bab ii

36
BAB II PEMBAHASAN Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka 2.1. Neraca Perdagangan Neraca perdagangan (ekspor-impor, terkadang dilambangkan NX) adalah perbedaan antara nilai moneter dari ekspor dan impor barang dalam perekonomian dari waktu ke waktu Setiap Transaksi keuangan harus dicatat, begitupula dengan transaksi keuangan dalam perdagangan internasional. Kegiatan utama perdagangan internasional mencakup ekspor dan impor. Antara ekspor dan impor, dapat dibuat suatu nerca yang menggambarkan tingkat ekspor dan impor suatu Negara. Melalui neraca tersebut dapat dilihat apakah suatu negara mendapatkan laba (dalam bentuk cadangan devisa) atau tidak. Suatu negara dikatan mendapatkan laba dari perdagangan internasional jika nilai ekspornya lebih besar daripada nilai impor (keadaan ini biasanya disebut dengan istilah neraca perdagangan aktif) Jadi, Pengertian neraca perdaganga internasional (balance of trade) adalah Neraca yang menggambarkan nilai dari transaksi ekspor dan impor barang suatu negara dalam perdagangan internasional. Nilai nominal dalam neraca perdagangan internasiona biasanya dinyatakan dalam satuan dollar AS. Sama seperti APBN, pencatatan neraca perdagangan internasional dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca perdagangan internasional di negara indonesia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu ekspor/ impor migas dan ekspor/ impor nonmigas. Cara penggolongan akun neraca perdagangan internasional yaitu: - Ekspor dicatat disebelah kredit.

Upload: imamriyadi

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mahasiswa Bab II

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB IIPEMBAHASAN

Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka

2.1. Neraca PerdaganganNeraca perdagangan (ekspor-impor, terkadang dilambangkan

NX) adalah perbedaan antara nilai moneter dari ekspor dan impor barang dalam perekonomian dari waktu ke waktu

Setiap Transaksi keuangan harus dicatat, begitupula dengan transaksi keuangan dalam perdagangan internasional. Kegiatan utama perdagangan internasional mencakup ekspor dan impor. Antara ekspor dan impor, dapat dibuat suatu nerca yang menggambarkan tingkat ekspor dan impor suatu Negara. Melalui neraca tersebut dapat dilihat apakah suatu negara mendapatkan laba (dalam bentuk cadangan devisa) atau tidak.Suatu negara dikatan mendapatkan laba dari perdagangan internasional jika nilai ekspornya lebih besar daripada nilai impor (keadaan ini biasanya disebut dengan istilah neraca perdagangan aktif)Jadi, Pengertian neraca perdaganga internasional (balance of trade) adalah Neraca yang menggambarkan nilai dari transaksi ekspor dan impor barang suatu negara dalam perdagangan internasional.Nilai nominal dalam neraca perdagangan internasiona biasanya dinyatakan dalam satuan dollar AS. Sama seperti  APBN, pencatatan neraca perdagangan internasional dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun).Neraca perdagangan internasional di negara indonesia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu ekspor/ impor migas dan ekspor/ impor nonmigas.Cara penggolongan akun neraca perdagangan internasional yaitu:

-          Ekspor dicatat disebelah kredit.-          Impor dicatat disebelah debit.

2.1.2. Teori  Perdagangan Internasional, Teori Keuangan Mutlak dan Komparatif

Keyakinan bahwa perdagangan internasional memberikan sumbangan yang positif terhadap kegiatan ekonomi negara telah melandasi munculnya berbagai teori dari ahli-ahli ekonomi tentang perdagangan internasional.

Page 2: BAB II

Terdapat banyak teori tentang perdagangan internasional, beberapa diantaranya :

1.    Teori keunggulan mutlak (absolut)Dikemukakan oleh Adam smith. Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara, karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Menurut teori ini, bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda anatar negara maka tidak alasan untuk melakukan perdagangan internasional.Contoh :

NegaraProduksi

Perbandingan dasar tukar dalam (DTDN)

Kain TV Kain/ TV TV/ Kain

Indonesia 90 60 90/60= 1,5 60/90= 0,67

Belanda 50 100 50/100=0,5 100/50=2

    Dari tabel diatas, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain, sedangkan keunggulan mutlak belanda dalam produksi tv.

2.    Teori keunggulan komparatif.Teori keunggulan komparatif (theory of comparative

advantage)merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Teori keunggulan komparatif melihat keuntungan atau kerugian dari perdagangan internasional dalam perbandingan relatif. Hingga saat ini, teori keunggulan komparatif merupakan dasar utama yang menjadi alasan negara melakukan perdagangan internasional.Dapid Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asal negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang dimiliki biaya relatif terkecil dari negara lain.Dalam menggunakan teori keunggulan komparatif, kita akan berpijak pada asumsi berikut :

-          Perdagangan melibatkan dua negara-          Ada dua barang berbeda yang diperdagangkan

Page 3: BAB II

-          Berlaku teori nilai tenaga kerja, yaitu nilai atau harga suatu barang dapat dihitung dari jumlah waktu (jamkerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.Contoh :

Negara

Jumlah jam kerja persatuan unit

Perbandingan efisiensi tenaga kerja

kemeja sepatu kemeja sepatu

Indonesia 1 2 1/4 2/3

Malaysia 4 3 4 3/2

  Dari tabel diatas, indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan malaysia masih punya kesempatan memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional jika berspesialisasi dalam produksi sepatu.Dasar pemikiran Ricardo mengenai penyebab terjadinya perdagangan antar negara pada prinsipnya sama dengan dasar pemikiran dari adam smith, namun berbeda pada cara pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan perbedaan absolutnya. Jadi, beda dari kedua teori diatas terletak pada  biaya mutlak dan biaya relatif untuk memproduksi barang/ jasa.2.1.3. Konsep devisa bagi negara dalam perdagangan internasional

