjean +$//)% silau adalah suatu pr"ses adaptasi yang berlebihan
pada mata sebagai akibat dari retina terkena sinar yang berlebihan
5. &akt"r >kuran Pupil
Agar jumlah sinar yang diterima sinar sesuai# maka "t"t iris akan mengatur
ukuran pupil
*. &akt"r Sudut dan Ketajaman penglihatan
Sudut penglihatan +0isual angle% sebagai sudut yang berhadapan dengan "bjek
pada mata.
2.,., Sistem Pen*ahayaan
1enurut prabu +2/% # menyebutkan bahwa ada * sistem pencahayaan di ruangan#
yaitu :
Sistem Pen*ahayaan -angs%ng (die*t #ighting+
Pada sistem ini /4$C cahaya diarahkan secara langssung ke benda yang perlu
diterangi. >ntuk efek yang "ptimal# disarankan langit4langit# dinding# serta benda
yang ada di dalam ruangan perlu diberi awarna cerah agar tampak menyegarkan.
Pen*ahayaan Semi -angs%ng ( semi die*t #ighting+
Pada sistem ini B4/C cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi#
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit4langit dan dinding. =engan sistem ini
kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi.
Sistem Pen*ahayaan Dif%s (genea# diff%se #ighting+
Pada sistem ini setengah cahaya 54BC diarahkan pada benda yang perlu disinari#
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit4langit dan dinding. =alam pencahayaan
sistem ini termasuk sistem direct4indirect. Dakni memancarkan setengah cahaya ke
bawah dan sisanya ke atas. Pada system ini masalah bayangan dan kesilauan masih
ditemu.
Sistem Pen*ahayaan Semi Tidak -angs%ng (semi indie*t #ighting+
Pada Sistem ini B4/ C cahaya diarahkan ke langit4langit dan dinding bagian
atas# sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. >ntuk hasil yang "ptimal
disarankan langit4langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
system ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
Sistem Pen*ahayaan Tidak -angs%ng (indie*t #ighting+
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 8/11
Pada sistem ini /4$ C cahaya diarahkan ke langit4langit dan dinding
bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh
langit4langit dapat menjadi sumber cahaya# perlu diberikan perhatian dan
pemeliharaan yang baik. Keuntungan system ini adalah tidak menimbulkan bayangan
dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi efisien cahaya t"tal yang jatuh
pada permukaan.
Tingkat Peneangan Bedasakan Jenis Pekeaan
<enis
Pekerjaan
@"nt"h Pekerjaan Tingkat Penerangan yang
dibutuhkan +-u8%
Tidak
teliti
Penimbunan barang )4$(
Agak teliti Pemasangan +tak teliti% $(4*Teliti 1embaca
1enggambar
*4(
Sangat
teliti
Pemasangan (4$
Sumber : ,igiene Perusahaan dan Kesehatan kerja# 2$2
9ek"mendasi tingkat pencahayaan lingkungan berdasarkan jenis kegiatan tingkat
pencahayaan minimal berdasarkan K616'K6S 9I.' $5*16'K6SSK;II2.
$. Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus adalah $ lu8 pada ruangan
penyimpanan dan ruang peralatan yang memerlukan pekerjaan k"ntinu.
2. Pekerjaan kasar terus menerus adalah 2 lu8 pada pekerjaan dengan mesin
dan perakitan kasar.
. Pekerjaan rutin adalah lu8 pada ruang administrasi# ruang c"ntr"l#
pekerjaan mesin dan perakitan.
5. Pekerjaan agak halus * lu8 pada pembuatan gambar atau bekerja dengan
mesin kant"r# pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin.
*. Pekerjaan halus adalah $ lu8 pada pemilihan warna# pemr"sesan tekstil#
pekerjaan mesin halus dan perakitan halus.
B. Pekerjaan amat halus adalah $* lu8 pada mengukir dengan tangan dan
perakitan yang sangat halus# tidak menimbulkan bayangan.
(. Pekerjaan terinci adalah lu8 pada pemeriksaan pekerjaan# perakitan
sangat halus tidak menimbulkan bayangan.
