tugas akhir hiperkes

27
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengantar Penyakit Akibat Kerja”. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah tentang Dasar-Dasar K3.Dalam pembuatan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan.Berkat bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan dikemudian hari. saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.amin Penulis

Upload: citra-cicitcuit

Post on 28-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas akhir hiperkes

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang

Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam

senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat,

keluarga serta sahabat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengantar

Penyakit Akibat Kerja”.

Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah tentang Dasar-

Dasar K3.Dalam pembuatan makalah ini terdapat kesulitan dan hambatan.Berkat bantuan,

bimbingan, arahan dan dukungan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan

dengan baik.Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih.

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan dikemudian hari.

saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua.

Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.amin

Penulis

Page 2: tugas akhir hiperkes

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………… ii

Daftar isi …………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1

A. Latar belakang ……………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Penulisan ………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A.Landasan teori tentang k3

B.Teori tentang kecelakan kerja atau penyakit akibat kerja

C.Teori tentang tindakan preventif,kuratif,dan rehabilitatif

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………… 3

A.penjelasan masalah penyakit akibat kerja………………………..

BAB IV PENUTUP ……………………………………… 8

A. Kesimpulan ……………………………………… 8

B. Saran ………………………………………………… 8

Daftar Pustaka …………………………………………………… 9

Page 3: tugas akhir hiperkes

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang tidak

nyaman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut Internasional Labor Organization

( ILO) setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit atau yang

disebabkan oleh pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan

sisanya adalah karena penyakit akibat kerja dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat

hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya.masalah kesehatan nya antara lain ketulian, gangguan

muskulosaltel,gangguan reproduksi dan lain-lain.

Wawasan para pengusaha mengenai kesehatan kerja masih rendah.Itulah sebabnya segala

penyakit akibat kerja sering dianggap biasa Padahal, banyak penyakit muncul justru di

lingkungan kerja, terutama yang berhubungan dengan bahan kimia dan fisika. Sebagai contoh

mereka yang bekerja di pabrik sepatu atau garmen. Telapak tangan menjadi kapalan atau gatal-

gatal.Oleh sebab itu perlu diadakanya penyuluhan maupun sosilisasi untuk para pekerja agar

mereka mengetahui bahaya penyakit akibat kerja.

Penyakit akibat kerja dapat di bagi menjadi tiga yaitu penyakit akibat bahan kimia, fisika,

dan biologi .

Penyakit sistem organ seperti pernapasan, kulit, otot rangka dan kanker akibat kerja

merupakan penyakit akibat biologi.sedangkan penyakit akibat bahan fisika seperti radiasi,

kebisingan, getaran, suhu yang ekstrem, dan sebagainya.Dan penyakit akibat kimia dapat pemicu

terjadinya kanker prostat, payudara, kanker paru-paru, dan kanker hati.

B. Tujuan

Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko

kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dan meningkatkan kenyamanan pekerja dalam

bekerja

Page 4: tugas akhir hiperkes

K3 juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah

kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat

disekitar tempat kerja,

Dan k3 juga mempunyai beberapa tujuan seperti:

1. Mengetahui defenisi penyakit akibat kerja

2.Mengetahui identifikasi penyakit akibat kerja

3.Mengetahui criteria umum penyakit akibat kerja,

4. Mengetahui fakor yang menjadi penyebabnya,

5. cara mendiagnosa penyakit akibat kerja.

6. Mengetahui pencegahan penyakit akibat kerja

C. Manfaat

Manfaat k3 sama hal nya dengan peranan k3 yaitu sebagai suatu kegiatan organisasi yang

bekerja secara efisien dan menghasilkan produk yang aman dengan menggunakan sumber-

sumber manajemen seperti SDM,Mesin-mesin/peralatan,Material/bahan baku.Dalam sumber

daya manusia(SDM) k3 juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemilihan tenaga

kerja.