Perdagangan internasional yang kegiatan umumnya yaitu ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan mata uang asing (biasanyan dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan pemasukan devisa dalam bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor, sedangkan impor mengeluarkan devisa.Devisa sangat penting bagi suatu negara untuk kegiatan impor barang/jasa, selanjutnya barang/jasa yang diimpor tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan. Karena itu, sektor ekspor harus selalul ditingkatkan. Persediaan devisa negara akan terkuras untuk membiayai impor bila tanpa diimbangi dengan adanya ekspor.Devisa (foreign exchange) adalah alat pembayaran yang diakui secara internasional. Devisa dapat berupa :

1.    Valas (mata uang asing)2.    Emas (dalam bentuk batangan dengan kadar 24 karat)

Page 4: BAB II

3.    Bill of exchange atau wesel, yaitu surat perintah dari nasabah kepada banknya untuk meakukan pembayaran sejumlah uang tertentu.

4.    Traveller Cheque, yaitu cek khusus untuk digunakan dalam perjalanan biasanya untuk turis dan dapat dicairkan pada bank-bank yang ditunjuk di negara yang dituju.Suatu negara dapat memperoleh devisa dari kegiatan perdagangan internasional, yaitu dengan cara mengekspor barang/jasa ke luar negeri, bea masuk barang-barang impor, dan transfer penghasilan.Fungsi devisa bagi suatu negara yaitu :Devisa dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, membiayai impor, dan menyeimbangkan neraca pembayaran agar tidak mengalami defisit sehingga perekonomian di dalam negeri stabil.Total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara disebut sebagai cadangan devisa. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi balance of payment (BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya.Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokan atas cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional.

a.    Cadangan devisa resmi, yaitu cadangan devisa yang dimiliki oleh negara (pemerintah). Cadangan devisa ini dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank sentral.

b.    Cadangan devisa nasional, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk bank umum nasional)2.1.4. Hambatan (Kebijakan) Perdagangan Internasional

Setiap negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam negeri mereka dari dampak negatif persaingan yang ditimbulkan dalam perdagangan internasional. Perdagangan internasional memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat suatu kebijakan perdagangan internasionalJika barang dan jasa dari luar negara lebih banyak dan lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan produk dalam negeri, maka hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian dalam negeri.Kebijakan tersebut memang disatu sisi dapat menguntungkan suatu negara, tapi sekaligus juga dapat merugikan negara lain. Karena itu juga sebagai hambatan dalam perdagangan internasional. Dalam perdagangan bebas, hambatan-hambatan tersebut tidak ada.

Page 5: BAB II

Macam-macam kebijakan Perdagangan Internasional yang bisa dilakukan pemerintah :

1.    Tarif/ Bea masukPemerintah menetapkan kebijakan bahwa setiap barang yang

diimpor harus membayar pajak, yang dikenal sebagai tarif atau bea masuk.Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut :

a.    Menghambat impor barang-barang/jasa luar negerib.    Melindungi barang/ jasa produksi dalam negeri.

Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/ jasa impor, sehingga diharapkan harga barang produksi dalam negeri akan lebih murah dari harga barang produksi luar negeri yang diimpor tersebut. Hal ini dapat melindungi barang/ jasa dalam negeri karena lebih murah dan lebih bisa bersaing untuk memperebutkan pelanggan.

c.    Menambah pendapatan pemerintah dari pajak2.    Kuota

Pengertian kuota adalah suatu kebijakan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor

3.    Larangan Ekspor4.    Larangan Impor5.    Subsidi

Agar produksi didalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dll

6.    Politik dumpingDumping adalah salah suatu kebijakan perdagangan internasional

dengan cara menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang di jual di dalam negeri. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam praktek perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negera lain.

7.    Diskriminasi harga8.    Premi.

Premi adalah “bonus”yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah.2.2. Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang

Page 6: BAB II

dilakukan suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.2.2.1 Neraca BerjalanNeraca Berjalan mencatat :

a.    Ekspor dan Impor barang tampakb.    Ekspor dan Impor jasa (barang tak tampak)c.    Pembayaran pindahan netto ke luar negeri

2.2.1a. Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak            Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi industri, dan barang-barang yang diproduksikan oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang tak tampak lainnya. Neraca yaitu perbedaan diantara ekspor dan impor dari perdagangan tampak- yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak, dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif, berarti ekspor barang-barang tampak adalah melebihi impornya, Sebaliknya apabila negatif maka impor melebihi ekspor.2.2.1b Nilai Ekspor dan Impor Barang-barang Tak Tampak

Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, bunga keatas modal yang diinvestasikan, dan deviden). Neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih ekspor dan impor jasa-jasa dinamakan neraca jasa. Nilai neraca jasa sesuatu negara, yang positif berarti negara tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dari membelinya dari negara-negara lain. Apabila nilai negatif berarti bahwa negara tersebut lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar  dari menjual jasanya ke luar negeri.2.2.1c. Pembayaran Pindahan

Ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu “membayar”dalam bentuk uang/ jasa. Contoh-contoh dari pembayaran pindahan adalah bantuan uang suatu negara Arab ke Afganistan, atau bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirim uang untuk membiayai perjalanan anak-anak bersekolah di luar negeri2.2.2. Neraca ModalNeraca modal meliputi dua golongan yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran modal keuangan swasta2.2.2a Aliran Modal jangka Panjang

