bab ii
DESCRIPTION
BAB II.docTRANSCRIPT
6
BAB II
PROFIL PUSKESMAS
A. Sejarah Puskesmas Rawat Inap Simpur
Puskesmas Simpur berdiri sejak tahun 1958 dengan wilayah kerja 11
kelurahan dan 4 Puskesmas Pembantu, berlokasi di Jl.Kartini No.24 Kelurahan
Tanjung Karang. Pada tahun 1970 pindah ke Jl.Batu Sangkar No.4 Kelurahan
Kelapa Tiga dan Tahun 1982 pindah lokasi ke Jl.Tamin no.121 Kelurahan
Kelapa Tiga dengan 2 puskesmas pembantu dan 6 kelurahan wilayah kerja
dikarenakan ada penambahan Puskesmas Induk Palapa yang berada di satu
kecamatan, pada tahun 2009 Puskesmas Simpur berubah status menjadi
Puskesmas Rawat Inap Simpur dengan 4 kelurahan wilayah kerja tanpa
Puskesmas Pembantu karena bersamaan Puskesmas Pembantu Kebon Jahe
berubah status menjadi Puskesmas Induk Kebon Jahe dengan 1 Puskesmas
Pembantu dan 2 Kelurahan wilayah kerja.
B. Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap Simpur
1. Visi
Visi pembangunan kesehatan kesehatan bangsa Indonesia adalah
Indonesia Sehat 2020 yang merupakan gambaran masyarakat Indonesia masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat
7
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi - tingginya.
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas Puskesmas memiliki visi
pembangunan kesehatan berdasarkan visi pembangunan kesehatan Kota
Bandar Lampung yaitu “Meningkatnya Status Kesehatan Kecamatan Tanjung
Karang Pusat Melalui Peran Serta Masyarakat Tahun 2020”
2. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
Rawat Inap Simpur adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan Kota Bandar Lampung. Misi tersebut adalah :
a. Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
b. Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan, memelihara dan
meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan puskesmas Rawat Inap Simpur. Memberdayakan
masyarakat dengan mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap Simpur.
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.
d. Menurunkan angka kamatian ibu.
e. Menurunkan angka kamatian bayi.
8
f. Menekan terjadinya gizi buruk.
g. Menurunkan penyakit – penyakit yang berbasis lingkungan.
h. Memasyarakatkan Gerakan Menuju Desa Sehat dengan cara :
- Memberdayakan masyarakat dengan mendorong kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Rawat Inap Simpur.
- Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap Simpur.
C. Fungsi Puskesmas Puskesmas Rawat Inap Simpur
Puskesmas mempunyai fungsi pengembangan upaya kesehatan, pembinaan
peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas harus berperan sebagai motor dan motivator terselenggaranya
pembangunan yang mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan
sebagai faktor pertimbangan utama.
2. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat
non-instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan
9
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada,
baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non-
instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga agar
mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan mengambil keputusan
untuk melakukan pemecahannya dengan benar tanpa atau dengan bantuan
lain.
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat
‘mutlak perlu’, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D. Struktur Kepemimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpur
Urutan Kepemimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpur, adalah :
a. H.Abdul Roni Syafe’I ( 1958 – 1978 )
b. dr.Hartono HS ( 1978 – 1981 )
c. dr.Djuaini Djamal ( 1981 – 1984 )
d. dr.Suharko Subardin ( 1984 – 1987 )
e. dr.Luthfi Gatam ( 1987 – 1988 )
f. dr. Wirman ( 1988 – 1993 )
g. dr.Reihana Wijayanto ( 1999 – 2001 )
h. dr.Hilda Fitri ( 2001 – 2003 )
10
i. drg.Nety ( 2003 – 2006 )
j. dr.Djohan Lius ( 2006 – 2007 )
k. dr.Hj.Evi Mutia Afriyeti ( 2007 – sampai sekarang )
E. Sruktur Organisasi
Struktur Organisasi yang terdapat di Puskesmas Rawat Inap Simpur
adalah sebagai berikut :
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KOORDINATOR :
UNIT P 2 : dr.SARAH PRIMA AYUUNIT PEMULIHAN KES&RJKAN : dr. GATOT KUSHARYOKOUNIT PENUNJANG : H.WAHYU A,S.Farm AptUNIT KESGA : Hj.ZUBAIDAHSYAH,SSTUNIT KESLING,PKM,UKS/GS : drg.LISYUNITA POHANUNIT PERAWATAN : dr.GATOT KUSHARYOKOUNIT PELAKSANA KHUSUS : ROHANI , AMD Kep
STRUKTUR ORGANISASIPUSKESMAS RAWAT INAP SIMPURSESUAI SK WALIKOTA NO.39 TH 2008TANGGAL 28 FEBRUARI 2008
KEPALA DINKES KOTA B.LAMPUNG
dr.H.WIRMAN
KEPALA PUSKESMAS SIMPUR
dr.Hj.EVI MUTIA AFRIYETI
SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA : FITRI RANI , S.SosSTAF PELAKSANA :- PENGADMINISTRASI UMUM FITRI RANI,S.Sos- PENGADMINISTRASI KEUANGAN
OPERASIONAL : EFFY BALGA JAMKESMAS : NELY NIRWANA ASKES : FITRI RANI PERAWATAN : SAWITRI
- PRAMU KANTOR- PENGEMUDI
11
F. Gambaran Khusus Puskesmas Rawat Inap Simpur
1. Keadaan Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur seluas 121 Ha dan mempunyai
4 kelurahan di Kecamatan Tanjungkarang Pusat , yaitu :
a. Kelurahan Kelapa Tiga
b. Kelurahan Penengahan
c. Kelurahan Pasir Gintung
d. Kelurahan Gunung Sari
Batas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur :
a. Sebelah Utara : Berbatas dengan kelurahan Sidodadi Kecamatan
Kedaton
b. Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kelurahan Kali Awi Kecamatan
Tanjung Karang Pusat
c. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kelurahan Kampung Sawah dan
Tanjung Karang
d. Sebelah Timur : Berbatas dengan Kelurahan Sukadanaham
Kecamatan Tanjung Karang Barat.
