bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 analisis data dan ...thesis.binus.ac.id/asli/bab4/2009-1-00377-mnti...

61
61 BAB 4 HAS IL D AN PEMB AHAS AN 4.1 Analisis Data dan Pembahasan 4.1.1 Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 Tabel 4.1 Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 Periode Juli 2006 – Juni 2008 Periode Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 1 4554 2 3876 3 3675 4 3437 5 2389 6 2073 7 2340 8 3212 9 2744 10 3579 11 4280 12 4875 13 4254 14 3978 15 3275 16 2580 17 2378 18 1860 19 1934 20 2578 21 3096 22 3356 23 3978 24 4576 Sumber : OLT. Metal Works

Upload: dinhque

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

61

 

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data dan Pembahasan

4.1.1 Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Tabel 4.1

Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Periode Juli 2006 – Juni 2008

Periode Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

1 4554 2 3876 3 3675 4 3437 5 2389 6 2073 7 2340 8 3212 9 2744 10 3579 11 4280 12 4875 13 4254 14 3978 15 3275 16 2580 17 2378 18 1860 19 1934 20 2578 21 3096 22 3356 23 3978 24 4576

Sumber : OLT. Metal Works

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

62

 

4.1.2 Pola Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Gambar 4.1 Pola Data Permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Periode Juli 2006 – Juni 2008

Sumber : OLT. Metal Works

4.1.3 Hasil Perhitungan Peramalan

Dari pola data permintaan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 dapat dilihat,

bahwa pola permintaan bersifat musiman, dimana terdapat penurunan dan

peningkatan permintaan terhadap produk pada periode-periode tertentu. Oleh

sebab itu tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba peramalan dengan

beberapa metode dengan maksud untuk menemukan metode peramalan yang

memiliki tingkat error terkecil. Metode yang ada adalah metode :

A. Metode Peramalan Dekomposisi

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

63

 

B. Metode Peramalan Exponential Smoothing Adjusted for Trend and

Seasonal Variation: Winter's Method

C. Metode Peramalan Double Moving Average

D. Metode Peramalan Single Eksponential Smoothing

E. Metode Peramalan Double Eksponential Smoothing

Perhitungan peramalan dilakukan dengan menggunakan program Minitab

versi 15. perhitungan sendiri dapat dilihat pada bagian lampiran L.1 sampai

L.17. Dari peramalan itu sendiri ditemukan statistika ketepatan peramalan

MAD, MSE, dan MAPE yang selanjutnya akan dicari nilai terkecilnya.

Perbandingan statistika ketepatan peramalan dari metode-metode tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Nilai MAD, MSE, dan MAPE Penjualan Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Hidaku Safety Belt MAPE MAD MSE Dekomposisi 3,9 120,5 48276,0 Winters` Eksponential Smoothing 4,8 144,1 43022,6 Double Moving Average 22,0 661,0 536579,0 Single Smoothing Eksponential 14,0 440,0 278960,0 Double Smoothing Eksponential 16,0 464,0 312345,0

Sumber: Pengolahan Data

4.1.4 Analisis Peramalan

Dalam melakukan peramalan penjualan, yang pertama kali dilakukan

adalah mengambil data penjualan berkala selama 2 tahun, tentu saja makin

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

64

 

banyak data yang diambil atau makin baru data makin baik atau lebih

mendekati kenyataan peramalan itu. Setelah menyusun data penjualan menjadi

sebuah grafik maka dapat ditentukan atau diperkirakan pola data dari penjualan

perusahaan.

Untuk produk Hidaku Safety Belt, dapat dilihat bahwa pola penjualan

bersifat musiman (Seasonal), dimana tingkat penjualan mengalami penurunan

dan peningkatan pada periode tertentu tiap tahunnya. Oleh sebab itu peramalan

yang paling tepat untuk diuji coba adalah metode dekomposisi dan metode

eksponential smoothing winters`. Akan tetapi tidak ada salahnya bila

melakukan percobaan dengan metode peramalan yang lain untuk amanya.

Dari hasil perhitungan yang ada kita mengambil perbandingan statistika

peramalan MAPE untuk dipakai sebagai penentu metode mana yang memiliki

nilai error yang terkecil, dan didapatkan nilai MAPE terkecil menggunakan

metode dekomposisi dengan nilai 3,9. Hasil peramalan pada periode

selanjutnya adalah sebesar : 4.013,47 produk. Dibulatkan menjadi 4.014

produk.

4.1.5 Menentukan Lot Sizing

Setelah dilakukan peramalan dan melakukan perbandingan statistika

ketepatan peramalan, maka didapatkan bahwa metode peramalan yang terbaik

adalah dengan menggunakan metode dekomposisi. Hasil peramalan untuk

periode kedepan digunakan untuk menentukan lot sizing yang lebih effisien

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

65

 

untuk perusahaan. Perbandingan akan dilakukan pada tiap bahan baku produk

dengan menggunakan metode EOQ dan POQ.

4.1.6 Struktur Produk dan Lead Time Pengiriman Bahan Baku

Produksi Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 dilakukan dengan menyusun

subpart-subpart menjadi satu kesatuan yang bekerja. Dimana dalam membuat

subpart produk yang ada, proses produksi didominasi oleh proses Metal Works,

yaitu dengan cara melakukan perubahan bentuk material baja. Proses produksi

juga didominasi oleh banyaknya stasiun assembling yang dilakukan oleh

pekerja manusia (tidak otomatis). Secara keseluruhan proses produksi dapat

dilihat pada gambar 4.2

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

66

 

Gambar 4.2 Assembly Chart produk Hidaku Safety Belt tipe ETA-100

Sumber : OLT.Metal Works

Dapat dilihat pada gambar produk terdiri dari beberapa subpart, yaitu :

1. Belt

2. Plat Belt

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

67

 

3. Gasper B1 dan B2

4. Gasper A

5. Penyangga Belt

6. Kait

7. Iong Kupu-Kupu A dan B

8. Tambang

9. Letter D

10. Selongsong

Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

yang digunakan adalah baja pelat. Dimana baja pelat yang digunakkan

memiliki spesifikasi :

- Baja pelat yang berukuran standar panjang 2,4 meter dan lebar 1,2 meter

dengan berbagai ketebalan yang berbeda. Ketebalan baja pelat yang

digunakan adalah : 4 mm ; 1,5 mm ; 0,5 mm. Baja pelat dalam hal ini

digunakan sebagai bahan utama yang digunakan sebagai penopang berat

pemakai. Ketebalan baja pelat yang berbeda-beda digunakan karena

adanya variasi bentuk komponen yang disesuaikan dengan ketahanan baja

tersebut terhadap tekanan.

- Belt yang terbuat dari nilon sintetis yang digunakan untuk menahan beban

tubuh. Belt sendiri didapatkan dari supplier asal luar negri, terutama Korea.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

68

 

- Tambang yang juga terbuat dari nilon sintetis dengan kegunaan yang sama

dengan belt.

Selain bahan baku utama diatas, terdapat beberapa bahan baku tambahan,

yaitu :

- Timah yang digunakkan dalam proses galvanisasi. Timah yang telah

digalvanisasi menjadi pelapis bagi baja pelat yang berfungsi utama untuk

mempercantik komponen serta mencegah baja berkarat. Dalam kasus ini

timah tidak diperhitungkan sebab proses galvanisasi yang menggunakan

bahan timah dilakukan dengan jasa outsourcing.

- Per, merupakan bahan tambahan yang digunakkan untuk menyangga

bagian iong kupu-kupu dengan kait.

- Keling digunakkan sebagai penyambung komponen yang memerlukan

kekuatan tahanan yang lebih.

- Pelapis Tambang digunakkan agar tambang berada para jalur yang tepat.

Berbahan dasar plastik.

- Benang untuk menjahit belt serta label. Benang dan label tidak

diperhitungkan dalam melakukan effisiensi biaya inventory sebab tidak

mengambil lokasi penyimpanan yang signifikan dan mudah didapatkan.

