balance scorecard akuntansi

135
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD DENGAN ENAM PERSPEKTIF (STUDI KASUS PT. ARTIFA SUKSES PERSADA) SKRIPSI OLEH: SITI HURIYATUL KAMILAH 109082000153 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: galih

Post on 21-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

akuntansi keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: balance scorecard akuntansi

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD DENGAN

ENAM PERSPEKTIF

(STUDI KASUS PT. ARTIFA SUKSES PERSADA)

SKRIPSI

OLEH:

SITI HURIYATUL KAMILAH

109082000153

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

Page 2: balance scorecard akuntansi
Page 3: balance scorecard akuntansi
Page 4: balance scorecard akuntansi
Page 5: balance scorecard akuntansi

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Siti Huriyatul Kamilah

NIM : 109082000153

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, Saya:

1. Tidak menggunkan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik

karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

JIka dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian

yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah

melanggar pernyataan diatas maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasaqrkan aturan yang

berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 24 April 2014

Yang Menyatakan,

(Siti Huriyatul Kamilah)

Page 6: balance scorecard akuntansi

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama Lengkap : Siti Huriyatul Kamilah 2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 16 November 1991 3. Alamat : Jl. Raden Kimas Hasyim RT. 002/003 Kel Babakan, Legok, Tangerang – Banten 15820 4. Email : [email protected] II. PENDIDIKAN 1. SD Negeri Legok II Tahun 1997 - 2013 2. MTs Nurul Yaqin Tahun 2003 - 2006 3. SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang Tahun 2006 - 2009 III. SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Seminar Oleh BEMJ Akuntansi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

“Pemberantasan Korupsi Bersama KPK”, 9 September 2009. 2. Seminar Nasional oleh Fakultas EKonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, “ Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010. IV. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah : Sayuti 2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Agustus 1948 3. Ibu : Thohiroh 4. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 06 Juni 1950 5. Anak Ke dari : 8 dari 8 bersaudara

Page 7: balance scorecard akuntansi

vii

ABSTRACT

Analysis the Measurement of the Performance of Balance Scorecards With Six Perspective

( Case Study PT. Artifa Sukses Persada )

Progress on technology has changed enterprise management system in facing environmental complex business dramatically. Currently the method of measurement can evaluate performance of companies accurately and thoroughly was required. Performance indicator which combine financial size performance and non financial scorecard named balanced scorecard. Balanced scorecard in general measures the performance of four perspective. The financial perspective perspective, customers perspective, internal business, and perspective growth and learning, developed by adding two new perspective is employees and partnership.

The object of this research is PT. Artifa Sukses Persada. This research used quetionnaire and study of literature as data main. The result of research with the concept of balanced scorecard showed that the company financial performance PT. Artifa Sukses Persada better than previous year. The performance of customer satisfaction PT. Artifa Sukses Persada showing a good value for the attribute satisfaction products and services, corporate image, and relationships. While for the performance of business process internal showing good results in the operation process, and services after sell. Employee satisfaction performance also showed good results for employee capabilities, information system capabilities, and motivation, empowerment and alignment. The increasing number of Partners shows good results in perspective partnership

Overall performance of PT. Artifa Sukses Persada can be considered good. Good management is the reason PT. Artifa Sukses Persada able to improve its performance to fit the vision and mission of the company.

Keywords: balance scorecards, Financial perspective, Customer perspective, Business process Internal perspective, learning and growth perpective, A partnership perspective, employee perspectives, Corporate Performance Measurement

Page 8: balance scorecard akuntansi

viii

ABSTRAK

Analisis Pengukuran Kinerja Balance Scorecard dengan Enam Perspektif

(Studi Kasus PT. Artifa Sukses Persada)

Kemajuan teknologi telah mengubah secara dramatis sistim manajemen perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks. Saat ini dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara tepat dan menyeluruh. Alat pengukur kinerja yang mengkombinasikan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard secara umum mengukur kinerja dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dikembangkan dengan menambahkan dua perspektif baru yaitu karyawan dan kemitraan.

Objek penelitian ini adalah PT. Artifa Sukses Persada. Penelitian ini menggunakan kuisioner dan studi literature sebagai data utama. Hasil penelitian dengan menggunakan konsep balance scorecard menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Artifa Sukses Persada lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kinerja kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada, menunjukkan nilai kepuasan yang cukup baik untuk atribut produk dan jasa, citra perusahaan, dan hubungan. Sedangkan untuk kinerja proses bisnis internal menunjukkan hasil yang baik pada proses operasi, dan pelayanan purna jual. Kinerja kepuasan karyawan juga menunjukkan hasil yang baik untuk kapabilitas karyawan, kapabilitas sistem informasi, dan motivasi, pemberdayaan dan keselarasan. Meningkatnya jumlah mitra menunjukkan hasil yang baik pada perspektif kemitraan.

Kinerja PT. Artifa Sukses Persada secara keseluruhan dapat dikatakan

bagus. Manajemen yang baik adalah alasan PT. Artifa Sukses Persada mampu meningkatkan kinerjanya agar sesuai visi dan misi perusahaan.

Kata kunci: Balance scorecard, perspektif keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses bisnis internal, Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, Perspektif kemitraan, Perspektif karyawan, Pengukuran Kinerja Perusahaan.

Page 9: balance scorecard akuntansi

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Al-Wahab Yang Maha Penganugerah, yang telah

memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan

kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Orang Tua tercinta, yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang,

dukungan, kesabaran serta doa tiada henti yang tertuju hanya untuk ananda,

semoga semakin hari ananda semakin mampu memberikan kebahagian dan

kebanggan.

2. Kakak-kakak tercinta Sobari Adnan, Achmad Erry, Siti Amalia, Vivi Rofiah,

Rosida Komalasari, Iksan, Mulyanah, Betharia, Ahmad Kurnia, Hariri, dan

Lukman . Yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang tiada henti

kepada adinda.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak

berikan selama ini.

4. Ibu Putriesti Mandasari selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang Ibu berikan

selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidangskripsi.

5. Dr. Rini, Ak.,M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Page 10: balance scorecard akuntansi

x

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Hepi Prayudiawan, SE.,Ak., M.M selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

8. Teruntuk Ade Sumarna, terima kasih atas segala dukungan, bantuan, doa, rasa

sayang dan semangat yang selalu tercurahkan kepada penulis.

9. Sahabatku Weri Irma Pamasih, Adhariani Sarah, Risty Sucianingsih,

Helenamarin, Suchi Afhrelia dan Nadia Kartika. Kami dipertemukan dalam ikatan

silaturahmi yang indah. Terima kasih atas doa dan dukungan yang telah

tercurahkan kepada penulis.

10. Sahabatku Aby Fathullah, Ismail Marzuki, Sarudi Putra, Rofiq, Wayan Adithya,

Dhio dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala

dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama ini.

11. Sahabat-sahabat Ezy Fauziya Ulfa, Putri Arum, Agis, Ela, Rahmi dan Kak Lia

yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

12. Akuntansi D Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2009, yang selalu memberikan doa,

dukungan dan semangat kepada penulis. Terima kasih atas keceriaan selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan

memberikan pahala atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, …….Maret 2014

Siti Huriyatul Kamilah

Page 11: balance scorecard akuntansi

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i

Lembar Pengesahan Skripsi ……………………………………………………………. ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ……………………………………...……… iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ……………………………………………………... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah …………………………………………... v

Daftar Riwayat Hidup ………………………………………………………………...… vi

Abstract……………………………………………………………………………………. vii

Abstrak …………………………………………………………………………………… viii

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… ix

Daftar Isi ………………………………………………………………………………..... xi

DaftarTabel ……………………………………………………………………………… xvi

Daftar Lampiran................................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………………….. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………. 6

1. Tujuan Penelitian ………………………………………………….... 6

2. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

A. Kerangka Teoritis ……………………………………………………...... 8

1. Sistem Pengukuran Kinerja ………………………………………… 8

a. Pengertian Sistem ………………………………………………. 8

b. Pengertian Pengukuran Kinerja ………………………………... 10

Page 12: balance scorecard akuntansi

xii

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja …………………... 12

2. Penilaian Kinerja ……………………………………………………. 13

3. Manfaat Pengukuran Kinerja ……………………………………….. 15

a. Pengukuran Kinerja Secara Tradisional ………………………... 15

b. Pengertian Laporan Keuangan …………………………………. 16

c. Tujuan Laporan Keuangan ……………………………………... 18

d. Komponen Laporan Keuangan ………………………………… 20

e. Analisis Rasio ………………………………………………….. 22

B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard ………………….. 23

1. Pengertian Balance Scorecard ……………………………………… 23

2. Sejarah Pekembangan Balance Scorecard …………………………. 24

3. Keuntungan Balance Scorecard……………………………………. 26

4. Langkah-langkah Menggunakan Balance Scorecard ……………..... 27

5. Komponen-komponen Balance Scorecard ...………………….......... 28

a. Perspektif Keuangan ………………………………………….... 28

b. Perspektif Pelanggan …………………………………………... 29

c. Perspektif Proses Bisnis Internal ………………………………. 34

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ……………………. 35

e. Perspektif Karyawan ………………………………………….... 37

f. Perspektif Kemitraan ………………………………………….... 39

C. Penelitian Terdahulu …………………………………………………….. 40

D. Kerangka Pemikiran …………………………………………………….. 43

Page 13: balance scorecard akuntansi

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………… 45

B. Metode Pengumpulan Sampel …………………………………………... 45

1. Data Primer …………………………………………………………. 46

a. Penelitian Lapangan ……………………………………………. 46

b. Kuesioner ………………………………………………………. 46

2. Data Sekunder ………………………………………………………. 47

C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………... 47

D. Metode Analisis Data ………………...…………………………………. 47

1. Uji Validitas ……………………………………………………….... 48

2. Uji Reliabilitas …………………………………………………….... 48

3. Deskriptif Kuantitatif ………………………………………………. 49

4. Deskriptif Kualitatif ……………………………………………….... 49

E. Definisi OperasionalVariabel ………………………………………….. 50

1. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis ……………………….. 50

a. Perspektif Keuangan ………………………………………….... 50

b. Perspektif Pelanggan ………………………………………….... 51

c. Perspektif Bisnis Internal ………………………………………. 51

d. Prespektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan …………….. 51

e. Perspektif Karyawan ………………………………………….... 51

f. Perspektif Kemitraan ………………………………………….... 52

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN 54

A. Gambaran Umum Perusahaan …………………………………………... 54

1. Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………….... 54

a. Sejarah Perusahaan …………………………………………….. 54

Page 14: balance scorecard akuntansi

xiv

b. Perkembangan Perusahaan …………………………………….. 56

c. Visa dan Misi PT. Artifa Sukses Persada ……………………… 56

2. Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada …………………….. 57

a. Tanggung Jawab Tiap Divisi dan Tugasnya …………………... 57

1). Direktur ………………………………………………….... 57

2). Sales Marketing ..………………………………………….. 58

3). Accounting…………………………………………………. 58

4). Administrasi .……………………………………………… 58

5). Teknisi …………………………………………………….. 59

6). Adm. Sales ………………………………………………... 59

7). Purchasing ………………………………………………... 59

8). Warehouse and delivery…………………………………... 59

B. Pengukuran Kinerja berdasarkan Balance Scorecard ………………....... 60

1. Perspektif Keuangan ……………………………………………….. 60

a. Rasio Likuiditas …...…………………………………………… 61

b. Rasio Leverage …………………………………………………. 62

c. Rasio Aktivitas …………………………………………………. 64

2. Perspektif Pelanggan ………………………………………………... 66

a. Karakterisktik Responden Kepuasan Pelanggan ………………. 66

b. Uji Validitas Kepuasan Pelanggan ………………………….….. 67

c. Uji Reliabilitas Kepuasan Pelanggan …………………………... 69

d. Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Pelanggan ………………. 70

3. Perspektif Proses Bisnis Internal …………………………………… 74

a. Proses Operasi PT. Artifa Sukses Persada ……………………... 74

b. Layanan Purna Jual PT. Atifa Sukses Persada …………………. 76

Page 15: balance scorecard akuntansi

xv

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan PT. Artifa Sukses Persada

………………………………………………………..,………...…… 77

5. Perspektif Karyawan ………………………………………………... 79

a. Tingkat Perolehan/Pertambahan Karyawan …………...……….. 79

b. Tingkat Retensi Karyawan ………………………………….….. 80

c. Tingkat Kepuasan Karyawan …………………………………... 80

1). Karakteristik Responden Kepuasan Karyawan …………… 81

2). Uji Validitas Kepuasan Karyawan ……………………….. 82

3). Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan ..…………………… 83

4). Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Karyawan …………. 85

6. Perspektif Kemitraan ……………………………………………….. 88

a. Perkembangan Jumlah Mitra ………………………………....... 89

b Nama dan Jenis Perusahaan Mitra …………………………....... 89

BAB V PENUTUPAN 91

A. Simpulan ………………………………………………………………… 91

B. Implikasi ………………………………………………………………… 93

C. Saran …………………………………………………………………….. 94

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 95

Lampiran ………………………………………………………………………………… 99

Page 16: balance scorecard akuntansi

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………………... 44

3.1 Pengukuran Balance Scorecard dengan 6 (enam) Pespektif …………………….. 52

4.1 Tabel Perhitungan CACL ………………………………………………………... 62

4.2 Tabel Perhitungan TLTA ………………………………………………………… 63

4.3 Tabel Perhitungan Turn Over Ratio ……………………………………………… 65

4.4 Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Pelanggan ………………………….. 67

4.5 Hasil Uji Validitas Atribut Produk dan Jasa Pelanggan …………………………. 68

4.6 Hasil Uji Validitas Citra (Image) Perusahaan ……………………………………. 68

4.7 Hasil Uji Validitas Hubungan dengan Pelanggan ……………………………….. 68

4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan …………………………………………………. 69

4.9 Hasil Pengukuran Atribut Produk dan Jasa Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada 70

4.10 Hasil Pengukuran Citra (Image) Perusahaan PT. Artifa Sukses Persada ……….. 71

4.11 Hasil Pengukuran Hubungan dengan Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada ……. 72

4.12 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja Kepuasan

Pelanggan ………………………………………………………………………… 72

4.13 Tingkat Pertambahan Karyawan Baru …………………………………………… 79

4.14 Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Karyawan …………………………... 81

4.15 Hasil Uji Validitas Kapabilitas Karyawan ……………………………………….. 82

4.16 Hasil Uji Validtas Kapabilitas Sistem Informasi ………………………………… 83

4.17 Hasil Uji Validitas Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan Karyawan ……… 83

4.18 Hasil Uji Reliabilitas Karyawan …………………………………………………. 84

Page 17: balance scorecard akuntansi

xvii

4.19 Hasil Pengukuran Kapabilitas Karyawan PT. Artifa Sukses Persada …………… 85

4.20 Hasil Pengukuran Kapabilitas Sistem Informasi PT. Atifa Sukses Persada …….. 86

4.21 Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan PT. Artifa Sukses

Persada …………………………………………………………………………… 87

4.22 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja Kepuasan

Karyawan ………………………………………………………………………… 88

4.23 Perkembangan Jumlah Mitra …………………………………………………….. 89

4.24 Daftar Nama dan Jenis Perusahaan Mitra ……………………………………….. 89

Page 18: balance scorecard akuntansi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Surat Penelitian Skripsi …………………………………………………………... 99

2. Surat Keterangan Penelitian PT. Artifa Sukses Persada …………………………. 101

3. Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada …………………………………... 103

4. Kuesioner Penelitian ……………………………………………………………... 110

5. Jawaban Responden ……………………………………………………………… 115

6. Hasil Pengujian Penelitian ……………………………………………………….. 118

Page 19: balance scorecard akuntansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dunia usaha di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan

teknologi informasi dan ilmu pengetahuan dunia bisnis juga mengalami suatu

perubahan yang semakin kompleks dan semakin kompetitif. Dalam lingkungan bisnis

yang dinamis maka perusahan-perusahaan harus lebih peduli terhadap stategi yang

dijalankan. Perusahaan terus berupaya merumuskan dan menyempurnakan strategi-

strategi bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga memerlukan

pertimbangan terbaik dalam membawa perusahaan menuju masa depan yang lebih baik.

Pertimbangan terbaik hanya bisa dilakukan jika manajemen strategi dilaksanakan secara

komprehensif. Dengan demikian perusahaan harus memiliki kompetensi agar dapat

bertahan hidup dan mampu bersaing.

Agar perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di era globalisasi yang

semakin kompetitif ini maka dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang lebih

komprehensif. Perusahaan harus dapat menghubungkan antara strategi jangka panjang

dan strategi jangka pendek serta melakukan perbaikan secara terus menerus untuk dapat

memiliki keunggulan dalam bersaing.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui efektif atau tidaknya

strategi yang telah digunakan selama ini adalah dengan cara mengukur kinerja

perusahaan. Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting

dalam perusahaan, karena selain berfungsi menilai keberhasilan perusahaan,

Page 20: balance scorecard akuntansi

2

pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi pada

periode yang lalu (Srimindati, 2004).

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam

perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran

kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam

perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang

layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan

sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode lalu dan menilai apakah strategi yang

ditetapkan telah dilaksanakan tepat pada sasaran dan tujuan jangka pendek maupun

jangka panjang perusahaan.

Metode penilaian kinerja menggunakan laporan keuangan memang cara termudah

dalam menilai kinerja manajemen. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan

gambaran yang rill mengenai keseluruhan keadaan perusahaan karena tidak

diperhatikan hal-hal lain diluar sisi finansial misalnya sisi pelanggan yang merupakan

fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda

penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan dan Norton,1996).

Pengukuran kinerja yang hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran keuangan

tidaklah cukup dan faktanya dapat menjadi disfungsional karena beberapa alasan.

Pertama hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan

kepentingan jangka panjang perusahaan. Kedua, manajer unit bisnis mungkin tidak

mengambil tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, guna

memperoleh laba jangka pendek. Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai

Page 21: balance scorecard akuntansi

3

salah satunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi antara manajer unit bisnis dengan

manajer senior. Keempat, pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer

untuk memanipulasi data (Anthony dan Govindarajan, 2001).

Pengukuran kinerja perusahaan yang terlalu ditekankan pada sudut pandang

finansial sering menghilangkan sudut pandang lain yang tentu saja tidak kalah

pentingnya. Seperti pengukuran kepuasan pelanggan dan proses adaptasi dalam suatu

perubahan sehingga dalam suatu pengukuran kinerja, diperlukan suatu keseimbangan

antara pengukuran kinerja finansial dan pengukuran kinerja non finansial.

