bab i1

8
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang kemudian berpengaruh pada organ lain, seperti stroke untuk otak atau penyakit jantung untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung. Penyakit ini menjadi salah satu masalah dalam ranah kesehatan masyarakat ( Ardiansyah, 2012 : 54) Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kejadian Hipertensi di dunia cukup tinggi yaitu 10% dari populasi dunia. Data Hypertansion League Brochure 2009 menyebutkan bahwa Hipertensi diderita lebih dari 1,5 miliar jiwa. Secara global menurut data yayasan jantung Indonesia, tujuh juta jiwa meninggal tiap tahunnya akibat menderita tekanan darah tinggi. Faktor penyebab Hipertensi yang sering dirasakan di negara – negara maju pada 1

Upload: alabdhi

Post on 13-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

2se

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I1

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang

kemudian berpengaruh pada organ lain, seperti stroke untuk otak atau

penyakit jantung untuk pembuluh darah jantung dan otot jantung.

Penyakit ini menjadi salah satu masalah dalam ranah kesehatan

masyarakat ( Ardiansyah, 2012 : 54)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kejadian

Hipertensi di dunia cukup tinggi yaitu 10% dari populasi dunia. Data

Hypertansion League Brochure 2009 menyebutkan bahwa Hipertensi

diderita lebih dari 1,5 miliar jiwa. Secara global menurut data yayasan

jantung Indonesia, tujuh juta jiwa meninggal tiap tahunnya akibat

menderita tekanan darah tinggi. Faktor penyebab Hipertensi yang sering

dirasakan di negara – negara maju pada umumnya karena pola hidup (life

style) yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol,

kurangnya aktivitas fisik, dan mengkonsumsi makanan tinggi garam dan

berlemak (Anonim, 2011 dalam Muhammad Wahyu,2013)

Hasil terapi terhadap tekananan darah tinggi masih tidak

memuaskan. Pada survei tahuan 2010 terhadap pengobatanya dengan

target 140/90, kontrol hipertensi hanya dapat dicapai pada 29% di

Amerika Serikat, 17% di Kanada dan 10% di 5 negara Eropa (Inggris,

Jerman, Italia, Spanyol, Swedia) (Anonim, 2008)

1

Page 2: BAB I1

2

Angka-angka prevelensi hipertensi di Indonesia menunjukan

bahwa prevalensi terbanyak berkisar antara 6% sampai 15%, tetapi ada

pula wilayah dengan angka ekstrem yang rendah, seperti di Ungaran, Jawa

Tengah (1,8%), Lembah Baliem Pegunungan Jaya Wijaya, Irian Jaya

(0,6%). Penyebab Penyakit Hipertensi di Indonesia pada umumnya

disebabkan kerena faktor makanan seperti kurang konsumsi sayur dan

buah, lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi garam dan berlemak.

Kurangnya aktifitas fisik juga turut mempengaruhi penyebab Hipertensi di

Indonesia sehingga menyebabkan obesitas (Ardiansyah, 2012 : 55)

Dampak yang paling sering terjadi pada penderita hipertensi adalah

stroke hal ini dikarenakan adanya pendarahan diotak yang disebabkan oleh

tekanan tinggi diotak atau akibat embolus yang terlepas daripembuluh non

otak. Selain itu dapat juga mengakibatkan infark miokardium, gagal ginjal

dan ensefalopati (Ardiansyah, 2012 : 70)

Pemerintah indonesia telah memberikan perhatian serius dalam

penanganan pasien hipertensi. Hal ini dapat dilihat dengan dibentuknya

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan No. 1575 tahun 2005 dalam melaksanakan

penangulangan dan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah

termasuk hipertensi (anonim, 2010 dalam Wahyu, 2013)

Pada tahun 2009 di Kalimantan Selatan Prevalensi Hipertensi

cukup tinggi yaitu sebesar 39,6% dan menduduki Prevalensi Hipertensi

terbanyak diantara 35 provinsi yang ada di Indonesia. Hipertensi

menduduki peringkat ketiga dalam 10 penyakit terbanyak. Penyebab

Page 3: BAB I1

3

Hipertensi di Kalimantan Selatan disebabkan karena kurangnya kesadaran

masyarakat tentang bahaya Hipertensi sehingga faktor – faktor yang

menyebabkan Hipertensi terabaikan (Anonim, 2011).

Berdasarkan data yang didapat di Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin, penyakit Hipertensi menduduki peringkat kedua setelah

ISPA selama tiga tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2010 sebanyak

3.966 orang, tahun 2011 sebanyak 4.447 orang, dan tahun 2012 sebanyak

4.480 orang, terjadi peningkatan 12% dari tahun 2010 sampai 2012.

Penderita Hipertensi terbanyak adalah pada usia 45 – 54 tahun dan

berjenis kelamin wanita (Depkes, 2013)

Pada tahun 2013, di Banjarmasin terdapat 60844 kasus Hipertensi.

Hipertensi menduduki peringkat Kedua setelah ISPA dan setiap tahunnya

terjadi peningkatan sebanyak 10%. Masyarakat lebih memfokuskan pada

bahaya penyakit menular, padahal penyakit tidak menular tidak kalah

berbahaya. (Depkes, 2013).

Berdasarkan data laporan tahunan data kesakitan (LB1) tahun 2013

di Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin didapat data 1979 kasus hipertensi.

(Depkes, 2013). Sedangkan berdasarkan studi pendahuluan ...Juni 2014 ,

terhadap 10 orang penderita hipertensi ternyata didapatkan data bahwa ada

6 orang penderita hipertensi tidak tahu bahwa pola makan dapat

menyebabkan hipertensi. 4 orang penderita hipertensi tahu bahwa pola

makan dapat menyebabkan hipertensi.

Page 4: BAB I1

4

Berdasarkan data tersebut maka, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita

Hipertensi Tentang Pola Makan di Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin”

B. Rumusan Masalah

Faktor penyebab Hipertensi yang sering dirasakan di negara –

negara maju pada umumnya karena pola hidup (life style) yang kurang

sehat, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, kurangnya aktivitas

fisik, dan mengkonsumsi makanan tinggi garam dan berlemak (Anonim,

2011 dalam Muhammad Wahyu,2013).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka menjadi pokok

permasalahan adalah: “Bagaimana Pengetahuan Penderita Hipertensi

Tentang Pola Makan di Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan penderita Hipertensi tentang pola

makan di Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan masukan atau

sumbangan pengembangan ilmu keperawatan untuk meningkatkan

derajat kesehatan pada penderita hipertensi.

Page 5: BAB I1

5

2. Secara Praktis

a. Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan bagi (tempat penelitian) untuk

lebih memberikan pemahaman kepada pasien hipertensi

agar pengobatan berhasil.

b. Bagi Penderita Hipertensi

Diharapkan sebagai penambah pengetahuan penderita

hipertensi tentang pola makan agar pegobatan hipertensi

berhasil.

c. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti yang paling utama adalah

sebagai pengalaman dalam proses belajar di Akademi

Keperawatan Pandan Harum Banjarmasin dan salah satu

syarat Akademik guna menyelesaikan tugas ujian akhir

program DIII Keperawatan Pandan Harum Banjarmasin.