Dari bahan baku yang ada terdapat waktu tunggu (Lead Time) yang

berbeda-beda antar bahan. Masalah yang paling kentara adalah karena adanya

bahan baku yang khusus diambil dari luar negeri, yaitu dari Korea. Bahan baku

tersebut adalah belt dan tambang sintesis. Hal ini menyebabkan Lead Time

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

69

 

kedua bahan baku ini menjadi jauh lebih lama dari bahan yang lain. Jumlah

kelipatan pemesanan kedua bahan baku ini pun dihitung besar sebab supplier

sendiri merupakan supplier yang besar dan tidak ingin menjual dalam jumlah

yang sedikit. Data waktu tunggu (Lead time) serta jumlah kelipatan pemesanan

OLT.Metal works adalah :

Tabel 4.3 Lead Time dan Jumlah kelipatan pemesanan

Bahan Baku Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

No Bahan Baku Lead Time Jumlah Kelipatan

1 Baja Pelat 5 Hari 50 Kg

2 Belt 20 Hari 100 Kg

3 Tambang 20 Hari 100 Kg

4 Per 2 Hari 5 Kg

5 Keling 3 Hari 10 Kg

6 Pelapis Tambang 2 Hari 5 Kg

Sumber: OLT. Metal Works

Beberapa hal yang perlu ditambahkan adalah :

- Bahan baku baja pelat tidak harus disimpan dalam gudang perusahaan.

Apabila perusahaan merasa tidak memerlukanya atau tidak ada lokasi

penyimpanan, perusahaan dapat menjual baja pelat kepada pihak pengecer

atau bahan ke supplier kembali, hanya saja hal ini tidak disarankan apabila

dilakukan dalam jumlah yang besar, sebab penjualan kembali dikenakan

tarif harga yang lebih murah.

- Lead Time bahan baku belt dan tambang memakan waktu yang sama, sebab

proses shipping dari korea menggunakan kapal yang sama, oleh sebab itu

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

70

 

untuk memesan bahan baku ini pelu dilakukan pada saat yang dekat atau

bersamaan.

- Bahan baku Timah, benang, dan label tidak diperhitungkan sebab bahan

baku timah merupakan proses outsourcing, sedangkan bahan baku benang

dan label mudah didapatkan dan hanya mengambil lokasi yang minim.

4.1.7 Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantiy

(POQ)

Perhitungan EOQ dan POQ dilakukan untuk mengendalikan persediaan,

dimana kedua teknik ini berkaitan erat dengan minimalisasi biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan. EOQ sendiri dirumuskan dengan :

HDSQ 2=

Dimana : Q = Jumlah optimal barang per pesanan (EOQ)

D = Permintaan

S = Biaya pemesanan

H = Biaya penyimpanan

hD

d

LdROP

=

Χ=

Dimana : ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point)

d = Permintaan per hari

L = Lead Time

D = Permintaan satu periode

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

71

 

h = Jumlah hari kerja satu periode

Sedangkan rumus POQ adalah sebagai berikut :

Dalam menentukan EOQ dan POQ perusahaan kedepan digunakanlah

peramalan penjualan periode selanjutnya, serta perhitungan biaya simpan untuk

bahan baku dengan membuat persentase perkiraan biaya.

Perusahaan OLT. Metal Works sendiri tidak memiliki sebuah catatan

khusus mengenai pengeluaran yang fix mengenai biaya yang dikeluarkan

dalam menangani bahan baku, khususnya mengenai biaya pemesanan dan

penyimpanan. Oleh sebab itu diperlukanlah brainstorming secara khusus

dengan pihak perusahaan, serta menjelaskan hal yang diperlukan seperti

persentase biaya terhadap nilai persediaan, serta kategori biaya itu sendiri,

seperti : biaya apa sajakah yang termasuk dalam biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan.

Dari hasil wawancara dengan perusahaan, maka dapat disusun rincian biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan sistem

persediaan. Tabel 4.4 berisi mengenai persentase biaya terhadap nilai

persediaan, dan tabel 4.5 berisi mengenai biaya pemesanan perusahaan, yang

termasuk didalamnya adalah biaya telepon, faks, surat, dll; dan biaya

penyimpanan perusahaan yang didapatkan dengan cara melakukan

)(hariratataanrataPermiEOQPOQ

−=

η

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

72

 

perbandingan antara luas area untuk menyimpan bahan baku tersebut, dan

banyaknya bahan baku yang dapat disimpan di area tersebut.

Tabel 4.4

Persentase biaya OLT. Metal Works terhadap nilai persediaan

Sumber: OLT. Metal Works

Tabel 4.5

Biaya Pemesanan dan Penyimpanan OLT. Metal Works

Bahan Baku Biaya Pemesanan

Biaya Penyimpanan Sebelum

Kelonggaran

Biaya Penyimpanan

Dengan Kelonggaran

Baja Pelat Rp.20.000,- Rp.80,- Rp.93,60 Belt Rp.75.000,- Rp.90,- Rp.105,30 Tambang Rp.75.000,- Rp.90,- Rp.105,30 Per Rp.3.000,- Rp.50,- Rp.58,50 Keling Rp.4.000,- Rp.50,- Rp.58,50 Pelapis Tambang Rp.3.000,- Rp.50,- Rp.58,50

Sumber: OLT. Metal Works

Setelah biaya sudah ditentukan, yang selanjutnya dilakukan adalah

menentukan berapa berat yang diperlukan dari masing-masing bahan baku

untuk memproduksi satu buah unit Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100. Berat

Kategori Biaya Persentase biaya terhadap nilai persediaan

Biaya Penyimpanan, termasuk didalamnya biaya operasi dan asuransi

5 %

Biaya Penanganan bahan baku, termasuk didalamnya penyusutan peralatan, sewa peralatan, listrik

5 %

Biaya Tenaga kerja tambahan 2 %

Biaya investasi 5 %

Total persentase biaya 17 %

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

73

 

dari masing-masing bahan baku untuk memproduksi satu buah unit safety belt

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Berat Bahan Baku Untuk Memproduksi Satu Unit Safety Belt

Bahan Baku Berat Bahan Baku (Kg) Baja Pelat 0,300 Belt 0,100 Tambang 0,120 Per 0,010 Keling 0,015 Pelapis Tambang 0,012

Sumber: OLT. Metal Works

Dari tabel 4.3, 4.5, dan 4.6 dapat disusun perhitungan EOQ dan POQ

perusahaan dengan hasil dari masing-masing bahan baku dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7

EOQ, ROP, dan POQ Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100

Bahan Baku EOQ (Kg) ROP (Kg) POQ (Kg) Baja Pelat 750 241 800 Belt 800 322 900 Tambang 900 386 900 Per 65 4 70 Keling 100 8 110 Pelapis Tambang 75 4 80 Perkiraan Peramalan Bulan 25 = 4014 Buah Unit Hari kerja satu periode = 25 hari

Sumber: Pengolahan Data

Beberapa contoh perhitungan untuk mendapatkan nila EOQ, ROP, dan

POQ perusahaan bagi Hidaku Safety Belt Tipe ETA-100 adalah sebagai

berikut:

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

74

 

Bahan Baku Baja Pelat

Perkiraan permintaan pada periode ke-25 = 4.014 buah unit

Hari Kerja per periode = 25 Hari

Penggunaan bahan baku satu unit = 0,3 Kg

Penggunaan bahan baku untuk periode ke-25 = 0,3 X 4.014 = 1.204,2 Kg

Dibulatkan menjadi = 1.205 Kg

• EOQ (Economic Order Quantity)

HDS

Q2

=

Dimana : Q = Jumlah optimal barang per pesanan (EOQ)

D = Permintaan

S = Biaya pemesanan

H = Biaya penyimpanan

6,9320000205.12 ××

=Q

605.717=Q Kg

Karena dalam melakukan pemesanan supplier menentukan kelipatan

sebesar 50 Kg, maka :

750=Q Kg

• ROP (Reorder Point)

hDd

LdROP

=

×=

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

75

 

Dimana : ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point)

D = Permintaan per hari

L = Lead Time

D = Permintaan satu periode

h = Jumlah hari kerja satu periode

25205.1

=d = 48,2 Kg

52,48 ×=ROP = 241 Kg

• POQ (Periodic Order Quantity)

RatataanRataPerEOQ

POQ−

=min

306,1549750

==POQ

Pembulatan POQ menjadi = 16

Jumlah unit yang dipesan = 16 X 49 = 784 Kg

Pemesanan dengan kelipatan dari supplier = 800 Kg

Bahan Baku Belt

Perkiraan permintaan pada periode ke-25 = 4.014 buah unit

Hari Kerja per periode = 25 Hari

Penggunaan bahan baku satu unit = 0,1 Kg

Penggunaan bahan baku untuk periode ke-25 = 0,1 X 4.014 = 401,4 Kg

Dibulatkan menjadi = 402 Kg

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

76

 

• EOQ (Economic Order Quantity)

HDS

Q2

=

Dimana : Q = Jumlah optimal barang per pesanan (EOQ)

D = Permintaan

S = Biaya pemesanan

H = Biaya penyimpanan

3,105750004022 ××

=Q

736,756=Q Kg

Karena dalam melakukan pemesanan supplier menentukan kelipatas

sebesar 100 Kg, maka :

800=Q Kg

• ROP (Reorder Point)

hDd

LdROP

=

×=

Dimana : ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point)

D = Permintaan per hari

L = Lead Time

D = Permintaan satu periode

h = Jumlah hari kerja satu periode

25402

=d = 16,08 Kg

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

77

 

2008,16 ×=ROP = 321,6 Kg

Dibulatkan menjadi = 322 Kg

• POQ (Periodic Order Quantity)

RatataanRataPerEOQ

POQ−

=min

059.4717800

==POQ

Pembulatan POQ menjadi = 48

Jumlah unit yang dipesan = 48 X 17 = 816 Kg

Pemesanan dengan kelipatan dari supplier = 900 Kg

Untuk melihat lebih jelasnya perhitungan dapat dilihat pada lembar

lampiran L.18, dimana perhitungan dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel.

