bab ii

7
BAB II Landasan Teori Pengendalian kualitas adalah suatu system verifikasi dan penjagaan atau perawatan dari suatu tingkatan atau derajat kualitas prosuk/proses yang dikehndaki dengan perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang terus menerus serta tindakan korektif bilamana diperlukan. 2.1 Checksheet Checksheet atau lembar data adalah lembar (formulir) yang dirancang untuk mengumpulkan data. Checksheet digunakan untuk mempermudah mengumpulkan data agar lebih akurat dan secara otomatis menghasilkan summary (ringkasan) data yang sering kali sangat efektif utnuk analisis secara cepat. Dalam menyusun check sheet perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus jelas. 2. Data yang dikumpulkan dan dicatat harus jelas tujuannya. 3. Kapan data dikumpulkan harus dicantumkan. 4. Data harus dikumpulkan secara jujur. Adapun cara pembuatan Checksheet antara lain:

Upload: hery-aphas

Post on 07-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LANDASAN TEORI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

Landasan Teori

Pengendalian kualitas adalah suatu system verifikasi dan penjagaan atau

perawatan dari suatu tingkatan atau derajat kualitas prosuk/proses yang

dikehndaki dengan perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai,

inspeksi yang terus menerus serta tindakan korektif bilamana diperlukan.

2.1 Checksheet

Checksheet atau lembar data adalah lembar (formulir) yang dirancang untuk

mengumpulkan data. Checksheet digunakan untuk mempermudah mengumpulkan

data agar lebih akurat dan secara otomatis menghasilkan summary (ringkasan)

data yang sering kali sangat efektif utnuk analisis secara cepat.

Dalam menyusun check sheet perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus jelas.

2. Data yang dikumpulkan dan dicatat harus jelas tujuannya.

3. Kapan data dikumpulkan harus dicantumkan.

4. Data harus dikumpulkan secara jujur.

Adapun cara pembuatan Checksheet antara lain:

1. Sepakati tentang permasalahan yang akan dikumpulkan datanya.

2. Buat lembar data dengan kolom dan baris sesuai kebutuhan. Gunakan

strarifikasi jika perlu.

3. Hasil pengumpulan data atau pengukuran dicatat pada lembar data.

4. Jika ada perhitungan sederhana (+, -, /, x ), maka hasil perhitungannya

dicatat dalam lembar data tersebut pada kolom yang sesuai.

Page 2: BAB II

a. Fungsi Check Sheet

Check sheet mempunyai fungsi , antara lain sebagai berikut:

1. Menyajikan data yang berhubungan dengan distribusi proses produksi.

2. Menyajikan data yang berhubungan dengan distribusi proses defective

item.

3. Menyajikan data yang berhubungan dengan distribusi proses defective

location.

4. Menyajikan data yang berhubungan dengan distribusi proses defective

cause.

5. Menyajikan data yang berhubungan dengan check – up confirmation.

2.2 Stratifikasi

Stratifikasi adalah mengelompokkkan atau menggolongkan menstratifikasikan

data berdasarkan keperluan analisa misalnya, shift, jenis kelamin, usia, penyebab,

jenis masalah, mesin, cacat, dll.

Adapun Cara pembuatan stratifikasi antara lain:

1. Tentukan item yang diamati

2. Tetepkan jenis pengelompokkan data (minimal 2 kelompok yang identik

misal: Shift 1 vs shift 2 vs shift 3 atau mesin 1 vs mesin 2) yang diduga

ada perbedaan karakteristik.

3. Tetapkan periode pengumpulan data

4. Kumpulkan data sesuai dengan ketentuan no 1 & 2.

Cara analisis stratifikasi

1. Bandingkan data dari strata / kelompok 1 dengan yang lainnya

2. Identifikasi data dari strata mana yang terlihat secara signifikan berbeda

dibandingstrata lainya.

Page 3: BAB II

Stratifikasi didalam pengendalian kualitas secara umum dapat dilakukan

berdasarkan 2 (dua) aspek pokok, yaitu :

1. Berdasarkan sumber.

2. Berdasarkan hasil.

Pemilihan dasar stratifikasi ini dilakukan dengan melihat tujuan pemecahan

masalah serta ketelitian yang diinginkan. Stratifikasi berdasarkan sumber

digunakan apabila diduga faktor penyebab utama dari perbedaan kualitas adalah

sumber. Sedangkan stratifikasi berdasarkan hasil dilakukan bila ingin dilihat

perbedaan-perbedaan karakteristik dari hasil.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan beberapa cara stratifikasi serta

kegunaan dari masing-masing cara, dikaitkan dengan tujuan melakukan

stratifikasi :

a. Stratifikasi Berdasarkan Sumber untuk Mencari Faktor Penyebab Perbedaan

Kualitas

b. Stratifikasi Berdasarkan Hasil

Stratifikasi berdasarkan hasil ini, pada pemakainannya dibagi dalam 2 (dua)

karakteristik, yaitu :

1. Karakteristik Berdasarkan Kualitas

Kualitas dari suatu produk dapat dinyatakan dalam berbagai karakteristik,

misalnya dimensi, kecepatan, kekerasan, berat, daya serap dan sebagainya. Hal ini

akan mengakibatkan pemeriksaan produk berdasarkan pada karakteristik di atas

yang menghasilkan sejumlah data yang cukup banyak.

Dalam hal ini karakteristik kualitas dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

1. Karakteristik Kritis

Yaitu karakteristik kualitas yang dapat menyebabkan tidak

berfungsinya produk yang dihasilkan, apabila produk berada di luar

batas-batas dari karakteristik kualitas tersebut.

Page 4: BAB II

2. Karakteristik Mayor

Yaitu karakteristik kualitas yang dapat menyebabkan kemungkinan

besar kegagalan dalam berfungsinya produk apabila produk berada di

luar batas-batas karakteristik kualitas tersebut.

3. Karakteristik Minor

Yaitu karakteristik kualitas yang dapat menyebabkan kurang

sempurnanya fungsi dari produk apabila produk berada di luar batas-

batas dari karakteristik kualitas tersebut.

4. Karakteristik Insidental

Yaitu karakteristik kualitas yang tidak menyebabkan gangguan

terhadap fungsi produk, apabila produk berada di luar batas-batas

karakteristik kualitas tersebut.

Stratifikasi berdasarkan karakteristik kualitas di atas, dapat memberikan petunjuk-

petunjuk dalam pengendalian kualitas, misalnya dalam perencanaan sampling, dan

ketelitian pengendalian. Misalnya, jika stratifikasi menunjukan bahwa banyak

produk-produk yang gagal memenuhi batas-batas karakteristik kualitas, maka

diperlukan 100% pemeriksaan.

2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Cacat

Selain stratifikasi berdasarkan hasil, dilakukan menurut karakteristik kualitas yang

dikaitkan dengan fungsi, stratifikasi dapat juga dilakukan berdasarkan pada jenis

cacat yang dikaitkan dengan ongkos (biaya). Dalam hal ini jenis cacat (defect)

dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:

a. Cacat Kritis

Yaitu cacat yang membutuhkan ongkos sangat besar untuk perbaikan.

b. Cacat Mayor

Yaitu cacat yang membutuhkan ongkos besar untuk perbaikan.

c. Cacat Minor

Yaitu cacat yang membutuhkan ongkos kecil untuk perbaikan.

Page 5: BAB II

Besar kecilnya ongkos ini kemudian digunakan sebagai dasar pembobotan,

sehingga di dalam pengambilan keputusan dari peta kontrol akan lebih tepat.