bab ii

27
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1 BAB GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik 2.1.1. Letak Geografis dan Administrasi Secara geografis, wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan, dengan potensi sumberdaya alam yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan, disamping memiliki luas wilayah yang relatif luas. Kabupaten Sinjai secara astronomis terletak 5 0 2’ 56” - 5 0 21’ 16” Lintang Selatan (LS) dan antara 119 0 56’ 30” - 120 0 25’ 33” Bujur Timur (BT), yang berada di Pantai Timur Bagian Selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone; Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Secara administrasi Kabupaten Sinjai terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, dan sebanyak 80 (delapan puluh) desa/kelurahan. Kabupaten Sinjai terletak arah timur dari Kota Makassar dengan jarak 233 Km dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelasnya, wilayah administrasi Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut. 2.1.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah Tinjauan terdahap aspek fisik wilayah, dimaksudkan untuk mengetahui potensi dan kendala yang dihadapi Kabupaten Sinjai dalam mengembangkan wilayahnya dimasa mendatang. Beberapa aspek fisik yang menjadi kajian, meliputi: aspek fisik wilayah, kependudukan dan sumberdaya manusia, aspek perekonomian, potensi bencana alam, potensi sumberdaya alam, dan berbagai aspek lainnya. 2.1.2.1 Kondisi Topografi dan Kemiringan Lereng Kabupaten Sinjai memiliki 3 (tiga) dimensi wilayah, yakni wilayah laut/pantai, wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi. Secara morfologi, kondisi topografi wilayah Kabupaten Sinjai sangat bervariasi, yaitu dari area dataran hingga area yang bergunung. Sekitar 38,26 persen atau seluas 31.370 Ha merupakan kawasan dataran hingga landai dengan kemiringan 0 - 15 persen. Area perbukitan hingga bergunung dengan kemiringan di atas 40 persen, diperkirakan seluas 25.625 Ha atau 31,25 persen 2

Upload: ryenesavitriqayatri

Post on 28-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

BAB

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SINJAI

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik 2.1.1. Letak Geografis dan Administrasi

Secara geografis, wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan, dengan potensi sumberdaya alam yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan, disamping memiliki luas wilayah yang relatif luas. Kabupaten Sinjai secara astronomis terletak 50 2’ 56” - 50 21’ 16” Lintang Selatan (LS) dan antara 1190 56’ 30” - 1200 25’ 33” Bujur Timur (BT), yang berada di Pantai Timur Bagian Selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone; Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa.

Secara administrasi Kabupaten Sinjai terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, dan sebanyak 80 (delapan puluh) desa/kelurahan. Kabupaten Sinjai terletak arah timur dari Kota Makassar dengan jarak 233 Km dari Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelasnya, wilayah administrasi Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

2.1.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah Tinjauan terdahap aspek fisik wilayah, dimaksudkan untuk mengetahui potensi dan kendala yang

dihadapi Kabupaten Sinjai dalam mengembangkan wilayahnya dimasa mendatang. Beberapa aspek fisik yang menjadi kajian, meliputi: aspek fisik wilayah, kependudukan dan sumberdaya manusia, aspek perekonomian, potensi bencana alam, potensi sumberdaya alam, dan berbagai aspek lainnya.

2.1.2.1 Kondisi Topografi dan Kemiringan Lereng

Kabupaten Sinjai memiliki 3 (tiga) dimensi wilayah, yakni wilayah laut/pantai, wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi. Secara morfologi, kondisi topografi wilayah Kabupaten Sinjai sangat bervariasi, yaitu dari area dataran hingga area yang bergunung. Sekitar 38,26 persen atau seluas 31.370 Ha merupakan kawasan dataran hingga landai dengan kemiringan 0 - 15 persen. Area perbukitan hingga bergunung dengan kemiringan di atas 40 persen, diperkirakan seluas 25.625 Ha atau 31,25 persen

2

Page 2: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Sinjai

Page 3: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Peta 2 Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Selatan

KABUPATEN SINJAI

Page 4: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Sinjai

Page 5: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Berdasarkan klasifikasi menurut ketinggian diatas permukaan laut (DPL), wilayah Kabupaten Sinjai terbagi ke dalam 5 (lima) klasifikasi ketinggian, dengan luasan sebagai berikut:

Area ketinggian 0 - 25 meter DPL , seluas : 45,41 Km2; Area ketinggian 25 - 100 meter DPL, seluas : 79,83 Km2; Area ketinggian 100 - 500 meter DPL, seluas : 455,35 Km2; Area ketinggian 500 - 1.000 meter DPL, seluas : 173,68 Km2; Area ketinggian >1.000 meter DPL, seluas : 65,69 Km2.