Page 7: BAB II

Aliran Modal jangka Panjang meliputi aliran modal resmi dan investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan pemerintah disuatu negara dengan negara-negara lain. Sedangkan investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian. Modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan tersebut. Perbedaan diantara modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dengan modal jangka panjang yang dibayar ke luar negeri dinamakan neraca modal jangka panjang. Apabila nilai positif, keadaan ini berarti lebih banyak modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dari yang dibayarkan ke luar negeri. Aliran seperti itu membantu memperkukuh neraca pembayaran. Disamping itu aliran modal jangka panjang dapat meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan investasi sektor swasta.2.2.2b. Modal Swasta dan Kesilapan Ketinggalan            Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun “modal swasta”dan “kesilapan dan ketinggalan”. Yang dimaksud modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan juga sebagai “hot money”. Dinamakan demikian karena dana tersebut dapat mengalir dari suatu negara ke negara lain dengan mudah dan dalam waktu yang cepat. Uang tersebut biasanya meliputi uang yang diinvestasikan di pasaran uang dan pasaran modal untuk memperoleh keuntungan dari investasi tersebut. Pembelian saham-saham domestik oleh suatu perusahaan “mutual fund” di New York merupakan salah satu contoh dari aliran masuk modal swasta.            Akun kesilapan dan ketinggalan merupakan akun yang menaksir besarnya aliran uang yang tidak dicatat. Dalam setiap neraca pembayaran perlu ada akun kesilapan dan ketinggalan untuk memastikan agar perhitungan aliran ke luar dan aliran masuk adalah seimbang. Misalnya anda membawa uang Rp. 100 ribu, ketika anda hitung sisa uang setelah dibelanjakan, sisanya adalah Rp. 40 ribu. Akan tetapi dalam ingatan anda yang dibelanjakan hanyalah Rp. 50 ribu. Berarti anda tidak mengetahui bagaimana uang sebanyak  Rp. 10 ribu lagi digunakan. Dalam neraca pembayaran kesalahan yang seperti ini dicatat dalam akun “kesilapan dan ketinggalan”2.3. Cadangan Valuta Asing

Page 8: BAB II

Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu negara pada suatu waktu tertentu biasanya berbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran dan investasi ke luar negeri. Perbedaan di antara keduanya dinamakan “neraca keseluruhan”. Apabila neraca keseluruhan bernilai positif, artinya adalah: aliran pembayaran dan investasi ke sesuatu negara melebihi aliran yang sama ke negara-negara lain. Dengan demikian, sebaliknya, nilai negatif menggambarkan bahwa aliran ke luar melebihi aliran yang masuk.

Dalam keadaan di mana suatu negara lebih banyak membuat pembayaran ke luar negeri kalau dibandingkan dengan penerimaannya, maka bank sentral harus mengurangi cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut. Sebaliknya, apabila yang diterima dari negara-negara lain adalah lebih banyak dari yang harus dibayar, maka cadangan valuta asing akan bertambah. Dalam informasi mengenai “perubahan dalam cadangan bank sentral”, yang ditunjukkan adalah (i) jumlah perubahan cadangan tersebut dalam satu tahun tertentu, dan (ii) banyaknya jumlah perubahan dari tiap-tiap jenis harta bank sentral.2.3.1 Neraca Pembayaran Selalu Seimbang

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Ini tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang, dan begitu pula neraca modal selalu dalam keadaan seimbang.Yang menyebabkan neraca pembayaran yang selalu seimbang adalah: ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.Contoh :

i.              Neraca berjalan                             +          40ii.            Nercaca modal jangka panjang +          20iii.            Modal keuangan swasta              -           30

NERACA KESELURUHAN         +          30iv.           Perubahan cadangan mata

uang asing bank sentral              -           30Contoh di atas menggambarkan bahwa dalam neraca berjalan terdapat surplus sebanyak Rp 40 triliun dan aliran modal jangka panjang memperoleh surplus sebanyak Rp. 20 triliun. Dalam aliran modal keuangan swasta terdapat defisit sebanyak Rp. 30 triliun, dan ini menyebabkan neraca keseluruhan hanya memperoleh surplus sebanyak Rp. 30 triliun. Surplus dalam neraca keseluruhan berarti:

Page 9: BAB II

negara itu menerima Rp. 30 triliun dari negara-negara lain. Ini menyebabkan cadangan valuta asing bank sentral bertambah dengan jumlah yang sama. Akibat dari pertambahan cadangan ini maka neraca pembayaran telah menjadi seimbang, yaitu aliran uang dan modal yang masuk dan keluar adalah telah sama banyaknya. ( Catatan: dalam neraca pembayaran tanda negatif (-) dalam perubahan cadangan valuta asing menggambarkan pertambahan cadangan, dan tanda positif (+) berarti pengurangan cadangan valuta asing bank sentral).

2.4.        Neraca Perdagangan dan Pembayaran IndonesiaSetiap negara, walaupun menggunakan prinsip yang sama seperti

yang telah diterangkan dalam bagian sebelum ini dalam menyusun data neraca pembayaran, membuat klasifikasi yang agak berbeda dalam mengemukakannya. Di indonesia neraca pembayaran disusun seperti yang di tunjukan pada tabel dibawah

Data yang dikemukakan adalah untuk tahun 1996/97, yaitu tahun sebelum krisis moneter melanda Indonesia, dan tahun 2000/01. Data tersebut dapat memberi gambaran kasar tentang bagaimana bentuk hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain sebelum dan sesudah krisis moneter. Susunan neraca pembayaran ini dapat dibedakan kepada tiga golongan mutasi keuangan yaitu: (i) transaksi berjalan, (ii) transaksi modal, dan (iii) selisih perhitungan.

