bab ii

Download Bab II

If you can't read please download the document

Upload: fitriah-sadiah

Post on 23-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Payudara (Karsinoma Mammae)Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan lesi malignan pada payudara wanita (Grace & Borley, 2007). Kanker payudara adalah Kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak, kantung penghasil susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di tempat bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti menyerang payudara (Nurcahyo, 2010. Jadi kanker payudara merupakan pertumbuhan sel secara tidak normal yang dapat berpengaruh buruk terhadap organ yang lain.

Etiologi Kanker Payudara Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat beberapa faktor risiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan dan genetik (Sylvia A. Price, 2006). Riwayat pribadi tentang kanker payudara Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari wanita yang mengalami kanker payudara Menarke dini (< 12 tahun) dan menopause pada usia lanjut Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama Riwayat menyusi Gaya hidup yang buruk seperti konsumsi makanan cepat saji, kurang olahraga, makanan tinggi kolesterol, dan sebagainya.

Patiologi Kanker Payudara

Patolog China pada tahun 2000 mengklasifikasikan karsinoma mamae menjadi 5 jenis, sedangkan tahun 2003 WHO membagi menjadi 4 jenis.Berikut ini perbandingan klsifikasi patologik karsinoma mamae :

Tabel 2.1 Klasifikasi Karsinoma Mamae Klasifikasi China(2000) Karsinoma noninvasif (1) Karsinoma in situ duktal (2) Karsinoma in situ lobular (3) Penyakit Piaget papilla mamae Karsinoma invasif dini (1) Karsinoma duktal invasif dini (2) Karsinoma lobular invasif dini Karsinoma tipe spesifik invasif (1) Karsinoma papilar (2) Karsinoma medular dengan sebukan limfosit masif (3) Karsinoma duktuli (4) Adenokarsinoma musinosa (5) Karsinoma sel skuamosa Karsinoma nonspesifik invasive (1) Karsinoma lobuli invasif (2) Karsinoma duktuli invasif (3) Karsinoma medular (4) Karsinoma sederhana (5) Adenokarsinoma (6) Siringokarsinoma Karsinoma yang jarang ditemukan (1) Karsinoma sekretorik (2) Karsinoma lipoid (3) Karsinoma sel sigent ring (4) Fibroadenoma transformasi ganas (5) Papilomatosis transformasi ganas Klasifikasi WHO(2003) 1. Karsinoma noninvasif (1) Karsinoma in situ duktal (2) Karsinoma in situ lobular (3) Karsinoma papiliform intraduktal (4) Karsinoma Paliliform intrakistik 2. Karsinoma mikroinvasif 3. Karsinoma invasif (1) Karsinoma duktal invasif (2) Karsinoma lobular invasif 4. Karsinoma tubular 5. Karsinoma kribriform invasif 6. Karsinoma medular 7. Karsinoma musinosa dan karsinoma kaya mukus lainnya (1) Karsinoma musinosa (2) Karsinoma adenoid kistik dan mukokarsinoma sel torak (3) Karsinoma sel signet 8. Karsinoma neuroendokrin (1) Karsinoma neuroendokrin padat (2) Atipikal (3) Karsinoma sel kecil (4) Karsinoma neuroendokrin sel besar 9. Karsinoma papilar invasif 10. Karsinoma mikropapilar invasif 9

6. Karsinoma dengan metaplasia 11. Karsinoma apokrin (1) Varian sel skuamosa 12. Karsinoma dengan metaplasia (2) Varian sel spindel (3) Varian tulang daan kartilago (4) Varian campuran (1) Karsinoma metaplasia epitel (2) Karsinoma metaplasia sel skuamosa (3) Adenokarsinoma dengan metaplasia sel spindel (4) Karsinoma adenoskuamosa (5) Karsinoma mukoepidermoid (6) Karsinoma mesenkimal epithelial campuran 13. Karsinoma lipoid 14. Karsinoma sekretorik 15. Karsinoma onkositik 16. Karsinoma kistik adenoid 17. Karsinoma asinar 18. Karsinoma sel jernih kaya glikogen 19. Karsinoma seborea 20. Karsinoma mame inflamatorik 21. Penyakit Piaget papilia mamae

Sumber : Patolog China, 2000 & WHO, 2003 dalam Fujin, dkk, 2008

4. Manifestasi Klinis Kanker Payudara

Kanker payudara menimbulkan tanda dan gejala sebagai berikut :

Umunya terjadi di payudara sebelah kiri dan kuadran lateral atas

Biasanya tidak nyeri, benjolan dapat diraba, konsistensi agak keras,

irregular, terfiksasi pada dinding dada

Adanya tanda lesung, Peau d'orange (edema kulit akibat obstruksi

limfatik), dan nodus satelit kulit serta tanda kembang kol akibat

ulserasi.

