bab 2 landasan teori 2.1 teori dasar/umum...

35
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang menjadi landasan dalam pembuatan skripsi. 2.1.1 Sistem Definisi sistem menurut McLeod (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Dan menurut Bennet, McRobb, Farmer (2002, p596), sistem adalah suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling berinteraksi, yang mana untuk mengidentifikasi suatu batas, suatu lingkungan, input, dan output suatu kendali mekanisme dan beberapa perubahan bentuk atau proses pencapaian suatu sistem. 2.1.2 Informasi McLeod (2001, p15) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses atau data yang memiliki arti bagi orang yang mengunakannya.

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar/Umum

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang

menjadi landasan dalam pembuatan skripsi.

2.1.1 Sistem

Definisi sistem menurut McLeod (2001, p11) adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan.

Sedangkan menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam

proses transformasi yang teratur.

Dan menurut Bennet, McRobb, Farmer (2002, p596), sistem adalah

suatu abstrak dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling

berinteraksi, yang mana untuk mengidentifikasi suatu batas, suatu

lingkungan, input, dan output suatu kendali mekanisme dan beberapa

perubahan bentuk atau proses pencapaian suatu sistem.

2.1.2 Informasi

McLeod (2001, p15) mendefinisikan informasi sebagai data yang

telah diproses atau data yang memiliki arti bagi orang yang

mengunakannya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

6

Sedangkan menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data

yang diolah dan mempunyai arti serta berguna secara konteks untuk end

user tertentu.

Menurut Bennet, Mcrobb, Farmer (2002, p593), informasi adalah

fakta yang telah terpilih dan relevan bagi suatu tujuan dan kemudian

mengorganisir atau yang diproses sedemikian rupa sehingga mereka

mempunyai arti dan tujuan.

Menurut Turban, Rainer, Potter (2001, p17) menyatakan bahwa

informasi adalah sekumpulan fakta (data) dan diatur dalam beberapa

aturan sehingga mempunyai arti bagi penggunanya.

2.1.3 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7) sistem informasi merupakan

kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Dan menurut Turban, Rainer, Potter (2001, p17) menjelaskan

bahwa sebuah sistem informasi dapat mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisa dan mendiserminasi informasi untuk tujua

tertentu.

2.1.4 Teknologi Informasi

Menurut Alter (1999, p42), teknologi informasi adalah perangkat

keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

7

Sedangkan menurut Ward dan Peppard (2002, p3) menyatakan

bahwa teknologi informasi secara khusus ditujukan untuk teknologi,

khususnya hardware, software dan jaringan telekomunikasi. Teknologi

informasi memfasilitasi perolehan, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman,

dan pembagian informasi dan isi digital lainnya.

2.1.5 Investasi Teknologi Informasi

Menurut Reily (1986, p708) investasi adalah komitmen pendanaan

untuk periode waktu tertentu yang akan memberikan hasil sebagai

kompensasi bagi investor selama selang waktu tersebut, tingkat inflasi

selama periode waktu tersebut dan resiko yang termasuk di dalamnya.

Sedangkan pada (http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi)

menyatakan bahwa investasi adalah suatu istilah dengan beberapa

pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu

harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang investasi

disebut juga sebagai penanaman modal.

Menurut Siswanto (1993, p1), investasi merupakan usaha

menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Proyek

itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan proyek yang ada.

Tujuan utama dari investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat

yang cukup layak dikemudian hari dan manfaat tadi dapat berupa imbalan

keuangan misalnya laba, manfaat non keuangan atau kombinasi dari

keduanya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

8

Investasi (http://www.rms.net) adalah biaya yang jarang terjadi

(misalnya mendirikan gedung), dan menawarkan manfaat jangka panjang

(misalnya menigkatkan kepuasan pelanggan). Investasi teknologi

informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan oleh

sebuah organisasi untuk menyelesaikan fungsi bisnis terlepas dari

teknologi yang dilibatkan baik itu komputer, telekomunikasi, ataupun lain-

lainnya.

Suatu investasi teknologi informasi (TI) merupakan pengeluaran

yang dilakukan organisasi yang berupa pengeluaran untuk telekomunikasi

dan jaringan, sistem operasi dan software baru, dukungan lanjut dam

operasi terhadap infrastruktur pusat data (data centers) yang tersedia, yang

secara langsung mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai

peningkatan performa misi, pengambilan keputusan manajemen dan

efisiensi operasional.

Secara umum investasi teknologi informasi bermanfaat untuk

menekan biaya-biaya operasi perusahaan, meningkatkan produktivitas dan

menyelesaikan masalah bisnis yang spesifik.

