bab 2 landasan teorilibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/rs1_2019_1...2.1.6 penentuan strategi...

34
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Sub Bab ini berisikan teori – teori umum yang digunakan dalam pembuatan skripsi mengenai sistem informasi dan teknologi informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sistem terdiri dari beberapa subsistem yang merupakan bagian kecil yang mendukung sistem utama (Romney & Steinbart, 2015). Informasi adalah data yang telah diolah untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan yang tepat. Seseorang mengambil keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi (Romney & Steinbart, 2015). Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia dan teknologi informasi yang membuat, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan data yang berguna (Valacich & Schneider, 2018). 2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah suatu kesatuan dari hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang menopang komponen – komponen sistem informasi (Valacich & Schneider, 2018). 2.1.3 Pengertian Strategi Pengertian strategi menurut Rangkuti (2014) adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. 2.1.4 Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Ward dan Peppard (2016), strategi sistem dan teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem informasi. 9

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

Sub Bab ini berisikan teori – teori umum yang digunakan dalam pembuatan

skripsi mengenai sistem informasi dan teknologi informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen

yang saling dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Sistem terdiri dari beberapa subsistem yang merupakan bagian

kecil yang mendukung sistem utama (Romney & Steinbart, 2015).

Informasi adalah data yang telah diolah untuk memberikan arti dan

memperbaiki proses pengambilan keputusan yang tepat. Seseorang mengambil

keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan

informasi (Romney & Steinbart, 2015).

Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia dan teknologi

informasi yang membuat, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan data yang berguna (Valacich & Schneider, 2018).

2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah suatu kesatuan dari hardware, software,

dan jaringan telekomunikasi yang menopang komponen – komponen sistem

informasi (Valacich & Schneider, 2018).

2.1.3 Pengertian Strategi Pengertian strategi menurut Rangkuti (2014) adalah sebagai alat untuk

mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus

berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

mengenai strategi selama 30 tahun terakhir.

2.1.4 Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Ward dan Peppard (2016), strategi sistem dan teknologi

informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana

teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem

informasi. 9

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

10

Model kerangka kerja dari perencanaan strategi sistem dan teknologi

informasi menurut Ward dan Peppard (2016) adalah sebagai berikut:

1. Inputs

Sebagai masukan dalam perencanaan strategis sistem dan teknologi

informasi, terdiri dari:

1) The Internal Business Environment merupakan strategi bisnis yang

digunakan pada masa sekarang, tujuan, sumber daya, proses, dan budaya

organisasi sert nilai dari bisnis itu sendiri. The External Business

Environment meliputi sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri,

dan iklim kompetisi dimana perusahaan tersebut beroperasi

2) The Internal IS/IT Environment yaitu pandangan SI/TI terhadap bisnis

pada masa sekarang ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis, cakupan

bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan,

sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang

digunakan.

3) Aplikasi portfolio saat ini dari sistem yang berjalan dan sistem yang

sedang dalam pengembangan atau belum dikembangkan tapi sudah

direncanakan pada perusahaan dan The External IS/IT Environment

meliputi perkembangan teknologi dan peluang yang ada, serta SI/TI yang

digunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing dan pemasok.

2. Process

Proses perencanaan strategi SI/TI, proses dimana informasi yang

diperoleh, serta hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk

menghasilkan outputs.

3. Outputs

Merupakan hasil dari proses yang mencakup:

1. IS/IT management strategy yaitu elemen umum dari strategi yang akan

diaplikasikan pada organisasi secara menyeluruh untuk memastikan

konsistensi kebijakan berdasarkan kebutuhan

2. Business IS Strategy, yaitu bagaimana setiap unit dapat memanfaatkan

SI/TI dalam mencapai sasaran bisnisnya. Business IS Strategy mencakup

portfolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk setiap unit dan model

bisnis; menjelaskan arsitektur informasi setiap unit.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

11

3. IT Strategy yaitu strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur

penggunaan teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya

teknisi ahli.

4. Future Application Portfolio

Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan

perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari

perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan

perkembangan perusahaan.

5. Current Application Portfolio

Rincian mengenai aplikasi sistem informasi yang diterapkan

perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh

dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang

ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan

teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar

pada saat sekarang ini.

