bab i1.docx
DESCRIPTION
UMUMTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGMeningkatnya pemahaman masyarakat mengenai perbedaan individual mengakibatkan semakin tingginya tuntutan terhadap variasi metode pembelajaran dalam lingkup pendidikan. Masyarakat menuntut adanya perbaikan sistem pendidikan dari metode pembelajaran yang konvensional menuju metode-metode yang inovatif sehingga penyerapan materi oleh peserta didik dapat menjadi optimal.Selama ini metode pembelajaran konvensional seperti direct method digunakan sebagai solusi atas kondisi pembelajaran di kelas dengan jumlah siswa yang banyak (klasikal). Pembelajaran dengan metode semacam ini dirasa sangat efisien dan tidak membutuhkan usaha yang lebih mengingat materi pelajaran sebagian besar disampaikan melalui ceramah. Guru memegang peranan penting sementara siswa cenderung dijadikan objek pembelajaran dan mengabaikan potensi-potensi yang dimiliki oleh para siswa tersebut.Saat ini pemangku kebijakan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan. Sehingga upaya-upaya perbaikan sistem pendidikan terus dikembangkan. Salah satu upaya tersebut adalah perbaikan kurikulum yang di dalamnya mencakup metode pembelajaran di dalam kelas. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan hingga saat ini menempatkan murid sebagai subjek pembelajaran dan memainkan peran penting di dalam kelas, sementara guru berfungsi sebagai fasilitator. Siswa dituntut untuk memiliki inisiatif dalam pembelajaran sehingga materi yang akan dibahas dapat dipahami secara komprehensif. Selain itu KTSP akan sangat mendukung siswa dalam rangka aktualisasi diri menyampaikan gagasannya.Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode ini menekankan pada interaksi selama pembelajaran serta hubungan interpersonal siswa. Metode pembelajaran kooperatif tidak hanya tertuju pada pencapaian prestasi akademis semata namun juga sangat tepat untuk melatih perkembangan afeksi siswa. Melalui metode kooperatif, para siswa akan saling berdikusi mengenai materi yang akan mereka pelajari. Metode koorperatif memiliki nilai lebih dalam hal mengakomodasi potensi masing-masing siswa yang sangat beragam.Bagaimana metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik dan kualitas interaksi antar siswa selama dalam proses pembelajaran? Pada makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai metode pembelajaran koorperatif namun secara spesifik tidak akan membahas metode TAI yang merupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif
A. RUMUSAN MASALAH1. Apa itu model pembelajaran kooperatif2. Apa itu model pembelajara kooperatif tipe TAI3. Apa teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI4. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI5. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe
TAI6. Bagaimana skenario dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI
B. TUJUAN1. Mengetahui model pembelajaran kooperatif2. Mengetahui model pembelajara kooperatif tipe TAI3. Mengetahui teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI4. Mengetahui langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif
tipe TAI6. Mengetahui skenario dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI
BAB IIPEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran Kooperatif
1. PengertianModel pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan
penekanan pada aspek sosial dalam pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yaitu dari 4-6 orang siswa yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis,jenis kelamin, ras atau suku dan berada dalam suasana akademis yang terjadi secara heterogen. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pembelajaran.
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Pengertian
Model pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)TAI adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ). Dalam model pembelajaran kooperatif tipeTAI(TeamAssistedIndividualization),siswa dikelompokkan berdasarkan
kemampuannya yang beragam.Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada peserta didik yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.
2. Komponen Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAIModel pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted
Individualization ) TAI merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang terdiri dari delapan komponen, yaitu:Placement testTeamsTeaching group Student Creative Team StudyWhole Class UnitFact Test Team, Score and Team Recognitioan
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran indidvidual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memberi keuntungan baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa yang pandai ikut membantu siswa yang kurang pandai dalam kelompok. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampaun dan ketrampilannya karena
dengan mengajarkan sesuatu yang baru dipelajarinya, maka seseorang akan lebih bisa menguasai dan menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, sedangkan siswa yang kurang pandai akan terbantu dalam memahami materi pelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya..
Tipe ini dapat digunakan sebagai variasi model pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai, selain itu dalam model pembelajaran ini tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Dalam mengatasi cara berpikir yang berbeda, siswa tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru tetapi siswa termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi sehingga setidaknya guru akan lebih mudah dalam memberikan bantuan secara individu.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa belajar dengan bantuan diskusi dalam kelompok untuk memahami konsep-konsep pembelajaran. Sesama anggota kelompok saling berbagi tanggung jawab dan hasil belajar kelompok akan dibandingkan dengan kelompok lain untuk memperoleh pujian dari guru. Penerapan model pembelajaran ini lebih menekankan pada penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi hasil setiap anggota kelompok.3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Ciri utama dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah:1) Belajar bersama dengan teman2) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman3) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok5) Belajar dalam kelompok kecil6) Saling mengemukakan pendapat7) Keputusan tergantung pada siswa sendiri8) Siswa aktif (Stahl, 1994). Dan yang paling utama adalah setiap
siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru.
