bab ii

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pangan Jajanan Pangan jajanan adalah makanan/minuman yang dipersiapkan dengan teknologi yang sangat sederhana, dimana seringkali faktor hiegine atau kebersihan kurang diperhatikan, baik kebersihan bahan yang digunakan, peralatan yang dipakai maupun kebersihan lingkungannya. Pangan jajanan menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsng dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Februhartanty & Iswarawanti, 2004). B. Jenis Pangan Jajanan Makanan adalah makanan yang dikonsumsi di antara dua waktu makan. Makanan camilan terdiri dari : 1. Makanan camilan basah seperti pisang goreng, lemper, lumpia, risoles dan lain-lain. Makanan camilan dalam kemasan seperti teh, minuman sari buah, minuman berkarbonasi dan lain-lain serta minuman yang disiapkan di rumah terlebih dahulu. 5

Upload: ecca-candra-sie-kaumscorpio

Post on 27-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pangan Jajanan

Pangan jajanan adalah makanan/minuman yang dipersiapkan dengan

teknologi yang sangat sederhana, dimana seringkali faktor hiegine atau

kebersihan kurang diperhatikan, baik kebersihan bahan yang digunakan,

peralatan yang dipakai maupun kebersihan lingkungannya.

Pangan jajanan menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan

minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima dan di

tempat-tempat keramaian umum lain yang langsng dimakan atau dikonsumsi

tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Februhartanty & Iswarawanti,

2004).

B. Jenis Pangan Jajanan

Makanan adalah makanan yang dikonsumsi di antara dua waktu makan.

Makanan camilan terdiri dari :

1. Makanan camilan basah seperti pisang goreng, lemper, lumpia, risoles dan

lain-lain. Makanan camilan dalam kemasan seperti teh, minuman sari buah,

minuman berkarbonasi dan lain-lain serta minuman yang disiapkan di

rumah terlebih dahulu.

2. Makanan camilan kering, seperti produk ekstruksi (brondong), keripik,

biskuit, kue kering dan lain-lain.

Kelompok minuman yang biasa dijual di kantin sekolah meliputi :

1. Air putih, baik dalam kemasan atau disiapkan sendiri.

2. Minuman ringan meliputi minuman dalam kemasan seperti teh, minuman

sari buah dan lain-lain.

3. Minuman campur seperti es buah, es campur, es cendol, dan lain-lain.

5

Page 2: BAB II

6

Buah merupakan salah satu jenis makanan sumber vitamin dan mineral

yang penting untuk anak sekolah. Buah-buahan sebaiknya dikonsumsi setiap

hari dalam bentuk :

1. Utuh, misalnya pisang, jambu, jeruk, dan lain-lain.

2. Kupas atau potong misalnya pepaya, nanas, mangga, dan lain-lain.

C. Fungsi Makanan Jajanan

Jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas fisik yang tinggi ( apalagi anak

yang tidak sarapan pagi ). Disamping itu juga makanan jajanan dapat

mengenyangkan perut untuk sementara.

D. Bahaya Jajanan Sembarangan

1. Jenis-jenis Bahan Berbahaya pada Jajanan

Berikut ini merupakan zat-zat berbahaya yang dipakai oleh mayoritas

para pedagang jajanan yang dibagi dalam beberapa kategori berdasarkan

fungsinya :

a. Pemanis Buatan

Bahan ini banyak ditemukan di banyak makanan seperti pada saos,

susu, jeli atau agaragar, sirup, makanan ringan atau snack, permen, es

krim, minuman yoghurt, minuman ringan berfermentasi. Pemanis buatan

tentunya hanya memberikan efek rasa manis pada makanan, tetapi tidak

memiliki nilai gizi sama sekali untuk dikonsumsi.

1) Sakarin

Bahan ini biasa digunakan pada jenis minuman ringan, selai, permen,

dan jajanan pasar lainnya. Berdasarkan penelitian dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan, yang tak terkecuali adalah

penyakit kanker.

2) Siklamat

Page 3: BAB II

7

Siklamat adalah salah satu bahan pemanis buatan yang hanya

meninggalkan rasamanis. Konsumsi pada zat inidapat merangsang

pertumbuhan penyakit tumor.

3) Aspartam

b. Pengawet Buatan

Menurut penelitian Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan,

banyak produk makanan yang menggunakan pengawet buatan seperti

berbagai macam mie basah, ikan asin, tahu baik di pasar tradisional

maupun di pasar swalayan.

