bab ii hiperkes kunjungan

11
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Bahaya Fisik dan Kimia Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang menggganggu kessehatan di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi. Identifikasi bahaya yang dilakukan dibagi menajdi 2 area yaitu : a. Area ffice !erikut ini merupakan identifikasi bahaya yang mungkin terjadi pada area "ffice PT. Adi Satria Abadi# antara lain: $%. !ahaya &isik !ahaya yang timbul di area "ffice antara lain bahaya akibat kebisingan# bahaya akibat  pencahayaan# dan bahaya akibat radiasi. a% !ahaya kebisingan yang timbul di area "ffice dikarenakan pada ruangan "ffice tidak ked ap sua ra# sehing ga tempat keb isin gan ya ng dis eba bka n "le h ada nya kebisingan yang berada di area pr"duksi. 'amun bahaya kebisingan yang ada di area ini masih dibawah 'A! yaitu sebesar () d! sedangkan batas 'A! ialah )* d! +,asil pengukuran mahasiswa P"ltekes &akultas Kesehatan -ingkungan# 2/%.  b% !ahaya pencahayaan timbul akibat tidak adanya pemeliharaan terhadap fasilitas  pencahayaan. Pencahayaan yang tidak baik dapat mengakibatkan kelelahan pada mata yang pada akhirnya dapat menurunkan pr"dukti0itas pekerja. c% Akti0itas di area "ffice yang menggunakan c"mputer berp"tensi menyebabkan adany a bahay a akiba t radiasi yang dihasilkan "leh layar c"mp uter # hal ini dapat mengakibatkan kelelahan pada mata serta efek radiasi lainnya. 2%. !ahaya 1ekanik !ahaya ini berasal dari kecer"b"han dari pekerja sendiri seperti tersandung# terjatuh# tertimpa# dll. %. !ahaya Kimia !ahay a pada are a "f fi ce# pe nggunaan 3at ki mi a dapat di identi fik asi kan pada  penggunaan tinta printer dan tinta b"lp"in yang berbahaya apabila terhirup karena me ngandung ti ma h hi tam. Timah hi tam yang terhit up seara be rle bi han da pat mengganggu metab"lism tubuh.  b. Area Pr"duksi &akt"r4fakt"r bahaya yang dapat diidentifikasi antara lain: $%. !ahaya &isik !ahaya fisi k ya ng timbul di are a pr"duk si antara lai n: bah aya aki bat keb isin gan# getaran# debu dan bahaya akibat tekanan panas. a% Kebisingan

Upload: chinda-indah

Post on 14-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB II HIPERKES

TRANSCRIPT

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 1/11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Bahaya Fisik dan Kimia

Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang menggganggu kessehatan di

tempat kerja PT. Adi Satria Abadi. Identifikasi bahaya yang dilakukan dibagi menajdi

2 area yaitu :

a. Area ffice

!erikut ini merupakan identifikasi bahaya yang mungkin terjadi pada area "ffice PT.

Adi Satria Abadi# antara lain:

$%. !ahaya &isik 

!ahaya yang timbul di area "ffice antara lain bahaya akibat kebisingan# bahaya akibat

 pencahayaan# dan bahaya akibat radiasi.

a% !ahaya kebisingan yang timbul di area "ffice dikarenakan pada ruangan "ffice

tidak kedap suara# sehingga tempat kebisingan yang disebabkan "leh adanya

kebisingan yang berada di area pr"duksi. 'amun bahaya kebisingan yang ada di area

ini masih dibawah 'A! yaitu sebesar () d! sedangkan batas 'A! ialah )* d!

+,asil pengukuran mahasiswa P"ltekes &akultas Kesehatan -ingkungan# 2/%.

 b% !ahaya pencahayaan timbul akibat tidak adanya pemeliharaan terhadap fasilitas

 pencahayaan. Pencahayaan yang tidak baik dapat mengakibatkan kelelahan pada

mata yang pada akhirnya dapat menurunkan pr"dukti0itas pekerja.

c% Akti0itas di area "ffice yang menggunakan c"mputer berp"tensi menyebabkan

adanya bahaya akibat radiasi yang dihasilkan "leh layar c"mputer# hal ini dapat

mengakibatkan kelelahan pada mata serta efek radiasi lainnya.

2%. !ahaya 1ekanik 

!ahaya ini berasal dari kecer"b"han dari pekerja sendiri seperti tersandung# terjatuh#

tertimpa# dll.

