bab 2 landasan teori 2.1. definisi kualitas dan...

25
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan Pengendalian Kualitas Definisi Kualitas Sebenarnya ada beberapa definisi yang berhubungan dengan kualitas, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement ). Beberapa definisi tentang kualitas antara lain: Deming (1986) menyatakan: The difficulty in defining quality is to translate future needs of the user into measurable characteristics, so that a product can be designed and turned out to give satisfaction at a price that will user pay. Kesulitan dalam pendefinisian kualitas adalah mentranslate atau mengubah kebutuhan yang akan datang dari user atau pengguna kedalam suatu karakteristik yang dapat diperlakukan , supaya sebuah produk dapat didisain dan diubah untuk memberikan kepuasan dengan harga yang akan dibayar oleh user atau pemakai. Crosby (1979) menyatakan: Quality is conformance to requirements or specification. Kualitas adalah kesesuaian dari permintaan atau spesifikasi . Hence menyatakan: The quality of a product or service is the fitness of that product or service for meeting its intended used as required by the customer. Kualitas dari suatu produk atau jasa adalah kelayakan atau kecocokan dari

Upload: dinhtruc

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

BAB 2

LANDASAN TEO RI

2.1. Definisi Kualitas dan Pengendalian Kualitas

Definisi Kualitas Sebenarnya ada beberapa definisi yang berhubungan dengan

kualitas, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas atau mutu adalah

karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer

dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan

(Continuous Improvement).

Beberapa definisi tentang kualitas antara lain:

• Deming (1986) menyatakan: The difficulty in defining quality is to translate

future needs of the user into measurable characteristics, so that a product can be

designed and turned out to give satisfaction at a price that will user pay.

Kesulitan dalam pendefinisian kualitas adalah mentranslate atau mengubah

kebutuhan yang akan datang dari user atau pengguna kedalam suatu karakteristik

yang dapat diperlakukan , supaya sebuah produk dapat didisain dan diubah untuk

memberikan kepuasan dengan harga yang akan dibayar oleh user atau pemakai.

• Crosby (1979) menyatakan: Quality is conformance to requirements or

specification. Kualitas adalah kesesuaian dari permintaan atau spesifikasi.

• Hence menyatakan: The quality of a product or service is the fitness of that

product or service for meeting its intended used as required by the customer.

Kualitas dari suatu produk atau jasa adalah kelayakan atau kecocokan dari

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

8  

  

produk arau jasa tersebut untuk memenuhi kegunaannya sehingga sesuai dengan

yang diinginkan oleh customer.

• Pengertian kualitas lebih luas (Bina Produktivitas Tenaga Kerja, 1998:24-25)

adalah:

a. Derajat yang sempurna (degree of exelence): mengandung pengertian

komperatif terhadap tingkat produk (grade) tertentu.

b. Tingkat kualitas (quality level): mengandung pengertian kualitas untuk

mengevaluasi teknikal.

c. Kesesuaian untuk digunakan (fitness for purpose user satisfaction):

kemampuan produk atau jasa dalam memberikan kepuasan kepada

pelanggan.

Kualitas produk merupakan hal yang penting bagi konsumen.Kualitas produk,

baik yang berupa jasa atau produk perlu ditentukan melalui dimensi-dimensi.

Dimensi-dimensi kualitas produk dapat dilakukan melalui 8 dimensi yang

dikemukakan oleh Prof. David Garvin yaitu :

1. Performance (kinerja)

Berhubungan dengan karakteristik dasar dari sebuah produk

2. Durability (daya tahan)

berarti berapa lama umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum

produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian

konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

9  

  

Yakni sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk

memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya

cacat pada produk.

4. Features (fitur)

Karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi

produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliabilty (reliabilitas)

Probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak

dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya

kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

6. Aesthetics (estetika)

Berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari

tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas)

Merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak

langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti

atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.