Page 5: tugas akhir hiperkes

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A.Landasan teori tentang k3

k3 adalah aplikasi penerapan beberapa keilmuan dari berbagai karateristik yang dapat

menimbulkan keselamatan orang atau pekerja dan alat-alat pada lingkungan kerja.Ini merupakan

berbagai disiplin profesi ilmu pengetahuan seperti fisika,kimia,biologii dan ilmu perilaku yang

meliputi industri,transportasi,penyimpanan,dan pengelolahan material yang berbahaya,kegitan

rekreasi dan pertunjukan.K3 merupakan kepanjangan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja.K3

merupakan hal yang wajib diterapkan diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit,

pabrik, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, maupun militer.

Tidak hanya itu K3 juga mempunyai beberapa pengertian antara lain adalah:

K3 merupakan “Spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta prakteknya yang

bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya

baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap

penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan

lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Kegiatan K3 adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat

melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat

terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Secara Etimologis, K3 adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar

tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar

setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Keilmuan, K3 adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari

tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja

Page 6: tugas akhir hiperkes

Secara filosofi, K3 adalah Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian

tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya

mencapai adil, makmur dan sejahteraDalam pelaksanaan K3 ini banyak yang perlu diperhatikan

untuk pengendalian bahaya yang ada di tempat kerja yakni Substitusi, eliminasi dan penggunaan

APD.

1. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Perusahaan dan rumah sakit

Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat saling berkaitan.Pekerja yang menderita

gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan

kerja. Di negara maju banyak pakar tentang kesehatan dan keselamatan kerja dan banyak buku

serta hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan tenaga kerja yang telah diterbitkan.Di era

globalisasi ini kita harus mengikuti trend yang ada di negara maju.Dalam hal penanganan

kesehatan pekerja, kitapun harus mengikuti standar internasional agar industri kita tetap dapat

ikut bersaing di pasar global.Dengan berbagai alasan tersebut rumah sakit pekerja merupakan hal

yang sangat strategis. Ditinjau dari segi apapun niscaya akan menguntungkan baik bagi

perkembangan ilmu, bagi tenaga kerja, dan bagi kepentingan (ekonomi) nasional serta untuk

menghadapi persaingan global.

Di ero global ini rumah sakit merupakan pusat rujukan khususnya untuk kasus-kasus

kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Diharapkan di setiap kawasan industri didirikan rumah

sakit sehingga memudahkan pekerja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

komprehensif. Tetapi juga harus didukung dengan meluluskan spesialis kedokteran okupasi yang

lebih banyak lagi.Kelemahan dan kekurangan dalam pendirian rumah sakit pekerja dapat

diperbaiki kemudian dan jika ada penyimpangan dari misi utama berdirinya rumah sakit tersebut

harus kita kritisi bersama.

Kecelakaan kerja adalah salah satu dari sekian banyak masalah di bidang keselamatan dan

kesehatan kerja yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan materi.Salah satu upaya dalam

perlindungan tenaga kerja adalah menyelenggarakan P3K di perusahaan sesuai dengan UU dan

peraturan Pemerintah yang berlaku.Penyelenggaraan P3K untuk menanggulangi kecelakaan yang

Page 7: tugas akhir hiperkes

terjadi di tempat kerja.P3K yang dimaksud harus dikelola oleh tenaga kesehatan yang

professional.

Yang menjadi dasar pengadaan P3K di tempat kerja adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang

keselamatan kerja; kewajiban manajemen dalam pemberian P3K, UU No.13 Tahun 2000 tentang

ketenagakerjaan, Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.03/Men/1982 tentang

Pelayanan Kesehatan Kerja ; tugas pokok meliputi P3K dan Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.

