bab ii

Upload: amilayashni

Post on 06-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pola makan pada anak, food guide, karies, pencegahan karies

TRANSCRIPT

3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1Pola Asupan Makanan2.1.1 Pola Asupan Makan Beberapa makanan dibutuhkan untuk memenuhi nutrisi tumbuh dan kembang. Seperti kalsium, protein, riboflavin (Vit B2), dll. (Tandon, 2008)Asupan makananBalita s-gPreschools-gSchools-gRemajas-gDewasas-gWanita hamils-g

Sereal2 1/3-902-2003-2504-3505 1/3-47541/2 400

Sayuran berdaun hijau0.5-600.5-401.25-752.5-1502-1202.5-150

Akar dan batang sayuran0.5- 301-402-702-755-1755-175

Buah buahan0.5-301-402-702-755-1755-175

Susu1-301-401-502-751-301-35

Daging dan ikanTelur1-301501-301301-301301-30

1-30130

OtherLemak/minyakGula4 tsp -204 tsp -20

5 tsp 252 tsp-302 tsp = 302 tsp = 30

7 tsp 352 tsp = 30

2.5 tsp 402.5 tsp 407 tsp 352 tsp 30

Tabel 2.1 kandungan protein dan kalori pada makanan untuk sekali penyajianKeterangan : s-penyajianf gramstsp sendok the manisBalitaPreschoolschoolRemajadewasaWanita hamil

Kebutuhan kalori1200-15--15001800250028002800

Kebutuhan protein18-20 g22g33g50g55g100g

Table 2.2 kalori dan protein yang dibutuhkan untuk usia yang berbeda

2.1.2Food Guide Pyramid berdasarkan the National Academy of SciencePiramida ini menjelaskan penyajian makann untuk tiap grup makanan. Jumlah penyajian bergantung pada kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kebutuhan akan kalori bergantung pada usia, jenis kelamin, dan seberapa banyak aktivitas yang dilakukan. (MCDonald, 2004)Jumlah kebutuhan kalori berbeda untuk tiap orangnya, 1600 kalori dibuthkan untuk orang tua. 2200 kalori dibuthkan untuk anak, remaja, perempuan aktif., sedangkan perempuan hamil dan menyusui membutuhkan kalori yang lebih banyak. 2800 kalori dibuthkan untuk remaja pria,laki-laki akttif, dan wanita aktif. Setiap orang dapat makan makanan sehat, ikuti dua langkah sederhana ini(MCDonald, 2004)1. Makanlah makanan dari semua lima grup ini setiap hari. Setiap grup memberikan nutrisi yang berbeda.2. Makanlah makanan yang berbeda dari setiap grup makanan yang sama setiap hari. Makanan yang berbeda merupakan sumber nutrisi terbaik dibandingkan makanan lainnya dalam satu grup makan. Makanlah beberapa makanan yang berbeda setiap hari dari satu grup yang sama, sehingga meningkatkan kesempatan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Gambar 2.1. Food Guide PyramidSumber : Dentistry For The Child And Adolescent 9th

Grup maknana lainnya adalah makanan yang dapat dikonsumsi namun tidak dapat menggantikan makanan dari lima grup makanan pokok. (MCDonald, 2004)

Gambar 2.2 : Guide to Good EatingSumber : Dentistry For The Child And Adolescent 9th Jumlah penyajian makanan harus diukur dan dibandingkan dengan tabel pada gambar 1,2,3. Analisis diet ditemukan untuk mempermudah evaluasi dari pola makan yang adekuat. (MCDonald, 2004)Grup makananPreschool6-12 thRemaja perempuanRemaja laki-laki

Susu33-444

Daging22-32-32-3

Sayuran33-43-44-5

Buah22-32-33-4

Gandum46-96-99-11

Tabel 2.3 jumlah penyajian makanan2.2 Teori Terjadinya KariesKaries gigi adalah penyakit infeksi mikroba dari gigi yang menghasilkan pelarutan pada daerah tertentu dan proses penghancuran dari jaringan terkalsifikasi. Gigi berlubang merupakan tanda dari adanya infeksi bakteri (Roberson, 2006).Karies gigi atau gigi berlubang adalah proses microbial yang menghancurkan jaringan keras gigi, biasanya dimulai dari white spot lalu menyebar kedalam jaringan lainnya (Dostalova. 2010). Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan mikroba pada jaringan keras gigi, terlihat pada rongga mulut, merupakan hasil dari demineralisasi terlokalisasi dari substansi organik gigi, yang dimulai dari permukaan luar (Chandra. 2007).