8. Serviceability(kemudahan perbaikan)

Karakteristik yang berhubungan dengan kecepatan, kompetensi,

kemudahan dan akurasi dalam memberikan pelayanan untuk perbaikan

barang.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

10  

  

kualitas terutama mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yaitu:

a. Biaya dan pangsa pasar: kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah

kepada peningkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga

dapat mempengaruhi profitabilitas.

b. Reputasi perusahaan: reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas

yang dihasilkan. Kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi

mengenai produk baru perusahaan, praktek-praktek penanganan pegawai,

dan hubungannya dengan pemasok.

c. Pertanggungjawaban produk: organisasi memiliki tanggung jawab yang

besar atas segala akibat pemakaian barang maupun jasa.

d. Implikasi internasional: dalam era teknologi, kualitas merupakan

perhatian operasional dan internasional. Agar perusahaan dan negara dapat

bersaing secara efektif dalam perekonomian global, produknya harus

memenuhi kualitas dan harga yang diinginkan.

Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas adalah teknik-teknik pemakaian & kegiatan-kegiatan untuk

mencapai, memperpanjang, dan memperbaiki mutu produk atau pelayanan.

Tujuan pengendalian kualitas adalah :

1. Pencapaian kebijaksanaan dan target perusahaan secara efisien

2. Pengembangan kemampuan tenaga kerja

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

11  

  

3. Memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan

4. Penurunan biaya kualitas secara keseluruhan

Menurut Dr. Joseph M. Juran,pengendalian kualitas terbagi atas 3 trilogi yaitu :

1. Quality Planning

Pada tahap ini produsen harus :

• Mengidentifikasi kebutuhan konsumen

• Merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

• Merancang proses produksi yang sesuai dengan produk

2. Quality Control

Pengendalian kualitas produk pada saat proses produksi. Pada tahap ini produsen

harus :

• Mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang menjadi pengaruh terhadap

kualitas hasil produk.

• Mengembangkan standar terhadap faktor-faktor kritis.

3. Quality Improvement

Kegiatan ini merupakan kegiatan perbaikan terhadap kondisi aktual bila terjadi

penyimpangan terhadap kondisi standar.

2.2 Pengertian Cacat (Defect)

cacatmemiliki pengertian kekurangan yang menyebabkan nilai ataumutunya

kurang baik atau kurang sempurna. Produk cacatberarti barang atau jasa yang dibuat

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

12  

  

dalam proses produksi namunmemiliki kekurangan yang menyebabkan nilai atau

mutunya kurang baikatau kurang sempurna.

Menurut Hansen dan Mowen produk cacat adalahproduk yang tidak memenuhi

spesifikasinya.Hal itu berarti juga tidaksesuai dengan standar kualitas yang telah

ditetapkan.Kesesuaian dengankualitas mangasumsikan bahwa terdapat suatu cakupan

nilai yang diterimauntuk setiap spesifikasi atau karakteristik kualitas. Produk cacat

yangterjadi selama proses produksi mengacu pada produk yang tidak diterimaoleh

konsumen. Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standarmutu yang telah

ditentukan tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaankembali untuk

memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapatdisempurnakan lagi menjadi

produk yang lebih baik.

Pengertian product liability (produk cacat) menurut Black's Law Dictionary adalah

Product liability disini diartikan sebagai tanggungjawab secara hukum dari produsen

dan penjual untuk mengganti kerugianyang diderita oleh pembeli, pengguna ataupun

pihak lain, akibat dari cacatdan kerusakan yang terjadi karena kesalahan pada saat

mendapatkanbarang, khususnya jika produk tersebut dalam keadaan cacat

yangberbahaya bagi konsumen dan pengguna.

Dari beberapa definisi diatas dapat diambil intisari bahwa produkcacat adalah produk

yang tidak memenuhi standar spresifikasi sehingga nilai dan mutu dari produk

tersebut tidak baik atau tidak sempurna.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

13  

  

2.3 Data Variabel dan Data Atribut

Data Variabel

Data variabel merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan

analisis.Contoh dari data variabel karakteristik kualitas adalah ukuran produk,

ketebalan produk, berat produk dan lainnya.

