bab ii

47
BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH 2.1.1Non-ScoringTechnique Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritasmasalah yang lazim digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut “ Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu: A. Metode Delbeq Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melaluidiskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. B. Metode Delphi Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah. 2.1.2ScoringTechnique Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain : 1

Upload: rizweta-destin

Post on 22-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IIPENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1.1 Non-ScoringTechniqueBila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritasmasalah yang lazim digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu:1. Metode DelbeqMenetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melaluidiskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.1. Metode Delphi Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.

2.1.2 ScoringTechniqueBerbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain :2.1.2.1 Metode BryantTerdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:0. PrevalenceBesarnya masalah yang dihadapi0. SeriousnessPengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut.0. ManageabilityKemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya0. Community concernSikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut. Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.

2.1.2.2 Metode Matematik PAHODalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah:1. MagnitudeBerapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi2. SeverityBesarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate masing- masing penyakit.3. VulnerabilitySejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut4. Community and political concernMenunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi5. AffordabilityMenunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

2.1.2.3 Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)Padametodeini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dandikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari:1. EmergencyEmergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu dan lain sebagainya.2. Greetes memberKriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate.Sedangkan untuk masalah lain, maka greetes member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.3. Expanding ScopeMenunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sector lain di luar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.4. FeasibilityKriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.5. PolicyBerhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi diberbagai media.Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.a. Bobot 5 : paling pentingb. Bobot 4: sangat penting sekalic. Bobot 3: sangat pentingd. Bobot 2: pentinge. Bobot 1: cukup penting

2.1.3 Pemilihan Metode MCUA2.1.3.1 EmergencyEmergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,maka parameter yang digunakan berupa proxy CFR yaitu suatu angka yang digunakan untuk masalah - masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.Berikut merupakan rincian dari CFR dan proxy :1. TBC : 16.47 %2. Difteri: 9.4 %3. Pertusis: 0.5 %4. Tetanus : 44 %5. Campak : 1,56 %6. Hepatitis B: 1 %7. Polio: 0 % (sumber : Depkes.2005)

Tabel 2.1 Penentuan CFR dan Proxy Tiap MasalahSkala Score Skala Score

0 - 3.952039.51 43.4510

3.96 - 7.901943.46 - 47.409

7.91 - 11.851847.41 - 51.358

11.86- 15.801751.36 - 55.307

15.81- 19.751655.31- 59.256

19.76 -23.701559.26 - 63.205

23.71- 27.6527.66- 31.60141363.21 - 67.1567.16 71.1043

31.61- 35.551271.11 - 75.052

35.56 - 39.501175.06 - 791

Keterangan:Untuk menentukan score pada emergency digunakan range. Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari 1sampai 20 dengan jarak tiap range sebesar 3,95 agar mendapatkan nilai emergency yang bervariasi.

59

Tabel 2.2 Penentuan Score Emergency N0MASALAH(X)Proxy(%)(Y)Target Cakupan(%)X+Y(%)SCORE

1Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %16.4743.2359.705

2Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %16.4717.5734.0412

3Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %16.4724.7341.210

4Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89% 54.90.5155.416

5Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19% 54.912.2167.116

6Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 % 54.924.0878.981

7Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61% 54.912.2157.116

8Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11% 54.96.2961.195

9Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%54.98.6863.584

10Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 % 54.95.2860.185

11Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36% 54.92.3657.266

12Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 % 54.918.5273.422

13Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 % 050.2050.208

14Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 % 018.5918.5916

15Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 % 023.8923.8914

16Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %039.839.810

N0MASALAH(X)Proxy(%)(Y)Target Cakupan(%)X+Y(%)SCORE

17Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %08.28.218

18Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %019.519.516

19Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %026.726.714

20Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %010.210.218

21Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %0171716

22Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %026.826.814

23Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %0131317

24Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %0131317

25Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %110.511.518

26Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %122.923.914

27Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %18.79.718

28Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %1.5632.734.2612

29Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %1.5615.617.1616

30Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %1.564.76.2619

61

2.1.3.2 Greetets MemberGreetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

Tabel 2.3 Skala Score Greetes MemberRangeScore

0-2.5520

2.56-5.1019

5.11-7.6518

7.66-10.2017

10.21-12.7516

12.76-15.3015

15.31-17.8514

17.86-20.4013

20.41-22.9512

22.96-25.5011

25.51-28.0510

28.06-30.609

30.61-33.168

33.17-35.707

35.71-38.256

38.26-40.805

40.81-43.354

43.36-45.903

45.91-48.452

48.46-511

Keterangan:Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari 1sampai 20 dengan jarak tiap range sebesar 2,55 agar mendapatkan nilai greetest member yang bervariasi.