Perubahan papilla mammae meliputi retraksi puting susu

Pembesaran kelenjar limfe regional 10

5. Klasifikasi Stadium Kanker Payudara

Klasifikasi stadium klinis berdasarkan TNM menurut Perhimpunan Anti

Kanker Internasional (PAKI) edisi tahun 2002 :

Tabel 2.2 Klasifikasi Stadium Klinis

Stadium 0 : TisN0M0 Stadium I : T1N0M0 Stadium IIA : T0N1M0, T1N1M0, T2N0M0 Stadium IIB : T2N1M0, T3N0M0 Stadium IIIA : T0N2M0, T1N2M0, T2N2M0, T3N1-2M0 Stadium IIIB : T4, N apapun, M0 Stadium IIIC : T apapun, N3M0 Stadium IV : T dan N apapun, M1

Sumber : PAKI (Perhimpunan Anti Kanker Internasional), 2002 dalam Fujin dkk, 2008

Keterangan :

T : Kanker primer

T0 : Tidak ada bukti lesi primer

Tis : Karsinoma in situ. Meliputi karsinoma in situ duktal dan insitu lobular,

penyakit Piaget papila mamae tanpa nodul.

T1 : Diameter tumor terbesar 2 cm tapi 5 cm

T4 : Berapapun ukuran tumor, menyebar langsung ke dinding toraks atau

kulit tidak termasuk m. pectoralis

11

N : Kelenjar limfe regional

N0 : Tidak ada metastasis kelenjar limfe regional

N1 : Di fosa aksilar ipsilateral terdapat metastasis kelenjar limfe mobile

N2 : Kelenjar limfe metastasis fosa aksilar ipsilateral saling konfluen dan

terfiksasi dengan jaringan lain, atau terdapat metastasis kelenjar limfe

mamaria interna tanpa metastasis kelenjar limfe aksilar

N3 : Metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral, atau terdapat

metastasis kelenjar limfe mamaria interna dan metastasis kelenjar limfe

aksilar ataupun metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral

M : metastasis jauh

M0 : tidak ada metastasis jauh

M1 : ada metastasis jauh

6. Penatalaksanaan Kanker Payudara

Penatalaksanaan penting pada kanker payudara meliputi :

a. Penatalaksanaan kanker payudara dini (tidak terdapat bukti penyebaran

jauh saat didiagnosis) yang terdiri dari stadium 0, I, II, IIIA meliputi :

1) Terapi lokal : lumpektomi + radioterapi payudara; atau mastektomi

sederhana.

2) Penatalaksanaan terhadap kelenjar getah bening aksila

3) Pencegahan terhadap penyebaran sistemik berupa : terapi hormonal

(misalnya tamoksifen atau inhibitor aromatase); atau kemoterapi

adjuvan.

12

b. Penatalaksanaan kanker payudara lanjut (terdapat penyebaran

jauh saat didiagnosis) yang terdiri dari stadium IIIB dan IV meliputi :

1) Terapi lokal

2) Metastasis jauh : radioterapi, terapi hormon (tamoksifen, inhibitor

aromatse, filvestran) bila reseptor estrogennya positif. Pada stadium

IIIB setelah kemoterapi dapat dilakukan operasi jika hasil kemotreapi

relatif baik dan diikuti dengan radioterapi.