Secara Topografi merupakan dataran rendah dan berbukit dengan aliran
kali/sungai kecil.
12
2. Keadaan Demografi
Data jumlah penduduk, jumlah KK, jumlah rumah dan luas wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Simpur tahun 2011.
Tabel 1Data Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Jumlah Rumah dan Luas Wilayah Per
Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap SimpurTahun 2011
No KelurahanJumlah
PendudukJumlahRumah
Jumlah KK
LuasWilayah
1
2
3
4
Kelapa Tiga
Penengahan
Pasir Gintung
Gunung Sari
12.746
7.661
7.227
3.454
1216
1000
1089
698
3.008
1.808
1.706
815
23 Ha
52 Ha
30 Ha
16 Ha
Jumlah 31.089 4002 7.337 121 Ha
13
Tabel 2Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Jenis Kelamin di Kecamatan
Tanjung Karang Pusat Tahun 2011
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0 – 45 – 9
10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 69
38333712391444644123365231572796241617561241866698954
368035983918486745863909321028032153149810647546651003
75137310783293368709756163675599456932542305161813631857
37587 37706 75293
14
3. Data Sasaran
Data penduduk sasaran Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011.
Tabel 3Data Penduduk Sasaran Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011
No SasaranKelurahan
JumlahKelapa Tiga
Penengahan Pasir Gintung
Gunung Sari
123456789101112131415
BayiBalitaAnbalAprasAn Usia SklhRemajaPUSBumilBuristiBulinBusuiWUSLansiaBalitaBBLR
30014911192688382611481886344693155993350167457433
18089671641423006901134207411893602013100634520
1708466763902170651107019539178340189994932519
8140432318710373115119319851629084561559
731363729071679933328004601839168767146181704085139981
15
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Simpur Tahun 2011.
Tabel 4Data Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011
No. Nama Sarana Jumlah1 Puskesmas Induk Simpur 12 Puskeskel 43 Dokter Praktek Umum 224 Dokter Praktek Gigi -5 Dokter Praktek Spesialis 56 Bidan Praktek Swasta 57 Balai Pengobatan Swasta 58 Toko Obat / Apotek 349 Posyandu 2110 Laboratorium Kes. Swasta -
5. Keadaan Tenaga
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna apabila didukung
oleh sumber daya manusia yang mencukupi. Berikut ini adalah keadaan
tenaga kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Simpur.