2.1.5 SWOT Analysis SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, Threat.

Analisis SWOT membantu untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan

organisasi (S-W) serta membuat peluang menjadi lebih luas dan menganalisa

ancaman (O-T). mengembangkan kesadaran akan pengembilan keputusan.

Metode SWOT awalnya dikembangkan untuk bisnis dan industri,

tetapi juga bermanfaat dalam pekerjaan kesehatan dan pembangunan

masyarakat, pendidikan, dan bahkan untuk pertumbuhan pribadi (Musa

Tuncay, 2015).

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat yang terlibat dalam

proyek, organisasi, atau dalam usaha bisnis.

1. Strength adalah aspek atau karakteristik binis, atau tim proyek yang

memberikannya.

2. Weakness adalah aspek atau karakteristik yang menempatkan organisasi

pada posisi yang kurang menguntungkan, relatif terhadap orang lain.

3. Opportunity adalah prospek internal dan eksternal yang dapat

meningkatkan performa kinerja organisasi didalam suatu proyek.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

12

4. Threat adalah faktor yang mempengaruhi internal dan eksternal

dilingkungan yang dapat menyebabkan masalah untuk proyek.

SWOT berfokus pada faktor internal dan external.

� Faktor internal dapat meliputi: Personil, keuangan, kemampuan

penggalangan dana, dan kinerja dewan, dll.

� Faktor eksternal dapat mencakup: Iklim ekonomi, perubahan teknologi,

undang-undang, perubahan budaya sosial, pesaing, dll.

SWOT dapat digunakan di perusahaan bisnis, departemen pemerintah,

dan organisasi nirlaba. SWOT dapat dilakukan untuk perencanaan bisnis,

perencanaan strategis, evaluasi pesaing, pengembangan pemasaran, dan

laporan penelitian (Quincy, Lu dan Huang, 2012).

2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis

Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut

dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah:

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom.

2. Penentuan rating dari internal diadakan dengan penilaian terhadap variabel

tersebut dimana pengukuran variabel kekuatan, kelemahann, peluang dan

ancaman menggunakan skala original dengan skala rentang 1-. Pemberian

nilai bobot dan rating berfungsi untuk mengetahui apakah faktor strategis

perusahaan dapat menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedangkan nilai

negatif dapat menjadi faktor ancaman dan kelemahan . adapun perhitungan

bobot dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bobot = penilaian x 1 total penilaian

3. Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai

dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai

+1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

13

atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif

kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan

rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor).

5. Untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu

bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2.1.7 Penentuan Strategi External (EFAS) Menurut Rangkuti (2014) Sebelum membuat matrik faktor strategi

eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal

(EFAS) yaitu External Opportunities and External Threats. Berikut ini adalah

cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2. Penentuan rating dari eksternal diadakan dengan penilaian terhadap

variabel tersebut dimana pengukuran variabel kekuatan, kelemahann,

peluang dan ancaman menggunakan skala original dengan skala rentang 1-

4. Pemberian nilai bobot dan rating berfungsi untuk mengetahui apakah

faktor strategis perusahaan dapat menjadi faktor kekuatan dan peluang,

sedangkan nilai negatif dapat menjadi faktor ancaman dan kelemahan.

Adapun perhitungan bobot dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bobot = enilaian x 1 total penilaian

3. Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai

dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai

+1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri

atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

14

kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan

rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5. Untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu

bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2.1.8 Hitungan Matrix Kuadran Hasil analisis pada tabel matriks faktor strategi internal dan faktor

strategieksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara Analisis SWOT

adalah sebagai berikut :

1. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan,sedangkan

sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman.

2. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut :

1) Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y > 0 dan

sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka

nilainya y < 0.

2) Kalau kekutan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x > 0 dan

sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripadakekuatan maka nilai

x < 0.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

15

Gambar 2. 1 Kuadran dalam analisis SWOT

(Rangkuti, 2014)

3. Pengertian tiap Kuadran

1) Kuadran I

a. Merupakan posisi menguntungkan

b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia

dapatmemanfaatkan peluang secara maksimal

c. Seyogianya dapat menerapkan strategi yang mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2) Kuadran II

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan

mempunyaikeunggulan sumber daya.

b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini

menggunakankekuatannya untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang.

c. Dilakukan dengan penggunaan diversifikasi produk atau

pasar.

3) Kuadran III

a. Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber

dayanyalemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang

tersebut secaraoptimal fokus strategi perusahaan pada

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

16

posisi seperti inilah dapatmeminimalkan kendala-kendala

internal perusahaan.