2./ 0etaan
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 9/11
=alam kehidupan sehari4hari kita sering tidak menyadari bahwa sebenarnya
alat transp"rtasi seperti: bus# kereta api# dan m"bil adalah sumber paparan 0ibrasi.
Selain itu tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannnya juga tidak lepas dari paparan
0ibrasi terutama mereka yang menggunakan handt""l# mesin pr"duksi atau kendaraan
berat.
Sebagaimana halnya dengan suara# ada yang bisa dinikmati misalnya music
atau yang bersifat mengganggu seperti mesin suara pabrik. Eibrasi pada manusia
dapat juga nyaman atau tidak nyaman. Eibrasi yang menyenangkan dapat berupa
j"gginglari dan menari. Sedang yang membuat tidak nyaman dapat dijumpai pada
hand held p"wer t""l atau mengemudi diatas jalan berbatutidak rata. Ada 2 jenis
0ibrasi pada manusia yaitu h"le !"dy Eibrati"n +!E% dan ,and Arm 0ibrati"n
+,AE%. !E ditransmisikan ke tubuh melalui permukaan penyangga +kaki# pantat#
punggung%. Sese"rang yang mengemudikan kendaraan akan terpapar 0ibrasi melalui
pantat dan punggung. ,AE ditransmisikan ke telapak tangan dan lengan# 0ibrasi
tersebut terutama dialami "leh "perat"r alat alat getar. Sistem !E dan ,AE secara
mekanis berbeda# "leh karena itu masing4masing dipelajari secara terpisah.
Kete!a!aan Tehada! B
Terpapar terhadap !E dapat menyebabkan kerusakan fisik permanen atau
gangguan pada system saraf. Terpapar setiap hari "leh !E selama bertahun tahun
dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius# sebagai c"nt"h ischemic lumbal yang
mempengaruhi tulang belakang bagian bawah# selain itu system sirkulasi dan ur"l"gi
juga terganggu.
Terpapar !E dapat mengganggu system saraf pusat. 7ejala dari gangguan
ini biasanya akan muncul selama atau segera setelah terpapar getaran. !iasanya gejala
berupa kelelahan# ins"mnia atau sakit kepala. !anyak "rang mengalami gejala
tersebut setelah melakukan perjalanan panjang dengan m"bil atau kapal. 'amun
demikian gejala biasanya akan hilang setelah beristirahat beberapa saat.
Kete!a!aan Tehada! )A
Terpapar setiap hari "leh ,AE selama bertahun4tahun dapat menyebabkan
kerusakan fisik permanen# yang umumnya dikenal sebagai Fwhite finger syndr"meG
atau dapat menyebabkan kerusakan persendian dan "t"t4"t"t jari atau lengan. hite
finger syndr"me ditandai dengan memutihnya jari4jari yang disebabkan "leh
kerusakan pembuluh darah dan saraf pada jaringan lunak. 7ejala biasanya
mempengaruhi satu jari pada mulanya selanjutnya jhari4jari yang lain akan
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 10/11
terpengaruh apabila terpapar ,AE berlanjut. =alam sebagian besar kasus4kasus
bergejala akan menyerang pada kedua tangan. Pada tahap awal hite finger
syndr"me gejalanya berupa sensasi gatal# mati rasa dan hilangnya c"ntr"l pada jari4
jari yang dipengaruhi. ,ilangnya rasa dan c"ntr"l dan jari4jari dapat mengundang
bahaya secara langsung dan seketika. Kerusakan sendi4sendi jari atau siku sering
disebabkan "leh paparan 0ibrasi yang dihasilkan "leh alat seperti asphalt hammers
dan r"ck drill dalam jangka panjang. Kerusakan ini menyebabkan sakit di persendian
dan "t"t4"t"t lengan dengan disertai bekurangnya c"ntr"l dan kekuatan "t"t lengan.
9esp"ns &rekuensi dari Tubuh 1anusia
Eibrilasi mekanis dari sebuah mesin disebabkan "leh k"mp"nen k"mp"nen
mesin yang bergerak. Setiap gerakan k"mp"nen mempunyai frekuensi tertentu.