62

Tabel 2.4 Penentuan Score Greetes MemberN0MASALAH(X)Target (%)(Y)Cakupan(%)X-Y(%)SCORE

1Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %47.490.6343.234

2Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %47.429.8317.5714

3Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %47.422.6724.7311

4Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89% 47.446.890.5120

5Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19% 47.435.1912.2116

6Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 % 47.423.3224.0811

7Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61% 47.449.6112.2116

8Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11% 47.441.116.2918

9Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%47.438.738.6817

10Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 % 45.0039.725.2818

11Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36% 45.0047.362.3620

12Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 % 45.0026.4818.5213

13Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 % 47.497.6050.21

14Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 % 47.428.8118.5913

15Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 % 47.423.5123.8911

N0MASALAH(X)Target (%)(Y)Cakupan(%)X-Y(%)SCORE

16Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %4584.839.85

17Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %4536.88.217

18Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %4525.219.813

19Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %4571.726.110

20Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %4534.810.217

21Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %45281714

22Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %4571.826.810

23Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %45321315

24Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %45321315

25Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %37.54810.516

26Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %37.514.622.912

27Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %37.528.88.717

28Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %4577.732.78

29Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %4529.415.614

30Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %4540.34.719

64

2.1.3.3 Expanding Scope1. Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar kesehatan. Berapa banyak jumlah bayi di wilayah tersebut, serta ada tidaknya score di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.2. Jumlah sasaran bayi tertinggi terdapat di kelurahan Cempaka Putih Barat adalah 590 jiwa, dan jumlah bayi terendah terdapat di kelurahan Rawasari adalah 225 jiwa, dan untuk jumlah sasaran Kecamatan Cempaka Putih adalah 1317 jiwa , dengan ini maka skoring penilaian didasarkan atas jumlah bayi pada interval-interval tertentu. Jarak antar interval adalah 100.3. Untuk keterpaduan lintas sektor didapatkan hasil yang sama pada seluruh puskesmas kelurahan dan kecamatan, yaitu didapatkan adanya keterpaduan lintas sektor pada seluruh puskesmas kelurahan dan kecamatan.

Tabel 2.5 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah SasaranScoreJumlah Sasaran

1200-300

2300-400

3400-500

4500-600

5600-700

ScoreJumlah Sasaran

65

Tabel 2.6 Penentuan Score Expanding Scope Program Imunisasi Periode Januari Juni 2014N0MASALAHSCORE

1Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %4

2Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %5

3Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %1

4Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89% 4

5Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19% 5

6Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 % 1

7Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61% 4

8Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11% 5

9Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%1

10Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 % 4

11Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36% 5

12Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 % 1

13Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 % 4

14Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 % 5

15Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %1

16Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %4

N0MASALAHSCORE

17Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %5

18Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %1

19Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %4

20Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %5

21Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %1

22Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %4

23Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %5

24Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %1

25Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %4

26Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %4

27Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %1

28Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %4

29Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %5

30Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %1

67

2.1.3.3 FeasibilityMenunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah tersebut.Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat diselesaikan meliputi :1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing masing wilayah Puskesmas. Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah BayiScorePerbandingan

11 : 1 1 : 15

21 : 16 1: 30

31 : 31 1: 45

41 : 46 1 : 60

51 : 61 1 : 75

61 : 76 - 1 : 90

Tabel 2.8 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Sasaran di Wilayah Kecamatan/Kelurahan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014PuskesmasJumlah Tenaga KesehatanJumlah SasaranPerbandinganScore

Kel. Cempaka Putih Timur85021 : 635

Kel. Cempaka Putih Barat75901 : 846

Kel. Rawasari52251 : 453

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu.Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.

