bab ii

20
BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Sejarah Umum Pada tahun 1980 Studi Kelayakan oleh PT Tambang Timah dan PT Krakatau Steel bekerja sama dengan Kaiser Engineering International Corp. Feasibility Study by PT Tambang Timah and PT Krakatau Steel in cooperation with Kaiser Engineering International Corp. Kemudian PT Pelat Timah Nusantara Tbk., atau disingkat Latinusa, didirikan pada 19 Agustus 1982 dan merupakan Perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan pemegang saham pertama kalinya adalah PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel dan PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba). Pada tahun 1986 Memulai kegiatan komersial dengan kapasitas produksi 130.000 ton per tahun. Pada tahun 2009 PT Latinusa Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Divestasi oleh Krakatau Steel dan akuisisi oleh Konsorsium Jepang. Pada tahun 2010 Penandatangan kontrak proyek revamping dan Pada akhir tahun 2011, PT Latinusa Tbk telah berhasil menyelesaikan proyek revamping dan rekondisi fasilitas produksi, menghasilkan perbaikan kualitas produksi dan peningkatan kapasitas produksi menjadi 160.000 ton.

Upload: muhammad-ryan-permana

Post on 24-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

data

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan2.1.1 Sejarah Umum

Pada tahun 1980 Studi Kelayakan oleh PT Tambang Timah dan PT

Krakatau Steel bekerja sama dengan Kaiser Engineering International Corp.

Feasibility Study by PT Tambang Timah and PT Krakatau Steel in cooperation

with Kaiser Engineering International Corp. Kemudian PT Pelat Timah

Nusantara Tbk., atau disingkat Latinusa, didirikan pada 19 Agustus 1982 dan

merupakan Perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan

pemegang saham pertama kalinya adalah PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel

dan PT Nusantara Ampera Bhakti (Nusamba).

Pada tahun 1986 Memulai kegiatan komersial dengan kapasitas produksi

130.000 ton per tahun. Pada tahun 2009 PT Latinusa Tbk mencatatkan sahamnya

di Bursa Efek Indonesia dan Divestasi oleh Krakatau Steel dan akuisisi oleh

Konsorsium Jepang. Pada tahun 2010 Penandatangan kontrak proyek revamping

dan Pada akhir tahun 2011, PT Latinusa Tbk telah berhasil menyelesaikan proyek

revamping dan rekondisi fasilitas produksi, menghasilkan perbaikan kualitas

produksi dan peningkatan kapasitas produksi menjadi 160.000 ton.

Kepemilikan saham PT. Latinusa Tbk didominasi oleh Nippon Steel

Corporation. Secara umum saham dikuasai oleh Japan Consortium sebesar 55%,

Krakatau Steel 20,1%, Baruna Inti Lestari 4,9%, dan public 20%. Japan

Consortium terdiri dari Nippon Steel Corporation sebesar 35%, Mitsul & Co

sebesar 10%, Nippon Steel Trading 5%, dan Metal One 5%.

2.1.2 Lokasi Perusahaan

PT Latinusa Tbk. beroperasi dengan kantor pusat yang terletak di Gedung

Krakatau Steel Lantai 3, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 54, Jakarta Selatan.

Fasilitas produksi pabrik terletak di Jalan Australia I Kav. E1, Kawasan Industri

KIEC Cilegon.

Page 2: BAB II

2.1.3 Visi & Misi Perusahaan

PT. Latinusa, Tbk mempunyai visi misi untuk memajukan perusahaan.

Visi dan misi sebagai berikut.

Visi 2013 : “To become an integrated and the best tinplate company within the

AFTA region”.

(Menjadi perusahaan tinplate terpadu dan terbaik di kawasan AFTA)

Visi 2020 : “To become an excellent steel packaging company within the

AFTA region”

(Menjadi perusahaan kemasan baja terdepan di kawasan AFTA)

Misi : Menghasilkan tinplate berkualitas tinggi dengan harga kompetitif,

dan pengiriman tepat waktu bagi kepuasan pelanggan.

