bab i-v.doc

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan mengenai proses sosial sangatlah penting karena dengan adanya pengetahuan tentang proses ini berarti memungkinkan seseorang memperoleh pengertian mengenai segi dinamis dari suatu masyarakat atau gerak dari masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian proses sosial yang ada di masyarakat? 2. Apa pengertian interaksi sosial yang ada di masyarakat? 3. Apa saja yang mempengaruhi terjadinya kedua hal tersebut? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian proses sosial yang terjadi di masyarakat. 2. Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. 3. Untuk mengeahui faktor yang mempengaruhi terjadinya proses sosial dan interaksi sosial.

Upload: dian-hardiyanti-ningrum

Post on 09-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan mengenai proses sosial sangatlah penting karena dengan adanya pengetahuan tentang proses ini berarti memungkinkan seseorang memperoleh pengertian mengenai segi dinamis dari suatu masyarakat atau gerak dari masyarakat.B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian proses sosial yang ada di masyarakat?

2. Apa pengertian interaksi sosial yang ada di masyarakat?

3. Apa saja yang mempengaruhi terjadinya kedua hal tersebut?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian proses sosial yang terjadi di masyarakat.

2. Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial yang terjadi di masyarakat.

3. Untuk mengeahui faktor yang mempengaruhi terjadinya proses sosial dan interaksi sosial.

BAB II

PEMBAHASANA. Proses Sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila indivudu-individu dan kelompok-kelompok saling bertemu menentukan sistim serta bentuk hubungan tersebut, atau apa yang terjadi bila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola kehidupan yang telah ada. Atau dapat dikatakan bahwa proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama, misalnya saling mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dan hukum dan seterusnya. Inti dari proses sosial yang terjadi pada masyarakat adalah dengan adanya interaksi sosial.Rumusan ini mengandung pengertian:

Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelmppok dengan kelompok lain mengenai bebagai asppek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.

Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.B. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan perbuatan, perilaku atau aksi yang bersifat dinamis dilakukan oleh manusia menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok manusia, maupun antara individu dengan kelompok yang ada di masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Tapi perlu diingat bahwa orang-orang yang bertemu muka saja dan mereka tidak saling berbicara, atau tidak saling menukar tanda-tanda, hal tersebut sudah dapat dikatakan bahwa interaksi sosial telah terjadi karena di dalam tatap muka tersebur masing-masing pihak sadar bahwa ada pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf kedua pihak tersebut disebabkan oleh bau harum misalnya atau bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kedua pihak trsebut ataupun bunyi yang dihasilkan dari caranya berjalan. Dan hal tersebut akan membuat suatu kesan pada pikiran masing-masing pihak tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.Contoh:

Dalam sebuah seminar diundang beberapa perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan tersebut harus mengirim satu utusan atau beberapa utusan sesuai permintaan. Pada waktu utusan dari berbagai perusahaan itu tiba di tempat seminar anggap saja si A adalah seorang perempuan yang salah satu utusan perusahaan, sedangkan si B adalah seorang laki-laki yang merupakan utusan dari perusahaan lainnya. Pada pertemuan awal mereka hanya bertatap muka saja dan tidak saling berbicara, menegur atau berbasa-basi, hal ini sudah dapat dikatakan bahwa interaksi sosial telah terjadi. Hal ini karena masing-masing pihak menyadari bahwa ada pihak lain di dalam ruangan seminar tersebut yang dengan kekhasan pihak lain, yaitu bau perfum si A yang wangi, dan bau parfum tersebut akan membuat suatu kesan pada pikiran masing masing tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya, pada kasus ini kemudian si B mengajak kenalamn si A.Macam tindakan sosial adalah sebagai berikut:

1. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia, tetapi tidak adanya kaitan dengan pribadi.Pada interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia, hal ini terjadi pada kelompok manusia sebagai suatu kesatuan, dimana pribadi tidak terkait.

