bab ii
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Finishing
Istilah finishing berasal dari bahasa Inggris yaitu “finish” yang berarti akhir
atau pengakhiran.Yang dalam hal ini, finishing mempunyai pengertian dari tahap
akhir dalam pengerjaan sebuah proyek bangunan, Yang fungsinya adalah untuk
memberikan rasa nyaman dari bangunan dan menjadikanya lebih indah.
Dengan perkembangan teknologi industri konstruksi yang semakin pesat
pada saat ini, maka pekerjaan finishing juga mengalami perkembangan baik pada
pekerjaan finishing dinding, finishing lantai, maupun finishing plafond.
Material finishing yang dapat digunakan harus mempertimbangkan kualitas
akustik, ketahanan terhadap api, nilai insulasi thermal. Permukaan atau tekstur
dari pengerjaan finishing haruslah memiliki pengaruh kritis terhadap kualitas
estetika suatu ruang. Untuk pilihan dan fungsi material finishing, yang harus
diperhatikan yaitu warna, tekstur, pola, dan Pertemuan antara sambungan antara
material yang satu dengan material lainya.
Namun perlu diperhatikan pada saat akan mengerjakan suatu pekerjaan
finishing harus diperhitungkan dengan matang agar tidak terjadi kesalahan dalam
pekerjaan yang akan menimbulkan kerusakan, dan kerusakan tentunya akan
menimbulkan kerugian bagi pemilik bangunan selain kerugian secara materi,
kesan dari bangunan yang sudah pernah mengalami kerusakan akan berkurang
dibandingkan dengan bangunan yang tidak mengalami kerusakan. Pekerjaan
finishing juga memerlukan perhatian yang serius agar tidak terjadi pengulangan
pekerjaan yang menyebabkan terjadinya penambahan biaya pembangunan
sehingga menjadi tidak efisien lagi.
6
Dengan berkembangnya teknologi bahan, maka kita dapat melakukan
efisiensi maupun variasi dari suatu pekerjaan finishing bangunan. Perkembangan
teknologi bahan akan berpengaruh pada pola kerja dan peralatan yang digunakan
agar mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dan sesuai dengan keinginannya.
Pekerjaan finishing dapat dibedakan menjadi dua kelompok sesuai dengan
cara pengerjaanya :
a. Pekerjaan Finishing Basah
Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang berhubungan dengan air dalam
pengolahanya seperti :
Pekerjaan pemasangan bata indah
Pekerjaan plesteran
Pekerjaan acian
Pekerjaan tegel atau keramik
Pekerjaan granit atau marmer
Pekerjaan pengecatan
Pekerjaan batu alam
b. Pekerjaan Finishing Kering
Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang tidak berhubungan dengan air
Pekerjaan dinding partisi
Pekerjaan dinding kaca
Pekerjaan dinding wall paper
Pekerjaan granit cara tipis
Dll
2.2 Klasifikasi Pekerjaan Finishing Bangunan
Pekerjaan finishing bangunan diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu
pekerjaan finishing fasade, finishing lantai, finishing dinding hunian, dan
pekerjaan finishing plafond.
7
2.3 Pekerjaan Finishing
2.3.1 Pekerjaan Finishing Fasade
Fasade adalah sisi luar ( eksterior ) sebuah bangunan,
umumnya bagian depan tapi terkadang juga bagian samping dan
belakang bangunan.
a. Bahan Finishing Precast pada Fasade
Jenis – jenis bahan finishing pada dinding
penutup bangunan ( fasade ) yang biasa digunakan
yaitu dinding precast, dinding plester, dinding batu
alam dinding kaca, dinding plastic , dinding
polimer, dan dinding keramik. Pada Proyek
Apartemen Grand Emerald Kelapa Gading ini
menggunakan dinding precast untuk finishing
fasade.
Dinding precast merupakan bahan bangunan
yang menggunakan beton bertulang / tidak
bertulang yang dicetak / dibuat di pabrik atau di
tempat lain dan jadi sebelum dipasang.
