analisis atribut-atribut yang membentuk brand … · analisis atribut-atribut yang membentuk brand...
TRANSCRIPT
ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMBENTUK BRAND IMAGE PADA PROSESOR INTEL
Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Kampus II
Mrican, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh : Roy Fernando Purba NIM : 032214107
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
ii
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Tetapi carilah terlebih dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu “
Matius 6 : 33
“......Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak
mengecewakan.” Roma 5 : 3-5
Pertama-tama skripsi ini aku persembahkan untuk TUHAN YESUS KRISTUS Sang juru selamat yang selalu memberikan kasih, damai, dan berkat yang
melimpah dalam setiap hari-hariku. Terimakasih ya Tuhan atas segala yang aku miliki dalam hidup ini menjadi lebih berarti karena Mu.
Untuk Bapak dan Mama yang selalu memberikan yang terbaik buat sepanjang
hidupku, aku sangat mencintai kalian dan kalian akan selalu ada di dalam hatiku Untuk kakakku yang aku kasihi (Lenni) dan Adik-adikku yang aku sayangi (Joki, Hebi) Terimakasih atas segala cinta kasih yang kalian berikan, hidupku menjadi
lebih berarti atas perhatian dan kasih sayang kalian
Untuk Keluarga Panggi L. Purba (Pilahan, Kota Gede) Terimakasih atas Dorongan, Doa dan Kasih yang besar yang telah diberikan kepada penulis,
Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan karunia Nya kepada kita semua
Untuk semua teman-teman yang telah menjadi bagian dari hidupku, terima kasih atas persahabatan yang telah kalian berikan dan bantuan serta masukan atas
penyelesaian skripsi ini
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau
bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Agustus 2008
Penulis
Roy Fernando Purba
vi
ABSTRAK
ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMBENTUK BRAND IMAGE PADA PROSESOR INTEL
Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta
Roy Fernando Purba Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut dari prosesor intel (atribut harga beli, daya tahan, kualitas, reputasi perusahaan, harga jual, inovasi, mudah didapatkan, merek yang bergengsi dan banyak pilihan jenis dan tipe) yang berkontribusi dalam membentuk brand image bagi produk prosesor intel.
Penelitian ini merupakan studi yang lokasi penelitiannya diadakan di Kampus II Mrican, Universitas Sanata Dharma selama bulan April 2008. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan metode Purposive convenience sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah membeli dan menggunakan prosesor intel. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang responden. Teknik analisis data menggunakan analisis Cochran.
Peneliti menyimpulkan bahwa ada enam atribut yang berkontribusi dalam membentuk brand image bagi prosesor intel yaitu: atribut harga beli, daya tahan, kualitas, reputasi perusahaan, inovasi dan mudah didapatkan.
vii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON ATTRIBUTES SHAPING THE BRAND IMAGE OF INTEL PROCESSOR PRODUCT
Study on the Students of Sanata Dharma University Yogyakarta
Roy Fernando Purba Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research aimed to identify attributes of Intel processor (purchasing price attribute, endurance, quality, company’s reputation, selling price, innovation, availability, prestigious brand, and the variation of type) shaping the brand image of the Intel processor product.
This research was a study located at Campus II Mrican, Sanata Dharma University during April 2008. The data collecting technique used was questionnaire using purposive convenience sampling. The population of this research was the students of Economy Faculty, Sanata Dharma University who have purchased and used Intel processor. The sample used was 100 respondents. While the data analysis technique used was Cochran analysis.
Researcher concluded that there were six attributes out of nine shaping the brand image of Intel processor namely the price, endurance, quality, company’s reputation, innovation, and availability.
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Roy Fernando Purba
Nomor Mahasiwa : 03 2214 107
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Analisis Atribut-Atribut yang Membentuk Brand Image pada Prosesor Intel : Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta”. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 19 September 2008
Yang menyatakan,
Roy Fernando Purba
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Analisis Atribut-atribut yang Membentuk Brand Image
pada Prosesor Intel”.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan
skripsi ini baik dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus Sang Pengasih atas keselamatan dan berkah serta
rencana-rencana indah yang diberikan dalam kehidupan ini.
2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Unversitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Diah Utari. BR, M.Si selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan
masukan, bimbingan, nasihat, serta saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis.
6. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan Penjelasan yang sangat berarti.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu penulisan skripsi selama ini.
8. Seluruh Teman-teman dan Rekan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,
Mrican yang telah membantu dalam pengisian kuesioner dalam melaksanakan
penelitian guna penyusunan skripsi ini..
9. Bapak dan Mama di rumah (Pematang siantar, SUMUT) yang telah
memberikan doa, support, nasehat, kasih sayang, serta pengorbanan kepada
x
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. (Penulis sangat berterimakasih
kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah memberikan Orang tua teladan bagi
saya).
10. Kakakku (Lenni), dan kedua adikku (Joki dan Hebi) dan semua keluarga di
Medan, Pematang Siantar, terimakasih atas dukungan, perhatian, dan kasih
sayang yang sangat besar yang telah diberikan kepada penulis dalam masa
penyelesaian skripsi ini.
11. Keluarga besar L.Purba di Pilahan, Kota gede Terimakasih atas cinta kasih
yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani studi sampai
penyelesaian skripsi di Kota adem ayem ini.
12. Teman-teman Manajemen kelas D & E yang telah menjadi bagian dari hari-
hari saya selama studi di USD jogja, khususnya teman-teman angkatan 2003
(Anak2 Nongkrong Kopma), Amandus, Heru, Soniye, Titis, Yusnita, Camelia,
Arbie, Elman, Edi (Sitepu), Isa, Yo2K, Adi, Andi, Windro, Cristian, Edi
pRajoko, Fandi, Sandi, Angga, dan juga teman-teman MAN 04 (Arie,
Reo,Wiznu, Ichwan, Bunglon, Pacce)serta semua teman yang tidak bisa
penulis sebutin satu-persatu. (Sahabat Sejati adalah Sahabat yang selalu
Melihat dengan Benar dan Memberikan Kebenaran Ketika Terjadi
Kesalahan).
13. Anak Kost Abimanyu ‘206 (Tommy, pyanx, Pulung, Wocko, SUgek, Wiwid)
dan semua yang belum disebutin terima kasih semua.
14. Anak Kost Kolobendono (Maz Yono, bendzhot, Arie, Mario, Ichwan, Oos,
Singgih, Kadek, Bayu dll.)Thanx Semuanya Coi..
15. Teman2 KKP Angkatan XIII di Pajangan,Krebet, Bantul.Woi...kapan ke
krebet lagi...Buat kelompokku: Florentinus (olen –olen), satyarini, Tetti sukses
ya buat klian....
16. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan skripsi
ini.
xi
Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Yogyakarta, Juli 2008
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
SUSUNAN PANITIA PENGUJI ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACK ........................................................................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... . ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Batasan Masalaha ...................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 5
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
A. Pengertian Merek ...................................................................................... 7
B. Nilai Penting Merek .................................................................................. 9
C. Cara Membangun Merek dan Penentuan Strategi Merek......................... 10
1. Membangun Merek............................................................................ 10
2. Srtategi Merek.................................................................................... 12
D. Kulturasi Merek........................................................................................ 15
E. Keputusan Mengenai Merek ..................................................................... 18
F. Pengertian Unsur-unsur Brand Equity ...................................................... 20
1. Pengertian Brand Loyalty .................................................................... 20
2. Unsur-unsur Brand Equity .................................................................. 21
G. Asosiasi Merek .......................................................................................... 21
H. Kerangka Pemikiran Konseptual............................................................... 23
I. Hipotesis .................................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 24
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 25
E. Jenis Data .................................................................................................. 25
1. Data Primer ................................................................................................. 25
2. Data Skunder .............................................................................................. 26
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 26
xiv
1. Kuesioner ............................................................................................ 26
2. Observasi ............................................................................................. 26
3. Dokumentasi ....................................................................................... 26
G. Populasi dan Sampel ................................................................................. 26
1. Populasi ....................................................................................................... 26
2. Sampel ......................................................................................................... 27
H. Definisi Operasional ................................................................................. 28
I. Teknik Pengujian Insterumen Penelitian .................................................. 29
1. Analisis Validitas ....................................................................................... 29
2. Analaisis Reliabilitas ................................................................................. 30
J. Metode Analisis Data ................................................................................ 31
1. Membuat Matrik Jawaban Responden .................................................... 32
2. Membuat Matrik Cochran ................................................................... 33 3. Melakukan Proses Cochran ................................................................. 33 4. Merumuskan Hipotesis ....................................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 36
A. Universitas Sanata Dharma ....................................................................... 36
1. Sejarah Berdirinya ............................................................................... 36
2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma .......................................... 37
B. Produk Prosesor Intel ................................................................................ 43
1. Sejarah ................................................................................................. 43
2. Perkembangan Prosesor Intel Berdasarkan Jenis dan Typenya .......... 46
xv
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 52
A. Identitas Responden .................................................................................. 53
B. Pengujian Terhadap Instrumen Penelitian ................................................ 56
1. Uji Validitas ........................................................................................ 56
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 58
C. Analisisi Data ............................................................................................ 58
1. Perhitungan Cochran Tahap Pertama .................................................. 60
2. Perhitungan Cochran Tahap Kedua .................................................... 61
D. Pembahasan ............................................................................................... 62
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN………………64
A. Kesimpulan .............................................................................................. 64
B. Saran ......................................................................................................... 65
C. Keterbatasan ............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... ...68
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Strategic Culture ................................................................................. 16
Tabel III.1. Matrik Jawaban Responden .............................................................. 32
Tabel III.2. Matrik Input Responden.................................................................... 32
Tabel III.3. Matrik Cochran ................................................................................. 33
Tabel V.1. Distibusi Skor Jenis Kelamin ............................................................ 54
Tabel V.2. Distibusi Skor Usia ........................................................................... 55
Tabel V.3. Distibusi Skor Pendidikan Terakhir .................................................. 55
Tabel V.4. Distribusi Skor Pekerjaan .................................................................. 56
Tabel V.5. Distribusi Skor Uang Saku perbulan ................................................. 56
Tabel V.6. Uji Validitas variabel Asosiasi Merek ............................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjelang era globalisasi, kebutuhan manusia akan teknologi informasi
yang dapat diakses dengan mudah dan cepat, dirasakan sangat penting dan
salah satu media pendukungnya adalah komputer. Sekarang ini komputer telah
menjadi bagian sangat vital bagi kehidupan kita, berbagai pekerjaan dapat
diselesaikan dengan mudah dengan bantuan komputer, apalagi sekarang
kemajuan teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat. Berbagai
macam merek komputer beredar di pasar dalam negeri, dari komputer yang
berkecepatan 100 MHz sampai dengan komputer yang mempunyai kecepatan
di atas 1000 MHz. Dulu orang punya keinginan yang tidak muluk-muluk
terhadap komputernya, bagi mereka prinsipnya yang penting jalan dan tidak
sering rewel (rusak). Dengan syarat yang sangat enteng ini, otomatis
spesifikasi komputer yang mereka beli tidak terlalu diperhatikan, oleh karena
itu harga pun sengaja dipilih yang paling murah.
Sekarang filosofi pengguna komputer sudah bergeser. Zaman sekarang
harga bukan lagi sebagai pertimbangan utama. Keandalan, kecepatan serta
kemampuan prima sebuah komputer menjadi syarat wajib dimiliki sebuah
CPU (Central Procesing Unit). Performa yang tinggi dari sebuah komputer
sangat didukung oleh kinerja prosesor dengan kecepatan ribuan MHz, itulah
sekarang yang mendominasi pasar komputer saat ini.
2 �
Banyak perusahaan pembuat prosesor bersaing dalam memberikan
fasilitas yang terbaik bagi para konsumen, salah satunya adalah pembuat
prosesor Intel. Baru saja Intel meluncurkan prosesor terbarunya yaitu
core2duo dengan kecepatan 2130 MHz, melebihi pendahulunya yaitu Pentium
4 dengan kecepatan 1700 MHz yang dinobatkan sebagai prosesor paling cepat
di muka bumi. Dengan banyaknya tipe prosesor yang ditawarkan di pasar,
para pembuat prosesor berusaha untuk memahami dan memenuhi kebutuhan
konsumennya dengan memberikan berbagai macam fasilitas yang akhimya
bertujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Merek prosesor yang ditawarkan di pasaran sangat banyak dan
beraneka ragam, tetapi hanya beberapa saja yang mampu menancap kuat di
benak konsumen. Bahkan banyak diantara para konsumen yang hanya
menggunakan satu merek saja untuk jangka waktu yang cukup lama tanpa
berpindah kemerek yang lain.
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi, dari semua ini dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari
seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing (Kotler, 2005:82). Pemberian nama atau merek pada suatu produk
hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol. Konsumen memandang
merek sebagai bagian penting dari suatu produk. Dengan adanya merek suatu
produk, maka konsumen dapat dengan mudah memilih suatu produk yang
diinginkannya. Suatu merek produk diasosiasikan oleh konsumen melalui
atribut-atribut produk tersebut, seperti awet, murah, cepat dan lain-lain.
3 �
Sedangkan asosiasi merek adalah persepsi konsumen mengenai merek produk
tersebut, atau bagaimana mereka memandangnya (Temporal dan Lee,
2002:51). Jadi asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dalam ingatan
mengenai merek.
Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga
membentuk citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen.
Adapun pengertian brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dibenak konsumen (Rangkuti, 2002:42). Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand
image. Oleh karena itu para produsen haruslah mampu mengkomunikasikan
atribut-aribut yang terdapat pada mereknya, seperti: model, daya tahan,
inovasi dan lain-lain kedalam benak bahkan hati konsumen dengan baik,
sehingga produsen dapat lebih mudah mengkomunikasikan atribut-atribut
yang telah terbentuk dalam pikiran konsumen dalam rangka pembentukan
brand image. Dengan terbentuknya brand image pada konsumen maka
perusahaan mengharapkan agar produknya sesuai dengan keinginan
konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitin dengan judul "Analisis Atribut-atribut yang Membentuk Brand
Image pada Prosesor Intel."
B. Rumusan Masalah
Apakah salah satu atau lebih dari atribut harga beli, daya tahan,
kualitas, reputasi perusahaan, harga jual kembali, inovasi, mudah didapatkan,
4 �
merek yang bergengsi dan banyak pilihan jenis serta type adalah merupakan
Brand Image pada produk prosesor intel ?
C. Batasan Masalah
1. Penelitian dilakukan di Kampus II Mrican Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
2. Responden yang dipilih adalah Mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ekonomi
yang pernah membeli dan menggunakan prosesor Intel.
3. Penelitian yang dilakukan terbatas yaitu hanya pada atribut harga beli,
daya tahan, kualitas, reputasi perusahaan, harga jual kembali, inovasi,
mudah didapatkan, merek yang bergengsi dan banyak pilihan jenis serta
type.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah semua atribut (harga beli, daya tahan,
kualitas, reputasi perusahaaan, harga jual, inovasi, mudah didapatkan, merek
yang bergengsi dan banyak pilihan jenis serta type) secara bersama-sama
mampu membentuk brand image bagi produk prosesor Intel.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti sekaligus
peneliti dapat menerapkan teori-teori yang telah didapat selama kuliah dan
untuk menambah pengetahuan mengenai arti penting suatu Brand Image
terhadap suatu produk dalam rangka menghadapi persaingan pasar bisnis.
