bab ii

52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, tulis menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita saat ini. Untuk itu diciptakanlah pulpen untuk menyeimbangkan hal tersebut. Pulpen adalah alat tulis yang sangatlah umum digunakan didunia. Mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah menggunakan alat tersebut. Namun dalam penggunaanya seringkali kita mengalami kesalahan, dan membutuhkan alat lain yang bisa untuk menyamarkan kesalahan tersebut. Maka berkembanglah tipe-X, yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan. Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sudah semakin menguasai kehidupan masyarakat, oleh sebab itu kami mencoba untuk merancang ulang produk pulpen agar produk pulpen tersebut mampu memberi kemudahan terhadap pemenuhan masyarakat dalam proses tulis menulis serta dapat menghapus kesalahan dalam penulisan. Mengingat pentingnya alat penghapus pulpen ini, munculah sebuah pemikiran atau ide untuk merancang serta mengembangakan produk pulpen two in one ini. Terkadang tidak semua orang memiliki tipe-X sehingga seringkali kita sibuk mencari tipe-X untuk memperbaiki tulisannya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya ide untuk menyatukan pulpen dan tipe-X dalam satu produk. Sekarang dengan adanya penggabungan pulpen dan tipe-X dalam satu produk tersebut, orang-orang yang

Upload: tyra-yustika

Post on 15-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bab ii

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Saat ini, tulis menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita saat ini. Untuk itu diciptakanlah pulpen untuk menyeimbangkan hal tersebut. Pulpen adalah alat tulis yang sangatlah umum digunakan didunia. Mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah menggunakan alat tersebut. Namun dalam penggunaanya seringkali kita mengalami kesalahan, dan membutuhkan alat lain yang bisa untuk menyamarkan kesalahan tersebut. Maka berkembanglah tipe-X, yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan. Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sudah semakin menguasai kehidupan masyarakat, oleh sebab itu kami mencoba untuk merancang ulang produk pulpen agar produk pulpen tersebut mampu memberi kemudahan terhadap pemenuhan masyarakat dalam proses tulis menulis serta dapat menghapus kesalahan dalam penulisan. Mengingat pentingnya alat penghapus pulpen ini, munculah sebuah pemikiran atau ide untuk merancang serta mengembangakan produk pulpen two in one ini.

Terkadang tidak semua orang memiliki tipe-X sehingga seringkali kita sibuk mencari tipe-X untuk memperbaiki tulisannya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya ide untuk menyatukan pulpen dan tipe-X dalam satu produk. Sekarang dengan adanya penggabungan pulpen dan tipe-X dalam satu produk tersebut, orang-orang yang mengalami kesalahan dalam menulis bisa langsung memperbaiki tulisannya.Deskripsi produk : bentuk produk pada umumnya sama dengan pulpen biasa, tapi pada sisi sebaliknya terdapat tipe-X. Jadi ini merupakan penggabungan pulpen dan tipe-X dalam satu produk.1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari analisa kelayakan usaha ini adalah bagaimana menganalisa usaha ini layak atau tidak untuk di laksanakan?1.3 Tujuan Adapun tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis terhadap usaha ini adalah untuk melihat usaha Pulpen Two in One layak atau tidak untuk dikembangkan.1.4 Batasan dan Asumsi

1.4.1 Batasan

Pada analisa kelayakan usaha ini diberikan beberapa batasan agar pembahasan tidak menyimpang dari ruang lingkup yang telah ditentukan yaitu:

1. Sasaran yang dituju adalah masyarakat disekitar Lhokseumawe.2. Usaha beroperasi di daerah Krueng Geukueh.1.4.2 Asumsi

Pada kegiatan kewirausahaan ini diberikan suatu asumsi yang menyatakan bahwa :

1. Permintaan produk stabil.2. Produksi berjalan setiap hari.1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan terhadap isi proposal ini, maka penulisan dibagi kedalam 5 bab, yang masing-masing bab mengandung beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang penguraian tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan asumsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan analisa kelayakan usaha untuk membantu dalam memahaminya pembuatan dalam pengumpulan dan pengolahan data.BAB III METODOLOGI

Bab ini berisikan penguraian tentang ruang lingkup, jenis dan teknik pengumpulan data, variable operasional, metode analisis, dan langkah-langkah penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan penguraian tentang analisa hasil penelitian berupa pengumpulan data dan pengolahan data serta analisis tentang aspek-aspek yang dibutuhkan dalam Analisa Kelayakan Pabrik yaitu berupa Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknik dan Teknologi, Aspek Manajemen, Aspek Hukum, Aspek Sosial Ekonomi dan Politik Serta Aspek Finansial.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan penguraian tentang kesimpulan dan saran.BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Definisi studi kelayakan bisnisStudi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.