Wilayah Kabupaten Sinjai didominasi oleh bentuk wilayah perbukitan dan pegunungan.

Meskipun demikian di wilayah ini tidak terdapat gunung berapi. Daerah pegunungan di Kabupaten Sinjai sebagian besar terletak di Kecamatan Sinjai Barat, Kecamaan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Borong dan Kecamatan Bulupoddo. Akibat kondisi topografi tersebut maka pengembangan wilayah Kabupaten Sinjai menjadi terbatas.

Dari 9 (sembilan) kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai, kecamatan yang memiliki

wilayah datar yang cukup luas adalah Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Utara dan Kecamatan Pulau Sembilan. Dataran yang memiliki sumberdaya air yang cukup dimanfaatkan masyarakat sebagai areal persawahan. Ketinggian dari permukaan laut wilayah Kabupaten Sinjai, bervariasi dari 0 - 1.000 Meter Diatas permukaan Laut (MDPL). Untuk lebih jelasnya, kondisi ketinggian diatas permukaan laut wilayah Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel berikut.

2.1.2.2 Kondisi Hidrologi dan Sumberdaya Air

Ada 2 (dua) kategori hidrologi yang melingkupi wilayah Kabupaten Sinjai, yaitu: 1) Jenis air permukaan; 2) Jenis air tanah dangkal dan air tanah dalam. Kedua jenis air tersebut berasal dari air hujan yang sebagian mengalir di permukaan (run-off) dan sebagian lagi meresap ke dalam tanah. Jenis air permukaan, beberapa diantaranya adalah sungai-sungai yang mengalir melalui wilayah ini, diantaranya: Sungai Tangka, Sungai Mangottong, Sungai Kalamisu, Sungai Bua, Sungai Lolisang dan Sungai Balangtieng.

Berdasarkan penelitian, potensi sumber air permukaan (1998) sebesar 15.137.280 ribu m3 atau debit sekitar 3,12 m3/detik dan sebagian besar potensi air tersebut dimanfaatkan untuk keperluan pertanian. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan beberapa sungai besar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada dalam wilayah Kabupaten Sinjai.

Tabel: 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Dalam Wilayah Kabupaten Sinjai

NO NAMA SUNGAI PANJANG (KM) LEBAR (M) DEBIT (M3/DETIK)

Maks Min

1

2

3

4

5

6

Tangka

Mangottong

Kalamisu

Bua

Lolisang

Balangtieng

72,00

47,00

57,00

81,45

29,40

20,00

90

55

40

30

25

15

25,00

25,00

30,00

10,20

10,00

7,20

10,00

11,00

11,00

3,53

4,50

2,41

Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011

Page 6: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2 Peta Aliran Sungai dan Jalan Kabupaten Sinjai

Page 7: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Kabupaten Sinjai Dirinci Tiap Kecamatan

No NAMA KECAMATAN Ibu Kota

Kecamatan

Luas Wilayah JUMLAH

Km² % Kel./ Desa

1 Sinjai Barat Manipi 135,53 16,53 9

2 Sinjai Borong Pasir Putih 66,97 8,17 8

3 Sinjai Selatan Bikeru 131,99 16,10 11

4 Tellulimpoe Mannanti 147,30 17,96 11

5 Sinjai Timur Mangarabombang 71,88 8,77 13

6 Sinjai Tengah Lappadata 129,70 15,82 11

7 Sinjai Utara Balangnipa 29,57 3,61 6

8 Bulupoddo Bulupoddo 99,47 12,13 7

9 P. Sembilan Kambuno 7,55 0,92 4

JUMLAH 819,96 100 80

Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011

Diagram 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Sinjai Per Kecamatan

Sumber : kab. Sinjai dalam angka 2011

Tabel: 2. Luas Wilayah Menurut Ketinggian Diatas Permukaan Laut Setiap Kecamatan di Kabupaten Sinjai

NO KECAMATAN KETINGGIAN LUAS (HA) PERSEN (%)