Gambar 2.4 Dinding Precast
( sumber : dokumentasi pribadi )
8
Ada beberapa syarat untuk menggunakan
precast, yaitu :
1. Bentuk gedung yang direncanakan bersifat
typical.
2. Site yang tersedia cukup untuk meletakkan
komponen – komponen beton precast.
3. Site yang tersedia mampu menampung
peralatan untuk pengangkatan precast,
seperti tower crane, dan lain – lain.
Keuntungan :
1. Volume produksi
2. Pengendalian mutu maksimum
3. Mengoptimalkan penggunaan bahan.
4. Waktu konstrulsi yang lebih cepat, sejak
pekerjaan struktur di tapak, konstruksi
pondasi dan pendirian komponewn
prefabrikasi.
5. Jumlah material yang dibutuhkan tidak
berkurang
6. Produksi unit precast dalam skala luas
menjadikan lebih praktis untuk
menggunakan mesin dan karenanya
kebutuhan jumlah pekerja yang terlalu
banyak dapat diatasi
7. Pengurangan kebutuhan tenaga kerja
manusia dan menuntut memiliki keahlian
yang lebih
8. Kualitas yang dihasilkan lebih baik
sebagai hasil proses pabrik yang selalu di
bawah pengawasan yang ketat dan tetap,
9
penggunann nmesin dan lingkungan kerja
yang rapih
9. Pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan
tanpa tergantung pada kondisi cuaca
Kerugian :
1. Terjadi kesalahan pada saat pemasangan.
2. Terjadi ketidaktepatan pada saat
diproduksi.
3. Transportasi komponen dari pabrik ke site
4. Kesulitan dalam penanganan di lapangan
khususnya dalam erection (pendirian),
lifting (pengangkatan) dan connecting
(penyambungan pada saat finalisasi
konstruksi
5. Pelaksanan yang demikian berarti ada
tambahan biaya dan problem teknis
2.3.2 Pekerjaan Finishing Lantai
Gambar 2.2 Lantai
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
Lantai adalah bagian bawah (alas, dasar) suatu ruangan atau
bangunan (terbuat dr papan, semen, ubin, dsb) yang dijadikan
sebagai tempat berpijak.jenis lantai sangat beragam keberadaanya
10
mulai dari corak yang simple dengan proses pengerjaan yang
secara tradisional, hingga lantai dengan motif yang rumit dengan
proses pengerjaan yang modern, adapun berbagai macam bahan
pembuat lantai adalah batu,kayu,logam dan bahan-bahan lain yang
dapat menahan berat dari suatu benda. Lantai juga dapat menjadi
penambah nilai estetik suatu rumah sehingga dapat menambah nilai
jual bangunan rumah.
Tinggi lantai di atas permukaan tanah bergantung pada
desain dan selera pemilik rumah dan keadaan lingkungan setempat.
Ada yang menyukai lantai rata dengan tanah, tetapi ada pula yang
menyukai lantai tinggi. Di daerah yang sering terkena banjir
ataupun terhadap jalan raya, sebaiknya lantai dibuat lebih tinggi
dari permukaan tersebut.
Penggunaan lantai bermacam-macam. Untuk dalam
ruangan (interior) sebaiknya digunakan bahan lantai yang
mempunyai warna, pola, dan dimensi, serta tekstur yang halus.
Sedangkan untuk luar ruangan (eksterior) digunakan lantai yang
bertekstur kasar supaya tidak licin apabila terkena air.
a. Bahan Finishing Lantai Keramik
Jenis-jenis bahan lantai yang biasa digunakan
yaitu lantai tegel, lantai teraso, lantai keramik, lantai
marmer, lantai granit, dan lantai kayu. Pada Proyek
Apartemen Grand Emerald Kelapa Gading ini
menggunakan material keramik untuk finishing
lantai.
Lantai keramik merupakan jenis bahan lantai
yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat
ini karena sifatnya yang cocok dengan iklim di
Indonesia.