4.1.8 Perhitungan Biaya Dengan Bantuan Tabel MRP

Setelah didapatkan nilai EOQ dan POQ dari masing-masing bahan baku,

yang selanjutnya dilakukan adalah membandingkan total biaya yang

dikeluarkan dari kedua metode terhadap masing-masing bahan baku. Total

biaya didapat dari penambahan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan pada

periode ke-25. Untuk perhitungan biaya dimana terdapat kekurangan

persediaan (Stockout Cost) dipilih metode yang tidak mengalami kekurangan

persediaan atau dengan stockout cost yang lebih kecil. Prioritas pemilihan

metode lot sizing diutamakan kepada metode dengan biaya yang lebih kecil

dan tidak mengalami kekurangan persediaan saat barang tiba. Tabel MRP

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

78

 

selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran L.19 sampai L.24.

Perbandingan biaya masing-masing bahan baku dapat dilihat pada tabel 4.8 dan

4.9.

Tabel 4.8 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik EOQ

EOQ Bahan Baku Biaya Pesan Biaya Simpan Total Biaya Baja Pelat Rp.20.000,- Rp.966.420,- Rp.986.420,-

Belt Rp.75.000,- Rp.1.524.218,- Rp.1.599.218,-

Tambang Rp.75.000,- Rp.1,684.800,- Rp.1.759.800,-

Per Rp.3.000,- Rp.57.037,- Rp.60.037,50

Keling Rp.4.000,- Rp.89.212,- Rp.93.212,50

Pelapis Tambang

Rp.3.000,- Rp.71.662,- Rp.74.662,50

Rp.4.573.350,50

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 4.9 Total Biaya Persediaan Dengan Teknik POQ

POQ Bahan Baku Biaya Pesan Biaya Simpan Total Biaya Baja Pelat Rp.20.000,- Rp.1.055.340,- Rp.1.075.340,-

Belt Rp.75.000,- Rp.1.787.468,- Rp.1.862.468,0

Tambang Rp.75.000,- Rp.1.684.800,- Rp.1.759.800,-

Per Rp.3.000,- Rp.64.350,- Rp.67,350,-

Keling Rp.4.000,- Rp.103.837,50 Rp.107,837,50

Pelapis Tambang

Rp.3.000,- Rp.78.975,- Rp.81,975,-

Rp.4.954.770,50

Sumber : Pengolahan Data

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

79

 

4.1.9 Analisis Teknik Lot Sizing

Dalam menjalankan sistem persediaan, OLT. Metal Works tidak memiliki

standar sistem yang tinggi. Yang ada dalam sistem hanyalah melakukan

pencatatan bahan baku yang masuk dan keluar, sedangkan pencatatan atau data

masa lalu mengenai biaya pemesanan dan biaya penyimpanan tidaklah ada atau

minim adanya. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan

dalam menekan biaya, dimana pemesanan kembali dilakukan hanya denga n

visual saja, yaitu apabila dilihat sepertinya terdapat bahan baku sudah mau

habis barulah dilakukan pemesanan kembali. Resiko yang terburuk adalah

adanya kekurangan bahan baku yang akan menimbulkan biaya Stockout.

Keadaan ini diperburuk dengan adanya bahan baku dengan waktu lead time

yang lama bisa menyebabkan proses produksi berhenti total.

Dalam melakukan penentuan teknik lot size terbaik, diperlukan beberapa

data dari perusahaan, yatu : bahan baku, struktur produk, biaya pemesanan,

biaya penyimpanan, kelipatan pemesanan dari supplier, dan lead time.

Dari perbandingan biaya antara teknik POQ dan EOQ yang dapat dilihat

pada tabel 4.8 dan 4.9 dapat dipadukan menjadi teknik lot size yang paling

optimal dan dapat digunakan oleh OLT. Metal Works untuk mengurangi biaya

yang berhubungan dengan sistem persediaan bahan baku perusahaan. Untuk

jenis bahan baku dan teknik lot size yang paling tepat dapat dilihat pada tabel

4.10.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

80

 

Tabel 4.10

Teknik Lot size Optimal OLT. Metal Works

Bahan Baku Teknik Lot Sizing

Biaya Pesan Biaya Simpan Total Biaya

Baja Pelat EOQ Rp.20.000,- Rp.966.420,- Rp.986.420,-

Belt EOQ Rp.75.000,- Rp.1.524.218,- Rp.1.599.218,-

Tambang EOQ/POQ Rp.75.000,- Rp.1,684.800,- Rp.1.759.800,-

Per EOQ Rp.3.000,- Rp.57.037,- Rp.60.037,50

Keling EOQ Rp.4.000,- Rp.89.212,- Rp.93.212,50

Pelapis Tambang EOQ Rp.3.000,- Rp.71.662,- Rp.74.662,50

Total Rp.4.573.350,50 Sumber : Pengolahan Data

Total biaya yang didapatkan dari teknik lot size lot size yang optimal lalu

dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Penghitungan biaya yang dikeluarkan menggunakan asumsi perusahaan tidak

memiliki safety stock, sehingga persediaan bahan baku dimulai dari nol.

Perusahaan tidak memberikan perincian biaya penyimpanan yang dikeluarkan,

tapi menurut pihak perusahaan, total biaya peresediaan yang dikeluarkan oleh

perusahaan adalah sebesar Rp.6.000.000,-

Walau data mengenai total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak

100% tepat, perbedaan total biaya sebesar Rp.6.000.000 – Rp.4.573.350,50 =

Rp.1.426.649.50 cukup besar untuk diambil kesimpulan bahwa metode MRP

yang diterapkan lebih baik daripada sistem persediaan yang dimiliki oleh

perusahaan.

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

81

 

4.1.10 Manajemen

Setelah perusahaan melakukan perhitungan pemesanan bahan baku yang

meminimalisasi biaya, yang selanjutnya dilakukan adalah menetapkan strategi

manajemen yang mendukung jalanya proses produksi dengan baik. Hal ini

dapat tercipta dengan jalan merumuskan strategi pemasaran dengan baik.

Dalam merumuskan strategi pemasaran yang baik, diperlukanlah analisis

terhada lingkungan yang mempengaruhi perusahaan, baik secara internal,

eksternal, mikro maupun makro. Dimana dari analisis yang ada akan digunakan

untuk merumuskan strategi yang baru beserta implementasinya bagi

perusahaan.

4.1.11 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan analisis atau studi secara

mendalam mengenai keadaan lingkungan yang berada di dalam perusahaan.

Analisis ini sendiri dari 4 elemen utaman , yaitu penjualan, pemasaran, SDM

dan sumber daya keuangan. Dengan melakukan analisis dari 4 elemen dasar

perusahaan ini, dapat dilihat kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness)

yang ada, sehingga pihak perusahaan dapat memanipulasi kekuatan yang ada

dan mengatasi atau meminimalisasi kelemahan yang ada.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

82

 

1. Penjualan

Permasalahan sedang dihadapi oleh OLT. Metal Works karena

munculnya persaingan baru dari luar negri, yaitu dari negara yang

industrinya sedang berkembang pesat, China. Pangsa penjualan OLT. Metal

Works yang melakukan penjualan dengan agen-agen distribusi menurun

sebesar 5-10 %. Penurunan pada penjualan memang tidaklah terlalu

dramatais atau “free fall” . Akan tetapi harus diingat bahwa perusahaan

mendapat pukulan bukan pada pangsa pasar yang menurun, tetapi pada

keuntungan perusahaan yang menurun. Disebabkan karena perusahaan

tidak dapat menaikkan harga terlalu tinggi sedangkan harga bahan baku

tetap naik. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan langkah strategis bagi

perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan, atau setidaknya

meningkatkan pendapatan.