Keseimbangan antara pengukuran kunerja finansial dan non finansial ini akan dapat

membantu perusahaan dalam mengetahui dan mengevaluasi kinerja secara keseluruhan

(Ciptani, 2000).

Menilai kinerja perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dapat

menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan

mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan. Sebaliknya,

kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena

perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk

mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur

kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek yaitu aspek keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan berkembang

(Mutasowifin, 2002).

Perspektif lain yang dijadikan alat ukur dalam balance scorecard adalah perspektif

pelanggan yaitu mengidentifikasi bagaimana kondisi pelanggan mereka dan segmen

Page 22: balance scorecard akuntansi

4

pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor mereka.

Perspektif proses bisnis internal perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk

menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan

dan juga para pemegang saham. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan

karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan

karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan dengan

memberikan pelatihan dan pembelajaran akan meningkatkan pula kemampuan

karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan

tujuan perusahaan.

Balance scorecard dalam penilaian kinerjanya telah memenuhi kriteria yaitu

dengan melihat dari seluruh aspek yang ada di perusahaan baik aspek keuangan maupun

yang bersifat nonkeuangan sehingga perusahaan maupun pemegang saham

mendapatkan gambaran mengenai keseluruhan kondisi perusahaan dalam

pencapaiannya baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Keempat perspektif yang telah disebutkan diatas ini menawarkan suatu

keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu hasil yang

diinginkan, pemicu kerja, dan tolok ukur kinerja. Jadi balance scorecard adalah alat

yang menyediakan kepada para manajer pengukuran kompherensif bagaimana

organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini

menjelaskan bagaimana aset intangible dimobilisasi dan dikombinasikan dengan aset

Page 23: balance scorecard akuntansi

5

tangible untuk menciptakan proposisi nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial

yang lebih unggul (Kaplan dan Norton, 2000).

Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan

aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balance scorecard. Dengan

demikian metode balance scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur

bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap

mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Serta

menunjukkan bagaimana perusahaan menyempurnakan prestasi keuangannya demi

keberlangsungan usaha (Tunggal, 2002).

Balance scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran perusahaan dapat

menggunakan balance scorecard sebagai dasar untuk mengatur kerangka kerja untuk

proses manajemen mereka. Perusahaan dapat membangun balance scorecard mula-

mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk mendapatkan klarifikasi, konsensus,

dan fokus terhadap strategi mereka, lalu mengkomunikasikan strategi tersebut kepada

seluruh anggota perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas serta melihat kelebihan yang dimiliki Balance

Scorecard, maka peneliti tertarik untuk menilai kinerja suatu perusahaan kedalam

skripsi yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Balance Scorecard dengan

enam perspektif (Studi Kasus PT. Artifa Sukses Persada) ”.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Sapardianto (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah;

Page 24: balance scorecard akuntansi

6

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan pada

PT. Arftifa Sukses Persada sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan sampel

karyawan dan pelanggan dari PT.Trustco Insan Mandiri Samarinda.

2. Penelitian sebelumnya hanya menggunakan BSC dengan empat perspektif yaitu

keuangan, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun

pada penelitian ini menggunakan BSC dengan enam perspektif yaitu keuangan,

pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, keanggotaan/

karyawan, dan perspektif yang terakhir adalah kemitraan. Dua perspektif tersebut

didapat dari jurnal Wardani et. al. (2012) yang berjudul Analisis Balance

scorecard pada Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu Motor Jakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan yang akan diteliti

pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja perusahaan PT. Artifa

Sukses Persada menggunakan penerapan Balance Scorecard dengan enam perspektif

yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan

pertumbuhan, karyawan dan kemitraan?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

pengukuran kinerja perusahaan PT. Artifa Sukses Persada melalui metode balance

scorecard dengan enam perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses

Page 25: balance scorecard akuntansi

7

bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, karyawan dan perspektif

kemitraan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini bagi beberapa pihak dari

penelitian mengenai pengaruh penerapan Balance scorecard pada perusahaan,

antara lain :

a. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh

pemahaman, pengalaman dan wawasan tentang pengukuran kinerja

menggunakan metode Balance scorecard pada perusahaan.

b. Bagi perusahaan, dapat melakukan koreksi untuk memperbaiki,

mempertahankan, dan menigkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila

ada kelemahan dan kekurangan pada pengukuran kinerja perusahaan.

c. Bagi civitas akademia, sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya

mengenai pengukuran kinerja perusahaan menggunakan metode analisis

Balance scorecard yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta, khususnya bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi

Page 26: balance scorecard akuntansi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Sistem Pengukuran Kinerja

a. Pengertian Sistem

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang sistem. Penulis mengambil beberapa

definisi berikut: Menurut Havery (2009) sistem adalah prosedur logis dan rasional

untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan dengan satu

dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan

dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Jogianto (2005) bahwa sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang

betul-betul ada ada terjadi.

Menurut Mulyadi (2001) yang dimaksud dengan sistem adalah “Sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas,

maka dapat dikatakan bahwa sistem merupakan kumpulan dari suatu prosedur

logis dan rasional yang dirancang dan memiliki keterkaitan dalam berinteraksi

untuk mencapai suatu kesatuan dan mencapai tujuan yang dari sistem tersebut.

Sistem terdiri dari unsur-unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya

untuk mencapai tujuan yang sama.

Page 27: balance scorecard akuntansi

9

Sistem memiliki karakteristik dan sifat-sifat tertentu, hal tersebut

dikemukakan oleh Jogianto (2005) yakni :

1) Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang dalam artian saling bekerja dama dalam membentuk satu

kesatuan.Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatru sistem

dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup dari

sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun

yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi.

4) Penghubung sistem

Penghubung sistem merupakan suatu media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penguhubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke

subsistem yang lainnya, sehingga dapat berintegrasi dan membentuk suatu

kesatuan.

Page 28: balance scorecard akuntansi

10

b. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pada dasarnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam beberapa

pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian pekerjaan,

sementara sebahagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agar terdapat kejelasan

mengenai kinerja, berikut akan disampaikan beberapa pengertian kinerja.

Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang

menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan

yang paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan,

berbagai asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan

membentuk serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak

berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat

kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode

tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau

sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama (Rivai dan Basri, 2004).

Bernardin dan Russel (1998) Kinerja dapat didefinisikan sebagai berikut

:“performance is defined as the record of outcomes produced on a spesified

job function or activity during a time period”. Yaitu Kinerja cenderung dilihat

sebagai hasil dari suatu proses pekerjaan yang pengukurannya dilakukan

dalam kurun waktu tertentu.

Page 29: balance scorecard akuntansi

11

Menurut Mulyadi (2007) “Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau

unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan

sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”. Dari kedua pendapat ini,

terlihat bahwa kinerja dilihat dari baik tidaknya aktivitas tertentu untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan.

Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka

pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian

tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

dengan moral dan etika. (Rivai dan Basri, 2004)

Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara

pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh

kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap

pekerjaannya, Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa

jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.

Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan

penilaian kinerja.

Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja

yang paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan

komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan

sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan

untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk

Page 30: balance scorecard akuntansi

12

membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja

menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana

kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai

tujuan yang ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut

Armstrong (1998) adalah sebagi berikut:

1) Faktor individu (personal factors)

Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.

2) Faktor kepemimpinan (leadership factor)

Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan

yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.

3) Faktor kelompok / rekan kerja (team factor)

Faktor kelompok atau rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan

yang diberikan oleh rekan kerja.

4) Faktor sistem (sistem factor)

Faktor sistem berkaitan dengan sistem/ metode kerja yang ada dan fasilitas

yang disediakan oleh organisasi.

5) Faktor situasi (contextual/situasional factor)

Faktor sistem berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan.baik

lingkungan internal maupun eksternal.

Page 31: balance scorecard akuntansi

13

Faktor-faktor yang telah disampaikan oleh Amstrong, terdapat beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Faktor-faktor ini

perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan organisasi jika pegawai

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal.

2. Penilaian Kinerja

Setiap organisasi pada dasarnya telah mengidentifikasi bahwa perencanaan

prestasi dan terciptanya suatu prestasi organisasi mempunyai kaitan yang sangat

erat dengan prestasi inidvidual para pegawai. Oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa prestasi kerja organisasi merupakan hasil dari kerjasama antara pegawai

yang bersangkutan dengan organisasi dimana pegawai tersebut bekerja. Untuk

menapai prestasi yang diinginkan, tujuan yang diinginkan, standar kerja yang

diinginkan , sumber daya pendukung, pengarahan, dan dukungan dari manajer

lini pegawai yang bersangkutan menjadi sangat vital. Selain itu sisi motivasi

menjadi aspek yang terlihat dalam peningkatan prestasi kerja.

Mondy dan Noe (1990) mendefinisikan penilaian prestasi kerja sebagai :

“Suatu sistem yang bersifat formal yang dilakukan secara periodik untuk

mereview dan mengevaluasi kinerja pegawai”. Sedangkan Irawan (1997)

berpendapat bahwa penilaian prestasi kerja adalah”Suatu cara dalam melakukan

evaluasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu

yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan

secara berkala.

Page 32: balance scorecard akuntansi

14

Sedangkan Stewart dan Stewart (1977) menyatakan bahwa penilaian kinerja

dimaksudkan untuk:

a. Memberikan feedback bagi pegawai. Agar efektif, maka masukan yang

diberikan kepaada pegawai harus jelas artinya tepat sasaran.

b. Manajemen by Objective. Manajer menentukan target dan tujuan yang harus

dicapai oleh setiap bawahan, target dan tujuan tersebut harus disetujui oleh

kedua belah pihak, dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan pada hal-hal yang

sudah disetujui bersama.

c. Salary review. Hasil dari penilaian digunakan untuk menentukan apakah

seseorang akan mendapatkan kenaikan atau penurunan gaji.

d. Career counselling. Dalam pelaksanaan penilaian, manajer mempunyai

kesempatan untuk melihat kemungkinan perjalanan karir pegawai, salah

satunya bisa melalui pengiriman pegawai kedalam program diklat.

e. Succsession planning. Penilaian pegawai dapat membantu manajer dalam

membuat daftar pegawai yang memiliki keterampilan dan kemampuan

tertentu, sehingga jika ada posisi yang kosong, manajer bisa dengan cepat

menunjuk seseornag untuk menggantikan posisi yang telah kosong.

f. Mempertahankan keadilan. Adalah suatu hal yang wajar jika seseorang lebih

menyukai seseorang dibanding orang lain. Penilaian pegawai dapat

mengurangi terjadinya hal tersebut misalnya dengan cara melibatkan atasan

langsung untuk ikut secara acak dalam proses penilaian.

g. Penggantian pemimpin, sistem penilaian pegawai dapat mengurangi beban

pekerjaan manajer baru yang tidak tahu menahu kondisi dan kompetensi

Page 33: balance scorecard akuntansi

15

pegawainya. Data yang ada dalam dokumen penilaian dapat digunakan

sebagai informasi yang penting untuk mengetahui kompetensi dan mengenal

bawahan lebih cepat dan mungkin akurat.

3. Manfaat Pengukuran kinerja

a. Pengukuran kinerja secara tradisional

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran

kinerja seorang pegawai. Ukuran kinerja yang digunakan dalam manajemen

tradisional adalah ukuran keuangan, karena ukuran keuangan ini mudah

dilakukan dan tidak melakuan pengukuran dengan menggunakan banyak

perspektif . Kinerja lain, seperti peningkatan kepercayaan customer terhadap

layanan jasa perusahaan, peningkatan kompetensi dan komitmen personal,

kedekatan hubungan pegawai dengan pemasok, dan peningkatan cost

effectiveness proses bisnis digunakan untuk melayani customer diabaikan oleh

manajemen karena sulit pengukurannya. Sehingga banyak kesalahan berpikir

di dalam manajemen tradisional (Lasdi, 2002).

Penilaian dengan pengukuran kinerja secara tradisional berdasarkan

kinerja keuangan atau yang biasa disebut pengukuran kinerja tradisional

menekankan pengukuran kinerja perusahaan melalui perhitungan

menggunakan rasio-rasio keuangan. Horne dan Wachowicz 1997 berpendapat

rasio-rasio keuangan yaitu:

1) Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Page 34: balance scorecard akuntansi

16

2) Rasio Utang, yaitu rasio yang menunjukkan batasan dimana perusahaan

didanai oleh utangnya.

3) Rasio Pencakupan, merupakan rasio yang menghubungkan biaya keuangan

perusahaan dengan kemampuan untuk membayar biaya tersebut.

4) Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur keefektifan perusahaan dengan

menggunakan aktiva yang dimilikinya.

5) Rasio Laba, merupakan rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan

dan investasi.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2003), mengandalkan aspek finansial

saja tidak cukup, bahkan bisa jadi tidak berguna karena beberapa alasan, yaitu:

1) Hal itu mendorong kegiatan jangka pendek yang tidak termasuk

kepentingan jangka panjang perusahaan.

2) Manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan tindakan yang berguna

untuk jangka panjang, untuk memperoleh laba jangka pendek.

3) Menggunakan profit jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat

mengganggu komunikasi antara manajer unit bisnis dan manajer senior.

4) Pengendalian finansial yang ketat bisa memotivasi manajer untuk

memanipulasi data.

b. Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2004) . Pihak

ekstern perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan

Page 35: balance scorecard akuntansi

17

suatu alat dalam upaya membuat keputusan yang rasional yang mampu

menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang

bersangkutan. Berikut merupakan pengertian laporan keuangan dari beberapa

ahli, antara lain

Harahap (2006) dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan,

laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan

hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai “suatu alat yang digunakan

sebagai dasar dalam memberikan informasi keuangan yang akan disampaikan

kepada para pembaca laporan keuangan di luar perusahaan” (Kieso dan

Weygant,2004)

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004) menyatakan bahwa laporan

keuangan merupakan:

Bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti sebagai laporan arus kas

atau laporan arus dana. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah :

Page 36: balance scorecard akuntansi

18

a. Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk

membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak

eksternal perusahaan.

b. Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja

keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi

yang baik atau tidak.

c. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan,

pada periode tertentu.

d. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi selama periode yang bersangkutan.

c. Tujuan laporan keuangan

Harahap (2004) meenuliskan tujuan laporan keuangan seperti dinyatakan

dalam APB No. 4 mengklasifikasikan tujuan secara khusus, umum, dan

kualitatif sebagai berikut:

1) Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan

posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara

wajar sesuai GAAP.

2) Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a) Menyediakan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber

ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis.

Page 37: balance scorecard akuntansi

19

b) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan

bersih yang berasal dari kegiatan usaha dan mencari laba.

c) Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

d) Memberikan informasi lainnya yang diperlukan tentang harta dan

kewajiban.

e) Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para

pemakai laporan.

3) Tujuan Kualitatif

Tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No. 4 adalah relevan,

dapat dipahami, dapat diuji kebenarannya, netral, tepat waktu, dapat

diperbandingkan, dan kelengkapan. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

a. Relevan (Relevance)

Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan

dalam proses pengambilan keputusan.

b. Dapat Dipahami (Understanbility)

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi

juga harus dimengerti para pemakai.

c. Dapat diuji kebenarannya (Verifiability)

Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan

menghasilkan pendapat yang sama.

d. Netral (Neutrality)

Page 38: balance scorecard akuntansi

20

Laporan akuntansi bersifat netral terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan

hanya pihak-pihak tertentu saja.

e. Tepat waktu (Timeliness)

Laporan keuangan hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan

apabila diserahkan pada saat yang tepat.

f. Dapat diperbandingkan (Comparability)

Informasi keuangan harus dapat saling dibandingkan, artimya akuntan

harus memiliki prinsip yang sama baik untuk satu perusahaan maupun

perusahaan lainnya.

g. Kelengkapan (Completeness)

Informasi keuangan yang dilaporkan harus mencakup semua

kebutuhan yang layak dari para pemakai.

Kesimpulan yang didapat dari uraian diatas adalah bahwa tujuan laporan

keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan

perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai GAAP. Laporan

keuangan juga harus relevan, dapat dipahami oleh para pemakai, dan hasilnya

dapat diuji kebenarannya. Selain itu, laporan keuangan bersifat netral yang

diserahkan tepat waktu agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan

dapat diperbandingkan prinsipnya dengan perusahaan lain.

d. Komponen laporan keuangan

Menurut PSAK No.1 (2007), komponen-komponen lapora keuangan yang

lengkap terdiri dari:

Page 39: balance scorecard akuntansi

21

a. Neraca (Balance Sheet)

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

c. Laporan Perubahan Ekuitas (Stockholders Equity Statement)

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)

Menurut Ahira (2007), Laporan Keuangan perusahaan jasa maupun

dagang terdiri dari :

a. Laporan Rugi/Laba, terdiri dari akun pendapatan dan beban baik didalam

usaha maupun diluar usaha.

b. Laporan Perubahan Ekuitas/Modal, terdiri dari akun modal awal, laba/rugi

yang diperoleh selama periode tertentu, prive dan modal akhir.

1) Aktiva baik aktifa lancar maupun aktiva tidak lancar.

2) Utang baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.

3) Modal pada akhir periode.

c. Laporan Perubahan Arus Kas, sumber datanya dapat diperoleh dari:

1) Perbandingan neraca selama dua periode.

2) Jurnal penerimaan kas maupun pengeluaran kas.

d. Laporan tambahan yang diperlukan.

Umumnya komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari

neraca, laba rugi, perubahan ekuitas/modal, perubahan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan atau laporan tambahan yang diperlukan.

Page 40: balance scorecard akuntansi

22

e. Analisis rasio

Menurut Weygandt et. al., (2008) analisis rasio (ratio analysis) merupakan

hubungan diantara pos-pos tertentu dari data laporan keuangan. Sebuah rasio

menyatakan hubungan matematika antara suatu kuantitas dengan yang

lainnya. Didalam menganalisis laporan keuangan utama perusahaan, beberapa

rasio dapat digunakan tolak ukur yaitu, rasio likuiditas,rasio leverage dan rasio

profit margin. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan

untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi

kebutuhan kas yang tak terduga (diluar prediksi perusahaan).Para kreditor

jangka pendek seperti banker dan pemasok utama tertarik untuk menilai

likuiditas. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menentukan

kemampuan pembayaran utang jangka pendek perusahaan adalah rasio

lancar, rasio cepat, perputaran piutang dan perputaran persediaan.

Rasio Likuiditas (current ratio) menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan pada saat ditagih (Munawir,1995).

b. Rasio Leverage

Rasio Leverage atau disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio

yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

Page 41: balance scorecard akuntansi

23

kewajiban finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin

tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

c. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over) digunakan untuk mengukur

kemampuan dana yang tertanam dan keseluruhan aktiva yang berputar

pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk

menghasilkan "revenue".