4) Kuadran IV

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal

sementarasumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak

kelemahan

c. Strategi yang diambil: defensif, penciutan dan likuidasi.

2.1.9 PEST Analysis PEST adalah analisis yang melihat pada faktor – faktor lingkungan

eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi.

PEST digunakan untuk menilai situasi, strategi atau posisi, arah perusahaan,

dan rencana pemasaran atau ide, dimana nantinya dari analisis ini dapat

diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan (Ward & Peppard,

2016).

Faktor PEST:

1) Political

Meliputi hukum yang berlaku, kebijakan pemerintah, dan aturan formal

atau informal di lingkungan perusahaan.

2) Economic

Meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan

mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.

3) Social

Meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari

pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang

ada.

4) Technological

Meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan

bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis perusahaan.

2.1.10 Five Forces Porter Five Forces Porter adalah analisis kompetitif yang berfokus pada

pendekatan lima model Porter yang digunakan untuk mengembangkan strategi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

17

perusahaan (David, 2011). Persaingan itu, menurut porter adalah sebagai

berikut:

1) Bargaining power of consumers

2) Bargaining power of supplies

3) Rivalry among competing firms

4) Potential development of substitute products

5) Potential entry of new competitors

Gambar 2. 2 Five Forces Porter (David, 2011)

2.1.11 Value Shop Analysis Value Shop adalah gambaran analisis kumpulan aktivitas dan kegiatan

perusahaan yang bergerak pada bidang jasa. Value Shop menguraikan aktivitas-

aktivitas di perusahaan yang dikelompokkan menjadi dua aktivitas besar, yaitu

primary activity dan support activity (Ward dan Peppard, 2016).

Primary activity adalah seluruh aktivitas yang berkaitan langsung

dengan proses untuk menghasilkan jasa yang siap diserahkan kepada

pelanggan. Sedangkan support activity adalah aktivitas pendukung yang tidak

berkaitan langsung dengan aktivitas untuk menghasilkan jasa (Ward dan

Peppard, 2016).

1) Primary Activity

Merupakan aktivitas utama pada perusahaan yang bertujuan untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen. Primary activity terdiri dari:

1. Business Acquisition

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

18

Kegiatan yang merumuskan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan

berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan.

Dengan kegiatan ini dapat disimpulkan apakah kebutuhan dan

keinginan pelanggan telah dicukupi oleh perusahaan.

2. Problem Specification

Kegiatan yang merumuskan masalah-masalah yang terjadi dalam

memenuhi kebutuhan pelanggan dan menganalisa apakah masalah-

masalah tersebut dapat diatasi atau tidak.

3. Knowledge Application

Kegiatan yang merumuskan masalah apa saja yang sedang dihadapi

perusahaan yang belum dapat diselesaikan dan menemukan solusi

dengan menciptakan suatu knowledge application yang baru. Jika

perusahaan tidak mampu untuk membuat knowledge application yang

baru, maka perusahaan dapat menggunakan bantuan-bantuan dari

eksternal seperti konsultan.

4. Allocation Resources

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menerapkan dan mengimplementasikan strategi baru dan

mengalokasikan sumber daya mereka, diantaranya Sumber Daya

Manusia (SDM), sumber dana dan juga alat-alat yang digunakan.

5. Marketing Capability

Kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk

perusahaan pada pelanggannya atau masyarakat.

6. Configure Solution

Perumusan solusi yang dilakukan dan membuat perencanaan dalam

pengerjaan solusi tersebut.

7. Execute Solution

Pelaksanaan dan penerapan solusi bisnis yang baru.

2) Support Activity

Marupakan aktivitas yang melengkapi primary activity dengan

berbagai fungsi, yaitu:

1. Procurement

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

19

Mengurus dan mengkoordinasikan pengadaan barang-barang untuk

melaksanakan kegiatan operasional. Seperti bahan baku, peralatan-

peralatan perusahaan, dan aset perusahaan.

2. Technology Development

Menyediakan kebutuhan teknologi, prosedur atau SOP, dan teknik

terbaru yang dibutuhkan oleh masing-masing aktivitas.

3. Human Resources Management

Segala aktivitas yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia

(SDM) seperti penyeleksian, promosi, penempatan, penghargaan, dan

pengembangan karyawan serta menjaga hubungan antar karyawan.

