bab 3 metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-2-00420-mn bab...

24
38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Jenis Penelitian, Metode Penelitian, Unit Analisis dan Time Horizon Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horison T – 1 Deskriptif – Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section T – 2 Deskriptif – Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section Sumber : Penulis, 2008 Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja pada PT Tiga Bintang. T-2 : Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga Bintang. Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data diolah, diinterprestasikan dan dianalisis sehinggga dapat memberikan gambaran mengenai suatu hal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Kerlinger (1973) yang dikutip oleh Sugiyono (2007, p.7) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

Upload: truongcong

Post on 16-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian

Tabel 3.1 Jenis Penelitian, Metode Penelitian, Unit Analisis dan Time Horizon

Tujuan Jenis dan Metode

Penelitian

Unit Analisis Time Horison

T – 1 Deskriptif – Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section

T – 2 Deskriptif – Survei Alfamart cabang Bendungan Jago Cross Section

Sumber : Penulis, 2008

Keterangan :

T-1 : Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja

pada PT Tiga Bintang.

T-2 : Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga

Bintang.

Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data diolah,

diinterprestasikan dan dianalisis sehinggga dapat memberikan gambaran mengenai suatu

hal.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Kerlinger

(1973) yang dikutip oleh Sugiyono (2007, p.7) mengemukakan bahwa, penelitian survey

adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

Page 2: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

39

ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis.

Time Horizon pada penelitian ini adalah data cross sectional yaitu sekumpulan

data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, misalnya

data hasil pengisian kuesioner tentang perilaku pembelian suatu produk bank oleh

sekelompok responden pada bulan oktober 1999 (Umar, 2005, p.131).

Desain Penelitian yang lengkap dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Page 3: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

40

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber : Penulis, 2008

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Penentuan Jenis & Metode Penelitian

Landasan TeoriStudi Pendahuluan

: Observasi & wawancara

Strategi Supply Chain Management

Penggerak Supply Chain

Identifikasi variabel yang diperlukan

Identifikasi Data yang diperlukan

-Jenis Data -Penentuan Sampel

Penggumpulan Data -Data Primer -Data Sekunder

Pengolahan Data

- Uji Validitas & Uji Reliabilitas - Analisis GAP & Diagram Kartesius - Metode Statistik Deskriptif

Analisis Pengolahan Data

Kondisi Pasar Tingkat daya tanggap supply chain

Evaluasi supply chain yang sedang berjalan saat ini

Strategi supply chain management yang tepat bagi PT Tiga Bintang

Alfamart cabang Bendungan Jago

Page 4: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

41

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Permasalahan: ”Kepuasan konsumen terhadap implementasi strategi supply

chain management dan strategi supply chain management seperti apa yang tepat untuk

dijalankan PT Tiga Bintang ?”

Strategi adalah suatu alat yang bersifat dinamis dalam menghadapi pengaruh

lingkungan, yang digunakan PT Tiga Bintang untuk mencapai tujuan perusahaan. Dan

dapat dirumuskan melalui analisis terhadap lingkungan perusahaan baik lingkungan

internal maupun eksternal.

Supply chain management merupakan metode atau pendekatan integrative

untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi yang melibatkan

pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi

maupun jasa-jasa logistik.

Daya tanggap (responsiveness) merupakan tingkat kemampuan untuk

memberikan reaksi yang cepat dan tepat dalam menanggapi kebutuhan konsumen.

Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk beroperasi dengan tingkat biaya yang

lebih rendah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk yang dijual.

Sedangkan prioritas konsumen adalah faktor yang dianggap penting oleh konsumen

yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Analisis dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan variabel yang terdiri

dari indikator-indikatornya, antara lain sebagai berikut:

Page 5: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

42

Tabel 3.2 Instrumen Pengukuran

Variabel Indikator Definisi

Keanekaragaman produk Banyaknya jenis barang yang dijual

sebagai respon dari keinginan

konsumen.