II-2

Page 3: BAB II

2.2 Struktur Organisasi

2.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: Data PT. Latinusa Tbk.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

II-3

Page 4: BAB II

2.2.2 Struktur Organisasi Divisi Produksi

Sumber: Data PT. Latinusa Tbk.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Divisi Produksi

Kepala divisi produksi bertanggung jawab dalam merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan proses

produksi mulai dari bahan baku sampai ke pengolahan limbah, termasuk dalam

mengelola sumber-sumber daya dan peningkatan mutu, sehingga hasil produksi

dapat tercapai sesuai dengan waktu dan kualitas yang ditetapkan.

Kepala bagian penunjang produksi bertanggung jawab dalam merencanakan,

mengarahkan dan mengendalikan pemakaian bahan, kegiatan-kegiatan penunjang

produksi, termasuk dari segi pengemasan dan sumber daya yang diperlukan

maupun kualitas yang diinginkan.

Shift leader bertanggung jawab dalam memimpin selama shiftnya

berlangsung atas pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan, kualitas tinplate

dan pelaksanaan proses produksi yang meliputi sistem alat/bahan penunjang

pelapisan timah, pemotongan sheet maupun scrol cutting, pengemasan barang

jadi, CPL, dan melakukan koordinasi atas proses WWTP & WRP dengan kabag

Fluid Utility.

Kepala bagian fluids utility bertanggung jawab dalam mengkoordinir,

mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan

pengaturan kondisi larutan kimia yang digunakan dalam boiler, water sistem dan

waste water treatment plant, water recycle plant, produksi tin granular.

II-4

Page 5: BAB II

2.3 Aktivitas Perusahaan

2.3.1 Bussiness Plan Perusahaan

Berikut ini adalah business plan perusahaan PT. Latinusa, Tbk.

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.3 Diagram Alir Bussines Plan Perusahaan

II-5

PERMINTAAN PELANGGAN

PERENCANAAN BISNIS

EVALUASI BISNIS

PEMASARAN/PENJUALAN

PERENCANAAN PRODUKSI DAN MATERIAL

PROSES PRODUKSI

PERGUDANGAN DAN PENGIRIMAN

PENGADAAN MATERIAL DAN JASA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

KEUANGAN

PENUNJANG PRODUKSI

PENGELOLAAN SDM

PelangganPemasok

StakeHolders

II-5

Page 6: BAB II

2.3.2 Alur Produksi Perusahaan

2.3.2.1 Produk

Tinplate adalah pelat baja dengan ketebalan antara 0,15-0,50 mm

yang dilapisi dengan timah putih. Ketebalan lapisan dapat dibuat sama atau

berbeda untuk sisi atas dan bawah sesuai dengan tujuan penggunaan produk.

Secara umum, tinplate digunakan untuk kebutuhan industri, kemasan kaleng

dimana produk yang dihasilkan dan dipilih terutama karena keunggulan

karakteristik yang tahan lama dan anti karat. Beberapa konsumen terbesar tinplate

adalah produsen bahan makanan dan minuman, minyak goreng, cat, produk

aerosol, baterai dan berbagai macam kegunaan lain. Bagi produk tinplate yang

lebih tipis diberlakukan harga yang lebih tinggi, demikian pula halnya bagi

produk dengan kegunaan atau spesifikasi khusus yang ditentukan oleh

pelanggan, seperti untuk produk makanan dan minuman. Pada tahun 2011,

pertumbuhan konsumsi tinplate di Indonesia meningkat sekitar 5,6% dari

tahun sebelumnya dan mencapai sekitar 214.000 ton per tahun. Kapasitas

produksi tinplate dalam negeri saat ini masih berada di bawah tingkat

kebutuhan riil di tanah air, sehingga Indonesia masih merupakan importir

produk tinplate. Sebagian besar pengiriman tinplate berasal dari Cina, Korea,

Taiwan, dan Malaysia, yang dikenakan bea masuk. Namun, dalam rangka

mendorong pertumbuhan industri, Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM) menghapuskan bea masuk bagi kebutuhan impor yang timbul

dari kegiatan ekspansi kapasitas produksi oleh konsumen tinplate dalam negeri.