16
Tabel 5Data Ketenagaan di Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2011
No. Jenis Tenaga Jumlah
123456789101112131415161718192021
Dokter UmumSokter GigiSKMSarjana AdmPerawat/Akper D3Akademi GiziBidan D3Bidan D4Perawat (SPK)Perawat GigiSanitarian D3 + D4Tenaga Laboratorium (SMAK)Apoteker + Asisten ApotekerPekarya Kesehatan (UGD)SMA (2 TKS.Administrasi + Supir)SPRG (TKS.Perawat Gigi)Analis (TKS Laboratorium)Akper (TKS Perawat)Akbid (Bidan)Cleaning Service / Juru MasakBidan PTT Kelurahan
421212322122213115424
Jumlah 27
17
6. Morbiditas
Berdasarkan data yang diperoleh dari data SP2TP Puskesmas Rawat Inap
Simpur, khususnya data kesakitan (ICD X) diperoleh data 10 besar penyakit
yang tebanyak dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 610 Besar Penyakit Menurut Semua Golongan Umur di Puskesmas Rawat Inap
Simpur Tahun 2010
No. Nama Penyakit Jumlah %
12345678910
Commond ColdDispepsiaRheumatoidPharingitis AkutHypertensiDermatitis KontakCepalgiaTonsilitisDiareConjungtivitis
1066128932343240615401030856852773693
30,78,36,76,94,42,92,42,42,21,9
7. Program P2
a. Penyakit Menular Bersumber Binatang
18
1) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tabel 7Situasi Kasus DBD Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2007-2010
Tahun
Kasus
Penderita Meninggal
2007 54 0
2008 15 0
2009 5 0
2010 15 0
Untuk penanggulangan yang telah dilakukan antara lain pengasapan
(foging) focus yang dilakukan di semua wilayah yang terjadi kasus
penyakit DBD, penyuluhan tentang 3 M Plus Yaitu Menutup, Mengubur,
Menguras dan menggunakan anti nyamuk, tidak menggantung pakaian
dan lain-lain. Selain itu juga dilakukan kegiatan Pengawasan Jentik
Berkala (PJB) yang dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh kader. Untuk
angka bebas (ABJ) jentik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8ABJ Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2010
19
Kelurahan
Angka Bebas Jentik
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Kelapa Tiga 90 90 90 88
Pasir Gintung 91 87 90 90
Penengahan 88 90 90 89
Gunung Sari 90 89 88 88
2) Malaria Klinis
Penyakit malaria di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur,
pada tahun 2007 dan 2008 pengobatan klinis masih tinggi dikarenakan
masih kurangnya kelengkapan pemeriksaan di Laboratorium sehingga
mempengaruhi penegakan diagnosa, pada tahun 2009 sampai sekarang
tidak ditemukan lagi dikarenakan sudah lengkapnya pemeriksaan di
Laboratorium semenjak puskesmas berubah status menjadi rawat inap, ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9
20
Situasi Kasus Malaria Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2007-2010
Tahun Pengobatan Klinis Pengobatan Pencegahan
2007 369 0
2008 94 0
2009 0 0
2010 0 0
3) Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR)
Pada tahun 2010 di Puskesmas Rawat Inap Simpur tidak ditemukan
kasus GTHR.
b. Penyakit Menular Langsung
1) Diare
Pada tahun 2010 kasus penyakit diare 947, tahun 2009 kasus penyakit
Diare yang berobat ke Puskesmas Rawat Inap Simpur 447 dan
mendapatkan pengobatan dan oralit sebanyak 447 kasus. Pada tahun 2008
ada 473 kasus dan pada tahun 2007 ada 508 kasus.
Untuk lebih jelasnya gambaran kasus diare tahun 2007-2010 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10
21
Situasi Kasus Diare Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2007-2010
Nama Kelurahan
Tahun
2007 2008 2009 2010
Kelapa Tiga 185 203 231 367
Penengahan 58 59 80 190
Pasir Gintung 61 45 73 199
Gunung Sari 204 166 63 191
Jumlah 508 473 447 947
Upaya yang telah dilakukan adalah penyuluhan tentang penanganan
limbah rumah tangga, penyuluhan dan pembinaan PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) terutama cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
2) P2 TB Paru
Penyakit TB Paru sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang
tidak sehat. Pada tahun 2010 jumlah penderita TB Paru yang diobati ada
53 orang, sembuh ada 46 orang, BTA- RO+ 4 orang, pengobatan lengkap
4 orang, dari 4 wilayah kelurahan, Kelurahan Kelapa Tiga merupakan
kelurahan yang terpadat penduduknya dan kondisi lingkungannya
sebagian besar masih kurang sehat sehingga mendukung terjadinya kasus
TB Paru ini.
22
Untuk lebih jelasnya jumlah kasus TB Paru tahun 2008-2010 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11Situasi Kasus TB Paru Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun 2008-2010
NONama
Kelurahan
2008 2009 2010
Jumlah Sembuh Jumlah Sembuh Jumlah Sembuh
1Kelapa Tiga
13 13 13 13 29 29
2 Penengahan 6 6 4 4 8 8
3Pasir Gintung
4 4 5 5 9 9
4Gunung Sari
6 6 4 4 7 7
Jumlah 29 29 26 26 53 53
c. Penyakit Tidak Menular
Untuk penyakit tidak menular seperti penyakit otot, hipertensi, penyakit
mata lainnya dan penyakit kulit alergi dalam 4 tahun di Puskesmas Rawat
Inap Simpur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
23
Tabel 12Kasus Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Rawat Inap Simpur Tahun
2007-2010
Penyakit Tidak Menular
Tahun
2007 2008 2009 2010
Penyakit Otot 1381 973 1476 1178
Hipertensi 743 427 1044 1540
Penyakit Mata Lainnya 537 366 229 2033
Penyakit Kulit Alergi 167 158 715 1883
Banyaknya kasus penyakit degeneratif disamping masih tingginya kasus
penyakit infeksi adalah karena Umur Harapan Hidup yang semakin
baik/panjang kurang diimbangi dengan pola hidup sehat. Hal ini perlu
ditingkatkan khususnya pembinaan pada kelompok Usila yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Rawat Inap Simpur.