Sedangkan ciri khas dari tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
4. Strategi dan Unsur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAIA. Berikut adalah beberapa strategi untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran kooperatif tipe TAI : Pembagian kelompok Pembagian tugas struktur Tanggung jawab bersama
B. Unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI UnsurTeam (kelompok) Tes Penempatan
B. Teori-Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAIPengembangan model pembelajaran kooperatif dilandasi oleh latar belakang
teoritis dan empirisArends adalah sebagai berikut:1. Jhon Dewey, Herbet Thelan, dan Kelas Demokrasi2. Gordon Allport dan Relasi dalam Kelompok3. Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman4. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Akademik5. Teori Belajar Sosial dan Konstruktivisme
C. Langkah-Langakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI 1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok
peserta didik.
2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).
3. Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).
4. Guru membentuk kelompok berdasarkan nilai ulangan harian peserta didik, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Peserta didik terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu, baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya. (Mengadopsi komponen Team Study).
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, saling menanggapi dan menyempurnakan materi yang dipresentasikan.
7. Guru memberikan test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).
8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition).
9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
a) Siswa menjadi lebih aktifb) Para siswa dapat mengecek pekerjaan satu sama lainc) Siswa yang lebih pandai menjadi tutor bagi siswa yang kurang
pandaid) Mengurangi perilaku yang mengganggue) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama f) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baikg) Siswa menjadi lebih bertanggung jawabh) Membantu siswa yang lemahi) Tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerjasamaj) Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu yang lemah
dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.
k) Siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami materi pelajaran
l) Siswa tidak hanya mengharap bantuan dari guru, tetapi siswa juga termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi
m) Guru setidaknya hanya menggunakan setengah dari waktu mengajarnya sehingga akan lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu
2. Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe TAIModel pembelajaran kooperatof tipe TAI memiliki kekurangan antara lain :
a) Siswa kelompok atas akan merasa dimanfaatkan tanpa bisa mengambil apa–apa dalam pembelajaran kooperatif karena rekan–rekan mereka dalam kelompok tidak lebih pandai dari dirinya, sehingga pada siswa kelompok bawah akan merasa minder, merasa hanya seperti benalu dalam kelompoknya.
b) Jumlah siswa dalam kelas sangat besar, sehingga guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa
c) Di butuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
d) Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
e) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain
f) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai
g) Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini.h) Membutuhkan pengelolaan kelas yang baiki) Memungkinkan adanya anggota kelompok yang pasif
E. Skenario Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN1. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan
penekanan pada aspek sosial dalam pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yaitu dari 4-6 orang siswa yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis,jenis kelamin, ras atau suku dan berada dalam suasana akademis yang terjadi secara heterogen. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Model pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted Individualization)TAI adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ). Dalam model pembelajaran kooperatif tipeTAI(TeamAssistedIndividualization)siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya yang beragam.
2. Teori-teori yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Jhon Dewey, Herbet Thelan, dan Kelas Demokrasi Gordon Allport dan Relasi dalam Kelompok Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Akademik Teori Belajar Sosial dan Konstruktivisme
3. Langkah-langkah dari Model Pembelajaran kooperatif Tipe TAI Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan
olehkelompok siswa.
T. I. Menentukan Pengaruh Kalor dan Perpindahan Kalor Pada Benda
Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang
materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam
kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi
T.II. menganalisis besaran-besaran fisis suhu, termometer dan pemuian melalui diskusi dan tanya jawab
Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam
kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi
Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidangtertentu.
Guru memberikan materi secara singkat. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah
dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya.
Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru.
Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang
berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang
ditentukan.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Kelebihan Siswa menjadi lebih aktif Para siswa dapat mengecek pekerjaan satu sama lain Siswa yang lebih pandai menjadi tutor bagi siswa yang kurang pandai Mengurangi perilaku yang mengganggu Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan
lebih baik Siswa menjadi lebih bertanggung jawab Membantu siswa yang lemah Tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerjasama Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu yang lemah
dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.
Siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami materi pelajaran Siswa tidak hanya mengharap bantuan dari guru, tetapi siswa juga
termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi Guru setidaknya hanya menggunakan setengah dari waktu
mengajarnya sehingga akan lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu
Kekurangan Siswa kelompok atas akan merasa dimanfaatkan tanpa bisa mengambil
apa–apa dalam pembelajaran kooperatif karena rekan–rekan mereka dalam kelompok tidak lebih pandai dari dirinya, sehingga pada siswa kelompok bawah akan merasa minder, merasa hanya seperti benalu dalam kelompoknya.
Jumlah siswa dalam kelas sangat besar, sehingga guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa
Di butuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI).
Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain
Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai
Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini. Membutuhkan pengelolaan kelas yang baik Memungkinkan adanya anggota kelompok yang pasif
5. Skenario Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAIT. I. Menentukan Pengaruh Kalor dan Perpindahan Kalor Pada Benda
Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi
T.II. menganalisis besaran-besaran fisis suhu, termometer dan pemuian melalui diskusi dan tanya jawab
Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi
B. Saran Dari pemaparan makalah ini, penulis menyarankan untuk menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran di kelas guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.