1) Asam Salisilat

Zat ini biasanya ditemukan pada buah dan sayur yang berfungsi untuk

memperpanjang masa pengawetan. Konsumsi dalam jumlah besar

mengakibatkan pendarahan pada lambung.

2) Formalin

Penggunaan formaln sebenarnya bukan untuk makanan, tetapi untuk

bahan antiseptik, germisida, dan pengawet non-makanan. Konsumsi

formalin juga dapat mengakibatkan kanker saluran pencernaan,

peningkatan resiko kanker tenggorokan, sinus, dan hidung.

3) Boraks

Selain sebagai pengawet makanan yang berbahaya, borak juga dapat

digunakan untuk pengenyal makanan. Konsumsi boraks yang berulang

kali dapat mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan mual,

muntah, diare, menurunnya suhu tubuh, lemah.

4) Pottasium Klorat

Bahan ini kerap kali digunakan para pedagang untuk mengawetkan

barang dagangannya. Konsumsi bahan ini secara terus-menerus dapat

menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, gangguan fungsi ginjal,

hemolisis sel darah merah dan methemoglobinema untuk konsumsi

pada dosis tinggi.

5) Kloramfenikol

Page 4: BAB II

8

Bahan ini biasa digunakan sebagai pengawet susu, padahal fungsi

sebenarnya ialah sebagai antibiotik. Pada bayi prematur konsumsi

pada bahan ini dapat mengakibatkan kematian.

6) Diethylpylocarbonate

Biasa ditemukan pada minuman non-karbonasi, minuman sari buah,

minuman hasil fermentasi. Hanya dengan menghirup aroma dari zat

ini dapat menyebabkan iritasi mata dan hidung, serta pusing-pusing.

7) Pottasium Bromat

Konsumsi zat ini menyebabkan hambatan pada pertumbuhan, lemah,

kejangkejang yang berakhir pada kematian. Jika dikonsumsi dalam

jumlah banyak mengakibatkan muntah-muntah, diare,

methemoglobinemia, dan reinjury.

8) Air Terusi

Difungsikan dengan tidak baik oleh produsen sebagai salah satu bahan

pengawet makanan. Dapat ditemukan juga pada bakso yang bercirikan

ada kilauan warna biru.

c. Pewarna Buatan

Untuk menarik perhatian konsumen, tentunya para pedagang harus

membuat makanan yang dikemas dalam bentuk dan warna yang menarik

sehingga pedagang dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

dengan modal sedikit mungkin.

1) Rhodamin B

Fungsi sebenarnya pada Rhodamin B adalah sebagai pewarna tekstil

dan kertas. Konsumsi pada zat ini menyebabkan iritasi pada saluran

pencernaan dan menimbulkan gejala keracunan, air kemih menjadi

berwarna merah muda.

2) Methanyl Yellow

Umumnya digunakan sebagai pewarna pada tekstil dan cat. Zat ini

larut dalam air, berupa serbuk kuning kecokelatan. Konsumsi bahan

ini menimbulkan tumor dalam berbagai jaringan seperti hati, kandung

kemih, saluran pencernaan, dan jaringan kulit.

Page 5: BAB II

9

d. Penyedap Rasa Buatan

Berikut adalah zat-zat penyedap rasa sintesis tersebut :

1) Monosium Glutamat

Biasa bahan ini lebih dikenal dengan nama micin, vetsin. Bagi yang

mengkonsumsinya secara terus-menerus mengakibatkan gangguan

pada janin bagi yang sedang mengandung, hati, hipertensi, stres,

demam tinggi, memicu reaksi gatal-gatal, bintik-bintik merah pada

kulit, keluhan mual, muntah-muntah, sakit kepala, migren, asma,

bahkan depresi.

2) L-asam Glutamat

Bahan ini sangat tidak dianjurkan untuk anak-anak dan dapat

menimbulkan Chinese Restaurant Syndrom (CRS).

3) Pottasium Hidrogen L-Glutamat

Penyedap ini dapat mengakibatkan mual, kejang perut. Zat ini

terutama sangat berbahaya bagi penderita ginjal dan tidak boleh

diberikan pada bayi yang masih berusia 12 minggu.

4) Kalsium Glutamat

Dampaknya bagi kesehatan belum diketahui secara pasti. Namun

konsumsi bahan ini pada bayi yang berusia kurang dari 12 minggu

masih dilarang.