Pengendalian kualitas statistik untuk data variabel sering disebut dengan metode peta

kontrol (control chart) variabel. Manfaat pengendalian kualitas proses untuk data

variabel adalah memberikan informasi mengenai perbaikan kualitas, menentukan

kemampuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai, membuat keputusan yang

berkaitan dengan spesifikasi produk, membuat keputusan yang berkaitan dengan

proses produksi dan membuat keputusan terbaru yang berkaitan dengan produk yang

dihasilkan. Peta control yang umum digunakan untuk data variabel adalah peta X-

Bar-R dan peta X-Bar-MR.

Data Atribut

Data atribut merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan

analisis.Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah banyaknya jenis

cacat.Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit ketidaksesuaian dengan

spesifikasi atribut yang ditetapkan. Pada umumnya data atribut digunakan dalam peta

control p, np, c, dan u.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

14  

  

2.4 Total Quality Management

Ada beberapa definisi TQM. Menurut Hashmi (2004:1), TQM adalah filosofi

manajemen Yang mencoba mengintegrasikan semua fungsi organisasi (pemasaran,

keuangan, desain, rekayasa, produksi, pelayanan konsumen, dsb.), terfokus untuk

memenuhi keinginan konsumen dan tujuan organisasi.

Dale (2003: 26) mendefinisikan TQM adalah kerja sama yang saling menguntungkan

dari semua orang dalam organisasi dan dikaitkan dengan proses bisnis untuk

menghasilkan nilai produk dan pelayanan yang melampaui kebutuhan dan harapan

konsumen.

Menurut Tjiptono dan Diana (2001: 4), TQM merupakan pendekatan dalam

menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui

perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

Jadi Total Quality Management adalah sebuah filosofi yang melibatkan setiap pelaku

dalam organisasi atau usaha dalam sebuah usaha perbaikan secara terus menerus

untuk memperbaiki kualitas dan mencapai kepuasan pelanggan. Dari definisi TQM

tersebut ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan TQM yaitu:

1.Continous improvement (perbaikan terus-menerus),

2. Keterlibatan seluruh anggota dalam organisasi,

3. Kepuasan pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi dari

pelanggan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

15  

  

2.5Customer Satisfaction

pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction), antara lain :

(1) Kotler dan Keller (2007:238) memberikan definisi atau pengertian kepuasan

pelanggan (customer satisfaction) sebagai fungsi dari seberapa sesuainya harapan

pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut

(2) .Swan, et al, dalam Fandy Tjiptono (2008:349) memberikan definisi atau

pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sebagai evaluasi secara sadar

atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek

atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/

pemakaiannya

(3) Oliver dalam Fandy Tjiptono (2008:349) memberikan definisi atau pengertian

kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sebagai evaluasi terhadap surprise yang

inheren atau melekat pada pemerolehan produk dan/atau pengalaman konsumsi

(4) Churchill & Surprenant dalam Fandy Tjiptono (2008:349) memberikan definisi

atau pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sebagai hasil pembelian

dan pemakaian yang didapatkan dari perbandingan antara reward dan biaya

pembelian dengan konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya

(5) Westbrook dan Reilly dalam Fandy Tjiptono (2008:349) memberiakn definisi atau

pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sebagai respons emosional

terhadap pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang

dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku

pembeli), serta pasar secara keseluruhan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

16  

  

(6) Kang Jian, Zhang Xin dan Zheng Zhao Hong, (2009:4) memberikan definisi atau

pengertian kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan mengatakan sebagai

berikut :”As a quantitative index, customer satisfaction describes the difference

between expectation and perceived quality, and measures the degree of satisfaction”.

Artinya, Kepuasan pelanggan sebagai suatu indeks yang kuantitatif, kepuasan

pelanggan menguraikan perbedaan antara harapan dan mutu yang dirasakan, dan

mengukur derajat tingkat kepuasan.