%. !ahaya Kimia

!ahaya pada area "ffice# penggunaan 3at kimia dapat diidentifikasikan pada

 penggunaan tinta printer dan tinta b"lp"in yang berbahaya apabila terhirup karenamengandung timah hitam. Timah hitam yang terhitup seara berlebihan dapat

mengganggu metab"lism tubuh.

 b. Area Pr"duksi

&akt"r4fakt"r bahaya yang dapat diidentifikasi antara lain:

$%. !ahaya &isik 

!ahaya fisik yang timbul di area pr"duksi antara lain: bahaya akibat kebisingan#

getaran# debu dan bahaya akibat tekanan panas.

a% Kebisingan

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 2/11

!ahaya fisik akibat kebisingan pada area pr"duksi ini pada bagian pr"ses drum ialah

(/#5 d!A# bagian Sha0ing )2#/ d!A# tidak melebihi ambang batas. 'ilai Ambang

!atas )* d!A# sedangkan ruang 6n3ine Setter /# d!A# ruang staking /#) d!A#

yaitu melebihi ambang batas nilai ambang batas )* d!A. Sumber kebisingan di area

 pr"duksi PT. Adi Satria Abadi terdapat pada pr"ses pr"duksi staking# karena pada

area tersebut digunakan mesin yang dapat menghasilkan kebisingan. Kebisingan

dapat mengganggu k"munikasi antar pekerja ketika bekerja# sehingga berp"tensi

menimbulkan kecelakaan dan tentunya dapat menurunkan pr"duktifitas perusahaan.

 b% 7etaran

7etaran di PT. Adi Satria Abadi berasal dari alat4alat pr"ses yang berada dalam

setiap ruangan terutama pada mesin setter utara dan mesin 6n3ine serta mesin

6n3ine selatan.2%. !ahaya 1ekanik 

Kecelakaan dengan sumber bahaya mekanik banyak terjadi pada area pr"duksi#

seperti tersandung# tergelincir# terjatuh# tertimpa kulit# terjepit# dan lain lain.

%. !ahaya Kimia

Penggunaan bahan kimia pada pr"ses pr"duksi sepeti f"rmalin. !ahan kimia tersebut

dapat mengakibatkan keracunan apabila terhirup "leh pekerja dan apabila dengan

mudah meledak dan terbakar apabila tidak digunakan dan diperlakukan sesuai

 pr"sedur.

2.2 Kebisingan

2.2.1 Definisi

,ampir semua jenis industry manufaktur menggunakan peralatan atau mesin4

mesin yang berp"tensi menimbulkan kebisingan. Suara dapat terjadi apabila ada

 bagian4bagian mesin atau benda yang bergetar# getaran ini selanjutnya dihantarkan

"leh udara dalam bentuk gel"mbang dan sampai ke telinga bagian dalam untuk 

dianalisis# kemudian dilanjutkan melalui saraf pendengaran ke c"rte8 cerebri.

1engingat sumber getaran tidak hanya satu# maka kebisingan terdiri dari bermacam4macam frekuensi yang acak.

Kebisingan menurut P6916'AK69 n": P694$16';2$$ didefinisikan

sebagai suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat4alat pr"ses pr"duksi

dan atau alat4alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan

 pendengaran. Sedangkan definisi nilai ambang batas +'A!% menurut sumber yang

sama didefinisikan sebagai standar fact"r tempat kerja yang dapat diterima tenaga

kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan# dalam pekerjaan sehari

hari untuk waktu yang tidak melebihi ) jam sehari atau 5 jam seminggu. <adi jelas

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 3/11

 bahwa kebisingan yang akan dibicarakan dalam makalah ini ruang lingkupnya

terbatas pada tempat kerja atau w"rkplace.

Jenis Kebisingan

Kebisingan dapat dibedakan menjadi * jenis yaitu:

a. Steadyn"ise b. Intermitten n"ise

c. &luctuating n"ise

d. Impulsi0e n"ise

e. Impact n"ise

Kebisingan di tempat kerja dapat terdiri dari k"mbinasi kelima jenis bising

diatas# bergantung dari sumber bising yang ada di tempat tersebut. Parameter suara

atau bising yang penting adalah intensitas dan frekuensi.