05/Men/1995 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Pada dekade belakangan ini perkembangan dunia industri berjalan dengan pesat, demikian

juga tuntutan terhadap kualifikasi pekerjaannya serta pelayanan kesehatan pada kelompok

pekerja di industri.Konsep pelayanan kesehatan kerja bagi pekerja juga mengalami kemajuan

yang pesat seiring dengan perkembangan dunia industri.Perusahaan adalah tempat bertemunya

dua pihak yang berkepentingan. Undang-undang yang memberikan perlindungan terhadap tenaga

kerja adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenaker

No.Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.Atas dasar inilah maka peran tenaga

kesehatan kerja sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan Undang-undang

tersebut di atas.

Tenaga Kesehatan yang bekerja di perusahaan merupakan Ahli Kesehatan Kerja (occuptional

health specialist) yang bekerja dalam komunitas pekerja dan menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang berhubungan dengan tempat kerja dan berfokus pada keselamatan kerja, serta

menggunakan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian efek yang merugikan selama

interaksi pekerja dengan tempat kerja.Tenaga kesehatan yang bekerja di perusahaan selain harus

mahir dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit-penyakit akibat kerja,

mengetahui cara-cara pencegahan, diagnosis dini dan usaha-usaha lain dalam memberantas

penyakit akibat kerja, mengetahui faktor-faktoryang menyebabkan hubungan kerja yang kurang

baik, berkurangnya gairah kerja, serta hal-hal lain, ia juga harus mempunyai etika tenaga

kesehatan dalam tugas mereka.

Fungsi seorang Ahli Kesehatan Kerja di perusahaan sebenarnya sangat bergantung pada

kebijakan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup upaya kesejahteraan dan keselamatan

Page 8: tugas akhir hiperkes

kerja. Posisi Ahli Kesehatan Kerja kesehatan kerja disini unik dan merupakan posisi Ahli

Kesehatan Kerja seringkali lebih dekat dan lebih akrab dengan pekerja-pekerja dibandingkan

dengan pihak manajemen perusahaan,Etika tenaga kesehatan kerja yang didalamnya dikuti

adanya kesadaran akan pilihan dari pihak manajemen, pihak tenaga kerja, dan dari masyarakat

sekitar perusahaan.

Ada beberapa hal penting yang harus mendapatkan perhatian sehubungan dengan

pelaksanaan K3 perkantoran, yang pada dasarnya harus memperhatikan 2 (dua) hal yaitu indoor

dan outdoor, yang kalau diurai seperti dibawah ini :

1. Konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap bahaya

kebakaran serta kode pelaksanaannya.

1. Jaringan elektrik dan komunikasi.

2. Kualitas udara.

3. Kualitas pencahayaan.

4. Kebisingan.

5. Pemeliharaan.

Di dalam sektor industri yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan K3 ini adalah tim

ahli K3 yang telah mendapatkan sertifikasi dari

B.Teori tentangkecelakan kerja dan penyakit akibat kerja

 Berikut ini adalah beberapa defenisi kecelakaan Kerja menurut beberapa ahli :

Defenisi Kecelakaan Kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker)

Nomor: 03/Men/1998 adalah   suatu kejadian yang tidak dikehendaki  dan tidak diduga

semula yang dapat menimbulkan  korban jiwa dan harta benda.

Page 9: tugas akhir hiperkes

Menurut Foressman Kecelakaan Kerja adalah terjadinya suatu kejadian akibat kontak

antara ernegi yang berlebihan (agent) secara acut dengan tubuh yang menyebabkan

kerusakan jaringan/organ atau fungsi faali.

Sedangkan defenisi yang dikemukakan oleh Frank E. Bird Jr. kecelakaan adalah suatu

kejadian yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan

harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi

yang melebihi ambang batas atau struktur.

Kecelakaan kerja (accindent) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak di inginkan

yang merugikan terhadap manusia, merusakan harta benda atau kerugian proses

(Sugandi, 2003)

WordHealthOrganization (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian

yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya, sehingga menghasilkan

cidera yang riil

Secara umum Kecelakaan kerja di bagi menjadi dua golongan.

