bab 2 ph kedkel baru

Upload: rie-dab

Post on 19-Jul-2015

357 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II2. 1. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi: 1. 2. 3. Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan skoring tiap masalah 2.1.1. Non-Scoring Technique Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu : A. Metode Delbecq Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa

1

mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. B. Metode Delphi Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah. 2.1.2. Scoring Technique Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring antara lain: A. Metode Bryant Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu: 1.Prevalence 2. Seriousness : Besarnya masalah yang dihadapi : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut 3. Manageability 4. Community concern : Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.

2

B.

Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment) Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan

mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari: C. Emergency Greatest member Expanding scope Feasibility Policy : Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian : Menimpa orang banyak, insiden/prevalensi : Mempunyai ruang lingkup besar di luar kesehatan : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan : Kebijakan pemerintah daerah/nasional

Metode Matematik PAHO Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah

yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah: - Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. - Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate masing- masing penyakit. - Vulnerability : Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. - Community and political concern: Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi

3

- Affordability

: Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

Parameter diletakan pada kolom dan masalah masalah yang ingin dicari prioritasnyadiletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah. Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA karena metode ini menempatkan parameter tiap-tiap parameter pada kedudukan dengan berdasarkan lebih sederhana dan bobot dan dalam memberikan hasil final score yang objektif di mana score yang diberikan pada ditambahkan, mudah penggunaannya. Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah tersebut diberikan nilai. METODE MCUA Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas masalah yaitu : 1. Emergency Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu, dan lain sebagainya. 2. Greatest member Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan

4

untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan. 3. Expanding Scope Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut. 4. Feasibility Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut. 5. Policy Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang

5

mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima. Bobot 5 : paling penting Bobot 4 : sangat penting sekali Bobot 3 : sangat penting Bobot 2 : penting Bobot 1 : cukup penting 1. Greetest Member Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan. Tabel 2.1. Skala Score Greetest MemberScore 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Range (%) 0-1,99 2-3,99 4-5,99 6-7,99 8-9,99 10-11,99 12-13,99 14-15,99 16-17,99 18-19,99 20-21,99 22-23,99 24-25,99 26-27,99 28-29,99 30-31,99 32-33,99 34-35,99 36-37,99 38-39,99 Score 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Range (%) 40-41,99 42-43,99 44-45,99 46-47,99 48-49,99 50-51,99 52-53,99 54-55,99 56-57,99 58-59,99 60-61,99 62-63,99 64-65,99 66-67,99 68-69,99 70-71,99 72-73,99 74-75,99 76-77,99 78-80

Keterangan: Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score 6

dari satu sampai 36 dengan jarak tiap range sebesar dua agar mendapatkan nilai greetest member yang bervariasi.Tabel 2.2. Daftar Masalah Program Gizi di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Desember Tahun 2011

No. 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Program dan Kegiatan Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin

Cakupan 76

Target 100

Selisih 24

Score 13

60

100

40

21

71

100

29

15

121

100

21

11

54,5

100

45,5

23

108.5

100

8,5

5

81

100

19

10

79,9

100

20,1

11 7

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II A Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II B Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A merah pada

63

100

37

19

104

100

4

3

86

100

14

8

104

100

4

3

99,73

100

0,27

1

107,91

100

7,91

4

89,11

100

10,89

6

79,04

100

20,96

11

8

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah Puskesmas

98,1

100

1,9

1

85,5

100

14,5

8

84,8

100

15,2

8

65,9

100

34,1

18

59,8

100

40,2

21

73,5

100

26,5

14

66,7

100

33,3

17

57,1

100

42,9

22

29.4

45

15.6

8

9

26.

27.

28.

29.

30.

31.

se-Kecamatan Kelapa Gading Pemberian Tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang ada di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading Partisipasi masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading Kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading Efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi kurang di wilayah Puskesmas Se-

29.4

45

15.6

8

23.17

1000 Jumlah penduduk 1000

Tabel 2.6. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah Bayi

15

Nilai10 5

Jumlah PendudukJumlah penduduk > 500 Jumlah penduduk 500

Tabel 2.7. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah Ibu Hamil

Nilai10 5

Jumlah PendudukJumlah penduduk > 500 Jumlah penduduk 500

Tabel 2.8. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah Ibu Nifas

Nilai10 5

Jumlah PendudukJumlah penduduk > 500 Jumlah penduduk 500

Tabel 2.9. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas Sektoral Nilai Lintas Sektor 1 Tidak ada keterpaduan lintas sektor 5 Ada keterpaduan lintas sector

Tabel 2.10. Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari - Desember 2011

NO

DAFTAR MASALAH Pemberian vitamin A Merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A Pemberian vitamin A Merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B Pemberian vitamin A Merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A Merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan

JUMLAH BALITA 1000 >1000 RB 10

LINTAS SEKTOR 5

JUMLAH

1.