Pengukuran Kebisingan

=i dalam industry# pengukuran kebisingan dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

$. >ntuk mengakses keterpaparan kebisingan tenaga kerja yang dikaitkan dengan

risik" kerusakan pendengaran atau gangguan k"munikasi.

2. >ntuk mengakses sumber bising sebagai dasar tindakan pengendalian.

. >ntuk melihat sejauh mana kepatuhan terhadap peraturan perundang4undangan.

Pengukuran kebisingan dapat menggunakan S"und -e0el 1eter# sebuah s"und

le0el meter pada prinsipnya terdiri dari: micr"ph"ne# fre?uency weighting netw"rks#

dan amplifier. S"und le0el meter yang lengkap biasanya mempunyai perangkat untuk 

analisa frekuensi +"cta0ebandanaly3er%. Analisa frekuensi ini diperlukan untuk 

memper"leh data spectrum frekuensi dari sumber bising yang k"mpleks. Selanjutnya

data ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengendalian termasuk sebagai dasar 

 pemilihan suatu alat pelindung telinga.

=alam suatu s"und le0el meter dengan grade yang baik biasanya dilengkapi

 juga dengan fasilitas 6?ui0alent @"ntinu"us S"und -e0el atau -e?. Kebisingan lebih

mudah terbaca bila menggunakan -e?# karena -e? mengukur besarnya energy suara

yang berfluktuasi dan memberikan suatu le0el kebisingan yang e?ui0alent dengan

suara yang tidak berfluktuasi secara kntinyu dengan kandungan energy yang sama.

Pinsi! Kesamaan "negi

Keterpaparan kebisingan tidak berarti hanya dipengaruhi tingkat kebisingan

saja# tetapi juga lamanya terpapar. !ertambahnya d! berarti bahwa energy akustik 

yang sampai ke telinga akan menjadi 2 kali lipat. Ini berarti bila sese"rang terpapar )*

d! selama ) jam akan e?ui0alent dengan terpapar 5 jam "leh tingkat kebisingan ))

d!.

Ni#ai Ambang Batas Kebisingan

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 4/11

aktu pemajananhari Intensitas kebisingan d!

) jam )*

5 ))

2 /$

$ /5

menit /($* $

(#* $

#(* $B

#/5 $$2

2)#$2 $$*

$5#B $$)

$#)) $$/

(# $2$

#*2 $25

$#(B $2(#)) $

#55 $

#22 $B

#$$ $/

Tidak !"leh $5

2.2.$ Penga%h Kebisingan

Kebisingan dapat menimbulkan efek4efek yang merugikan terhadap manusia# tidak 

hanya kemungkinan kerusakan pendengaran tetapi dapat lebih jauh lagi# yaitu

menyebabkan gangguan k"munikasi dan efisiensi kerja# efek4efek yang merugikan

antara lain :

$. Temp"rary hearing l"ss

!ila telinga dipaparkan dengan s"und pressure le0el yang sedang atau tinggi

untuk waktu yang singkat# temp"rary hearing l"ss mungkin akan dialami. ,al

ini dapat ditandai dengan adanya kenaikan tingkat ambang pendengaran. TTS

 bisa juga disertai dengan telinga yang berdengung secara k"ntinyu yang

disebut tinitus. 9ec"0ery dari efek ini memerlukan waktu dan tergantung pada

tingkat paparan kebisingan. !ila paparan kebisingan begitu hebat atau sering

terjadi berulang4ulang# maka sebelum rec"0ery TTS berlangsung sempurna

kemungkinan akan berubah menjadi Permanent ,earing -"ss.

2. Permanent ,earing -"ss

PTS bisa disebabkan "leh :

$. Trauma akustik 

Suara ledakan hebat dapat memecahkan gendang telinga# merusakkan

"ssicles dan merusak sel sens"r pendengaran dari "rgan c"rti dan

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 5/11

sekitarnya# bila tingkat kebisingan diatas $5 d!# maka kerusakan

 pendengaran akan terjadi.

2. @hr"nic n"ise induced hearing l"ss

Terpapar kebisingan yang berulang4lang dan berlangsung selama bertahun4

tahun dapat menyebaban PTS. 1ula4mula hanya satu frekuensi yang

meningkat ambang pendengarannya# dalam tahap perkembangannya#

gangguan akan merambah pada semua frekuensi pembicaraan akan

mengalami kenaikan ambang pendengaran.

