bab 6 balance scorecard

11
BAB 6 PENILAIAN KINERJA: BALANCED SCORECARD, SIX SIGMA DAN KONSEP MALCOLM BALDRIGE 6.1 KELEMAHAN ALAT UKUR KEUANGAN Tolak ukur keuangan yang sering di gunakan perusahaan tradisional yang banyak memberikan kelemahan. Hopwood (1972) setelah melakukan studi empiris mengidentifikasi empat kekurangan: 1. Walaupun data-data akuntansi dapat mereflesikan dimensi penting mengenai prestasi manajemen, namun tidak semua dimensi yang relevan dalam kaitanya dengan prestasi seseorang atau organisasi dapat di ungkapkan secara lengkap oleh informasi keuangan. 2. Funsi biaya ekonomi suatu organisasi jarang diketahui dengan akurat dan akuntansi hanya berusaha menyatakan dengan harga taksiran. 3. Data-data akuntansi hanya mampu memberikan informasi tentang hasil suatu kegiatan sedangkan di lain pihak kegiatan manajemen merupakan hasil proses kegiatan sehari-hari sampai dapat di lihat dalam hasil akhir. 4. Pada dasarnya fungsi utama laporan keuangan adalah memberikan evaluasi prestasi suatu organisasi dalam jangka pendek, sementara evaluasi yang lebih lengkap tentunya memerlukan waktu yang lebih lama dan laporan yang lebih lengkap.

Upload: riezxy-maulana-broniezz

Post on 04-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB 6PENILAIAN KINERJA: BALANCED SCORECARD, SIX SIGMA DAN KONSEP MALCOLM BALDRIGE

6.1 KELEMAHAN ALAT UKUR KEUANGAN

Tolak ukur keuangan yang sering di gunakan perusahaan tradisional yang banyak memberikan kelemahan. Hopwood (1972) setelah melakukan studi empiris mengidentifikasi empat kekurangan:

1. Walaupun data-data akuntansi dapat mereflesikan dimensi penting mengenai prestasi manajemen, namun tidak semua dimensi yang relevan dalam kaitanya dengan prestasi seseorang atau organisasi dapat di ungkapkan secara lengkap oleh informasi keuangan.2. Funsi biaya ekonomi suatu organisasi jarang diketahui dengan akurat dan akuntansi hanya berusaha menyatakan dengan harga taksiran.

3. Data-data akuntansi hanya mampu memberikan informasi tentang hasil suatu kegiatan sedangkan di lain pihak kegiatan manajemen merupakan hasil proses kegiatan sehari-hari sampai dapat di lihat dalam hasil akhir.

4. Pada dasarnya fungsi utama laporan keuangan adalah memberikan evaluasi prestasi suatu organisasi dalam jangka pendek, sementara evaluasi yang lebih lengkap tentunya memerlukan waktu yang lebih lama dan laporan yang lebih lengkap.

6.2 KONSEP BALANCED SCORECARD

Menurut Evans (2002) dalam Balanced Scorecard Collaborative bahwa terdapat faktor penghambat dalam implementasi rencana strategis yaitu:

1. Hambatan visi (Vision Barrier) - tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami strategi organisasi mereka hanya sekitar 5% yang memahami (berdasarkan survei).

2. Hambatan orang (people Barrier) banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi organisasi, hanya 25% dari manajer yang memiliki insentif terkait dengan strategi perusahaan.

3. Hambatan sumber daya (Resources Barrier) yaitu tidak mengalokasikan pada hal-hal yang penting dalam organisasi, sekitar 60% organisasi tidak mengkaitkan anggarannya dengan strategi perusahaan.