Kecelakaan industri (Industrial Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja

karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.

Kecelakaan dalam perjalanan (Community Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar

tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja

Beberapa teori tentang penyebab Kecelakaan Kerja

Banyak Faktor yang dapat menjadinya sebabnya kecelakaan kerja.Ada faktor yg m’rupakan

unsur tersendiri dan beberapa diantaranya adalah faktor yg menjadi unsur penyebab bersama-

sama.

Beberapa teori yang banyak berkembang adalah :

Page 10: tugas akhir hiperkes

1. Teori kebetulan murni ( pure chance   theory) mengatakan bahwa kecelakaan terjadi

atasKehendak Tuhan, secara alami dan kebetulan saja kejadiannya, sehinggatak adapola

yang jelas dalam rangkaian peristiwanya.

2. Teori Kecenderungan (Accident Prone Theory), teori ini mengatakan pekerja tertentu

lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung

untuk mengalami kecelakaan.

3. Teori tiga faktor Utama (There Main Factor Theory), mengatakan bahwa penyeba

kecelakaan adalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri.

4. Teori Dua Factor (Twa Factor Theory), mengatakan bahwa kecelakaan kerja disebabkan

oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action)

5. Teori Faktor manusia (human fctor theory), menekankan bahwa pd akhirnya semua

kecelakaan kerja, langsung dan tdk langsung disebabkan kesalahan manusia.

6. Teori Domino (domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di

dalam teori domino Henirich, yang intinya adalah

Lebih lanjut, teori mengenai terjadinya kecelakaan kerja dapat di upayakan pencegahannya

dengan mekanisme terjadinya kecelakaan kerja di uraikan “domino seguence “ berupa berikut

ini.

1. Ancestry and social enviroment, yakni pada org yg keras kepala m’punyai sifat tidak

baik yg di peroleh krn factor keturunan, pengaruh ling & penddk, m;gakibbat seseorang

bekerja kurang hati 2& banyak m’buat kesalahan.

2. Fault of person, mrpkan rangkaian dr faktor ketrunan & lingnya, yang menjurus pada

tindakan yg salah dlm m’lakukan pekerjaan

3. Unsafe Act and or mechanical or Physical hazard, tindakan berbahaya disertai bahaya

mekanik dan fisik lain, memudahkan terjadinya rangkaia berikutnya.

4. Accident, peristiwa kecelakaan yg menimpa pekerja dan umumnya disertai oleh berbagai

kerugian

5. Injury, kecelakaan m’gakibatkan cedera/lika ringan maupn berat menuju kecacatan dan

bahkan kematian.

Page 11: tugas akhir hiperkes

Dalam banyak literatur beberapa ahli menjabarkan bahwa meningkatkan kecelakaan kerja juga

menggambarkan tentang kemerosotan suatu bangsa, berikut adalah beberapa indikasi

kemunduran suatu bangsa menurut Thomas Lickona :

1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja

2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk

3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan

4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas, dan alkohol

5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk

6. Penurunan etos kerja

7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru

8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik sebagai individu dan warga negara

9. Ketidakjujuran yang telah membudaya

10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesame

Penyakit akibat kerja

Dampak yang ditimbulkan dari munculnya bahaya kesehatan kerja diantaranya berbentuk

penyakit akibat kerja.penyakit akibat kerja dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:

1.aspek medis

2.Asep legal

Jenis menyakit akibat kerja dapat dibagi menjadi 6 yaitu

1.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia

2.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan fisik

3.jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan biologo

4.jenis penyakit system target organ pernafasan

5.jenis penyakit system organ kulit

Page 12: tugas akhir hiperkes

6.kanker akibat kerja

Untuk mengidentifikasi penyakit akibat kerja diperlukan bebrapa hal,yaitu:

1.Hubungan pemanjaan efek antara lingkungan atau aktifitas kerja yang spesifik

2.penyakit timbul pada sekelompok orang dengan frekuensi morbiditas diatas rata-rata

masyarakat lainya.

