bab ii
DESCRIPTION
Bab 2TRANSCRIPT
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Osteoartritis
2.1.1 Definisi
Osteoartritis (OA) adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini
bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh
adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru
pada permukaan persendian.1
Osteoartritis adalah bentuk artritis yang paling umum, dengan jumlah
pasiennya sedikit melampaui separuh jumlah pasien artritis. Gangguan itu sedikit
lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki dan ditemukan pada orang-orang
yang berusia lebih dari 45 tahun. Penyakit ini pernah dianggap sebagai suatu
proses penuaan normal, sebab insiden bertambah dengan meningkatnya usia.
Tetapi, temuan-temuan yang lebih baru dalam bidang biokimia dan biomekanika
telah menyanggah teori ini.1
Osteoarthritis adalah bentuk paling umum dari artritis , mempengaruhi 80 %
dari mereka yang berusia 65 atau lebih. Ini adalah penyebab utama kecacatan
kedelapan secara global dengan sendi lutut yang paling sering dikaitkan dengan
kecacatan. Setelah disesuaikan untuk usia, jenis kelamin, dan komorbiditas,
osteoarthritis lutut bertanggung jawab untuk persentase yang lebih tinggi daripada
kondisi medis lainnya untuk kegiatan-kegiatan berikut : menaiki tangga, berjalan
satu mil , dan pekerjaan rumah tangga.2
Sebuah meta - analisis baru-baru ini ditemukan prevalensi yang lebih besar,
insiden, dan keparahan osteoarthritis lutut pada wanita dibandingkan pria.
Menurut data US National Health and Nutrition Examination Survey I, di antara
mereka yang berusia 65 sampai 74 tahun , wanita dua kali lebih mungkin terkena
daripada laki-laki untuk memiliki osteoarthritis lutut .2
6
Prevalensi osteoartritis lutut meningkat dengan bertambahnya usia. The
Framingham Osteoarthritis study menemukan prevalensi osteoarthritis radiografi
lutut pada mereka yang lebih muda dari 70 tahun adalah 27,4 % , mereka yang
berusia antara 70 dan 79 tahun adalah 34,1 % , dan mereka yang berusia 80 tahun
atau lebih tua adalah 43,7 % . Trend ini secara statistik signifikan (P < 0,001).
Mengingat fakta ini, dampak yang sudah besar penyakit ini akan menjadi lebih
besar dengan penuaan penduduk .2
2.1.2 Epidemiologi
Prevalensi keseluruhan 12-15% pada paling sedikit satu sendi, lebih banyak
pada kelompok usia > 65 tahun. Terdapat peningkatan yang seiring dengan
bertambahnya usia, contohnya adalah lebih dari 80% pasien berusia > 75 tahun
memiliki bukti radiologis adanya OA. Kecenderungan wanita sedikit lebih tinggi
secara keseluruhan, terutama pada penyakit sendi interfalang .3
2.1.3 Etiologi
Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer
dan OA sekunder. Osteoartritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang
kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik
maupun proses perubahan local pada sendi. OA sekunder adalah OA yang
didasari oleh adanya kelainin endokrin, inflamasi, metabolic, pertumbuhan,
herediter, jejas mikro dan makro serta mobilisasi yang terlalu lama. Osteoartritis
primer lebih sering ditemukan daripada osteoarthritis sekunder. Beberapa faktor
risiko yang berkaitan dengan osteoartritis:4
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Suku Bangsa
d. Genetik
e. Kegemukan dan Penyakit Metabolik
f. Cedera Sendi, Pekerjaan, dan Olahraga
g. Kelainan Pertumbuhan
h. Faktor-faktor Lain
7
2.1.4 Patofisiologi
Patofisiologi osteoartritis pernah dianggap sebagai suatu proses penuaan
normal, sebab insidens bertambah dengan meningkatnya usia. Tetapi, temuan-
temuan yang lebih baru dalam bidang biokimia dan biomekanik telah