2. Pemasaran

Pemasaran dilakukan dengan melakukan penawaran pada agen-agen

distribusi yang lalu akan memberikan penawarannya kembali pada

perusahaan konstruksi, pekerja bangunan atau gedung baru. Pemasaran

hanya dilakukan kepada agen saja, sebab memang ada kebijakan

perusahaan tidak melakukan penjualan ke konsumen secara langsung.

Jaringan pemasaran perusahaan bisa dibilang cukup besar sebab tidak

mencakup daerah Jakarta saja, tetapi mencakup daerah Medan, Bandung,

dan kota-kota besar yang sedang mengadakan pembangunan.

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

83

 

Pemasaran tidak pernah dilakukan secara besar-besaran seperti

melakukan iklan di TV atau koran, sebab produk safety belt ini bersifat

wajib atau standar bagi proses pembangunan atau konstruksi. Umumnya

perusahaan konstruksi atau bangunan-lah yang mencari produk ini, dan

pemasaranya menjadi bersifat mouth to mouth, oleh sebab itu diperlukanlah

jaringan yang baik dengan para agen atau toko-toko yang mengambil

produk ini agar tercipta goodwill yang baik antara perusahaan dengan pihak

distributor. Perusahaan juga menyediakan bonus bagi para distributor yang

memborong produknya, dimana bonus dapat diambil akhir tahun atau

periode tertentu secara akumulasi.

Masalah terjadi pada perusahaan karena harga merupakan faktor yang

lebih kuat dari faktor pemasaran, jadi walaupun jaringan dengan distributor

sudah baik, agen-agen dapat berpindah ke produk safety belt lain apabila

terdapat produk yang harganya jauh lebih murah walaupun kualitasnya

buruk.

3. Sumber Daya keuangan

Sumber daya keuangan masih bisa dikatakan baik, sebab perusahaan

masih dapat melakukan kerjanya secara konsisten walau persaingan produk

makin meningkat. Pendanaan perusahaan dilakukan secara pribadi sebab

perusahaan merupakan PO atau perusahaan perorangan. Hal ini

memberikan keuntungan dan kerugian masing-masing bagi OLT. Metal

Works. Keuntungannya adalah laba produksi diambil oleh satu pihak saja,

hal ini memberikan cara kerja dan kempemimpinan yang simpel tanpa

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

84

 

campur tangan banyak pihak. Akan tetapi perusahaan juga memiliki

kerugian, yaitu perusahaan menjadi sulit berkembang, sebab dana untuk

membuat jaringan baru sulit dipenuhi. Perusahaan juga harus menanggung

sendiri apabila ada kerugian yang dialami. Akan tetapi akibat perusahaan

ini merupakan perusahaan keluarga. Oleh karena keterbatasan dana ini,

haruslah diadakan langkah strategis yang diharapkan dapat menambah

penjualan produk.

4. Sumber Daya Manusia

Pekerja OLT. Metal Works tergolong sedikit dimana hal ini disebabkan

karena OLT. Metal Works adalah sebuah Home Industry. Berhubung OLT.

Metal Works adalah sebuah home industry, pekerja yang ada kebanyakan

pekerja yang memiliki hubungan dekat dengan sang pemilik, hal ini

menyebabkan pekerjaan dilakukan dengan santai dan baik. Pekerja

berjumlah 20 orang termasuk kantor dan pabriknya dimana pekerja pabrik

merupakan para pekerja yang sudah lama berada di bidangnya, sehingga

memiliki keterampilan tinggi. Keuntungan lain yang didapat adalah sudah

ada kepercayaan tinggi antara atasan dengan bawahan, sebab pekerjanya

tinggal dekat daerah produksinya (pekerja saling berkerabat/keluarga

dengan pekerja lain). Hal ini memberikan aktivitas perusahaan terus dapat

berjalan dengan baik.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

85

 

4.1.12 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal mengadakan analisa atau studi mendalam

terhadap kondisi lingkungan di luar perusahaan, kondisi yang dinilai adalah

kondisi yang dapat memberikan pengaruh peluang (Opportunities) ataupun

ancaman (Threat) secara langsung kepada perusahaan. Dari analisis ini

perusahaan dapat melakukan strategi lanjutan yang dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan secara optimal.

A. Lingkungan makro

Lingkungan makro merupakan sebuah analisa mengenai keadaan diluar

perusahaan yang memiliki timbal balik dan saling mempengaruhi bagi

perusahaan. Lingkungan makro yang ada meliputi :

1. Ekonomi

Kenaikan harga di Indonesia menyebabkan naiknya harga bahan-

bahan baku perusahaan. Hal ini juga akan mempengaruhi biaya lain

perusahaan, seperti listrik, air, dan terutama biaya operasional.

Kenaikan biaya ini pastilah akan mempengaruhi harga produk dan

dapat mengurangi penjualan produk. Keadaan ekonomi diperburuk

dengan adanya peningkatan bahan bakar minyak yang meningkatkan

biaya operasional perusahaan, memang harga bahan bakar sudah

kembali normal menjadi lima ribu rupiah, akan tetapi kerusakan yang

ditimbulkan sangatlah besar, sebab walau harga minyak sudah turun,

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

86

 

harga bahan baku tidak turun kembali seperti sedia kala. Peningkatan

biaya ini haruslah ditanggulangi dengan adanya strategi lebih lanjut.

2. Teknologi

Kemajuan teknologi di Indonesia sangatlah cepat, begitu pula

dengan perkembangan teknologi industri. Perkembangan ini merupakan

ancaman bagi perusahaan yang tidak dapat melakukan adopsi teknologi

baru sehingga akan ketinggalan dari para pesaingnya. Salah satu alasan

utama dari gagalnya atau tidak dapatnya perusahaan mengadopsi

teknologi yang baru adalah karena adanya keterbatasan dana. Dalam

pasaran produkn safety belt, perusahaan masih menggunakan tenaga

manusia sebagai fokus utamanya, berbeda dengan produk dari Jepang

yang sudah melakukan otomatisasi dengan fokus mesin. Akan tetapi

perbedaan teknologi ini tidak mempengaruhi penjualan pada

perusahaan, sebab pasar di Jepang dan pasar di Indonesia

berbeda,dimana Indonesia tidak terlalu memperhatikan kualitas

produknya. OLT. Metal Works sendiri bukannya tidak memperhatikan

kualitas produknya, tapi memang pasar di Indonesia yang memang

lebih mengutamakan harga dibanding kualitas memaksa perusahaan

untuk memakai teknologi yang sekarang digunakan. Hal ini disebabkan

karena teknologi berjalan searah dengan harga, apabila teknologi yang

digunakan makin canggih, harga pun umumnya akan meningkat pula

(produk Jepang canggih tapi mahal, sedangkan produk Indonesia tidak

terlalu canggih tapi harganya murah. Bila OLT. Metal Works memakai

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

87

 

teknologi Jepang, produk tidak dapat bersaing dengan produk yang

lebih murah di Indonesia.

3. Sosial budaya

Perubahan sosial budaya tidak mempengaruhi langsung pada

perusahaan dan dampaknya kecil akan tetapi apabila terjadi perubahan

yang besar maka harus menjadi bahan perhatian.

4. Politik

Politik di Indonesia masih mengalami banyak ketidak jelasan

dengan adanya peraturan-peraturan dan kebijakan baru yang kadang

sudah disosialisasikan tapi tidak dijalankan dengan baik, hal itu akan

membuat perusahaan harus berhati-hati pada peraturan daerah.

Pemerintahan sendiri sedang mengalami banyak masalah dengan

adanya gempuran dari dalam dan luar negeri, mulai dari standar harga

bahan baku, harga bahan bakan minyak, pajak, dll. Mau tidak mau

perusahaan pastilah terkena imbas yang besar. Belum lagi sebentar lagi

akan diadakannya pemilihan umum naik daerah, ke-presidenan, dll,

dimana dampak politik akan menjadi sangat besar bagi perusahaan,

sebab budget akan lebih banyak dikeluarkan ke accecories pemilu dan

membuat penjualan produk berkurang.