4. Firm Infrastructure

Pengelolaan masalah perencanaan, keuangan, manajemen, akuntansi,

hukum, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan-aturan

pemerintahan.

Gambar 2. 3 Value Shop Analysis (Ward dan Peppard, 2016)

2.1.12 Unified Model Language (UML) Unified Model Language (UML) adalah suatu bahasa yang digunakan

untuk mendefinisikan requirement, anlisis dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

UML dibutuhkan untuk pemodelan visual dari perangkat lunak untuk

mendefinisikan spesifikasi, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

20

Dengan menggunakan UML, analysts dan end-users dapat dengan mudah

memahami proses bisnis suatu sistem. UML tidak memiliki standar pasti,

sehingga UML tidak terbatas pada suatu metodologi tertentu, UML lebih

sering digunakan pada metodologi pengembagan yang berorientasi pada objek

(Satzinger, Jackson dan Burd, 2016).

1. Activity Diagram

Digunakan untuk menjelaskan aktifitas pengguna atau sistem,

orang atau komponen yang melengkapi sequential flow setiap

aktifitas. Activity diagram memiliki simbol-simbol standar seperti:

Gambar 2. 4 Simbol-simbol Activity Diagram (Satzinger, Jackson

dan Burd, 2016)

2. Entity Relationship Diagram

Menurut Scott A. Bernard (2005) sebuah model data

semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode

terstruktur tradisional dan simbologi (Entity Relationship Diagram),

atau juga dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi

dari Unified Modeling Language (UML), yang menghasilkan Class

Diagram dan atau Diagram Obyek.

2.1.13 Knowledge Management System Pengertian Knowledge Management menurut David Gurteen (2012)

adalah perasaan manusia untuk melakukan proses berbagi pengetahuan, serta

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

21

belajar dan bekerja sama secara lebih efektif, sebagai sebuah proses yang

secara mental menyenangkan (fung mentality).

2.1.14 General Ledger General ledger berisi tentang rangkuman data mengenai setiap asset,

kewajiban, ekuitas, penjualan, dan biaya-biaya sebuah organisasi. Kegiatan

proses informasi meliputi updating general ledger dan persiapan laporan yang

merangkum hasil aktivitas organisasi (Romney & Steinbart, 2015).

General Ledger mengandung aset, kewajiban, pemegang saham,

modal, keuntungan, rekening pengeluaran (Donald, 2018)

2.2 Teori-teori Khusus

Sub Bab ini berisikan teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi

mengenai perancangan model Enterprise Architecture EA3 yang diambil dari buku

Scott. A. Bernard.

2.2.1 Enterprise Enterprise adalah suatu area, segala aktivitas dan tujuan – tujuannya

dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi di mana informasi dan

sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi (Bernard, 2012).

2.2.2 Enterprise Architecture Menurut Bernard (2012), Enterprise Architecture (EA) didefinisikan

sebagai analisis dan dokumentasi keadaan saat ini dan keadaan masa depan

sebuah perusahaan dari perspektif strategi terintegrasi, bisnis dan teknologi.

Tujuan utama dari Enterprise Architecture (EA) adalah mengintegrasikan

strategi, bisnis, dan teknologi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

22

Gambar 2. 5 Pengaruh Enterprise Architecture pada organisasi (Bernard, 2012)

Enterprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen

yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan cara

membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan

strategi praktek-praktek bisnisnya, alur informasinya dan sumber daya

teknologi (Bernard, 2012).

2.2.3 EA3 Cube Documentation Framework EA3 Cube Documentation Framework adalah framework yang

didokumentasikan dalam mengidentifikasi scope arsitektur yang akan

dikembangkan dan membangun hubungan antar area arsitektur. Layer pada

framework dibentuk secara hirarki sehingga sub arsitektur yang berbeda

memiliki relasi satu sama lain. EA3 Cube documentation framework menjadi

tools bagi stakeholder untuk memahami fungsi utama dalam mengelola dan

merencanakan sumber daya IT dan dokumentasi arsitektur enterprise.

Stakeholder dapat mengetahui melalui lima layer pada cube yang menjelaskan

lima komponen perencanaan strategi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

23

Gambar 2. 6 EA3 Cube Documentation Framework (Bernard, 2012)

Kerangka kerja EA3 divisualisasikan dalam bentuk kubus yang

terbagi menjadi beberapa lapisan – lapisan yang merefleksikan perbedaan

masing – masing aktivitas yang terjadi yang disebut sebagai line-of-business

(LOB) atau lini bisnis. Sedangkan kubus – kubus kecil pada masing – masing

lapisan menunjukkan komponen – komponen EA yang bersifat pasang dan

pakai (plug and play).