menyanggah teori ini.1
Kondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan kolagen
pada rawan sendi. Dengan alasan-alasan yang masih belum diketahui, sintesis
proteoglikan dan kolagen meningkat tajam pada osteoartritis. Tetapi, substansi ini
juga dihancurkan dengan kecepatan yang lebih tinggi, sehingga pembentukan
tidak mengimbangi kebutuhan. Sejumlah kecil kartilago tipe I menggantikan tipe
II yang normal, sehingga terjadi perubahan pada diameter dan orientasi serat
kolagen yang mengubah biomekanika kartilago. Rawan sendi kemudian
kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik. Walaupun penyebab yang
sebenarnya dari osteoartritis tetap tidak diketahui, tetapi kelihatannya proses
penuaan ada hubungannya dengan perubahan-perubahan dalam fungsi kondrosit,
menimbulkan perubahan pada komposisi rawan sendi yang mengarah pada
perkembangan osteoartritis.1
Sendi yang paling sering terserang oleh osteoartritis adalah sendi-sendi yang
harus memikul beban tubuh, antara lain lutut, panggul, vertebra lumbal dan
servikal, dan sendi-sendi pada jari. Gambaran osteoartritis yang khas adalah lebih
seringnya keterlibatan sendi falang distal dan proksimal, sementara sendi
metakarpofalangeal biasanya tidak terserang. Pada artritis reumatoid, sendi falang
proksimal dan sendi metakarpal keduanya terserang, namun sendi interfalang
distal tidak terlibat.1
2.1.5 Manifestasi klinis
Manifestasi klinis osteoartritis umumnya berupa nyeri sendi, terutama
apabila sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri tumpul ini berkurang bila
pasien beristirahat, dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban
tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan
beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan.
Kekakuan pada pagi hari, jika terjadi, biasanya hanya bertahan selama beberapa
8
menit, bila dibandignkan dengan kekakuan sendi di pagi hari yang disebabkan
oleh artritis reumatoid yang terjadi lebih lama. Spasme otot atau tekanan pada
saraf di daerah sendi yang terganggu adalah sumber nyeri. Gambaran lainnya
adalah keterbatasan dalam gerakan (terutama tidak dapat berekstensi penuh), nyeri
tekan lokal, pembesaran tulang di sekitar sendi, sedikit efusi sendi, dan krepitasi.1
2.1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan osteoarthritis haruslah bersifat multifocal dan individual.
Tujuan dari penatalaksanaan adalah untuk mencegah atau menahan kerusakan
yang lebih lanjut pada sendi tersebut, dan untuk mengatasi rasa nyeri dan kaku
sendi guna mempertahankan mobilitas.5
Melindungi sendi dari trauma tambahan penting untuk memperlambat
perjalanan penyakit ini. Evaluasi pola bekerja dan aktivitas sehari-hari membantu
untuk menghilangkan segala kegiatan yang meningkatkan segala kegiatan yang
meningkatkan tegangn berat badan pada sendi yang sakit. Tongkat atau alat
pembantu berjalan dapat mengurangi berat badan yang harus ditanggung oleh
sendi lutut dan panggul secara cukup berarti. Mengurangi berat badan bila pasien
memiliki badan yang gemuk dapat sangat menurunkan beban yang harus dipikul
oleh sendi lutut dan sendi panggul.5
Fisioterapi penting untuk menghilangkan nyeri dan mempertahankan
kekuatan otot. Latihan-latihan isometric membantu membentuk otot-otot yang
mendukung sendi tersebut. Latikan-latihan isotonic sebaiknya tidak dilakukan
dengan tahanan, sebab hal ini dapat memberikan tekanan yang memberatkan
sendi.5
Obat-obatan antireumatik yang dapat mengubah penyakit tidak dipakai
untuk mengobati osteoartritis, sebab penyakit ini bukanlah penyakit sistemik.
