bab 2 landasan teori 2.1 teori umum 2.1.1 pengertian...

47
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Wilkinson, et al. (2001, p6) menulis, “system is a unified group of interacting parts that function together to achieve its purposes.” Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p15) yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh, informasi adalah suatu data yang diproses atau data yang memiliki arti. Menurut Romney (2006, p5), “Information is data that have been organized and processed to provide meaning to user”. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diolah dan diproses sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Wilkinson, et al. (2001, p6) menulis, “system is a unified

group of interacting parts that function together to achieve its purposes.”

Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2001, p15) yang diterjemahkan oleh Hendra

Teguh, informasi adalah suatu data yang diproses atau data yang

memiliki arti.

Menurut Romney (2006, p5), “Information is data that have been

organized and processed to provide meaning to user”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang

telah diolah dan diproses sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

9

2.1.3 Pengertian Akuntansi

Menurut Warren (2002, p6), “Accounting is an information

system that provides reports to stakeholders about the economic activities

and condition of a business”.

Berdasarkan sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi.

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian

mengenai informasi yang akan membantu manajer, inverstor, otoritas

pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya

keputusan di dalam perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah

sistem informasi yang digunakan untuk melaporkan aktivitas-aktivitas

keuangan dalam suatu perusahaan.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Rama dan Jones (2006, p24), Accounting Information

System is a subsystem of a management system (MIS) that provides

accounting and financial information as well as other information in the

routine processing of accounting transactions.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi,

sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan komponen pembentuk

sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan

komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi yang

berkenaan dengan bidang akuntansi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

10

2.1.5 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2006, p6), an AIS does gives five uses

of accounting information :

a. Producing External Reports

b. Supporting Routine Activities

c. Decision Support

d. Planning and Control

e. Implementing Internal Control

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa poin

terpenting dari lima kegunaan tersebut adalah fungsi SIA sebagai

pendukung keputusan. SIA memang mampu memberikan kontrol bagi

kehidupan keuangan suatu organisasi, dan juga harus dapat menyediakan

laporan keuangan yang memadai, dan reliable, bukan hanya untuk

organisasi tersebut tapi juga bagi pihak luar atau stakeholder .

2.1.6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2006, p6), komponen

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :

• People : siapa yang mengoperasikan sistem dan melakukan fungsi –

fungsi yang bervariasi

• Procedures : kegiatan prganisasi baik secara manual ataupun secara

otomatis mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.

• Data perusahaan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

11

• Software yang digunakan oleh perusahaan untuk memproses data.

• Information technology infrastructure, meliputi komputer dan

jaringan komunikasi

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet

Wibowo (2008, p22), proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus

transaksi utama :

• Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/ purchasing cycle)

Mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.

• Siklus konversi (conversion cycle)

Mengacu pada sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang

dan jasa.

• Siklus pendapatan (revenue cycle)

Mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para

pelanggan.

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2005, p5), siklus

pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan

informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan

jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari

penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk

menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan

harga yang sesuai dan menambah nilai kompetitif perusahaan dimata

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

12

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) seperti pelanggan,

pesaing, investor, dan kreditor. Agar tercapai tujuan tersebut, pihak

manajemen harus mengawasi dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas

proses siklus pendapatan. Hal ini membutuhkan akses yang mudah ke

data terinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus

pendapatan, berbagai kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tersebut,

dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai kegiatan tersebut. Data

harus actual, andal, dan akurat agar dapat berguna bagi pengambilan

keputusan.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M. Slamet

Wibowo (2008, p23), siklus pendapatan dari jenis organisasi yang

berbeda dapat saja sama dan mencakup didalamnya sebagian atau semua

operasi berikut ini :

• Merespon permintaan informasi dari pelanggan

Permintaan informasi pelanggan bisa ditangani oleh seorang tenaga

penjualan. Di beberapa industri (misalnya, komputer dan peranti

lunak), produk-produknya bersifat kompleks. Tenaga penjualan

memainkan peran penting dalam membantu para pelanggan untuk

memahami suatu produk perusahaan dan memilih produk yang sesuai

untuknya.

• Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan

barang dan jasa di masa mendatang.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

13

Contoh dari perjanjian mencakup didalamnya pesanan pelanggan

untuk produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan

pelanggan untuk penyerahan barang atau jasa dimasa depan.