Salah satu metode untuk mengukur Customer Satisfaction adalah dengan Customer

Satisfaction Measurement.Customer Satisfaction Measurement merupakan metode

untuk menganalisis kepuasan pelanggan dengan cara melakukan survey terhadap

pelanggan. Survey berkenaan tentang tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen

terhadap karakteristik produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Saat tingkat

kepentingan lebih tinggi daripada kepuasan, saat itulah kepuasan pelanggan belum

tercapai. Sebaliknya. Saat tingkat kepuasan sudah melebihi tingkat kepentingan,

berarti kepuasan pelanggan sudah tercapai.

2.6 Employee Involvement

Salahs satu pilar dalam Total Quality Management adalah Employee

involvement.Employee Involvement atau keterlibatan karyawan merupakan suatu alat

pendekatan untuk perbaikan mutu dan produktivitas.Employee involvement

merupakan alat bagi perusahaan untuk memperbaiki mutu dan produktivitas.

Employee Involvement bisa tercipta jika ada motivasi yang tinggi dari karyawan

perusahaan untuk ikut terlibat dalam proses penyelesaian masalah. Konsep untuk bisa

memotivasi karyawan untuk ikut terlibat dalam penyelesaian masalah adalah:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

17  

  

• Mengetahui diri sendiri. Para manajer harus mengetahui motivasi, kekuatan

dan kelemahan dari diri masing-masing.

• Memahami karyawan anda. Manajer bisa memberikan bantuan dan umpan

balik atas apa yang dikerjakan karyawan.

• Menerapkan sikap yang positif. Salah satu caranya dengan menanyakan opini

dari para karyawan dalam penyelesaian masalah. Dengan begitu suasana kerja

sama bisa ditingkatkan.

• Memberitahukan tujuan perusahaan pada karyawan. Karyawan harus

diarahkan sesuai dengan tujuan perusahaan.

• Mengamati perkembangan yang berjalan. Manajer harus sering mengamati

kinerja dari karyawan.

• Mengembangkan kondisi kerja yang menarik dan menyenangkan. Bisa

dilakukan dengan job rotation, job enlargement, dan job enrichment.

• Berkomunikasi dengan efektif. Komunikasi yang efektif memberikan para

karyawan suatu pengetahuan lebih akan pekerjaan.

• Merayakan kesuksesan. Setiap pencapaian yang dilakukan karyawan

diapresiasi dengan baik.

Untuk mengukur motivasi dari para karyawan dalam suatu organisasi digunakan

metode Employee Opinion Survey.Metode ini digunakan untuk mengetahui dan

menganalisis sejauh mana motivasi karyawan untuk terlibat dalam penyelesaian

masalah di perusahaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

18  

  

2.7 Continuous Improvement

Continuous Improvement (CI) merupakan sebuah filosofi dasar mengenai bagaimana

mencapai standar kualitas yang optimal melalui beberapa langkah perbaikan yang

sistematis dan dilaksanakan secara berkesinambungan. CI lebih menekankan pada

beberapa tindakan perbaikan yang sederhana namun dilakukan secara terus menerus

yang kemudian akan menumbuhkan banyak ide atau inovasi sebagai sebuah solusi

atas masalah yang timbul. Salah satu metode untuk melakukan perbaikan yang terus

menerus adalah dengan metode Six Sigma(DMAIC)

2.8Six Sigma

Six Sigma adalah suatu metodologi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan

nilai-nilai kapabilitas dari aktivitas proses bisnis (Hidayat, 2007:28) Ada dua proses

kerja dalam konsep Six Sigma , yakni proses kerja internal dan eksternal. Proses kerja

internal meliputi seluruh fungsi dan kegiatan yang ada dalam perusahaan, sedangkan

proses eksternal adalah seluruh kegiatan yang dimulai dari pengelolaan produk

jadi/promosi hingga distribusi ke konsumen.