B. Lingkungan mikro

Analisa lingkungan mikro adalah sebuah analisa lanjutan dari

lingkungan makro, dimana dengan adanya analisa lingkungan mikro,

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

88

 

perusahaan dapat merumuskan strategis lebih lanjut untuk meraih

keuntungan yang optimal.

1. Ancaman pendatang baru

Ancaman pendatang baru relatif kecil, memang untuk masuk ke

pasar ini mudah dan tidak memerlukan dana yang sangat besar, akan

tetapi entry barrier yang terbesar datang dari faktor distribusi produk,

sebab agen-agen distributor sudah memiliki jaringan yang kuat dengan

para pemain lama. Bila pendatang baru tidak memiliki keunggulan yang

baik (terutama dalam masalah harga), dipastikan akan mengalami

kesulitan saat pertama kali memasuki pasar.

Pendatang baru yang mungkin berhasil datang dari luar negeri, yaitu

dari China. Dengan keunggulanya di bidang industri produsen dari

China dapat memproduksi dengan biaya yang lebih murah sehingga

harga pun bersifat kompetitif. Akan tetapi produk dari China

mengorbankan satu hal, yaitu kualitas, dimana produk memiliki

kekuatan dibawah standar dan dapat menimbulkan kecelakaan bagi

pemakai. Sayang sekali di Indonesia benar-benar tidak mengindahkan

standar keamanan.

2. Posisi tawar menawar pemasok

Bahan baku pada OLT.Metal Works tidak diproduksi sendiri, dan

didatangkan melalui supplier yang ada. Oleh sebab itu, perusahaan

sangat bergantung pada supplier, akan tetapi kekuatan menawar

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

89

 

supplier tidak terlalu kuat, sebab banyak supplier yang ada, terutama

supplier baja pelat.

3. Posisi tawar menawar pembeli

Area penjualan meliputi kota-kota besar di Indonesia dan pangsa

pasar dapat dikatakan relatif besar. Tentu saja hal itu tidak menjamin

posisi persaingan safety belt, dapat dilihat dari kecenderungan

perusahaan yang mengalami penurunan penjualan per tahun, hal ini

disebabkan karena terdapat pesaing dengan produk serupa. Dalam

melakukan pembelian umumnya yang menjadi faktor utama pembelian

adalah kualitas VS harga produk, hal itu pulalah yang terjadi dalam

industri ini, dimana pada pasar di Indonesia kecenderungan faktor harga

lebih baik daripada kualitas, walaupun hal itu tidak signifikan. Hal

itulah yang dihadapi oleh OLT. Metal Works dimana perusahaan ingin

mempertahankan kualitas produk sekaligus mengurangi harga produk.

4. Produk pengganti

Produk pengganti adalah faktor berbahaya bagi suatu pasar tertentu,

sebab perusahaan sulit mengatur selera masyarakat akan suatu produk

maupun penggantinya. Akan tetapi dalam pasar safety belt produk

pengganti belumlah ada, atau bila ada pun produk penggantinya adalah

tali tambang yang digunakan dengan mengikatnya pada struktur

bangunan (tentu saja dibawah standar pembangunan). Oleh sebab itu

perusahaan masih tergolong sedikit, sehingga perushaan tidak terlalu

mengambil perhatiannya.

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

90

 

5. Persaingan industri

Persaingan industri safety belt tergolong mid level crowded, atau

tidak terlalu ramai, dimana pasar dikuasai oleh para pemain lama yang

sudah berada di Indonesia saat tahap pembangunan dimulai (tahun

1990-an). Beberapa pesaingnya adalah : PT. Spanset Amandira

Internusa, Karya Mitra, dan Metro Tehnik.

4.1.13 Evaluasi Faktor Internal

Dilakukan pengkategorian faktor-faktor internal perusahaan menjadi

kekuatan dan kelemahan secara fungsional. Analisis faktor internal dapat

dilihat pada tabel 4.11 dan 4.12

Tabel 4.11 Faktor-Faktor Kekuatan OLT. Metal Works

No. Faktor Kekuatan Perusahaan

1 Produk yang berkualitas

2 Harga yang kompetitif

3 Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan

4 Jaringan distribusi yang luas mencakup kota-kota besar

5 Banyak pengalaman (sudah lama berdiri)

6 Jaringan supplier yang baik

7 Pekerja yang terampil

8 Penggunaan lokasi pabrik secara optimal

Sumber : OLT. Metal Works

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

91

 

Penjelasan mengenai faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Produk yang berkualitas, dimana produk dibuat dengan bahan baku

dengan kualitas internasional dan dikerjakan oleh para pekerja yang

terampil.

2. Harga produk yang dapat dibilang sesuai dengan keinginan masyarakat

dengan tetap menjaga kualitas produk tetap tinggi.

3. Jaringan distribusi dijalankan oleh para pekerja yang masih merupakan

kerabat atau teman dekat, sehingga misscommunication dapat dihindari.

4. Jaringan distribusi bukan hanya ada di Jakarta saja, tapi ada di beberapa

kota besar lainya seperti Bandung, Medan, dll.

5. Perusahaan sudah berdiri sejak tahun 1985 yang membuatnya sudah

mengerti seluk beluk usaha dan lebih bisa menghadapi masalah.

6. Jaringan supplier yang besar dengan harga yang murah dengan kualitas

bahan baku yang baik. Jaringan juga dapat dikatakan sangat baik,

karena dapat mempertahankan hubungan kerja sama dengan supplier di

Korea.

7. Pekerja bekerja dengan luwes dan giat serta memiliki standar kerja

yang tinggi, walaupun pihak manajemen kurang melakukan kontrol.

8. Area pabrik dapat dipergunakan dengan optimal, yaitu dengan

mempergunakan lahan yang kecil untuk melakukan penyimpanan

bahan baku yang tidak sedikit.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

92

 

Tabel 4.12 Faktor-Faktor Kelemahan OLT. Metal Works

No. Faktor Kelemahan Perusahaan

1 Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

2 Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

3 Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

4 Tidak adanya sistem peramalan penjualan

5 Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

6 Pekerja kadang-kadang diberikan terlalu besar kepercayaan atau kebebasan

Sumber : OLT. Metal Works

Penjelasan mengenai faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan hanya melakukan sedikit pemasaran, hal ini dikarenakan

perusahaan tidak mengeluarkan dana tambahan untuk membuat advertising

tambahan. Pemasaran yang dilakukan hanyalah dengan bantuan agen-agen

penjualan saja, dimana agen ini lebih memfokuskan hanya pada mouth to

mouth advertising dan koneksi dengan perusahaan konstruksi.

2. Karena OLT. Metal Works merupakan perusahaan Home Industry perusahaan

memiliki sistem manajemen yang apa adanya. Walaupun perusahaan

memiliki pekerja dengan tugasnya masing-masing, sering terjadi ketidak

jelasan pemegang kendali suatu divisi atau jobdesk.

3. Perusahaan memiliki dana terbatas yang menyebabkan sulitnya membuka

jaringan distribusi yang baru, apalagi dengan adanya ketidakpastian

perekonomian.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

93

 

4. Perusahaan tidak melakukan perhitungan penjualan untuk periode ke depan,

yang menyebabkan perusahaan kesulitan dalam menentukan strategi yang

tepat.

5. Perusahaan tidak memiliki sistem persediaan yang baik, bahkan dalam

melakukan restock perusahaan hanya melakukan pemeriksaan secara visual

saja. Walaupun pencatatan bahan baku tetap dilakukan, tapi dengan tidak

adanya sistem persediaan yang baik, perusahaan mengalami peningkatan

biaya penyimpanan bahan baku.

6. Pekerja diberikan kepercayaan terlalu banyak oleh perusahaan, hal itu

menyebabkan para pekerja yang baru masuk menjadi kurang disiplin.

4.1.14 Evaluasi Faktor Eksternal

Dilakukan pengkategorian faktor-faktor lingkungan diluar perusahaan yang

berpotensi menjadi peluang ataupun ancaman. Faktor-faktor yang ada dapat

dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14.

Tabel 4.13 Faktor-Faktor Peluang OLT. Metal Works

No. Faktor Peluang Perusahaan

1 Banyaknya pembangunan di masa yang akan datang

2 Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru

3 Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan

4 Banyak munculnya supplier baru

5 Pola konsumsi di Indonesia

Sumber : OLT. Metal Works

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

94

 

Penjelasan mengenai faktor-faktor peluang yang dimiliki oleh perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan akan mengalami peningkatan penjualan apabila pembangunan

banyak dilakukan, sebab perusahaan konstruksi pasti akan mencari produk

keselamatan untuk pekerjanya.