1 Sinjai Barat

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

- - 1.885 6.747 4.921

- - 13,91 49,78 36,31

LUAS KECAMATAN SINJAI BARAT 13.553 100,00

2 Sinjai Borong <25 Meter 25-100 Meter

- -

- -

Page 8: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 2

100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

69 4.980 1.648

1,03 74,36 24,61

LUAS KECAMATAN SINJAI BORONG 6.697 100,00

3 Sinjai Selatan

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

81 206 12.256 656 -

0,61 1,56 92,86 4,97 -

LUAS KECAMATAN SINJAI SELATAN 13.199 100,00

4 Tellu Limpoe

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

288 2.354 12.088 - -

1,96 15,98 82,06 - -

LUAS KECAMATAN TELLU LIMPOE 14.730 100,00

5 Sinjai Timur

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

1.974 1.379 3.835 - -

27,46 19,18 53,35 - -

LUAS KECAMATAN SINJAI TIMUR 7.188 100,00

6 Sinjai Tengah

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

- - 9.554 3.416 -

- - 73,66 26,34 -

LUAS KECAMATAN SINJAI TENGAH 12.970 100,00

7 Sinjai Utara

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

1.443 1.452 62 - -

48,80 49,10 2,10 - -

LUAS KECAMATAN SINJAI UTARA 2.957 100,00

8 Bulupoddo

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

- 2.592 5.786 1.569 -

- 26.06 58,17 15,77 -

LUAS KECAMATANA BULUPODDO 9.947 100,00

9 Pulau Sembilan

<25 Meter 25-100 Meter 100-500 Meter 500-1000 Meter >1000

755 - - - -

100 - - - -

LUAS KECAMATANA PULAU SEMBILAN 755 100,00

Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011

Page 9: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 3

2.1.2.3 Kondisi Geologi dan Jenis Tanah

Secara umum keadaan geologi atau jenis batuan merupakan gambaran proses dan waktu pembentukan bahan induk serta penampakan morfologis tanah, seperti tebing, kaldeva gunung dan sebagainya. Persebaran jenis batuan di kabupaten Sinjai terbagi dalam 5 (Lima) kelompok atau golongan yaitu: batuan Vulkanik/Beku, Batuan Endapan, Batuan Mikan atau metamorf, Batuan Allvial; dan Batuan Organik.

Spesifikasi jenis batuan di Kabupaten Sinjai merupakan batuan yang termuda berumur

Plesistosen dan tersusun batuan induk, lava, Breksi, endapan lahar dan Tufa. Pada umumnya bahan batuan kurang kompak dan mudah tergeser, diatas menindih tidak selaras endapan alluviun yang berupa pasir kerikil, lempung dan lahar yang umumnya masih terlepas. Di kawasan pantai umumnya terdapat hamparan pasir laut yang cukup tebal, dengan struktur tanah keras berada di kedalaman 1,5 - 2 meter dari permukaan lapisan pasir atau tanah. 2.1.2.4 Kondisi Iklim dan Curah Hujan

Sepanjang tahun, Kabupaten Sinjai termasuk daerah beriklim sub tropis, yang mengenal 2 (dua) musim, yaitu musim penghujan pada periode April - Oktober, dan musim kemarau yang berlangsung pada periode Oktober - April.

Dari keseluruhan type iklim yang ada tersebut, Kabupaten Sinjai mempunyai curah hujan

berkisar antara 2.000 - 4.000 mm/tahun, dengan hari hujan yang bervariasi antara 100 - 160 hari hujan/tahun. Kelembaban udara rata-rata, tercatat berkisar antara 64 - 87%, dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 21,1o C - 32,4o C.

Berdasarkan pencatatan pengamatan Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, rata-rata

jumlah hari hujan sekitar 12 hari dengan jumlah curah hujan 155. Berikut ini tabel yang memperlihatkan curah hujan di Kabupaten Sinjai, tahun 2010.

Tabel: 2. Kondisi Curah Hujan di Kabupaten Sinjai Tahun 2010

NO BULAN CURAH HUJAN HARI

HUJAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

101-500 mm

101-300 mm

101-400 mm

201-500 mm

401->500 mm

301->500 mm

151->500 mm

101-400 mm

21-500 mm

51-500 mm

51-500 mm

21-300

12

10

15

18

29

27

24

28

8

12

12

12

Sumber: BMKG. Kab. Maros, Th. 2011

Page 10: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 4

Selain itu ada 3 (tiga) tipe iklim (menurut Schmidt & Fergusson) yang terjadi dan berlangsung di wilayah ini, yaitu iklim type B2, C2, D2 & type D3. a. Area/zona dengan iklim type B2, dimana bulan basah berlangsung selama 7 - 9 bulan berturut-

turut, sedangkan bulan kering berlangsung 2 - 4 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Sinjai Selatan;

b. Zona dengan iklim type C2, dicirikan dengan adanya bulan basah yang berlangsung antara 5 - 6 bulan, sedangkan bulan keringnya berlangsung selama 3 - 5 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Selatan dan Kecamatan Sinjai Tengah;

c. Zona dengan iklim type D2, mengalami bulan basah selama 3 - 4 bulan, & bulan keringnya berlangsung selama 2 - 3 bulan. Penyebarannya meliputi wilayah bagian tengah Kabupaten Sinjai, yaitu sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Selatan dan Kecamatan Sinjai Barat; dan

d. Zona dengan iklim type D3, bercirikan dengan berlangsungnya bulan basah antara 3 - 4 bulan, dan bulan kering berlangsung antara 3 - 5 bulan. Penyebarannya meliputi: sebagian wilayah Kecamatan Sinjai Barat, Kecamatan Sinjai Tengah dan Kecamatan Sinjai Selatan.