Tujuan dari Six Sigma adalah meningkatkan kinerja bisnis dengan beberapa

cara, seperti :

• mengurangi berbagai variasi proses yang merugikan

• mereduksi kegagalan produk/proses

• menekan cacat-cacat produk

• meningkatkan keuntungan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

19  

  

• meningkatkan moral/produktivitas karyawan

• meningkatkan kualitas produk pada tingkat yang maksimal

Six Sigma pertama kali dikembangkan oleh Motorola pada pertengahan tahun

1980 sebagai metode untuk mengukur kualitas produk dan jasa.Secara perspektif

statistik istilah six sigma berasal dari ukuran statistik, dimana sigma adalah standar

deviasi dalam distribusi normal dengan probabilitas ± 6 (enam) dengan efektivitas

sebesar 99,9996 %. Dalam proses produksi, standar Six Sigma dikenal dengan istilah

“defect per million opportunit”(DPMO)

Sedangkan secara metodologi, Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh

untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC ( Define,

Measure, Analyze, Improve, Control ). DMAIC merupakan basis analisis Six Sigma

yang menjamin voice of customer (suara pelanggan) berjalan dalam keseluruhan

proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan harapan pelanggan. Fase ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Define

Define adalah penetapan sasaran dari aktivitas peningkatan kualitas Six sigma.

Tahap ini untuk mendefinisikan rencana-rencana tindakan yang harus

dilakukan untuk melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis

kunci (Gaspersz, 2005). Yang termasuk di dalam definisi ini adalah

menetapkan sasaran dari aktivitas peningkatan kualitas Six sigma tersebut.

Pada tahap ini perlu didefinisikan beberapa hal yang terkait dengan:

• Kriteria pemilihan proyek Six sigma.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

20  

  

• Peran dan tanggung jawab dari orang-orang yang terlibat dalam proyek

Sixsigma.

• Kebutuhan pelatihan untuk orang-orang yang terlibat dalam proyek

Sixsigma.

• Proses-proses kunci dalam proyek Six sigma beserta pelanggannya.

• Kebutuhan spesifik dari pelanggan.

• Pernyataan tujuan proyek Six sigma.

2. Measure

Measure merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan

kualitas Six sigma. Tahap ini merupakan salah satu pembeda Six sigma

dengan metoda pengendalian kualitas lainnya. Pengukuran dilakukan untuk

menilai kondisi proses yang ada saat ini.Terdapat tiga hal pokok yang harus

dilakukan dalam tahap ini, yaitu:

• Memilih atau menentukan karakteristik kualitas kunci atau CTQ (Critical

To Quality) yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik

pelanggan.

• Mengembangkan suatu rencana pengumpulan data melalui pemgukuran

yang dapat dilakukan pada tingkat proses, output, atau outcome.

• Mengukur kinerja sekarang (current performance) pada tingkat proses,

output, atau outcome untuk ditetapkan sebagai baseline kinerja pada awal

proyek Six sigma.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

21  

  

3. Analyze

Analyze merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan

kualitas dengan metode Six sigma. Pada tahap ini perlu melakukan beberapa

halyakni :

• Menentukan stabilitas (stability) dan kapabilitas/kemampuan (capability)

dari proses.

• Menetapkan target-target kinerja dari karakteristik kualitas kunci (CTQ)

yang akan ditingkatkan pada proyek Six sigma.

• Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab kecacatan atau

kegagalan.

• Mengkonversi banyak kegagalan ke dalam biaya kegagalan kualitas (cost

of poor quality).

4. Improve

Pada tahap ini dilakukan penetapan rencana tindakan (action plan) untuk

peningkatan kualitas Six sigma.Pengembangan rencana tindakan merupakan

salah satu aktivitas yang penting dalam program peningkatan kualitas Six

sigma. Rencana tersebut mendeskripsikan tentang alokasi sumber daya serta

prioritas atau alternatif yang harus dilakukan.