Ketersediaan barang Kemampuan perusahaan untuk

merespon keinginan konsumen

terhadap jenis barang yang dijual,

agar dapat tersedia sesuai

kebutuhan.

Antrian kasir Kemampuan perusahaan untuk

menyelesaikan transaksi pembelian

dengan pelayanan kasir.

Daya tanggap

Ketersediaan konsumen

menunggu barang yang habis

tersedia kembali

Waktu toleransi konsumen dalam

menunggu barang/produk tersedia

kembali.

Efisiensi Harga produk yang dijual Biaya yang dikeluarkan oleh

konsumen terhadap produk.

Kelengkapan jenis barang Barang/produk yang diinginkan

konsumen selalu tersedia.

Prioritas

konsumen

Harga bersaing Harga yang ditawarkan lebih

kompetitif dibandingkan

minimarket lainnya.

Sumber : Penulis, 2008

Page 6: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

43

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang berasal dari jawaban

kuesioner responden yang nantinya akan diubah menjadi data kuantitatif agar dapat

diproses dengan software SPSS versi 15.0 untuk windows.

Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder, yaitu :

a. Sumber data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada

pengumpulan data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui

wawancara dengan pihak perusahaan dan kuesioner kepada responden yaitu

konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago.

b. Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan

untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi

kepustakaan dari buku-buku dan website yang relevan dengan penelitian ini.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber Data Digunakan untuk

tujuan penelitian

Kuesioner konsumen Kualitatif Primer T – 1

Kuesioner konsumen

& wawancara

Kualitatif &

Kuantitatif Primer T - 2

Sumber : Penulis, 2008

Page 7: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

44

Keterangan :

T-1 : Untuk mengetahui kesenjangan antara tingkat permintaan dengan tingkat kinerja

pada PT Tiga Bintang.

T-2 : Untuk mengetahui strategi supply chain management yang tepat untuk PT Tiga

Bintang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan , yaitu :

1. Penelitian kepustakaan

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data melalui buku-buku, literatur-

literatur, majalah-majalah, surat kabar, website, dan artikel-artikel yang mendukung

objek penelitian skripsi ini, agar dapat dijadikan sebagai acuan mengenai landasan

teori dalam pembahasan penulisan skripsi ini.

2. Penelitian lapangan

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berdasarkan kenyataan

dilapangan.

Teknik pengumpulan data tersebut adalah dengan cara sebagai berikut :

a. Pengamatan langsung (Observasi)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan setiap hari yang berkaitan dengan penyusunan skripsi.

b. Pertanyaan

- Wawancara (Interview)

Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan mengenai

segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

Page 8: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

45

- Kuesioner

Penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada pihak yang berhubungan

dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah konsumen Alfamart cabang

Bendungan Jago. Daftar pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka, jika

jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika

alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan kuesioner bersifat tertutup.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2007, p.73). Bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di

Alfamart cabang Bendungan Jago dengan periode April – Mei 2008.

Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah nonprobability sampling

dan jenis nonprobabilty sampling yang dipilih adalah metode sampling accidental, yaitu

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007, p.77).

Page 9: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

46

Zα/2σ 2

e

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Secara umum, besarnya konsumen dari suatu pusat perbelanjaan jarang

diketahui dengan pasti. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan sampel.

Karena ukuran populasinya tidak diketahui, maka dalam menentukan ukuran sampel,

peneliti menentukan beberapa asumsi sebagai berikut (Wibisono, 2003, pp.58-59):

α = 0,05

Zα(0.05) = 1,96

Dengan rumus : n =

Maka : n =

n = 96,04 responden ≈ 97 orang

Dengan demikian tingkat kepercayaan 95% bahwa sampel random berukuran

96,04 ≈ 97 akan memberikan selisih estimasi x dengan µ kurang dari 0,05. Jadi, sampel

yang diambil sebesar 97 orang.