Suatu contoh yang digambarkan oleh Gillin bersaudara yaitu pada perang dunia kedua yang lalu, tepatnya 7 Desember 1939. Dlaam pertempuran tersebut petroli Perancis telah berhasil menawan 3 prajurit Jerman. Tiga tawanan tersebut langsung dibawa ke garis belakang untuk langsung ditembak mati. Namun ternyata, salah satu dari ketiga tawanan tersebut merupakan salah satu kenalan dari prajurit Perancis yang ditugaskan untuk menembak mereka. Dalam suasana yang tragis keduanya saling berpelukan. Rupanya sebelum perang pecah, keduanya adalah sahabat yang selalu bersaing pada setiap perlombaan bayaran. Secara pribadi mereka berteman, tetapi secara kelompok dalam hal ini kelompok Jerman dan Perancis mereka adalah musuh.2. Interaksi sosial antara individu dan individu lain tetapi masyarakat juga ikut terkait.Biasanya hal ini terjadi terutama apabila terjadi benturan antara kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Suatu contoh dapat digambarkan dengan perbedaan tradisi perkawinan dari berbagai suku yang ada di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu pihak lelaki harus memberikan mas kawin kepada pihak wanita. Karena mas kawin ini merupakan tradisi maka harus dipenuhi. Terkadang mas kawin ini dalam entuk uang yang tidak sedikit, sehingga bagi pihak lelaki yang kurang mampu tidak mungkin dapat memenuhinya. Dalam kasus ini jelas bahwa masyarakat dalam hal ini adalah masalah pribadi (keluarga) tetapi masyarakat (kebudayaan) terlibat dalam persoalan antara lelaki dan wanita tersebut.Selain itu, suatu interaksi sosial hanya dapat terjadi dengan dua syarat seperti di bawah ini:

Adanya kontak sosial

Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama dan tango yang artinya menyentuh, sehingga secara harfiah komunikasi dapat diartikan sebagai menyentuh secara bersamaan. Secara fisik, kontak hanya dapat terjadi jika terjadi hubungan secara badaniah, misalnya bersentuhan dengan salah satu bagian dari tubuh orang lain. Dengan adanya kontak ini, maka dapat dimungkinkan untuk dapat terjadinya interaksi sosial. Namun dengan adanya perkembangan jaman seperti sekarang ini, munculnya perkembangan pesat dalam bidang teknologi dan komunikasi memungkinkan seseorang yang tidak bertemu secara langsung dapat melakukan suatu kontak dengan orang lain atau kelompok lain.

Macam kontak sosial berdasarkan caranya adalah kontak sosial langsung dan kontak sosial tak langsung. Sedangkan berdasar sifatnya, kontak sosial dapat dibagi menjadi kontak sosial antara individu, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Sedangkan dilihat dari bentuknya, kontak sosial terbagi menjadi kontak sosial positif dan negatif. Dan yang terakhir, kontak sosial dipandang dari tingkat hubungannya dapat dibagi menjadi kontak sosial primer dan sekunder. Adanya komunikasi

Salah satu hal yang dapat dimanfaatkan dalam berkomunikasi adalah memberikan pendapat mengenai bagaimana seseorang berperilaku menurut kebanyakan orang yang ada di sekitarnya. Sehingga orang tersebut dapat memberikan interaksi umpan balik dalam bereaksi mengenai hal yang telah disampaikan orang-orang yang memberikan pendapat mengenai dirinya. Meskipun sering terjadi kesalahan dalam memberikan tafsiran, namun komunikasi inilah yang merupakan syarat vital untuk terbentukya suatu interaksi sosial. 1. Unsur-unsur Interaksi Sosial

Interaksi sosial terdiri atas dua unsur, yaitu tindakan sosial dan ketertarikan antar tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan unsur utama dari pembentuk interaksi sosial. Hal ini dapat dilihat dari kata interaksi sosial itu sndiri yang pada dasarnya berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang artinya social interactio. Kata tersebut mengandung arti saling tindak yang dibangun, dipertahankan dan atau diubah oleh dua orang atau lebih.

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah sebuah tindakan yang bermakna, yakni tindakan yang dilakukan seseorang dengan memperhitungkan keberadaan orang lain. Tindakan sosial hanya dilakukan jika berkaitan dengan keberadaan orang lain yang berada di sekitarnya.

Tindakan sosial terbagi menjadi empat tipe utama, yaitu;

a. Tindakan Rasional Instrumental

Tindakan rasional instrumental yang merupakan tindakan sosial yang dilaksanakan seseorang, yang memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai melalui tindakannya. Pelaku dari tindakan ini, selalu memperhitungkan efisiensi dan efektivitas dari setiap pilihan hal yang akan dilakukannya.b. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai

Merupakan tindakan yang bersifat rasional dan juga memepertimbangkan kemanfaatan. Akan tetapi berbeda dengan rasional instrumental, dalam tindakan rasional berorientasi nilai, tujuan tindakan tidak dipersoalkan oleh pelaku. Tanpa harus mempertimbangkan terlebih dahulu, kemanfaatan tujuan diputuskan sebagai hal yang baik, benar dan perlu dicapai dalam kehidupan.c. Tindakan Tradisional

