bab 2 landasan teori 2.1 auditing 2.1.1 pengertian audit · pdf filepemeriksaan yang berupa...

23
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit Pengertian auditing menurut Agoes (2012:4) : Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”. Pengertian auditing menurut Arens et al,”Auditing and Assurance Service An Integrated Approach” (2015:24) adalah Auditing is accumulation and evaluation of evidence about information to determine on report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.” “Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan laporan pada tingkat korespondensi antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang kompeten, dan orang independen. " Dari beberapa definisi tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa audit adalah suatu proses yang bertujuan dalam menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang terkait dalam suatu entitas yang telah dikumpulkan dan dievaluasikan oleh pihak yang independen dengan kriteria yang telah dibuat oleh entitas dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan dalam entitas tersebut. 2.1.2 Jenis-jenis Audit Jenis audit pada umumnya dibagi menjadi 3 (tiga) golongan menurut Rahayu dan Ely (2010:4), yaitu: 1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan dengan wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

Upload: phungnga

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Auditing

2.1.1 Pengertian Audit

Pengertian auditing menurut Agoes (2012:4) :

“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh

pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,

dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut”.

Pengertian auditing menurut Arens et al,”Auditing and Assurance Service

An Integrated Approach” (2015:24) adalah

“Auditing is accumulation and evaluation of evidence about information to

determine on report on the degree of correspondence between the

information and established criteria. Auditing should be done by a

competent, independent person.”

“Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk

menentukan laporan pada tingkat korespondensi antara informasi dan kriteria

yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang kompeten,

dan orang independen. "

Dari beberapa definisi tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa audit adalah

suatu proses yang bertujuan dalam menentukan dan melaporkan kesesuaian

informasi yang terkait dalam suatu entitas yang telah dikumpulkan dan dievaluasikan

oleh pihak yang independen dengan kriteria yang telah dibuat oleh entitas dan

menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan dalam entitas tersebut.

2.1.2 Jenis-jenis Audit

Jenis audit pada umumnya dibagi menjadi 3 (tiga) golongan menurut Rahayu

dan Ely (2010:4), yaitu:

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Suatu pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan apakah laporan

keuangan telah disajikan dengan wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria

tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

10

2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Pemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi telah

mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, peninjauan

upah untuk menentukan kesesuaian peraturan UMR, pemeriksaan surat

perjanjian dengan kreditur dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi

ketentuan hukum yang berlaku.

3. Audit Operasional (Operational Audit)

Pemeriksaan audit yang bertujuan untuk membantu manajemen dalam

pengendalian operasional perusahaan.

Jenis-jenis pemeriksaan audit dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. Management Audit (Operasional Audit)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk

kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh

manajemen, untuk mengetahui apakah operasi tersebut sudah dilakukan

secara efektif, efisien dan ekonomis.

2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah

mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik

yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan

komisaris) maupun pihak ekstern (Pemerintah Bapepam, Bank Indonesia,

Direktorat Jenderal Pajak, dan lain-lain).

3. Internal Auditing (Pemeriksaan Intern)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,

terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang

dilakukan internal auditor biasanya lebih rinci dibandingkan dengan

pemeriksaan umum yang dilakukan oleh KAP (Kantor Akuntan Publik).

Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap kewajaran

laporan keuangan, karena pihak-pihak diluar perusahaan tidak

independen.

4. Computer Audit

Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data

akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing)

sistem.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

11

2.1.3 Standar Audit

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan

Publik Indonesia (2011:150) terdiri atas sepuluh standar yang dikelompokkan

menjadi tiga kelompok besar, yaitu: Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan,

dan Standar Pelaporan.

Berikut ini adalah rincian Standar Auditing yang berlaku umum:

1. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

2. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

3. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2) Laporan Auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada

ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

standar akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan dalam laporan auditor.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

12

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara

keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

2.2 Pengendalian Internal

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of Treadway

Commission, berupa Internal Control Integrated Framework (2013) yang

mendefinisikan pengendalian internal sebagai :

Internal Control : a process, effected by an entity’s board of directors, management,

and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the

achievement of objectives objective in the following categories:

1. Effectiveness and efficiency of operations

2. Reliability of financial reporting

3. Complience with external laws and regulations

“Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh Dewan

Komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan

keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:

1. Keandalan Laporan Keuangan

2. Efektifitas dan efisiensi operasi

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

Menurut Beasley, Alvin, Elder dan Jusuf (2011:137) “Pengendalian Intern

adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal

entitas lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian

tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas

dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Berikut penjelasan atas tujuan pengendalian internal :

a) Keandalan pelaporan keuangan manajemen bertanggung jawab untuk

menyusun laporan keuangan kreditor dan para pengguna lainnya.

Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesionalisme

untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan dengan wajar sesuai dengan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

13

ketentuan dalam pelaporan. Tujuan pengendalian yang efektif terhadap

laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan

keuangan ini.

b) Efektivitas dan efisiensi operasi pengendalian dalam suatu perusahaan

akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan

efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan.

c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku pada perusahaan

publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk memenuhi

beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang

terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan

terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil, sedangkan yang terkait erat

dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa pengendalian

internal adalah suatu proses perencanaan yang dilakukan oleh organisasi dalam

mendorong efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, memberikan informasi

yang akurat untuk keandalan pada laporan keuangan, dan mendorong kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang sudah ditetapkan.

2.2.2 Komponen Pengendalian Internal

Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway atau

COSO yang dikutip oleh Tunggal (2013:8) yang meliputi unsur-unsur serta

komponen-komponen pokok pengendalian intern adalah:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur

yang menggambarkan sikap manajemen puncak, direksi,dan pemilih

suatu entitas tentang pengendalian intern dan pentingnya bagi entitas.

Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu

entitas, yaitu:

a. Integritas dan Nilai Etis

Efektivitas pengendalian intern suatu entitas merupakan fungsi dari

intergritas dan nilai etis dari individual yang menciptakan,

mengadministrasikan dan memonitor pengendalian. Suatu entitas perlu

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

14

menetapkan standar etis dan perilaku yang dikomunikasikan kepada

karyawan dan diperkuat dengan praktik dari hari ke hari.

b. Komitmen terhadap Kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas-tugas individual. Secara konseptual,

manajemen harus menspesifikasikan tingkat kompetensi untuk pekerjaan

tertentu dan menjabarkan kompetensi kedalam tingkat pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan.

c. Partisipasi dari Dewan Komisaris dan Panitia Audit

Dewan komisaris dan panitia audit adalah orang-orang terpercaya dan

secara aktif mengawasi akuntansi entitas, kebijakan dan prosedur

pelaporan. Dewan komisaris dan panitia audit secara signifikan

mempengaruhi kesadaran pengendalian suatu entitas.

d. Filosofi Manjamen dan Gaya Operasi

Filosofi manajemen dan gaya operasi dapat secara signifikan

mempengaruhi mutu pengendalian intern. Pendekatan manajemen dalam

mengambil dan memonitor resiko bisnis, sikap dari tindakan manajemen

terhadap pelaporan keuangan serta sikap manajemen terhadap

pengolahan informasi, fungsi dan personil akuntansi dapat mencerminkan

tentang filosofi manajemen dan gaya operasi suatu perusahaan.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana wewenang dan tanggung

jawab didelegasikan dan dimonitor. Struktur organisasi memberikan suatu

kerangka kerja untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan

memonitor operasi.

f. Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab

Dengan pembagian wewenang yang jelas, organisasi akan dapat

mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai

tujuan organisasi, sekaligus memudahkan pertanggung jawaban konsumsi

sumber daya organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi.

g. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia

Karena pentingnya perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan

jujur agar tercipta lingkungan pengendalian yang baik, maka perusahaan

perlu memiliki metode yang baik dalam menerima karyawan,

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

15

mengembangkan kompetensi mereka, menilai prestasi dan memberikan

kompensasi atas prestasi mereka.

2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian resiko merupakan proses mengidentifikasi dan menilai risiko-

risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Setelah teridentifikasi,

manajemen harus menentukan bagaimana mengelola dan

mengendalikannya.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang

membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan diambil untuk

menghadapi resiko-resiko yang bersangkutan dalam mencapai tujuan

entitas.

Aktivitas pengendalian yang relevan terhadap audit mencakup :

a. Penelaahan Kinerja

Sistem akuntansi yang baik harus mempunyai pengendalian yang

secara independen memeriksa kinerja individual atau proses dalam

sistem. Beberapa contoh mencakup membandingkan kinerja aktual

dengan anggaran, forecast dan kinerja periode sebelumnya.

b. Pengolahan Informasi

Terdapat dua kategori luas dari aktivitas pengendalian sistem

informasi, yaitu :

1. Pengendalian Umum

Berkaitan dengan lingkungan pengolahan informasi secara

keseluruhan dan meliputi pengendalian terhadap operasi pusat

data, akuisisi dan pemeliharaan perangkat sistem lunak, access

security, pengembangan dan pemeliharaan pengembangan sistem.

2. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi berlaku pada pengolahan aplikasi individual

dan membantu untuk menyakinkan kelengkapan dan akurasi

pengolahan transaksi, otorisasi dan validitas.

c. Pengendalian Fisik

Pengendalian ini mencakup pengamanan fisik aktiva. Pengendalian

fisik meliputi pengamanan yang memadai, seperti fasilitas yang

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

16

diamankan, otorisasi untuk akses ke program komputer, arsip data dan

perhitungan aktiva berkala.

d. Pemisahan Fungsi

Penting bagi suatu entitas untuk memisahkan otorisasi transaksi,

pencatatan transaksi dan penyimpanan aktiva yang berkaitan. Kinerja

independen dari setiap fungsi tersebut mengurangi kesempatan bagi

setiap orang dalam posisi baik melakukan dan menyembunyikan

kesalahan atau kecurangan dalam tugas normalnya.

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi merupakan sistem informasi yang relevan terhadap tujuan

pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode

dan catatan yang ditetapkan untuk mencatat, mengolah, mengikhtisarkan

dan melaporkan transaksi suatu entitas dan mempertahankan akuntabilitas

atau pertanggungjawaban untuk aktiva dan utang yang berkaitan.

Komunikasi mencakup memberikan pemahaman peranan individual dan

tanggung jawab yang berkaitan dengan pengendalian internal atas

pelaporan keuangan.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan dilakukan untuk memberikan kepastian yang memadai

bahwa tujuan suatu entitas dapat tercapai, manajemen harus memonitor

pengendalian internal untuk menentukan apakah pengendalian internal

beroperasi seperti yang diinginkan dan pengendalian internal dimodifikasi

agar sesuai dengan perubahan dalam kondisi. Pemantauan mencakup

penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan tindakan

perbaikan yang dilakukan.

2.2.3 Keterbatasan Pengendalian Internal

Menurut Tunggal (2013:26-27), keterbatasan Pengendalian Internal dapat

disebabkan karena :

1. Manajemen mengesampingkan pengendalian internal

Pengendalian internal suatu entitas mungkin dikesampingkan oleh

manajemen. Contoh, seorang manajer tingkat senior dapat meminta

seorang karyawan dengan tingkat lebih rendah untuk mencatat ayat-ayat

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

17

jurnal dalam catatan akuntansi yang tidak konsisten dengan substansi

transaksi dan melanggar pengendalian entitas.

Karyawan tingkat lebih rendah tersebut dapat mencatat transaksi

meskipun ia mengetahui bahwa hal tersebut melanggar pengendalian

entitas, dengan tanpa ketakutan kehilangan pekerjaannya.

Auditor khususnya harus memberi perhatian apabila manajemen senior

terlibat dalam aktivitas –aktivitas seperti ini karena aktivitas tersebut

menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas manajemen.

2. Kesalahan yang tidak disengaja oleh personil

Sistem pengendalian internal hanya efektif apabila personil yang

menerapkan dan melaksanakan pengendalian juga efektif. Sebagai contoh

karyawan mungkin salah memahami instruksi atau membuat kesalahan

pertimbangan, karyawan juga mungkin melakukan kesalahan karena

ketidaktelitian pribadi, kebingungan, atau kelelahan. Auditor harus

berhati-hati mempertimbangkan mutu dari personil entitas ketika menilai

pengendalian internal.

3. Kolusi

Efektivitas pemisahan fungsi terletak pada pelaksanaan individual sendiri

atas tugas-tugas yang diberikan kepada mereka atau pelaksanaan

pekerjaan seseorang diperiksa oleh orang lain. Seringkali terdapat suatu

resiko bahwa kolusi antara individual akan merusak efektivitas

pemisahan fungsi. Contohnya, seorang karyawan yang menerima kas

berkolusi dengan karyawan lain yang mencatat penerimaan dalam catatan

pelanggan agar mencuri kas dari entitas.