Untuk menjustifikasi investasi TI yang akan dibuat, salah satu

pendekatan yang umum adalah mengadopsi langkah logis dalam kerangka

yang berulang, yang sering dikatakan sebagai metodologi valuasi.

Pendekatan-pendekatan valuasi tersebut dapat dilihat dalam kerangka

Justification Options dan Merits yang ditawarkan oleh Garner serta

klasifikasi metodologi valuasi TI yang tersedia (Ipung, 2004, p170).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

9

2.2 Teori Khusus

Teori berikut merupakan teori pendukung dari berbagai sumber yang

menjadi landasan analisa.

2.2.1 Information Economics

Menurut Parker (1988, p101) information economic digunakan

untuk menganalisis biaya dan manfaat, meng-kuantifikasi biaya proyek

teknologi informasi (TI) yang hasilnya diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada perusahaan. Dasar dari information economic adalah nilai

(value) yang dapat dikatakan sebagai suatu ukuran dan biaya (cost) yang

dikeluarkan oleh perusahaan, yang dikaitkan dengan kemajuan bisnis

perusahaan.

Menurut Parker (1988, p102) terdapat tiga komponen utama untuk

menghitung score suatu proyek investasi, yaitu:

1. Perhitungan ROI (Return on Investment)

2. Penilaian pada domain bisnis

3. Penilaian pada domain teknologi

Gambar 2.1 Perhitungan Skor Proyek

Weight simple ROI merupakan justifikasi finansial yang

menggunakan ketiga lembar kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada

lima variabel yang dipertimbangkan menurut Parker (1988, p102). Di

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

10

dalam bukunya dia mempertimbangkan dalam kalkulasi simple ROI,

yaitu traditional cost benefit, value linking, value acceleration, value

restructuring, dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah

mutlak dilakukan sedangkan keempat factor lainnya tergantung dari

sifat teknologi informasi yang diimplementasikan.

Gambar 2.2 Perhitungan Simple ROI

Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi

terdapat variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan

melalui beberapa lembar kuesioner maupun tanya jawab langsung.

Tabel 2.1 Variabel Pembobotan Domain

Category Business Domain Technology Domain

Strategic Value - Strategic Match

- Competitive Advantage

- Competitive Response

- Management Information

Strategic IS Architecture

Organizational Risk and

Uncertainty

Project or Organization Risk - Definitional

Uncertainty

- Technical Uncertainty

- IS Infrastructure Risk

2.2.2 Nilai

Menurut Parker (1988, P64) nilai didasarkan pada keuntungan yang

diperoleh dari persaingan, dicerminkan dalam kinerja masa sekarang dan

masa yang akan datang. Dimana akan menambah keuntungan yang

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

11

melebihi para pesaing dan nilai tersebut akan membuat pihak manajemen

bersedia melakukan investasi.

Nilai (value) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori

yang terdiri dari Return On Investment, Strategic Match, Competitive

Advantage, Management Information Support, Competitive Response dan

Strategic IS Architecture.

2.2.3 Biaya

Menurut Parker (1988, p90) biaya merupakan suatu pengukuran

atas sejumlah sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk.

Biaya dinyatakan berdasarkan ukuran mata uang, misalnya saja

rupiah. Terdapat dua macam biaya pada Information Economic, yaitu

biaya pengembangan dan biaya berjalan. Biaya pemeliharaan termasuk

dalam biaya berjalan.

2.2.4 Manfaat

Remenyi (1995, p40) berpendapat bahwa manfaat teknologi

informasi merupakan suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang

bersedia membayar atas penggunaan TI tersebut.

Remenyi (1995, p41) juga berpendapat bahwa manfaat teknologi

informasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu tangible benefit, intangible

benefit.

Tangible benefit merupakan manfaat yang langsung mempengaruhi tingkat

keuntungan perusahaan, sedangkan intangible benefit merupakan manfaat

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

12

yang kelihatannya mempunyai pengaruh positif terhadap perusahaan

tetapi tidak secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan.

Kedua jenis manfaat tersebut diklasifikasikan lebih lanjut oleh

Remenyi (1995, p42) ke dalam IT Benefit Matrix. Kemudian klasifikasi

tersebut mengembangkan dua jenis manfaat di atas menjadi empat jenis

manfaat, yaitu :

1. Tangible Measureable merupakan manfaat yng membawa dampak

langsung terhadap keuntungan perusahaan dan dampak tersebut dapat

diukur secara objektif.

2. Tangible Unmeasureable merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk langsung

diukur.

3. Intangible Measureable merupakan manfaat yang tidak membawa

dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan, tetapi manfaat

tersebut dapat diukur.

4. Intangible Unmeasureable merupakan manfaat yang tidak membawa

dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan, dan manfaat

tersebut sulit diukur.