Pengumpulan data untuk dianalisa dilakukan dengan menggunakan kuesioner

yang langsung dibagikan kepada para penggunjung Alfamart cabang Bendungan Jago

yang sedang berbelanja. Pada teknik analisis datanya menggunakan kuesioner yang

dibagikan pada konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago, dengan melakukan

pembobotan terhadap pilihan jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert.

Untuk memudahkan mengolah data, penulis melakukan perhitungan dengan

menggunakan bantuan software SPSS versi 15.0 untuk windows.

(1,96).(0,25) 2 0,05

Page 10: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

47

3.7 Metode Analisis

Sebelum melakukan penyebaran kuesioner hal pertama yang harus kita lakukan

adalah menentukan skala yang akan kita gunakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang akan menunjukkan

apakah data yang telah kita peroleh cocok untuk mengukur apa yang ingin kita ukur.

3.7.1 Skala Likert

Pada teknik analisis datanya menggunakan kuesioner yang dibagikan pada

konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago yang bertujuan untuk mengetahui

kepuasan konsumen atau responden mengenai implementasi supply chain management

pada PT Tiga Bintang, dengan melakukan pembobotan terhadap pilihan jawaban dari

responden dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Fenomena sosial disebut sebagai variabel penelitian (Drs. Riduwan, M.B.A, 2007,

p.26).

Menurut Sugiyono (2004, p.86) jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negative. Di

dalam penelitian ini terdapat dua alternatif jawaban pada setiap item instrumen yang

digunakan, yaitu alternatif 1 untuk mengetahui kondisi yang sedang berjalan dan

alternatif 2 untuk mengetahui harapan konsumen, yaitu :

Page 11: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

48

Tabel 3.4 Alternatif Jawaban 1 dan Nilai (skor)

Alternatif Jawaban Keterangan Nilai (skor)

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Penulis, 2008

Tabel 3.5 Alternatif Jawaban 2 dan Nilai (skor)

Alternatif Jawaban Keterangan Nilai (skor)

SP Sangat Penting 5

P Penting 4

CP Cukup Penting 3

KP Kurang Penting 2

STP Sangat Tidak Penting 1

Sumber: Penulis, 2008

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi

adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara

bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, untuk mengetahui jumlah

interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Page 12: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

49

Keterangan :

R = Range (rentang kelas)

K = Jumlah interval kelas

= Besar Interval kelas

Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan

responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi

dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Batas-Batas Penelitian

Batasan Alternatif Jawaban 1 Alternatif Jawaban 2

1 – 1,8 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Penting

1,81 – 2,61 Tidak Setuju Kurang Penting

2,62 – 3,42 Netral Cukup Penting

3,43 – 4,22 Setuju Penting

4,23 – 5,03 Sangat Setuju Sangat Penting

Sumber: Andi Supangat (2007, p.19)

Page 13: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

50

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu

alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian

validitas suatu kuesioner adalah angka hasil kolerasi antara skor pernyataan dan skor

keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner.

Menurut Duwi Priyatno (2008, p.17), teknik pengujian yang sering digunakan

para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk

Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation.

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total

Correlation. Uji validitas ini dipilih karena uji ini cocok digunakan pada skala yang

menggunakan item pertanyaan yang sedikit.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria

pengujian adalah sebagai berikut :

• Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

• Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item

pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

3.7.3 Uji Reliabilitas

Menurut Duwi Priyatno (2008, p.25), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Uji

reliabilitas ini dipilih karena uji ini cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4,

1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).

Page 14: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

51

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria

pengujian adalah sebagai berikut :

• Jika r Alpha positif, dan r ALPHA > dari r tabel maka butir tersebut reliabel.

• Jika r Alpha tidak positif, dan r ALPHA < dari r tabel maka butur tersebut tidak

reliabel.