4. Hambatan manajemen (Management Barrier) manajemen menghabiskan terlalu sedikit waktu untuk strategi organisasi dan terlalu banyak waktu untuk pembuatan keputusan taktis jangka pendek.Balanced Scorecard (BS) yang diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P Norton tahun 1992 meliputi tolok ukur keuangan yang menerangkan akibat dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan suatu organisasi dan dilengkapi dengan tolok ukur operasional terhadap kepuasan pelanggan, proses internal, serta aktivitas inovasi dan perbaikan organisasi. Jadi Balanced Scorecard merupakan suatu framework untuk mengkomunikasikan misi dan strategi kemudian menginformasikan kepada seluruh anggota organisasi tentang faktor-faktor yang menjadi penentu sukses organisasi saat ini dan di masa datang. Balanced Scorecard juga dapat diartikan sebagai suatu konsep manajemen yang membantu manerjemahkan strategi ke dalam tindakan dimana tindakan yang dilakukan harus saling terkait dan menghasilkan hubungan sebab akibat yang menunjukan sebagai pengendali pada satu sisi, menghasilkan suatu hasil akhir atau akibat pada sisi yang lain.6.3 PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD

Terdapat empat perspektif Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan strategi perusahaan yaitu antara lain :

1. Perspektif Finansial (Shareholders-pemegang saham)

2. Perspektif Pelanggan (Customer)3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Prosess)

4. Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Karyawan, Manajemen Dan Organisasi (Learning And Growth)

6.3.1 Perspektif Finansial

Saran-saran keuangan dapat sangat berbeda di tiap-tiap tahapan dan siklus kehidupan bisnis (Business Cycle). Kaplan dan Norton mengidentifikasi 3 tahapan (Kaplan dan Norton):

1. Masa Pertumbuhan (Growth)

Pada tahap ini perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik, sehingga dibutuhkan komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa baru, membangun dan mengembangkan fasilitas. Melihat tingkat investas yang tinggi, maka tolok ukur yang dapat digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan/penjualan (growth rate in revenues/sales).

2. Tahap Bertahan (Subtain)Pada tahap ini perusahaan akan mempertahankan pangsa pasar yang ada, ditengah ketatnya persaingan. Tolok ukur yang digunakan seperti pendapatan operasional, besarnya nilai tambah.

3. Panen (Harvest)

Tahap ini menunjukan bahwa produk yang di hasilkan sudah mencapai titik jauh, sehingga yang diperlukan bagaimana caranya meningkatkan pendayagunaan harta-harta perusahaan dalam rangka memaksimalkan arus kas masuk (Cash Inflow).Kaplan dan Norton juga mengemukakan perspektif keuangan yang berorientasi pada profitabilitas, pertumbuhan dan nilai-nilai yang memuaskan pemegang saham. Pendapat ini dibenarkan oleh Weston dan Copeland, dimana terdapat beberapa rasio finansial yaitu:

1. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)Rasio yang mengukur efektivitas manajemen yang berdasarkan hasil pengembalian (Return) terhadap penjualan dan investasi: Net Operating Income, Total asset, Total Capital, Net Income.

2. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratios)Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi atau pasar tempatnya beroperasi: Sales, NOI, EPS, Devident PerShare.

3. Nilai Pemegang Saham (Shareholder Value)

Tolok ukur penilaian untuk mengukur kemampuan manajemen dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham: PER, Market Value Of Equity, Shareholders Return.6.3.2 Pespektif Pelanggan

Perspektif pelanggan terdapat dua kelompok pengukuran yang saling berkaitan:

1. Core Measurement Group adalah seperangkat indikasi yang mengukur Pangsa pasar (market share), perolehan pelanggan (customer acquisition), pelanggan yang dipertahankan (customer retention), kepuasan pelanggan ( customer statisfaction), kemampuan pelanggan (customer profitability).2. Customer Value Proposition adalah apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai core measurement group yang tinggi. Kondisi ini berhubungan dengan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk atau jasa yang dijual. Terdapat tiga kategori atribut:

a. Product/Service attributes (Atribut-atribut produk) meliputi atribut fungsi (seberapa jauh produk yang dibeli berdaya guna bagi pelanggan), harga (tingkat harga di banding pesaing), mutu.

b. Customer Relationship (Hubungan dengan pelanggan) adanya komunikasi yang intens antara perusahaan dengan konsumen dalam berbagai bentuk.c. Image and Reputation (Citra dan reputasi) menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan.

6.3.3 Pespektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal terkait dengan perspektif rantai nilai (Generikc Value Chain Model) yang diperkenalkan oleh Michael E Porter dan berakhir pada tujuan perusahaan adalah kepuasan pelanggan. Pengukuran terhadap perspektif ini terdiri:

1. Proses Inovasi

Faktor inovasi merupakan bagian penting yang membedakan Balanced Scorecard dengan alat ukur tradisional.