11
Selain itu, warna, corak, dan ukuran yang ada di
pasaran juga beraneka ragam pilihannya. Saat ini
keramik bukan merupakan bahan yang mahal
karena produk lokal pun kini mulai banyak ada di
pasaran dengan kualitas yang tidak kalah dengan
keramik impor. Pengerjaan lantai keramik relatif
mudah, sama seperti pemasangan teraso dan tegel.
Lantai keramik juga tidak mudah tergores dan
jika terkena kotoran atau cairan tidak membekas.
Gambar 2.3 Lantai Keramik
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
Untuk ruang yang terkena air sebaiknya
menggunakan lantai keramik yang bertekstur kasar
agar tidak licin. Sedangkan untuk ruangan lain
seperti ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga,
sebaiknya menggunakan lantai bertekstur halus.
Keramik biasanya juga digunakan untuk dinding
pada kamar mandi atau WC karena sifatnya yang
tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.
12
Pelapisan lantai menggunakan material keramik
memiliki beberapa keuntungan & kerugian sebagai
berikut
Keuntungan :
Harga relative murah
Mudah dalam perawatan
Tersedia dalam berbagai motif & ukuran
Kuat
Tidak mudah tergores
Mudah dalam pengerjaan
Kerugian :
Retak apabila pemasanganya salah
b. Teknik Pemasangan Lantai Keramik
Pada intinya, cara pemasangan semua jenis
bahan lantai sama, kecuali kegiataan persiapan
untuk pemasangan lantai kayu yang perlu diberi
obat anti rayap terlebih dahulu. Kemudian
dilakukan pengukuran bentuk dan ukuran ruangan,
penentuan tinggi rendah lantai, pengisian nat pada
sela-sela lantai dan finishing.
Untuk menghitung kebutuhan ubin,
khususnya keramik yang terpakai dalam sebuah
ruangan, tidaklah semudah membagi dan
mengalikan ukuran. Dalam pemasangan sering
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya ubin
pecah-pecah atau ujungnya gompal. Belum lagi jika
sudut-sudut ruangan mengharuskan ubin dipotong,
sehingga sisanya tidak bisa dipakai lagi. Ini harus
13
diantisipasi dengan melebihkan jumlah ubin
keramik yang harus dibeli. Tetapi kelebihan lantai
keramik jangan sampai terlalu banyak yang
mengakibatkan pemborosan. Untuk pemasangan
biasa secara lurus, biasanya dilebihkan 1% - 2%
dari kebutuhan. Sementara itu, jika pemasangan
dilakukan secara diagonal lantai yang dilebihkan
banyaknya 4%. Satu kotak lantai keramik umumnya
untuk menutupi seluas 1 m2. Misal, sebuah ruangan
seluas (4 x 4) m atau 16 m2, membutuhkan ubin
keramik 16 kotak. Untuk kelebihannya, jika
dipasang lurus berarti 1% dari 16 kotak yaitu 0,16
kotak, karena tidak memungkinkan membeli ¼
kotak atau ½ kotak maka untuk kasus kelebihannya
dihitung satu kotak. Jadi total ubin yang harus dibeli
adalah 17 kotak.
1. Cara pemasangan lantai keramik
Berikut teknik memasang keramik lantai :
1. Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan
membuat keramik menjadi lebih elastis dan
lebih mudah menempel pada saat
pemasangan.
2. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas
rendah akan susah dipasang secara presisi.
Untuk itu, nat keramik harus dipasang
longgar karena masing-masing keramik
memiliki selisih 0,2–0,5 mm sehingga tidak
saling bertubrukan.
3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang
sudah dicampur air sedikit ke bawah
14
keramik. Hal ini akan membuat daya rekat
keramik ke adukan benar-benar lengket.
4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar
lantai yang akan dipasang harus bersih dari
kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan
membuat rongga di bawah keramik.
5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang
baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena
akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah
sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
6. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan
pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan selama dua
atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa
udara yang mengendap akan keluar melalui
nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen nat dan jangan lupa
membersihkan nat yang masih kosong dari
kotoran yang mengendap.
7. Jangan diinjak-injak. Amankan area keramik
yang baru dipasang dari lalu-lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akan ambles
karena adukan di bawahnya masih belum
kuat untuk dibebani.