Karyawan kunci dalam fungsi ini adalah staf pencatat pesanan dan

tenaga penjualan.

• Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan.

Fungsi ini sangat penting dalam proses pendapatan. Untuk jasa,

karyawan kuncinya adalah para penyedia jasa. Untuk barang, staf

gudang dan pengiriman memainkan peran yang aktif.

• Menagih pelanggan.

Dalam hal ini, perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggan

dengan mencatat piutang dan menagih pelanggan,

• Melakukan penagihan uang

Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, uang tunai ditagih dari

pelanggan.

• Menyetorkan uang kas ke bank

Pihak-pihak yang terlibat disini adalah kasir dan bank.

• Menyusun laporan

Beraneka jenis laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan.

Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar

penerimaan kas.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

14

2.1.8 Pengertian Analisis Sistem

Menurut McLeod (2001, p190) yang diterjemahkan oleh Hendra

Teguh, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada

dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Tahap

analisis ada enam yaitu :

• Mengumumkan penelitian sistem

Manajemen dapat bertemu dengan para pegawai secara perorangan

maupun pertemuan kelompok dan dapat menggunakan media tertulis

seperti memo dan penerbitan berkala perusahaan.

• Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan.

Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai

(bukan spesialis informasi) sebagai pemimpin proyek agar proyek

berhasil.

• Mendefinisikan kebutuhan informasi

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat

dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi.

• Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Begitu kebutuhan informasi manajer didefiniskan, sekarang dapat

ditentukan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem yaitu

kriteria kinerjanya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

15

• Menyiapkan usulan rancangan

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk

membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya.

• Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen

mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan

memberikan persetujuan atau tidak.

2.1.9 Pengertian Rancangan Sistem

Menurut McLeod (2001, p192) yang diterjemahkan oleh Hendra

Teguh sebagai berikut : Rancangan Sistem adalah penentuan proses data

yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer,

rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan.

Tahapan dalam perancangan sistem adalah :

• Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci

Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur, yaitu

rancangan bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

• Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Penerapan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem

untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu

proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai

kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

16

• Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analisis, bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai

alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan

subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang

ada.

• Memilih konfigurasi yang terbaik

Analisis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan

menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem

menjadi satu konfigurasi tunggal

• Menyiapkan usulan penerapan

Analis sistem menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan

tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang

diharapkan, dan biayanya.

• Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Keputusan untuk harus pada tahap penerapan ini sangatlah penting

karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang ynag

terlibat.

Menurtu Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p39) : “System

Design is the specification or construction of a technical, computer based

solution for the business requirement identified in a system analysis.”

Berdasarkan pengertian – pengertian diatas, rancangan sistem

merupakan suatu solusi dari permasalahan yang terjadi pada sistem yang

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

17

berbasiskan komputer dan juga spesifikasi dari system hardware yang

digunakan.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Object

Oriented

2.2.1 Pengertian Rich Picture

Menurut Mathiassen, Nielsen dan Stage (2002, p26), “A Rich

Picture is an information drawing that presents the illustrator’s

understanding of a situation.”

Berdasarkan pengertian diatas bahwa rich picture merupakan

suatu gambaran umum dari suatu situasi / proses bisnis suatu perusahaan

yang digambarkan untuk memudahkan pengguna dalam memahami

proses bisnis yang terjadi.

2.2.2 Pengertian UML

Menurut Rama dan Jones (2006, p60), Unified Modeling

Language (UML), “a language used for specifying, visualizing,

construction, and documentation an information system”.

Berdasarkan pengertian diatas UML merupakan salah satu dari

beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mendokumentasikan proses

bisnis. UML dapat digunakan untuk memahami berbagai dokumen sistem

informasi.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

18

2.2.2.1 Activity diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p60), “the UML activity

diagram plays the role of a “map” in understanding business

process by showing the sequences of activities in the process”.

Dari pengertian diatas, UML activity diagram merupakan

suatu diagram yang menggambarkan urutan kegiatan dari suatu

proses bisnis suatu perusahaan, agar memudahkan user dalam

memahami proses bisnis yang ada.

2.2.2.1.1 Klasifikasi Activity Diagram

Activity Diagram terdiri dari dua, yaitu :

o Overview Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2006, p61), “The overview

activity diagram presents a high level view of the business process

by documenting the key events, the sequence of these events, and

the information flows among these events.”