B. Pengukuran kinerja berdasarkan balance scorecard

1. Pengertian Balance Scorecard

Balance Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu Balance dan Scorecard. Balance

dalam artian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur

secara berimbang dari dua spek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, jangka

pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern perusahaan. Sedangkan Scorecard

adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor akhir hasil kerja kinerja seseorang

dalam usaha pencapaian suatu tujuan.

Konsep balance scorecard pertama kali dikembangkan oleh Kaplan dan Norton

(1996) dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy Into Action: The Balance

Scorecard. Balance Scorecard (BSC), merupakan salah satu metode pengukuran

dan manajemen performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu

perusahaan. Saat ini, kebanyak perusahaan masih menggunakan pengukuran dari

segi financial sebagai acuan dari pengukuran kinerja perusahaan, sehingga manajer

Page 42: balance scorecard akuntansi

24

tidak mengetahui sampai sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan akibat strategi

yang mereka terapkan dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan.

Balance Scorecard didefinisikan menurut pandangan beberapa pendapat ahli

sebagai berikut:

Menurut Kaplan dan Norton (2004), Balance Scorecard adalah : “a set of

performance targets and result that reflect the organization’s performance in

meeting its objective relating to its customer, employee, business partners,

shareholders, and community”.

Menurut Hansen dan Mowen (2006), Balance Scorecard merupakan suatu

sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggung

jawaban berdasarkan strategi. Balance Scorecard menerjemahkan misi dan strategi

organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif,

yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,

dan perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Sejarah perkembangan balance scorecard

Persaingan dunia industri dan organisasi saat ini semakin berkembang pesat.

Kesuksesan suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan dalam

perusahaan tersebut. Maka perlu ada pengukuran kinerja karyawan yang tepat, agar

perusahaan dapat berkembang pesat sesuai dengan visi dan misi yang di canangkan.

Sebelum adanya balance scorecard banyak perusahaan yang menggunakan

sistem pengukuran kinerja tradisional yang mana hanya mengukur keberhasilan

kinerja perusahaan dari sejumlah keuntungan yang diperoleh (finansial). Sistem

pengukuran tradisional kini dinilai tidak begitu efektif.

Page 43: balance scorecard akuntansi

25

Melihat kekurangan tersebut, pada tahun 1996, Kaplan dan Norton dari

Harvard University mengumumkan sebuah sistem pengukuran kinerja yang sesuai

untuk perusahaan di era globalisasi, bernama Balanced Scorecard. Sistem ini

pertama kali diuji coba oleh perusahaan Analog Devices pada tahun 1987.

Latar belakang munculnya ide pembuatan sistem ini dikarenakan adanya

beberapa kelemahan yang dinilai oleh Kaplan dan Norton mengenai pengukuran

tradisional. Menurut Kaplan dan Norton, ukuran finansial tidak cukup untuk

mengevaluasi perjalanan perusahaan di dalam lingkungan yang kompetitif ini

karena hanya menggambarkan sebagian dan tidak semua tindakan masalalu dapat di

jabarkan dari berbagai perspektif. Pengukuran tradisional tidak mampu memberikan

pedoman yang memadai bagi upaya penciptaan nilai finansial di masa depan.

Sistem tradisional juga dinilai kurang mendukung investasi jangka panjang dan

lebih menyukai bentuk investasi yang mudah diukur dibandingkan investasi non-

finansial seperti inovasi, kemampuan pekerja, dan kepuasan pelanggan yang lebih

sulit diukur secara kuantitatif.

Pendapat Kaplan dan Norton didukung oleh Mulyadi, (1997) yang menyatakan

bahwa, perusahaan yang berhasil dituntut tidak hanya dapat menghasilkan produk

yang bermutu tetapi juga harus dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan

konsumen dan keefektifan biaya.

Balanced Scorecard merupakan sebuah sistem pengaturan (tidak hanya sebuah

sistem pengukuran) yang bisa membantu suatu organisasi untuk mengklarifikasi visi

dan stategi mereka hingga membuatnya menjadi sebuah tindakan nyata dan

mencapai goals perusahaan. Kaplan dan Norton telah menggabungkan sistem

Page 44: balance scorecard akuntansi

26

pengukuran finansial (tradisional) dan non-finansial, sehingga suatu perusahaan

tidak lagi hanya berfokus pada hasil finansial saja tetapi juga masalah manusia.

3. Keuntungan Balance Scorecard

Menurut Mulyadi (2001) beberapa keunggulan dari Balanced Scorecard yaitu:

a. Komprehensif, yang berarti bahwa Balanced Scorecard memperluas perspektif

yang sebelumnya hanya terbatas pada keuangan saja. Perluasan itu kearah tiga

perspektif yang lainya itu: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran

dan pertumbuhan. Perluasan itu menghasilkan manfaat sebagai berikut:

1) Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang.

2) Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang

kompleks.

b. Koheren, berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun

hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan

dalam perencanaan strategis. Kekoherenan itu akan memotivasi personel untuk

bertanggung jawab dalam mencari inisiatif strategis yang menghasilkan sasaran

strategis yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.

c. Seimbang, berarti empat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard

mencerminkan keseimbangan antara pemusatan kedalam (internal focus)

dengan keluar (external focus). Keseimbangan antara proses bisnis intern dan

pertumbuhan dan pembelajaran sebagai internal focus dengan kepuasan

pelanggan dan kinerja keuangan sebagai external focus.

Page 45: balance scorecard akuntansi

27

d. Terukur, yang berarti sasaran strategis yang sulit diukur secara tradisional

dalam Balanced Scorecard dilakukan pengukuran agar dapat dikelola dengan

baik. Sasaran strategis yang sulit diukur adalah pelanggan, proses bisnis

internal serta pertumbuhan dan pembelajaran.

Mengenai kesesuaian dengan kondisi lingkungan bisnis saat ini, Balanced

Scorecard juga menampakkan kelebihannya dibandingkan pengukuran kinerja

tradisional. John Corrigan (1996) menjelaskan“ The Balanced Scorecard represents

an opportunity for organizations to develop a measurement sistems that enhances

performance within the dynamics of today’s business environment”

Hermawan (1996) menyatakan bahwa dengan Balanced Scorecard suatu unit

bisnis tidak hanya dinyatakan dalam suatu ukuran finansial, melainkan dijabarkan

lebih lanjut kedalam pengukuran bagaimana suatu unit usaha menciptakan nilai bagi

pelanggan yang ada sekarang dan di masa yang akan datang, bagaimana unit usaha

harus meningkatkan kemampuan internalnya serta berinvestasi pada manusia,

sistem, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik di

masa yang akan datang.

4. Langkah-langkah membangun BSC

Simons (1999) dalam Tunggal (2009) memberikan langkah-langkah dalam

membangun konsep balance scorecard sebagai berikut;

a. Mengembangkan tujuan atau sasaran (goal) dan tolok ukur (measures) untuk

variabel kinerja keuangan yang kritikal,

Page 46: balance scorecard akuntansi

28

b. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja pelanggan yang

kritikal,

c. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja proses bisnis

internal yang kritikal,

d. Mengembangkan tujuan dan tolok ukur untuk variabel kinerja pembelajaran

dan pertumbuhan yang kritikal,

e. Menggunakan balance scorecard untuk mengkomunikasikan strategi.

5. Komponen-komponen BSC

a. Perspektif keuangan

Balanced Scorecard menggunakan perspektif keuangan karena penilaian

kinerja merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomis yang telah

dilakukan.Penilaian kinerja keuangan dapat dijadikan indikator apakah strategi

perusahaan, implementasi dan keputusannya sudah memberikan perbaikan

yang pengukuran keseluruhannya melalui prosentase rata-rata pertumbuhan

pendapatan, dan rata-rata pertumbuhan penjualan dalam target market.

Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

kehidupan bisnis yaitu :

1) Bertumbuh (growth)

Perusahaan yang sedang bertumbuh berada pada awal siklus hidup

perusahaan.Mereka menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensi

pertumbuhan.

2) Tahap Bertahan (Sustain)

Page 47: balance scorecard akuntansi

29

Setelah melalui tahap pertumbuhan, perusahaan akan berada dalam tahap

bertahan, situasi dimana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi

penanaman investasi dan investasi ulang, tetapi diharapkan mampu

menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi.

3) Tahap Penuaian ( harvest)

Dalam tahap kedewasaan dalam siklus hidupnya, tahap dimana

perusahaan ingin “menuai” investasi yang dibuat pada dua tahap

berikutnya.

b. Perspektif pelanggan

Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagi pelanggannya

jika manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang

dikeluarkan oleh pelanggan tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu.

Suatu produk atau jasa semakin bernilai apabila manfaatnya mendekati atau

bahkan melebihi dari apa yang diharapkan pelanggan. Kaplan dan Norton

(2001) mengharapkan perusahaan membuat suatu segmentasi pasar dan

ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai

dengan kemampuan, sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan.

Terdapat dua kelompok pengukuran Balanced Scorecard dalam perspektif

konsumen yaitu :

a) Kelompok Pengukuran Inti (core measurement group).

Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana

perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan,

mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah

Page 48: balance scorecard akuntansi

30

ditargetkan. Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak

ukur, yaitu: pangsa pasar, akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan),

retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan), kepuasan pelanggan,

dan profitabilitas pelanggan. Kelompok ukuran pelanggan utama pada

umumnya terdiri dari ukuran:

a. Pangsa pasar (Market Share): menggambarkan proposisi bisnis yang

dijual oleh sebuah unit bisnis di pasar tertentu, dalam bentuk jumlah

pelanggan, uang yang dibelanjakan, atau volume satuan yang terjual.

b. Retensi pelanggan (Customer Retention): mengukur tingkat di mana

perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c. Akuisisi pelanggan (Customer Aquisition): mengukur dalam bentuk

relatif atau absolut, keberhasilan unit bisnis menarik atau

memenangkan pelanggan atau bisnis baru.

d. Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction): menilai tingkat

kepuasan atas kriteria tertentu di dalam proposisi nilai.

e. Profitabilitas pelanggan (Customer Profitability):

mengukurkeuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan atau

segmen tertentu setelah menghitung berbagai pengeluaran yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

b) Kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan (customer value

proposition).

Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

perusahaan mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang

Page 49: balance scorecard akuntansi

31

potensial yang mungkin bisa mereka masuki. Kelompok pengukuran nilai

pelanggan terdiri dari:

b.1. Atribut produk/jasa

1) Pengertian

Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

produk itu sendiri. Atribut produk adalah unsur–unsur produk yang

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2007). Sedangkan

Kotler dan Amstrong (2004), berpendapat atribut produk

merupakan pengembangan produk dan jasa pendefinisian manfaat-

manfaat yang akan ditawarkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

atribut produk merupakan unsur-unsur yang dimiliki suatu produk

yang berasal dari pengembangan suatu produk itu sendiri untuk

dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2) Unsur Atribut Produk

Unsur-unsur yang dimiliki sebuah produk dapat dijadikan dasar

penilaian produk tersebut. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa

Atribut produk meliputi merek, jaminan (garansi), pelayanan, dan

sebagainya. Pengertian atribut unsuir produk Menurut Kotler dan

Amstrong (2004) mengelompokan atribut produk kepada tiga unsur

penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk

(product features), dan desain produk (product design).

Page 50: balance scorecard akuntansi

32

1. Kualitas produk (Produk Quality) Kualitas produk

menurut Purnama (2003), “Suatu strategi penting untuk

meningkatkan keunggulan bersaing adalah perbaikan atau

peningkatan mutu”. Mutu/kualitas produk menunjukkan

sebuah produk menjalankan fungsinya. Kualitas produk

juga merupakan dasar penilaian untuk melakukan

pengembangan produk ke tahap yang lebih baik guna

memuaskan konsumen.

2. Fitur Produk (Product Features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan

produk satu dengan produk-produk pesaing seperti yang telah

dikemukakan bahwa fitur adalah alat untuk bersaing yang

membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan

lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang

unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk

lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu

produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan

secara terus menerus (Kotler dan Amstrong, 2004).

3. Desain produk (product design)

Desain memIliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style).

Desain selain mempertimbangkan factor penampilan, juga

untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi

Page 51: balance scorecard akuntansi

33

biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Menurut

Kotler (2005) mengartikan “Desain atau rancangan adalah

totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi

produk dari segi kebutuhan pelanggan”

b.2. Citra dan Reputasi

Menurut Kotler (1997) citra perusahaan adalah respon konsumen pada

keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan

sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan masyarakat pada

suatu organisasi. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, atau dibuat-

buat artinya citra dibentuk oleh penilaian dan pemahaman

masyarakat, dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan

dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Terdapat 3 hal

penting dalam citra, yaitu: kesan objek, proses terbentuknya citra, dan

sumber terpecaya. Terbentuknya suatu citra perusahaan tidak

langsung berupa hasil tetapi terbentuk melalui beberapa proses .

b.3. Hubungan dengan Pelanggan

Hubungan perusahaan dengan pemasok yang menjadi aktivitas fungsi

pembelian merupakan sebuah bentuk kerjasama penting diantara

beberapa perusahaan. Seperti diungkapkan oleh Kanter (1989),

hubungan perusahaan dengan pemasok merupakan kolaborasi yang

paling kuat dalam konteks value chain atau supply chain. Kombinasi

dari kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi

menjadi satu kesatuan selain digunakan untuk melakukan interaksi

Page 52: balance scorecard akuntansi

34

dengan pelanggan, hal ini dilakukan juga untuk menelusuri informasi

pelanggan. dengan tujuan untuk meningkatkan layanan yang

diberikan kepada pelanggan, dan menggunakan informasi pelanggan

untuk target pemasaran.

c. Perspektif bisnis Internal

Perspektif bisnis internal Secara umum telah di kemukakan Kaplan

dan Norton (2001) menjadi 3 prinsip dasar yaitu :

1) Inovasi

Inovasi sebagai gelombang panjang penciptaan nilai di mana

perusahaan pertama kali menemukan dan mengembangkan pasar

baru, pelanggan baru, serta kebutuhan yang sedang berkembang dan

yang tersembunyi dari pelanggan yang ada saat ini.Kemudian dengan

melanjutkan gelombang panjang penciptaan dan pertumbuhan nilai,

perusahaan merancang dan mengembangkan produk dan jasa baru

yang memungkinkan menjangkau pasar dan pelanggan baru dan

memuaskan kebutuhan pelanggan yang baru teridentifikasi.

2) Operasi

Proses operasi merupakan gelombang pendek penciptaan nilai di

dalam perusahaan. Dimulai dengan diterimanya pesanan pelanggan

dan diakhiri dengan penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan.

Proses ini menitik beratkan kepada penyampaian produk dan jasa

kepada pelanggan yang ada secara efisien, konsisten dan tepat waktu.

Page 53: balance scorecard akuntansi

35

3) Layanan purna jual

Layanan purna jual mencakup garansi dan berbagai aktivitas

perbaikan, penggantian produk yang rusak dan yang dikembalikan

serta proses pembayaran.

Proses Inovasi dalam penelitian ini digunakan dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan hal ini berdasarkan jurnal acuan

peneliti dalam jurnal Wardani et. al., (2012) yang berjudul Analisis

Balance Scorecard pada Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu

Motor. Adapun untuk prinsip operasi dan layanan purna jual tetap

digunakan sebagai prinsip dalam perspektif proses bisnis internal.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Menurut Norton dan Kaplan, proses belajar dan bertumbuh suatu

organisasi bersumber dari 3 prinsip, yaitu :

1) People

Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih dituntut untuk

dapat berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan

lingkungan untuk dapat memberikan usulan perbaikan. Oleh sebab

itu, dalam pengukuran strategi perusahaan, salah satunya harus

berkaitan secara spesifik dengan kemampuan pegawai, apakah

perusahaan telah mencanangkan peningkatan kemampuan sumber

daya yang dimiliki.

2) Sistem

Page 54: balance scorecard akuntansi

36

Motivasi dan keterampilan karyawan saja tidak cukup untuk

menunjang pencapaian tujuan proses pembelajaran dan bertumbuh

apabila mereka tidak memiliki informasi yang memadai. Karyawan di

bidang operasional memerlukan informasi yang cepat, tepat waktu,

dan akurat sebagai umpan balik. Oleh sebab itulah karyawan

membutuhkan suatu sistem informasi yang mempunyai kualitas dan

kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3) Organizational Procedure

Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan

untuk mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan

rutinitas harus diluruskan karena karyawan yang sempurna dengan

informasi yang melimpah tidak akan memberikan kontribusi pada

keberhasilan usaha apabila mereka tidak dimotivasi untuk bertindak

selaras dengan tujuan perusahaan atau apabila mereka tidak diberikan

kebebasan untuk mengambil keputusan bertindak.

Menurut Kaplan dan Norton (2000) perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan pada Balanced Scorecard mengembangkan tujuan yang

mendorong pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan yang

ditetapkan dalam perspektif finansial, pelanggan dan proses internal

mengidentifikasikan apa yang harus dikuasai oleh perusahaan untuk

menghasilkan kinerja terbaik. Tujuan di dalam perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan

tujuan ambisius dalam tiga perspektif lainnya dapat dicapai. Tujuan

Page 55: balance scorecard akuntansi

37

dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor

pendorong dihasilkannya kinerja yang terbaik dalam perspektif lainnya.

e. Perspektif Karyawan

Perspektif karyawan sebagai pengembangan pengukuran kinerja

dengan balance scorecard dari jurnal Wardani et. al., (2012) . Kaplan dan

Norton (2001) menyatakan bahwa balance scorecard dapat digunakan

untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personil di masa

depan. Melalui kartu skor, skor yang akan diwujudkan personil di masa

depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil

perbandingan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja personil yang

bersangkutan.

Perspektif karyawan dapat diukur dengan tiga indikator yaitu dengan

melihat tingkat perolehan anggota baru, tingkat retensi anggota, untuk

mengukur hasil pencapaian baik atau tidaknya tingkat pemrolehan yang

didapat dengan kemampuan mempertahankan anggota lama yang dimiliki

dan kepuasan karyawan.

kepuasan karyawan merupakan prakondisi untuk meningkatkan

produktivitas, tanggung jawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen.

Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan karyawan adalah keterlibatan

karyawan dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk

mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan

inisiatif, serta dukungan dari manajemen maupun atasan. Selanjutnya

adalah retensi pekerja. Retensi pekerja atau karyawan adalah kemampuan

Page 56: balance scorecard akuntansi

38

imtuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita

mengetahui pekerja/karyawan merupakan investasi jangka panjang bagi

perusahaan. Jadi, keluarnya seorang pekerja yang bukan karena keinginan

perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan.

Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan.

Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari

peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan

pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang

dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk

menghasilkan output tersebut. Bagian terakhir adalah produktifitas

pekerja/karyawan. Produktivitas pekerja/karyawan merupakan hasil dari

pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses

internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk

menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah

pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut. Namun

dalam penelitian ini dikembangkan dengan menambahkan perspektif baru

yaitu perspektif karyawan dan perspektif kemitraan, pengembangan

pengukuran balance scorecard ini berdasarkan jurnal Wardani et. al.,

(2012) yang berjudul Analisis Balance Scorecard pada Koperasi

Karyawan Krama Yuda Ratu Motor Jakarta.

Page 57: balance scorecard akuntansi

39

f. Perspektif Kemitraan

Perspektif kemitraan dalam penelitian ini juga diaplikasikan

sebagai pengembangan dari empat perspektif kinerja dalam balance

scorecard. Hal ini berdasarkan jurnal Wardani et. al., (2012) yang

berjudul Analisis Balance Scorecard pada Koperasi Karyawan Krama

Yuda Ratu Motor Jakarta.

Hafsah (2000) mendefinisikan kemitraan adalah suatu strategi

bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu

tertentu untuk meraih manfaat atau keuntungan bersama sesuai prinsip

saling membutuhkan dan saling mengisi berdasarkan pada

kesepakatan.

Wardani et. al., (2012) menjelaskan pengukuran pada perspektif

kemitraan dapat dilakukan dengan cara menganalisis perkembangan

jumlah mitra dan perkembangan jenis usaha yang dilakukan

perusahaan, dalam hal ini inovasi sangat mempengaruhi kedua

indikator tersebut karena perusahaan yang akan menjadi mitra akan

menilai bahwa memiliki peluang untuk lebih berkembang dari

sebelumnya dengan mengembangkan jenis-jenis usahanya.

Page 58: balance scorecard akuntansi

40

C. Penelitian Terdahulu

Nama dan

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Alat Analisis Hasil Penelitian

Hanuma dan

Kiswara

(2007)

Analisis balance

scorecard

sebagai alat

pengukur kinerja

perusahaan

(studi kasus PT.

Astra Honda

Motor )

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Objek yang

diteliti di

PT. Astra

Honda

Motor

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

Pengukuran dengan menggunakan empat perspektif

dalam BSC secara umum sudah dapat menunjukkan

kinerja perusahaan PT. Astra Honda serta

memberikan usulan bagi manajemen untuk lebih

memperhatikan kinerja dari berbagai aspek

keuangan maupun non keuangan.

Sapardianto

(2013)

Analisis

pengukuran

Meneliti

dengan

Mengguna

kan BSC

Metode

Deksriptif dan

konsep balance scorecard dapat menggambarkan

tingkat kemampuan perusahaan dalam mengelola

Page 59: balance scorecard akuntansi

41

kinerja

perusahaan

dengan konsep

balance

scorecard

Metode

Balance

Scorecard

empat

perspektif

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

kas dan unsur-unsur aktiva lainnya. Kondisi

keseluruhan perusahaan dapat digambarkan dengan

jelas menggunakan konsep balance scorecard.

Ciptani

(2000)

Balance

scorecard

sebagai

pengukuran

kinerja masa

depan

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Mengguna

kan BSC

empat

perspektif

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

Dalam prakteknya, penerapan konsep Balanced

Scorecard ini tidaklah semudah yang diperkirakan

karena penerapan konsep ini membutuhkan suatu

komitmen dari manajemen pusat (leadership)

maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi

Metode Deksriptif dan Uji Validitas dan

Reliabilitas perusahaan, namun dalam pengukuran

terhadap keempat perspektif tersebut,

keseimbangan antara scorecard dari masing-masing

Page 60: balance scorecard akuntansi

42

perspektif dapat menetukan peningkatan kinerja

yang berlipat ganda.

Wardani et.

al., (2012)

Analisis Balance

Scorecard Pada

Koperasi

Karyawan

KramaYudha

Ratu Motor

Jakarta

Meneliti

dengan

Metode

Balance

Scorecard

Objek yang

diteliti di

Koperasi

Karyawan

Krama

Yudha

Ratu Jaya

Motor

Jakarta

Metode

Deksriptif dan

Uji Validitas

dan

Reliabilitas

konsep Balance Scorecard dapat dikembangkan

dan dapat diterapkan untuk menilai kinerja suatu

unit menjadi 6 (enam) perspektif. Selain empat

perspektif yang sudah ada yaitu pertama perspektif

keuangan, kedua pelanggan, ketiga proses bisnis

internal dan keempat pembelajaran dan

pertumbuhan BSC telah dikembangkan dengan

perspektif kelima yaitu perspektif keanggotaan dan

keenam yaitu perspektif kemitraan yang dapat

mempengaruhi hasil pencapaian produktivitas suatu

unit.

Page 61: balance scorecard akuntansi

43

D. Kerangka Pemikiran

Selama ini konsep yang umum digunakan dalam perusahaan adalah pengukuran

kinerja secara tradisional dimana perusahaan hanya menitikberatkan penilaian suatu

kinerja perusahaan hanya pada sektor keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan sistem

ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan

cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka

panjang.Penilaian kinerja secara tradisional ini dinilai kurang efektif dalam

menggambarkan asset tak tampak seperti kekayaan intelektual yang ada dalam

karyawan.

Konsep balance scorecard mulai banyak di implementasikan oleh perusahaan

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dari segi keuangan maupun non

keuangan demi tercapainya tujuan perusahaan. Dengan konsep balance scorecard

perusahaan akan melakukan penilaian dengan melihat dari empat perspektif yaitu

keuangan, pelanggan, perspektif proses bisnis internal, proses pertumbuhan dan

pembelajaran dan dua perspektif tambahan yaitu perspektif karyawan dan perspektif

kemitraan yang berdasar dari jurnal Wardani et. al., (2012) yang berjudul Analisis

Balance Scorecard pada koperasi karyawan Krama Yudha Ratu Motor. Adanya konsep

balance scorecard dapat membantu perusahaan dalam menyelaraskan tujuan dan

strategi perusahaan agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai, karena balance

scorecard membantu manajemen puncak dalam mengeliminasi berbagai macam

stragtegi yang tidak sesuai dengan strategi karyawan dan membantu memberikan

pemahaman mengenai peran serta karyawan dalam membangun kinerja perusahaan

yang sesuai dengan tujuan dan visi misi perusahaan.

Page 62: balance scorecard akuntansi

44

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Analisis dan pembahasan BSC (enam perspektif)

Simpulan, implikasi dan Saran

Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif Pelanggan

Perspektif Keuangan

Perspektif Kemitraan

Perspektif Keanggotaan/ Karyawan

Balance Scorecard

Rasio Likuiditas, Leverage ,Aktivitas

Inovasi Operasi dan Layanan Purna Jual

Atribut produk dan jasa, citra perusahaan, hubungan dengan pelanggan

Tk. Perolehan karyawan, Tk. Retensi karyawan Kepuasan Karyawan

Perkembangan jumlah mitra dan Jenis Usaha

Analisis pengukuran kinerja Balance scorecard dengan enam perspektif (Studi kasus PT. Artifa Sukses Persada) perusahaan yang bergerak di bidang

perdagangan

Pengembangan Balance Scorecard empat perspektif dengan menambahkan dua perspektif baru sebagai sebuah system manajemen strategis yang penting dalam

terjemahan visi dan misi menjadi sasaran – sasaran strategis PT. Artifa Sukses Persada

Page 63: balance scorecard akuntansi

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan mengadakan studi kasus pada PT.

Artifa Sukses Persada yang beralamat di Menara MTH Jl. MT. Haryono Kav.23 Lt.15

Suite 1508 Jakarta Selatan. PT. Artifa Sukses Persada termasuk ke dalam perusahaan

dagang. Usaha yang dijalankan berkaitan dengan jual beli lampu LED baik tunai

maupun kredit yang dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan dibutuhkan suatu

konsep pengukuran kinerja sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan oleh

manajemen untuk mendukung pengelolahan operasional perusahaan untuk mencapai

hasil yang maksimal secara akurat dan tepat waktu sesuai tuntutan perkembangan

teknologi yang harus kompetitif untuk memenangkan persaingan usaha. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja Balance scorecard melalui

enam perspektif yang dimiliki oleh Balance scorecard. untuk mengukur kinerja

PT.Artifa Sukses Persada data yang digunakan adalah data keuangan tahun 2011-2012.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Proses pengambilan sampel merupakan proses yang sangat penting. Hal ini juga

harus didukung dengan ketepatan dan keakuratan dalam pengambilan sampel. Sampel

yang tidak memiliki hal tersebut akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang tidak

diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulan yang salah.

Jenis pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah Convenience

Sampling dengan subjek tak terbatas. Menurut Arikunto (2009), Convenience Sampling

Page 64: balance scorecard akuntansi

46

merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain

kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena

kebetulan responden berada di tempat penelitian atau kebetulan mengenal orang

tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling

– tidak disengaja – atau juga captive sample (manon- the-street). Teknik conveience

sampling ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian

diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Teknik

ini memudahkan peneliti untuk jumlah sampel yang lebih sedikit dibandingkan dengan

menggunakan populasi, penelitian dapat lebih efisien dalam arti penghematan uang,

waktu dan biaya.

1. Data primer

a. Penelitian Lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan mengadakan studi kasus

langsung dan praktik kerja langsung ke perusahaan yaitu pada PT. Artifa

Sukses Persada melalui kegiatan wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak

manajemen perusahaan yang berwenang serta melakukan praktik kerja

langsung.

b. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada para pelanggan untuk mengukur perspektif

pelanggan pada PT. Artifa Sukses Persada dan kepada karyawan untuk

mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta untuk mengukur

tingkat kepuasan karyawan dalam menjalani pekerjaanya. Kuesioner ini

Page 65: balance scorecard akuntansi

47

diambil dari jurnal Agus Darmawanto (2010) yang berjudul Analisis Balance

Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja Pada PT Sepatu Asia.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku, jurnal, artikel, internet,

literatur, buku referensi, dokumen atau laporan perusahaan, serta sumber-sumber lain

yang berhubungan dengan penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena dalam

pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang

diperoleh, selain itu juga membahas kemungkinan pemecahan masalah yang aktual

dengan mendeskripsikan, mencatat, dan menganalisis kondisi perusahaan. Penelitian ini

disusun sebagai penelitian kualitatif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di

lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu

sifat dari fenomena di masyarakat (Nazir, 1998).

D. Metode Analisis Data

Analisis data ini hanya untuk data yang didapat dari kuesioner untuk mengukur

perspektif pelanggan dan perspektif karyawan. Pengolahan data penelitian ini

menggunakan software SPSS versi 20. Pengolahan data dilakukan dalam beberapa

tahap pengujian. Pengujian yang pertama adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif

digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian

dengan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden

pada setiap variabel yang diukur dari minimum, maksimum rata-rata dan standar

Page 66: balance scorecard akuntansi

48

deviasi, juga untuk mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori, jenis

kelamin, umur, posisi dan lama bekerja (Ghozali, 2012).

Pengujian yang kedua adalah pengujian instrumen penelitian. Pengujian instrumen

penelitian terdiri atas dua jenis pengujian. Berikut dua jenis pengujian tersebut.

1. Uji Validitas

Mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana suatu pengukuran (uji) variable

benar-benar mengukur variabel yang ingin diukur. Pengujian validitas dalam

penelitian eksperimental berbeda dengan pengukuran validitas dalam pengujian

validitas dalam penelitian survei. Pengukuran ini digunakan untuk mengukur

apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuisioner tersebut. Suatu konstrak atau variabel dikatakan valid

jika signifikan terhadap skor total < 0,05 (Cooper dan Schindler, 2006).

2. Uji Reliabilitas

Keandalan (reliability) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran

tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu menjamin

pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalan instrumen

(Sekaran, 2006). Dengan kata lain, keandalan menunjukkan konsistensi dan

stabilitas instrumen dalam melakukan pengukuran terhadap konsep. Pengukuran ini

digunakan untuk mengukur keandalan suatu kuisioner. Pengukuran reliabilitas dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori

pertanyaan yang sama perlu waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia

tetap konsisten dengan jawabannya.

Page 67: balance scorecard akuntansi

49

b. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

atau jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik Cronbach Alpa (a). Suatu konstrak atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa > 0,60.

3. Deskriptif Kuantitatif

Merupakan metode ilmiah untuk pencapaian validitas yang tinggi reabilitasnya

dan mempunyai peluang kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi

bobot (rating), peringkat (rangking), atau skor (Mulyana, 2005). Metode ini

digunakan untuk pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio-rasio seperti rasio

likuiditas, rasio leverage, rasio profit margin, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas,

digunakan untuk meneliti perspektif keuangan. Untuk pengukuran kinerja kepuasan

pelanggan (KP), kepuasan pemasok barang (supplier) (KS) dan kepuasan karyawan

(KK) menggunakan rumus:

Kepuasan KP, KS, KK = Jumlah Pernyataan x Skor x 100% Total Bobot

4. Deskriptif Kualitatif

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2009). Metode kualitatif ini digunakan untuk pengukuran

kinerja proses bisnis internal.

Page 68: balance scorecard akuntansi

50

E. Definisi Operasional Variabel

Saat melakukan penelitian, peneliti memasukkan oprasional variabel untuk

mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan ke dalam bentuk kuesioner yang

dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan mencerminkan variabel-variabel

dalam model penelitian.

Pengertian operasional variabel adalah melekatkan arti pada suatu variable dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala

dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian dapat dilakukan

secara benar, sesuai dengan judul penelitian. Operasional variabel penelitian dalam

penelitian ini meliputi variable yang berkaitan dengan balance scorecard. Menurut

Kaplan dan Norton (1992) balance scorecard meliputi ukuran keuangan dan non

keuangan, yang terdiri atas:

1. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis

a. Perspektif keuangan

Mengukur kinerja perusahaan pada sisi financial atau tingkat kesehatan

keuangan suatu perusahaan, yaitu mengukur kemampuan jangka pendek dan

jangka panjang perusahaan untuk membayar kewajibannya serta mengukur

tingkat keberhasilan perusahaan dalam periode tertentu. pengukuran ini dapat

dilihat dari dengan skala rasio.

Page 69: balance scorecard akuntansi

51

b. Perspektif pelanggan

Mengukur kinerja dari sisi pelanggan. Faktor yang berhubungan dengan

perspektif ini yaitu:

1. Hubungan Pelanggan adalah menyangkut loyalitas pelanggan terhadap

proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

2. Tingkat kepuasan pelanggan, diukur dengan menggunakan skala likert.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Mengukur efiktivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan produk atau

jasa. Pengukurannya sebagai berikut:

1. Operasi yang merupakan proses menghasilkan dan menyampaikan produk

atau jasa kepaada pelanggan.

2. Layanan purna jual merupakan proses yang memberikan jaminan atau

garansi kepada pelanggan.

d. Perspektif Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan

Inovasi yaitu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan suatu

strategi baru dalam usaha pertumbuhan perusahaan.

e. Perspektif Keanggotaan / Karyawan

Mengukur kinerja perusahaan dari sisi keanggotaan perusahaan, keanggotaan

disini dapat berarti pegawai dan semoa orang yang terlibat dalam kegiatan

perusahaan. Pengukurannya dapat dilihat dari:

2. Tingkat perolehan karyawan baru, dengan menganalisis jumlah anggota /

karyawan baru setiap tahunnya.

Page 70: balance scorecard akuntansi

52

3. Tingkat retensi anggota/ karyawan, kinerja yang dapat dicapai dengan

mempertahankan karyawan lama.

4. Motivasi karyawan, dengan menerangkan motivasi karyawan terhadap

perusahaan, dapat diukur dengan skala likert.

5. Kemampuan Sistem Informasi (Information Sistem Capability) adalah

pengukuran yang digunakan misalnya perbandingan liputan informasi

strategi, yang mengukur seberapa besar informasi yang tersedia

dibandingkan dengan kebutuhan yang diantisipasikan.

f. Perspektif Kemitraan

Mengukur kinerja perusahaan dari sisi kemitraan yang dilakukan oleh PT.

Artifa Sukses Persada dengan perusahaan lainnya. Dapat diukur dengan

Perkembangan jumlah mitra dan Perkembangan jenis usaha. Informasi yang

dapat diperoleh yaitu bagaimana perusahaan membangun kerjasama dengan

mitra dan inovasi yang dilakukan dengan tujuan mengembangkan jenis usaha

yang dijalankan.

Tabel 3.1 Pengukuran Balance Scorecard dengan 6 (enam) Perspektif

Perspektif Balance

Scorecard Variabel Indikator Keterangan

1. Perspektif Keuangan

Tingkat Profitabilitas

Rasio Likuiditas

Rasio Leverage Rasio Aktivitas

CACL= Asset Lancar Liabilitas Jangka Pendek

TLTA=Total Liabilitas x 100% Total Aset

TATO= Penjualan Total Aset

Page 71: balance scorecard akuntansi

53

2. Perspektif Pelanggan

Kepuasan Pelanggan

Atribut Produk dan jasa

Citra (Image) Perusahaan

Hubungan dengan Pelanggan

Setiap indikator diukur menggunakan kuesioner

3. Persepektif Proses Bisnis Internal

Efektif dan Efisiensi

Proses Operasi Layanan Purna

Jual

Pengukuran dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung dan memperoleh informasi dari PT. Artifa Sukses Persada

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Ragam inovasi

Inovasi Pengukuran dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung dan memperoleh informasi dari PT. Artifa Sukses Persada

5. Perspektif Keanggotaan (Karyawan)

Jumlah Karyawan baru dan karyawan bertahan Kepuasan Karyawan

Tingkat perolehan karyawan

Tingkat retensi karyawan

Tingkat Kepuasan Karyawan

Pengukuran dilakukan dengan melihat jumlah karyawan baru dan jumlah karyawan yang bertahan, dan Kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan

6. Perspektif Kemitraan

Jumlah perusahaan mitra

Perkembangan Jumlah mitra

Nama dan jenis perusahaan mitra

Pengukuran dilakukan dengan membuat membandingkan jumlah mitra yang dimiliki PT. Artifa Sukses Persada pada tahun pertama didirikan dengan tahun berikutnya. dan jenis-jenis usaha baru PT. Artifa Sukses Persada.