Neraca Pembayaran Indonesia, 1997 dan 2001 (Juta dolar US)

      Jenis mutasi keuangan                                    1996/97              2000/01

A.   Transaksi Berjalan1.    Ekspor-Impor baranga.    Ekspor                                                52.038                 65.408

i.      Non-Migas                                  (39.267)              (50.341)ii.    Migas                                           (12.771)             (15.067)-          Minyak           (7.513)                            (7.954)-          Gas                 (5.258)                            (7.113)b.    Impor                                                  45.819                  40.367

i.              Non-Migas                        (41.126)              (34.376)ii.            Migas                                 (  4.693)                (5.989)-          Minyak                   (4.423)                     (5.653)

Page 10: BAB II

-          LNG                          (270)                       (336)

  

                  Neraca perdagangan                             6.219                  25.041

2.    Ekspor-impor jasa-jasa (neto)              -14.288                 -17.050a.    Non-Migas                                        (-10.747)            (12.500)b.    Migas                                                 (-3.541)                (4.550)

  

                Neraca transaksi berjalan                      -8.069                    7.991

B.   Transaksi Modal1.    Modal pemerintah (neto)                      -820                         3.218a.    Penerimaan                                      5.298                       7.490i.      CGI                                               (4.857)                   (2.420)

ii.Di luar CGI                                        (441)                   (5.070)b.    Pelunasan                                        -6.118                    -4.2722.    Modal swasta (neto)                              13.488                   -9.990a.    Penanaman modal langsung       (6.546)                  (-4.551)b.    Lainnya                                             (6.592)                 (-5.439)3.    Jumlah (1) + (2)                                      12.668                   -6.772C.   Selisih perhitungan                                     701                        3.824

  

Neraca Keseluruhan                                        3.898                      5.0432.4.1 Transaksi Berjalan

Data ini dibedakan kepada dua golongan: ekspor dan impor barang, dan ekspor-impor neto jasa-jasa. Seterusnya setiap golongan data ini dibedakan pula kepada ekspor dan impor Non-Migas dan Migas. Pada tahun 1996/97 ekspor Indonesia berjumlah US$65,4 milyar pada tahun 2000/01. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh perkembangan ekspor Non-Migas-yaitu dari US$39,3 milyar pada

Page 11: BAB II

tahun 1996/97 menjadi US$ 50,3 milyar pada tahun 2000/01. Ekspor Migas hanya mengalami kenaikan sebanyak kurang lebih US$2,3 milyar dan pertambahan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan ekspor gas alam.

Dalam periode yang sama impor merosot dari US$ 45,8 milyar menjadi US$ 40,4 milyar dan penurunan ini terutama disebabkan oleh pengurangan impor Non-Migas, yaitu dari US$41,1 milyar kepada US$34,4 milyar. Sedangkan impor Migas mengalami kenaikan (dari US$ 4,7 milyar menjadi hampir US$ 6 milyar).

Perkembangan ekspor dan impor seperti yang diterangkan di atas menyebabkan dalam periode di atas neraca perdagangan mengalami perbaikan yang sangat signifikan, yaitu surplusnya meningkat dari US$ 6,2 milyar menjadi US$ 25,0 milyar. Perbaikan dalam neraca perdagangan ini menimbulkan efek yang positif terhadap neraca transaksi berjalan yang mengalami defisit dalam tahun 1996/7 (sebanyak lebih dari US$8 bilion) tetapi mengalami surplus pada tahun 2000/01 (sebanyak hampir US$8 milyar). Defisit ekspor dan impor jasa netto meningkat dari US$14,3 milyar menjadi US$17,1 milyar.2.4.2. Transaksi Modal dan Selisih Perhitungan

Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Sedangkan transaksi modal menggambarkan aliran ke luar masuk modal di antara Indonesia dengan negara-negara lain.

Transaksi modal, Data transaksi modal dibedakan kepada dua kelompok: nilai neto aliran modal kepada pemerintah, dan nilai neto aliran swasta. Berbeda dengan perkembangan dalam neraca perdagangan, yang menunjukkan arah aliran (trend) yang cukup memprihatinkan. Data yang ditunjukkan memberikan gambaran berikut :

i.              Pinjaman pemerintah semakin meningkat dan pembayaran uang semakin merosot Pada tahun 1996/97 penerimaan pinjaman pemerintah berjumlah hampir US$5,3 milyar dan meningkat menjadi US$7,5 milyar pada tahun 2000/01. Sedangkan pelunasan hutang merosot dari US$ 6,1 milyar menjadi US$ 4,3 milyar.

ii.            Aliran modal swasta menunjukkan gambaran yang lebih suram. Pada tahun 1996/97 aliran masuk neto modal swasta mencapai US$13,5 milyar dan terdiri dari lebih US$ 6,5 milyar aliran penanaman modal langsung dan hampir US$ 6,6 milyar aliran modal lainnya. Arah

Page 12: BAB II

alirannya (trend-nya) menjadi terbalik pada tahun 2000/01, yaitu aliran modal neto mengalami defisit hampir sebesar US$ 10 milyar penanaman modal langsung dan sebesar US$ 5,4 milyar dalam defisit aliran modal lainnya.

iii.        Perkembangan aliran modal yang diterangkan dalam (i) dan (ii) menggambarkan pembalikan total terhadap trend aliran modal ke Indonesia. Pada tahun 1996/97, aliran masuk neto (yang merupakan gabungan aliran neto modal pemerintah dan modal swasta) berjumlah US$ 12,7 milyar. Pada tahun 2000/01 aliran neto modal telah mengalami defisit sebesar hampir US$ 6,8 milyar.Selisih perhitungan Nilai selisih penghitungan meningkat dari US$ 701 juta menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar. Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tidak dicatat semakin meningkat dan jumlahnya cukup besar.2.5. Neraca Keseluruhan

Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan. Walaupun aliran modal dan ekspor dan impor jasa menggambarkan keadaan yang kurang menggalakkan dan memprihatinkan neraca keseluruhan masih menunjukkan gambaran yang semakin membaik. Surplus neraca keseluruhan meningkat dari hampir US$ 4 milyar menjadi lebih US$ 5 milyar.