2.2.4 Prinsip – Prinsip Pengendalian Internal

Menurut Hery (2014 : 191 – 198), terdapat 5 prinsip pengendalian internal,

yaitu:

1. Penetapan Tanggung Jawab

Penetapan tanggung jawab disini meliputi pemberian otorisasi untuk

menyetujui sebuah transaksi. Pengendalian atas pekerjaan tertentu akan

menjadi lebih efektif jika hanya ada satu orang saja yang

bertanggungjawab atas sebuah tugas atau pekerjaan tersebut

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

18

2. Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas disini maksudnya adalah pemisahan fungsi atau

pembagian kerja. Ada 2 (dua) bentuk yang paling umum dari penerapan

prinsip pemisahan tugas ini, yaitu :

a. Pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang

berbeda pula.

b. Terdapat pemisahan tugas antara karyawan yang menangani pekerjaan

pencatatan aset dengan karyawan yang menangani langsung secara

fisik (operasional).

3. Dokumentasi

a. Dokumentasi memberikan bukti bahwa transaksi bisnis atau peristiwa

ekonomi telah terjadi. Dengan memberikan tanda tangan (atau inisial)

dalam dokumen, orang yang bertanggung jawab atas terjadinya

sebuah transaksi dapat diidentifikasi.

b. Dokumen sebagai sumber bukti (pendukung) transaksi seharusnya

dapat segera diteruskan ke departemen akuntansi untuk menjamin

pencatatan transaksi secara tepat waktu, akurat, dan memenuhi kriteria

catatan akuntansi.

c. Dokumen juga berfungsi sebagai penghantar informasi ke seluruh

bagian organisasi, dokumen haruslah dapat memberikan keyakinan

yang memadai bahwa seluruh aset telah dikendalikan dengan baik dan

bahwa seluruh transaksi telah dicatat dengan benar.

4. Pengendalian Fisik, Mekanik, dan Elektronik

Pengendalian fisik, mekanik dan elektronik sangatlah penting karena

terkait dengan pengamanan aset, seperti pengunaan kamera cctv, sistem

pemadam kebakaran yang memadai dan pengunaan password system.

5. Pengecekan Independen atau Verifikasi Internal

Prinsip ini meliputi peninjauan ulang perbandingan, dan pencocokan data

yang telah disiapkan oleh karyawan lainnya yang berbeda. Untuk

memperoleh manfaat yang maksimum dan pengecekan independen atau

verifikasi internal, maka :

1. Verifikasi seharusnya dilakukan secara periodik atau berkala atau bisa

dilakukan atas dasar dadakan

2. Verifikasi sebaiknya dilakukan oleh orang yang independen

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

19

3. Ketidakcocokan atau ketidaksesuaian dilaporkan kepada manajemen

agar dapat mngambil tindakan korektif secara tepat.

2.2.5 Dokumen – dokumen yang Digunakan dalam Memperoleh Pemahaman

atas Pengendalian Internal

Menurut Tunggal (2013:25), ada 3 jenis dokumen yang digunakan untuk

memperoleh dan mendokumentasikan pemahamannya atas perancangan

pengendalian internal, yaitu :

1. Naratif

Merupakan uraian tertulis tentang pengendalian internal suatu entitas.

kelebihannya yaitu baik untuk menggambarkan pengendalian yang

sederhana namun memiliki kelemahan sulit menguraikan detil dari sistem

yang cukup rumit.

2. Bagan Arus (Flowchart)

Bagan arus yang disiapkan dengan baik sangat bermanfaaat karena

memberikan gambaran menyeluruh, ringkas dan jelas mengenai sistem

klien, yang membantu mengidentifikasi pengendalian dan efisiensi sistem

entitas.memiliki kelemahan yaitu lebih sulit dimutakhirkan jika

dibandingkan dengan Questionnaire.

3. Questionnaire

Mengajukan serangkaian pertanyaan tentang pengendalian dalam tiap

area audit sebagai sarana untuk mengidentifikasikan efisiensi

pengendalian internal. Dapat memberikan pemahaman secara lebih cepat

mengenai pengendalian internal, namun tidak memberikan pandangan

secara keseluruhan secara terintegrasi.

2.2.6 Pengendalian Internal atas Pengelolaan Persediaan

Menurut Hery (2014:93-95) pengendalian internal atas persediaan seharusnya

dimulai pada saat barang diterima (yang dibeli dari pemasok). Laporan penerimaan

barang yang bernomor urut tercetak seharusnya disiapkan oleh bagian penerimaan

untuk menetapkan tanggung jawab awal atas persediaan. Untuk memastikan bahwa

barang yang diterima sesuai dengan barang dipesan, maka setiap laporan penerimaan

barang harus dicocokan dengan formulir pesanan pembelian yang asli. Harga barang

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

20

yang dipesan seperti yang tertera dalam formulir pesanan pembelian, seharusnya

dicocokkan dengan harga yang tercantum dalam faktur tagihan (invoice). Setelah

laporan penerimaan barang, formulir pesanan pembelian dan faktur tagihan

dicocokkan, perusahaan akan mencatat persediaan dalam catatan akuntansi

Pengendalian internal atas persediaan juga seringkali melibatkan bantuan alat

pengaman, seperti kaca dua arah, kamera, sensor magnetik, kartu akses gudang,

pengatur suhu ruangan serta petugas keamanan.