Tabel 2.9 Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014KategoriKetersediaanScore

ObatTidak ada0

Ada tetapi kurang1

Ada dan cukup2

AlatTidak ada0

Ada tetapi kurang1

Ada dan cukup2

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu ada dan cukup ada tapi kurang dan tidak ada. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas terkait.

Tabel 2.10 Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014DanaScore

Ada dan banyak3

Ada dan cukup2

Ada tapi kurang1

Tidak ada0

70

Tabel 2.11 Penentuan Score Feasibility Terhadap Kegiatan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014NoMASALAHSDMFASILITASDANASCORE

OBATALAT

1Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %522211

2Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %622111

3Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %31116

4Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89% 522211

5Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19% 622111

6Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 % 31116

7Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61% 522211

8Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11% 622111

9Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%31116

10Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 % 522211

11Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36% 622111

12Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 % 31116

13Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 % 522211

14Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 % 622111

15Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %

31116

NoMASALAHSDMFASILITASDANASCORE

OBATALAT

16Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %522211

17Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %622111

18Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %31116

19Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %522211

20Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %622111

21Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %31116

22Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %522211

23Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %622111

24Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %31116

25Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %522211

26Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %622111

27Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %31116

28Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %522211

29Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %622111

30Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %31116

72

2.1.3.5 PolicyUntuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern masyarakat dan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas diberikan nilai 15. Sedangkan kebijakan pemerintah berupa undang-undang yang mengatur jumlah anak diberikan nilai 10. Begitupun dengan publikasi informasi dalam bentuk media cetak diberikan nilai 5. Maka pada publikasi informasi yang diberikan secara penyuluhan diberikan nilai 1 dan tidak ada diberikan diberikan nilai 0. Penjumlahan dari nilai tersebut dijadikan score.

Tabel 2.12 Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari Juni 2014ParameterScore

Media CetakBaliho5

Leaflet3

Koran, Majalah1

Media Elektronik

Internet5

TV3

Radio1

73

Tabel 2.13 Penentuan Score Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari s.d Juni 2014NoMasalahBalihoLeafletKoran, MajalahRadioTVInternetJumlah

1. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %-31--59

2. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %-31--59

3. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %-31--59

4. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89% -3---58

5. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19% -3---58

6. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 % -3---58

7. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61% -3---58

8. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11% -3---58

9. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%-3---58

10. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 % -3---58

11. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36% -3---58

12. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 % -3---58

13. Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 % 53113518

14. Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 % 53113518

NoMasalahBalihoLeafletKoran, MajalahRadioTVInternetJumlah

15. Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %53113518

16. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %53113518

17. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %53113518

18. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %53113518

19. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %53113518

20. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %53113518

21. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %53113518

22. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %53113518

23. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %53113518

24. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %53113518

25. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %-3---58

26. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %-3---58

27. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %-3---58

28. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %5-1--511

29. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %5-1--511

30. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %5-1--511

75

Tabel 2.14 Penentuan Masalah Program Imunisasi menurut Metode MCUA di Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014NoParameterBobotMS1MS2MS-3MS-4MS-5

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency552512601050630630

2Greatest Member44161456114420801664

3Expanding Scope341251513412515

4Feasibility21122112261211221122

5Policy19999998888

Jumlah84162118142139

NoParameterBobotMS6MS7MS-8MS-9MS-10

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency515630525420525

2Greatest Member411441664187217681872

3Expanding Scope31341251513412

4Feasibility2612112211226121122

5Policy18888888888

Jumlah72136142111139

NoParameterBobotMS11MS12MS-13MS-14MS-15

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency563021084016801470

2Greatest Member4208013521413521144

3Expanding Scope35151341251513

4Feasibility2112261211221122612

5Policy18888181818181818

Jumlah1558596187147

NoParameterBobotMS16MS17MS-18MS-19MS-20

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency510501890168014701890

2Greatest Member45201768135210401768

3Expanding Scope341251513412515

4Feasibility21122112261211221122

5Policy118181818181818181818

Jumlah122213165162213

NoParameterBobotMS21MS22MS-23MS-24MS-25

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency516901470178517851890

2Greatest Member414561040156015601664

3Expanding Scope31341251513412

4Feasibility2612112211226121122

5Policy1181818181818181888

Jumlah179162200178196

NoParameterBobotMS26MS27MS-28MS-29MS-30

NBNNBNNBNNBNNBN

1Emergency514701890126016801995

2Greatest Member41248176883214561976

3Expanding Scope35151341251513

4Feasibility2112261211221122612

5Policy18888111111111111

Jumlah163181137184197

Keterangan :MS-1Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-2Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-3Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-4Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-5Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-6Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-7Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-8Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-9Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-10Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-11Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-12Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-13Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-14Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-15Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-16Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-17Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-18Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-19Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-20Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-21Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-22Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-23Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-24Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-25Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-26Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-27Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