5 �
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi tambahan
untuk penelitian lebih lanjut dan sumbangan kepustakaan untuk
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam membuat
kebijakan-kebijakan dibidang pembentukan Brand Image terhadap merek
produk.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung sebagai dasar
untuk menganalisa data-data yang mempunyai keterkaitan dengan
permasalahan yang ada.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi: Jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, data yang dibutuhkan, teknik
pengumpulan data, uji validitas, dan uji realibilitas dan teknik
pengumpulan data.
6 �
BAB IV : Analisis Data
Bab ini berisi analisis data dari hasil penelitian yang dilakukan
beserta pembahasan dari permasalahan yang dikemukakan.
BAB V : Kesimpulan, saran, dan keterbatasan
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan dalam
selama melakukan penelitian.�
�
�
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan kombinasi
hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dengan pesaing (Kotler,
2002:460). Jadi perbedaaan satu produk dengan produk lainnya sangat
tergantung pada merek yang ditampilkan. Pengertian-pengertian merek
lainnya adalah sebagai berikut:
Menurut Aaker (dalam Rangkuti, 2002:36) merek adalah nama dan
atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau
kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Sedangkan menurut Stanton
(dalam Rangkuti, 2002:36) merek adalah nama, istilah, simbol atau desain
khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
Dengan demikian dari ketiga definisi merek tersebut dapat disimpulkan
bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-
huruf atau kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk
simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur tersebut dari
sebuah merek, selain berguna untuk membedakan dari pesaingnya juga
berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan
mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli.
8 �
Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian yaitu (Kotler,
2002:460):
1. Atribut
Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedes merupakan
mobil yang dirancang dengan kualitas tinggi, mesin bagus, dibuat dengan
bahan yang bermutu tinggi, awet, bergengsi tinggi, cepat, mahal dan
bernilai jual tinggi. Perusahaan dapat menggunakan satu atau seluruh
atribut ini mengiklankan mobil tersebut.
2. Manfaat
Suatu merek terdiri dari banyak atribut. Pelanggan tidak membeli atribut
melainkan membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan
menjadi manfaat fungsional dan atau emosional.
3. Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Pemasar merek
harus mengetahui merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh
konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan
siapa pengguna merek tersebut.
4. Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman:
terorganisasi, efisien, dan memiliki kualitas tinggi.
5. Kepribadian
Merek juga mewakili kepribadian tertentu. Merek dapat mengambil
kepribadian seseorang yang terkenal. Contohnya adalah sebagai berikut:
9 �
iklan baterai Alkalin Millenium Power yang diperankan oleh Evander
Hollyifield yang memiliki keperkasan dan kekuatan, sehingga konsumen
mengasosiasikan baterai tersebut memiliki keperkasaan dan kekuatan
seperti halnya Evander Hollyfield.
6. Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan
produk tersebut.
B. Nilai Penting Merek
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan Feature, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-
merek terbaik memberikan jaminan kwalitas. Merek yang ampuh mempunyai
nilai merek yang tinggi. Merek mempunyai nilai yang lebih tinggi kalau
mempunyai loyalitas merek, kesadaran merek, anggapan mutu, asosiasi
merek yang lebih tinggi, dan asset lain seperti paten, merek dagang, dan
hubungan saluran (Rangkuti, 2002: 14). Sebuah merek dengan nilai merek
yang kuat merupakan aset yang amat berharga bagi produsen merek tersebut.
Pengembangan merek yang kuat memiliki brand value yang dapat
menciptakan distinctive customer statisfaction. Merek ini mampu
memberikan pedoman, jaminan, kekuatan, keyakinan, dan harapan kepada
pelanggan bahwa ia terpuaskan. Menciptakan kepuasan pelanggan adalah
tujuan utama dalam pemasaran dan brand strategy. Semua kegiatan ini adalah
dalam rangka mengkristalkan hakekat kepuasan pelanggan sehingga
membentuk brand value. Merek yang memiliki nilai jernih dan jelas, dapat
10 �
mudah dikomunikasikan dan diterima konsumen. Alasan penting lainnya
untuk mengelola dan mengembangkan merek adalah merek lebih bermakna
dari pada sekedar produk.
Produk hanya menjelaskan atribut fisik berikut dimensinya sehingga
tidak lebih dari komoditi yang dapat dipertukarkan, sedangkan merek
menjelaskan emosi serta hubungan secara spesifik dengan pelanggan. Hal ini
dapat terjadi karena merek mengandung nilai-nilai yang lebih bermakna dari
pada atribut fisik. Merek mengandung nilai-nilai yang bersifat intangible,
emosional, keyakinan, harapan, serta sarat dengan persepsi pelanggan.
C. Cara Membangun Merek dan Penentuan Strategi Merek
1. Membangun Merek
Membangun merek yang kuat sama dengan membangun sebuah
rumah. Untuk memperoleh bangunan yang kokoh, kita memerlukan
fondasi yang kuat. Begitu juga untuk membangun dan mengembangkan
sebuah merek. Perusahaan memerlukan fondasi yang kuat. Cara yang
dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut (Rangkuti, 2002:5):
a. Memiliki positioning yang tepat.
Merek dapat dipositioning-kan dengan berbagai cara, misalnya dengan
menempatkan posisinya secara spesifik di benak pelanggan melalui
slogan. Slogan pada dasarnya adalah frase pendek yang memberikan
deskripsi atau informasi dari suatu merek. Jadi suatu slogan dapat
memberikan gambaran pada kepada markerter mengenai inti sari dari
suatu merek dan kepada konsumen dapat memberikan informasi
11 �
singkat yang membuat suatu merek memiliki suatu keunikan. Slogan
ini biasanya dimunculkan dalam iklan-iklan dari merek produk
tersebut atau kadang-kadang juga ditulis dalam kemasan. Sama seperti
nama merek, slogan adalah elemen dari merek yang memberikan
kontribusi penting dalam meningkatkan daya tarik suatu produk.
Slogan yang kuat akan memberikan kontribusi terhadap kekuatan
suatu merek. Slogan yang kuat, akan membantu suatu merek dalam
meningkatkan awareness. Bila seseorang mengingat slogan "mencuci
lebih bersih" maka, benak konsumen akan langsung berhubungan
dengan rinso. Bila seorang konsumen teringat akan slogan "anda layak
dapat bintang" maka dalam benak konsumen, akan muncul minuman
bir dengan merek bir bintang. Begitu membaca "just do it", hampir
setiap orang pasti langsung teringat Nike. Slogan dapat memperkuat
strategi positioning dari merek tersebut. Hal ini terjadi karena slogan
sesungguhnya adalah inti sari dari positioning itu sendiri, suatu slogan
yang baik biasanya lahir dari pemahaman yang mendalam mengenai
brand image yang akan dibentuk dalam benak konsumen. Hanya
dengan menggunakan kata-kata antara dua hingga lima kata saja,
maka slogan sudah dapat mewakili bagian yang penting dari asosiasi
yang ingin dikembangkan oleh suatu merek. Membangun positioning
adalah menempatkan semua aspek dari brand value (termasuk mafaat
fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu di
benak pelanggan. Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar
12 �
menemukan kata kunci atau akspresi dari core benefit suatu merek,
tetapi lebih jauh lagi yaitu menjembatani keinginan dan harapan
pelanggan seghingga dapat memuaskan pelanggan.
b. Memiliki brand value yang tepat.
Semakin tepat merek yang di-positioning-kan di benak pelanggan,
maka merek tersebut akan semakin kompetitif. Untuk mengelola hal
tersebut kita perlu brand value yang tepat. Ibarat sebuah pakaian,
positioning adalah ukuran bagi pemakainya. Sedangkan brand value
adalah keindahan warna serta model pakaian tersebut. Brand value
membentuk brand personality. Brand personality lebih cepat berubah
dibandingkan brand positioning, karena brand personality
mencerminkan gejolak perubahan selera konsumen.
c. Memiliki konsep yang tepat.
Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning
yang tepat kepada konsumen harus didukung konsep yang tepat.
Pembangunan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari
positioning. Konsep dapat terus menerus berubah sesuai dengan daur
hidup produk yang bersangkutan. Sehingga brand image dapat terus-
menerus ditingkatkan.
2. Strategi Merek
Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek, yaitu (Rangkuti,
2002:10):
13 �
a. Perluasan lini (line extension).
Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produk
tambahan dalam kategori produk yang sama. Cara yang dilakukan
biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, ras, warna, kandungan,
ukuran kemasan dan sebagainya. Pada umumnya perkenalan produk
baru merupakan perluasan lini. Strategi ini dapat di lakukan apabila
perusahaan mengalami kelebihan kapasitas produksi atau perusahaan
ingin memenuhi peningkatan selera konsumen terhadap tampilan baru.
b. Perluasan merek (brand extension).
Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk
menggunakan merek yang sudah ada pada produk dalam satu kategori
baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan
(Rangkuti, 2002:121): mengurangi persepsi resiko ditolaknya produk
tersebut oleh pelanggan, memanfaatkan kemudahan saluran distribusi
yang sudah ada, meningkatkan efisiensi biaya promosi, mengurangi
biaya perkenalan produk baru serta program tindak lanjut pemasaran,
mengurangi biaya pengembangan produk baru, meningkatkan efisiensi
desain logo dan kemasan, menyediakan variasi pilihan produk kepada
pelanggan. Strategi perluasan merek tersebut pada umumnya lebih
cepat dihargai (karena sudah dikenal sebelumnya), sehingga
kehadirannya dapat diterima oleh konsumen.
c. Multi Brand
Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan
berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada
14 �
berbagai alasan untuk melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk
mencoba membentuk kesan, kenampakan (feature) serta daya tarik lain
kepada konsumen, sehingga konsumen mempunyai lebih banyak
pilihan. Strategi multibrand juga memungkinkan perusahaan merebut
lebih banyak ruang rak distributor dan melindungi merek utamanya
dengan menciptakan merek sampingan (flanker brand). Multibrand
dapat juga terjadi akibat warisan merek dari perusahaan lain yang telah
diakuisisi oleh perusahaan tersebut.
d. Merek Baru
Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki satu
merekpun yang sesuai dengan produk yang dihasilkan atau apabila
citra merek tersebut tidak membantu untuk produk baru tersebut.
Namun demikian perusahaan harus hati-hati, karena peluncuran merek
baru biasanya memerlukan biaya yang cukup besar, terlebih lagi untuk
sampai pada tahap brand loyalty yang tinggi.
e. Merek Bersama (co-branding).
Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi co-
branding atau yang disebut juga kerjasama branding. co-branding
terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu
penawaran. Tujuan co-branding adalah agar merek yang satu dapat
memperkuat merek yang lain sehingga dapat menarik minat para
konsumen. Apabila co-branding dilakukan dalam bentuk kemasan
bersama, maka setiap merek tersebut memiliki harapan agar dapat
15 �
menjangkau konsumen baru dengan mengkaitkan merek lain. Strategi
apapun yang dilakukan suatu perusahaan untuk menguatkan merek
yang dimilikinya sangat tergantung pada positioning nya di pasar.
Untuk itu Positioning merek tersebut harus dievaluasi secara terus-
menerus ditengah tengah persaingan yang semakin ketat, sehingga
perusahaan dapat melakukan repositioning. Respositioning dapat
terjadi karena setiap saat selera konsumen selalu berubah. Preferensi
konsumen terus berubah seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan
keinginan konsumen.
D. Kulturasi Merek
Tiap lingkungan pasar menuntut perilaku organisasi tertentu yang
akan menentukan keberhasilan perusahaan untuk mewujudkan sumber
utama keunggulan kompetitif (Susanto dan Wijanarko, 2004: 198).
Perilaku organisasi ini juga dapat didefinisikan dengan budaya strategis
(strategic culture), yang tercermin dalam keyakinan, nilai-nilai, sistem
kompensasi, percakapan dalam pertemuan dan laporan anggaran.
Termasuk di dalamnya adalah 'apa yang diukur oleh bagian keuangan',
'bagaimana mengembangkan bisnis', 'bagaimana rencana strategis
dipersiapkan', 'bagaimana resiko dinilai', 'filosofi dalam perkenalan produk
dan seterusnya. Jika sumber keunggulan kompetitif dituangkan dalam
strategic culture, hasilnya adalah sebagai berikut:
16 �
Tabel II.1 Strategic Culture
Budaya Strategis Nilai-nilai Layanan pelanggan Loyalitas, layanan, kolaborasi, konsensus Keunikan produk Inovasi, pembedaan, pemecahan masalah Orientasi biaya Pengawasan, keterandalan, analisa, Ketepatan,
predictability Preminence Pertumbuhan, kompetisi, ukuran, agretivitas,
kekuatan, kecepatan
The Jakarta consulting group telah mengembangkan sebuah model
komperehensif yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan
perubahan budaya organisasi yang sering dibutuhkan dalam proses
kulturasi merek, yang meliputi sembilan tahapan.
Tahap pertama adalah dilakukannya strategic exploratory meeting
(SEM) untuk menelaah apakah perlu dilakukan perubahan budaya
organisasi yang ada saat ini. Tahap kedua adalah melakukan review
terhadap nilai-nilai inti yang menjadi budaya organisasi yang ada saat ini.
Tahap ketiga adalah melakukan review terhadap strategi korporat untuk
diuji silang. Nilai-nilai yang dianggap relevan dengan strategi korporat
dipertahankan dan diperkuat. Sedangkan nilai-nilai yang tidak relevan
dibuang. Tahap keempat adalah menelaah apakah ada perbedaan antara
nilai-nilai inti dan budaya kecil yang akan diterapkan. Tahap kelima
adalah mengkaji ulang strategi merek yang dilakukan oleh organisasi yang
bersangkutan. Nilai-nilai baru yang akan diadopsi harus tampak dalam
strategi merek organisasi tersebut. Tahap keenam adalah melakukan
pengujian konsistensi antara brand promise dengan budaya organisasi.
Tahap ketujuh adalah mengembangkan budaya organisasi yang baru. Isi
17 �
‘budaya’ dikembangkan secara sistematis dan dijabarkan lebih lanjut
menjadi butir-butir yang mudah dipahami. Tahap kedelapan adalah
membangun atau mengembangkan strategi dalam rangka sosialisasi
budaya organisasi yang baru. Tahap Kesembilan adalah mengembangkan
strategi internalisasi budaya organisasi yang baru.
Dalam kulturasi merek terdapat langkah in-house campaign, yang
diarahkan pada seluruh anggota organisasi di dalam perusahaan, dan
menyangkut semua tingkatan dalam aktivitas kerja sehari-hari. Program
ini dapat memanfaatkan beberapa orang kunci dalam perusahaan, yaitu
manajer puncak untuk menunjukan komitmen, core people yang terdiri
dari anggota organisasi pilihan dari berbagai tingkatan yang memiliki
antusiasme yang tinggi terhadap penerapan budaya baru serta rekan yang
masa kerjanya lama.
Gimmick products dapat berupa emblem, gantungan kunci,
dompet, tempat bolpoin dan lain-lain yang tujuannya adalah untuk
memaksa secara halus para pengguna barang-barang tersebut untuk
memahami, mengingat dan menghayati slogan yang tercantum dalam
benda-benda tersebut.