Sedangkan menurut Parker (1998, p92) terdapat tiga jenis manfaat,

yaitu tangible benefit, quasi tangible benefit yang berfokus pada

peningkatan efisiensi organisasi, dan intangible benefit yang berfokus pada

peningkatan efektivitas organisasi.

1. Tangible benefit, merupakan keuntungan nyata dan dapat

dikalkulasikan secara keuangan (lebih mengarah kepada bisnis).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

13

2. Quasi tangible benefit, merupakan keuntungan yang mengacu pada

peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam

perusahaan.

3. Intangible benefit, merupakan keuntungan yang mengacu pada

efektivitas proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

2.2.5 Value Chain

Menurut Indrajit (2004, p8) yang didasarkan pada referensi M.

Porter menjelaskan bahwa value chain merupakan suatu rangkaian proses

di dalam perusahaan yang terkait langsung dengan penciptaan nilai bagi

kebutuhan pelanggan, dimana nilai yang dimaksud biasanya

direpresentasikan langsung dalam bentuk produk atau jasa yang dihasilkan

perusahaan tersebut.

Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu

aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah

bagian yang dapat memenuhi aturan dari value chain itu sendiri dan

meningkatkan kepuasan pelanggan, yang akan berdampak langsung

kepada aktivitas yang berhubungan.

Adapun aktivitas utama ini terdiri dari :

1. Inbound Logistic : Penerimaan, penyimpanan, mendapatkan, dan

menentukan input dan sumber daya dengan kualitas dan jumlah

yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin meliputi

perekrutan staff yang baik, pembelian material, komponen dan jasa.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

14

2. Operation : melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa

yang dibutuhkan oleh konsumen.

3. Outbound Logistic : mendistribusikan produk ke konsumen baik

secara langsung atau melalui perantara jalur distribusi.

4. Sales and Marketing : menentukan cara bagaimana agar konsumen

peduli terhadap produk dan jasa serta menerimanya, termasuk

bagaimana caranya membujuk mereka untuk membeli dan

menggunakan produk dan jasa.

5. Services : menambahkan nilai dengan memastikan konsumen

mendapatkan keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara

penuh.

Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang

memungkinkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang

waktu dan menambah nilai secara tidak langsung. Adapun aktivitas

pendukung terdiri dari beberapa bagian, antara lain :

1. Infrastructure : seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal.

2. Human Resource Management : terdiri dari karyawan atau personel,

proses perekrutan, training, dan payroll.

3. Product and Technology Development : melakukan riset dan

pengembangan, serta mendesain produk dan prosesnya.

4. Procurement : melakukan pembelian dan pendanaan untuk

kebutuhan aktivitas bisnis.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

15

Gambar 2.3 Value Chain

2.2.6 Analisis 5 Daya Porter (5 Forces Model)

Persaingan adalah inti dari kesuksesan atau kegagalan sebuah

perusahaan. Salah satu framework yang digunakan untuk menganalisis

persaingan adalah Porter’s competitive forces model. Model ini digunakan

untuk mengembangkan strategi perusahaan guna meningkatkan kekuatan

bersaing perusahaan. Menurut Porter ada 5 kekuatan yang dapat

membahayakan posisi perusahaan di lingkungan industrinya, yaitu :

1. Ancaman dari pendatang baru : pendatang baru dapat menjadi ancaman

karena hambatan-hambatan untuk masuk ke lingkungan industri masih

rendah.

2. Kekuatan menawar dari pemasok : semakin sedikit pemasok maka

pemasok semakin mempunyai kekuatan untuk memberikan penawaran

sehingga pemasok mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

3. Ancaman barang pengganti : barang pengganti tidak hanya sebagai

pengganti dari produk tetapi dapat menjadi alternatif bagi pembeli

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

16

untuk membelanjakan uang mereka. Sebagai contoh : seseorang

biasanya memilih berlibur dibandingkan membeli barang mewah,

demikian juga sebaliknya.

4. Kekuatan menawar dari pembeli : dengan adanya perusahaan yang

sejenis dan barang pengganti maka kekuatan dari pembeli semakin

besar dimana pembeli dapat mempertimbangkan barang yang ingin

dibeli.

Gambar 2.4 5 Daya Porter

2.2.7 Analisis SWOT

Freddy Rangkuti (2006, p18-19) berpendapat bawah analisis

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

17

Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus

menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan Analisa Situasi. Model yang paling popular untuk saat ini adalah

Analisis SWOT. Sebuah analisis yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan internal dan kecenderungan lingkungan perusahaan. Yang

dimaksud dengan kemampuan internal perusahaan yaitu kekuatan dan

kelemahan sedangkan kecenderungan lingkungan perusahaan yaitu

peluang dan ancaman.

• Strength (Kekuatan)

Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan

kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan

kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan

pesaing.