2.2. Demografi Penduduk merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, karakteristik

penduduk merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan atau pembangunan suatu wilayah dengan mempertimbangkan pertumbuhan penduduk, komposisi struktur kepedudukan serta adat-istiadat dan kebiasaan penduduk.

2.2.1. Perkembangan Penduduk Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks perbandingan jumlah penduduk

pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah penduduk dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian (pertambahan alami), selain itu juga dipengaruhi adanya faktor migrasi penduduk yaitu perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan jumlah penduduk, dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi/perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

2.2.1.1. Estimasi Perkembangan Penduduk

Prediksi jumlah penduduk dimasa yang akan datang dilakukan melalui suatu metode pendekatan matematis dengan pertimbangan pertumbuhan jumlah penduduk tahun terakhir. Data kecenderungan perkembangan penduduk kabupaten Sinjai di proyeksikan dengan rumus:

Laju Pertumbuhan Penduduk :

r : (Po- P(n-1)

X 100 % Po

Proyeksi Penduduk :

Pt : Po (1+ r) ^n Dengan: r : Laju Pertumbuhan Penduduk pertahun (2,65 %) Po : Jumlah Penduduk Tahun Berjalan Pt : Jumlah Penduduk (n+1) n : Jumlah Tahun

Page 11: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 5

Tabel: 2.3 Jumlah dan kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%)

Tahun Tahun Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Sinjai Barat 22.987 23672 25.104 27.416 30.833

5.479 5.642

5.984

6.535 7.349

-- 2,98

6

9

12

Sinjai Borong 15.901 16.375 17.365 18.965 21.328

3.732 3.843

4.076

4.451 5.006

-- 2,98

6

9

12

Sinjai Selatan 37.063 38.167 40.476 44.204 49.713

8.257 8.503

9.017

9.848 11.075

-- 2,98

6

9

12

Tellu Limpoe 31.468 32.406 34.366 37.531 42.208

7.396 7.616

8.077

8.821 9.920

-- 2,98

6

9

12

Sinjai Timur 28.963 29.826 31.630 34.543 38.848

6.256 6.442

6.832

7.461 8.391

-- 2,98

6

9

12

Sinjai Tengah 25.987 26.761 28.380 30.994 34.857

5.949 6.126

6.497

7.095 7.979

-- 2,98

6

9

12

Sinjai Utara 43.503 44.799 47.509 51.884 58.351

8.881 9.146

9.699

10.592 11.912

-- 2,98

6

9

12

Bulupoddo 15.687 16.154 17.132 18.709 21.041

3.706 3.816

4.047

4.420 4.971

-- 2,98

6

9

12

Pulau Sembilan 7.404 7.625 8.086 8.830 9.931

1.542 1.588

1.684

1.839 2.068

-- 2,98

6

9

12

Sumber Data : Hasil Proyeksi dan Analisis

2.2.1.2. Komposisi Kependudukan a. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Pembahasan penduduk menurut struktur usia dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk pada setiap kelompok umur tertentu, terutama kelompok umur yang ada kaitannya dengan usia sekolah, usia kerja dan usia produktif. Pengelompokan umur di Kabupaten Sinjai pada Tahun 2010 dapat dibagi menurut kelompok usia sebagai berikut: Usia Balita (0 - 4) tahun : 22.607 jiwa. Usia Sekolah (5 - 14) tahun : 51.826 jiwa. Usia Angkatan Kerja (15 - 54) tahun : 124.545 jiwa. Usia angkatan kerja yang terdapat di Kabupaten Sinjai relatif memadai dan termasuk dalam kelompok usia produktif yang lebih baik. Disamping itu golongan tersebut juga termasuk penduduk usia sekolah dan kemungkinan mereka sekolah sambil bekerja. Berdasarkan pada uraian tersebut maka kelompok usia 15 - 54 tahun adalah kelompok usia produktif dan digolongkan sebagai angkatan kerja dengan jumlah penduduk 124.545 jiwa, selebihnya dapat diasumsikan sebagai kelompok usia non produktif yang menjadi tanggungan kelompok usia produktif. Angka kelahiran di wilayah Kabupaten Sinjai, secara kumulatif juga mengalami peningkatan tidak sebanding dengan tingkat kematian, namun pertumbuhannya mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan, bahwa di wilayah ini tingkat kesejahteraan penduduk semakin membaik. Secara terperinci penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 12: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 6