2.2.1. early theoryThe legend of the wormReferensi tentang proses karies termasuk legenda cacing, yang ditemukan di Jepang, China, India, Mesir. (Tandon, 2008)2.2.2 Endogeneous theory2.2.2.1 Humoral theoryAdanya ketidakseimbangan pada tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit.2.2.2.2 Vital theoryGigi merupakan sumber dari penuakit yang prosesnya berjalan pada gigi itu sendiri. (Tandon, 2008)2.2.3 Exogeneous theory2.2.3.1 Chemical acid theoryProses pembentukan karies disebabkan oleh asam inorganic, dimana asam dihasilkan dari fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. (Tandon, 2008)2.2.3.2 Proteolysis-chelation theoryTeori protheolysis chelation dari karies gigi, ketika bakteri menempel pada enamel, diinisiasi oleh lisis dari mikroorganisme yang menghasilkan pemecahan protein dan komponen organic pada enamel. (Tandon, 2008)2.2.4 Current theoryPlak gigi terbentuk dari permukaan gigi yang kotor, dan plak gigi semakin tampak pada permukaan gigi apabila tidak menyikat gigi selama 2- 3 hari. Plak mengandung banyak bakteri Streptococcus mutans yang melakukan fermentasi karbohidrat dan menghasilkan asam organik yang dapat menurunkan PH permukaan enamel gigi. Asam organik ini yang menyebabkan enamel larut dan terjadilah proses demineralisasi. Karies gigi terjadi ketika proses demineralisasi lebih besar dibanding proses remineralisasi (Duggal, 2005). 2.2.4.1 DemineralisasiKandungan daru permukaan gigi adalah hidroksi apatit yang tersaturasi dengan kalsium dan fofast. Ion hydrogen akan aktif pada PH 5.5 dan dibawah 5.5.. ion H beraksi dengan fosfat, fosfat berubah menjadi hipofosfat dan tidak menciptakan lingkungan normal untuk hidroksiapatit maka Kristal hidroksiapatit akan mencair. (Tandon, 2008)2.2.4.2 RemineralisasiDemineralisasi dapat dikembalikan jika PH kembali netral. Pencairan apatit dapat mencapai ph normal denhan buffer saliva untuk mencegah efek samping disolusi. Akan membentuk kembali Kristal apatit. (Tandon, 2008)Faktor langsung yang mempengaruhi penyebab terjadinya karies, ialah :(Chandra, 2007).1. Mikroorganisme Mikroorganisme adalah faktor penting dalam inisiasi karies.Mikroorganisme tersebut memfermentasikan karbohidrat dan memproduksi asam.Mikroorganisme yang terlihat di permukaan gigi seperti Streprococcus mutans danLactobacillusmenyebabkan timbulnya plak gigi. (Chandra, 2007)2. HostFaktor yang mempengaruhi kerentanan gigi terhadap karies dalam bentuk morfologinya, seperti fissure occlusal, kedalaman pits buccal dan lingual dan enamel hypoplasia. Posisi gigi juga mempengaruhi inisiasi karies gigi. Jika posisi gigi rotasi, atau keluar dari posisi seharusnya akan menyebabkan gigi sulit untuk dibersihkan, menyebabkan tersangkutnya makanan dan debris yang menyebabkan karies. (Chandra, 2007) Gambar 2.3 Faktor etiologi kariesSumber : www.indianhealthguru.com3. Saliva dan dietSaliva mempunyai substansi antibakteri yang dapat mencegah pertumbuhan Lactobacillusdan Streptococcus mutans.Adanya karies dapat menurunkan aliran saliva dan meningkatkan jumlah Streptococcus mutans danLactobacillus. (Chandra, 2007)Diet merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karies.Karies dapat dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan. Terdapat hubungan langsung antara karies gigi dan asupan karbohidrat.Sucrose merupakan karbohidrat kariogenik. (Chandra, 2007)4. Waktu Tiga faktor utama yaitu, host, mikroorganisme, lingkungan (saliva dan diet) secara bersamaan dapat membentuk PH asam yang dapat melarutkan enamel dan menghasilkan karies pada gigi.Proses terjadinya pembentukan asam ini, memerlukan waktu. Waktu menjadi persyaratan untuk produksi asam dari fermentasi karbohidrat oleh bakteri pada plak gigi yang dapat menyebabkan demineralisasi gigi, terjadinya karies akan diperberat dengan kebersihan mulut yang buruk dan tidak membersihkan gigi sesegera mungkin setelah makan. (Chandra, 2007)

