bab ii

13
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Fibroadenoma Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan, atau neoplasma jinak yang terutama pada wanita muda (R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541). FAM adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat dan kenyal, penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa untuk mengetahui adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 : 1141 ). Fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang keras, bulat, dan dapat digerakkan yang biasanya mengenai wanita pada usia akhir belasan atau akhir tigapuluhan (Brunner & Suddarth, 2001).

Upload: uumi-antari

Post on 10-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Fibroadenoma Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur

anatomis yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan, atau neoplasma jinak

yang terutama pada wanita muda (R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541).

FAM adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi

padat dan kenyal, penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian

specimen diperiksa untuk mengetahui adanya keganasan ( Sylvia A. Price,

1995 : 1141 ).

Fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang keras, bulat, dan

dapat digerakkan yang biasanya mengenai wanita pada usia akhir belasan

atau akhir tigapuluhan (Brunner & Suddarth, 2001).

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di

payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan

jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini

disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat

berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya

nyeri, Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada

tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat bergerak, sehingga sering

Page 2: BAB II

disebut sebagai ”breast mouse”.Banyak terjadi pada wanita usia 20 – 25

tahun.

B. Etiologi

Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab

sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa

pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari

fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma

dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu

diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat

jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor

ganas.

1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.

2. Genetik : payudara

3. Faktor-faktor predisposisi :

a. Usia : < 30 tahun

b. Jenis kelamin

c. Geografi

d. Pekerjaan

e. Hereditas

f. Diet

g. Stress

h. Lesi prekanker

i. Faktor menstruasi yang tidak teratur

Page 3: BAB II

C. Manifestasi Klinis

Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada

penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal.

1. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

2. Ada penekanan pada jaringan sekitar

3. Ada batas yang tegas

4. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa

(Giant Fibroadenoma)

5. Memiliki kapsul dan soliter

6. Benjolan dapat digerakkan

7. Pertumbuhannya lambat

8. Mudah diangkat dengan lokal surgery

9. Putting susu tidak memperlihatkan ada perubahan

10. Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak

nyeri, aktivitas normal. Tanda yang mungkin ada teraba benjolan

kecil di payudara. Pada saat disentuh kenyal seperti karet.

11. Bila penyakit berlanjut; terasa benjolan, bentuk dan ukuran

payudara berubah, luka/eksim pada payudara yang sudah lama dan

tidak sembuh pengobatan, keluar darah/nanah/cairan dari puting

atau ASI walupun tidak menyusui.

12. Puting susu tertarik ke dalam.

Page 4: BAB II

13. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk

Kanker dapat diawali dari sel-sel yang belum membentuk benjolan.

Ketika kanker berkembang, tumor akan tumbuh dan benjolan dapat

dirasakan lebih jelas hanya dengan pemeriksaan manual yang

dilakukan dokter. Selain itu, kelenjar getah bening bisa membesar

yang menandakan sel kanker telah menyebar.

D. Patofisiologi

Patofisiologi Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan

1. Pemeriksaan fisik (phisycal examination),

2. Mammography atau ultrasound,

3. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan

palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau

tidak, kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu

diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia

tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan

mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena

fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila

menggunakan mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari

fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang

dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang

terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke

laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Page 5: BAB II

Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut :

a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat

fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk

lobus-lobus.

b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang

berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler).

c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau

kolumnar pendek uniform.

E. Pemeriksaan Penunjang

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering

ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa

kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan

terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary

displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas,

merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di

sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan

proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang

dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian

fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :

1. Fibroadenoma Pericanaliculare,

Page 6: BAB II

Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau

beberapa lapis.

2. Fibroadenoma intracanaliculare

Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar

berbentuk panjang- panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau

menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran

sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.

Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui

(idiopatik). Namun, ada faktor predisposisi yang mendukung terjadinya

tumor pada payudara adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Suatu

teori menyatakan bahwa pada fase luteal dalam siklus menstruasi terjadi

peningkatan kadar hormon estrogen dan penurunan kadar hormon

progesteron. Sedangkan secara fisiologisnya pada saat menstruasi hormon

estrogen dan progesteron meningkat dan dua hari sebelum menstruasi

berakhir hormon estrogen dan progesteron menurun. Secara normalnya,

fungsi estrogen untuk perkembangan jaringan stroma pada payudara,

pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan untuk deposit lemak pada

payudara. Sedangkan progesteron berfungsi untuk peningkatan

perkembanagn dari lobulus dan alveoli payudara, menyebabkan sel-sel

alveolar berproliferasi, membesar dan bersifat sekretorik. Pembesaran

jaringan payudara terjadi akibat meningkatnya kadar estrogen dan

defisiensi kadar hormon progesteron dari ketidakteraturan siklus

menstruasi. Sehingga terjadi peningkatan deposit lemak dan

Page 7: BAB II

perkembangan jaringan payudara. Dan juga penurunan pembentukan

lobulus dan alveoli. Apabila kejadian ini berlangsung secara terus-menerus

dapat mengakibatkan tumor payudara.(Guyten & Hall, 1997) 

F. Penatalaksanaan

Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil

dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini, tumor biasanya tidak diangkat.

Jika fibroadenoma terus membesar, maka harus dibuang melalui

pembedahan

1. Pembekuan Cryoablation

Teknik baru operasi tumor jinak payudara dilakukan dengan teknik

beku cryoablation (Visica Treatment System). Dengan teknik baru

ini, selain tanpa perlu dibius umum (narkose), sayatan yang dibuat

pun tak perlu lebar, cukup sekadar untuk memasukkan semacam

instrumen jarum khusus yang ditusukkan mencapai lokasi

tumornya. Sayatannya itu mungkin cuma 3 milimeter saja.

Agar jarum yang dimasukkan ke dalam jaringan payudara lebih

akurat mencapai sasaran tumornya, memasukkan arah jarumnya

perlu dipandu dengan bantuan USG (Ultrasonography). Pada saat

ujung jarumnya sudah menyentuh bagian tumornya, instrumen

tersebut melakukan proses pembekuan (cryoablation) terhadap

tumornya, sehingga jaringan tumornya menjadi hancur. Oleh

karena yang berlangsung proses membekuan jaringan (freezing),

Page 8: BAB II

tentu tak terasakan nyeri apa pun. Setelah jaringan tumornya

hancur, instrumen kemudian dicabut, dan oleh karena sayatannya

hanya minimal, bekas sayatan tak memerlukan jahitan

sebagaimana lazimnya pembedahan umumnya, melainkan cukup

diberi plester khusus untuk merapatkan kembali bekas luka sayat

yang minimal itu. Proses operasi dengan teknik ini rata-rata

menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja. Jaringan tumor yang

sudah hancur oleh proses pembekuan dibiarkan tak dikeluarkan

dari dalam payudara. Diharapkan dalam beberapa bulan kemudian

sisa-sisa jaringan tumor yang hancur itu akan diserap sendiri oleh

tubuh tanpa bersisa.

2. Teknik Pemanasaan (heating)

Teknik pemanasaan (heating) memakai alat ultrasound yang

dipandu oleh MRI (Magnetic Resonance Imaging). Teknik ini

dinamakan Magnetic Resonance guided Focus Ultrasound Therapy

(RgFUS). Dengan teknik ini malah sama sekali tidak memerlukan

sayatan pada payudara, namun perlu waktu operasi sampai 2-3

jam.

Dengan pemidaian MRI, selain untuk melihat di mana persis lokasi

jaringan tumor payudaranya, juga untuk mengetahui apakah pada

jaringan tumornya sudah berlangsung proses pemanasan yang

Page 9: BAB II

dilakukan oleh efek ultrasound. Cara pemanasan ini yang akan

menghancurkan jaringan tumornya. Sama halnya dengan teknik

cryoablation, jaringan tumor yang sudah dihancurkan itu juga akan

diserap sendiri oleh tubuh.