• Weakness (Kelemahan)

Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan

kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan.

Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan

manajemen, ketrampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.

• Opportunity (Peluang)

Adalah suatu daerah kebutuhan pribadi dimana perusahaan dapat

beroperasi secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak

konsumen dibandingkan dengan para pesaing.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

18

• Threat (Ancaman)

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari

para pesaing dalam merebut konsumen.

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang

dan Ancaman dengan faktor internal Kekuatan dan Kelemahan. Di bawah

ini merupakan gambar diagram SWOT yang mengilustrasikan bagaimana

analisis SWOT digunakan untuk menganalisa strategi menurut Rangkuti

(2006, p19).

Gambar 2.5 Analisis SWOT

Dari Gambar 2.5 , dapat dijelaskan bahwa kuadran satu merupakan

situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang

dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Pada kuadran dua meskipun menghadapi berbagai ancaman,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

19

harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/jasa).

Di kuadran ke tiga, menggambarkan bahwa perusahaan

menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di pihak lain, ia

menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Dan pada kuadran empat, merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

2.2.8 Matriks SWOT

Menurut David (2006, p248-292), matriks SWOT merupakan alat

untuk mencocokkan yang penting yang membantu manajer

mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO (strength-opportunity), WO

(weakness-opportunity), ST (strength-threat), WT (weakness-threat).

1. Strategi SO

Menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila

perusahaan mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat

memanfaatkan tren dan kejadian eksternal. Ketika suatu perusahaan

memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan

menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

20

ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk

berkonsentrasi pada peluang.

2. Strategi WO

Bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat pelian

eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang

menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.

3. Strategi ST

Menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa

organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan

eksternalnya secara langsung.

4. Strategi WT

Merupakan taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah

perusahaan menghadapi berbagai ancaman internal dan kelemahan

eksternal akan berada pada posisi yang tidak aman.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

21

Tabel 2.2 Matriks SWOT

STRENGTH (S)

Faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W)

Faktor kelemahan

internal

OPPORTUNITY (O)

Faktor peluang eksternal

Strategi SO

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

THREAT (T)

Faktor ancaman

eksternal

Strategi ST

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi WT

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

2.2.9 Analisis Domain Bisnis dan Domain Teknologi

Perusahaan digambarkan dalam dua bagian yaitu : aktivitas bisnis

dan aktivitas pendukung teknologi. Domain saat ini digunakan untuk

mengkarakterisasikan dua aktivitas yang berbeda. Tujuan dari pembagian

ini untuk menekankan peran yang berbeda dari manajemen dan

perencanaan dalam bisnis dan teknologi. Domain bisnis adalah pengguna

(user) dari teknologi informasi. Domain teknologi adalah penyedia layanan

teknologi informasi.

Penyedia layanan bisa dari departemen SI atau spesialis teknikal di

dalam organisasi bisnis yang bertanggung jawab termasuk personal

computing. Di dalam domain bisnis, kegunaan dari sistem komputer untuk

menyimpan dan mengatur data personal dapat membuat beberapa

tanggung jawab manajemen domain teknologi, seperti : desain sistem,

IFAS

EFAS

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

22

pengembangan software, pengaturan data yang berlebihan, keamanan dari

informasi, dan wewenang untuk staf agar mendapatkan dan menggunakan

informasi di dalam sistem.

Tanggung jawab manajemen domain teknologi yang ada apakah

komputer dilokasikan dalam departemen manajemen terpusat atau dalam

kantor manajer bisnis. Tanggung jawab ini sangat berbeda dari tanggung

jawab manajer bisnis yang memberikan peningkatan untuk penggunaan

data. Ini adalah perbedaan dari tanggung jawab dan kenyataan bahwa

domain bisnis menggunakan TI untuk membuat tanggung jawab di dalam

domain teknologi.

Analisa Domain Bisnis dan Domain Teknologi merupakan model

yang menekankan perbedaan biaya (cost) dan nilai (value) dalam dua

domain. Dari perspektif domain bisnis, value diciptakan dengan

penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan pendapatan,

mengurangi biaya, meningkatkan keefektifan. Dari perspektif domain

teknologi, value merupakan investasi pada domain teknologi yang

dibutuhkan untuk menciptakan layanan.

Biaya dalam domain bisnis didefinisikan sebagai pembayaran

untuk penggunaan sumber daya teknologi yang diaplikasikan untuk

memproduksi value, termasuk resiko. Biaya yang dimaksud dalam domain

bisnis adalah biaya atas sumber daya proyek yang digunakan bersama

dengan proyek lainnya (shared resource), misalnya penggunaan

jaringan komunikasi data atau komputer main-frame. Sedangkan biaya

dalam domain teknologi didefinisikan sebagai biaya atas penggunaan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

23

sumber daya sebenarnya yang digunakan langsung untuk layanan ke

domain bisnis, termasuk resiko.