Kortikosteroid oral biasanya merupakan kontraindikasi. Obat-obatan ini biasanya
tidak efektif dalam memperbaiki gejala-gejala yang timbul, dan potensi toksiknya
membuat pemakaian obat-obat ini mengundang risiko. Suntikan ke dalam sendi
dapat membantu menghilangkan sinovitis. Bila dipakai terlalu sering, obat-obat
9
ini dapat menekan substansi dasar cartilage dan dengan demikian meningkatkan
progresivitas artritis.5
Penatalaksanaan osteoarthritis dengan cara operasi dirancang untuk
memperbaiki jaringan penyokong yang rusak, atau untuk menggantikan seluruh
sendi. Bedah artroskopi memungkinkan pelaksanaan berbagai macam prosedur
operasi dengan morbiditas yang lebih kecil daripada operasi biasa. Partikel-
partikel kartilago dapat juga dibuang dengan efisiensi yang sama bila
dibandingkan dengan cara operasi biasa.5
Penggantian sendi panggul dan lutut secara total telah berhasil
mempertahankan fungsi sendi sehingga mendekati fungsi normal, pada banyak
orang yang menderita osteoarthritis. Osteoarthritis adalah bentuk hipertrofik dari
artritis, yang berarti bahwa tulang yang berdekatan dengan sendi buatan itu masih
kuat, membentuk suatu dasar yang sangat baik untuk melekat. Ada beberapa
komplikasi penggantian sendi yang dapat terjadi, dan hal ini perlu
dpertimbangkan, walaupun terdapat keuntungan yang bisa dicapai. Evaluasi
jangka panjang sendi buatan pada jari dan sendi-sendi lain masih sedang
berlangsung.5
2.2 Teripang Emas
2.2.1 Teripang Emas Secara Umum
Teripang (gamat emas), mungkin, sebagian orang belum mengenal apa
itu teripang, namun jangan salah, kandungan gizi yang terdapat di dalamnya
mampu membantu mengobati berbagai macam penyakit, baik yang kronis
maupun non kronis.
Teripang yang dalam bahasa Inggris disebut sea cucumber atau orang
melayu menyebutnya gamat adalah hewan laut yang bertubuh lunak dengan
tekstur kulit yang agak kasar dan tubuhnya sepintas seperti timun. Karena
bentuknya yang seperti timun itu, ada juga yang menyebutnya timun laut. Spesies
teripang ini tersebar di hampir seluruh laut tropis, khususnya di lautan Hindia dan
10
Lautan Pasifik sebelah barat, memiliki spesies yang jumlahnya lebih dari 1100
spesies, namun yang dapat dijadikan bahan makanan tidak lebih dari 40 species
saja. Satu diantara Gamat yang dapat kita konsumsi dan memiliki nilai
pengobatan tradisonal adalah gamat species golden stichopus variegatus (gamat
emas), yang disinyalir sebagai teripang paling istimewa di dunia.
Kandungan gizi yang terdapat dalam teripang (gamat emas) bisa dikatakan
cukup lengkap, dimana berdasarkan hasil penelitian, terdapat sekitar 50 jenis
kandungan aktif biologi yang ditemukan di dalamteripang, diantaranya protein
86,8%; kolagen 80,0%; mineral; mukopolisakarida; glucasaminoglycans (GAGs);
antiseptik alamiah; glucosamine dan chondroitin; saponin; omega-3, 6, dan 9;
asam amino; lektin; vitamin dan mineral; gamapeptide.
Kondroitin sulfat adalah molekul yang ditemukan secara alami dalam tubuh.
Hal ini sebagian besar telah digunakan untuk mengobati gangguan sendi, seperti
osteoarthritis, dan masalah dengan otot. 6
Uji klinis pada penggunaan chondroitin untuk osteoartritis telah menemukan
hasil yang menjanjikan. Namun, sebagian besar studi yang dilakukan kurang dari
dua tahun. Penilaian yang memadai dari keamanan jangka panjang, efek samping,
dan efektivitas yang masih kurang.6
Bukti awal menunjukkan bahwa kondroitin sulfat dapat meningkatkan
penyerapan zat besi dan langkah-langkah dari penyakit arteri koroner. Namun,
penelitian lebih lanjut diperlukan di daerah ini.6
Glukosamin juga merupakan zat yang normal ditemukan di matriks tulang
rawan sendi dan cairan sendi manusia. Glukosamin merupakan precursor utama
untuk biosintesis berbagai makromolekul seperti asam hialuronat, proteoglikan,
glikosaminoglikan (GAGs), glikolipid, dan glikoprotein. Glukosamin terdapat di
hampir semua jaringan lunak dalam tubuh manusia, konsentrasi tertinggi di tulang
rawan.