Poster yang diletakkan pada tempat-tempat startegis merupakan
sarana lain yang dapat mendukung kulturasi merek. Sosialisasi ini juga
diarahkan pada konsumen, mitra dan lingkungan external organisasi
lainnya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan komitmen perusahaan
dalam melayani kepentingan konsumen. Ini biasanya dikaitkan dengan
18 �
program promosi, kemasan produk, dan program periklanan. Budaya
perusahaan selalu dirakitkan dengan out side campaign sebagai
pendukung identitas merek yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
Jika slogan budaya perusahaan telah tertanam dibenak konsumen,
secara tidak langsung citra perusahaan telah terbentuk (susanto dan
wijanarko, 2004:2001).
E. Keputusan Mengenai Merek
Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk-produk
individual, penjual harus menghadapi keputusan pemberian merek. Merek
merupakan masalah utama dalam strategi produk. Sebaliknya
mengembangkan produk bermerek membutuhkan pengeluaran investasi
jangka panjang yang besar, khususnya untuk iklan, promosi dan
pengemasan (Kotler, 2001 :575).
Keputusan pertama yang harus diambil adalah perlu tidaknya suatu
merek tertentu bagi suatu produk. Bila dilihat dari sejarahnya kebanyakan
produk dipasarkan tanpa merek sama sekali. Bagi produsen maupun
perantara menjual barang-barang mereka langsung saja dengan satuan
gram, liter, kotak dan sebagainya, tanpa suatu pengenalan dari pembeli.
Dalam memutuskan pencantuman merek pada suatu produk, seorang
produsen mempunyai beberapa pilihan mengenai pihak mana yang
sebaiknya memberi merek. Dan kemungkinan produk dipasarkan dengan
merek produsen, atau dipasarkan oleh produsen dengan merek lisensi.
Atau produk dipasarkan kepada pedagang perantara yang kemudian
19 �
memberikan merek distributor, atau merek penyalur.
Ada beberapa manfaat memberikan merek terhadap penjual antara
lain (Kotler, 2004:464):
1. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri
masalah
2. Nama merek dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan
hukum atas ciri -ciri produk yang unik.
3. Merek memberikan kesempatan kepada penjual untuk menarik
pelanggan yang setia dan menguntungkan.
4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
5. Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan,
memudahkan perusahaan meluncurkan merek-merek baru yang mudah
diterima oleh para distributor dan pelanggan.
Produsen yang ingin mencantumkan merek pada produknya akan
menghadapi beberapa pilihan. Paling tidak ada empat strategi dalam
pemberian merek (Rangkuti, 2002:141):
1. Nama merek harus khusus (individual brand name)
2. Nama kelompok gabungan bagi semua produk (a blanketfamily name)
3. Nama kelompok yang terpisah (separate family name)
4. Nama perusahaan digabung dengan nama khusus (company trade name
combined)
Keputusan mengenai merek tersebut ada yang menggunakan
keputusan merek ganda (multi brand decicion). Dalam strategi keputusan
20 �
merek ganda ini, penjual membuat dua atau lebih merek dalam
kategori/kelompok produk yang sama. Ada beberapa alasan mengapa
perusahaan menerapkan strategi merek ganda ini. Alasan pertama,
perusahaan akan memperoleh ruang/rak yang lebih banyak di toko atau
supermarket, dengan demikian akan meningkatkan pengecer pada merek-
mereknya. Kedua karena sedikitnya jumlah konsumen yang suka
berpindah-pindah merek ialah dengan menyediakan banyak merek.
Ketiga, adalah menambah merek baru yang meningkatkan gairah serta
efisiensi didalam tubuh perusahaan itu sendiri.
F. Pengertian dan Unsur-unsur Brand Equity
1. Pengertian brand equity
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Barwise pada
tahun 1993 (dalam Rangkuti, 2002:8) banyak praktisi periklanan
menggunakan istilah brand equity. Sejak saat itu sampai sekarang
terdapat empat teori yang banyak dipakai mengenai istilah brand
equity, yaitu (Rangkuti, 2002:8)
a. Menurut Aaker et al, brand equity dikaitkan dengan nilai uang
(financial equity).
b. Menurut Pitta et al, brand equity dikaitkan dengan perluasan
merek (brand extension).
c. Menurut Pocorni et al, brand equity dikaitkan dengan perspektif
pelanggan.
21 �
2. Unsur-unsur brand equity
Kesan kualitas (perceived quality) menurut Aaker (dalam
Rangkuti, 2002:41) adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan
kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan
dengan maksud yang diharapkan. Menurut Aaker (dalam Rangkuti,
2002:39) kesadaran merek (brand awarness) adalah kesanggupan
seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Peran brand awarness (kesadaran merek) dalam keseluruhan brand
equity tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai
oleh suatu merek.
G. Asosiasi Merek (Brand Associations)
Sedangkan pengertian asosiasi merek (brand associations) menurut
Aaker (dalam Rangkuti, 2002:43) adalah segala hal yang berkaitan dengan
ingatan mengenai merek. Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga
memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih
kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk
mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image.
Brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak
konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu
cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut
juga dengan kepribadian merek (brand personality).
22 �
Selanjutnya apabila para konsumen beranggapan bahwa merek
tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan
melekat secara terus-menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan
terhadap merek tertentu, yang disebut dengan loyalitas merek
Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan
para pelanggan, karena dapat membantu dalam proses penyusunan
informasi untuk membedakan merek yang satu dengan merek yang lain.
Terdapat lima manfaat pada asosiasi merek menurut Aaker (dalam
Rangkuti, 2002:44), yaitu: pertama, dapat membantu dalam proses
penyusunan informasi. Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada suatu merek,
dapat membantu dalam mengikthisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi
yang dapat dengan mudah diperoleh oleh pelanggan. Manfaat kedua
adalah perbedaan. Asosiasi -asosiasi merek dapat memainkan peran yang
sangat penting dalam membedakan satu merek dari yang lain. Manfaat
ketiga adalah alasan untuk membeli. Pada umumnya asosiasi merek sangat
membantu para konsumen untuk mengambil keputusan membeli produk
tersebut atau tidak. Manfaat keempat adalah penciptaan sikap atau
perasaan positif. Asosiasi merek dapat merangsang perasaan positif yang
pada gilirannya akan berdampak positif terhadap produk yang
bersangkutan. Manfaat kelima adalah landasan untuk perluasan. Asosiasi
merek dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan merek, yaitu
dengan mencipatakan rasa kesesuaian antara suatu merek dan sebuah
produk baru.
23 �
Pengertian loyalitas merek (brand loyalty) menurut Aaker (dalam
Rangkuti, 2002:60) adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu
merek. Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentanan kelompok
pelanggan dari serangan Competitor dapat dikurangi. Loyalitas merek
secara langsung dapat diartikan sebagai penjualan dimasa depan.
H. Kerangka Pemikiran Konseptual
Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis
menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini, dimana dalam
penelitian ini ada terdapat sembilan variabel yang digunakan untuk
diteliti, kemudian dilakukan pengujian validitas dan reabilitas terhadap
kesembilan variabel tersebut untuk mengetahui apakah kesembilan
variabel tersebut layak untuk dipakai dan dijadiakan sebagai pernyataan
dalam kuesioner. Setelah diperoleh hasil validitas dan reabilitasnya maka
selanjutnya akan dilakukan proses perhitungan Cochran pada kesembilan
variabel tersebut yang telah dinyatakan valid, proses perhitungan Cochran
bisa dilakukan lebih dari satu atau dua tahap sampai ditemukan hanya
terdiri dari beberapa variabel saja yang akan mampu membentuk Brand
image atau yang mengacu pada pembentukan Brand image terhadap
Prosesor Intel tersebut.
I. Hipotesis
Salah satu atau lebih dari ke sembilan atribut tersebut merupakan
Brand Image dari prosesor intel.
�
�
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus, studi kasus yaitu; suatu
penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu
tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup
mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997: 29). Kesimpulan yang diambil
dalam studi kasus ini hanya berlaku pada kasus itu sendiri dan tidak dapat
digeneralisasikan di luar kasus tersebut.
B. Lokasi dan waktu Penelitian
Lokasi Penelitian : Kampus II Mrican, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Waktu Penelitian : Bulan April 2008
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dijadikan
responden yaitu Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Kampus II Mrican
Universitas Sanata Dharma yang pernah membeli dan menggunakan prosesor
Intel pada CPU mereka. Sedangkan obyek penelitian ini meliputi atribut-
atribut yang akan diteliti yang diduga membentuk brand image bagi prosesor
intel seperti: harga beli, daya tahan, kualitas, reputasi perusahaan, harga jual
kembali, inovasi, mudah didapatkan, merek yang bergengsi dan banyak
pilihan jenis serta type.
�
25 �
D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Atribut harga beli : Sejumlah nilai uang yang ditukarkan konsumen untuk
memiliki atau menggunakan produk.
2. Atribut Kualitas : Kemampuan suatu produk untuk memenuhi harapan
konsumen.
3. Atribut daya tahan : Kemampuan suatu produk untuk bertahan.
4. Atribut reputasi perusahaan : Reputasi perusahaan dimata konsumen.
5. Atribut harga jual kembali : Tinggi/rendahnya harga jual yang dinilai oleh
pasar jika produk dijual.
6. Atribut inovasi: Perubahan pada suatu produk dengan tujuan membuat
produk tersebut berbeda dan mempunyai nilai tambah sendiri.
7. Atribut mudah didapatkan: Penyaluran produk dari produsen hingga ke
tangan konsumen. Dalam hal ini banyaknya retailer (took) yang menjual
produk tersebut.
8. Atribut merek yang bergengsi: Perasaan bangga akibat penggunaan dari
suatu merek.
9. Atribut Banyak pilihan jenis serta type: Menyediakan berbagai macam
pilihan produk sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen.
E. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diolah peneliti guna membantu memecahkan
masalah. Yang termasuk data primer adalah data yang diperoleh dari
26 �
responden yang mengisi kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang
dipublikasikan untuk tambahan informasi, seperti teori-teori yang
mendukung, serta sumber-sumber informasi lain seperti majalah dan surat
kabar.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Cara pengumpulan data dengan membagikan daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi. Dalam penelitian ini, bentuk pertanyaan yang
diberikan kepada responden bersifat tertutup, artinya jawaban sudah
disediakan, responden tinggal memilih jawaban yang sudah dirumuskan.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara
teliti dan sistematis atas gejala-gejala yang diteliti.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan dan
dokumen historis yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
dapat diduga (Umar, 1997:58). Populasi dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Kampus II Mrican, Universitas
27 �
Sanata Dharma, Yogyakarta yang pernah membeli dan menggunakan
prosesor Intel pada CPU mereka. Berarti populasi dalam penelitian ini
adalah bersifat tidak terbatas.
2. Sampel
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik non probability
sampling. Untuk mempermudah kuesioner maka digunakan metode
Purposive Convenience sampling dimana responden yang mengisi
kuesioner adalah responden yang pernah membeli dan telah menggunakan
prosesor Intel dalam CPU mereka dan penulis bebas memilih siapa saja
yang kebetulan dan mudah ditemui dan bersedia mengisi kuesioner (Umar,
1997:58). Jadi responden yang dijadikan sebagai sampel harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan pembeli dan menggunakan prosesor Intel semua jenis
serta type dalam CPU mereka.
2. Responden yang dipilih adalah mereka Mahasiswa /mahasiswi
Fakultas Ekonomi Kampus II Mrican, Universitas Sanata Dharma.
Sedangkan dari populasi yang ada, peneliti menetapkan besarnya sampel
100 orang responden, dengan tingkat kepercayaan 95%, dan standar
kesalahan 10%.
Adapun rumus untuk menentukan jumlah sampel menurut Budiyuono
(1996: 155):
n = p(1-p) x [Z/E]2
28 �
Keterangan:
n = jumlah sampel
p = kemungkinan terbesar sukses
E = kesalahan yang dapat diterima
Z = standard error
Dengan perhitungan sebagai berikut, misal kemungkinan terbesar sukses
sebesar 50%, standar kesalahan sebesar 10%, dengan tingkat kepercayaan
95% = 1,96. sehingga dapat diperoleh:
n = 0,5 (1-0,5) x [1,96/0,1]2
n = 0,25 x 384,16 = 96,04
Supaya memudahkan penelitian, peneliti menggenapkan 96,04 menjadi
100 sampel.
H. Definisi Operasional
1. Merek adalah nama, istilah, simbol, desain atau gabungan dari
keseluruhannya yang ditujukan untuk mengidentifikasikan produk atau
jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dengan produk atau jasa yang
dihasilkan oleh pesaing.
2. Asosiasi merek adalah persepsi konsumen mengenai merek produk
tersebut, atau bagaimana mereka memandangnya.
3. Prosesor adalah sebuah chips yang dipasang slot atau socket di dalam
sebuah motherboard yang berfungsi sebagai otak dalam sebuah CPU.
4. Brand Image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak
konsumen.
29 �
I. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui apakah setiap item dan kuesioner yang digunakan
sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur
kesahihan butir dengan keandalan butir dengan menggunakan analisis
validitas dan reliabilitas.
1. Analisis Validitas
Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya (Sugiyono, 1999 : 109).
Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas
atau kesahihan butir dengan menggunakan rumus koefisien korelasi
product moment dan Pearson (Usman dan Setiady, 2000 : 203):
Keterangan:
rxy = Koefisisen korelasi setiap item
x = Nilai dari setiap item
y = Nilai dari semua item
N = Jumlah sampel
Besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan
taraf signifikansi (n) = 5%. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner
yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid atau sahih. Cara
menghitung r tabel adalah dengan menggunakan tabel r one-tail.
30 �
2. Analisis Reliabilitas
Pengujian reliabilitas intrumen dapat dilakukan secara external
maupun secara internal. Secara external pengujian dapat dilakukan dengan
retest (stability), equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal
reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-
butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Untuk ini dapat
digunakan metode ganjil genap, yaitu memisahkan antara item bernomor
genap yang valid kemudian dicari dengan menggunakan teknik koefisien
korelasi product moment dan Pearson (Usman dan Setiady, 2000 : 203):
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi item bernomor ganjil dengan item bernomor
genap
X = Nilai item bernomor ganjil
y = Nilai item bernomor genap
N = Jumlah sampel
XY= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan item bernomor
genap didapat maka untuk menilai reliabilitas digunakan rumus Spearman
(Usman dan Setiady, 2000:262):
31 �
xy
xyxx r
rr
+=
1
2
Keterangan:
rxx = Koefisien reliabilitas
rxy = Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan
item bernomor genap
Dengan taraf signifikansi (x)= 0,05 jika rxx > dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan memenuhi keandalan. r tabel
dapat dihitung dengan cara menggunakan tabel r one-tail.
J. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk mengukur bagaimana
konsumen mengkaitkan sebuah merek dengan satu atau beberapa atribut
hingga membentuk sebuah “brand image” adalah analisis Cochran (Santoso,
2001:237). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (santoso,
2001:234):
Keterangan:
Q : Cochran
k : Jumlah Atribut
L : Jumlah jawaban Ya untuk atribut ke-i
G : Isian tiap atribut (dari 1 atribut sampai k atribut)
( )
� �
� �
= =
= =
−
���
�
���
���
���
−−
=
1 1
2
1 1
21
i
n
iii
k
j
k
jjj
LLk
GGkk
Q
32 �
Adapun langkah-langkah untuk menggunakan rumus Cochran adalah
sebagai berikut (Santoso, 2001 : 239):
1. Membuat Matrik Jawaban Responden
a. Jawaban Ya diberi skor 1
b. Jawaban Tidak diberi skor 0
Tabel III. 1 Matrik Jawaban Responden
No Atribut Ya Tidak 1 Harga beli 2 Daya tahan 3 Kualiatas 4 Reputasi perusahaan 5 Harga jual 6 Inovasi 7 Mudah didapatkan 8 Merek yang bergengsi 9 Banyak pilihan jenis dan type
Sesudah matrik jawaban responden dibuat maka selanjutnya membuat
matrik input responden.