. 7angguan k"munikasi

Kebisingan akan menyebabkan sese"rang akan sulit berk"munikasi satu

dengan yang lain. Kesulitan ini akan muncul terutama apabila tingkat

kebisingan melebihi / d!# pengaruh yang paling berbahaya apabila

kebisingan tersebut menutup suara sinyal tanda bahaya yang seharusnya

didengarkan "leh pekerja# namun karena backgr"und n"ise demikian

tinggi sehingga sinyal tersebut tidak dapat didengar# hal ini bisa

menimbulkan kecelakaan kerja.

5. 6fek4efek lain

Pengaruh kebisingan pada manusia dia antaranya gangguan pada

 pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah meningkat# denyut nadi

 bertambah# 0ertig" serta melebarnya pupil mata sese"rang bila berada di

tempat yang sangat bising. Selain gangguan tersebut# kebisingan dapat

menggangggu k"nsentrasi dan sulit tidur.

2.2.& Pinsi! Pengenda#ian Kebisingan

=ua pendekatan dasar untuk mengendalikan kebisingan adalah :

$. Pengendalian pada sumbernya

Pengendalian kebisingan sebaiknya dimulai dari sumbernya# yaitu dapat

 berupa penggantian peralatan atau mesin yang bising# mem"difikasi mesin#

dan perawatan mesin dengan baik secara peri"dik.

2. 1em"t"ng jalur transmisi kebisingan-angkah4langkah yang dapat dilakukan antara lain : meredup atau meredam

mesin yang bising# menambah jarak antara sumber bising dan pekerja#

membuat ruangan kedap suara# menggunakan bantalan mesin dan anti 0ibrasi.

2.2.' A#at !e#ind%ng te#inga (Pesona# )eaing Pote*tion+

!ila pengendalian kebisingan secara teknis maupun administratif sulit

untuk diterapkan atau tidak berhasil mengurangi tingkat kebisingan sampai batas

yang direk"mendasikan# maka pekerja sebaiknya menggunakan alat pelindung

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 6/11

telinga yang efektif. Pada prinsipnya ada 2 jenis alat pelindung pendengaran#

yaitu :

$. Sumbat telinga

2. Tutup telinga

Sumbat telinga yang baik dapat menahan suara dengan frekuensi tertentu

saja# sehinggga frekuensi untuk pembicaraaan tidak terganggu. Kedua alat

 pelindung diatas tentunya punya kelebihan dan kekurangan masing4masing. ,al

yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alat bantu dengar adalah :

a. 6ar muff lebih 0isible dibanding ear plug.

 b. 6ar muff tidak mudah hilang.

c. 6ar muff dapat digunakan "leh "rang yang memiliki infeksi telinga#

d. 6ar muff c"c"k untuk semua ukuran kepala.

e. 6ar plug membuat telinga k"t"r bila tangan yang memasukkan

terk"ntaminasi.f. 6ar plug jauh lebih murah.

g. 6ar plug lebih nyaman dibanding ear muff pada lingkungan yang panas.

h. 6ar plug tidak diganggu "leh pemakai yang berkacamata dan berambut

 panjang.

i. 6ar plug lebih praktis jika dipakai dalam lingkungan c"nfined space.

2., Pen*ahayaan

2.,.1 Definisi

Intensitas pencahayaanpenerangan di tempat kerja idmaksudkan untuk memberikan

 penerangan kepada benda4benda yang merupakan "bject kerja# peralatan# atau mesin

dan pr"ses pr"duksi serta lingkungan kerja. >ntuk itu diperlukan internsitas

 penerangan yang "ptimum. Selain menerangi "bject kerja# penerangan juga

diharapkan cukup memadai menerangi keadaan sekelilingnya +!adan Statistik 

 'asi"nal# 25%

2.,.2 Fakto fakto yang mem!enga%hi !eng#ihatan

!eberapa fakt"r yang dapat mempengaruhi penglihatan menurut =yer dan 1"rris

+$//% adalah : +Padmanaba @79# 2B%

$. &akt"r usia

!ertambahnya uisia menyebabkan lensa mata beragsur angsur kehilangna

elatstisnya# dan agak kesulitan melihat pada jarak dekat. ,al ini akan

menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan ketika mengerjakan sesuatu pada

 jarak dekat# demikian pula penglihatan jauh.

2. &akt"r penerangan

-uminasi adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan "leh permukaan "bjek.