Dapat disimpulkan bahwa kunci dalam mengambarkan

overview activity diagram, adalah dengan memilah dan mencari

event – event dalam proses bisnis, mengolah urutan rangkaian

event tersebut, kemudian memaparkan alur informasi dan data

yang berlangsung di tengah – tengah event – event tersebut.

o Detail Activity Diagram

Menurut Rama and Jones (2006,p87), Detailed Activity

Diagram. “A UML activity diagram that provides a detailed

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

19

representation of the activities associated with one or two of the

events shown on an overview activity diagram”.

Dapat disimpulkan di sini bahwa detailed activity diagram

adalah penggambaran kelanjutan dari activity diagram yang ada

sebelumnya. Dengan cara lebih merinci aktivitas-aktivitas yang

terjadi.

2.2.2.1.2 Simbol Activity Diagram

Activity State

Menunjukkan hasil dari beberapa behaviour pada arus kerja

(workflow)

Control Flow atau transistion

Menunjukkan jalannya arus kontrol dari suatu aktivitas ke aktivitas

lainnya.

Initial State

Mengindentifikasi awal state ketika state diminta.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

20

Final State

Menggambarkan state telah mengakhiri aktivitasnya.

Swimlane

Digunakan sebagai pemisah pada activity diagram. Biasanya

menunjukkan seseorang atau organisasi yang bertanggungjawab

untuk suatu aktivitas yang berada dalam swimlane.

Constraint

Digunakan dalam overview activity diagram dan detailed activity

diagram untuk menggambarkan dokumen-dokumen yang dihasilkan

di dalam suatu perusahaan.

Table

Digunakan untuk menggambarkan sebagai tempat penyimpanan data-

data, baik transaksi rutin atau pun data permanen.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

21

Object Flow

Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara state dengan

dokumen dan hubungan antara state dengan table atau sebalik nya.

2.2.2.2 Identifikasi Event

Menurut Mathiassen, et al (2002,p54), “we define an event

generally as an instantaneous incident involving one or more

objects”.

Dengan kata lain pengertian event dapat dimengerti lebih

mudah sebagai kejadian yang berlangsung di dalam suatu proses

bisnis yang melibatkan aktor atau pelaku di dalam nya.

2.2.2.3 Workflow Table

Menurut Rama and Jones (2006,p87), workflow table, “A

two-column table that identifies the actors and actions in a

process”.

Dengan kata lain, workflow table ialah untuk

mempermudah pemahaman menggambarkan activity diagram.

Supaya illustrator dapat memahami pembagian tugas dalam

rangkaian event di dalam proses bisnis tersebut.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

22

2.2.3. UML Class Diagram

2.2.3.1.Pengertian Class

Menurut Mathiassen, et al (2002,p53), Class : “A

description of a collection of objects sharing structure, behavior

pattern and attributes”.

Biasa nya setelah kita mengidentifikasikan semua objek

dan event yang ada, maka kita akan menyertakannya dalam

model problem domain. Untuk mempermudah pengembangan

problem domain. Untuk mempermudah pengembangan problem

domain tersebut, maka kita kelompokkan beberapa objek dan

event tersebut ke dalam class.

2.2.3.2 Pengertian Atribut

Menurut Mathiassen et al. (2002,p89), Attribute : “a

descriptive property of a class or event”.

Menurut Jones dan Rama (2006,p155), Attributes. The

smallest units of data that can have meaning to user. The columns

in a relational database that are equivalent to fields in a file.

Dapat disimpulkan bahwa , dalam pendekatan analisa

object oriented , yang dimaksud atribut adalah spesifikasi dari

definisi class.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

23

2.2.3.3 Pengertian Behavior

Menurut Mathiassen, et al (2002, p90), “in the class

activity behavior simply as the unordered set of events that

involve an object”.

Secara lebih mudah dapat dikatakan bahwa behavior

adalah event – event yang memungkinkan dilakukan oleh semua

object dalam suatu class.

2.2.3.4 Pengertian Event

Menurut Mathiassen et al. (2002, p54) “events is an

instaneous incident involve one or more object.”

Menurut Rama dan Jones (2006, p4) “events are activities

that happen at a particular point in time”

Dengan kata lain event adalah kegiatan atau kejadian yang

merupakan bagian proses dari suatu sistem.