Tabel III. 2 Matrik Input Responden
Atribut Responden
Atribut 1
Atribut 2
Atribut 3
Atribut Ke-n
Total nilai untuk baris
1
2
3
N Total nilai Untuk kolom
33 �
2. Membuat matrik Cochran
Tabel III. 3
Matrik Cochran
Atribut Responden
Atribut 1
Atribut 2
Atribut 3
Atribut Ke-n
Total nilai untuk baris
"total nilai untuk baris
Jumlah atribut n
1 2 3 N
Total nilai untuk
kolom
Dari input data responden, hanya jawaban Ya yang dijumlah
tersendiri dan kemudian dibuat matrik Cochran untuk meringkas
banyaknya jawaban Ya untuk setiap atribut.
3. Melakukan proses Cochran
Berdasarkan matrik Cochran lalu dibuat perhitungan dengan
menggunakan uji Cochran, yang bisa saja melewati dari satu tahap, sampai
dapat sejumlah atribut yang dapat membentuk brand image bagi prosesor
Intel tersebut. Tahapan- tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap pertama:
Nilai atribut yang paling rendah dalam matrik Cochran
dihilangkan, kemudian dari data tersebut kembali dilakukan
perhitungan statistik dengan uji Cochran. Bila hasil perhitungan
masih menolak H0 (H0 adalah kemungkinan jawaban Ya relatif
sama untuk semua atribut), maka dilakukan tahap kedua.
34 �
b. Tahap kedua:
Nilai atribut terendah kedua dalam matrik Cochran
dihilangkan, kemudian dilakukan perhitungan statistik dengan
menggunakan uji Cochran. Langkah tersebut terus dilakukan
sampai pada perhitungan statistik yang memperoleh hasil
menerima H0 dan kemudian dapat disimpulkan bahwa sekelompok
atribut mana yang mampu membentuk brand image terhadap
prosesor Intel. Atribut-atribut dinyatakan menimbulkan brand
image ketika hasil pengujian terhadap atribut produk menerima H0
(kemungkinan jawaban Ya relatif sama) dan menolak HA
(kemungkinan jawaban Ya berbeda antara atribut yang satu
dengan atribut yang lain).
4. Merumuskan hipotesis (Ho dan HA)
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Semua atribut secara bersama-sama (simultan)
tidak berpengaruh positif terhadap pembentukan brand image bagi
produk prosesor Intel.
HA : b1 � b2 � b3 � b4 � 0 Semua atribut secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh positif dalam pembentukan Brand Image bagi produk
prosesor Intel.
H0 : Diterima bila Cochran hitung < x2 tabel atau ke 9 atribut tersebut
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dalam
pembentukan Brand Image bagi prosesor Intel (kemungkinan
jawaban Ya relatif sama untuk semua atribut).
35 �
H0 : Ditolak atau HA diterima bila Cochran hitung > x2 atau diantara ke 9
atribut tersebut ada beberapa atribut secara bersama-sama atau
minimal satu atribut mampu membentuk Brand Image bagi prosesor
Intel (kemungkinan jawaban Ya berbeda antara atribut yang satu
dengan atribut yang lain yang membuat proses perhitungan harus
diulang lagi).
Dalam hal ini nilai x2 tabel didapat dengan menggunakan derajat
kebebasan atau degree of freedom (df): jumlah variable-1, atau 9-1 = 8.
Sedangkan tingkat kesalahan (a) atau tingkat signifikansi adalah 5%.
�
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Universitas Sanata Dharma
1. Sejarah Berdirinya
Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Jesuit dan
para relawan Katholik untuk berpartisipasi dalam usaha untuk melindungi
dan meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya melalui
penelitian, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat setempat,
nasional dan internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan bangsa,
Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pendidikan yang
memungkinkan peserta didik memadukan berbagai dimensi kemanusiaan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki
kepribadian yang matang, intregritas moral yang tinggi, kemampuan
berpikir kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman serta tuntutan
dan kebutuhan masyarakat maka pada tanggal 20 April 1993 IKIP Sanata
Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma setelah
sebelumnya merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas Ekonomi merupakan
bagian dari 8 fakultas yang saat ini dimiliki oleh Sanata Dharma, dengan
demikian pada tanggal 20 April 1993 Fakultas Ekonomi Sanata Dharma
telah lahir bersamaan dengan pengembangan Sanata Dharma menjadi
universitas.
37
2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
Visi Universitas Sanata Dharma :
a. Universitas terdorong untuk terus mencari, menemukan dan
mengungkapkan kebenaran sejati secara objektif dengan kebebasannya.
Hal itu didasari pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai
ciptaan allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan
maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat
manusia dan kemuliaan Allah yang besar.
b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa
depan bangsa indonesia, Universitas merasa terpanggil untuk
memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama pengembangan
pikiran, hati dan kehendak kaum muda dengan maksud membangkitkan
potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun
masyarakat pluralistik yang adil, demokratis dan sejahtera.
c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan
kebudayaan nasional seperti yang terungkap dalam Pancasila dan UUD
1945 pada visi kristiani mengenai martabat manusia ciptaan Allah,
tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada
spiritualitas ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat
Jesuit seperti menjadi manusia bagi sesama, perhatian pribadi, semangat
keungggulan dan dialogis.
38
Misi Universitas Sanata Dharma :
a. Mengembangkan unversitas yang dapat memadukan nilai intelektualitas
dan humanitas.
b. Mengembangkan unversitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat.
c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara
lebih kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat
manusia.
d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk
dapat menemukan kebenaran yang sejati berdasarkan pada etika
keilmuan.
e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis
yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual
secara terpadu.
f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan
dapat berguna bagi masyarakat.
g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu
mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap
masyarakat.
h. Mempersiapkan tenega kependidikan yang profesional baik dalam
bidang keilmuan maupun pendidikan demi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
Rumusan Pendek visi dan misi Universitas Sanata Dharma
(panduan insadha, 2003 :8) yaitu :
39
a. Visi : Penggali kebenaran
Misi : - Perpaduan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan
- Lembaga kritis masyarakat
- Penelitian
b. Visi : Pengembangan
Misi : - Pendidikan humanis, dialog, utuh
- Lulusan sebagai manusia utuh
c. Visi : Nilai-nilai : kebangsaan, kemanusiaan, spiritualitas ignatian
Misi : - Pelayanan kepada masyarakat
- Tenaga kependidikan profesional
3. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Tujuan penyelenggaraan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma antara lain untuk :
a. Menghasilkan sarjana ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan
atau organisasi.
b. Menghasilkan sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dibagi menjadi 2
program studi, yaitu :
40
a. Jurusan dan Program Studi Akuntansi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para
pelaku bisnis semakin berat dan persaingan pun semakin ketat.
Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu
berubah menjadi tuntutan mutlak bagi mereka yang berhubungan
dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis.
Untuk menjawab tantangan tersebut jurusan/prodi Akuntansi. Fakultas
ekonomi memfokuskan misinya dalam penyiapan sumber daya
manusia dalam bidang akuntansi yang profesional, kepribadian yang
matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan
bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia
informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk
mengambil keputusan bisnis.
Penyelenggara program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi
bertujuan untuk :
1) Menghasilkan tenaga yang profesional dalam bidang akuntansi.
2) Menghasilkan lulusan dengan nilai yang lebih dalam pengelolaan
informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi
informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan
perkembangan dalam dunia bisnis.
3) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
41
b. Jurusan dan Program Studi Manajemen
Dunia termasuk Indonesia telah memasuki abad ke-21 dimana
hambatan-hambatan perdagangan internasional semakin berkurang
yang berarti lalu lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia
akan terjadi begitu mudah dan cepat. Sumber-sumber ekonomi
semakin terbatas akan mewarnai abad ke-21 sehingga memerlukan
kesadaran terhadap lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan
peningkatan kualitas hidup semakin diperlukan sementara itu peran
dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan
bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan
kepentingan masyaraskat luas. Untuk menjawab tantangan ini,
jurusan/prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma memfokuskan misinya menyiapkan calon manajer profesional
yang mampu mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga
tempatnya bekerja dan memiliki :
1) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.
2) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi.
3) Berwawasan global dan tetap peduli terhadap lingkungan.
4) Bermodal tinggi.
4. Fasilitas Penunjang
Perpustakaan di Universitas Sanata Dharma menyediakan buku-
buku dalam jumlah dan kualitas yang memadai yang meliputi buku teks,
42
jurnal, majalah maupun penulisan ilmiah lainnya yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di jurusan Manajemen dan Akuntansi.
Mulai tahun akademik 1999/2000 Fakultas Ekonomi membuka
Pojok Bursa Efek yang dapat dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa dan
masyarakat umum untuk mengikuti perkembangan dunia bursa efek di
Indonesia. Secara khusus Pojok Bursa Efek dapat menunjang pendidikan
dan penelitian bagi mahasiswa.
5. Pusat Pengembangan
Agar tujuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa dan lembaga
pendidikan dapat terwujud maka Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma membentuk pusat pengembangan. Pusat-pusat pengembangan
tersebut antara lain :
a. Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
b. Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
c. Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE)
Secara umum PPA, PPM dan PPE bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi
Unversitas Sanata Dharma dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan
akademik berupa penelitian, seminar dan diskusi ilmiah, penulisan
artikel, penulisan modul pelatihan, penulisan diktat, penulisan buku
dan lain-lain.
b. Menjadi tempat untuk mengaktualisasikan diri dosen dan mahasiswa.
43
c. Mengembangkan cita-cita Fakultas Ekonomi sebagai sebuah business
school.
d. Merintis PPA, PPM, PPE sebagai profit centers bagi Fakultas
Ekonomi
e. Membangun network dengan pihak-pihak di luar kampus dan di
masyarakat luas.
B. Produk Prosesor Intel
Pada bulan November 1971, suatu perusahaan yang bernama Intel
mengumumkan single chip microprocessor pertama di dunia yang bernama
Intel 4004 (dengan nomor paten US Patent #3,821,715). Produk tersebut
diciptakan oleh insinyur Intel, Federico Faggin, Ted Hoff dan Stan Mazor.
Setelah penemuan integrated circuits, maka terjadilah revolusi di bidang
desain komputer, khususnya di sisi ukurannya. Chip Intel 4004 sudah berhasil
membuktikan bahwa mampu untuk meletakkan semua bagian yang membuat
komputer bisa "berpikir" (misalnya central processing unit, memory, input
dan output control) ke dalam satu chip yang berukuran kecil. Dunia
pemrogramanpun berkembang seiring dengan berkembangnya prosesor.
1. Sejarah
Pada tahun 1968, Bob Noyce dan Gordon Moore merupakan dua
orang yang tidak "bahagia" yang bekerja bagi Fairchild Semiconductor.
Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar dan membuat perusahaan
sendiri.
44
Bob Noyce kemudian menuliskan ide-idenya ke dalam satu
halaman mengenai apa yang akan mereka lakukan pada perusahaan yang
baru. Hal tersebut akhirnya sudah cukup meyakinkan investor dari San
Francisco, Art Rock, untuk menaikkan investasinya ke perusahaan mereka.
Art Rock menaikkan USD$ 2.5 juta dalam waktu kurang dari dua hari.
Masalah berikutnya adalah masalah nama perusahaan. Nama "Moore
Noyce" sudah terdaftar oleh sebuah jaringan hotel, sehingga mereka
memutuskan untuk menggunakan nama "Intel" sebagai nama perusahaan
baru mereka. Intel merupakan singkatan dari Integrated Electronics.
Produk pertama Intel yang menghasilkan uang adalah 3101
Schottky bipolar 64-bit static random access memory (SRAM) chip. Pada
akhir tahun 1969, sebuah klien potensial dari Jepang yang bernama
Busicom, meminta Intel untuk mendesain dua belas macam chip yang
berbeda. Chip-chip ini memiliki fungsi-fungsi yang berbeda seperti untuk
keyboard scanning, display control, printer control dan fungsi-fungsi
lainnya. Ini digunakan oleh Busicom untuk memproduksi kalkulator
mereka.
Intel sadar bahwa mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup
untuk melaksanakan tugas tersebut, tetapi mereka cukup memiliki otak
yang pintar yang bisa membuat solusi yang jitu. Salah seorang insinyur
Intel, Ted Hoff memutuskan agar Intel membuat satu chip tetapi yang bisa
melakukan ke dua belas pekerjaan tadi. Intel dan Busicom kemudian
45
setuju dan mereka akhirnya membuat chip yang bisa diprogram dan juga
bisa dipergunakan untuk berbagai keperluan.
Federico Faggin memimpin tim desain bersama dengan Ted Hoff
dan Stan Mazor yang menulis software untuk chip yang baru ini. Sembilan
bulan kemudian, sebuah revolusi telah lahir. Dengan lebar 1/8 inci dan
panjang 1/6 inci dan berisi 2300 MOS (metal oxide semiconductor)
transistor, chip bayi ini sudah memiliki kekuatan yang sama seperti
ENIAC, yang mana memakan tempat yang cukup besar.
Cerdiknya, Intel memutuskan untuk membeli kembali desain dan
hak marketing terhadap prosesor 4004 dari pihak Busicom senilai USD$
60.000. Tahun berikutnya Busicom mengalami kebangkrutan dan mereka
tidak pernah memproduksi barang dengan menggunakan prosesor Intel
4004. Intel kemudian melaksanakan rencana marketing yang cerdik,
dimana mereka menggalakkan pembangunan aplikasi dengan
menggunakan chip 4004 mereka. Hal ini terbukti sukses dan chip 4004
banyak digunakan dalam masa-masa berikutnya. Intel 4004 merupakan
microprocessor universal pertama di dunia. Pada akhir tahun 1960, banyak
ilmuwan yang telah mendiskusikan kemungkinan suatu komputer dalam
sebuah chip, tetapi hampir semua orang berpikiran bahwa teknologi
integrated circuit belum siap untuk mendukung chip seperti itu. Ted Hoff
dari Intel berpikiran lain, dia merupakan orang pertama yang sadar bahwa
teknologi baru yang berbasis silicon MOS mampu untuk membuat CPU
dalam sebuah chip.
46
Hoff dan tim dari Intel kemudian membangun sebuah arsitektur
dengan melibatkan 2300 transistor ke dalam sebuah area 3x4 milimeter.
Prosesor ini sudah dilengkapi dengan 4-bit CPU, command register,
decoder, decoding control, control monitoring dari machine command dan
juga interim register. Ini membuat 4004 menjadi suatu penemuan yang
sangat berarti. Saat ini, mikroprosesor 64-bit masih berbasis pada desain
yang sama dan juga mikroprosesor masih tetap menjadi produk paling
kompleks yang diproduksi secara masal, dimana saat ini jumlah transistor
yang terkandung di dalam prosesor bisa mencapai 5.5 juta yang mana
mampu untuk melakukan jutaan kalkulasi dalam satuan detik, dimana
angka-angka tersebut akan cepat berubah di masa yang akan datang.