Manfaat studi kelayakan

Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu sebagai berikut:

1. Pihak investorIngin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari pada usaha yang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang dihasilkan sebanding dengan resiko modal yang ditanamkan.2. Pihak kreditorSebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang dijalankan.

3. Pihak manajemenSebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang ingin dicapai, dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga kemungkinan resiko resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul.4. Pihak regulatoBerkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan dijalankan, dan dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.5. Bagi analisis studi kelayakan, adalah suatu alat yang berguna, yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru atau menilai kembali usaha yang sudah ada.6. Bagi masyarakat. Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat, baik yang terlibat langsung maupun yang muncul karena adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.7. Bagi pemerintah. Dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja. Selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan (PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya administrasi, dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income perkapita.Studi kelayakan bisnis menilai keberhasilan suatu proyek dalam satu keseluruhan sehingga semua faktor harus dipertimbangkan dalam suatu analisis terpadu yang meliputi faktor-faktor yang berkenaan dengan aspek teknis, pasar dan pemasaran, keuangan, manajemen, hukum, serta manfaat proyek bagi ekonomi nasional.Secara ringkas penjelasan analisis tiap-tiap aspek tersebut adalah sebagai berikut.

1. Analisis aspek teknis meliputi studi proyek untuk menilai apakah proyek secara teknis layak dilaksanakan. Dalam analisis aspek teknis ini diteliti berbagai alternatif yang berkenaan dengan kebutuhan, penyediaan tenaga kerja, kebutuhan fasilitas infrastruktur dan faktor-faktor produksi lainnya.2. Analisis aspek pasar meneliti kesempatan pasar yang ada dan prospeknya serta strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa proyek.3. Analisis aspek keuangan menilai kelayakan proyek ditinjau dari profitabilitas komersial dan kemampuan memenuhi kebutuhan dana dan segala konsekuensinya.4. Analisis manajemen menilai kualitas dan kemampuan orang-orang yang akan menangani proyek.5. Analisis aspek hukum meliputi segala aspek hukum yang relevan bagi kelangsungan proyek.6. Analisis manfaat proyek bagi perekonomian nasional meneliti seberapa jauh sumbangan atau nilai proyek terhadap perekonomian nasional2.2 Aspek pasar dan Pemasaran1. Pengertian Pasar

Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan - kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Salah seorang ahli pemasaran , Stanton, mengemukakan pengertian lain tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga paktor yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta tingkat laku dalam pembeliannya.2. Tujuan Perusahaan Dalam PemasaranSecara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut.1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba Dengan meningkatnya omset penjualan,maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.2. Untuk menguasai pasar Menguasai pasar yang ada dengan cara mempebesar market share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut market share pesaing yang ada.3. Untuk mengurangi sainganMenciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaranDalam hal produk tertentu,terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentuTujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.3. Pengertian Permintaan Dan Penawaran

Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari prakiraan penjualan perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat-alat produksi, ketersediaan bahan mentah dan daya tampung gudang. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. konsumen yang mempunyai kemampuan untuk mernbeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga beli dise-but permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial. Hukum permintaan mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang diminta akan berkurang, begitu pula sebaliknya, bila harga barang yang diminta menurun, maka kuantitas barang yang diminta menaik.Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai di mana penjual ingin menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya ialah: harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan. Konsep permintaan di dalam pasar terbagi. menjadi dua bagian, yaitu permintaan konsumen dan permintaan pasar. Permintaan konsumen (secara perseorangan) terhadap barang dan jasa akan menentukan macam serta jumlah barang dan jasa yang harus dihasilkan, berapa biaya yang diperlukan serta berapa harga barang tersebut. Permintaan konsumen perseorangan tidak akan mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintaan dalam pasar. Dalam analisis, perlu dicari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua variabel yang mempengaruhinya untuk dapat dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen.Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa tersebutAdapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :1. Pasar persaingan sempurnaSuatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi hargan barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.2. Pasar persaingan monopolistic

Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhin tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.3. Pasar oligopoli

Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau desain.4. Pasar monopoliStruktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang harus dijual secara bersamaan.4. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari sebuah bidang usaha. Kemajuan diberbagai bidang khususnya teknologi, memungkinkan suatu produk dihasilkan dengan cepat, mudah, dan dalam jumlah besar. Keadaan ini akan mendorong terjadinya tingkat persaingan yang tinggi karena, setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk menciptakan sebuah produk yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan cepat, mudah, dan dalam jumlah yang besar serta tentunya dengan kualitas yang baik pula. Pesaing dengan sangat ketat tersebut menutup setiap perusahaan yang terlibat untuk aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran agar dapat menarik banyak konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.Pemasaran merupakan bagian kegiatan perekonomian yang dapat membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Pemasaran juga merupakan sebuah faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.Sebuah kegiatan pemasaran ditunjukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau sering pula disebut dengan istilah Marketing concept, dan seluruh kegiatan ini saling berhubungan,2. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran. Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan segmentasi menurut philip Kotler, antara lain :a. Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, iklim).b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian).d. Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk).3. Pasar Sasaran (Market Targeting)Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :a. Evaluasi segmen pasar1. Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.2. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.3. Sasaran dan sumber daya perusahaan.b. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani.1. Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan. 2. Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.3. Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.4. Posisi Pasar (Market Positioning)Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak konsumen.5. Analisis Persaingan

Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis persaingan yang dikemukakan oleh Kotler (1994),

1. Mengidentifikasi pesaing2. Menentukan sasaran pesaing3. Mengidentifikasi strategi pesaing4. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing5. Mengestimasi pola reaksi pesaing.6. Memilih pesaing

6. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)a. Strategi produkPihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :1. Penentuan logo dan moto.2. Menciptakan merek.3. Menciptakan kemasan.4. Keputusan label.b. Strategi hargaPenentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Ada tiga cara penentuan harga, yaitu:1. Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.2. Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.3. Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.c. Strategi Lokasi Dan DistribusiPenentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :1. Dekat dengan kawasan industri.2. Dekat dengan lokasi perkantoran.3. Dekat dengan lokasi pasar.4. Dekat dengan pusar pemerintahan.5. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.6. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.7. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).d. Strategi PromosiPromosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :

1. Periklanan (advertising)2. Promosi penjualan (sales promotion)3. Publisitas (publicity)4. Penjualan pribadi (personal selling)

2.3 Aspek Teknis1. Pengertian Aspek Teknis/OperasiAspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Jadi, aspek operasi adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.2. Tujuan Aspek Teknis/OperasiSecara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi yaitu:

a. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat.b. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisensi.c. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.d. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.e. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang.3. Penentuan Lokasi UsahaTerdapat paling tidak 4 lokasi yang di pertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaitu antara lain :a. Lokasi untuk kantor pusatb. Lokasi untuk pabrikc. Lokasi untuk gudangd. Kantor cabangSecara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :a. Jenis usaha yang dijalankanb. Apa dekat dengan pasar atau konsumenc. Apa dekat dengan bahan bakud. Apa tersedia tenaga kerjae. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)f. Apa dekat dengan pusat pemerintahang. Apa dekat lembaga keuangan h. Apa berada di kawasan industrii. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasanj. Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempatk. Hukum yang berlaku di wilayah setempatKhusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :1. Faktor Utama (Primer)Pertimbangan utama dalam mementukan lokasi pabrik adalah :a. Dekat dengan pasarb. Dekat dengan bahan bakuc. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkand. Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrikf. Sikap masyarakat2. Faktor Sekundera. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedungb. Proses perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datangc. Kemungkinan untuk perluasan lokasid. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahane. Iklim dan tanahf. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.Kemudian pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusatyang umum dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Dekat pemerintah2. Dekat lembaga keuangan3. Dekat dengan pasar4. Tersedia sarana dan prasaranaSedangkan pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :1. Di kawasan industri2. Dekat dengan pasar3. Dekat dengan bahan baku4. Tersedia sarana dan prasaranaPenilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun non finansial. Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain adalah :1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi.3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlh yang diinginkan secara terus menerus4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah di perhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu.5. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat4. Metode Penilaian LokasiPaling tidak ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu lokasi sebelum diputuskan, yakni :1. Metode penilaian hasil value2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method)3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method)Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara lain adalah :1. Pasar

2. Bahan baku

3. Trasportasi4. Tenaga kerja5. Pertimbangan lainnyaSedangkan faktor faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya adalah :1. Bahan baku

2. Bahan bakar dan listrik

3. Biaya operasi4. Biaya umum5. Biaya lainnya5. Luas ProduksiPenentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang di hasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien.Secara umum luas produksi ekonomis di tentukan antara lain oleh :1. Kecenderungan permintaan yang akan datang2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain- lain.3. Daur hidup produksi, dan produksi subtitusi dari produk tersebut.

6. Tata Letak (Layout)Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fsilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi.Dengan adanya layout akan di peroleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan2. Pemakaian ruang yang efisien3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi4. Aliran material menjadi lancar5. Pengangkutan material dan barang menjadi rendah6. Kebutahan persediaan yang rendah7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baikPada umumnya layout di dasarkan pada situasi sebagai berikut:1. Posisi tetap (Fixed Position)Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.2. Orientasi proses (proses oriented)Orientasi pada proses atau hasil? Tergantung siapa yang melakukannya dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada hasil, namun ada juga orang yang menganggap proses itu lebih penting daripada sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi disebabkan karena pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang diberikan. Apalagi sang pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan pasti spesifikasi proses kerjanya.3. Tata letak kantor (office layout)Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah pada penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan pergerakkan/perpindahan informasi.4. Tata letak pandang eceran / pelayanan (retail and service layout)5. Tata letak gudang (warehouse layout)Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material handlingnya rendah.