Merupakan tindakan dan cara dalam melakukan sesuatu tanpa mengutamakan kerasionalan. Misalnya perbuatan mencium tangan kedua orang tua sebelum berangkat sekolah.

d. Tindakan Afektif

Merupakan tindakan yang tidak pula mengutamakan kerasionalan. Tindakan ini didasari pada perasaan seperti marah, sedih, senang, cinta atau perasaan-perasaan lainnya2. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

Faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses interaksi adalah faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.

a. Imitasi, merupakan tindakan manusia untuk meniru tingkah laku orang lain yang berada di sekitarnya. Dari sisi positif, imitasi dapat mendorong seseorang unuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun hal negatif dapat juga terjadi, misalnya hal yang diiru adalah tindakan yang menyimpang.Mengenai faktor proses imiasi,erjadi oleh dua fakor psikis pada diri individu yaiu: Bahwa diri individu yang bersangkutan terdapat minat terhadap hal-hal yang akan ditirunya, dan kemudian menimbulkan perhatian besar terhadap hal-hal yang bersangkutan.

Bahwa pada diri individu yang bersangkutan ada anggapan bahwa hal-hal yang diminatinya ada satu nilai yang berharga dan berguna bagi dirinya.b. Sugesti, meripakan proses dimana seseorang menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa mengritik terlebih dahulu. Faktor-faktor yang mempengaruhi sugesti adalh sebagai berikut: Hambatan berfikir, dimana yang memberikan sugesti bersikap berlebih dalam menanamkan pandangan sedangkan penerima tidak diberi pertimbangan-pertimbangan untuk mengambil keputusan.

Keadaan pikiran yang terpecah-pecah, dimana seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan karena suatu proses yang membuat orang tersebut kelelahan dalam berfikir.

Otoritas, yaitu kecenderungan seseorang atau sekelompok orang untuk menerima pandangan-pandangan atau sikap-sikap tertentu dari orang yang dianggap ahli. Mayoritas, yaitu seseorang menerima begitu saja suatu sikap atau pandangan kaena diidukung oleh banyak orang. Will of believe, merupakan sikap menerima pandangan atau sikap orang lain karena sebelumnya di dalam dirinya sudah terdapat sikap atau pandangan yang sama.

c. Identifikasi, keadaan dimana seseorang mulai menyadari bahwa di dalam kehidupan ini ada norma-norma atau peraturan-peraturan yang harus dipenuhi, dipelajari atau ditaatinya. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses identifikasi adalah kondisi yang pada awalnya tidak disadari kemudian terdapatnya suatu hubungan antara suatu motif tidak sadar dengan nilai yang menjadi sasaran identifikasi. Misalnya ada seorang mahasiswa yang memiliki seorang dosen yang menjadi dosen favoritnya. Mahasiswa tersebut memfavoritkannya karena dosen tersebut memberi kuliah sesuai dengan yang diinginkan oleh mahasiswa tersebut.d. Simpati, merupakan faktor tertariknya seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok orang lain.3. Bentuk-bentuk interaksi sosiala. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif dibedakan menjadi:

1) Kerja sama

Menurut Charles H. Cooley, suatu kerja sama dalam kehidupan sosial dapat terjadi karena adanya dorongan adanya kepentingan bersama.

Bergaining process, yaitu adanya tawar menawar atau perjanjian yang dilakukan antara dua atau lebih organisasi.

Co-optation, merupakan proses penerimaan unsur-unsur baru untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi.

Coalition, merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

2) Akomodasi

Merupakan upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai yang mengarah pada kondisi atau keadaan selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut. Bentuk-bentuk akomosi diantaranya adalah:

Coercion, merupakan proses akomodasi yang dilakukan dengan paksaan atau dengan kekerasan karena kekuatan diantara pihak yang bertikai tidak imbang.

Compromise, adanya pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutan yang menjadi sumber ketegangan untuk mencapai penyelesaian terhadap suatu perselisihan.

Arbitration, adanya pihak-pihak yang bertikai tidak sanggup mencapai penyelesaian sendiri, sehingga hadir pihak ke tiga untuk menengahi persoalan pertikaian antar ppihak-pihak yang bertikai.