2. Jaringan industri diperluas untuk meningkatkan penjualan produk, dilakukan

khususnya ke daerah-daerah besar yang direncanakan akan melakukan

banyak proyek pembangunan.

3. Perusahaan konstruksi di Indonesia masih banyak yang tidak memiliki

standar keamanan untuk diterapkan ke para pekerjanya, dimana umumnya

pekerja hanya diberikan alat pengikat seadanya, misalnya : tambang.

Dengan adanya kesadaran perusahaan konstruksi, penjualan pasti akan

meningkat.

4. Dengan banyaknya supplier bahan baku yang muncul, harga bahan baku

pasti akan menurun, sebab para supplier pasti akan melakukan persaingan

juga. Dengan munculnya supplier yang baru ini, perusahaan juga dapat

melakukan perbandingan harga dan kualitas bahan baku dengan lebih

mudah.

5. Para konsumen di Indonesia umumnya memiliki kecenderungan untuk tidak

menjaga barangnya. Hal ini memberikan peningkatan penjualan sebab

permintaan pasti akan terus ada dari perusahaan konstruksi karena

produknya harus diganti.

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

95

 

Tabel 4.14 Faktor-Faktor Ancaman OLT. Metal Works

No. Faktor Ancaman Perusahaan

1 Kondisi ekonomi yang tidak menentu

2 Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

3 Kondisi politik yang tidak menentu

4 Teknologi belum canggih

5 Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

Sumber : OLT. Metal Works

Penjelasan mengenai faktor-faktor ancaman yang dimiliki oleh perusahaan

adalah sebagai berikut :

1. Keadaan ekonomi di Indonesia sering mengalami perubahan drastis akibat

pengaruh dari dalam ataupun luar negri. Baru-baru ini terjadi peningkatan

harga bensin sampai Rp.6.500 yang menyebabkan perusahaan mengalami

kerugian.

2. Terdapat kompetitor baru yang masuk ke pasar Indonesia dengan proses

produksi yang lebih murah dan tentu saja mempengaruhi harga barang yang

diproduksinya. Akan tetapi walaupun harga barang murah, kualitas yang

diberikan berada di bawah standar dan sayangnya pasar di Indonesia yang

lebih memilih harga ketimbang kualitas, memberikan celah bagi pesaing

dari China ini melakukan penetrasi pasar.

3. Kondisi politik yang tidak menentu memang merupakan suatu krisis yang

dialami oleh semua pihak di belahan dunia. Untuk OLT. Metal Works hal

ini memberikan pengaruh kepada tingkat pembangunan di Indonesia, sebab

akibat adanya banyak nilai negatif politik di Indonesia, contoh : teroris,

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

96

 

banyak investor dari luar yang menarik dananya untuk melakukan

pembangunan di Indonesia.

4. Selagi perusahaan masih memakai teknik produksi manual, para pesaing

besar mulai mengaplikasikan tenaga mesin sedikit demi sedikit.

5. Pesaing lama banyak yang mulai mengaplikasikan teknik pemasaran baru

seperti menggunakan internet untuk melakukan penjualan, dll. Hal ini tentu

saja memberikan penurunan pangsa pasar bagi OLT. Metal Works.

4.1.15 Ekstrasi Faktor Internal dan Eksternal

Dari evaluasi faktor internal dan eksternal yang sudah disusun, perusahaan

lalu mengekstrasi faktor internal dan eksternal seperti pada tabel 4.15 dan 4.16.

Tabel 4.15 Ekstraksi Faktor Internal OLT. Metal Works

No. Faktor Internal Perusahaan

S-1 Produk yang berkualitas

S-2 Harga yang kompetitif

S-3 Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan

S-4 Jaringan supplier yang baik

S-5 Pekerja yang terampil

W-1 Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

W-2 Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

W-3 Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

W-4 Tidak adanya sistem peramalan penjualan

W-5 Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

Sumber : OLT. Metal Works

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

97

 

Tabel 4.16 Ekstraksi Faktor Eksternal OLT. Metal Works

No. Faktor Eksternal Perusahaan

O-1 Banyaknya pembangunan di masa yang akan datang

O-2 Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru

O-3 Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan

O-4 Banyak munculnya supplier baru

O-5 Pola konsumsi di Indonesia

T-1 Kondisi ekonomi yang tidak menentu

T-2 Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

T-3 Teknologi belum canggih

T-4 Kondisi politik yang tidak menentu

T-5 Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

Sumber : OLT. Metal Works

4.1.16 Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal

Ekstraksi faktor internal dan eksternal perusahaan yang sudah dirumuskan

lalu disusun menjadi sebuah kuisioner untuk mengetahui bobot-bobot terhadap

faktor-faktor yang ada. Kuisioner disusun dengan menggunakan metode

perbandingan berpasangan untuk membandingkan tiap faktor dan diberikan ke

perusahaan untuk diisi. Bobot penilaian digunakan untuk membandingkan

faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap perusahaan. Hasil kuisioner

dapat dilihat pada tabel 4.17 sampai tabel 4.22.

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

98

 

Tabel 4.17 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Internal OLT. Metal Works

No Faktor Internal Perusahaan Lebih Kuat

Bobot (1-3)

1 A.Produk yang berkualitas B 2 B.Harga yang kompetitif 2 A.Produk yang berkualitas A 3 B.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan 3 A.Produk yang berkualitas B 2 B.Jaringan supplier yang baik 4 A.Produk yang berkualitas B 2 B.Pekerja yang terampil 5 A.Produk yang berkualitas A 3 B.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran 6 A.Produk yang berkualitas B 3 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti 7 A.Produk yang berkualitas A 2 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas 8 A.Produk yang berkualitas A 2 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan 9 A.Produk yang berkualitas A 3 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

10 A.Harga yang kompetitif A 3 B.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan

11 A.Harga yang kompetitif B 3 B.Jaringan supplier yang baik

12 A.Harga yang kompetitif A 1 B.Pekerja yang terampil

13 A.Harga yang kompetitif A 2 B.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

14 A.Harga yang kompetitif A 3 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

15 A.Harga yang kompetitif A 3 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

16 A.Harga yang kompetitif A 3 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

99

 

Tabel 4.18 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Internal OLT. Metal Works (Lanjutan 1)

17 A.Harga yang kompetitif A 2 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

18 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan A 1 B.Jaringan supplier yang baik

19 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan A 2 B.Pekerja yang terampil

20 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan A 3 B.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

21 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan B 2 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

22 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan B 2 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

23 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan A 3 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

24 A.Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan B 1 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

25 A.Jaringan supplier yang baik A 3 B.Pekerja yang terampil

26 A.Jaringan supplier yang baik A 2 B.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

27 A.Jaringan supplier yang baik B 1 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

28 A.Jaringan supplier yang baik A 3 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

29 A.Jaringan supplier yang baik A 2 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

30 A.Jaringan supplier yang baik B 3 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

31 A.Pekerja yang terampil A 1 B.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran

32 A.Pekerja yang terampil B 2 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

33 A.Pekerja yang terampil B 2 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

100

 

Tabel 4.19 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Internal OLT. Metal Works (Lanjutan 2)

34 A.Pekerja yang terampil A 3 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

35 A.Pekerja yang terampil B 3 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

36 A.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran B 2 B.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti

37 A.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran B 2 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

38 A.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran A 3 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

39 A.Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran B 2 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

40 A.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti A 3 B.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas

41 A.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti A 1 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

42 A.Tidak adanya sistem manajemen yang pasti A 2 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

43 A.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas A 2 B.Tidak adanya sistem peramalan penjualan

44 A.Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas A 2 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

45 A.Tidak adanya sistem peramalan penjualan B 3 B.Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti

Sumber : OLT. Metal Works

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

101

 

Tabel 4.20 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Eksternal OLT. Metal Works

No Faktor Eksternal Perusahaan Lebih Kuat

Bobot (1-3)

1 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang A 3 B.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru 2 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang A 2

B.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan

3 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang B 3 B.Banyak munculnya supplier baru 4 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang B 3 B.Pola konsumsi di Indonesia 5 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang A 1 B.Kondisi ekonomi yang tidak menentu 6 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang B 3 B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah 7 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang B 3 B.Teknologi belum canggih 8 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang A 2 B.Kondisi politik yang tidak menentu 9 A.Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang A 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

10 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru B 2

B.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan

11 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru B 3 B.Banyak munculnya supplier baru

12 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru B 3 B.Pola konsumsi di Indonesia