Page 72: balance scorecard akuntansi

54

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

PT. Artifa Sukses Persada merupakan perusahaan yang menyediakan

produk lampu ramah lingkungan didirikan pada tahun 2011 oleh Ardinal

Haryadi dan Timan Haditio. Tujuan tunggal dari PT. Artifa Sukses Persada

untuk memberikan nilai-nilai dan daya saing industri dikawasan Indonesia.

Sejak hari pertama perusahaan ini didirikan PT. Artifa Sukses Persada telah

menempa diri untuk menjadi perusahaan lokal dengan jaringan global dalam

rangka menekan setiap perkembangan baru yang tersedia diseluruh Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya pemanasan global, para pendiri

mempunyai ide untuk menjual produk lampu yang bisa membantu mengatasi

masalah pemanasan global. Salah satu solusinya adalah dengan menjual

Lampu-lampu yang berjenis LED( Ligthing emited Diode), Dikarenakan

belum banyak beredar dan di gunakan di Indonesia. PT. Artifa Sukses

Persada memiliki tujuan turut meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal

kepedulian lingkungan dengan turut menggunakan produk-produk ramah

lingkungan . Keunggulan lampu LED adalah Tidak mengandung bahan

berbahaya seperti CO dan Merkuri, Tidak menimbulkan Panas pada

Lampu, Memiliki sertifikat Go Green, Daya Watt lebih rendah daripada

lampu Konvensional.

Page 73: balance scorecard akuntansi

55

PT. Artifa Sukses Persada merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang trading LED (Light Emitting Diode) produkt dengan merk

ENERGYLED yang di import dari Taiwan. Adapun jenis produk yang dijual

adalah: Tube light, Highbay, Flood light, Bulb, Street light. Produk-produk

yand ditawarkan oleh PT. Artifa Sukses Persada merupakan produk ramah

lingkungan yang memiliki daya saing yang tinggi dengan produk-produk

sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain.

PT. Artifa Sukses Persada termasuk ke dalam perusahaan dagang, karena

usaha yang dijalankan berkaitan dengan jual beli barang baik tunai maupun

kredit. PT.Artifa Sukses Persada berlokasi di Gd. Menara MTH Lt.15 Suite

1508 Jalan MT Haryono Kav.23 Tebet timur,Jakarta Selatan. Seiring dengan

kemajuan yang berkesinambungan, PT. Artifa Sukses Persada memiliki

jembatan untuk perusahaan-perusahaan terkemuka di indonesia seperti :

Alfamidi, Indomarco, Astra Honda Motor, Lawson dll. Dalam pemasaran

produknya perusahaan memulai dengan penawaran kepada pelanggan, yang

kemudian terjadinya pemesanan barang.

PT. Artifa Sukses Persada dalam memudahkan akses dengan

pelanggannya melakukan inovasi dari segi penjualan dengan membuat

website khusus yang dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan dalam

mencari informasi terbaru mengenai spesifikasi maupun harga produk yang

ditawarkan, selain itu website dibuat untuk memudahkan pelanggan dalam

hal pemesanan melalui aplikasi yang tersedia. Inovasi yang dilakukan

bertujuan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan.

Page 74: balance scorecard akuntansi

56

b. Perkembangan Perusahaan

Pada pertengahan tahun 2012 dalam upaya mengembangkan usahanya

serta untuk memudahkan akses pelanggan, PT. Artifa Sukses Persada

meluncurkan sebuah website resmi khusus untuk penjualan via online,

sehingga pelanggan dapat mengetahui informasi mengenai produk-produk

yang ditawarkan, spesifikasi produk, diskon dan harga yang ditawarkan

sehingga pelanggan dapat dengan mudah melakukan transaksi dengan PT.

Artifa Sukses Persada.

Seiring dengan semakin maraknya gagasan mengenai produk ramah

lingkungan yang mulai banyak dibutuhkan masyarakat, semakin banyak pula

perusahaan yang menawarkan produk-produk yang ramah lingkungan dan

menjadi kompetitor PT. Artifa Sukses Persada dalam hal menyediakan

variasi produk dan kualitas yang tinggi. PT. Artifa Sukses Persada dalam

persaingan bisnis yang semakin tinggi terus berusaha menigkatkan kualitas

dan melakukan inovasi terbaru demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang

beragam.

c. Visi dan Misi PT. Artifa Sukses Persada

Visi

Menjadi salah satu perusahaan dengan jaringan global dalam rangka untuk

memanfaatkan setiap perkembangan baru tersedia di seluruh dunia dan salah

satu mitra terkemuka untuk manufaktur di Indonesia. Memberikan nilai-nilai

untuk meningkatkan daya saing industri di kawasan ASEAN.

Page 75: balance scorecard akuntansi

57

Misi

Menyediakan Produk-produk Ramah Lingkungan

Menyediakan Pelayanan yang Baik bagi Pelanggan

Menjalankan Praktik Etika bisnis dan memelihara keberlanjutan usaha

Ekspansi Strategis Keluar Negeri

Sejalan dengan Visi dan Misi, PT. Artifa Sukses Persada terus

memprioritaskan kualitas, berprestasi, berpikiran positif dan kemampuan

untuk tampil dengan kinerja komersial demi pertumbuhan yang sehat dan

keberlangsungan usaha yang disaat bersamaan juga mampu memenuhi

seluruh keinginan stakeholders.

2. Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Artifa Sukses Persada

a. Tanggung Jawab Tiap Divisi dan Tugasnya

1) Direktur

a) Menjadi Pemimpin dalam arahan menyangkut arahan mutu

b) Tanggung jawab keseluruhan untuk manajemen dan operasi

Direktur

Sales Marketing Accounting Administrasi

Adm. sales Purchasing Warehouse & Delivery

Teknisi

Page 76: balance scorecard akuntansi

58

c) Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu

d) Menunjuk wakil Manajemen

e) Memimpin rapat Tinjauan Manajemen

2) Sales Marketing

a) Memasarkan produk perusahaan dan menerima pesanan atau

permintaan dari pembeli.

b) mencapai target penjualan yang diinginkan.

c) membuat laporan kunjungan harian.

3) Accounting

a) mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi setiap harinya

b) mengatur keluar masuknya dana.

c) mengontrol aliran keuangan serta mempertanggungjawabkan laporan

yang dibuatnya kepada direktur.

d) membuat laporan keuangan secara global

e) meninjau dan menilai rekening dan pajak.

4) Administrasi

a) Mengetahui perencanaan part yang akan dibuat untuk costumer

b) Membagi tugas masing-masing operator sesuai dengan tanggung

jawabnya.

c) Pengecekan kembali unit yang sudah jadi sebelum dikirim sesuai

dengan drawing yang ada.

d) Memeriksa material pembantu yang akan digunakan, dan memastikan

semua part dalam kondisi yang baik dan layak pakai.

Page 77: balance scorecard akuntansi

59

5) Teknisi

a) Memasang lampu yang telah dibeli oleh customer ditempat – tempat

yang telah disepakati.

b) Mengecek lampu- lampu yang telah dipasang di tempat customer dan

memastikan kondisi lampu masih baik atau tidak.

c) Memperbaiki lampu – lampu yang sudah rusak.

6) Adm. Sales

a) mengechek barang yang dipesan oleh customer melalui sales

marketing.

b) Mengurus hal yang berkaitan dengan penjualan.

c) mencatat persediaan barang yang ada.

7) Purchasing

a) melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan,

sesuai dengan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan.

8) Warehouse & Delivery

a) Mengawasi keluar masuknya barang

b) menerima laporan keluar masuknya barang

c) Memuat barang-barang yang akan dikirimkan ke costumer sesuai

dengan surat jalan yang disiapkan.

d) Mengantar part sesuai permintaan / Purchaese Order Costumer

e) Memberikan / menyerahkan part dengan memberikan tanda terima /

surat jalan, menghitung kembali part yang akan diserahkan.

f) Mengambil surat jalan / tanda terima asli yang sudah di tanda tangani

atau di stempel oleh costumer.

Page 78: balance scorecard akuntansi

60

g) menyerahkan kembali surat jalan yang sudah ditanda tangani ke bagian

admin untuk melakukan proses penagihan.

B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard

Menurut Mulyadi (2001), konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan

perkembangan implementasi konsep tersebut. Balanced scorecard terdiri dari dua kata

yaitu : balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kartu skor adalah kartu yang

digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat

digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel di masa

depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan personel di masa depan

dibandingkan dengan hasil kinerja yang sesungguhnya. Hasil perbandingan ini

digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Kata

berimbang dimaksudkan untuk menyatakan bahwa kinerja personel diukur secara

berimbang dari dua aspek, keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka

panjang,internal dan eksternal. Balance scorecard terdiri dari empat pespektif yaitu

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Perspektif Keuangan ( Financial Perspective )

Balance Scorecard memakai tolok ukur kinerja keuangan seperti laba bersih

dan ROI, tolok ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk

mengetahui laba. Tolok ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab

yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi.

Suatu pengukuran kinerja didalamnya harus memiliki keseimbangan antara

financial dan non-financial untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap

Page 79: balance scorecard akuntansi

61

keberhasilan. Balance Scorecard dapat menjelaskan lebih lanjut tentang

pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan

tersebut (Mulyadi dan Setyawan, 2000). Tolok ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Rasio Likuiditas

1) Pengertian

Menurut Harahap (2009), rasio likuiditas merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu

ini, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang

berupa aset-aset lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada

kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa kewajiban-

kewajiban lancar.

2) Perhitungan dengan Current Ratio

(2011) CACL = Aset Lancar

Liabilitas Jangka pendek

= 962,013,426.56

385,297,250.50

= 2,496,808

(2012) CACL = Aset Lancar

Liabilitas Jangka pendek

= 1,039,019,326.14

490,972,640.50

= 2,116,247

Page 80: balance scorecard akuntansi

62

3) Kesimpulan Tabel 4.1

Tabel Perhitungan CACL

NP Tahun Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek CACL

PT. Artifa Sukses Persada

2011 962,013,426.56 385,297,250.50 2,49

2012 1,039,019,326.14 490,972,640.50 2,11 Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada, data diolah.

Berdasarkan tabel diatas, pada aset lancar maupun Liabilitas

jangka pendek dari PT. Artifa Sukses Persada mengalami kenaikan.

Namun jika dilihat dengan menggunakan perhitungan CACL,

perusahaan mengealami penurunan 0,38 (2,49 menjadi 2,11). Hal ini

menunjukkan bahwa PT. Artifa Sukses Persada mampu untuk

membiayai kewajiban setiap tahunnya.

b. Rasio Leverage

1) Pengertian

Rasio Leverage atau disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban

finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin tinggi

kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

2) Perhitungan dengan debt ratio

Total Liabilitas (2011) TLTA = x 100% Total Aset

Page 81: balance scorecard akuntansi

63

485,297,250.50 = x 100 % 975,111,790.56

= 0,49 %

Total Liabilitas (2012) TLTA = x 100% Total Aset

590,972,640.50 = x 100 % 1,055,264,326.14

= 0.56 %

3) Kesimpulan Tabel 4.2

Tabel Perhitungan TLTA

NP Tahun Total Liabilitas Total Aset TLTA

PT. Artifa Sukses Persada

2011 485,297,250.50 975,111,790.56 0,49%

2012 590,972,640.50 1,055,264,326.14 0,56%

Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada, data diolah.

Berdasarkan tabel diatas, total liabilitas maupun total aset

perusahaan PT. Artifa Sukses Persada pada tahun 2011-2013

mengalami kenaikan dan dalam perhitungan TLTA perusahaan

mengalami kenaikan sebesar 0,07% (0,49% menjadi 0,56%). Kenaikan

ini dapat menjelaskan bahwa PT. Artifa Sukses Persada dapat

memenuhi kewajiban setiap tahunnya.

Page 82: balance scorecard akuntansi

64

c. Rasio Aktivitas

1) Pengertian

Rasio Aktivitas (Total Assets Turn Over) digunakan untuk mengukur

kemampuan dana yang tertanam dan keseluruhan aktiva yang berputar pada

suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk

menghasilkan "revenue".

2) Perhitungan dengan Total Asset Turn Over

(2011) TATO = Penjualan

Total Aset

= 394,355,500

975,111,790.56

= 0,40442081

(2012) TATO = Penjualan

Total Aset

= 321,995,475

1,055,264,326.14

= 0,305132531

Page 83: balance scorecard akuntansi

65

3) Kesimpulan

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan Turn Over Ratio

NP Tahun Penjualan Total Aset TATO

PT. Artifa Sukses Persada

2011 394,355,500 975,111,790.56 0,40

2012 321,995,475 1,055,264,326.14 0,30

Sumber: Laporan Keuangan PT. Artifa Sukses Persada,data diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan Turn Over Ratio

mengalami penurunan, hal ini disebabkan aktiv yang dimiliki

perusahaan terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan

untuk menjual maka perlu diteliti pemasaran dan jenis aktiva.

Dilihat dari kinerja keuangan menurut likuiditasnya secara umum adalah

baik, Hasil uji rasio likuiditas yang dilakukan kepada PT. Artifa Sukses

Persada menunjukkan penurunan rasio dari 2,49 ke 2,11. Artinya, rasio

tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu membiayai kewajibannya.

Dari sisi rasio leverage hasil uji yang dilakukan pada PT. Artifa Sukses

Persada menunjukkan kenaikan rasio daro 0,49 ke 0,56. Artinya, rasio tesebut

menunjukkan perusahaan mampu untuk memenuhi kewajibannya dalam

waktu jangka pendek. Sedangkan hasil uji rasio aktivitas yang dilakukan ke

PT. Artifa Sukses Persada menunjukkan penurunan rasio dari 0,40 ke 0,30,

hasil tersebut menunjukkan bahwa aktiva perusahaan lebih besar dibanding

dengan kemampuan penjualannya.

Page 84: balance scorecard akuntansi

66

Pengukuran dengan tiga rasio diatas dikatakan dapat menggambarkan

kondisi financial perusahaan. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, rasio leverage meggambarkan

tinggi rendahnya utang yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan

informasi seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kewajibannya,

sedangkan rasio aktivitas memberikan informasi mengenai kemampuan modal

yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan revenue sehingga dalam jangka

panjang perusahaan akan terus bertumbuh.

2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Perspektif pelanggan digunakan perusahaan untuk mengidentifikasikan dan

mendefinisikan mengenai pelanggan dan segmen pasar, perspektif ini bertujuan

untuk mengukur tingkat kepercayaan pelanggan atas produk yang ditawarkan

perusahaan, kecepatan layanan yang diberikan dan kualitas hubungan perusahaan

dengan pelanggannya. Informasi yang diketahui tentang seberapa baik hubungan

yang dimiliki perusahaan dengan pelanggannya dapat memeberikan gambaran

tentang bagaimana suatu kinerja manajemennya berjalan dengan baik atau tidak.

Hal ini diukur dengan mengisi daftar pertanyaan kuesioner yang telah disediakan.

Pelanggan yang menjadi responden sebanyak 35 responden.

a. Karakteristik Responden Kepuasan Pelanggan

Distribusi kuesioner yang ditujukan kepada pelanggan bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kuesioner yang dapat diolah untuk menentukan

karakteristiknya. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan proses

penyebaran dan penyebaran kuesioner kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses

Persada.

Page 85: balance scorecard akuntansi

67

Tabel 4.4 Gambaran Distribusi Kuisioner Kepuasan Pelanggan

Keterangan Jumlah Presentase

Kuesioner yang dikirim 35 100% Kuesioner yang tidak kembali 4 11,43% Kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% Kuesioner yang dapat diolah 31 88,57%

Sumber: data diolah

b. Uji Validitas Kepusan Pelanggan

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi

(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2006). Suatu

kuesioner yang valid adalah kuesioner yang mampu mengukur dan

mengungkapkan suatu hal yang ingin diukur dari kuesioner tersebut, dalam hal

ini adalah kepuasan pelanggan.

Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya

dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi 0,05 artinya

suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas ini adalah menggunakan

Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Correct Item-Total

Correlation. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas pelanggan dari tiga

variable; dengan 35 sampel responden pelanggan.

Page 86: balance scorecard akuntansi

68

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Atribut Produk dan Jasa Pelanggan

Pertanyaan Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

APJa 0,851** 0,00 Valid APJb 0,874** 0,00 Valid APJc 0,860** 0,00 Valid APJd 0,845** 0,00 Valid APJe 0,851** 0,00 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel atribut, produk, dan jasa mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Citra (Image) Perusahaan

Pertanyaan Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

CPa 0,909** 0,000 Valid CPb 0,943** 0,000 Valid CPc 0,967** 0,000 Valid

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan variabel citra (image) perusahaan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Hubungan dengan Pelanggan

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan

HPa 0,891** 0,00 Valid HPb 0,917** 0,00 Valid HPc 0,886** 0,00 Valid HPd 0,869** 0,00 Valid

Sumber: data diolah

Page 87: balance scorecard akuntansi

69

Tabel diatas menunjukkan variabel Hubungan dengan Pelanggan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

c. Uji Reliabilitas Kepuasan Pelanggan

Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara

konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,

biasanya sebagai koefesien (Sukadji, 2000). Uji reabilitas ini menunjukkan

konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya.

Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00: reliabilitas sangat tinggi

0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah

Instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel

berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas pelanggan dari tiga variable dengan

35 sampel responden pelanggan.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pelanggan

Variabel Cronbach’s Alpha

Cronchbach’s Alpha Based on

Standardized Items N of Items

APJ 0,818 0,942 6 CP 0,874 0,986 4 HP 0,839 0,950 5

Sumber: data diolah

Page 88: balance scorecard akuntansi

70

Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel atribut,

produk, dan jasa sebesar 0,818, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini sangat reliabel. Variabel citra (image) perusahaan sebesar

0,874, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

sangat reliabel. Variabel hubungan dengan pelanggan sebesar 0,839, sehingga

dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini sangat reliabel.

d. Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan jawaban kuesioner yang berasal dari 35 responden

pelanggan PT. Artifa Sukses Persada digunakan sebagai alat untuk

menganalisis dan memeberikan gambaran terkait dengan variabel-variabel

dalam penelitian ini. Varibel yang terkait yaitu atribut produk dan jasa, citra

perusahaan dan hubungan dengan pelanggan. Hasil pengolahan data dari

masing-masing elemen kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.9 Hasil Pengukuran Atribut Produk dan Jasa Pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai Jumlah

Jawaban Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 20 100 18,38% Puas 4 56 224 41,17% Cukup Puas 3 63 189 43,74% Tidak Puas 2 15 30 5,51% Sangat Tidak Puas 1 1 1 0,18%

Jumlah 155 544 100% Sumber: data diolah

Variabel atribut produk dan jasa, pelanggan terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada terhadap

Page 89: balance scorecard akuntansi

71

atribut produk dan jasa adalah 18,38 % menyatakan sangat puas, 41,17 %

menyatakan puas, 43,74 % menyatakan cukup puas, 5,51 % menyatakan

kurang puas, 0,18 % menyatakan sangat tidak puas. Hal tersebut

menggambarkan dan menjelaskan secara utuh tingkat kepuasan dari pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Citra (Image)Perusahaan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai Jumlah

Jawaban Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 12 60 17,59% Puas 4 39 156 45,74% Cukup Puas 3 41 123 36,07% Tidak Puas 2 1 2 0,58% Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%

Jumlah 93 341 100% Sumber: data diolah

Variabel citra (image) perusahaan terdiri dari 5 pernyataan dengan skor

1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa

kepuasan pelanggan PT. Wijaya Karya terhadap citra (image) perusahaan

adalah 17,59 % menyatakan sangat puas, 45,74 % menyatakan puas, 36,07 %

menyatakan cukup puas, 0,58 % menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan

sangat tidak puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari pelanggan PT. Artifa Sukses Persada.