2.2.3.5 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006,p181): “ UML class

Diagram is a database that can used to the document table in an

AIS. Relationship between tables and attributes of tables”. Yang

diterjemahkan sebagai berikut: “ UML class diagram adalah suatu

database yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan table

dalam sistem informasi akuntansi dan menjelaskan hubungan

antar table dan perlengkapan dalam table tersebut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

24

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa UML class

diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan

hubungan antara class yang satu dengan lain.

2.2.3.6 Hubungan dalam Class Diagram

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p411 - 416)

hubungan class diagram dapat dibedakan menjadi :

1. Multiplicity.

Hubungan ini adalah jumlah kejadian minimum dan

maksimum dari suatu object atau kelas yang terkait.

2. Agreggation.

Hubungan ini merupakan dimana satu class “whole” yang

lebih besar berisi satu atau lebih class atau “part” atau yang

lebih kecil. Aggregation memiliki hubungan komposisi, yakni

hubungan aggregation dimana “whole” bertanggung jawab

atas pembuatan dan perusakan “bagian-bagian”. Jika “whole”

rusak maka “part” juga akan rusak.

3. Generalization.

Sebuah teknik dimana atribut dan behavior yang umum ada

beberapa tipe class object, dikelompokan atau (diabstraksi) ke

dalam class nya sendiri yang disebut supertype, sebuah entitas

yang berisi atribut dan behavior yang umum bagi satu atau

lebih subtypes class. Atribut dan metode class object

supertypes kemudian diwariskan oleh class object disebut

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

25

subtypes, sebuah class object mewarisi atribut dan behavior

dari sebuah class supertypes dan kemudian mengisikan atribut

dan behavior unik ke dalamnya.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p205), hubungan dalam class diagram

yaitu :

• Hubungan satu dengan satu (One to one Relationships)

Hubungan one to one diantara entity tidak biasa seperti

hubungan one to many, tetapi dapat terjadi dalam SIA.

• Hubungan satu dengan banyak (One to many Relationships)

Hubungan one to many atau hubungan many to one biasa

digunakan dalam sistem akuntansi.

• Hubungan banyak dengan banyak (Many to many

Relationships)

Hubungan many to many dapat diubah kedalam dua hubungan

dengan menambahkan suatu tabel diantaranya.

2.2.4. Use Case Diagram

2.2.4.1 Pengertian Use Case

Menurut Mathiassen, et al (2002, p119), use case : “a

pattern for interaction between the system and actor in the

application domain.”

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

26

Dengan kata lain use case adalah penggambaran interaksi

atau interface yang terjadi antara aktor dengan sistem.

2.2.4.2 Pengertian Actor

Menurut Mathiassen et al. (2002, p119), actor : “an

abstraction of users or other system that interact with the target

system.”

Dengan kata lain aktor adalah subjek yang berhubungan

langsung dengan sistem. Dimana mereka haruslah internal agent

dalam sistem, dan memiliki pola interaksi dengan sistem.

2.2.4.3 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2002, p343), “ a use case

diagram shows the relationship among actors and use cases.”

Actor and use case adalah sebagai elemen utama dalam

use case diagram. Mereka dihubungkan satu sama lain dengan

sistem. Tiap use case menunjukan beberapa sequence yang

memungkinkan dalam interaksi aktor dengan sistem.

2.2.4.4 Simbol Use Case Diagram

1. Use Case

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

27

Digunakan untuk menggambarkan interaksi atau interface yang

terjadi antara aktor dengan sistem.

2. Actor

Simbol ini digunakan sebagai penggambaran subjek yang

berhubungan langsung dengan sistem. Dimana mereka haruslah

internal agent dalam sistem, dan memiliki pola interaksi dengan

sistem

3. Communicates

Simbol ini digunakan untuk menghubungkan antara aktor dan use

case yang saling berhubungan di dalam sistem tersebut.

4. System Boundary

Simbol ini digunakan untuk membatasi antara sistem yang satu

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan

kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau scope dari

sistem / subsistem itu sendiri.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

28

2.2.5 Rancangan Database

2.2.5.1 Pengertian Perancangan Database

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p194) basis data adalah pengumpulan data

terkait yang komprehensif.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p279) Perancangan

Database adalah proses perancangan untuk sebuah basis data

yang mendukung operasi dan tujuan perusahan.