6. Tata letak produk (product layout)Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut :1. Kapasitas dan tempat yang di butuhkan2. Peralatan untuk menangani material atau bahan3. Lingkungan dan estetika4. Arus informasi5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda7. Pemilihan Teknologi Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah :1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya2. Keberhasilan teknologi di tempat lain3. Pertimbangan teknologi lanjutan4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya6. Pertimbagan pemerintah dalam hal tenaga kerja7. Dan pertimbangan lainnya8. Economic Order Quantity (EOQ)Adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity = EOQ). Definisi : jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai biaya minimal = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis.

Perumusan Economic Order Quantity (EOQ) Salah satu metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah metode Economic Order Quantity atau bisa disebut dengan EOQ. Metode ini dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun untuk barang yang diproduksi sendiri.Model EOQ bisa digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan.Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah :

Dimana:D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu.S= Biaya pemesanan (persiapan pesanan dan penyiapan mesin) per pesananH= Biaya penyimpanan per unit per tahun Secara umum klasifikasi biaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :a. Biaya angkut/penyimpanan atau Carrying (CC)b. Biaya pemesanan atau Ordering Cost (OC)c. Biaya total atau Total Cost (TC)9. Safety stock (SS)Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Stock out dapat disebabkan oleh adanya penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula atau adanya keterlambatan bahan baku yang dipesan. Dengan adanya safety stock akan mengurangi stock out cost bagi perusahaann. Akan tetapi akan menimbulkan penambahan carrying cost sebesar perkalian antara prosentase carrying cost terhadap harga atau nilai safety stock.Terdapat beberapa faktor penentu dalam menghitung besarnya safety stock, yaitu antara lain :1. Penggunaan bahan baku rata rata 2. Faktor waktu3. Biaya yang digunakanDisamping faktor penentu diatas dalam menentukan safety stock di perlukan standar kuantitas yang hrus di penuhi, yaitu :1. Persedisaan minimum2. Besarnya pesanan standar3. Persediaan maksimum4. Tingkat pemesanan kembali5. Administrasi persediaan10. Reorder Point (ROP)ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas waktu pemesanan kembali dengan melihat minimal jumlah persediaan yang ada. Pemesanan kembali dihitung dengan probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stock dan di hitung selama tangga waktu.2.4 Aspek Manajemen2.4.1 PerencanaanManajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam implementasi rutin bisnis sama dengan manajemen lainnya yang berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam menyusun suatu perencanaan, hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi seperti: sisi pendekatan pembuatan perencanaan, sisi fungsi perencanaan itu sendiri, sisi jangka waktu pelaksanaan yang akan di cover oleh perencanaan, dan sisi tingkatan perencanaan. Paparan pendekatan-pendekatan di atas disajikan seperti berikut ini:

1. Pendekatan dalam Membuat PerencanaanProses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pendekatan. Berikut adalah empat macam pendekatan utama dalam pembuatan suatu perencanaan. a. Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh pimpinan organisasi. Unit organisasi di bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut sistem desentralisasi (penyebaran kewenangan), pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui untuk direalisasikan. b. Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran, dan sumber daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan. c. Pendekatan Campuran. Dalam kenyataan, relatif sulit menemukan proses perencanaan yang murni Atas-Bawah atau Bawah-Atas. Yang sering ditemukan adalah kombinasi (campuran) di antara keduanya walaupun dengan persentase yang relative. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mernatuhi aturan yang ada. Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh sekelornpok tenaga ahli dalam perusahaan. Oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan. Contoh yang ada di pemerintahan adalah Bappenas (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).

2. Fungsi Perencanaan dan RencanaTelah dijelaskan di bagian atas bahwa hasil dari suatu perencanaan adalah suatu rencana atau rencana-rencana. Rencana-rencana sangat bermanfaat bagi proses manajemen. Pada bagian ini akan paparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen suatu organisasi. Penerjemah Kebijakan Umum. Kebijakan umum perusahaan: ditetapkan oleh manajemen puncak yang bersifat umum di mana untuk melaksanakannya diperlukan suatu tahapan untuk menerjemahkannya secara lebih konkret, jelas, komprehensif, dan bertahap melalui proses perencanaan. Berupa Perkiraan yang Bersifat Ramalan. Perencanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan ke masa depan bukan ke masa lau. Berfungsi Ekonomi. Oleh karena kemampuan sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka penggunaan sumber daya itu hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Memastikan suatu Kegiatan. Agar pencapaian tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap orang dalam organisiasi maka perlu disusun suatu rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta wewenang mereka. Alat Koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Alat/Sarana Pengawasan. Manajer perlu melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah suatu kegiatan yang telah dilakukan hasilnya memuaskan.