2.3 Persediaan

2.3.1 Pengertian Persediaan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh

Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:146) : “Persediaan adalah asset yang terdiri dari :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa

b. Dalam proses produksi utuk penjualan tersebut;atau

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa”

Menurut Samryn (2012:268) mengenai definisi persediaan :

“Persediaan meliputi barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali, sebagai

bahan pembantu, atau sebagai bahan baku yang digunakan sebagai bahan mentah

dalam proses produksi barang yang dihasilkan perusahaan. Termasuk juga dalam

kategori persediaan adalah barang-barang yang ada di gudang, dalam perjalanan,

atau sedang dititipkan kepada pihak lain”.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa persediaan

adalah sebuah asset perusahaan yang terdiri atas bahan baku, barang setengah jadi

dan barang jadi dalam kegiatan produksi perusahaan atau barang dagang yang

didapat dari supplier dan dijual kembali kepada pelanggan yang merupakan sumber

pendapatan atau penghasilan pada perusahaan.

2.3.2 Jenis-Jenis Persediaan

Jenis Persediaan menurut Rudianto (2013:16) :

1. Persediaan Bahan baku

Merupakan bahan dasar yang akan menjadi komponen utama dari suatu

produk. Sebagai contoh kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah

bahan baku dari meja

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

21

2. Persediaan Barang dalam Proses

Barang dalam proses terdiri atas bahan-bahan baku yang telah diproses,

namun masih membutuhkan pengerjaan lebih lanjut sebelum dapat dijual

Persediaan ini terdiri atas tiga komponen biaya :

a. Bahan baku langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli

bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk

tertentu

b. Tenaga kerja langsung yaitu baiaya yang dikeluarkan untuk

membayar pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses

produksi

c. Overhead pabrik yaitu biaya-biaya selain biaya bahan baku langsung

dan biaya tenaga kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses

produksi. Contohnya biaya bahan penolong, yaitu bahan tambahan

yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu. Sebagai contoh

kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan pakaian, paku dan

cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis.

3. Persediaan Barang Jadi

Bahan baku yang telah diproses menjadi produk jadi yang siap dipakai

dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi dan meja tulis.

2.3.3 Fungsi Persediaan

Menurut Sobandi dan Kosasih (2014:19), Fungsi Persediaan adalah :

1. Untuk mempertahankan kelancaran proses produksi.

Bila kedatangan bahan dari supplier tidak tepat waktu, persediaan

diperlukan sebagai cadangan yang akan digunakan pada saat bahan yang

dipesan belum tiba.

2. Untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang berfluktuasi.

Biasanya permintaan barang bersifat musiman. Musim panen, hari-hari

besar keagamaan, musim haji, musim perkawinan, awal kegiatan sekolah,

saat ulang tahun, atau peristiwa lainnya yang mendorong permintaan

barang tertentu meningkat dibanding pada hari-hari biasa. Untuk

mengantisipasi permintaan seperti itu persediaan harus dipersiapkan dan

diperhitungkan jauh-jauh hari.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

22

3. Untuk memanfaatkan potongan harga karena pembeliaan dalam jumlah

besar.

Dalam waktu-waktu tertentu supplier sering kelebihan persediaan.Barang-

barang menumpuk digudang, dan ruangan gudang yang tersedia tidak

mencukupi lagi. Untuk mengatasinya, seringkali supplier menawarkan

potongan harga untuk setiap pembelian dalam jumlah tertentu.ini

kesempatan bagi pembeli untuk mendapatkan barang yang murah.

4. Untuk menjaga kemungkinan terjadinya kenaikan harga.

Dalam kondisi yang tidak stabil,seringkali harga berfluktuasi. Tapi

seringkali terjadi lebih banyak kenaikan harga bahan daripada penurunan

harganya. Persediaan bahan dalam jumlah banyak sangat diperlukan

untuk mengantisipasi kondisi seperti itu.