<umlah sumber cahaya yang tersedia juga mempengaruhi kepekaan mataterhadap warna tertentu. Tingkat luminasi juga akan mempengaruhi

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 7/11

kemampuan mata melihat "bjek gambar dan pada usia tua diperlukan

intensitas penerangan lebih besar untuk mlihat "bjek gambar. Semakin besar 

luminasi dari sebuah "bjek# rincian "bjek yang dapat dilihat "leh mata juga

akan semakin bertambah.

. &akt"r silau +glare%

1enurut granjean +$//)% silau adalah suatu pr"ses adaptasi yang berlebihan

 pada mata sebagai akibat dari retina terkena sinar yang berlebihan

5. &akt"r >kuran Pupil

Agar jumlah sinar yang diterima sinar sesuai# maka "t"t iris akan mengatur 

ukuran pupil

*. &akt"r Sudut dan Ketajaman penglihatan

Sudut penglihatan +0isual angle% sebagai sudut yang berhadapan dengan "bjek 

 pada mata.

2.,., Sistem Pen*ahayaan

1enurut prabu +2/% # menyebutkan bahwa ada * sistem pencahayaan di ruangan#

yaitu :

Sistem Pen*ahayaan -angs%ng (die*t #ighting+

Pada sistem ini /4$C cahaya diarahkan secara langssung ke benda yang perlu

diterangi. >ntuk efek yang "ptimal# disarankan langit4langit# dinding# serta benda

yang ada di dalam ruangan perlu diberi awarna cerah agar tampak menyegarkan.

Pen*ahayaan Semi -angs%ng ( semi die*t #ighting+

Pada sistem ini B4/C cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi#

sedangkan sisanya dipantulkan ke langit4langit dan dinding. =engan sistem ini

kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi.

Sistem Pen*ahayaan Dif%s (genea# diff%se #ighting+

Pada sistem ini setengah cahaya 54BC diarahkan pada benda yang perlu disinari#

sedangkan sisanya dipantulkan ke langit4langit dan dinding. =alam pencahayaan

sistem ini termasuk sistem direct4indirect. Dakni memancarkan setengah cahaya ke

 bawah dan sisanya ke atas. Pada system ini masalah bayangan dan kesilauan masih

ditemu.

Sistem Pen*ahayaan Semi Tidak -angs%ng (semi indie*t #ighting+

Pada Sistem ini B4/ C cahaya diarahkan ke langit4langit dan dinding bagian

atas# sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. >ntuk hasil yang "ptimal

disarankan langit4langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada

system ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

Sistem Pen*ahayaan Tidak -angs%ng (indie*t #ighting+

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 8/11

Pada sistem ini /4$ C cahaya diarahkan ke langit4langit dan dinding

 bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh

langit4langit dapat menjadi sumber cahaya# perlu diberikan perhatian dan

 pemeliharaan yang baik. Keuntungan system ini adalah tidak menimbulkan bayangan

dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi efisien cahaya t"tal yang jatuh

 pada permukaan.

Tingkat Peneangan Bedasakan Jenis Pekeaan

<enis

Pekerjaan

@"nt"h Pekerjaan Tingkat Penerangan yang

dibutuhkan +-u8%

Tidak

teliti

Penimbunan barang )4$(

Agak teliti Pemasangan +tak teliti% $(4*Teliti 1embaca

1enggambar 

*4(

Sangat

teliti

Pemasangan (4$

Sumber : ,igiene Perusahaan dan Kesehatan kerja# 2$2

9ek"mendasi tingkat pencahayaan lingkungan berdasarkan jenis kegiatan tingkat

 pencahayaan minimal berdasarkan K616'K6S 9I.' $5*16'K6SSK;II2.

$. Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus adalah $ lu8 pada ruangan

 penyimpanan dan ruang peralatan yang memerlukan pekerjaan k"ntinu.

2. Pekerjaan kasar terus menerus adalah 2 lu8 pada pekerjaan dengan mesin

dan perakitan kasar.

. Pekerjaan rutin adalah lu8 pada ruang administrasi# ruang c"ntr"l#

 pekerjaan mesin dan perakitan.

5. Pekerjaan agak halus * lu8 pada pembuatan gambar atau bekerja dengan

mesin kant"r# pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin.

*. Pekerjaan halus adalah $ lu8 pada pemilihan warna# pemr"sesan tekstil#

 pekerjaan mesin halus dan perakitan halus.