2.3 Upaya Pencegahan Karies2.3.1Pencegahan KariesPencegahan atau setidaknya memperlambat munculnya karies gigi secara umum dapat dilakukan dengan cara merubah satu atau lebih dari faktor dibawah ini : (Hall, 2008)1. Modifikasi dietMengatur konsumsi makanan baik yang mengandung gula maupun karbohidrat.2.Pemberian fluorideFluoride dapat mencegah demineralisasi dan mendukung adanya remineralisasipada permukaan enamel gigi.3.Calcium dan phosphateCalcium phosphate fluoride telah ditambahkan pada permen karet, dan obat kumur untuk meningkatkan remineralisasi dan menurunkan demineralisasi.4.Fissure sealantPit dan fissure rentan terhadap timbulnya karies. Cara efektif untuk mencegah karies pada pit dan fissure ialah dengan melakukan fissure sealant.5.Penghilangan plakKaries banyak terjadi pada pit dan fissure sera inter proksimal. Menyikat gigi dapat menghilangkan plak gigi dari permukaan gigi.Teknik yang paling dipercaya efektif untuk mengontrol plak adalah dengan cara mekanik seperti menyikat gigi.(Hiremath, 2007).6.FlossingUsia sekolah dan tahap awal gigi geligi campuran, permukaan interproksimal molarpertama mempunyai resiko tinggi karies. Anak dapat dilatih untuk melakukan flossing untuk diri sendiri.7.Disclosing solutionAnak dan orang tua kurang mengetahui keefektifan dari menghilangkan plak gigi dari gigi anak.Disclosingsolution dapat membantu anak dan orang tua anak untuk melihat dan menghilangkan plak lebih efektif lagi.8.AntiseptikChlorhexidine, Triclosan, yang terdapat pada gel, obat kumur, pasta gigi atau varnish dapat digunakan untuk pasien dengan resiko tinggi karies dalam membantu mengontrol plak dan mikroba rongga mulut. Obat kumur anti mikroba dapat digunakan pada individu dengan resiko tinggi karies dan individu dengan medically compromised.Antimikroba dapat merubah microflora rongga mulut.