3. Macam-macam PerencanaanProses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana-rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan rnanajemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan berikut ini.

a. Sisi Jangka Waktu

Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, dikenal tiga bentuk perencanaan, yaitu:

1. Perencanaan jangka panjang. Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun ke depan. Rencana-rencananya masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis dan umum. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai pedoman kerja, sehingga masih perlu dijabarkan dalam bentuk perencanaan jangka menengah. Negara kita menggunakan waktu 25 tahun untuk setiap tahap perencanaan jangka panjangnya. 2. Perencanaan jangka menengah. Biasanya akan menjangkau waktu sekitar 3-5 tahun ke depan. Perencanaan jangka panjang akan dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan perencanaan jangka menengah, sehingga setiap tahap hendaknya disesuaian dengan prioritas. Sifat perencanaan ini lebih konkret dengan kejelasan sasaran yang harus dicapai. Negara kita menggunakan waktu 5 tahunan untuk setiap perencanaan jangka menengah, yang disebut Pembangunan Lima Tahun (PELITA). 3. Perencanaan jangka pendek. Perencanaan jenis ini biasanya akan menjangkau waktu paling lama satu tahun. Bahk.an perencanaan ini dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan, kwartalan atau tengah tahunan. Perencanaan ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas sasaran yang harus dicapai termasuk dalam hal penggunaan sumber daya, metode pelaksanaan serta waktu mulai dan selesai tiap-tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut. Negara kita menggunakan APBN dalam hal rencana beianja negara untuk merealisasikan program-program tahunannya

b. Sisi Tingkatan ManajemenPada umumnya perencanaan bila digolongkan ke dalam tingkatan manajemen akan terbagi dua, yaitu perencanaan strategis, dan perencanaan fungsional: Perencanaan Strategis. Perencanaan ini merupakan bagian dari Manajemen Strategis. jadi, perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Perencanaan Operasional. Merupakan bagian dari Strategi Operasional yang lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan. Perencanaan ini juga berfungsi untuk memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek, yang memiliki program-program kerja yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan usaha sehari-hari. Strategi ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga konsisten bukan hanya dengan strategi utama yang telah ditentukan, tetapi juga strategi di bidang fungsional lainnya.

4. Program KerjaPenyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan penerapann dalam bentuk program kerja perlu memperhatikan anggaran untuk membuat program kerja yang baik, dapat digunakan beberapa teknik. Teknik-teknik yang sudah umum dipakai, terutama, dalam rangka mengoptimalisasi sumber daya organisasi yang akan digunakan, antara lain adalah: Gantt Chart dan Gantt Milestone Chart PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan NWP (Net Work Planning). PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan yang komprehensif untuk digunakan dalam kegiatan agar terarah dan terpadu. PIP (Performance Improvement Planning), yaitu teknik perencanaan yang mengutamakan daya analisis atas kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja. APP (Analisis Persoalan Potensial), yaitu teknik perencanaan yang berguna terutama dalam rangka mengamankan satu program kerja agar dapat mengantisipasi setiap persoalan yang muncul pada waktu pelaksanaannya.2.4.2 Pengorganisasian (Organizing)

Kegiatan pengorganisasian untuk kedua kegiatan pokok, yaitu membangun proyek maupun mengimplementasikan bisnis secara rutin, hendaknya dikaji dari beberapa sisi, seperti: bagaimana langkah-langkah dalam pengorganisasian, bagaimana asas organisasi yang hendaknya dipilih, bagaimana struktur organisasi yang dirancang, dan bagaimana prestasi organisasi yang diinginkan. Setelah dilakukan pengkajian berdasarkan aspek-aspek ini, hendaknya diakhiri dengan suatu rekomendasi, berupa basil studi yang menyatakan bahwa rencana pengorganisasian dapat diterima atau tidak:

1. Langkah PengorgainisasianSecara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses peng-organisasian, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi., secara garis besar dipaparkan berikut ini.

2. Asas OrganisasiAsas-asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Rincian asas-asas organisasi akan dipaparkan dalam sembilan faktor seperti berikut ini.

a. Perumusan Tujuan OrganisasiJika rumusan tujuan utama organisasi didirikan telah dibuat dengan jelas, maka akan mempermudah.

b. DepartemenisasiDepartemenisasi merupakan aktivitas menyusun satuan-satuan (unit-unit) organisasi yang diperlukan dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada. Hal-hal utama yang perlu diperhatikan:

c. Pembagian KerjaAsas ini dikaitkan dengan pejabat yang akan menempati jabatan dalam satuan/unit organisasinya agar roda organisasi dapat berjalan dengan baik.

d. KoordinasiAsas ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus memiliki keselarasan aktivita.s di antara satuan/unit organisasi atau di antara pejabatnya. Dengan keselarasan ini dapat dihindari terjadinya konflik, rebutan sumber atau fasilitas, kekembaran pekerjaan, kekosongan pekerjaan dan merasa lepas satu sama lain. Di samping itu koordinasi dapat lebih menjamin kesatuan sikap, tindakan, kebijakan, dan implementasi.