Gambar 2. 7 EA3 Components (Bernard, 2012)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

24

Dimensi komponen pada EA3 Cube Documentation Framework

dibagi menjad beberapa bagian.

1) Dimensions, mencakup sub-architecture, functional area dan

hubungannya satu sama lain.

2) Segments, mencakup vertical sub-area EA dengan aktivitas bisnis dan

sumber daya.

3) Artifacts, mencakup komponen dokumentasi pada tiap level architecture.

EA3 Cube Documentation Framework ini membantu manajemen

dalam merencanakan strategi dengan menggunakan EA.

1. Goals & Initiatives

Tingkatan teratas dari EA3 Cube Documentation Framework yang

mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan.

Perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan yang jelas tentang visi

dan misi perusahaan. Seluruh pernyataan harus didukung oleh proses

identifikasi tujuan dan inisiatif yang mencakup hasil yang terukur

(Bernard, 2012).

a) Strategic Plan

Gabungan EA Artifact yang akan memandu perusahaan dalam

3 sampai 5 tahun ke depan dengan menjabarkan visi dan misi

perusahaan. Visi dan misi digunakan untuk menentukan detail dari

arah strategi perusahaan (Bernard, 2012).

b) SWOT Analysis

Aktivitas pertama yang dilakukan untuk mengembangkan

strategi perusahaan dengan menganalisa strength, weakness,

opportunity, dan threat dari perusahaan. Analisa yang dilakukan akan

memperhatikan faktor – faktor internal dan eksternal perusahaan.

Hasil dari analisa akan di ringkas dalam matrix table (Bernard, 2012).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

25

Gambar 2. 8 Matrix Table SWOT Analysis (Bernard, 2012)

Matrix table akan membantu dalam mendeskripsikan faktor

internal dan eksternal yang harus difokuskan. Hasil analisa tabel akan

digunakan untuk membuat Concept of Operations (CONOPS)

scenario (Bernard, 2012).

c) Concept of Operations Scene (CONOPS Scenario)

CONOPS Scenario adalah dokumen berbentuk narasi yang

mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini dan

beberapa tahun kedepan berdasarkan faktor internal dan eksternal

yang telah diidentifikasi dari SWOT Analysis (Bernard, 2012).

d) Concept of Operations Diagram (CONOPS Diagram)

Gambar 2. 9 CONOPS Diagram (Bernard, 2012)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

26

Menggambarkan alur proses bisnis perusahaan yang terjadi

saat ini secara keseluruhan maupun area – area tertentu (Bernard,

2012).

e) Balanced Scorecard

Digunakan untuk melihat perusahaan dari 4 perspektif berbeda

dan menganalisa masing – masing perspektif .

Gambar 2. 10 Four Perspective of the Balanced Scorecard

(Bernard, 2012)

Balanced Scorecard merupakan pengelompokan variabel –

variabel perusahaan untuk memastikan visi dan strategi yang sedang

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan (Bernard, 2012).

2. Business Products & Services

Area arsitektur ayang akan dipengaruhi oleh EA. Tingkatan kedua dari

EA3 Cube Documentation Framework yang mengidentifikasi layanan

produk bisnis perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung

proses tersebut (Bernard, 2012).

a) Business Plan

Mendeskripsikan tentang kunci kunci dari line-of-business

function, dan financial strategy yang akan dicapai melalui strategic

goals and initiatives (Bernard, 2012).

b) Swim Lane Process Daigram

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

27

Gambar 2. 11 Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2012)

Swim Lane Process Diagram adalah diagram yang

menggambarkan aktivitas dari setiap stakeholder yang terlibat dalam

kegiatan proses bisnis perusahaan (Bernard, 2012).

c) Business Process Diagram

Business Process Diagram adalah diagram yang menunjukkan

detail keseluruhan dari aktivitas setiap bagian perusahaan dan

hubungan aktivitas didalam proses bisnis perusahaan (Bernard, 2012).

Gambar 2. 12 IDEF-0 Activity Modeling (Bernard, 2012)

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

28

� Inputs: hal yang memulai sebuah aktivitas.