Faktor utama yang menyebabkan arah aliran yang menggalakkan tersebut adalah pembaikan dalam neraca perdagangan, yang telah mengalami peningkatan yang sangat besar. Surplus neraca perdagangan yang besar tersebut mampu menutupi defisit dalam neraca perdagangan jasa dan defisit dalam aliran modal. Surplus yang besar dalam neraca perdagangan menyebabkan pula perubahan neraca transaksi berjalan dari defisit menjadi surplus.

Data neraca pembayaran tahun 2000/01 menunjukkan walaupun neraca keseluruhan dalam keadaan surplus, akan tetapi kedudukannya kurang kukuh. Apabila perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat kembali, impor akan mengalami kenaikan yang pesat. Begitu juga ekspor-impor jasa neto defisitnya akan semakin meningkat. Seterusnya pengaliran modal pemerintah (yaitu kecondongan pemerintah untuk meminjam dari negara lain) belum tentu dapat dikurangi. Apabila hal-hal yang dinyatakan ini berlaku, kedudukan neraca pembayaran yang kukuh hanya mungkin berlaku apabila neraca perdagangan dan aliran modal swasta semakin bertambah kukuh. Menciptakan hal tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama: pemerintah, administrasi pemerintahan, pengusaha dan juga masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh,

Page 13: BAB II

aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan politik dan sosial masyarakat. Seterusnya neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat. Di samping para pengusaha perlu berusaha ke arah itu, dorongan sangat diperlukan.

2.6. Kaitan Antara Neraca Perdagangan Internasional dengan Neraca Pembayaran InternasionalPerdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudian dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.Disebut sebagai neraca perdagangan internasional karena pada neraca perdagangan internasional ada dua sisi yaitu sisi ekspor dan impor yang kemudian dilihat sisi mana yang lebih besar, apakah ekspornya atau impornya? Kalau nilai ekspor lebih tinggi berarti dikatakan neraca perdagangannya aktif atau mengalami surplus. Sebaliknya jika nilai impor lebih tinggi daripada ekspor maka disebut neraca perdagangan intrnasional yang pasif (mengalami defisit)Ruang lingkup neraca pembayaran internasional lebih besar dibandingkan neraca perdagangan internasional. Neraca pembayaran internasional (balance of payment/ BOP) adaah suatu catatan dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Transaksi ekonomi yang dimaksud diantaranya : perdagangan barang, jasa dan modal2.7. Kurs Valuta Asing

Tingkat perekonomian suatu negara dibandingkan dengan negara lain dapat dilihat dari perbandingan antara mata uang dalam negeri yang bersangkutan dan mata uang luar negeri. Semakin tinggi nilai tukar (kurs) mata uang suatu negara, semakin berharga pula mata uang tersebut untuk digunakan dalam perdagangan internasional.Ada dua macam kurs, yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs jual artinya harga penjualan valuta asing oleh Bank, sedangkan kurs beli artinya harga pembelian valuta asing oleh bank.Untuk menukarkan mata uang dalam negeri dengan mata uang asing, seseorang harus datang ke bank devisa, ditempat penukaran resmi valuta asing (authorized money changer) atau makelar valuta asing (exchange brokers)Bank yang merupakan tempat penukaran mata uang disebut bank devisa. Penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi

Page 14: BAB II

bank devisa. Antara kurs jual dan kurs beli selalu ada selisih. Selisih ini sengaja dibuat, karena selisih tersebut merupakan keuntungan bagi pihak bank devisa. Sedangkan bagi pelanggan, selisih tersebut dikenakan sebagai biaya dari transaksi. Kurs jual suatu mata uang akan selalu lebih tinggi dari kurs belinyaKurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Pada dasarnya terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing, yaitu:

1. berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas

2. ditentukan oleh pemerintah.2.7.1. Penentuan Kurs dalam Pasar Bebas

Penduduk suatu negara meminta sesuatu mata uang asing dikarenakan untuk memungkinkan negara tersebut membeli barang dari negara lain. Salah satu alasannya yaitu karena barang yang ingin diimpor dari negara lain lebih murah dari yang diproduksi di dalam negeri.2.7.2 Permintaan  dan Penawaran Mata Uang Asing

Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah barang-barang yang diproduksi di negara lain lebih murah atau lebih mahal dari barang-barang yang diproduksi di dalam negeri.

Semakin tinggi harga suatu mata uang, semakin sedikit permintaan terhadap mata uang tersebut. Semakin rendah harga suatu mata uang, semakin banyak permintaan terhadap mata uang tersebut. Berbeda dengan permintaan. Semakin tinggi harga mata uang maka semakin banyak penawaran mata uang tersebut, semakin rendah harga mata uang semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.2.7.3. Penentuan Harga Mata Uang Asing

Kurva permintaan keatas dolar adalah DD . Kurva tersebut yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, berarti (i) Apabila harga dolar tinggi permintaan ke ata dolar adlah sedikit (pada kurs satu dolar = 250 Yen hanya satu billion dolar yang diminta), dan (ii) semakin rendah harga dolar semakin banyak kuantitas dolar yang diminta (misalnya, pada kurs satu dolar = 100 yen sebanyak 4 bilion dolar diminta oleh orang-orang Jepang).