Tabel: 2. Struktur Penduduk Berdasarkan Struktur Usia Di Kabupaten Sinjai, Tahun 2010

NO STRUKTUR USIA TAHUN 2010

JUMLAH (JIWA) Laki-Laki Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

75 +

11.583

13.525

12.937

9.641

7.574

8.421

8.617

7.035

5.429

5.020

3.753

2.885

2.396

1.738

1.738

2.100

11.024

12.903

12.461

9.445

8.212

9.119

9.207

8.967

7.692

6.352

5.667

4.179

3.833

3.148

2.481

3.445

22.607

26.428

25.398

19.086

15.786

17.266

17.628

17.584

14.727

11.781

10.687

7.932

6.718

5.544

4.219

5.545

JUMLAH 110.801 118.135 228.936

Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sinjai dari tahun 2008 – 2012 dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel: 2.4 Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir (Rp. Milyar)

No Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

A Pendapatan

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 17,53 17,67 18,08 14,23 16,65

2 Dana Perimbangan (Transfer) 382,32 377,19 370,03 422,63 480,14

3 Lain-Lain Pendapatan yang Sah 50,69 10,66 65,84 102,99 6,95

Jumlah Pendapatan 450,54 405,52 453,95 539,85 503,74

B Belanja

1 Belanja Tidak Langsung 207,74 232,72 246,13 307,94 365,43

2 Belanja Langsung 308,53 220,12 212,34 224,29 200,36

Jumlah Belanja 516,27 452,84 458,47 532,23 565,79

Surplus/Defisit Anggaran 13,29 (47,32) (4,51) (7,63) (1,73) Sumber : keuangan daerah Kab. Sinjai

Page 13: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 7

Secara keseluruhan realisasi belanja anggaran untuk pembangunan sanitasi di Kabupaten Sinjai dari tahun 2007 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi 5 tahun trakhir

No Anggaran 2007 2008 2009 2010 2011

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1 Air limbah

511,100,000

84,329,000

87,845,000

7,215,000

2 Persampahan

604,154,000 1,328,831,900

439,894

4,618,302,200

3 Dranase

223,455,000

360,486,000

4 Air Bersih

3,603,069,500

3,147,077,600

5 PHBS

170,000,000

4,350,000

Total Anggaran 1,338,709,000

5,101,901,400

3,231,846,494

5,066,633,200

11,565,000

Sumber : keuangan daerah Kab. Sinjai

Tabel: 2.6. Data Ruang Fiskal Kabupaten Sinjai 5 tahun terakhir

Tahun Indeks kemampuan fiskal/ruang

fiskal daerah (IRPD) Kategorei

2008 0,5144 Sedang

2009 0,6697 Sedang

2010 0,446 Rendah

2011

2012 0,68 Rendah

Sumber : (www.djpk.depkeu.go.id)

Selama periode tahun 2006 - 2010, perekonomian Kabupaten Sinjai mengalami pertumbuhan positif.

Berdasarkan perhitungan harga yang berlaku, PDRB Kabupaten Sinjai mencapai nilai sebesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.086.674,18,-, kontribusi terbesar sekitar 56,03% adalah sektor pertanian. Untuk lebih jelasnya perkembangan PDRB Kabupaten Sinjai berdasarkan lapangan usaha, tahun 2006 – 2010, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel: 2.7. Keuangan dan Perekonomian Daerah (dalam jutaan) Tahun 2006 - 2010

NO SEKTOR EKONOMI PDRB KABUPATEN SINJAI

Th. 2006 Th. 2007 Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010

1 2 3

Pertanian

Pertambangan dan Galian Industri Pengolahan

504.062,34

4.226,65

16.240,85

524.243,62

4.497,48

17.011,11

551.819,93

5.436,24

18.527,20

585.392,43

5.319,18

19.300,26

608.887,85

5.665,66

20.330,55

Page 14: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 8

4 5 6 7 8 9

Listrik, Gas & Air Bangunan/Konstruksi

Perdag, Hotel & Restoran Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-jasa

2.406,47

35.907,34

79.862,67

27.847,17

39.548,01

135.245,11

2.514,25

38.063,26

86.960,93

29.443,48

44.703,45

143.848,83

2.646,24

42.403,77

100.633,85

32.682,62

51.655,91

151.907,17

2.710,12

46.220,02

104.624,85

36.315,02

60.538,18

164.514,04

2.910,96

50.428,29

117.371,75

40.829,38

67.488,42

172.761,32

JUMLAH 845.346,60 891.286,41 957.712,93 1.024.934,12 1.086.674,18

Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2011

Struktur perekonomian Kabupaten Sinjai pada periode tahun 2006 - 2010 relatif meningkat.