2.3.4 Pergerakan Persediaan

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:98) mengenai hal yang dilakukan

oleh perusahaan dalam memperhatikan pergerakan persediaan barang, seperti:

1. Barang yang masuk

Pada saat penerimaan barang, bagian gudang barang jadi menerima

barang disertai surat jalan dari supplier dan bagian gudang barang jadi

mengecek barang tersebut sesuai dengan surat jalan dan surat pembelian

barang ( purchase order ), bila barang tersebut sesuai dengan surat jalan

dan surat pembelian order, maka pihak gudang barang jadi

menandatangani surat jalan tersebut dan menerima barang tersebut, bila

tidak sesuai dengan surat jalan yang diterima atau ada barang yang rusak

maka barang tersebut dikembalikan ke pihak supplier. Bagian gudang

barang jadi melakukan pendataan terhadap barang yang di terima dan

memasukkannya dengan mencatat pada kartu stock.

2. Barang yang keluar

Pihak gudang barang melakukan pengecekan terhadap stock barang,

apabila stock barang mencukupi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan

maka pihak gudang menandatangani surat persediaan dan mengeluarkan

barang tersebut dari gudang. Bagian gudang barang jadi melakukan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

23

pendataan terhadap barang yang dikeluarkan dengan mencatat pada kartu

stok

3. Penyimpanan barang

Bagian penyimpanan persediaan yang bertugas pada tahap peyimpanan

adalah bagian gudang, prosesnya: menerima laporan penerimaan barang,

memeriksa dan menghitung barang, menandatangani laporan penerimaan

barang, dan meneruskan laporan ke bagian akuntansi.

4. Barang retur

Barang dagang yang diterima kembali oleh pihak pemasok atas

pengembalian barang dari pihak pembeli karena suatu alasan atau sebab

yang terjadi dalam barang dagang.

Hal-hal yang menyebabkan adanya barang retur,antara lain:

1. Barang rusak atau cacat

2. Barang tidak sesuai pesanan

3. Barang tidak laku.

5. Bufferstock

Stok persediaan sebagai tambahan untung mengakomodasi perbedaan

antara kapasitas produksi dan maksimum permintaan penjualan.

2.3.5 Metode Penilaian Persediaan

Menurut Kieso et al (2011:202), terdapat tiga metode penilaian, yaitu:

1. FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama

Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal

(pertama) akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai

dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode

ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan

berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.

2. LIFO (Last In First Out), masuk terakhir keluar pertama

Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir

masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan

dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama)

masuk atau dibeli. Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

24

akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang

rendah.

3. Metode Rata-rata (Average Method)

Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan

menghasilkan nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai

persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga

pokok penjualan dan laba kotor.

2.3.6 Stock Opname

Menurut Sobandi dan Kosasih (2014 : 24-25), Stock Opname adalah kegiatan

pemeriksaan untuk mencocokkan antara kondisi fisik (secara nyata) dengan yang

tertera dalam pencatatan. Semua aset perusahaan terutama yang tangible seperti

kendaraan, alat-alat kantor, alat-alat tulis, sparepart, bahan baku, utang-piutang,

uang kas, dan sebagainya. Semuanya harus tercatat rapi dan tersimpan dalam file

data. Semuanya mencerminkan kekayaan perusahaan didalam catatan,tetapi semua

yang tertulis itu hanya cermin atau gambaran saja. Apakah tulisan itu sesuai dalam

kenyataannya,harus diakurkan atau dicocokkan dengan keadaan yang sebenarnya

secara fisik, kagiatan pencocokan inilah yang disebut dengan stock opname.

Manfaat Stock Opname bagi perusahaan :

1. Untuk mencocokan besarnya aset perusahaan yang tertulis dengan

kenyataan yang sebenarnya

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi pada kegiatan

operasi perusahaan

3. Untuk mendeteksi sedini mungkin terjadinya penyimpangan pada

kegiatan operasional

4. Untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab jika terjadi

penyimpangan

5. Untuk melakukan perbaikan dengan segera dalam hal kebijakan kalau

terdapat perbedaan antara pencatatan dengan faktanya

6. Sebagai alat pengawasan yang sangat efektif untuk menghindari dari

penyelewengan

2.4 Flowchart

Simbol flowchart, dibagi ke dalam empat kategori berikut (Romney, 2015):

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

25

1. Input/output symbols, merupakan perangkat atau media yang menyediakan

input atau mencatat output dari proses operasi.