� Controls: menentukan bagaimana sebuah aktivitas akan dilakukan.

� Outputs: hasil dari prosedur aktivitas yang telah dilakukan.

� Mechanisms: sistem, orang, dan peralatan yang berperan dalam

aktivitas tersebut.

d) Activity / Product Matrix

Gambar 2. 13 Example of Activity / Product Matrix (Bernard, 2012)

Sebuah tabel yang menjelaskan aktivitas atau produk dalam

setiap line-of-business perusahaan, tabel ini memberikan penjelasan

secara vertical dan horizontal (cross-cutting) dari setiap aktivitas

produk dan kemana produk itu akan dialokasikan.

e) Use Case Narrative & Diagram

Diagram yang menggambarkan komunikasi antar actor

(stakeholder), aturan – aturan bisnis, sistem dan layanan, dan aplikasi.

Use Case Narrative and Diagram digunakan untuk mengidentifikasi

solusi teknologi yang dibutuhkan dalam pengembangan (Bernard,

2012).

Gambar 2. 14 Use-Case Diagram Example (Bernard, 2012)

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

29

3. Data & Information

Tujuan sekunder dari arsitektur adalah mengoptimalkan data dan

pertukaran informasi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Tingkat

ketiga dari EA3 Cube Documentation Framework adalah untuk

mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan oleh

perusahaan dan bagaimana alur dari informasi tersebut dapat menjadi

gambaran dari alur informasi di masa depan (Bernard, 2012).

a) Knowledge Management Plan

Perencanaan ini menyediakan deskripsi secara mendetail

mengenai bagaimana pengetahuan, informasi, dan data didistribusikan

dalam perusahaan. Tahap ini mencakup deskripsi dan diagram dari

pembagian informasi antara sistem, aplikasi, pengetahuan, dan

database (Bernard, 2012).

Gambar 2. 15 High Level Knowledge Management Diagram

(Bernard, 2012)

b) Object State-Transition Diagram

Object State-Transition Diagram menggunakan notasi – notasi

dari Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan

bagaimana sirkulasi spesifik dari objek data, mulai dari awal sampai

aktivitas tersebut berakhir (Bernard, 2012).

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

30

Gambar 2. 16 Example of Object State-Transition Diagram

(Bernard, 2012)

c) Logical Data Model

Logical Data Model merupakan model semantic yang dapat

dikembangkan dengan menggunakan metode Entity Realtionship

Diagram (ERD) dan juga menggunakan metode object-oriented dan

simbol – simbol Unified Model Language (UML) yang menghasilkan

class diagram dan object diagram (Bernard, 2012).

Gambar 2. 17 Logical Data Model yang menggunakan simbol-

simbol UML (Bernard, 2012)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

31

d) Activity / Entity (CRUD) Matrix

Activity / Entity Matrix dikembangkan dengan memetakan

entitas data yang terpengaruhi dengan aktivitas line-of-business.

Sering juga disebut dengan ‘CRUD’ karena matrix yang digunakan

dapat mengidentifikasi transformasi data (Create, Read, Update,

Delete) yang terjadi saat proses bisnis (Bernard, 2012).

Gambar 2. 18 Entity / Activity (CRUD) Matrix Diagram (Bernard, 2012)

e) Data Dictionary / Object Library

Data Dictionary adalah kamus data yang dikumpulkan dan

dirawat oleh perusahaan, termasuk atribut – atribut dasar data, kunci,

dan hubungan dari setiap data (Bernard, 2012).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

32

Gambar 2. 19 Example of Data Dictionary (Bernard, 2012)

4. System & Application

Tingkat keempat dari EA3 Cube Documentation Framework

dimaksudkan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan

kelompok sistem informasi saat ini, dan aplikasi yang digunakan oleh

perusahaan untuk memberikan kemampuan IT (Bernard, 2012).

a) System Communication Diagram

System Communication Diagram adalah penggambaran dari

komunikasi data yang terjadi antar sistem diseluruh perusahaan

termasuk link, network dan media (Bernard, 2012).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

33

Gambar 2. 20 System Communication Diagram (Bernard, 2012)

b) System Data Flow Diagram

System Data Flow Diagram adalah diagram yang

menggambarkan proses antar sistem serta proses pertukaran data dan

bagaimana proses tersebut dapat terjadi (Bernard, 2012).