Eibrasi keseluruhan yang ditransmisikan ke seluruh tubuh manusia diabangun "leh
frekuensi yang berbeda dari 0ibrilasi yang terjadi secara simultan. 1erupakan
kenyataan yang perlu dipertimbangkan bila mengukur 0ibrasi karena masing4masing
tubuh manusia sensifitasnya tidak sama untuk setiap kisaran frekuensi 0ibrilasi.
>ntuk mengetahui mengapa bagian tubuh manusia ada yang sensiti0e da nada
yang tidak sensiti0e terhadap beberapa frekuensi 0ibrilasi# maka perlu dipandang
bahwa tubuh manusia merupakan system mekanis. System ini demikian k"mpleks
karena adanya kenyataan bahwa :
a. 1asing4masing bagian tubuh mempunyai sensifitas terbesar pada kisaran
frekuensi yang berbeda.
b. Tubuh manusia tidak simetris.
c. Tidak ada dua "rang yang meresp"n 0ibrilasi dengan cara yang tepat sama.
Karena tubuh manusia tidak simetris# maka resp"nnya terhadap 0ibrilasi
tergantung pada arah dimana 0ibrilasi dikenakan. !E sebaiknya diukur dalam arah
system k""rdinat "rth"g"nal. Arah l"ngitudinal +kepala ke ujung kaki% disebut sumbu
H. =alam arah ini tubuh paling sensiti0e terhadap 0ibrilasi dalam kisaran frekuensi 54
) ,H. 9esp"n tubuh terhadap 0ibrilasi dalam sumbu ; +depan ke belakang% dan
sumbu D +samping ke samping% tidak berbeda dan dalam sumbu ; dan D ini resp"n
terbesar pada frekuensi $42 ,3.
>ntuk system ,AE# resp"n frekuensi terhadap 0ibrilasi adalah sama untuk
semua sumbu. leh karena itu# tidak menjadi masalah apakah sumbu ;#D dan H yang
diambil dalam pengukuran 0ibrilasi. ,AE mempunyai sensitifitas terbesar pada
kisaran frekuensi $24$B ,3.
7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 11/11
Pengukuran Eibrasi
Adalah penting untuk mengukur 0ibrasi manusia secara akurat# sehingga suatu
assessment dapat dibuat untuk :
$. Ketidaknyamanan yang dihasilkan "leh 0ibrasi
2. Kemungkinan bahaya dari bagian tubuh yang terpapar
=ari pengukuran yang akurat dapat diambil step step yang perlu untuk
mempengaruhi kedua fakt"r diatas. Akurasi dari pengukuran 0ibrasi tergantung pada
kualitas transducer dan analisis sebuah alat yang digunakan. Transducer atau
acceler"meter yang sekarang banyak digunakan untuk pengukuran 0ibrasi adalah
pie3"electric acceler"meter. 9esp"nnya meliputi seluruh frekuensi yang penting
dalam pengukuran 0ibrasi pada manusia. Acceler"meter yang dipilih sebaiknya yang
berbentuk kecil :
a. Eibrasi yang sedang diukur tidak terganggu "leh keberadaannya
b. Tidak mengganggu "perat"r dalam menjalankan alat
Pengendalian Eibrasi
A. Pada h"le b"dy Eibrati"n +!E%
Tujuan utama pada pengendalian 0ibrasi adalah mengurangi banyaknya
bahaya 0ibrasi dengan meredam res"nansi yang timbul tanpa menimbulkan frekuensi
res"nansi yang baru. @aranya antara lain :
a. 1emperbaiki atau meredam langsung getaran pada sumbernya
b. 1emberi bantalan lunak antara tempat duduk pengemudi dengan bagian tubuh
pengemudi
c. 1enggunakan sepatu peredam getaran bila sumber getar merambat melalui
klaki
d. 1engurangi waktu terpapar
!. Pada ,and Arm Eibrati"n
7etaran pada ,AE dapat dikendalikan dengan cara :
a. 1emberikan damping pada bagian peralatan
b. 1enyisipkan damping antara peralatan dan tangan