5) Sodium Glutamat

Efeknya belum diketahui secara pasti, tetapi penggunaannya tidak

diperbolehkan untuk anak-anak dan bayi.

e. Bahan Tambahan Lainnya

1) Antikempal

Bahan buatan ini digunakan untuk pencegahan mengempalnya

makanan. Konsumsi antikempal dalam dosis normal masih aman,

tetapi jika digunakan secara berlebihan dapat merusak syaraf. Bahan

ini sangat berbahay terutama bagi penderita sakit tulang dan

perusakan ginjal.

2) Antioksidan

Page 6: BAB II

10

Zat ini berguna untuk memperlambat oksidasi di dalam bahan seperti

lemak hewani, minyak nabati, produk makanan dalam kadar lemak

yang tinggi dan rendah, ikan. Dalam beberapa percobaan, antioksidan

yang berbahaya dapat memicu terjadinya penyakit kanker dan batu

ginjal.

f. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental

Zat ini dapat membantu mempercepat tercampurnya 2 jenis zat

yang secara alaminya tidak dapat bercampur, contohnya puding. Jika

dikonsumsi melebihi dosis yang ditentukan dapat mengakibatkan

keracunan tertentu pad anak-anak, erosi pada gigi dan iritasi lokal,

mengubah sekresi air kemih jika diberikan bersama dengan pemberian

obat, maka obat menjadi kurang efektif bekerja, bahkan dapat menjadi

racun, mengikat logam-logam yang diperlukan tubuh, dan menghambat

proses penyerapan nutrisi.

g. Pengatur Keasaman

Biasa disebut asidulan digunakan sebagai penegas rasa, warna, dan

penyelubung rasa yang tidak disukai, bertindak juga sebagai bahan

pengawet. Tujuan utama dari pengatur keasaman adalah memberikan

rasa asam pada makanan. Bahan ini biasa digunakan pada sarden, pangan

bayi, sayuran, buah-buahan, dan lainnya. Jika digunakan secara

berlebihan di luar batas normal dapat menimbulkan keracunan pada

lambung.

h. Pemutih, Pematang Tepung, dan Pengeras

Pemutih dan pematang tepung kerap kali digunakan pada tepung

agar tepung dapat lebih berwarna putih sehingga terlihat lebih menarik,

serta meningkatkan fungsi tepung sehingga adonan tepung ketika dibakar

dapat lebih mengembang. Sedangkan pengeras biasanya digunakan

sebagai pengeras keripik, dan buah kalengan. Untuk pengeras biasa

digunakan untuk produk pengolahan makanan agar makanannya tetap

terjaga keras dan tidak lunak. Penggunaan bahan-bahan tersebut harus

dibatasi agar tidak berbahaya bagi kesehatan yang mengkonsumsinya

Page 7: BAB II

11

seperti diare, dan bagi penderita hiperparatiroidismus menimbulkan

tingginya kadar kalsium dalam darah.

2. Bahaya Pencemaran Mikroba

Jajan sembarangan di pinggir jalan tentunya rawan dengan mikorba,

kuman, dan bakteri karena langsung kontak dengan udara luar, dekat dengan

saluran pembuangan got, serta pembuatannya yang tidak terlalu

memperhatikan kebersihannya. Makanan dan minuman jajanan yang

tercemar sangatlah berbahaya bagi yang menikmatinya, yaitu dapat

menyebabkan keracunan dan penyakit.

Konsumsi makanan yang tercemar menimbulkan resiko penyakit tifus

yang disebabkan oleh kuman bernama Salmonella typi yang hidup di air,

tanah kerin, dan tempat pembuangan sampah. Penyakit lain yang dapat

timbul karena konsumsi makanan yang kurang higienis adalah cacingan.

Telur-telur cacing biasanya terdapat di kuku para penjual jajanan gado-gado,

rujak, buah dingin, soto, bakso, karedok, ketoprak, dan lainlain.

3. Bahaya Kesalahan Proses Pengolahan Makanan

Menyantap gorengan di pinggiran seperti ubi, tempe, tahu, bakwan,

tahu, singkong, dan lainnya sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang, tak

terkecuali pada anak-anak. Makanan yang kaya karbohidrat seperti kentang

yang mengalami penggorengan dapat merangsang pembentukan senyawa

karsinogenik yang dapat memicu penyakit kanker bernama akrilamida.