e. Pelimpahan wewenangPelimpahan wewenang merupakan penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabat ke pejabat yang lain. Hal ini dapat terjadi karena seorang atasan tidak mungkin memimpin bawahan dengan jumlah terlalu banyak karena kemampuan seseorang tentu raja terbatas. Makin banyak bawahan maka relatif makin berat beban atasan. Manfaat yang diperoleh Bari pelimpahan wewenang:

f. Rentang KendahRentang kendali merupakan jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan, sedangkan bawahan langsung merupakan sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan di bawah seorang atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas atau sempit rentang kendali dapat dilihat dan dua sisi.

g. Jenjang OrganisasiJenjang organisasi merupakan tingkat-tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya serta fungsi satuan organisasi. Pejabat yang berkedudukan pada tingkat yang lebih tinggi mengawas para pejabat pada tingkat di bawahnya, sehingga hubungan-hubungan yang dilakukan antara pejabat hendaknya selalu melewat tingkat-tingkat yang telah ditentukan itu. Manfaat garis saluran tiap jenjang.

h. Kesatuan PerintahAsas ini menyatakan bahwa tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. Organisasi yang tidak memiliki kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan dari para bawahan.i. FleksibelitasAsas ini menyatakan bahwa struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang teradi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjala perubahan-perubahan dapat terjadi karena pengaruh luar organiasi dan atau pengaruh dalam organisasi.

3. Struktur OrganisasiStruktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian ativitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi kreativitas tersebut. Struktur organisasi juga menjelaskan hierarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan. Dengan adanya struktur organisasi, stabilitas dan komunitas organisasi tetap bertahan. Ada empat elemen dalam struktur.4. Faktor Penentu Struktur OrganisasiPara manajer hendaknya mengatur organisasi dan subunitnya agar seialan dengan tujuan perusahaan, kemampuan sumber daya yang dimiliki serta kondisi lingkungan organisasi balk internal maupun eksternal. Ada beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur organisasi.5. Bentuk OrganisasiDalam organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih tepat disebut struktur organisasi, yaitu: organisasi garis, orisasi fungsional, organisasi garis dan staf, organisasi gabungan, dan organisasi matriks.6. Prestasi OrganisasiSejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat tergantung pada keberhasilan para manajernya melaksanakan tugas. Kalau para manajer tidak melaksanakan pekerjaannya dengan baik, organisasi akan gagal mencapai tujuannya.2.4.3 Penggerakan (Actuating)

Aspek penggerak (actuating) yang juga merupakan bagian dari manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis, kelak dapat berialan baik, sehingga dapat dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan baik, hendaknya dikaji dari beberapa sisi seperti: Fungsi penggerakan yang harus terpenuhi, serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendak memenuhi kriteria agar dapat menggerakkan bawahannya. Syarat-syarat untuk penggerakan ini dipandang akan terpenuhi maka dapat direkomendasikan bahwa dari sisi penggerakan dapat dinyatakan layak.

a. Fungsi PenggerakanFungsi penggerakan di dalam manajemen yang pokok adalah: Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut. Melakukan daya tolak pada seseorang. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang atau orang-orang terhadap Tuhannya, negara, dan masyarakat.

b. KepemimpinanUntuk menggerakkan karyawan, hendaknya seorang penggerak memiliki jiwa kepernimpin. Kepemimpinan diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok. Dari pengertian di atas dapat jelaskan hal-hal sebagai berikut:1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan mereka menerima pengarahan dari pernimpin, maka para anggota kelompok membantu menentukan status pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan.2. Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin. Pernimpin mempunyai wewenang mengarahkan bawahan.3. Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh. Artinya, pemimpin tidak hanya dapat menyatakan apa yang harus dikerjakan bawahan akan tetapi juga mempengahi bagaimana bawahan melaksanakan perintah tersebut.4. Selanjutnya, seorang pemimpin dapat diketahui melalui ciri-cirinya. Untuk ciri yang umum.2.4.4 Pengendalian (Controlling)