MS-28Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

MS-29Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014

MS-30Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014

Berdasarkan perhitungan tabel MCUA dari masalah di atas, didapatkan dua prioritas masalah hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi karena adanya keterbatasan sumberdaya, tenaga, waktu dan dana yaitu :1. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 adalah sebesar 36,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 2132. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 213

2.1.4 Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahap ini dicari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang telah diprioritaskan. Pada tahap ini, digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga dengan diagram tulang ikan (fishbone diagram/Ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data Puskesmas yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input yaitu sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah: (Azwar Azrul, 1996).a. Man : Sumber daya manusiab. Money: Danac. Material: Saranad. Method: CaraProses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi output. Pada proses, menurut George R. Terry, terdiri dari:a. Planning (perencanaan):Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainyab. Organizing (pengorganisasian):Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasic. Actuating (panggerak pelaksanaan):Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersediad. Controlling (monitoring):Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpanganBerikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya dengan menggunakan fishbone diagram/Ishikawa:1. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 adalah sebesar 36,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 2132. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 2132.1.5 Menentukan penyebab masalah yang paling dominanPada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua prioritas masalah yang ada, dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan) dan telah dikonfirmasi dengan data yang ada, ditemukanlah akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari sekian banyak akar penyebab masalah yang telah ditemukan, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Akar penyebab masalah yang paling dominan adalah akar penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan adalah melalui cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Menggunakan gambar diagram tulang ikan (fishbone) dapat diketahui akar penyebab masalah yang paling dominan dalam program imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari Juni 2014.

2.1.5.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan imunisasi Polio 2 di wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur Periode Januari-Juni 2014 adalah sebesar 36,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan final score 213.Akar penyebab masalah yang di temukan pada input adalah:1. Perekrutan tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur hanya dilakukan 1 tahun sekali ( Man )2. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur untuk melakukan imunisasi ( Material )3. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur ( Method )Akar penyebab masalah yang di temukan pada proses adalah:1. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur ( Organizing )2. Tidak adanya petugas yang mengawasi secara langsung pelaksanaan kegiatan Imunisasi di wilayah kerja Kelurahan Cempaka Putih Timur (Actuating )3. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur ( Controlling )Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah:1. Meningkatnya jumlah pendatang dari luar kota

Dari tujuh akar penyebab masalah diatas, dipilih empat akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah:1. Kurangnya tenaga kerja untuk melaksanakan program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur2. Perekrutan tenaga kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur hanya dilakukan 1 tahun sekali3. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja puskesmas untuk melakukan imunisasi4. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di tingkat Kelurahan

2.1.5.2 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan imunisasi Polio 3 di wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Periode Januari-Juni 2014 adalah sebesar 34,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan final score 213.Akar penyebab masalah yang di temukan pada input adalah:1. Perekrutan tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat hanya dilakukan 1 tahun sekali ( Man )2. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat untuk melakukan imunisasi ( Material )3. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat ( Method )Akar penyebab masalah yang di temukan pada proses adalah:1. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat ( Organizing )2. Tidak adanya petugas yang mengawasi secara langsung pelaksanaan kegiatan Imunisasi di wilayah kerja Kelurahan Cempaka Putih Barat (Actuating )3. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat ( Controlling )Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah :1. Meningkatnya jumlah pendatang dari luar kota

Dari tujuh akar penyebab masalah diatas, dipilih empat akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah :1. Kurangnya tenaga kerja untuk melaksanakan program imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat2. Perekrutan tenaga kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat hanya dilakukan 1 tahun sekali3. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja puskesmas untuk melakukan imunisasi4. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat

82