B. Pekerjaan amat halus adalah $* lu8 pada mengukir dengan tangan dan

 perakitan yang sangat halus# tidak menimbulkan bayangan.

(. Pekerjaan terinci adalah lu8 pada pemeriksaan pekerjaan# perakitan

sangat halus tidak menimbulkan bayangan.

2./ 0etaan

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 9/11

=alam kehidupan sehari4hari kita sering tidak menyadari bahwa sebenarnya

alat transp"rtasi seperti: bus# kereta api# dan m"bil adalah sumber paparan 0ibrasi.

Selain itu tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannnya juga tidak lepas dari paparan

0ibrasi terutama mereka yang menggunakan handt""l# mesin pr"duksi atau kendaraan

 berat.

Sebagaimana halnya dengan suara# ada yang bisa dinikmati misalnya music

atau yang bersifat mengganggu seperti mesin suara pabrik. Eibrasi pada manusia

dapat juga nyaman atau tidak nyaman. Eibrasi yang menyenangkan dapat berupa

 j"gginglari dan menari. Sedang yang membuat tidak nyaman dapat dijumpai pada

hand held p"wer t""l atau mengemudi diatas jalan berbatutidak rata. Ada 2 jenis

0ibrasi pada manusia yaitu h"le !"dy Eibrati"n +!E% dan ,and Arm 0ibrati"n

+,AE%. !E ditransmisikan ke tubuh melalui permukaan penyangga +kaki# pantat#

 punggung%. Sese"rang yang mengemudikan kendaraan akan terpapar 0ibrasi melalui

 pantat dan punggung. ,AE ditransmisikan ke telapak tangan dan lengan# 0ibrasi

tersebut terutama dialami "leh "perat"r alat alat getar. Sistem !E dan ,AE secara

mekanis berbeda# "leh karena itu masing4masing dipelajari secara terpisah.

Kete!a!aan Tehada! B

Terpapar terhadap !E dapat menyebabkan kerusakan fisik permanen atau

gangguan pada system saraf. Terpapar setiap hari "leh !E selama bertahun tahun

dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius# sebagai c"nt"h ischemic lumbal yang

mempengaruhi tulang belakang bagian bawah# selain itu system sirkulasi dan ur"l"gi

 juga terganggu.

Terpapar !E dapat mengganggu system saraf pusat. 7ejala dari gangguan

ini biasanya akan muncul selama atau segera setelah terpapar getaran. !iasanya gejala

 berupa kelelahan# ins"mnia atau sakit kepala. !anyak "rang mengalami gejala

tersebut setelah melakukan perjalanan panjang dengan m"bil atau kapal. 'amun

demikian gejala biasanya akan hilang setelah beristirahat beberapa saat.

Kete!a!aan Tehada! )A

Terpapar setiap hari "leh ,AE selama bertahun4tahun dapat menyebabkan

kerusakan fisik permanen# yang umumnya dikenal sebagai Fwhite finger syndr"meG

atau dapat menyebabkan kerusakan persendian dan "t"t4"t"t jari atau lengan. hite

finger syndr"me ditandai dengan memutihnya jari4jari yang disebabkan "leh

kerusakan pembuluh darah dan saraf pada jaringan lunak. 7ejala biasanya

mempengaruhi satu jari pada mulanya selanjutnya jhari4jari yang lain akan

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 10/11

terpengaruh apabila terpapar ,AE berlanjut. =alam sebagian besar kasus4kasus

 bergejala akan menyerang pada kedua tangan. Pada tahap awal hite finger 

syndr"me gejalanya berupa sensasi gatal# mati rasa dan hilangnya c"ntr"l pada jari4

 jari yang dipengaruhi. ,ilangnya rasa dan c"ntr"l dan jari4jari dapat mengundang

 bahaya secara langsung dan seketika. Kerusakan sendi4sendi jari atau siku sering

disebabkan "leh paparan 0ibrasi yang dihasilkan "leh alat seperti asphalt hammers

dan r"ck drill dalam jangka panjang. Kerusakan ini menyebabkan sakit di persendian

dan "t"t4"t"t lengan dengan disertai bekurangnya c"ntr"l dan kekuatan "t"t lengan.

