bab ii dmft pbl.docx

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Karies Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi baik pada email, dentin maupun pada sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Gejala klinis penyakit ini yaitu terjadinya demineralisasi jaringan tersebut yang diikuti oleh kerusakan bahan organiknya, proses ini mengakibatkan invasi bakteri ke dalam pulpa. Bakteri-bakteri ini tidak hanya dapat mentoleransi lingkungan asam tetapi juga memproduksi rantai asam organik. Beberapa jenis karbohidrat dan makanan yaitu, sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh bakteri ini dan membentuk lingkungan asam (pH<5) dalam rongga mulut dalam tempo 1-3 menit. Jika kondisi ini sering terjadi, dapat mengakibatkan demineralisasi dan jika tidak diimbangi oleh proses remineralisasi maka pada akhirnya menimbulkan karies gigi. Karies gigi bukan hanya pada permukaan email gigi tetapi, jika lebih ke dalam dapat mengenai dentin gigi maupun pulpa gigi. Jika proses karies telah mencapai pulpa gigi

Upload: egi

Post on 11-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Karies Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi baik pada email, dentin maupun pada sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Gejala klinis penyakit ini yaitu terjadinya demineralisasi jaringan tersebut yang diikuti oleh kerusakan bahan organiknya, proses ini mengakibatkan invasi bakteri ke dalam pulpa. Bakteri-bakteri ini tidak hanya dapat mentoleransi lingkungan asam tetapi juga memproduksi rantai asam organik. Beberapa jenis karbohidrat dan makanan yaitu, sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh bakteri ini dan membentuk lingkungan asam (pH 6,6. Kekurangan indeks DMF-T:18 1. Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang sebenarnya. Karena jika pada gigi terdapat dua karies atau lebih, karies yang dihitung adalah tetap pada satu gigi. 2. Indeks DMF-T tidak dapat membedakan kedalaman dari karies, misalnya Karies Superficialis, Media, dan Profunda.2.5. Kebiasaan MakanPada zaman modern ini, banyak kita jumpai jenis-jenis makanan yang bersifat manis, lunak dan mudah melekat misalnya permen, coklat, bolu, biscuit dan lain-lain. Di mana biasanya makanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Makanan ini karena sifatnya yang lunak maka tidak perlu pengunyahan sehingga gampang melekat pada gigi dan bila tidak segera dibersihkan maka akan terjadi proses kimia bersama dengan bakteri dan air ludah yang dapat merusak email gigi.23Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan pada dasarnya adalah:a. Faktor ekstrinsik (yang berasal dari luar manusia) seperti lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya serta lingkungan ekonomi.b. Faktor intrinsik (yang berasal dari dalam diri manusia), seperti: asosiasi emosional, keadaan jasmani dan kejiwaan yang sedang sakit serta penilaian yang lebih terhadap mutu makanan juga merupakan faktor intrinsik.24Penelitian Nizel (1981) pada anak umur 6 tahun di Inggris yang dikutip oleh Kosasih (2007) menguraikan bahwa makanan yang berbentuk lunak dan lengket dapat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit karies gigi. Beliau juga menguraikan tentang adanya hubungan antara zat gizi seperti vitamin dan mineral, protein hewani dan nabati, serta karbohidrat yang terkandung dalam makanan sehari-hari dapat mempengaruhi terjadinya penyakit karies gigi. Hal ini yang perlu mendapat perhatian tidak hanya nutrisi saja, tetapi cara mengonsumsi jenis makanan dan waktu pemberian, karena semua ini akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Sukrosa adalah salah satu jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan lainnya yang merupakan substrat untuk pertumbuhan bakteri yang pada akhirnya akan meningkatkan proses terjadinya karies gigi.25

2.5.1. Jenis Makanan Penyebab Karies Gigi Anak Usia Sekolah Dasar 1. Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Karies Gigi Jenis makanan yang dapat menyebabkan karies Gigi meliputi : makanan yang manis seperti permen, coklat manis, susu (Rahmadhan, 2010). Makanan yang dimakan sehari-hari misalnya tinggi karbohidrat seperti nasi, ubi, jagung manis, ketela dan sagu (Machfoed, 1993). Makanan yang lunak dan melekat pada gigi dapat merusak gigi, seperti permen karet, cokelat, biskuit, roti lapis dan donat (Rahmadhan, 2010). Makanan yang mudah nyelip di sela-sela gigi merupakan makanan yang paling merugikan untuk kesehatan gigi seperti keripik singkong manis, daging (Rahmadhan, 2010). 2. Frekuensi Makan Makanan yang Dapat Menimbulkan Karies Gigi. Konsumsi makanan manis pada waktu senggang di luar jam makan. Tidak terpikirkan untuk membersihkan gigi dan mulut setelah makan, sehingga makanan lebih berbahaya daripada saat dimakan bersama makanan utama seperti makan pagi dan makan siang. Frekuensi makan lebih dari 3 kali perhari, seperti 20 menit 1 kali makan makanan manis sehingga kerusakan gigi lebih cepat (Rahmadhan, 2010). Kuman akan menempel pada permukaan gigi karena tidak dibersihkan giginya setelah makan dan terbentuk plak kemudian diubah menjadi asam (Machfoed, 1993).2.5.2. Pengaturan Jenis Makanan Agar Tidak Terjadi Karies Gigi Anak Usia Sekolah Dasar Pengaturan jenis makanan agar tidak terjadi karies gigi anak usia sekolah dasar menurut Rahmadhan, 2010 sebagai berikut : a. Makan-makanan yang mengandung kalsium, vitamin C dan vitamin D berguna untuk memperkuat gigi. Jenis makanan yang mengandung bahan tersebut antara lain susu, telur dan buah-buahan. b. Makan-makanan yang mengandung protein karena dapat menghambat terjadinya proses karies seperti tahu, tempe, daging, ikan, telur dan kacang-kacangan. c. Makan sayur-sayuran karena sayuran mempunyai kandungan nitrat. Bahan tersebut dapat menghambat kerja bakteri seperti bayam dan selada. d. Makanan yang mempunyai daya pembersih terdapat pada makanan berserat. Makanan terdapat pada apel, jeruk, seledri, jambu air. Makanan ini baik dimakan sesudah makan atau diantara waktu makan. e. Atur seberapa sering dan kapan saja menikmati makanan manis. Sebaiknya dilakukan saat jam makan utama seperti makan pagi, makan siang dan makan malam.

2.6. Frekuensi Gosok Gigi Anak Usia Sekolah Dasar Waktu yang Tepat Untuk Menggosok Gigi Menyikat gigi sebaiknya > 2 kali sehari yaitu pada waktu selesai makan dan menjelang tidur. Menyikat gigi setidaknya 2-3 menit. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk berkumur dengan air putih (Srigupta, 2004).