8. Periksa kembali. Dalam sebuah areal
pemasangan (3 x 3) m biasanya terdapat 3–5
keramik yang kopong. Untuk itu segera
bongkar dan ulangi pemasangannya.
15
c. Perawatan Lantai Keramik
Cara merawat ubin tegel, teraso, dan keramik,
cukup dengan dipel dengan cairan khusus
pembersih lantai secara rutin. Sedangkan perawatan
lantai marmer dan granit sebelum pemasangan
diberi coating untuk menghindari tetesan air yang
masuk ke pori-pori. Apabila terkena noda, cukup
dibersihkan dengan cara dipel dengan air hangat dan
hindari bahan pembersih lantai dengan bahan kimia
tinggi. Proses coating dilakukan 2-4 tahun sekali.
2.3.3 Pekerjaan Finishing Dinding
Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari
bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan luar
dengan ruangan dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca,
penyokong atap dan sebagao pembatas ruang satu dengan ruangan
lainnya, berfungsi pula sebagai penahan cahaya panas dari
matahari, menahan tiupan angin dari luar, dan untuk menghindari
gangguan binatang liar.
Serta dalam pengertian kamus, dinding adalah suatu
struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area..
Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan,
dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Fungsi dinding adalah :
1. Sebagai pemikul beban di atasnya.
2. Sebagai pembatas ruang, mempunyai sifat privasi,
indah dan bagus dalam skala, warna, tekstur, dapat
dibuat transparan sebagai peredam terhadap bunyi, baik
dari dalam maupun dari luar.
16
3. Perlindungan terhadap gangguan dari luar ( sinar
matahari ), isolasi terhadap suhu, air hujan dan
kelembapan, hembusan angin, serta gangguan dari luar
lainnya
4. Sebagai pemisah antar ruangan.
5. Sebagai pemisah ruangan yang bersifat pribadi, dan
bersifat umum.
6. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir, dan lain –
lain yang bersumber dari alam.
7. Sebagai pembatas dan penahan struktur ( untuk fungsi
tertentu seperti dinding lift, resovoar, dan lain – lain ).
8. Sebagai penahan kebisingan.
Fungsi dinding dalam konstruksi adalah :
1. Sebagai pemikul. Itulah sebabnya konstruksinya harus
kuat dan kokoh agar mampu menahan beban super
struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal.
2. Sebagai pembatas / partisi, tidak perlu kokoh tetapi
harus kaku sehingga perlu kolom penguat ( kolom
praktis )
Dinding bangunan memiliki dua jenis, dinding penutup
bangunan ( fasade )dan dinding pembentuk ruang.
1. Dinding Penutup Bangunan
Dinding penutup bangunan berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bangunan dari cuaca dan intrusi.
Jenis – jenis bahan finishing pada dinding penutup
bangunan yang biasa digunakan yaitu dinding precast,
plester, dinding keramik, dinding marmer, dinding granit
alam, dinding gypsum, dinding karpet, wallpaper, dan
dinding kayu.
17
Gambar 2.4 Dinding Precast
( sumber : dokumentasi pribadi )
2. Dinding Pembentuk Ruang
Dinding pembentuk ruang adalah dinding yang
terdapat di dalam bangunan. Dinding ini berfungsi untuk
membatasi ruang-ruang yang ada. Dinding jenis ini dapat
berupa dinding permanen atau dinding semi permanen.
Contoh dinding ini adalah, dinding bata, dinding bata
ringan, dinding dinding batako, dinding GRC dan dinding
gypsum.
a. Bahan Finishing Dinding Pembentuk Ruang
Jenis – jenis bahan finishing pada dinding
pembentuk ruang yang biasa digunakan yaitu
dinding plester, dinding keramik, papan
kalsium,papan triplek / multiplek, dinding gypsum.
Pada Proyek Apartemen Grand Emerald Kelapa
Gading ini menggunakan dinding plester, dinding
keramik, dan dinding gypsum untuk finishing
pembentuk ruangan.