Selain itu, ASEAN Korea Free Trade Agreement (AKFTA) menetapkan

penurunan bea masuk secara bertahap di seluruh kawasan ini. Bagi Indonesia,

hal ini berarti penghapusan penuh bea masuk produk tinplate pada tahun 2012

dari 5% pada tahun 2011. Akibatnya, pemberlakuan struktur bea yang baru ini

mendorong tingkat persaingan industri tinplate nasional. Latinusa

memproduksi tinplate dengan ketebalan 0,15-0,39 mm, yang ditawarkan

kepada pelanggan dalam bentuk:

1. Tinplate Gulungan

2. Tinplate Lembaran

II-6

Page 7: BAB II

3. Tinplate Scrool Cut.

Latinusa memiliki kemampuan untuk memenuhi berbagai jenis

tinplate bagi pelanggan sesuai spesifikasi produk, ketebalan lapisan timah

dan ukuran yang dibutuhkan. Namun demikian, fokus bisnis Latinusa

ditekankan pada produk tinplate yang lebih tipis karena memiliki keunggulan

dalam hal kualitas produk yang dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan

produk tinplate yang lebih tebal.

2.3.2.2 Bahan Baku Utama

Latinusa menggunakan TMBP (Tin Mill Black Plate) dan timah sebagai

bahan baku utama untuk produksi tinplate. Di Indonesia, saat ini belum ada

produsen lokal yang mampu menghasilkan TMBP berspesifikasi tinggi untuk

keperluan produksi tinplate, sehingga Latinusa masih mengandalkan impor

TMBP untuk seluruh kegiatan produksinya yaitu Nippon Steel Group

(Jepang) dan Posco (Korea). Langkah strategis menggunakan TMBP

mencerminkan komitmen Latinusa pada kesempurnaan produk dan pelayanan,

karena TMBP merupakan pelat baja berkualitas lebih tinggi dibandingkan

bahan dasar sejenis, yaitu SPCC atau CRC konvensional (cold rolled coil) yang

digunakan oleh produsen lain. Sedangkan bahan baku timah diperoleh dari

supplier PT. Timah (Indonesia) dengan kadar kemurnian timah sebesar 99,9%.

2.3.2.3 Bahan Baku Penunjang

Adapaun bahan baku penunjang untuk memproduksi tinplate di

PT.Latinusa, Tbk.

1. NaOH (Natrium Hidroksida) merupakan larutan NaOH ditempatkan dibagian

cleaning untuk menghilangkan kotoran, seperti minyak, grease dan debu yang

ada pada permukaan black plate sehingga tidak terjadi defect pada proses

plating. Konsentrasi minimum yang digunakan adalah 6 oz/gal.

2. H2SO4 (Asam Sulfat) merupakan untuk menghilangkan oksida logam (karat)

pada permukaan black plate supaya di bagian pickling yang digunakan untuk

mengkasarkan permukaan black plate agar pori-pori terbuka sehingga daya

lekat terhadap pelapisan menjadi lebih baik. Konsentrasi minimum yang

dipakai 5-10 %.

II-7

Page 8: BAB II

3. PSA (Phenol Sulfonic Acid) merupakan larutan elektrolit yang digunakan di

bagian plating untuk meningkatkan konduktivitas larutan serta mencegah

terjadinya oksidasi Sn 2+ + menjadi Sn 4+ + . Konsentrasi minimum yang

digunakan yaitu 12 – 20 g/l.

4. Stannoun Sulfate merupakan sumber awal ion timah dalam larutan.

Konsentrasi minimum yang digunakan adalah 25 – 30 g/l.