13 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru A 2 B.Kondisi ekonomi yang tidak menentu

14 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru B 3 B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

15 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru B 2 B.Teknologi belum canggih

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

102

 

Tabel 4.21 hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Eksternal OLT. Metal Works (Lanjutan 1)

16 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru A 3 B.Kondisi politik yang tidak menentu

17 A.Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru A 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

18 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan A 1

B.Banyak munculnya supplier baru

19 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan B 2

B.Pola konsumsi di Indonesia

20 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan A 3

B.Kondisi ekonomi yang tidak menentu

21 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan A 2

B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

22 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan B 2

B.Teknologi belum canggih

23 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan A 3

B.Kondisi politik yang tidak menentu

24 A.Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan A 2

B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang 25 A.Banyak munculnya supplier baru B 1 B.Pola konsumsi di Indonesia

26 A.Banyak munculnya supplier baru A 2 B.Kondisi ekonomi yang tidak menentu

27 A.Banyak munculnya supplier baru B 2 B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

28 A.Banyak munculnya supplier baru B 1 B.Teknologi belum canggih

29 A.Banyak munculnya supplier baru A 2 B.Kondisi politik yang tidak menentu

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

103

 

Tabel 4.22 Hasil Kuisioner Perbandingan Berpasangan

Faktor Eksternal OLT. Metal Works (Lanjutan 2)

30 A.Banyak munculnya supplier baru B 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

31 A.Pola konsumsi di Indonesia A 3 B.Kondisi ekonomi yang tidak menentu

32 A.Pola konsumsi di Indonesia A 1 B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

33 A.Pola konsumsi di Indonesia B 3 B.Teknologi belum canggih

34 A.Pola konsumsi di Indonesia A 3 B.Kondisi politik yang tidak menentu

35 A.Pola konsumsi di Indonesia A 3 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

36 A.Kondisi ekonomi yang tidak menentu B 3 B.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

37 A.Kondisi ekonomi yang tidak menentu B 3 B.Teknologi belum canggih

38 A.Kondisi ekonomi yang tidak menentu B 1 B.Kondisi politik yang tidak menentu

39 A.Kondisi ekonomi yang tidak menentu A 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

40 A.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah A 1 B.Teknologi belum canggih

41 A.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah B 3 B.Kondisi politik yang tidak menentu

42 A.Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah A 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

43 A.Teknologi belum canggih A 3 B.Kondisi politik yang tidak menentu

44 A.Teknologi belum canggih A 2 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

45 A.Kondisi politik yang tidak menentu B 3 B.Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang

Sumber : OLT. Metal Works

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

104

 

Selanjutnya perusahaan juga diberikan kuisioner mengenai skor terhadap

faktor internal dan eksternal perusahaan. Kuisioner dapat dilihat pada tabel

4.23dan 4.24.

Tabel 4.23 Hasil Kuisioner Scoring Faktor Internal OLT. Metal Works

No. Faktor Internal Perusahaan Skor S-1 Produk yang berkualitas 4 S-2 Harga yang kompetitif 4

S-3 Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan 3

S-4 Jaringan supplier yang baik 3 S-5 Pekerja yang terampil 4

W-1 Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran 1 W-2 Tidak adanya sistem manajemen yang pasti 2

W-3 Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas 2

W-4 Tidak adanya sistem peramalan penjualan 1 W-5 Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti 1

Sumber : OLT. Metal Works

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

105

 

Tabel 4.24 Hasil Kuisioner Scoring Faktor Eksternal OLT. Metal Works

No. Faktor Eksternal Perusahaan Skor O-1 Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang 4 O-2 Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru 3

O-3 Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan 3

O-4 Banyak munculnya supplier baru 3 O-5 Pola konsumsi di Indonesia 4

T-1 Kondisi ekonomi yang tidak menentu 1

T-2 Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah 1

T-3 Teknologi belum canggih 2

T-4 Kondisi politik yang tidak menentu 1 T-5 Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang 1

Sumber : OLT. Metal Works

4.1.17 Penentuan Bobot Faktor Internal dan Eksternal Dengan Perbandingan

Berpasangan

Dari kuisioner yang didapat dilakukanlah dengan penyusunan data untuk

menentukan bobot faktor internal dan eksternal yang lalu akan

dinormalisasikan untuk mendapatkan bobot akhir yang akan dipakai dalam

perhitungan IFAS dan EFAS. Perhitungan bobot faktor internal dan eksternal

dapat dilihat tabel 4.25 sampail 4.28.

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

106

 

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

107

 

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

108

 

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

109

 

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

110

 

4.1.18 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal

Factor Analysis)

Tahap selanjutnya adalah melakukan penyusunan matriks IFAS dan EFAS

dengan menggunakan nilai dari Scoring faktor dan juga nilai bobot normalisasi

faktor internal dan eksternal perusahaan. Hasil perhitungan matriks IFAS dan

EFAS dapat dilihat pada tabel 4.29 dan 4.30

Tabel 4.29 Matriks IFAS OLT. Metal Works

No. Faktor Internal Perusahaan Skor Bobot Bobot X Rating

S-1 Produk yang berkualitas 4 0,11 0,44

S-2 Harga yang kompetitif 4 0,16 0,64

S-3 Jaringan distribusi yang kuat yang didasari oleh kepercayaan 3 0,08 0,24

S-4 Jaringan supplier yang baik 3 0,15 0,45 S-5 Pekerja yang terampil 4 0,07 0,28

W-1 Tidak dilakukan pemasaran produk secara besar-besaran 1 0,06 0,06

W-2 Tidak adanya sistem manajemen yang pasti 2 0,13 0,26

W-3 Perusahaan Home Industry yang memiliki dana terbatas 2 0,08 0,16

W-4 Tidak adanya sistem peramalan penjualan 1 0,04 0,04

W-5 Tidak adanya sistem penanganan bahan baku yang pasti 1 0,12 0,12

1,00 2,69 Sumber: Pengolahan Kuisioner

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

111

 

Tabel 4.30 Matriks EFAS OLT. Metal Work

No. Faktor Eksternal Perusahaan Skor Bobot Bobot X Rating

O-1 Kemungkinan banyaknya pembangunan di masa yang akan datang

4 0,08 0,32

O-2 Luasnya jaringan distribusi di daerah pembangunan baru 3 0,07 0,14

O-3 Perusahaan konstruksi makin menyadari pentingnya produk keselamatan 3 0,11 0,33

O-4 Banyak munculnya supplier baru 3 0,11 0,33 O-5 Pola konsumsi di Indonesia 4 0,14 0,56 T-1 Kondisi ekonomi yang tidak menentu 1 0,05 0,05

T-2 Masuknya kompetitor dengan proses produksi yang lebih murah

1 0,13 0,39

T-3 Teknologi belum canggih 2 0,17 0,34 T-4 Kondisi politik yang tidak menentu 1 0,06 0,06 T-5 Banyak kompetitor lama yang lebih berkembang 1 0,08 0,08

1,00 2,60 Sumber: Pengolahan Kuisioner

4.1.19 Matriks SWOT

Faktor-faktor internal dan eksternal disusun untuk membuat matriks

SWOT yang akan menciptakan alternatif-alternatif strategi. Gambar matriks

SWOT dapat dilihat pada gambar 4.3

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

112

 

Gambar 4.3 Matrik SWOT OLT.Metal Works

Sumber : Pengolahan Data

Berikut adalah penjelasan masing-masing strategi:

• Strategi S-O

Pengembangan pasar dilakukan dengan cara memperluas jaringan

distribusi diarea geografis yang mengalami banyaknya

pembangunan dimasa yang akan datang, dengan menekankan

produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Dengan kata

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

113

 

lain mengambil pangsa pasar baru didaerah yang belum pernah

disupplai produk.

• Strategi S-T

Meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan melakukan

pengembangan produk yang lama dengan menekan biaya produksi

dengan tetap memegang kualitas produk. Hal ini didukung dengan

adanya jaringan supplier yang baik.

• Strategi W-O

Melakukan pemasaran sebaik mungkin dengan harapan untuk

menyadarkan perusahaan konstruksi sadar akan pentingnya

peralatan keselamatan. Hal ini akan memberikan pangsa pasar

yang lebih besar bagi perusahaan.

Perusahaan juga dapat melakukan peminjaman uang di bank untuk

membiayai pemasaran produk ke area geografis yang baru untuk

membuka cabang distribusi.