Mediantion, merupakan penyelesaian pertikaian karena pihak-pihak yang bertikai tidak sanggup mencapai kesepakatan sehingga hadir pihak ketiga. Conculiation, merupakan usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang saling bertikai untuk mencapai tujuan bersama. Toleration, merupakan akomodasi yang tidak direncanakan tiap orang yang memiliki keinginan untuk sebisa mungkin menghindari perselisihan. Stalamate, merupakan akomodasi dimana pihak-pihak yang berselisih mempunyai kekuatan yang imbang sehingga berhenti dengan sendirinya. Adjudication, merupakan akomodasi dengan cara menyelesaikan perkara lewat pengadilan oleh pihak-pihak yang saling bertikai.Tujuannya dilakukan akomodasi yaitu sebagai berikut:

Mengurangi perbedaan paham, pertentangan politik, atau permusuhan antar kelompok, seperti suku, ras, dan kelompok kepentingan lain.

Mencegah terjadinya ledakan konflik yang berupa benturan antar kelompok.

Menyatukan dua kelompok atau lebih yang terpisah-pisah untuk mencapai persatuan dan kesatuan.

Mengupayakan terjadinya proses pembauran antar suku, etnis atau ras, antar agama, antar golongan.3) Asimilasi

Merupakan poses sosial yang ditandai oleh adanya upaya mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau antar kelompok sosial yang diikuti pula dengan usaha untuk mencapai kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan bersama.

Syarat asimilasi adalah:

Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.

Masing-masing individu yang merupakan warga dari kelompok yang saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama.

Kebudayaan-kebudayaan dari sekelompok manusia yang masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:

Toleransi.

Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.

Suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat persamaan dalam unsur kebudayaan.

Perkawinan campuran (amalgation).

Adanya musuh bersama dari luar.

Faktor penghalang terjadinya asimilasi:

Terisolasi golongan tertentu di dalam.

Kurangnya pengetahuan tentang keudayaan yang dihadapi.

Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.

Perasaan superioritas kebudayaan golongan tertentu.

Perbedaan rasial.

Perasaan kekelompokkan yang kuat (in group feeling).

Golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan penguasa.

Perbedaan kepentingan.

b. Interaksi Sosial Disasosiatif1) Persaingan (competition), merupakan proses saling berebut untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian publik dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa ancaman atau kekerasan.Bentuk-bentuk persaingan: Persaingan di bidang ekonomi.

Persaingan di bidang kebudayaan.

Persaingan dalam bidang kedudukan dan peranan tertentu.

Persaingan rasial.

Fungsi persaingan:

Sebagai alat untuk mengadakan seleksi sosial.

Untuk menyaring warga atau golongan yang akhirnya menghasilkan pembagian kerja yang efektif.2) Kontravensi

Proses sosial antara persaingan dan pertentangan pertentangan yang ditandai oleh gejala-gejala ketidak pastian tentang diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang tersembunyi, kebencian atau kkeragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.Bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker adalah sebagai berikut:

Proses umum kontravensi meliputi perbuatan, penolakan, perlawanan, gangguan-gangguan, protes, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain.

Bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, selebaran, memfitnah, dan sebagainya.

Kontravensi yang bersifat rahasia diantaranya seperti menggosipkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat dan sebagainya.

Kontravensi yang bersifat taktis seperti mengejutkan pihak lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.Tipe-tipe kontravensi:

Kontrovensi antar golongan dalam suatu masyarakat.

Antagonisme keagamaan.

Kontravensi intelektual.

Oposisi moral.3) Pertentangan atau pertikaian (conflic)

Proses sosial dimana masing-masing pihak yang berinteraksi berusaha untuk saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena berbagai alasan seperti rasa benci atau rasa permusuhan.Penyebab terjadinya permasalahan konflik adalah sebagai berikut:

Perbedaan antar perorangan atau antar kelompok.

Perbedaan kebudayaan.

Bentrokan antar kepentingan.

Perubahan-perubahan sosial.

Bentuk-bentuk pertentangan: Pertentangan pribadi

Pertentangan rasial

Pertentangan antar kelas sosial

Pertentangan antar golongan atau antar kekuatan politik

Pertentangan internasionalBAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Badrujaman, A. Sosiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

File.upi.edu. Proses-proses Sosial. In http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/POKOK_MATERI_SOSIOLOGI,_ELLY_M/2._PROSES_SOSIAL_SKL.pdf. Diakses pada 02 April 2014, 19.57.

Gunadarma. Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab3_proses-proses_sosial_dan_interaksi_sosial.pdf. Diakses pada 02 April 2014 Pukul 20.00 WIB.

http://sergu.unimed.ac.id/konten/download/2013download/modulplpg2013/15_Modul%20Sosiologi%202013.pdf