3.7.4 GAP (Kesenjangan) Pelayanan Jasa

Menurut Arief (2007, p.148), kepuasan konsumen terhadap suatu jasa

ditentukan oleh tingkat kepentingan pelanggan sebelum menggunakan jasa dibandingkan

dengan hasil persepsi konsumen terhadap jasa tersebut setelah merasakan jasa kinerja

tersebut.

Pelanggan sangat puas

Percieve Service

(servis yang diterima pelanggan)

Pelanggan sangat tidak puas

Gambar 3.2 Diagram Proses Kepuasan Pelanggan

Sumber : Arief (2007). Proses kepuasan pelanggan, p.148

Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan

Desired Service

Adequate Service

Page 15: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

52

Kesenjangan merupakan ketidaksesuaian antara pelayanan yang dipersepsikan

atau dirasakan (perceived service) dan pelayanan yang diharapkan (expected service).

GAP

Gambar 3.3 Diagram Kesenjangan yang Dirasakan Pelanggan

Sumber : Arief (2007). kesenjangan yang dirasakan oleh pelanggan, p.149

Kesenjangan terjadi apabila konsumen mempersiapkan pelayanan yang

diterimanya lebih tinggi daripada disired service atau lebih rendah daripada adequate

service kepentingan konsumen tersebut. Dengan demikian konsumen dapat merasakan

sangat puas atau sebaliknya sangat kecewa.

Menurut Parasuraman (dalam Yamit 2004, p.25), kesenjangan pelayanan dapat

dibedakan kedalam dua kelompok yaitu:

1. Kesenjangan yang muncul dari dalam perusahaan (company gaps)

Kesenjangan ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan berkualitas. Kesenjangan yang muncul dari dalam

perusahaan dapat dibedakan kedalam empat jenis kesenjangan, yaitu :

a. Kesenjangan 1 : tidak mengetahui harapan konsumen akan pelayanan.

b. Kesenjangan 2 : tidak memiliki desain dan standar yang tepat.

c. Kesenjangan 3 : tidak memberikan pelayanan berdasar standar pelayanan.

Expected Service

Percived Service

Page 16: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

53

d. Kesenjangan 4 : tidak memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan.

2. Kesenjangan yang muncul dari luar perusahaan

Kesenjangan yang muncul dari luar perusahaan yang disebut kesenjangan 5

terjadi karena ada perbedaan antara persepsi konsumen dengan harapan konsumen

terhadap pelayanan.

Persepsi konsumen merupakan penilaian subjektif terhadap pelayanan yang

diperolehnya. Harapan konsumen merupakan referensi standar kinerja pelayanan

dan seringkali diformulasikan berdasarkan kekayaan konsumen tentang apa yang

akan terjadi.

Harapan konsumen bersumber dari faktor pemasaran yang terkendali seperti

harga, promosi dan faktor- faktor yang sulit dikendalikan oleh departemen

pemasaran seperti kebutuhan konsumen, komunikasi dari mulut ke mulut,

pengalaman masa lalu, penawaran dari pesaing, dan sebagainya.

Hubungan dari kelima kesenjangan tersebut dapat digambarkan seperti

dalam gambar berikut :

Page 17: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

54

Model GAP Kualitas jasa

CUSTOMER

Gambar 3.4 Model GAP Kualitas Jasa

Sumber : Yamit, Zulian (2004). Manajemen Kualitas produk dan Jasa, p.26

Komunikasi Dari Mulut ke Mulut

Kebutuhan Pribadi

Pengalaman Masa Lalu

Jasa yang diharapkan

Jasa yang dialami

GAP V

Penyampaian Jasa

Spesifikasi Kualitas Jasa

Persepsi Manajemen Ttg harapan konsumen

Komunikasi Eksternal Ke Pelanggan

GAP III

GAP II

GAP I

PERUSAHAAN

GAP IV

Page 18: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

55

Keterangan :

GAP 1 : Tidak mengetahui yang diharapkan konsumen (diblok)

Tidak mengetahui yang diharapkan konsumen merupakan salah satu akar

kegagalan perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen. Gap 1 merupakan perbedaan

antara harapan konsumen dengan persepsi perusahaan terhadap harapan konsumen.

