bab 2 hibridisasi

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persilangan merupakan salah satu teknik untuk memperbanyak variasi/keragaman genetik dari suatu populasi tanaman.keragaman genetic tentu sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mempermudah seleksi yang akan dilakukan oleh para pemulia tanaman. ketika persilangan dilakukan maka terjadi segregasi pada gamet tetua jantan dan betina. tanaman menyerbuk sendiri (autogami) yang memiliki bunga sempurna (hermaprhodit/banci) karena putik dan benangsari terletak dalam satu bunga. Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia ( orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman ) untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi ini adalah proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga, untung saja hanya bunga, tidak terbayangkan kalau hal ini terjadi pada manusia.Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan

Upload: alohayahoo

Post on 26-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPersilangan merupakan salah satu teknik untuk memperbanyak variasi/keragaman genetik dari suatu populasi tanaman.keragaman genetic tentu sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mempermudah seleksi yang akan dilakukan oleh para pemulia tanaman. ketika persilangan dilakukan maka terjadi segregasi pada gamet tetua jantan dan betina. tanaman menyerbuk sendiri (autogami) yang memiliki bunga sempurna (hermaprhodit/banci) karena putik dan benangsari terletak dalam satu bunga. Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia ( orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman ) untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi ini adalah proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga, untung saja hanya bunga, tidak terbayangkan kalau hal ini terjadi pada manusia.Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi penyerbukan sendiri. 1.2. Tujuan Untuk mengetahui pengertian hibridisasi Untuk mengetahui metode hibridisasi Untuk mengetahui hibridisasi tanaman menyerbuk sendiri dan penyerbukan silang Untuk mengetahui langkah-langkah hibridisasi tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian hibridisasiPersilanganadalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan pollen / serbuk sari pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal berisi cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari (bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan)(Edhis sandra,2008 )Hybridization is the process of interbreeding between individuals of different species (interspecific hybridization) or genetically divergent individuals from the same species (intraspecific hybridization). Offspring produced by hybridization may be fertile, partially fertile, or sterile.Hibridisasi adalah proses kawin antar individu dari spesies yang berbeda (persilangan interspesifik) atau individu genetik berbeda dari spesies yang sama (hibridisasi intraspesifik). Offspring dihasilkan dengan hibridisasi mungkin subur, sebagian subur, atau steril. ( Anderson, 1949 )Hybridisation is the process of combining different varieties or species of organisms to create a hybrid.Hibridisasi adalah proses penggabungan varietas yang berbeda atau spesies organisme untuk menciptakan hibrida.( Grant,1971 )2.2. Tahapan hibridisasi1. Pilih bunga yang sudah siap (anthesis).2. Tutup putik dengan kertas minyak (atau plastik) : dilakukan agar kita bisa memastikan bahwa putik ini benar-benar belum diserbuki oleh pollen yang tidak diinginkan. Pastikan kertas menutup putik dengan rapat. Dan berhati-hatilah agar jangan sampai serbuk sari bunga beterbangan jadi lakukan proses ini dengan perlahan-lahan.3. Lalu lakukan kastrasi : buang seluruh benang sari dengan cara mengguntingnya. Dan kurangi goncangan agar serbuk sari tidak masuk ke putik. Jika perlu kita boleh menggunduli bunga dengan memotong mahkota bunganya untuk mempermudah penyerbukan. Setelah kastrasi dilakukan tangan kita akan banyak sekali mengandung serbuk sari jadi alangkah baiknya kita mencuci tangan terlebih dahulu untuk mengurangi kontaminasi pada saat penyerbukan.4. Setelah kastrasi selesai buka penutup putik. Ambillah serbuk sari dari bunga tanaman lain (tanaman asal serbuk sari kita katakan sebagai tetua jantan) dan oleskan serbuk sari tersebut hingga putik terlihat penuh dengan serbuk sari.5. Tutuplah putik kembali untuk menjaga agar putik tidak lagi diserbuki oleh bunga lain.6. Persilangan selesai. Amati bunga yang disilangkan selama 7 hari. Jika dasar bunga (receptaculum) masih terlihat segar 7 hari setelah persilangan. Maka persilangan bisa dikatakan berhasil.( Marufah,.2011 )2.3 Faktor yang mempengaruhi hibridisasi2.3.1. InternalA. Pemilihan tetuaPemilihan tetua yang sifatnya bagus dapat menghasilkan anakan yang bagus juga.