C.teori tentang tindakan preventif (pencegahan).kuratif(pengobatan) dan rehabilitative

(pemulihan) pada kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja

Dalam kecelakan kerja maupun penyakit akibat kerja dapat dilakukan beberapatindaka yaitu:

1.Tindakan Promotif

tindakan promotif merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan

a. Penyuluhan kesehatan

b. Peningkatan gizi

c. Pemeliharaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga teratur

f. Rekreasi

g. Pendidikan seks

2. Tindakan Preventif

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,

keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

a. Imunisasi

Page 13: tugas akhir hiperkes

b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumah

c. Pemberian vitamin A, Iodium

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui

3. Tindakan Kuratif

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan

melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit dirumah

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis

d. Perawatan buah dada

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Rehabilitatif

Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang

menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:

a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya

b. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll

Page 14: tugas akhir hiperkes

BAB III

PEMBAHASAN

1. Defenisi Penyakit Akibat Kerja

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang di derita karyawan yang berhubungan

dengan kerja baik factor resiko karena kondisi tempat,peralatan kerja, material yang

dipakai, proses produksi, cara kerja , limbah perusahan dan hasil produksi.Penyakit Akibat Kerja

adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan

kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man

made disease. 

Contoh penyakit akibat kerja adalah penyakit silikosis yang di sebab kan oleh Debu silika

bebas yang banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang

mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juka banyak terdapat di

tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara

sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika

akan keluar dan terdispersi ke udara bersama – sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina,

oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Penyakit ini ditandai dengan batuk-batuk yang terjadi secara terus menerus.yang

diakibatkan oleh debu silika. Batuk ini seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkah

sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya

mudah sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan

kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja

jantung

Oleh sebab itu kita sebagai tenaga medis kita harus mengadakan sosialisasi atau terjun langsung

ke lapangan untuk menyosialisasikan bahaya-bahaya yabg timbul akibat debu silika.agar pekerja lebih

berhati-hati dalam bekerja

Karena banyak nya penyakit yang di akibat oleh berbagai macam penyakit di tempat kerja maka

WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :

1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis.

2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.

Page 15: tugas akhir hiperkes

3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab

lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.

4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya

asma.

Karena adanya penyakit silikosis maka dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu

nya dengan melalu pendekatan,yaitu sebagai berikut:

a) Pendekatan epidemiologis (komunitas)

Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit: Kekuatan asosiasi, konsistensi,

spesifisitas, hubungan waktu, hubungan dosis

b) Pendekatan klinis (individu)

Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja: diagnosis klinis, pajanan yang dialami, hubungan

pajanan dengan penyakit, pajanan yang dialami cukup besar, peranan faktor individu, faktor lain

di luar pekerjaan, diagnosis PAK atau bukan PAK

Kriteria Umum Penyakit Akibat Kerja

Kriteria umum penyakit akibat kerja :

• Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit

• Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada

pada masy. Umum

• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja

. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung pada bahan yang digunakan

dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja, sehingga tidak mungkin disebutkan satu

per satu. Pada umumnya faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan:

1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi,

vibrasi, penerangan lampu yang kurang baiik

Page 16: tugas akhir hiperkes

2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat

dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.

3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur

4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja

5. Golongan psikososial : lingkungan kerja yang mengakibatkan stress.

Penyakit silikosis dapat di golongkan sebagai penyakit kimiawi,fisiologis dan psikososial

karena penyebab utama penyakit ini adalah debu yang dihirup secara terus menerus dan kurang

nya pengetahauan pekerja tentang penting nya keselamatan bekerja.

penyakit silikosis dapat di lakukan berbagai macam pencegahan yaitu:

• Pencegahan awal (primer)