Sebagai catatan, pesawat luar angkasa Pioneer 10 di dalamnya
menggunakan processor Intel 4004 dan sudah diluncurkan pada tanggal 2
Maret 1972. Pesawat ini merupakan pesawat pertama (beserta
prosesornya) yang berhasil menjangkau sabuk asteroid di luar angkasa.
2. Perkembangan Prosesor Intel Berdasarkan Jenis dan typenya
1971: 4004 Microprocessor : Pada tahun 1971 munculah
microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada
mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan
untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972: 8008 Microprocessor : Pada tahun 1972 munculah
microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya
yaitu 4004.
47
1974: 8080 Microprocessor : Menjadi otak dari sebuah komputer
yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1
bulan.
1978: 8086-8088 Microprocessor : Sebuah penjualan penting
dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan
IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama
intel.
1982: 286 Microprocessor : Intel 286 atau yang lebih dikenal
dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat
mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor
sebelumnya.
1985: Intel 386™ Microprocessor : Intel 386 adalah sebuah
prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor
tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat
lebih banyak dibandingkan dengan4004.
1989: Intel 486™ DX CPU Microprocessor : Processor yang
pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus
mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan
mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban
kerja pada processor.
1993: Intel® Pentium® Processor : Processor generasi baru yang
mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan,
dan foto.
48
1995: Intel® Pentium® Pro Processor : Processor yang
dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang
dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt
transistor yang tertanam.
1997: Intel® Pentium® II Processor : Processor Pentium II
merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang
secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara
efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga
dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan
menggunakan internet dengan lebih baik.
1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor : Processor yang
dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin
memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik
untuk sebuah pasar tertentu.
1999: Intel® Celeron® Processor : Processor Intel Celeron
merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan
untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang
lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system
computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel
Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor
Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih
sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih
lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis
49
Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali
memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999: Intel® Pentium® III Processor : Processor Pentium III
merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara
dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi,
audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor : Intel kembali
merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri
Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD.
Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan
informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak
performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan
dengan processor lain yang sejenis.
2000: Intel® Pentium® 4 Processor : Processor Pentium IV
merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus
kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini
berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel
merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang
dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang
terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001: Intel® Xeon® Processor : Processor Intel Pentium 4 Xeon
merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk
berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin
50
lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2
cache yang lebih besar pula.
2001: Intel® Itanium® Processor : Itanium adalah processor
pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan
workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan
struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada
desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing (
EPIC ).
2002: Intel® Itanium® 2Processor : Itanium 2 adalah generasi
kedua dari keluarga Itanium.
2003: Intel® Pentium® Mprocessor : Chipset 855, dan Intel®
PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel
Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan
sebuah komputer yang mudah dibawakemana-mana.
2004: Intel Pentium M735/745/755 processors : Dilengkapi
dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus
dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M
sebelumnya.
2004: Intel E7520/E7320 Chipsets : 7320/7520 dapat digunakan
untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400
memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005: Intel Pentium4 Extreme Edition3.73GHz : Sebuah
processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang
51
menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini
menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T,
2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005: Intel Pentium D820/830/840 : Processor berbasis 64 bit dan
disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi
1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada
frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga
disertakan dukungan HyperThreading.
2006: Intel Core2 Quad Q6600 : Processor untuk type desktop
dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang
ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB
L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz
Front-side bus, dan thermal design power ( TDP ).
2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220 : Processor yang
digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-
masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan
8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ),
1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).
�
�
52
BAB V
ANLISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan
penelitian serta pembahasannya. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui
apakah semua atribut (Harga beli, Daya tahan, Kualitas, Reputasi perusahaan,
Harga jual, inovasi, Mudah didapatkan, Merek yang bergengsi dan Banyak Pilihan
Jenis serta Type) secara bersama-sama mampu membentuk Brand Image bagi
produk prosesor Intel. Pelaksanaan penelitian dilaksakan pada bulan April tahun
2008, penelitian dilaksakan di Kampus II Mrican, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada Mahasiswa-mahasiswi
Fakultas Ekonomi yang pernah membeli dan menggunakan prosesor Intel pada
CPU mereka.
Dalam penelitian ini yang dipakai peneliti adalah 100 responden, karena
peneliti rasa dengan langsung menguji 100 responden tersebut dapat menghemat
waktu dan uang, walaupun dengan resiko apabila tidak valid harus mengulangi
penelitian lagi. Sampel uji coba kuesioner adalah sama dengan sampel yang
digunakan untuk pengumpulan data.
Analisis data yang dilakukan pada dasarnya terdiri atas dua kelompok.
Kelompok pertama merupakan analisis deskriptif, yang meliputi deskripsi
identitas responden dan deskripsi terhadap variabel-variabel penelitian. Kelompok
kedua merupakan analisis statistika, dimana analisis ini dilakukan dengan tujuan
untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian.
53 �
�
A. Identitas Responden
Untuk memperoleh gambaran tentang jenis kelamin, usia,
pendidikan, pekerjaan dan uang saku per bulan, penulis akan menyajikan
data dalam bentuk distribusi skor/frekuensi sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 100 responden yang diteliti, jika ditinjau dari jenis kelamin
diperoleh distribusi: 74 responden (74%) berjenis kelamin Pria, dan 26
responden (26%) berjenis kelamin Wanita. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti adalah Pria.
Distribusi responden dapat dilihat dalam tabel V.1.
Tabel V.1. Disrtribusi Skor Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Pria wanita
74 26
74 26
Jumlah 100 100 Sumber: Data primer yang diolah
2. Berdasarkan Usia
Dari 100 responden yang diteliti, jika ditinjau dari usia diperoleh
distribusi: 9 responden (9%) mempunyai usia 16 – 19 tahun, 64
responden (64%) mempunyai usia 20 – 23 tahun, dan 27 responden
(27%) mempunyai usia diatas 23 tahun. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti adalah
berusia 20 – 23 tahun. Distribusi responden dapat dilihat dalam tabel
V.2.
54 �
�
Tabel V.2. Distribusi Skor Usia
Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
16 – 19 tahun 20 – 23 tahun > 23 tahun
9 64 27
9 64 27
Jumlah 100 100 Sumber: Data primer yang diolah
3. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dari 100 responden yang diteliti, jika ditinjau dari pendidikan
diperoleh distribusi: 100 responden (100%) adalah tamatan SMU,
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas atau seluruh
responden yang diteliti adalah responden tamatan SMU (Pendidikan
Terakhir). Distribusi responden dapat dilihat dalam tabel V.3.
Tabel V.3. Distribusi Skor Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
Tamat SMU 100
100
Jumlah 100 100 Sumber: Data primer yang diolah
4. Berdasarkan Perkerjaan
Dari 100 responden yang diteliti, jika ditinjau dari perkerjaan
diperoleh distribusi: 3 responden (3%) berstatus Pegawai swasta dan
juga sebagai Mahasiswa, 4 responden (4%) berstatus pedagang /
wiraswasta dan juga sebagai Mahasiswa, 93 responden (93%)
berstatus Mahasiswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
55 �
�
sebagian besar responden yang diteliti adalah berstatus sebagai
Mahasiswa. Distribusi responden dapat dilihat dalam tabel V.4.
Tabel V.4. Distribusi Skor Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pegawai Swasta (merangkap Mahasiswa)
Pedagang/wiraswasta (merangkap Mahasiswa)
Mahasiswa
3
4
93
3
4
93
Jumlah 100 100 Sumber: Data primer yang diolah
5. Berdasarkan Uang Saku per Bulan
Dari 100 responden yang diteliti, jika ditinjau dari uang saku per
bulan diperoleh distribusi: 18 responden (18%) memperoleh uang
saku per bulan <Rp. 500.000, 64 responden (64%) memperoleh uang
saku per bulan Rp. 500.000 – Rp. 1000.000, dan 18 responden (18%)
memperoleh uang saku per bulan > Rp. 1000.000. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti
adalah responden yang memiliki uang saku per bulan Rp.500.000 –
Rp.1000.000. Distribusi responden dapat dilihat dalam tabel V.5.
Tabel V.5. Distribusi Skor Uang Saku per Bulan
Uang Saku per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%)
<Rp. 500.000 Rp. 500.000-Rp. 1000.000
>Rp. 1000.000
18 64 18
18 64 18
Jumlah 100 100 Sumber: Data primer yang diolah
56 �
�
B. Pengujian Terhadap Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penulis
melakukan pengujian instrumen terlebih dahulu, yaitu pengujian validitas
dan reliabilitas. Instrumen yang valid, berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan atau mengukur data itu telah sahih yang artinya dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instumen
yang reliabel berarti instrumen yang apabila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
proses pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
valid dan reliabel. Kuesioner ini terdiri dari 9 pernyataan, pertama
pernyataan mengenai Harga Beli, kedua mengenai Daya Tahan, ketiga
mengenai Kualitas, keempat mengenai Reputasi Perusahaan, kelima
mengenai Harga Jual kembali, keenam mengenai Inovasi, ketujuh
mengenai Mudah didapatkan, kedelapan mengenai Merek yang Bergengsi
dan kesembilan mengenai Banyaknya pilihan Jenis serta Type. Pengujian
validitas dan reliabilitas dilakukan pada semua responden (100 responden).
Dalam pengujian instrumen ini penulis menggunakan bantuan program
komputer SPSS 11.
1. Uji Validitas
Dari hasil uji validitas terhadap item-item pernyataan dengan
taraf signifikan 5% menunjukkan semua item pernyataan mengenai
atribut Harga Beli, Daya Tahan, Kualitas, Reputasi Perusahaan, Harga
Jual kembali, Inovasi, Mudah didapatkan, Merek yang Bergengsi, dan
57 �
�
Banyak Pilihan jenis serta type dinyatakan bahwa tidak semua atribut
tersebut valid atau sahih, hal ini dapat dilihat dari beberapa tabel
dibawah.
Berikut ini adalah tabel analisis uji validitas untuk atribut-atribut
yang membentuk Brand Image pada prosesor Intel.
Tabel V.6. Uji Validitas Atribut-atribut pembentuk Brand Image
No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0,1940 0,135 Valid/Sahih 2 0,2141 0,135 Valid/Sahih 3 0,1465 0,135 Valid/Sahih 4 0,1703 0,135 Valid/Sahih 5 0,1103 0,135 Tidak valid/Sahih 6 0,1885 0,135 Valid/Sahih 7 0,3851 0,135 Valid/Sahih 8 0,2304 0,135 Valid/Sahih 9 0,0947 0,135 Tidak valid/Sahih
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel V.6. (Lihat lampiran II, Analisis Validitas dan
Reliabilitas) bisa dilihat bahwa dari semua butir pernyataan yang
digunakan untuk mencari data mengenai ke-sembilan atribut tersebut
bahwa tidak semua atribut memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r
hitung> rtabel). Pada uji validitas dalam tabel V6 di atas terdapat dua
variabel yang tidak valid yaitu nomor item 5 dan 9 (atribut harga jual
dan atribut banyak pilihan jenis dan type).
Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan
mengenai atribut produk Prosesor Intel adalah tidak valid/sahih. Karena
ada beberapa item memiliki nilai (r hitung< rtabel). Dengan demikian kedua
58 �
�
item yang tidak valid tersebut harus dihilangkan agar kuesioner dapat
dinyatakan valid atau sahih.
2. Uji Realibilitas
Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variable dan
disusun dalam bentuk kuesioner.
Realibilitas suatu konstruk variable dikatakan baik jika memiliki
nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (r hitung>r tabel). Hasil perhitungan
pengujian realibilitas sebagai berikut:
a. Koefisien reliabilitas (rxx) = 0.6199
b. Tingkat signifikansi yang digunakan 5% dengan rtabel = 0,135
c. Kesimpulan yang dapat diambil adalah rxx 0,6119 > rtabel 0,135
Sehingga dapat dikatakan bahwa butir-butir pernyataan atribut
Prosesor Intel sebagai alat ukur memenuhi keandalan.
C. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui atribut
(harga beli, daya tahan, kualitas, reputasi perusahaaan, harga jual kembali,
inovasi, mudah didapatkan, merek yang bergengsi dan banyak pilihan
jenis serta type) mana yang mampu membentuk brand image bagi produk
Prosesor Intel adalah dengan menggunakan analisis Cochran (santoso,
2001:243).
( )
� �
� �
= =
= =
−
���
�
���
���
���
−−
=
1 1
2
1 1
21
i
n
iii
k
j
k
jjj
LLk
GGkk
Q
59 �
�
Keterangan:
Q : Cochran
k : Jumlah atribut
L : Jumlah jawaban Ya untuk atribut ke-i
G : Isian tiap atribut (dari 1 atribut sampai k atribut)
Selanjutnya dengan menggunakan rumus Cochran akan dapat
dilakukan pengujian atribut-atribut di atas. Pengujian atribut-atribut
tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh atribut (7
atribut), kemudian pengujian 6 atribut, pengujian 5 atribut, pengujian 4
atribut, pengujian 3 atribut dan pengujian 2 atribut, sampai dengan
pengujian atribut yang menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang cukup
signifikan antara atribut-atribut tersebut yang dipilih responden atau sampai
perhitungan mendapat sejumlah atribut yang mampu membentuk brand
image bagi Prosesor Intel
Sedangkan tahap-tahap perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Exel (Santoso, 2001:241) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Q : Cochran
k : Jumlah atribut
L : Jumlah jawaban Ya untuk atribut ke-i
G : Isian tiap atribut (dari 1 atribut sampai k atribut)
( )
� �
� �
= =
= =
−
���
�
���
���
���
−−
=
1 1
2
1 1
21
i
n
iii
k
j
k
jjj
LLk
GGkk
Q
60 �
�
1. Perhitungan Tahap Pertama
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan tujuh atribut dan
Setelah memasukkan jawaban Ya pada matrik Cochran, akan diperoleh
nilai Cochran hitung > X2 tabel, atau 16,47 > 12,592. (lihat tabel 4
Lampiran I). Atau dengan rumus Cochran sebagai berikut:
Q = (7 – 1) {(7 x 30040) – (456)2}
7 x (456) – (2338)
Q = 6 {(210280 – 207936)}
3192 – 2338
Q = 6 (2344)
854
Q = 14064
854
Q = 16,47
Setelah dilakukan perhitungan Cochran dan mengetahui nilai Q
hitungnya maka untuk yang selanjutnya dilakukan pengujian statistik
dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1) dan a = 0,05. Derajat
bebas (df) k-1= 7 – 1= 6. X2 diperoleh sebesar 12,592.
Karena nilai Q masih lebih besar dari pada X2 tabel, maka Ho
ditolak. Artinya terdapat hubungan yang cukup signifikan antar atribut.
Hal ini berarti Proses Cochran harus diulang dengan menghilangkan
atribut yang memiliki jawaban Ya paling sedikit. Dalam kasus ini atribut
Merek yang bergengsi dihilangkan karena jumlah jawaban Ya sebanyak
54.