Pihak yang terlibat didalam perusahaan adalah setiap orang / pihak yang memiliki

tanggung jawab dan otoritas untuk membuat/ mengubah kebijakan, prosedur dan standar

pelayanan. Pihak tersebut termasuk eksekutif puncak, manajer menengah, dan supervisor.

Sebab terjadinya GAP 1 (diblok).

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya kesenjangan, yaitu :

a. Tidak ada interaksi langsung dengan konsumen.

b. Tidak ada atau kurang upaya untuk menanyakan harapan konsumen.

c. Kurang siap memberi perhatian kepada konsumen.

GAP 2 : Tidak memiliki desain dan standar pelayanan yang tepat

Persepsi yang akurat mengenai harapan konsumen merupakan hal yang perlu,

namun tidak cukup untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Perusahaan harus

mewujudkan persepsi yang akurat mengenai harapan konsumen kedalam desain dan

standar kinerja pelayanan. Desain dan standar pelayanan dikembangkan atas dasar

persyaratan konsumen dan prioritasnya. Sebab munculnya kesenjangan kedua ini dapat

dikatakan bahwa persepsi harapan konsumen yang tidak diidentifikasikan secara akurat.

Page 19: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

56

GAP 3 : Tidak memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan

Kesenjangan ketiga merupakan perbedaan antara standar yang diciptakan

berdasarkan kebutuhan konsumen dengan tindakan nyata perusahaan dalam memberikan

pelayanan kepada konsumen. Meskipun perusahaan memiliki standar pelayanan

(pedoman dan prosedur) yang baik, pelayanan yang berkualitas tidak selalu bisa

diwujudkan. Standar yang baik harus dilengkapi dengan sumberdaya yang mencukupi

(orang, sistem dan teknologi) dan harus didukung agar menjadi efektif, yaitu : kinerja

karyawan harus diukur dan karyawan diberi kompensasi berdasarkan standar tersebut.

Sebab munculnya GAP 3

Penyebab timbulnya kesenjangan ketiga atau hambatan yang mungkin timbul

untuk mengurangi kesenjangan ketiga tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Karyawan tidak memahami peran yang harus mereka jalani dalam perusahaan.

b. Karyawan merasa dalam konflik antara konsumen dan pihak manajemen.

c. Salah memilih karyawan.

d. Teknologi yang tidak memadai.

e. Kompensasi dan pengakuan yang kurang baik.

f. Kurangnya pemberdayaan teamwork.

GAP 4 : Tidak memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan

Kesenjangan antara janji dengan kenyataan dapat muncul karena beberapa hal,

yaitu :

a. Janji yang terlalu tinggi.

b. Kurangnya koordinasi antara bagian operasi dengan bagian pemasaran.

c. Perbedaan (tidak konsistensi) kebijakan dan prosedur diantara service outlets.

Page 20: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

57

GAP 5 : Perbedaan persepsi konsumen dengan harapan konsumen terhadap

pelayanan

Seperti yang telah dikatakan bahwa kesenjangan kelima berada diluar

perusahaan, yang terjadi karena konsumen meiliki persepsi yang berbeda dengan

harapannya. Kesenjangan kelima ini tidak mudah dihilangkan, karena perusahaan harus

menghilangkan kesenjangan kesatu hingga kesenjangan keempat, agar kesenjangan

kelima dapat dihilangkan.

3.7.5 Diagram Kartesius

Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif-

kuantitatif. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai sejauh mana tingkat

kepuasan konsumen atas implementasi strategi supply chain management pada PT Tiga

Bintang” maka digunakan Analisis Tingkat Permintaan dan Tingkat Kinerja.

