bab ii. 2a.docx

Upload: agus-susanto-yooni-kekeke

Post on 19-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2.4 Manajemen Risiko K3Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut ( OHSAS 18001 : 2007). Risiko K3 berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul dalam aktivitas bisnis yang menyangkut aspek manusia, peralatan, material, dan lingkungan kerja.Umumnya risiko K3 dikonotasikan sebagai konotasi negatif (negative impact) antara lain (Ramli,2010) : Kecelakaan terhadap manusia dan aset perusahaan. Kebakaran dan peledakan. Penyakit akibat kerja. Kerusakan sarana produksi. Gangguan operasiManajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 9 Tahun 2008). Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terncana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik (Ramli,2010).Manfaat dalam menerapkan manajemen risiko antara lain :1. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya.2. Menekan biaya untuk penangggulangan kejadian yang tidak diinginkan.3. Menimbukan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya.4. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasi/perusahaan.5. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.2.4.1 Proses Manajemen RisikoMengelola risiko harus dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan manajemen risiko sebagaiamana dalam Risk Management Standard AS/NZS 4360 dalam Ramli (2010) , yaitu :1. Menentukan Konteks,2. Melakukan Identifikasi Risiko,3. Analisa Risiko,4. Evaluasi Risiko,5. Pengendalian Risiko,6. Komunikasi, dan7. Pemantauan dan tinjau ulang.