Gambar 2.6 Analisis Dua Domain

2.2.9.1 Domain Bisnis

Domain Bisnis adalah variabel yang ditambahkan dalam

menghitung nilai total dari sebuah proyek TI dalam membuat

ranking keseluruhan dari proyek menjadi lebih realistis.

Variabel ini ditambahkan untuk menghitung faktor-faktor yang

tidak dapat secara langsung dihitung oleh ROI sederhana

dengan kata lain untuk menghitung manfaat-manfaat yang bersifat

intangible. Disamping domain bisnis masih ada domain

teknologi yang akan dibahas berikutnya.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

24

Menurut Parker (1988 , p144) faktor-faktor unik dalam

domain bisnis antara lain :

1. Strategic Match (SM)

SM menfokuskan diri pada keterkaitan antara TI

dalam pencapaian tujuan startegis perusahaan. Nilai ini

menyediakan sebuah jalan dalam meningkatkan nilai atau

skor dari aplikasi inovatif yang menjadi pendukung langsung

dalam pencapaian tujuan bisnis.

2. Competitive Advantage (CA)

CA termasuk strategi utama yang diikuti oleh

bisnis dan termasuk sebuah implementasi dari cost

leadership, differentiation atau fokus. Gradasi penilaian

sangat berbeda untuk setiap tipe strategi.

3. Competitive Response (CR)

CR mengukur tingkat dimana kegagalan sistem dapat

menyebabkan ancaman persaingan bagi perusahaan. Hal ini

dapat muncul dikarenakan pesaing telah lebih dulu

menyediakan pelayanan, produk, pertukaran data, kapasitas

yang dibutuhkan oleh industri, serta beberapa otoritas

dalam menjalankan sistem sebagai kondisi dari jalannya

suatu aktivitas bisnis.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

25

4. Management Information (MI)

MI berfokus pada seberapa jauh proyek TI atau

SIM akan menyediakan informasi manajemen kepada

kegiatan inti perusahaan atau Line of Business perusahaan.

(Management Information Support of Core

Activities/MISCA). Penilaian (skor) dalam kategori ini

tergantung dari derajat dimana inisiatif dalam menyediakan

informasi manajemen yang mengijinkan pembuat keputusan

untuk memperkirakan operasi dan untuk membuat mereka

menjadi lebih efektif, dan menguntungkan bagi perusahaan

secara materiil.

5. Project Or Organizational Risk (OR)

OR berfokus pada tingkat dimana organisasi mampu

membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek. Evaluasi

berfokus pada pemakai (user) atau domain bisnis organisasi,

bukan pada organisasi teknikal. Komponen dari kapasitas

organisasi meliputi dukungan manajemen untuk berubah,

kedewasaan dalam komputerisasi di dalam organisasi,

penilaian realistis atas tugas-tugas yang diperlukan untuk

menyelesaikan proyek melalui pemahaman atas proses dan

fungsi bisnis yang penting.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

26

2.2.9.2 Domain Teknologi

Variabel yang terdapat pada domain teknologi lebih

membahas pada resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari

penggunaan teknologi pada sebuah proyek.

Menurut Parker (1996, p324) terdapat empat variabel

dalam domain teknologi yang digunakan untuk menghitung

manfaat-manfaat maupun resiko yang bersifat intangible yaitu :

1. Strategic IS Architecture (SA)

SA mengevaluasi tingkat dimana proyek itu sesuai

dengan keseluruhan strategi sistem informasi. Kesesuaian ini

direfleksikan dalam perencanaan TI (blueprint). Hasil

blueprint alam proses pengembangan sistem diperlukan

untuk menyelesaikan rencana yang telah ditetapkan.

Blueprint menjelaskan urutan proyek-proyek yang diperlukan

untuk mengimplementasikan rencana. Suatu implementasi TI

yang baik harus mampu menunjang strategi sistem informasi

secara keseluruhan untuk merefleksikan rencana TI yang

sudah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Definitional Uncertainty (DU)

DU menilai tingkat dimana kebutuhan dan/atau

spesifikasi yang telah diketahui serta menilai kompleksitas

dari area dan kemungkinan perubahan yang tidak rutin.