Penelitian tentang efek glukosamin terhadap OA telah dilakukan. Penelitian
menguji grup yang diberikan glukosamin dan grup lainnya placebo. Penelitian ini
11
menemukan perbedaan bermakna kualitas nyeri dan fungsi antara kelompok
placebo dengan kelompok glukosamin, terdapat 11,7 % reduksi indeks WOMAC
dibandingkan plasebo, tetapi tidak terdapat perbedaan dalam penilaian kekakuan
sendi.
2.2.2 Sifat Fisis Chondroitin Sulfat dan Glucosamine
Kondroitin sulfat (CS) merupakan heteropolisakarida linear terdiri dari unit
berulang disakarida asam glukuronat dan galactosamine , yang umumnya sulfat di
C - 4 dan / atau C - 6 dari galactosamine. Kondroitin sulfat (CS) adalah
glikosaminoglikan (GAG) kovalen terkait dengan protein membentuk
proteoglikan (PG). GAG adalah semua rantai linear heteropolisakarida anionik
mengulangi unit disakarida. Menurut jenis monosakarida dan ikatan glikosidik
antara mereka, GAG dibagi menjadi (1) Hyaluronan, (2) CS dan dermatan sulfat
(DS), (3) sulfat heparan dan heparin, dan (4) sulfat keratan. CS diisolasi dari
tulang rawan pada tahun 1884, tetapi sifat monosakarida dan struktur pertama kali
dijelaskan pada tahun 1925. Kondroitin Sulfat dari sumber yang berbeda
bervariasi dalam lokasi kelompok sulfat. Pemisahan produk mengungkapkan
bahwa banyak jenis kondroitin sulfat ada di alam tetapi banyak rantai adalah
struktur hibrida yang mengandung lebih dari satu jenis disakarida. Sel hewan juga
menurunkan kondroitin sulfat dalam lisosom menggunakan serangkaian kegiatan
exoglycolytic.7
(A) (B)
Chemical structure of (A) glucosamine HCl and (B) chondroitin sulfate.
12
Kondroitin sulfat saat ini direkomendasikan oleh European League Against
Rheumatism (EULAR) sebagai SYSADOA (symptomatic slow acting drug for
osteoarthritis) di Eropa dalam pengobatan lutut dan osteoarthritis tangan
berdasarkan bukti penelitian dan meta-analisis dari berbagai penelitian klinis.
Selain itu, uji klinis terbaru menunjukkan struktur-memodifikasi kemungkinan
dampaknya. Kondroitin sulfat, sendiri atau dalam kombinasi dengan glukosamin
atau bahan lainnya, juga digunakan sebagai nutraceutical dalam suplemen diet di
Eropa dan Amerika Serikat. Namun, itu berasal dari sumber hewani oleh proses
ekstraksi dan pemurnian. Akibatnya, bahan sumber, proses manufaktur, kehadiran
kontaminan dan banyak faktor lainnya berkontribusi terhadap tindakan biologis
dan farmakologis keseluruhan agen ini. Kami bertujuan untuk meninjau kontrol
kualitas kondroitin sulfat dalam sediaan farmasi-grade dan Nutraceuticals.8
Glukosamin adalah sebuah suplemen yang relatif baru yang mempunyai
prospek yang sangat menarik sebagai pengobatan alami dan aman untuk
osteoartritis dan peradangan sendi lainnya. Yang menawarkan alternatif yang
murah dan aman untuk sekumulan obat artritis, dan dalam banyak kasus, benar-
benar dapat memberikan bantuan yang lebih baik. Berbagai penelitian telah
menemukan bahwa dengan menambahkan glukosamin ke tubuh dalam bentuk
suplemen, regenerasi dan penyembuhan jaringan ikat meningkat. Hal ini sangat
berharga bagi siapa saja yang menderita penyakit yang terkait dengan kerusakan
tulang rawan. Yang menarik adalah bahwa glukosamin merawat akar akar
osteoartritis daripada hanya mengurangi gejala seperti terapi obat standar. Selain
itu tidak seperti NSAID, glukosamin dianggap sangat aman dan tidak beracun dan
dapat digunakan untuk waktu yang lama tanpa risiko. Tidak diragukan lagi orang
yang menderita osteoartritis harus memperkenalkan diri dengan terapi
glukosamin. Dari seluruh pengobatan alternatif alami untuk artritis, mungkin
glukosamin yang paling menjanjikan. Sayangnya, sementara beberapa dokter
menyadari manfaat ini, sebagian besar tidak.9
2.2.3 Manfaat Chondroitin Sulfat
13
Sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kondroitin mungkin
merupakan pengobatan yang efektif untuk osteoarthritis (OA). OA adalah jenis
arthritis ditandai dengan kerusakan dan akhirnya kehilangan tulang rawan, baik
karena cedera atau keausan normal. Ini biasanya terjadi karena usia seseorang.