Pengendalian, sebagai salah satu faktor manajemen, untuk mendapatkan jawaban apakah dari sisi ini rencana manajemen untuk pembangunan maupun implitasi bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya. Seperti diketahui, bahwa pengendalian atau pengawasan di dalam manajen memiliki berbagai fungsi pokok. Fungsi pokok pengendalian tersebut adalah:

a. Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dalam melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang semestinya terhadap penyimpangan yang terjadi.b. Memperbaiki berbagai penvimpangan yang terjadi jika penyimpangan telah terjadi., hendaknya pengawasan/pengendalian dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.c. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengawasan di harapkan sedini mungkin dapat dicegah teijadinya penyimpangan, sehingga setup unit organisasi selesai dalam keadaan bekerja secara efektif dan efisien.d. Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian atau pengawasan yang rutin, setiap unit organisasi berikut karyawannya dapat selalu mengerjakan semua tugas yang di berikan dengan benar sehingga, kesalahan dalam pelaksanaa tugas akan cepat kemungkinannya untuk muncul. Jika tindakan yang salah tidak dapat dihindari, laporan tertulis mengenai penyimpangan itu wajib diberikan. Dengan cara-cara seperti ini, diharapkan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Agar fungsi pengendalian manaiemen dapat berialan dengan baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsipnya yang di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Pengendalian hendaknya direncanakan dengan baik agar paling tidak dapat mengukur apakah proses pengendalian yang dilakukan berhasil atau tidak.b. Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidangbidang yang diawasi.c. Pelaporan penyimpangan dilakukan dengan segera.d. Pengawasan harus bersifar fleksibel, dinamis, dan ekonornis.e. Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi, misalnya mengenai standar biaya. Jika suatu kegiatan telah menghabiskan biaya .melebihi biaya standar maka pola kerja unit ini sudah tidak wajar.

f. Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif, yaitu segera diketahui apa yang salah, di mana terjadinya kesalahan itu, dan siapa yang bertanggung jawab.2.5 Aspek Sumber Daya manusia

Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaa sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:

1. Desain Pekerjaan

Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan design pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalahi untuk manufaktur teknologi tinggi.

2. Deskripsi Pekerjaan.

Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan menggingat fungsi setiap departemen harus jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.

3. Job ValueTujuan dari Job Value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang karier.

4. Kapasitas Sumber Daya Manusia

Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sanggat penting.

5. Rekrutmen

Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap.

Perusahaan akan menentukan kriteria penyeleksian karyawan baru baik untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus psikologi test dan wawancara serta harus lulus test kesehatan.

Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang harus diperhatikan seperti misalnya:

1. Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras

2. Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta kerja dengan kaum pria

3. Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerah setempat.6. Productivity

Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitasnya menjadi perhatian kita, karena konstribusi positif daripada setiap individu akan menghasilakan organisasi yang positif dan bertumbuh.Sejalan dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena pengukuran produktivitas harus terprnuhi agar perusahaan efisien.

7. Training and Development

Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka setiap sumber daya semetinya diberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan juga akan membawa apresiasi kepada sumber daya manusia karena merasa dihargai dan dibimbing.

Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skil dan hard skil. Soft skil adalah pelatihan untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan dengan personal karywana seperti motivasi. Sedangkan hard skil lebih ke pelatihan yang berhubungan langsung dengan pekrjaan agar bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke waktu.

8. Performance Appraisal

Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-masa konsultasi dengan mendapatkan umpan balik dan kinerja yang dicapai selama masa waktu tertentu. Dalam penilaian karyawan ini, yang dinilai tidak semata-mata pencapaian hasil yang kuantitatif tapi juga faktor-faktor proses dan kuantitati lainnya. Yang akan dinilai ada faktor kepuasan konsumen, cara management dan juga kerja sama team.

9. Compensation and Benefit

Dalam setiap industri pasti terdapat struktur kompetisi yang akan diberikan kepada karyawannya. Setiap perusahaan harus bisa memberikan kompetisi yang kompetitif kepada karyawannya yang terbaik. Selain gaji dasar, perusahaan juga akan memberikan tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar.

Selain tunjangan, perusahaan juga biasanya memberikan tunjangan kesehatan, tunjangan jamsostek dan tunjangan dana pensiun. Biasanya juga karyawan yang berperstasi bagus akan diberikan bonus pada akhir tahun.

10. Career Planning

Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan juga penggembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum penentuan karir, perusahaan biasanya juga akan mengkatagorikan karyawan kedalam beberapa kelompok misalnya kelompok bintang. Kompensasi dan tunjangan-tunjangan bukan satu-satunya yang dicari karyawan, mereka juga ingin mencapai kemajuan untuk dipromosikan ke jabatan yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah perencanaan karir yang lebih jelas untuk setiap individu yang ada dalam perusahaan, khusunya untuk karyawan yang sangat bagus.11. Retrenchment

Setelah seorang karywan berbakti dalam waktu tertntu, maka karywan juga akan memasuki tahapan berpisah yakni pensiun. Dalam hal pemutusan hubungan kerja ini, perusahaan semestinnya memberikan kompensasi yang sesuai baik itu uang jasa maupun uang pisah sesuai dengan perundang-undang berlaku.

Dalam rangkan memgembangkan dan mempertahankan karyawan agar karyawan tidak mudah tertarik untuk pindah kerja keperusahaan lain, selain memberikan kompensasi dan tunjangan, karyawan juga bisa di motivasi dengan

1. Memperluan cangkupan pekerjaan (job enlargement)

2. Rotasi pekerjaan (job rotation)

3. Pemberdayaan dan partipasi management

4. Open book management

Pada saat ini, perusahaan memiliki dua jenis kerja sama dengan karyawan takni:

1. Karyawan telah berpengalaman kerja biasanya akan diterima dengan memberikan masa percobaan selama 3 bulan untuk melihat perstasi kerjannya.