18
1. Dinding Plester menggunakan Bata Ringan
Gambar 2.5 Dinding Bata Ringan ( Hebel )
( sumber : dokumentasi pribadi )
Dinding bata hebel adalah bahan bangunan
pembentuk dinding dengan mutu yang relative
tinggi. Penjualan bata jenis inipun tidak diretail
pada setiap agen atau toko material. Pembelian
biasanya harus dengan memesan terlebih dahulu,
umumnya berukuran 10 cm x 19 cm x 59 cm.
Bahannya terbuat dari pasir silica. Bata jenis ini
harganya lebih mahal kurang lebih 16. 5 % dari
harga dinding bata merah untuk setip 1 m2. Dinding
jenis ini sering digunakann pada rumah – rumah
mewah, hotel, apartemen, monumen, gedung –
gedung mewah yang lain. Kelebihan dinding ini
adalah cepatnya proses pemasangan, mudah dalam
pemotongan karena hanya menggunakan gergaji,
bahanya tahan api dan air serta kedap suara.
19
Pekerjaan pasangan hebel ini meliputi seluruh detail
yang disebutkan dan ditunjukkan dalam gambar
kerja.
Gambar 2.5 Dinding Bata Ringan ( Hebel )
( sumber : google.com )
Keuntungan :
1. Memiliki kekuatan yang baik, dapat digunakan
sebagai struktur dinding pemikul.
2. Dapat mengurangi resiko gempa.
3. Proses transportasi lebih ringan, pekerjaan
menjadi lebih mudah meski dengan peralatan
sederhana.
4. Meringankan biaya konstruksi dan biaya
operasional pada saat pembangunan.
5. Ukuran yang akurat.
6. Meredam kebisingan / kedap suara.
7. Tahan lama, stabil, dan awet.
8. Meningkatkan perlindungan teerhadap bahaya
kebakaran.
9. Mengurangi tingkat kenaikan suhu.
10. Hemat energy.
11. Pengerjaannya mudah.
12. Ramah lingkungan.
20
Cara pengerjaan :
Gambar 2.6 Cara pengerjaan ( Hebel )
( sumber : google.com )
21
Gambar 2.7 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
22
Gambar 2.8 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
Gambar 2.9 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
23
Gambar 2.10 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
Gambar 2.11 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
24
Gambar 2.12 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
25
Gambar 2.13 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
Gambar 2.14 Cara pengerjaan hebel
( sumber : google.com )
26
Plester adalah teknik pelapisan pada permukaan
pasangan batu bata atau dinding. Plesteran terbagi
menjadi 2 macam
1. Plesteran biasa :
Adalah plesteran yang menggunakan campuran
semen dengan pasir sebanyak 3 : 1
2. Plesteran Trasram :
Adalah plesteran yang menggunakan campuran
semen dengan pasir sebanyak 5 : 1, pada plesteran
trassram jauh lebih banyak membutuhkan campuran
semen karena plesteran ini lebih ditujukan sebagai
lapisan penahan rembesan air, yang biasanya
lapisan ini dipergunakan setinggi 1,5 meter dan
sering digunakan sebagai dinding kamar mandi atau
wc.
Fungsi plesteran adalah :
Sebagai pelindung cuaca
Plesteran melindungi pasanganbatu
bata dari angin, hujan, suhu yang masuk /
meresap kedalam pasangan bata sehingga
udara dalam ruangan stabil serta nyaman
untuk ditempati.
Lapisan yang berfungsi untuk
pelindung ini disebut lapisan dasar dengan
27
ketebalan 3 – 5 mm dan terbuat dari
campuran 1pc : 2-2 ½ pasir
Untuk meratakan permukaan pasangan bata
Setelah lapisan dasar, lapisan
berikutnya adalah suatu lapisan dengan tebal
10-20mm untuk meratakan permukaan
tembok, dibuat dengan campuran 1Kp : 1Sm
: 2 ½ Ps : ¼ Pc, lapisan ini akan berfungsi
sebagai lapisan penghisap air apabila terkena
hujan dan akan menguapkanya kembali pada
saat matahari bersinar.
