bab i meningitis tuberkulosis a
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Bab i Meningitis Tuberkulosis A
1/5
1
MENINGITIS SEROSA (MENINGITIS TUBERKULOSIS)
1. DEFINISIMeningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) adalah radang selaput otak akibat
komplikasi tuberkulosis primer. Secara histologis merupakan meningoensefalitis
(tuberkulosis).1
2. EPIDEMIOLOGIInsidensi berkaitan dengan banyaknya kasus TBC, WHO (2003) mencatat 8 juta
orang terjangkit TBC dengan 2 juta diantaranya meninggal.2 WHO pada 2009 menyatakan
Meningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) terjadi pada 3,2% kasus tuberkulosis, 83%
diantaranya berasal dari tuberkulosis pulmonal.3
3. ETIOLOGIDisebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, tipe paling sering yaitu tipe
Hominis, jarang yang disebabkan oleh tipe Bovinum atau Aves.2
4. FAKTOR RESIKOMeningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) merupakan komplikasi dari proses
penyakit tuberkulosis ekstra kranial, sehingga faktor resikonya sama dengan
tuberkulosis paru maupun tempat lain, antara lain:
a. Sistem imun yang lemah.
b. daerah-daerah dengan insidensi tuberkulosis tinggi.
c. Sosio ekonomi rendah.
d. rendahnya higienitas.3
5. PATOFISIOLOGIMeningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) selalu terjadi sekunder dari proses
tuberkulosis dengan fokus primer di luar otak. Fokus primer tersering adalah di paru,
tetapi juga bisa pada kelenjar getah bening, tulang, sinus paranasal, traktus
gastrointestinal, ginjal, dan lain-lain.2
TB paru milier jauh lebih sering menyebabkan Meningitis serosa (Meningitis
tuberkulosis) dibandingkan TBC jenis lain.4 Terjadinya meningitis bukan karena
-
7/31/2019 Bab i Meningitis Tuberkulosis A
2/5
2
hematogen langsung, tapi hematogen melalui pembentukan tuberkel-tuberkel kecil
(beberapa mm-1cm) berwarna putih, terdapat pada permukaan otak dan sumsum tulang
belakang. Tuberkel tersebut selanjutnya melunak, pecah dan masuk ke dalam ruang
subaraknoid dan ventrikel sehingga terjadi peradangan difus.2 Saat tuberkel (fokus
Rich) pecah ke ruang sub arachnoid space, timbul gejala meningitis. Berbeda dengan
abses dan hematoma, fokus Rich tidak bisa pecah ke dalam ventrikel.4
6 . DIAGNOSIS
Diagnosis didapatkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
neurologi dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis dapat diketahui adanya trias
meningitis yaitu nyeri kepala dan demam,sedangkan tanda rangsang meningeal (kaku
kuduk, Brudzinsky I dan II dan Kerniq) dapat menyusul beberapa minggu kemudian.5
Perjalanan penyakit Meningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) memperlihatkan 3
stadium, yaitu:
1. Stadium I (Stadium awal) Gejala prodromal non spesifik yaitu apatis,irritabilitas, nyeri kepala ringan, malaise, demam, anoreksia, muntah, dan nyeri
abdomen.
2. Stadium II (Intermediate) Gejala menjadi jelas ditemukan drowsy perubahanmental, tanda iritasi meningen, kelumpuhan saraf III, IV, VI.