• Strategi W-T

Melakukan pengurangan biaya operasional agar perusahaan dapat

mempertahankan tingkat kompetitifnya yang berhubungan dengan

mempertahankan laba perusahaan.

Dari matriks SWOT diatas, perusahaan sebaiknya menjalankan strategi

S-O, yaitu strategi pengembangan pasar untuk memperluas jaringan

distribusi ke daerah-daerah baru yang akan mempengaruhi tingkat

penjualan perusahaan. Perusahaan harus terus mempertahankan tingkat

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

114

 

kualitas produk dan menjaga ke-kompetitifan harga produk. Apa bila

memungkinkan perusahaan dapat melakukan pemangkasan biaya dengan

mengganti bahan baku yang sebelumnya didatangkan dari luar negeri

dengan bahan baku dari dalam negeri, tentu saja dengan kualitas yang

sesuai standar.

4.1.20 Matriks Internal Eksternal (MIE)

Berdasarkan pengolahan data, maka OLT. Metal Works berada pada sel ke-

5. Dimana penilaian IFAS dan EFAS adalah 2,69 dan 2,60. Letak nilai IFAS

dan EFAS dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Matriks Internal Eksternal OLT.Metal Works

Sumber : Pengolahan Data

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

115

 

Dalam sel ke-5 ini perusahaan berada dalam tahap Stability, dimana strategi

yang paling tepat dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Penetrasi pasar dilakukan dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar pada

pasar yang telah dimiliki oleh perusahaan dengan cara mengambil konsumen

yang sebelumnya bukan pelanggan menjadi pelanggan, dilakukan dengan

melakukan pemasaran secara gencar dengan menekankan kualitas dan harga

yang kompetitif.

Selain itu apabila memungkinkan perusahaan juga dapat menambahkan jenis

produk yang ada. Perusahaan dalam sel ini merupakan perusahaan yang berada

pada industri moderate attractive industry, dimana strategi perusahaan lebih

memiliki kecenderungan stabil, sehingga perusahaan lebih bersifat defensif,

yaitu untuk mempertahankan penjualan atau laba perusahaan.

Selain strategi diatas, perusahaan juga dapat melakukan perluasan pasar,

fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal ataupun

eksternal melalui akuisis atau jointventure dengan perusahaan di industri yang

sama, tentu saja strategi tambahan ini dilakukan apabila perusahaan memang

merasa perlu melakukannya, sebab perlu diingat pada sel kelima perusahaan

lebih cenderung bersifat defensif atau menginginkan kestabilan.

Analisis ini tentu saja mendukung analisis dari implementasi sistem

peramalan dan inventory industri perusahaan, sebab sistem peramalan dan

inventory yang telah disusun memang diadakan untuk menanggulangi kejadian

pengurangan laba dan penjualan akibat datangnya kompetitor dari China.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

116

 

4.1.21 Proses Pengambilan Keputusan

Setelah melewati tahap pencocokan dengan menggunakan metode matriks

SWOT, matriks Internal Eksternal, dan matriks Grand Strategy, dipilihlah

strategi yang lebih diprioritaskan daripada strategi yang lainnya. Pilihan

strategi dapat dilihat pada tabel 4.31.

Tabel 4.31 Alternatif Strategi

Alternatif Strategi Peringkat Prioritas Keterangan Peringkat

Pengembangan Pasar 4 Pasti Harus Diimplementasikan

Penetrasi Pasar 3 Kemungkinan Harus Diimplementasikan

Pengembangan Produk 2 Kemungkinan Tidak

Harus Diimplementasikan

Turnaround 1 Seharusnya Tidak Diimplementasikan

Sumber : pengolahan data

Beberapa pemikiran dalam pengambilan keputusan adalah :

- Matriks internal eksternal yang berada pada sel ke-5 menekankan bahwa

perusahaan berada pada keadaan stability, dimana perusahaan lebih

bersifat defensif dan lebih memikirkan bagaiman cara perusahaan untuk

mempertahankan pangsa pasarnya dan keuntungan yang diperoleh.

Strategi yang digunakan adalah melakukan penetrasi pasar dan

pengembangan pasar, sebab kedua buah strategi memberikan peningkatan

pangsa pasar melalui pemasaran maupun perluasan ke daerah yang baru.

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

117

 

- Matriks SWOT memiliki analisis yang mendukung analisis matriks

internal eksternal, yaitu dengan menggunakan strategi penetrasi pasar,

pengembangan pasar dan pengembangan produk.

- Strategi Turnaround tidak disarankan, sebab mengurangi biaya

operasional perusahaan tidak mudah dan malah mungkin mempengaruhi

kinerja para pekerja yang secara tidak langsung akan mempengaruhi

kualitas produk. Strategi ini digunakan sebagai jaga-jaga apabila terdapat

ancaman yang mendesak.

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

118

 

4.1.22 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

119

 

Dari hasil matriks QSPM, didapatkan hasil dimana strategi

pengembangan pasar memiliki nilai ketertarikan yang tinggi. Akan tetapi

perlu diperhatikan juga bahwa nilai ketertarikan strategi yang lain tidak

terlalu jauh berbeda dengan strategi pengembangan pasar, oleh sebab itu

perusahaan dapat melakukan ketiga strategi ini, toh ketiga strategi ini berasal

muasal dari kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya strategi

ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dan

mendapatkan keuntungan dari implemetasi yang baik dan benar.

4.2 Usul Penerapan

Dari kedua buah analisis, baik dari teknik industri dan manajemen, didapatkan

beberapa usulan implementasi, yaitu :

1. Perusahaan melakukan uji peramalan dengan menggunakan metode komposisi

yang dilakukan secara berkala. Hasil peramalan itu lalu digunakan lebih lanjut

untuk menentukan lot size bahan baku perusahaan. Setelah perhitungan

dilakukan perusahaan sebaiknya mencocokan dengan pengeluaran biaya

penyimpanan perusahaan pada periode sebelumnya, sehingga dapat diketahui

bagian mana yang salah dari sistem persediaan perusahaan. Perbandingan ini

juga dilakukan untuk mengkomunikasikan pada seluruh pihak perusahaan,

bahwa perubahan yang dilakukan bukanlah hanya asal implementasi saja, tapi

ada hitunganya.

2. Dalam menerapkan sistem persediaan diatas, tidaklah mungkin dapat terwujud

apabila tidak dilakukan dengan pengawasan dari manajer tingkat atas dengan

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

120

 

ketat, oleh sebab itu faktor-faktor internal perusahaan, terutama sistem

manajemen yang masih terkesan kurang formal harus diperbaiki.

3. Penerapan sistem persediaan diatas dilakukan untuk mengurangi biaya

persediaan bahan baku, yang nantinya akan berpengaruh langsung atau tidak

langsung pada harga produk dan juga keuntungan perusahaan. Akan tetapi

sistem tersebut harus didukung dengan adanya alternatif strategi yang baru

untuk mempertahankan pangsa pasar, yang dimana dapat dilihat pada data

penjualan mengalami penurunan walau tidak drastis tahun ke tahun.

4. Strategi yang dipakai adalah strategi pengembangan pasar, yaitu melakukan

perluasan jaringan distribusi pasar ke daerah-daerah yang belum pernah dicapai

oleh perusahaan. Perluasan dilakukan ke daerah-daerah pengembangan yang

baru, seperti : pulau Sumatra dan Kalimantan.

5. Untuk menerapkan strategi ini, perusahaan diharapkan melakukan pemasaran

besar-besaran , bukan hanya melkakukan pemasaran melalui mouth to mouth

saja. Berhubung perusahaan mengalami kekurangan dana akibat ukuran

perusahaan yang kecil, apabila berkenan perusahaan dapat melakukan

peminjaman uang ke bank untuk membiayai pemasaran. Pemasaran sendiri

dilakukan melalui sarana newspaper , dan selebaran.

6. Apabila perusahaan tidak memiliki cukup dana atau memiliki pertimbangan yang

lain, alternatif strategi yang dapat digunakan adalah menggunakan srategi

penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar pada area yang sudah dimiliki

oleh perusahaan. Strategi ini juga mengandalkan pemasaran besar-besaran, tapi

dengan pertimbangan “main di kandang sendiri” perusahaan sudah lebih

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-1-00377-MNTI Bab 4.pdf · Dari proses produksi dilakukan oleh OLT. Metal Works, bahan baku utama

121

 

mengetahui seluk-beluk pemasaran yang baik. Target utamanya adalah

perusahaan konstruksi di Jakarta dan kota besar lainya yang belum menyadari

pentingnya menggunakan safety belt.