2. Proses Operasi

Proses opersi perusahaan mencerminkan aktivitas yang dilakukan perusahaan yang dimulai sejak adanya pemerintahan order dari pelanggan sampai dengan saat produk atau jasa tersebut dikirimkan pada pelanggan. Proses operasi terdiri dari:

a. Proses Pembuatan Produk dan Jasa terdiri dari inboud logistic (penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran bahan mentah sampai dengan bahan dapat digunakan dalam proses produksi) dan operation (proses pembuatan produk) dengan mengggunakan konsep Activity Based Management (ABM) yang membagi aktivitas dengan bernilai tambah dengan tidak nernilai tambah.b. Proses Penyampaian Produk /Jasa pada Pelanggan yang dibagi menjadi: Aktivitas outbound logisticsSecara rinci aktivitas ini akanmelewati penyimpanan barang jadi, pemrosesan order, pengangkutan barang dan sebagainya.

Aktivitas Penjualan dan Pemasaran

Merupakan aktivitas yang dilakukan dansekaligus menyediakan sarana sehingga pelanggan dapat membeli barang atau jasa tersebut.

3. Proses Pelayanan Purna Jual

Termasuk dalam proses ini adalah garansi dan aktivitas perbaikan, proses pembayaran jika pelanggan menggunakan kartu kredit serta perlakuan untuk barang yang dikembalikan atau rusak.

6.3.4 Perspektif Proses Belajar Dan Berkembang

Proses ini hanya dapat dicapai apabila perusahaan melibatkan mereka yang langsung terkait dalam proses bisnis internal. Dalam kaitannya dengan kemampuan para pekerja, terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan:

1. Kepuasan Pekerja

Beberapa elemen dalam employee satisfaction adalah: Keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pengakuan, akses untuk memperoleh informasi, dorongan aktif untuk melakukan kreativitas dan inisiatif, dukungan atasan.

2. Retensi Pekerja

Adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja terbaiknya untuk terus bekerja dan berprestasi dalam organisasi. Beberapa ukuran seperti tingkat perputaran (turnover) keluar masuknya para pegawai, nilai tambah per pegawai.

3. Produktivitas Pekerja

Dalam paradigma baru, produktivitas pekerja berpengaruh pada inovasi, perbaikan proses internal dan tingkat kepuasan konsumen.

6.4 INTEGRASI EMPAT PERSPEKTIF DAN KEUNGGULAN BALANCED SCORECARDPada dasarnya keempat perspektif balanced scorecard yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan harus saling berintegrasi untuk mendukung rencana strategi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.

Gambar Hubungan sebab akibat dalam empat perspektif

Balanced scorecard (Kaplan dan Norton)

Gambar Integrasi Empat perspektif dalam Balanced Scorecard

(Vincent Gaspersz:2002)

Balanced Scorecard meiliki keunggulan dalam hal cakupan pengukuran yang lengkap dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan non keuangan, kuantitatif, kualitatif obyektif dan subjektif. Dan yang menarik Balanced Scorecard tidak hanya mengukur hasil akhir tapi juga aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir.6.5 KONSEP DASAR SIX SIGMA

Six Sigma merupakan suatu metode atau tekhnik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang diterapkan oleh perusahaan menuju tingkat kegagalan nol (zero defect). Dimana six sigma merupakan sistem manajemen kualitas yang memiliki target kinerja dramatik 3,4 DPMO (Defect per million opportunities) atau tingkat kapabilitas proses 6 sigma melalui implementasi program peningkatan terus menerus (continuous improvement programs). Tabel Manfaat dari Pencapaian Beberapa Tingkat SigmaTinkat

pencapaian six sigmaDPMOCOPQ

1-sigma691.462 (sangat tidak kompetitif)Tidak dapat dihitung

2-sigma308.538 (rata-rata industri

Indonesia)Tidak daopat dihitung

3-sigma66.80725-40% dari penjualan

4-sigma6.210 (rata-rata industry USA)15-25% dari penjualan

5-sigma2335-15% dari penjualan

6-sigma3,4 (industri keles dunia)