Pada uraian di atas penanganan dilakukan dengan beberapa terapi namun

di bawah ini terfokus pada mastektomi:

a. Mastektomi radikal. Lingkup reseksinya mencakup kulit dengan jarak

minimal 3 cm dari tumor, seluruh kelenjar mamae, m. pektoralis

mayor, m. pektoralis minor, jaringan limfatik dan lemak subskapular,

aksilar secara kontinu enblok direseksi.

b. Mastektomi radikal modifikasi, lingkupnya sama seperti mastektomi

radikal namun mempertahankan m. pektoralis mayor dan minor

(model Auchinocloss) atau mempertahankan m. pektoralis mayor dan

minor (model Patey).

c. Mastektomi total, hanya membuang seluruh kelenjar mamae tanpa

membersihkan kelenjar limfe. Model operasi ini terutama untuk

karsinoma in situ atau pasien usia lanjut.

d. Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar atau BCT

e. Mastektomi segmental plus biopsi kelenjar limfe sentinel

13

7. Prognosis Kanker Payudara

Prognosis kanker payudara stadium dini tergantung pada status KGB,

ukuran tumor, dan derajat histologis; secara keseluruhan angka ketahanan 10

tahun sebesar 80%. Prognosis kanker payudara stadium lanjut, buruk, hanya

30-40% berespon terhadap terapi dengan ketahanan hidup rata-rata selama 2

tahun, dan pasien yang tidak merespon biasanya meninggal. Dari hasil analisis

data 6263 kasus karsinoma mamae yang operabel di RS Kanker Univ.

Zhongsan, survival 5 tahun untuk stadium 0-1, II dan III adalah masing-

masing 92%, 73%, dan 47%. Pada yang non operabel, survival 5 tahun

kebanyakan dalam batas 20%.

B. Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Payudara

1. Pengkajian

Riwayat kesehatan mencakup pengkajian tentang reaksi pasien terhadap

diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut.

Pertanyaannya mencakup:

a. Bagaimana pasien berespon terhadap diagnosis?

b. Mekanisme koping apa yang pasien temukan paling membantu?

c. Dukungan psikologis atau emosional apa yang ia gunakan?

d. Apakah ada pasangan, anggota keluarga, atau teman untuk membantunya

dalam membuat pilihan pengobatan?

e. Bagian informansi mana yang paling penting yang pasien butuhkan? 14

f. Apakah pasien mengalami suatu ketidaknyamanan?

2. Diagnosa Keperawatan

a. Praoperatif

1) Kurang pengetahuan tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan

2) Takut dan koping tidak efektif berhubungan dengan diagnosis kanker,

pengobatannya, dan prognosis

b. Pascaoperatif

1) Nyeri dan ketidaknyamanan

2) Kerusakan integritas kulit akibat insisi bedah

3) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan mastektomi dan efek samping

radiasi dan kemoterapi

4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan imobilitas parsial lengan atas

pada tempat yang dioperasi

5) Potensial disfungsi seksual yang berhubungan dengan kehilangan bagian

tubuh, perubahan dalam citra diri, dan ketakutan akan reaksi pasangan

terhadap kehilangan

3. Masalah-masalah Kolaboratif

Potensial komplikasi dapat mencakup limfedema.

4. Perencanaan Keperawatan

Tujuan utama mencakup meningkatkan pengetahuan tentang penyakit dan

pengobatannya, menurunkan ketakutan praoperatif dan pascaoperatif, stres

emosional, dan ansietas, meredakan nyeri, pemeliharaan integritas kulit, 15

memperbaiki konsep diri, memperbaiki perawatan diri, memperbaiki fungsi

seksual, dan tidak terdapatnya komplikasi. Adapun intervensi yang dapat

dilakukan adalah:

a. Praoperatif

1) Penyuluhan pasien tentang kanker payudara dan pilihan pengobatan

yang meliputi informasi kepada pasien mengenai pembedahan,

termasuk letak dan keluasan tumor dan pengobatan pascaoperatif

seperti terapi radiasi dan kemoterapi, keluasan dan efek samping

pengobatan, frekuensi, durasi, dan tujuan pengobatan, metode untuk

kompensasi perubahan fisik yang berhubungan dengan mastektomi

juga dibicarakan dan direncanakan (misalnya protesis dan bedah

plastik).

2) Menurunkan ketakutan dan memperbaiki kemampuan koping.