5. Control

Control merupakan tahap terakhir dalam proyek peningkatan kualitas Six

sigma. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan

disebarluaskan, praktek-praktek terbaik yang sukses dalam peningkatan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

22  

  

proses distandarisasikan dan disebarluaskan, prosedur-prosedur

didokumentasikan dan dijadikan sebagai pedoman kerja standar, serta

kepemilikan atau tanggung jawab ditransfer dari tim Six sigma kepada pemilik

atau penanggung jawab proses.

2.97Tools dalam Statistical Process Control

Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”. Seven tools dari

pengendalian proses statistik ini adalah metode grafik paling sederhana untuk

menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:

• Lembar Pengamatan (Check Sheet): Lembar pengamatan adalah lembar yang

digunakan untuk mencatat data produk termasuk juga waktu pengamatan,

permasalahan yang dicari dan jumlah cacat pada setiap permasalahan.

• Stratifikasi (Run Chart): Stratifikasi adalah suatu upaya untuk mengurai atau

mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih

kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan.

• Histogram: Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari

data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal

sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik-karakteristik

dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Pada histogram frekuensi,

sumbu x menunjukkan nilai pengamatan dari tiap kelas. Histogram dapat

berbentuk “normal” atau berbentuk seperti lonceng yang menunjukkan bahwa

banyak data yang terdapat pada nilai rata-ratanya. Bentuk histogram yang

miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa banyak data yang tidak berada

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

23  

  

pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya berada pada batas atas atau

bawah. Fungsi dari histogram adalah sebagai berikut:

Menentukan apakah suatu produk dapat diterima atau tidak.

Menentukan apakah proses produk sudah sesuai atau belum.

Menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.

• Diagram Pareto:Diagram pareto pertama kali diperkenalkan oleh Alfredo

Pareto dan digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Fungsi diagram pareto

adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk

peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuens i

berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada

sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah

diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting.

Prinsip Pareto adalah 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan

oleh 20 % penyebab. Prinsip Pareto ini sangat penting karena prinsip ini

mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan

performansi yang jelek seperti cacat. Pada akhirnya, diagram pareto membantu

pihak manajemen untuk secara cepat menemukan permasalahan yang kritis dan

membutuhkan perhatian secepatnya sehingga dapat segera diambil kebijakan

untuk mengatasinya.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

24  

  

Gambar 2.1 Pareto chart

Sumber: Google

• Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram): Diagram sebab akibat

juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini diperkenalkan oleh Dr.

Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari sebuah panah

horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-penyebab

masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang menunjukan

masalah. Kegunaan dari diagram sebab akibat adalah:

Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah.

Menentukan penyebab permasalahan.

Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi.

• Diagram Sebar (Scatter Diagram): Scatter diagram adalah grafik yang

menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

25  

  

variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi

proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x terdapat nilai dari variabel

independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai dari variabel

dependen.

• Grafik Kontrol (Control Chart): Grafik kontrol adalah suatu alat yang secara

grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu aktivitas dapat diterima

sebagai proses yang terkontrol. Grafik pengendali terkadang disebut dengan

Shewhart control charts karena grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A.

Shewhart. Nilai dari karekterisik kualitas yang dimonitor, digambarkan

sepanjang sumbu y, sedangkan sumbu x menggambarkan sampel atau subgroup

dari karakteristik kualitas tersebut. Sebagai contoh karakteristik kualitas adalah

panjang rata-rata, diameter rata-rata, dan waktu pelayanan rata-rata. Semua

karakteristik tersebut dinamakan variabel dimana nilai numeriknya dapat

diketahui. Sedangkan atribut adalah karakteristik kualitas yang ditunjukkan

dengan jumlah produk cacat, jumlah ketidaksesuaian dalam satu unit, serta

jumlah cacat per unit. Terdapat tiga garis pada grafik pengendali yaitu, :

o Center line atau garis tengah adalah garis yang menunjukkan nilai rata-

rata dari karakteristik kualitas yang terdapat di pada tengah grafik.

o Upper limit control atau batas pengendali atas adalah garis yang

menyatakan nilai penyimpangan paling tinggi dari nilai center line.

o Lower limit control atau batas pengendali bawah adalah garis ynag

menyatakan nilai penyimpangan paling rendah dari nilai center line.