Page 90: balance scorecard akuntansi

72

Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Hubungan dengan Pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai Jumlah

Jawaban Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 17 85 19,54% Puas 4 43 172 39,54%

Cukup Puas 3 54 162 37,24% Tidak puas 2 8 16 3,6%

Sangat Tidak Puas 1 0 0 0% Jumlah 122 435 100%

Sumber: data diolah

Variabel citra (Image) perusahaan terdiri dari 5 pernyataan dengan

skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas menunjukkan

bahwa kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada terhadap hubungan

dengan pelanggan adalah 19,54% menyatakan sangat puas, 39,54%

menyatakan puas, 37,24% menyatakan cukup puas, 3,6% menyatakan kurang

puas, 0% menyatakan sangat tidak puas. Data tersebut menggambarkan dan

menjelaskan secara utuh tungkat kepuasan pelanggan PT. Artifa Sukses

Persada.

Tabel 4.12 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran Kinerja

Kepuasan Pelanggan

Nama Perusahaan APJ CP HDP

PT. Artifa Sukses Persada CUKUP PUAS CUKUP PUAS PUAS

Sumber: data diolah

Tabel diatas dapat menunjukan bahwa atibut produk dan jasa untuk

kepuasan pelanggan mayoritas memiliki nilai cukup puas bagi para

pelanggannya. Dari segi citra (image) perusahaan, mayoritas memiliki nilai

Page 91: balance scorecard akuntansi

73

cukup puas bagi para pelanggannya, dan untuk hubungan dengan pelanggan

PT. Artifa Sukses Persada mayoritas memiliki nilai puas bagi para

pelanggannya. Kinerja PT. Artifa Sukses Persada dilihat dari perspektif

pelanggan dapat dikatakan baik, tercatat pada perspektif ini dalam

memberikan kepuasan bagi pelanggannya dapat terlihat sesuai dengan

harapan, hal ini sesuai dengan hasil yang didapat dari jawaban mayoritas

pelanggan.

Daftar Pelanggan PT. Artifa Sukses Persada

No Pelanggan 2011 2012

1. PT. Timah Persero PT. Timah Persero 2. PT. Kinden Indonesia PT. Kinden Indonesia 3. PT. Casa Prima Indonesia PT. Casa Prima Indonesia 4. CV. Cakra Elektrik PT. Manggala Gelora Perkasa 5. PT. Manggala Gelora Perkasa PT. Midi Utama Indonesia 6. PT. Midi Utama Indonesia Portofolio 7. Portofolio PT. Permata Teknik 8. PT. Permata Teknik Fodism Senayan City 9. Fodism Senayan City PT. Wahana Tirtamas (fourties) 10. PT. Wahana Tirtamas (fourties) PT. Kamadjaja Logistics 11. PT. Kamadjaja Logistics CV. Permata Tekhnik 12. CV. Permata Tekhnik PT. Debindomulti Adhiswati 13. PT. Debindomulti Adhiswati PT. Sumber Alfaria Trijaya 14. - PT. Dunia Makmur Jaya 15. - PT. Summarecon Agung, tbk 16. - Gunung Putri Graha Mandiri 17. - PT. Eco Stark Indonesia 18. - CV. Haruka hesa Engineering 19. - PT. Arta Dwi Mitra 20. - CV. Chinda Mutiara Besma 21. - PT. Perwita Marga Sakti 22. - PT. Perkasa Internusa Mandiri 23. - CV. Saraswati Flora 24 - PT. Vorteks Teknologi Indonesia 25. - PT. Astra Honda Motor 26. - PT. Lautan Jaya Kumala

Page 92: balance scorecard akuntansi

74

Data diatas merupakan daftar perusahaan yang menjadi pelanggan PT.

Artifa Sukses Persada, jika dikaitkan dengan hasil jawaban mayoritas

responden pelanggan maka dapat disimpulkan pada perspektif pelanggan

PT.Artifa Sukses Persada dapat memberikan kepuasan dan tingkat

kepercayaan yang tinggi dari pelanggan, hal ini dapat terlihat dengan

tingginya pertambahan pelanggan pada tahun 2012.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Balance Scorecard dalam perspektif proses bisnis internal membagi

pengukuran kinerja dalam proses ini menjadi 2, yaitu proses operasi, dan

pelayanan purna jual. Pengukuran proses bisnis internal ini dimaksudakan

untuk mengetahui bagian kegiatan-kegiatan yang selama ini telah dijalankan

oleh perusahaan. Perspektif ini menyoroti berbagai proses penting yang

mendukung strategi perusahaan.

a. Proses Operasi PT. Artifa Sukses Persada

Proses operasi yang dilakukan PT. Artifa Sukses Persada menitik

beratkan kepada penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan yang

ada secara efisien, konsisten dan tepat waktu. Dalam prosesnya

perusahaan mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai dan

mempercepat produk samapai ke tangan pelanggan. Dilihat dari efisiensi

waktu dan biaya PT. Artifa sukses persada pada tahun 2011 melakukan

pengiriman barang secara langsung antara bagian penjualan dengan

Page 93: balance scorecard akuntansi

75

pelanggan proses dari pemesanan hingga produk sampai ke pelanggan

adalah 4 hari. Dalam perkembangannya perusahaan melakukan

pengiriman pesanan dengan menggunakan jasa pengiriman barang yang

biaya pengirimannya di bebankan kepada konsumen sehingga waktu

untuk pesanan sampai ke konsumen dimulai dari pemesanan hingga

pengiriman barang adalah 2 hari. Hal ini menghasilkan efisiensi waktu

dan biaya.

Adapun siklus operasi dalam melakukan transaksi adalah sebagai

berikut:

Pelanggaan-> Marketing-> Adm.Penjualan-> Gudang-> Surat keluar

barang.

Pelanggan melalui e-mail, Fax maupun Walk in customer

mengirimkan surat permintaan penawaran harga barang kepada

bagian marketing.

Berdasarkan surat penawaran harga (SPH) kemudian Customer akan

mengirimkan PO, yang ditujukan kepada bagian penjualan.

Berdasarkan PO tersebut bagian penjualan akan membuatkan

Delivery Order (DO) dan Invoice dengan mengecek barang terlebih

dahulu di file Stock. DO dan Invoice asli akan diberikan kepada

customer, sedangkan DO acc dan Invoice acc akan disimpan didalam

file.

Bagian gudang akan memberikan informasi mengenai persediaan

barang yang dipesan.

Page 94: balance scorecard akuntansi

76

Sebelum barang yang dipesan dikirim oleh bagian delivery, customer

terlebih dahulu akan membayar barang tersebut ke bagian accounting

melalui uang tunai ataupun ditransfer lewat bank. Kemudian

Accounting akan mencatat pembayaran yang akan disimpan ke dalam

file. Accounting akan membuatkan faktur pajak sesuai dengan invoice

yang telah dibuat oleh bagian penjualan,untuk dikirimkan ke

customer.

Bagian gudang membuat surat keluar barang.

Barang yang siap dikirim akan dibuatkan DO dan Invoice oleh bagian

Penjualan, serta faktur pajak yang akan dibuatkan oleh bagian

accounting, yang kemudian surat-surat tersebut akan diberikan

kepada bagian delivery untuk diberikan kepada customer. Setelah itu

bagian delivery memberikan DO dan Invoice serta faktur pajak

kepada customer untuk ditanda tangani oleh customer sebagai tanda

terima. Customer akan mendapatkan Invoice dan DO, Faktur Pajak

yang asli. Kemudian Invoice acc dan DO acc dikembalikan kepada

bagian administrasi untuk disimpan ke dalam file.

b. Layanan Purna Jual PT. Artifa Sukses Persada

Layanan purna jual yang disediakan oleh PT. Artifa Sukses Persada

adalah menyediakan garansi selama 1 (satu) sampai 2 (dua) tahun.

Pengaduan pelanggan dapat bisa melalui jaringan telepon, email atau

website resmi perusahaan. Apabila ada kerusakan barang yang terjadi

maka perusahaan akan mengirimkan teknisi untuk memeriksa kerusakan.

Lama waktu perbaikan disesuaikan dengan tingkat kerusakan, jika kondisi

Page 95: balance scorecard akuntansi

77

barang setelah dilakukan penegecekan tidak dapat diperbaiki maka

perusahaan akan mengganti barang tersebut dengan barang baru yang

sejenis dan tidak dapat diganti dengan uang. Layanan purna jual

dilakukan untuk tetap menjangan hubungan dengan pelanggan.

Dilihat dari perspektif bisnis internal, kinerja PT. Artifa Sukses

Persada mampu menyampaikan barang pesanan kepada pelanggan secara

efisien, efektif, dan tepat waktu dibarengi dengan prosedur yang baik

mulai pemesanan hingga produk sampai ditangan pelanggan. Selain itu,

dalam layanan purna jual PT. Artifa Sukses Persada memberikan garansi

selama 1 sampai 2 tahun jika ada produk yang rusak atau barang pesanan

tidak dapat digunakan ketika sampai ditangan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa dalam perspektif ini PT. Artifa Sukses

Persada melakukan upaya dalam menciptakan efektivitas, efisiensi dan

ketepatan waktu dalam hal pengiriman produk, dan untuk meningkatkan

kepercayaan pelanggan perusahaan memberikan garansi untuk tetap

menjaga kualitas yang diberikan kepada setiap pelanggan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learning and Growth

perspective ) PT. Artifa Sukses Persada

Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses

produksi. Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar

proses produksi. Proses inovasi dalam melakukan identifikasi keinginan

pelanggan yang sesuai dengan keinginan pelanggan sangat penting. Bila hasil

inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka

Page 96: balance scorecard akuntansi

78

produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak

memberi tambahan pendapatan bagi perusahaan. Sebelum website khusus

Online Shopping dibuat pelanggan banyak menemui kesulitan dalam

memperoleh produk yang diinginkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki

oleh pelanggan, online shop memberikan manfaat bagi pelanggan dalam hal

kemudahan dalam memperoleh produk yang diinginkan. Sedangkan bagi

perusahaan dapat memudahkan proses pengenalan produk pada pelanggan dan

meningkatkan penjualan.

PT. Artifa Sukses Persada sebagai perusahaan yang sedang dalam tahapan

proses pertumbuhan tidak akan berhenti dalam menyediakan produk-produk

baru yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan agar dapat terus

berkembang dan mampu bersaing dengan produk-produk sejenis lainnya,

melalui proses inovasi PT. Artifa Sukses Persada telah menjalankannya

dengan baik. Kegiatan usaha PT. Artifa Sukses Persada lebih memusatkan

pada kegiatan pemasaran. Inovasi yang dilakukan oleh adalah dengan

menyediakan produk baru yaitu lampu untuk lampu penerangan jalan yang

lebih hemat energi dan ramah lingkungan baik untuk kegiatan industri ataupun

penggunaan dalam skala kecil seperti rumah tangga, dengan tetap menjaga

kualitas produk yang dihasilkan. Dalam pemasaran produknya PT. Artifa

Sukses Persada membuat sebuah website resmi pada tahun 2013 yang

berisikan informasi mengenai produk baru yang ditawarkan, serta bermanfaat

untuk memudahkan pelanggan dalam memperoleh produk yang diinginkan

sehingga memberikan kepuasan atas pelayanan yang disediakan perusahaan.

Page 97: balance scorecard akuntansi

79

Dapat disimpulkan pada perspektif ini PT.Artifa Sukses Persada dalam

pembelajaran dan pertumbuhannya cukup baik, hal ini dapat dilihat dari

inovasi-inovasi yang telah dilakukan dapat memberikan perubahan positif bagi

perusahaan untuk dapat lebih berkembang.

5. Perspektif Karyawan

Balance Scorecard dalam perspektif ini membagi tiga pengukuran kinerja

sebagai indikatornya yaitu pengukuran kinerja pada tingkat pertambahan

karyawan dan karyawan yang memutuskan untuk keluar dari PT. Artifa

Sukses Persada, tingkat retensi karyawan yaitu kemampuan perusahaan

mempertahankan karyawan lama yang dimiliki dan dengan mengukur tingkat

kepuasan karyawan pada perusahaan. Perspektif ini dapat membantu manajer

untuk terus meningkatkan pencapaiannya dalam mempertahankan anggota

lama yang memiliki skill yang baik dan berusaha untuk menambah jumlah

karyawan baru dengan kemampuan yang lebih baik demi tercapainya tujuan

perusahaan dalam memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan

perusahaan dapat memberikan kepuasan bagi karyawannya

a. Tingkat perolehan/ pertambahan karyawan

Tabel 4.13 Tingkat pertambahan karyawan baru

NP Tahun Karyawan baru

Karyawan yang

keluar

Jumlah Karyawan

PT. Artifa Sukses

Persada

2011 - -3 46

2012 +15 -2 59 Sumber: data diolah

Page 98: balance scorecard akuntansi

80

Tabel diatas menunjukkan pada tahun 2011 jumlah karyawan PT.

Artifa Sukses Persada tercatat 46 karyawan, pada tahun 2012 PT.

Artifa Sukses Persada memiliki karyawan baru sebanyak 13 orang,

jumlah karyawan yang dimiliki PT. Artifa Sukses Persada pada tahun

2012 adalah 59 orang. Hal tersebut menggambarkan tingkat

penambahan karyawan baru lebih tinggi jika dibandingkan dengan

tingkat karyawan yang memutuskan untuk keluar dari PT. Artifa

Sukses Persada.

b. Tingkat Retensi Karyawan

Tabel 4.20 menunjukkan pada tahun 2011 tercatat 3 karyawan

memutuskan untuk keluar dari PT. Artifa Sukses Persada, jumlah

karyawan pada tahun 2011 adalah 46. Tahun 2012 PT. Artifa Sukses

Persada mencatat 2 karyawan keluar dari PT. Artifa Sukses Persada,

jumlah kayawan pada tahun 2012 adalah 59.

c. Tingkat Kepuasan Karyawan

Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya keempat

perspektif sebelumnya, Penting bagi suatu badan usaha saat

melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk menghasilkan

produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu:

sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolok ukur kinerja

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan

pertumbuhan dapat mengungkapkan kesenjangan yang besar antara

kemampuan yang ada dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk

memperkecil kesenjangan itu, maka suatu badan usaha harus

Page 99: balance scorecard akuntansi

81

melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu:

meningkatkan kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta

menata ulang prosedur yang ada. Karyawan sebagai bagian utama

dalam setiap kegiatan perusahaan jika dikelola dengan baik makan

dapat memenuhi tujuan perusahaan dengan baik.

Mengukur tingkat kepuasan karyawan yaitu dengan mengisi daftar

kuesioner yang telah disediakan, karyawan yang menjadi responden

adalah 35 orang karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

1) Karakteristik Responden Kepuasan Karyawan

Penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada karyawan

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuesioner yang

dapat diolah untuk menentukan karakteristiknya. Tabel berikut

ini menggambarkan proses penyebaran dan penerimaan

kuesioner kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.14 Gambaran Distribusi Kuesioner Kepuasan Pelanggan

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang dikirim 35 100% Kuesioner yang tidak kembali 2 5,71% Kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% Kuesioner yang dapat diolah 33 94,29%

Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa total 35 kuesioner yang

dibagikan ke pihak karyawan hanya 2 kuesioner yang tidak

kembali dikarenakan adanya kuesioner hilang dan keterbatasan

waktu.

Page 100: balance scorecard akuntansi

82

2) Uji Validaitas Kepuasan Karyawan

Suatu kuesioner yang valid adalah kuesioner yang mampu

mengukur dan mengungkapkan suatu hal yang ingin diukur dari

kuesioner tersebut, dalam hal ini adalah kepuasan pelanggan dan

pemasok barang. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang

dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan

tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam

suatu penelitian (Sugiyono, 2006).

Teknik yang digunakan untuk uji validaitas ini adalah

menggunakan korelasi Bivariate (Produk Momen Pearson) dan

Corrected Item-Total Correlation. Tabel dibawah ini menunjukkan

hasil uji validitas pelaggan dari tiga variabel. Dalam penentuan

layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya

dilakukan uji signifikansi 0,05. Hal itu, artinya suatu item yang

akan dianggao valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Kapabilitas Karyawan

Pertanyaan Pearson

Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

KKa 0,924** 0,000 Valid KKb 0,920** 0,000 Valid

Sumber: data diolah Tabel diatas menunjukkan variabel kapabilitas karyawan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilaii signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Page 101: balance scorecard akuntansi

83

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Kapabilitas Sistem Informasi

Pertanyaan Pearson

Corelation Sig (2-Tailed)

Keterangan

KSIa 0,865** 0,000 Valid KSIb 0,859** 0,000 Valid KSIc 0,826** 0,000 Valid KSId 0,899** 0,000 Valid KSIe 0,844** 0,000 Valid

Sumber: data diolah Tabel diatas menunjukkan variabel kapabilitas sistem informasi

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Motivasi, Pemberdayaan, dan keselarasan

karyawan

Pertanyaan Pearon Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

MPKa 0,807** 0,000 Valid MPKb 0,875** 0,000 Valid MPKc 0,861** 0,000 Valid MPKd 0,769** 0,000 Valid MPKe 0,837** 0,000 Valid MPKf 0,870** 0,000 Valid

Sumber: data diolah Tabel diatas menunjukkan variabel motivasi, pemberdayaan, dan

keselarasan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signikansi lebih kecil dari 0,05.

3) Uji Reliabilitas Kepuasan Karyawan

Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes

mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas

Page 102: balance scorecard akuntansi

84

dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien

(Sukadji, 2000).