Gambar 2. 21 System Data Flow Diagram (Bernard, 2012)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

34

5. Network & Infrastructure

a) Network Connectivity Diagram

Network Connectivity Diagram adalah diagram jaringan

konektivitas yang menunjukan sebuah koneksi fisik dalam perusahaan

yang memuat suara, data, dan video (Bernard, 2012).

Gambar 2. 22 Network Connectivity Diagram (Bernard, 2012)

6. Security Plans

Security Plans adalah deskripsi tingakt tinggi dan rinci tentang

program keamanan yang berlaku di perusahaan. Program keamanan ini

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

35

mencakup physical, data, personnel, dan operational security elements

dan prosedur (Bernard, 2012:320). Di dalamnya antara lain:

1) Introduction

a. Purpose of the IT Security Program

b. Principles of IT Security

c. Critical Success Factors

2) Policy

a. Executive Guidance

b. Technical Guidance

c. Applicable Law and Regulations

3) Reporting Requirements

a. IT Security Program Roles and Responsibilities

b. IT Security Program Schedule and Milestones

c. IT Security Incident Reporting

4) Concept of Operations

a. IT Security Threat Summary

b. IT Security Risk Mitigation

c. Integration with Enterprise Architecture

5) Security Program Elements

a. Information Security

b. Personnel Security

c. Operational Security

6) Standard Operating Procedures

a. Test and Evaluation

b. Risk Assessment

c. Disaster Recovery/Continuity of Operations

7. Technology Standards

Technology Standards adalah daftar dari business service dan asosiasi

teknologi yang ada dalam sebuah perusahaan (Bernard, 2012).

8. Workforce Skills

a. Workforce Plan

Workforce Plan menyediakan high-level deskripsi tentang

bagaimana human capital dapat mengatur sebuah perusahaan.

Workforce Plan berisi strategi-strategi perusahaan untuk melakukan

proses hiring, retention, professional development at the executive,

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

36

management, dan staff levels pada sebuah perusahaan (Bernard,

2012).

b. Organization Chart

Organization Chart menggambarkan posisi para karyawan

pada perusahaan. Organization Chart juga membantu untuk

menampilkan lines of authority, working relationship, ownership of

resources, products dan process (Bernard, 2012).

Gambar 2. 23 Organization Chart (Bernard, 2012)

2.2.4 Pendekatan Melalui EA3

Menurut Bernard (2012) pendekatan EA meliput 6 elemen inti yang

harus ada dan bekerja bersama – sama.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

37

Gambar 2. 24 Core Elements of EA Approach (Bernard, 2012)

1. Governance

Mengidentifikasi rencana, pengambilan keputusan, dan

mengawasi proses yang akan menentukan bagaiamana EA

dikembangkan dan dipelihara.

2. Methodology

Merupakan langkah – langkah spesifik yang digunakan untuk

membangun dan memelihara EA.

3. Framework

Mengidentifikasi scope dari seluruh EA dan menghubungkan

setiap tingkat dari sub-arsitektur.

4. Artifacts

Mengidentifikasi metode yang digunakan untuk proses

dokumentasi di setiap sub-arsitektur, termasuk strategic analysis,

business plans, internal controls, security controls, models of

workflow, databases, systems, dan networks.

5. Standards

Menentukan standar bisnis dan teknologi yang akan digunakan

di setiap wilayah, segmen, dan komponen dari EA. Meliputi standar

internasional, nasional, lokal, dan standar industri dari perusahaan.

6. Best Practices

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

38

Merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

bagian – bagian dari keseluruhan arsitektur atau sub-arsitektur dalam

seluruh konteks EA.

2.2.5 Kerangka Kerja EA3 2.2.5.1 Current Architecture

Current Architecture berisikan komponen – komponen EA

yang saat ini terdapat pada setiap level pada framework. Current

Architecture menggambarkan dasar – dasar sumber daya saat ini dan

aktivitas yang di dokumentasikan dengan cara yang konsisten (Bernard,

2012). Current Architecture berisi hal – hal sebagai berikut:

1. Strategic Goals and Initiatives

2. Business services

3. Information Flows

4. Systems and Applications

5. Network and Infrastructure Infrastructure

6. Security Plan

7. Standards

8. Workforce Plan

2.2.5.2 Future Architecture

Future Architecture menggambarkan bagaimana modifikasi

komponen – komponen EA yang dibutuhkan perusahaan untuk

meningkatkan performance dan mendukung solusi strategic initaitve,

operational, requirement, dan technology (Bernard, 2012).

Perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber daya

adalah untuk menciptakan pandangan masa depan EA di semua tingkat

framework. Menggunakan EA3 framework, pandangan masa depan EA

yang di rencanakan harus dicapai dengan cara “top-down” untuk

menjaga penekanan pada sisi strategi dan bisnis, dan untuk menjaga

hubungan logika dokumentasi itu. Oleh karena itu, update ini akan

mulai dengan untuk tujuan strategis perusahaan dan inisiatif (Bernard,

2012).

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

39

Gambar 2. 25 Drivers of Architectural Change (Bernard, 2012)

2.2.5.3 EA Management Plan

EA Management Plan mengartikulasikan program EA dan

pendekatan dokumentasi. EA Management Plan juga memberikan

deskripsi tentang pandangan arsitektur saat ini dan masa depan, dan

rencana pengurutan untuk mengelola transisi ke lingkungan operasi

bisnis / teknologi masa depan. EA Management Plan adalah dokumen

hidup yang penting untuk mewujudkan manfaat EA sebagai program

manajemen. Bagaimana perusahaan akan terus bergerak dari current

architecture ke future architecture adalah tantangan perencanaan dan

manajemen yang signifikan, terutama jika sumber daya TI yang

mendukung fungsi bisnis utama sedang diganti atau ditingkatkan

(Bernard, 2012).

1. Governance and Principles

Sebuah narasi yang mendeskripsikan program-program

EA dan penggambaran tentang bagaimana dan kapan sebuah

keputusan-keputusan EA seperti IT proposals, project reviews,

document approvals, dan standards adoption/waivers dapat

ditentukan. EA principles menjelaskan nilai-nilai enterprise

yang berhubungan dengan EA (Bernard, 2012).

2. EA Roles and Responsibilities

Sebuah dokumen yang menjelaskan tentang roles dan

responsibilites dari setiap stakeholders dalam sebuah program

EA, dalam dokumen ini juga dimana tim dari EA akan

teridentifikasi (Bernard, 2012).

3. Support for Strategy and Business

Tujuan utama dari program EA adalah untuk

membantu dan improvisasi enterprise strategic dan business

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

40

planning dengan menampilkan bagaimana komponen-

komponen EA digunakan saat ini, proses-proses EA dan

teknologi yang ada pada tiap-tiap level framework, improvisasi

dari performa EA diterapkan sebagai acuan future EA views

(Bernard, 2012).

4. EA Program Budget

Dokumentasi dari anggaran program EA yang

dikelompokkan berdasarkan periode dari total jangka waktu

penerapan program EA sehingga dapat teridentifikasi total biaya

yang harus disiapkan (Bernard, 2012).

5. EA Performance Measures

Dokumentasi yang mendeskripsikan efektif dan

efisiensi dari program EA yang akan diterapkan (Bernard.

2012).

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

41

2.3 Kerangka Pikir

Gambar 2. 26 Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: Penulis

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2019_1...2.1.6 Penentuan Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2014) Setelah faktor-faktor strategi internal

42

Dari gambar ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan Kerangka Kerja EA3, dimana

banyak aspek yang perlu diperhatikan, diantaranya seperti undang-undang /

peraturan pemerintah, studi literatur, identifikasi customer dan identifikasi

pesaing yang akan digunakan untuk melakukan analisis SWOT dan merancang

Current Architecture pada perusahaan. Hasil dari analisis SWOT dan Current

Architecture digunakan untuk mendapatkan strategi bisnis dan SI/TI

perusahaan yang dapat diolah menjadi rancangan Future Architecture dan EA

Management Plan untuk menghasilkan cetak biru dari Enterprise Architecture

perusahaan.

Tahapan penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun skripsi

ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Studi literatur, dengan mempelajari berbagai referensi ataupun dokumen

yang ada yang terkait dengan PT. Summit Healthcare yang berhubungan

dengan Kerangka Kerja EA3 termasuk komponen-komponennya dan

bagaimana cara untuk membuat Current Architecture dan Future

Architecture pada PT. Summit Healthcare.

2) Perumusan masalah penelitian, yang menghasilkan pengklasifikasian

rumusan masalah pada PT. Summit Healthcare menurut penulis.

3) Pengambilan data baik data primer maupun data sekunder pada PT. Summit

Healthcare.