Semakin besar angka negatifnya, maka definitional

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

27

uncertainty semakin tinggi. Nilai DU memberikan

kesempatan bagi domain teknologi untuk menunjukkan

resiko yang terkait dengan proyek yang berhubungan

dengan kebutuhan, spesifikasi dan perubahan. DU berfokus

pada resiko yang mungkin timbul akibat adanya

ketidakpastian akan kebutuhan. DU mendefinisikan

ketidakpastian yang membebani spesifikasi dari tujuan

perusahaan (user atau bisnis) yang dikomunikasikan pada

staff proyek TI. Ketika user tidak dapat mendeskripsikan

masalah secara baik, atau masalah terus berubah secara

konstan, kelompok TI ditekan untuk menjawab dengan

jawaban yang benar dan layak. Jika kebutuhan sudah

ditetapkan dengan tepat tanpa terjadi perubahan lagi, maka

akan lebih mudah bagi staff TI untuk menyediakan sistem

yang sesuai dengan kebutuhan para user.

3. Technical Uncertainty (TU)

Technical Uncertainty menilai kesiapan domain

teknologi untuk menjalankan proyek. Ada empat penilaian

yang meliputi Technical Uncertainty, yaitu kemampuan yang

dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, ketergantungan

perangkat lunak dan aplikasi perangkat lunak. Tujuan dari

penilaian ini adalah untuk mengetahui resiko dan menekankan

pada kesiapan dan persiapan yang dibutuhkan untuk

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

28

kesuksesan proyek. Semakin besar angka negatifnya maka

technical uncertainty semakin tinggi.

4. IS Infrastructure Risk (IR)

IR menilai tingkat investasi non proyek yang perlu

segera dilakukan untuk mengakomodasi proyek. Hal ini

merupakan sebuah penilaian lingkungan yang meliputi

faktor-faktor seperti administrasi data (seperti kebutuhan

kamus data), komunikasi (seperti adanya bentuk komunikasi

yang baru), dan sistem yang tersebar (seperti kebutuhan

metode akses data yang baru). Penekanannya pada organisasi

SI yang meliputi hardware, software dan staff, dimana

investasi ini dibutuhkan untuk mengakomodasi proyek

yang ingin ditetapkan.

2.2.10 Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI

Menurut Parker (1988, p95), untuk menghitung nilai pengembalian

suatu investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu :

2.2.10.1 Development Cost Worksheet

Lembar kerja ini mencakup lima kategori utama yaitu:

1. Development effort (usaha pengembangan), mencakup biaya

peningkatan sistem dan pemrograman, biaya peningkatan

adanya tambahan karyawan, seperti administrasi data.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

29

2. New hardware, mencakup biaya-biaya tambahan untuk

berbagai peralatan, misalnya terminal, printer, monitor,

jaringan komunikasi, dan sebagainya.

3. New purchased software, mencakup semua biaya yang

berkaitan dengan adanya software baru dalam perusahaan.

4. User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan

untuk memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya

suatu sistem baru.

5. Other Cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan,

termasuk juga di dalamnya sistem pengujian sistem baru pada

saat diimplementasi.

Gambar 2.7 Lembar Kerja Biaya Pengembangan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

30

2.2.10.2 Ongoing Expense Worksheet

Menurut Parker (1998, p95), lembar biaya kerja saat ini

mencakup enam kategori, yaitu:

1. Application software maintenance (pemeliharaan aplikasi

software).

2. Incremental data storage expense (peningkatan biaya

penyimpanan data).

3. Incremental Communication (peningkatan biaya komunikasi).

4. New software and hardware lease (peningkatan perangkat

lunak dan keras yang baru).

5. Supplies (perlengkapan).

6. Other (lainnya).

Gambar 2.8 Lembar Kerja Biaya Saat Ini

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

31

2.2.10.3 Economic Impact Worksheet

Menurut Parker (1988, p97) dalam lembar kerja ini berisi

ringkasan dampak ekonomis dari proyek teknologi informasi.

Skor (nilai) diperoleh dari adanya hubungan garis lurus untuk

menghitung Return On Investment (ROI) dari periode aliran kas

bersih selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama dari

lembar kerja ini adalah investasi bersih yang dibutuhkan (net

investment required) yang diambil langsung dari lembar kerja

pengembangan. Arus kas tahunan (yearly cash flow) didapat dari

manfaat ekonomis bersih (net economic impact) ditambah dengan

pengurangan biaya operasi (operating cost reduction)

menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak (pre tax

income), kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan.

Simple Return On Investment (ROI) dikalkulasi rata-rata lima

tahun arus kas bersih yang dibagi dengan investasi bersih. Setelah

simple ROI didapat, maka dampak ekonomis dapat ditentukan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

32

Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis

menurut Parker (1988, p97) :

Gambar 2.9 Lembar Kerja Dampak Ekonomis

2.2.11 Cost Benefit Analysis

Cost Benefit Analysis / Analisa Biaya Manfaat merupakan teknik

yang paling umum digunakan untuk mengkuantifikasi biaya dan manfaat

suatu proyek TI. Untuk melakukan analisa biaya manfaat, kita harus

terlebih dahulu menentukan biaya dan manfaat yang layak untuk

diperhitungkan, bagaimana biaya dan manfaat dibobot, dan untuk

mencapai itu semua, hambatan apa saja yang kiranya dapat muncul. Biaya

adalah sejumlah sumber daya yang dikeluarkan atau dihabiskan untuk

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

33

membiayai proyek yang dibangun. Sedangkan manfaat lebih berupa suatu

bentuk penghematan, pengurangan biaya, perolehan keuntungan,

peningkatan efektivitas atau produktivitas kerja para karyawan.