Page 15: BAB II

Kurva SS adalah kurva penawaran ke atas mata uang dolar, dan dapat dilihat dalam gambar dibawah bahwa bentuk kurva tersebut adalah menaik darikiri ke bawah ke kanan atas. Kurva seperti ini menggambarkan bahwa Apabila mata uang dolar rendah, penawaran dolar oleh orang-orang Amerika juga rendah (misalnya, pada kurs satu dolar =50 yen sebanyak 1 bilion dolar billion saja yang ditawarkan, dan (ii) apabila harga mata uang dolar tinggi, lebih banyak mata uang dolar akan ditawarkan (oleh orang-orang Amerika). Gambar dibawah menunjukan kurva DD dan SS berpotongan pada keadaan dimana harga tiap unit mata uang dolar adalah: satu dolar sama dengan 150 yen. Pada kurs pertukaran ini permintaan olar adalah sama dengan penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 bilion dolar. Keadaan ini berarti kurs valuta asing adalah 1 dolar = 150 yen, dan kuantiti dolar yang diperjual belikan dalam pasaran mata uang adalah sebanyak 2,5 bilion.

2.7.4. Penentuan Kurs Pertukaran oleh PemerintahPemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs

valuta asing. Tujuannya adalah untuk memastikan kurs yang tidak akan menimbulkan efek yang buruk terhadap perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Besarnya perbedaan tersebut dibandingkan dengan yang berlaku di pasar bebas adalah bergantung kepada kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian

Sebagai ilustrasi, kurs valuta asing antara dolar dan yen yang ditentukan oleh pasar bebas adalah  satu dolar sama dengan 150 yen. Pemerintah Jepang memandang bahwa kurs ini kurang sesuai, oleh sebab itu ditentukan bahwa kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 250 yen. Kurs ini menggambarkan bahwa harga yen dinilai terlalu rendah dari yang akan ditetapkan oleh pasar bebas, yaitu pemerintah menetapkan harga per unit dolar adalah 250 yen sedangkan di pasar bebas harga akan mencapai satu dolar sama dengan 150 yen.

Apabila harga suatu mata uang domestik ditetapkan oleh pemerintah pada tingkat yang lebih rendah dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata uang domestik dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah (undervalued currency). Sedangkan apabila harga mata uang domestik ditetapkan pemerintah pada kurs yang lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, dinamakan mata uang yang dinilai terlalu tinggi (overvalued currency).

Page 16: BAB II

 

2.7.5. Perubahan-Perubahan KursAda dua bentuk perubahan yaitu perubahan permintaan dan

perubahan penawaran:

Efek Kenaikan Permintaan

Page 17: BAB II

 

Dalam gambar ditunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh perubahan permintaan mata uang US dolar. Dimisalkan bahwa pada mulanya permintaan terhadap dolar adalah DD dan penawaran terhadap dolar adalah SS. Maka kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 150 yen dan kuantitas dolar yang diperjualbelikan adalah Q1. Sebagai akibat dari suatu kenaikan dalam permintaan terhadap dolar, kurva permintaan dolar bergerak dari DD ke D1D1Efek Perubahan Penawaran

Page 18: BAB II

 

Dalam gambar ditunjukkan perubahan penawaran. Awalnya kurva SS dan DD menggambarkan penawaran dan permintaan uang dolar. Setelah itu penawaran bertambah dari SS menjadi S1S1. akibatnya, kurs pertukaran untuk setiap dolar turun dari 200 yen menjadi 150 yen dan kuantitas mata uang dolar yang diperjualbelikan bertambah dari QA menjadi QB.

Kurs pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar di mana kurs tersebut akan terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan perubahan dalam permintaan dan penawaran uang asing, maka kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs pertukaran berubah bebas atau kurs pertukaran terapung. Sedangkan kurs pertukaran yang ditentukan oleh pemerintah dinamakan kurs tetap atau kurs pertukaran resmi.2.7.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs

Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat

Page 19: BAB II

      Citarasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka terhadap barang-barang yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat pula menaikkan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.

2. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor      Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.

3. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan

nilai sesuatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi berikut: 1. inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri dan oleh sebab itu inflasi berkecenderungan menambah impor, 2. inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan 1 menyebabkan permintaan terhadap valuta asing bertambah, dan keadaan 2 menyebabkan penawaran terhadap valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah.

4. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi      Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Sedangkan suku bunga tingkat pengembalian invesasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan terhadap mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

Page 20: BAB II

5. Pertumbuhan EkonomiEfek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi

kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembagan ekspor, maka permintaan terhadap mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karena itu nilai mata uang negara itu naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.2.8. Kurs Pertukaran dan Neraca Pembayaran

Sistem kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar berkecenderungan akan menyebabkan ketidakseimbangan yang terus menerus dalam neraca pembayaran, sedangkan kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah berkecenderungan menimbulkan neraca pembayaran yang tidak seimbang.2.8.1.Neraca Pembayaran dalam Sistem Kurs Tukaran Berubah Bebas

Sistem kurs berubah bebas berkecenderungan untuk menyeimbangkan neraca pembayaaran. Kurva DD menggambarkan permintaan penduduk Indonesia terhadap mata uang bath Thailand, kurvaSS menggambarkan penawaran penduduk Thailand atas bath mereka. Dari persilangan kurva DD dan kurva SS maka diperoleh kurs 1baht=200 rupiah. Dari keadaan ini neraca pembayaran adalah seimbang.

