hiperkes ratna

19
HIPERK ES dr. Ratnawati Modul SKN By 2014

Upload: anantyo

Post on 06-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

freeeeee

TRANSCRIPT

Page 1: Hiperkes Ratna

HIPERKES

dr. Ratnawati

Modul SKN

By

2014

Page 2: Hiperkes Ratna

PEMBATASAN

Higiene perusahaan

• Spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknyayang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya ( Sumakmur , 1986)

Kesehatan Kerja

• spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum ( Sumakmur , 1986)

• Kesehatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya (ILO dan WHO)

Page 3: Hiperkes Ratna

Higiene perusahaan dan Kesehatan kerja

Jean Spencer Felton (1990 : 403)

• Industrial Hygiene is devoted that science and art devoted to the recognition, evaluation and control of those environmental factors of stresses, arising in or from workplace, which make causes sickness, impaired health and well being or significant discomfort and inefficiency among workers or among citizen of the community

Felton (1990:20) •Occupation health is the extention of the principles and practice of occupation medicine, to include the conjoint preventive or constructive activities of all members of the occupational health team

Industrial Hygiene •Recognition•Evaluation•Control

Page 4: Hiperkes Ratna

Higiene perusahaan dan Kesehatan kerja

Jean Spencer Felton (1990 : 403)

• Industrial Hygiene is devoted that science and art devoted to the recognition, evaluation and control of those environmental factors of stresses, arising in or from workplace, which make causes sickness, impaired health and well being or significant discomfort and inefficiency among workers or among citizen of the community

Industrial Hygiene •Recognition : Walk through survey, pengamatan (potensi bahaya,jenis mesin,tanda peringatan,tanggap darurat•Evaluation : Penilaian dg pengukuran (hasil dibandingkan dg NAB/TLV•Control : Pengawasan/pengendalian (engineering control dan administrative control, APD/PPE))

Page 5: Hiperkes Ratna

Higiene perusahaan dan Kesehatan kerja

Page 6: Hiperkes Ratna

Tujuan Utama Higiene perusahaan dan Kesehatan kerja

• Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja2 bebas untuk kesejahteraan tenaga kerja

•Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yg berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi

Page 7: Hiperkes Ratna

Penjabaran Tujuan Hiperkes

•Pencegahan dan pemberantasan penyakit2 dan kecelakaan2 akibat kerja

•Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja•Pemberantasan kelelahan kerja dan pelipat-gandaan kegairahan serta kenikmatan kerja

•Perawatan dan mempertinggi effisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia•Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan dan masyarakat luas

Page 8: Hiperkes Ratna

Penyebab Rendahnya Produktivitas Kerja

• Penyakit Umum• Penyakit akibat Kerja• Keadaan gizi buruh

• Lingkungan kerja• Perencanaan manusia dan mesin• Mental psikologis

• Kesejahteraan tenaga kerja• Pemahaman produktivitas dan kesehatan• Fasilitas kesehatan • Implementasi perundang-undangan

Page 9: Hiperkes Ratna
Page 10: Hiperkes Ratna

Perbedaan Hiperkes dng Kes Mas No Hiperkes Kesmas

1 Tujuan Utama Kesmas tenaga kerja Kesmas umum

2 Yang diurusi Golongan karyawan yg mudah didekati

Masyarakat yg krg mudah dicapai

3 Pemeriksaan kesehatan

Sebelum kerja dan periodik Sulit melaksanakan pemeriksaan periodik

4 Problem Lingkungan kerja Lingkungan umum

5 Tujuan Pokok Peningkatan Produktivitas Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, produktivitas menonjol kalau terjadi wabah

6 Sumber biaya perusahaan Pemerintah

7 Perkembangan Berkembang setelah revolusi iondustri

Berkembang setelah kemajuan2 di bid ilmu jasad renik

8 Perundanga-undangan

Ruang lingkup tenaga kerja Ilmu Kesehatan

Page 11: Hiperkes Ratna

Sejarah Hiperkes

1966

• Reorganisasi kabinet Ampera, kedudukan dan fungsi Hiperkes dalam aparatur pemerintah, yaitu dgn resminya Dinas Higene perusahaan /Sanitasi Umum dan Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di Departemen Kesehatan, dan Lembaga Higene perusahaan dan kesehatan kerja di Departemen Tenaga Kerja

• Terbentuk yayasan Higene perusahaan di Surabaya

1967 • Berdiri di bandung badan pembina konsultasi Higene perusahaan

1968

• Perintisan fungsi lembaga Nasional Hiperkes kearah pendidikan, pelayanan dan riset terpakai.