B. Waktu bunga mekarWaktu bunga mekar jika tidak segera di hibridisasi, benang sari lain akan menyerbuki.2.3.2. ExternalA. Pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi tanamanPengetahuan breeder tentang cara hibridisasi sangat berpengaruh.B. Keadaan cuaca saat penyerbukanJika cuacanya hujan, hibridisasi rawan gagal.C. PelaksanaPelaksana yang melaksanakan hibridisasi harus dengan serius melakukan hibridisasi. Jika tidak, hibridisasi akan gagal.( Ihsan,2004 )

2.4. Tanda keberhasilan hibridisasiAdanya pembengkakan pada pangkal buah, kelopak bunga layu bakal buah tetap segar. Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan . Jika pental mengering ,namun bakal buah tetap segar kemudian bakal buah membesar atau memanjang kemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika bunga yang gagal mengadakan fertilisasi biasanya gugur atau kepala putik nya terlihat layu dan bakal buah rontok. Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh pembuahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kompatibilitas tetua, ketepatan waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburantanaman serta faktor lingkungan. Kompatibilitas tetua terkait dengan gen-gen yang terkandung pada tetua jantan dan betina. Waktu reseptif betina dan antesis jantan dapat dilihat ciri morfologi bunga. Bunga yang terbaik adalah bunga yang akan mekar pada hari tersebut. Sementara itu, faktor lingkungan yang berpengaruh pada keberhasilan persilangan buatan adalah curah hujan, cahaya mahatari, kelembaban dan suhu. Curah hujan dan suhu tinggi akan menyebabkan rendahnya keberhasilan persiangan buatan( Syukur, 2009 )2.5 Morfologi bunga dan masa antesis (kamboja)Klasifikasi :Kingdom : Plantae Divisi : SpermatophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : ApocynalesFamili : Apocyanaceae Genus : Plumeria Spesies : Plumeria Acuminate Ait.Bunga dalam malai rata berkumpul di ujung ranting, kelopak kecil ,sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam berembut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning , putih, atau merah, berbau harum. Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm. Masa berbunga Adenium putih sekitar satu minggu untuk setiap bunga, dan dalam dua bulan akan berbunga lagi. Sama seperti usia Adenium lain, Adenium bunga putih bisa bertahan hingga 50 100 tahun. Walaupun batangnya diambil untuk melahirkan Adenium yang sama, tanaman itu akan tetap berbunga.( Tjitrosoepomo, 2000 )

BAB IIIMETODOLOGI

3.1. Alat, bahan dan fungsi Alat Pinset Gunting Cutter Kamera Bahan Kamboja warna merah Kamboja warna putih

3.2. Waktu dan Tempat Praktikum Waktu: Jumat tanggal 27 Mei 2011 jam 17.30 Tempat: Griyas Shanta Blok P335A

3.3. Alur KerjaPenentuan Tetua Jantan dan Betina

Emaskulasi tetua betina

Isolasi tetua betinaKastrasi tetua jantan

Lalu disilangkan dengan tetua betina

Isolasi persilangan tersebut

Amati persilangan tersebut setiap hari selama 7 hari

Lihat hasil persilangan pada hari ke 3-7 hasil sudah dapat terlihat berhasil atau tidak hibridisasi yang kita lakukan

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil4.1.1. Pengamatan Keberhasilan PersilanganTetua Persilangan Persilangan Berhasil Total Persilangan

Kamboja warna putih (betina), Kamboja warna merah (jantan)Tidak Berhasil1

Jumlah01

4.1.2. Pengamatan Bunga setelah persilangan (hsp)

4.2. PembahasanHibridisasi tanaman yang kita gunakan seharusnya kacang hijau, namun pertumbuhan tanaman tersebut sangat lambat. Jadi kelompok kami mengguanakan tanaman Kamboja. Kami melakukan hibridisasi tanaman kamboja pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2011 jam 17.30 dengan bunga putih sebagai tetua betina dan merah sebagai tetua jantan.. Kami melakukan hibridisasi sesuai dengan petunjuk modul. Namun hasil yang kami peroleh adalah kegagalan. Kegagalan ini diakibatkan oleh breeder. Karena kurangnya pengalaman dan juga kurang berhati-hati dalam pelaksanaannya. Breeder juga kurang teliti dalam penyerbukan kamboja. Breeder juga belum terlalu menguasai morfologi tanaman kamboja.Mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kegagalan ini, diantaranya seperti bunga yang steril, atau pun memang semua kesalahan breeder.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, edgar. 1949.Introgressive hybridization.:john wiley& sons, inc., new yorkEdhis,sandra.2008.eshaflora.http://eshaflora.comGrant, verne., 1971.plant speciation.New york: columbiauniversity press.Marufah.2011.http://marufah.blog.uns.ac.id/2010/06/25/teknikpersilangan-tanaman-buah-naga/Tjitrosoepomo, g., 2000, morfologi tumbuhan, cetakan ke 12,gadjah mada university press, yogyakartaWagner, warren. "reticulate evolution in the appalachianaspleniums."evolution8(1954): 103118.