2.2.5.2 Tahapan Perancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2002, p2821-282),

Rancangan Database dibagi menjadi tiga tahapan utama :

1. Conceptual Database Design

Proses membangun sebuah model data dari informasi yang

diperoleh dalam suatu organisasi, tetapi bebas dari semua

pertimbangan fisik.

2. Logika Database Design

Proses membangun sebuah model informasi yang diperoleh

dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus tetapi

bebas dari hal yang berkaitan dengan DBMS dan

pertimbangan fisik lainnya.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

29

3. Physical Database Design

Proses pembuatan gambaran suatu implementasi Database

pada media penyimpanan kedua.

2.2.6 Rancangan Formulir

2.2.6.1 Pengertian Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p3), Formulir adalah dokumen

yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p354), Formulir adalah dokumen terpola

yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna dengan data.

Ketika formulir ditampilkan di layar komputer, data yang

dimasukkan di field kosong disimpan di satu tabel data atau lebih.

2.2.6.2 Jenis tipe formulir input

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p323), Jenis tipe formulir input dibagi

menjadi :

1. Formulir Entri Satu Record (Single Record Entry Form)

Digunakan untuk menampilkan, menambah, menghapus atau

memodifikasi data di satu record satu tabel tertentu.

2. Formulir Entri Bentuk Tabel (Tabular Entry Form)

Digunakan untuk memasukkan banyak record di satu tabel.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

30

3. Formulir Entri Multit abel (Multitable Entry Form)

Digunakan untuk menambah data ke lebih dari satu tabel.

2.2.7 Rancangan Layar

2.2.7.1 Pengertian Rancangan Layar

Layar atau Interface menurut Blitton and Doake (2003,

p268), adalah suatu tampilan yang berhubungan dengan dunia

luar.

Menurut Mathiassen (2000, p151), Interface adalah

fasilitas yang menyediakan sebuah model dan fungsi dari sistem

untuk actor.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Interface

adalah suatu tampilan untuk memudahkan actor berhubungan

dengan sistem.

2.2.7.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p335), elemen rancangan layar meliputi:

1. Text Boxes

Digunakan untuk memasukkan informasi yang akan

ditambahkan ke table atau untuk menampilkan informasi yang

diambil dari sebuah table.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

31

2. Labels

Membantu user untuk mengetahui informasi apa yang

dibutuhkan untuk dimasukkan.

3. Look Up Feature

Umumnya dimasukkan ke dalam text boxes yang digunakan

untuk memasukkan foreign key.

4. Command Button

Digunakan untuk melakukan sebuah action.

5. Radio Button

Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa

pilihan yang disediakan.

6. Check Boxes

Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan

dari beberapa pilihan yang disediakan.

2.2.8 Rancangan Laporan

2.2.8.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Mulyadi (2001, p5), Laporan adalah informasi

yang merupakan keluaran sistem akuntansi dan berbentuk hasil

cetakan komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p295), Laporan adalah penyajian data

yang terpola dan tersusun.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

32

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

adalah suatu ringkasan informasi untuk masing-masing trasnsaksi

yang terjadi di perusahaan dan biasanya diperlukan bagi

manajemen tingkat atas.

2.2.8.2 Elemen Rancangan Laporan

Menurut Rama dan Jones yang diterjemahkan oleh M.

Slamet Wibowo (2008, p267), elemen rancangan laporan dapat

dibagi menjadi:

1. Label boxes dan text boxes

Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data.

Dalam Microsoft Access, elemen-elemen ini ditunjukkan oleh

Label boxes dan text boxes.

2. Grouping Attribute

Laporan yang berkelompok, dikelompokan oleh sesuatu

3. Group Header

Group Header dapat digunakan untuk menyajikan informasi

yang umum pada kelompok.

4. Group Detail

Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan di dalam

kelompok secara rinci dan lengkap.

5. Group Footer

Group Footer juga dapat digunakan untuk menyediakan

informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

33

2.2.9 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), ”Navigation Diagram is a

special kind of statechart diagram that focuses only the overall dinamics

of the user interface. The diagram shows the participating windows and

the transitions between them. The Navigation Diagram is not found in

UML”

2.3 Teori Khusus

2.3.1 Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan barang dan

jasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Kegiatan Penjualan Tunai

Dalam transaksi penjualan secara tunai, barang atau jasa baru

diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah

menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan tunai ini ditangani

oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.

b. Kegiatan Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah

terpenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk

jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada

pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh

perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

34

2.3.1.1 Penjualan Tunai

2.3.1.1.1 Prosedur penjualan tunai

Menurut Mulyadi (2001, p469-470) jaringan prosedur yang

membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah

sebagai berikut :

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli

dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan

pembeli melakukan pembayaran. Harga barang ke fungsi kas dan

untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman

mengirimkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga

barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa

pita register kas dan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai)

kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut

melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi

pengiriman.

3. Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang

kepada pembeli.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

35

4. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan

transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas. Disamping itu fungsi akuntansi juga mencatat

berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu

persediaan.

5. Prosedur penyetoran kas ke bank

Sistem pengendelian intern terhadap kas mengharuskan

penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima dalam

suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang

diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui fungsi kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan harga yang dicatat dalam kartu

persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini,

fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen

sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal

umum.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

36

2.3.1.1.2 Fungsi yang terkait

Menurut Mulyadi (2001, p462), fungsi yang terkait dalam

sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

a. Fungsi penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dan penjualan tunai, fungsi

ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,

mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur

penjualan tersebut kepada pembeli untuk kepentingan

pembayaran harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi

ini bertanggungjawab sebagai penerimaan kas dari pembeli.

c. Fungsi gudang

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi

ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang yang dipesan

oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi

pengiriman.

d. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi

ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan

dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

37

2.3.1.1.3 Dokumen yang digunakan

Menurut Mulyadi (2001, p463-p468), dokumen yang

digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

adalah :

1. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi

yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi

penjualan tunai. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi

penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh

pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber

untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal

penjualan.

2. Pita register kas (cash register tape)

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara

mengoperasikan mesin register kas atau cash register. Pita

register kas ini merupakan dokumen pendukung faktur

penjualan tunai dalam jurnal penjualan.

3. Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang

menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan

(disebut merchant) yang menjadi anggota kartu kredit.

4. Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan bank dari

perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

38

umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam

penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh

perusahaan angkutan umum.

5. Faktur penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

Tembusan faktur penjualan COD digunakan oleh perusahaan

untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada

saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan.

6. Bukti setor bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran

kas ke bank. Bukti setor dibuat tiga lembar dan diserahkan

oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas

dari hasil penjualan tunai ke bank.

7. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

meringkas harga pokok penjualan yang dijual selama satu

periode (misalnya satu bulan).

2.3.1.1.4 Informasi yang diperlukan

Menurut Mulyadi (2001, p462-463) informasi yang umumnya

diperlukan oleh manajeman dari penerimaan kas melalui

penjualan tunai adalah :

1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau

kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

39

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

tertentu.

4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam

penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi

nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh

manajemen dari penjualan tunai.

5) Kuantitas produk yang dijual

6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

7) Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.3.1.1.5 Catatan akuntansi yang digunakan

Menurut Mulyadi (2001, p468-469) catatan akuntansi yang

digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

adalah :

1. Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan

menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan

informasi penjualan setiap produk yang dijualnya selama

jangka waktu tertentu jurnal penjualan disediakan satu kolom

untuk setiap produk guna meringkas informasi penjualan

menurut jenis produk tersebut.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

40

2. Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya

dari penjualan tunai.

3. Jurnal umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal

ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

4. Kartu persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu

persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual.

5. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena

hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di

gudang.

2.3.1.1.6 Unsur pengendalian internal

Menurut Mulyadi (2001, p470), unsur pengendalian internal

yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai adalah sebagai berikut :

Organisasi

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

41

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksakan oleh fungsi

penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi

akuntansi.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1. Penerimaan order dari pembeli harus diotorisasi oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan

tunai.

2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

3. Penjualan dengan menggunakan kartu kredit bank didahului

dengan permintaan otorisasi bank penerbit kartu kredit.

4. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan

cara membubuhkan “sudah dikerjakan” pada faktur penjualan

tunai.

5. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi

akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur

penjualan tunai.

Praktik yang Sehat

1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dsan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetorkan

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

42

3. Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara

periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

2.3.1.2 Penjualan Kredit

2.3.1.2.1 Prosedur Penjualan kredit

Menurut Mulyadi (2001, p219-220), jaringan prosedur yang

membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut:

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order

dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat

order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai

fungsi lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan

kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2. Prosedur persetujuan kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan

penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3. Prosedur pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang

kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum

dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi

pengiriman.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

43

4. Prosedur penagihan

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur

penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam

metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan

sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat Surat order

pengiriman.