Berdasarkan rataan data terlihat bahwa sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB di provinsi tersebut adalah sektor sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (52%), kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa (22%) dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (11%). Ketiga sektor terbesar tersebut secata total memberikan kontribusi sebesar 85%. Sektor-sektor lain yang memberikan kontribusi cukup signifikan adalah sektor keuangan (5%), dan sektor konstruksi (5%), sektor industri pengolahan (2%), sektor pengangkutan dan komunikasi (3%), sedangkan sektor-sektor yang memberikan kontribusi terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian (0%) dan sektor listrik, gas, air bersih (0%).

2.4. Tata Ruang Wilayah Rencana tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun berdasarkan

pendekatan wilayah administratif yang secara hirarki terdiri atas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota.

Kedudukan fungsi dan kegunaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai dalam hirarki rencana tata ruang (Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Permen PU. No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten). Berikut ini skema yang memperlihatkan kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai dalam hirarki tata ruang.

RENCANA RINCI RENCANA UMUM

RPJP Nasional

RPJM Nasional

RPJP Provinsi

RPJM Provinsi

RTRW Nasional

RTRW

Provinsi

RTR Pulau

RTR Kawasan Strategis Nasional

RTR Kawasan Strategis

Provinsi

RTRW

Kabupaten

RTRW Kota

RDTR Kabupaten

RTR Kawasan Strategis

Kabupaten

RDTR Kota

RTR Kawasan Strategis Kota

RPJP

Kabupaten/Kota

RPJPM

Kabupaten/Kota

Page 15: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 9

2.4.1. Fungsi Dan Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai

2.4.1.1. Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai

Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai adalah sebagai: a. Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sinjai; b. Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah Kabupaten Sinjai; c. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten Sinjai; d. Acuan lokasi investasi dalam wilayah Kabupaten Sinjai yang dilakukan pemerintah, masyarakat,

dan swasta; e. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah Kabupaten Sinjai; f. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah Kabupaten

Sinjai yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi; dan

g. Acuan dalam administrasi pertanahan.

2.4.1.2. Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai

Manfaat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sinjai, adalah untuk: a. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah Kabupaten Sinjai; b. Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah Kabupaten Sinjai dengan wilayah sekitarnya;

dan c. Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah Kabupaten Sinjai yang berkualitas.

Page 16: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 10

2.4.1.3. Rencana Struktur Ruang dan Pusat Layanan Kabupaten Sinjai Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Sinjai, merupakan kerangka tata ruang wilayah yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana, terutama jaringan transportasi. Pusat kegiatan di wilayah kabupaten, merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas:

a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di wilayah kabupaten; b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten; c. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten; d. Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten; dan

e. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu: 1. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan 2. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala antar desa.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Sinjai harus menggambarkan arahan struktur ruang wilayah nasional dan wilayah provinsi yang ada di wilayah Kabupaten Sinjai. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan, di Kabupaten Sinjai tidak ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) maupun Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), begitupula penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Sinjai merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas:

a. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Sinjai; b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani

kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa

Page 17: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2. 3 Peta Rencana Struktur Ruang dan Pusat Layanan Kabupaten Sinjai

Page 18: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

2.4.1.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Sinjai

Pengaturan penataan ruang merupakan upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Untuk mencapai tujuan penataan ruang, perlu dilakukan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Perencanaan tata ruang merupakan proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Rencana struktur ruang merupakan kegiatan menyusun rencana yang produknya menitikberatkan pada pengaturan hirarki pusat pemukiman dan pusat pelayanan barang dan jasa, serta keterkaitan antara pusat tersebut melalui sistem prasarana utama.

Page 19: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2. 3 Peta Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kab. Sinjai

Page 20: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

2.4.2. Potensi Bencana Alam Potensi bencana alam merupakan salah satu fenomena alam yang dapat terjadi dalam suatu

wilayah, potensi bencana alam yang diidentifikasi dapat terjadi dilihat dari kondisi wilayah.

2.4.2.1. Bencana Alam Tanah Longsor Potensi bencana alam tanah longsor yang terdapat di wilayah Kabupaten Sinjai umumnya

terjadi pada wilayah dengan kemiringan topografi >45% dengan kondisi hutan yang sudah mengalami penggundulan yang disebabkan oleh peladang yang berpindah-pindah dan penebangan liar.