61 �
�
2. Perhitungan Tahap Kedua
Dengan menggunakan 6 asosiasi (ATR 8 yaitu “Merek yang
bergengsi” dikeluarkan dari perhitungan).
Q = (6 – 1) {(6 x 27124) – (402)2}
6 (402) – (1808)
Q = 5 {(162744 – 161604)}
2412 – 1808
Q = 5 (1140)
604
Q = 5700
604
Q = 9,44
Setelah dilakukan perhitungan cochran dan mengetahui nilai Q
hitungnya maka untuk yang selanjutnya dilakukan pengujian statistik
dengan cara menggunakan tabel X2 (df = k – 1) dan a = 0,05. Derajat
bebas (df) k-1= 6 – 1= 5. X2 diperoleh sebesar 11,070.
Karena nilai Q lebih kecil dari X2 tabel atau 9,44 < 11,070 (Lihat
Tabel 5 Lampiran I) maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat hubungan
yang cukup signifikan antar atribut. Atau dengan kata lain kemungkinan
jawaban Ya adalah sama untuk setiap atribut. Oleh karena itu proses
perhitungan dihentikan karena sudah didapatkan nilai yang memenuhi
penerimaan H0 yaitu Cochran hitung < X2 tabel. Atau 9,44 < 11,070 .
62 �
�
D. Pembahasan
Berdasarkan pengujian dan perhitungan terhadap ketujuh artibut
yang mampu membentuk brand image bagi Prosesor Intel, diperoleh hasil
bahwa pada saat perhitungan yang kedua dilakukan yaitu dengan
menggunakan enam atribut (Harga beli, Daya tahan, Kualitas, Reputasi
Perusahaan, Inovasi dan Mudah didapatkan) Maka H0 diterima. Hal ini
dapat diartikan kemungkinan jawaban Ya relatif sama untuk setiap atribut.
Jadi berdasarkan pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ada enam atribut yang mampu membentuk brand
image bagi Prosesor Intel yang sangat kuat, yaitu atribut-atribut :
1. Harga beli
2. Daya tahan
3. Kualitas
4. Reputasi Perusahaan
5. Inovasi
6. Mudah didapatkan
Sedangkan atribut lainnya (atribut Merek yang bergengsi)
Memiliki kemungkinan yang sangat besar atas jawaban Ya yang berbeda
untuk setiap atribut, sehingga atribut tersebut tidak dapat membentuk
brand image dari produk Prosesor Intel. Dengan demikian dapat
disebutkan bahwa brand image Prosesor Intel adalah Harga Beli, Daya
Tahan, Kualitas, Reputasi Perusahaan, Inovasi dan Mudah didapatkan.
Oleh karena itu perusahaan hendaknya tetap memfokuskan perhatian
63 �
�
terhadap keenam atribut tersebut dan mempertahankannya karena keenam
atribut tersebut adalah merupakan Brand Image dan kekuatan bagi
Prosesor intel.
�
�
64
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan perhitungan yang dilakukan peneliti
dengan menggunakan Rumus Cochran dan perhitungan dalam microsoft
exel yang tertera dalam Bab V peneliti mendapatkan hasil akhir
perhitungan sebagai berikut 9,44 < 11,07 yang artinya nilai cochran
hitung < X2 tabel. Hasil perhitungan tersebut telah sesuai dengan
rumusan hipotesis dengan menerima H0 dan menolak HA. Atau dengan
kata lain H0 berarti kesembilan atribut (Harga beli, Daya tahan, Kualitas,
Reputasi perusahaan, Harga jual kembali, Inovasi, Mudah didapatakan,
Merek yang bergengsi dan Banyak pilihan jenis serta type) mampu
membentuk brand image bagi Prosesor Intel (kemungkinan jawaban Ya
relatif sama untuk setiap atribut). Sedangkan HA berarti diantara sembilan
atribut (Harga beli, Daya tahan, Kualitas, Reputasi perusahaan, Harga jual
kembali, Inovasi, Mudah didapatakan, Merek yang bergengsi dan Banyak
pilihan jenis serta type) ada beberapa atribut secara bersama-sama atau
minimal satu atribut mampu membentuk brand image bagi prosesor Intel
(Kemungkinan jawaban Ya berbeda antara atribut yang satu dengan atribut
yang lain).
Setelah melakukan pengujian dan perhitungan dengan melewati
beberapa tahap dapat disimpulkan bahwa dari sembilan atribut (Harga
Beli, Daya Tahan, Kualitas, Reputasi Perusahaan, Harga jual kembali,
65 �
Inovasi, Mudah didapatkan, Merek yang Bergengsi dan Banyak pilihan
jenis serta type) yang mampu membentuk Brand image bagi Prosesor Intel
hanya terdapat enam atribut.
Keenam atribut tersebut diperoleh setelah melakukan pengujian
dan perhitungan yang dilakukan pada Bab V dengan bantuan Microsoft
Exel. Keenam atribut tersebut adalah sebagai berikut:
1. Harga beli
2. Daya tahan
3. Kualitas
4. Reputasi perusahaan
5. Inovasi
6. Mudah didapatkan
Jadi keenam atribut tersebut (dari sembilan atribut) adalah atribut
yang paling kuat dalam pembentukan brand image pada Prosesor Intel.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang
atribut-atribut merek terhadap Prosesor Intel, peneliti menemukan ada
enam atribut yang sangat kuat dalam pembentukan brand image terhadap
Prosesor Intel. Atribut tersebut yaitu (Harga beli, Daya Tahan, Kualitas,
Reputasi Perusahaan, Inovasi, Mudah didapatkan). Maka saran yang
diajukan penulis sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi produsen
Prosesor Intel adalah agar perusahaan tetap memfokuskan perhatian
terhadap keenam atribut tersebut karena keenam atribut tersebut
66 �
merupakan kekuatan bagi Prosesor Intel dalam pembentukan brand image.
Misalnya perusahaan Intel harus lebih inovatif lagi dalam perancangan
dan pengembangan jenis prosesor-prosesor terbaru agar konsumen
semakin percaya dan semakin yakin terhadap prosesor Intel, dan juga
sangat baik apabila perusahaan Intel juga menambah dan memperluas
saluran distribusinya di pasar agar produknya lebih dekat dengan
konsumen dan lebih mudah untuk didapatkan.
Dan untuk atribut “Harga jual kembali, Merek yang bergengsi dan
Banyak pilihan jenis serta type” yang tidak terpilih sebagai salah satu
pembentuk brand image bagi prosesor Intel dalam kasus ini, besar
kemungkinan artibut tersebut bisa menjadi kekuatan dalam membentuk
brand image bagi prosesor Intel. Sebaiknya perusahaan Intel juga lebih
memfokuskan perhatian kepada atribut tersebut agar atribut tersebut juga
mampu menjadi salah satu pembentuk brand image bagi prosesor Intel.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dan celah yang perlu
dikoreksi. Beberapa hal yang menyebabkan kekurangan tersebut adalah :
1. Faktor Internal
a. Keterbatasan dan minimnya pengetahuan penulis sehingga penulis
tidak dapat melakukan penelitian secara maksimal, karena ini
adalah kali pertama penulis menyusun sebuah karya ilmiah.
67 �
b. Terdapatnya kerterbatasan tenaga,waktu, dana, pikiran, dan
pengetahuan dalam pengumpulan data ataupun mengolah data.
c. Penyebaran kuesioner yang dilakukan penulis belum merata
keseluruh Fakultas yang ada di Universitas Sanata Dharma.
2. Faktor External
a. Apabila responden tidak memberikan jawaban yang jujur dan
benar yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya, maka penulis
tidak dapat memperoleh data yang betul-betul akurat untuk
membenarkan Hipotesis.
b. Keterbatasan responden dalam menjawab kuesioner sehingga
penulis tidak dapat mengetahui apakah jawaban tersebut murni
dan jujur dari responden.
�
68 �
DAFTAR PUSTAKA
Budiyuono, Nugroho. (1996). Pengantar Statistika Ekonomi dn Prusahaan. Jilid Kedua. Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE dan LMP, AMPYKPN.
Fandy, Tjiptono (1997). Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip (2002). Manqjemen Pemasaran Edisi millenium 2. Jakarta: Pearson Education Asia Pte. Ltd dan PT Prenhallindo.
Kotler, Philip (2005).Manajemen Pemasaran Jilid II. Jakarta: PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.
Kotler, Amstrong (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta Erlangga
Rangkuti, Freddy (2002). The Power Of Brand. Jakarta: Gramedia.
Santoso, Singgih (2001). Marketing dan Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
Sarwoko (2007). Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: C.V ALFABETA.
Susanto dan Wijanarko (2004). Power Branding. Jakatra: Quantum Bisnis dan manajemen (PT Mizan Publika).
Temporal dan Lee (2002). Hi Tech Hi Touch Branding. Jakarta: Salemba empat.
Umar, Husein (1997). Metodologi Penelitian. Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
Usman, Husaini dan Setiady, Pumomo. R (2000). Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN I
TABEL LANGKAH-LANGKAH PROSES COCHRAN, TABEL PERHITUNGAN
COCHRAN DAN KUESIONER
Langkah-langkah Proses Cochran
1. Membuat matrik jawaban responden
Jawaban Ya diberi skor 1 dan Jawaban Tidak diberi skor 0
Tabel 1 Matrik Jawaban Responden
Atribut/
Res ponden
Harga
beli
Daya tahan
Kua litas
Reputasi
Peru sahaan
Inovasi
Mudah Didapat
kan
Merek
Ber gengsi
Total baris
1 �� �� �� �� �� �� �� ��
2 �� �� �� �� �� �� �� ��
3 �� �� �� �� �� �� �� ��
4 �� �� �� �� �� �� �� ��
5 �� �� �� �� �� �� �� ��
6 �� �� �� �� �� �� �� ��
7 �� �� �� �� �� �� �� ��
8 �� �� �� �� �� �� �� ��
9 �� �� �� �� �� �� �� ��
10 �� �� �� �� �� �� �� ��
11 �� �� �� �� �� �� �� ��
12 �� �� �� �� �� �� �� ��
13 �� �� �� �� �� �� �� ��
14 �� �� �� �� �� �� �� ��
15 �� �� �� �� �� �� �� ��
16 �� �� �� �� �� �� �� ��
17 �� �� �� �� �� �� �� �
18 �� �� �� �� �� �� �� ��
19 �� �� �� �� �� �� �� ��
20 �� �� �� �� �� �� �� ��
21 �� �� �� �� �� �� �� ��
22 �� �� �� �� �� �� �� ��
23 �� �� �� �� �� �� �� �
24 �� �� �� �� �� �� �� ��
25 �� �� �� �� �� �� �� ��
26 �� �� �� �� �� �� �� ��
27 �� �� �� �� �� �� �� ��
28 �� �� �� �� �� �� �� ��
29 �� �� �� �� �� �� �� ��
30 �� �� �� �� �� �� �� ��
31 �� �� �� �� �� �� �� �
32 �� �� �� �� �� �� �� ��
33 �� �� �� �� �� �� �� ��
34 �� �� �� �� �� �� �� ��
35 �� �� �� �� �� �� �� ��
36 �� �� �� �� �� �� �� ��
37 �� �� �� �� �� �� �� ��
38 �� �� �� �� �� �� �� �
39 �� �� �� �� �� �� �� ��
40 �� �� �� �� �� �� �� ��
41 �� �� �� �� �� �� �� ��
42 �� �� �� �� �� �� �� ��
43 �� �� �� �� �� �� �� ��
44 �� �� �� �� �� �� �� ��
45 �� �� �� �� �� �� �� ��
46 �� �� �� �� �� �� �� ��
47 �� �� �� �� �� �� �� ��
48 �� �� �� �� �� �� �� ��
49 �� �� �� �� �� �� �� ��
50 �� �� �� �� �� �� �� ��
51 �� �� �� �� �� �� �� ��
52 �� �� �� �� �� �� �� ��
53 �� �� �� �� �� �� �� �
54 �� �� �� �� �� �� �� ��
55 �� �� �� �� �� �� �� ��
56 �� �� �� �� �� �� �� ��
Atribut/
Res ponden
Harga
beli
Daya tahan
Kua litas
Reputasi
Peru sahaan
Inovasi
Mudah Didapat
kan
Merek
Ber gengsi
Total baris
57 �� �� �� �� �� �� �� ��
58 �� �� �� �� �� �� �� ��
59 �� �� �� �� �� �� �� ��
60 �� �� �� �� �� �� �� ��
61 �� �� �� �� �� �� �� ��
62 �� �� �� �� �� �� �� ��
63 �� �� �� �� �� �� �� ��
64 �� �� �� �� �� �� �� ��
65 �� �� �� �� �� �� �� ��
66 �� �� �� �� �� �� �� ��
67 �� �� �� �� �� �� �� ��
68 �� �� �� �� �� �� �� �
69 �� �� �� �� �� �� �� ��
70 �� �� �� �� �� �� �� ��
71 �� �� �� �� �� �� �� ��
72 �� �� �� �� �� �� �� ��
73 �� �� �� �� �� �� �� ��
74 �� �� �� �� �� �� �� ��
75 �� �� �� �� �� �� �� ��
76 �� �� �� �� �� �� �� ��
77 �� �� �� �� �� �� �� ��
78 �� �� �� �� �� �� �� ��
79 �� �� �� �� �� �� �� ��
80 �� �� �� �� �� �� �� ��
81 �� �� �� �� �� �� �� ��
82 �� �� �� �� �� �� �� ��
83 �� �� �� �� �� �� �� ��
84 �� �� �� �� �� �� �� ��
85 �� �� �� �� �� �� �� ��
86 �� �� �� �� �� �� �� ��
87 �� �� �� �� �� �� �� ��
88 �� �� �� �� �� �� �� ��
89 �� �� �� �� �� �� �� ��
90 �� �� �� �� �� �� �� ��
91 �� �� �� �� �� �� �� ��
92 �� �� �� �� �� �� �� ��
93 �� �� �� �� �� �� �� ��
94 �� �� �� �� �� �� �� �
95 �� �� �� �� �� �� �� ��
96 �� �� �� �� �� �� �� ��
97 �� �� �� �� �� �� �� ��
98 �� �� �� �� �� �� �� ��
99 �� �� �� �� �� �� �� ��
100 �� �� �� �� �� �� �� ��
Total Kolom ��� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ����
Sumber: data primer diolah
Seperti telah dikemukakan di atas pada matrik jawaban responden,
Jawaban Ya diberi Kode 1 dan Jawaban Tidak diberi kode 0. Selanjutnya
langkah berikutnya adalah membuat matrik input responden.