15

2.

5

5

10

3.

5

10

5

15

4. 5.

10 10

5 5

15 15

16

6.

7.

8.

9.

10.

11. 12.

13. 14.

PGS II-A Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang ada di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Partisipasi masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading Kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading Efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi kurang di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading

5

5

10

10

5

15

10

5

15

10

5

15

10

5

15

10

5

15

5

5

10

5 5

5 5

10 10

Tabel 2.11. Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari - Desember 2011

NO

DAFTAR MASALAH Pemberian vitamin A Biru pada Bayi pada bulan Febuari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A Biru pada bulan Febuari 2011 di wilayah

JUMLAH BAYI 500 RB >500 RB 5 5

LINTAS SEKTOR 5 5

JUMLAH

1. 2.

10 10

17

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A Biru pada bulan Febuari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A Biru pada bulan Febuari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A Biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A Biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A Biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A Biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT

5 5

5 5

10 10

5

5

10

5

5

10

5 5

5 5

10 10

Tabel 2.11. Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari - Desember 2011

DAFTAR MASALAH NO Pemberian Tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian Tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian Tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian Tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian Tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian Tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB

JUMLAH IBU HAMIL 500 RB >500 RB 5 5 10 10 5 5

LINTAS SEKTOR

JUMLAH

1.

5 5 5 5 5 5

10 10 15 15 10 10

2.

3.

4.

5.

6.

18

7.

8.

9.

Pemberian Tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian Tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading

5 10 10

5 5 5

10 15 15

Tabel 2.12. Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari - Desember 2011

NO1.

DAFTAR MASALAH Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading Pemberian Tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading

JUMLAH IBU NIFAS 500 RB >500 RB 5 5

LINTAS SEKTOR 5 5

JUMLAH

10 10

2.

Score expanding scope terbesar pada program gizi periode Januari Desember 2011 adalah pemberian vitamin A merah pada bulan Februari dan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A, Puskesmas Kelurahan KGB dan Puskesmas Kelurahan KGT, jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang ada di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, partisipasi masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading, kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading, efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading, jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading, jumlah balita gizi

19

kurang di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading, DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, Pemberian Tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading sebesar 10. 4. Feasibility Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai seberapa mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya, kriteria ini adalah kriteria kualitatif, oleh karena itu perlu dibuat parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria ini menjadi obyektif. Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat diselesaikan meliputi : 1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing masing wilayah Puskesmas. Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :Tabel 2.13. Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kecamatan/Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2011

Puskesmas Kelapa Gading Timur Kelapa Gading Barat Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading Se-Kecamatan Kelapa Gading

Jumlah Tenaga Kesehatan 11 11 20 63 105

Jumlah Penduduk 38.320 32.647 39.044 110.011 110.011

Perbandingan 1:3483 1:2967 1:1952 1:1746 1:1048

Score 1 2 3 4 5

20

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan alat/obat dan ketersediaan tempat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.Tabel 2.14. Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan Di wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2011

Kategori Tempat Alat/ obat

Ketersediaan Tidak ada Ada tetapi kurang Ada dan cukup Tidak ada Ada tetapi kurang Ada dan cukup

Score 0 1 2 0 1 2

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas penilaian dibagi dua yaitu cukup dan kurang. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas terkait.Tabel 2.15. Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan / Kelurahan Kelapa Gading Periode Januari - Desember 2011

Dana Cukup Kurang

Score 2 1

21

Tabel 2.16. Penentuan Score Feasibility Program Gizi Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari Desember 2011

NO

DAFTAR MASALAH Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A biru pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di

SDM 3

Fasilitas Alat/Obat Tempat 2 2

Dana 1

Jumlah 8

1.

3

2

2

1

8

2.

2

2

2

1

7

3.

1

2

2

1

6

4.

3

2

2

1

8

5.