Grafik kontrol dapat diklarifikasikan ke dalam dua tipe umum, yaitu :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

26  

  

i. Grafik Kontrol Data Variabel

Grafik kontrol dengan pemeriksaan secara variabel digunakan sebagai alat

untuk mengontrol proses dengan mengumpulkan dan menganalisa data dari

pemeriksaan kualitas suatu produk yang ditentukan satu atau lebih parameter

karakteristik kualitas yang mempunyai harga ukur tertentu.

Keadaan produksi disajikan secara kronologis (jam per jam atau hari per

hari) dengan grafik. Jika grafik yang dihasilkan melebihi batas-batas yang

ada maka suatu perubahan atau penyesuaian dalam proses produksi

dianjurkan bahkan mungkin dieprlukan penyelidikan yang lebih mendalam.

Teknik ini dilakukan untuk mengontrol suatu proses setelah cara teknik

distribusi frekuensi menunjukkan hasil bahwa proses dalam keadaan

terkontrol.

Gambar kontrol untuk ukuran karakteristik kualitas disebut gambar untuk

variabel atau gambar untuk x-bar dan R (mean dan range) dan gambar untuk

x-bar dan S (mean dan standar deviasi).

ii. Grafik Kontrol Data Atribut

Banyak karakteristik kualitas tidak dapat dengan mudah dinyatakan secara

numerik.Dalam hal seperti ini, biasanya tiap benda yang diperiksa

diklarifikasikan sesuai dengan spesifikasi pada karakteristik kualitas

tertentu.Istilah cacat dan tidak cacat terkadang digunakan untuk

mengidentifikasikan suatu produk. Grafik kontrol atribut dibagi dalam 4

bagian, yaitu :

• Gambar kontrol untuk proporsi produk yang cacat dengan seluruh

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

27  

  

produksi. Gambar kontrol ini disebut gambar P (P-chart).

• Gambar kontrol NP

• Gambar kontrol untuk jumlah yang cacat per unit. Gambar kontrol ini

disebut gambar C (C-chart).

• Gambar kontrol U

2.10 Grafik Kontrol P

Bagian cacat didefinisikan sebagai perbandingan banyak produk yang cacat

dalam suatu populasi dengan banyak produk keseluruhan dalam populasi itu.Produk-

produk itu mungkin mempunyai krakteristik kualitas yang diperiksa bersama-sama

oleh pemeriksa.Apabila produk cacat dengan standar dalam satu atau beberapa

karakteristik ini, maka produk itu diklasifikasikan sebagai cacat/ defectt.

Asas-asas statistik yang melandasi grafik kontrol untuk produk cacat didasarkan

atas distribusi binomial. Misalkan proses produksi bekerja dalam keadaan stabil,

sehingga probabilitas bahwa suatu unit akan cacat/reject dengan spesifikasi adalah p,

dan unit yang diproduksi berurutan adalah independen. Maka tiap unit yang

diproduksi merupakan realisasi suatu variabel random Bernoulli dengan parameter p.

Apabila sampel random dengan n unit produk dipilih dan D adalah banyak unit

produk yang tak sesuai maka D berdistribusi binomial dengan parameter n dan p,

yakni :

P D= x =nx

px 1-p n-x

x=0,1,2,…..,n

Bagian cacat pada sampel didefinisikan sebagai perbandingan banyak unit cacat

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

28  

  

dalam sampel D dengan ukuran sampel n yakni

pˆ = Dn

Andaikan produk cacat yang sebenarnya p dalam proses produksi itu diketahui,

maka center line dan upper limit control produk cacat adalah sebagai berikut :