Tabel 2 Matrik Input Responden
Atribut/ Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
1 0 0 0 1 1 0 1 3 � ��
2 1 1 1 0 0 1 1 5 �� �
3 1 1 0 1 1 1 0 5 �� �
4 0 1 1 0 0 1 1 4 ��� �
5 1 1 0 1 1 1 0 5 �� �
6 1 0 1 0 0 1 0 3 � �
7 0 0 0 1 1 1 1 4 ��� �
8 1 1 1 0 0 1 0 4 ��� �
9 1 1 0 1 1 1 1 6 ��� �
10 1 1 1 1 1 1 0 6 ��� �
11 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
12 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
13 1 0 1 1 1 1 0 5 �� �
14 0 1 1 0 0 1 0 3 � �
15 0 0 1 0 1 1 0 3 � �
16 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
17 0 0 1 0 0 1 0 2 �� �
18 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
19 0 1 1 0 1 0 0 3 � �
20 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
21 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
22 1 0 0 0 0 0 0 1 �� �
23 0 0 1 1 0 0 0 2 �� �
24 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
25 0 1 0 1 1 0 1 4 ��� �
26 0 1 0 1 0 1 0 3 � �
27 1 0 0 0 1 0 1 3 � �
28 1 0 0 1 0 1 0 3 � �
29 0 1 1 0 1 0 0 3 � �
30 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
31 0 1 0 1 0 0 0 2 �� �
32 0 1 1 0 1 1 1 5 �� �
33 1 1 1 1 0 1 0 5 �� �
34 1 1 1 0 1 1 1 6 ��� �
35 1 1 1 1 0 1 1 6 ��� �
36 1 1 1 0 1 1 0 5 �� �
37 1 1 1 1 0 1 1 6 ��� �
38 1 0 0 0 1 0 0 2 �� �
39 1 1 1 0 0 1 1 5 �� �
40 0 1 1 1 1 1 0 5 �� �
41 0 0 0 1 0 0 0 1 �� �
42 0 1 1 1 0 1 1 5 �� �
43 0 0 0 1 1 0 1 3 � �
44 0 1 1 0 0 1 1 4 ��� �
45 0 1 1 1 0 1 1 5 �� �
46 1 0 0 0 1 1 1 4 ��� �
47 0 0 1 1 0 1 0 3 � �
48 1 1 1 0 1 1 1 6 ��� �
49 1 1 0 1 1 1 1 6 ��� �
50 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
51 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
52 1 0 0 1 1 0 0 3 � �
53 0 1 1 0 0 0 0 2 �� �
54 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
55 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
56 0 1 1 1 1 1 0 5 �� �
57 1 0 0 0 0 1 1 3 � �
58 1 0 0 1 1 1 0 4 ��� �
59 0 0 1 0 0 0 0 1 �� ��
60 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
61 1 0 1 1 1 1 1 6 ��� �
62 0 1 1 1 1 1 0 5 �� �
63 1 0 1 1 1 1 1 6 ��� �
64 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
65 0 1 0 1 1 1 0 4 ��� �
Atribut/
Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
66 1 0 1 0 0 0 1 3 � �
67 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
68 0 1 0 1 0 0 0 2 �� �
69 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
70 0 0 1 1 0 1 0 3 � �
71 0 1 0 1 1 0 1 4 ��� �
72 1 0 1 0 0 1 0 3 � �
73 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
74 0 0 1 0 0 1 1 3 � �
75 1 1 1 1 0 1 0 5 �� �
76 1 0 1 1 1 1 0 5 �� �
77 1 1 1 0 0 1 1 5 �� �
78 1 0 1 1 1 1 0 5 �� �
79 1 1 1 1 0 1 1 6 ��� �
80 1 0 0 0 1 1 0 3 � �
81 0 1 1 1 1 0 1 5 �� �
82 1 1 0 1 0 1 1 5 �� �
83 1 1 1 0 1 1 0 5 �� �
84 1 1 0 1 1 0 1 5 �� �
85 1 1 1 1 1 1 0 6 ��� �
86 1 0 1 1 1 0 0 4 ��� �
87 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
88 1 1 0 1 1 0 0 4 ��� �
89 0 1 1 1 1 1 1 6 ��� �
90 1 1 1 0 0 0 0 3 � �
91 1 1 1 1 1 1 1 7 �� �
92 1 1 1 1 0 1 1 6 ��� �
93 1 0 1 1 1 1 0 5 �� �
94 0 1 1 0 0 0 0 2 �� �
95 0 0 0 1 1 1 1 4 ��� �
96 0 1 1 1 0 0 1 4 ��� �
97 0 1 0 1 1 1 0 4 ��� �
98 0 0 1 0 1 1 1 4 ��� �
99 0 1 0 1 1 0 0 3 � �
100 1 0 1 0 1 1 0 4 ��� �
Total Kolom 57 67 71 68 64 75 54 456 �
���
�
�� ���
����� ����� ����� ����� ����� ����� ����� ����� �����
�
�
����� ��
����� � � � � � � �
�
�
�� ���� � � � � � � � � � �
Sumber : data primer diolah
2. Membuat matrik Cochran
Dari data input responden hanya jawaban Ya yang dijumlah
tersendiri dan kemudian dibuat matrik Cochran untuk meringkas banyaknya
jawaban Ya untuk setiap atribut.
Tabel 3 Matrik Cochran
Atribut/
Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
1 0 0 0 1 1 0 1 3 9 7 2 1 1 1 0 0 1 1 5 25 3 1 1 0 1 1 1 0 5 25 4 0 1 1 0 0 1 1 4 16 5 1 1 0 1 1 1 0 5 25 6 1 0 1 0 0 1 0 3 9 7 0 0 0 1 1 1 1 4 16 8 1 1 1 0 0 1 0 4 16 9 1 1 0 1 1 1 1 6 36
10 1 1 1 1 1 1 0 6 36 11 1 1 1 1 1 1 1 7 49 12 1 1 1 1 1 1 1 7 49 13 1 0 1 1 1 1 0 5 25 14 0 1 1 0 0 1 0 3 9 15 0 0 1 0 1 1 0 3 9 16 0 1 1 1 1 1 1 6 36 17 0 0 1 0 0 1 0 2 4 18 0 1 1 1 1 1 1 6 36 19 0 1 1 0 1 0 0 3 9 20 1 1 1 1 1 1 1 7 49 21 1 1 1 1 1 1 1 7 49 22 1 0 0 0 0 0 0 1 1 23 0 0 1 1 0 0 0 2 4 24 0 1 1 1 1 1 1 6 36 25 0 1 0 1 1 0 1 4 16 26 0 1 0 1 0 1 0 3 9 27 1 0 0 0 1 0 1 3 9 28 1 0 0 1 0 1 0 3 9 29 0 1 1 0 1 0 0 3 9 30 1 1 1 1 1 1 1 7 49 31 0 1 0 1 0 0 0 2 4 32 0 1 1 0 1 1 1 5 25 33 1 1 1 1 0 1 0 5 25 34 1 1 1 0 1 1 1 6 36 35 1 1 1 1 0 1 1 6 36 36 1 1 1 0 1 1 0 5 25 37 1 1 1 1 0 1 1 6 36 38 1 0 0 0 1 0 0 2 4 39 1 1 1 0 0 1 1 5 25 40 0 1 1 1 1 1 0 5 25 41 0 0 0 1 0 0 0 1 1 42 0 1 1 1 0 1 1 5 25 43 0 0 0 1 1 0 1 3 9 44 0 1 1 0 0 1 1 4 16 45 0 1 1 1 0 1 1 5 25 46 1 0 0 0 1 1 1 4 16 47 0 0 1 1 0 1 0 3 9 48 1 1 1 0 1 1 1 6 36 49 1 1 0 1 1 1 1 6 36 50 0 1 1 1 1 1 1 6 36 51 1 1 1 1 1 1 1 7 49 52 1 0 0 1 1 0 0 3 9 53 0 1 1 0 0 0 0 2 4 54 0 1 1 1 1 1 1 6 36 55 1 1 1 1 1 1 1 7 49 56 0 1 1 1 1 1 0 5 25 57 1 0 0 0 0 1 1 3 9 58 1 0 0 1 1 1 0 4 16 59 0 0 1 0 0 0 0 1 1 60 1 1 1 1 1 1 1 7 49 61 1 0 1 1 1 1 1 6 36 62 0 1 1 1 1 1 0 5 25 63 1 0 1 1 1 1 1 6 36 64 1 1 1 1 1 1 1 7 49 65 0 1 0 1 1 1 0 4 16
Atribut/
Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
66 1 0 1 0 0 0 1 3 9 67 1 1 1 1 1 1 1 7 49 68 0 1 0 1 0 0 0 2 4 7 69 1 1 1 1 1 1 1 7 49 70 0 0 1 1 0 1 0 3 9 71 0 1 0 1 1 0 1 4 16 72 1 0 1 0 0 1 0 3 9 73 1 1 1 1 1 1 1 7 49 74 0 0 1 0 0 1 1 3 9 75 1 1 1 1 0 1 0 5 25 76 1 0 1 1 1 1 0 5 25 77 1 1 1 0 0 1 1 5 25 78 1 0 1 1 1 1 0 5 25 79 1 1 1 1 0 1 1 6 36 80 1 0 0 0 1 1 0 3 9 81 0 1 1 1 1 0 1 5 25 82 1 1 0 1 0 1 1 5 25 83 1 1 1 0 1 1 0 5 25 84 1 1 0 1 1 0 1 5 25 85 1 1 1 1 1 1 0 6 36 86 1 0 1 1 1 0 0 4 16 87 0 1 1 1 1 1 1 6 36 88 1 1 0 1 1 0 0 4 16 89 0 1 1 1 1 1 1 6 36 90 1 1 1 0 0 0 0 3 9 91 1 1 1 1 1 1 1 7 49 92 1 1 1 1 0 1 1 6 36 93 1 0 1 1 1 1 0 5 25 94 0 1 1 0 0 0 0 2 4 95 0 0 0 1 1 1 1 4 16 96 0 1 1 1 0 0 1 4 16 97 0 1 0 1 1 1 0 4 16 98 0 0 1 0 1 1 1 4 16 99 0 1 0 1 1 0 0 3 9
100 1 0 1 0 1 1 0 4 16 Total
Kolom 57 67 71 68 64 75 54 456 2338
Total^ Kolom
3249 4489 5041 4624 4096 5625 2916 30040
Cochran Tabel 16,47
X2Tabe 12,59 Sumber : Data primer diolah
Tabel Perhitungan Cochran TABEL 4
Tabel Matrik Cochran Perhitungan Tahap Pertama
Atribut/ Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
1 0 0 0 1 1 0 1 3 9 7 2 1 1 1 0 0 1 1 5 25 3 1 1 0 1 1 1 0 5 25 4 0 1 1 0 0 1 1 4 16 5 1 1 0 1 1 1 0 5 25 6 1 0 1 0 0 1 0 3 9 7 0 0 0 1 1 1 1 4 16 8 1 1 1 0 0 1 0 4 16 9 1 1 0 1 1 1 1 6 36
10 1 1 1 1 1 1 0 6 36 11 1 1 1 1 1 1 1 7 49 12 1 1 1 1 1 1 1 7 49 13 1 0 1 1 1 1 0 5 25 14 0 1 1 0 0 1 0 3 9 15 0 0 1 0 1 1 0 3 9 16 0 1 1 1 1 1 1 6 36 17 0 0 1 0 0 1 0 2 4 18 0 1 1 1 1 1 1 6 36 19 0 1 1 0 1 0 0 3 9 20 1 1 1 1 1 1 1 7 49 21 1 1 1 1 1 1 1 7 49 22 1 0 0 0 0 0 0 1 1 23 0 0 1 1 0 0 0 2 4 24 0 1 1 1 1 1 1 6 36 25 0 1 0 1 1 0 1 4 16 26 0 1 0 1 0 1 0 3 9 27 1 0 0 0 1 0 1 3 9 28 1 0 0 1 0 1 0 3 9 29 0 1 1 0 1 0 0 3 9 30 1 1 1 1 1 1 1 7 49 31 0 1 0 1 0 0 0 2 4 32 0 1 1 0 1 1 1 5 25 33 1 1 1 1 0 1 0 5 25 34 1 1 1 0 1 1 1 6 36 35 1 1 1 1 0 1 1 6 36 36 1 1 1 0 1 1 0 5 25 37 1 1 1 1 0 1 1 6 36 38 1 0 0 0 1 0 0 2 4 39 1 1 1 0 0 1 1 5 25 40 0 1 1 1 1 1 0 5 25 41 0 0 0 1 0 0 0 1 1 42 0 1 1 1 0 1 1 5 25 43 0 0 0 1 1 0 1 3 9 44 0 1 1 0 0 1 1 4 16 45 0 1 1 1 0 1 1 5 25 46 1 0 0 0 1 1 1 4 16 47 0 0 1 1 0 1 0 3 9 48 1 1 1 0 1 1 1 6 36 49 1 1 0 1 1 1 1 6 36 50 0 1 1 1 1 1 1 6 36 51 1 1 1 1 1 1 1 7 49 52 1 0 0 1 1 0 0 3 9 53 0 1 1 0 0 0 0 2 4 54 0 1 1 1 1 1 1 6 36 55 1 1 1 1 1 1 1 7 49 56 0 1 1 1 1 1 0 5 25 57 1 0 0 0 0 1 1 3 9 58 1 0 0 1 1 1 0 4 16 59 0 0 1 0 0 0 0 1 1 60 1 1 1 1 1 1 1 7 49 61 1 0 1 1 1 1 1 6 36 62 0 1 1 1 1 1 0 5 25
Atribut/ Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
ATR 8
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
63 1 0 1 1 1 1 1 6 36 64 1 1 1 1 1 1 1 7 49 65 0 1 0 1 1 1 0 4 16 66 1 0 1 0 0 0 1 3 9 67 1 1 1 1 1 1 1 7 49 68 0 1 0 1 0 0 0 2 4 7 69 1 1 1 1 1 1 1 7 49 70 0 0 1 1 0 1 0 3 9 71 0 1 0 1 1 0 1 4 16 72 1 0 1 0 0 1 0 3 9 73 1 1 1 1 1 1 1 7 49 74 0 0 1 0 0 1 1 3 9 75 1 1 1 1 0 1 0 5 25 76 1 0 1 1 1 1 0 5 25 77 1 1 1 0 0 1 1 5 25 78 1 0 1 1 1 1 0 5 25 79 1 1 1 1 0 1 1 6 36 80 1 0 0 0 1 1 0 3 9 81 0 1 1 1 1 0 1 5 25 82 1 1 0 1 0 1 1 5 25 83 1 1 1 0 1 1 0 5 25 84 1 1 0 1 1 0 1 5 25 85 1 1 1 1 1 1 0 6 36 86 1 0 1 1 1 0 0 4 16 87 0 1 1 1 1 1 1 6 36 88 1 1 0 1 1 0 0 4 16 89 0 1 1 1 1 1 1 6 36 90 1 1 1 0 0 0 0 3 9 91 1 1 1 1 1 1 1 7 49 92 1 1 1 1 0 1 1 6 36 93 1 0 1 1 1 1 0 5 25 94 0 1 1 0 0 0 0 2 4 95 0 0 0 1 1 1 1 4 16 96 0 1 1 1 0 0 1 4 16 97 0 1 0 1 1 1 0 4 16 98 0 0 1 0 1 1 1 4 16 99 0 1 0 1 1 0 0 3 9 100 1 0 1 0 1 1 0 4 16
Total Kolom 57 67 71 68 64 75 54 456
2338
Total^ Kolom
3249 4489 5041 4624 4096 5625 2916 30040
Cochran Tabel
16,47
X2Tabel 12,59159
Sumber : data primer diolah
Tabel 5 Tabel Matrik Cochran
Perhitungan Tahap kedua Atribut/ Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
1 0 0 0 1 1 0 2 4 6 2 1 1 1 0 0 1 4 16 3 1 1 0 1 1 1 5 25 4 0 1 1 0 0 1 3 9 5 1 1 0 1 1 1 5 25 6 1 0 1 0 0 1 3 9 7 0 0 0 1 1 1 3 9 8 1 1 1 0 0 1 4 16 9 1 1 0 1 1 1 5 25
10 1 1 1 1 1 1 6 36 11 1 1 1 1 1 1 6 36 12 1 1 1 1 1 1 6 36 13 1 0 1 1 1 1 5 25 14 0 1 1 0 0 1 3 9 15 0 0 1 0 1 1 3 9 16 0 1 1 1 1 1 5 25 17 0 0 1 0 0 1 2 4 18 0 1 1 1 1 1 5 25 19 0 1 1 0 1 0 3 9 20 1 1 1 1 1 1 6 36 21 1 1 1 1 1 1 6 36 22 1 0 0 0 0 0 1 1 23 0 0 1 1 0 0 2 4 24 0 1 1 1 1 1 5 25 25 0 1 0 1 1 0 3 9 26 0 1 0 1 0 1 3 9 27 1 0 0 0 1 0 2 4 28 1 0 0 1 0 1 3 9 29 0 1 1 0 1 0 3 9 30 1 1 1 1 1 1 6 36 31 0 1 0 1 0 0 2 4 32 0 1 1 0 1 1 4 16 33 1 1 1 1 0 1 5 25 34 1 1 1 0 1 1 5 25 35 1 1 1 1 0 1 5 25 36 1 1 1 0 1 1 5 25 37 1 1 1 1 0 1 5 25 38 1 0 0 0 1 0 2 4 39 1 1 1 0 0 1 4 16 40 0 1 1 1 1 1 5 25 41 0 0 0 1 0 0 1 1 42 0 1 1 1 0 1 4 16 43 0 0 0 1 1 0 2 4 44 0 1 1 0 0 1 3 9 45 0 1 1 1 0 1 4 16 46 1 0 0 0 1 1 3 9 47 0 0 1 1 0 1 3 9 48 1 1 1 0 1 1 5 25 49 1 1 0 1 1 1 5 25 50 0 1 1 1 1 1 5 25 51 1 1 1 1 1 1 6 36 52 1 0 0 1 1 0 3 9 53 0 1 1 0 0 0 2 4 54 0 1 1 1 1 1 5 25 55 1 1 1 1 1 1 6 36 56 0 1 1 1 1 1 5 25 57 1 0 0 0 0 1 2 4 58 1 0 0 1 1 1 4 16 59 0 0 1 0 0 0 1 1 60 1 1 1 1 1 1 6 36 61 1 0 1 1 1 1 5 25
Atribut/ Res ponden
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 6
ATR 7
Total baris
Total^ Baris
Jumlah Atribut
62 0 1 1 1 1 1 5 25 63 1 0 1 1 1 1 5 25 64 1 1 1 1 1 1 6 36 6 65 0 1 0 1 1 1 4 16 66 1 0 1 0 0 0 2 4 67 1 1 1 1 1 1 6 36 68 0 1 0 1 0 0 2 4 69 1 1 1 1 1 1 6 36 70 0 0 1 1 0 1 3 9 71 0 1 0 1 1 0 3 9 72 1 0 1 0 0 1 3 9 73 1 1 1 1 1 1 6 36 74 0 0 1 0 0 1 2 4 75 1 1 1 1 0 1 5 25 76 1 0 1 1 1 1 5 25 77 1 1 1 0 0 1 4 16 78 1 0 1 1 1 1 5 25 79 1 1 1 1 0 1 5 25 80 1 0 0 0 1 1 3 9 81 0 1 1 1 1 0 4 16 82 1 1 0 1 0 1 4 16 83 1 1 1 0 1 1 5 25 84 1 1 0 1 1 0 4 16 85 1 1 1 1 1 1 6 36 86 1 0 1 1 1 0 4 16 87 0 1 1 1 1 1 5 25 88 1 1 0 1 1 0 4 16 89 0 1 1 1 1 1 5 25 90 1 1 1 0 0 0 3 9 91 1 1 1 1 1 1 6 36 92 1 1 1 1 0 1 5 25 93 1 0 1 1 1 1 5 25 94 0 1 1 0 0 0 2 4 95 0 0 0 1 1 1 3 9 96 0 1 1 1 0 0 3 9 97 0 1 0 1 1 1 4 16 98 0 0 1 0 1 1 3 9 99 0 1 0 1 1 0 3 9 100 1 0 1 0 1 1 4 16
Total Kolom 57 67 71 68 64 75 402
1808
Total^ Kolom
3249 4489 5041 4624 4096 5625 27124
Cochran Tabel
9,44
X2Tabel 11,070
Keterangan dari tabel tersebut adalah sebagai berikut :
� ATR 1 = Atribut harga beli
� ATR 2 = Atribut daya tahan
� ATR 3 = Atribut kualitas
� ATR 4 = Atribut reputasi perusahaan
� ATR 6 = Atribut Inovasi
� ATR 7 = Atribut mudah didapatkan
� ATR 8 = Atribut merek bergengsi
� Total kolom = Total jumlah jawaban YA pada kolom
� ^Total kolom = Total kuadrat jawaban YA pada kolom
� Cochran = Nilai Cochran
� X2 Tabel = Nilai X2 Tabel
� Total baris = Total jumlah jawaban YA pada baris
� ^Total baris = Total kuadrat jawaban Ya pada baris
� Jumlah atribut = Jumlah atribut pada tabel
Yogyakarta,..............
Lampiran : 1 lembar Hal : Permohonan pengisian kuesioner
Kepada Yth. Rekan Mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Di tempat
Dengan Hormat, Sebelumnya perkenankanlah saya memperkenalkan diri saya terlebih
dahulu, Saya adalah mahasiswa jurusan manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Atribut-atribut yang Membentuk Brand Image pada Prosesor Intel”. Untuk itu dalam pengisian kuesioner ini saya sangat mengharapkan kerjasama dan bantuan Anda.