2. Processing symbols, menunjukkan tipe perangkat apa yang digunakan untuk

memproses data atau mengindikasi kapan sebuah proses dilakukan secara

manual.

3. Storage symbols, menunjukkan perangkat yang digunakan untuk

menyimpan data yang tidak sedang digunakan oleh sistem.

4. Flow and miscellaneous symbols, mengindikasikan aliran data dan barang,

serta mewakili operasi dimana flowchart diawali atau diakhiri, dimana

keputusan dibuat dan kapan memberikan penjelasan tambahan pada

flowchart.

Simbol Nama Keterangan

Computer

processing

Fungsi pemrosesan yang dilakukan

komputer; biasanya menghasilkan

perubahan pada data atau

informasi

Manual operation

Pelaksanaan pemrosesan yang

dilaksanakan secara manual.

Auxiliary

operation

Fungsi pemrosesan yang dilakukan

oleh perangkat selain computer.

Off-line keying

Sebuah operasi yang menggunakan

perangkat off-line keying (seperti

cash register)

Gambar 2.1 Processing Symbols

Sumber: (Romney, 2015)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

26

Simbol Nama Keterangan

Document

Sebuah dokumen atau laporan:

dokumen dapat dipersiapakan

secara manual atau dicetak dengan

menggunakan komputer.

Multiple copies of

one document

Digambarkan dengan cara

menumpuk simbol dokumen dan

mencetak nomor dokumen di bagian

depan sudut kanan atas.

Input/output;

Journal/ledger

Setiap fungsi input atau output pada

flowchart program flowchart.

Digunakan untuk menggambarkan

accounting journals dan ledger

pada document flowchart.

Display

Informasi ditampilkan oleh

peralatan output on-line seperti

terminal, monitor atau layar

On-line keying

Memasukkan (entry) data melalui

peralatan on-line seperti terminal

atau personal computer

Terminal or

personal computer

Simbol tampilan dan on-line

digunakan bersama mewakili

terminal dan personal computer

Transmital tape

Control totals yang dipersiapkan

secara manual. Digunakan untuk

membandingkan dengan computer

generated totals.

Gambar 2.2 Input/Output Symbols

Sumber: (Romney, 2015)

1

2

3

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

27

Simbol Nama Keterangan

Magnetic disk

Data disimpan secara permanen

pada sebuah disk magnetis;

dipergunakan untuk file utama

(master file) dan database

Magnetic tape

Data disimpan pada sebuah pita

magnetis

On-line storage

Data disimpan dalam file on-line

temporer melalui media yang dapat

diakses secara langsung seperti

disk

File

File dokumen secara manual

disimpan dan dibuka kembali,

huruf yang ditulis di dalam symbol

menunjukkan urutan pengaturan

file secara N = numeris, A =

Alfabetis, D = berdasar tanggal

Gambar 2.3 Storage Symbols

Sumber: (Romney, 2015)

Simbol Nama Keterangan

Document or

processing flow

Arah dari pengolahan atau aliran

dokumen; aliran yang normal

adalah ke bawah dan ke kanan

Data/information

flow

Arah dari aliran data atau

informasi; sering kali digunakan

untuk menunjukkan salinan data

dari satu dokumen ke dokumen

lain

F

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

28

Communication

link

Pengiriman data dari satu lokasi ke

lokasi lain melalui jalur

komunikasi

On-page

connector

Menghubungkan aliran

pemrosesan yang terdapat pada

halaman yang sama; digunakan

untuk menghindari garis-garis

yang saling bersilangan di satu

halaman

Off-line connector

Sebuah masuk dari, atau keluar

untuk, halaman yang lain

Terminal

Awal, akhir atau titik

pemberhentian dalam proses atau

program, juga dipergunakan untuk

menunjukkan adanya pihak

eksternal

Decision

Sebuah langkah pengambilan

keputusan; digunakan dalam

sebuah flowchart program untuk

menunjukkan percabangan jalan

alternative

Annotation

Komentar deskripsitf tambahan

atau catatan penjelasan untuk

klarifikasi

Gambar 2.4 Flow and Miscellaneous Symbols

Sumber: (Romney, 2015)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

29

2.5 Peneliti Terdahulu

1. Jurnal ilmiah Wang Mei Ying (2014). Dari jurnal tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa setelah SOX, regulator Jepang dan Cina mulai

mewajibkan perusahaan yang terdaftar dalam negeri untuk

mengungkapkan evaluasi diri dan audit laporan mereka pada

pengendalian internal, bagaimanapun, di negara-negara lain persyaratan

non-wajib diadopsi dan perusahaan didorong untuk mengungkapkan

laporan pengendalian internal. Pengaruh laporan pengendalian internal

sukarela menjadi masalah yang perlu diverifikasi secara empiris.