3

2

2

1

8

6.

2

2

2

1

7

7.

1

2

2

1

6

8.

3

2

2

1

8

9.

3

2

2

1

8

10. 11.

2

2

2

1

7

22

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24. 25.

wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A merah pada bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas PGS IIA Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas PGS IIB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas KGB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas KGT Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Pegangsaan IIA Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Pegangsaan IIB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas KGB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas KGT Pemberian Vitamin A pada

1

2

2

1

6

3

2

2

1

8

3

2

2

1

8

2

2

2

1

7

1

2

2

1

6

3 3 2 1 3 3 2 1 5

2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 8 7 6 8 8 7 6 10

23

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32. 33.

ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Pemberian tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang ada di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading Partisipasi dari masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading Kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading Efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading Jumlah balita gizi kurang di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading

5

2

2

1

10

5

2

2

1

10

5

2

2

1

10

5

2

2

1

10

5

2

2

1

10

5

2

2

1

10

5 5

2 2

2 2

1 1

10 10

Feasibility tertinggi pada program gizi periode Januari Desember 2011 adalah pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, pemberian tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading, DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang ada di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading, partisipasi masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas Se24

Kecamatan Kelapa Gading, kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading, efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas Se- Kecamatan Kelapa Gading, jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading, jumlah balita gizi kurang di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading dengan score 10.

25

5. Policy Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan. Maka skor untuk penyuluhan diberikan 1, sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai 5. Begitupun dengan media elektronik yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak. Maka untuk adanya publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 10.Tabel 2.16. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas di Kelurahan / Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Juni 2011

Parameter Penyuluhan Media Cetak (Poster, Majalah, Koran) Media Elektronik (TV, radio, internet)

Score 1 5 10

Tabel 2.17. PenentuanScore Policy program Gizi Terhadap Kegiatan Puskesmas di Kelurahan / Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari - Juni 2011NO MASALAH PENYULUHAN IKLAN MEDIA CETAK IKLAN MEDIA ELEKTRONIK JUMLAH

1.

2.

Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan

1

5

10

16

1

5

10

16

26

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

PGS II-B Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A biru pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian vitamin A merah pada bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

0

6

1

5

0

6

1

5

0

6

1

5

0

6

27

Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di 13. wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIA Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di 14. wilayah Puskesmas Kelurahan PGS IIB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di 15. wilayah Puskesmas Kelurahan KGB Pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di 16. wilayah Puskesmas Kelurahan KGT Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah 17. Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading Pemberian Tablet Fe pada ibu nifas di wilayah 18. Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading DO Fe 1 & Fe 3 pada ibi hamil di wilayah 19. Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading Jumlah balita yang memiliki KMS dari semua balita (K/S) yang 20. ada di wilayah Puskesmas seKecamatan Kelapa Gading 21. Partisipasi masyarakat untuk menimbang balitanya (D/S) di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading 22. Kesinambungan status gizi (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

1

5

0

6

1

5

0

6

1

5

0

6

1

5

0

6

1

0

0

1

1

0

0

1

1

5

0

6

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

28

Kecamatan Kelapa Gading 23. Efektivitas kegiatan pemantauan berat badan balita (N/S) di wilayah Puskesmas SeKecamatan Kelapa Gading 24. Jumlah balita gizi buruk di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading 25. Jumlah balita gizi kurang di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Kelapa Gading

1

5

10

16

1

5

10

16

1

5

10

16

Tabel 2.18 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading periode Januari-Desember 2011

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

MS1 N BN13 10 10 8 16 167 65 40 30 16 16

MS2 N BN21 10 10 8 16 207 105 40 30 16 16

MS3 N BN15 10 10 7 16 175 75 40 30 14 16

MS4 N BN11 10 10 6 16 153 55 40 30 12 16

MS-1 Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 76 % dari target sebesar 100 % MS-2 Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 60 % dari target sebesar 100 % MS-3 Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari Desember 29

tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 71 % dari target sebesar 100 % MS-4 Cakupan pemberian vitamin A biru pada bayi bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 121 % dari target sebesar 100 %Tabel 2.19 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari Desember 2011