9esp"ns &rekuensi dari Tubuh 1anusia

Eibrilasi mekanis dari sebuah mesin disebabkan "leh k"mp"nen k"mp"nen

mesin yang bergerak. Setiap gerakan k"mp"nen mempunyai frekuensi tertentu.

Eibrasi keseluruhan yang ditransmisikan ke seluruh tubuh manusia diabangun "leh

frekuensi yang berbeda dari 0ibrilasi yang terjadi secara simultan. 1erupakan

kenyataan yang perlu dipertimbangkan bila mengukur 0ibrasi karena masing4masing

tubuh manusia sensifitasnya tidak sama untuk setiap kisaran frekuensi 0ibrilasi.

>ntuk mengetahui mengapa bagian tubuh manusia ada yang sensiti0e da nada

yang tidak sensiti0e terhadap beberapa frekuensi 0ibrilasi# maka perlu dipandang

 bahwa tubuh manusia merupakan system mekanis. System ini demikian k"mpleks

karena adanya kenyataan bahwa :

a. 1asing4masing bagian tubuh mempunyai sensifitas terbesar pada kisaran

frekuensi yang berbeda.

 b. Tubuh manusia tidak simetris.

c. Tidak ada dua "rang yang meresp"n 0ibrilasi dengan cara yang tepat sama.

Karena tubuh manusia tidak simetris# maka resp"nnya terhadap 0ibrilasi

tergantung pada arah dimana 0ibrilasi dikenakan. !E sebaiknya diukur dalam arah

system k""rdinat "rth"g"nal. Arah l"ngitudinal +kepala ke ujung kaki% disebut sumbu

H. =alam arah ini tubuh paling sensiti0e terhadap 0ibrilasi dalam kisaran frekuensi 54

) ,H. 9esp"n tubuh terhadap 0ibrilasi dalam sumbu ; +depan ke belakang% dan

sumbu D +samping ke samping% tidak berbeda dan dalam sumbu ; dan D ini resp"n

terbesar pada frekuensi $42 ,3.

>ntuk system ,AE# resp"n frekuensi terhadap 0ibrilasi adalah sama untuk 

semua sumbu. leh karena itu# tidak menjadi masalah apakah sumbu ;#D dan H yang

diambil dalam pengukuran 0ibrilasi. ,AE mempunyai sensitifitas terbesar pada

kisaran frekuensi $24$B ,3.

7/18/2019 Bab II Hiperkes Kunjungan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-hiperkes-kunjungan 11/11

Pengukuran Eibrasi

Adalah penting untuk mengukur 0ibrasi manusia secara akurat# sehingga suatu

assessment dapat dibuat untuk :

$. Ketidaknyamanan yang dihasilkan "leh 0ibrasi

2. Kemungkinan bahaya dari bagian tubuh yang terpapar 

=ari pengukuran yang akurat dapat diambil step step yang perlu untuk 

mempengaruhi kedua fakt"r diatas. Akurasi dari pengukuran 0ibrasi tergantung pada

kualitas transducer dan analisis sebuah alat yang digunakan. Transducer atau

acceler"meter yang sekarang banyak digunakan untuk pengukuran 0ibrasi adalah

 pie3"electric acceler"meter. 9esp"nnya meliputi seluruh frekuensi yang penting

dalam pengukuran 0ibrasi pada manusia. Acceler"meter yang dipilih sebaiknya yang

 berbentuk kecil :

a. Eibrasi yang sedang diukur tidak terganggu "leh keberadaannya

 b. Tidak mengganggu "perat"r dalam menjalankan alat

Pengendalian Eibrasi

A. Pada h"le b"dy Eibrati"n +!E%

Tujuan utama pada pengendalian 0ibrasi adalah mengurangi banyaknya

 bahaya 0ibrasi dengan meredam res"nansi yang timbul tanpa menimbulkan frekuensi

res"nansi yang baru. @aranya antara lain :

a. 1emperbaiki atau meredam langsung getaran pada sumbernya

 b. 1emberi bantalan lunak antara tempat duduk pengemudi dengan bagian tubuh

 pengemudi

c. 1enggunakan sepatu peredam getaran bila sumber getar merambat melalui

klaki

d. 1engurangi waktu terpapar 

!. Pada ,and Arm Eibrati"n

7etaran pada ,AE dapat dikendalikan dengan cara :

a. 1emberikan damping pada bagian peralatan

 b. 1enyisipkan damping antara peralatan dan tangan