5. Prosedur pencatatan piutang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur

penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode

pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut

abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6. Prosedur distribusi penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mendistribusikan data

penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh

manajemen.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencata secara periodik

total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi

tertentu.

2.3.1.2.2 Fungsi yang terkait

Menurut pendapat Mulyadi (2001, p211-213), fungsi yang

terkait dalam penjualan kredit adalah :

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

44

1. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung

jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit

order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang

belum ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang

dan rute pengiriman), menerima otorisasi kredit, menentukan

tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan

dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini

bertanggung jawab membuat “back order” pada saat diketahui

tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari

pelanggan.

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam

transaksi penjualan kredit, bertanggungjawab untuk meneliti

status kredit pelangan dan memberikan otorisasi pemberian

kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan

dalam manufaktur adalah penjualan kredit, maka sebelum

order dari pelanggan dipenuhi ,harus lebih dahulu diperoleh

otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit. Jika penolakan

pemberian kredit seringkali terjadi, pengecekan status kredit

perlu dilakukan sebelum fungsi penjualan mengisi surat order

penjualan.

3. Fungsi Gudang

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

45

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggungjawab

untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang

dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi

pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung

jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order

pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini

bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang

yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang

berwenang. Otorisasi ini dapat berupa surat order pengiriman

yang telah ditandatangani oleh fungsi penjualan.

5. Fungsi Penagihan

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggungjawab

untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada

pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan

pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

6. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggungjawab

untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan

kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang

kepada para debitur serta membuat laporan piutang. Di

samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

mencatat harga pokok penjualan ke dalam kartu persediaan.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

46

2.3.1.2.3 Dokumen yang digunakan

Menurut pendapat Mulyadi (2001,p214-216), dokumen yang

digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:

1. Surat order pengiriman dan tembusannya

Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk

memproses penjualan kredit kepada pelanggan.

2. Faktur dan tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai

dasar untuk mencatat timbulnya piutang.

3. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga

pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

4. Bukti memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar

pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan

kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk

mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode

akuntansi tertentu.

2.3.1.2.4 Informasi yang diperlukan

Menurut pendapat Mulyadi (2001, p213), informasi yang

umunya diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan

kredit adalah :

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

47

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau

kelompok produk selama jangka waktu tertentu

2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan

kredit.

3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

tertentu.

4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam

penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi

nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh

manajemen dari penjualan tunai.

5. Kuantitas produk yang dijual

6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

7. Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.3.1.2.5 Catatan akuntansi yang digunakan

Menurut Mulyadi (2001, p218-219), catatan akuntansi yang

digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:

1. Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan

menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan

informasi penjualan setiap produk yang dijualnya selama

jangka waktu tertentu jurnal penjualan disediakan satu kolom

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

48

untuk setiap produk guna meringkas informasi penjualan

menurut jenis produk tersebut.

2. Kartu Piutang

Caatatn akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi

rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya

3. Kartu persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu

persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual.

4. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena

hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di

gudang.

5. Jurnal umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal

ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

2.3.1.2.6 Unsur pengendalian internal

Menurut Mulyadi (2001, p221), untuk merancang, unsur-

unsur pengendalian intern harus diterapkan dalam sistem

penjualan kredit, unsur pengendalian intern terdiri dari:

Organisasi

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

49

2. Fungsi akuntansi haris terpisah dari fungsi penjualan dan

fungsi kredit.

3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas.

4. Transaksi penjualan kredit karus dilaksanakan oleh fungsi

penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan,

dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit

yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh fungsi tersebut.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan surat order pengiriman.

2. Persetujuan pembelian kredit diberikan oleh fungsi kredit

dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang

merupakan tembusan surat order pengiriman).

3. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasikan oleh

fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan

membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy tembusan surat

order pengiriman.

4. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan

barang, dan potongan penjualan berada di tangan Direktur

Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan berdasarkan hal

tersebut.

5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan

membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

50

6. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal

penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi

oleh fungsi akuntansi dengan cara menandatangani dokumen

sumber (faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit)

7. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur

penjualan yang didukung dengan surat order pengiriman dan

surat muat.