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

MS5 N BN23 10 15 8 16 232* 115 40 45 16 16

MS6 N BN5 5 10 8 16 107 25 20 30 16 16

MS7 N BN10 10 15 7 16 165 50 40 45 14 16

MS8 N BN11 10 15 6 16 168 55 40 45 12 16

MS- 5 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 54,5 % dari target sebesar 100 % MS-6 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 108,5 % dari target sebesar 100 % MS-7 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 81 % dari target sebesar 100 % MS-8 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Februari 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 79,9 % dari target 30

sebesar 100 %Tabel 2.20 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading periode Januari - Desember 2011

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

MS9 N BN19 10 10 8 16 197 95 40 30 16 16

MS10 N BN3 5 10 8 16 97 15 20 30 16 16

MS11 N BN8 5 10 7 16 120 40 20 30 14 16

MS12 N BN3 5 10 6 16 93 15 20 30 12 16

MS- 9 Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 63 % dari target sebesar 100 % MS-10 Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 104 % dari target sebesar 100 % MS-11 Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 86 % dari target sebesar 100 % MS-12 Cakupan pemberian vitamin A biru pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 104 % dari target sebesar 100 %

Tabel 2.21 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading periode Januari - Desember 2011

MS13

MS14

MS15 31

MS16

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

N1 5 15 8 16 102

BN5 20 45 16 16

N4 5 10 8 16 102

BN20 20 30 16 16

N6 10 15 7 16 145

BN30 40 45 14 16

N11 5 15 6 16 148

BN55 20 45 12 16

MS- 13

Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-A periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 99,73 % dari target sebesar 100 %

MS-14 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS II-B periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 107,91 % dari target sebesar 100 % MS-15 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 89,11 % dari target sebesar 100 % MS-16 Cakupan pemberian vitamin A merah pada balita bulan Agustus 2011 di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 79,04 % dari target sebesar 100 %

Tabel 2.22 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari Desember 2011

MS17

MS18

MS19 32

MS20

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

N1 5 10 8 6 77

BN5 20 30 16 6

N8 10 10 8 6 132

BN40 40 30 16 6

N8 10 5 7 6 115

BN40 40 15 14 6

N18 10 15 6 6 193

BN90 40 45 12 6

MS- 17

Cakupan pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS- IIA periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 98,1 % dari target sebesar 100 %

MS-18 Cakupan pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS- IIB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 85,5 % dari target sebesar 100 % MS-19 Cakupan pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari - Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 84,8 % dari target sebesar 100 % MS-20 Cakupan pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 65,9 % dari target sebesar 100 %

Tabel 2.23 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari Desember 2011

No

Kriteria

Bobot

MS21 N BN

MS22 N BN

MS23 N BN

MS24 N BN

33

1 2 3 4 5

Greatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

5 4 3 2 1

21 10 10 8 6 197

105 40 30 16 6

14 10 10 8 6 162

70 40 30 16 6

17 10 10 7 6 175

85 40 30 14 6

22 10 15 6 6 213*

110 40 45 12 6

MS- 21

Cakupan pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS-IIA periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 59,8 % dari target sebesar 100 %

MS-22 Cakupan pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan PGS- IIB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 73,5 % dari target sebesar 100 % MS-23 Cakupan pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGB periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 66,7 % dari target sebesar 100 % MS-24 Cakupan pemberian tablet Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Kelurahan KGT periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 57,1 % dari target sebesar 100 %

34

Tabel 2.24 Penentuan Masalah Program Gizi Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kelapa Gading Periode Januari Desember 2011

No1 2 3 4 5

KriteriaGreatest Member Emergency Expanding Scope Feasibility Policy Jumlah

Bobot5 4 3 2 1

MS25 N BN8 10 10 10 1 131 40 40 30 20 1

MS26 N BN8 10 10 10 1 131 40 40 30 20 1

MS27 N BN7 14 15 10 6 162 35 56 45 20 6

MS28 N BN3 5 15 10 16 116 15 20 45 20 16

MS- 25

Cakupan pemberian Vitamin A pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 29,4 % dari target sebesar 45 %

MS-26

Cakupan pemberian Tablet Fe pada ibu nifas di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading periode Januari Desember tahun 2011 di bawah target dengan cakupan sebesar 29,4 % dari target sebesar 45%

MS-27 DO Fe 1 & Fe 3 pada ibu hamil di wilayah Puskesmas se-Kecamatan Kelapa Gading periode Januari Desember tahun 2011 di atas target dengan cakupan sebesar 23,17% dari target sebesar