Dalam beberapa penelitian, suplemen chondroitin mengurangi rasa sakit OA.
Tidak semua studi positif, meskipun, dan beberapa belum menunjukkan efek
menguntungkan dari mengambil chondroitin. Tidak jelas mengapa studi memiliki
temuan yang berbeda, dan para ahli tidak setuju pada apakah kondroitin sangat
membantu dalam mengobati OA.10
Penggunaan Terapi
Hasil dari beberapa penelitian ilmiah yang dirancang dengan baik
menunjukkan bahwa suplemen chondroitin mungkin merupakan pengobatan yang
efektif untuk OA, khususnya OA lutut atau pinggul, meskipun satu review baru-
baru ini dari beberapa penelitian tidak menemukan manfaat dari penggunaan
chondroitin saja. Secara umum, temuan dari studi ini menunjukkan bahwa
chondroitin:9
1. Mengurangi nyeri OA
2. Meningkatkan status fungsional orang dengan OA pinggul atau lutut
3. Mengurangi pembengkakan dan kekakuan sendi
4. Memberikan bantuan dari gejala OA hingga 3 bulan setelah pengobatan
dihentikan
Namun, uji klinis terbesar sejauh ini, 2006 Glucosamine/Chondroitin
Arthritis Intervention Trial (GAIT), yang disponsori oleh National Institutes of
Health, menunjukkan hasil yang bertentangan dan agak membingungkan. Studi
dari sekitar 1.600 orang dengan OA lutut menemukan bahwa glucosamine dan
chondroitin tidak mengurangi rasa sakit pada kelompok secara keseluruhan,
meskipun itu muncul untuk mengurangi rasa sakit di antara mereka dengan
sedang sampai parah OA lutut . Studi ini telah menimbulkan pertanyaan untuk
14
penelitian lebih lanjut. Karena glucosamine dan chondroitin digabungkan dalam
penelitian ini, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak kondroitin saja.
Selain itu, peneliti sedang mempelajari apakah kombinasi glucosamine
chondroitin dapat membantu mereka dengan OA lebih parah.9
Fase kedua dari studi pada tahun 2008 melihat beberapa peserta yang
dilanjutkan dengan studi selama 28 bulan. Mereka diuji untuk melihat apakah
glucosamine chondroitin atau (bersama-sama atau sendirian) memperlambat
hilangnya tulang rawan pada lutut mereka. Mereka menunjukkan tidak ada
perbedaan dalam kehilangan tulang rawan dibandingkan dengan orang-orang yang
mengambil plasebo. Tapi semua kelompok-mereka yang memakai plasebo,
mereka yang mengonsumsi kedua suplemen, dan mereka hanya mengambil satu
suplemen-kehilangan tulang rawan kurang dari yang diharapkan.9
Hasil terus dicampur. Salah satu analisis dari sejumlah studi menemukan
percobaan yang lebih kecil cenderung untuk menemukan bahwa kondroitin
efektif, sementara yang lebih besar, penelitian yang lebih menyeluruh cenderung
untuk menemukan bahwa itu tidak.9
Kebanyakan penelitian telah menunjukkan chondroitin yang perlu diambil
untuk 2-4 bulan sebelum subjek mendapat manfaat, meskipun beberapa perbaikan
mungkin dialami lebih cepat. Glucosamine dan chondroitin dapat digunakan
bersama dengan NSAID untuk mengobati OA.9
15
1. Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
2.
3. At a Glance Medicine
4. Ilmu Penyakit Dalam
5. Current Medicine and Treatment
6. http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chondroitin-sulfate/ background/hrb-20058926
7. http://www.hmdb.ca/metabolites/hmdb00580
8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19814858
9. http://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/chondroitin