4. Bahaya pada Kemasan dan Wadah Makanan

Jajanan makanan tentunya tidak terlepas dari kemasan itu sendiri.

a. Plastik

Kemasan jajanan berbahan plastik sangat sering dijumpai dan sudah

sangat tidak asing, terutama bagi yang sering mengkonsumsi jajanan di

pinggiran. Namun plastik juga memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan

panas dan apabila salah penggunaannya dapat mencemari produk

makanan itu sendiri. Jika botol yang dipakai berulang-ulang tidak

dibersihkan, maka pasti akan tercemar mikroba dan memicu penyakit,

terutama penyakit pencernaan.

Page 8: BAB II

12

b. Kaleng

Bahaya utama pada makanan kaleng, yaitu tumbuhnya bakteri

Clostridium botulinum, yang dapat mengakibatkan keracunan botulinin

bagi yang mengkonsumsi. Namun, racun botulinin peka terhadap

pemanasan, sehingga akan mati ketika terkenan panas.

c. Styrofoam

Kemasan berbahan styrofoam atau bisa juga disebut polystyrene sering

menjadi pilihan para pedagang untuk dipakai karena dapat mencegah

kebocoran, dan dapat tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.

d. Kertas

Bahan kemasan ini sangat banyak dipakai oleh para pedagang jajanan

pinggiran. Bahan kertas koran dan majalah ini mengandung timbal (Pb)

melebihi batas yang ditentukan. Bahan yang panas dapat mempermudah

perpindahan timbal ke makanan, jika dikonsumsi, timbal masuk ke dalam

tubuh melalui saluran pernafasan dan pencernaan menuju sistem

peredaran darah dan menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal,

hati, otak, syaraf, dan tulang.

e. Melamin

Bahan ini sering digunakan sebagai bahan pembuatan mangkok, piring,

sendok, dan berbagai jenis peralatan rumah tangga lainnya. Alasan

penggunaan melamin digunakan adalah karena bahan ini ringan dan tidak

mudah pecah sehingga mudah dan praktis dibawa kemana saja. Melamin

mengandung zat beracun dan berbahaya yang dapat berpindah ke

makanan akibat proses pengolahan makanan.

E. Kandungan Dari Makanan Yang Dijajakan Di Jalan

1. Air mentah

2. Pemanis dan pewarna buatan

3. Bahan narkoba

4. Kemasan plastik

Page 9: BAB II

13

F. Dampak Anak Jajan Sembarangan

Banyak hal-hal negative yang ditimbulkan zat-zat seperti contoh yang

dijelaskan di atas. Zat-zat ini dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan

bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit-

penyakit antara lain kanker dan tumor pada organ tubuh manusia. Dampak

makanan tertentu ternyata mempengaruhi fungsi otak termasuk gangguan

perilaku pada anak sekolah. Gangguan perilaku tersebut meliputi gangguan

tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan bicara, hiperaktif

hingga memperberat gejala pada penderita autis.

Pengaruh jangka pendek dari anak-anak mengkonsumsi jajanan ini

menimbulkan gelaja-gejala yang sangat umum seperti pusing, mual, muntah,

diare atau kesulitan buang air besar.

G. Cara menghindari jajanan sembarangan

1. Pola makan keluarga.

2. Menata kegiatan makan.

3. Hemat di tanamkan pada diri anak.

4. Batasan jumlah uang.

5. Memberikan bekal makanan yang dibuat di rumah.

6. Diberikan kesempatan untuk memilih makanan yang ia sukai untuk dibawa

ke sekolah.

7. Dibiasakan untuk sarapan pagi sebelum ke sekolah.

8. Paling penting adalah orangtua harus dapat dijadikan panutan atau contoh.

H. Penerapan Pola Makan Sehat

1. Minum air putih 6- 8 gelas/hari

2. Makan 3x/hari

3. Pilih makanan atau hidangan dengan kadar lemak rendah.

4. Perbanyak makan buah dan sayuran

5. Konsumsi fast food maxsimal 2x/bulan

6. Makan malam tepat waktu

Page 10: BAB II

14

I. Tips Antisipasi Anak Jajan Dijalanan

1. Ajak bicara dan ber pengertian tentang bahaya penganan di luar rumah

2. Jadwalkan waktu yang regular agar anak bisa sarapan di rumah.

3. Jika memungkinkan, beri anak bekal makanan dan minuman dari rumah

untuk mengantisipasi rasa lapar si Kecil.

4. Mengolah makanan secara kreatif dan variatif.

5. Meberi uang jajan tidak berlebihan dan mensugesti untuk menabung.