• Ahli2 dari WHO dan Ilo datang mengadakan kontak dgn Indonesia

1969

• Seminar Kesehatan dan Produktivitas kerja, merumuskan :

• Ruang lingkup dan tujuan Hiperkes dlm rangka pembangunan Indonesia

• Dimasukkannya proyek pembinaan aHiperkes di Pelita I

1970 • Undang-undang tentang Keselamatan Kerja di Undangkan

Page 12: Hiperkes Ratna

Peraturan perundangan Hiperkes dan Keselamatan Kerja

UU No.13 ttg Ketenaga Kerjaan •Pasal 86 Tentang keselamatan dan kesehatan Kerja•Hanya mengatur masalah umum keselamatan dan kesehatan kerja sedangkan pengaturan yg lebih tehnis diatur dalam undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan peraturan pelaksanaannya

UU No.13 ttg Ketenaga Kerjaan •Pasal 68-75 tentang Anak

UU No.13 ttg Ketenaga Kerjaan •Pasal 76 tentang perempuan•Pasal 79, 81,82 tentang cuti/waktu Istirahat

Page 13: Hiperkes Ratna

Peraturan Menteri1. Permenaker No. 03/Men/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja 2. Permenaker No. 02/Men/1980 ttg pemeriksaan Kesehatan Tenaga kerja

dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja3. Permenaker No. 01/Men/1976 ttg kewajiban latihan Hiperkes bagi

Dokter Perusahaan4. Permenakertrans No. 01/Men/1981 ttg Kewajiban melapor penyakit

akibat kerja5. Kep.Pres No.22/1993 ttg Kewajiban melapor PAK6. Peraturan menteri perburuhan No.7/1964 ttg syarat kesehatan,

kebersihan serta penerangan dalam Tempat kerja7. Kep.Menaker No.51/Men/1999 ttg Nilai ambang batas faktor fisik di

tempat kerja8. Surat edaran Menaker No. 01/MEN/1997 ttg NAB Faktor Kimia di Udara

Page 14: Hiperkes Ratna

Permenaker No. 03/Men/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja

Pasal 1Tujuan Pelayanan Kesehatan

kerja :

• Membantu tenaga kerja unt myesuaikan diri baik fisik maupun mental thd pekerjaannya

• Melindungi tenaga kerja dari setiap gangguan kesehatan yg timbul dr pekerjaan atau lingkungan kerja• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja• Memberi pengobatan, perawatan dan rehabilitasi

Pasal 2Tugas Pokok Pelayanan

Kesehatan Kerja

• Pmrx Kes sblm kerja, berkala dan khusus• Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaia pekerjaan thd tenaga

kerja• Pembinaan dan pengawasan thd lingk kerja• Pembinaan dan pengawasan thd sanitair• Pembinaan dan pengawasan thd perlengkapan unt kesehatan tenaker• Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum dan PAK• Pertolongan pertama pada keelakaan• Pendidikan kesehatan unt tenaker dan latihan untuk petugas P3k• Memberikan nasehat mengenai perencanaa, pembuatan tempat

kerja, pemilihan APD dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja

• Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan /PAK• Pembinaan dan pengawasan thd tenaker yg mempunyai kelainan

tertentu dlm kesehatannya.• Memberikan laporan berkala ttg pelayanan kesehatan kerja kepada

pengurus

Page 15: Hiperkes Ratna

Permenaker No. 02/Men/1980 ttg pemeriksaan Kesehatan Tenaga kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja

Pasal 1• Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja• Pemeriksaan Kesehatan berkala• Pemeriksaan Kesehatan khusus

• Tenaker Yg diterima tdk menderita pykt menular, kesesuaian dgn pekerjaannya

• Perusahaan hrs melakukan pmrx • Meliputi : Pmrkx fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen

paru, lab rutin dll• 3 bln sblmnya sdh dilakukan pmrx

Pasal 3Pemeriksaan Kesehatan berkala

• Ditujukan unt mempertahankan derajat kesehatan tenaker sesudah berada dlm pekerjaannya dan menilai sedini mungkin

• Minimal 1 thn sekali• Meliputi : Pmrkx fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen

paru, lab rutin dll

Pasal 5Pemeriksaan Kesehatantenaga kerja khusus

• (1) Untuk menilai adanya pengaruh dari pekerjaan t3 thd tenaker / golongan tenaker khusus