Berdasarkan pengungkapan sukarela perusahaan yang terdaftar di pasar

modal Cina sebelum pelaksanaan audit pengendalian internal wajib, kita

menemukan bahwa audit pengendalian internal sukarela tidak

meningkatkan kualitas informasi akuntansi, perusahaan yang terdaftar

memilih untuk mengungkapkan laporan untuk mengirim sinyal kepada

investor untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kualitas laba yang

lebih tinggi.

2. Jurnal ilmiah akuntansi Unesa Volume 2 No 3, Andi Firmansyah (2014).

Dari jurnal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa makalah ini

membahas pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dalam hal pengendalian

internal. Mereview pelaksanaan UN 2013 dari pencapaian tujuan

penerapan sistem kontrol karena PBB pada tahun 2013 telah mendapat

citra buruk pada pelaksanaannya. Juga meneliti upaya pemerintah dalam

membuat perubahan dalam pelaksanaan Model PBB 2014, upaya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Tulisan ini ditulis

berdasarkan hasil penelaahan dokumen dan literatur yang berhubungan

dengan mengontrol sistem dan prosedur pelaksanaan UN.

3. Jurnal ilmiah Lee Eun Su dan Kambiz Farahmand (2010). Dari jurnal

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah sistem manajemen

jaringan logistik yang mengendalikan seluruh rantai pasokan dirancang

untuk mengurangi biaya total dan untuk mencapai sistem yang efisien.

Interaksi antara persediaan dan strategi transportasi dalam jaringan

logistik disajikan dalam makalah ini. Volume permintaan dan ukuran

pengiriman disimulasikan sebagai bagian dari model konseptual baru

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

30

dengan menggunakan simulasi kejadian diskrit untuk meminimalkan total

biaya dalam rantai pasokan. Percobaan menunjukkan bahwa skenario

“Truk Penuh” menyebabkan efisiensi biaya dan hasil ukuran permintaan

lebih besar dalam biaya per unit yang lebih kecil berdasarkan skala

ekonomi. Mengingat efek interaksi, ukuran permintaan memiliki dampak

yang lebih besar pada pengurangan biaya dari ukuran pengiriman.

4. Jurnal ilmiah Zhang Yao and Guo Xue Meng (2012). Dari jurnal

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan Internal Pedoman

Pengendalian Usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah China, penilaian

pengendalian internal perusahaan menjadi fokus. Makalah ini memilih

471 perusahaan diperlakukan khusus sebagai sampel kasus untuk analisis

dan membuat kerangka penilaian pengendalian internal perusahaan yang

berisi 4 indeks utama, 18 indeks sekunder dan 75 indeks tertentu.

Berdasarkan kerangka penilaian pengendalian internal, makalah ini juga

menggunakan metode analisis fuzzy untuk mengevaluasi situasi operasi

pengendalian internal 233 manufaktur perusahaan dan membuat beberapa

kesimpulan yang berguna.

5. Jurnal ilmiah EMBA Vol. 1 No. 3, Nabila Habibie (2013). Dari jurnal

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan harus melakukan

pengendalian. Pengendalian yang diterapkan harus memberi manfaat,

dalam hal ini mampu meningkatkan efektivitas serta efisiensi operasi.

Pengendalian juga bertujuan agar segala sesuatunya berjalan sesuai

dengan perencanaan. Pengendalian dimaksud adalah pengendalian intern

terhadap piutang usaha. PT Adira Finance adalah Badan Usaha Milik

Swasta yang bergerak dibidang pembiayaan kendaraan bermotor.

Sehingga memiliki piutang usaha yang sangat besar. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern piutang usaha

pada PT. Adira Finance Manado. Penelitian ini menggunakan uji

kualitatif terhadap pengendalian intern piutang usaha yang mengacu pada

kerangka kerja COSO pada unsur-unsur pengendalian intern. Sampel

diambil 5 orang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara keseluruhan

pengendalian intern piutang usaha efektif, dimana manajemen perusahaan

sudah menerapkan konsep dan prinsip-prinsip pengendalian intern.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit · PDF filePemeriksaan yang berupa penentuan apakah pelaksanaan akuntansi ... dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

31