Jasa akan menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila didasarkan pada

kepentingan konsumen dan kinerjanya bagi perusahaan. Artinya perusahaan seharusnya

mencurahkan perhatiannya pada hal-hal yang memang dianggap penting bagi konsumen.

Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat

bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada gambar 3.5.

Page 21: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

58

Y Kepentingan Pertahankan Prioritas Utama Prestasi A B

Y C D Prioritas Rendah Berlebihan

X

X Pelaksanaan (Kinerja/Kepuasan)

Gambar 3.5 Diagram Kartesius

Sumber : Yamit, Zulian (2004). Manajemen Kualitas produk dan Jasa, p.30

Keterangan:

1. Kuadran A

Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan konsumen,

termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum

melaksanakannya sesuai keinginan konsumen. Sehingga mengecewakan/tidak puas.

2. Kuadran B

Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan peusahaan, untuk itu

wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.

Page 22: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

59

3. Kuadran C

Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi konsumen,

pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan

kurang memuaskan.

4. Kuadran D

Menunjukan faktor yang mempengaruhi konsumen kurang penting, akan tetapi

pelaksanaanya berlebihan. dianggap kurang penting tapi memuaskan.

3.7.6 Metode Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu statistik yang tingkat

pengerjaannya mencakup cara-cara menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah,

menyajikan, dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas

mengenai suatu keadaan.

Menurut Sugiyono (1999, p.142), metode statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau genelarisasi.

Pangestu Subagyo (2003, p.1) menyatakan yang dimaksud sebagai statistika

deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan

nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, disini data

yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca.

Page 23: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

60

Analisa deskriptif digunakan karena penulis menjelaskan apa yang ada dalam

terdapat dalam teori dan membandingkannya dengan kejadian atau kegiatan operasi

perusahaan sehari-hari.

Data yang digunakan adalah data dari wawancara dan kuesioner. Untuk

mendukung data kuesioner, dilakukan wawancara untuk mengetahui kondisi pasar dan

kondisi Alfamart cabang Bendungan Jago. Dari data kuesioner, akan didapat kondisi

yang diharapkan untuk mengetahui tingkat permintaan konsumen Alfamart cabang

Bendungan Jago dan kondisi yang sedang berjalan untuk mengetahui tingkat daya

tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago. Langkah selanjutnya adalah

melakukan evaluasi terhadap supply chain yang sedang berjalan untuk mengetahui

kepuasan konsumen terhadap implementasi sistem supply chain management PT Tiga

Bintang. Selanjutnya dari data tingkat permintaan dan tingkat daya tanggap supply chain

Alfamart cabang Bendungan Jago akan didapat strategi supply chain management yang

tepat bagi PT Tiga Bintang dan yang sesuai dengan perspektif konsumen Alfamart

cabang Bendungan Jago melalui zona kesesuaian supply chain.

Demi kemudahan dan kelancaran proses analisis data ini, penulis akan

menggunakan software SPSS versi 15.00 agar perhitungan yang dilakukan lebih akurat

dan terpercaya.

3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat menganalisis kepuasan konsumen terhadap

implementasi strategi supply chain management yang sedang berjalan yang diasumsikan

sistem supply chain management yang sedang berjalan sudah sesuai dengan kebutuhan

konsumen selama ini. Adapun asumsi atas hasil implikasi lainnya di mana akan terlihat

strategi supply chain management yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sehingga

Page 24: BAB 3 Metode Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00420-MN Bab 3.pdf · Pengamatan langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap

61

dapat memberikan peningkatan terhadap produktivitas dan efisiensi perusahaan

sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan merebut pasar di

persaingan yang ketat, serta secara otomatis akan menumbuhkan loyalitas pelanggan

sehingga sebuah perusahaan jasa dapat meningkatkan penjualan. Apabila ada

kesinambungan yang baik dalam operasional maka mendorong penyeimbangan antara

produktivitas dan efisiensi perusahaan secara optimal.