Praktik yang Sehat

1. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan.

2. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan.

3. Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan

piutang (account receivable statement) kepada setiap debitur

untuk menguji ketelitiancatatan piutang yang diselenggarakan

oleh fungsi tersebut.

4. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu piutang dengan

rekening control piutang dalam buku besar.

2.3.2 Laporan-laporan yang Terkait dengan Sistem Penjualan

Laporan dari sistem penjualan dibutuhkan untuk menganalisis

operasional perusahaan dan menbantu keputusan perencanaan dan

pengendalian perusahaan. Laporan tersebut dijabarkan oleh Wilkinson et

al. (2001, p436-442) berikut ini:

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

51

Laporan Operasional, terdiri dari:

1. Monthly Statement

Berisi daftar transaksi penjualan untuk setiap pelanggan. Laporan ini

dibuat berdasarkan informasi piutang dagang, tagihan penjualan, dan

penerimaan kas dari pelanggan.

2. Open Orders Report

Berisi pesanan jumlah penjualan yang belum dikirmkan seluruhnya

dan ditagih.

3. Sales Invoice Register

Berisi daftar seluruh tagihan penjualan, diurutkan berdasarkan nomor

dokumen sales invoice.

4. Shipping Register

Berisi daftar seluruh pengiriman, diurutkan berdasarkan tanggal

pengiriman

5. Cash Receipt Journal

Berisi daftar jumlah yang diterima, diurutkan berdasarkan kronologis.

6. Credit Memo Register

Berisi daftar seluruh retur penjualan, diurutkan berdasarkan nomor

credit memo.

Laporan manajerial periodik, terdiri dari:

1. Account receivable aging schedule

Laporan yang dibuat berdasarkan informasi yang dipakai untuk

membuat monthly statement, dan berisi data mengenai saldo piutang

setiap pelanggan.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

52

2. Reports on critical factors

Berisi informasi mengenai kinerja perusahaan, seperti rata-rata

jumlah pemesanan pelanggan dan presentase pengiriman barang tepat

waktu.

3. Sales analysis

Berisi kinerja keuangan relatif untuk setiap salesperson, daerah

penjualan, lini produk, dan pelanggan.

4. Cash-flow statements

Berisi sumber penerimaan kas, penggunaan kas untuk operasional,

dan penggunaan khusus lainnya selama periode akuntansi. Informasi

dalam laporan ini digunakan sebagai untuk membuat dasar untuk

membuat perencanaan kas (cash forecasting) dan penganggaran

(budgeting).

2.3.3 Piutang

2.3.3.1 Pengertian Piutang

Menurut Warren, reeve, fess (2005, p314) mengemukakan

bahwa transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah

penjualan barang dan jasa secara kredit, piutang dicatat dengan

mendebet akun piutang usaha.

Menurut Mulyadi (2001, p257) mutasi piutang adalah

disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari

debitur, retur penjualan dan penghapusan piutang.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

53

Jadi, piutang adalah suatu akun yang muncul selama

pelanggan masih mempunyai utang pada perusahaan maupun

pada waktu pelunasan.

2.3.3.2 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Transaksi Piutang

Dagang

Menurut Mulyadi (2001, p218-219), catatan akuntansi

yang digunakan dalam transaksi piutang dagang adalah :

1. Jurnal Penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini

digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi

penjualan kredit.

2. Jurnal Umum

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini

digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari

transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih

3. Jurnal Penerimaan Kas

Dalam prosedur pencatatan piutang, catatan akuntansi ini

digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari

transaksi penerimaan kas dari debitur.

4. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan

saldo piutang kepada setiap debitur.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00375-ka 2.pdf · sekumpulan bagian-bagian yang erat berhubungan dan bekerjasama

54

2.3.4 Retur Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p226), transaksi retur penjualan terjadi

jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan.

Pengembalian barang oleh pelanggan harus diotorisasi oleh fungsi

penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.

Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan

adalah :

o Fungsi Penjualan

Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas

penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang

telah dibeli oleh pembeli.

o Fungsi Penerimaan

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan

otorisasi yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari fungsi

penjualan.

o Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang

diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh

fungsi penerimaan.

o Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur

penjualan ke dalam jurnal umum (jurnal retur penjualan) dan

pencatatan berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan akibat

retur penjualan dalam kartu piutang dan kartu persediaan.