UCL=p ̂+3p ̂(1-pˆ)

n

LCL=pˆ -3 pˆ (1-pˆ )n

Apabila produk cacat itu pˆ tidak diketahui, maka p itu harus ditaksir dari data

observasi. Prosedur yang biasa adalah memilih m sampel pendahuluan, masing-

masing berukuran n. Sebagai aturan umum, m haruslah 20 atau 25.maka jika ada

diunit tak sesuai dalam sampel i, kita hitung bagian tak sesuai dalam sampel ke-i itu

sebagi berikut

pˆ = Dn

Dalam beberapa penerapan grafik kendali produk cacat sampelnya 100%

pemeriksaan hasil proses selama periode waktu tertentu. Karena dalam tiap periode

dapat diproduksi banyak unit yang berbeda, maka grafik kontrol itu akan mempunyai

ukuran sampel yang berbeda-beda. Ada beberapa pendekatan dalam pembentukan

dan pengoperasian grafik kontrol dengan ukuran sampel berbeda-beda.

Pendekatan pertama, dan mungkin yang paling sederhana adalah menentukan

center line untuk tiap-tiap sampel yang didasarkan atas ukuran sampel tertentu.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

29  

  

Pendekatan kedua adalah berdasarkan grafik kendali pada ukuran sampel rata-rata,

yang menghasilkan himpunan center line.

2.11 Failure Mode and Effect Analysis(FMEA)

Kegagalan Mode dan Analisis Efek (FMEA) adalah metodologi untuk menganalisis

masalah keandalan potensial awal dalam siklus pengembangan yang lebih mudah

untuk mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini, sehingga meningkatkan

kehandalan melalui desain. FMEA adalah digunakan untuk mengidentifikasi mode

kegagalan potensial, mengetahui efeknya pada operasi produk, dan mengidentifikasi

tindakan untuk mengurangi kegagalan Sementara mengantisipasi setiap modus

kegagalan tidak mungkin, tim pengembangan harus merumuskan sebagai ekstensif

daftar mode potensi kegagalan mungkin.

Tabel Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) diisi dengan nilai/skor dari

Frequency of Occurrence (seberapa seringnya modus kegagalan terjadi), Degree of

Severity (seberapa besar pengaruh modus kegagalan pada terjadinya cacat produk),

dan Probability of Detection (seberapa besar modus kegagalan dapat terdeteksi dan

dapat diantisipasi dengan proses pengawasan yang ada) dalam skala 1-10. Jika ketiga

angka tersebut dikalikan akan didapat nilai resiko (Risk of Priority/RPN). RPN

menggambarkan nilai resiko yang terjadi.Tinfakan perbaikan utama yang harus

dilakukan adalah tindakan untuk mengatasi modus kegagalan dengan nilai resiko

yang paling tinggi.Karena itu nilai resiko (RPN) diberi nilai urut (rank).

Penilaian untuk Occurance

Tabel 2.1 Penilaian Occurance

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

30  

  

Penilaian Arti

1 Tidak diketahui kejadian di produk sejenis

2/3 Rendah(kegagalan termasuk sedikit)

4/5/6 Sedang (kegagalan sesekali)

7/8 Tinggi (Kegagalan berulang-ulang)

9/10 Sangat tinggi(hampir tak terelakkan)

Penilaian untuk severity

Tabel 2.2 Penilaian Severity

Penilaian Arti

1 Tidak ada efek

2 Sangat kecil

3 Kecil(sangat sedikit mempengaruhi sistem)

4/5/6 moderate (cukup mempengaruhi)

7/8 Tinggi (menyebabkan hilangnya fungsi utama)

9/10 Sangat tinggi(produk menjadi tidak berfungsi)

Penilaian untuk detection

Tabel 2.3 Penilaian Detection

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kualitas dan ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00517-mnti bab 2.pdf · konsumen terhadap produk maka semakin ... Data atribut

31  

  

Penilaian Arti

1 Tertentu

2 Hampir tertentu

3 tinggi

4/5/6 moderate

7/8 rendah

9/10 Tidak bisa terdeteksi