Biaya-biaya akan dihitung dengan menggunakan lembar kerja

biaya pengembangan dan lembar kerja biaya berjalan. Sedangkan manfaat

akan dihitung dengan menggunakan teknik-teknik value linking, value

acceleration dan value restructuring, serta innovation valuation.

Setelah menentukan manfaat yang diharapkan dan biaya

implementasi proyek, hubungan manfaat tersebut terhadap biaya perlu

didefinisikan (Parker et al., 1988, pp93-94). Ada beberapa pendekatan

yang digunakan untuk mengembangkan hubungan antara biaya dan

manfaat, di antaranya:

1. Simple Return on Investment (ROI)

Teknik ini juga disebut accounting rate of return. Simple ROI adalah

rasio pendapatan bersih rata-rata proyek terhadap investasi internal

proyek itu. Metode ini sangat baik untuk proyek pemrosesan data atau

sistem informasi. Biaya implementasi dan operasional serta manfaat

yang diharapkan akan ditentukan untuk tahun-tahun mendatang. Titik

tengah manfaat akumulatif melebihi akumulatif biaya adalah titik di

mana ROI didapatkan.

2. Net Present Value (NPV)

Metode ini menggunakan discount rate yang ditentukan dari biaya

modal perusahaan untuk membuat nilai uang dari proyek.

Discount rate kemudian digunakan untuk menyajikan nilai dari

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

34

manfaat yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan, dan digunakan

untuk merefleksikan kriteria lain yang dibuat oleh perusahaan

seperti penyesuaian kompensasi bagi resiko yang dapat dilihat.

Menurut Sutojo (2000, p117), nilai saat ini sejumlah uang,

keuntungan atau net cash flow yang akan diterima pada masa yang

akan datang, dapat dihitung dengan mempergunakan rumus present

value yang berikut :

PV = FV/(1+r)n

Dimana PV adalah simbol nilai saat ini (present value) yang

dicari, FV adalah simbol nilai uang, keuntungan atau net cash flow

yang akan diterima pada masa yang akan datang, r adalah simbol masa

(tahun) uang, keuntungan atau net cash flow itu akan diterima.

Sebagai catatan dikatakan, dalam istilah manajemen keuangan suku

bunga yang dipergunakan untuk mendiskonto nilai uang pada

masa yang akan datang, agar ditemukan present value-nya, disebut

tingkat pendiskonto (discount rate atau discount factor).

Present value uang, keuntungan atau net cash flow, yang dinyatakan

dalam satuan,

1/(1+r)n

Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa net present value (NPV) adalah

selisih antara nilai saat ini (present value) seluruh net cash flow

tahunan yang akan diterima investor selama umur ekonomis proyek,

dan nilai (anggaran) investasi proyek. Dalam studi kelayakan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

35

proyek, yang dimaksud dengan nilai saat ini, adalah nilai pada saat

proyek selesai dibangun.

Sebagai pedoman umum dikatakan apabila net present value proyek

positif, ditinjau dari segi profitabilitas, proyek yang direncanakan akan

dibangun cukup layak. Sebaliknya apabila net present value negatif,

rencana investasi proyek yang bersangkutan tidak layak.

Net present value dapat dihitung dengan mempergunakan rumus

persamaan matematis yang berikut:

NPV = CFI1/(1+r)1 + CFI2/(1+r)2 + … + CFIn/(1+r)n - Io

Dimana NPV adalah simbol net present valus proyek yang dicari,

CFI adalah simbol net cash flow tahunan dari tahun ke satu sampai

tahun ke-n, Io adalah simbol jumlah investasi yang telah tertanam

dalam proyek, r adalah simbol discount rate yang dipergunakan

untuk mencari present value. Dalam praktek sehari-hari discount rate

yang dipergunakan adalah biaya modal (cost of capital) yang berlaku

di pasar uang, misalnya suku bunga deposito, atau suku bunga kredit

yang harus dibayar investor.

3. Discounted Rate of Return (IRR)

IRR disebut juga dengan metode Discounted Cash Flow atau

Internal Rate of Return, yang biasa digunakan dalam teknik analitikal.