Penyuluhan perilaku K3 yang baik olahraga

• Pencegahan setempat (sekunder)

pengendalian melalui undang-undan pengendalian melalui administrasi/organisasi

pengendalian secara teknis (substitusi, ventilasi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri)

• Pencegahan dini (tertier)

pemeriksaan kesehatan berkalaPenatalaksanaan kasus -> cepat dan tepat

Upaya rehabilitasi

Page 17: tugas akhir hiperkes

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan dan linkungan

kerja.Identifikasi penyakit akibat kerja dilakukan melalui pendekatan epidemiologis( komunitas )

dan pendekatan klinis ( individu ).Adapun criteria umum dari penyakit akibat kerja adalah

adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit,adanya fakta bahwa frekuwensi

kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi dari pada pada masyarakat umum,dan

penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja. Penyebabnya

dibagi dalam 4 golongan yaitu golongan fisik, kimia, biologis , fisiologis dan mental psikologis.

Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu

pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya

secara tepat. Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai

pedoman:Tentukan Diagnosis klinisnya,Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama

ini,Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut , Tentukan

apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit

tersebut,Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi , Cari

adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit , buat keputusan apakah

penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya

Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pencegahan awal , pencegahan

setempat dan penccegahan dini.Dalam pelaksanaan K3 perkantoran perlu memperhatikan 2(dua) hal

penting yakni indoor dan outdoor. Baik perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya

dan operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap

jaringan elektrik dan komunikasi, kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata

ruang dan alat), hygiene dan sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai

penggunaan komputer.

Page 18: tugas akhir hiperkes

Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi factor fisik, kimia,

biologi, ergonomic dan psikososial yang mempengaruhi pekerjaan dalam

melaksanakanpekerjaannya.(2) Kesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang

ditunjukkan untuk mengenal mengevaluasi dalam mengendalikan semua factor-faktor dan stress

lingkungan ditempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kesejahteran,

kenyamanan dan efisiensi dikalangan pekerjaan dan masyarakat

Mencegah timbulannya kecerdasan dan penyakit akibat kerja melalui usaha-kungan usaha

pengenalan (recognition), penilaian (evaluasi), dan pengendalian (contol) bahaya lingkungan

kerja atau accupational health hazards

Menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman, memberikan

keuntungan baik kepada perusahan maupun kepada karyawan, guna meningkatkan derajat

kesehatan, moral dan produktivitas kerja karyawan.

Saran

Saran – saran

1. Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat poster/leaflet.’

2. Secara umum di setiap unit kerja dibuat poster yang berhubungan dengan pemeliharaan

kebersihan lingkungan kerja.

3. Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja.

4. Mengembangkan sistim pencahayaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan untuk membantu

menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. (secara berkala diukur dengan Luxs Meter)

Page 19: tugas akhir hiperkes

DAFTAR PUSTAKA

Abipraya.2008.Penyakit Akibat Kerja.Diakses pada tanggal 20 November 2010 :

http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/03/19/penyakit-akibat-kerja/

Arief.2010.Penyakit Akibat Kerja. Diakses pada tanggal 20 November 2010 :

www.drarief.com/tag/penyakit-akibat-kerja

Diana, Ditha. - . PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT YG BERHUBUNGAN DG

PEKERJAAN. Diakses pada tanggal 20 November 2010 :

d.yimg.com/kq/groups/11126309/presentasi+PAK-Ditha.ppt

Isfany.2009.Diagnosis Penyakit Akibat Kerja ( PAK ). Diakses pada tanggal 26 November

2010 : http://tuloe.wordpress.com/2009/10/16/diagnosis-penyakit-akibat-kerja/

Siswono.2004.Penyakit Akibat Kerja Dianggap Biasa. Diakses pada tanggal 26 November 2010 :

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1087879021,17828,

Susiloharjo.2010. 5 faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja . Diakses pada tanggal 20 Oktober

2010 : http://susiloharjo.web.id/2010/05/20/5-faktor-penyebab-penyakit-akibat-kerja/