Perubahan citarasa penduduk Thailand menyebabkan mereka ingin mengimpor lebih banyak barang dari Indonesia, perubahan ini menyebabkan penawaran bath bertambah dari SS menjadi S1S1. Akan tetapi permintaan Indonesia terhadap bath tetap. Pada waktu yang sama, nilai bath yang merosot menyebabkan barang Thailand menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya impor Thailand dari Indonesia semakin bertambah diimbangi oleh pertambahan impor Indonesia dari Thailand. Akhirnya neraca pembayaran masih tetap seimbang

Page 21: BAB II

 

2.8.2 Neraca Pembayaran dalam Sistem Kurs Pertukaran TetapKurva SS menggambarkan jumlah dolar yang ditawarkan oleh penduduk Amerika Serikat kepada penduduk Indonesia. Kurva DD menggambarkan permintaan penduduk Indonesia terhadap dolar US. Apabila kurs pertukaran ditentukan oleh pasar bebas, setiap unit dolar US adalah sama dengan Rp 10.000.berdasarkan beberapa pertimbangan, misalkan pemerintah Indonesia menentukan bahwa kurs pertukaran antara dolar US dan rupiah adalah satu US sama dengan Rp 12.500. ditinjau dari sudut pandang Indonesia nilai tukar yang ditetapkan pemerintah lebih rendah dari yang ditentukan oleh pasar bebas, keadaan ini dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah atau undervalued. Keadaan sebaliknya dinamakan mata uang yang dinilai terlalu tinggi atau overvalued.Apabila kurs perukaran yang ditetapkan 1USD = Rp 12.500, maka akan terjadi ketidakseimbangan permintaan dan penawaran dolar. Pada kurs pertukaran tersebut Qb dolar Us ditawarkan penduduk Amerika segangkan Qa dolar US diminta penduduk Indonesia.

Page 22: BAB II

Keadaan seperti ini berarti bahwa Indonesia mengalami surplus dalam neraca pembayaran.karena Amerika menawrkan lebih banyak dolar US. Maka dapat ditarik kesimpulan, oleh karena kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah selalu berbeda dengan kurs yang ditetapkan oleh pasar bebas, maka dalam sistem kurs pertukaran tetap neraca pembayaran akan cenderung dalam keadaan tidak seimbang.

 

2.9. Kegiatan Ekonomi Terbuka2.9.1. Kebijakan Pemerintah dalam Ekonomi TerbukaDalam perekonomian terbuka, masalah yang dihadapi suatu negara menjadi lebih rumit, dan kebijakan yang perlu dirumuskan dan

Page 23: BAB II

dilaksanakan pemerintah perlu difikirkan dengan lebih baik. Dalam perekonomian tertutup, biasanya hanya ada dua masalah yang perlu difikirkan pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yaitu masalah pengangguran dan masalah inflasi. Namun dalam perekonomian terbuka, perlu pula diperhatikan efek dari kebijakan pemerintah yang di rumuskan terhadap neraca pembayaran dan kestabilan kurs pertukaran. Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh sesuatu perekonomia terbuka, adalah:

         Perekonomian menghadapi masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran

         Perekonomian menghadapi masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran

         Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan disamping itu menghadapi masalah defisit dalam neraca pembayaran

         Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu menghadapi masalah defisit dalam neraca pembayaranBeberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran, adalah :

         Mengatasi masalah pengangguran dan defisit dalam neraca pembayaran. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah seperti ini biasanya berbentuk kebijakan memindahkan perbelanjaan.

         Mengatasi masalah inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran. Kebijakan pemerintah yang dijalankan akan meliputi langkah-langkah yang digolongkan kepada kebijakan mengurangkan perbelanjaan.2.9.2. Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan

Kebijakan memindahkan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran yang akan mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor. Kebijakan ini dijalankan, apabila defisit neraca pembayaran wujud ketika perekonomian juga menghadapi masalah pengangguran. Langkah-langkah yang akan mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam negeri adalah sebagai berikut :

         Melakukan pembatasan impor. Ini dapat dilakukan dengan menaikkan pajak impor (tarif). Disamping itu dapat pula dijalankan dengan menggunakan kuota dan melakukan kampanye untuk membeli barang dalam negeri.

         Menekankan (mengurangi penggunaan valuta asing). Pemerintah (melalui bank sentral) mencatu penggunaan mata uang asing. Masyarakat dan para pengusaha haruslah menerangkan tujuan mereka membeli valuta asing. Pemerintah lebih baik mengutamakan pengguna valuta asing untuk mengimpor barang keperluan pokok dan

Page 24: BAB II

bahan mentah sektor industri dan tidak mendorong usaha mengimpor barang-barang mewah.

         Menurunkan nilai mata uang (devaluasi). Langkah ini menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal dan akan mengurangi impor. Sebaliknya barang ekspor menjadi murah di pasaran luar negeri dan akan menambah ekspor.Langkah-langkah yang akan menambah ekspor sehingga menambah penerimaan valuta asing adalah:

         Memberikan insentif fiscal dan moneter untuk menambahkan kegiatan dalam produksi barang ekspor. Insentif-insentif ini antara lain adalah membina kawasan perusahaan dan kawasan bebas pajak (free trade zone), memberikan kemudahan pinjaman atau member subsidi ekspor.

         Mewujudkan  kestabilan upah dan harga. Pertambahan ekspor sangat tergantung kepada kemampuan ekspor negara untuk bersaing di luar negeri. Salah satu faktor yang menentukan kapasitas bersaing adalah biaya produksi yang rendah. Untuk memastikan agar biaya produksi tetap rendah, upah dan harga-harga barang dalam negeri perlu distabilkan.