• (2) Pmrxan Kesehatan Tenaga kerja khusus dilakukan pula thd

• - Tenaker yg telah mengalami kecelakaan/pykt dg perawatan > 2 minggu

• - Tenaker dg usia > 40 thn, wanita dan cacat, naker muda yg melakukan pekerjaan t3

• - Tenaker yg diduga menderita gangguan kesehatan t3• (3) Pemeriksaan kes khusus dilakukan apabila ada keluhan

tenaker, atas pengamatan pegawai pengawas, hsl pmrx balai Hiperkes/pendapat umum

Page 16: Hiperkes Ratna

Permenaker No. 02/Men/1980 ttg pemeriksaan Kesehatan Tenaga kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja

Pasal 1• Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja• Pemeriksaan Kesehatan berkala• Pemeriksaan Kesehatan khusus

Pasal 2

Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja

• Tenaker Yg diterima tdk menderita pykt menular, kesesuaian dgn pekerjaannya

• Perusahaan hrs melakukan pmrx • Meliputi : Pmrkx fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru, lab

rutin dll• 3 bln sblmnya sdh dilakukan pmrx

Pasal 3Pemeriksaan Kesehatan berkala

• Ditujukan unt mempertahankan derajat kesehatan tenaker sesudah berada dlm pekerjaannya dan menilai sedini mungkin

• Minimal 1 thn sekali• Meliputi : Pmrkx fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru, lab

rutin dll

Pasal 5Pemeriksaan Kesehatantenaga kerja khusus

• (1) Untuk menilai adanya pengaruh dari pekerjaan t3 thd tenaker / golongan tenaker khusus

• (2) Pmrxan Kesehatan Tenaga kerja khusus dilakukan pula thd• - Tenaker yg telah mengalami kecelakaan/pykt dg perawatan > 2

minggu• - Tenaker dg usia > 40 thn, wanita dan cacat, naker muda yg

melakukan pekerjaan t3• - Tenaker yg diduga menderita gangguan kesehatan t3• (3) Pemeriksaan kes khusus dilakukan apabila ada keluhan tenaker,

atas pengamatan pegawai pengawas, hsl pmrx balai Hiperkes/pendapat umum

Page 17: Hiperkes Ratna

Hasil Pemeriksaan Tenaga Kerja Awal

a. Sehat : Boleh bekerja tanpa syarat (Kerja berat, ringan, diperbagai bagian

b. Menderita sakit/kelainan :- Boleh bekerja pd kondisi kerja tertentu (kerja

ringan sj, tempat tdk berdebu, tak ada kontak bahan kimia

- Ditolak unt bekerja (Ditolak permanen /tetap) dan ditolak sementara menunggu proses pengobatan

Page 18: Hiperkes Ratna

Surat edaran Menaker No. 01/MEN/1997 ttg NAB Faktor Kimia di Udara

Kategori Nilai amabang batas

• NAB selama jam kerja : paparan selama 8 jam/hari dan 40 jam perminggu tidak menimbulkan gangguan kesehatan

• NAB batas pemaparan singkat : Paparan tdk lebih dari 15 menit dari 4 kali paparan per hari kerja tdk mengalami g3 kesehatan

• NAB Tertinggi : Kadar tettinggi yg tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan

Kegunaan

• Unt rekomendasi praktek Higene perusahaan dlm penatalaksanaan lingk. Kerja untk mencegah dampaknya thd kesehatan

• Unt Pedoman perencanaan tehnologi pengendalian bahaya lingk. Kerja

• Menentukan subtitusi bhn proses produksi dan membantu menentukan dx g3 Kesehatan

Kategori Karsinogenitas

• A-1 Terbukti karsinogen unt manusia• A-2 Diperkirakan karsinogen unt manusia• A-3 Karsinogen unt binatang• A-4 Tidak diklasifikasikan karsinogen unt manusia• A-5 Tidak diperkirakan karsinogen unt manusia

Nilai ambang Campuran• Digunakan jika terdapat > 1 bhn kimia bereaksi thd sistem

organ yg sama, apabila tdk ada penjelasan efeknya dianggap saling menambah

Page 19: Hiperkes Ratna

Interaksi Tempat Kerja dan Pekerja

Faktor yang Berpengaruh• Beban kerja• Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja• Kapasitas Kerja

Baban Kerja • Fisik • Mental • Sosial

• Faktor Fisik• Faktor Kimia• Faktor Biologi• Faktor fisiologi• Faktor Mental Psikologi

Kapasitas Kerja

• Ketrampilan • Keserasian• Gizi• Jenis Kelamin• Usia• Ukuran-ukuran tubuh