Hasil dari penelitian ini hanya saya tujukan untuk kalangan diri sendiri saja dan tidak akan mempengaruhi penilaian apapun terhadap diri Anda. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini. Atas bantuan dan kesediaan Anda, saya mengucapkan terimakasih banyak.
Hormat Saya,
Roy Fernando Purba
KUESIONER
Nama : .......................................(jika berkenan) Fakultas : ....................................... Prodi : .......................................
Berikan tanda silang (X) pada setiap jawaban yang Anda anggap paling sesuai dan benar.
I. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin
a. Pria b. Wanita
2. Usia a. 16 – 19 tahun b. 20 – 23 tahun c. Lebih dari 23 tahun
3. Pendidikan Terakhir Anda a. Tamat SD / sederajat b. Tamat SLTP / sederajat c. Tamat SMU / sederajat d. Tamat Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan Anda saat ini a. PNS b. Pegawai Swasta c. Pedangang / Wiraswasta d. Mahasiswa e. Lain-lain ........................
5. Uang Saku per bulan a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 c. > Rp. 1.000.000
Berikan tanda cek (� ) pada setiap pernyataan yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Terdapat dua alternatif jawaban, dengan ketentuan :
1. YA 2. TIDAK
II. Pernyataan
Variabel Asosiasi merek
1. Harga beli Prosesor Intel terjangkau.
YA
TIDAK
2. Prosesor Intel berdaya tahan lama.
YA
TIDAK
3. Prosesor Intel adalah salah satu jenis prosesor berkualitas.
YA
TIDAK
4. Reputasi perusahaan Prosesor Intel sangat baik.
YA
TIDAK
5. Harga jual kembali Prosesor Intel tinggi.
YA
TIDAK
6. Produsen Prosesor Intel melakukan inovasi terus-menerus.
YA
TIDAK
7. Prosesor Intel mudah didapatkan di toko-toko komputer
YA
TIDAK
8. Prosesor Intel merupakan jenis prosesor yang bergengsi.
YA
TIDAK
9. Prosesor Intel memiliki banyak pilihan berdasarkan jenis serta type.
YA
TIDAK
�
�
LAMPIRAN II
DATA ASLI RESPONDEN DAN PENGUJIAN VALIDITAS,
RELIABILITAS
�
�
Data Asli Responden
No Atr 1 Atr 2 Atr 3 Atr 4 Atr 5 Atr 6 Atr 7 Atr 8 Atr 9
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
No Atr 1 Atr 2 Atr 3 Atr 4 Atr 5 Atr 6 Atr 7 Atr 8 Atr 9
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
No Atr 1 Atr 2 Atr 3 Atr 4 Atr 5 Atr 6 Atr 7 Atr 8 Atr 9
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
No Atr 1 Atr 2 Atr 3 Atr 4 Atr 5 Atr 6 Atr 7 Atr 8 Atr 9
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
No Atr 1 Atr 2 Atr 3 Atr 4 Atr 5 Atr 6 Atr 7 Atr 8 Atr 9
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
��� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
���� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
TABEL 6 Data pengujian validitas dan reabilitas
( Butir pertanyaan kuesioner konsumen prosesor Intel)
NO
ATR 1
ATR 2
ATR 3
ATR 4
ATR 5
ATR 6
ATR 7
ATR 8
ATR 9 Total Baris
1 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
2 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
3 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
4 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
5 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
6 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
7 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
8 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
9 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
10 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
11 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
12 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
13 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
14 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
15 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
16 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
17 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
18 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
19 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
20 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
21 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
22 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
23 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
24 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
25 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
26 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
27 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
28 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
29 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
30 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
31 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
32 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
33 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
34 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
35 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
36 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
37 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
38 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
39 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
40 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
41 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
42 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
43 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
44 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
45 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
46 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
47 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
48 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
49 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
50 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
51 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
52 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
53 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
54 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
55 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
56 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
57 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
58 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
59 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
60 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
61 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
�
�
Sumber: data primer diolah
Keterangan : ATR 1 = atribut harga beli, ATR 2 = daya tahan, ATR 3 = kualitas,
ATR 4 = reputasi perusahaan, ATR 6 = inovasi, ATR 7 = mudah didapatkan,
ATR 8 = merek bergengsi.
ATR 1�
ATR 1�
ATR 2�
ATR 3�
ATR 4�
ART 5
ATR 6�
ATR 7�
ATR 8�
ATR 9
Total Baris
62 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
63 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
64 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
65 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
66 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
67 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
68 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
69 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
70 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
71 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
72 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
73 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
74 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
75 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
76 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
77 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
78 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
79 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
80 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
81 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
82 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
83 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
84 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
85 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
86 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
87 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
88 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
89 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
90 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
91 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
92 �� �� �� �� �� �� �� �� �� �
93 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
94 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
95 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
96 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
97 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
98 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
99 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
100 �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��
�
�
Analisis Validitas dan Reliabilitas ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted ATR_1 5.1900 2.8625 .1940 .4226 ATR_2 5.0900 2.8706 .2141 .4150 ATR_3 5.0500 2.9975 .1465 .4400 ATR_4 5.0800 2.9430 .1703 .4316 ATR_5 5.2100 2.9959 .1103 .4556 ATR_6 5.1200 2.8945 .1885 .4247 ATR_7 5.0100 2.6969 .3851 .3537 ATR_8 5.2200 2.7996 .2304 .4078 ATR_9 5.1100 3.0484 .0947 .4599 Reliability Coefficients N of Cases = 100.0 N of Items = 9 Correlation between forms = .4491 Equal-length Spearman-Brown = .6199 Guttman Split-half = .6179 Unequal-length Spearman-Brown = .6220 5 Items in part 1 4 Items in part 2 Alpha for part = .1460 Alpha for part 2 = .2129
�
�
LAMPIRAN III
TABEL NILAI
�
�
� �
Tabel. 5 Chi Square (X2)
��������
���� �� � ��� �
� � ���� �
� � ��� �
� � ���
�� 3.841 5.024 6.635 7.879
�� 5.991 7.378 9.210 10.597
�� 7.815 9.348 11.345 12.838
�� 9.488 11.143 13.277 14.860
�� 11.070 12.832 15.086 16.750
�� 12.592 14.449 16.812 18.548
�� 14.067 16.013 18.475 20.278
� 15.507 17.535 20.090 21.955
� 16.919 19023 21.666 23.589
��� 18.307 20.483 23.209 25.188
��� 19.675 21.920 24.725 26.757
��� 21.026 23.337 26.217 28.300
��� 22.362 24.736 27.688 29.819
��� 23.685 26.119 29.141 31.319
��� 24.996 27.488 30.578 32.801
��� 26.296 28.845 32.000 34.267
��� 27.587 30.191 33.409 35.718
�� 28.869 31.526 34.805 37.156
�� 30.144 32.852 36.191 38.582
��� 31.410 34.170 37.566 39.997
��� 32.671 35.479 38.932 41.401
��� 33.924 36.781 40.289 42.796
��� 35.172 38.076 41.638 44.181
��� 36.415 39.364 42.980 45.558
��� 37.652 40.646 44.314 46.928
��� 38.885 41.923 45.642 48.290
��� 40.113 43.194 46.963 49.645
�� 41.337 44.461 48.278 50.993
�� 42.557 45.722 49.588 52.336
��� 43.773 46.979 50.892 53.672
Sumber: (Sarwoko)Statistik Inferensi Ekonomi dan Bisnis.
�
�
� �
Tabel. 6 Tabel r
1 tail 0.01 0.05 0.15 0.3 51 0.215 0.181 0.102 0.102 52 0.213 0.179 0.101 0.101 53 0.211 0.178 0.100 0.100 54 0.209 0.176 0.099 0.099 55 0.207 0.174 0.098 0.098 56 0.205 0.172 0.097 0.097 57 0.202 0.170 0.096 0.096 58 0.200 0.169 0.095 0.095 59 0.198 0.167 0.094 0.094 60 0.196 0.165 0.093 0.093 61 0.195 0.164 0.093 0.093 62 0.194 0.163 0.092 0.092 63 0.193 0.163 0.092 0.092 64 0.192 0.162 0.091 0.091 65 0.191 0.161 0.091 0.091 66 0.190 0.160 0.090 0.090 67 0.189 0.159 0.090 0.090 68 0.188 0.159 0.089 0.089 69 0.187 0.158 0.089 0.089 70 0.187 0.157 0.089 0.089 71 0.186 0.156 0.088 0.088 72 0.185 0.155 0.088 0.088 73 0.184 0.155 0.087 0.087 74 0.183 0.154 0.087 0.087 75 0.182 0.153 0.086 0.086 76 0.181 0.152 0.086 0.086 77 0.180 0.151 0.085 0.085 78 0.179 0.151 0.085 0.085 79 0.178 0.150 0.084 0.084 80 0.177 0.149 0.084 0.084 81 0.176 0.148 0.084 0.084 82 0.175 0.147 0.083 0.083 83 0.174 0.147 0.083 0.083 84 0.173 0.146 0.082 0.082 85 0.172 0.145 0.082 0.082 86 0.171 0.144 0.081 0.081 87 0.170 0.143 0.081 0.081 88 0.169 0.143 0.080 0.080 89 0.168 0.142 0.080 0.080 90 0.168 0.141 0.080 0.080 91 0.167 0.140 0.079 0.079 92 0.166 0.139 0.079 0.079 93 0.165 0.139 0.078 0.078 94 0.164 0.138 0.078 0.078 95 0.163 0.137 0.077 0.077 96 0.162 0.136 0.077 0.077 97 0.161 0.135 0.076 0.076 98 0.160 0.135 0.076 0.076 99 0.159 0.134 0.075 0.075
100 0.158 0.133 0.075 0.075
Sumber: Magic 2000 solver