Wilayah Kabupaten Sinjai yang diidentifikasi rawan terjadi bencana alam tanah longsor dan gerakan tanah berlokasi di Kecamatan Sinjai Barat, Kecamatan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Borong, Kecamatan Bulupoddo, Kecamatan Sinjai tengah, Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Tellulimpoe dan Kecamatan Sinjai Utara.

2.4.2.2. Bencana Alam Banjir Potensi bencana alam banjir umumnya terjadi di wilayah Perkotaan Sinjai. Bencana alam

banjir tersebut disebabkan oleh kondisi drainase perkotaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sistem jaringan drainase (ukuran maupun dimensi), ketidakmampuan drainase menampung luapan air yang disebabkan oleh air hujan, kondisi drainase yang telah rusak dan mengalami sedimentasi serta penyebab lainnya. Potensi bencana alam banjir di Kabupaten Sinjai berlokasi di Kecamatan Sinjai Utara dan Kecamatan Sinjai Timur.

2.4.2.3. Zona Patahan Berdasarkan data Pusat Lingkungan Geologi Bandung Tahun 1982, menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Sinjai merupakan sesar/patahan. Beberapa bagian wilayah Kabupaten Sinjai yang dilalui oleh jalur sesar/patahan tersebut, meliputi Kecamatan Bulupoddo, Kecamatan Sinjai Utara, Kecamatan Sinjai Tengah, Kecamatan Sinjai Timur, Kecamatan Sinjai Selatan, dan Kecamatan Sinjai Barat. Oleh karena itu sistem mitigasi bencana alam baik berupa sosialisasi dan latihan-latihan bahaya bencana alam sejak pra sekolah, sekolah dasar sampai ke kantor dan bangunan publik, maupun prasarana fisik seperti pembangunan tanggul, hutan mangrove, dan bukit pengungsian (escape hill) yang mudah diakses

Page 21: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2. 4 Peta Rawan Tanah Longsor Kabupaten Sinjai

Page 22: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2. 5 Peta Rawan Banjir Kabupaten Sinjai

Page 23: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

2.5. Sosial dan Budaya Terjadinya perubahan kultur dan sosial budaya masyarakat merupakan proses transformasi global akibat tidak homogenisitasnya kultur budaya pada suatu daerah. Terjadinya dinamika perkembangan perkotaan tidak lagi memandang kultur budaya dan adat istiadat sebagai hukum masyarakat (norma etika) yang berlaku, akan tetapi tergantikan oleh sifat individualistis dan kepentingan sosial ekonomi akan menjadi dominan. Perubahan proses tersebut sulit dihindari karena dipengaruhi oleh masuknya budaya lain dan perkembangan teknologi menjadi orientasi masyarakat untuk mengaktualisasikan diri. Perubahan karakter dan kultur budaya sebagai ciri khas suatu komunitas tidak perlu terjadi, jika masyarakat memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai budaya yang secara turun-temurun dianutnya. Salah satu kekuatan masyarakat di Kabupaten Sinjai adalah pembauran nilai religius keagamaan dalam suatu kebudayaan yang masih melekat hingga kini. Faktor lain yang mempengaruhi adalah komunitas masyarakat di Kabupaten Sinjai sebagian besar masyarakat asli masih dalam satu ikatan rumpun keluarga, sehingga konflik sosial tidak menjadi pemisah, tetapi dapat terselesaikan secara kebersamaan dan kekeluargaan. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh gambaran tentang terjadinya pembauran suku dan kultur di Kabupaten Sinjai, yang secara umum dipengaruhi oleh etnis suku Bugis dengan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Bugis, namun disisi lain terdapat beberapa desa yang menggunakan bahasa sehari-hari yaitu Konjo. Tabel: 2.8 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Sinjai Tahun 2011

Nama Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Sinjai Barat 27 6 1 - 5 5 4

Sinjai Borong 25 2 1 - 2 3 2

Sinjai Selatan 36 8 2 - 7 5 3

Tellu Limpoe 32 4 1 - 3 3 2

Sinjai Timur 27 5 1 1 3 4 4

Sinjai Tengah 31 5 1 - 5 6 2

Sinjai Utara 29 5 2 2 3 5 2

Bulupoddo 24 4 1 - 1 3 -

Pulau Sembilan 10 3 - - - 1 -

Sumber : Sinjai dalam Angka Tahun 2011

Tabel: 2. 9 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan di Kabupaten Sinjai Tahun 2011

Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin

Sinjai Barat 1.589

Sinjai Borong 948

Sinjai Selatan 1.889

Tellu Limpoe 1.533

Sinjai Timur 2.449

Sinjai Tengah 2.056

Sinjai Utara 1.225

Bulupoddo 970

Page 24: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 2

Pulau Sembilan 514

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Sinjai 2012

Tabel: 2. 10 Jumlah Rumah per Kecamatan di Kabupaten Sinjai Tahun 2011

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Sinjai Barat 4.987

Sinjai Borong 3.880

Sinjai Selatan 7.728

Tellu Limpoe 7.380

Sinjai Timur 6.371

Sinjai Tengah 6.327

Sinjai Utara 7.936

Bulupoddo 3.592

Pulau Sembilan 1.525

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sinjai 2012

2.6. Kelembagaan dan Pemerintah Daerah Dasar hukum pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kabupaten Sinjai

adalah : 1. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 16);

2. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 17);

3. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 18);

4. Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lainnya Lingkup Pemerintahan Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19);

5. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2010 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 20);

6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2007 Nomor 16);

7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2012 Nomor 1);

8. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sinjai (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2012 Nomor 2);

Page 25: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 3

Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dalam Kabupaten Sinjai terdiri dari 26 Satuan Kerja Perangkat Daerah, yaitu seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.

Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dalam Kabupaten Sinjai

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Ket.

1 Sekretariat Kabupaten

2 Sekretariat DPRD 3 Dinas Kesehatan

4 Dinas Pendidikan

5 Dinas Pekerjaan Umum 6 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

7 Dinas Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Kepariwisataan

8 Dinas Perhubungan 9 Dinas Kelautan dan Perikanan

10 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

12 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 13 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan UKM

14 Dinas Kehutanan dan Perkebunan

15 Dinas Pendapatan Daerah 16 Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan

17 Inspektorat

18 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah

19 Badan Pemberdayaan Masyarakat 20 Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

21 Badan Kepegawaian Daerah

22 Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan 23 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

24 Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal

25 Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah 26 Kantor Perpustakaan dan Arsip

27 Kantor Lingkungan Hidup

28 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

29 Satuan Polisi Pamong Praja 30 Rumah Sakit Umum Daerah

Dari 30 SKPD yang ada di Kabupaten Sinjai yang termasuk dalam Kelompok Kerja Sanitasi

adalah : Sekretariat Daerah Kabupaten; Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah;Dinas Tata Ruang, Permukiman dan Perumahan; Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Kesehatan; Badan Pemberdayaan Masyarakat; Kantor Lingkungan Hidup.

Page 26: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sinjai

SEKRETARIS DAERAH

ASISTEN TATA PRAJA ASISTEN BIDANG PEREKONOMIAN DAN

PEMBANGUNAN

ASISTEN ADMINISTRASI UMUM

1. BAG. HUKUM DAN HAM 2. BAG. ADM. PEMERINTAHAN UMUM 3. BAG. PEMERINTAHAN DESA 4. SEKRETARIAT DPRD 5. INSPEKTORAT KABUPATEN 6. BADAN PEMBERDAYAAN MASY. 7. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 8. DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 9. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 10. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

11. KECAMATAN

1. BAG. ADM. PEMBANGUNAN 2. BAG. ADM. PEREKONOMIAN & SDA 3. BAG. ADM. KESRA & KEMASY. 4. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN 5. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & KB 6. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KETAHANAN

PANGAN 7. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDAN DAN OLAH RAGA 8. DINAS KESEHATAN 9. DINAS PEKERJAAN UMUM 10. DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN & PERUMAHAN 11. DINAS PERHUBUNGAN 12. DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, KEBUDAYAAN DAN

KEPARIWISATAAN 13. DINAS PERTANIAN TP DAN HORTIKULTURA 14. DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN 15. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 16. DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 17. DINAS PERINDAG, KOPERASI, UKM, PERTAMBANGAN

DAN ENERGI 18. DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI 19. KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

1. BAG. ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN 2. BAGIAN KEUANGAN DAN PERENCANAAN 3. BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN 4. BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL 5. DINAS PENDAPATAN DAERAH 6. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 7. BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH 8. KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI 9. SEKRETARIAT KORPRI 10. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

PERIJINAN 11. RSUD

B U P A T I D P R D

Page 27: BAB II

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sinjai II - 1

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintah Darah Kabupaten Sinjai

Yang terkait dengan Pembangunan Sanitasi Keterangan :

elembagaan Pemerintah Daerah

Mandat Tupoksi Langsung (Stakeholder Utama)

Mandat Tupoksi Tidak Langsung (Stakeholder Mitra)

B U P A T I

BAPPEDA

Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana Wilayah

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Bidang Teknologi Tepat Guna dan SDA

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan

DINAS KESEHATAN

Bidang Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan

DINAS PEKERJAAN UMUM

- Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air

- Bidang Kebersihan dan Pertamanan

DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN

PERUMAHAN

Bidang Permukiman dan Perumahan

Sekertaris Daerah