2.3.2 Pencegahan Karies berdasarkan Usia Anak2.3.2.1Prenatal period Konseling orang tua temtang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, pentingnya pembiasaan penyikatan gigi pada anak karena pada waktu ini orang tua sangat kooperatif dalam menerima edukasi tentang kesehatan anak. (Tandon, 2008)2.3.2.2 Infants 0-1 tahunProses penghilangan plak mekanis setelah erupsi gigi molar pertama menggunakaan sikat gigi infant yang berbulu halus. Pembersihan gusi dapat dilakukan dengan kain kassa. Anak dianjurkan untuk diberi minum air putih setelah menyusui sebelum anak tidur. (Tandon, 2008)2.3.2.3 Balita 1-3 tahunUsia balita merupakan usia terbaik untuk mengajarkan anak cara sikat gigi mengunakan pasta gigi non fluoride. Flossing dapat diperkenalkan untuk membersihkan sela- sela gigi. Orang tua dapat mengajarkan anak sikat gigi dengan posisi berhadap-hadapan (Tandon, 2008)2.3.2.4 Pencegahan karies pada usia 3 tahunKasus penyakit gigi banyak terjadi pada anak usia dibawah 3 tahun, anak pada usia ini sering mengalami gingivitis dsn rampan karies. Rampan karies sering berhubungan dengan pola asupan makanan setelah pemnyapihan. Orang tua harus diedukasi mengenai pola asupan makan anak, cara merawat gigi, proses pembentukan karies sehingga mereka dapat melakukan perawatan kesehatan mulut balita (Tandon, 2008). Orang tua diinstruksikan untuk membersihkan gigi anaknya minimal sekali sehari, dan membersihkan daerah interdental menggunakan dental floss. Waktu sebelum tidur merupakan waktu yang ideal karena aliran saliva yang menurun ketika tidur, sehingga mekanisme perlindungan natural menurun. Konsumsi fluoride dapat diberikan dalam bentuk suplemen, jika dibuthkan, dengan cara menggunakan pasta gigi berflouride. Pemberian fluoride dapat dilakukan oleh dokter gigi apabila anak sudah dapat mengkontrol penelanan dengsan baik.kunjungan rutin ke dokter gigi mulai dibiasakan pada usia 3 tahun. (Tandon, 2008). 2.3.2.5 Pencegahan karies usia 6-12 tahun Anak harus dapat melakukan penghilangan plak secara mandiri. Anak dapat diperkenalkan dengan penggunaan pasta gigi berfluoride. Obat kumur dapat direkomendasikan untuk anak dalam usia ini. (Tandon, 2008)2.3.2.6 Remaja muda usia 12-18 tahunPenyikatan gigi secara rutin merupakan hal penting dalam kontrol plak, dokter gigi harus memonitor dan memastikan anak melakukannya dengan baik di rumah masing- masing. (Tandon, 2008)Keefektifitasan menyikat gigi harus dilakukan dengan penghilangan plak pada bagian dalam, luar dan permukaan kunyah gigi serta permukaan lidah. Anak dapat dibantu mengarahkan sikat gigi pada permukaan yang harus disikat., Teknik horizontal efektif dilakukan untuk usia anak sebelkum sekolah. Teknik bass efektif digunakan untuk anak usia sekolah. (Tandon, 2008)Teknik bass dilakukan dengan menempatkan kepala sikat gigi ke oklusal, dimana bulu sikat menutupi 3-4 gigi. Tempatkan gagang pada margin gingival dengan sudut 45o terhadap panjang sumbu gigi. Lakukan gerakan getar dengan lembut, menggunakan gerakan atas bawah. Gerakan ini berakhir dimana gagang berada pada daerah sulkus gingival.(Carranza, 2002)

Gambar 2.4 Teknik BassSumber: Carranza, 2002Teknik horizontal dilakukan dengan cara kepala sikat gigi diposisikan pada permukaan gigi dan lakukan gerakan horizontal ke depan dan ke belakang. Permukaan oklusal, lingual, palatal dari gigi disikat dengan posisi mulut terbuka.Pembersihan permukaan vestibula dilakukan dengan mulut tertutup.(Lindhe, 2003)UsiaPasta gigiFrekuensi menyikat gigi

6 bulan 3 tahunNon fluoride2 kali sehari; setiap pagi dan malam sebelum tidur, tidak menggunakan pasta gigipun masih diperbolehkan

3-7 tahunNon fluorideBerflourideSehari sekali ssetiap pagiSehari sekali sebelum tidur

>7 tahunBerflouride2 kali sehari

Tabel 2.4 penggunaan pasta gigi fluoride dan frekuensi menyikat gigi (Tandon, 2008)