Uji reabilitas ini menunjukkan konsistensi skor-skor yang

diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Kategori koefisien

reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00: reliabilitas sangat tinggi

0,60 - 0,80: reliabilitas tinggi

0,40 - 0,60: reliabilitas sedang

0,20 - 0,40: reliabilitas rendah

Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji reliabilitas karyawan yang

terdiri dari variabel dengan sampel 35 responden pelanggan PT.

Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Karyawan

Variabel Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha Based on

Standardized N of Items

KK 0,904 0,944 3 KSI 0,819 0,943 6

MPK 0,806 0,941 7 Sumber: data diolah

Tabel diatas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha atas variabel

kapabilitas karyawan PT. Artifa Sukses Persada sebesar 0,904 ,

variabel kapabilitas sistem informasi PT. Artifa Sukses Persada

sebesar 0,819, variabel motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan

sebesar 0,806 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini sangat reliable.

Page 103: balance scorecard akuntansi

85

4) Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Karyawan

Pengukuran kinerja PT. Artifa Sukses Persada dalam perspektif

ini dapat dikatakan baik, hal ini dilihat dari jumlah karyawan yang

bertambah dari tahun sebelumnya. Jumlah karyawan yang keluar dari

perusahaan pada tahun 2012 lebih sedikit dibandingkan dengan

jumlah karyawan yang keluar pada tahun sebelumnya, selain itu

perusahaan terus menambah karyawan baru untuk meningkatkan

pencapaian perusahaan dalam memiliki sumber daya manusia yang

baik.

Responden yang berasal dari Karyawan PT. Artifa Sukses

Persada digunakan sebagai alat ukur untuk menganalisis dan

memberikan gambaran terkait dengan variabel-variabel dalam

penelitian ini berjumlah 35 responden. Adapun variabel-variabel

tersebut adalah Kapabilitas Karyawan, kapabilitas sistem informasi,

dam motivasi pemberdayaan dan keselarasan. Berikut adalah hasil

pengolahan data dari masing-masing elemen kepuasan karyawan.

Tabel 4.19 Hasil Pengukuran Kapabilitas Karyawan

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah Jawaban

Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 18 90 34,35% Puas 4 32 128 48,85% Cukup Puas 3 12 36 13,74% Tidak Puas 2 4 8 3,05% Sangat Tidak Puas 1 0 0 0% Jumlah 262 100%

Sumber: data diolah

Page 104: balance scorecard akuntansi

86

Variabel kapabilitas karyawan terdiri dari 5 pernyataan dengan

skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 34,35 % menyatakan sangat

puas, 48,85 % menyatakan puas, 13,74 % menyatakan cukup puas,

3,05 % menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan sangat tidak

puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Tabel 4.20 Hasil Pengukuran Kapabilitas Sistem Informasi

PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah Jawaban

Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 33 165 27,18% Puas 4 55 220 36,24% Cukup Puas 3 70 210 34,59% Tidak Puas 2 6 12 1,97% Sangat Tidak Puas 1 0 0 0% Jumlah 607 100%

Sumber: data diolah Variabel Kapabilitas Sistem Informasi terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 27,18 % menyatakan sangat

puas, 36,24 % menyatakan puas, 39,59 % menyatakan cukup puas,

1,97 % menyatakan kurang puas, 0 % menyatakan sangat tidak

puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Page 105: balance scorecard akuntansi

87

Tabel 4.21 Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan, dan

keselarasan PT. Artifa Sukses Persada

Pendapat Responden Nilai

Jumlah Jawaban

Responden

Tabel Nilai

Bobot Nilai

Sangat Puas 5 35 175 25,62% Puas 4 61 244 35,72% Cukup Puas 3 70 210 30,74% Tidak Puas 2 24 48 7,02% Sangat Tidak Puas 1 6 6 0,87% Jumlah 683 100%

Sumber: data diolah Variabel Kapabilitas Sistem Informasi terdiri dari 5 pernyataan

dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT. Artifa Sukses Persada

terhadap kapabilitas karyawan adalah 25,62 % menyatakan sangat

puas, 35,72 % menyatakan puas, 30,74 % menyatakan cukup puas,

7,02 % menyatakan kurang puas, 0,87 % menyatakan sangat tidak

puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh

tingkat kepuasan dari karyawan PT. Artifa Sukses Persada.

Kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi

karyawan diukur dari perspektif karyawan. Jawaban dari pihak

karyawan PT. Artifa Sukses Persada tercatat memberikan nilai

positif bagi perusahaan. Dapat dikatakan perusahaan sudah mampu

memberikan kepuasan bagi para karyawannya. Hal tersebut dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini.

Page 106: balance scorecard akuntansi

88

Tabel 4.22 Hasil Jawaban Mayoritas Responden Tentang Pengukuran

Kinerja Kepuasan Karyawan

Nama Perusahaan KK KSI MPK

PT. Artifa Sukses Persada PUAS PUAS PUAS

Sumber: data diolah

Dari tabel 4.22 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas

jawaban untuk kapabilitas karyawan dalam kepuasan karyawan

memiliki nilai puas bagi para karyawan. Untuk kapabilitas sistem

informasi mayoritas memiliki nilai puas bagi para karyawan, dan

untuk motivasi pemberdayaan dan keselarasan, mayoritas memiliki

nilai puas bagi para karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam hal kepuasan

karyawan.

Hasil pengujian kepuasan karyawan secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan mendapatkan

kepuasan. Hal ini diliat dari hasil pengujian yang memiliki nilai

puas pada tiap indikator. Implikasi dari kepuasan karyawan tersebut

adalah karyawan memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan

dan lebih berusaha meningkatkan kinerjanya dalam melakukan

tugasnya.

6. Perspektif Kemitraan

Kemitraan mengandung beberapa unsur antara lain pemberian

kesempatan pelatihan sumber daya manusia, ada retribusi asset produktif dari

yang kuat kepada yang lemah, ada akses terhadap sumber-sumber pendanaan,

Page 107: balance scorecard akuntansi

89

ada akses informasi dan teknologi, dan ada akses terhadap pasar

(Muflih, 1997). Balance Scorecard dalam perspektif kemitraan melakukan

pengukuran kinerja dengan dua indikator yaitu perkembangan jumlah mitra

dan jenis perusahaan yang menjadi mitra PT. Artifa Sukses Persada.

a. Perkembangan Jumlah Mitra

Tabel 4.23 Perkembangan Jumlah Mitra

NP Tahun Mitra Baru Jumlah Mitra

PT. Artifa Sukses

Persada

2011 - 2

2012 3 5 Sumber: Data diolah

Tabel 4.23 menunjukan pada tahun 2011 PT. Artifa Sukses Persada

memiliki 2 perusahaan mitra kemudian pada tahun 2012 tercatat ada 3

perusahaan mitra baru PT. Artifa Sukses Persada, jumlah perusahaan

mitra pada tahun 2012 adalah 5 perusahaan mitra.

b. Nama dan Jenis Perusahaan Mitra

Tabel 4.24 Daftar Nama dan Jenis Usaha Perusahaan Mitra

Nama Perusahaan Mitra Jenis Usaha a. Singapore Innogreen

Solution PTE.Ltd Distributor Lampu LED

b. Citra Langgeng Sentosa Distributor Lampu LED

c. Takumi Penjualan lampu LED skala kecil

d. Tunas Cahya Sentosa Distributor Lampu LED

e. CV. Impack Gravindo Penjualan lampu LED via Online

Sumber: data diolah

Dilihat dari perspektif kemitraan perusahaan memiliki hasil yang

cukup baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan pertambahan mitra pada tahun

Page 108: balance scorecard akuntansi

90

2012 sehingga menambah jumlah mitra perusahaan PT. Artifa Sukses Persada.

Pertambahan jumlah mitra ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu

memberikan hubungan yang baik dengan mitranya, sehingga banyak

perusahaan yang tetap menjadi mitra PT. Artifa Sukses Persada. Dilihat dari

jenis usaha mitra PT. Artifa Sukses Persada yang menjadi perusahaan mitra

adalah perusahaan yang menyediakan produk sejenis sehingga variasi produk

dalam hal ini tidak berkembang. Namun dalam hal pemasaran dan penjualan

perusahaan dinilai berkembang dengan adanya mitra perusahaan yang

memasarkan produknya dengan cara Online sehingga pelanggan dapat dengan

mudah mendapatkan produknya.

Page 109: balance scorecard akuntansi

91

BAB V

PENUTUPAN

A. Simpulan

Hasil penilaian kinerja yang diperoleh PT. Artifa sukses Persada menggunakan

balance scorecard dengan enam perspektif memperlihatkan bahwa perusahaan telah

memiliki kriteria yang cukup baik atas enam perspektif yang telah diteliti. Pengukuran

dengan enam perspektif ini yaitu prspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif karyawan

dan perspektif kemitraan menghasilkan pengukuran yang lebih menyeluruh dan terinci.

Mengukur kinerja PT. Artifa Sukses Persada dengan menggunakan metode Balance

scorecard enam perspektif menghasilkan total pengukuran kinerja yang memuaskan

dan dapat memberikan informasi kinerja dari setiap perspektif yang diteliti.

1. Dilihat dari perspektif keuangan PT. Artifa Sukses Persada dengan menggunakan

rasio sebagai indikator kinerja keuangan menurut likuiditasnya secara umum

adalah baik, Hasil uji rasio likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu

membiayai kewajibannya, rasio leverage menunjukkan perusahaan mampu untuk

memenuhi kewajibannya dalam waktu jangka pendek dan rasio aktivitas

menunjukkan bahwa aktiva perusahaan lebih besar dibanding dengan kemampuan

penjualannya.

2. Dilihat dari hasil pengujian perspektif pelanggan PT. Artifa Sukses Persada

menunjukan bahwa atibut produk dan jasa untuk kepuasan pelanggan mayoritas

memiliki nilai cukup puas bagi para pelanggannya. Dari segi citra (image)

perusahaan, mayoritas memiliki nilai cukup puas bagi para pelanggannya, dan

Page 110: balance scorecard akuntansi

92

untuk hubungan dengan pelanggan PT. Artifa Sukses Persada mayoritas memiliki

nilai puas bagi para pelanggannya.

3. Hasil dari perspektif bisnis internal dalam perspektif ini PT. Artifa Sukses Persada

melakukan upaya yang baik dalam menciptakan efektivitas, efisiensi dan ketepatan

waktu dalam hal pengiriman produk, dan untuk meningkatkan kepercayaan

pelanggan perusahaan memberikan garansi untuk tetap menjaga kualitas yang

diberikan kepada setiap pelanggan.

4. Dapat disimpulkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhannya PT.Artifa

Sukses Persada cukup baik, hal ini dapat dilihat dari inovasi-inovasi yang telah

dilakukan dapat memberikan perubahan positif bagi perusahaan untuk dapat lebih

berkembang.

5. Dapat disimpulkan dalam perspektif karyawan PT. Artifa Sukses Persada bahwa

kapabilitas karyawan mayoritas memiliki nilai puas bagi para karyawan. Untuk

kapabilitas sistem informasi, mayoritas memiliki nilai puas bagi para karyawan,

dan untuk motivasi pemberdayaan dan keselarasan, mayoritas memiliki nilai puas

bagi para karyawan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

kinerja yang baik dalam hal kepuasan karyawan.

6. Dilihat dari perspektif kemitraan PT. Artifa Sukses Persada memiliki hasil yang

cukup baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan pertambahan mitra pada tahun 2012

Pertambahan jumlah mitra ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu

memberikan hubungan yang baik dengan mitranya. Dilihat dari jenis usaha mitra

PT. Artifa Sukses Persada yang menjadi perusahaan mitra adalah perusahaan yang

menyediakan produk sejenis sehingga variasi produk dalam hal ini tidak

berkembang.

Page 111: balance scorecard akuntansi

93

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu

akuntansi terutama dalam konsep pengukuran kinerja perusahaan. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai pengukuran kinerja

perusahaan di PT. Artifa Sukses Persada baik untuk pihak manajeman maupun pihak

lain yang terkait. Informasi tersebut diantaranya

1. Penelitian ini memberikan alternatif untuk pengukuran kinerja dengan balance

scorecard yang lebih lengkap bagi PT. Artifa Sukses Persada. Yaitu dengan enam

perspektif, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran

dan pertumbuhan, karyawan dan kemitraan.

2. Perusahaan harus mengingkatkan kinerja keuangan dalam hal pemanfaatan asset

dan menekankan biaya-biaya operasi agar memperoleh laba yang maksimal.

Kinerja keuangan harus tetap diperhatikan dan ditingkatkan demi keberlangsungan

hidup perusahaan.

3. Perusahaan harus menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama

dengan cara meningkatkan pelayanan, kualitas produk dan kemudahan dalam

melakukan transaksi dengan PT. Artifa Sukses Persada.

4. Perspektif karyawan memberikan informasi dalam memaksimalkan kinerja

karyawan, perusahaan perlu mengoptimalkan penciptaan kepuasan kerja karyawan

dengan memberikan reward pada karyawan yang memberikan kontribusi lebih

pada perusahaan.

5. Perspektif Kemitraan PT. Artifa Sukses Persada terlihat cukup baik, hal ini didasari

dengan pertambahan jumlah mitra perusahaan yang dapat meningkatkan penjualan

perusahaan. Namun keberagaman jenis usaha mitra perusahaan masih belum

Page 112: balance scorecard akuntansi

94

mampu menambah jenis produk ramah lingkungan yang ditawarkan oleh

perusahaan, sehingga perusahaan harus meningkatkan kepercayaan mitra agar

menarik perusahaan lain untuk menjalin hubungan bisnis dengan PT. Artifa Sukses

Persada. Hal ini juga dapat memudahkan perusahaan dalam mengenalkan

produknya.

C. Saran

1. Membuat penelitian balance scorecard dengan perspektif lain untuk

mengembangkan konsep pengukuran kinerja balance scorecard bagi peneliti

selanjutnya.

2. Perusahaan dikomparasikan dengan manufaktur.

3. Memperpanjang periode penelitian sehingga dapat menggambarkan kondisi jangka

panjang.

Page 113: balance scorecard akuntansi

95

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael dan Baron, A. ”Performance Management: The New Realities”, Institute of Personnel and Development,New York. 1998

Anthony, Robert N and Vijay Govindarajan. “Management Control System”, Tenth Edition, Mc Graw-Hill Irwin, New York, 2001.

Bernardin, Jhon H dan Joyce A Russel, “Human Resources Management:An Experiental Approach”, Mc Graw-Hill, New York.1998.

Ciptani, Monika Kussetya.“Balance Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2,No.1. 2000.

Darmawanto, Agus. “Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja PT. Sepatu Asia”, Jurnal Akuntansi manajemen, Universitas Gunadharma.2011.

Erlina. “Analisis Kinerja Dengan Perusaahan Dengan Metode Balance Scorecard (BSC) dan SWOT ”, Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, Vol.9,No.1 .2009.

Ghosh, Mukherjee. “Measurement of Corporate Performance Through Balance Scorecard : An Overview”,Vidyasagar University Journal of Commerce, Vol. 11. 2006.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20”, Edisi Keenam, Universitas Diponegoro,2012.

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. “Performance Appraisal:Sistem yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan”, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.

Hafsah, Jafar. ”Kemitraan Usaha: Konsepsi dan Strategi”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000.

Hansen, Mowen. “Akuntansi Manajemen”, Edisi Tujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Page 114: balance scorecard akuntansi

96

Hanuma, Soraya dan Endang Kiswara, “Analisis Balance Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT.Astra Honda Motor)”. Jurnal Akuntansi dan manajemen. 2011.

Harahap, Sofyan Syafri, “Teori Akuntansi”, Edisi Pertama, Raja grafindo Persada, Jakarta,2004.

Havery, L. James. “Pengertian Sistem Menurut Para Ahli”, 2009.www.creativebrain.com. (diakses pada tanggal 15 Oktober 2013).

Hermawan, Ancella. ”Balanced Scorecard Sebagai Sarana Akuntansi Manajemen Strategi”, Jakarta:Ikatan Akuntansi Indonesia.1996.

Irawan, Prasetya, “Analisis Kinerjam: Panduan Praktis untuk Menganalisis Kinerja Organisasi”, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. 1997.

Kaplan dan Norton. “The Balance Scorecard: Translating Strategy into Act Massachusetts”, Harvard Business School Press. 1996.

Kaplan dan Norton. “Balance Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi”,Erlangga,Jakarta, 2001.

Kaplan dan Norton. ”The Strategy-Focused Organization”,Harvard Business School Press,Boston,2001.

Kotler, Philip. “Marketing Management”, Eleventh Edition, New Jersey: Person Education, Inc, 2003.

Moh. Nazir. “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Mondy. R., Wayne dan Robert M. Noe, Allyn and Bacon, New York. 1990.

Page 115: balance scorecard akuntansi

97

Mowen. “Akuntansi Manajemen”, Edisi 7, Salemba 4, Jakarta, 2004.

Mulyadi. ”Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”,Salemba Empat, Jakarta. 2001.

Mulyadi. ”Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen”, Salemba Empat. Jakarta. 2007.

Mulyana, Dedy. “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005. Munawir. “Analisa Laporan Keuangan”, Edisi 4,Liberty,Yogyakarta,2004.

Mutasowifin, Ali. ”Penerapan Balance Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi”, Jurnal Universitas Paramadina, Vol.3.2002.

Sapardianto. “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balance Scorecard”, eJournal Administrasi Bisnis. 2013.

Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Jilid 2 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Srimindati. ”Balance Scorecard Sebagai Alternatif Untuk Mengukur Kinerja”, Jurnal

Akuntansi.2004.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, CV.Alfabeta: Bandung, 2009. Tjiptono, Fandy. “Strategi Pemasaran”, Edisi kedua, penerbit Andi, Yogyakarta, 2007. Tunggal, Amin Widjaja. ”Balance Scorecard Mengukur Kinerja Bisnis”, Harvarindo,

Jakarta,2009.

Page 116: balance scorecard akuntansi

98

Wardani, Susanta dan Agung Budiatmo. “Analisis Balance Scorecard Pada Koperasi Karyawan Krama Yudha Ratu Motor Jakarta”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Semarang. 2012.

Weygant, Kieso, and Kimmel. ”Pengantar Akuntansi”, Terjemahan Edisi Tujuh, Salemba empat, Jakarta, 2008.