Untuk menambah keindahan
Karena pada lapisan inilah akan
dilakukan pengecatan sehingga halus
kasarnya dan rapih tidaknya plesteran akan
sangat berpengaruh pada hasil akhir sebuah
dinding.
28
Gambar 2.15 detail plesteran
2. Dinding Kramik
Gambar 2.16 Dinding keramik
( sumber : dokumentasi pribadi )
Merupakan salah satu teknik
finishing pada dinding dengan cara menutup
permukaan dinding dengan
keramik.Keramik dibuat secara fabrikasi di
pabrik
Keuntungan dinding keramik:
Tersedia dalam berbagai motif dan warna
Tidak mudah kotor dan tergores
Perawatan yang mudah
Kerugian dinding keramik:
Mahal
Ada kemungkinan terlepas
Membutuhkan waktu lebih dalam
pemasangan
29
3. Dinding Gypsum
Gambar 2.17 Dinding gypsum
( sumber : dokumnetasi pribadi )
Merupakan salah satu teknik
finishing pada dinding dengan cara menutup
permukaan dinding dengan gypsum, gypsum
biasanya berbentuk lembaran denagn ukuran
yang telah ditentukan.
Papan gypsum adalah salah satu
produk jadi setelah raw material gypsum
diolah melalui proses pabrik. Papan gypsum
digunakan sebagai salah satu elemen dari
dinding partisi dan plafon. Dulu sebelum
papan gypsum popular, masyarakat
menggunakan triplek sebagai bahan penutup
plafon. Saat ini triplek menjadi material
yang cukup mahal dikarenakan bahan baku
pembuat triplek tersebut sudah sangat sulit
didapat. Gipsum merupakan alternatif yang
tepat untuk menggantikan triplek,
30
Keuntungan dinding gypsum:
Tahan api
Tidak mengandung asbes
ringan
Mudah dalam pengerjaan
Kerugian dinding gypsum :
Mahal
Kurang kuat
Bukan jenis peredam yang baik
Gambar 2.18 Papan gypsum
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
2.3.4 Pengerjaan finishing Plafond
Gambar 2.19 Plafond
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas
antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa
31
sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka
atapnya.
Fungsi plafon
- Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain
sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak dipandang (artistik).
- Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya ketinggian
dapat diatur sesuaikan dengan fungsinya ruangan yang ada.
Umpamanya; untuk ruang tamu pada sebuah rumah tinggal
cenderung tinggi plafon direndahkan, begitu juga ruang keluarga
atau ruang makan, agar mempunyai kesan lebih familier dan
bersahabat.
-Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap
atau sebagai penahan perambatan panas dari atap (aluminium foil).
-Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh
diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam.
-Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat
untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk
meletakkan kabel - kabel listriknya (sparing instalasi).
a. Bahan Finishing Pada Plafon
Jenis – jenis bahan finishing pada plafond
yang biasa digunakan yaitu papan gypsum, papan
kalsium, tripleks, asbes, papan kayu, hardboard,
bahan GRC. Pada Proyek Apartemen Grand
Emerald Kelapa Gading ini menggunakan papan
gypsum dan papan kalsium untuk finishing plafond.
1. Gypsum board.
32
Gambar 2.21 Gypsum Board
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
Papan gypsum adalah salah satu
produk jadi setelah raw material gypsum
diolah melalui proses pabrik. Papan
gypsum digunakan sebagai salah satu
elemen dari dinding partisi dan plafon
2. Papan kalsium
33
Gambar 2.21 Kalsium Board
(Sumber: http://www.google.co.id/images)
Papan kalsium silikat yang terbuat
dari pasir silika, semen, ditambah serat
selulosa. Yang membedakannya dengan
fiber semen lain adalah proses
pengeringannya dengan sistem
autoclave, sehingga produk lebih ringan
dengan muai susut sangat kecil.
Papan Kasium silikat bisa
diaplikasikan untuk plafon ruang dalam
ruang luar, partisi, daun pintu dan
dinding luar (external cladding).
34