5. Ensa (Ethoxylated Naphhtol Sulfonic Acid) merupakan membuat lapisan

timah menjadi mengkilap. Konsentrasi minimum yang dipakai adalah 3-6 g/l.

6. Na2Cr2O7 (Sodium dikromat) merupakan larutan yang terdapat dibagian

chemical treatment untuk mendapatkan tin plate yang lebih tahan terhadap

oksidasi (pasif terhadap lapisan timah). Konsentrasi minimum yang

digunakan adalah 15- 25 g/l.

7. DOS  (Dioctye Sebokate) merupakan bahan yang digunakan pada bagian

oiling untuk melindungi lapisan timah terhadap goresan dan untuk membantu

pada saat proses lacquering dan proses printing.

2.3.2.4 Proses Produksi

Pabrik tinplate Latinusa, Tbk dibagi menjadi tiga lini produksi utama.

Pada tahap awal, bahan TMBP diproses dengan lapisan timah melalui

proses elektrolisis di dalam Electrolytic Tinning Line (ETL). Tinplate yang

dihasilkan dalam bentuk gulungan, kemudian dipotong melalui Shearing Line

menjadi lembaran sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pelanggan dan

dipotong melalui Scrool Cut menjadi lembaran yang membentuk pola bergerigi

yang ditetapkan oleh pelanggan.

Latinusa menggunakan standar produksi yang sama dengan standar

internasional. Pada tahun 2011, Latinusa telah menyelesaikan pemeriksaan

audit untuk sertifikasi ISO 9001 sebagai bagian program berkelanjutan dalam

implementasi sistem manajemen mutu. Selain ISO, produksi tinplate

Latinusa saat ini juga memenuhi ketentuan standar produksi berkaliber

internasional, termasuk SNI, ASTM (American Society for Testing and

II-8

Page 9: BAB II

Materials), JIS (Japan Industrial Standard) dan Euronorm. Setiap tahap

kegiatan produksi dilakukan proses pemantauan yang ketat dengan bantuan

sistem pengendalian yang menyeluruh untuk memastikan pelaksanaan yang

efektif, sebagai bagian dari mekanisme quality assurance yang diterapkan

oleh PT. Latinusa, Tbk.

Sebelum masuk ke proses elektrolisis di dalam Electrolytic Tinning Line

(ETL), bahan baku timah dilebur dan dicetak dalam bentuk granular yang disebut

proses tin dissolution plant. Berikut adalah proses tin dissolution plant.

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.4 Diagram Alir Proses Tin Dissolution Plant

Kemudian masuk kedalam proses Electrolytic Tinning Line (ETL) yang

terdiri dari 3 section yaitu entry section, process section, dan exit section. Secara

umum proses ETL sebagai berikut.

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.5 Proses Electrolytic Tinning Line (ETL)

II-9

Page 10: BAB II

a. Entry Section

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.6 Diagram Alir Entry Section ETL

Keterangan:

- Payoff Reel adalah Mengulur Coil TMBP. (2 Unit : TR1 & TR2)).

- Sniper Cut adalah memotong ujung TMBP agar rapi.

- Welding Machine adalah memotong salah satu ujung coil TR1 atau 2

kemudian menyambung ujung coil TR1 dan TR2.

- Briddle 1/2/3 adalah menarik coil agar mencapai ketegangan yang tepat.

- Tower Loop Entry adalah penyimpanan strip TMBP ketika ingin berganti

dari TR1 ke TR2 atau sebaliknya.

- Slide Timmer adalah memotong pinggiran TMBP sesuai spesifikasi.

b. Process Section

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.7 Diagram Alir Process Section ETL

II-10

Page 11: BAB II

Keterangan:

- Precleaner adalah proses membersihkan strip TMBP dari minyak dan

debu dengan NaOH.