Page 117: balance scorecard akuntansi

99

LAMPIRAN 1

SURAT PENELITIAN SKRIPSI

Page 118: balance scorecard akuntansi

100

Page 119: balance scorecard akuntansi

101

LAMPIRAN 2

SURAT KETERANGAN PENELITIAN PT. ARTIFA

SUKSES PERSADA

Page 120: balance scorecard akuntansi

102

Page 121: balance scorecard akuntansi

103

LAMPIRAN 3

LAPORAN KEUANGAN PT. ARTIFA SUKSES

PERSADA

Page 122: balance scorecard akuntansi

104

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA LAPORAN RUGI LABA BULAN DESEMBER 2011

S.D BULAN Desember

2011

(YTD) RP PENJUALAN

Penjualan PT. TIMAH (Persero),Tbk 9,875,000.00

Penjualan PT. KINDEN INDONESIA 6,755,000.00

Penjualan PT. CASA PRIMA INDONESIA 98,708,000.00 Penjualan CV. CAKRA ELECTRIC 84,540,000.00 Penjualan PT. MANGGALA GELORA PERKASA 7,000,000.00 Penjualan PT. MIDI UTAMA INDONESIA 131,732,000.00 Penjualan FODISM SENAYAN CITY 1,790,000.00 Penjualan PT. WAHANA TIRTAMAS (FOURTIES) 4,460,000.00 Penjualan barang dagangan ke Portofolio 976,500.00

Penjualan barang dagangan ke PT. Permata Tekhnik 51,000,000.00

Potongan Penjualan 2,481,000.00 Jumlah Penjualan 394,355,500.00 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal - Pembelian 316,370,044.00 Barang yang tesedia untuk dijual 383,804,200.00 Persediaan Akhir 26,900,400.00 Jumlah Harga Pokok Penjualan 356,903,800

LABA KOTOR 37,451,700.00

BEBAN OPERASIONAL Beban Gaji dan Upah 32,146,843.00 THR dan Hari Besar Lainnya 4,569,078.00 Beban Perbaikan dan Pemeliharaan 1,598,000.00 Beban Alat Tulis Kantor 2,249,012.00

Page 123: balance scorecard akuntansi

105

Beban Rumah Tangga Kantor 4,890,700.00 Beban Fotocopy 274,890.00 Beban Supplies 18,590,875.00 Beban Telepon,Fax,Internet 4,693,200.00 Beban Listrik 998,400.00

Beban Tenaga Ahli 5,000,000.00

Beban Konsultan 1,500,000.00 Beban Bensin,Tol,Parkir 13,560,237.00 Beban Entertainment 1,050,000.00 Beban Sewa Gedung 19,500,000.00 Beban Pengiriman Barang 1,050,262.00 Beban Barang Cetakan 10,155,982.00 Beban Pos,Kurir,Meterai 480,000.00 Beban Ongkos Angkut 2,650,930.00 Beban Perjalanan Dinas Luar Kota 6,320,980.00 Beban Asuransi 975,403.00 Beban Perijinan - Beban Penyusutan Kendaraan - Jumlah Beban Operasional 132,254,792.00

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Pengantaran 600,704.00

Pendapatan Jasa Giro 200,443.65 Biaya Administrasi Bank (1,435,600.00)

LABA USAHA (NET) (108,535,908.35)

Page 124: balance scorecard akuntansi

106

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA POSISI KEUANGAN PERIODE DESEMBER 2011

31-12-2011 RP

KAS ASP 1,590,732.00

BANK BCA 337,947,188.06

BANK NISP 1,744,000.00

BANK NISP USD 9,714,200.00

PIUTANG DAGANG 283,656,272.50

PERSEDIAAN BARANG 18,618,700.00

SURAT BERHARGA 300,000,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- SEWA I 3,900,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- ASURANSI 1,842,333.00

UANG MUKA LAIN-LAIN 3,000,000.00

PPN MASUKAN

Kendaraan 13,098,364 .00

Akm Peny Kendaraan -

JUMLAH AKTIVA 975,111,790.56

HUTANG DAGANG

Citra Langgeng Sentosa 331,996,978.00

HUTANG LAINNYA HUTANG JANGKA PANJANG

53,290,511.00 100,000,000 .00

PPN KELUARAN 9,760.50

JUMLAH LIABILITAS 485,297,250.50

Modal 600,000,000.00

Laba tahun berjalan (110,185,459.94)

Laba ditahan -

JUMLAH EKUITAS 489,814,540.06

JUMLAH PASIFA 975,111,790.56

Page 125: balance scorecard akuntansi

107

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA LAPORAN RUGI LABA BULAN DESEMBER 2012

S.D BULAN Desember

2012

(YTD) RP PENJUALAN

Penjualan PT. TIMAH (Persero),Tbk 10,503,975.00

Penjualan PT. KINDEN INDONESIA 8,448,000.00

Penjualan PT. CASA PRIMA INDONESIA 87,325,000.00 Penjualan CV. CAKRA ELECTRIC 47,250,000.00 Penjualan PT. MANGGALA GELORA PERKASA 12,600,000.00 Penjualan PT. MIDI UTAMA INDONESIA 153,729,000.00

Penjualan FODISM SENAYAN CITY 2,357,500.00

Penjualan PT. WAHANA TIRTAMAS (FOURTIES) -

Penjualan barang dagangan ke Portofolio -

Penjualan barang dagangan ke PT. Permata Tekhnik -

Potongan Penjualan 218,000.00 Jumlah Penjualan 321,995,475.00 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan Awal - Pembelian 343,044,223.00 Barang yang tesedia untuk dijual 343,044,223.00 Persediaan Akhir - Jumlah Harga Pokok Penjualan 343,044,223

LABA KOTOR (21,048,748.00)

BEBAN OPERASIONAL

Beban Gaji dan Upah 27,970,640.00 THR dan Hari Besar Lainnya 4,764,640.00

Page 126: balance scorecard akuntansi

108

Beban Perbaikan dan Pemeliharaan 2,475,100.00 Beban Alat Tulis Kantor 3,203,110.00 Beban Rumah Tangga Kantor 1,975,225.00 Beban Fotocopy 347,800.00 Beban Supplies 19,893,400.00 Beban Telepon,Fax,Internet 4,145,153.00 Beban Listrik 1,069,813.00

Beban Tenaga Ahli 10,000,000.00

Beban Konsultan 1,265,000.00 Beban Bensin,Tol,Parkir 8,191,506.00 Beban Entertainment 2,065,881.00 Beban Sewa Gedung 19,500,000.00 Beban Pengiriman Barang 767,500.00 Beban Barang Cetakan 10,184,000.00 Beban Pos,Kurir,Meterai 565,000.00 Beban Ongkos Angkut 3,790,000.00 Beban Perjalanan Dinas Luar Kota 6,310,580.00 Beban Asuransi 921,167.00 Beban Perijinan - Beban Penyusutan Kendaraan - Jumlah Beban Operasional 161,895,515.00 PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Pengantaran 650,000.00

Pendapatan Jasa Giro 101,253.82

Biaya Administrasi Bank (941,150.76)

LABA USAHA (NET) (166,889,159.94)

Page 127: balance scorecard akuntansi

109

PT. ARTIFA SUKSES PERSADA POSISI KEUANGAN PERIODE DESEMBER 2012

31-12-2012 RP

KAS ASP 2,026,147.00

BANK BCA 1,507,331.24

BANK NISP 463,772,847.00

BANK NISP USD 9,698,437.40

PIUTANG DAGANG 228,967,822.50

PERSEDIAAN BARANG 28, 434,700.00

SURAT BERHARGA 300,000,000.00

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- SEWA I -

BIAYA DIBAYAR DIMUKA- ASURANSI 1,612,041.00

UANG MUKA LAIN-LAIN

3,000,000.00

PPN MASUKAN Kendaraan 16,245,000.00

JUMLAH AKTIVA 1,055,264,326.14

HUTANG DAGANG

Citra Langgeng Sentosa 460,088,458.00

HUTANG LAINNYA HUTANG JANGKA PANJANG

30,129,862.50 100,000,000.00

PPN KELUARAN 754,320.00

JUMLAH LIABILITAS 590,972,640.50

Modal 600,000,000.00

Laba tahun berjalan (135,708,314.36)

Laba ditahan -

JUMLAH 464,291,685.64

JUMLAH PASIFA 1,055,264,326.14

Page 128: balance scorecard akuntansi

110

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN PT. ARTIFA SUKSES

PERSADA

Page 129: balance scorecard akuntansi

111

Nomor : ………. (diisi oleh peneliti)

KUESIONER ANALISIS PENERAPAN BALANCE SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PT ARTIFA SUKSES PERSADA)

Responden yang terhormat, Saya merupakan mahasiswa universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengerjakan suatu penelitian. Penelitian tersebut adalah Analisis penerapan Balance Scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan (Studi kasus PT.Artifa Sukses Persada). Di dalam penelitian ini saya membutuhkan data primer yang berasal dari konsumen. Oleh karena itu saya sangat mebutuhkan bantuan dari responden untuk megisi kuesioner ini. Atas waktunya saya ucapkan terimakasih.

1. Nama : ……………………………………… ( boleh nama alias )

2. Umur : ………………………………………

3. JenisKelamin : Laki-Laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

4. Lama Bekerja : ………. tahun

PETUNJUK PENGISIAN

Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pernyataan-pernyataan berikut, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara disilang (X). Jika menurut Saudara/i tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5 Sangat Tidak

Puas Tidak Puas CukupPuas Puas

Sangat Puas

Page 130: balance scorecard akuntansi

112

KUESIONER

No

Pertanyaan

Jawaban STP TP CP P SP

1 Atribut Produk dan Jasa a. Harga dari produk yang ditawarkan PT. Artifa Sukses

Persada terjangkau oleh pembeli

b. Banyaknya jenis produk yang ditawarkan kepada pelanggan

c. Perusahaan menyediakan tempat pelayanan dan peralatan yang memadai bagi pelanggan

d. Kualitas dari produk yang dijual PT. Artifa Sukses Persada

e. Perusahaan memberikan prosedur pelayanan sesuai dengan standar yang sama bagi setiap pelanggan dalam menampilkan fisik, peralatan, personel, media komunikasi

2 Citra (Image) Perusahaan a. Perusahaan berlaku adil pada setiap pelanggan b. Kemampuan PT. Artifa Sukses Persada dalam

menyediakan produk sesuai dengan permintaan pelanggan

c. Kontribusi perusahaan dalam upaya pemberdayaan lingkungan

3 Hubungan dengan Pelanggan/Pembeli a. Ketanggapan karyawan atas keluhan dan masalah

pelanggan

b. Karyawan memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada pelanggan

c. Karyawan memberikan penjelasan dengan baik atas produk yang ditawarkan

d. Karyawan berpenampilan baik dalam memberikan pelayanan secara individu kepada pelanggan

Page 131: balance scorecard akuntansi

113

Nomor : ………. (diisi oleh peneliti)

KUESIONER ANALISIS PENERAPAN BALANCE SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PT ARTIFA SUKSES PERSADA)

Responden yang terhormat, Saya merupakan mahasiswa universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang mengerjakan suatu penelitian. Penelitian tersebut adalah Analisis penerapan Balance Scorecard dalam pengukuran kinerja perusahaan (Studi kasus PT.Artifa Sukses Persada). Di dalam penelitian ini saya membutuhkan data primer yang berasal dari karyawan. Oleh karena itu saya sangat mebutuhkan bantuan dari responden untuk megisi kuesioner ini. Atas waktunya saya ucapkan terimakasih.

1. Nama : ……………………………………… ( boleh nama alias )

2. Umur : ………………………………………

3. JenisKelamin : Laki-Laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

4. Lama Bekerja : ………. tahun

PETUNJUK PENGISIAN

Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas pernyataan-pernyataan berikut, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara disilang (X). Jika menurut Saudara/i tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5 Sangat Tidak

Puas Tidak Puas CukupPuas Puas

Sangat Puas

Page 132: balance scorecard akuntansi

114

KUESIONER

No

Pertanyaan

Jawaban STP TP CP P SP

1 Kapabilitas Karyawan a. Pekerjaan saya memberikan kesempatan untuk saya

belajar

b. Pekerjaan saya memberikan kesempatan untuk saya meningkatkan kreatifitas

2 Kapabilitas Sistem Informasi a. Perusahaan memberikan informasi yang tepat pada

setiap karyawan

b. Perusahaan menyediakan akses yang mudah dalam memperoleh informasi

c. Perusahaan memberikan kejelasan informasi terkait dengan tugas-tugas yang harus dilakukan terkait dengan jabatan karyawan

d. Adanya peningkatan performa setelah perusahaan didukung oleh sistem informasi

e. Kemampuan karyawan dalam memaksimalkan teknologi informasi yang tersedia

3 Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan a. Perusahaan memberikan gaji para karyawan selalu

tepat waktu

b. Perusahaan menetapkan gaji yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan

c. Perusahaan memberikan peluang naik jabatan bagi karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan

d. Perusahaan memberikan pengarahan, perhatian dan motivasi kepada setiap karyawan

e. Perusahaan memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi

f. Perusahaan memberikan sanksi bagi karyawan yang telah melanggar tata tertib perusahaan

Page 133: balance scorecard akuntansi

115

LAMPIRAN 5

JAWABAN RESPONDEN

Page 134: balance scorecard akuntansi

116

Data Kuesioner Pelanggan

Responden APJa APJb APJc APJd APJe TAPJ CPa CPb CPc TCP HPa HPb HPc HPd THP SUMP

1 5 3 4 4 5 21 5 3 3 11 4 5 5 3 17 49 2 2 4 3 4 4 17 4 3 3 10 4 3 3 4 14 41 3 3 4 5 4 4 20 4 5 4 13 4 4 5 4 17 50 4 4 4 5 5 4 22 5 5 5 15 5 5 3 3 16 53 5 4 3 5 5 3 20 3 3 3 9 3 3 3 3 12 41 6 2 5 3 3 3 16 4 4 4 12 3 4 3 4 14 42 7 3 4 4 4 4 19 3 4 4 11 3 3 5 4 15 45 8 3 3 5 3 3 17 4 3 4 11 4 4 4 4 16 44 9 2 4 2 4 3 15 4 4 3 11 3 3 3 3 12 38

10 3 3 3 3 5 17 3 3 3 9 3 5 3 4 15 41 11 3 2 4 3 4 16 3 3 3 9 4 3 3 3 13 38 12 3 4 3 1 5 16 2 5 4 11 3 4 3 5 15 42 13 3 4 4 3 3 17 3 3 3 9 3 3 4 3 13 39 14 5 4 3 3 2 17 5 4 4 13 4 3 4 3 14 44 15 2 3 3 4 2 14 3 3 3 9 3 4 3 3 13 36 16 2 5 4 3 4 18 3 4 4 11 5 2 2 4 13 42 17 3 3 4 4 3 17 5 4 4 13 4 4 4 3 15 45 18 4 4 3 4 3 18 3 3 3 9 3 4 3 4 14 41 19 3 3 4 3 2 15 3 3 4 10 3 3 2 3 11 36 20 3 5 5 3 4 20 4 4 4 12 5 5 5 3 18 50 21 4 4 3 3 5 19 3 4 3 10 3 4 3 3 13 42 22 3 4 2 4 4 17 4 3 3 10 3 3 5 3 14 41 23 4 3 2 5 3 17 3 5 4 12 4 2 3 2 11 40 24 4 4 4 5 3 20 3 4 3 10 3 2 2 4 11 41 25 3 3 3 4 3 16 5 3 4 12 4 3 4 2 13 41 26 4 4 3 3 4 18 4 5 5 14 4 4 3 4 15 47 27 4 4 3 5 4 20 3 4 4 11 4 3 4 3 14 45 28 4 3 4 3 2 16 3 4 4 11 3 5 4 5 17 44 29 5 3 3 3 4 18 4 4 3 11 4 3 5 3 15 44 30 2 3 3 4 2 14 3 3 4 10 4 4 3 3 14 38 31 3 4 4 3 3 17 4 4 4 12 4 4 4 5 17 46 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 135: balance scorecard akuntansi

117

Data Kuesioner Karyawan

Responde

n KK1 KK2 TKK KSI3 KSI4 KSI5 KSI6 KSI7 TKSI MPK8 MPK9 MPK10 MPK11 MPK12 MPK13 TMPK SUMK

1 4 4 8 5 4 4 4 4 21 4 5 4 5 4 3 25 54 2 4 4 8 4 5 4 5 4 22 4 5 5 4 5 5 28 58 3 4 4 8 2 3 4 3 3 15 2 3 3 3 3 3 17 40 4 3 4 7 3 3 4 3 5 18 3 3 5 3 3 3 20 45 5 4 5 9 3 5 4 4 5 21 5 5 5 4 3 4 26 56 6 4 4 8 5 4 3 3 5 20 3 2 2 5 3 3 18 46 7 3 4 7 4 4 3 3 4 18 4 3 4 4 3 4 22 47 8 3 4 7 2 3 4 4 4 17 2 4 3 4 3 2 18 42 9 5 4 9 2 2 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 18 40

10 5 5 10 4 3 3 4 4 18 4 3 4 4 3 3 21 49 11 4 3 7 3 3 4 5 5 20 4 4 4 4 4 4 24 51 12 4 2 6 4 2 3 3 4 16 5 3 2 3 3 1 17 39 13 4 4 8 3 3 5 4 3 18 4 3 3 4 4 4 22 48 14 4 5 9 5 3 4 5 5 22 1 3 5 4 4 5 22 53 15 5 4 9 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 2 2 15 38 16 2 3 5 5 4 4 5 4 22 4 2 5 5 2 2 20 47 17 5 3 8 3 3 4 3 4 17 2 4 3 4 3 4 20 45 18 4 5 9 5 3 5 3 3 19 2 2 2 3 1 1 11 39 19 4 3 7 3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 3 3 20 42 20 5 4 9 4 4 3 4 3 18 4 4 4 5 5 4 26 53 21 5 4 9 3 5 4 4 3 19 3 4 4 4 3 3 21 49 22 4 3 7 5 4 4 5 5 23 5 4 5 3 4 5 26 56 23 3 3 6 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 3 3 17 38 24 5 5 10 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 4 5 29 63 25 4 4 8 3 3 3 4 3 16 3 4 4 4 4 3 22 46 26 4 2 6 3 4 4 3 4 18 3 3 4 3 5 3 21 45 27 5 4 9 4 3 3 5 3 18 4 4 3 5 5 5 26 53 28 4 5 9 4 3 4 4 4 19 4 5 5 4 4 5 27 55 29 5 5 10 4 3 3 4 4 18 3 4 4 3 1 3 18 46 30 4 5 9 5 4 5 5 4 23 4 5 5 2 2 5 23 55 31 5 4 9 3 3 3 3 5 17 3 4 4 3 3 4 21 47 32 3 4 7 3 3 5 4 3 18 2 2 2 3 2 1 12 37 33 2 3 5 4 5 3 5 3 20 3 4 3 5 3 2 20 45 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0