3. Stadium III (Stadium lanjut) Penderita mengalami penurunan kesadaranmenjadi stupor atau koma, kejang, gerakan involunter, dan dapat ditemukan
hemiparesis.2
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain:
1. Laboratorium rutin2. Pemeriksaan foto rontgent thoraks.23. Tes tuberculin4. Pemeriksaan CSS.55. Mikrobiologi dengan cara kultur CSS.56. PCR.7. CT scan dan MRI.5
-
7/31/2019 Bab i Meningitis Tuberkulosis A
3/5
3
7 . DIAGNOSIS BANDING
Gejala pada seluruh tipe meningitis hampir sama, sehingga baku standar dari
diagnosis merupakan pemeriksaan CSS dari lumbal pungsi. Berikut adalah perbedaandari berbagai jenis meningitis:
AgenOpeningPressure
Hitung-
jenis per
mL
Glukosa
(mg/dL)
Protein
(mg/dL)Mikrobiologi
Meningitis
bakterial
200-300 100-
5000;
>80%
PMN
100 60% ditemukan
penyebab spesifik pada
pewarnaan Gram 80%
pada kultur
Meningitis
virus
90-200 10-300;
limfosit
Normal,
menurunpada
LCM
dan
mump
Normal
tapi biasmeningkat
sedikit
Isolasi virus, PCR
assays
Meningitis
tuberculosis
180-300 100-500;
limfosit
menurun
100
Pewarnaanacid-fast
bacillus,PCR
Meningitis
Cryptococcus
180-300 10-200;
limfosit
Menurun 50-200 Tinta India,
cryptococcal antigen,
kultur
90-200 limfosit Normal meningkat
sedikit
negatif
Angka normal 80-200 0-5;
limfosit
50-75 15-40 Penemuan negatif
8 . PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan menggunakan tuberkulostatika dan kortikosteroid. Pada umumnya
digunakan triple drugs, yaitu INH dengan kombinasi 2 jenis lainnya. Tuberkulostatika
yang dapat ditemukan di Indonesia antara lain:
a.
Isoniazid (INH),b. Rifampisin,c. Pirazinamid,d. Etambutol,e. PAS (Para Amino Salilcylic Acid)f. Streptomisin.Apabila terdapat edema otak, maka diberikan deksametason IV dengan dosis 10
mg/4-6 jam. Selanjutnya diturunkan bertahap hingga 4mg/4 jam. Pemberian
-
7/31/2019 Bab i Meningitis Tuberkulosis A
4/5
4
kortikosteroid IV bertujuan untuk mengurangi eksudat di bagian basal, mencegah
nekrosis, perlengketan dan blok spinal.2
9. PENCEGAHANPencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi BCG (Bacil Calmette-
Guerin) 0,05 ml pada bayi baru lahir.6 Selain itu adalah perbaikan taraf
pendidikan,sosio ekonomi dan gizi memberi peranan yang sangat penting.
10. KOMPLIKASIKomplikasi yang dapat menyertai meningitis tuberculosis dapat bermacam-macam,
yang terberat adalah dapat menyebabkan kematian. Sekuel dapat berupa kejang,
pertumbuhan terhambat, hidrosefalus. SIADH dan hiponatremia meningkatkan resiko
kejang dan oedem otak. Syringomielia dapat muncul beberapa tahun setelah Meningitis
serosa (Meningitis tuberkulosis).5 Komplikasi lain yang perlu diperhatikan adalah
komplikasi yang diakibatkan oleh obat-obatan yang diberikan.
KESIMPULAN
Meningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) adalah radang selaput otak akibat
komplikasi tuberkulosis primer. WHO pada 2009 menyatakan Meningitis serosa
(Meningitis tuberkulosis) terjadi pada 3,2% kasus tuberkulosis, 83% diantaranya berasal
dari tuberkulosis pulmonal.
Kecacatan dan kematian merupakan yang tersering diakibatkan oleh Meningitis
serosa (Meningitis tuberkulosis) dibandingkan meningitis tipe lain. Perjalanan dari
gejala pada Meningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) hingga timbulnya tanda
rangsang meningeal dapat berlangsung selama beberapa minggu. Kecurigaan juga dapat
dimunculkan bila didapatkan tbc milier padda foto thoraks, tanda tbc aktif paru atau
tempat lain dan riwayat dahulu dan keluarga dengan tbc, serta riwayat putus terapi
OAT. Standar untuk menentukan diagnosis adalah analisis CSS.2
Terapi untuk Meningitis serosa (Meningitis tuberkulosis) adalah
tuberkulostatika, kortikosteroid untuk mencegah perlengketan dan mengurangi
peradangan, serta antibiotik untuk pencegahan infeksi nosokomial.
-
7/31/2019 Bab i Meningitis Tuberkulosis A
5/5