Ketakutan dan kehawatiran adalah umum dan didiskusikan dengan

pasien. Jika pasien akan menjalani mastektomi, informasi tentang

sumber dan pilihan harus tersedia. Pada saat rencana pengobatan telah

ditetapkan, perawat harus meningkatkan kemungkinan kesejahteraan

fisik praoperatif, psikologis, sosial, dan nutrisional.

b. Pascaoperatif

1) Meredakan nyeri dan ketidaknyamanaan. Salah satu cara mnurunkan

nyeri adalah meninggikan ekstremitas yang sakit. Disisi lain pasien 16

yang terkontrol analgesik dapat memberikan bantuan dalam

memastikan peredaan nyeri dan ketidaknyamanan.

2) Mempertahankan integritas kulit. Perhatian khususnya adalah

mencegah cairan agar tidak menumpuk di bawah insisi dinding dada

dengan mempertahankan patensi drain bedah. Balutan dan drain

diinspeksi terhadap perdarahan dan jumlah drainase dipantau secara

teratur.

3) Menurunkan stres dan memperbaiki keterampilan koping. Tindakan

keperawatan yang harus dilakukan adalah menggali area yang sensitif.

Pengkajian juga dilakukan tentang sistem pendukung pasien yaitu

pasangan pasien yang membutuhkan dukungan, edukasi.

4) Meningkatkan perawatan diri. Pasien diberikan informasi tentang

kemungkinan edema bedah pascaoperatif dan strategi pencegahannya.

Ambulasi diperbolehkan saat pasien bebas dari pengaruh anestesi dan

dapat mentoleransi cairan. Perawat juga memfasilitasi pasien untuk

latihan rentang gerak untuk meningkatkan sirkulasi dan kekuatan otot

dan mencegah kekakuan sendi. Aktivitas perawatan diri termasuk

menyikat gigi, membasuh muka, dan menyisir serta merapikan rambut

merupakan terapeutik baik secara fisik dan emosional.

5) Meningkatkan fungsi seksual. Perubahan citra tubuh dan harga diri

pasien atau respon pasangannya dapat meningkatkan tingkat ansietas

pasangan dan faktor ini dapat mengganggu fungsi seksual. Pasangan 17

juga mempunyai kesulitan untuk melihat luka insisi. Hal ini juga

mempengaruhi citra diri, seksualitas, dan penerimaan pasien.

Mendorong terjadinya diskusi terbuka mengenai ketakutan, kebutuhan,

dan keinginan sehingga dapat mengurangi stres pada pasangan.

C.

B. Saran

1. Keluarga

a. Membangun persepsi atau pikiran positif pasien tentang dirinya, Tuhan,

kehidupan yang dijalani, masa depannya, dan pikiran pasien tentang

kematian yang cepat dan memberikan dukungan spiritual.

b. Membantu mengoptimalkan peran yang dijalankan pasien sesuai dengan

kemampuannya baik sebagai ibu, istri, maupun pekerja. 90

2. Rumah Sakit Kanker Dharmais

a. Memberikan terapi kognitif sehingga membentuk pikiran positif pasien,

mengembangkan cara berpikir alternatif, fleksibel dan positif, melatih

kembali respon kognitif dan perilaku yang baru serta meningkatkan harga

diri pasien

b. Memberikan penanganan atau manajemen nyeri baik secara farmakologis

maupun non farmakologis seperti latihan aerobik intensitas rendah

(berjalan, staying abreast, napas dalam) selama pengobatan kanker yang

dapat meningkatkan fleksibilitas, komposisi tubuh, kekuatan otot,

menurunkan nyeri, nausea, depresi, meningkatkan harga diri dan kepuasan

hidup yang membaik.

3. Pemerintah

Memberikan jaminan pembebasan biaya secara utuh untuk pengobatan

lanjutan seperti kemoterapi bagi pasien post mastektomi yang tidak mampu

yang menggunakan SKTM ataupun askes sehingga menunjang penyembuhan

pasien dan mengurangi beban fisik maupun psikologis pasien.

4. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang merasa tertarik terhadap klien kanker payudara yang

mengalami mastektomi dapat melakukan penelitian lanjutan yang mencakup

aspek sosial maupun spritual klien.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth; alih bahasa, Agung Waluyo. 2001. Keperawatan medikal Bedah Vol. 2. Jakarta: EGC

Capernito, Lynda Juall-Moyet: alih bahasa, Yasmin Asih. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Dalimartha,Setiawan. 2004. Deteksi Dini kanker dan Simplisa Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Davidson, G dan Neale, J. M. 1997. Abnormal Psychology. 7th Ed. New York: John Wiley dan Sons

Depkes RI. 1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : Depkes RI

Doenges, Marilynn E, dkk; alih bahasa, I Made Kariasa & I Made Sumarwati. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. Jakarta: EGC

Evy. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara Sering Terlambat. http://www.kompas.com

Farooqi, Yasmin N. 2005. Depression and Anxiety in Mastectomy Cases, dalam Baywood Publishing Co, Inc, illness, Crisis & Loss, Vol. 13(3) 267-278

Fujin, Chen, dkk: alih bahasa, Willie Japaries. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Grace, Pierce A & Neil R. Borley: alih bahasa, Vidhia Umami. 2007. Ilmu Bedah edisi 3. Jakarta : Erlangga

Indrawati. 2008. Tesis Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara Pasca Mastektomi di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi. Depok: FIK UI

Joomla. 2010. Kenali Terapi Kanker Payudara. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (Dit. PSLB). http://www.pkplk-plb.org. Diaskes tanggal 7 Maret 2010 Kaplan, Harold I & Benjamin J Sadock: alih bahasa, Wicaksana M. Roan. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika

Khayan, Fika Sastramaya. 2009. Analisis Perbandingan Penetapan Cost Of Treatment Berbasis Clinical Pathway dan Tarif INA-DRG DEPKES Kasus Kanker Payudra dengan Tindakan Bedah Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM) dan Kemoterapi di RS Dharmais Tahun 2008. Depok: FKM UI

Konginan, Agustina. 2008. Depresi Pada Penderita Kanker-Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo Surabaya www.palliative.surabaya.com

Kresno, Sudarti dkk. 2006. Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Pemantauan dan Evaluasi Program Kesehatan. Jakarta : FKM UI

Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya

McKay,Gary&Don Dinkmeyer: alih bahasa, Emanuel. 2005. How You Feel is Up To You-Rahasia Kekuatan Plihan Emosional. Jakarta: Grasindo

Miller, Gregg: alih bahasa, Mohammad jauhar. 2008. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kanker. Jakarta: Pustakaraya

Moleong, Lexi J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roskarya

Nowicki, Andrzej, dkk. 2008. Depression and Anxiety Before and After Breast Amputation in Women dalam Polish Journal of Surgery Vol. 8, No. 7

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta

Pdpersi. 2009. Awas! Ibu Tak Pernah Susui Anak Berpotensi Terkena Kanker Payudara. http://www.pdpersi.co.id

Potter & Perry; alih bahasa, Yasmin Asih. 2005. Buku Fundamental Keperawatan Ed.4. Jakarta: EGC

Rahayuningsih, Atih. 2007. Tesis Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap Tingkat Harga Diri dan Kemandirian Klien di Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan Kanker Payudara. Depok: FIK UI

Sarason, I. G. 1989. Abnormal Psychology. 6th Ed. New Jersey: Pentice Hall Stuart, Gail Wiscarz & Michele T. Laraia. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing Eighth Edition. Elsevier Mosby

Stuart, Gail Wiscarz & Sandra J. Sundeen: alih bahasa, Achir Yani S. Hamid. 1998. Buku Saku keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC

Sugiarti. 2000. Tesis Sumber-Sumber Stres, Strategi Koping dan Dukungan Sosial Pada Wanita yang Mengalami Masalah Infertilitas (Suatu Studi Kualitatif). Depok: FKM UI

Syaifullah, M. 2010. Kanker Penyebab Kematian Nomor 7 di Indonesia. http://www.okezone.com

Wade, Carole & Carol Tavris: alih bahasa, Padang Mursalin & Dinastuti. 2007. Psikologi edisi 9 jilid 2. Jakarta: Erlangga

Yani, Achir dkk. 2002. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol. 6, No. 2- Persepsi Pasien dan Suami Tentang Pengaruh Mastektomi Terhadap Citra Tubuh dan Fungsi Seksual. Jakarta: FIK UI

Yosep, Iyu. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama

_____. 2009. Penyakit Kanker. http://www.rscm.co.id. Jakarta: RSCM