         Menurunkan nilai valuta bukan saja akan dapat mengurangkan impor tetapi juga akan menambahkan ekspor.2.9.3. Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan

Kebijakan pengurangan perbelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agrerat dan tingkat kegiatan ekonomi negara. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah dalam neraca pembayaran dengan cara mengurangkan perbelanjaan akan dilakukan apabila:

         Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh dan disamping itu juga inflasi telah terwujud

         Dalam perekonomian terdapat defisit yang berkepanjangan dalam neraca pembayaranKebijakan mengurangi perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah berikut:

         Menaikan pajak pendapatan. Pajak ini akan mengurangi pendapatan disposable dan pengurangan ini akan mengurangi konsumsi rumah tangga.

         Menaikan suku bunga dan menurunkan penawaran uang. Tujuan ini dapat dicapai dengan menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan menaikan tingkat cadangan minimum dan menaikan suku bank (diskonto). Pengurangan penawaran uang dan suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi investasi. Keadaan ini selanjutnya akan mengurangi pengeluaran agrerat.

Page 25: BAB II

         Mengurangi pengeluaran pemerintah. Oleh karena pengeluaran pemerintah adalah sebagai bagian dari pengeluaran agrerat, maka pengurangan pengeluaran pemerintah akan mengurani pengeluaran agrerat.2.9.4. Devaluasi (Penurunan Nilai Valuta)

Devaluasi biasanya dilakukan oleh negara-negara yang menjalankan system kurs pertukaran tetap. Devaluasi adalah tindakan pemerintah yang menurunkan nilai mata uangnya terhadap valuta asing. Efek-efek yang mungkin ditimbulkan oleh devaluasi adalah:

         Ekspor akan bertambah, karena di pasaran luar negeri ekspor negara menjadi lebih murah

         Impor berkurang, krena barang luar negeri menjadi lebih mahal         Kenaikan ekspor dan pengurangan impor akan memperbaiki neraca

pembayaran         Pendapatan nasional akan bertambah karena ekspor naik,

pengurangan impor menaikkan permintaan produksi domestik, dan kenaikan yang diakibatkan oleh faktor-faktor tersebut akan mendorong investasi.

         Inflasi dapat juga berlaku apabila devaluasi dilakukan ketika perekonomian mengalami kemakmuran yang tinggi. Ini disebabkan karena kenaikkan ekspor dan perkembangan kegiatan ekonomi yang lain yang diakibatkan oleh devaluasi akan menaikkan upah buruh dan harga-harga

         Di luar negeri mungkin negara-negara lain melakukan langkah balasan dengan menggunakan halangan perdagangan impor atau dengan melakukan devaluasi.Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk  mensukseskan devaluasi adalah:

         Ekspor negara itu elastis. Hanya dalam keadaan ini hasil penjualan ekspor bertambah. Apabila permintaan luar negeri ke atas barang ekspor negara yang mendevaluasikan valutanya tidak elastis, devaluasi akan mengurangi hasil penjualan ekspor

         Permintaan impor negara itu adalah elastis. Apabila permintaan impor elastis, devaluasi mengurangi jumlah impor dengan tingkat yang lebih tinggi dari penurunan nilai mata uang. Maka pengeluaran ke atas barang impor akan menjadi lebih kecil dari sebelum devaluasi

         Di dalam negeri tidak berlaku inflasi. Apabila devaluasi mengakibatkan inflasi di dalam negeri, barang ekspor dan barang buatan sendiri akan mengalami kenaikan harga. Apabila tingkat kenaikan harga lebih besar dari tingkat devaluasi, pada akhirnya harga ekspor menjadi lebih mahal dan barang impor menjadi lebih murah sebelum devaluasi. Pada akhirnya negara itu tidak memperoleh sembarang keuntungan devaluasi

Page 26: BAB II

Negara lain tidak melakukan reaksi balasan dan melakukan devaluasi pula. Apabila negara-negara lain melakukan tindakan yang sama, devaluasi tidak akan memberikan sembarang efek kepada neraca pembayaran dan perekonomian negara. Langkah seperti itu akan dijalankan apabila negara lain tersebut merupakan partner dagang yang sangat penting.

BAB IIIPENUTUP

1.1  Kesimpulana.    Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis

tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Atau Neraca pembyaran adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi ekonomi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan, transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.

Page 27: BAB II

Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa

b.    Valuta Asing merupakan uang Asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk perdagangan internasional (ekspor dan impor), dalam penentuan valas ada dua jenis yaitu: di tentukan oleh pemerintah (kurs tetap) dan di tentukan oleh pasar (Kurs mengambang), dalam kurs tetap pemerintah menetapkan hara lebih tinggi (overvalued) atau terlalu rendah (undervalued) sehingga dalam neraca pembayaran cenderung dalam keadaan tidak seimbang. Faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs di pasar bebas ada 5 macam :

1.    Perubahan dalam cita rasa masyarakat2.    Perubahan harga dari barang-barang ekspor3.    Inflasi4.    Perubahan dalam tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi5.    Perkembangan ekonomic.    Kebijakan Pemerintah mempunyai pengaruh terhadap keseimbangan

ekonomi Negara, tentunya masalah-masalah ekonomi mengenai pengangguran dan inflasi oleh karena itu pemerintah perlu bertindak lebih baik dalam hal ini langkang-langkah mengatasi masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agrerat dan tingkat kegiatan ekonomi Negara, Langkah-langkah mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam negeri, kemudian langkah-langkah menurunkan nilai mata uangnya terhadap valuta asing.1.2. Saran

Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.