2. Karyawan yang belum berpengalaman akan diterima dengan masa kerja kontrak untuk masa tertentu seperti 12 bulan misalnya. Kontrak bisa diperpanjang dengan maksimal satu kali untuk jangka waktu yang sama dengan sebelumnya.

Selain kedua tipe tersebut, beberapa perusahaan menempuh cara out sourcing untuk pekerjaan yang di anggap penting, biasanya out sourcing yang dilakukan seeperti untuk bagian keamanan perusahaan, bagian general affaier tetapi ada juga untuk bagian pembayaran gaji.2.5.1 Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.

2. Pengembangan Tenaga Kerja

Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatanpeningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk merubah Sumber Daya Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif, serta mampu dan terampil sehingga menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi.

4. Pemberian Kompensasi

Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masingmasing pekerja secara adil.

5. Pemeliharaan Tenaga Kerja

Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya.

2.6 Aspek HukumKonsep-konsep kegiatan ekonomi tidak selalu dilaksanakan dalam kondisi persaingan bebas seperti yang diasumsikan dalam berbagai teori. Kenyataannya, hal ini dilakukan dalan rangka kerja kebijaksanaan umum dari lembaga seperti badan-badan milik pemerintah daerah maupun pusat. Beberapa kebijaksanaan pemerintah adalah :a. Membatasi melalui aktivitas perijinanb. Modifikasi peta biaya keuntungan daerah tertentuc. Stabilitas produksi dan hargad. Mengembangkan informasi

Langkah-langkah dalam program pengembangan wilayah adalah :

a. Menetapkan lokasi terbaik untuk suatu kegiatan (the best location for an activity): mengubah biaya transportasi dan distribusi. Mengubah karakteristik lahan. Membuat keputusan lokasi untuk kegiatan swasta. Memakai kegiatan pemerintah sebagai faktor lokasi.b. Menetapkan jenis kegiatan di lokasi tertentu (the best activity for a location) membatasi perijinan kegiatan tertentu dilokasi tertentu. Pengendalian produksi dan keuangan. Kewajiban membeli dan membangun.2.5 Aspek LingkunganAspek lingkungan sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi. Jika lingkungan tidak menghendaki perusahaan tidak dapat didirikan meskipun sudah memenuhi syarat lainnya. Elemen-elemen lingkungan adalah :1. Pasar

Penilaian pasar penting, karena :

a. Validasi volume penjualan dan harga menurut geografi dapat ditinjau dari sifat dan keadaan pasarnya (jumlah, jenis, konsumen potensial).

b. Pemilihan lokasi industri mempertimbangkan segi pembiayaan aktivitas pemasaran produk. Biaya distribusi dan promosi cukup besar, maka untuk pasar yang terkonsentrasi, kebijakan mendekati pasar cukup menguntungkan, sementara untuk pasar konsumennya tersebar industri sebaliknya ditempatkan dipusatnya.

2. Kemudahan melakukan investasi

Kemudahan melakukan investasi akan mendorong investor untuk menanamkan modal mereka. Dengan menanamkan modal akan diperoleh keuntungan, yaitu :

a. Modal semakin besar

b. Menciptakan lapangan kerja

c. Tarap hidup masyarakat sekitar lokasi meningkat

d. Alih teknologi

e. Pemerintah berusaha mempermudah penanaman modal dengan deregulasi

3. Penerimaan masyarakat setempat

Masyarakat biasanya menerima pendirian suatu pabrik maupun perusahaan karena dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan taraf hidup meraka. Namun jika pabrik menghasilkan limbah yang mencemari lingkungannya, masyarakat akan mengeluh jika hal ini tidak segera diatasi dapat menyebabkan citra perusahaan menjadi buruk.

4. Persaingan

Sebelum mendirikan perusahaan, perlu diperhatikan pesaing yang akan dihadapi. Lebih baik masuk kepasar mendahului karena tidak banyak saingan. Namun jika terpaksa masuk kepasar kompetitif, lebih baik mencari lokasi lain atau memilih alternatif pasar lain jika pesaing telah mapan.

5. Infrakstruktur

Merupakan faktor lokasi yang terkait dengan berbagai aspek ekonomis, dan berwujud antara lain:

a. Sarana transportasi

b. Pasilitas pelabuhan

c. Jaringan telekomunikasi

d. Lembaga keuangan

e. Sumber-sumber energi.

Kecuali untuk industri pertambangan, industri kimia, dan industri pengolahan bahan non logam, ketersediaan infrastruktur sangat mempengaruhi pemilihan lokasi industri.