- Cleaner Unit adalah proses membersihkan strip TMBP dari minyak dan

debu dengan NaOH dan arus.

- Rinsing Unit adalah proses membersihkan TMBP dengan air filter.

- Pickling Unit adalah proses membersihkan oksida karat dan

mengkasarkan permukaan TMBP dengan H2SO4 dan arus.

- Wetting tray adalah proses mengalirkan air ke strip sebelum di plating

untuk menghilangkan ion sulfat.

- Platting unit adalah proses pelapisan timah ke strip. Dilakukan sebanyak

8 kali.

- Drag out unit adalah proses membersihkan tinplate dari sn2+ dengan air

demineralisasi.

- Dryer Unit adalah proses pengeringan dengan steam 140 oC.

- Strip marking adalah proses penandaan untuk membedakan ketebalan

timah.

- Reflow unit adalah proses pemanasan tinplate dengan induksi

elektromagnetik dari konduktor roll kemudian diquenching.

- Chemical Treatment adalah proses elektrolisis dengan Na2CrO7 agar

tinplate tidak teroksidasi, berkarat dan tergores.

- Electrostatic oiled adalah proses tinplate dilapisi dengan Dioctyl

Sebokate agar tidak mudah tergores.

c. Exit Section

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.8 Diagram Alir Exit Section ETL

II-11

Page 12: BAB II

Keterangan:

- Exit loop tower : Menyimpan tinplate ketika ingin pergantian TR1 ke

TR2 atau sebaliknya.

- Mirror inspection : pemeriksaan defect pada permukaan tinplate dengan

melewatkan strip pada dua buah cermin vertikal yang berhadapan dengan

sudut tertentu.

- Pinhole detector : mendeteksi defect  yang tidak terdeteksi pada visual

inspection seperti pinhole, arc burn.

- Cut-shear auto : Pemotongan gulungan strip pada coil  ketika mencapai

jumlah tertentu dengan menggunakan pisau.

- Recoiler : Penggulungan kembali strip (2 Unit).

d. Shearing Line

Untuk customer yang menginginkan produk dalam bentuk lembaran

(Sheet) maka proses dilanjutkan ke proses shearing line yaitu memotong

tinplate dalam bentuk gulungan menjadi lembaran. Prosesnya dapat dilihat

seperti dibawah ini.

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.9 Diagram Alir Proses Shearing Line

Keterangan:

- Payoff reel untuk melepas gulungan strip dari coil

- Visual and pinhole detector proses pemeriksaan cacat yang terdapat

pada permukaan strip yang berasal dari ETL secara visual dan detector.

- Drum shear merupakan pemotong lembaran tinplate sesuai permintaan

pelanggan.

- Sheet classifier untu mengatur masuknya sheet ke box yang sesuai.

II-12

Page 13: BAB II

- Box ialah untuk menempatkan sheet sesuai dengan mutunya. Box ini

terdapat 4 jenis box yaitu:

Box 1 untuk scrap, berlubang (pinhole), awal dan akhir coil.

Box 2 untuk beberapa meter setelah awal coil maka akan disortir kembali.

Box 3 dan 4 khusus untuk  sheet yang bermutu prime.

e. Scrool Cut

Untuk customer yang menginginkan produk dalam bentuk lembaran

yang berpola gerigi maka proses dilanjutkan ke proses scrool cut yaitu

memotong tinplate dalam bentuk gulungan menjadi lembaran yang berpola

gerigi. Biasanya produk ini digunakan untuk kaleng susu. Stasiun scrool cut ini

masih baru di PT. Latinusa, Tbk dan mulai dioperasikan sekitar 6 bulan yang

lalu.

Berikut ini adalah hasil produk tinplate berupa coil dan sheet.

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.10 Tinplate Dalam Bentuk Gulungan

II-13

Page 14: BAB II

Sumber: Data PT. Latinusa, Tbk

Gambar 2.11 Tinplate Dalam Bentuk Lembaran

II-14