Menurut Sutojo (2000, p120), Internal Rate of Return (IRR) adalah

cara mengevaluasi profitabilitas rencana investasi proyek kedua, yang

mempergunakan nilai waktu uang. Internal Rate of Return (IRR)

adalah discount rate yang apabila dipergunakan untuk mendiskonto net

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

36

cash flows dan salvage value, akan menghasilkan jumlah present

value yang sama dengan jumlah investasi proyek. Internal Rate of

Return (IRR) merupakan tingkat keuntungan senyatanya yang akan

diperoleh investor dari investasi proyek mereka.Persentase Internal

Rate of Return (IRR) dapat dihitung dengan mempergunakan rumus

yang berikut.

CFI1/(1+r)1 + CFI2/(1+r)2 + … + CFIn/(1+r)n = Io

Persentase IRR dapat dicari secara coba-coba, mempergunakan

kalkulator yang sudah diprogram atau dengan personal komputer yang

telah diprogram untuk tujuan tersebut.

4. Profitability Index (PI)

Metode ini disebut juga dengan present value index. Profitability index

menciptakan sebuah rasio, yang hasilnya didapatkan dari pembagian

antara nilai waktu sekarang penerimaan kas dengan nilai waktu

sekarang pengeluaran kas. Tingkat diskonto lalu digunakan untuk

menetapkan nilai waktu sekarang untuk penerimaan dan pengeluaran

kas. Metode ini jarang dipakai, lebih umum menggunakan NPV dan

IRR.

5. Payback Period

Metode ini paling umum digunakan dalam perhitungan suatu proyek

tetapi secara teknis tidak cukup. Payback period menentukan jumlah

waktu yang diperlukan bagi penerimaan kas kumulatif untuk menutupi

investasi awal.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

37

2.2.12 Value Linking and Value Acceleration

Parker (1988, p111) menyatakan bahwa “Value linking is used to

evaluate financially the combined effects of improving performance of a

function And any consequential results from a separate function.” Definisi

tersebut diterjemahkan: efek dari perubahan performa sebuah fungsi atau

proses yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Nilai

tersebut tidak tergantung oleh waktu. Menurut Richardus Eko (2004, p66),

Value Linking merupakan manfaat yang diperoleh yang berupa

peningkatan kinerja satu atau sejumlah fungsi bisnis atau organisasi karena

adanya implementasi teknologi informasi.

Ward (2002, p424) mendefenisikan value acceleration sebagai “A

value which consider time dependence of benefits and costs in order

departments of system improvements.” Definisi tersebut diterjemahkan

sebagai nilai yang sangat bergantung pada satuan waktu untuk pengukuran

biaya dan manfaat pada departemen-departemen lain karena adanya

perubahan atau pengembangan sistem.

2.2.13 Value Restructuring

Value Restructuring mengevaluasi nilai yang berhubungan dengan

restrukturisasi sebuah tugas atau fungsi sebuah departemen (Parker, 1988,

p122-123). Value restructuring mengukur peningkatan produktifitas yang

dihasilkan dari perubahan organisasi. Value restructuring berkaitan dengan

dampak teknologi informasi untuk menghasilkan pengukuran melalui

peningkatan produktivitas.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

38

2.2.14 Innovation Valuation

Inovasi menciptakan fungsi baru bersamaan dengan domain

bisnis, sehingga merubah cara perusahaan dalam mengendalikan bisnis

mereka. Teknik penilaian inovasi ini diaplikasikan ketika masalah

keuangan berubah dari cara pengukuran biasa ke cara alternatif

pengukuran yang lain. Teknik ini berguna untuk aplikasi TI yang baru dan

belum pernah terjadi sebelumnya. Teknik ini mempertimbangkan nilai

dalam memperoleh atau mempertahankan sisi kompetitif, resiko, dan

biaya dalam penerapan aplikasi yang pertama kalinya, serta resiko dan

biaya kegagalan atau kesuksesan (Parker, 1988, p134).

2.2.15 Information Economics Scorecard

Langkah terakhir dari kerangka kerja Information Economics

adalah memasukkan semua skor pembobotan dari perhitungan Simple

ROI, penilaian faktor domain bisnis dan domain teknologi ke dalam

scorecard (lembar penilaian). Proyek dapat diurutkan berdasarkan

nilainya, menyediakan penilaian yang seimbang dari nilai ekonomis

yang sebenarnya untuk perusahaan. Ini menyediakan ukuran untuk

membangun sebuah prioritas investasi yang logis untuk sistem

informasi, MIS, dan perusahaan. (Parker, 1988, p145).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00420... · 2010-02-01 · 2.1 Teori Dasar/Umum ... operasi terhadap infrastruktur

39

Berikut adalah contoh dari Scorecard :

Gambar 2.10 Lembar Kerja Information Economics